#prawitamutia
Explore tagged Tumblr posts
Text
Nostalgia Kenal 4 ( @prawitamutia @satriamaulana @academicus @ceritanovieocktavia ) orang lainnya yang menulis bareng di buku ini sejak zaman masih kuliah. Dulu, masih single semua. Sekarang masing-masing menempuh jalannya, keren-keren menurutku. Berarti kalau dihitung-hitung, kurang lebih kenal mereka hampir 10 tahun bahkan ada yang lebih. Dan semuanya berawal dari platform ini, tumblr - meski sekarang tidak semuanya aktif di sini lagi. Pertemanannya awet sampai sekarang meski kalau WA mungkin setahun sekali, seperlunya. Hal yang bisa kupelajari dari bertahun-tahun ini, refleksi yang mungkin bisa kutulis lebih general di sini. Berikut : Coba perhatikan teman-temanmu yang masih awet hingga saat ini. Mungkin yang benar-benar kenal sejak kalian masih nggak tahu apa-apa tentang dunia ini, masih galau dengan masa depan, nggak tahu bakal kerja apa, nggak tahu siapa jodohnya. Dan sebagainya. Perhatikan bagaimana proses bertumbuhnya. Bagaimana dulu mereka membuat keputusan dan pilihan hidup. Bagaimana dulu mereka menjalani risiko masing-masing. Bagaimana mereka tumbuh dari remaja yang sembrono menjadi bijak seperti saat ini. Bahkan orang-orang yang tak kamu sangka bakal berlaku lembut pun kini mungkin jadi ayah/ibu yang sangat lembut ke anak-anaknya. Mereka yang dulu setiap kali kalian bertemu, nggak tahu tujuan hidupnya apa. Kini menjalani kehidupannya dengan sangat tertata. Coba perhatikan bagaimana mereka bertumbuh. Lihat juga dirimu sendiri, kamu juga telah bertumbuh. Mungkin ada perasaan ini kembali ke masa lalu. Jika itu bisa terjadi, maka satu-satunya hal yang seharusnya kamu lakukan kepada dirimu di masa lalu adalah berterima kasih.
oh ya, buku ini tinggal sedikit, super terbatas karena memang cetakan terakhir dan tidak diproduksi lagi : klik sini kalau mau beli
80 notes
·
View notes
Text
Salam Kenal dari Buku-buku Heal Yourself Untuk Warga Tumblr!
Sejak menulis di sosial media (dalam berbagai jenisnya) selama hampir 10 tahun, saya merasa Tumblr banyak berperan. Agak lupa kapan persisnya, tapi kalau nggak salah sejak 2015 saya menulis disini. Waktu itu sempat ada masanya dimana saya hampir setiap hari menulis: pagi-pagi sebelum berangkat ke kantor, atau malam hari sebelum tidur. Seru banget! Awalnya hanya ingin menjemput nyaman usia menguraikan benang-benang kusut di kepala sambil berlatih menulis. Tapi ternyata, atas seizin Allah perjalanan menulis saya itu mempertemukan saya dengan @kurniawangunadi @prawitamutia @iqbalhape-blog-blog (eh bener nggak ya ini akunnya kak Iqbal? Atau yang mana sekarang?) dan @satriamaulana hingga akhirnya kami merilis buku Bertumbuh.
Long story short, sejak saat itu saya semakin nyaman menulis. Dalam 4 tahun terakhir, bersamaan dengan semakin fokusnya saya di dunia Psikologi Islam dan menjadi Psikolog Klinis, atas seizin-Nya saya menulis buku-buku dalam topik Psikologi dan kesehatan jiwa dari perspektif Islam. Sayangnya, saat itu, sejak Tumblr sempat di-banned, saya lama sekali meninggalkan halaman biru tua ini. Jadi belum banyak berkabar tentang buku-buku yang Alhamdulillah sampai dengan saat ini sudah menemani ribuan orang berproses untuk memulihkan diri.
