eranovangga
Cold War Kids
74 posts
// High Dreamer | SUB - JKT | Indonesian | Family First Man | Industrial Engineering Student  | Telco World | Politics Enthusiast //
Don't wanna be here? Send us removal request.
eranovangga · 4 years ago
Conversation
Wondering
Me : Dad, How is it going? I dunno this ramadhan i feel very lonely. Like there's hole in my chest. I have done my best but apparently none of my dream are working. Why is world and the path i chose is so cruel to me.
....
Me : All this time i was just trying to be strong. It turned out that i was wrong, i am just a weak person who still haven't achieved anything. This year i make mom sad & this year also I lost someone who really love me sincerely.
....
It's been 10 years since you left me and rest in peace there. Wondering what will you do when seeing my condition right now. I really miss you, pa. Selamat Lebaran.
8 notes · View notes
eranovangga · 5 years ago
Text
What is Irony?
1. Beberapa manusia terkena virus pandemic
2. Manusia mulai menimbun bahan2 pokok serta barang2 medis
3. Manusia sudah menaikkan harga bahan2 pokok serta barang2 medis karena naiknya demand
4. Manusia ada yang wafat karena virus pandemic dan menunjukan trend jumlahnya semakin banyak
5. Manusia semakin panik mengakibatkan demand semakin tidak terkontrol
6. Manusia emosi,marah,geram karena karena barang pokok dan medis harganya tidak terjangkau
7. Manusia saling menghujat karena adanya ketimpangan sosial antar kelas
8. Manusia semakin tidak bisa diatur sehingga terjadi penjarahan dan kerusuhan akibat kelangkaan bahan pokok dan kebutuhan medis
9. Manusia merasa ini salah pemerintah atau stakeholder negara terkait karena gagal menyelenggarakan keamanan bagi warga negara indonesia
10. Manusia terpecah menjadi beberapa golongan ideologi kepercayaan dan agama
11. Manusia saling klaim merasa dirinya lah yang ”PALING BENAR” sehingga berhak untuk melaksanakan pemerintahan
12. Manusia saling berperang dan menghalalkan segala cara untuk memastikan bahwa pendapat dan kepercayaannya adalah yang paling benar
13. Manusia semakin tidak peduli satu sama lain, mengesampingkam moral, dan kehilangan empati demi kelangsungan hidupnya masing2
14. Manusia saling membunuh, menghabisi sesama manusia untuk dapat tetap hidup dan memastikan dirinya hidup layak dan tercukupi kebutuhannya
15. Manusia kembali ke alam baka tanpa tahu sebenarnya dia hidup untuk apa, siapa, dan mengapa
So what are we, human? Commodity?
Tumblr media
0 notes
eranovangga · 5 years ago
Text
You may say I’m a dreamer..
0 notes
eranovangga · 5 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
It’s been a long time since i smiled this wide without looking at the past. Thanks Mini Tri for giving some amazing experience. Hopefully next year can get Full Triathlon. Bismillah!
AnnivTri2020
2 notes · View notes
eranovangga · 5 years ago
Quote
How can I love the heartbreak, you're the one I love'
AKMU
1 note · View note
eranovangga · 5 years ago
Conversation
An Imaginary Dialogue
Man : How is it going?
Me : I can't forget her or hate her.
Girl : What's for?
Me : I dunno. Just a man who follows his heart
Me : How stupid i am, When I saw her eyes last week. I thought I could change it. But in fact no.
Man : [ROFL] Life is comedy. So does love.
1 note · View note
eranovangga · 6 years ago
Text
Am i not enough for you?
2 notes · View notes
eranovangga · 6 years ago
Photo
Tumblr media
Maybe.
1 note · View note
eranovangga · 6 years ago
Text
Surat Masa Depan (Part 5)
Dear Katya, in never ending story...
Tumblr media
Tak ada lagi yang perlu terucap untukmu selain secarik doa yang terpanjatkan bersama. Tidakkah kau bosan kawan? Ku harap tidak, hanya engkau yang mampu mendengar semua ceritaku, entah itu bisa disebut mendengar atau tidak, tapi terkadang indera tak sebatas telinga, ataupun mata. Banyak hal di semesta ini yang tak terverifikasi dengan indera fisik teman, rasakan dan hayati, semua kompleksitas ini akan terasa sangat indah. Ya Kay, indah. Maafkan aku sudah jarang mengirim surat untuk saat ini. Urusan dunia telah membuatku lupa akan hal-hal esensial dari hidup ini.
Itulah yang mungkin tidak pernah membuatku kapok berkutat dengan semua jaring rumit ini, mencari setetes kecil air kebenaran di tengah luasnya padang pasir abstraksi dunia, dengan semua fatamorgananya, dengan semua tantangan dan halangannya. Rasakanlah semua itu kawan, keindahan dunia berasal dari kerumitannya. Beruntung lah bagi orang-orang yang mampu memahaminya, sebuah kedahsyatan arus informasi yang terenkripsi dalam tiap zarah penyusun jagat. Namun, di balik semua itu, kau tahu kan? Tiap pengetahuan adalah sebuah beban, sebuah tanggung jawab. Aku tak perlu menjelaskan lagi bahwa kekuatan sebenarnya dari Tuhan adalah pada ilmu yang disimpannya. Ya, apabila beberapa orang tidak mengerti dengan hal ini, mereka hanya belum merasakannya, sebuah kekuatan yang bisa melakukan apa aja.
