#pendakian gunung paling ekstrim
Explore tagged Tumblr posts
berceritaraka · 3 years ago
Text
Di gerbong restorasi, dalam perjalanan pulang bertolak dari Purwokerto...
R: Nop, sepanjang karirmu naik gunung selama ini, menurutmu mana yang paling oke?
N: Hmm... Sejauh ini ya Slamet kali ini, Rak
R: Oiya, kenapa tu?
Novri mengungkapkan beberapa alasan. Masuk akal, pikirku. Setelah mengobrol beberapa lama, kami kembali ke gerbong masing-masing. Sobatku itu turun duluan di Solo, sedangkan aku masih melanjutkan perjalanan ke arah timur.
...
Kurang lebih sudah genap 2 hari sejak kami turun dengan selamat dari Gunung Slamet. Kukira akan masih tersisa jejak euphoria mengasyikkan sisa pendakian kemarin. Namun yang ada di benakku justru sebaliknya, "Kok hampa ya?"
Pendakian kemarin memang bisa dibilang pendakian yang cukup baik. Perjalanan naik dan turun sesuai estimasi, logistik yang dibawa pun ringkas dan tidak berlebihan. Treknya memang lumayan panjang dan ekstrim, namun semua lelahnya terbayar oleh keindahan yang disuguhkan di puncak. Iya, sangat seru dan menyenangkan kok. Tapi kenapa rasanya ada yang kurang ya?
Sudah sejak lama juga aku mendambakan bisa naik gunung bareng Astonic, namun belum pernah bisa karena kendala izin ortu. Saat akhirnya kini sudah dikabulkan, kenapa kok rasanya belum puas ya?
Semakin tervalidasi bahwa yang aku cari bukanlah pendakiannya, atau trek menantangnya, atau view di puncaknya, atau hasil foto-foto epicnya. Aku semakin paham bahwa yang kucari adalah menikmati waktu dan perjalanan bersama orang-orangnya.
Jujur, bayanganku tentang mendaki bersama Aspal itu adalah pendakian yang ramai, yang banyak ngobrol selama perjalanan dan di camping area. Perjalanan yang minimal akan ada si A, si B, si C, si D, dan mungkin si E. Bukan pendakian yang orangnya cuma sedikit ini dan lebih fokus ke berjalan mencapai puncak.
Menyenangkan sih, tapi ternyata bukan ini yang benar-benar kucari wkwk.
Emang dasar ngga pandai bersyukur kamu, Rak. Udah dikasi rezeki tenaga, waktu, dan budget buat perjalanan kemarin aja kamu masih minta lebih wkwk.
Gapapa ya, cuma mau nulis aja buat mengurai gelisah yang gajelas ini. Jangan bilang-bilang ke Novri sama Syauqi yah hehe.
Oke, mungkin sudah saatnya aku menghentikan ambisi buat mendaki bareng Astonic ini. Realistis aja, Rak, kamu itu jauh dari mana-mana dan teman-temanmu itu sudah pada punya prioritas masing-masing huhu...
Anw, biar ga terlalu sedih, aku mau kasih foto ini. Oleh-oleh buat manteman Tumblr aq~
Tumblr media
Kontemplasi di kamar kos, 17 April 2022
5 notes · View notes
letsmuhammadalawi · 4 years ago
Photo
Tumblr media
Gunung di Indonesia Dengan Jalur Pendakian Paling Ekstrem
Jalur pendakian Gunung Arjuno via Lawang yang terkenal dengan hutan Lali Jiwonya
Mengapa jalur Gunung Arjuno via Lawang termasuk dalam kategori jalur mengerikan? Karena ketika melewati jalur ini, kamu harus melalui kawasan yang dipenuhi pohon cemara yang konon katanya saat orang-orang yang lewat jalur ini dia akan lupa diri dan tersesat. Maka dari itu, kawasan pohon cemara ini disebut dengan hutan Lali Jiwo.
- Puncak Sejati Gunung Raung via Kalibaru
Menggapai Puncak Sejati Gunung Raung tidaklah seperti mendaki Mahameru. Kamu harus mempersiapkan peralatan climbing saat menyeberangi jembatan Sirotol mustaqim dimana “jembatan” ini berupa punggungan gunung yang kiri kanan berupa jurang yang dalam.
- Gunung Leuser menyimpan banyak hewan buas
Jika yang kamu membayangkan tentang jalur pendakian ekstrim adalah jalur terjal dan curam layaknya jalur menuju Puncak Sejati Gunung Raung, maka kamu tidak akan mendapatkannya saat mendaki Gunung Leuser.
Keganasan dan ekstrimnya jalur pendakian Gunung Leuser terletak pada lebatnya belantara dan masih banyaknya hewan-hewan buas yang selalu mengintai pendaki. Pengalaman beberapa teman saya yang mendaki Gunung Leuser 3 tahun silam, mereka bahkan sempat merasakan tegangnya di dalam tenda ketika seekor harimau hutan melintas di depan tenda.
- Puncak Gunung Binaiya
Gunung Binaiya memang nggak sepopuler Gunung Rinjani, namun gunung tertinggi di Maluku ini selalu menjadi incaran para pendaki Seven Summits. Biaya yang mahal dan jalur yang panjang, mulai dari susuri sungai antar desa hingga lewati hutan dengan pohon-pohon raksasa dan berlumut.
- Puncak Cartenz
Keganasan jalur pendakian menuju Puncak Cartenz sudah menjadi rahasia umum. Banyak korban jiwa berguguran sebelum berhasil menyelesaikan misinya. Faktor ekstrimnya cuaca, terjalnya medan, dan kesalahan-kesalahan teknis menjadi penyebab gagalnya misi para pendaki. Maka, Gunung Jayawijaya dengan Puncak Cartenznya pantas dinobatkan sebagai gunung dengan jalur pendakian paling ekstrim di Indonesia.
1 note · View note
dimazfakhr · 6 years ago
Text
Gunung Sumbing via Kaliangkrik, Ujian Energi dan Mental di Awal
Pendakian kedua saya dimulai. Kali ini, Gunung Sumbing via Kaliangkring menjadi tujuan saya.
Saya memang bukan cah wanderlust yang sering travelling sana-sini. Hanya kebetulan kalau diajak jalan, saya banyak bisanya. Saya juga gak sebegitunya sama mendaki gunung. Sampai sekarang, baru Gunung Merbabu aja yang saya kunjungi, itupun tahun lalu. Gunung Bromo gak masuk hitungan kan, ya? Hehe
Kali ini, masih dengan teman SMA saya yang setahun lalu mengajak untuk naik ke Merbabu, saya diajak untuk naik ke Sumbing via grup SMA. Tanpa pikir panjang tentunya saya iyakan ajakan itu. Jadilah tanggal 17 April kemarin, sore setelah melakukan pesta demokrasi se-Indonesia (coblosan pemilu), saya beserta tiga teman saya (Bagus, Pepi, dan Fonda) berangkat menuju Magelang menggunakan mobil. Ini juga menjadi kali pertama pengalaman saya melakukan perjalanan darat menggunakan mobil pribadi via Tol Pandaan – Magelang. Perjalanan sampai di Magelang menghabiskan waktu kurang lebih 5 jam, waktu tempuh yang nayamul cepat menurut saya.
Sesampainya di Magelang, saya bertemu dengan Faishal (@shaltype) dan teman-teman Mageletter (komunitas hand lettering & kaligrafi di Magelang). Kemudian lanjut istirahat di rumah Faishal untuk agar besok paginya bisa langsung berangkat ke Kaliangkrik. Inilah gunanya ikut komunitas menurut saya. Bisa punya banyak teman yang tersebar di berbagai kota dan bisa dimanfaatkan jika sedang butuh tempat singgah sementara. Hehe
Perjalanan dari pusat kota Magelang ke dusun Butuh Kaliangkrik memakan waktu kira-kira 2 jam. Menurut informasi yang saya baca sebelum melakukan pendakian, jalur Kaliangkrik ini merupakan jalur yang paling ekstrim untuk mendaki Gunung Sumbing, namun pemandangan sangatlah yoi sekali. Saya sebenarnya juga kurang paham mengapa teman-teman saya memilih Kaliangkrik sebagai jalur keberangkatan. Tapi pikir saya waktu itu, “ah gapapa, paling juga ekstrimnya masih wajar, Namanya gunung, kan. Lagipula pemandangannya katanya juga indah”. Ternyata, semua itu terbantahkan sejak pertama kali mobil kami diparkir dan jalan menuju titik basecamp sudah sangat menggoda sekali. Wow.
Tumblr media Tumblr media
Untuk pendaki senin-kamis seperti saya ini, dikasih salam pembuka berupa trek sangat menanjak gini rasanya asik sekali, ya. Tapi di dalam hati sih tetap sambat. “cur, durung-durung kok wes munggah nemen”.
Setelah sampai di basecamp, melakukan registrasi, sedikit mengatur nafas dan melakukan doa pemberangkatan, akhirnya kami berempat mulai melakukan pendakian sekitar jam 1 siang. Di sinilah ujian kesabaran pertama langsung dimulai. Mulai basecamp menuju pos 1 hingga pos 2, jalan yang ditempuh memang sangat menanjak. Dari basecamp menuju pos 1, treknya lebih didominasi dengan jalan menanjak berbentuk bebatuan. Di sepanjang jalan kita masih sering berpapasan dengan warga lokal yang berangkat atau pulang dari kebun mereka. Tak jarang mereka juga membawa hasil bumi dari kebunnya menuju rumah mereka di bawah sana. Setiap berpapasan dengan mereka, rasanya seperti menambah sedikit semangat untuk tetap kuat melangkah. Karena setiap berpapasan, mereka pasti menyapa kami dengan pertanyaan, “minggah, mas… (naik, mas)” dengan senyum khas dari raut wajah yang sangat ramah. Ya walaupun rata-rata tiap berpapasan selalu menyapa dengan pertanyaan yang sama, itu  malah menjadi hiburan tersendiri bagi kami biar agak lupa dengan capeknya melangkahkan kaki satu per satu.
Tumblr media Tumblr media
Setelah beristirahat sebentar di Pos 1, kami melanjutkan perjalanan menuju pos 2. Jalannya juga masih sangat menanjak berbentuk tangga berbatu. Memang sepertinya ujian mendaki Gunung Sumbing via Kaliangkrik ya dimulai dari basecamp hingga Pos 2. Trek yang berbentuk tangga berbatu memang sangat menguras energi dan mental. Meski begitu, kami tetap berpegang pada filosofi alon-alon asal kelakon, walaupun pelan-pelan yang penting bisa sampai dengan selamat.
Tumblr media
Kami berempat sampai di Pos 2 menjelang maghrib, sekitar jam 5 sore. Cukup lama kami berhenti di Pos 2 karena setelah berjuang di jalanan menanjak sebelumnya. Tapi, mengingat trek menuju pos 3 cukup landai dan matahari juga sudah hampir terbenam, kami melanjutkan perjalanan menuju Pos 3. Di sepanjang perjalanan menuju Pos 3, kita akan beberapa kali menemui tebing bebatuan dengan sumber air yang mengalir. Jadi, gak perlu khawatir lagi kalau missal di tengah jalan persediaan air kita mulai menipis. Bisa diisi ulang di sepanjang perjalanan menuju Pos 3. Santai.
Kami sampai di Pos 3 sekitar jam 8 malam. Karena sudah cukup malam, akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan tenda di Pos 3. Suasana di Pos 3 waktu itu cukup ramai. Malah bias dibilang penuh, sih. Kami sendiri mendirikan tenda di spot paling ujung di Pos 3, dengan tanah yang lumayan miring. Gapapa, yang penting bisa tidur malam ini. Seperti malam-malam biasanya ketika mendaki gunung, kami menghabiskan waktu dengan mengisi perut, ngobrol sana-sini dengan topik yang beragam, hingga akhirnya bersitirahat dan bersiap untuk esok hari.
Keesokan harinya, ketika matahari mulai menampakkan sinarnya, terlihat jelas bahwa Pos 3 ini benar-benar ramai dan memang tidak ada ruang kosong lagi untuk mendirikan tenda. Kami bersyukur. Kemudian saya dengan satu orang teman saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke puncak, atau minimal ke Pos 4. Karena sudah sampai sejauh ini dan nanggung aja, pikir kami berdua. Sedangkan dua teman saya yang lainnya memilih untuk beristirahat di tenda karena memang sudah tidak kuat lagi melanjutkan perjalanan.
Tumblr media
Trek menuju pos 4 lumayan berat di titik-titik awal, karena jalannya yang mengecil, menanjak, dan dipenuhi dengan bebatuan. Namun selepas itu, trek menanjak seperti yang standar lah menurut saya. Ohya, kalau bicara pemandangan, perjalanan melalui Kaliangkrik ini memang kita selalu disuguhi pemandangan yang sangat indah. Apalagi perjalanan dari pos 2 hingga menuju puncak. Saya baru benar-benar menikmati pemandangan yang sangat yoi ketika melakukan perjalanan menuju Pos 4. Di ketinggian yang hampir mencapai 3000 mdpl, pemandangan yanag disuguhkan gunung Sumbing ini memang benar-benar swangar. Saya bisa melihat garis horizon sebagai batas antara awan dan langit aja udah bisa ngerasa sweneng pol. Waksi!
Tumblr media Tumblr media
Perjalanan menuju pos 4 berlangsung lumayan cepat. Walau rasanya setiap langkah yang saya lakukan, otot-otot mulai protes dan meminta untuk istirahat. Hingga akhirnya sampai di Pos 4 dan kami berdua memutuskan untuk cukup sampai di sini saja. Cukup melihat puncak sumbing dari sini saja. Karena selain masih membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam lagi untuk menuju puncak dengan trek menanjak yang nayamul sekali, kami berdua sudah kelelahan. Rasanya kurang bijak kalu dipaksakan. Memang sedikit kecewa. Tapi kesehatan dan keselamatan jelas yang utama, kan? Lumayan lama kami menghabiskan waktu di Pos 4. Bertemu seorang kawan-kawan baru dan menghabiskan waktu mengobrol dengan mereka. Sampai diberi 2 mangkuk mie goreng dan mie rebus. Wow, rejeki naik gunung, nih. Hehe.
Setelah dirasa cukup, kami berdua akhirnya turun lagi menuju tenda kami di Pos 3. Sekitar jam 1 siang, kami berempat memutuskan untuk melakukan perjalanan turun menuju basecamp. Kurang lebih sekitar 4 jam kemudian kami sampai di basecamp. Matahari sudah mulai turun dan adzan maghrib berkumandang. Ini tandanya perjalanan kami di gunung Sumbing telah usai. Setelah membersihkan diri dan makan, kami melanjutkan perjalanan pulang.
Tumblr media
Setiap pendakian memang memiliki cerita tersendiri. Terima kasih gunung Sumbing dan Kaliangkrik karena telah memberikan saya pelajaran bahwa seberat apapun proses awal yang kita lakukan, selama kita yakin, bersabar dan gak menyerah, semua akan menghasilkan pada waktunya. Meskipun hasil akhirnya gak sesuai dengan apa yang kita bayangkan sebelumnya, namun percayalah bahwa memang itu yang terbaik. Walaupun kali ini saya belum berhasil sampai di puncak, sudah sampai sejauh ini buat saya merupakan kebahagiaan tersendiri.
Salam.
