#puisi lucu
Explore tagged Tumblr posts
sastrasa · 7 months ago
Text
Lucu. Semakin lama aku justru semakin menyadari ketampananmu. Meski sejak awal aku memang tertarik dengan penampilan fisikmu, tapi aku enggak menyangka kalau saat ini rasanya jadi agak berbeda. Wajahmu dengan fiturnya yang unik. Wajahmu dengan senyummu yang menarik. Wajahmu dengan jenaka yang menggelitik. Aku jatuh suka dengan sederhananya wajahmu, apa adanya senyummu, dan tawa yang bisa terbit dari situ.
- Sastrasa
24 notes · View notes
kitaorang · 18 days ago
Text
Tumblr media
😼Ada aku kesah
5 notes · View notes
nonaabuabu · 9 months ago
Text
Tumblr media
Kau tahu apa yang paling lucu setelah aku pergi darimu? Puisi-puisimu yang biadab itu. Berdiksi luka menjadikan aku antagonis yang kau cipta.
Sungguh aku meradang membacanya. Ingin aku balas dengan bar-bar dan tak perlu belas kasihan, bahwa kau adalah tuba dalam kisah kita. Tapi semua untuk apa?
Akan kubiarkan kau menyala dalam tawa yang pura-pura. Berdansa dan berpesta-poralah dengan semua aksara yang kau punya. Aku sudah tidak di sana, tidak di mana saja kau ingin aku menderita.
Selamat tinggal tuan.
195 notes · View notes
milaalkhansah · 27 days ago
Text
kita dan duka kita masing-masing
Pasti ada banyak sekali hal yang tidak pernah kita ceritakan ke siapapun: masa lalu kita, luka-luka yang belum sembuh, perasaan yang tak tersampaikan, atau mimpi-mimpi yang terpaksa kita relakan. Kita memilih menutupinya rapat-rapat dengan cara kita masing-masing—menjadi pribadi yang lucu dan menghibur, introvert, workholic, atau mungkin melarikannya pada banyak hal yang seringkali orang-orang menganggapnya sebagai hal yang negatif.
Menghabiskan kesedihan kita dengan menggulir media social. Berusaha melupakan hal-hal yang membuat kita tertekan dengan menenggelamkan diri dalam satu postingan, ke postingan yang lain. Membuka satu konten ke konten berikutnya, mencari hal yang bisa membuat kita sejenak lupa dengan beban yang kita rasakan, terus mencari sesuatu yang bisa membuat kita terhibur, tertawa, dan juga tersenyum meski barang sebentar. Atau barangkali mencari-cari perasaan kita pada tulisan orang lain. Bersama media sosial, kesedihan dan kesepian kita menemukan tempatnya. Namun alih-alih merasa lebih baik, kita lebih sering berakhir dengan perasaan yang memburuk, juga dengan kekosongan yang semakin membesar.
Tiap orang punya pemikiran yang berbeda tentang kita. Tergantung bagaimana kita menampilkan dan membawa diri kita di hadapan mereka. Kita di hadapan keluarga, sahabat, teman-teman terdekat, orang asing, dan kita di hadapan Tuhan seringkali tak sama. Orang-orang tidak pernah tahu usaha apa saja yang telah kita coba dan lakukan untuk bisa pulih dari duka yang kita bawa, untuk bisa sembuh dari apa-apa saja yang tak terlihat dan tak pernah kita beritahu kepada siapa pun. Usaha-usaha yang kita jalani dengan kesendirian dan kesepian, uang yang dihabiskan, tenaga yang dikeluarkan, dan juga air mata yang sudah tak terhitung lagi berapa kali kita jatuhkan.
Beberapa dari kita mungkin lebih berani untuk mengungkapkannya pada kertas, pada puisi-puisi, pada akun sosial media yang terprivat dengan nol followers atau dengan nama yang disamarkan, pada sujud yang lama, pada air mata yang jatuh dalam hening, pada isak di atas bantal, atau pada orang-orang profesional.
Sampai kapan pun, tidak akan ada orang yang bisa mengenali apalagi mengerti kita dengan sangat baik melebihi Tuhan dan diri kita sendiri. Sampai kapan pun, akan ada banyak sekali hal yang tidak pernah sanggup kita bagikan. Dan mungkin sampai akhir hayat pun, kita akan terus hidup dengan duka kita masing-masing.
@milaalkhansah
30 notes · View notes
dearydede · 1 year ago
Text
Semesta = Panjara
Dari sekian luasnya bumi yang telah tuhan ciptakan, aku masih saja jatuh cinta kepadamu. Barangkali jika cinta serupa puisi, aku akan menjelma menjadi kata-kata yang tak pernah kehilangan makna untukmu, dan mana kala cinta serupa tanah, aku akan berubah wujud menjadi air agar ia tumbuh subur untukmu.