Aku tak banyak ingin bercerita mengenai bangsa kita lagi kawan, sudah cukup. Setelah pencarianku sebelumnya terhadap esensi dan sesuatu yang mendasari semesta ini, kegelisahanku berpindah satu per satu Kay. Aku sudah memahami banyak mengenai alam, dengan kesimetriannya, dengan jaring-jaring kehidupannya. Akan aku bagikan penemuanku ini padamu suatu saat, “Theory of Everything” versiku. Aku tak peduli akan kebenarannya, tapi inilah hasil semua kontemplasi dan pencarianku, paling tidak, untuk saat ini, karena aku tahu, masih banyak, masih sangat banyak yang masih terenkripsi, masih sangat banyak pertanyaan yang belum terjawab. Ha, tapi aku merasa aku tak butuh menjawabnya, aku sudah merasakannya kawan, bukankah itu cukup? Tak banyak orang memahami bahwa kebenaran tidak hanya berada dalam ranah pikiran, dalam ranah kata-kata yang terbelenggu bahasa manusia. Ya, masih banyak bahasa lain untuk menjawab semua pertanyaan itu, untuk mengobati semua kegelisahan itu.
Mengenai semua itu, aku terinspirasi dari ilmu yang sangat mendasar kawan, ilmu yang akan aku ambil di perguruan tinggi, ilmu yang darinya aku harap semua kegelisahanku semakin dapat terjawab. Ya, matematika. Inilah sumber kompleksitas, sumber keindahan dari tata semesta yang begitu rapi. Aku tak akan membahas banyak Kay, tapi kau ingat akan urutan penggolongan bilangan kan? Dimulai dari bilangan asli, fakta akan dunia, bilangan positif. Kau tentunya ingat saat dulu aku katakan semua ukuran di dunia tidak ada yang negatif. Itu hanyalah ukuran arah, vektor, tidak lebih, tidak berarti. Semua kesimetrian semesta tidak ada yang mengandung ukuran negatif, dingin adalah ketiadaan panas, buruk adalah ketiadaan baik, sehat adalah ketiadaan sakit, tidak ada negatif. Hanya ada bilangan asli, dan angka 0, keadaan dan ketiadaan. Itulah simetri kawan, indah bukan?
Berangkat dari itu, kita memasuki bilangan rasional, bilangan yang merupakan rasio dari bilangan bulat, yang merupakan kediskritan bulat dari semesta, bahwa segalanya tersusun dari zarah yang elementer, dari dasar yang pasti. Ya, rasio, perbandingan, itulah rasionalitas kawan, saat sesuatu dapat dibandingkan akan suatu patokan, ketika sesuatu dapat dikuantisasi untuk ditimbang. Rasional hanyalah sesuatu yang dapat ditulis, dijelaskan, dijabarkan, dalam bentuk rasio, perbandingan dua bilangan bulat, dua bentuk dasar, dua hipotesa, dua informasi, atau apapun itu. Terkadang agak terasa lucu saat aku memahami ini, semua ilmu yang kita pelajari selama ini tidak lebih dari sebuah relativitas, perbandingan. Saat seseorang mendewa-dewakan rasionalitas, ingatlah yang satu ini kawan, masih ada bilangan irasional, ya, masih ada sesuatu yang tidak dapat masuk batas pengukuran, masuk bentuk perbandingan, kuantisasi dalam bentuk apapun, abstrak ataupun konkret. Bilangan pi, bilangan natural, semua bilangan itu ada sebagai dirinya sendiri, ia eksis, ia ada, tapi ia adalah bilangan sendiri, ia tidak butuh bilangan lain untuk berdiri, ia tidak butuh rasio bentuk apapun. Ia adalah mutlak sebuah bilangan, tanpa relativitas sedikitpun. Baik rasional maupun irasional adalah bilangan real, nyata, ada, eksis. Di sinilah seseorang harus terbebas dari ilusi pikiran Kay, ilusi yang membunuh, yang hanya menggunakan verifikasi indera fisik dan rasio untuk melihat kebenaran. Di sinilah, rasionalitas hancur! Logika tidak lebih dari sekedar permainan bahasa manusia, bahasa kata-kata. Apapun itu, yang jelas bahasa manusia bukanlah satu-satunya bahasa dalam kompleksitas informasi yang terkunci dan tersimpan di dalam semesta.
Aku tahu engkau pasti paham, engkau juga mencari kebenaran di sana bukan? Kebenaran, entah apakah aku bisa menggapainya atau tidak, tapi aku akan terus mencari. Ingat janji kita Kay?
Manusia masih terbelenggu akan pikirannya sendiri Kay, terbelenggu satu-satunya kebanggaan mereka, satu-satunya alat yang dapat membedakan mereka dengan makhluk lain. Tapi apalah gunanya kebanggaan itu, apabila hanya menghasilkan ilusi tiada henti.