Foto selengkapnya bisa dinikmati di sini Photoset 1 - https://potretdunyo.tumblr.com/post/185144486622/gunung-sumbing-via-kaliangkrik-1-sebuah-set-foto Photoset 2 - https://potretdunyo.tumblr.com/post/185165684442/gunung-sumbing-via-kaliangkrik-2-sebuah-set-foto
__ @dimazfakhr Bali, 0525
55 notes · View notes
Text
Cara Hemat Mendaki Raung 3344
Cara Hemat Mendaki Raung 3344
siapa sih yang gak mau jalan-jalan dengan cara yang hemat, biaya yang dikeluarkan minim, bila perlu dibayarin, saya salah satu orang yang suka jalan-jalan dengan cara super hemat, memikirkan semuanya secara detail termasuk resiko yang akan dihadapi.
beberapa kali aku jalan jalan dengan cara hemat :
misalnya mau ke nusa penida : tips hemat bin aman ke nusa penida 3 hari 2 malam atau ke raja ampat…
View On WordPress
0 notes
proudtobeawifihunter · 3 years ago
Text
A DAY TO REMEMBER : 3726 Mdpl - Torean
Kami mulai berkemas sesaat setelah kembali dari tempat pemandian air panas. Hari ini adalah hari ketiga pendakian, yang artinya hari terakhir di rinjani karena kami harus kembali turun. Rencana awal sebenarnya akan turun melewati jalur senaru, tetapi cacing merekomendasikan lewat jalur torean. Selain jalur baru tentu karena pemandangannya. Kami semua sepakat tanpa keraguan sedikitpun. Waktu menunjukan pukul 10.15 WITA. Rencana awal sebenarnya jam 9 pagi tetapi karena ingin menikmati waktu lebih lama jadi agak mundur. Jam setengah 11 siang kami berangkat meninggalkan danau segara anak. Rasa senang dan sedih menyatu setelah beberapa langkah berjalan hingga danau tak terlihat. Cuaca saat itu cerah, tidak terlalu panas karena sesekali ditemani kabut. Seakan perjalanan kami direstui tanpa halangan sedikitpun. Trek yang dilalui setelah 10 menit berjalan langsung dihadapkan dengan menuruni tebing. Menyiksa, bagaimana tidak kita harus menahan beban tas dan badan pada tumpuan kaki. Melewati hutan yang vegetasinya tidak terlalu lebat. Melewati goa susu yang biasa digunakan pendaki atau warga lokal yang memiliki kepercayaan untuk bermeditasi. Kami beristirahat sejenak usai menuruni tebing pertama. Siapa sangka itu barulah awal.
Tumblr media
Cacing sesekali menggoda rangga yang nampaknya belum terlalu pulih setelah kemarin summit. “Kumaha, aman wil??” hahaha. Sapaan akrab rangga adalah kiwil. Perjalanan kami lanjutkan. Terlintas dibenak bahwa jalur akan mudah karena menuruni gunung, ternyata saya salah. Kenyataanya jalur naik dan menuruni gundukan bukit. Bahkan harus menyusuri tebing yang tidak sedikit. Jalur torean memang luar biasa sangat bervariasi dan tidak membosankan. Saya tertawa dan bergumam dalam hati “gila jalurnya mantap hahahaha”. Kami bergantian menaiki tangga yang dibuat dari kayu untuk menaiki bukit karena jalur yang masih belum terkelola layaknya jalur sembalun. Lalu bergantian menurninya menggunakan tali. Debu berterbangan, pijakan pada batu yang tidak kokoh. Tidak melelahkan jujur, ini menyenangkan. Sembari menunggu antrian melihat sekeliling pun tidak membosankan.
Tumblr media
Saya kira menuruni tebing ketika turun dari pelawangan ke sagara anak sudah ekstrim, terbantahkan dengan jalur ini. Menantang, satu kata yang pas untuk menggambarkannya. Banyak melewati bukit akhirnya kami beristirahat dan bertemu pendaki yang hendak turun di bekas aliran sungai yang mengering. Mereka menyapa kami dari kejauhan. “Ayo semangat bang, sini istirahat dulu” sebelumnya kami memang sempat ngobrol akan turun bersama saat disegara anak. Mereka sudah dulu jalan sekitar jam 10 pagi tadi. Saya dan cacing bergabung dengan mereka, menunggu reza rangga dan dzul dibelakang. Jujur rasa lelah tidak terlalu terasa dengan pemandangan yang disuguhkan. Mereka pun muncul menuruni bukit. Setelah sampai mereka beristirahat dan rombongan pendaki yang tadi beberapa melanjutkan perjalanan dan beberapa berjalan bersama kami. Mungkin sekitar 10 menit beristirahat dan memakan snack kami kembali berjalan. Waktu sudah menunjukan pukul 1 siang. Jalur kini berganti menjadi bebatuan dibekas aliran sungai.
Tumblr media
Hanya sebentar melewati jalur bebatuan kami harus menaiki lagi tebing dan menyusuri lerengnya. Kenapa tidak melewati jalur bekas aliran sungai ini? Nanti kalian akan tahu sebabnya. Kembali harus melewati tangga buatan untuk menaiki bukit, sebenarnya ada jalur yang bisa dilalui tetapi harus berjalan jauh memutar. Terus menaiki tebing, hingga kami sampai di satu pemberhentian yaitu mata air tepat di lereng jalur. Kami beristirahat dan mengisi botol botol yang sudah kosong kami minum diperjalanan. Air nya dingin dan segar, kami membasuh muka dan minum dengan puas. Itu adalah air minum paling nikmat selama pendakian ini. Kabut mulai turun tapi tidak terlalu tebal, masih dalam jarak pandang yang aman. Setelah berada dipuncak lereng kami mulai menuruninya lagi. Rasanya tidak habis-habis. Menaiki anak tangga, merangkak menaiki lereng, berpegangan tali menuruninya. Terdengar sapaan “Masih aman wil? Hahaha” Cacing kembali bersenda gurau. Iya, tertawa adalah treatment yang pas untuk menghilangkan rasa lelah. Kami berjalan sesekali berjarak karena stamina yang mulai terkuras. Sesekali beristirahat hanya untuk sekedar memastikan tidak tertinggal atau meninggalkan.
Tumblr media Tumblr media
Sempat disatu titik menaiki bukit, kita bisa melihat air terjun terbesar dari 3 sampai 4 air terjun di jalur torean. Inilah alasan mengapa kita tidak bisa jalan menyusuri jalur aliran sungai. Kami semua beristirahat untuk sekedar melepas lelah dan menikmati air terjun penimbungan. Rasanya jangan cepat berlalu, ingin terus menerus menikmati suasana seperti ini. Kembali mulai berjalan setelah beristirahat cukup lama. 
Tumblr media
Kami menuruni lereng yang cukup panjang hingga mulai memasuki hutan. Sebelum memasuki hutan, rombongan kami sudah terpisah dengan pendaki yang pergi bersama tadi. Cacing berjalan bersama rombongan pendaki menyisakan saya,reza,rangga, dan dzul dibelakang. Kami berjalan santai sesekali beristirahat. Jika kita terpisah didalam hutan sepakat untuk meniup peluit untuk memastikan jarak kita tidak terlalu jauh. Ada-ada saja seperti pramuka yang hendak persami. Hari sudah mulai gelap rasanya itu sekitar setengah 5 sore. Satwa didalam hutan sudah mulai berkeliaran, saling bersaut sautan menandakan hari akan berganti gelap. Jarak yang terpisah jauh dengan cacing akhirnya kami bertemu kembali. Mengingat kaki yang sudah lelah dan hari yang sudah gelap akhirnya kami mendirikan tenda di tengah hutan. Seperti biasa kita membagi tugas untuk persiapan makan, dan mendirikan tenda. Malam cepat berlalu dan kami beristirahat. 
Tumblr media
Hari keempat pendakian, kami sudah melewati lebih dari setengah jalan menyusuri jalur torean. Kami sarapan seadanya, tapi tetap nikmat. Cukup untuk asupan energi berjalan beberapa jam sebelum sampai akhir perjalanan atau pos awal jalur torean. Memang dasarnya suka bercanda kami tertawa menikmati pagi itu sembari berkemas. Pukul 9 pagi kami sudah mulai berjalan, tidak terasa hanya berjalan 3 jam kami sudah sampai di pintu rimba jalur torean. Ah.. perjalanan yang melelahkan namun pantas untuk dikenang. Setelah melewati pintu rimba kami melewati perkebunan warga hingga ke perkampungan dan sampai di pos untuk laporan bahwa kami sudah mengakhiri pendakian. Tidak jauh kami melihat mobil kolbak dihari pertama mengantar kami, dan akhirnya menjemput untuk membawa kami pulang kembali ke sembalun. basecamp atau juga rumah bang riyal dan nava. Luar biasa, terimakasih jalur torean, Keringat yang bercucuran dijalur menjadi saksi bahwa engkau memang menantang.
0 notes
asuransiku · 4 years ago
Text
Pengetahuan Dasar Survival Di Alam Liar
Pengetahuan dasar survival biasanya di gunakan oleh tim SAR atau Militer untuk menguasai medan gunung bahkan ketika gunung ini sama sekali belum pernah di jajaki, pada dasarnya skill ini di butuhkan hampir semua aktifitas outdoor di alam liar, seperti arung jeram, berburu, pendakian, hingga bushcrafting.
Baca Juga : Bushcraft, Wisata dan Olahraga Ekstrim Cocok Untuk Menempa Mental
Untuk siapapun artikel ini sangatlah bermanfaat, terlebih bagi pendaki yang tersesat di pegunungan dan hutan belantara.
1. Membaca Arah Mata Angin Pengetahuan yang ini sangatlah penting, yang paling mudah adalah dengan memanfaatkan matahari dari arah manakah bola gas raksasa itu, dan sedang menyinar ke arah manakah sinarnya? dari sini kita dapat mengenali mana Timur-Barat-Utara-Selatan, namun kelemahannya adalah apabila kita berada di hutan dengan vegetasi yang rapat, cuaca yang sedang mendung atau bahkan hujan, saat malam hari, sangatlah sulit menentukan arah mata angin.
Jika berada dalam hutan belantara yang pekat, lebih di sarankan mencari sisa penebangan pohon dan memperhatikan ruas cincin di batang pohon, karena biasanya ketebalan cincin tersebut menghadap ke selatan karena mendapat cahaya dari matahari lebih banyak, namun jika tidak menemui hal serupa, di sarankan menebang pohon yang sekiranya mudah di tebang, selain kayunya dapat di gunakan untuk perapian, kita dapat mencari cincin daripada ruas tebangan pohon tersebut.
Selain matahari dan pohon, tentu masih banyak cara membaca arah mata angin, membuat kompas alami, yaitu menggunakan benda tajam yang datar seperti silet atau jarum, yang ujung tajamnya di gesek pada batu terlebih dulu, lalu letakkan pada benda yang mengapung, seperti gabus atau daun, kemudian carilah permukaan air yang tenang dan datar, jika kamu punya air minum di botol, dapat memotong botol tersebut lalu letakkan jarum/silet yang di alasi daun di atas permukaan air tersebut, usahakan jangan sampai air bergoyang, secara default, jarum atau silet akan menunjuk arah utara, jika masih tidak yakin dapat menggunakan rasi bintang.
Rasi bintang Ursa mayor yang selalu berada di posisi Utara bumi
Rasi bintang Crux yang berbentuk layang-layang yang selalu berada di posisi Selatan
Rasi bintang Orion yang selalu berada di posisi Barat bumi Rasi bintang Scorpio yang sealu berada di Tenggara yang kadang berada di Timur
Yang paling mudah di kenali adalah rasi bintang Crux dengan bentuknya yang tipikal dan sayangnya hanya 2 bintang yang paling terang, memang untuk membaca arah mata angin melalui rasi bintang di butuhkan keahlian, ketelitian dan bimbingan dari yang berpengalaman.
2. Memprediksi Cuaca Untuk hal ini sangatlah penting, terlebih bagi pendaki yang hendak summit, apakah nanti di atas akan terjebak badai atau jalannya rawan tertutup awan kondensasi? sehingga dengan memprediksi cuaca, pendaki mampu mengantisipasi apa yang akan terjadi nantinya, sebagai pertimbangan untuk melanjutkan pendakian atau lebih baik turun, bagi yang sedang tersesat, tentu hal ini juga menjadi pertimbagan apakah lebih baik berdiam diri atau terus mencari jalan. Perilaku hewan seperti burung menjadi penanda apakah akan terjadi cuaca cerah atau hujan, jika burung terbang tinggi, tentu cuaca akan terus cerah, jika burung terbang rendah, tak lama lagi pasti akan hujan. Fenomena langit, seperti jika langit berwarna merah pada menjelang matahari terbenam di ufuk barat, hal ini dapat menandakan bahwa besok akan terdapat cuaca yang cerah. Sebaliknya, jika pada menjelang matahari terbit di pagi hari terdapat warna langit berwarna merah, maka di hari itu akan terjadi badai, di karenakan tekanan udara rendah membawa uap lembab sedang menuju tempat tersebut.
3. Mengenali Jenis Pohon Termasuk jenis pohon / tumbuhan yang dapat menghasilkan air, seperti pohon liana, yang sering di jumpai di hutan hujan tropis di Indonesia, cara mengambil air yang di hasilkannya adalah, memotong di dua sisi pohon akar tersebut sisi atas dan bawah, karena jika hanya memotong satu sisi saja, air tentu tidak akan keluar dari akarnya, meskipun keluarnya setetes demi setetes jika bisa sabar menampung, dapat menjadi stok perbekalan air.
Apabila kita tersesat tanpa perbekalan, kita dapat mengkonsumsi tumbuhan Cantigi untuk di santap saat lapar melanda, seperti buahnya yang terasa manis, maupun daunnya yang tidak pahit bisa di makan mentah-mentah, jangan takut keracunan, karena daun ini sangat aman di konsumsi, tumbuhan ini cukup banyak di jumpai di gunung-gunung daerah Jawa Tengah di atas ketinggian 1000mdpl.
Jika tidak menemukan, terdapat daun senggani, sayangnya tumbuhan ini harus di rebus dahulu untuk menghilangkan bulu-bulu halus di daunnya, meski tanpa bumbu dan sedikit pahit, daun ini juga kaya akan mineral serta kalori yang lebih banyak dari pada daun singkong untuk energi.
4. Mengenali Tempat Hewan Jangan sampai saat kita tersesat, kita asal berhenti dan berdiam diri, karena bisa saja kita berada di area berburu bahkan sarang binatang buas, bukan mereka yang salah apabila marah pada kita, karena kita berhenti di tempat yang tak seharusnya, jika banyak di temui mamalia berkumpul atau beraktifitas, kemungkinan di tempat tersebut adalah area berburu predator, dan apabila harus menghindari binatang buas lain seperti ular, pastikan tidak berada di semak-semak atau tempat lembab yang menjadi tempat favoritnya
5. Pengobatan Jika masih di bawah ketinggian 1500mdpl, kemungkinan masih akan berjumpa tanaman rumput balsem, yang tentunya dapat menjadi obat masuk angin, lelah, pencegahan hipotermia, bahkan keseleo. Tanaman kipas gunung juga masih mudah di jumpai, dan cukup untuk menghentikan pendarahan apabila terluka saat berjalan di area pegunungan, cukup di lembutkan daunnya dan di usapkan pada area tubuh yang mengeluarkan darah.