Kita lebih dari hanya sekedar bercumbu di alam bawah sadar, Sebab kamu adalah cinta.....
Kita lebih dari hanya sekedar jalan berdua, bertukar kabar setiap waktu, mengucap kata sayang setiap harinya, kita lebih dari hanya itu. Denganmu semua aku di rayakan, pulang kantor dengan tas kresek berisi jajan untukku, gajimu yang mana yang tak aku nikmati, mauku yang mana yang tak pernah kau iya kan, atau bahkan keras kepalaku yang mana yang tak kau luluhkan?. Mungkin memang benar adanya, aku masih terlalu labil untuk setara dengan dirimu. Aku terlalu gengsi hanya untuk mengucapkan aku teramat mencintai dirimu dan seluruh mu. Caramu merakanku itu yang paling aku kagumi, sekelas pujian untuk hidangan makanan yang aku siapkan setiap pulang kantor jadi hal yang paling aku gemari setiap saatnya. "Ehmm enak sekali, memang tidak pernah ada lawan". Aku terbang karenanya.
Mungkin memang benar, validasi media sosial akan sebuah pengakuan mungkin tak terlalu penting, post mempost kita tak sampai situ. Mungkin memang benar, bahwa pengakuan dari seribu lebih pengikut Instragram yang kita punya tak perlu tau bahwa aku kepunyaan mu pun sebaliknya. Mungkin benar mereka hanya tau namamu tapi yang lebih tau dengan kehidupan mu adalah aku. Seribu pengikut Instragram yang kita punya, tak perlu tau sudah jauh apa dan sudah berapa lama kita menghabiskan waktu bersama. Tapi yang aku syukuri, di acara mana yang kamu tak membawaku, di konser yang mana aku tak ikut turut denganmu, di keramaian mana yang kamu tak menggandeng ku, pengakuan akan kepemilikan dirimu dan atas keberadaan ku di sisimu itu tercipta di ranah publik realita. Mungkin sesekali aku pun turut ingin merasa sama atas perempuan lain, di post dengan lagu cinta atau bahkan sekedar kalimat singkat bertulis sayang di susul dengan emoticon berbentuk love berwarna merah, tapi lagi-lagi apa yang terjalin sampai dengan ini, jauh lebih dari hanya sekedar pengakuan publik sosial media. Tapi jangan salah, semua kisah dan cerita hingga foto-foto lucu yang kita punya tersimpan rapih di feed acc my ig, no face no name hanya berlaku di first accoun, but not in my acc accoun.
Lalu seterusnya, aku ingin menjadi seseorang yang mampu menyelami matamu lebih dalam, menyamakan apa yang berbeda dari kita untuk menghindari badai dalam hubungan. Singkatnya, aku akan selalu belajar untuk memahami bahwa tidak akan ada cinta yang terjalin sempurna, selain kita yang mampu menyempurnakannya. Sungguh, aku tak menginginkan ada yang patah dalam kisah ini, sebab kamu pun tahu, bahwa seseorang yang mencintaimu dengan tulus, akan selalu menolak untuk pergi. Aku pun demikian, tidak ingin kehilangan apapun darimu, sebab aku tidak yakin bisa sembuh dari luka yang kamu ciptakan.
Aku sengaja menulis panjang di sini.....
13 notes · View notes
themissfits · 11 months ago
Text
Jatuh cinta yang utuh
Semalem gue nonton film Jatuh Cinta Seperti di Film-film. Kalau buat sebagian orang film romcom ini beneran romantis dan lucu, buat gue film ini lebih dari itu. Film ini lucu, romantis—dengan tipe romansa yang gue bisa relate banget gitu di umur 30an ini. Tetapi, gue tidak menduga ternyata film ini juga mengandung "trigger warning" buat gue.
Pertama, karena salah satu premis cerita dalam film ini menggambarkan tentang bagaimana orang yang berduka. Film “JASEF” ini hitam-putih, buat ngasih tau kalau orang yang berduka itu ya kayak gitu, kehilangan warna kehidupan. Di film juga ada satu dialog yang bilang bahwa, yang paling berat dari berduka itu adalah fakta bahwa kehidupan harus terus berjalan. Padahal, kita lagi nggak pengen jalan—atau bahkan nggak bisa jalan. Di bagian ini, gue relate banget karena gue mengalami kedukaan yang mirip paska Bokap meninggal.
