maujadibaik
maujadibaik
Hikmah Finder
386 posts
Kau terpelajar, cobalah bersetia pada kata hati. - Pramoedya A. Toer
Last active 3 hours ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
maujadibaik · 4 hours ago
Text
Makanan
Kalau lagi makan di luar barengan—dulu, selalu merasa lebih tenang karena sebesar apapun porsinya selalu bisa sharing. Selalu bisa di-spare di awal supaya tetap habis dan gak food waste. (tengs, sobat-sobat anti temenan sm setan).
Contohnya di suatu agenda makan di perjalanan sepulang kondangan jauh sama teman-teman, ada salah satu teman yang menghalangiku untuk pesen nasi 1/2.
A: Mas, nasinya setengah aja ya.
B: Eh Ra, kenapa setengah?
A: Ga habis ntar kak, mubadzir.
B: Satu aja, ntar setengahnya kasih gue. Lebih baik jadi temen gue kan. (Daripada jadi temennya setan maksudnya).
Beda kalau makan sendiri, selalu super considerate sama porsi. Sering banget ngeribetin pramusajinya untuk nanya seberapa besar porsinya—atau sesederhana minta porsi setengah aja.
Long story short, gak inget momen berubahnya kapan—saking terbiasanya makan sendirian, ternyata diri terlatih untuk bertanggungjawab sama makanan apapun yg dipesan—sebesar apapun porsinya. Entah dengan cara dipaksa dihabiskan, atau dibungkus dan dibawa pulang. Tentu ini dibarengi dengan level pemahaman food waste menyumbang kerusakan alam cukup besar—setelah sebelumnya merasa guilty—karena banyak orang di luar sana yang gak bisa makan. :(
Side effect-nya, sepertinya ukuran lambungku sekarang seukuran perempuan dewasa pada umumnya—alias bisa makan cukup banyak. Entah ini alhamdulillah atau astaghfirullah. Atau lebih cocok didzikirkan—keduanya.
Salam takzimku pada teman-teman yang suka menghabiskan makanan supaya tak ada sisa—baik karena sayang bumi, maupun sayang diri sendiri. 💖
0 notes
maujadibaik · 18 days ago
Text
iri
kalau dulu lebih sering iri sama orang-orang yang Allah lebihkan dalam fisik dan hartanya, sekarang lebih suka iri sama orang-orang yang Allah telah beri kemudahan dan kesempatan untuk bisa mengenal dirinya dengan baik. Paham dirinya mau dan butuh apa. Paham segala kekuatan dan kelemahannya. Dan bisa memanfaatkan segala kapasitas yang diberikan oleh Allah untuk bisa menjadi manusia yang bermanfaat dengan maksimal.
Seseorang yang sudah tahu apa yang ingin ditujunya, dan bagaimana cara mendapatkannya. Seseorang yang yakin dan mantap dengan setiap keputusan yang diambilnya. Seseorang yang dengan segala privilege yang diberikan Allah padanya, ia gunakan dengan baik.
Seseorang yang tidak mudah digoyahkan oleh hal yang tidak penting semisal pendapat orang lain dan perasaan sesaat yang hadir. Seseorang yang kokoh dengan prinsip hidup yang dipegangnya.
Sedang diri sendiri, sering kali kebingungan dengan apa yang sebenarnya hendak dituju. Masih kerap diguncangkan oleh perasaan sendiri, sehingga antara tujuan dan keinginan menjadi tidak lagi sejalan.
Oh Allah, di antara semua bentuk rezeki yang telah Engkau berikan kepadaku, tolong tambahkan rezekiku berupa kemampuan untuk bisa mengetahui apa yang sebenarnya terbaik untuk dunia dan akhiratku. Bantu aku untuk bisa menjadi sebaik-baik manusia ciptaan-Mu. Bantu aku untuk bisa memaksimalkan segala hal yang telah Engkau anugerahkan untuk bisa bermanfaat bagi diri dan orang-orang di sekitarku.
366 notes · View notes
maujadibaik · 22 days ago
Text
Semakin dewasa, rasa-rasanya semakin bingung bagaimana menyusun redaksi doa—yang pada akhirnya mendoakan hal yang itu-itu saja.
Wondering, apakah bawaan dewasa yang terlatih logis dan rasional, yang setiap harinya bersandar pada usaha-usaha yang bisa diraba indera, perlahan melumpuhkan harap—mematikan keyakinan atas kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa jadi letaknya di luar logika—yang padahal kuasanya jauh lebih besar.
Frasa sederhana namun menampar berkali-kali, “berdoalah—dengan yakin”.
"Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai."
(HR. Tirmidzi, no.3479)
12 notes · View notes
maujadibaik · 3 months ago
Text
"Banyak pernikahan bermasalah bukan karena kurangnya cinta; melainkan kurangnya ilmu untuk mencintai" – Ustadz Salim A Fillah
283 notes · View notes
maujadibaik · 4 months ago
Text
0 notes
maujadibaik · 4 months ago
Text
Hai, aku berdoa semoga kau selalu baik-baik saja—karena dalam penjagaan-Nya yang Maha Memelihara; pun jauh dari pandangan mataku—berjarak ruang dan waktu.