Beberapa teknik dan tips di atas sangatlah bermanfaat jika di gunakan saat tersesat di hutan atau gunung dan terpisah dari rombongan, karena 5 skill kategori di atas haruslah di kuasai oleh seorang pemimpin rombongan pendaki gunung, ranger pendaki, bahkan ketika sedang mendaki gunung yang sama sekali belum pernah di kunjungi, maka dari itu terdapat pesan umum dari kalangan pendaki, bahwa untuk pemula jangan coba-coba mendaki gunung sendiri dan tanpa di dampingin seseorang yang pernah menjajaki gunung tersebut.
Tips termudah saat tersesat di pegunungan adalah terus mendaki menuju puncak, di karenakan bentuk gunung adalah kerucut, sedangkan jika kita telah berada di atas, kemungkinan kita akan berjumpa dengan pendaki lain, atau jika tidak, dapat turun melalui jalur yang telah di tentukan.
Mungkin tidak banyak asuransi yang bisa memberi perlindungan terhadap para pendaki gunung, namun pada saat perjalanan dari rumah menuju basecamp pendakian, adalah perjalanan yang juga beresiko, sehingga kamu membutuhkan asuransi jiwa untuk perlindungan kecelakaan di perjalanan.
0 notes
edjunaidi · 4 years ago
Photo
Tumblr media
Seram kan gambar ni? Beginilah pemandangan hutan di Taman Negara Johor bila menjelang mata hari terbenam. Jarang-jarang hiking dalam dua hari berturut-turut. Mungkin tersalah perkiraan kemampuan diri. 😂 Dua tiga hari lepas balik dari Taman Negara Johor Endau Rompin dan Taman Negara Johor Gunung Ledang, terasa sengal-sengal satu badan. Kaki pula rasa kematu nak melangkah pun susah. Ini lah nama dia sudah melangkah di ambang penuaan. Apa-apa pun, tetap kena bergaya bila bergambar. Untuk maklumat lanjut berkaitan dengan pendakian ke Gunung Ledang atau perjalanan meredah denai menuju air terjun Takah Tempa'ang (lebih ekstrim boleh cuba Takah Tinggi), boleh lah berhubung dengan @johornationalparks atau @endau_rompin_selai atau @_gunung_ledang. Semua maklumat ada di Instagram atau laman web mereka. Paling penting, sekarang perlu ada permit untuk mendaki mahupun menyusur denai di Taman Negara. Terima kasih sekali lagi kepada @tourism.johor kerana memberi peluang menjelajah hutan hujan tropika penuh mistik, mitos dan bersejarah ini. Gambar diambil menggunakan Huawei Mate 20 Pro. 📸 @lilyriani_travelholic @tourism.johor @gayatravel @nuargtm #gayatravel #visitjohor2020 #majesticjohor #tourismjohor #seetheworld #travel #travelphotography #photography #travelgram #nature #cuticutimalaysia (at Gunung Ledang) https://www.instagram.com/p/CFuP0n6HCZX/?igshid=1md0thzxitr07
0 notes
rmolid · 4 years ago
Text
0 notes
wisataexpo · 5 years ago
Text
Tempat Wisata Di Purwokerto
Tumblr media
Tempat Wisata di Purwokerto - Berbicara mengenai tempat wisata Indonesia memang tidak akan pernah ada habisnya. Salah satu wilayah di Indonesia yang punya ragam wisata alam cukup potensial untuk di kunjungi adalah tempat wisata di Purwokerto. Purwokerto berada di Propinsi Jawa Tengah yang dikenal akan bahasa ngapaknya. Bahasa ngapak memang unik sekaligus aneh bagi siapa saja yang belum pernah mendengarnya. Lokasi Purwokerto berbatasan langsung dengan beberapa wilayah kabupaten yang masuk dalam wilayah propinsi Jawa Tengah. Maka dari itu, wilayah Purwokerto juga berdekatan dengan beberapa tempat wisata Purbalingga yang menarik. Apa saja sih kira kira obyek wisata yang ada di Purwokerto ini?
Beberapa Tempat Wisata Di Purwokerto Yang Hits dan Wajib Dikunjungi
Pada artikel berikut akan kami berikan ulasan mengenai tempat wisata di Purwokerto yang menarik untuk dikunjungi. Yuk disimak dan jangan sampai terlewat ya. Sebenarnya masih ada potensi selain tempat wisata, namun akan kami bahas pada artikel berikutnya. 1. Wisata Baturaden Wisata Baturaden Purwokerto sudah sangat terkenal di kalangan wisatawan. Obyek wisata ini berada di Kecamatan Baturaden dan menjadi sebuah ikon pariwisata Andalan Kabupaten Purwokerto. Banyak spot menarik yang bisa dikunjungi yag membuat Anda betah berlama lama berada di wisata Purwokerto Baturaden. Beberapa fasilitas yang ada di Baturaden diantaranya adalah kolam renang anak, berbagai macam permainan anak, curug, terapi ikan, dan teater pemutaran film di dalam badan pesawat. 2. Miniatur Dunia Purwokerto (Small World) Wisata Purwokerto small world terletak di kawasan Baturaden dan baru dibuka pada bulan September tahun 2016. Salah satu keunikan di tempat ini yang menjadi daya tarik bagi pengunjungnya adalah adanya miniatur beberapa bangunan keajaiban dunia yang terkenal. Small World menjadi tempat wisata baru di Purwokerto yang paling banyak diminati dan dikunjungi oleh wisatawan baik yang lokal maupun dari luar daerah. Kawasan wisata ini merupakan tempat rekreasi sekaligus sebagai tempat edukasi. Berikut ini beberapa miniatur bangunan terkenal dunia yang sudah ada di Small World Purwokerto. Kincir angin khas Belanda Patung Merlion Singapura Twin Tower Big Ben Colosseum Menara Eiffel Taman Bunga Sakura Angkorwatt Opera House Sidney Kinkakuji
Tumblr media
Small World Purwokerto Tidak hanya miniatur bangunan, small world juga memiliki taman bunga, patung binatang dan beberapa spot foto menarik yang disebut dengan Small Garden Purwokerto. Harga tiket masuk small world Purwokerto dibedakan berdasarkan usia serta hari libur. Untuk dewasa pada weekday seharga Rp. 20.000, sedangkan untuk weekend seharga Rp. 25.000. Untuk anak - anak pada weekday seharga Rp. 10.000, sedangkan untuk weekend seharga Rp. 15.000. 3. Baturaden Adventure Forest Selain tempat wisata di Purwokerto Small World, Anda juga bisa mengunjungi sebuah wisata alam yang letaknya ada di kaki Gunung Slamet. Di tempat terbuka ini Anda bisa melakukan aktivitas outbound seru bersama keluarga dan juga rombongan. Baturraden Adventure Forest (BAF) merupakan wahana ekowisata. Dengan luas lahan sekitar 50 hektar serta dikelilingi hutam damar/pinus, memberikan sensasi alam dan memberikan suasana segar. Baturadden Adventure Forest memang dipersiapkan untuk kegiatan adventure, baik perorangan maupun kelompok. Petualangan di kawasan wisata Baturaden ini terbagi menjadi dua kelompok besar. Yaitu Petualangan fisik (physical adventure) dan petualangan wawasan (mind adventure). 4. Kebun Raya Baturaden Tempat Wisata di Purwokerto Kebun Raya Baturaden merupakan destinasi wisata Purwokerto Banyumas yang menarik. Hal ini dikarena menyuguhkan eksotisme keindahan alam berupa hutan pinus yang berpadu dengan bunga bunga yang disusun rapi dan cantik. Lokasi wisata ini selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai usia untuk dijadikan spot berfoto. Layaknya kebun raya pada umumnya, objek wisata kebun raya Baturaden memiliki konsep wahana edukasi serta konservasi pada tanaman. Beberapa jenis tanaman yang dibudidayakan di kebun raya Baturaden. Damar Pinus Liana Rasamala Paku Tanaman jenis rotan 5. Wisata Pancuran 3 & Wisata Pancuran 7 Obyek wisata di Purwokerto ini masih berlokasi di dekat taman wisata Baturaden. Pancuran ini merupakan sebuah pancuran yang memancarkan air panas dari perut bumi. Air panas ini tentunya mengandung belerang yang berkhasiat untuk kulit Anda. Di Wisata Pancuran 3, terdapat 3 buah pancuran yang mengalir terus meskipun kemarau tiba. Sedangkan di Wisata Pancuran 7 terdapat 7 buah pancuran yang memancarkan air panas terus tanpa kering. 6. Tempat Wisata di Purwokerto Goa Sarabadak Wisata alam Purwokerto Goa Sarabadak berlokasi dekat dengan Wisata Pancuran 7, tepatnya sekitar 50 meter di bawah lokasi pancuran. Goa ini merupakan sebuah lokasi pertemuan antara aliran air panas yang mengandung zat belerang dengan air dingin yang akhirnya membuat bebatuan yang terlewati air menjadi berwarna kuning keemasan. 7. Pendakian Gunung Slamet Tempat wisata di Purwokerto yang lagi hits ini memang banyak diidam idamkan oleh para pecinta alam. Gunung terbesar di Jawa Tengah dan terbesar kedua di Pulau Jawa setelah Semeru ini mempunyai track terjal dan cukup sulit. Maka dari itu, butuh skill khusus dan daya tahan tubuh yang tinggi jika Anda ingin mendaki Gunung Slamet. Gunung Slamet memiliki 3 jalur pendakian yang bisa dilalui. Yang pertama melalui jalur sebelah barat Kaliwadas. Jalur yang kedua adalah sebelah selatan Baturaden, sedangkan jalur yang ketiga adalah jalur sebelah timur Bambangan. Mayoritas pendaki Gunung Slamet lebih memiliki melalui jalur Bambangan. Selain lebih dekat, jalur ini memiliki pemandangan yang mempesona. 8. Telaga Sunyi Tempat Wisata di Purwokerto Tempat wisata Purwokerto dan sekitarnya memang sangatlah banyak. Kalau tempat wisata yang satu ini tentunya menjadi favorit Anda semua yang senang bermain air. Air yang mengalir di telaga ini bersumber dari mata air Gunung Slamet yang tidak pernah kering. Airnya jernih dan juga segar serta dingin memberikan sensasi berbeda saat berenang di telaga sunyi ini.
Tumblr media
Telaga Sunyi Baturaden Tempat Wisata di Purwokerto Harga tiket masuk telaga Sunyi dikenakan tarif 13 ribu per pengunjung. Sama seperti wisata curug atau wisata telaga pada umumnya, disarankan pengunjung untuk lebih waspada ketika turun hujan. Hal ini karena medan sekitar telaga akan menjadi licin dan rawan terpeleset. Serta disarankan untuk segera beranjak dari lokasi apabila sudah sore. Karena penerangan di objek wisata telaga Sunyi masih minim. Mitos telaga Sunyi masih cukup dipercaya oleh sebagian masyarakat. Yaitu apabila berkata kotor atau bertingkah kurang sopan di tempat wisata telaga Sunyi ini, Anda akan terseret ke dasar kolam ini. Jadi kita semua diharuskan menjaga sikap dan tutur kata. 9. Bukit Bintang Baturaden Tempat wisata di Purwokerto Baturaden berikutnya berupa sebuah tempat luas yang dibubuhi bangku layaknya sebuah stadion. Dilengkapi dengan susunan tangga untuk menikmati pemandangan alam di malam hari. Saat cuaca cerah pada malam hari, di tempat ini Anda akan melihat pemandangan lampu Kota Purwokerto yang sangat indah seperti bintang di langit. Itulah mengapa kawasan wisata ini dinamakan bukit bintang Baturaden atau bukit bintang Purwokerto. 10. Tempat Wisata di Purwokerto Curug Telu Tempat wisata di Jawa Tengah ini masih ada di kawasan Kecamatan Baturaden. Curug ini masih dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai penyuplai air. Selain bermanfaat, curug ini juga mempunyai panorama yang sangat indah. Sehingga curug telu selalu ramai dikunjungi wisatawan. 11. Curug Bayan Purwokerto Masih berada di kawasan Baturaden, terdapat satu curug lagi yang ditata sedemikian rupa menjadi lebih menarik. Di sekitar curug Bayan terdapat penginapan yang cantik. Sehingga Anda bersama keluarga akan betah berlama lama berlibur di kawasan curug Bayan ini. Anda bisa menyewa pondok pondok unik yang tersedia dan menginap untuk mengisi hari libur Anda. 12. Curug Gomblang Objek wisata di Purwokerto ini sedang naik daun karena kecantikan panoramanya. Aliran curug ini cukup tinggi dan Anda sudah bisa merasakan kesegarannya dari kejauhan. Meskipun begitu, akses menuju curug ini cukup ekstrim dengan jalanan yang licin dan terjal. Curug Gomblang bisa juga diakses lewat bendungan PLTA Micro Hidro Baturagung dengan berjalan kaki. 13. Tempat Wisata di Purwokerto Curug Ceheng Terletak di tengah tengah kawasan yang sangat hijau, curug Ceheng menyuguhkan panorama alam yang eksotis. Aliran airnya cukup deras dan jatuh dari ketinggian yang cukup tinggi. Curug ini sudah dikelola dengan baik oleh pihak pengelolanya sehingga Anda bisa dengan nyaman dan aman bermain di sekitar curug ceheng ini. 14. Curug Cipendok Wisata Curug Cipendok berlokasi di Kecamatan Cilongok. Debit airnya sangat besar sehingga pemandangan sekitarnya menjadi semakin eksotis. Curug ini ada di tengah hutan dengan pepohonan yang masih asri dan memanjakan mata Anda. Jangan terlalu dekat dengan curug karena alirannya sangat deras. Curug Cipendok merupakan air terjun tertinggi di Jawa Tengah. Ketinggiannya mencapai sekitar 92 meter dengan kedalaman curug sekitar 20 meter. Nama cipendok berasal dari kata pendok yang berarti cincin dari bilah keris. Hal tersebut tidak lepas dari cerita mitoas curug Cipendok. Konon Raden Ranusentika menemukan cincin pendok atau cincin warangka keris yang berwarna keemasan ketika sedang melakukan pembukaan hutan di area lereng gunung Slamet. 15. Batur Agung Mount of Fun Tempat wisata di Purwokerto dan Purbalingga yang satu ini dibangun bagi Anda penyuka wisata outbound dan adventure. Terletak di Kaki Gunung Slamet yang ada di Desa Baseh, Kedung Banteng. Lokasi wisata ini menawarkan berbagai macam permainan yang menantang seperti flying fox, waterpark, kolam pemancingan, dan juga arung jeram di aliran Sungai Logawa. 16. Bukit Tranggulasih Tempat Wisata di Purwokerto Keindahan alam di bukit ini memang tidak ada duanya. Terdapat beberapa spot bukit yang menawarkan keindahan panorama alam yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tentunya Anda akan merasakan sensasi tidur di hotel berbintang saat sedang berada di Bukit Tranggulasih ini. Udara di kawasan Bukit Tranggulasih sangat sejuk dan asri karena berada di kaki gunung Slamet. Dari bukit ini Anda bisa melihat kota Purwokerto, Purbalingga hingga Pemalang. Di tempat ini juga menjadi favorit untuk menikmati sunrise maupun sunset. 17. Wisata Bendungan Gerak Serayu Wisata Bendungan Gerak Serayu merupakan salah satu tempat wisata di Purwokerto dan Cilacap yang sangat menarik. Salah satu bendungan terbesar di Indonesia ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1996. Tujuan utama dibuatnya bendungan ini untuk keperluan irigasi. Sehingga jika musim kemarau, tanaman petani disekitaran Banyumas, Purwokerto, Cilacap dan Kebumen tidak mengalami kekeringan. Namun seiring berjalannya waktu, bendungan Gerak Serayu selain sebagai irigasi juga dimanfaatkan sebagai kawasan wisata. Yang lebih terkenal adalah adanya olahraga air yaitu mendayung perahu. 18. Bukit Watu Meja Bukit Watu Meja masuk dalam daftar wisata Purwokerto hits yang harus Anda kunjungi. Lokasinya ada di Kecamatan Kebasen dan bisa dicapai dengan trackking selama kurang lebih 20 menit. Di awal pendakian terdapat deretan pohon bambu setelah itu terdapat deretan hutan pinus yang tinggi menjulang. Pemandangan dari atas bukit ini berupa aliran Sungai Serayu yang berliku liku. 19. Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman Salah satu wisata Purwokerto dekat stasiun yang bisa Anda kunjungi adalah monumen Panglima Besar Jenderal Soedriman. Lokasi wisata ini merupakan sebuah bangunan dua lantai yang isinya berupa foto foto. Foto tersebut menunjukkan sejarah dan dedikasi Jenderal Soedirman dalam berjuang melawan penjajah. 20. Museum Wayang Sendang Mas Di Tempat wisata di Purwokerto Jawa Tengah ini, Anda bisa melihat berbagai macam wayang asli yang dikoleksi sejak jaman dulu hingga wayang modern. Asal usul kata wayang sendiri berasal dari bahasa Jawa "Wewayangan Iba" yang dimainkan oleh dalang. Diiringi musik gamelan serta penyanyi baik laki - laki (Wirasuwara) maupun perempuan (Sinden). Beberapa barang bersejarah yang berada di dalam Museum Wayang Sendang Mas antara lain. Wayang Kulit Wayang Golek Wayang Krucil Wayang Beber Kitab Peninggalan Tokoh Bersejarah 21. Tempat Wisata di Purwokerto Curug Gede Tempat wisata di Purwokerto yang masih asri ini juga harus Anda kunjungi karena keindahannya tidak ada duanya. Lokasinya dekat dengan wahana wisata Baturaden dan hanya berjarak sekitar 3 km saja. Jangan sampai terlewat untuk tidak mengunjungi curug ini saat Anda berada di Purwokerto atau Anda akan menyesal. 22. Wisata Religi Goa Maria Kaliori Bagi umat Nasrani, tentunya wisata ini harus banget dikunjungi. Di tempat ini Anda bisa berwisata sekaligus beribadah mendekat diri kepada Tuhan. Lokasinya mudah dijangkau dan berjarak sekitar 30 menit saja dari pusat kota. Berbagai fasilitas dapat Anda temukan di tempat ini seperti pendopo, gereja, hingga kursi kursi di bawah pepohonan yang rindang.
