#puisi lucu
Explore tagged Tumblr posts
Text
Lucu. Semakin lama aku justru semakin menyadari ketampananmu. Meski sejak awal aku memang tertarik dengan penampilan fisikmu, tapi aku enggak menyangka kalau saat ini rasanya jadi agak berbeda. Wajahmu dengan fiturnya yang unik. Wajahmu dengan senyummu yang menarik. Wajahmu dengan jenaka yang menggelitik. Aku jatuh suka dengan sederhananya wajahmu, apa adanya senyummu, dan tawa yang bisa terbit dari situ.
- Sastrasa
#quote#puisi#quotes#galau#inspirasi#sedih#bahagia#motivasi#senang#kasih#lucu#sastrasa#sastra#rasa#sajak#literasi#buku#kamulucu#inovasi#booktumblr
25 notes
·
View notes
Text
😼Ada aku kesah
#meme#tumblr memes#funny memes#lawak#lucu#kuala lumpur#bahasa melayu#malaysia#kedah#negeri sembilan#terengganu#melaka#labuan#malay#kelantan#video lucu#bahasa indonesia#indonesia#singapore#kucing#cats#cat#cats of tumblr#tulisan#puisi#puisipendek#puisiindonesia#cinta#sajak#motivasi
8 notes
·
View notes
Text
Kau tahu apa yang paling lucu setelah aku pergi darimu? Puisi-puisimu yang biadab itu. Berdiksi luka menjadikan aku antagonis yang kau cipta.
Sungguh aku meradang membacanya. Ingin aku balas dengan bar-bar dan tak perlu belas kasihan, bahwa kau adalah tuba dalam kisah kita. Tapi semua untuk apa?
Akan kubiarkan kau menyala dalam tawa yang pura-pura. Berdansa dan berpesta-poralah dengan semua aksara yang kau punya. Aku sudah tidak di sana, tidak di mana saja kau ingin aku menderita.
Selamat tinggal tuan.
199 notes
·
View notes
Text
kita dan duka kita masing-masing
Pasti ada banyak sekali hal yang tidak pernah kita ceritakan ke siapapun: masa lalu kita, luka-luka yang belum sembuh, perasaan yang tak tersampaikan, atau mimpi-mimpi yang terpaksa kita relakan. Kita memilih menutupinya rapat-rapat dengan cara kita masing-masing—menjadi pribadi yang lucu dan menghibur, introvert, workholic, atau mungkin melarikannya pada banyak hal yang seringkali orang-orang menganggapnya sebagai hal yang negatif.
Menghabiskan kesedihan kita dengan menggulir media social. Berusaha melupakan hal-hal yang membuat kita tertekan dengan menenggelamkan diri dalam satu postingan, ke postingan yang lain. Membuka satu konten ke konten berikutnya, mencari hal yang bisa membuat kita sejenak lupa dengan beban yang kita rasakan, terus mencari sesuatu yang bisa membuat kita terhibur, tertawa, dan juga tersenyum meski barang sebentar. Atau barangkali mencari-cari perasaan kita pada tulisan orang lain. Bersama media sosial, kesedihan dan kesepian kita menemukan tempatnya. Namun alih-alih merasa lebih baik, kita lebih sering berakhir dengan perasaan yang memburuk, juga dengan kekosongan yang semakin membesar.
Tiap orang punya pemikiran yang berbeda tentang kita. Tergantung bagaimana kita menampilkan dan membawa diri kita di hadapan mereka. Kita di hadapan keluarga, sahabat, teman-teman terdekat, orang asing, dan kita di hadapan Tuhan seringkali tak sama. Orang-orang tidak pernah tahu usaha apa saja yang telah kita coba dan lakukan untuk bisa pulih dari duka yang kita bawa, untuk bisa sembuh dari apa-apa saja yang tak terlihat dan tak pernah kita beritahu kepada siapa pun. Usaha-usaha yang kita jalani dengan kesendirian dan kesepian, uang yang dihabiskan, tenaga yang dikeluarkan, dan juga air mata yang sudah tak terhitung lagi berapa kali kita jatuhkan.
Beberapa dari kita mungkin lebih berani untuk mengungkapkannya pada kertas, pada puisi-puisi, pada akun sosial media yang terprivat dengan nol followers atau dengan nama yang disamarkan, pada sujud yang lama, pada air mata yang jatuh dalam hening, pada isak di atas bantal, atau pada orang-orang profesional.