Ini dia buku-bukunya. Salam kenal ya, warga Tumblr! Boleh banget bantu re-blog ya supaya buku ini bisa berkenalan dengan lebih banyak teman disini.
Ini buku pertama, judulnya "Untukmu yang pernah Terluka." Buku ini membahas tentang luka batin yang kita rasakan dalam dinamika kehidupan dan mengajak kita untuk memandang luka dari sudut pandang yang berbeda dengan memulangkan setiap luka kepada tempat pulang yang sebenarnya. Buku ini cocok untuk kamu yang sedang memiliki banyak luka batin yang menumpuk dan ingin memulihkan diri dari semua luka itu.
Ini buku kedua, judulnya "Tumbuh dari Luka." Buku ini membahas tentang bagaimana kita dapat bertumbuh dari luka-luka yang pernah kita alami di sepanjang hidup meski sebelumnya kita mengira bahwa hidup kita sudah berakhir karena datangnya luka. Buku ini cocok untuk kamu yang sedang merasa bahwa luka menghadirkan banyak drama di hidupmu dan ingin menjemput hari baru yang lebih bermakna dan menumbuhkan usai pengalaman-pengalaman traumatis.
Ini buku terbaru, baru rilis beberapa bulan lalu, judulnya "Mendewasakan Rasa." Buku ini berisi pembahasan tentang emosi dari sudut pandang Psikologi dan Islam, menggambarkan cara-cara konkret mengelola emosi, serta memberikan gambaran yang lugas sekaligus mengakar mengenai emosi dalam konteks kehidupan sehari-hari, pranikah, keluarga, dan pernikahan. Buku ini cocok untuk kamu yang ingin belajar menjadi dewasa dalam menghadapi emosi atau punya masalah terkait pengelolaan emosi.
Mohon doanya, ya. Semoga buku ini bisa menjadi amal shalih sekaligus bukti bakti kepada Allah atas karunia hidup, ilmu, iman, dan berbagai kebaikan yang selalu dicurahkan-Nya setiap hari. Baarakallahu fiik.
PS. Buku-buku ini tersedia di Shopee dan Tokopedia Heal Yourself Official, ya.
31 notes
·
View notes
Text
Mungkin Belum Waktunya
prompt 6. pernahkah dalam hidupmu terjadi sesuatu yang semula kamu pikir tak mungkin?
Pasti pernah dan lumayan sering. Tapi, kalau yang langsung keinget pas baca pertanyaan ini kayaknya kejadian waktu dapet tawaran pekerjaan yang sekarang.
Btw, saya kerja sebagai supporting staff salah satu unit di sebuah kampus. Sebelum wisuda tahun kemarin, seorang teman menawarkan pekerjaan tsb ke saya. Saya diminta untuk menggantikannya karena dia ingin mencari pekerjaan lain + kosnya udah habis. Padahal, saya tuh bukanlah kandidat yang berpeluang buat ditawarin karena satu dan lain hal–ternyata saya jadi rekomendasi temen saya yang lain karena dia nggak bisa menerima tawaran alias jadi second option. Saya udah seneng dan mau nih karena mikirnya barangkali bisa saya maksimalkan sampai saya tercerahkan dengan apa yang akan saya lakukan ke depan.
Tapi, pas dia pamitan sama kepala bagian yang ngurusin supporting staff, bapak tersebut bilang kalau dia nggak perlu cari pengganti. Akhirnya, saya nggak jadi deh buat menggantikan. Kecewa sih pasti yaa karena udah kepikiran bakal begini dan begitu. Cuma yaa mau gimana, harus diterima kan? Definisi bukan jodoh dan belum rezeki. Jadilah saya melanjutkan hari-hari dengan kesibukan seperti biasa, yaitu mengajar murid-murid saya.