Tumblr media
Goa Maria Kaliori Purwokerto 23. Pemandian Kalibacin Pemandian Kalibacin mempunyai arti Pemandian Sungai Tengik. Meskipun namanya kurang enak didengar, namun air di tempat ini mempunyai khasiat untuk menghilangkan gatal dan penyakit kulit lainnya. Banyak pengunjung yang datang untuk mandi di pemandian ini karena khasiat airnya. Lokasinya ada di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo. 24. Telaga Pucung Telaga Pucung berlokasi sekitar 500 meter dari Curug Cipendok. Telaga atau danau ini baru ditemukan sekitar tahun 1997 lalu dan tersembunyi di tengah semak semak. Wisata Telaga Pucung masih dikelilingi oleh hutan yang asri dan menjadi habitat tempat tinggal elang Jawa dan Harimau Jawa yang keberadaannya mulai susah ditemukan. 25. Tempat Wisata di Purwokerto Dreamland Park Mancasan Tempat wisata di Purwokerto dan sekitarnya yang satu ini berlokasi di Desa Pancasan, Kecamatan Ajibarang. Pengunjung yang datang ke dreamland ini tidak hanya warga lokal saja, namun juga yang berasal dari luar kota. Selain kolam renang dan wahana permainan air yang disediakan, tempat ini juga dilengkapi dengan taman reptil dan taman batu alami yang mempesona. 26. Crossworld Paintball Tempat wisata baru di Purwokerto ini cocok dikunjungi oleh Anda yang hobi olahraga perang perangan. Crossworld Paintball berlokasi di Jalan Ringin Tirto Nomor 69. Selain paintball, Anda juga bisa mencoba mini food court yang berada satu kompleks dengan tempat paintball sekaligus bermain bilyard bersama teman teman. 27. Alun - Alun Purwokerto Sama populernya dengan tempat wisata di Purwokerto Small World, alun alun Purwokerto menjadi lokasi wisata warga lokal maupun wisatawan yang berkunjung ke Purwokerto. Memang sudah menjadi hukum alam bahwa alun alun merupakan sebuah tempat di tengah kota yang selalu ramai pengunjung, begitu juga dengan alun Alun Purwokerto ini. Lokasinya mudah dijangkau dari seluruh penjuru Purwokerto sehingga banyak dikunjungi oleh warga masyarakat. 28. Depo Bay Depo Pelita Wisata menarik di Purwokerto berupa kolam renang yang cukup luas ini ada di Jalan Menteri Supeno Nomor 19. Tempat wisata ini terdiri dari wahana kolam renang, wisata kuliner, dan juga wisata belanja yang terintegrasi dalam satu kompleks. Fasilitas yang ditawarkan juga sangat lengkap. Untuk dapat masuk ke depo Bay ini Anda bisa datang mulai pukul 9 pagi sampai dengan sebelum jam 6 sore. 29. Tempat Wisata di Purwokerto Curug Nangga Objek wisata Purwokerto dan sekitarnya berikut ini terbilang cukup baru dan ada di Desa Petahunan Kecamatan Pakuncen. Curug Nangga mempunyai 7 tingkatan dan sedang booming di kalangan anak muda hits Purwokerto. Pemandangan alam yang disuguhkan sangat menarik sehingga banyak dijadikan spot untuk hunting foto. 30. Curug Belot Curug ini masih jarang dikunjungi dan memperoleh predikat sebagai si perawan Baturaden. Lokasinya ada di Desa Rempoah, Baturaden. Panorama alam di sekitar curug juga masih sangat asri dan hijau. Akses menuju Curug Belot terbilang cukup mudah. Lokasinya pun tidak terlalu jauh dari pusat kota Purwokerto, yakni sekitar 30 menit. Namun yang perlu diwaspadai adalah ketika sudah mencapai sekitar curug, karena jalannya curam dan berlumut serta hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Curug Belot berasal dari aliran sungai Belot dengan ketinggian mencapai 30 meter. 31. Bumi Perkemahan Kendalisada Wisata di Kabupaten Purwokerto yang cocok didatangi bersama keluarga satu ini beada di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor. Tempat ini sering dijadikan lokasi untuk menyelenggarakan outbound oleh anak anak sekolah dan juga karyawan. Nama asli dari kawasan ini adalah Bukit Tunggangan. 32. Air Terjun Baturaden Ganda Tapa Obyek wisata Purwokerto Baturaden berikutnya berada di Desa Karangmangu, Kecamatan Baturaden. Untuk masuk ke lokasi air terjun ini Anda tidak dikenakan biaya alias gratis namun terbatas antara jam 7 pagi hingga 6 sore saja. Air terjun ini aman digunakan untuk berenang karena kolamnya hanya mempunyai kedalaman sekitar 2 meter saja. Meskipun begitu, Anda tetap harus berhati hati saat bermain air di sekitar air terjun ini. 33. Mandala Wisata Baturaden Wisata daerah Purwokerto Mandala Wisata Baturaden atau disebut juga sebagai Taman Kaloka Widya Mandala ini berlokasi di Jalan Raya Baturaden km 10, Karangtengah. Tempat wisata ini merupakan sebuah kebun binatang mini yang menjadi wisata edukasi bagi generasi penerus bangsa. Terdapat berbagai macam spesies hewan lokal maupun internasional di tempat wisata ini yang menarik minat para pengunjung. 34. Desa Wisata Ketenger Tempat Wisata di Purwokerto Desa Wisata Ketenger merupakan wisata sekitar Purwokerto yang terletak di Lereng Gunung Slamet tepatnya di Desa Ketenger, Baturaden. Letaknya tidak terlalu jauh dari Baturaden dan Pancuran pitu yang telah diulas sebelumnya. Di desa ini terdapat berbagai aktivitas yang dapat Anda lakukan seperti bermain flying fox, outbound, dan juga camping. 35. Taman Rekreasi Andhang Pangrenan Wisata Purwokerto selain Baturaden yang satu ini lokasinya ada di Jalan Gerilya, Purwokerto Selatan tepatnya di daerah Karangklesem. Untuk dapat masuk ke lokasi ini Anda harus membayar sebesar 2500 per orang saja. Lokasi ini berupa sebuah taman yang dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas menarik seperti kereta mini, sepeda mini, ATV, danjuga komedi putar. 36. Kebun Ku Waterpark Kebun Ku Waterpark juga menjadi tempat wisata di Purwokerto dan Purbalingga yang bisa Anda kunjungi. Lokasinya ada di Omah Keboen Serayu yang ada di Kompleks Perumahan Semampir Indah Jalan Serayu XV Nomor 123A, Purwokerto. Waterpark dengan fasilitas cukup memadai ini beroperasi dari jam 8 pagi hingga jam 6 sore dengan harga tiket masuk sebesar 10.000 rupiah saja per orang. 37. Taman Satria Tempat Wisata di Purwokerto Tidak kalah terkenal dengan tempat wisata di Purwokerto miniatur dunia, taman yang ada di Purwokerto Selatan ini bisa menjadi alternatif tempat berlibur Anda dan keluarga. Moto yang dimiliki taman ini adalah Sejahtera, Adil, Tertib, Rapi, Indah, Dan Aman yang kemudian dijadikan akronim menjadi nama taman tersebut, yaitu SATRIA. Terdapat fasilitas bermain yang cukup lengkap di tempat ini dan bisa dimanfaatkan secara gratis oleh pengunjungnya. 38. Taman Balai Kemambang Wisata terbaru di Purwokerto yang ada di daerah Bancarkembar tepatnya di Jalan Karangkobar ini beroperasi dari pukul 8 pagi hingga 9 malam. Untuk dapat menikmati panorama di taman ini Anda cukup membayar sebesar 2500 rupiah saja. Taman kota ini merupakan taman terbesar dan termegah di Purwokerto dan berfungsi sebagai saran rekreasi, bermain, sekaligus bersantai yang dapat dimanfaatkan oleh siapapun tanpa terkecuali. Meskipun menjadi tempat wisata Purwokerto terbaru, namun keindahan taman kota ini tetap harus Anda buktikan sendiri saat Anda berkunjung ke Purwokerto.
Tumblr media
Taman Balai Kemambang Purwokerto 39. Tugu Merdeka Purwokerto Tempat wisata di Purwokerto dekat stasiun ini letaknya berada di tengah Jalan Gatot Subroto, Purwanegra, Purwokerto Timur. Lokasi ini sebenarnya hanya berupa tugu berwarna putih yang menjulang tinggi dan nampak cantik di malam hari. Tugu merdeka sering menjadi spot favorit para pecinta fotografi untuk hunting foto di malam hari. 40. Kelenteng Boen Tek Bio Peta wisata Purwokerto Banyumas akan mengantarkan Anda ke kelenteng Boen Tek Bio yang berlokasi Jalan Gadean. Kelenteng ini cukup megah berdiri di pinggir jalan dan masih digunakan untuk beribadah sampai saat ini. Meskipun begitu, bagi Anda yang ingin masuk dan melihat langsung isi dari kelenteng sangat diperbolehkan dengan syarat tetap menjaga kesopanan. 41. Masjid Jenderal Besar Soedirman Masjid Jenderal Besar Soedirman terletak di Jalan Jenderal Gatot Soebroto, tepatnya di dekat wisata niaga hotel Purwokerto. Bangunan masjid ini berarsitektur mewah dan menjadi lokasi favorit warga masyarakat sekitar dan juga para wisatawan untuk beristirahat sekaligus beribadah. Fasilitas yang disuguhkan masjid juga cukup lengkap dan memadai seperti tempat parkir, toilet, dan juga tempat wudhu yang bersih dan terawat. 42. Curug Jenggala Tempat Wisata di Purwokerto Wisata Purwokerto curug Jenggela berlokasi di Dusun Kalipagu tepatnya di Desa wisata Ketenger yang ada di Baturaden. Curug ini menawarkan keindahan alam yang mempesona ditambah dengan spot foto berupa papan berbentuk love yang instagramable. Banyak sekali wisatawan yang datang ke curug ini untuk mengagumi keindahan alam dan kesejukan hawanya. Tempat wisata di Purwokerto memang cukup banyak, bahkan di artikel ini masih ada beberapa tempat wisata yang belum sempat diulas. Nah, setelah mengunjungi Purwokerto Anda bisa memasukkan list tempat wisata Cilacap dan juga list tempat wisata Banjarnegara di daftar agenda berlibur Anda. Jangan lupa bagikan keseruan wisata Anda di beberapa tempat di Indonesia lewat sosial media ya agar pariwisata Indonesia semakin dikenal. Temukan informasi tempat wisata terbaru lainnya diseluruh Indonesia maupun di luar Indonesia dengan terus mengunjungi wisataExpo. Read the full article
0 notes
anggaramadhanap · 6 years ago
Text
- Watu Jengger -
Awal perjalanan ini bermula dari ajakan dari seorang adik tingkat semasa kuliah namun beda jurusan. Ajakan pada hari minggu untuk pergi ke tempat ini. Pada mulanya dia mengajak untuk berangkat minggu pagi sehabis Subuh karena mengejar untuk mendapatkan view di tempat ini yang sangat bagus ketika matahari terbit. Namun aku mengajukan keberatan karena pulang kerjaku baru jam 6 pagi, aku mengajukan untuk berangkat jam 9an saja karena aku harus mempersiapkan semuanya terlebih dahulu (makan, mandi, persediaan perjalanan plus perjalanan Gresik ke Surabaya tempat meet up juga lumayan lama). Akhirnya disetujui dan terplanning lah perjalanan di hari Minggu ini.