Sampai kapan pun, tidak akan ada orang yang bisa mengenali apalagi mengerti kita dengan sangat baik melebihi Tuhan dan diri kita sendiri. Sampai kapan pun, akan ada banyak sekali hal yang tidak pernah sanggup kita bagikan. Dan mungkin sampai akhir hayat pun, kita akan terus hidup dengan duka kita masing-masing.
@milaalkhansah
32 notes
·
View notes
Text
Simple way of life
Di kelas sosiologi suatu pagi, bersama pa Iqbal yang aksen sundanya tak terlupakan,
Pak, saya harus apa supaya hafalan saya tidak hilang?
Agaknya terbit ingin itu selepas termenung melihat piawainya sang bapak menyebut berbagai teori manusia zaman baheula, bersama dengan pencetusnya yang aku suka terbalik-balik sendiri.
Nah, ini menarik banget, anis. pa Masum semalem abis ngebahas soal itu di majelis barunya beliau. Kita teh lagi ngebedah suatu kitab. Talim muta'allim, namanya.
Setelahnya aku berseloroh ingin ikut majelis yang sama dan ditolak sambil tertawa, ari kamu teh, gabisa. Itu khusus bapa-bapa kaya bapa!
Hadeh, pa iqbal memang lucu selalu. semoga bapak dijaga Allah.
Dan, nama kitabnya tertancap lama di kepala. Maklum, kala itu tak banyak referensi kitab masuk kepalaku. Itu, belum duniaku.
Sama halnya di suatu pagi, sembari memandang langit-langit rumah di atas matras selepas plank. Suara ustad Budi menyambar di telinga,
Itulah indahnya khazanah keilmuan islam. Kaidah suatu ilmu bisa disusun dalam bentuk syair. Bayangkan aturan grammar bahasa inggris, dibuat dalam susunan puisi sastra yang indah. Contoh simple dan masyhurnya, kitab alfiyah ibn malik, syair yang memuat tata aturan bahasa arab.
Dan, nama kitabnya tertancap lama.
Aku ingin mempelajarinya dan penasaran sekali, namun tak paham juga harus lewat apa atau harus bagaimana memulainya agar sampai kesana.
Hingga esok lusanya, kitab imam az Zarnuji itu suatu hari tanpa sengaja kutemukan di sebuah toserba. kaget bukan main. aku langsung ingat pa iqbal. dalam kunjungan tahun lalu ke kampus peradaban itu pun, kusampaikan kisah ini pada sang bapak. Beliau tentu hanya tertawa, tak ingat.
Kerap begitu ya, orang-orang ikhlas melupakan amalnya yang membekas.
Hingga esok lusanya juga, kitab ibn Malik itu hari ini menjadi rujukan utama ilmu nahwu di kampusku. tanpa disengaja, ia jadi wajib kupelajari dan dijelaskan oleh duktur-duktur yang hebat. Betul, kitabnya indaaaah sekali. Semester pertama aku masih semangat menghafal baitnya, semester selanjutnya......yah, harus taubat sih emang.
Hingga hari ini, aku jadi senang 'menakuti' diriku,
Kita harus benar-benar siap ya Fat, disampaikan pada apa-apa yang kita pinta. Setelah diberi, kebersyukuran atas nikmat itu tak boleh dianggap sekadar saja.
Noh makanya, syair tuh, hapalin si harusnya. hadeh.
Berani minta ilmu, berani tanggung jawab.
And, its always that simple.
Haha, kalo yang ini buku Sentuhan Parenting-nya ust. Budi. Sangat sangat sangat sangat lama kuinginkan, hingga akhirnya Allah kasih juga kemarin, kemarin kemarin kemarin sih, sudah lama sekali.
Tidak tahu harus menyematkan foto apa, jadinya ini saja.
Anw, tema Generasi Zabad dan peradaban zhan ini bagus sekali. Kapan kapan lah kita petakan.
7 notes
·
View notes
Text
Tentang Berbahasa (Belanda)
Salah satu skill yang menurutku keren adalah kemampuan untuk berbicara berbagai macam bahasa. Menurutku orang yang bisa macem-macem bahasa itu keren banget. Cakap berbahasa adalah seni tersendiri: dengan menguasai berbagai macam bahasa, semakin terasa luas pula dunia ini untuk dijelajahi. Aku mengasosiasikan orang yang pandai macam-macam bahasa sebagai orang yang cara pandangnya luas. Pengen banget bisa kaya gitu.
Kalau boleh jujur, aku cukup bangga dengan kemampuan berbahasaku sejauh ini. Sebagai orang Indonesia, tentu Bahasa Indonesia adalah bahasa utamaku. Tingkat kemahirannya 10 dari 10 lah. Angka 10 dari 10 mungkin lebih tepat menggambarkan rasa percaya diriku untuk berbahasa Indonesia, bukan berarti aku sangat mahir dalam berbahasa Indonesia sampai bisa bikin puisi dan tulisan yang mengguncang dunia.. But you get the idea!