Kedua, ini yang takes a toll on me, sih. Gue jadi reliving salah satu trauma besar dalam hidup gue. Setelah nonton film JASEF itu, gue jadi berharap seandainya hidup bisa direwind, gue pengen punya kesempatan untuk merasakan jatuh cinta yang utuh. Jatuh cinta yang nggak membuat gue berhenti menulis puisi cinta. Jatuh cinta yang nggak bikin gue terbangun tiba-tiba di tengah malam dengan perasaan sedih dan hancur yang teramat sangat. Jatuh cinta yang nggak bikin gue tiba-tiba nangis sendiri. Jatuh cinta yang benar-benar utuh, yang isinya murni cinta dan kasih sayang, bukan luka dan trauma mendalam. Tapi, lagi-lagi, ini kehidupan nyata. Seperti kata Hana di film JASEF, romansa ini hanya ada di kepala gue doang.
Pada akhirnya, seperti key takeaway film JASEF buat gue, kehidupan itu ya terus berjalan, terlepas dari apapun kondisi kita. Life doesn’t stop for anybody. Tombol rewind emang nggak ada di kehidupan nyata, tapi kita punya kesempatan buat bikin sekuel cerita hidup kita. Mungkin cerita jatuh cinta gue saat ini emang nggak romantis dan lucu kayak di film-film, tapi, semoga di sekuel berikutnya, gue bisa merasakan jatuh cinta yang utuh. Kayak di film-film.  
9 notes · View notes
nikentaurista · 5 months ago
Text
Lucu kalau dipikir. Tertawa bila mengenang. Si pemilik senyum manis yang tak terlupakan dan tatapan yang tidak pernah tidak berhasil membuat jantung berdebar hebat. Kalau di dekat kamu aku pura-pura santai, padahal aku gemetar. Di setiap kamu melempar senyuman, aku mematung, mati gaya dan ingin menjerit, aaakkk...
Mengapa aku sekonyol ini? Sampai kadang hati geli sendiri. Bingung harus diapakan perasaan ini meski tidak aku mengharap apa-apa. Dari pap-pap yang kamu kirimkan ketika aku bertanya kamu dimana, dari pertanyaan-pertanyaanmu yang kecil namun memiliki arti besar untuk hatiku. Diam-diam suka itu tidak enak, karena kalau rindu susah di aku. Mau chat takut cuma dibaca meski lebih sering kamu balas. Pernah aku chat meminta senyummu ketika kamu sedang cemberut-cemberutnya. Ku beranikan diri bilang "senyummu itu hadiah, boleh ku minta?". Siapa menyangka kamu akan membalas di luar dari apa yang aku duga.
Meski semampunya aku menahan untuk terlihat biasa saja, di depanmu. Aku dikenal sebagai aku yang dingin, tapi kepadamu aku ingin lebih peduli. Kepadamu, aku ingin memberi lebih. Mau perasaan ini tak dibalas tidak mengapa, asal jangan kamu larang aku beri perhatian. Anggap aku teman, yang paling sayangimu.
Noted: puisi ini dibuat sambil membayangkan senyumnya.
- Niken Taurista -
5 notes · View notes
parasitlajang · 10 months ago
Text
Mengencani Kesepian
Saya ingin pergi mengencani Kesepian. Saya ingin memelukinya pekat-pekat. Tengkuknya mengaburkan ingatan tentang segala harum yang memabukkan. Saya ingin tenggelam di tengkuk leher Kesepian. Mengecupinya. Menghirupinya lekat-lekat. Saya ingin mengajaknya menghabiskan waktu dengan segenap hasrat yang merenggangkan nilai-nilai. Saya ingin membacakannya potongan paragraf dari buku yang tengah saya baca. Saya ingin mendengarnya membantah tafsir-tafsir hingga ribut lalu sunyi karena pagut. Saya ingin menyaksikannya merunut ingatan yang lumer dan dan tercecer di lantai. Bau selimut dan kerak kamar mandi.
Mengapa kita tak pernah bisa berhenti mengutuk keramaian?