Pun hingga saat ini, banyak sekali yang ingin kuceritakan—sayangnya lembar demi lembarnya (masih) berantakan. Aku masih mencari strategi paling mutakhir untuk mencari benang merahnya—setidaknya untuk menjahit satu persatu cerita agar mudah dicerna.
Terlintas sesekali untuk mengetahui bagaimana kabarmu—apakah kau sedang senang atau sedih, apa yang menyibukkanmu hingga kau dehidrasi—atau mungkin hanya sempat mengunyah sepotong roti, apa yang kau syukuri atas nikmat-nikmat-Nya yang menyertai hari-hari.
Ah, begitulah. Meskipun aku tahu tidak akan terjawab sama sekali. Akan kulengkapi lintasan itu dengan doa-doa agar apapun yang terjadi, Allah selalu berada di sisimu—memberi petunjuk atas segala yang menampakkan ragu—dan memberi cahaya agar mudah menangkap petunjuk-petunjuk itu.
Mengutip kata mba @jamikanasa, Bila kita tidak bertemu di persimpangan jalan, semoga firdaus-Nya tempat tumpah segala rindu
Hati-hati selalu.
0 notes
maujadibaik · 6 months ago
Text
Mereka yang memperbaiki hubungan dengan Allah, sebenarnya sedang memperbaiki keseluruhan hidupnya.
Jumat, 18 Oktober 2024
494 notes · View notes
maujadibaik · 6 months ago
Text
Tumblr media
Terima kasih, Ghea Indrawari.
Semoga aku benar-benar sekuat itu—dan seperti katamu, aku akan menang.
0 notes
maujadibaik · 8 months ago
Text
Tiba juga waktunya
Kelopak demi kelopak jatuh
Seiring waktu bertumbuh
Harumnya masih
Mengudara, meruang
Meski kini tangkaimu seorang diri
Bersandar pada separuh vas—yang sudah lama mati
Suatu hari, vas pernah berkesah
Ingatanku lemah,
Tapi aku tau tangkai pernah singgah
Bersama kelopak-kelopaknya yang merona
Syukurnya masih
Atas segala pesan raya kehidupan
Hikmahnya yang bertebaran
Perantara kasih sayang-Nya yang tak terbilang
Depok, 27/08/2024
0 notes
maujadibaik · 9 months ago
Text
At the end of time, there are things we can't control,
Though we know the risks, though we mitigate, still they roll.
In the twilight hours, all we can do is embrace,
The pain, the fears, the truths we tried to chase.
In the quiet moments, we see,
There's no time to wait, no guarantee.
The perfect time never arrives,
Only now, where life's heartbeat thrives.
0 notes
maujadibaik · 1 year ago
Photo
Noted.
Tumblr media
~* Proses
Sebelum menikah, calon suami sangat ketat menjalin komunikasi dengan saya. Jika ada perlu, menghubunginya langsung ke Bapak. Tanya ke Bapak. Gak ada basa basi, gak ada emoticon alay pada komunikasi kami, benar-benar menjaga.
Beliau berkata, saya tidak mau ada dosa diproses ini. Entah beliau masih ingat apa tidak dengan perkataannya saat itu. Tapi bagi saya hal itu sangat dalam sekali. Sampai-sampai orang yang melihat proses kami, menggelengkan kepala tanda tidak mengerti. Bagaimana mungkin, seseorang yang akan menikah tidak ada komunikasi saat bertemu.
Iya, bahkan dalam proses mengkhitbahpun, meminta pada kedua orang tua saya ataupun ketika menegaskan tanggal pernikahan, tidak ada satupun perkataan dan sikap yang tidak pada batasnya. Semua sesuai pada jalurnya. Bila tidak membahas perihal pernikahan, maka tidak ada komunikasi.
Benar adanya, hanya perlu sedikit bersabar diawal untuk menghindari dosa atau hukuman yg mungkin akan Allaah berikan di kehidupan rumah tangga kami jika kami melakukan hal-hal yg tidak Allaah ridhai.
Sy pernah mendapati sebuah nasihat yg begitu dalam sekali. Katanya, barangkali ujian-ujian yang menimpa rumah tangga seseorang adalah karena dosa-dosa dimasa lalu. Seperti yg disabdakan Rasulullaah Shallallahu ‘alaihi wassallam bahwa musibah yg menimpa adlh karena dosa-dosa kita sendiri.
Ujian-ujian dalam rumah tangga bermacam-macam sekali bentuknya. Ada yg diuji dgn pasangannya, anaknya, ortu, mertua, pekerjaan dsb. Jika kita merasa memiliki ujian rumah tangga yg sulit sekali. Coblah tengok masa lalu kita dgn pasangan bermuhasabah, barangkali ini hukuman atas dosa-dosa masa lalu. Kemudian bertaubah dan perbanyak mohon ampun sama Allaah.
