#pekerja lepas
Explore tagged Tumblr posts
techindopost · 2 years ago
Text
Jika kamu ingin menjadi seorang Freelancer atau Blogger maka di kondisi tertentu kamu akan berurusan dengan klien luar negeri. Selain itu kamu juga akan menerima banyak uang untuk bisnis tersebut. Karena alasan itulah seorang Freelancer atau Blogger perlu menemukan solusi pembayaran terbaik yang akan membuat penerimaan pembayaran mereka menjadi jauh lebih mudah, baik dari sisi klien maupun Freelancer atau Blogger itu sendiri.
Baca artikel selengkapnya di https://techindopost.id atau tap link di bio.
0 notes
rubahlicik · 1 month ago
Text
Mylog: Kebejatan Struktural
Kerja sampingan kali ini mungkin salah satu yang paling parah kebejatannya.
Sebulan terakhir Aink Nyambi jadi koordinator pendataan di salah satu instansi pemerintah. Jobdescnya memverifikasi hasil survey yang dilakukan oleh dua orang enumerator lokal dari daerah X. Plus mengkoordinir kegiatan survey supaya survey lancar dan target inputan survey tiap bulan bisa tercapai.
Anjing pertama untuk ke-ga-jelas-an pemberian honor. Beres kerjaan tgl 20, ampe uda ganti bulan berikutnya honor belum cair tapi kerjaan terus di-push supaya tetep lanjut.
Lah situ pikir emang yang kerja lapangan ga butuh modal? Yang bikin kesel banget tuh, pekerja di grup wa Uda panas nanyain honor, admin dari dinasnya diem aja. Kek lepas tanggung jawab banget.
Kalo emang ada masalah di pencairan honor yaudin, tinggal komunikasikan dengan baik. Bukan pura pura budeg.
Anjing yang lebih anjing untuk salah satu oknum dinas, kita sebut saja mawar. Mungkin mawar ga sendirian jadi oknum, tapi karena yang lain belum ada indikasi jadi oknum juga mari kita anjingkan mawar dulu seorang.
Kerjaan jadi enumerator tuh sepaham aink dilimpahkan ke perangkat desa. Atau orang orang tokoh sekitar yang paham sama lokasi survey. Biar enak mungkin surveynya kalo Masi sama orang satu daerah.
Selama briefing dan training, aink ga pernah ketemu tuh sama enumerator yang kerja bareng aink. Awalnya aink kira bakal sama om om paruh baya. Tapi pas liat dokumentasi survey sama foto profil wa mereka yang wibu, eh ternyata aink dapet enumerator pelajar tanggung..
Ga masalah sih aink, cuman agak sedikit repot di teknis input data karena mereka masih newbie dan nampaknya kurang begitu memahami teknis kerjaan ketika training. It's okey, yang penting mau belajar dan komunikasi lancar kalo aink mah. Repot dikit ga ngaruh.
Kemarin, ternyata honor para enumerator cair. Tapi bertahap katanya (eyy). Kalo koordinator belum, nanti dikabari lagi katanya (anjing lah, dipikir aink ga butuh duit buat modal pangsit).
Trus kemarin, ada salah satu enum dari daerah X yang kerja bareng dua enumerator di bawah aink yang ngejapri. Nanya gaji
Aink sebut aja nominalnya, lebih kecil dari honor enum karena kami, koordinator bisa WFH. Dia kaget, wah gede yah kang? Gitu.
Aink lebih kaget, lah kan situ enum honornya UMR njir. Trus dia nanya, aink ikut kerjaan ini dibawa sama siapa?
Ajig dark
Ternyata enum aink dan kawan kawannya yang ditotal ada 30 orang dapet kerjaan ini dari mawar. Bahasa halusnya, dibawa ibu mawar.. jadi yang harusnya kerjaan ini dikasih ke perangkat desa yang berpengalaman dalam survey, tapi dilimpahkan ke pemuda pemudi tanggung yang mungkin butuh kerjaan.
Dari 30 orang itu, sebagian ada perangkat desa tapi sisanya akamsi. Literally anak anak yang mungkin baru lulus sma
Si enum yang ngejapri nyerita, dia dan tim nya (2 enum aink) kecewa sama honor yang didapat. Aink pikir karena telat banget, tapi ternyata kecewa karena nominalnya berbeda.
Dia dan enum lain yang dibawa mawar ternyata cuma dibayar 7000 perinput data (dibilangnya uang komitmen?) plus uang kuota dan transportasi 200ribu. Jadi kalo mereka kuota surveynya full sebulan 100 data, mereka dapetnya 900ribu.
Mungkin karena ga tahu, dan emang butuh mereka pas ditawarin kerjaan sama mawar mau mau aja. Cuman pas kemarin tahu kalo honornya UMR mereka pada nyesek. Yaiyalah dari 2juta sekian disunat jadi 900ribu!
Cuma dijanjiin bakal diajak healing ketika kerjaan beres di bulan ketiga
Otomatis dong aink ngumpat ngumpat dari kemaren! Anjing banget si mawar dan mungkin teman teman oknum lainnya.
Bayangin, perbulan seorang yang harusnya dapet UMR dipotong jadi cuma 900ribu. Dari seorang aja sebulan bisa ngantongin 1.3jutaan. Kali 30 orang Uda 39juta sebulan. Masa kerja 3 bulan, itung tuh akhir periode proyek dapet berapa
Trus diakhir periode cuma mau ngajak jalan jalan aja buat healing si pekerja malang yang 30 orang itu.
Anjing bejat banget. Literally mental penjajah.. yang ga abis pikir tuh, ni si mawar dari dinas kota, mengeksploitasi pemuda tanggung dari desa yang ibaratnya masi satu daerah. Kalo dulu kita dijajah Belanda, Masi paham aink kalo kita pribumi dulu ga dianggap manusia sama Belanda. Kulit beda, bahasa beda, intelektual beda. Ada huge gap antara penjajah sama yang dijajah.
Lah ini, Masi satu daerah. Paling jarak rumah si mawar sama 30 orang kasian itu ga akan nyampe 30kilometer. Tega banget.
Uang honor diganti istilahnya jadi uang komitmen :(
Diawal sesi survey, setiap enum dan koor disuruh bikin rekening BNI. Jadi nanti dari pusat, pas gajian langsung ditransfer ke masing masing pekerja.
Bayangin jadi enum yang 30 orang, kemarin dapet trf honor UMR ke rekening pribadi trus diminta lebihnya sama si mawar. Uang yang diminta mawar ini disebutnya uang kebersamaan
Duh anjing bejatnya Uda ga ketulungan.
Tumblr media
Data: total input data yang dikerjain enum dibulan kemarin
Honor: insentif dari provinsi yang nominalnya tergantung jumlah data yang diinput
Kebersamaan: uang yang harus disetor ke mawar
Eneg ga tuh?
Sekarang aink ngeliat perilaku bejat pejabat yang diatas Uda lebih paham. Pejabat kecil ecek ecek aja Uda main tender, bahkan mengeksploitasi masyarakat di daerahnya sendiri. Gimana pejabat lain yang punya power nyaris absolut di atas sana?
Mungkin nganggap rakyat tuh sampah aja, makanya bisa ngeluarin kebijakan konyol dan bertingkah semena mena.
Kalo yang bawah bawah jahatnya kayak gini. Ga heran negara kita dapet pemimpinnya modelan fufufafa. Pemimpin cerminan (mayoritas) yang dipimpinnya.
Aink hidupnya ga kekurangan duit, emang milih buat ga jahat aja :)
*diantara semua pengalaman kerja sama oknum, mungkin ini yang paling parah
24 notes · View notes
nalza73 · 2 years ago
Text
PUcUK MUDA
  Ini adalah kisah benar yang terjadi pada diriku lebih kurang 18 tahun yang lampau.Waktu itu aku berusia hampir 18 tahun dan baru saja menamatkan zaman persekolahan aku. Selepas menduduki peperiksaan SPM, aku bekerja sementara dengan sebuah syarikat pembalakan. Tugas aku memerlukan aku tinggal di hutan untuk mengira hasil kayu balak yang dikeluarkan. Lokasi tempat aku bekerja lebih kurang 70 km dari pekan terdekat mempunyai lebih kurang 25 pekerja.
Disitulah tempat aku berkenalan dengan Hajjah Zainon, tukang masak di kongsi tersebut. Aku paggil dia Kak Non. Janda berumur lebih kurang 55 tahun. Orangnya agak awet muda, pakaian selalu menutup aurat dan aku tengok dia beriman orangnya. Maklumlah, sembahyang dan puasa, tidak pernah tinggal. Kak Non ni orangnya agak pendiam tetapi yang aku hairan, walaupun umurnya 55 tahun, tapi tak nampak pula kedut kedut pada wajahnya. Mungkin kuat makan jamu agaknya.
Selain dari tugas aku mengira hasil kayu balak, aku juga perlu ke pasar untuk membeli barang keperluan dapur. Dalam seminggu adalah 2 kali aku ke pasar. Jadi selalu jugalah Kak Non temankan aku. Dia lebih arif dalam soal memilih lauk pauk yang sesuai untuk makanan pekerja balak. Tukang masaklah katakan. Aku turutkan saja apa kemahuannya kerana dia yang lebih memahami hal masakan. Oleh kerana perjalanan pergi dan balik ke pasar amat jauh, lebih kurang 2 jam menggunakan kenderaan pacuan 4 roda, selalu jugalah kami berbual-bual masa tersebut. Setelah mengenali Kak Non lebih kurang 3 bulan, barulah sikap pendiamnya agak berubah sikit. Mahu juga dia berbual panjang dengan aku. Maka terbukalah kisah hidupnya yang boleh tahan juga hebatnya. Setelah pulang dari menunaikan fardu haji, dia bercerai dengan bekas suaminya setelah dimadukan. Dia rela dimadukan tapi bekas suaminya lebih sayangkan isteri mudanya. Kak Non ni anak orang yang agak berada, tidak pernah bekerja seumur hidupnya. Jadi tukang masak ni pun kerana bosan hidup sendirian di rumah. Anak-anaknya sudah berumah tangga dan hidup sendiri. Oleh kerana sendirian di rumah, dia bekerja di hutan. Ada ramai kawan, katanya. Antara ramai pekerja di kongsi balak itu, akulah yang paling rapat dengannya. Mungkin juga kerana aku selalu ke pasar dengannya. Mungkin juga kerana aku selalu berbual panjang dengannya.
Nak dijadikan cerita, masa itu penghujung tahun, jadi musim hujan berlarutan. Bila musim begini, kerja balak tidak dapat diteruskan dengan sempurna. Jadi tidak ramailah pekerja di kongsi balak. Hari itu, sudah dua hari hujan berterusan, jadi ramailah pekerja yang balik kampung. Tinggallah kami berdua saja. Ini adalah peraturan kongsi balak dimana dalam satu satu masa, sekurang-kurangnya mesti ada dua pekerja untuk mengawal kongsi. Tidak boleh ditinggalkan kosong tanpa penghuni.
Hari itu, hujan turun tanpa henti. Lepas makan tengahari, aku duduk sendirian di dapur. Entah macam mana, terus tertidur atas pangkin kayu depan bilik Kak Non. Bila aku sedar, hari sudah petang. Aku dapati Kak Non duduk berhampiran dengan aku sambil tersenyum memandang aku. Sumpah aku cakap, gaya senyumannya, raut wajahnya memang menawan hati. Awet mudalah katakan. Kalau dia tidak beritahu umurnya 55 tahun, memang aku agak lebih kurang 40 lebih saja. Dah lewat ni, pegilah mandi, nanti kita makan malam sama sama, kata Kak Non. Aku terus bingkas bangun dan menuju ke sungai untuk mandi.
Lepas makan malam, kami duduk berbual-bual dekat pangkin kayu depan bilik Kak Non. Masa itu, langit sudah gelap, hujan turun semula. Hanya lampu pelita yang menerangi suasana di dapur. Kak Non minta diri untuk sembahyang isyak. Lebih kurang setengah jam, dia kembali semula duduk berhampiran aku. Kali ini, dia memakai baju tidur labuh berbunga batik tanpa tudung. Rambutnya separas belakang dibiarkan ditiup angin. Wangi sungguh.
Sambil kami berbual sempat juga dia bergurau senda dengan aku. Kadang-kadang dia mengusik dan sekali sekala sempat juga dia mencubit peha aku. Hairan juga aku, belum pernah Kak Non berkelakuan begini. Mungkin Kak Non agak berani kerana tiada orang lain di situ agaknya, kataku dalam hati.
Kak Non panggil aku adik, maklumlah umur kami berbeza jauh. Aku layak jadi anaknya kalau hendak dikira umur kami. Masa berbual, Kak Non banyak bertanya soal-soal peribadi aku. Hairan aku masa itu. Aku masih ingat lagi soalan-soalannya. 'Adik, dah ada girl friend?' tanyanya. 'Belum' jawabku denga ikhlas. Memang aku tiada girl friend masa itu, maklumlah aku ini budak kampung sikit, kurang social, tambahan pula tempat tinggal aku bukan di kota besar macam KL. Aku tidak pandai soal-soal dating, internet, chit chat macam budak-budak zaman sekarang. 'Ye ke ni?' Tanya Kak Non lagi. 'Betul kak' jawabku. 'Tak pernah romen?' Tanya Kak Non lagi. Tersentak aku sambil tunduk tersipu-sipu. Memang aku tiada pengalaman kerana aku sememangnya masih teruna masa itu. 'Tak' jawapku perlahan. 'Ye ke ni?' Tanya Kak Non. 'Betul, tak pernah romen tapi pernah tengok video blue' jawapku. Kak Non ketawa kecil. 'Kenapa kak ketawa?' Aku bertanya perlahan. 'Masa tengok tu stim tak?' Tanya Kak Non. Aku hanya tersenyum tanpa menjawab soalannya.
Nak dipendekkan cerita, selepas minum air kopi, Kak Non minta diri untuk kemas tempat tidur. Aku diam saja. Lebih kurang 10 minit, dia muncul semula lalu berkata, ' Adik, kak takut tidur sorang, hujan lebat ni, guruh dan kilat pulak tu, temankan kak tidur dalam bilik ye?' Aku terdiam sambil merenung wajahnya yang tersenyum. Sumpah aku cakap, tidak terlintas dalam otak aku mengenai seks masa itu. Aku betul-betul tiada pengalaman dalam hal ini. 'Alaaa, bolehlah adik, tolong kak ye?' rengek Kak Non dengan begitu manja sekali. Tak sampai hati aku nak hampakan permintaannya. Aku masih terdiam sambil merenung wajahnya. Tiba-tiba tanpa diduga, dia menarik tanganku terus agak rapat ketubuhnya. Dadaku tergesel sedikit dengan buah dadanya. Aku masih lagi terdiam sambil berdiri depan pintu biliknya. Kak Non terus menarik tanganku masuk kebiliknya. 'Adik, tidur kat sini, kakak tidur sebelah sana, ok?' kata Kak Non. Aku angguk saja. Bilik itu tidaklah sebesar mana tapi kalau tidur sebaris dalam keadaaan memanjang, bolehlah tidur lebih kurang empat orang. Jadi aku tidur tepi dinding sini, Kak Non tidur tepi dinding sana, jarak antara kami berbaring adalah lebih kurang 5 kaki lebih.
Aku terus baring sambil berselimut. Aku nampak Kak Non pun sama tapi masih lagi memandang aku sambil tersenyum. Aku diam saja. Suasana dalam bilik agak samar-samar yang hanya diterangi lampu pelita. Masa itu pula, hujan turun dengan lebat disusuli dengan guruh dan kilat yang sabung menyabung. Angin pula bertiup agak kencang. Tiba-tiba, lampu pelita padam. Mungkin kehabisan minyak agaknya. Aku bingkas bangun untuk menyalakan semula api tapi Kak Non cakap, 'tak payahlah adik, dah lewat malam ni, tak payahlah pasang lagi, tidurlah'. Aku pun baring semula. Masa baring, aku masih lagi terdengar Kak Non agak gelisah. Kejap baring mengiring, kejap menelentang dan sekejap lagi meniarap. Aku diam saja sambil memejamkan mata untuk tidur.
Tiba-tiba aku terasa ada sesuatu yang menghimpit tubuhku. Aku cuba bingkas bangun tapi terasa ada tangan yang menekan dadaku supaya berbaring semula. Belum sempat aku berkata-kata, tapak tangan sudah menekup mulutku. "Shhhh adik, diam la akak ni" aku terdengar suara Kak Non berbisik di telinga aku. "Kenapa ni kak?' tanyaku. 'Kak takutlah bunyi guruh tadi tu, bagi akak tidur sebelah adik ye?' tanya Kak Non. Sambil bercakap tu, Kak Non terus tidur mengiring sambil tangan sebelahnya memeluk erat tubuhku. Kepalanya dirapatkan ke lenganku. Buah dadanya pula terus menghimpit tubuhku. Terasa masih keras lagi. Hidung aku terasa segar dengan bau minyak wangi yang dipakai oleh Kak Non. Aku hanya diam sambil memejamkan mata. Hairannya, mataku enggan tidur walau dipaksa keras olehku.
Aku terasa pelukkan Kak Non makin lama makin kemas. Dalam kegelapan malam, aku dapat merasakan Kak Non menarik selimut yang membaluti tubuhku dan merapatkan tubuhnya padaku. Sambil membetulkan selimut, tangannya antara sengaja dengan tidak menyentuh pelirku beberapa kali. Apa lagi, mulalah keras tegak pelirku dibuatnya. Pelukkan Kak Non makin erat dan hairannya, aku seperti tidak boleh berkata-kata lagi. Aku hanya diam seribu bahasa.