Di hari-H, hari Minggu. Setelah memastikan semua pekerjaan selesai dan semua dipastikan aman sebelum ditinggal liburan. Barulah aku pulang, ternyata baru keluar tempat kerja sekitar pukul 06:30, dan langsung menuju Surabaya untuk mampir ke rumah terlebih dahulu. Sampai di rumah pukul 07:10, istirahat sebentar lalu lanjut makan, mandi dan mempersiapkan perbekalan perjalanan. Kira-kira semua itu beres sekitar pukul 08:35. Meminta izin Ibu dan Ayah sebelum berangkat lalu berangkatlah aku ke tempat meet up. Tempat meet up kali ini di daerah Ngagel Jaya, tepatnya di tempat kerjanya adik tingkatku ini yaitu di kantor Cabang PKPU HI Jatim (Pos Keadilan Peduli Ummat Human Initiative Jawa Timur). Tiba disana sekitar pukul 09:10 terlambat sepuluh menit dari rencana awal meet up dan ternyata bertambah satu teman seperjalanan untuk hari ini. Bincang-bincang sebentar dan bediskusi singkat tentang perjalanan kali in, ternyata ini merupakan perjalanan pertama kali kita bertiga ke tempat yang dituju, belum pernah ada yang kesana sebelumnya. Berangkat dari sana sekita pukul 09:25, aku sebagai driver dan adik tingkatku sebagai navigator lalu teman kita satu lagi membawa motor sendirian. Mengandalkan google maps yang memperkirakan perjalanan membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Di tengah perjalanan sempat mampir ke Indoapril (tidak boleh nyebut merk hehe) untuk istirahat sebentar beli kopi agar setidaknya bisa mengurangi rasa kantukku yang belum tidur sejak berangkat kerja, pun saat istirahat tidak bisa tidur. Kata mas mas Indoapril tempat yang kita tuju sekitar sepuluh menit lagi, akhirnya kita melanjutkan perjalanan lagi.
Perjalanan ke lokasi ternyata tidak semulus yang diduga, jalan menurun menanjak berkelok jadi bumbu di perjalanan ini dan yang paling ekstrim adalah jalan menanjak tapi sangat berbatu. Sampai aku harus menyuruh turun adik tingkatku agar motor kita bisa naik ke atas. Setelah cukup adrenalin naik karena jalanan yang tidak enak sampailah kita ke lokasi acara sekitar pukul 11:35. Tidak biasanya google maps bisa memperkirakan waktu dengan tepat karena biasanya antara waktu yang diperkiran dengan waktu realita nya bisa beda sangat jauh tapi kali ini bisa tepat (nice).
Kita harus parkir motor karena ini merupakan batas terakhir diperbolehkannya membawa sepeda motor. Biaya parkirnya 6000 rupiah dan buka 24 jam. Ternyata banyak orang yang berlibur ke tempat ini bersama kita di hari Minggu.
Memutuskan untuk menunggu waktu Dhuhur sekalian sebelum melakukan perjalanan tracking. Setelah sholat Dhuhur kita langsung berangkat agar tidak kesorean atau kemalaman untuk tiba di puncak. Kita mulai tracking sekitar pukul 12:20 dan perjalanan naik ke puncak dimulai.
Sebelum memasuki area awal pendakian, kita melakukan perijinan terlebih dahulu karena ini merupakan prosedur normal agar bisa mengetahui siapa saja yang sedang berada di gunung. Kata pengawas bisa sampai puncak itu sekitar 1,5 - 2 jam dan kalau cepat bisa 1 jam. Setelah melakukan perijinan kita melanjutkan perjalanan.
Jalan menanjak, berbatu, plus licin dan ditambah tanah becek karena hujan adalah rintangan yang harus dilalui. Kita yang ingin cepat untuk sampai di puncak berencana untuk tidak sering beristirahat dan kalaupun berhenti itupun karena ingin foto-foto dan selfie-selfie hehe.
Di tengah perjalanan hal yang dikhawatirkan terjadi yaitu hujan. Awal sebelum naik cuaca panas dengan matahari memancarkan cahayanya dengan terang namun kondisi berubah ketika di tengah perjalanan, awan mendung hujan lebat jadi rintangan kita selanjutnya. Tidak ada yang membawa jas hujan karena memang sengaja ditinggal di sepeda motor, akhirnya mau tidak mau harus melanjutkan perjalanan sambik hujan-hujan.
Berdo'a agar ketika sampai puncak hujan reda agar bisa menikmati pemandangan indahnya larena kalau hujan pemandangan tertutup oleh kabut dan awan hitam. Alhamdulillah do'a kita ternyata terkabul, sampai di puncak sekitar pukul 13:38 hujan berhenti dan kata pertama yang terucap dari kita adalah 'Masyaallah' karena sungguh benar benar sangat cantik dan indah pemandangannya (seperti dirimu hehe). Alhasil kita cepat cepat untuk mengabadikannya dengan foto-foto karena takut hujan akan datang kembali. Puas dengan foto-foto kita akhirnya berencana langsung untuk kembali turun.
Dimulai sekitar pukul 14:30 (tidak terasa foto-foto selama 1 jam hehe), kita melakukan perjalan turun gunung. Awan mendung segera datang namun belum dengan teman airnya hanya angin yang menerpa tubuh ini. Menggigil akibat baju basah kuyup ditambah angin yang lumayan kencang. Alhasil harus mempercepat langkah agar tidak sampai hujan turun kita sudah tiba di bawah. Tapi nampaknya hujan sedang bersahabat dengan kita di setengah perjalanan, ia turun dengan sangat derasnya menemani kita sampai di bawah. Menjaga langkah agar tidak jatuh terpeleset karena licin. Tidak lupa mengambil sebuah daun lebar untuk setidaknya menutupi kepala dan tubuh agar tidak terlalu terkena air hujan walaupun itu sedikit sia sia sih hehe.
Tiba di bawah kita melakukan wajib lapor ke kantor perijinan bahwa kita sudah turun, karena kalau tidak bisa bisa kita dianggap holang karena data kita tercatat masih berada di gunung. Tiba di bawah sekitar pukul 15:37, meneduh di warung warga memesan minuman yang hangat hangat sebelum melanjutkan perjalanan lagi dengan sepeda motor.
Hujan sudah mulai reda dan kita bersiap melanjutkan perjalanan dengan sepeda motor, kita berangkat pukul 16:25 dengan baju dan celana yang masih basah bertujuan agar bisa kering di perjalanan. Perjalanan turun menjadi rintangan selanjutnya, kondisi jalan licin setelah hujan plus berbatu membuat hati deg deg an berdoa agar tidak terjadi apa apa. Dan alhamdulillah kita bisa selamat melewati jalanan itu dan menuju jalanan kota yang lebih enak.
Memasuki wilayah Jatirejo sekitar pukul 17:15 kita mampir untuk mengisi perut karena belum makan sejak berangkat dari Surabaya, Bakso dan Mie Ayam 'Abah' menjadi pilihan kita. Karena cuaca dingin plus badan kedinginan mencari yang hangat hangat dirasa sangat cocok.
Hujan kembali turun dengan sangat derasnya, alhasil menunggu untuk reda. Tapi setelah 45 menit menunggu dan hujan tak kunjung reda, akhirnya memutuskan untuk langsung berangkat saja karena jam sudah menunjukkan pukul 18:45 takut sampai di Surabaya kemalaman. Melakukan perjalanan dengan air hujan sebagai sahabat kita ternyata tidak buruk juga. Hujan turun sangat lebat bahkan sampai di Surabaya pun hujan masih turun dengan lebatnya.
Singkat cerita alhamdulillah kita bisa sampai Surabaya dengan selamat dan tiba sekitar pukul 20:37 dan aku berencana langsung pulang ke rumah karena sudah terlalu malam juga. Pamit kepada mereka berdua dan meminta ajak ajak kalau mau jalan jalan lagi.
Tiba di rumah pukul 21:07, langsung menuju kamar mandi, mandi dengan bersih, cuci cuci baju yang kotor, makan lagi dan setelah itu barulah pergi tidur sekitar pukul 22:10. Alhamdulillah ternyata aku bisa menahan rasa kantuk ku saat menyetir motor waktu pulang.
Dan inilah pertama kalinya aku bisa terjaga 24 jam full tanpa tidur semenit pun sejak Sabtu malam ketika berangkat kerja sampai dengan Minggu malam ketika sampai di rumah, bahkan aku bisa melakukan pendakian, menyetir motor pulang pergi. Rasanya masih tidak percaya bahwa tubuh ini bisa sekuat ini bahkan bangun tidur pun masih di jam seperti biasanya, tidak kesiangan bahkan tubuh tidak terlalu terasa lelah hanya kaki yang agak pegel. Berharap semoga saja sakit tidak menyusul stelah ini hehe. Aamiin.
Tumblr media Tumblr media
Teguh dan Aripta
Minggu, 17 Maret 2019 (hari ke-18)
0 notes
agungrizkyr-blog · 7 years ago
Text
Masa-masa Sulit Mendaki Gunung
30 Juni 2017
Edisi : #RinduNaikGunung
Dewasa ini kegiatan mendaki memang sedang naik daun. Orang-orang berlomba menapaki puncak gunung satu per satu. Tidak bisa dipungkiri mendaki maupun berpetualang di alam bebas bagi sebagian orang memang menyenangkan. Selain bisa menikmati keindahan alam, banyak hikmah yang dapat kita ambil dari berpetualang di alam bebas. Namun perlu diketahui bahwa mendaki tidak segampang yang kita bayangkan. Perlu pengetahuan dan persiapan yang matang sebelum petualangan dimulai untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Saya yakin kalian yang pernah berpetualang khususnya mendaki gunung pernah mengalami masa-masa sulit selama pendakian atau pengalaman unik termasuk saya. Ada yang pernah mengalami kejadian yang di luar nalar, tersesat di hutan ataupun kisah kisah konyol nan lucu. Ada beberapa hal sulit yang pernah saya alami pada saat pendakian diantaranya: 1. Celana sobek Pengalaman pertama mendaki Gn. Manglayang yaitu celana sobek, waktu itu saya mendaki dengan sistem ‘tok tak’ atau berangkat langsung pulang tanpa menginap sehingga tidak membawa baju atau celana ganti. Meskipun gunungnya tidak terlalu tinggi namun jalurnya cukup ekstrim karena harus menaiki batu yang tinggi seperti memanjat tebing. Pada saat akan menaiki batu yang cukup tinggi,tiba2 terdengar bunyi ‘breeeek’ kalo kata bahasa sunda mah ‘ngaberewek’ haha. Daan celana saya sobek. Alhasil saya pulang dengan celana sobek tersebut, untung masih ada daleman celana boxer. Pengalaman yang malu tapi lucu haha
2. Diserang Babi Hutan Ini adalah pengalaman berharga yang tidak bisa dilupakan. Pengalaman ini saya dapatkan saat mendaki Gn. Cikuray di Garut. Waktu itu saya berangkat bersama 6 orang rekan saya. Kami berangkat pukul 3 sore dan tiba di pos terakhir sebelum puncak sekitar jam 11 malam. Karena perjalanan cukup melelahkan, kami langsung memasak untuk menghilangkan lafar. Menu yang dipasak waktu itu adalah ikan sarden. Selain praktis makanan ini cukup enak. Saya pun memasak ikan sarden tersembut ditambah dengan bumbu-bumbu khas resep dari si mamah sehingga tercium wangi yang menusuk hidung yang membuat masakan tersebut ingin cepat kami lahap. Tanpa disadari wangi amis tersebut dicium oleh si babi. Pada saat kami sudah makan dan sudah terlelap tidur, tiba-tiba kawan saya yang tidur paling pinggir merasa seperti ada yang menubruk. Tak lama kemudian piring dan alat masak yang ada di dalam tenda pun tumpah dan luluh lantah di sundul si babi dan membuat suasana tenda menjadi tidak kondusif. Dari ketiga tenda yang berdiri tidak ada yang berani keluar mengusir si babi. Karena saya sudah sangat tidak nyaman akhirnya saya memberanikan diri ke luar tenda untuk mengusir si babi. Sedikit demi sedikit resleting tenda saya buka lalu keluar dari dalam tenda. Dan saya kaget si babi yang menganggu kami sangat besar setinggi jok motor mio serta berbulu dan bersihung. Asli ini mah. Si babi membawa antek-anteknya yang masih berusia balita. Sebetulnya babi takut dengan manusia, hanya setau saya kita tidak boleh membuat gerakan tiba-tiba yang bisa mengagetkan si babi karena sewaktu waktu bisa menyundul kita. Dengan mengucap bismillah saya pun ambil batu sambil berteriak “babi !” . Karena merasa tidak nyaman akhirnya si babi pun pergi. Semua kawan saya hanya bisa diam di dalam tenda dan tidak berani keluar, mungkin karena dingin kayaknya hahaha. Setelah suasana aman dan nyaman saya pun masuk ke dalam tenda untuk persiapan summit ke puncak karena waktu sudah menunjukan pukul 4 pagi. Setelah siap, tenda dan barang-barang kami tinggal di tempat camp agar beban ke puncak tidak terlalu berat. Akhirnya kami sampai puncak dan berfoto-foto sejenak sambil menikmati indahnya sunrise. Setelah puas berfoto dan kembali ke tempat camp di pos 7, saya kaget ketika melihat dua dari tiga tenda kami sobek, hancur, dan luluh lantah disundul si babi. Tidak ada barang berharga yang hilang kecuali semua persediaan logistik kami untuk turun. Beberapa carrier kami sobek karena ada makanan di dalamnya, tempat minum kawan saya pun hancur lebur. Kami pun hanya bisa duduk termenung sambil berpikir bagaimana agar turun dengan salamat walaupun tanpa persediaan logostik. Beruntung pada saat mendaki kami barengan bersama 3 orang pendaki asal Jakarta. Beliau berangkat dan turun bersama sama dengan rombongan kami serta rela membagi sebagian makanannya untuk kami. Saya ucapkan terima kasih kepada mereka yang sebesar-besarnya karena sudah menolong kami. Pengalaman ini kami jadikan pelajaran agar tidak terulang kembali. Sebaiknya hindari makanan bebau amis yang dapat mengundang hewan serta tutup makanan rapat-rapat agar tidak dicium oleh hewan. Kira kira sih begitu. Kalau diingat ingat bodor juga sih tapi seru !
3. Terjebak badai Ini juga merupakan pengalaman menegangkan yang saya alami selama mendaki. Kejadian tersebut terjadi saat saya mendaki Gn. Ciremai via Palutungan. Kami berangkat dari Basecamp sekitar jam 7 dengan total 18 orang rombongan. Rombongan kami bagi 2, saya dan 4 orang rekan saya mendaki di depan. Kami bertugas membuka lapak tenda agar camp yang akan kami tempati belum penuh diisi pendaki lain. Kami pun bergerak cepat tanpa banyak istirahat. Tiap rombongan dibekali handy talkie agar bisa berkomunikasi. Pokoknya segala persiapan sudah kami rancang sebaik mungkin agar perjalanan berjalan aman dan lancar. Mendaki dengan jumlah kelompok yang banyak memang lebih beresiko,selain beban logistik cukup berat, kemampuan fisik tiap orang-orang pun berbeda-beda. Kuncinya adalah tiap rombongan dan tim harus solid satu sama lain. Ada sweeper dari belakang yang bertugas menjaga dari belakang agar tidak ada yang tertinggal. Pun harus ada leader yang berpengalaman mendaki gunung. Singkat cerita kami sampai di Camp Walet tanpa ada hambatan walau agak sedikit lambat namun yang penting tetap sampai. Kami pun bermalam dan summit keeseokan harinya. Kami tiba di puncak agak siangan lalu sejenak berfoto. Tiba-tiba langit yang awalnya cerah menjadi gelap dalam waktu sekejap. Saya pun segera memanggil teman-teman agar cepat turun karena sepertinya akan turun hujan. Benar saja, saat perjalanan turun kami diguyur hujan cukup lama. Karena tidak ingin mengambil resiko turun saat hujan dengan kondisi batuan yang licin, kami berteduh menunggu hujan dan badai reda. Dari sini timbul beberapa masalah, ada beberapa kawan yang kondisi badannya mulai tidak membaik, mulai dari kedinginan biasa hingga hypotermia. Ketika perjalanan turun, beberapa kawan ada yang sudah tidak kuat, akhirnya kami putuskan untuk beristirahat dan bermalam di sekitar pos 4 karena hari sudah malam dan cukup berbahaya jika berjalan pada saat malam hari. Kondisi seperti ini jika dipaksakan akan sangat berbahaya bagi pendaki yang sakit dan bisa berakibat fatal. Kami pun bermalam kembali di pos 4. Malam itu hujan turun sangat deras. Tak terbayang jika perjalanan terus dilanjutkan. Pengambilan keputusan sangat penting dalam kondisi seperti ini. Alhamdulillah keeseokan harinya kondisi kawan sudah mulai membaik setelah diistirahatkan dan perjalanan turun pun dilanjutkan. Di pos Cigowong alhamdulillah kami bertemu ranger yang mengevakuasi kedua kawan kami yang sakit. Kami pun tiba di basecamp dengan selamat tanpa kekurangan satu apapun. Hal yang positif adalah kami tetap solid dalam berbagai situasi, selalu bersama sama dalam menghadapi kesulitan. Terima kasih kawan kawan pendakian yang mengagumkan.