Beberapa waktu kemudian pas diri udah ikhlas dengan tawaran itu, tiba-tiba di siang bolong saya dapet lagi tawaran yang sama dari orang yang berbeda karena salah satu teman yang lain keterima kerja di Tangerang. Masyaallah. Benar-benar waktu itu tuh saya nggak kepikiran lagi bakal secepat itu dikasihnya. Saya juga nggak kepikiran bakal ditawarin lagi karena beberapa faktor. Menurut saya ini adalah salah satu hal yang bisa jadi jawaban dan memorable karena berkesan.
Kesempatan itu datang di waktu yang tepat dengan cara yang paling baik. Mungkin kalau bukan sekarang, bisa jadi besok atau kapan-kapan. Mungkin kalau bukan sekarang pasti itu yang terbaik. Manusia boleh berencana, tapi Allah yang menentukan sebaik-baik perencanaan. Selalu ingat dengan nasihat paling baik yang ada di Al-Qur'an.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (Q.S. Al-Baqarah:216)
P.s. ditulis di waktu-waktu terakhir menjelang pergantian hari pas kebangun karena ketiduran. Alhamdulilah masih sempat menulis di hari yang seharusnya.
Mbak Mut @prawitamutia sesekali mau ikutan mention hihihi. Alhamdulillah terhitung sampai hari ini terpantau masih istiqomah mbak, semoga bisa sampai akhir yaa :))
38 notes
·
View notes
Text
Apa saja kebiasaan yang pengaruhnya besar di hidupmu?
Menjawab prompt 1 mba @prawitamutia .
Sejujurnya pertanyaan ini menjadi awal dari pertanyaan yang lain. Memangnya aku punya kebiasaan apa?
Setelah menikah, aku masih saja tidak punya jadwal. Setelah punya anak, aku masih saja tidak punya jadwal. Sudah dicoba, tapi sejauh ini belum ada yang berhasil. Karena aku merasa sendirian, mungkin?
Perjalanan emosiku roller coaster. Ah iya, aku mulai menerapkan berbagai kelas tentang perjalanan "menyembuhkan" yang kuikuti setelah sekian lama. Mulai dari mindful, mulai sadar kalau sedang melakukan kesalahan, mulai belajar nafas, dan yang penting, mulai belajar tidak memaksakan ekspektasi.
Kebiasaanku : belajar, meski rasanya sendirian.
Pengaruhnya : aku banyaaaaaak beli buku yang aku fikir akan kubaca dan kuambil manfaatnya, tapi kenyataannya sampai saat ini, bukunya masih belum juga diunboxing.
Positifnya, aku sekarang merasa lebih mindful.
Nanti kalau belajarku sudah terasa dibersamai, aku cerita lagi, ya!
1 Ramadhan 1445H | 12 Maret 2024
28 notes
·
View notes
Text
day 2&3
baru banget bisa nulis ini di jam 23.54, beneran 6 menit sebelum masuk ke day 3, apaan deh nab. tapi gpp kita harus usahain sebisa kita:) dan karena sepertinya aku telat mulainya, jadi hari ini kita nulis dua prompt
prompt 2: apa ibadah andalanmu pada Ramadan ini?
apa yah, hmm. tapi kayaknya, tilawah? soalnya pengen seriusin dan khatam yah setidaknya. karena alhamdulillah tahun ini ga ujian di ramadhan jadi masih lumayan santai (semoga).
dan sepertinya do'a? karena ramadhan itu beneran tempat untuk berdo'a gitu ya. kebetulan saat ini saya banyak banget do;anya jadi mau memperbanyak do'a, inshaAllah.
prompt 3: apakah ada momen dalam hidupmu yang membuatmu merasa perjalanan menyembuhkan dirimu dengan sadar dimulai? momen apa? apa kegiatan healing favoritmu?