'Dik, tolong akak ye?' kata Kak Non. 'Apa dia kak?' jawabku dengan perlahan. 'Akak dah lama tak main, dekat 5 tahun tak rasa pelir, akak betul-betul nak malam ni, tolong jangan hampakan harapan akak ye?'. Masa itu, tangan Kak Non sudah menjalar ke dalam kain pelikat yang aku pakai. Sudah tabiat aku tidur tanpa memakai seluar dalam. Tangan Kak Non sudah menggengam erat pelirku yang tegang. 'Adik tak pernah main dengan orang lain sebelum ini kak, adik tak reti' jawapku. Aku betul-betul ikhlas kerana sememangnya aku tiada pengalaman dalam seks. 'Tak apa, adik duduk diam aje, biar akak ajar, adik buat aje apa yang akak suruh' , jawap Kak Non berbisik ke telinga aku.
Kak Non bingkas bangun, menyalakan lampu pelita yang terpadam awal tadi. Dia menarik selimut yang membaluti tubuhku. Aku terlentang dengan kain pelikat yang sudah longgar ikatan. Aku masih berbaju singlet. Kak Non baring meniarap atas tubuhku. Terasa berat juga hempatan tubuhnya, tapi dia pandai mengimbangi berat badannya. Lututnya ditekan ke tilam bagi meringankan berat tubuhnya. Kak Non mengucup mulutku dan aku terasa lidahnya dijalarkan ke dalam mulutku. Kak Non mencium pipiku kiri kanan bertubi-tubi. Selepas itu, Kak Non duduk mengiring dan menanggalkan baju tidur labuhnya. Maka terserlahlah buah dadanya yang sederhana besar tapi masih lagi dibaluti coli. Aku baru sedar ketika itu Kak Non tidak memakai seluar dalam. Dengan pantas Kak Non memegang tanganku dan dilekatkan ke celah kelangkangnya. Terasa bulu burit Kak Non yang lebat dan kasar itu. Masa itulah, Kak Non menanggalkan colinya. Tanpa berkata apa-apa, Kak Non sekali lagi baring meniarap atas tubuhku tapi kali ini agak tinggi sedikit parasnya. Buah dada Kak Non betul-betul di atas mukaku. Kak Non menghempapkan buah dadanya ke mukaku dan berkata, 'adik, hisap puting akak, sebelah lagi adik ramas kuat-kuat, ye?' Aku terus mengulum puting Kak Non dan meramas-ramas sebelah lagi. Sambil itu Kak Non menggesel celah kangkangnya ke arah pelirku. Pelirku makin lama makin keras aku rasa. Aku terasa air lendir Kak Non meleleh terkena pelirku. Mulutku terus mengulum puting buah dadanya sambil sebelah lagi tanganku meramas-ramas. 'hiiisssssshhh sedapnya adik, hisap lagi, hisap lama lama, sedapnya, hiiissssssssshhhhhhhh'. Kak Non tak henti henti mengerang dan merintih. Kuat betul suaranya, hinggakan tak sedar hujan di luar makin lebat. Guruh dan kilat saling sabung menyabung. Selepas 10 minit, Kak Non baring di sebelah pahaku. Mulutnya terus mengulum kepala pelirku. Ikhlas, aku belum pernah merasa kenikmatan seperti ini. Melancap tu biasalah, tapi pengalaman pelirku dihisap adalah kali pertama. Tak boleh aku bandingkan kenikmatannya dengan perkara lain dalam dunia ini. Agaknya, inilah yang dikatakan syurga dunia. Sambil mengulum kepala pelir, tangan Kak Non meramas ramas mesra buah pelir. Aduh, nikmatnya tak boleh nak diceritakan. Bila Kak Non memasukkan kesemua pelirku dalam mulutnya, punggungku terangkat tanda nikmat yang teramat sangat. Kak Non terus mengulum tanpa henti, sambil hujung lidahnya dijelir jelirkan menyentuh kepala pelirku. Mataku pejam rapat. Inilah kali pertama aku merasa kenikmatan seks yang sebenarnya. Selama ini aku hanya pernah tengok blue film saja.
Selepas kira kira 15 minit, Kak Non mengubah kedudukan tubuhnya. Dia meniarap atas tubuhku tapi cara terbalik, stail 69. Mulutnya terus mengulum pelirku sambil buritnya digeselkan ke mukaku. 'Adik, jilat burit akak, tolonglah, akak betul betul gian ni, tolonglah dik'. Aku terus merapatkan mulutku ke burit Kak Non. Terasa air lendir meleleh di bibirku. Tak tahu aku nak cerita bagai mana rasa air lendir itu. Masin ada, pahit ada, pendek kata macam macam rasalah. Aku terus menjilat bibir burit Kak Non sambil tanganku meramas ramas kedua dua daging punggungnya. 'aduuuhhhhh sedapnya, hiiissshhh haaaaaaaahhhhhh sedapnya adik, jilat lagi, lama lama, aduuhhhhhhh sedapnya dik, hiiiiiiiii huuuuuuuuuuuu' Kak Non terus menerus mengerang dan merintih. Bila aku jelirkan lidahku ke dalam lubangnya, terus Kak Non membenamkan celah kangkangnya rapat ke mukaku. Hampir hampir lemas aku dibuatnya. 'Adik, hisap kelentik akak, cepat cepat'. Aku terus merapatkan bibirku dan menghisap biji kelentitnya. 'aduuuhhh wuuuuuu sedapnya, sedapnya adik, hisap lagi, hisap lagi, huuuuuhh wwwwuuuuuuuu sedapnya' Kak Non terus merintih dan mengerang tak henti henti. Punggungnya kejap tinggi kejap rendah. Aku terus memaut kemas punggung Kak Non sambil mulut dan lidahku terus menerus menjilat buritnya.
Seketika kemudian, Kak Non bingkas bangun. Tangannya melancap pelirku. Kemudian Kak Non duduk mencangkung atas tubuhku. Celah kangkangnya betul betul di atas pelirku. Dua tapak kakinya memijak tilam. Kak Non mengangkat tinggi punggungnya sambil tangannya memegang erat batang pelirku. Bila punggungnya direndahkan, aku terasa kepala pelirku menyentuh bibir burit kak Non. Tangan Kak Non terus menggesel gesel kepala pelirku pada bibir buritnya.
Aku terasa air lendir Kak Non meleleh. Bila kepala pelirku menyentuh biji kelentit, kak Non merintih. 'aduhhh sedapnya dik, sedapnya, lama dah akak tak rasa sedap macam ni'. Seketika kemudian, Kak Non memegang erat batang pelirku, dihalakan ke arah lubang buritnya, terus dia menekan punggungnya ke bawah. Aku terasa batang pelirku masuk ke dalam lubang burit, ketat sikit tapi kerana licin air lendir, senang saja terus rapat ke pangkal. Maka hilanglah teruna aku di tangan (burit ?) Hajjah Zainon. Sedapnya tak boleh nak diceritakan.
Bila pangkal pelirku rapat ke tundunnya, Kak Non mengerang, 'hhhuuuuuuuhssss sedapnya adik, tak sangka besar pelir adik, panjang pulak tu, sedapnya …….' Aku terasa Kak Non mengemut ngemut, kepala pelirku kembang dibuatnya. Nikmatnya tak boleh nak dibayangkan. Aku terus meramas ramas buah dadanya dengan geram sambil menggentel gentel putingnya. Kak Non terus mengangkat punggungnya dan kemudian dibenamkan kembali rapat ke pangkal. Mataku pejam tanda nikmat yang bukan kepalang.
Selepas beberapa kali duduk bangun, aku terasa batang pelirku agak basah. Mungkin kerana air lendir Kak Non yang banyak. Bila Kak Non mengangkat punggungnya, terdengar bunyi air berdecik dan bila punggungnya dihempapkan kembali, bunyi itu berulang kembali. Seolah olah berjalan dalam lumpur yang becak. Mulut Kak Non tak henti henti merintih dan mengerang. 'adik ….. sedapnya adik, dah lama akak tak rasa sedap macam ni, hhhuuuuuuuuuhh hiiiisssssssshhh sedapnya, sedapnyaaaaaaa………'
Kira kira 15 minit kemudian, Kak Non mengangkat punggungnya agak tinggi dan tercabutlah pelirku dari dalam lubang buritnya. 'akak penatlah, biar akak baring, adik pula yang buat'. 'adik tak reti' jawabku ikhlas, sememangnya aku tiada pengalaman dalam seks. 'Tak apa, nanti akak ajar' Kak Non pantas menjawab. Aku bingkas bangun dan Kak Non baring terlentang di atas tilam. Kangkangnya terbuka luas. 'Baring atas akak, cepat' katanya. Aku terus baring meniarap atas tubuh Kak Non. Muka kami bersentuh dan dadaku menghempap buah dadanya. Sepantas kilat, Kak Non memaut tengkukku dan bibirku terus dikucupnya. Aku terasa lidahnya menjalar ke dalam mulutku dan kemudian lidahku terus dikulumnya.
'Angkat punggung adik' kata Kak Non. Bila punggungku terangkat, tangan Kak Non terus memegang batang pelirku dan digesel geselkan ke bibir buritnya. Aku terasa licin memandangkan air lendir Kak Non keluar dengan banyak. Bulunya sudah basah kuyup seolah olah tikus jatuh dalam air. Bila kepala pelirku menyentuh biji kelentitnya, Kak Non mengerang dan merintih lagi. 'hhhaaaaaahh waaaah sedapnya dik, tekan pelir adik dalam lubang akak'. Bila punggungku dirapatkan, aku terasa batang pelirku menjunam laju ke dalam lubang burit Kak Non. Mungkin kerana air lendir yang banyak, senang saja pelirku sudah rapat ke pangkal. 'waaaaaaaaa sedapnya adikkkkkkkkk, hhhaaaaaaaa hussssssssssssss
sedapnyaaaaaaaaa' rintih Kak Non. 'Sedapnya, adik sorong tarik macam akak buat tadi' kata Kak Non. Walaupun aku tiada pengalaman seks, tapi aku selalu menonton video lucah jadi aku faham apa makna kata kata Kak Non tadi. Aku terus mengangkat punggungku, bila terasa kepala pelirku hampir terkeluar dari lubang burit, aku terus membenamkan kembali punggungku. Bila pelirku rapat ke pangkal, Kak Non mengemut ngemut dengan kuat membuatkan kepala pelirku kembang. Nikmatnya sedap bukan kepalang. Sambil merintih dan mengerang, kedua dua tangan kak Non terus memaut erat belakangku. Kangkangnya dibuka seluas yang boleh bagi memudahkan aku menyorong dan menarik pelirku. Mulutnya dilekatkan ke bibirku dan kemudian mengulum lidahku. Aku terus menyorong dan menarik sambil kak Non tak henti henti mengerang. 'addduuuuuuuhhh sedapnya, sedapnya, cepatlah kak tak tahan ni, rasa nak sampai dah, tolonglah adik, sedapnyaaaaaaaaa hhhhuuuhhhhhhhh hhhhiiiiiiiiissshh waaaaaaaaaaaa sedapnya'.
Kira kira 20 minit, aku terasa air maniku hendak terpancut. 'akak, adik rasa nak keluar air ni' kataku. 'eloklah tu dik, akak pun nak sampai dah ni, hiiiiisssssssshhh adik sorong tarik laju laju ye, cepatlah, akak tak tahan dah ni, waaaaaaaa sedapnya adik' kata Kak Non. Aku terus menyorong dan menarik dengan laju, sambil itu Kak Non terus mengangkat ngangkat punggungnya, kejap tinggi kejap rendah, seirama dengan sorong tarik pelirku.
'hhaaaahhhh Akak, nak keluar air ni' kataku dan dibalas olehnya, 'yelah, akak pun nak sampai dah ni'. Seketika kemudian, aku terasa air maniku hendak terpancut, aku terus menyorong tarik dengan laju, dan bila air maniku terpancut, aku membenamkan pelirku rapat ke dalam lubang burit Kak Non. 'hhahhhhhhhh sedapnya akak, sedapnyaaaaaaaaaa' kataku. Kak Non memelukku dengan erat. 'hhuuuuuuuuhhhh wwwwaaaaaaaaa sedapnyaaaaaaaaaaaaa adik. Sedapnya akak dah ssampai ni, wwwwwwwwuuuuuh sedapnya, kata Kak Non. Aku terasa pelirku hangat dan bau air mani menusuk ke lubang hidungku. Aku terdampar lesu di atas tubuh Kak Non yang juga aku nampak seolah olah pengsan. Matanya pejam rapat, nafasnya aku rasa keluar masuk dengan cepat sekali.
Selepas 15 minit, barulah kami dapat bersuara. 'Adik, sedapnya akak dapat main dengan adik, dah lama akak tak main macam ni, tau, sedapnya tak boleh nak dibayangkan, nanti lain kali kita buat lagi ye' kata Kak Non. Aku hanya senyum sambil terus memeluknya dengan erat. Kak Non membalas pelukkanku dan pipiku dicium bertubi tubi. 'Terimakasih dik kerana sudi puaskan nafsu akak, akak sayang adik, tau'.
671 notes · View notes
harriskl2 · 1 year ago
Text
˚₊· ͟͟͞͞➳❥ђเгค ς๏๓๏Շ💋࿇꧂:
*Usahawan Bekas Tentera*
Setelah tamat kursus Binaan di PERHEBAT, aku terus memulakan perniagaan kecil dan sederhana di Sungai Buloh membuka sebuah kedai membuat frame aluminium tingkap dan pintu; serta kerja kerja berkenaan kaca, dan cast iron.
Berbekalkan duit caruman lembaga tabung dan sedikit simpanan ASB aku nekad memulakan perniagaan kerana sudah tidak mahu bermajikan lagi setelah 23 tahun berkhidmat dengan Kor JLJ pasukan tentera. Alhamdulillah perniagaan aku maju kerana di lembah Klang ni ada saja orang yang membuat atau mengubahsuai rumah.
Aku telah mengambil adik ipar aku bekerja dengan aku sebagai pembantu kerana pada masa itu dia baru kena VSS bank tempatan dan sedang mencari kerja baru. Aku anggap dia sebagai adik aku sendiri dan dia amat boleh diharapkan serta dipercayai,
Di samping menjaga kewangan dan pentadbiran syarikat dia juga boleh menyelia bahagian teknikal perniagaan kami kerana kerjanya tidak rumit, manakala aku pula banyak menumpu perhatian kepada penghantaran barangan dan mencari pelanggan di luar. Perniagaan kami berkembang dari lot kedai di Paya Jaras dan berpindah ke lot kilang di Bukit Rahman Putra.
Adik ipar aku ini bernama Haslina memang cantik dan amat seiras dengan isteri aku. Aku tidak berniat untuk berskandal dengan dia tetapi sejak kebelakangan ini aku rasa ingin mengurat dia setelah 5 tahun lebih bekerja dengan aku. Biasanya aku hanya bercakap sebagai boss dan pekerja atau abang dengan adik; dan tak lebih dari itu.
Dia telah bersuami dan mempunyai seorang anak. Perasaan gatal aku terhadapnya mula timbul apabila aku aku mula rasa cemburu bila melihat dia mudah mesra dengan lelaki lain di pejabat atau di luar. Dia ni memang mudah mesra dengan semua orang. Mulai dari itu aku cuba mencungkil hal peribadinya secara diam-diam.
Akhirnya aku tahu dan merumuskan bahawa dia kesepian belaian seorang lelaki, jeritan batinnya tidak diambil peduli.,,, Manakala suaminya buat tidak kisah kerana suka bermain golf dan memancing ikan pada setiap masa terluang.
Suaminya seorang yang berpangkat pegawai di Penjara Sg Buloh. Tahu-tahu saja lah, kedua dua hobi ini memakan masa dan Haslina sentiasa ditinggalkan keseorangan kedinginan,,, patutlah dia sering datang kerumah ku bersama anaknya semasa hujung minggu.
Aku tidak pernah bergurau atau cuba memikat dia,,, cuma kadang-kadang kami bergurau dalam SMS,, atau dalam email padanya..,, pada mulanya pada tahap biasa,,, tetapi selepas itu mula ke topik topik panas dan berkongsi cerita-cerita panas yang di forwardkan oleh kawan-kawan,,,,, dan resposnsenya membuatkan gelora nafsu aku terhadapnya mula naik dan aku mula merancang…..
Aku rajin berada di kilang dan jika tidak sibuk kami akan keluar makan bersama di tempat tempat eklusif sekitar KL atau Damansara;; atau menonton wayang gambar semasa waktu pejabat.
Hinggalah pada penghujung tahun lepas 2012, satu kejadian yang tidak disangka telah berlaku tanpa sengaja di antara kami berdua …….. kami terpaksa stayback di pejabat untuk menyiapkan tender PKNS, secara tak sengaja kami terlanggar dan muka berdepan,,.
Secara sepontan aku terus cium dia di pipi, dia menolak tetapi tidak marah,,, dan aku mencuba lagi dengan mencium mulutnya dan lantas dia telah memberi response yang positive,, dan kami terus beromen agak lama juga sehingga 15 minit,, dia kelihatan malu,, lantas aku minta maaf dan katakan padanya lupakan perkara tadi. Dia angguk dan kami terus selesaikan kerja, sebelum balik kami beromen sekali lagi dan terus pulang.
Pada keseokan harinya dia datang kerja dan nampak ceria, pada mukanya tidak nampak perasaan marah pada ku malah lebih mesra lagi. Bila ada kesempatan kami akan beroman dan ringan ringan dengan penuh kerelaan kami berdua. Perkara ini berlanjutan hingga beberapa bulan,, hinggalah disuatu petang aku mula pandai menghisap teteknya, dan meraba bahagian bawahnya, dia mulanya menolak tanganku,, bila aku cuba kali ketiga barulah dia membiarkan aku meraba seluar dalamnya yang mula basah.
Aku baringkan dia di atas sofa dalam pejabat ku, dan membuka tudung dan baju kurungnya.. menanggalkan colinya…., nampak jelas teteknya yang putih melepak menjunam keatas bagaikan dua bukit yang berkembar,,,, aku sungguh teruja,,, tanpa di suruh aku menjilat dan menghisap teteknya dengan penuh nikmat diantara kami.
