maujadibaik
Hikmah Finder
380 posts
Kau terpelajar, cobalah bersetia pada kata hati. - Pramoedya A. Toer
Don't wanna be here? Send us removal request.
maujadibaik · 17 days ago
Text
Mereka yang memperbaiki hubungan dengan Allah, sebenarnya sedang memperbaiki keseluruhan hidupnya.
Jumat, 18 Oktober 2024
434 notes · View notes
maujadibaik · 1 month ago
Text
Tumblr media
Terima kasih, Ghea Indrawari.
Semoga aku benar-benar sekuat itu—dan seperti katamu, aku akan menang.
0 notes
maujadibaik · 3 months ago
Text
Tiba juga waktunya
Kelopak demi kelopak jatuh
Seiring waktu bertumbuh
Harumnya masih
Mengudara, meruang
Meski kini tangkaimu seorang diri
Bersandar pada separuh vas—yang sudah lama mati
Suatu hari, vas pernah berkesah
Ingatanku lemah,
Tapi aku tau tangkai pernah singgah
Bersama kelopak-kelopaknya yang merona
Syukurnya masih
Atas segala pesan raya kehidupan
Hikmahnya yang bertebaran
Perantara kasih sayang-Nya yang tak terbilang
Depok, 27/08/2024
0 notes
maujadibaik · 3 months ago
Text
At the end of time, there are things we can't control,
Though we know the risks, though we mitigate, still they roll.
In the twilight hours, all we can do is embrace,
The pain, the fears, the truths we tried to chase.
In the quiet moments, we see,
There's no time to wait, no guarantee.
The perfect time never arrives,
Only now, where life's heartbeat thrives.
0 notes
maujadibaik · 7 months ago
Photo
Noted.
Tumblr media
~* Proses
Sebelum menikah, calon suami sangat ketat menjalin komunikasi dengan saya. Jika ada perlu, menghubunginya langsung ke Bapak. Tanya ke Bapak. Gak ada basa basi, gak ada emoticon alay pada komunikasi kami, benar-benar menjaga.
Beliau berkata, saya tidak mau ada dosa diproses ini. Entah beliau masih ingat apa tidak dengan perkataannya saat itu. Tapi bagi saya hal itu sangat dalam sekali. Sampai-sampai orang yang melihat proses kami, menggelengkan kepala tanda tidak mengerti. Bagaimana mungkin, seseorang yang akan menikah tidak ada komunikasi saat bertemu.
Iya, bahkan dalam proses mengkhitbahpun, meminta pada kedua orang tua saya ataupun ketika menegaskan tanggal pernikahan, tidak ada satupun perkataan dan sikap yang tidak pada batasnya. Semua sesuai pada jalurnya. Bila tidak membahas perihal pernikahan, maka tidak ada komunikasi.
Benar adanya, hanya perlu sedikit bersabar diawal untuk menghindari dosa atau hukuman yg mungkin akan Allaah berikan di kehidupan rumah tangga kami jika kami melakukan hal-hal yg tidak Allaah ridhai.
Sy pernah mendapati sebuah nasihat yg begitu dalam sekali. Katanya, barangkali ujian-ujian yang menimpa rumah tangga seseorang adalah karena dosa-dosa dimasa lalu. Seperti yg disabdakan Rasulullaah Shallallahu ‘alaihi wassallam bahwa musibah yg menimpa adlh karena dosa-dosa kita sendiri.
Ujian-ujian dalam rumah tangga bermacam-macam sekali bentuknya. Ada yg diuji dgn pasangannya, anaknya, ortu, mertua, pekerjaan dsb. Jika kita merasa memiliki ujian rumah tangga yg sulit sekali. Coblah tengok masa lalu kita dgn pasangan bermuhasabah, barangkali ini hukuman atas dosa-dosa masa lalu. Kemudian bertaubah dan perbanyak mohon ampun sama Allaah.
Maka melalui tulisan ini, sy ingin menasihatkan dgn tulus kepada kalian yg ingin atau sedang berproses untuk menikah.
Janganlah menempuh jalan yg tidak Allaah ridhai. Sebab disitu tidak akan kalian temui keselamatan. Bersabarlah sebentar utk memetik manisnya rumah tangga sakinah. Dimana rumah tangga sakinah tidak akan bisa didapat dgn proses dipenuhi dgn dosa sebelumnya. Sebab balasan itu sesuai dgn kadar amalnya. Maka bersabarlah, akan selalu ada jalan menuju kebaikan itu. https://www.instagram.com/p/B5AaKd9BIPn/?igshid=1c3dhd1nxwba8
290 notes · View notes
maujadibaik · 7 months ago
Text
Sedang mendawamkan sejatinya perempuan itu spesial sekali—dengan seluruh keutamaan dan kemuliaan yang Allah sematkan. Syukur, syukur, syukur—semoga senantiasa membasahi lisan ini, through many ups and downs; berupaya sadar bahwa dibalik segala yang terjadi ada sebaik-baik ibrah yang Allah simpan rapi.