Kekuatan yang sangat besar hanya memiliki 2 kemungkinan, ia bisa menjadi pembangun dan penolong yang sangat bermanfaat, tapi ia juga bisa menjadi penghancur paling kejam di semesta ini setelah ketidakpastian. Dunia adalah ilusi dalam pikiran. Tidak lebih.
Aku masih mencari bahasa-bahasa lain untuk memahami alam kawan, perjalanan ini takkan pernah berakhir hingga aku mati. Ya, atau mungkin kebenaran itu hanya bisa kutemukan setelah mati. Entahlah. Yang terpenting adalah berusaha, menciptakan makna akan kehidupan.
Perjalananku masih panjang, tapi tak ada yang ku lakukan di dunia ini selain untuk mencari kebenaran. Engkau juga memiliki tujuanmu kan kawan? Aku akan selalu mendoakanmu. Di tengah pencarian kita, janganlah lupa tanggung jawab akan selalu ada, ingat suratku sebelum ini kawan? Pengetahuan adalah kekuatan, dan kekuatan menghasilkan tanggung jawab. Apabila seseorang mencari sesuatu yang dapat disalahkan untuk semua hal yang terjadi di dunia ini, jawabannya adalah orang yang tahu, tapi tidak melakukan apa-apa. Oleh karena itu kawan, mari bergerak bersama, untuk bangsa ini. Maaf surat ini mungkin surat yang paling rumit yang pernah kamu baca. Tapi percayalah di setiap kerumitan suatu hal terdapat seseorang yang sangat ingin memecahkan dan menyelesaikan hal tersebut.
“Jangan menuntut dunia untuk mengenalimu, tuntutlah dirimu untuk mengenali dunia” –Konfusius— 
Don't trust your eyes my friend, 
Trust Your Heart
Teruslah mencari,
 -Vendetta.
2 notes · View notes
eranovangga · 6 years ago
Quote
When you think hardly every day every night and last night you ask some senior high school friends for advice how to fix this broken things. Coincidentally all says you must fight for it and wait till good things happen maybe 1 yrs and 2 yrs. . . But suddenly in the next day you found she said "You no longer serve her anymore, grow her, and no longer makes her happy" Haha, Poor me.
tegalparangselatan
0 notes
eranovangga · 6 years ago
Photo
Tumblr media
Circa lately end of 2016. When November was the best month ever.
- 8 November 2018
0 notes
eranovangga · 6 years ago
Text
Surat Masa Depan (Part 4)
Tumblr media
Apakah Ini Semua Hanya Ilusi?
Dear Katya, dalam sebuah abstraksi.
Sepertinya sudah lama tak menulis surat ini. Tanpa salam, tanpa ucapan, seperti biasa, cukup sebuah pertanyaan akan kabar kau dalam kompleksitas ilusi dunia ini. Ya, aku hanya penasaran apa yang kau rasakan, itulah kejujuran, aku rasa. Terkadang aku tersadar akan sesuatu Kay, salam dan ucapan apapun hanya menjadi ritual rutin yang terlaksana begitu saja tanpa terlintas dalam lorong-lorong kesadaran logika. Salam adalah do’a, begitu kata sebagian orang, tapi, apakah seseorang benar-benar mendo’akan saat mengucapkan salam? Ataukah itu hanya kebohongan yang tercipta dari sebuah frase membingungkan yang disebut dengan tanggung jawab moral? Entahlah, aku hanya berharap aku salah.
Cukup mengenai hal itu.
Katya, Katya, Katya,
Setiap kali menuliskan surat ini, sebenarnya selalu terbesit pertanyaan dalam pikiranku akan makna dari namamu. Katya? Sudahlah, aku akan mengetahuinya suatu saat. Yang jelas, kali ini aku mendapat sebuah kesadaran baru kawan, kesadaran akan betapa delusifnya semesta ini, terutama diri kita. Apakah kau pernah membayangkan bahwa semua yang kita lihat dan rasakan saat ini hanyalah ilusi visual yang tercipta dalam rumitnya aliran listrik dalam labirin neuron otak? Aku tak tahu bagaimana menjelaskannya, tapi inilah yang ku rasakan akhir-akhir ini, saat segala sesuatu di dunia berada dalam hegemoni kejam yang disebut dengan ketidakpastian, diriku sendiri, yang menjadi satu-satunya tempat berlindung dan tempat yang paling pasti, mengkhianatiku dengan berbagai ilusi otak yang membentuk fatamorgana harapan tak berbentuk namun berada dalam kepalsuan menyakitkan.
Ya, bahkan realitas sendiri pun palsu, berada dalam relativitas ketidakpastian, menipu, menciptakan berbagai persepsi, yang tercipta dari sebuah senjata yang sangat bermanfaat namun mematikan: pikiran. Di saat semua itu terjadi, hanya kesadaran tertinggi lah yang mampu membangunkanmu dari semua ilusi semesta, membangkitkan jiwa dari tipuan otak yang menciptakan dunia dengan caranya sendiri. Semuanya terjadi secara abstrak yang terbangun dari kumpulan holistik informasi-informasi dari semua indra yang terakumulasi dalam aliran waktu, membentuk sumber dari segala relativitas: pengalaman (atau apalah, aku tidak punya kata yang lebih keren). Cukup. 