Itu adalah secuil pengalaman sulit saya mendaki gunung, dari setiap perjalanan yang ditempuh selalu ada hikmah dan pelajaran berharga yang kita petik. Walaupun begitu naik gunung tetap seru dengan segala cerita unik sulit dan mistisnya hehe Terima kasih sudah berkenan membaca. -agungrizkyr
2 notes · View notes
syakiroen · 8 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
The Last Stand
Part Akhir. Badai Pasti Berlalu
       Lanjutan perjalanan kita di Sindoro part 1 dan part 2.. dan kita naik lagi. Naik, sedikit istirahat, kemudian naik lagi. Udara kembali dingin, kabut-kabut mulai naik kembali, badan mulai agak menggigil, tapi kita tetap lanjut dong. Semangat. Jam menunjukkan waktu tiga empat puluh, akhirnya kita sampai di Pos IV, Gardu Pandang. Kalau dari namanya sih, ini tempat yang bagus buat lihat pemandangan, tapi saat itu kabut menyelimuti, dan tak tampak pemandangan itu. Jadi kita cuma istirahat sejenak kemudian lanjut lagi.
      Dari pos empat ke atas, kata Pak Amin, baru dikatakan benar-benar mendaki Gunung Sidoro. Benar saja, jalanan makin menanjak, naik, dengan batu-batu besar sebagai pijakan yang kuat mengunci satu dengan lainnya. Okey, beberapa kali kita mesti merangkak buat naik, beberapa kali kaki juga sedikit melompat, jarak batu naik antar langkah yang sangat tinggi, tangan memegang batu buat digenggam dan kaki menumpu untuk naik keatas. Memang benar-benar mendaki ini. Diabandingkan dengan pos-pos sebelumnya, ini memang yang paling greget!
Tumblr media
      Di jalanan menanjak dan berbatu ini, kita lebih sering berhenti, karena posisi badan sudah mulai capek, jalanan menajak, ditambah udara semakin dingin, jalanan samar-samar tertutup kabut. Dan benar saja, pukul empat tiga puluh, tiba-tiba gerimis datang. Kita pun langsung memutuskan untuk memakai jas hujan. Badan mulai agak menggigil. Oke, kita harus terus gerak. Karena ketika badan mulai dingin, kita harus lebih banyak gerak, agar tubuh menjadi sedikit lebih hangat.
      Jalan sedikit demi sedikit, cuaca masih ngga menentu. Sedikit gerimis, kemudian agak terang, angin berhembus dingin menusuk tulang, kemudian hujan lagi, tambah deras. Jalan setapak dan setapak ke atas, kita masih belum dapat menemukan tempat datar untuk mendirikan tenda, cuaca masih sangat buas, udara sangat menusuk, dan hari pun semakin gelap. Kita harus menemukan tempat. Segera!!! Dari atas telihat Hafi, namun agak samar-samar oleh kabut. Sedangkan Ajis sudah paling depan di atas. Beberapa kali terdengar suara Ajis, memanggil. Dan kesahut dan kubalas sebagai tanda aku baik-baik saja. Kemudian kulihat ke bawah, Abang dan Topik, namun tak tampak mereka berdua. Kupanggil mereka berdua ke arah bawah, dan mereka menyahut. Okey kita lanjutkan naik, sebelum gelap, harus dapat tempat mendirikan tenda.
      Semakin gelap dan cuaca semakin gila, badai, tak tampak lagi ke depan. Jarak pandang yang sangat minim. Langkah demi langkah sedikit-demi sedikit, dengan badan sudah mulai capek berat. Hujan yang sangat deras kala itu pun tidak aku hiraukan, yang penting sebelum gelap kita mesti menemukan tempat datar buat mendirikan tenda. Langkah sudah mulai gontai, yang badan terasa basah kuyup meskipun memakai jas hujan. Tiba saja, terdengar sayup-sayup beberapa orang mengobrol, mungkinkah sudah sampai sabana? Atau minimal tempat datar? Dan beberapa saat setelah naik, kutemui tenda di situ. Dan benar saja, disitu sudah ada Ajis dan Hafi yang sedang istirahat berteduh.
      “Permisi mas, numpang neduh disini ya?” tanya ku pada pendaki tersebut. “Boleh mas, monggo monggo..” Kata beberapa mas di tenda tersebut kalo sabana masih jauh, sekitar satu sampai satu setengah jam lagi jalan. Wah masih jauh juga ternyata. Akhirnya, aku, Ajis, dan Hafi menitipkan carrier kami dan perlengkapan, kemudian nyoba naik buat nyari tempat datar terdekat.
      Sekitar dua-puluhanan menit kita menemukan tempat datar, kita balik mengambil carrier dan perlengkapan, kita segera naik menuju tempat datar tersebut. Okey setelah sampai sekitar pukul 5, segera kita solat bergantian, dengan cuaca yang sangat berkabut dan gerimis rintik-rintik. Tak lama, Abang dan Topik sudah sampai, kita segera mendirikan tenda secepatnya. Tiba-tiba angin kencang berhembus, menjadikan kita susah mendirikan tenda. Susah menemukan tempat menaruh pasak, apalagi dalam keadaan mulai gelap dan berkabut.
      Setelah beberapa waktu, tenda selesai didirikan. Dan, kita sudah di dalam. Namun, pikiran masih sangat was-was karena angin di luar sangat buas. Kita bergantian keluar, menahan udara dingin dan menggigil buat mengatur ulang dan membetulkan pasak dan tali pengikat tenda. Semua selesai, dalam kondisi basah kuyup seperti ini, kita pun berganti pakaian yang bersih dan kering, menyiapkan masak, dan lanjut sholat.
      Karena kecapekan kita langsung bergegas buat istirahat. Ketika semua sudah terlelap. Hanya aku yang sepertinya tidak bisa tidur, udara masih dingin meskipun pakai sleeping bag. Di luar yang masih hujan, terdengar ada beberapa pendaki yang lewat, mungkin buat muncak.
      Ku lihat jam pukul 3, kemudian ngga bisa tidur, pukul empat, dan berharap segera pagi dan hujan segera reda, dan bila memungkinkan kita bisa muncak. Dan, saat itu, sambil membunyikan lagu sendu dari handphone, terdengar suara, “Permisi mas, boleh numpang?” “Monggo, monggo.” Terlihat mas-mas separuh baya, dengan baju yang basah masuk tenda kami. Ternyata dia sedang mendaki sendirian. Keren mas.. bercerita panjang lebar gimana dia menerjang badai semalaman dan sendirian, dan katanya tanpa sempat mendirikan tenda, cuma pakai flaying sheet dan tetap terjaga semalaman. Ngeri cuy.. Benar juga kalau dalam kondisi capek dan dingin, wajib hukumnya harus selalu terjaga, kalo sampat tidur, bisa saja ngga bangun lagi. Ngeri...
Tumblr media
      Kemudian kita ngobrol ngalor-ngidul tentang asal, tempat tinggal, sudah mendaki gunung mana saja, pengalaman selama naik gunung, dan lain-lain, sambil menunggu subuh dan berharap pagi ini sudah mulai terang. Kita tunggu sampai pukul 8 masih juga gerimis, dan kabut sangat tebal, tak terlihat. Dengan mempertimbangkan kondisi masih kecapekan, pakaian ganti sudah habis, dan jam segini masih gerimis, kita memutuskan untuk tidak muncak.
      Jam 9 tepat, setelah semua perlengkapan sudah di-packing, tenda sudah di masukkan carrier, kita semua turun satu persatu. Udara masih sangat dingin, meskipun udah nggak hujan, namun matahari kala itu tak kunjung tampak.
Tumblr media
      Melewati jalan setapak dan setapak, tak terasa sudah sampai di pos empat.. Istirahat sebentar kemudian lanjut lagi. Setalahh di kawasan batu susu kita akhirnya berhenti, menyiapkan masak buat sarapan. Masak ala kadarnya, sekedar masak mie instant, nugget goreng, kemudian masak air buat bikin kopi dan cokelat panas. Sangat sederhana, namun seperti surga dunia. Ntapppzztt.. Sambil leyeh-leyeh dan santap makan, ternyata matahari saat itu muncul juga, dan terasa sangat hangat.
      Sekitar satu jam kita istirahat, kemudian lanjut perjalanan, melewati pohon cinta, pos tiga, hutan akasia, kemudian pos dua, lewat kebun teh. Semuanya terasa lebih cepat. Beberapa kali kita sempat istirahat sejenak buat minum seteguk air, ataupun melepas lelah, dan pasti foto-foto :D
Tumblr media
      Akhirnya, aku dan Hafi tepat pukul setengah empat sore sampai juga di basecamp, selonjoran, leyeh-leyeh bentar, mandi, kemudian solat. Jam empat lebih rombongan Abang, Ajis, Topik sampai juga, kemudian kita memesan mie goreng, lumayan buat ganjal perut, sambil menunggu solat maghrib dan siap-siap buat pulang.
     Sehabis solat maghrib, semua perlengkapan sudah siap, kita juga sudah siap, dan.. jam setengah tujuh kita bersiap pulang, tentunya setelah berpamitan kepada penjaga basecamp. Setelah berdoa, starter motor.. cusss.. Semoga selamat sampai Jogja. Amin..
      Sekitar jam 9 malam, kita sampai Jogja juga, sebelumnya mampir temanggung dulu sih buat makan malam. Hahaaa.. Tanpa pikir panjang langsung balik kosan masing-masing. Kasur mana kasur.. :D
     Akhirnya, setelah dipikir-pikir ini pendakian paling extreme selama ini, hahh gimana, dari awal persiapannya ngga nyampe satu minggu, kemudian personil pun ngga pasti yang ikut siapa aja, belum perlengkapan belum clear sampai detik-detik terakhir. Apalagi ketika sudah sampai disana. Perjalanan naik dengan cuaca yang ekstrim, hujan deras, badai, ngga menentu, istirahat pun sangat kurang. Meskipun begitu, dengan perjuangan dan usaha kita semua perjalanan menaiki Gunung Sindoro kali ini tetap menjadi perjalanan yang paling berharga dan tak pernah terlupakan, tentunya sangat berkesan hahaaa..
Selesai.
Cerita dari awal nih part 1 dan part 2, monggo..
1 note · View note
eranovangga · 7 years ago
Text
Papandayan Hora Hore (Day 1)
Sebuah Catatan Perjalanan Tadabbur Alam
Karena satu dan lain hal CATPER (Catatan Perjalanan) ini ditulis setelah 2 minggu saya melakukan pendakian santai namun tetap melelahkan di salah satu pegunungan yang ada di Jawa Barat. Yups, Gunung Papandayan atau Papandanski nama imutnya :3 Gunung ini terletak pada ketinggian 2665 mdpl dan tepatnya terletak di kabupaten Garut dan kecamatan Cisurupan.
Wanna hear Our stories? Keep Reading..
Tumblr media
Berawal dari ajakan kiper futsal TI terbaik sepanjang masa rian azhari untuk mengisi waktu luang pada libur paskah, kami berencana untuk ngetrip bareng karena sama-sama memutuskan untuk tidak pulang  ke surabaya (re : berhemat karena ingin beli rumah wkwk). Dari sekian banyak pilihan opsi tempat liburan mulai dari darat laut air udara api air tanah *loh kok malah element avatar hehe* Akhirnya kita memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Gunung Papandayan yang dirasa berdasarkan cerita dan sepengatahuan kami jalur pendakiannya santai namun tetap menyuguhkan keindahan yang luar biasa.
Sebelum cerita tentang catatan perjalanan dan segala lika-likunya gak afdol rasanya kalau ga perkenalin dulu teman-teman yang berhasil mengajak newbie ini pertama kali beneran naik gunung :p Pada awalnya perjalanan ini diikuti oleh 8 orang. Tapi karena sang kiper Rian tiba-tiba kena typhus serta teman gilang bramastra aka ben mendadak ada kerjaan kantornya yang tidak bisa ditnggalkan akhirnya kita berangkat 6 orang dengan personil :
Fahmy Zulkarnain aka Panjul : Ustadz Kediri yang gemar memelihara jenggot dan gemar membuat wanita-wanita kecewa
M Desrayadi Ilyas aka Daeng Dede : Pemuda makasar yang keras kepala, rendah hati, dan kelakuannya tidak bisa diprediksi sama sekali.
Nola Vila Violita aka Nolski : Wanita Kediri yang kadang2 berubah menjadi lelaki seketika karena terlalu macho dan strongnya. Entah berapa gunung & lembah telah dia lewati.
Aufaria Rosa aka Ari : Karyawati GMF asal malang yang diam-diam menghanyutkan dan diam-diam sudah naik papandayan 3x. Wow
Haidar Gilang yang tidak punya aka : Pemuda yang selalu riang gembira & tidak pernah putus asa dalam menjalani hidupnya, ceroboh adalah teman baiknya.
Novangga Ilmawan aka Saya sendiri : Laki-laki tulen. 23 Th. Pertama kali naik gunung yang beneran. Sekian.
Jumat, 30 Maret 2018
01.30 – 07.30 (Pemberangkatan Awal)
Kami berempat kumpul dahulu di homebase istana tegal parang selatan no 20 :p sembari menunggu malam agar jalanan tidak macet. Perjalalanan menuju gunung papandayan kita mulai dari meeting point pertama kami di pool bus primajasa cililitan, disitu dua rekan kami (Ari & Dede) sudah menunggu untuk melanjutkan perjalanan ke kota garut. Karena hari libur, prediksi kami jalanan akan padat namun alhamdulillah bus yang kita tumpangi tidak terlalu macet
INFO BIAYA : Bus Cililitan - Garut (Rp. 52.000 Per Orang)
Tumblr media
           - Gambar 1 Terima Kasih Mobil Unik Ben Untuk Tumpangannya :D -
07.30 – 09.30 (Menuju Pos 3 / Camp David)
Perjalanan menuju kota garut terbilang lancar karena cuma ditempuh sekitar 5-6 Jam padahal itu sedang long weekend. Sesampainya di Terminal Guntur, Garut kita akan disambut jasa sewa angkot yang akan mengantarkan kita di kaki gunung papandayan pertigaan kecamatan cisurupan. Tanpa pikir panjang setelah persiapan & buang air kecil (*tentunya) kita segera naik angkot karena ingin mengejar jumatan di pos 3. Setibanya di pertigaan kita juga langsung disambut Warga Lokal yang menawarkan jasa pick up untuk mengantarkan kita ke Pos 3 Gn. Papandayan atau yang biasa disebut Camp David. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhkan pemandangan kota garut yang luar biasa indah. FYI udara disini sudah mulai dingin ditambah angin sepoi-sepoi menambah sejuknya provinsi jawa barat yang cenderung dataran tinggi ini.