Sejak beberapa tahun terakhir, sebisa mungkin berupaya tidak mengeluh saat mengalami period, selain karena memang fitrah perempuan dan alasan kesehatan, juga karena banyak sekali ternyata yang mengalami fase period yang tidak normal—dan perlu berupaya ekstra untuk bisa kembali ke fase period normal. :”) semoga Allah mudahkan untuk semua yang sedang mengupayakan yang terbaik!
Ramadan tahun ini adalah ramadan tahun pertama yang mendapatkan kesempatan period cycle 2 kali—di awal dan di akhir. Alhasil, banyak rencana mengejar 10 malam terakhir yang perlu dire-route. Meski sudah banyak sekali tuntunan-tuntunan ibadah pengganti untuk wanita yang sedang haid—tetap saja, rasanya…seperti kehilangan kesempatan.
Tapi semoga tidak benar-benar begitu.
Meskipun sudah menyiapkan diri, ternyata tetap sedih juga ya.
Semoga Allah berikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri hingga bertemu ramadan kembali.
Allahumma innaka ‘afuwwun kariim, tuhibbul ‘afwa fa’fuanni
1 note · View note
maujadibaik · 7 months ago
Text
Sebelum mengharapkan idealitas itu pd orang lain, semoga cukup waktu untuk menginternalisasi lebih kokoh—hal-hal tsb ke dalam diriku sendiri 💖
bayangkan
bayangkan sebuah pernikahan
yang masing-masingnya tidak perlu khawatir yang lainnya tidak setia. karena kuat agamanya, kokoh komitmennya.
bayangkan sebuah pernikahan
yang jarak separuh bumi pun tidak akan membuat jauh apalagi terpisah. karena rindunya diwujudkan dalam bentuk menjaga. karena hatinya sudah selalu bisa ditata.
bayangkan sebuah pernikahan
yang keduanya tidak perlu khawatir akan hari yang belum datang. karena kesadaran bahwa semuanya adalah titipan. karena keyakinan bahwa rezeki selalu tepat takaran. karena keimanan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.
bayangkan sebuah pernikahan
yang pasangannya tidak perlu khawatir menjadi tua, diuji kesehatannya, menjadi lupa, atau tidak lagi elok rupa. karena cintanya jauh lebih dalam dari yang terlihat, jauh lebih besar dari yang memikat.
bayangkan sebuah pernikahan
yang orang-orangnya hanya khawatir akan perpisahan. khawatir bilamana kehidupan yang selanjutnya tidak mempertemukan mereka. khawatir bilamana bekal mereka belum cukup. sehingga mereka pun berupaya bersama, mencukupkan semua perbekalan.
pernikahan itu bisa saja adalah pernikahan kita.
1K notes · View notes
maujadibaik · 8 months ago
Text
Tumblr media
0 notes
maujadibaik · 8 months ago
Text
Tumblr media
3 notes · View notes
maujadibaik · 8 months ago
Text
Repeated on my head
Bila pilihannya adalah meninggalkan sesuatu karena ujiannya, adakah terbesit di benaknya, bahwa Allah tidak akan memberikan ujian yg sama--sementara uji di tempat lama ia tinggalkan begitu saja?
Bukan ia yang mudah menyerah, barangkali harapanku yang terlalu besar. Kita tidak pernah bisa mengukur kaki orang lain dengan ukuran kaki kita--pada hal sesederhana apapun.
Sebetulnya tidak berdampak langsung, tidak dirugikan juga dalam hal apapun, tapi attachment--barangkali hidup memang begitu. Pada setiap episodenya, kita berlatih ikhlas. Faghfirlana ya Rabbi.
11 notes · View notes
maujadibaik · 8 months ago
Text
Berjuang itu menjaga ritme, merawat semangat, Nak.
Karena tidak akan ada yang sedia menjahit satu demi satu impianmu—selain dirimu sendiri.
Tumblr media
2 notes · View notes
maujadibaik · 10 months ago
Text
Tumblr media
Selain sebagai media release emosi, kadang kala tulisan lama menjadi pengingat—untuk tetap sadar dan mengisi kembali pundi-pundi syukur 💖
1 note · View note
maujadibaik · 10 months ago
Text
Semoga kita termasuk hamba yang berupaya memetik hikmah-hikmah bertebaran—sejauh dan sesulit apapun.
3 notes · View notes
maujadibaik · 10 months ago
Text
Manusia dan Segala Bentuk Orkestrasinya
Milyaran manusia di dunia, Allah ciptakan seluruhnya sebagai khalifah fil ardh–dengan masing-masing bentuk kontribusinya. Sejalan dengan itu, bentuk, sifat, laku–minat, bakat, kompetensi–pola pikir, karakter–dan hal-hal beda lainnya; juga banyak macamnya, mendukung setiap kontribusinya di dunia.