Pengalaman membentuk dunia yang kau lihat sekarang kan, Kay? 
Janganlah heran apabila bunga di pinggir jalan bisa membentuk visual yang berbeda untuk orang yang berbeda. Menyakitkan, aku benci relativitas. Hanya satu hal yang bisa ku yakini Kay, semesta berada dalam simetri, jika ada hitam, pasti ada putih, jika ada yang relatif, pasti terdapat yang absolut.
Berkaitan dengan ketidakpastian kawan, sebuah makhluk kejam dalam arus waktu, dapat membawamu kemana saja ia mau. Di saat segala sesuatunya melebur dalam ilusinya yang memabukkan, manusia tidak lebih dari sekedar penjudi di meja kasar semesta, menggantungkan hidupnya dalam guliran dadu dunia. Di tengah semua taruhan yang ada, manusia tidak lebih bertaruh dengan hal yang mereka sebut kepercayaan, yang membentuk keyakinan dalam keragu-raguan ketidakpastian masa depan. Entah mereka pulang dengan pengkhianatan, atau bersorak dalam kebahagiaan. Ya kawan, kepercayaan, hal yang dapat menjadi pegangan kuatmu dalam dahsyatnya ombak waktu, namun juga dapat menjadi bom yang akan menghancurkanmu dalam sekejap. Seperti halnya aku percaya engkau masih baik-baik saja di sana Kay, entah bagaimana faktanya, aku tidak peduli, yang penting aku percaya.
Ah, cukup banyak yang ingin aku sampaikan padamu Kay, aku rindu masa-masa kita berdiskusi mengenai keanehan-keanehan jagad raya ini, dalam sebuah bahasa yang menyembunyikan ribuan makna. Terakhir Kay, kau paham kan kenapa sebelumnya aku sebut tanggung jawab moral itu membingungkan? Ia membentuk ambiguitas yang sekali lagi berada dalam kejamnya ketidakpastian. Ia bisa berarti kebohongan, namun bisa juga berarti keikhlasan. Menyedihkan memang kawan, manusia terperangkap dalam motivasi sosial, melakukan sesuatu dalam harapan pengakuan moral. Bisakah kau meyainkanku bahwa paling tidak 50 persen dari perilaku sosial yang dilakukan manusia adalah keinginannya sendiri, tanpa terpengaruh dari sebuah kebohongan publik yang disebut dengan tanggung jawab? Ya, tipuan kejam. Aku jadi ingat sebuah opini seorang akademisi amerika yang mengatakan “Manakah yang lebih baik, politisi Amerika yang bertindak ‘jujur’ namun menyengsarakan, atau politisi Indonesia yang membela rakyat namun dalam kebohongan?” Entahlah, hanya Tuhan yang tahu. Jebakan ilusi dari pikiran memang berbahaya. Marilah kita bangkitkan kesadaran penuh kawan. Temukan dunia yang sebenarnya, bukan realita yang terjebak relativitas paradigma. Tidak ilusi emosional, tidak pula ilusi sosial.
Cukup dari dalam.
Dan percaya.
“Orang yang memahami dirinya sendiri, memahami Tuhannya”
Aku berjanji akan menemukan kebenaran sejati itu kawan, yang tidak terpengaruh ilusi atau relativitas apapun. Apa kau ingat? 
I am seeker of Truth.
It’s me, Vendetta.
1 note · View note
eranovangga · 6 years ago
Quote
Seandainya bermain musik semudah berlari & mengayuh sepeda
anonymous
0 notes
eranovangga · 7 years ago
Text
Surat Masa Depan (Part 3)
Tumblr media
Dalam Keabu-abuan
Dear Katya, yang sedang berjaga di luar sana..
Bagaimana kabarmu di sana? Aku tidak tahu harus kemana aku kirimkan surat ini, mungkin hanya akan menjadi sebuah arsip belaka di pojok kecil rak buku di kamarku. Ini hanyalah kebingunganku yang lain Kay, dibalik semua kebingungan-kebingunganku yang lainnya, kebingungan yang aku harap dapat kita pecahkan bersama, sebagai sosok pemuda-pemudi  yang membawa masa depan bangsa.
Jika kau bertanya hal yang sama mengenai kabarku, hari-hariku di negeri dengan beragam pikiran ini sudah cukup membingungkanku. Indonesia yang sekarang aku pijak dengan kakiku ini tidak seperti yang kita impikan dahulu Katya. Satu hal yang harus kamu ketahui kawan, kau akan sulit menentukan mana yang benar dan mana yang salah di negeri ber-5 sila ini. Seandainya aku bisa menunjukkan padamu Katya, kau akan bersedih karenanya, televisi dan Koran, mereka dipenuhi dengan argument, mereka dipenuhi, dengan kritik, mereka dipenuhi dengan kata-kata “orang pintar”, dan semua hal yang mungkin akan membuatmu muak.