Aku membuka baju dan seluar ku,, hanya tinggal seluar dalam saja,, dia terus menolak dan kata tak nak la macam ni,, merayu rayu pada ku agar berhenti,,, nanti kakak dan suami tahu habis kita,,,, aku kata tiada orang di sini,, dan janji tidak mengapa apakan dia dan tidak melakukan berlebihan padanya, kami terus beroman dan aku mula menjilat teteknya lagi dan menjilat pusatnya.
Haslina mengeliat kesedapan,,,, aku terus menyelak kainnya dan menjilat sekitar paha dan kemudian keseluar dalam… aku jilat pepetnya, sambil menjelir lidahku kebawah seluar dalam,,, dan menarik seluar dalam dia kebawah, dia memang suka bila aku menjilat pepetnya,, dia mengeluh kesedapan beberapa kali dan kakinya nampak kejang menahan nikmat..,, dia bersuara minta aku berjanji jangan apa apakan dia dan tidak membuat lebih dari itu,,,,, aku janji tidak,,, aku terus menjilat pepetnya,,,, airnya memang banyak keluar kerana dia tengah syok dan stim,,, aku kulom dan hisap kelentitnya manakala tanganku terus menolak kakinya keatas,,, lama juga aku menjilat pepetnya dan beberapa kali dia mendengus dan perlahan lahan meraung kesedapan…
Aku menanggalkan cangkuk kainnya dan menanggalkan kain sarongnya,,,, kainnya tidak lagi terselak ke atas tetapi telah tanggal sepenuhnya… Haslina kini terbogel bulat di depan ku tanpa seurat benang terbaring di atas sofa,,,, aku minta nak main dengan dia,, aku bisikan pada telinga Haslina,,, abang dah tak tahan dan minta izin untuk main… dia hanya diam berbaring di atas sofa sambil memejam mata rapat dan menggelengkan kepala… ,, aku tahu itu isyarat dia nak dan tak sabar untuk disetubuhi tetapi malu kepada abang iparnya…,, aku menanggalkan seluar dalam ku sepantas kilat,.. senjata ku keras terpacak kedepan,,, sejak dari tadi senjata aku sudah keras dan kepalanya sudah lama berair…, aku perlahan-lahan menyuakan senjata ku yang keras ke depan muka pepetnya yang berair itu,,,, perlahan lahan aku tekan senjata keras ku kedalam pepet tanpa apa apa bantahan dari Haslina.
Dia mengangkang pehanya luas bagi memudahkan pergerakan ku tanpa halangan,, aku terus menyorong tarik senjata ku untuk beberapa ketika.. aku nampak muka Haslina sungguh seronok dan menikmati persetubuhan yang tidak terancang ini dengan ku,,,, dia mendengus kesedapan beberapa kali,,, dan suaranya merengek manja kerana kesedapan,,,, setelah mendayung beberapa ketika senjata memancutkan muntahnya ke dalam pepet Haslina… Ternyata Haslina amat puas bersetubuh yang agak lama dengan ku,,,,, aku merasa sungguh nikmat yang amat sangat dan mengucup dahi Haslina dengan penuh romantis dan kasih sayang….. selepas seketika senjata ku terkulai layu kerana keletihan namun begitu Haslina sudah merasa puas dan aku pula merasa lega,, maklumlah masuk bertabik keluar bersalam,,,,, kedua dua telah kami menikmati persetubuhan yang tidak diduga ini.,, dia terus memeluk erat tubuhku dan kami berpelukan hingga kami terlena di atas sofa.
Haslina memang suka bersama dengan ku kerana menikmati setiap saat pertubuhan antara kami berdua,, kami tidak lagi melakukan di office tetapi akan menyewa hotel-hotel yang strategik di sekitar lembah KL atau Damansara, atau Hotel Indigo Kepong..….. Tiada siapa yang syak pada hubungan kami kerana kami pandai menyimpan rahsia,,,, Birasku terus sibuk dengan alam golf dan juga projek pancing ikan setiap hujung minnggu dan malam…Manakala aku pula terpaksa bertungkus lumus mengerjakan ladang isterinya yang sentiasa gersang.. Haslina sangat sayang pada ku dan ingin mengandung anak ku………
*Sekian Terima Kasih.*
33 notes · View notes
ifadhilaa · 1 year ago
Text
Gimana ya, kalo ga sampai?
Siang tadi selepas aksi untuk Palestina, kami duduk sambil ngobrol-ngobrol ringan. Kami yang udah lama ngga ketemu ini, cerita apa aja sejak nostalgia lagu, memori masa kecil dari lagu-lagu yang diputer, sampe ke kotak infaq yang beredar di tengah-tengah aksi. Lalu seorang teman melempar pertanyaan, yang sebenarnya lebih berupa sekelebat pemikiran yang lewat di kepalanya.
"Dari semua kotak infaq yang beredar tadi, kalo ada yang manipulatif dan memanfaatkan kesempatan gimana ya?"
Kami semua terdiam, karena obrolan yang tadinya ringan jadi ketambahan beban.
"Yaah, itung-itung sedekah juga buat yang nerima" selorohku menanggapi obrolan dengan santai.
"Lagian kan, tadi dikabarin juga sama penyelenggara kalo infaq officialnya ada di kotak bertanda official" ucap yang lain menambahkan.
"Tapi kalo salah masukin gimana, kalo infaq kita ga sampe buat mereka?" Lanjutnya masih belum terima.
"Insyaallah dihitung sesuai niatnya, infaq buat Palestina." Jawabku, sejauh yang aku pahami.
***
Obrolan lain, saat aku dan seorang teman pergi kembali ke parkiran untuk mengambil kunci yang tertinggal.
"Menurutmu, apa yang bikin orang-orang ini mau berangkat ke sini buat aksi? Kalo dilihat-lihat, latar belakangnya beda-beda banget. Ada orang tua, anak-anak, pesantren, pekerja kantor, pengusaha, pekerja lepas, bahkan wibu. Apa yang bikin mereka mau berjuang, atau seengganya bersuara untuk Palestina ya?" tanyaku penasaran.
Soal ini, aku yakin ga semua orang tau persis apa yang sedang terjadi di Palestina, bahkan orang yang hadir dalam aksi tadi sekalipun. Beberapa mungkin juga tengah ikut-ikutan karena yang lain juga berangkat, sedang dia masih berusaha memahami dan belajar soal perjuangan Palestina. Sekelas pedangang asongan bahkan ikut menyumbangkan jualannya di tengah panasnya aksi. "Es teh ini gratis mba, ambil aja" katanya ringan.
Aku, jelas bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya sedang orang-orang ini lakukan di siang hari aksi yang panas? Aku belum paham.
Sambil berjalan, kami berdua melanjutkan obrolan. "Kalo aku sih, karena bisa apa lagi kita selain ikut hadir di sini? Selain materi dan media, walaupun mungkin juga ga seberapa dibanding perjuangan para pejuang Palestina. Cuma pengen ikut memperjuangkan, ya walaupun lagi-lagi gini doang."
Sambil menyebrang, aku menganggukkan kepala. "Iya sih, selagi bisa ya kenapa engga gitu ya" kataku sambil lalu.
***
Lain halnya saat kami berangkat. Di pinggir jalan, seorang pemulung berkata: "Ngapain sih repot-repot Palestina, Indonesia aja belum kelar"
Perkataan yang, gabisa begitu saja ditelan mentah-mentah dan dibalas saat itu juga. Karena pada faktanya, bapak tersebut mungkin belum menerima haknya di tengah kita yang memperjuangkan hak warga negara lain (walaupun ini bukan hanya soal warga negara lain, dan saat itu aku pun rasanya ga terima wkwk).
***
Cerita perjalanan hari ini dan perjuangan untuk Palestina, ternyata banyak banget pelajarannya. Sejak ilmu kenapa kita harus bergerak untuk Palestina misalnya, apa yang mendasari perjuangan untuk Palestina, dan apa yang sebenarnya sedang diperjuangkan. Apakah tanahnya, apakah perdamaiannya, atau muslimin di sana?
Karena Allah gasuka, kalo diibadahi tanpa kita punya ilmunya kan?
Terus soal niat dan Allah yang membukakan dan memperkenankannya, juga perkataan bapak pemulung.
Jangan-jangan, itu bukan bentuk ketidakpedulian. Karena bisa jadi, perkataan itu muncul, karena hak orang-orang terdekat di sekitar kita belum tertunaikan.
Semoga perjuangan buat Palestina diterima Allah, dan dikasih kemenangan. Semoga Allah jadikan kita orang-orang yang berperilaku adil.
***
Jumat, 13 Oktober 2023
Habis aksi mode ukhti, setelah sekian masa ga mode ukhti aksi 🙏
14 notes · View notes
lilanathania · 2 years ago
Text
Menerima Orang Tua
Saat masih anak-anak, kita mungkin sangat mencintai, bahkan mengidolakan orang tua. Seiring berjalannya waktu, terkadang perasaan itu memudar. Kita mungkin merasa kesal dan marah pada keanehan mereka. Tak sedikit pula yang merasa orang tuanya telah gagal mendidik, bahkan membangun hubungan toxic.
Tumblr media
Meningkatnya kesadaran akan isu kesehatan mental membuat banyak orang mempertanyakan hubungannya sendiri. Di berbagai situs web dan media sosial, ada begitu banyak pembahasan tentang toxic parents. Setelah mengetahui ciri-cirinya, kita mencocokkan dan bertanya-tanya, "Apakah orang tuaku seperti itu?"
Dugaan saya, satu dua hal pasti pernah terjadi dalam relasi kita dengan orang tua. Mereka mungkin terlalu mengontrol, memarahi dengan berlebihan, atau melakukan kekerasan fisik (di kasus yang lebih jarang).
Setelah mengetahui fakta ini, kebanyakan anak menyalahkan. Mengapa orang tua saya seperti itu? Apakah mereka tidak peduli dengan kesehatan mental saya? Mengapa mereka begitu egois? Mereka sudah lebih tua dan dewasa, mengapa tidak bisa membuat keputusan bijaksana? Tentu ini salah mereka! Saya yang masih kecil kan belum tahu apa-apa?
Betul, orang tua seharusnya lebih bijak. Namun, kita sering lupa bahwa mereka juga manusia. Lepas dari betul salahnya semua tuduhan kita, mereka juga punya kelemahan. Lepas dari penghakiman berdasarkan artikel di situs web, mereka juga bisa khilaf.
Dengan bertambahnya usia, seharusnya kita makin dewasa untuk menilai bahwa orang tua kita adalah pribadi yang abu-abu. Ayah dan ibu tentu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ayah yang inspiratif dan pekerja keras mungkin sangat disiplin atau galak. Ibu yang penyayang mungkin banyak menuntut dan baperan. Kita seharusnya kian memahami orang tua sebagai sosok yang kompleks.
Bayangkan betapa sulitnya menjadi orang tua. Mungkin kita dibesarkan dalam kondisi yang tidak ideal sehingga Bapak terpaksa melakukan a b c yang sebetulnya tidak terlalu baik. Mungkin kita merasa tidak dicintai oleh Bunda yang fokus bekerja demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Parenting adalah hal yang kompleks. Mengurus hidup sendiri saja susah, apalagi membangun keluarga dan mendidik anak. Adilkah menghakimi orang tua tanpa memahami situasi yang rumit?
Mencoba mengerti segala kesulitan ini membawa kita pada langkah terakhir (sekaligus terpenting) dalam menjaga hubungan dengan orang tua: memaafkan.
Pepatah berkata; memaafkan bukan untuk orang lain, melainkan diri sendiri. Pada sebagian besar kasus, orang tua tak akan minta maaf atas apa yang Anda anggap kesalahan besar. Mereka mungkin tak sadar atau bahkan malu atas kesalahan di masa lalu. Apabila kita memilih untuk menyimpan amarah, dendam akan perlahan menggerogoti. Demi kedamaian batin, alangkah baiknya kita memaafkan.
Orang tua memang bukan superhero yang sempurna. Justru dalam setiap kesalahan atau kekurangan, percayalah bahwa mereka sudah mengusahakan yang terbaik (dengan segala keterbatasan di waktu dan situasi itu). Sebanyak apapun uang yang harus dikeluarkan, selama apapun waktu yang harus dibuang, segalanya tak dihitung demi anak. Di balik semua hal yang terjadi, selalu ada cinta tulus dan harapan terbaik yang terselip dalam doa orang tua.
49 notes · View notes
carinameow · 5 months ago
Text
Asmah Bini Muda Yang Menawan
Aku ingin menceritakan pengalaman ku, berkenaan dengan peribahasa yg disebut diatas. Aku teringat kisah ini bila anak ku bertanya maksud peribahasa tersebut. Lantas pagi ini di pejabat ku, aku mahu berkongsi pengalaman yg kulalui mengenai ada ubi ada batas namun bagi maksud cerita ini adalah ada budi body di balas…
Ianya berlaku sekitar 2 tahun lepas iaitu pertengahan tahun 2000, dimana pada waktu itu aku sedang melaksanakan kerja di putrajaya, dan aku tinggal di sekitar kawasan KLIA. Aku suka pergi melawat projek ku menaiki pajero kerana ianya boleh ku bawa sehingga kawasan offroad.
Pada petang tersebut, aku dalam perjalan balik ke rumah dari putra jaya dalam keadaan hujan melalui lebuhraya sambil mendengar lagu-lagu dari dendangan Ramli Sarip..aku terpandang pasangan sedang menolak motosikal dalam hujan tersebut. Bila aku melintasi pasangan perempuan nya, aku terpandang dia sedang mendukung seorang bayi ....serta merta rasa kasihan kepada pasangan tersebut timbul di hati ku kerana terpaksa mengharungi hujan bersama bayi. Aku lantas memberhenti kan kenderaan ku walaupun dah agak jauh terbabas.
Setelah kudekati rupanya memang mereka menghadapi masaalah dengan motosikalnya dan bayi yang dikendong menangis dan hanya berpayungkan baju hujan. Aku menawarkan diri membantu dan ku ketahui si suami bernama Rahmat dan isterinya Asmah sementara anaknya yg baru berumur 13 bulan bernama Azim. Ternyata mereka menerima. Lalu ku buka kan pintu penumpang sebelah hadapan meminta isterinya duduk dihadapan, namun isterinya tak mahu dan aku jelaskan bahawa aku terpaksa melipat kerusi belakang untuk membolehkan motosikal suaminya di masukkan kedalam pajero. Akhirnya dia setuju..dan aku terpana bila Asmah membuka topi keledarnya…ermm cantik dengan kulit putih , rambut hitam berkilat separas bahu serta beralis hitam dan lebat. Terdetik kata hati ku kenapa lah dapat suami yang cam pekerja ladang jer ni..dan aku anggarkan umur Asmah sekitar 25 tahun aje.Sedangkan suami nya kurasa dah dekat 40. Aku tersedar dari merenung Asmah bila anaknya menangis lagi. Aku terus menghampiri Rahmat meminta dia tunggu kejap di belakang kenderaan ku untuk aku menarik hook kerusi belakang supaya dapat di lipat..dan aku beralih kesebelah pemandu. Ketika aku membuka pintu sebelah pemandu , sekali lagi aku terpegun, kerana Asmah sedang mengangkat branya untuk meyusukan anaknya dan secara tak sengaja aku terpandang teteknya yang putih serta pejal dengan puting yg masih kelihatan kecil dan berwarna agak gelap.
“Encik ..tak tau malu ke!” Asmah menegurku dengan nada marah namun tidak kuat suaranya. “kalau encik hendak menolong buat lah cara menolong, bukan ambil kesempatan cam ni” sambil dia berusaha menutup bahagian tubuhnya yg terdedah. Gumam nya lagi dengan nada yg masih marah.
“Maafkan saya, saya tak sengaja ternampak..!” Balas ku
“Dasar lelaki suka ambil kesempatan …. tak kira bini orang ke anak dara..!” gumam nya terus..namun kata-katanya membuat aku agak marah.
“Saya menolong awak bukan kerana nak ambil kesempatan kat awak, saya pun tak tau rupa paras awak sebab tadi awak pakai helmet! Saya berhenti nak tolong awak bila saya nampak bayi yang awak gendong. Sebab saya pernah rasa situasi macam awak alami sekarang. Kerana itu saya simpati dengan awak. Kalau awak rasa saya megambil kesempatan, awak boleh turun dari kereta saya , tapi tinggalkan anak awak dalam kereta ni jangan sampai kena hujan..nanti demam.” Tegas ku dalam geram dan marah
“Dan kalau awak marah atas apa yg saya buat tadi saya dah minta maaf, kerana pada saya awak bukan saja cantik diluar malah didalam pun sama, kerana itu saya terpaku tadi bila awak mula buka helmet awak ,dan sekali lagi bila saya terpandang …” sambung ku , namun aku tak berani meneruskan kata-kata ku.
“Apa maksud encik dalam pun sama?” tanyanya pula tapi masih dalam keadaan tegas.
“ Tak de pe…!” jawab ku sambil terus memusing badan untuk kebelakang membantu suaminya pula.
“Encik!”sebelum sempat aku melangkah.
“Encik! Maafkan saya kerana menyangka encik bukan bukan..” katanya dalam nada yang lembut.
“Tak pe lah…” katanya sambil berpusing menghadapnya kembali..
“Bagilah anak awak tu susu..biar berhenti tangisnya..!”kata ku
Dalam pada itu dia mengangkat bajunya keatas dada dan menyelak sebelah lagi tetek ..maka tertayang lah dengan jelas seluruh teteknya yg cantik itu.
“Encik tak boleh lama ..nanti suami saya tau!” membuat aku terkejut dan segera meninggalkan nya kebelakang pajero ku.
“ok Rahmat..jum kita angkat masukkan lam pajero..” hampir tak muat nak masuk , namun setelah berusaha akhirnya dapat juga memasukan moto mereka kedalam pajero walaupun pintu belakang tidak boleh ditutup. Rahmat bersetuju untuk memegang pintu tersebut.