Saya ingin menolak banyak-banyak ajakan kencan karena saya hanya menginginkan Kesepian. Saya akan mengajaknya menonton film-film Godard sambil menertawai hidup kita masing-masing yang lugu dan gagal lucu. Gagal melantun. Gagal mengayuh. Gagal mengusap tiap peristiwa yang tak perlu kita simpan. Gagal memijak pada tiap pupus yang taat. Gagal melepas setiap kesetiaan. Saya ingin menemui Kesepian dengan pakaian terbaik saya. Terusan sepanjang betis dengan belahan dada rendah. Kesepian kemudian memeluk tubuh saya dari belakang; ia mengeja bahasa yang tak awam dari punggung saya. Ada yang pernah menulis puisi di sana, tapi Kesepian akan menghapusnya lekas-lekas dan menggantinya dengan lekat bayangannya yang memeluk erat-erat. Saya ingin merekam dengusnya di pundak saya. Saya ingin menghubunginya malam ini. Menanyakan kabarnya atau sekedar bertukar cuaca. Saya ingin mendengarnya berbicara. Mencatat artikulasi nada dari setiap muslihat rasa yang bisa kita terka. Saya tak peduli jika tubuhnya tak lagi meluang kesunyian. Saya tak peduli jika tubuhnya tak lagi meruang kepedihan. Saya ingin mengajaknya berdekapan di atas lantai dansa. Apakah rima masih setaat doa? Saya ingin mencatat persembunyian dari legam matanya. Biarkan lagu-lagu yang mendadak fals dari pengeras suara yang terbakar cuaca. Saya memilikimu malam ini. Kamu memiliki saya malam ini. Jangan hiraukan bercak singgah yang ada di kulit saya. Beberapa laki-laki memang terlalu gelisah untuk mengekalkan keinginan. Apa kau mau seteguk teh susu? Aku merebuskan semangkuk pemanis di celupnya. Apa kau mau membakar buku? Aku menyimpan segala catat luka di tepinya. Kau tahu wangi kopi kesukaanku. Ada kecap kecup bibirmu di landasnya. Saya tak tahu mengapa Kesepian begitu tabah menjawabi setiap pelukan.
;Pstdysphoria
6 notes · View notes
arvsee · 10 months ago
Text
Sebuah kemustahilan untuk diharapkan. Bahwasanya, hanya aku yang selalu merangkai frasa untuk setiap cerita kita. Mengabadikan mu dalam setiap bait puisi ku. Sajak yang selalu berakhir pilu. Ini sangatlah lucu.
6 notes · View notes
ceritayuk · 1 year ago
Text
waktu terus berjalan
hari itu, ada pesan masuk dari grup alumni dengan kabar bahagia. namun bagiku, pesan itu seperti bom atom. sejenak aku tersadar dan bertanya-tanya kenapa hanya sedikit yang mengetahui kabar bahagia ini?, kenapa orang tuanya juga tidak mengabarkan dan mengundang orang tuaku di hari bahagia anaknya, di hari anaknya mulai membuka lembaran kisah baru menjadi suami orang dengan segala tanggungjawab baru. padahal orang tua kami saling mengenal dan sewaktu saudara menikah, kami juga mengundang mereka. kenapa giliran anaknya, kami kok tidak diundang?
banyak sekali pertanyaan yang tiba-tiba bermunculan di pikiran, pertanyaan yang di dominasi dengan kata tanya kenapa dan kenapa?
sudah hampir 10 tahun ini, mengangumi mas crush. yang semasa SD menjadi partner ku sewaktu lomba baca puisi, dan lomba teaterikal. karena seringkali terlibat projek yang sama, ngga sadar memunculkan getaran di hati. ahhh itu kan masih kecil, masih SD. masih belum ngerti apa itu cinta.
tapi benar kalau ada yang bilang, cinta di masa sekolah itu lucu. dan aku menganggapnya lucu dan merupakan bagian dari perjalanan hidup yang berharga untuk masa sekarang dan memberikan warna dan rasa tersendiri di masa itu.
10 tahun lama juga ya? aku menganggap doi sebagai kakak walaupun sebenarnya kami kurang dekat seiring dengan berjalannya waktu dan jarang sekali bertemu kembali. tapi doi masuk ke dalam orang spesial yang pernah ada dalam hidupku.
bukan aku ngga suka dengan hari bahagia dia dan juga perempuan yang dia pilih. namun aku sedikit kaget dan bertanya kenapa dan kenapa. dan akhirnya aku tau jika memang seperti itulah kriteria yang dia cari. aku juga jadi tau seperti itulah karakter aslinya dia sekarang dan juga keluarganya. walaupun konon ada yang bilang, kalau di daerah jawa jika ada hajatan pernikahan emang dari pihak perempuan yang bakal meriah. kendati demikian, jujur aku kaget kenapa ngga tau kabar bahagia ini dan kenapa ngga mengundang.
pesan dan doaku untuk mas crush,
selamat membuka lembaran baru bersama dia pilihan terbaikmu. semoga Allah meridhoi kehidupan baru kalian. aku tidak lagi sedih, aku hanya kecewa karena menaruh harapan lebih kepada kamu.
terimakasih, sudah hadir dalam perjalanan hidupku.
terimakasih, atas segala rasa bahagia, getar, sedih, kecewa yang muncul karena kamu seorang.
terimakasih, untuk semuanya.
akhir kata, semoga bahagia selalu hadir untuk kamu. semoga aku juga bisa lebih bahagia daripada bahagianya kamu.