apa ya, sepertinya jawabannya membaca. ga tau kenapa, pernah suatu hari lagi berat-beratnya (dan lupa banget beratnya kenapa). terus lagi cari bacaan di gramdig, akhirnya mutusin buat baca Polaris Musim Dingin. inget banget mulainya sudah hampir tengah malam, ternyata page turner sampai hampir dini hari. tapi kali ini baca bukunya sambil nangis-nangis karena rasanya relate sama cerita di sana, meskipun ga sesedih itu juga. tapi, banyak perkataan-perkataan yang disebutkan kayak memvalidasi kesulitan yang lagi aku lalui dan berasa punya "teman" bahwa kesulitan itu beneran ada, dan kita bisa seharusnya melewatinya, inshaAllah. banyak banget kata-kata yang aku highlight-in sampai aku langsung excited chat nisa untuk laporin bukunya bagus banget?
enggak cuma malam itu sih, tapi rasanya, hidup selalu ada harapan kalau sedang baca buku. kayak, aku mau hidup lebih lama untuk menghabiskan buku-buku yang belum aku baca. aku merasa tidak perlu berpikir dan melakukan usaha yang berat ketika membaca. aku serasa menyerahkan hidupku kepada tulisan di setiap buku dan kemana mereka akan membawaku, asli. ga tau kenapa se-sentimental ini sama buku, hehe. berasa healing ya setiap baca buku itu. terus kalau ketemu teman yang suka baca buku kayak langsung mendapat energi baru.
jadi throwback dikit waktu ketemu nisa setelah sekian lama ga ketemu. malam itu kami nginap bareng di kamar asrama haji untuk nemenin nje di malam sebelum pernikahannya. terus kami ngobrol-ngobrol, akhirnya saling taulah kalau kami suka baca buku. terus saling liatin akun goodreads langsung TERIAK-TERIAK. literally teriak kayak, AAKKKK aku ketemu temen baca bukuuu ... sejak saat itu chat kami hidup hampir setiap hari. akhirnya ga cuma bahas buku tapi pertemanannya jadi seru bangetT?
dari situ selalu semangat baca buku. jadi berasa punya kehidupan baru, anw terima kasih nisa<3 may our friendship last forever
(ssttt, kami punya impian setidaknya pasangan kami nanti juga suka baca buku!!)
cc: @prawitamutia
11 notes
·
View notes
Text
Ibadah Andalan selama Ramadhan ?
Rasanya baru dikasih prompt 2 udah degdegan saya kak Mut. Hehe
Izin flasback semoga bisa menarik benang dari prompt 2 ini.
Saya sedari kecil diajarkan puasa tanpa paksaan. Alhamdulillahnya sepertinya sekali puasa langsung full buka sampe magrib. Tidak ingat betul kapannya yang pasti saya punya memori indah waktu waktu Ramadhan.
Kalo ditanya dulu semangat berpuasa full sebulan karena di iming imingin akan di kasih THR sama bapak di hari raya. Ah namanya juga anak anak ya kan.
Lanjut semakin bertambahnya usia saya makin happy ketemu bulan Ramadhan. Kalau kecil masih semangat karena diimingi imingin uang THR, maka di fase sekolah saya semangat karena saya harus berlomba lomba mengisi buku ramadhan yang diberikan sekolah. Saya harus mengisi full bahkan sampai kultum kultum dan ttd ustad atau imamnya harus lengkap. Hehe maklum waktu sekolah menjadi waktu ambisius walau emang engga selalu terbaik pertama.
Pas SMA lanjut sampai kuliah sudah tidak ada motif atau iming imingan lagi. Sejak ini rasanya ramadhan mengalir dan berlalu begitu saja😭tapi sejak ini saya menemukan sesuatu bahwa saya paling merindu shalat jamaah shubuh di masjid. Saya engga pernah melakukan shalat jamaah shubuh di masjid kecuali waktu ramadhan aja. Rasanya kalo saya sedang halangan abis sahur harusnya bisa ikut siap siap buat berangkat ke masjid tapi ini engga bisa. Ada rasa sedih aja gitu.