“Nak bawa kemana ni”Tanya ku pada rahmat “Ermm tak tau le..”jawab Rahmat. Maka aku mencadangkan untuk kuhantar ke kedai moto kawan ku dan dia bersetuju.
Sepanjang perjalanan ke worksyop tersebut , sempat juga aku menjeling jeling kearah Asmah yg sudah tak kisah dengan kenakalan mata ku keatas teteknya yg sedang di hisap oleh anaknya.
“Encik..jangan asyik pandang tu aja..nanti terbabas nanti..lagipun saya malu tauuu…!!!” katanya separuh berbisik.. Saya hanya mampu tersengih.
Bila sampai di woksyop hujan dah turun ngan lebat…. sekali lagi saya menawarkan diri untuk menghantar anak isteri Rahmat balik. Asmah nampak keberatan namun akhir nya setuju setelah di pujuk oleh Rahmat. Akhirnya aku berkesempatan bersama Asmah dan anaknya tanpa kehadiran suaminya.
Setelah hampir 5 minit berlalu akhirnya aku memberanikan diri bertanya dimana sebenarnya umahnya.
“eh ingat kan encik tau..”katanya…rupanya umah nya masih jauh dari tempat aku tinggalkan suaminya tadi. Lebih kurang sejam setelah keluar dari Highway.
“Kalau menyusahkan encik, saya boleh turun disini.. lagipun suami saya dah percaya kat encik kan..!”katanya seolah menyindir aku.
“Awak masih tak percaya kat saya?” saya bertanya dia lagi.
“Entah lah…tadi jer dah saya terpaksa bayar dengan ..” gumamnya
“ini pulak hantar sampai rumah…”
Aku terus memberhentikan kereta.. “ooo tadi yg awak tayang tetek awak tu, awak rasa itu sebagai bayaran untuk pertolongan saya?” kata ku dengan nada geram.
“Awak tau tak!”
“Awak tu cantik..dan saya lelaki normal..kalau saya nak buat jahat..sekarang saya boleh buat..sape nak tolong awak? Kita kat tempat tak de org sekarang ni. Sekeliling kita ni estate.” Kata ku dengan nada geram.
“Saya tak minta pun awak buka bra awak..tayang tetek awak yg memang pada saya cantik..dan awak yg buka sendiri kan..”
“Saya dah beristeri..dan saya punya kedudukan serta kewangan yg cukup..buat apa saya nak paksa orang hanya nak tengok tetek..terus terang saya cakap..dengan kecantikan yg awak miliki tu..bukan saya saja yang ingin menikmati tubuh awak..malah ramai lagi yang saya pasti kepingin nak rasa tubuh awak. Dan saya hari ni punya kesempatan itu sekarang. Tapi bukan itu cara saya..sebab pada saya untuk menikmati tubuh seorang perempuan walau secantik mana pun tak kan ada keseronokan kalau di paksa alias rogol..! paham puan Asmah!”kata saya dengan geram.
“Pn Asmah jangan risau..saya tak kan minta awak tayang tetek awak lagi.Awak akan saya hantar balik kerumah awak dengan selamat.”
Aku teruskan kan memandu tanpa menghiraukan nya lagi. Dan sepanjang hampir 45 minit untuk sampai kerumahnya..kami hanya membisu dan aku langsung tidak menghiraukan nya dan hanya bertanya rumahnya bila telah sampai ke kawasan rumah yg disewa. Kawasan rumah sewa nya terletak dikawasan hujung kampong dan agak sunyi. Dengan kedudukan antara satu buah rumah ke satu buah agak jauh
Sewaktu sampai hujan masih turun dan bertambah lebat. Aku terpaksa memberhentikan kereta ku lebih kurang 20 meter dari rumah nya kerana kereta tidak boleh sampai kedepan pintu rumahnya.Ini kerana untuk kerumahnya terpaksa mendaki sedikit. Hujan yg lebat menyebabkan aku menghulurkan payung kepada nya agar anak nya tidak ditimpa hujan dan sementara aku terus menunggu di kereta sambil memerhatikan Asmah menaiki tangga tanah yang nampak nya licin akibat hujan. Sekoyong koyong aku melihat Asmah seolah olah hilang kesimbangan badan di hujung pendakian nya. Bila aku lihat dia membuang payung dan cuba mencapai anak pokok bunga yang ada di tepi tebing, mengesahkan yang Asmah memang hilang kesimbangan badan, dia berpaut untuk mengelakkan jatuh bersama bayinya. Aku terus melompat keluar dari kereta ku dan mendaki untuk membantu nya, namun tindakan ku agak lewat, Asmah terlepas pegangan pada anak pokok lalu mengelunsur turun menuju kearah aku yang sedang naik. Bila bertembung, aku juga kehilangan keseimbangan badan lalu kami sama sama jatuh terduduk di tanah , aku dibawah sekali, seluruh belakang tubuh Asmah di atas tubuh ku, namun nasib baik bayi nya masih didalam pelukan, menangis terkena air hujan. Terkial kial aku cuba bangun, walaupun badan Asmah kecil sahaja namun kerana keaadaan yang begitu menyebabkan aku agak susah untuk bangun begitu juga Asmah.
Setelah kami dapat berdiri aku ambil bayinya yang dah kuyup di dakapannya , terus melarikan ke pintu rumahnya. Aku biarkan asmah naik sendiri, sambil aku cuba memujuk bayinya yang menjerit menangis.Waktu ini baru aku perasan suasana persekitaran yang agak sunyi kerana tidak banyak rumah disitu. Asmah membuka kan pintu dan aku terus membawa masuk Azim kedalam dan membawa ke bilik air dan aku siram seluruh tubuh bayinya walau aku tau ianya sejuk namun ianya dapat membantu bayi tersebut supaya tidak mendapat demam.aku terus meminta tuala, baru ku sedar yang Asmah hanya memerhati sahaja perbuatan ku itu, dan dia macam tersentak dari lamunan bila aku meminta tuala untuk bayinya. Kelam kabut dia mendapatkan apa yang kupinta.lalu ku arahkan dia keringkan tubuhnya dan ganti pakaiannya yang basah dulu sementara aku menguruskan anaknya. Setelah selesai aku serahkan Azim padanya dan minta memberikan susu serta selimutkan bayinya dengan selimut tebal. Aku masuk semula kebilik air untuk membersihkan pakaian ku yg kotor kerana terlentang ditanah tadi. Setelah aku rasa bersih dengan pakaian basah tu aku pun berniat untuk balik, tapi aku lihat lantai rumah nya penuh dengan kotoran tanah dari pintu depan sampai kebilik air. Aku cuba mencari kain untuk mengelapnya serba sedikit sebab kotoran tersebut berpunca dari aku.
“ saya balik dulu pn Asmah..” kataku dari ruang tamu kerana asmah tentu berada didalam bilik sedang menyusukan anaknya.
“kejap bang..’katanya, pelik sikit aku dengar panggilannya , kerana dia memanggil ku abang.
“tak pelah ..tidurkan budak tu…saya nak balik ni ..lagipun dah kuyup ni..”kataku lagi.
“abg ..kejaplah” katanya lagi di muka pintu bilik nya.dengan hanya berkemban dan bahunya di tutupi tuala.
“dah tidur budak tu?” Soal ku, dia hanya menganguk lalu..
“nah…abg keringkan lah badan tu dulu…buka pakaian tu ..mah bersihkan..” katanya sambil menyuakan tuala kepada ku.
“eh tak payah lah..bukan ada baju lain nak pakai pun kalau badan kering .. tak pe ..” jawab ku
“baju abg kotor tu kat belakang..mah bersihkan sikit, pastu masuk dalam mesin basuh keringkan tak delah lencun macam tu… lembab je kann.. .. nah ambil taula ni. Buka baju tu..” arahnya pada ku.
Aku jadi termanggu… dan seperti pak turut pulak bila dia pegang tangan ku dan menarik tubuh ku ke bilik air semula. Aku hanya menurut dan sewaktu aku membuka baju baru aku teringat, injin kereta ku belum kumatikan, pintu keretaku tak bertutup, sah banjir dalam kereta akibat hujan lebat ni. Dengan hanya berseluar aku meluru keluar lalu bertembung dengan Asmah didepan biliknya secara berdepan , akibatnya kami sama sama terhumban ke sofa yang terdapat disitu.Kali ini aku pula menindihnya. Kami diam agak lama dalam keadaan begitu, sehingga lah aku tersedar yang Asmah mengerang kesakitan kerana aku jatuh menghempap tubuhnya.
“ma..maafkan saya. .. tak sengaja” kataku sambil bangun
“sakit ke..’ soalan bodoh ku keluar.
Asmah hanya senyum kelat dengan soalan bodoh ku itu.
Sewaktu bangun itu lah aku terpadang satu pemandangan yang membuat aku hilang sejuk tubuh ku. Kainnya terselak hampir mempamirkan segitiga larangan Asmah, namun seluruh peha nya telah terdedah, memperlihatkan pehanya yang putih gebu dan padat berisi, kata bidalan betis bak bunting padi. Ikut hati mau je aku terkam peha tu.
“abgggg…terkeluar biji mata tu karang..” tegurnya membuat aku malu sendiri, namun aku belum mengalah,
“maaf ye.. terlanggar..dan dan ternampak rugi tak tengok ..maaf lah ye.” pohon ku lagi.
“Nak kemana kelam kabut ni..macam nampak hantu je..?” soalnya.
Soalnya membuat aku tersedar tujuan ku berlari keluar, tanpa berkata apa-apa aku tinggalkan asmah termangu sendiri untuk menyelesaikan kerja ku.
Setelah mematikan engine kereta dan mengunci pintu nya aku balik semula kedalam rumah dan terus menuju kebilik air, Asmah sedang membilas bajuku. Dia tidak perasan kehadiran ku dibelakang nya, aku gunakan kesempatan ini meneliti tubuhnya yang hanya berkemban. Memang cantik, Punggung padat , ukuranku sekitar 38, bulat dan padat, pinggang pada pengalaman ku tak lebih 26 dan dada pasti sebab aku dah lihat dan merasa dia menongkah dada ku tadi, pastinya 34 atau 36b. Kulit nya memang putih, adik kecil ku serta merta bangun bila melihat belakang tengkuknya dengan anak rambut yang halus begitu putih menyelerakan untuk di kucup. Itu sebab wanita digalakkan memakai tudung dan berambut panjang untuk menutup bahagian yang boleh menaikkan syahwat lelaki.
“ehemmm..’ sengaja aku berdehem untuk menyedarkan Asmah akan kehadiran ku.
Dia menoleh kerah ku…
“abg ngendap mah ye..berapa lama dah kat situ..? soalnya
“baru je…” bohong ku..
“dah buka seluar tu ..mah boleh basuh sekali ngan baju ni..” arahnya..
merasakan asmah sudah agak selesa dengan ku, aku sengaja hendak menyakatnya. Dengan selamba aku membuka butang seluar dan melurutkan zip seluar ku di depannya.
“eeeeeeeeeeiiiiiiii..tak malu lah abg ni..pakai le tuala tu dulu… tak pun masuk sini… abg mandi dulu seluar tu letak je kat situ.. nanti mah basuh” katanya.
Aku pun masuk menutup pintu dan mandi. Keluar hanya bertuala, Asmah telah menunggu ku di meja dapur dengan kain pelikat dan sehelai kemeja t milik suaminya, lalu di hulurkan kepada ku.
“Mah dah buat kopi panas untuk abg.. mah nak basuh seluar abg dulu ngan mandi..” katanya sambil berlalu ke dalam bilik air. Aku memakai pakaian yang diberi di dapurnya sahaja.
“Bagus jugak ada kopi panas sejuk sejuk ni, cam tau tau je dia ni lah..” gumam ku sendirian sambil aku mengintai anaknya di bilik sewaktu melintasi bilik tidurnya. Nyenyak sunguh tidur si kecil, dan kesempatan itu ku teliti bilik tidur asmah, kemas sekali walau hiasannya ala kadar sahaja. Cukup berbeza ngan bilik tidur ku penuh dengan berbagai perabot hasil usaha isteriku menghiasnya..
Titttt…ttiiittttttt.tittttt..tittt… tetiba telepon bimbit ku berbunyi.
“brother ..camne ni mahal nak buat motor mamat ni, motornya cam masuk air le..” kata member ku yang membaiki motor suami Asmah.
“kenapa .. ermm mamat tu dah ko tanya boleh tak dia sattle kan tu..” kataku pula.
“ ni masaalahnya..dia ada berapa sen je..suruh aku bagi idup je..mane leh, nak kena sevis buka semua tu..” katanya lagi
“lama ke..dan berapa” Tanya ku lagi
“tiga empat jam le dan dekat dua tangan besar tuu..”jelasnya ..
“gini lah ..ko buat je lah.. suruh je dia tunggu.. tang kosnya ko ambik berapa dia ada, jangan ko cakap lak berapa kos sebenar, ko cakap yg dia ada je, selebihnya aku tanggung lah…amacam boleh tak..” terangku pada lan Rempit.
“ok lah kalau cam tu brother…” jawabnya.
“sape tadi tu bang..” tetiba Asmah bersuara dibelakang ku.
wow…Asmah nampak mengiurkan dengan hanya bertuala, mempamerkan pehanya yang gebus serta pangkal buah dadanya yang padat membusung menongkah tuala, membuat aku menelan air liur.
“abggggg….org tanya ni… lain pulak ditengoknya . tak penah tengok ke?” Katanya sambil berlalu kebilik nya.
Baru kesedari, Asmah telah berlainan melayani ku. Memanggilku dengan panggilan abang, tidak lagi malu malu walau hanya berkemban singkat begitu. Ini semua membuat aku rasa amat keliru. Mana tidak nya diawal perkenalan yang baru beberapa jam tadi dia begitu marah bila aku melihat tubuhnya, kini seolah seolah sengaja menayangkan keindahan tubuhnya untuk tatapan ku.
“menung jauh nampak… ingatkan apa tuu..” soalnya yang telah duduk di kerusi berhadapan dengan ku. Aku tak sedar bila dia sampai dan duduk. Ku renung dirinya yang dibaluti pakaian tidur jenis baju kelawar.
“cik abanggg..mah tanya ni.. dari tadi satu pun abg tak jawab ye.”ulangnya
“errrrr… apa dia..”kataku semula.
“ermm apa lah yg dilamunkannya tu…” balasnya
“org tanyaaa.. kenapa termenung sampai org duduk kat sini pun tak sedar?” sambungnya.
“oo membayangkan tubuh mah tanpa sehelai benang pun..mesti cantik kan..kan ..kan!” aku cuba bergurau, akibatnya sebiji kusyen melayang ke muka ku.
“hehehhe sorry gurau je …sebenarnya ermmm abg pelik tadi mah bukan main marah masa abang ternampak tubuh mah masa naik keta . ..siap kutuk lagi abang ni jahat le , tapi tetiba mah dah lain dan baru abang sedar mah dah panggil abang ni dengan panggilan abang… tu je” terang ku..
“ooo itu .. ingatkan melamun pasal apa tadi.. tak suka ke.. ermm mah minta maaf pasal kat kereta tadi, yelah abang pandang mah macam nak telan pastu suami mah ada lak tu…malu le mah…sebaliknya mah yg rasa bersalah marahkan abang tak tentu pasal, masa terjatuh tadi buat mah rasa bersalah marah abang, mah nampak keikhlasan abang, cara abang mandikan anak mah, selimutkan, mah sendiri tak tau nak buat apa yang abang buat tadi. ” terangnya.
“abang pun nak minta maaf sebab renung mah tadi… bukan apa mah, abang pun penah merasa apa yang mah rasa ari ni, waktu tu abang belum macam sekarang, masih bermotosikal, kena ujan, pas tu anak abang demam dekat sebulan sampai kejang kejang, dok bertunggu kat sepital, dengan pendapatan tak seberapa.. seksa rasa nya..tu sebab bila abang nampak tadi abang berhenti untuk membantu sebab abang tau susahnya bagaimana. Apa yang abang buat tadi tu nurse penah ajar abang kalau anak kita kena hujan ” balasku.
“abg dah kawin?”
“dah …dah 10 tahun pun… anak abg yg tua pun dah 9 tahun” kata ku
“tapi cara abang tengok tu cam tak penah tengok pulak….”
“bukan tak penah tengok .. penah tapi mah punya baru tadi le nampak..”
“kenapa mah punya lain ke .... tak cantikkan?” soalnya
“bila lak abang kata tak cantik?”
“tulah lelaki..dah ada pun masih nak tengok yang lain lagi.. miang tak abis abis” komennya
“dah ternampak ..tengok je lah …tak tengok rugi..”kata ku
Dari perbualan seterusnya aku mengetahui Asmah baru berumur 21 tahun dan baru setahun lebih berkahwin. Perkahwinan mereka adalah atas kehendak keluarga. Suaminya pula telah berumur 31 tahun, namun kelihatan lebih tua dari usia nya mungkin kesan dari bebanan jenis kerja yang dibuatnya.Dia rancak bercerita dari satu perkara ke satu perkara dan dapat kurasakan Asmah telah mulai selesa berbual dengan ku. Aku begitu tertarik dengan senyum dan gelaknya serta lesung pipit dipipi yang membuat asmah begitu cantik sekali bila tersenyum. Sesekali bila aku berseloroh atau bergurau, dia akan menjelirkan lidahnya, membuat aku begitu geram untuk mengulum lidah yang terkeluar dari bibir munggilnya. Bila Asmah ketawa akibat lelucon ku, aku dapat melihat gegaran didadanya di sebalik baju tidur jenis kelawar yang dipakainya, dan aku mengagak bahawa dia tidak memaki bra pun. Ku terangkan juga bahawa suaminya mungkin balik agak lambat sebab memakan masa untuk membaiki motosikalnya. Hujan yang semakin lebat disertai guruh kadang membuat asmah terkejut dan menyatakan rasa takut nya kerana rumahnya yang agak jauh dari rumah lain, kutanya juga tak takut ke kalau kena tinggal suami berkerja, kataanya hanya itu yang mampu suaminya sewa buat masa ini Perbualan kami bertambah rancak, selebat hujan diluar, asmah kelihatan begitu selesa dengan gurauan serta usikan ku, tidak lagi malu malu bila aku ajak berbicara tentang hal dalam kelambunya……
“ Bang ..masa mah nikah ..kawan kawan cakap jangan menjerit jerit masa buat tu..tapi sepanjang mah kawin ni tak penah pun mah terasa nak menjerit..?”