Maka melalui tulisan ini, sy ingin menasihatkan dgn tulus kepada kalian yg ingin atau sedang berproses untuk menikah.
Janganlah menempuh jalan yg tidak Allaah ridhai. Sebab disitu tidak akan kalian temui keselamatan. Bersabarlah sebentar utk memetik manisnya rumah tangga sakinah. Dimana rumah tangga sakinah tidak akan bisa didapat dgn proses dipenuhi dgn dosa sebelumnya. Sebab balasan itu sesuai dgn kadar amalnya. Maka bersabarlah, akan selalu ada jalan menuju kebaikan itu. https://www.instagram.com/p/B5AaKd9BIPn/?igshid=1c3dhd1nxwba8
292 notes · View notes
maujadibaik · 1 year ago
Text
Sedang mendawamkan sejatinya perempuan itu spesial sekali—dengan seluruh keutamaan dan kemuliaan yang Allah sematkan. Syukur, syukur, syukur—semoga senantiasa membasahi lisan ini, through many ups and downs; berupaya sadar bahwa dibalik segala yang terjadi ada sebaik-baik ibrah yang Allah simpan rapi.
Sejak beberapa tahun terakhir, sebisa mungkin berupaya tidak mengeluh saat mengalami period, selain karena memang fitrah perempuan dan alasan kesehatan, juga karena banyak sekali ternyata yang mengalami fase period yang tidak normal—dan perlu berupaya ekstra untuk bisa kembali ke fase period normal. :”) semoga Allah mudahkan untuk semua yang sedang mengupayakan yang terbaik!
Ramadan tahun ini adalah ramadan tahun pertama yang mendapatkan kesempatan period cycle 2 kali—di awal dan di akhir. Alhasil, banyak rencana mengejar 10 malam terakhir yang perlu dire-route. Meski sudah banyak sekali tuntunan-tuntunan ibadah pengganti untuk wanita yang sedang haid—tetap saja, rasanya…seperti kehilangan kesempatan.
Tapi semoga tidak benar-benar begitu.
Meskipun sudah menyiapkan diri, ternyata tetap sedih juga ya.
Semoga Allah berikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri hingga bertemu ramadan kembali.
Allahumma innaka ‘afuwwun kariim, tuhibbul ‘afwa fa’fuanni
1 note · View note
maujadibaik · 1 year ago
Text
Sebelum mengharapkan idealitas itu pd orang lain, semoga cukup waktu untuk menginternalisasi lebih kokoh—hal-hal tsb ke dalam diriku sendiri 💖
bayangkan
bayangkan sebuah pernikahan
yang masing-masingnya tidak perlu khawatir yang lainnya tidak setia. karena kuat agamanya, kokoh komitmennya.
bayangkan sebuah pernikahan
yang jarak separuh bumi pun tidak akan membuat jauh apalagi terpisah. karena rindunya diwujudkan dalam bentuk menjaga. karena hatinya sudah selalu bisa ditata.
bayangkan sebuah pernikahan
yang keduanya tidak perlu khawatir akan hari yang belum datang. karena kesadaran bahwa semuanya adalah titipan. karena keyakinan bahwa rezeki selalu tepat takaran. karena keimanan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.
bayangkan sebuah pernikahan
yang pasangannya tidak perlu khawatir menjadi tua, diuji kesehatannya, menjadi lupa, atau tidak lagi elok rupa. karena cintanya jauh lebih dalam dari yang terlihat, jauh lebih besar dari yang memikat.
bayangkan sebuah pernikahan
yang orang-orangnya hanya khawatir akan perpisahan. khawatir bilamana kehidupan yang selanjutnya tidak mempertemukan mereka. khawatir bilamana bekal mereka belum cukup. sehingga mereka pun berupaya bersama, mencukupkan semua perbekalan.
pernikahan itu bisa saja adalah pernikahan kita.
1K notes · View notes
maujadibaik · 1 year ago
Text
Tumblr media
0 notes
maujadibaik · 1 year ago
Text
Tumblr media
3 notes · View notes
maujadibaik · 1 year ago
Text
Repeated on my head
Bila pilihannya adalah meninggalkan sesuatu karena ujiannya, adakah terbesit di benaknya, bahwa Allah tidak akan memberikan ujian yg sama--sementara uji di tempat lama ia tinggalkan begitu saja?
Bukan ia yang mudah menyerah, barangkali harapanku yang terlalu besar. Kita tidak pernah bisa mengukur kaki orang lain dengan ukuran kaki kita--pada hal sesederhana apapun.
Sebetulnya tidak berdampak langsung, tidak dirugikan juga dalam hal apapun, tapi attachment--barangkali hidup memang begitu. Pada setiap episodenya, kita berlatih ikhlas. Faghfirlana ya Rabbi.
11 notes · View notes
maujadibaik · 1 year ago
Text
Berjuang itu menjaga ritme, merawat semangat, Nak.
Karena tidak akan ada yang sedia menjahit satu demi satu impianmu—selain dirimu sendiri.
Tumblr media
2 notes · View notes