Berlanjut ketika fase pre klinik, co-ners sampe akhirnya kerja yang shifting mengharuskan saya berdamai jika tidak selalu saya menunaikan shalat shubuh berjamaah di masjid. Jika sedang shift malam mau gak mau shalat shubuh dilakukan diruangan. Rasanya sungguh sedih banget banget😭
Jadi kalo ditanya andalan ? Ya shalat shubuh berjamaah di masjid adalah ibadah yang rasanya saya selalu rindukan. Mungkin karena dosa dosa saya kenapa dihari selain ramadhan saya tidak bisa menunaikannya. Tapi semoga saya berharap di sisa usia saya bisa melaksanakan shalat jamaah shubuh di masjid di selain waktu ramadhan. Semoga.
Izin kak @prawitamutia prompt 2 agak degdegan. Lihat prompt 3 makin makin hehe
#day2
9 notes
·
View notes
Text
morning walk
gak kebayang sebelumnya akan menyenangkan bisa rutin jalan pagi. saat masih di sekolah dasar, beberapa kali saya diajak ayah jalan-jalan (tanpa jajan) pagi. lokasinya dekat rumah. karena jalan raya yang dekat rumah saat itu belum seramai sekarang dan memang banyak orang yang jalan pagi di jalur tersebut.
tapi sejujurnya saya kadang ikut karena bisa meminta beli jajan wkwkw. ada penjual blendung di dekat jembatan. suatu kali, saat mengikuti jalan pagi bareng ayah, saya pernah terjatuh. berdarah wkwk. ada batu kerikil yang tertancap (tapi ga terlalu dalam) di lutut. sakit luar biasa untuk ukuran anak SD. beruntung bisa dikeluarkan ayah. waktu itu kayaknya ngikutin ayah lari. tapi aku yang ngotot ikutan lari tanpa pake sepatu wkwk. pake sandal apa yah? lupa.
ternyata saya punya kenangan lucu-menyakitkan saat jalan pagi. fastforward di pesantren-kuliah. udah jarang dan hampir gak pernah jalan bareng ayah lagi. sampai beliau tiada :)
setahunan ini melihat mas Iqbal @academicus mengunggah aktivitas jalan pagi (lengkap pake sepatu), bikin saya kepancing. awalnya sih biasa saja kayak cuman like doang. tapi lama-kelamaan teringat momen jalan pagi bareng ayah.
akhirnya pelan-pelan saya coba jalan pagi. pakai kostum seadanya. maksudnya pakai kaos lengan panjang yang ada, celana training SMA, jilbab kaos blusukan dapat dari perlengkapan haji. sebenernya malu kalau pakai outfit olahraga bagus, tapi habitnya belum terbentuk wkwk. oh, saya juga membeli sepatu baru :D karena tidak punya sepatu untuk olahraga/bertali.
saya menggunakan aplikasi bawaan handphone, babystep to 5k, selama 10 minggu. karena saya pikir, jalan adalah olahraga paling murah & mudah versi saya yang banyak rebahannya. meskipun kadang dalam seminggu, ada yang ke-skip, yaa tidak apa-apa.
sejauh ini yang saya rasa, kalau saya duduk agak bungkuk lamaan dikit, berasa capek. sehingga mau gamau, kudu tegak. yaa memang harusnya begitu kan yaah kalau duduk :D saat di sekolah dasar pun, diajari guru duduk tegak. tapi yaa, siapa tahu di sekolah menengah wkwk.
halo, mbak Uti @prawitamutia count me in! hehe. semoga konsisten menulis di prompt 2, 3, 4 dst :D
19 notes
·
View notes
Text
Sebuah Ulasan Buku Tentang Anak Kota Hujan
"Dia teman imaji. Seseorang yang menjadi teman sekaligus tujuan hidup. Seseorang tempat kita pulang. Seseorang yang memberikan atau tidak selalu menjadi semangat, menjadi inspirasi, menjadi segalanya." Teman Imaji
Manis, hangat dan bermakna, mungkin hal itu yang menjadi impresi pertama tentang buku karya Mutia Prawitsari yang begitu membekas di hati.