“buat apa tu mah..menjerit kenapa pulak..kalau sakit yelah menjerit..aduhhhh macam tu” kata ku pura pura tak memahami.
“abang ni buat buat tak paham pulak.. buat tu lahh.. ala abang ni…takkan tak paham!”
“ooo buat hubungan sex?” soal ku
“ye lah” jawab nya pendek sambil tertunduk malu kot.
“nape lak nak menjerit masa buat sex?” tanyaku lagi
Asmah mengangkat muka nya, dapat kulihat muka agak berubah memerah.mungkin ada perasaan malu untuk bercakap hal lebih jauh tentang sex.
“kawan cakap ..jangan menjerit sebab sedap sangat” katanya perlahan.
“ermm.. ye ke..abih mah tak rasa sedap tu ke..?”soal ku
“entah ..mah rasa biasa je.. kadang tu sakit ada le..tapi mah tak menjerit pun..” terangnya
“mah.. tau rasa stim.?” Ajak ku untuk membuka kisah nya.
“ah abang ni..dah lah tu citer lain lah” potong nya untuk memberhentikan aku dari terus membicarakan pasal tu.
Aku bangun dan duduk di sofa sebelah nya. Perlahan lahan ku raih tangan nya, kugenggam erat.
“mah..cakap le tak perlu malu, sebab dalam hubungan badan kalau tak terpuaskan akan membuat diri kita resah, lelaki maupun perempuan sama, mah penah rasa ada yang tak lepas selepas main?” soal ku.
“main..main apa lak bang?”
“ermm ..buat hubungan badan le..mah rasa macam sesuatu tak selesai dan mah rasa bengang sangat?” soalku lagi sambil terus bermain dengan jari jari nya didalam genggaman ku. Nampaknya tiada usaha Asmah untuk menarik tangan nya dari ramasan tangan ku ke atas tangan nya.
Asmah hanya mengangguk untuk menjawab soalan ku.
“mah hubungan badan ni sesuatu yang indah..jadi mah kena menikmatinya, dan kata pengkaji ianya sebahagian dari pelepas tension, tetapi kalau ianya tak dapat dinikmati akan menyebabkan diri lagi tension. So mah kena belajar menikmati. Mungkin selama ini mah buat penyerahan atas dasar tanggungjawab mah sebagai isteri je kot tu mah tak menikmatinya.Sebab mah pun kawin atas dasar keluarga, mah ada pakwe ye sebelum kawin?”
“eh mana ada..mah belum sedia masa tu..tapi ayah dah suruh..mah tak reti nak melawan. Ermm mah tak paham camne nak menikmatinya..bukan ke penyerahan mah tu sudah cukup.”
“tidak mah, penyerahan dengan rasa keinginan dan penyerahan atas tanggung jawab kan lain tu. Penyerahan atas tanggung jawab , mah serah kan tubuh mah walau pun mah tak de keinginan nak melakukan hubungan badan, sementara penyerahan dengan rasa keinginan tu pulak mah serahkan sebab mah rasa ingin nak melakukan hubungan badan disertai dengan perasaan kasih sayang, maka secara refleknya mah akan mengikut gerak hati mah sehingga mah rasa seronok melakukan hubungan badan, bukan hanya membatu dan menunggu saja… tu yang kawan mah kata mah boleh menjerit tu…”terang ku panjang lebar.
Asmah tersenyum mendengar penjelasanku sambil melirik kan matanya.Lesung pipit dipipinya membuat aku geram, ingin saja aku mencium nya sekarang,
“ishh abg ni…camne lah pulak boleh menjerit…abang kata tadi takde..”
aku hanya tergelak mendengar ulasannya.
Aku dapat merasakan asmah telah berminat dengan perbualan ini kerana dia terus melayan setiap persoalan yang ku utarakan, malah di telah tidak lagi malu untuk menceritakan kisah ranjangnya bersama suaminya. Aku mengubah kedudukan ku, menarik sebuah kerusi mengadapnya, lalu kedua peha nya aku kepit dengan peha ku, kurenung mukanya, ku tatap matanya sehingga akhirnya dia tertunduk malu….
Aku pegang dagunya dan angkat mukanya, sambil ku tenung matanya..
“mah.. abang minta maaf dengan apa yang abang akan cakap”
“kenapa pulak”
“kalau mah tak marah..abang nak bantu mah merasai apa yang kawan kawan mah penah cakap..”
“mak..maksud abang?”
aku hanya mengangguk kecil sambil meramas jari nya lebih kejap.Asmah cuba melepaskan tangannya dari genggaman ku.
“tapi mah isteri orang bang..mah tak mau jadi isteri curang”
“Mah tak ingin merasainya walau sekali.?”pancing ku sambil tangan nya ku bawa ke pehanya yang telah ku kepit dengan peha ku secara berhadapan. Mata ku terus merenungnya.Secara perlahan aku usap pehanya dengan tangan nya sendiri yang dibawah kawalan ku.
“rasai je mah ..jangan lawan perasaan yang sekarang ni dah ada dalam hati mah tu”pujuk ku lagi. Dia menundukkan mukanya semula. Ku intai muka nya dan aku melihat matanya telah terpejam.Secara perlahan aku mendekatkan muka ku kepipinya sebelah kiri dan kucium secara tiba tiba..
Terkejut asmah dengan perbuatan ku, serta merta melarikan muka nya dari ku. Di tatapnya wajah ku, aku lawan tenungnya. Aku biarkan dia mendapat kekuatan semula, ku hadiahkan sebuah senyuman,
“wangi..” ulas ku pendek,
Tiada sebarang aksi dari asmah.
“mah nampak tambah cantik, bila mah malu, merahhh jeee.. .” gurau ku
tetiba dia dapat melepas sebelah tangannya dari genggaman ku lalu aku dihadiahkan sebuah cubit di peha ku.
“aduii.. lebam nanti ni…”
“biar..nak rogol bini orang ye..” katanya mulai releks semula.
“sape nak rogol mah… abang nak cium pipi mah tu je..boleh abang cium lagi sebelah, nanti tak balance , sebelah je kena cium..”
“tak malu nak cium pipi orang…cium lah pipi sendiri tu”
“Camne nak cium pipi sendiri, lagi pun sedap tau cium pipi mah yang dah merah tuu..”kataku sambil tergelak kecil. Tangan ku, ku letakkan dibahunya. Tiada usaha asmah untuk menepis tangan ku dibahunya.Sekali lagi dia tertunduk malu.
Aku paut tengkuknya lalu aku dekatkan semula mukanya. Tiada penentangan
“abang cium ye …” tanpa menunggu jawaban dari nya aku terus meletakkan mulut ku kepipi kanan nya lalu ku kucup selembut mungkin. Lama ku labuhkan ciuman dipipi nya. Sehingga aku merasakan tangannya tetiba melekap di pehaku dan meramasnya. Aku tau dia menikmati ciuman yang kuberi. Secara perlahan ku alihkan ciuman ku tanpa melepaskan pipinya menuju ke mulut nya, bila sampai sahaja bibir ku ke bibirnya terus ku kucup lembut bibirnya.
Eermmmmmmmmm… hanya itu yang kudengar dari mulut Asmah, seraya ramasan tanganya di peha ku makin kuat.
Tiba tiba dia menolak dada ku membuat kucupan serta pautan tangan ku dilehernya terlerai. Sempat aku melihat air mukanya, nampak sekali berubah, menjadi bertambah kemerahan dengan matanya separuh kuyu, dan aku tau itu adalah tanda dia mulai merasai perasaan indah dalam hatinya.
“a..a.. abang.. Mah takut lah..!” katanya.. dengan nafas yang agak kelam kabut.
“apa yang mah takutkan?” soal ku.
“erkk…mah..mahhh entah bang.rasa tegak semua bulu roma mah..seram sejuk”
“mah penah rasa cam tu?” soal ku lagi kali ini tangan ku letakkan di pehanya.
Dia hanya mengeleng…
“itulah rasa nikmat yang abang kata tadi..dan itu pun baru permulaan… kalau mah tak lawan dan tak ikut kan rasa takut… mah akan rasa yang lebih lagi.” Terangku membuat dia tertunduk diam.. aku biarkan seketika keadaan itu, memberi peluang Asmah medapat kekuatan semula. Tanganku yang di biarkan asmah dipehanya ku gunakan sepenuhnya dengan perlahan lahan ku usap lembut dari lututnya sehinggan keparas separuh pehanya.
“mah..bulu roma mah tegak lagi ke?” dia hanya membisu dan masih tertunduk..
“bulu kat celah tu tegak sekali ke..”gurau ku,
“abangg niii….” Getusnya mencuka sambil menghadiahkan sekali lagi cubitan di pehaku, kali ni betul punya cubit dan aku rasa memang pehaku akan lebam akibat cubitannya.
“aduihhh..”
“padan muka ..mulut tak de insuran ni..”gumamnya lagi.
“ermm makin cantik pulak mah bila cam tu..” tambah ku membuat cubitan di pehaku ditambah lagi.
“abanggg..malu mah tau…” rajuknya.
“ermm nak malu kat sape kita berdua je kat sini.” Jelasku. Aku paut sekali lagi lehernya dan asmah membiarkan sahaja aku merangkul lehernya. Ku tarik mukanya dekat kemuka ku semula. Ku perhatikan asmah memejamkan matanya, seperti menunggu aku mengucup semula bibirnya. Ku lekatkan bibirku kebibirnya dan kusedut lembut mulutnya.
Errmmmmmmmmmmmmmmm… kali ini lebih panjang gumamnya dan tangannya bukan lagi di peha ku tetapi telah memaut kepala ku dan mulai bermain di rambut ku. Dapat kurasakan dia telah membuka sedikit mulutnya memberi ruang kepada lidah ku untuk meneroka kedalam mulutnya mencari lidahnya. Lidah kami bergumpal di dalam mulutnya. Aku tau asmah sedang menikmatinya. Aku melonggarkan pautan dilehernya. Asmah tidak berusaha untuk melepaskan kucupan ku malah memberi kan kerjasama dalam kucupan itu. Ku tarik tubuh nya merapat ke tubuhku. Kerana kedudukan kami yang duduk di kerusi secara berhadapan, kakinya pula di dalam kepitan kaki ku secara membengkok, membuat kami tidak dapat berpelukan. Dapat kurasakan lututnya menyentuh adik ku yang telah menunjukkan aksinya disebalik kain pelikat suaminya sendiri. Aku geselkan adik ku yang mulai menegang ke celah kedua kepala lutut asmah. Aku pasti asmah dapat merasai adik ku yang mengesel di kepala lututnya kerana dia sesekali sengaja menekan kuat kepala lututnya menekan adik ku, membuat aku merasa cukup terangsang. Aku teruskan kucupan ku sementara tangan ku berkerja meramas teteknya yang dapat kurasakan puting nya telah mulai mengeras walau masih berlapik kan bajunya. Aku tau Asmah mulai belajar menikmati apa yang sedang dirasainya. Tiada langsung penentangan dari asmah kali ini.Mungkin dia ingin merasai apa yang belum penah dirasainya.Asmah masih terus meramas kepala ku sesekali dia memaut erat tengkuk ku seolah tak mahu melepaskan bila mana aku merengangkan sikit kucupan ku untuk aku mengambil nafas.
Ermmmmmmmmmmmm… erangnya sambil tangannya memegang tangan ku yang telah memegang penuh buah dadanya. Dapat kurasakan betapa bulat dan kenyalnya buah dada asmah walau masih berbalut bajunya. Namun asmah tidak berusaha mengalihkan tangan ku dan juga mulutnya dari terus berkucupan. Aku alihkan pautan ku ke pinggang nya
Aku tarik tubuhnya untuk berdiri. Di menurut sahaja. Dari duduk kami berdiri tanpa melepaskan kucupan. Sungguh asyik asmah menikmati kucupanku. Setelah kami sama berdiri, terus aku raih tubuhnya rapat ketubuhku, lantas kami berpelukan. Sebelah tangan ku memaut tengkuknya sementara sebelah lagi memaut pinggang nya menarik tubuhnya rapat ketubuhku. Dapat ku rasakan kehangatan tubuh nya disebalik pakaiannya di dalam sejuk hujan yang semakin lebat diluar.
Nafas nya semakin laju, matanya terpejam rapat, tangannya memeluk erat tubuhku ketubuhnya. Sekali tangannya meramas ramas rambutku dan menekan kuat kearah nya seolah olah tidak mahu melepaskan permainan mulut yang sedang berlangsung. Hanya desahan halus sesekali kedengaran bila mana dengan sengaja aku mengeselkan batang ku di perutnya.Aku percaya dia dapat merasai batang ku yang telah mulai keras di perutnya. Sebagai balasannya dia menekan dan mengeselkan pussynya ke peha ku yang telah terletak di celah kelangkangnya. Aku dapat merasakan betapa hangatnya celah kelangkang asmah, dan dapat kurasakan betapa tembamnya ia.
Lama kami berkucupan, sehingga akhirnya aku leraikan kucupan ku dan aku larikan ciumkan menuruti mukanya.dari pipi kanan kepipi kirinya. Asmah terus memberi kerjasama dengan memalingkan mukanya kemana hendak ku cium, dan akhirnya aku menuju ke bahagian lehernya, ku sedut halus…
“iiiissssshhhhhhhhhhhhhh…..”desahnya
“aaaaabbbbaaanngggggggg ..tttolonggg jangan buat bangggg”katanya dalam rintih kepayahan mungkin dia begitu menikmati, namun dia terus memberi kerja sama dengan mendongak keatas membuat lehernya terbuka lebar untuk terus ku gomol. Aku ramas punggung nya sambil secara perlahan aku mulai menarik pakaiannya keatas. Aku teruskan serangan ku dibahagian mukanya.
sekejap kemulutnya, sekejap kelehernya dan sekejap kecuping telinganya. Semua perlakuan ku mendapat kerjasama asmah kerana aku telah tidak mengawalnya, kalau dia mahu dia boleh melepaskan diri, tetapi dia malah memaut leherku dengan erat supaya kau tidak terlalu jauh dari dirinya.Dapat ku singkap baju kelawarnya sehingga ke pinggang dan terus aku susupkan masuk kedua tangan ku kedalam pantiesnya dan kuramas kuat punggungnya yang terasa begitu padat. Dapat ku rasa pada usapan ku di belakang tubuhnya,bolaroma telah tegak berdiri, merinding seluruh badan, matanya kuyu mulut nya sedikit terbuka dan mendesah tanpa henti.
“eeeeeeessssssssssssssssssssssshhhhhhhhhhhhhhh ..aaaargggggggggggghhh..”
“ttttooolllllllllooongggg banggg mahhh..eerrrrrrrr.”
‘ttttaaakkkkkkkkkutttttttttttt” desahnya namun tiada usaha untuk dia melarikan diri dari serangan ku, namun tubuhnya tidak membenarkan dia menghentikan perlakuanku.
Aku hentikan kucupan ku, aku lepaskan ramasan di punggung nya, ku renung mukanya bila dia cuba membuka matanya seolah berat untuk dibuka..
“mah hh…buka baju ni ye sayanggg..” pintaku..
“bbbannnggg….janganlahh banggg..mahhhh…” pintanya namun air mukanya meminta aku melaksanakan apa yang hendak ku lakukan.
“maahhhh maluuu banggg…mahhh tak penah bogel depan lelaki…” sambungnya sambil mengangkat tangannya memudahkan aku membuka bajunya. Terbuka saja baju nya aku terus lemparkan ketepi , dan ku tatap gunung kembarnya yang indah itu. Nampak lebih putih dari kulit tangannya, bulat, pejal dan padat, telah keras berdiri dengan tapak puting hitam gelap sebesar duit lima puloh sen dan puting nya gelap kecoklatan sebesar sebiji jagung dengan mencuat keatas. OOhhh ini lah tetek yang paling aku suka, berdasarkan pengalaman ku, wanita bertetek begini, pussy nya tentu sempit dan tundunnya timbul @tembam.
“mahhh tetek mah benar benar cantik.” Puji ku membuat di tersipu malu
“abbbanngg dah le tuuu..mah malu laaa… abaangg jangan buat yee, cukup sampai sini je…”ulang nya. Namun dia membiarkan tetek nya terus terdedah untuk ku tatap dan bila tangan ku mulai mendekat untuk memegang teteknya, dia hanya membiarkan dan memejamkan matanya. Aku usap lembut teteknya, aku gentel secara perlahan kedua putingnya dan ianya mulai mengeras dengan sekitar teteknya mulai mengerutu menandakan dia mulai merasai keseronokan di belai begitu. Mulutnya terbuka sedikit..
iiiiiiiiieeeeeeeeeessssssssssssssshhhhh…
dalam dia menikmati perlakuan ku, aku buka baju t yang ku pakai, lalu aku paut pinggang nya , aku peluk tubuhnya rapat ke sehingga teteknya menekan dada ku tanpa berlapik lagi. Ahhh inilah nikmat yang tak boleh di gambarkan bila mana tubuh seorang lelaki bersentuhan dengan tubuh seorang perempuan. Kehangatan tubuh ku dan asmah telah bersatu, menghilangkan rasa sejuk akibat hujan. Aku cium semula pipinya dan beralih kemulutnya dan kami berkucupan lagi dalam keadaan masih tetap berdiri. Aku larikan ciuman ku kelehernya, ketetek nya. Aku kucup lembut pangkal teteknya, terus kepuncak bukit mencari busut kecil di puncak, lalu kusedut puting nya dengan tiba tiba…
aaargggggggggggggggggghhhhhhhhhhhhhhh…aaabbbbbbngggggggggggg..
rengeknya. Kami masih terus berdiri namun kedudukan kami telah menimbulkan lagi sensasi keduanya. Asmah melentik kebelakang dengan tubuhnya ku sangga dengan tangan ku di pinggangnya, mulut ku bermain di teteknya sementara pussynya terdorong kedepan, ku tunggu dengan batang ku. Bergesellah pussy asmah yang masih didalam pantiesnya dengan batang ku yang masih berlapik kain pelikat. Namun halangan tersebut tidak dapat menghalang rasa hangat di celah kelangkang akibat luapan nafsu kami berdua. Tangan asmah berpaut di tengkuk ku sementara sebelah lagi memegang punggung ku dan menariknya rapat ke tubuhnya. Ini membuat aku dapat merasakan adik ku berada tepat di belahan pussynya. Terasa begitu hangat.
eeerrrrrrrrrrrrrrgggggggggg….