Temanku, aku sangat ingin engkau melihat negeri tercinta sekarang ini. Negeri ini digembar-gemborkan oleh kritik dan perdebatan. Sempat terlintas dalam benakku Katya, “Apalah arti sebuah kritik?”. Kata mereka, kritik adalah pembenar kesalahan. Kata mereka, kritik adalah pengingat dan penyadar di masyarakat. Kata mereka, kritik adalah yang membangun kita, tapi apa kawan? Kritik hanyalah bagaikan lensa kaca berwarna yang menutupi pandangan. Kau akan bingung menentukan apakah itu hijau atau biru, apakah itu merah atau kuning, apakah itu hitam atau putih, apakah itu benar atau salah. Indonesia menjadi semakin abu-abu, kabur akan kebenaran. Ah Katya, entah apakah hanya dengan dasar sila ke-4 ideologi negeri ini atau apa, berbagai pendapat dan kritik bermunculan mengacaukan kutub benar dan salah tanpa terkontrol.
Katya, Indonesia terombang-ambing di lautan pendapat dan kritik, menjauhkannya dari sumber kebenaran, fakta. Sesuatu yang aku sayangkan jarang disadari sobat, kebenaran pendapat hanya bergantung pada tingkat pemikiran dan informasi pemberi pendapat. Ini semua akan selalu berkaitan dengan permainan kepentingan bukan? Pertanyakanlah semua pendapat itu kawan, dan kamu akan menemukan keganjilan. Pendapat selalu ambigu, berbeda satu dengan yang lain, digantungkan dasar pemikiran yang berbeda, dan tentunya kepentingan sang pemilik pemikiran.
Selain semua itu, tentu kau ingat pada suatu ketika kita membicarakan suatu hal mengenai sugesti bukan? Ya, sugesti, hal yang dapat mengubah segala sesuatu secara perlahan bagaikan sebuah ilusi, tanpa sebuah kesadaran, tanpa sebuah signifikansi. Aku tidak akan membicarakan hal mengenai kritik secara sempit kawan. Semua yang ku maksud adalah segala pendapat mayoritas rakyat Indonesia yang selalu hanya bisa berpendapat dan berkomentar mengenai apa yang buruk dari negeri ini, melupakan segala sisi baik, menghancurkan segala harapan, menumbuhkan pesimisme dalam sebuah tatanan pikiran, menutup segala paradigma akan perubahan. Ya Kay, itulah sugesti, pembawa semangat sekaligus penghancur semangat.
Saat mereka bilang kritik adalah pembenar kesalahan, 
Kau mungkin akan merasakan hati kecilmu sedikit bingung. Pikirkan kawan, pendapat tidaklah diskrit, pasti, tentu, bulat, tidaklah hitam dan putih, tapi abu-abu, tak tentu, dan tak bisa ditentukan dengan pasti kebenarannya. Sudah cukup berkembang negeri ini, engkau tak bisa melihatnya terkacaukan oleh kritik dan pendapat kan? Jadi kawan, jika kita ingin yang terbaik untuk Indonesia, lakukanlah dengan tindakan, bukan kritik tidak berdasar.
Hal penting yang perlu kita pegang Katya, lebih baik bertindak daripada diam, lebih baik diam daripada tidak tahu, dan lebih baik tidak tahu daripada pendapat dalam ketidaktahuan. Dan di balik semua itu Kay, apabila kita dihadapkan pada ketidaktahuan, tidak ada yang lebih baik daripada berpikir positif akan hal tersebut.
Kita tidak butuh pendapat apapun, kita hanya butuh sebuah keyakinan, sebuah visi, bahwa Indonesia punya harapan, dan Indonesia pasti berubah. 
Tunggu atau Wujudkan.
Salam Penantian Tiada Henti, Vendetta.
1 note · View note
eranovangga · 7 years ago
Text
Papandayan Hora Hore (Day 1)
Sebuah Catatan Perjalanan Tadabbur Alam
Karena satu dan lain hal CATPER (Catatan Perjalanan) ini ditulis setelah 2 minggu saya melakukan pendakian santai namun tetap melelahkan di salah satu pegunungan yang ada di Jawa Barat. Yups, Gunung Papandayan atau Papandanski nama imutnya :3 Gunung ini terletak pada ketinggian 2665 mdpl dan tepatnya terletak di kabupaten Garut dan kecamatan Cisurupan.
Wanna hear Our stories? Keep Reading..
Tumblr media
Berawal dari ajakan kiper futsal TI terbaik sepanjang masa rian azhari untuk mengisi waktu luang pada libur paskah, kami berencana untuk ngetrip bareng karena sama-sama memutuskan untuk tidak pulang  ke surabaya (re : berhemat karena ingin beli rumah wkwk). Dari sekian banyak pilihan opsi tempat liburan mulai dari darat laut air udara api air tanah *loh kok malah element avatar hehe* Akhirnya kita memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Gunung Papandayan yang dirasa berdasarkan cerita dan sepengatahuan kami jalur pendakiannya santai namun tetap menyuguhkan keindahan yang luar biasa.