— 04/12/23
sekali lagi,
aku tidak sedih, aku hanya kecewa. kecewa dengan harapan yang telah aku bangun selama ini. karena aku sadar, waktu ini bakal hadir, tapi aku ngga pernah bisa membayangkan bagaimana rasanya. ternyata seperti ini yaa rasanya. bercampur aduk.
4 notes · View notes
sastrasa · 7 months ago
Text
Tentang Cemburu yang Masih
Aku masih cemburu
Pada wanita lucu
Yang kau ceritakan waktu itu
Entah apa yang membuatku cemburu
Nada bicaramu?
Cara memujimu?
Atau mungkin Tuhan sengaja 
Mengajarkanku rasa cemburu
Yang dulu-dulu belum pernah beradu
Atau mungkin Tuhan bercanda
Padaku yang belum pernah dihinggapi cemburu
Rasanya seperti terbakar
Enggak heran orang-orang menyebutnya api
Dan belum padam hingga kini,
Masih berkobar.
- Sastrasa
16 notes · View notes
kitaorang · 23 days ago
Text
Tumblr media
Bila kau first time masak nasi
1 note · View note
rsintiyaaa · 1 year ago
Text
Its not a poetry just a story
Aku malah semakin menyukainya. Menyukai waktu yang terasa lama ketika bersama dia, menyukai kemacetan sambil ngobrol pas lagi sama dia.
Padahal sebelumnya aku benci semua itu , aku gak suka semuanya jadi terhambat. Tapi entah kenapa ketika lagi sama dia waktu jadi cepat, lampu merah pun jadi cepat bahkan tidak terasa sudah jam 00.00 AM.
Aku suka cara bicaranya, aku suka cara dia memberikan opini, aku suka cara dia melucu, aku suka cara dia menatapku, aku suka cara dia tersenyum, aku suka cara dia ketika mau dengar suaraku (ini lucu sekali) , dan aku juga suka cara dia memperlakukanku sebagaimana mestinya.
Bahkan tanpa orang lain tau aku dan dia punya banyaaaaaaak cerita. Entah yang gagal berkali-kali , entah perjalanan panjang dan jauh , entah ketika waktu sudah menunjukan pukul 00.00 pagi dan pada saat itu aku harus pulang dan berpisah.
Aku suka sekali cara dia mendukungku apapun itu yang aku lakukan. Dulu aku gak suka masak , sekarang aku ingin masak setiap hari buat dia. Dulu puisi ku hanya sebatas notes di hp, sekarang aku bisa share ke orang yang tepat. Banyak sekali hal hal tentang dia yang aku suka tapi dia suka bikin khawatir perihal kabar hmmmm aku cuma ingin dia sadar bahwa kabar menurutku bukan hal yang spele.
Segitu dulu aja....
✍️:@rsintiyaaa
2 notes · View notes
deburdebar · 2 years ago
Text
Kamu
Apakah kamu tau, aku lebih banyak tertawa saat bersama kamu? Bukan berarti kamu lucu, terkadang pada sesuatu yang lucu pun aku hanya tersenyum. Namun denganmu aku tertawa, lepas, seakan apapun lelucon yang keluar darimu bahkan kelakuanmu yang tidak disengaja mengundang tawaku hadir dengan baik. 
Apakah kamu tau aku lebih banyak menangis juga saat bersama kamu? Bukan berarti kamu jahat atau menyedihkan. Mengingat kamu menangis ketika kita bertengkar, menangis karena aku diam karena marah, aku ikut bersedih. Aku ikut menyesal. Seringnya aku menangis bahagia karena kamu ada disini bersamaku dan bukan yang lain. Karena yang lain belum tentu membuatku menangis lalu tertawa. Yang lain membuatku menangis karena kecewa. 
Apa kamu tahu, semenjak bersama kamu aku menginginkan hal-hal paling sederhana. Aku tidak peduli harta atau jabatan. Harta dan uang bisa dicari, kita bisa bekerja tapi menemukan seseorang yang selalu mendahulukan kita itu jarang terjadi. Jabatan bisa dicari, aku bisa saja mencari seseorang yang memiliki jabatan entah bagaimana caranya. Namun menemukan yang setia dan bertanggung jawab itu hal yang tidak kutemukan pada oranglain. 