Karena aku dibesarkan di keluarga dengan latar Jawa Timur, aku juga cukup mahir Berbahasa Jawa. Mudik setiap tahun dan cukup sering ketemu sepupu, om dan tante yang ngomongnya Suroboyoan banget. Kalau dinilai, nilainya 6 dari 10 lah. Lumayan, walaupun ga bagus-bagus amat. Kadang suka roaming juga kalau ngikutin obrolan sepupu, tapi masih bisa nyautin atau ngobrol-ngobrol ringan dalam Bahasa Jawa.
Tumbuh besar di Lembang, mengalami pergaulan di "desa" sampai lingkungan gaul Bandung di Taruna Bakti dan SMA 3 membuatku cukup mahir Bahasa Sunda juga. Yang ini sedikit lebih baik dari Bahasa Jawa, kalau dinilai mungkin 7 dari 10. Pernah beberapa waktu lalu nemu akun seorang diaspora Indonesia yang kerja di Jepang. Dia sering bikin video-video ringan yang mengomentari hal-hal receh di Jepang dengan Bahasa Sunda. Sunda Garut, lucu banget hahaha, terus semakin didenger nyadar juga kalau Bahasa Sunda saya lumayan juga. Bisa ngikutin dan bisa ngomong juga!
Lalu Bahasa Inggris. Yang ini mungkin nilainya 9 dari 10. Kalau dirunut, aku juga ga inget kapan tepatnya bisa Bahasa Inggris. Yang jelas, waktu kecil banyak terpapar Bahasa Inggris pas main PS, lalu sempet ngikutin serial How I Met Your Mother (pake subtitle), sampe bisa inget hampir semua episodenya. Suatu hari pas SMA nginep di rumah Mbe bareng Widi, lalu nonton beberapa episode Eater tanpa subtitle, kaget juga ternyata bisa ngikutin. Lalu jaman kuliah ada kesempatan untuk berkomunikasi sama orang asing, dan tau-tau Bahasa Inggris ngalir aja gitu dari mulut..
-
Yang relatif baru-baru ini aku pelajari adalah Bahasa Belanda. Waktu pertama kali dateng ke Belanda tahun 2017, sebenernya ga ada niatan untuk tinggal lebih lama disini. Tapi setelah 2 tahun.. Kok rasanya belum puas ya tinggal di Eropa, hehehe, lalu ada kesempatan juga sih jadinya kenapa engga. Lalu kerja dan kebetulan berhubungan dengan client yang Belanda banget, perusahaan "ouderwets" (old school alias kolot) Belanda. Jadi beneran nyemplung ke lingkungan Belanda banget, dan mau ga mau.. Belajar bahasanya.
Kalau ngeliat perjalanan belajar Bahasa Belanda ini... Rasanya perjuangannya berasa banget. Ngalamin "terjebak" di meeting yang isinya orang londo totok kabeh, ngomong Bahasa Belanda semua, panik takut ditunjuk disuruh ngomong (padahal cuma ngerti 10-20% dari apa yang diomongin OMG). Suatu hari kejadian juga kebagian giliran untuk ngomong, dengan pemahaman yang pas-pasan, jadinya ngejawab sekenanya. Walaupun orang-orang kayanya ngerti dan oke-oke aja sih.. Tapi tetep aja. Pengalaman yang memalukan. Pengalaman belajar Bahasa Inggris dulu rasanya ga ada fase-fase kesulitan kaya gini. Kaya.. Awalnya aku ga bisa ngomong Bahasa Inggris. Tau-tau ada kesempatan ngomong, dan langsung jago. Fase "perjuangan"nya ga se-terasa fase perjuangan Bahasa Belanda ini. Kenapa gitu ya? Mungkin karena semua terjadi di waktu yang relatif singkat (~5 tahun?).
Yang menyenangkan dari perjalanan ini adalah, semua dimulai dari orang-orang yang sebelumnya aku udah kenal, i.e. orang-orang yang awalnya aku ngomong Bahasa Inggris sama mereka. Lama-lama mereka coba ngomong londo, terus aku jawab Bahasa Inggris, sampai akhirnya semua jadi 100% Bahasa Belanda. Eh, mungkin 95% deng, karena aku masih suka pakai istilah Bahasa Inggris kalau ga kepikiran istilah londonya apa. Orang-orang yang udah aku kenal itu cukup memudahkan, karena aku tau bahwa mereka tau kalau aku masih belajar Bahasa Belanda. Jadi mereka tau bahwa aku tidak terlalu fasih berbahasa Belanda.