Iiiiiiiissssssssssssshhhhhhhhhhhhh…..sssssssssshhhhhh
Desah nya berterusan..
“aaaaaaaabbbbaaannnnnngggg….” Rintihnya panjang serentak dia memaut punggung ku dengan sebelah kakinya. Aku terpaksa mengimbangi kedudukan kami agar tidak terjatuh. Dapat kurasakan denyutan di celah kelangkang asmah ke atas adik ku. Aku masih terus menikmati payu dara yang masih segar penuh bersusu bila kusedut, kanan dan kiri. Puting nya telah begitu keras.
Iiiiieeeeeeeeeeessssssshhhhhhhhhhh……. Rintihan asmah berterusan dan akhir nya kedua kakinya memaut pinggangku, membuat aku terpaksa bertahan seolah mendokung anak kecil, bezanya kalau aku mendukong anak kecil aku celapakkan di perut, namun asmah bercelapak tepat ke batang ku, dengan badannya di lentikkan kebelakang, memberi ruang luas kepada teteknya untuk terus ku nikmati. Punggungnya berayun mengesel pussynya ke batangku.
Aaargggghhh..abbbbannngggg..!!!!
Walau tubuh asmah tidak lah terlalu berat untuk ku dukong, namun aku tidak dapat bertahan lama dalam keadaan begitu, lalu secara perlahan lahan aku bergerak ke arah kerusi panjang, dan secara perlahan juga ku baringkan nya disitu. Ku lapikkan kepala nya di lengan kerusi dengan kusyen. Kaki nya ku lepaskan dari memaut pinggang ku, dan aku letakkan lurus di kerusi. Aku berlutut ditepi nya, merenung sekujur tubuh indah yang telah menyerah seluruh jiwa dan raganya untuk dibawa kepuncak nikmat syahwat antara cucu adam dan hawa, perbuatan yang menjadi punca terlontarnya adam dan hawa kedunia. Sekujur tubuh berwajah ayu berkulit putih bersih, berleher jinjang, berdada bidang dengan sepasang bukit kembar yang begitu indah membusung bulat dihiasi oleh puncak yang cantik serta lekuk pinggang yang masih kelihatan, sepasang kaki yang cantik dengan betis bak bunting padi, membuat aku terlupa bahawa tubuh yang sedang kutatap itu adalah milik orang.Aku menjadi sang pujangga yang terpesona dengan keindahan ciptaan Nya. Terbuai oleh rasa ingin menikmati buah terlarang, terlupa antara realiti dan hayalan.
Ermmmmmm…… rengeknya bila mana ku sentuh dengan kucupan di perutnya, diserta elusan lembut di kedua belah pehanya, disulami usapan bak seorang ibu di kepalanya. Matanya terus terpejam, bibirnya di ketapkan, perutnya di naikkan bila kucupan kelepaskan di pusatnya nya terbentuk indah seperti sebuah kolam itu. Tangan nya mulai beraksi kembali meramas rambutku bila tanganku menyelusuri sebelah dalam pehanya sehingga kelembah nikmat milik asmah.
Iiiieeeessssssssssssshhhhhhhhh….aaarrrrggghhhhhhhhhhhhh…..uuuuooohhh desis dan rintihannya bersilih ganti.
Aku bergerak ke puncak bukit, lalu kusedut, ku isap, aku ramas tetek asmah yang telah menjadi cukup kenyal dan cekang.Susu milik azim kini sedang ku teguk.
Aaaaaaaaarrrgggggghhhhhh…..aaaaaabbbbbbbbannnnnggggg….!!!. rintihnya berterusan…sambil tangan terus bermain dikepalaku sesekali menekan kuat keteteknya seolah mahu aku melahap semua teteknya. Jariku telah meyusup masuk kedalam pantiesnya menyelusuri belahan alur pussynya, dari persimpangan pussy dan anus, kutekan sedikit jari membelah alur nya menuju ke bijinya.
Aaaaaaaaaaaaassssssssssssssssss………….iiiiiiiiiiiiissssssssssssssssssshhhh!!
Tolong banggg jangannn main kat sittuuu ..mah jadi tak tahannn niii..
Rintih berpanjangan serentak aku mengigit puting berserta mencubit biji kelentitnya.Seluruh bulu romanya telah tegak berdiri. Tangannya mulai kehilangan arah, seolah tidak tahu apa yang mahu dicapainya. Sekejap berpaut pada kerusi, sekejap meramas rambut ku sambil membusungkan dada dan bersilih ganti dengan menguakkan kelangkangnya dan menaikkannya seolah meminta aku menekan kuat ke pussynya yang dapat kurasai lembutnya rerambut yang terdapat disitu. Terasa hangat jari jemariku yang berlumuran air dari lembah nikmat asmah yang telah mulai banjir. Adikku telah mulai meminta bahagiannya namun aku masih boleh mengawalnya untuk bersabar, bahawa kenikmatan sebenar akan dinikmati dari kesabaran.
Eeeeeiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiisssssssssssssssssssssshhhhhhhhhhhhhhhhhh……
Rintihnya bertambah berat, geloranya bertambah laju…tidak ku persia siakan ..
Aku selusuri tubuhnya dengan kucupan ku, dari teteknya ku selusuri perutnya, sekali lagi aku kucup di pusatnya, tangan ku mengambil alih di teteknya, ku ramas sekali kuat sekali lembut. Asmah terus hanyut dibuai nikmat yang mungkin tak pernah dirasainya.
Aaaaaaaaabbbbbbbbbbbbbbbaaaaaaaaannnnngggggggggggg!!!! Keluhnya .. sambil tangannya bermain di kepalaku…
Aku teruskan penerokaan mulutku, menuju ke destinasi yang paling erotik ditubuh asmah. Aku angkat sebelah kakinya, meletakkannya di atas penyandar kerusi, sebelah lagi aku juntaikan kebawah membuat ianya terkangkang, lalu aku cium pussynya disebalik pantiesnya yang nipis berwarna krim..
Eeeeeeeeeeeeerrrrrrrrrrrrrrrrrrsssssssssshhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!! Erangannya bertambah kuat tatkala aku menyedut kuat tepat kelubang pussynya walau masih berbalut panties. Dia mengangkat punggungnya dan menekan kuat kepala ku kearah pussynya…
Aaaaaaaaaaabbbbbbbbbbaaaaaaaaaaannnnnggggggggggg…..mmmaahhhhhh taaaakkkkkkkk taaaahhhhaannnnnnnnnnnn nnnnnnnn!! Desahnya……..
Aku mengalihkan ciuman ku ke sebelah dalam pehanya , namun dia menarik kepala ku kearah pussynya, seolah meminta aku terus mengomol celah kelangkangnya yang telah membasahi seluar dalam nya. Aku hentikan ciuman ku, lalu aku pandang mukanya, telah memerah, dengan mata terpejam dengan lidah sentiasa bermain dibibirnya seolah orang kehausan.
“mahhhh …boleh abang buka ni…” tanya ku sambil tangan ku mulai menarik seluar dalam nya melepasi tubuhnya, namun tersangkut dipunggungnya.
Asmah membuka sedikit matanya yang kelihatan amat berat untuk dibuka merenung ku dengan pandangan yang amat bernafsu..
“essss aaabbbannnggg…..abangg jahattt…..” luahnya setengah berbisik, sambil dia mengangkat punggungnya memberi ku ruang untuk menanggalkan pantiesnya.
Aku hanya mengangguk walau kurang mengerti maksud kata katanya serentak menanggalkan terus pantiesnya lalu ku campakan kesamping. Setelah tiada sehelai benang di tubuhnya, aku mengambil semula kedudukan ku, kali ini aku bergerak ke celah kelangkangnya, dia masih tetap terbaring di kerusi, dengan mata nya telah terpejam rapat dan mulutnya di ketapkan. Sebaik terselak pehanya aku renung tempat yang paling di idam oleh semua lelaki sewaktu bersama pasangannya. Lembah beralur asmah kelihatan begitu tembam, dengan bibir nya masih cantik bertaup rapat, putih bersih dengan dihiasi sedikit bulu halus disekitarnya.Kelihatan disebelah atasnya tersembul sedikit daging bulat kecil berwarna kemerah merahan dan aku tahu itulah biji kelentitnya. Secara lembut aku mengusap lembut biji tersebut..
Ssssssssssssssssshhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…. Serentak dengan sentuhan ku itu asmah mulai mendesah lagi serta melebarkan lagi kangkangannya membuka alur pussynya sedikit terbuka dan mendedahkan lagi biji kelentitnya. Aku menjadi amat terpaku melihat keindahan yang terpempan dihadapan mataku sehingga aku terlupa asmah memerlukan aku terus membelai disitu.
Aaaaaaaabbbbbbbbbbbaaaaaannnnnggggggggg…… keluhnya mendayu seraya mengangkat angkat punggungnya menyuakan belahannya untukku jamah, aku membiarkan asmah sendirian melayani luapan berahi. Tarikan di celah kelangkang asmah membuat aku tidak sabar untuk merasai lelehan air nikmat yang telah membasahi lurah indah miliknya. Kuraih sebelah kaki nya yang terletak di penyandar kerusi lalu kucium dan ku jilat di pelipat lututnya, bergerak menuju kecelah kelangkangnya di sebelah dalam pehanya. Kuselusuri sebelah dalam pehanya mengunakan lidah ku menuju tepat ke alurnya yang menanti untuk ku jilat semuanya.
Essssssssssssssssssssssssssssssshhhhhhhhhhhhhhhhhhhh………. Tangannya meraih kepala ku sambil asmah terus merintih seolah kepedasan bila lidah ku menyentuh tepat ke biji kelentitnya yang telah terkeluar dan keras menonjolkan dirinya dari dalam belahan pussynya.terus aku sedut dan gigit manja membuat asmah merintih, mendesah dan merayu…
Aaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrggggggggggghhhhhhhhhhh
Eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeesssssssshhhhhhhhhhhh
Uuuoooooooooooohhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..
Aaaaaaaaaaabbbbbbbbbbbaaaannnnnnnnnnnggggggggg….
Ssssssssssssssseeeeeeeeeeedddddddddddapppppppppppnnnnyyyyyyaaaaaa
Sambil dia menekan nekan kepala ku sementara punggungnya sendiri mengikut alunan jilatan ku yang menyelusuri alur pussynya yang ku belah dengan lidah ku. Sesekali aku tekan kuat lidah ku kedalam lubang nikmat milik asmah yang telah banyak mengalirkan air sehingga habis basah mulut ku. Bila aku berbuat begitu sengaja hidung ku, aku acukan tepat ke bijinya dan menekan dengan agak kuat serta aku hembuskan kepanasan nafas ku kesitu, sambil tangan ku mulai meraih bukit kembarnya yang telah benar benar tegang dengan putingnya terpacak keras dengan tapaknya mengerutu begitu kasar sekali menandakan asmah benar benar terangsang, helaan nafas nya kedengaran begitu laju dan amat tidak teratur, dadanya bersilih ganti dengan alunan punggungnya naik dan turun, tangannya benar benar kehilangan pegangan seolah semua yang dicapainya tidak dapat membantunya menempuh gelora nafsu yang sedang dirasainya, hanya desahan keluhan dan rengekan yang semakin memberahikan yang diucapkan. Kerana kenikmatan yang sedang di rasainya , asmah telah lupa, sebagaimana aku lupa diriku, hanyut melayari bahtera milik orang, aku menjadi nakhoda kepada kapal milik orang lain dan asmah lupa kepada nakhoda kapalnya, dia membiarkan bahteranya terus ku kemudi menuju laut gelora yang tak pernah ditempuhnya.
Aaaaaarrrrkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhh….sssssssssseeedaaaapppppp nyyyaaa bangggggggggg…
Iiiisssssssssssssshhhhhhhhhhh …aaaabbbbbbbbbbaaaaaannnnnngg pppannntaaattt maaahhhhh ………..tttttaaaaakkkkkk ttttttaaaaaaahhhhaaaannnbannngggg…..
Aaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkk…uuuuuuuuuuuuuoooohhhhhhhhhhhh…eeessssssssss…
Racau asmaah berterusan .. sedang aku terus cuba menghalang bah yang terus menggalir dari lubang pussy nya yang telah memberi tindak balas dengan menguncup dan mengembang mengikut jolokan lidah ku disitu.
Sehinggalah tetiba asmah mengepit pehanya, memaku kepala ku di celah kelangkangnya sambil meninggikan lagi pussynya membuat mulut ku terperangkap di bibir pussynya sambil dia menjerit kecil seperti melepaskan satu tanggungan yang amat berat…
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ….uuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhh
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaabbbbbbbbbbbbbbbbbbaaaaaaaannnnnnnnngggggg..
Diserta limpahan air keluar membuak dari lubang pussynya tepat ke dalam mulut ku. Aku tak dapat untuk mengelak terpaksa menerima semua air yang dikeluarkan kedalam mulut ku.Lama dia berkeadaan begitu sehingga aku merasa amat lemas dan membuat aku menelan sedikit air yang berada didalam mulut ku, pertama kali aku minum air lazat yang keluar dari lubang pussy perempuan, payau, agak masin dan berlemak namun ermmm sedap juga..
Aaah..ahhhh ..aaaahhhhhh….uuuuoooohhhhh keluhan dia saat akhir asmah melepaskan lelah pelayaran membuat aku agak selesa kerana kepitannya di kepala agak meregang, serta merta aku mengambil kesempatan untuk aku mengambil nafas.. sewaktu aku meleraikan muka ku dari celah kelangkangnya, sempat aku menjeling kearah alurnya, terlihat oleh ku belahannya terbuka menunjukkan isinya yang berwarna merah muda dengan lubang pantatnya terkemut kemut sambil melelehkan air pekat jernih yang amat banyak sehingga basah kusyen yang menampung punggungnya Aku masih di celah kelangkangnya dengan bahu ku menahan kedua pehanya supaya tidak merapat. aku buka ikatan kain pelikat ku . kini aku telah bogel sama seperti asmah, tiada seurat benang di tubuh kami.Telah berlalu sejuk akibat hujan pada petang itu diganti peluh keringat .aku terus bergerak menindih tubuh asmah dengan tubuh bogel ku dari celah kelangkangnya.Asmah masih memejamkan matanya menikmati sisa sisa pelayarannya sebentar tadi. Aku masih belum melayarinya, dan kini aku tidak akan membiarkan asmah belayar sendiri lagi, namun aku masih ingin melambung geloranya.
Aku mulai dengan ciuman di atas pussynya, naik keperutnya seterusnya keteteknya ku hisap, adik ku telah bertemu dengan teman baiknya pussy asmah
Isssssssssshhhhhhhhhhhhh…. Sekali lagi asmah mengeluh bila bijinya tersentuh dengan hujung kepala adik ku, aku perhatikan mukanya, asmah cuba untuk membuka matanya bila ku panggil namanya…namun terlihat olehku begitu berat kelopak matanya untuk dibuka
“maahhhhh…..” seruku di telinganya sambil aku mengosok batang ku di alurnya, dan asmah membalas tindakan ku dengan mengangkat serta menguakkan kakinya bagi batang ku betul betul terletak di alurnya..
“ yeeee bangggggg….ttteeerussskannn banggg…. Jjjannngannn sekkkssaaa maaahh lagggi banngggg..!” katanya penuh bernafsu dengan pandangan matanya yang begitu kuyu..
“mmmahh…bolehhh abangg bersatu dengan mahh..?” soalku terus mengoda, sambil tangan ku terus meramas lembut teteknya yang belum surut surut dari tadi.
“ye bang..bersatu lah dengan mahhh bang…mah ingin merasai kehangatan abang dalam tubuh mah bang…lakukanlah bang…” sahutan dalam nada tersekat sekat .
aku kucup semula mulut nya, badan ku telah bersatu dengan asmah tanpa berlapik seurat benang pun, tiada yang menghalang kini, asmah telah menyerahkan tubuh nya secara total kepada ku, bila mana sekali lagi dia membisikkan ketelingaku,
“aaabbbbaaannnnggg…masukkanlahh banggg..pantat mah gatal sangat ni..” desahnya , namun aku masih berminat untuk menyiksa nafsunya yang telah begitu terbakar oleh permainan ku, aku kembali menghisap cuping telingga nya sambil tangan ku dengan kasar meramas teteknya, dia hanya membusungkan dadanya membiarkan aku memerah kedua belah teteknya, sementara adik ku dibawah sana terus menerus mengoda lubang pussynya dengan hanya mengintai intai saje dia pintu masuk pussynya dan lebih menyondol biji nya menggunakan kepala adik ku. Aku dapat merasakan asmah berkali kali cuba untuk mencari sudut yang tepat supaya adik ku menuju kelubang pussynya.setiapkali adikku menjumpai pintunya , sengaja aku jarakkan dan letak semula melintangi alurnya dan menyondol bijinya.