Pengingat kembali pada diri yang sering lalai atas segala bentuk perbedaan yang fitrah–yang menjadi pembuktian bahwa ruh, qalb, ‘aql, dan nafs punya pengaruh signifikan–dalam satu tubuh manusia.
Waktu-waktu ini menjadi ladang uji bagi separuh, sebagian, atau mungkin setiap orang, untuk melatih, menahan, mengubah, menjadi; manusia yang bijak, dengan budi yang baik–utamanya untuk diri saya sendiri.
Segala bentuk orkestrasi—baik secara personal maupun kolektif, banyak berdendang di ruang-ruang publik–dengan berbagai kondisi. Kadang ringan, namun seringnya berat; kadang terdengar nyaman, beberapa kali terdengar sumbang; berbagai kemasan, banyak pilihan. Kembali lagi kepada manusia yang diciptakan dengan sekian banyak perbedaan.
Semoga partitur apapun yang menjadi rujukan orkestrasi menjadi satu hal yang mendukung terwujudnya cita-cita besar manusia di bumi ini.
Satu lagi, kalau bisa, kalau bisa ini mah.. Apapun alat musiknya, kita coba buat yang merdu ya. 🎼
1 note · View note
maujadibaik · 11 months ago
Text
2 hari ini rasanya lagi masif diingatkan terkait relasi dan waktu manusia di bumi tercinta ini.
Kemarin, dapat kabar kepergian orang tua temanku. Hari ini, kabar yang sama datang dari senior di kantor–putrinya yang belum genap 5 tahun berpulang.
Hal yang sudah pasti dan berulang–kematian. Hal yang bisa terjadi kepada siapapun, kapanpun, dimanapun. Satu-satunya hal yang tidak bisa dicegah, sepresisi dan semahir apapun caranya; sesayang dan sedekat apapun relasinya.
Alhasil dapet lah suasana gloomy 2 hari ini. Ketika divalidasi, sekurang-kurangnya mikirin 3 hal, kondisi yang meninggal, kondisi orang-orang yang ditinggal, dan tentu saja kondisi diri sendiri.
Poin 1 insyaAllah ketika Allah sudah cukupkan waktunya, barangkali yg bisa diupayakan adalah 3 amal yang tidak terputus, sedekah jariyah, doa anak sholih/a, dan ilmu yg bermanfaat.
Poin 2, still wondering, are they all ok? Meskipun ya pasti tidak ok lah namanya juga baru ditinggal. Di sini aku out of words, rasanya kurang pas untuk bisa berucap, “sabar ya,” atau “kuat ya,” – karena memang perlu waktu untuk bisa sabar, kuat, dan apapun afirmasi bangkit lainnya. At the end just tell them that I am right here if you need help–or simply need someone to listen.
Poin 3, sungguhlah. This is time for reflection. Seberapa siap sih Di kalau kamu tiba-tiba dipanggil? Udah nyiapin apa aja? :(
Nyata, kalau pengingat waktu di dunia (terlambat ke kantor, terlambat submit tugas, out of deadline of anything at dunya) surely bisa diperbaiki–tapi seringnya disepelekan–karena merasa selalu masih punya banyak waktu, nah kematian adalah satu-satunya pengingat yang if you fail, ya you can't go back.
Wahai Dzat yg hati dan jiwaku di genggaman-Nya,
Faghfirlana, faghfirlana, faghfirlana. Semoga kami termasuk orang-orang yang selamat. 🤲🏻
1 note · View note
maujadibaik · 11 months ago
Text
Banyak sekali kekhawatiran di kepala, Allah menjawabnya satu per satu–mengemas segalanya dengan kemasan paling baik–yang tak pernah terbesit oleh indera. 
Katanya, ada hal-hal yang dibiarkan tetap rahasia, agar manusia tetap memiliki ruang untuk percaya atas ke-Maha-Besar-an-Nya. Menjaga diri agar selalu dalam kecukupan. Memupuk iman dalam balutan perjuangan.
Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khairin faqiir
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku"
9 notes · View notes
maujadibaik · 1 year ago
Text
“Kirana, kau harus selalu ingat ini. tidak mengatakan yang sebenarnya tidak sama dengan mengatakan yang tidak sebenarnya. ada hal-hal yang tidak perlu dikatakan karena itu lebih baik.”
“karena baju kejujuran tidak sama dengan kotak kebenaran?”
Banyu mengangguk kecil, “Kirana, jika kebenaran adalah untuk semua orang, sesungguhnya kejujuran hanyalah untuk dirimu sendiri.”
Kica melekati ujung-ujung sepatunya. dia tahu apa yang tak perlu dikatakannya–tetapi tetap dirasakannya.
“terima kasih, Bi. aku sekarang paham kenapa aku memilih menulis. jujur pada diri sendiri itu kita yang perlu.”
“orang lain tidak harus tahu semuanya, tetapi…”
“tetapi kita harus jujur akan segalanya.”
430 notes · View notes