Kalau boleh memilih satu buku, yang masih membekas di hati hingga hari ini, maka teman imaji dalah pilihannya.
Sebab, novel ini akan membawa pembaca ke dalam dunia Kica, seorang mahasiswa kampus jaket kuning berpetualang dan banyak belajar dari kehidupan. Kisahnya begitu manis dan realistis, terlebih diiringi tulisan nan puitis.
Sebab, buku ini meskipun bukan sebuah buku berlabel agama namun sangat sarat akan pesan-pesan yang dalam maknanya. Pesannya sungguh terasa, terlebih karena gaya penulisannya yang tak menggurui dan menghakimi kita.
Teman imaji, akan memberikan banyak perspektif dan pandangan baru kepada para pembacanya, lewat kisah antara Kica, Adit, Faza, Banyu, serta Rasya. Seperti pandangan tentang pemimpin, arti akan hari lahir, hingga pemaknaan kita terhadap hujan.
Salah satu kutipan favorit yang masih kugemari hingga saat ini adalah sebuah percakapan Banyu dan Kica tentang tujuan.
"Tersesat di jalan itu gapapa. Yang apa-apa itu kalau tersesat di tujuan. Sebab Kita kan punya senjata utama." "Yaitu?" "Do'a. Tunjukilah kami jalan yang lurus."
Teman imaji, meski berisi perjalanan kisah namun ia pun memiliki gaya tulisan yang luar biasa. "Dalam batas kita bebas" begitu isi salah satu tulisan yang juga mewakili bagaimana buku ini ditulis dengan begitu bebas.
Teman imaji, memang bukan buku yang akan membuatmu berpikir keras setelah membaca, namun ia akan memberikanmu rentetan senyum hangat nan penuh makna. Terlebih jika turut mendengarkan karya lagu kica dalam dunia nyata melalui soundcloud mba mutia : https://m.soundcloud.com/prawitamutia
Teman imaji, untukku adalah sebuah buku "Juara" di hati para pembacanya.
4 notes
·
View notes
Text
Pengulangan.
Lagu ini, saya dengar pertama kali saat persiapan SBMPTN (nama ujian masuk perguruan tinggi pada masanya).
Sekarang, lagu ini saya putar saat persiapan UKMPPD (ujian untuk lulus menjadi dokter).
Terimakasih sudah menemani langkah dan perjalanan selama ini.
4 notes
·
View notes
Text
Tulisan mba prawitamutia slalu berhasil bikin sy nyess, kali ini sangat mewakili apa yg saya rasakan akhir-akhir ini. Selain kebahagiaan dan ketenangan hati adalah sesuatu yg kita mintakan kpd-Nya, hal tsb juga merupakan bentuk ikhtiar dan pilihan-pilihan respon kita thdp setiap takdir yg diberikan-Nya
582 notes
·
View notes
Text
Beberapa hari belakangan sedang galau dengan hal2 bertema memaafkan, lebih spesifiknya memaafkan omongan2 menyakitkan yg entah disengaja maupun tidak.
Berat, jujur. Saat melihat2 kembali tulisan2 para penulis2 inspiratif di tumblr (yg dulu sy like) ternyata seperti menemukan sebuah titik terang, semoga memang itu jawaban atas kegeliasahan di hati saya.
Malam ini, kalau masih ada kata-kata siapa pun yang pernah menyakiti hatimu (dan belum kamu maafkan), ayo kirimi dia doa.
-prawitamutia
Tidak mudah, tapi semoga ALLAH mudahkan. Dan ternyata memang dalam agama pun sudah mengajarkan hal tsb.