Caramu memanggil dengan sebutan paling sayang. Caramu mendahulukan apa yang aku butuhkan. Caramu selalu semangat setiap pertemuan, menjadi satu-satunya yang merasa menginginkanku. Caramu mengatakan “aku masih kangen” setiap kali kamu berpamitan pulang, lalu mengecup punggung tanganku kemudian aku mengecup punggung tanganmu. Saat-saat yang indah datang dari hal yang sederhana. 
Maaf aku sempat tidak percaya dengan puisi pak sapardi, bahwa aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Maaf aku sempat berpikir bahwa itu tidak benar, bahwa cinta apapun bentuknya tidak pernah menjadi sederhana. Mungkin itu hanya karena, selama ini baru kali ini aku benar-benar jatuh cinta. Dan benar, segala sesuatunya datang dari hal yang sangat sederhana.  
8 notes · View notes
cocotangaje · 1 year ago
Text
15 Agustus 2023
Guetuh pertama kali tertarik sama sesuatu dimulai dari ketertarikan gue ke dunia fiksi. Waktu itu gue masih SMP. Suka karena novel-novelnya Tere Liye. Semua hal yang berbau sastra dan kepenulisan, gue suka. Gue nulis tiap hari; apa aja. Dimulai dari cerpen, puisi, nyampe artikel. Ketertarikan itu mendorong gue untuk terus improve. Memperbaiki dan memperindah tulisan gue degan belajar banyak mengenai strukstur kepenulisan dan KBBI. Hal itu juga yang akhirnya menjadikan nilai ujian bahasa Indonesia gue selalu bagus daripada temen-temen gue yang lain.
Ketertarikan itu terus bertahan nyampe SMA. Gue jadi penulis tetap di majalah sekolah gue, tapi keluar dari keanggotaan ekskul jurnalistiknya karena orang-orangnya nggak cocok sama gue. Setiap bulan gue ngirim 1 artikel rutin. Dari gue kelas 10 nyampe gue lulus, artikel yang gue kirim itu selalu terbit. Satu artikel dihargai 20k. Untuk ukuran anak sekolah saat itu, angka 20k lumayan banget jadi uang tambahan nabung. Jajan gue hemat. Dari hasil nulis dan nabung itu gue beliin HP baru; ASUS yang batrenya 4000mAh. Waktu itu gak banyak spesifikasi hp yang punya daya batre segede itu. Gue beli di angka 3,6.
Memasuki kuliah, kemampuan nulis gue terendus temen-temen kampus. Tapi disini gue memilih buat membunuh kemampuan itu. Karena nulis, gue banyak diteror, dikejar-kejar, dan disuruh masuk organisasi ekstra kampus. Gue berhenti nulis rutin karena gue merasa kemampuan itu membahayakan gue. Sosial media gue dipantau, bahkan temen deket gue bilang ke gue bahwa organisasi ekstra itu bikin tim yang isinya 5 orang khusus buat perhatiin sama deketin gue biar gue jadi bagian dari mereka. Gue mati-matian mengusahakan diri menjadi bodoh dan bersembunyi karena idealisme tolol gue yang mau menulis secara merdeka; tanpa ada intervensi atau sedikitpun niat busuk berorientasi pada kekuasaan.
Di pertengahan mogok nulis, gue mulai tertarik ke dunia foto dan cinematografi. Hasrat gue buat bercerita masih susah gue bendung, dan gue butuh alternatif baru sebagai pengganti kebiasaan menulis gue waktu itu. Tetariklah gue kepada dunia foto dan video yang gue nilai lebih aman bagi gue untuk menyampaikan cerita. Gue menganggap bahwa media foto dan video bersifat lebih multitafsir, tersamarkan, dan gak selugas kayak tulisan. Gue akhirnya mulai belajar segala hal yang berhubungan dengan itu; pencahayaan, angle, komposisi, scripting, nyampe editing. Gue mulai melihat industrinya juga karena dunia foto dan videografi ini deket sama kehidupan sehari-hari. Waktu itu juga youtube lagi naik-naiknya. Gue coba, ikut naik juga. Dan ternyata, keamanan gue terancam lagi. Gue masih inget dengan jelas betapa tremornya gue karena video yang gue upload rame dan dibahas setiap orang yang gue temui. Gue benci jadi terlihat dan dibicarakan, maka gue memutuskan berhenti. Tapi buat kasus ketertarikan ini gak se-ekstrim sebelumnya karena skill ini masih bisa gue jalani dan pamerkan meskipun di lingkup orang-orang yang gue kenal aja.