Sebelum cerita tentang catatan perjalanan dan segala lika-likunya gak afdol rasanya kalau ga perkenalin dulu teman-teman yang berhasil mengajak newbie ini pertama kali beneran naik gunung :p Pada awalnya perjalanan ini diikuti oleh 8 orang. Tapi karena sang kiper Rian tiba-tiba kena typhus serta teman gilang bramastra aka ben mendadak ada kerjaan kantornya yang tidak bisa ditnggalkan akhirnya kita berangkat 6 orang dengan personil :
Fahmy Zulkarnain aka Panjul : Ustadz Kediri yang gemar memelihara jenggot dan gemar membuat wanita-wanita kecewa
M Desrayadi Ilyas aka Daeng Dede : Pemuda makasar yang keras kepala, rendah hati, dan kelakuannya tidak bisa diprediksi sama sekali.
Nola Vila Violita aka Nolski : Wanita Kediri yang kadang2 berubah menjadi lelaki seketika karena terlalu macho dan strongnya. Entah berapa gunung & lembah telah dia lewati.
Aufaria Rosa aka Ari : Karyawati GMF asal malang yang diam-diam menghanyutkan dan diam-diam sudah naik papandayan 3x. Wow
Haidar Gilang yang tidak punya aka : Pemuda yang selalu riang gembira & tidak pernah putus asa dalam menjalani hidupnya, ceroboh adalah teman baiknya.
Novangga Ilmawan aka Saya sendiri : Laki-laki tulen. 23 Th. Pertama kali naik gunung yang beneran. Sekian.
Jumat, 30 Maret 2018
01.30 – 07.30 (Pemberangkatan Awal)
Kami berempat kumpul dahulu di homebase istana tegal parang selatan no 20 :p sembari menunggu malam agar jalanan tidak macet. Perjalalanan menuju gunung papandayan kita mulai dari meeting point pertama kami di pool bus primajasa cililitan, disitu dua rekan kami (Ari & Dede) sudah menunggu untuk melanjutkan perjalanan ke kota garut. Karena hari libur, prediksi kami jalanan akan padat namun alhamdulillah bus yang kita tumpangi tidak terlalu macet
INFO BIAYA : Bus Cililitan - Garut (Rp. 52.000 Per Orang)
Tumblr media
           - Gambar 1 Terima Kasih Mobil Unik Ben Untuk Tumpangannya :D -
07.30 – 09.30 (Menuju Pos 3 / Camp David)
Perjalanan menuju kota garut terbilang lancar karena cuma ditempuh sekitar 5-6 Jam padahal itu sedang long weekend. Sesampainya di Terminal Guntur, Garut kita akan disambut jasa sewa angkot yang akan mengantarkan kita di kaki gunung papandayan pertigaan kecamatan cisurupan. Tanpa pikir panjang setelah persiapan & buang air kecil (*tentunya) kita segera naik angkot karena ingin mengejar jumatan di pos 3. Setibanya di pertigaan kita juga langsung disambut Warga Lokal yang menawarkan jasa pick up untuk mengantarkan kita ke Pos 3 Gn. Papandayan atau yang biasa disebut Camp David. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhkan pemandangan kota garut yang luar biasa indah. FYI udara disini sudah mulai dingin ditambah angin sepoi-sepoi menambah sejuknya provinsi jawa barat yang cenderung dataran tinggi ini.
INFO BIAYA : Angkot Guntur - Cisurupan (Rp. 25.000 Per Orang) INFO BIAYA : Sewa Pick Up Cisurupan - Pos 3 (Rp. 30.000 Per Orang) INFO BIAYA : Tiket Masuk Reservasi (Rp. 65.000 Per Orang)
Tumblr media
        - Gambar 2 Bersama Daeng Dede di Pickup Menuju Camp David -
09.30 – 13.00 (Istirahat di Camp David)
Setibanya di Camp David kita akan disuguhkan lahan parkiran yang sangat luas. Bisa menampung kisaran 200-300 Mobil di area tersebut serta banyak warung makanan yang siap memanjakan perut kita untuk sekedar isi energi sebelum naik atau setelah naik. Karena konon katanya ketika musim liburan, pengunjung Gn Papandayan bisa mencapai 6.000-8.000 Orang. Wow penuh sesak. Tanpa berpikir panjang nola & ari selaku leader kami segera melapor 
Tumblr media
         - Gambar 3 Suasana Sholat Jumat Di Camp David. Masjidnya Bagus. -
Tumblr media
    -Gambar 4 Full Team sebelum merasakan ngilu pada betis dan paha haha-
13.00 – 14.30 (Menuju Pos 5)
Perjalanan kita mulai dari Camp David sekitar jam 1 siang. Tak lupa kita berdoa bersama serta cek kelengkapan agar tidak ada barang-barang yang tertinggal. Saya selaku newbie hanya bisa berdoa semoga saya kuat dan tidak memalukan almamater taruna nusantara haha. Luar biasa jalanan yang kita lalui cukup terjal namun diiringi pemandangan lereng gunung papandayan + kawah belerang disekitarnya menambah indah perjalanan kita. Tak lupa kita mengabadikan foto & video di setiap spot yang menurut kita cukup mantap. Tentu saja tau kan siapa yang paling narsis dan banyak minta? HAHAHA
Tumblr media
      -Gambar 5 Salah Satu Papan Quotes Sepanjang Perjalanan menuju Pos 5- 
14.30 – 15.30 (Menuju Hobers Hoot) 
Setelah kita istirahat sejenak 15 menit sembari minum aqua + makan snack apapun yang kita bawa. Di pos 5 inilah tepatnya pos persimpangan menuju tegal alun via hutan mati ataupun tegal alun via hobers hoot yang nantinya akan melewati pondok saladah dulu. FYI di gunung papandayan secara umum terdapat 2 field camp yang biasa digunakan untuk tempat berkemah pertama yaitu di Pondok Saladah, kedua yaitu di Hober Hoot atau Gober Hoots (Entahlah ejaan yang benar gimana haha). Dari sini kami memutuskan untuk bermalam di hober hoots karena konon katanya lokasi sunrise nya lebih bagus dibandingkan dengan pondok saladah. Medan dari pos 5 menuju hober hoot cenderung landai dan santai. Di tengah perjalanan nanti anda akan menemukan sungai yang aliran air nya tidak terlalu deras namun tentu saja tetap si ceroboh haidar gilang nyebur ke sungai tersebut haha. Pada etape ini pun daeng des mencoba rute shortcut yang cukup gila menurut saya karena sangat curam tapi setelah dicoba ya ternyata seru juga. Naik gunung memang memakasa kita untuk mencoba hal-hal baru lo. Hingga akhirnya kita sampai juga di tempat camping kami. 