“TIDAK ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama,”
(HR. Muslim no. 4912)
0 notes
Text
Juni 2023
Oleh prawitamutia.. kalau kita lihat, di dunia ini ada banyak sekali laki-laki yang baik. laki-laki yang rajin sekali ke masjid dan tekun sekali beribadah. laki-laki yang gigih sekali belajar dan giat sekali bersekolah. laki-laki yang begitu sungguh-sungguh bekerja dan menjemput nafkah. laki-laki yang sangat setia dan taat kepada kedua orang tuanya. laki-laki yang nyaris tidak punya catatan…
View On WordPress
1 note
·
View note
Text
(Engga Ngerti)
sesungguhnya. aku kangen kamu di mana dirimu? aku nggak ngerti //
(Cinta Sudah Lewat) mengapa. harus kau terikat? meski tlah terucap hanya aku yang ada di hanya aku yang selalu di–
(Cantik) hatimu yang termanis dan penuh cinta tentu saja kan kubalas seisi jiwa tiada lagi. tiada lagi yang ganggu kita ini kesungguhan. sungguh aku sayang kamu //
(Cerita Cinta) dunia seakan bercanda melihat cerita kita //
(Permasuriku) sedetik kutarik napasku pejam mata ini bila pikir-pikir kata cinta kututup kedua daun kupingku usai kunyatakan. tunggu jawabnya //
(Katakan Saja) katakanlah saja bila kau benar cinta jangan kau ragu-ragu karena ku sungguh-sungguh katakanlah saja bila kau benar sayang jangan kau buat aku terlalu lama menunggumu //
(Cerita Cinta) biar cinta gelora di dada biar cinta menyatukan kita cerita cinta pertama kurasa jangan pernah berakhir cerita cinta kita //
Andai dia tahu
2 notes
·
View notes
Text
day 4&5
wah bahaya banget ini malah udah terlambat berapa hari :3
maafkan aku yang masih struggle sama yang namanya konsisten. bismillah, let's do thiss ...
prompt 4: adakah hal-hal di dunia ini yang belum kamu ridhoi? kira-kira, apa upayamu agar bisa ridho?
wah dari tulisan kak @prawitamutia aku beneran baru sadar adanya perbedaan antara ridho dan ikhlas. berarti selama ini aku ngomong belum 'ikhlas' itu maksudnya belum 'ridho' yah, karena kerap kali aku sulit menerima takdir yang sudah Allah tetapkan padaku. salah satunya adalah, gak menang lomba dalam waktu dekat kemarin, huft :(
itu, rasanya nyesek banget. rasanya belum pernah aku sepercaya diri itu dan seyakin itu kalau bisa menang. tapi ternyata malah belum rezeki. sampai saat ini masih bertanya-tanya, aku salahnya dimana ya. kurangnya dimana. selain biar bisa improve, mungkin ada sedikit ego di hatiku yang bilang "kok bisa kalah si, coba sini mana bukti kalahnya!". aku tahu hatiku masih ada yang marah dan kecewa banget sama hasilnya. tapi ada bagian hatiku yang lain yang sudah nerima mungkin ya? karena ternyata aku bisa menjalani hari-hari selanjutnya dengan cukup baik.
tapi beberapa kali, terbersit aja, "coba aja kemarin menang", "duh kalau kemarin menang pasti aku (gini dan gini)".
aku merasa itu ga enak banget dan sudah seharusnya aku meridhoi ya. kayak, aku tau itu bukan yang terbaik untukku. aku yakin aku memang harus banyak belajar lagi. aku harus menerima dan memperbaiki diri lagi. aku ya belum pantas saja untuk menang dan disuruh Allah rendah hati lagi. maafin aku ya Allah :(
mungkin salah satu upaya yang bisa aku lakuin untuk ridho adalah ningkatin keimanan kali ya, dengan cara dengerin kajian-kajian. asli deh, kalau rajin ngajinya pasti hati tuh makin terbuka aja dan ngerasa hidup sudah cukup baik. bahwa sesuatu yang ditetapkan oleh Allah itu adalah hal terbaik. meskipun tetap butuh waktu, tapi kajian itu berasa bisa jadi katalisator dalam proses tersebut. fighting, Nabiha!