Intinya adalah, ngatur ekspektasi lawan bicara. Kalau mereka tau bahwa aku belum terlalu fasih, itu semacam ngasih ruang buat diri sendiri untuk bisa bikin kesalahan. Jadinya lebih percaya diri, dan hajar bleh aja gitu walaupun gatau ini grammar atau pemilihan katanya bener apa engga. Ini juga jadi trik nih, kalau ketemu orang baru, aku sering bilang aku dari Indonesia dan baru belajar londo beberapa tahun belakangan. Semacam nge-set ekspektasi dari awal.
Kalau boleh nilai diri sendiri, tingkat ke-pede-an bahasa londoku nilainya sekarang 7,5/10 lah. Bahkan lebih baik dari Bahasa Sunda! Tapi... Banyak tapinya. Walaupun Bahasa Belanda sekarang udah jadi keseharian, tetep ada satu hal yang menurutku jadi tantangan paling besar. Aku ngerasa.. Untuk tiga besar bahasa yang aku bisa lafalkan sekarang (Indonesia, Inggris, Belanda), aku adalah tiga kepribadian yang berbeda. Sebagai bahasa ibu, Bahasa Indonesia tentu saja yang paling natural. Untuk cas cis cus, nimpalin omongan orang, becanda dan nyeletuk hal-hal yang lucu, semua muncul aja secara alami dan lancar. Pun begitu dengan bahasa Inggris, walaupun ga selancar Bahasa Indonesia, tapi masih oke lah. Tapi buat Bahasa Belanda ini, duh, hal-hal semacam itu sulit banget untuk keluar dari mulut. Di kantor sering ada orang-orang yang bercanda misalnya. Aku ngerti sih, dan bisa ikut ketawa, tapi untuk bisa nimpalin.. Itu susah. Jadinya aku lebih pendiem. Tapi sebenarnya aku ga sependiam itu kok! Hal-hal kaya gitu memang kayanya gabisa dipelajari dari buku atau dari les.
Beberapa minggu lalu ada sesi peer-review sama kolega se-tim, buat nge-review gimana perjalanan setaun belakangan. Dua dari empat orang di tim bilang bahwa awalnya aku pendiem banget, apalagi pas awal-awal project (~2-3 tahun yang lalu), dan sekarang jauh lebih ga pendiem. Ingin aku berkata bahwa aku.. Cuma.. Ga bisa.. Bahasa Belanda......
Lima tahun berselang.. Sekarang alhamdulillah jauh lebih pede dan lancar untuk ngomong londo. Dari yang awalnya selalu nge-set ekpektasi (pakai trik di atas), sekarang.. Ga selalu begitu. Syukurlah. Perjalanan masih terus berlanjut, dengan tantangan yang paling susah di atas, tapi mudah-mudahan.. Aku cuma butuh waktu. Bismillah!
Bonus poto pas pertama kali presentasi live dalam bahasa londo.. Tegang banget!!!
-
Ngomong-ngomong bahasa, beberapa bulan ini kepikiran untuk les Bahasa Jepang.. Gas?!?
2 notes
·
View notes
Text
Semesta = Panjara
Dari sekian luasnya bumi yang telah tuhan ciptakan, aku masih saja jatuh cinta kepadamu. Barangkali jika cinta serupa puisi, aku akan menjelma menjadi kata-kata yang tak pernah kehilangan makna untukmu, dan mana kala cinta serupa tanah, aku akan berubah wujud menjadi air agar ia tumbuh subur untukmu.
Kita lebih dari hanya sekedar bercumbu di alam bawah sadar, Sebab kamu adalah cinta.....
Kita lebih dari hanya sekedar jalan berdua, bertukar kabar setiap waktu, mengucap kata sayang setiap harinya, kita lebih dari hanya itu. Denganmu semua aku di rayakan, pulang kantor dengan tas kresek berisi jajan untukku, gajimu yang mana yang tak aku nikmati, mauku yang mana yang tak pernah kau iya kan, atau bahkan keras kepalaku yang mana yang tak kau luluhkan?. Mungkin memang benar adanya, aku masih terlalu labil untuk setara dengan dirimu. Aku terlalu gengsi hanya untuk mengucapkan aku teramat mencintai dirimu dan seluruh mu. Caramu merakanku itu yang paling aku kagumi, sekelas pujian untuk hidangan makanan yang aku siapkan setiap pulang kantor jadi hal yang paling aku gemari setiap saatnya. "Ehmm enak sekali, memang tidak pernah ada lawan". Aku terbang karenanya.