Gak lama setelah itu, gue mulai tertarik sama hal-hal berbau seni; musik, gambar, dan lukis. Hal-hal itu bikin gue lupa dan fokus. Waktu juga kerasa lebih lambat, gue merasa lebih gampang in the zone sama hidup. Gue mulai rutin gambar dan belajar teori-teori beserta komposisinya. 3 tahun total berkecimpung, gue udah menemukan banyak tempat bagi ilustrasi gue, khususnya di temen-temen tumblr. Waktu itu gue masih pemula banget, masih set harga murah karena minder. Bahkan gue menerima pembayaran melalui pulsa. Gue berhenti menekuninya karena ada panggilan magang di skill editing video gue ditambah waktu itu gue masuk ke masa pengerjaan skripsi. Skill ini masih gue pertahankan dan lakukan sebagai hobi.
Karena punya basic nulis, gambar, dan editing, gue mulai nyemplung di dunia sosmed tahun kemarin. Dipanggil-lah di suatu agency iklan dan media. Tapi ternyata personality gue terlalu kaku untuk membuat sebuah konten yang entertaining dan lucu. Gue lebih cocok di konten-konten edukasi yang berdaging dan telah diriset sebelumnya.
Sejak periode magang gue di agency itu selesai, gue memutuskan untuk balik ke bisnis papa dan mempelajari cara kerjanya. Waktu masih di agency, gue iri sama anak kesayangan bos yang dapet gaji tinggi karena bakatnya di coding, gaming, dan website. Mudah bagi dia dapet duit di usianya yang jauh dibawah gue. Itu juga yang membuat gue merasa; gue perlu memprioritaskan keuangan dulu sebagai tujuan hidup gue sebelum tertarik lagi ke hal-hal diluar itu.
Gue mulai tertarik ke finance dan baca banyak buku mengenai topik itu. Salahsatu yang nempelnya Rich dad poor dad sama the psycology of money. Di usia gue yang sekarang ini, gue menyadari bahwa gue perlu security yang cukup biar gue bisa survive dengan baik sebelum gue mati. Gue gak mau mengalami stress karena gak punya uang, atau rasa putus asa agar dijadikan karyawan meskipun harga diri gue di injak-injak dan gue diperlakukan seenaknya.
Skill social media dan hal-hal yang pernah gue pelajari sebelumnya masih gue pertahankan -bahkan gue perkuat melalui bootcamp karena gue masih punya rencana buat balik kerja lagi di Jakarta. Tapi sembari menunggu kesempatan itu datang, gue saat ini mulai tertarik ke dunia data. Padahal funfactnya, selama gue sekolah gue sangat benci dengan angka dan matematika. Tapi setelah gue tiap hari berhadapan dengan nota, data penjualan dan pembelian, kode dan list barang, gue semakin tertarik dengan dunia ini. Apalagi ditambah dengan motivasi mau menjadikan bisnis ini lebih baik. Gue gatel banget rasanya pengen upgrade komputer jadul microsoft XP ini ke mac, tapi terhalang karena program bisnisnya dibuat khusus cuma bisa dioperasikan di microsoft XP. Disitulah ketertarikan gue semakin kuat; gue pengen bisa bikin program sederhana buat pendataan.
Tapi gue agak ragu, apakah keputusan ini tepat? Gue nggak meragukan apakah gue bisa atau enggaknya, tapi, dengan waktu gue yang semakin sedikit, mempelajari pemrograman dan bikin program aplikasi sederhana buat input-output dan pendataan, apakah nanti sepadan dengan waktu dan tenaga yang udah gue keluarkannya?
3 notes · View notes
echofoxtrott · 2 years ago
Text
Malam ini kepalaku di penuhi dengan gambaran-gambaran tentang sorang wanita yang sangat menyukai hujan.
Sebenarnya bukan kali ini saja, ini selalu terjadi ketika aku sendirian di kamarku yg gelap, atau ketika aku mendengarkan beberapa lagu dan menonton drama romantis.
Ingatan tentangnya kerap sering kali muncul, tawanya seperti terdengar di telingaku dan wajahnya jelas sekali muncul di ingatanku.
Aku sangat ingat bagaimana pertama kali aku berbicara dengannya, pertama kali aku mendengar suaranya dan pertama kali aku melihat langsung wajahnya, itu kali pertama aku merasakan perasaan yg bercampur aduk. Aku tidak tau seperti apa aku harus mengatakannya atau menggambarkannya, atau mungkin kalian bisa membayangkan sendiri seperti mendapatkan hadiah yg tidak pernah kalian sangka sebelumnya.