Yeay! Hobers Hoot!
Tumblr media
 -Gambar 6 Rute Ekstrim Daeng Des Yang Sukses Membaut Lutut Gemeteran- 
Tumblr media
        -Gambar 7 Salah Seorang Pendaki Panutan Yang Membawa Anaknya-
15.30 – End Day 1 (Malam Pertama Camping) 
Setelah kita tiba di tanah lapang camp david kita segera mendirikan tenda karena cuaca sudah mendung. Nola, Ari, dan Dede selaku yang sudah master dalam acara percampingan tanpa lama-lama memberikan instruksi terhadap saya yang newbie ini. Mana pasak, mana rain cover nya, terus tali temali, dll. Wow kalian memang hebat. Dan benar, tak lama setelah tenda kita berdiri hujan cukup deras membasahi hati ini *eh salah membasahi tenda kami hehe. Tak lama setelah itu kita menunaikan sholat ashar sembari berjalan menuju pos penjagaan. Asal tau saja tempat berkemah kami yaitu paling pojok dari pos penjagaan karena ide daeng des yang “katanya” lebih enak kalau kemahnya privat gini hahaha. Ya walaupun kadang saya tidak sepakat karena dengan begitu kita tidak bisa bercengkrama atau basa-basi dengan yang lain.
Mungkin part ini adalah part yang paling susah utnuk diceritakan. Karena memang terlalu banyak cerita dari A-Z yang telah kita lalui. Tapi jelas peristiwa yang paling tidak akan pernah saya lupakan dalam saya yaitu satu : SI OMEN. Apa itu omen? Ya itu adalah sebutan Babi Hutan Penjaga Gunung Papandayan. Jadi berdasarkan ceritanya di gunung papandayan ada total 5-6  babi hutan nah yang paling besar dinamakan si Omen. Saya pertama tidak percaya, namun setelah saya melihatnya sendiri.... Saya tidak bisa berkata-kata Si Omen memiliki tubuh sepinggang orang dewasa. Bisa bayangin? Tapi tenang, babi hutan ini tidak pernah menyerang manusia atau boso jowone “nyeruduk”, tapi babi hutan ini mencari makanan yang diletakkan sembarangan atau di tanah. Maka dari itu penjaga selalu mewanti-wanti untuk meletakkan segala jenis makanan dan minuman di gantung di atas pohon. Ada sih beberapa cerita horor yang versi warga lokal sana, tapi saya belum berminat untuk menceritakannya. Takut malah serem sendiri. Haha. Yasudah akhirnya malam itu setelah membuat api unggun agar terhindar dari serangan omen kita tidur di dalam sleeping bag yang sungguh ternyata nikmat sekali tidur di dalam sleeping bag itu. Night!
LANJUT DI DAY 2 YAAA~
Tumblr media
                   -Gambar 8 Proses Mendirikan Tenda Ala Milenials- 
Tumblr media
Mountain. You’ll Never Know Until You Go.
0 notes
eranovangga · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Thanks for quoting this, John Green...
0 notes
eranovangga · 7 years ago
Text
Surat Masa Depan (Part 2)
Tumblr media
Batavia, 8 April 2018
Dear Katya, Somewhere in the world..
Berhari-hari aku menanti, jawabanmu tiada ku dapatkan. Entah apa yang terjadi padamu Kay, namun kali ini, aku ingin melepaskan semua batu yang mengganjal pikiranku, menuangkan semua kesedihanku dan kegelisahanku, kegelisahan akan negeri yang kita cintai.
Kau ingat akan negeri ini Kay? Negeri yang terhampar luas di belahan tropis khatulistiwa, negeri dengan alam yang menawan, tanah yang subur, iklim yang damai, negeri yang akan membuat seluruh dunia iri akan kekayaan yang dimilikinya. Namun kawan, mungkin definisi itu terlalu idealis, terkadang apa yang kita harapkan, tidak sesuai dengan kenyataan. Negeri ini telah jatuh, dalam, jauh dari cahaya kejayaan.