Mungkin memang benar, validasi media sosial akan sebuah pengakuan mungkin tak terlalu penting, post mempost kita tak sampai situ. Mungkin memang benar, bahwa pengakuan dari seribu lebih pengikut Instragram yang kita punya tak perlu tau bahwa aku kepunyaan mu pun sebaliknya. Mungkin benar mereka hanya tau namamu tapi yang lebih tau dengan kehidupan mu adalah aku. Seribu pengikut Instragram yang kita punya, tak perlu tau sudah jauh apa dan sudah berapa lama kita menghabiskan waktu bersama. Tapi yang aku syukuri, di acara mana yang kamu tak membawaku, di konser yang mana aku tak ikut turut denganmu, di keramaian mana yang kamu tak menggandeng ku, pengakuan akan kepemilikan dirimu dan atas keberadaan ku di sisimu itu tercipta di ranah publik realita. Mungkin sesekali aku pun turut ingin merasa sama atas perempuan lain, di post dengan lagu cinta atau bahkan sekedar kalimat singkat bertulis sayang di susul dengan emoticon berbentuk love berwarna merah, tapi lagi-lagi apa yang terjalin sampai dengan ini, jauh lebih dari hanya sekedar pengakuan publik sosial media. Tapi jangan salah, semua kisah dan cerita hingga foto-foto lucu yang kita punya tersimpan rapih di feed acc my ig, no face no name hanya berlaku di first accoun, but not in my acc accoun.
Lalu seterusnya, aku ingin menjadi seseorang yang mampu menyelami matamu lebih dalam, menyamakan apa yang berbeda dari kita untuk menghindari badai dalam hubungan. Singkatnya, aku akan selalu belajar untuk memahami bahwa tidak akan ada cinta yang terjalin sempurna, selain kita yang mampu menyempurnakannya. Sungguh, aku tak menginginkan ada yang patah dalam kisah ini, sebab kamu pun tahu, bahwa seseorang yang mencintaimu dengan tulus, akan selalu menolak untuk pergi. Aku pun demikian, tidak ingin kehilangan apapun darimu, sebab aku tidak yakin bisa sembuh dari luka yang kamu ciptakan.
Aku sengaja menulis panjang di sini.....
13 notes
·
View notes
Text
Jatuh cinta yang utuh
Semalem gue nonton film Jatuh Cinta Seperti di Film-film. Kalau buat sebagian orang film romcom ini beneran romantis dan lucu, buat gue film ini lebih dari itu. Film ini lucu, romantis—dengan tipe romansa yang gue bisa relate banget gitu di umur 30an ini. Tetapi, gue tidak menduga ternyata film ini juga mengandung "trigger warning" buat gue.
Pertama, karena salah satu premis cerita dalam film ini menggambarkan tentang bagaimana orang yang berduka. Film “JASEF” ini hitam-putih, buat ngasih tau kalau orang yang berduka itu ya kayak gitu, kehilangan warna kehidupan. Di film juga ada satu dialog yang bilang bahwa, yang paling berat dari berduka itu adalah fakta bahwa kehidupan harus terus berjalan. Padahal, kita lagi nggak pengen jalan—atau bahkan nggak bisa jalan. Di bagian ini, gue relate banget karena gue mengalami kedukaan yang mirip paska Bokap meninggal.
Kedua, ini yang takes a toll on me, sih. Gue jadi reliving salah satu trauma besar dalam hidup gue. Setelah nonton film JASEF itu, gue jadi berharap seandainya hidup bisa direwind, gue pengen punya kesempatan untuk merasakan jatuh cinta yang utuh. Jatuh cinta yang nggak membuat gue berhenti menulis puisi cinta. Jatuh cinta yang nggak bikin gue terbangun tiba-tiba di tengah malam dengan perasaan sedih dan hancur yang teramat sangat. Jatuh cinta yang nggak bikin gue tiba-tiba nangis sendiri. Jatuh cinta yang benar-benar utuh, yang isinya murni cinta dan kasih sayang, bukan luka dan trauma mendalam. Tapi, lagi-lagi, ini kehidupan nyata. Seperti kata Hana di film JASEF, romansa ini hanya ada di kepala gue doang.
Pada akhirnya, seperti key takeaway film JASEF buat gue, kehidupan itu ya terus berjalan, terlepas dari apapun kondisi kita. Life doesn’t stop for anybody. Tombol rewind emang nggak ada di kehidupan nyata, tapi kita punya kesempatan buat bikin sekuel cerita hidup kita. Mungkin cerita jatuh cinta gue saat ini emang nggak romantis dan lucu kayak di film-film, tapi, semoga di sekuel berikutnya, gue bisa merasakan jatuh cinta yang utuh. Kayak di film-film.