Ya.. Mungkin seperti itu kira kira yg aku rasakan saat itu, aku mengingat semua hal tentang dia, apa yang dia suka, lagu yg dia dengarkan, atau makanan yang menjadi kesukaannya karna bersamaku.
80℅ atau mungkin 90% aku masih mengingat segala hal tentang dia, satu satunya yg aku tidak mau aku ingat adalah saat aku kehilangan dia untuk selamanya, mungkin sudah lebih dari 5 taun dari terakhir kali aku melihat senyum di wajahnya, tawanya yang keras atau segala ocehan yang dia keluarkan saat di kendaraan.
Haha.. Aku ingat saat dia terus saja berbicara saat perjalanan pulang, sejujurnya aku tidak begitu mendengarkan apa yg dia bicarakan, dengan suara angin yang kencang di telingaku saat mengendarai motor dan suara kendaraan lain yang berisik. Mataku hanya tertuju pada kaca spion sebelah kanan yang sengaja ku arahkan agar bisa melihat wajahnya dengan jelas, agar aku bisa menikmati senyumnya yang sangat cantik itu.
Dia terus saja mengoceh sepanjang perjalanan, sampai akhirnya dia sendiri merasa lelah dan mengatakannya padaku, " Ih cape aku ngomong terus dari tadi ".
Tapi setelah itu dia tetap saja berbicara. Wanita yang sangat lucu bukan ?.
Sebelumnya aku sudah menyerah untuk bercerita tentang dia dan menghapus semua cerita yg kutulis. Tapi malam ini aku sama sekali tidak bisa menahannya. Mugkinkah aku masih merindukannya ?. Setelah bertahun tahun, apakah masih mungkin perasaan ini masih sama ?.
Terkadang aku hanya ingin tau kabar tentang dia, atau mungkin aku memang selalu ingin tau tentang dia saat ini. Apa yang dia lakukan saat ini, apa yang sedang ia pikirkan atau mungkin film apa yang sedang ia tonton saat ini. Apakah dia sedang bahagia, atau mungkin sedang sedih ?. Aku harap dia selalu bahagia, ya... Dia harus selalu bahagia.
Hmmm...!!
Aku sedang berfikir, apakah mungkin jika dia belum menikah saat ini, aku masih bisa melihat senyumnya ?. Atau mengobrol dengannya dan menanyakan banyak hal ?.
Kepalaku dipenuhi dengan pertanyaan pertanyaan yang ingin ku sampaikan kepadanya. Jika bisa tentu saja..
Tapi yang selalu aku ingin tau, apakah dia bahagia saat ini ?. Apakah dia terkadang mengingatku ?..
Katanya walaupun kita pernah berganti ganti pasangan mau sebanyak apapun itu, tetap saja ada satu orang yang akan tetap kita ingat, katanya sih itu yang dinamakan cinta pertama. Tapi aku sendiri tidak yakin dengan itu..
Dia sangat senang menulis puisi. Dia menjadikan orang orang sekitarnya menjadi puisi yang ia tulis dengan indah, menjadikan ingatan ingatannya menjadi suatu pusisi yang sama sekali tidak bosan ku baca meski berulang kali.
Aku sangat senang membaca apapun yang ia tulis, satu satunya hal yang bisa ku lakukan agar tetap bisa merasa dekat dengannya. Tapi.. Sekarang dia sudah jarang sekali menulis puisi puisi indahnya. Aku mencoba mencarinya dimanapun tetapi hasilnya nol besar, sebenarnya aku belum mencarinya di satu sosial media karna aku takut dia tau dan merasa tidak nyaman dengan kehadiranku.
Gadis yang aku tau sangat menyukai hujan ini sekarang sudah beranjak dewasa. Menjadi wanita, istri, sekaligus ibu yang pastinya sangat hebat dan kuat.
Dulu dia pernah berkata kepadaku, dia ingin menikah di tempat terbuka, di alam yang sejuk dan dingin, di saksikan dengan jutaan mahluk hidup yang ada didalamnya. Aku sangat antusias dan senang mendengarnya karna akupun menginginkan hal yang sama.
Dia juga pernah berkata tidak ingin menjadi guru lagi, karna dia merasa itu bukan pekerjaan yang dia mau. Terlepas dari apa yang dia katakan kepadaku dulu, aku harap apa yang dia inginkan tercapai sesuai dengan apa yang dia bayangkan, dengan semua orang di sekitarnya yang ia cintai dan mencintainya.
Kurasa aku harus tidur sekarang, aku seperti orang gila yang tersenyum sendiri di malam hari karna mengingat segala hal tentang dia.
Selamat malam..
8 notes · View notes