prompt 5: bagaimana denganmu? seberapa rutin kamu mengucapkan syukur? apakah kamu sudah memanfaatkan hidupmu dengan optimal? apa yang sudah kamu hasilkan dari kesempatan itu? apakah kamu sudah membaginya? apakah kamu sudah istiqomah?
aku punya sedikit masalah dalam syukur yang sudah aku sadari, bahkan menggerakkanku untuk mendatangi psikolog. ya, aku mahasiswa psikologi yang datang ke psikologi itu:)
jadi aku bertanya, kenapa kerap kali ketika aku menginginkan sesuatu dan tercapai, aku tetap tidak merasa nyaman dan selalu merasa kurang. padahal rasanya sejauh ini sudah banyak sekali impian yang Allah kabulkan. ternyata, memang ya 'sadar' aja sama hal yang sudah aku capai. diingatkan kembali oleh psikologku saat itu, bahwa hidup itu bakal full of challenge. tidak ada saat dimana kita mencapai titik yang betul-betul tidak ada kesulitannya. akan ada. jadi kita harus bisa menerima. dan, lebih menghargai diri sendiri. mungkin aku kurang mengapresiasi hal yang telah aku capai, jadi merasa semuanya cuma-cuma, dan take it for granted.
ini masih menjadi proses perjalanan menuju hati yang penuh syukur bagiku. masih panjang, tapi akan terus diusahakan. harapannya, seperti pesan ibu kak mutia, aku bisa bersyukur dengan berbagai cara, dan dapat membaginya ke orang di sekitar. bismillah, hanya kepada Allah kita meminta tolong.
(tulisan ini tersimpan di draft, lupa dipost hehe)
1 note
·
View note
Text
Adakah hal-hal di dunia ini yang belum kamu ridhoi? kira-kira, apa upayamu agar bisa ridho?
Membaca pengantar prompt 4 dari kak @prawitamutia membuat hati saya hangat. Perihal ridha dan ikhlas yang acapkali dianggap sama nyatanya memang ada perbedaan.
Mungkin banyaknya hal-hal yang datang di hidup kita belum sepenuhnya kita bisa ridhai. Seringkali merasa hal tersebut apakah bakalan baik untuk diri kita atau tidak. Acapkali juga pandangan dan ilmu kita terbatas sehingga seringnya kita kesal, merasa tidak beruntung atas takdir yang menurut kita tidak menyenangkan.
Allah sudah tau perihal perasaan kita. Makanya Allah turunkan 2 ayat yang keduanya mirip namun beda kondisi. Ada di QS Al-Baqarah 216 dan QS An-Nisa 19. Dimana pada QS Al-Baqarah 216 tentang perintah jihad/ berperang yang Allah tahu banget bahwa perang ini bagi sebagian umat pada saat itu sangat memerlukan pengorbanan yang tinggi bahkan taruhannya adalah sebuah nyawa manusia. Tapi Allah bilang bahwa Allah Maha Tahu dari perintah tersebut pasti ada hikmah dan kebaikan. Sedang di QS An-Nisa 19 tentang perintah Allah kepada para suami ketika mendapati hal yang tidak disukai pada istrinya agar bersabar.
2 ayat ini mengambil kesimpulan sama bahwa “boleh jadi kita tidak menyukai sesuatu padahal itu amat baik untuk kita dan begitu sebaliknya. Ketika kita menyukai sesuatu namun menurut Allah belum tentu.
Untuk itu perihal takdir yang belum kita ridhai maka kita berupaya untuk bersabar, berhusnudzon padaNya. Mungkin amat berat bagi kita tapi percayalah Allah sudah sedemikian rupa men setting kehidupan kita dengan takdir takdir terbaik. Rasanya sangat sombong jika kita belum bisa ridha padahal nikmat dan kebaikan Allah kita dapatkan dari tiap hembusan napas.
Semoga kita terus berupaya merindhai dan mengikhlaskan apa apa saja yang sudah terjadi dan yang akan terjadi
#day4
3 notes
·
View notes