9 notes
·
View notes
Text
Lucu kalau dipikir. Tertawa bila mengenang. Si pemilik senyum manis yang tak terlupakan dan tatapan yang tidak pernah tidak berhasil membuat jantung berdebar hebat. Kalau di dekat kamu aku pura-pura santai, padahal aku gemetar. Di setiap kamu melempar senyuman, aku mematung, mati gaya dan ingin menjerit, aaakkk...
Mengapa aku sekonyol ini? Sampai kadang hati geli sendiri. Bingung harus diapakan perasaan ini meski tidak aku mengharap apa-apa. Dari pap-pap yang kamu kirimkan ketika aku bertanya kamu dimana, dari pertanyaan-pertanyaanmu yang kecil namun memiliki arti besar untuk hatiku. Diam-diam suka itu tidak enak, karena kalau rindu susah di aku. Mau chat takut cuma dibaca meski lebih sering kamu balas. Pernah aku chat meminta senyummu ketika kamu sedang cemberut-cemberutnya. Ku beranikan diri bilang "senyummu itu hadiah, boleh ku minta?". Siapa menyangka kamu akan membalas di luar dari apa yang aku duga.
Meski semampunya aku menahan untuk terlihat biasa saja, di depanmu. Aku dikenal sebagai aku yang dingin, tapi kepadamu aku ingin lebih peduli. Kepadamu, aku ingin memberi lebih. Mau perasaan ini tak dibalas tidak mengapa, asal jangan kamu larang aku beri perhatian. Anggap aku teman, yang paling sayangimu.
Noted: puisi ini dibuat sambil membayangkan senyumnya.
- Niken Taurista -
5 notes
·
View notes
Text
Mengencani Kesepian
Saya ingin pergi mengencani Kesepian. Saya ingin memelukinya pekat-pekat. Tengkuknya mengaburkan ingatan tentang segala harum yang memabukkan. Saya ingin tenggelam di tengkuk leher Kesepian. Mengecupinya. Menghirupinya lekat-lekat. Saya ingin mengajaknya menghabiskan waktu dengan segenap hasrat yang merenggangkan nilai-nilai. Saya ingin membacakannya potongan paragraf dari buku yang tengah saya baca. Saya ingin mendengarnya membantah tafsir-tafsir hingga ribut lalu sunyi karena pagut. Saya ingin menyaksikannya merunut ingatan yang lumer dan dan tercecer di lantai. Bau selimut dan kerak kamar mandi.
Mengapa kita tak pernah bisa berhenti mengutuk keramaian?
Saya ingin menolak banyak-banyak ajakan kencan karena saya hanya menginginkan Kesepian. Saya akan mengajaknya menonton film-film Godard sambil menertawai hidup kita masing-masing yang lugu dan gagal lucu. Gagal melantun. Gagal mengayuh. Gagal mengusap tiap peristiwa yang tak perlu kita simpan. Gagal memijak pada tiap pupus yang taat. Gagal melepas setiap kesetiaan. Saya ingin menemui Kesepian dengan pakaian terbaik saya. Terusan sepanjang betis dengan belahan dada rendah. Kesepian kemudian memeluk tubuh saya dari belakang; ia mengeja bahasa yang tak awam dari punggung saya. Ada yang pernah menulis puisi di sana, tapi Kesepian akan menghapusnya lekas-lekas dan menggantinya dengan lekat bayangannya yang memeluk erat-erat. Saya ingin merekam dengusnya di pundak saya. Saya ingin menghubunginya malam ini. Menanyakan kabarnya atau sekedar bertukar cuaca. Saya ingin mendengarnya berbicara. Mencatat artikulasi nada dari setiap muslihat rasa yang bisa kita terka. Saya tak peduli jika tubuhnya tak lagi meluang kesunyian. Saya tak peduli jika tubuhnya tak lagi meruang kepedihan. Saya ingin mengajaknya berdekapan di atas lantai dansa. Apakah rima masih setaat doa? Saya ingin mencatat persembunyian dari legam matanya. Biarkan lagu-lagu yang mendadak fals dari pengeras suara yang terbakar cuaca. Saya memilikimu malam ini. Kamu memiliki saya malam ini. Jangan hiraukan bercak singgah yang ada di kulit saya. Beberapa laki-laki memang terlalu gelisah untuk mengekalkan keinginan. Apa kau mau seteguk teh susu? Aku merebuskan semangkuk pemanis di celupnya. Apa kau mau membakar buku? Aku menyimpan segala catat luka di tepinya. Kau tahu wangi kopi kesukaanku. Ada kecap kecup bibirmu di landasnya. Saya tak tahu mengapa Kesepian begitu tabah menjawabi setiap pelukan.