INFO BIAYA : Angkot Guntur - Cisurupan (Rp. 25.000 Per Orang) INFO BIAYA : Sewa Pick Up Cisurupan - Pos 3 (Rp. 30.000 Per Orang) INFO BIAYA : Tiket Masuk Reservasi (Rp. 65.000 Per Orang)
Tumblr media
        - Gambar 2 Bersama Daeng Dede di Pickup Menuju Camp David -
09.30 – 13.00 (Istirahat di Camp David)
Setibanya di Camp David kita akan disuguhkan lahan parkiran yang sangat luas. Bisa menampung kisaran 200-300 Mobil di area tersebut serta banyak warung makanan yang siap memanjakan perut kita untuk sekedar isi energi sebelum naik atau setelah naik. Karena konon katanya ketika musim liburan, pengunjung Gn Papandayan bisa mencapai 6.000-8.000 Orang. Wow penuh sesak. Tanpa berpikir panjang nola & ari selaku leader kami segera melapor 
Tumblr media
         - Gambar 3 Suasana Sholat Jumat Di Camp David. Masjidnya Bagus. -
Tumblr media
    -Gambar 4 Full Team sebelum merasakan ngilu pada betis dan paha haha-
13.00 – 14.30 (Menuju Pos 5)
Perjalanan kita mulai dari Camp David sekitar jam 1 siang. Tak lupa kita berdoa bersama serta cek kelengkapan agar tidak ada barang-barang yang tertinggal. Saya selaku newbie hanya bisa berdoa semoga saya kuat dan tidak memalukan almamater taruna nusantara haha. Luar biasa jalanan yang kita lalui cukup terjal namun diiringi pemandangan lereng gunung papandayan + kawah belerang disekitarnya menambah indah perjalanan kita. Tak lupa kita mengabadikan foto & video di setiap spot yang menurut kita cukup mantap. Tentu saja tau kan siapa yang paling narsis dan banyak minta? HAHAHA
Tumblr media
      -Gambar 5 Salah Satu Papan Quotes Sepanjang Perjalanan menuju Pos 5- 
14.30 – 15.30 (Menuju Hobers Hoot) 
Setelah kita istirahat sejenak 15 menit sembari minum aqua + makan snack apapun yang kita bawa. Di pos 5 inilah tepatnya pos persimpangan menuju tegal alun via hutan mati ataupun tegal alun via hobers hoot yang nantinya akan melewati pondok saladah dulu. FYI di gunung papandayan secara umum terdapat 2 field camp yang biasa digunakan untuk tempat berkemah pertama yaitu di Pondok Saladah, kedua yaitu di Hober Hoot atau Gober Hoots (Entahlah ejaan yang benar gimana haha). Dari sini kami memutuskan untuk bermalam di hober hoots karena konon katanya lokasi sunrise nya lebih bagus dibandingkan dengan pondok saladah. Medan dari pos 5 menuju hober hoot cenderung landai dan santai. Di tengah perjalanan nanti anda akan menemukan sungai yang aliran air nya tidak terlalu deras namun tentu saja tetap si ceroboh haidar gilang nyebur ke sungai tersebut haha. Pada etape ini pun daeng des mencoba rute shortcut yang cukup gila menurut saya karena sangat curam tapi setelah dicoba ya ternyata seru juga. Naik gunung memang memakasa kita untuk mencoba hal-hal baru lo. Hingga akhirnya kita sampai juga di tempat camping kami. 
Yeay! Hobers Hoot!
Tumblr media
 -Gambar 6 Rute Ekstrim Daeng Des Yang Sukses Membaut Lutut Gemeteran- 
Tumblr media
        -Gambar 7 Salah Seorang Pendaki Panutan Yang Membawa Anaknya-
15.30 – End Day 1 (Malam Pertama Camping) 
Setelah kita tiba di tanah lapang camp david kita segera mendirikan tenda karena cuaca sudah mendung. Nola, Ari, dan Dede selaku yang sudah master dalam acara percampingan tanpa lama-lama memberikan instruksi terhadap saya yang newbie ini. Mana pasak, mana rain cover nya, terus tali temali, dll. Wow kalian memang hebat. Dan benar, tak lama setelah tenda kita berdiri hujan cukup deras membasahi hati ini *eh salah membasahi tenda kami hehe. Tak lama setelah itu kita menunaikan sholat ashar sembari berjalan menuju pos penjagaan. Asal tau saja tempat berkemah kami yaitu paling pojok dari pos penjagaan karena ide daeng des yang “katanya” lebih enak kalau kemahnya privat gini hahaha. Ya walaupun kadang saya tidak sepakat karena dengan begitu kita tidak bisa bercengkrama atau basa-basi dengan yang lain.
Mungkin part ini adalah part yang paling susah utnuk diceritakan. Karena memang terlalu banyak cerita dari A-Z yang telah kita lalui. Tapi jelas peristiwa yang paling tidak akan pernah saya lupakan dalam saya yaitu satu : SI OMEN. Apa itu omen? Ya itu adalah sebutan Babi Hutan Penjaga Gunung Papandayan. Jadi berdasarkan ceritanya di gunung papandayan ada total 5-6  babi hutan nah yang paling besar dinamakan si Omen. Saya pertama tidak percaya, namun setelah saya melihatnya sendiri.... Saya tidak bisa berkata-kata Si Omen memiliki tubuh sepinggang orang dewasa. Bisa bayangin? Tapi tenang, babi hutan ini tidak pernah menyerang manusia atau boso jowone “nyeruduk”, tapi babi hutan ini mencari makanan yang diletakkan sembarangan atau di tanah. Maka dari itu penjaga selalu mewanti-wanti untuk meletakkan segala jenis makanan dan minuman di gantung di atas pohon. Ada sih beberapa cerita horor yang versi warga lokal sana, tapi saya belum berminat untuk menceritakannya. Takut malah serem sendiri. Haha. Yasudah akhirnya malam itu setelah membuat api unggun agar terhindar dari serangan omen kita tidur di dalam sleeping bag yang sungguh ternyata nikmat sekali tidur di dalam sleeping bag itu. Night!
LANJUT DI DAY 2 YAAA~
Tumblr media
                   -Gambar 8 Proses Mendirikan Tenda Ala Milenials- 
Tumblr media
Mountain. You’ll Never Know Until You Go.
0 notes
malangtoday-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Inilah 10 Desa Wisata Terbaik di Indonesia, Nomor 4 Paling Kece!
MALANGTODAY.NET - Bagi sebagian orang, desa mungkin dianggap sebagai tempat yang terpencil, kuno, dan jauh dari segala macam kecanggihan teknologi. Tapi ada lho, desa wisata terbaik yang jadi sasaran tempat liburan! Desa yang dianggap terbelakang, membuat banyak orang enggan tinggal di desa dan memilih menetap di kota-kota besar. Tapi kamu mungkin harus berpikir ulang ketika melihat keindahan desa-desa di bawah ini. Baca Juga: Miliki Perda Disabilitas, Sudahkan Pemkot Malang Tunaikan Kewajibannya? Pasalnya, desa-desa berikut ini menawarkan keindahan pemandangan yang nggak mungkin kamu jumpai di kota besar! Bahkan beberapa desa sekarang sengaja dikembangkan oleh pemerintah daerah sebagai destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi wisatawan. Nah, kali ini MalangTODAY.net akan menyajikan 10 desa yang bisa menjadi referensi liburanmu. Desa mana sajakah itu? Yuk, simak ulasannya! 1. Desa Pariangan, Tanah Datar, Sumatera Barat Desa Pariangan termasuk dalam daftar lima desa terindah di dunia versi Budget Travel disandingkan dengan empat desa lainnya. Yakni Wengen di Swiss, Eze di Prancis, Niagara on the Lake di Kanada, dan Cesky Krumlov di Ceko. [caption id="attachment_183494" align="aligncenter" width="1068"] Desa Pariangan yang keren banget! (Istimewa)[/caption] Desa indah ini menawarkan suasana tenang dengan segala pesona alamnya yang memukau. Kamu bisa melihat beragam tempat tinggal tradisional yang terawat baik, sebuah masjid tua besar, dan pemandangan sawah serta sungai. 2. Desa Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat Desa Argapura mempunyai panorama pertanian atau perkebunan yang sungguh mempesona. Keindahan terasering Argapura tidak kalah menarik dibandingkan Bali, bahkan Vietnam atau Thailand. Di bagian barat, kamu akan dimanjakan dengan pesona keindahan lembah Cilongkrang. [caption id="attachment_183488" align="aligncenter" width="1068"] Mau liat yang ijo-ijo? Dateng kesini aja! (Istimewa)[/caption] Sedangkan di bagian timur, kamu bisa melihat Gunung Cermai dengan ketinggian antara 3.078 meter di atas permukaan laut. Mayoritas hasil bumi unggulannya adalah bawang daun, padi, ubi, bawang merah dan sebagainya. Baca Juga: Waspada Pelakor! Ini Tips Mencegah Sahabat Jadi Pelakor! 3. Desa Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat Kawasan Lembang merupakan salah satu daerah dataran tinggi yang terkenal di Indonesia. Hal ini karena Lembang menawarkan aneka wisata alam asri, udara sejuk, dan pemandangan alam yang hijau. [caption id="attachment_183485" align="aligncenter" width="1068"] Spesial buat kamu yang suka liburan ke desa, desa Lembang cocok buat sweet escape! (Istimewa)[/caption] Saking banyaknya tempat wisata, kamu tak akan bosan untuk terus berkunjung ke sini. Dari tempat wisata yang romantis hingga ekstrim hampir semuanya ada. Beberapa tempat wisata yang terkenal adalah Gunung Tangkuban Perahu, Kampung Gajah, Curug Malela, dan lain-lain. 4. Desa Pujon Kidul di Kabupaten Malang, Jawa Timur Desa Pujon Kidul berada tepat di atas kawasan Payung, Batu atau 29 kilometer dari pusat kota Malang. Kamu bisa mengunjungi pengolahan susu sapi, budi daya tanaman obat keluarga, air terjun Sumber Pitu, Kafe Sawah, kebun buah, dan masih banyak lagi. [caption id="attachment_183497" align="aligncenter" width="1068"] Yuhu!! Kalo yang satu ini bisa kamu kunjungi di Malang Raya! (Istimewa)[/caption] Selain itu, desa ini mampu menghadirkan beragam pemandangan alam yang memukau. Kamu bisa melihat panorama indah, seperti gunung, sawah, air terjun. Bahkan pada tahun 2017, desa ini ditetapkan sebagai desa wisata terbaik kategori Agro oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. 5. Desa Kersik Tuo, Kabupaten Kerinci, Jambi Desa ini menjadi salah satu gebang utama menuju Gunung Kerinci. Kersik Tuo merupakan jalur resmi yang paling banyak diminati para pendaki, karena lebih mudah dibandingkan Solok. [caption id="attachment_183482" align="aligncenter" width="1068"] Desa Kersik Tuo yang kayak di luar negeri (Istimewa)[/caption] Selain itu, kamu bisa menikmati panorama desa dengan latar pemandangan Gunung Kerinci. Di Desa Kersik Tuo terdapat beragam basecamp pendakian yang buka 24 jam. Sambil istirahat dan meyiapkan barang, kamu bisa mencari guide atau porter pendakian dengan harga sekitar Rp 250 ribu per hari. Baca Juga: Cari Tahu Yuk Apa Itu Pembohong Patologis dan Pembohong Kompulsif 6. Desa Sungai Nyalo, Painan, Sumatera Barat Desa Sungai Nyalo dikenal sebagai salah satu desa dengan perkembangan tercepat. Desa ini bisa kamu temukan di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. [caption id="attachment_183479" align="aligncenter" width="1068"] Desa Sungai Nyalo yang asri (Istimewa)[/caption] Kamu bisa menikmati keindahan wisata pantainya seperti pantai Carocak yang masih alami dan asri. Selain itu ada bukit Mandeh yang menawarkan pemandangan batu-batu berbentuk pulau. 7. Desa Madobak, Mentawai, Sumatera Barat Desa Madobak mempunyai keragaman budaya tradisional yang unik sebagai daya tarik utamanya. Terdapat rumah tradisional yang dikenal dengan Uma. Ada juga upacara tradisionalnya yang dipentaskan Sikerei atau Shaman. Wisata alamnya yang paling terkenal adalah air terjun Kulu Kubuk yang sangat segar. Air terjun ini memiliki dua tingkatan dengan tinggi 70 meter. [caption id="attachment_183476" align="alignnone" width="1068"] Puas banget buat kamu yang suka surfing! (Istimewa)[/caption] Untuk bisa sampai ke desa, kamu harus melewati perjalanan panjang mulai dari Muara Siberut, lalu mengambil rute Purou-Muntei-Rokdok-Madobak-Ugai-Butui-Matotonan. 8. Desa Teluk Meranti, Pelalawan, Riau Desa ini begitu terkenal di kalangan para peselancar di seluruh dunia. Desa yang dibelah aliran Sungai Kampar dengan panorama berupa dataran rendah berawa-rawa. Daya tarik utamanya adalah ombak Bono di Sungai Kampar yang membuat kamu bisa berselancar sangat lama. [caption id="attachment_183473" align="alignnone" width="1068"] Disini juga surganya para peselancar! (Istimewa)[/caption] Ombak Bono merupakan suatu fenomena alam akibat adanya pertemuan arus sungai menuju laut dan arus laut yang masuk ke sungai akibat pasang. Baca Juga: Tingkatkan Potensi Pajak, BP2D Kota Malang Gelar Public Hearing 9. Desa Bontagula, Bontang, Kalimantan Timur Desa ini telah meraih penghargaan dari Eko Sandjojo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia ke-6 sebagai Desa Wisata Maritim terbaik. Hal ini membuktikan bahwa desa industri ini bisa menjadi salah satu tempat wisata andalan. [caption id="attachment_183467" align="aligncenter" width="1068"] Desa Bontagula (Istimewa)[/caption] Posisi Bontang yang diapit laut, membuat bibir pantainya sangat indah. Selain itu, kamu bisa melihat aktivitas warga pesisir pantainya. 10. Desa Waturaka, Ende, Nusa Tenggara Timur Desa Waturaka berlokasi di bawah kaki Gunung Kelimutu yang terkenal dengan danau tiga warnanya.  Selain mengandalkan keindahan dan keunikan alam, seperti wisata air terjun dan air panas, Desa Waturaka juga mengedepankan nilai-nilai budaya. [caption id="attachment_183464" align="aligncenter" width="1068"] Desa Waturaka (Istimewa)[/caption] Wisatawan yang berkunjung akan tinggal di rumah penduduk, lalu melakukan kegiatan layaknya keseharian warga desa. Kamu akan melihat pemandangan bule yang mencangkul di ladang, mengangkat batu untuk bangunan rumah, hingga mengajar Bahasa Inggris di sekolah. Nah, itulah 10 desa yang bisa menjadi referensi liburanmu yang sayang banget untuk kamu lewatkan. Yuk, persiapkan liburanmu mulai sekarang!