“abbbannnnggg tolong lahhh bangggg, puki mah dah tak tahannn . rodok batang abang tuu…. Eeessshhhhhhhhhhhhhhh “ rengeknya setiap kali aku mengelak mememasukkan batangku.
Tetiba dia menyeluk tangan nya meraih batang ku dan mengarahkan ke lubang pussy nya, dan bila mana telah berada di tempatnya serentak dia mengangkat punggungnya keatas membuat kepala adik ku terbenam kedalam lubang pussy nya. Terkejut aku dengan tindakannya itu.Terasa hangat lubang pussynya walaupun telah banjir yang memudahkan batang ku menyelinap masuk. Kaki nya terus memaut pinggangku dan menarik rapat punngungku agar batang ku masuk sepenuhnya kedalam pussynya. Mau rasanya aku terus memasukkan semuanya kerana begitu kuat sekali sedutan dan kemutan yang dilakukan keatas batang ku. Namun aku masih belum mahu mengaku kalah dan ingin terus melihat reaksi seorang wanita yang telah berada di puncak keinginan untuk bersetubuh. Aku tahan tubuh ku dari bersatu dengan nya, ku lihat asmah telah pun mengetapkan bibir serta memejamkan rapat matanya. Nafas tidak teratur, punggung tetap berusaha menolak keatas untuk memasukkan batang ku sepenuhnya masuk kedalam pussy. Sengaja kuhindarkan dengan meninggikan pungungku bila dia menolak keatas, dan membiarkan bila mane dia menurunkan punggungnya, membuat kepala batang ku sahaja yang keluar masuk kedalam pussy nya.
“aaaaaabbbbbbbbbbbbbbbbaaaaannnnnnnnnnnngggggggg….masukkkkkk kan lahh banggggg” rayunya penuh berahi bila dia tidak berjaya untuk mendapatkan batangku didalam pussy nya.
“aaabbbbbaaaanggggg seksa mahhhh..”rungutnya seperti marah dengan perbuatan ku. Dia telah mendiamkan diri nya, tidak lagi berusaha untuk mendapatkan batangku kedalam pussynya, namun dia mengangkang lebar membiarkan batang ku terletak memenuhi alurnya. Bibir pussynya terkuak bila batang ku megosoknya tanpa masuk kedalam.
Issssssssssssssshhhhhh…aaaabbbbbbbbaaaannnngg … keluhannya berterusan
“ mahhhh … pantat mah untuk abang ke!” soalku di telinga nya.
“ ye banggg…pantat mah untuk abang …tubuh mah untuk abang.. mah mahukan abang memuaskan nafsu mah… mah nak batang abaang… mah nak air abangggg..” tak kusangka itu jawapan nya, mungkin kerana dia telah begitu hanyut di buai gelora nafsu yang tak pernah dirasainya.Hilang malu, hilang segan..
“ mahhh… mah benar benar inginkan melakukan ngan abang walaupun mah akan jadi isteri curang…?” aku tahu dengan soalan ku akan membuat dia memberhentikan apa yang sedang berlaku, namun aku ingin mengetahui sejauh mana dia ingin menikmatinya, dan seandainya dia masih mahu meneruskan, aku percaya aku takkan punya masaalah dilain kali untuk merengut nikmat dari tubuhnya. Dia diam seketika, dan tepat memandangku dengan mata penuh layu.. membuat aku agak leka bila mana tetiba dia melentingkan badannya dan menolak tubuh ku jatuh dari sofa. Aku jatuh terlentang kelantai, sepantas kilat dia naik keatas tubuh ku dengan mencangkung dan mencapai batang ku terus di tujukan kelubang pussynya lalu dia menurunkan punggungnya, membuat batang ku terbenam keseluruhannya kedalam pussynya.
Eeeerkkkkkkkkkkkkkkkkssssssss……..aaaaaaaaaaaaaaaaaarggggggggghhh isssssshhhhhhhh keluhnya serentak dengan kemasukan batang ku tengelam habis kedalam pussynya, lantas dia menindih tubuh ku, mengunci pergerakan ku. Aku diserang kini, dia menguasai keadaan, dia di atas ku, memulakan henjutan dan gelekan punggung nya, .Kini asmah telah menunjukkan aksinya, membuat aku hamya mengerang kesedepan bila mana dia mengelek punggungnya mengeluar masukkan batangku kedalam pussynya yang kurasa makin sempit dan hangat serta kuat kemutannya ke seluruh batang ku.
“eeeeeessssssssshhhhhhhhhhh se.. ssss..sseeedapppnya ……” keluhan tersekat sekat sambil dia terus mengenjut ku. Tangannya menopang didadaku, bertahan menggunakan lututnya bercelapak di atas tubuh ku, sambil mengelekkan pinggangnya, membuat aku juga hampir tewas setiap kali dia melakukannya kerana kemutannya berirama mengikut gelekan pinggangnya. Aku cuba untuk meraih teteknya yang beralun mengikut rentak henjutannya namun tangan nya yang menopang dadaku menghalang pergerakan ku, hanya tangan ku dapat meraih pinggang serta meramas punggungnya yang telah begitu pejal dan mengerutu. Aku tahu seluruh bulu di tubuhnya telah meremang, bukan kerana ketakutan tetapi kenikmatan yang diterima oleh tubuhnya membuatnya begitu.
Aaaaaaaaaaaaaa.rrrrrrrrrrrrrghhhhhhhhhh..issssssssshhhhhhhhhhhh
Uuuuuuuuuuuuuoooooooooooohhhhhhhhhhhh..!!!!!!! jeritnya dengan merebahkan badannya, lalu aku dipeluknya erat, punggungnya ditekan rapat ke tubuhku menelan sedalam mungkin batangku, kakinya di kepitkan melingkari kedua kaki ku, tubuhnya menjadi kejang, kemutan di dalam pussynya menjadi semakin kejap seperti diperah perah batang ku, terpejam mataku menikmati kemutan yang begitu, aku balas dengan memeluk tubuhnya. Beberapa saat kemudian ku rasa lubang pussynya terbuka dan tetiba mengemut semula dengan lebih kuat serentak
uuuuuuuuuuuohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..
Seketika kemudian dapat kurasakan seluruh tubuhnya bergetar dan tersentap sentap, bersama lelehan air hangat dari pussynya berterusan. Lama juga dia berkeadaan begitu, kurasakan dekat 2 minit, sehingga aku hampir lemas dengan rangkulan yang begitu kuat. Aku menjadi sedikit takut,kalau asmah kena sawan, sebab aku tak pernah menghadapi klimaks seorang perempuan yang begitu. Akhirnya keadaan itu reda, asmah terbaring lesu di atas tubuh ku, namun deru nafas nya yang laju seperti orang baru menamatkan larian 100 meter meyakinkan aku dia masih sedar. Aku biarkan seketika keadaan itu dimana batang ku masih terbenam didalam pussy yang telah mulai longgar. Aku cium pipinya lembut sambil aku usap belakang badannya mulai dari punggungnya dan naik hingga ke tengkuk nya..
Ermmmmmmmmmm ..satu keluhan berat dilepaskan tatkala aku membelai rambutnya yang telah berselerakan. Bila mana ku intai matanya masih terpejam rapat.
“mahhhhh… !” bisik ku di telinga nya.
“ermmmm….!” Hanya itu yang mampu dijawabnya.
“puas?” soal ku lagi
“ermmmm….” Masih lagi dia belum dapat bersuara, sambil kuperhatikan lidah nya menjilat bibirnya sendiri seperti org kehausan, nafas nya masih belum teratur, mungkin dia masih merasai sisa baki nikmat yang baru di dapatinya.
Secara perlahan aku angkat dan turunkan punggung ku untuk membuat aksi sorong tarik didalam pussy nya dengan dia masih meniarap diatas tubuhku. Tiada tindak balas darinya. Dia hanya menurut perlakuan ku. Tubuh nya tetap ku usap dari punggung sehingga ke tengkuknya.Sesekali aku berm,ain di lubang anus nya dengan jari ku. Mulut ku mencium seluruh muka nya sesekali aku kucup mulutnya, ku basahkan bibirnya dengan kucupan ku. Aku teruskan aktiviti ku menjolok lubang pussynya walaupun tiada tindakbalas dari nya. Aku dapat rasakan air pussynya ikut turun setiap kali aku menarik keluar batang ku. Asmah hanya membiarkan perlakuan ku tanpa memberi sebarang reaksi balas. Aku tetap tidak berputus asa memancing semula nafsunya, lantaran aku belum mencapai kepuasan, meledakkan air gatal dari kantung telur ku.
Beberapa ketika kemudian dapat kurasakan pussynya mulai memberi tindak balas semula. Pussynya mulai mengetat, dan punggungnya mulai mengikut rentak tujahanku. Dia akan menaikkan punggungnya bila aku menurunkan punggungku dan menurunkan pussynya bila aku menaikkan punggungku. Namun tubuhnya masih longlai tertiarap diatas tubuh ku. Aku teruskan dengan rentak yang perlahan, memasukkan dengan perlahan dan menarik keluar juga dengan perlahan. Aku Bantu pergerakan nya dengan menyangga pinggulnya.
Errrrggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhh… mmmmcccpppppppppp.. desahnya sambil dia menelan air liurnya sendiri.
“mahhhhh..boleh abg teruskan….”bisikku lagi
“ermmmmm..yyyeeeee bbbbannngggg….”barulah dia dapat membalas percakapan ku seraya mengangkat mukanya lantas dia mengucup mulut ku. Berdecit decit bunyinya hasil kucupan kami. Kali ini rentak tujahan ku telah agak berbeza, dimana aku menolak keatas secara cepat dan menarik keluar secara perlahan, dan bila aku rasa agak penat aku ubah dengan menolak secara perlahan dan bila dia hampir semua batang ku masuk secara cepat aku menarik keluar. Ini membuatkan gelora asmah datang kembali. Aku tahu bila mana dia mulai memberi tindakbalas yang lebih rakus semasa berkucupan, dia begitu beriya iya mengucup mulut ku, asmah telah pandai menjulurkan lidahnya kedalam mulut ku mencari lidah untuk bertarung. Habis seluruh dalam mulutku di jelajah oleh lidahnya. Tangan nya meramas dan menarik narik rambutku. Irama punggungnya makin laju. Kemutan pussynya makin berirama mengikut jolokan batangku didalam pussynya. Kali ini aku ingin menjadi kapten pula. Secara perlahan aku mengubah kedudukan. Aku pusingkan badan mengalih kedudukan dengan masih tetap berpelukan dan berkucupan dan batangku masih didalam pussynya, asmah dibawah aku pula diatas. Aku teruskan kucupan ku sambil tangan ku mulai meraih sebelah kakinya. Aku tarik kakinya membuat sebelah kakinya bengkok merapat ketubuhnya.Kali ini aku buat henjutan yang laju sambil terus mengucup mulutnya. Punggungnya makin serasi mengikut irama henjutan ku. Tubuh belakang ku habis digarunya, untung kukunya tak panjang, kalau panjang mau bercalar seluruh belakang tubuh ku. Asmah telah mulai mendapat gelora nafsunya semula, tangan nya menerawang tak tentu arah, sekejap mendepang, sekejap memelukku kuat, dia cuba melepaskan kucupan ku, namun aku belum lagi mahu melepaskannya. Aku masih mahu terus menyeksanya dalam gelora nafsunya sendiri. Akhirnya dia mencapai telinga ku, menariknya membuat kucupan kami terlepas serentak itu juga asmah melepaskan keluhan yang maha berat
oooooooouuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
ieeeeeeeeeeeeeeeerkkkkkkkkkkkkkk….iiiiiiiiisssssssshhhhhhhhhhhhhhhh
dengan kepala tergeleng kekiri dan kanan. Kakinya sebelah tergantung dalam pautan ku namun sebelah lagi dibengkokkan bagi dia mendapat kekuatan untuk menolak punggungnya keatas supaya pussynya tersua terus untuk batang ku sepenuhnya masuk. Kemutannya bertambah kuat kali ini. Aku alihkan serangan mulut ku keteteknya, nampak olehku puting nya yang begitu keras sekali, membuat aku begitu geram lalu aku gigit disitu silih berganti dengan teteknya sebelah ke sebelah. Henjutanku makin kuat sehingga mengeluarkan bunyi pertembungan celah kelangkang ku dengan celah kelangkannya.
“abbbaaaanggggg……….. ssssssssseeeeddddddddaaaapppnnyyyyaaaaaa….”
Oooooooooooooooooooohhhhhhhhhhhhhhhhhhh… terrrrrruuuuuuuss banggggg, … jjjjoooollokkkkkkkk lagiiii bangggg…” racau Asmah makin mengila.
Aku tinggalkan teteknya, aku tegakkan badan ku, ku paut kedua kakinya lalu ku kuakkan lebar lebar, aku ingin melihat batang ku keluar masuk kedalam pussynya, ermmmmm nampak pussy asmah telah naik bibirnya, menjadi lebih tembam dari sebelumnya mengemut batang ku, terlihat oleh ku bibir pussynya tengelam timbul mengikut alunan batangku yang keluar masuk. Bijinya tersembul berwarna putih kemerahan. Pemandangan ini membuat aku begitu bernafsu untuk aku melepaskan air gatal ku kedalam pusyynya. Aku begitu ingin melihat air pekat ku meleleh keluar dari belahan pantatnya. Henjutan ku makin laju sehingga aku merasakan semua tenaga ku berpusat di batang ku.
Aaaaahhhhhhhhh…oooohhhhh…aaaahhhhhhhhh… rengekkan asmah berterusan. Aku makin tidak sabar untuk mendaki kepuncak, lalu aku letakkan kedua kakinya di bahuku dan tangan ku ku letakkan di teteknya. Segala beban berat ku ku lepaskan ditetek, aku luruskan kakiku, terangkat punggungnya bila ku buat begitu, lalu aku hentakkan ku bertambah laju. Aku tahu aku akan sampai dan telah kurasa segala air ku telah berkumpul untuk meledak keluar.
“aaarggghhh maaahhhhh sedaaaapppnya pantat mahhhh …hangaattttt dan kuat kemutnya.aaaa.” kali ini aku pula yang meracau.
“Mahhh punnn seddappp sangat nii banggggg… mahhh dahhh takkk tahannn niiii.. laju lagi bangggg lekassss banggggggggg, puaskann mahhh..” balasnya dalam kami menuju puncak kenikmatan…
“kemut mahhhh ..kemut kuat kuat mahhh…mah takkan dapat dari laki mah tuuuu.” Lagi racau ku..
“ eergghhhh hhh .. terus banggg… … henjut mah bangggg, henjutt lagiiiiiiiiiiiii” jeritnya…
“lagiiiiii banggggggg… laki mah bodohhhhh bangggg.. tak pandai henjutttt..mah nak abgg henjut kuat lagi bangggggg..”
“aaarggghhhhhhh ..terusssssssssss banggg lajuuu..lajuuuuu lagi bangggggg”
racaunya membuat kau tambah laju menghentak pusyynya.
Tetiba dia mengerang dengan panjang……....
“Aaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…
Hghghhgggggggeerrrrrrrrrrg…mahhhh nak sampai lagiiii bangggg sikit lagiiiiiiiiii…” racaunya masih berterusan.
“mahhhhh abbggg nak sampaiiii… kat dalammm yeeeee”soalku ingin kepastian.
“terus banggggg mah nakkkk air abaannngggggggggggggg” jawabnya..
kepala tergeleng terus kekiri dan kana, tangannya memaut leherku membuat tubuhnya melengkung, menambah lagi kuat kemutannya, sehingga akhirnya dia tetiba kejang menolak kuat kakinya untuk lepas dari bahuku, nanum aku tidak membenarkan malah aku terus menindihnya sehingga lututnya bertemu dengan teteknya, lalu kau henjut laju…selaju yang aku mampu..
aaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrggggggggggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
serentak kami menjerit nyaring, satu ledakan penuh nikmat aku lepaskan kedalam pussy asmah, 3 , 4 lebih 5 kali aku melepaskannya. Asmah juga memancutkan air nikmatnya sekali lagi membasahi celah kelangkang kami.Tubuh kami bersatu menjadi satu, masing masing memeluk erat seolah tidak mahu melepaskan pelukan antara satu sama lain.Beberapa detik kami terus berkeadaan begitu bagi terus menikmati sisa sisa perjalanan penuh nikmat. Akhirnya batang ku mulai melesu dan sedikit sedikit mulai keluar dari lubang nikmat yang baru di jelajahnya. Perlahan lahan aku leraikan pautan dan pelukan ku. Ku lepaskan kakinya terus terdampar mengangkang di bawah tubuh ku. Aku masih terus menindihnya sambil mengucup ubun ubun nya. Membiarkan keadaan meredakan kami. Bila aku merasa punyai kekuatan aku baring disisi nya. Ku lihat dadanya masih berombak mengatur nafas, matanya masih terpejam rapat, kakinya terkangkang luas, tubuhnya penuh dengan keringat,walaupun hujan masih lagi lebat diluar. Aku mengiring mencium pipi nya, mengangkat sedikit kepala ku, mengintai celah kelangkangnya, terlihat oleh ku air pekat meleleh sedikit keluar dari belahan nya yang belum begitu bertaup semula. Ku calit sedikit air yg terkeluar lalu ku calitkan di kedua kening nya. Ku lihat seluruh tubuhnya, teteknya penuh kesan lebam akibat serangan ku tadi, bibir pussynya menjadi agak birat berbeza semasa mula aku nampak tadi. Teruk juga kot aku kerjakan pussynya. Aku kucup mulut nya..
“terima kasih sayang….’ Ucapku
Dia merangkul leher ku membuka matanya sedikit dan merenung ku, lama dia merenungku, tetiba aku terlihat air mata nya mengalir.. aku menjadi terkedu..
“maaf kan abang sayangg sehingga membuat mah jjadi isteri curang..” kataku.
Ditariknya muka ku dekat ke mukanya lalu aku dihadiah sebuah kucupan yang panjang.