;Pstdysphoria
6 notes
·
View notes
Text
Tentang Cemburu yang Masih
Aku masih cemburu
Pada wanita lucu
Yang kau ceritakan waktu itu
Entah apa yang membuatku cemburu
Nada bicaramu?
Cara memujimu?
Atau mungkin Tuhan sengaja
Mengajarkanku rasa cemburu
Yang dulu-dulu belum pernah beradu
Atau mungkin Tuhan bercanda
Padaku yang belum pernah dihinggapi cemburu
Rasanya seperti terbakar
Enggak heran orang-orang menyebutnya api
Dan belum padam hingga kini,
Masih berkobar.
- Sastrasa
#quote#puisi#quotes#galau#inspirasi#sedih#bahagia#motivasi#senang#kasih#cemburu#inovasi#lucu#sastrasa#sastra#rasa#sajak#literasi#booktumblr#book#buku#postindonesia
16 notes
·
View notes
Text
Bila kau first time masak nasi
#bahasa melayu#malaysia#lucu#meme#lawak#Nasi#Rice#rice cooker#fried rice#nasi goreng#nasi lemak#singapore#indonesia#bahasa indonesia#brunei#thailand#malay#japan#asian#terengganu#kuala lumpur#kata#buku#puisi#negeri sembilan#kedah#melaka#tudung#labuan#kelantan
3 notes
·
View notes
Text
Sebuah kemustahilan untuk diharapkan. Bahwasanya, hanya aku yang selalu merangkai frasa untuk setiap cerita kita. Mengabadikan mu dalam setiap bait puisi ku. Sajak yang selalu berakhir pilu. Ini sangatlah lucu.
6 notes
·
View notes
Text
waktu terus berjalan
hari itu, ada pesan masuk dari grup alumni dengan kabar bahagia. namun bagiku, pesan itu seperti bom atom. sejenak aku tersadar dan bertanya-tanya kenapa hanya sedikit yang mengetahui kabar bahagia ini?, kenapa orang tuanya juga tidak mengabarkan dan mengundang orang tuaku di hari bahagia anaknya, di hari anaknya mulai membuka lembaran kisah baru menjadi suami orang dengan segala tanggungjawab baru. padahal orang tua kami saling mengenal dan sewaktu saudara menikah, kami juga mengundang mereka. kenapa giliran anaknya, kami kok tidak diundang?
banyak sekali pertanyaan yang tiba-tiba bermunculan di pikiran, pertanyaan yang di dominasi dengan kata tanya kenapa dan kenapa?
sudah hampir 10 tahun ini, mengangumi mas crush. yang semasa SD menjadi partner ku sewaktu lomba baca puisi, dan lomba teaterikal. karena seringkali terlibat projek yang sama, ngga sadar memunculkan getaran di hati. ahhh itu kan masih kecil, masih SD. masih belum ngerti apa itu cinta.
tapi benar kalau ada yang bilang, cinta di masa sekolah itu lucu. dan aku menganggapnya lucu dan merupakan bagian dari perjalanan hidup yang berharga untuk masa sekarang dan memberikan warna dan rasa tersendiri di masa itu.
10 tahun lama juga ya? aku menganggap doi sebagai kakak walaupun sebenarnya kami kurang dekat seiring dengan berjalannya waktu dan jarang sekali bertemu kembali. tapi doi masuk ke dalam orang spesial yang pernah ada dalam hidupku.
bukan aku ngga suka dengan hari bahagia dia dan juga perempuan yang dia pilih. namun aku sedikit kaget dan bertanya kenapa dan kenapa. dan akhirnya aku tau jika memang seperti itulah kriteria yang dia cari. aku juga jadi tau seperti itulah karakter aslinya dia sekarang dan juga keluarganya. walaupun konon ada yang bilang, kalau di daerah jawa jika ada hajatan pernikahan emang dari pihak perempuan yang bakal meriah. kendati demikian, jujur aku kaget kenapa ngga tau kabar bahagia ini dan kenapa ngga mengundang.
pesan dan doaku untuk mas crush,
selamat membuka lembaran baru bersama dia pilihan terbaikmu. semoga Allah meridhoi kehidupan baru kalian. aku tidak lagi sedih, aku hanya kecewa karena menaruh harapan lebih kepada kamu.
terimakasih, sudah hadir dalam perjalanan hidupku.
terimakasih, atas segala rasa bahagia, getar, sedih, kecewa yang muncul karena kamu seorang.
terimakasih, untuk semuanya.
akhir kata, semoga bahagia selalu hadir untuk kamu. semoga aku juga bisa lebih bahagia daripada bahagianya kamu.