Source : https://malangtoday.net/travel/wisata/desa-wisata-terbaik-di-indonesia/
MalangTODAY
0 notes
wisatanusantara-blog1 · 7 years ago
Text
Penantang Paling Menakjubkan di Gunung Everest
Everest telah melihat bagian dari kisah menakjubkan dan jiwa yang berani. Berikut adalah beberapa kisah yang menguap rahang untuk menginspirasi Anda untuk naik ke gunung sendiri.
Jika pernah ada bukti keberanian, kekuatan dan tekad manusia, itu adalah Gunung Everest. Sejak pertama kali diketahui dunia di luar lingkungan sekitarnya, Everest adalah sebuah penaklukan yang telah memicu kegembiraan, misteri, ketakutan dan adrenalin dalam penjelajah dari setiap penjuru dunia. Gunung yang mengesankan di Range Mahalangur adalah yang tertinggi di planet ini, dengan puncaknya yang menakjubkan 8.850 meter di atas permukaan laut.
Mereka yang cukup berani menginjakkan kaki di Everest harus mengatasi kondisi ekstrim, ketinggian, kekurangan oksigen dan keterbatasan sendiri untuk naik ke langit. Namun, jiwa-jiwa petualang ini diperlakukan dengan jenis pandangan yang orang lain hanya bisa membayangkan dan, tentu saja, pahala yang luar biasa untuk mencapai salah satu prestasi terbesar umat manusia. Ini adalah beberapa momen paling menakjubkan yang pernah dilihat gunung.
Raja bukit
Bagi kebanyakan orang, mencapai puncak Everest sekali akan cukup untuk memuaskan semangat petualang mereka. Bukan pendaki gunung Sherpa Nepal Apa, yang mencapai puncaknya untuk yang ke 21 kalinya pada bulan Mei tahun 2011. Prestasi yang menakjubkan ini dibuat sebagai bagian dari ekspedisi tahunan untuk menghapus peralatan dan sampah yang ditinggalkan oleh pendaki gunung lainnya. Membuktikan usia hanyalah sebuah angka di 51, Apa sebenarnya King of the Mountain dan sebuah inspirasi bagi kita semua!
The Everest "Black Run"
Pada bulan Oktober 2000, pemain ski ekstrim Slovenia Davorin "Davo" Karni membawa pemain ski hardcore paling dunia untuk malu saat melakukan hal yang tidak terpikirkan - meluncur melewati 12.000 kaki vertikal yang menakjubkan dari titik tertinggi kembali ke base camp sisi selatan dalam waktu sekitar 5 jam - dia pasti punya beberapa asuransi perjalanan ski yang bagus! Pelarian hitam yang telah Anda banggakan tidak terdengar begitu liar sekarang, bukan?
Santai bersepeda
Pemain nasional Swedia Goran Kropp membuat Everest terlihat seperti lereng yang landai dengan perjalanannya yang menakjubkan pada bulan Oktober 1995. Berangkat dari sepedanya dari kampung halamannya di Jonkoping (dengan perlengkapan 240 pon di trailer di belakang sepedanya), dia memulai perjalanan yang sangat panjang ke Everest. Base Camp, yang ia tiba di bulan April 1996.
Kropp kemudian memulai pendakiannya, namun terpaksa meninggalkan pendudukannya karena badai yang hebat - ini mengakibatkan Bencana Everest 1996 ketika 8 orang tertangkap dalam badai salju meninggal di gunung. Dia membawa obat ke atas gunung untuk menyelamatkan nyawa pendaki Slovenia, sebelum menyelesaikan pendakian sendiri seminggu kemudian tanpa oksigen atau bantuan botol dari Sherpa. Dia kemudian melakukan naik sepeda santai 12.875km pulang ke rumah!
Mematikan Ridge Barat
Yang terkenal dan tajam adalah West Ridge yang paling berbahaya untuk mencapai puncak dengan tingkat kematian lebih dari 100% (lebih banyak orang meninggal daripada mencapai puncak), namun hal ini tidak menghalangi orang Amerika yang berani Willie Unsoeld dan Tom Hornbein pada tahun 1963. Mereka menjadi orang pertama yang mendaki West Ridge dan hidup untuk menceritakan kisahnya, kembali ke rumah dengan legenda mendaki gunung dengan beberapa cerita mengejutkan tentang sikat di dekat sabit dengan kematian.
Inilah legenda Gunung Everest dan beberapa individu paling berani yang pernah dilihat dunia. Jika Anda menyukai diri Anda sebagai pendaki gunung dan ingin menambahkan nama Anda ke daftar petualang yang telah menaklukkan gunung paling mengesankan di duniaFree Articles, Anda perlu mengatur pendakian mendaki gunung atau ski yang tepat (jika Anda ingin menantang waktu Karni ar !).
Let's Go Insure menyediakan pendakian gunung dan asuransi perjalanan ski untuk tipe petualang yang ingin menguji batas mereka dan melakukan usaha di luar jalan setapak - menghubungi tim hari ini untuk mengetahui cakupan kami dan untuk mendapatkan bola yang menggulung penaklukan Everest Anda.
0 notes
realinosindhu · 7 years ago
Text
Negeri Para Dewa untuk Miss Gunita
         Rencana #BelajarJalanJalan menuju “Negeri Para Dewa” tinggal menyisakan waktu seminggu yang artinya semakin sedikit waktu untuk mempersiapkan segalanya. Jujur masih sangat pesimis untuk bisa merealisasikan rencana kali ini, soalnya persiapanku sendiri ya ala kadarnya. Biasanya sebelum naik gunung, aku rajin lari, gym, angkat beban, dan angkat martabat orang tua. Tapi untuk kali olahragaku hanya bersihin ikan, giling ikan, ngurusin pesanan via gofood, dan sesekali lari-lari, itupun lari di timeline. (Ingat ya nak, kelak kalo kamu baca tulisan papa ini, papa masih belajar menempa hidup, sapa tau besok ketika kamu baca tulisan ini kamu juga bisa memahami sulitnya mencari uang, pesan moral). Selain persiapan diri yang masih minim, aku juga was-was ketika tau Mbak Gunita juga sibuk urusan kantor, saat itu dia lagi ada tugas syuting dengan talentnya, jadi otomatis waktunya ikut tersita dalam mempersiapkan diri untuk pendakian kali ini (jangankan olahraga tiap hari, empus-empus aja jarang). Trus, Mbak Galing alias Gals yang masih sibuk kuliah dan ngerjain tugas semakin bikin was-was. Satu-satunya kabar gembira ya waktu denger kalo Mas Angga-lah pasukan yang paling getol lari pagi (lari pagi sambil nyari gandengan kah, Maz?)
         Di sisa waktu yang hanya seminggu itu, sepulang gereja di hari Kamis itu akhirnya kami ngumpul bersama untuk ngasih gambaran singkat perjalanan dan untuk rembugan segala keperluan yang perlu disiapkan. Ya setelah semua sudah disampaikan, aku dan Mbak Gunita mulai berburu peralatan. Jadi gini ya.... aku ceritain gimana sih ekspresi Mbak Gunita waktu diajak ke tempat persewaan peralatan naik gunung, gini nii... mulai bayangin ya : ini ni di tempat sewa alat pendakian, eh dianya malah girang banget, katanya baru pertama kali, nyobain carrier trus lenggak-lenggok badannya nyari cermin untuk lihat sudah matching belum, trus nyobain sepatunya sambil gaya-gaya dikit, hmmm, aku Cuma bisa senyum-senyum melihat dirinya gitu. Hadew, lama binggo karena dia kesenengan nyobain sepatu dan carriernya. Ya udah lah, namanya pengalaman pertama untuknya dan ya mau gimana lagi, cewek kan lama kalo milih baju, sepatu, tas, dan lain-lain.
         Beberapa kekhawatiran tentang minimnya persiapan dan adanya kabar untuk menunda perjalanan karena adanya urusan kampus dari Mbak Gals sedikit mempengaruhi mood dan semangat saat itu. Tapi dengan tekad yang sudah bulat akhir hari yang kami tunggu datang juga.
         Jumat, 2 Juni 2017, pukul 13.30 WIB kami berlima (Aku, Mbak Gunita, Mas Angga, Mbak Gals, dan Berli) pamitan sama Mamii, Eyang, Ayka, Hugo, Bude, dan segenap isi Jogja dengan menyerahkan segala perjalanan kami ke dalam doa kepada Tuhan.
         Ya seperti yang sudah ada dalam perencanaan saya, bahwa saya menginginkan perjalanan yang santai dan seru dan begitu juga yang terjadi. Istirahat di pom bensin, becanda di mobil, atau makan sore hari di dalam mobil karena menghormati orang yang puasa, aku juga ngentut di mobil tapi aku diema aja, wangi kan ?
         Sekitar pukul 19.00 WIB kami sampai di tujuan kami : PATAK BANTENG, yaaaa Basecamp Gunung Prau. Kami disambut dengan hujan gerimis dan udara yang bikin titit mengkerut. jujur lho titit mengkerut.
Selagi menunggu gerimis reda, kami menikmati makan malam dan beristirahat di dalam basecamp. Di sini aku sudah menyampaikan pada pasukan untuk menerima segala yang terjadi, termasuk apabila tidak dapat menjalankan pendakian malam itu juga dan diganti perjalanan di pagi harinya.
Dan berkat ijin Tuhan pula akhirnya kami diberi cuaca yang cukup cerah (walaupun sangat dingin) untuk melakukan pendakian dengan beberapa pendaki lain yang juga berencana mendaki malam itu juga. Setelah mengecek segala barang dan surat ijin mendaki, akhirnya kami siap untuk berangkat.
Sebelum mendaki kami berkumpul persis di kaki gunung tersebut untuk melakukan briefing singkat, tujuannya supaya membuat pasukan semakin semangat dan kompak.
“Selamat malam semua, besok pagi kita akan ada di sana tapi kita masih perlu berjalan untuk sampai di sana. Dan mulai detik ini kita bekerja dalam kelompok, dimana masing-masing dari kita punya kewajiban untuk menjaga empat orang lainnya. Jangan takut dan malu untuk meminta istirahat ketika kondisi badan mulai haus, lapar, sakit, atau mulai menurun.
Kita bukan mengalahkan alam atau menaklukan gunung itu, tapi yang kita kalahkan adalah ego dalam diri kita masing-masing. Dan terakhir, tujuan mendaki gunung itu bukanlah berdiri di puncak melainkan kembali ke rumah dalam keadaan baik”
Dan setelah doa berakhir, kami mulai mendaki dengan dipimpin Berli yang ditunjuk sebagai kapten untuk menjaga kami semua, dan aku yang menjadi orang yang berada di barisan paling belakang bertugas menjadi penjaga semua anggota.
Hmm... perjalanan ini sempat diawali dengan rute yang salah, kami keluar dari jalur pendakian dan malah memasuki kampung warga. Hadeh, gimana sih kapten ini!!!! Tapi yauda, asikin aja, kami segera ke jalur yang sebenernya untuk memulai perjalanan kami sesungguhnya.
Perjalanan dari basecamp ke Pos 1 yang notabene adalah jalur tangga dan batuan dengan kemiringan cukup ekstrim masih menjadi musuhku walaupun ini adalah kedatanganku yang ketiga kalinya. Aku pikir Cuma diriku yang kewalahan dengan jalur ini tapi ternyata.... lihatnya Mbak Gunita, mukanya sudah kewalahan. Mbak Gals jadi pasukan yang paling kepayahan di awal pendakian kali ini, istirahat berkali-kali hingga muntah membuat rombongan cukup panik malam itu. Mungkin saja Kapten dan Mas Angga juga kewalahan, tapi karena menanggung beban untuk menjaga dua srikandi membuat kami bertiga semakin kuat untuk menjaga kedua wanita tangguh ini.
Perjalanan menuju Pos 1 menuju Pos 2 sudah menjadi lebih ringan karena masing-masing dari kami sudah menemukan formula yang tepat dalam melangkah, dalam mengatur nafas, dalam mengatur makan dan minum, hingga mengatur ritme dan jeda waktu istirahat. Ya perjalanan menuju Pos 2 tidak terlalu berat karena masing-masing dari kami juga semakin bersemangat untuk menyambut puncak.
Selajutnya perjalanan dari Pos 2 ke Pos 3 juga relatif ringan, medan yang juga bersahabat dan jarak ke puncak yang sudah dekat membuat kami melewati jalur ini dengan gli-geli aja. Di sini Mbak Gunita dan Mbak Gals jauh lebih sehat daripada di awal pendakian tadi.
Nah ini dia, walaupun jarak dari Pos 3 ke puncak hanya selemparan biji karet, alias tidak jauh dari Pos 3, tapi perjalanan menuju puncak ini menjadi fase lemahku. Kondisi angin yang cukup kencang dan dingin, perut semakin lapar, serta pundak yang semakin melemah karena beban yang aduhaai beratnyooo membuat perjalanan di rute ini cukup membuatku kewalahan. Apalagi jalur yang sedikit lebih sulit, semakin membuat pasukan kesulitan melewati jalur berbatu ini.
Sekitar 45 menit perjalanan dari pos 3 kami akhirnya sampai di puncak. Kami segera bergegas mendirikan tenda dan menyiapkan makanan untuk kami makan di pagi itu. Iyaa saat itu pukul 01.00 WIB.
Tumblr media
Selesai makan, kami istirahat di dalam tenda dan sleeping bag kami. Malam itu aku dan Mbak Gunita ga bisa tidur, soalnya selain perut lapar aku juga berjaga kalau saja tiba-tiba Mbak Gals dan Mbak Gunita sakit. Kalo Mbak Gunita ga tidur mungkin karena terlalu takut melewatkan moment sunrise terbaiknya. Itu saja...
Selang beberapa jam sekitar pukul 04:30, langit Dieng pagi itu sudah mulai menunjukkan warna orange, hal ini langsung membuat Mbak Gunita bergegas keluar untuk menikmati munculnya matahari pagi. Aku yang sudah terbiasa dengan keadaan itu memilih tetap tinggal di tenda, soalnya dingin banget, idung jadi meler, titit mengkerut pula, hmmm, bobo dulu aaaah...
Sekitar pukul 05:30 aku baru keluar tenda untuk ikut berfoto bersama, yaa belum afdol kalo ga foto sama pacar. Itukan cita-citaku juga....
Tumblr media
Setelah foto-foto, kami masak sarapan. Nah di sini kami mencoba mengeluarkan ilmu coba-coba kami. Kami masak kornet berantakan, nasi putih kerikil merapi, atau sarden cap hambar. Hadeh, ya giniii ni kalo makan di gunung, mau ga mau harus disantap sampai habis.
Selain segala aktifitas di atas belum sah naik gunung kalo belum eek di gunung dan saat itu sudah aku buktikan bersama dua pasukan perempuan kami untuk eek masal di gunung. Enak kan lubang pantat senggolan sama rumput, enakkan eek tapi deg-degan takut diintip orang, ya gitu deh lega rasanya abis boker di gunung.
Setelah jalan, makan, foto, tidur, dan boker di gunung akhirnya tiba saatnya untuk kembali ke basecamp.
Terima kasih Tuhan, terima kasih Dieng, terima kasih Aku, terima kasih saudara, dan terima kasih KALIAN... I love you
Tumblr media
0 notes