Kebun-kebun yang subur dan produktif, tanah merentang luas menjanjikan kedamaian, hutan-hutan yang memberi kehidupan dan harmoni alam, satu per satu tercaplok, satu per satu kandas, satu per satu berubah, dirampas, dan diambil untuk kepentingan individual.
Rakyat, yang dahulu pemilik, sekarang pekerja di negeri sendiri. Alam, yang dahulu milik bersama, sekarang terbagi-bagi dalam kepemilikan pribadi. Negara, yang dulu mengayom dan melindungi rakyatnya, sekarang mengayom dan melindungi pihak berkapital.
Katakan padaku Kay, mau jadi apa Indonesia jika hanya terbagi-bagi untuk kepentingan individual pihak-pihak tertentu? Ini mengingatkanku pada pelajaran kimia dulu kawan. Kau ingat kan mengenai ikatan kimia? Kau dan aku tahu bahwa ikatan kovalen lebih kuat dan stabil daripada ikatan ion, kau tahu kenapa? Karena ikatan kovalen memakai elektron secara bersama, bukan saling ingin memiliki.
Seperti itulah dunia kawan, dunia terlalu sempit untuk dimiliki secara pribadi oleh tiap populasi manusia yang terus meledak, kita harus memilikinya bersama, merawatnya bersama. Sehingga akan terbentuk persatuan yang kuat dan stabil, tidak seperti ion yang begitu mudah terdisosiasi.
Namun sekarang, hal itu seperti mimpi yang terbangun. Segala sesuatu, bahkan pemerintah, akan berpihak pada siapapun yang memiliki modal. Semua bermain dan berfoya-foya mengeksploitasi bumi dan alam pertiwi kita bersama, hanya demi laba personal, di depan rakyat yang menderita menuntut hak dan keadilan. Setelah semua seperti ini, katakan padaku Kay, apa ada harapan untuk Indonesia?
Aku bingung sobat. Mungkin kau akan berkata bahwa kita selalu masih punya harapan, harapan yang berasal dari generasi-generasi baru dengan semangat terluapkan, yang akan membawa perubahan untuk bangsa ini. Tapi, tapi… kau harus lihat apa yang terjadi di sini, cahaya dari generasi-generasi harapan kita semakin memudar Kay!
Untuk mencari pemuda yang mempunyai ambisi dan cita-cita mengubah Indonesia, melakukan revolusi, atau paling tidak, cukup sekedar peduli akan apa yang terjadi di Indonesia saja cukup sulit. Mereka sekedar menonton, berkomentar, mengkritik, atau bahkan tidak peduli sama sekali, acuh, dan apatis terhadap apa yang sebenarnya dialami tanah air kita ini. Karakter perjuangan bangsa ini semakin kabur dari pandangan. 
Beberapa pemuda yang lain lebih banyak berambisi untuk menjadi sukses, mencari kekayaan, berwirausaha hingga memiliki perusahaan pribadi. Apakah mereka tidak mengerti Kay, bahwa kewirasusahaan dan perusahaan pribadi akan menyeret mereka dalam jurang yang sama, jurang individualis dan liberalisme? Tidak adakah pemuda yang hatinya cukup peduli untuk berambisi mengabdi kepada masyarakat kecil? Tidak adakah pemuda yang kecintaannya pada negeri cukup tinggi untuk berambisi mengubah Indonesia? Tidak adakah pemuda yang berani membuktikan perkataan Soekarno bahwa 10 pemuda dapat mengguncang dunia?
Entahlah Kay, bingung, aku semakin bingung. Mungkin yang bisa ku lakukan hanyalah berharap dan berfikir positif, berdoa akan ada energi baru yang akan memberi sinar pada generasi harapan yang semakin meredup. Seandainya kau tahu, cukup melihat tangan beberapa pemuda saling bergandengan dalam satu persatuan saja sudah cukup akan membuatku senang. Aku berharap karakter muda yang baru, yang bersinar akan segera terbentuk, segera, segera, sebelum kita jatuh terlalu dalam.
Aku jadi teringat salah satu kalimat mutiara Kay...
“Ketika kehilangan kekayaan, kita tidak kehilangan apa-apa. Ketika kehilangan kesehatan, kita kehilangan sesuatu. Tapi ketika kehilangan karakter, kita kehilangan segala-galanya.”
Aku bermimpi, suatu saat, pemuda-pemuda Indonesia akan tumbuh, membawa cahaya, membawa semangat, membawa perubahan, dan membawa kemerdekaan untuk Indonesia, kemerdekaan yang sesungguhnya, kemerdekaan dari kapitalisme dan globalisasi, dan Indonesia akan bangkit gemilang dengan rakyat yang makmur dan kekayaan yang terjaga. Dan… 
Aku harap ini bukan hanya mimpi belaka.
“Perjuanganku mudah karena melawan bangsa asing, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”  – Pemimpin Besar Revolusi, Ir. Soekarno  –
Peluk hangat sahabatmu, Vendetta
0 notes