— 04/12/23
sekali lagi,
aku tidak sedih, aku hanya kecewa. kecewa dengan harapan yang telah aku bangun selama ini. karena aku sadar, waktu ini bakal hadir, tapi aku ngga pernah bisa membayangkan bagaimana rasanya. ternyata seperti ini yaa rasanya. bercampur aduk.
4 notes
·
View notes
Text
Its not a poetry just a story
Aku malah semakin menyukainya. Menyukai waktu yang terasa lama ketika bersama dia, menyukai kemacetan sambil ngobrol pas lagi sama dia.
Padahal sebelumnya aku benci semua itu , aku gak suka semuanya jadi terhambat. Tapi entah kenapa ketika lagi sama dia waktu jadi cepat, lampu merah pun jadi cepat bahkan tidak terasa sudah jam 00.00 AM.
Aku suka cara bicaranya, aku suka cara dia memberikan opini, aku suka cara dia melucu, aku suka cara dia menatapku, aku suka cara dia tersenyum, aku suka cara dia ketika mau dengar suaraku (ini lucu sekali) , dan aku juga suka cara dia memperlakukanku sebagaimana mestinya.
Bahkan tanpa orang lain tau aku dan dia punya banyaaaaaaak cerita. Entah yang gagal berkali-kali , entah perjalanan panjang dan jauh , entah ketika waktu sudah menunjukan pukul 00.00 pagi dan pada saat itu aku harus pulang dan berpisah.
Aku suka sekali cara dia mendukungku apapun itu yang aku lakukan. Dulu aku gak suka masak , sekarang aku ingin masak setiap hari buat dia. Dulu puisi ku hanya sebatas notes di hp, sekarang aku bisa share ke orang yang tepat. Banyak sekali hal hal tentang dia yang aku suka tapi dia suka bikin khawatir perihal kabar hmmmm aku cuma ingin dia sadar bahwa kabar menurutku bukan hal yang spele.
Segitu dulu aja....
✍️:@rsintiyaaa
2 notes
·
View notes
Text
Kamu
Apakah kamu tau, aku lebih banyak tertawa saat bersama kamu? Bukan berarti kamu lucu, terkadang pada sesuatu yang lucu pun aku hanya tersenyum. Namun denganmu aku tertawa, lepas, seakan apapun lelucon yang keluar darimu bahkan kelakuanmu yang tidak disengaja mengundang tawaku hadir dengan baik.
Apakah kamu tau aku lebih banyak menangis juga saat bersama kamu? Bukan berarti kamu jahat atau menyedihkan. Mengingat kamu menangis ketika kita bertengkar, menangis karena aku diam karena marah, aku ikut bersedih. Aku ikut menyesal. Seringnya aku menangis bahagia karena kamu ada disini bersamaku dan bukan yang lain. Karena yang lain belum tentu membuatku menangis lalu tertawa. Yang lain membuatku menangis karena kecewa.
Apa kamu tahu, semenjak bersama kamu aku menginginkan hal-hal paling sederhana. Aku tidak peduli harta atau jabatan. Harta dan uang bisa dicari, kita bisa bekerja tapi menemukan seseorang yang selalu mendahulukan kita itu jarang terjadi. Jabatan bisa dicari, aku bisa saja mencari seseorang yang memiliki jabatan entah bagaimana caranya. Namun menemukan yang setia dan bertanggung jawab itu hal yang tidak kutemukan pada oranglain.
Caramu memanggil dengan sebutan paling sayang. Caramu mendahulukan apa yang aku butuhkan. Caramu selalu semangat setiap pertemuan, menjadi satu-satunya yang merasa menginginkanku. Caramu mengatakan “aku masih kangen” setiap kali kamu berpamitan pulang, lalu mengecup punggung tanganku kemudian aku mengecup punggung tanganmu. Saat-saat yang indah datang dari hal yang sederhana.
Maaf aku sempat tidak percaya dengan puisi pak sapardi, bahwa aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Maaf aku sempat berpikir bahwa itu tidak benar, bahwa cinta apapun bentuknya tidak pernah menjadi sederhana. Mungkin itu hanya karena, selama ini baru kali ini aku benar-benar jatuh cinta. Dan benar, segala sesuatunya datang dari hal yang sangat sederhana.
8 notes
·
View notes