“mah tak menyesal apa yang baru mah lalui dengan abang…” katanya
“tapi kenapa mah menangis?” pujuk ku sambil membelai rambutnya yang kusut.
“mah takut bang…”jawabnya sambil menyembunyikan wajahnya di dadaku.
“mah takut apa akan berlaku pada mah selepas ini…. Sebab kita baru kenal beberapa jam…” jawabnya. Hening seketika.
“jangan tinggalkan mah bangggg…” lanjutnya. Aku dapat rasakan air matanya mengalir hangat didadaku. Namun aku masih berdiam diri tidak menjawab persoalannya.
“mahhh takkan minta abang untuk mengambil mah…tapi jangan biarkan mah bersendirian menghadapi kemungkinan yang berlaku…” lanjutnya.
Aku kucup dahinya.. aku raih wajahnya sehingga mendongak, lalu kutatap wajahnya..
“mah abang janji takkan tinggal kan mah….” Hanya itu yang dapat ku katakan bagi mengurangkan keresahan dihatinya.. ..dan aku pasti ini bukan kali pertama dan terakhir aku akan mengunjunginya. Aku takkan melepaskan wanita sehebat asmah…tak menyesal kalau aku terpaksa bertanggung jawab!
4 notes · View notes
duniasoputra · 9 months ago
Text
p e n j a r a
Salah-satu pemeran series Anne with an E pernah mengatakan bahwa :
responsibility is a prison;
tanggung jawab adalah penjara, dimana kau tidak bebas, selalu tertekan, terjebak, dan terbelenggu didalamnya.
Hal tersebut bisa jadi benar, bisa juga jadi kurang tepat. Semuanya tergantung bagaimana caramu memandang.
Tapi, jika kau memang merasa tanggung jawab yang kau emban saat ini sebagai penjara dan kau merasa tidak betah didalamnya, kenapa tidak kau perindah saja penjara tersebut? Karena sampai kapanpun, selama nafas masih berhembus kau takkan pernah lepas dari yang namanya tanggung jawab.
Entah tanggung jawab sebagai manusia, sebagai seorang muslim, sebagai seorang anak, sebagai seorang pekerja, pelajar, dimasa depan nanti tanggung jawab sebagai seorang istri, orang tua dan lain sebagainya.
Bahkan setelah tiada pun kau masih akan mempertanggung jawabkan semua perbuatanmu yang ada di dunia ini, bukan?
Maka dari itu, alih-alih mengutuki penjara yang saat ini kau huni, akan lebih baik jika kau menerima dengan lapang, dengan rasa sadar dan penuh kesabaran. Terima segala hal yang ada didalamnya, perindah penjaranya agar kau bisa betah disana.
Dengan begitu, walau kau berada didalam penjara sekalipun kau tak akan merasa terjebak, kau akan merasa bebas.
Karena, yang bisa membuatmu terbebas, bukan orang lain. Tapi, dirimu sendiri.
Barangkali, saat ini kau (mungkin) belum terlepas dari beberapa penjara. Karena keadaan memaksamu untuk terus berada disana. Tapi, kau tak perlu khawatir. Sekarang, coba hampiri cermin yang tiap hari kau pandang. Tatap lamat-lamat sosok yang ada didalamnya, kemudian katakan:
"Aku hanyalah manusia biasa dan aku mempunyai banyak tanggung jawab. Entah tanggung jawab sebagai manusia, sebagai pekerja, pelajar, anak, dan lainnya. Jika tanggung jawab ini adalah sebuah penjara, aku akan menjadikan penjara ini sebagai penjara paling menyenangkan sedunia."
Jika kau bisa melakukan itu, selamat! Kau telah merdeka walau kau berada dalam penjara.
Sangkar, 26 Februari 2024
3 notes · View notes
unlimitedx · 7 months ago
Text
Kocakan Hebat
Ini pulak kisah aku. Aku ni perempuan kampung. Tapi kalau pasal berhias dandan, bolehlah dikira hebat. Laki aku pula memanglah handsome dengan kulitnya yang serba cerah. Tapi tubuhnya agak kurus lagi pendek. Aku sendiri berdiri se kaki lebih tinggi daripadanya. Rupa paras aku ni memanglah cukup layak bergelar ratu. Sudahlah kulit aku putih melepak, lembut dan halus pulak tu. Manakala potongan tubuh aku pula jelas menjanjikan seribu kebahgiaan buat para lelaki.
Walaupun dah hampir dua tahun kami kahwin tapi masih lagi belum dapat anak. Namun aku tak kisah sangat tentang itu. Bahkan aku rasa lebih baik. Umur aku pun baru saja masuk 20. Dan buat masa ni aku tak nak rungsing resah menjaga budak. Tambahan pula aku memang suka mengongkek. Jadi terfikir juga aku. Kalau dah dapat anak nanti, tentulah aku tak akan dapat bekalan kongkek yang secukupnya. Jadi sekarang ni selalu gak aku dapat. Itu pun kalau tak period dan laki aku tak gi kerja luar.
Aku tinggal di sebuah rumah kampung. Di sebelah rumah aku, pada jarak lebih kurang 10 meter, terdapat sederet tiga pintu rumah sewa. Itulah jiran jiran aku yang terdekat. Ianya dihuni oleh 20 hingga 30 orang lelaki yang tinggal secara bujang. Kesemuanya ialah pekerja buruh kelapa sawit yang aku agak berketurunan Bangladesh. Rata ratanya nampak agak berumur dan sudah berkeluarga. Jiran jiran aku yang lain tu agak jauh sikit dari rumah aku. Mereka terdiri dari para petani dan pekebun yang menjadi masyarakat kekal di sini.
Laki aku pulak kerja sebagai kontraktor dan selalu balik jauh malam. Tapak kerjanya taklah jauh tapi dia selalu kena keje luar. Dalam seminggu tu memang adalah beberapa hari dia tak balik rumah. Macam pada hari tu dia dapat kontrak yang agak jauh. So hari tu dia pesan kalau sempat dia akan balik. Kalau tak sempat dia tak baliklah.
Jadi malam tu aku pun taklah kunci pintu. Aku memang selalu tak kunci pintu rumah. Maklumlah selama hidup di sini belum pernah ku dengar adanya hal hal yang tak senonoh seperti mencuri ke apa ke. Dan aku punya stail pulak, bila tidur memang suka gelap habis. Sebab aku cepat terjaga kalau ada cahaya. So malam tu aku pun tidurlah macam selalunya. Mungkin lebih kurang setengah jam lepas tu aku pun terus terlena.
Memang kebiasaannya aku tidur dengan hanya berkemban kain batik saja. Tanpa memakai panties dan coli. Sebab laki aku tu bila nampak aku pakai cam tu dia memang cukup marah. Bila dia naik marah aku akan dikongkeknya sebagai hukuman. Aku pun buat buatlah meminta ampun supaya tidak lagi dihukum. Tapi semakin bersungguh aku merayu, semakin ganas pula dia menghukum. Walhal itulah yang memang sangat sangatnya aku hajatkan. Memang selalu dia kena tipu begitu.
Pada malam tu tiba tiba aku terjaga kerana terasa betis aku dipegang lembut. Aku tak bersuara. Dalam hati aku berkata mujurlah abang balik malam ni. Dapat juga mengongkek seround dua. Ku rasa tangan yang tadinya berada di betis mula berpindah ke buah dada aku. Mula mula ianya terletak sahaja di situ tanpa bergerak gerak. Kemudian terasa hujung jari telunjuknya menyentuh nyentuh puting aku.
Aku mula merasakan kenikmatan. Akibatnya puting aku pun mula mengeras. Kain batik yang terikat di dada aku mula terurai dan terbuka perlahan lahan. Dengan pantas hujung lidahnya menyambar sentuhan ke puting aku. Fuhh…. nikmatnya tak terkata.. Sementara itu tapak tangannya mula merayap ke perut aku. Ia menggosok gosok lembut di situ.
Aku ni memang jenis pompuan yang suka bila perut aku di gosok. Entah kenapa aku tak pun tahu. Tapi memang aku syok habis kalau perut aku di gosok begitu. Ini memang selalu aku minta laki aku buat. Jadi bila bila masa sekalipun tak payah lagi diberitahu. Tau tau saja tangannya dah sampai ke bawah. Sambil itu kain aku perlahan lahan dilurutkan hinggalah terpisah dari tubuh ku. Maka terbogellah tubuh aku di dalam kegelapan malam itu.
Tindakan laki aku tu amat tak ku duga sama sekali. Maklumlah dia tu agak warak orangnya. Memang selama ini pun dia berkeras melarang aku dari bertelanjang bulat. Tapi masa dia tiada di rumah selalu gak aku engkari larangannya tu. Bila sekali sekala dia balik awal, terkena gak aku. Jawabnya pedihlah telinga aku mendengarkan kutbahnya yang panjang lebar. Namun pada malam tu dia sendiri pula yang telah melurutkan kain aku hingga aku terbogel habis. Aku pun ikut ajelah mood laki aku tu. Dah memang begitu pun yang aku ingini.
Aku dapat rasakan hujung lidahnya mula menjilat jilat ke serata tubuh ku. Teknik antara sentuh dengan tidak itu cukup luar biasa penangannya. Mengeliat habis aku masa tu. Di dalam suasana yang serba gelap, aku hurungi kenikmatan yang amat hebat. Seluruh perasaan aku tertumpu pada kesedapan itu.
Hujung jarinya mula menyentuhi lurah kangkang kesayangan ku. Sekejap dilaluinya ke bawah dan sekejap lagi dilaluinya ke atas. Kemudian dipusing pusingkan pula pada persekitaran mutiara jingga di situ. Dengan lembut ianya ditarik tarik. Kelainan jejak asmara laki aku tu teramatlah ketara. Namun perubahan itu memang menepati kehendak nafsu aku. Mana tidaknya. Seni permainan jarinya begitu istimewa. Cukup tepat ia menuju ke sasaran gudang nafsu aku. Suasana malam itu memang berbeza. Biasanya dia hanya buat sedikit asmara ringkas sejurus sebelum mengongkek aku. Tapi kali agak lama dan menyeluruh pula coraknya.
Bak orang ngantuk disorongkan bantal aku rasakan. Air mazi ku pun mulalah keluar dengan banyaknya. Dicucuk cucukkan jarinya itu sekejap ke dalam dan sekejap keluar. Manakala lidahnya pula mula menjilat jilat ke atas dari dada hinggalah terus ke tengkuk. Dengan penuh geram telinga aku digigit gigitnya. Begitu juga pada belakang telinga dan tengkok. Mengelegak nafsu aku bila diperlakukan sebegitu rupa. Pembaharuan teknik asmara laki aku tu benar benar membuatkan aku berasa sungguh bahagia.
“Emmmmm… Arrrrr… Isssshhhh…” Tanpa disedari aku mula meraung raung kegelian. Semakin lama semakin lantang bunyinya. Di tengah tengah kedinginan malam, kelantangan sebegitu memang jelas memecahkan kesunyian. Dah tak upaya lagi aku nak hiraukan para jiran yang mendengarinya kelakuan aku tu. Aku benar lemas di dalam lautan nikmat. Desakan syahwat sudah tidak lagi mampu aku perlengahkan.
Di dalam hati aku berkata “Cepatlah sayang. Cepatlah kongkek aku. Abang…!!! Tolonglah kongkek cepaaat.” Maka sejurus kemudian dia pun menterlentangkan kedudukan aku. Selepas itu pantas dia bertindak menindih aku. Kemudian muncungnya terus bertaut ke mulut aku. Selama beberapa minit kami berkulum lidah. Kecenderungan aksi yang sebegitu memanglah amat ku minati. Tapi apakan daya. Selama ini laki aku tu menganggapnya sebagai amat menjijikkan. Jadi bila dah dapat peluang, aku pun pulunlah lidahnya bagai nak gila. Cukup nyaring bunyi bunyian yang terbit semasa aku menyedut nyedut di bawah pangkal lidahnya. Waktu itu mencurah curah air lior laki aku terpancar. Bercerup cerup ianya mengalir masuk ke dalam mulut aku. Air lidah lelaki tersayang itu aku teguk selagi mau. Sepuas puas hati, ku turutkan kehendak tekak aku yang selama ini terkempunan.
Tiba tiba penumpuan aku jadi sedikit terganggu. Kehadiran bulu bulu tebal yang menikam nikam di tepi bibir ku, mula mencetuskan tanda tanya. Setahu aku, tak pernahlah tumbuh sebarang bulu di muka laki aku tu. Aku dilanda kekeliruan. Dalam pada itu kami tetap juga terus bercium. Sambil sambil bercium aku meraba rabakan hujung jari ku pada bibirnya. Memang sahlah terdapatnya kesan kesan misai yang cukup tebal. Aku meraba raba pula ke perutnya. Ternyata ianya agak boroi. Pada hal suami aku punya kempis aja. Maka terjawablah sudah segala persoalan yang bergelodak di hati ku. Memang sahih bahawa lelaki yang sedang ku asmarai itu bukannya laki aku.
Namun si iblis pantas menghampiri aku. Dia sedar betapa rumitnya kemelut yang sedang ku hadapi. Cepat cepat dia bertindak untuk menghalang aku daripada menafikan keterlanjuran. Aku dinasihati supaya tidak melakukan perkara yang terburu buru. Si iblis tidak mahu aku menyesal di kemudian hari. Begitulah bunyi nada keihlasannya. Kebenaran akan kata katanya itu telah berjaya mendapat tempat di hati ku.
Rupa rupanya si iblis ni sudah lama memerhatikan cara aku berfikir. Peranan penting yang tersorok celah kangkang aku tu pun telah diketahuinya. Memang di situlah terletaknya naluri perhitungan aku. Desakan kangkanglah yang selama ini mempergaruhi perbuatan aku. Dengan memperalatkan kelemahan tersebut, si iblis telah berjaya menyempitkan pertimbangan aku.
Dia berjanji untuk menganugerahkan aku suatu kepuasan yang tak pernah ku kecapi selama ini. Kangkang aku dijamin akan merasai tahap kesedapan yang tiada tolak bandingnya. Si iblis merestui bahawa segala kenikmatan itu adalah milek aku. Modalnya hanyalah kerelaan hati ku. Aku perlu merelakan diri supaya terjerumus ke kancah keterlanjuran. Itu sajalah syarat yang mesti aku patuhi.
Berdenyut denyut kangkang aku mendengarkannya. Daya tarikkan tawaran itu terlalu hebat untuk aku ketepikan. Si iblis telah berjaya memporak perandakan gelodak nafsu aku. Terlalu sukar nak ku abaikan kehendak tuntutan syahwat. Kangkang aku pun dah mula memberontak kegatalan. Ia mendesak agar aku berlaku adil di dalam menunaikan hak keperluannya.
Si iblis pula menasihati agar aku menghentikan kekejaman terhadap kangkang aku tu. Cara yang paling wajar ialah tunduk saja kepada kemahuannya. Selama ini pun aku memang selalu mematuhi kehendak kangkang aku tu. Jadi sekarang ni pun wajarlah juga aku mentaatinya. Bila ku fikir fikirkan, memang betullah kenyataan tersebut. Semakin lama semakin yakin aku pada nasihat si iblis itu. Malahan dia juga sanggup berikan jaminan bahawa aku takkan menyesal nanti.
Akhirnya ku terima juga tawaran si iblis itu tadi. Keterlanjuran sudah tak perlu lagi dihindarkan. Bagi aku ianya taklah menjadi kesalahan selagi tiada orang lain yang mengetahuinya. Memang mustahil rahsia kecurangan aku boleh terbongkar. Jelaslah bahawa tiada apa apa pun yang perlu aku risaukan. Dengan berkat bantuan si iblis, segala keraguan yang tersemat di hati ku telah terhakis sama sekali. Malahan aku berasa cukup bersemangat untuk memulakan episod curang. Lelehan air mazi yang dah berlopak di kangkang aku tu jelas membuktikan kesungguhan hajat aku tu.
Dengan penuh rela aku menadah kangkang untuk menyambut kehadiran zina ke dalam tubuh ku. Baru masuk sikit tapi kangkang aku dah terasa cukup terik lagi sendat. Ternyata kangkang aku menghadapi kesukaran untuk memuatkan kejantanan pasangan aku tu. Namun sedaya upaya aku berikhtiar memperbaiki keadaan tersebut. Aku pun kobakkanlah kangkang aku tu selagi mungkin. Akhirnya barulah senang sikit.
Sarang nikmat yang tersedia di kangkang aku tu pun mulalah diterokainya. Dari apa yang ku rasakan, serba serbi ukurannya adalah jauh lebih hebat dari laki aku. Bak langit dengan bumi perbezaannya. Ruang ruang yang selama ini tak tercapai oleh laki aku, kini telah pun mampu dijelajahi. Itu pun belum lagi masuk habis. Namun kesan kegagahannya sudah pun ketara ku rasai. Akhirnya berjaya juga kangkang aku tu menampung sepenuh penuh kejantanannya itu. Buat beberapa ketika ianya leka berkubang di dalam perut aku.
Tak berapa lama kemudian kami pun mulalah mendayungi pelayaran nafsu. Mula mulanya bagaikan berirama dengan rentak hayunan yang serba perlahan. Sedikit demi sedikit ianya beransur ansur bertambah laju. Tapi lama kelamaan henjutannya menjadi ganas dan seterusnya bertambah tambah lagi keganasannya.
Jawabnya bertubi tubilah kangkang aku direjemi oleh kejantanannya yang serba kental. Bagaimana keras sekali pun kangkang aku dihenjut, namun ianya tetap jua ku sambut dengan penuh ketaatan. Selagi tersalurnya kesedapan selagi itulah kangkang aku rela menerimanya. Begitulah mudahnya pendirian falasah nafsu aku tu.
Habuan nikmat yang ku perolehi pada masa tu memang tak dapat nak ku bayangkan. Walaupun memakan masa yang cukup lama, namun ianya tidaklah sia sia. Cara kejantanannya mengongkek kangkang aku tu memang menepati kehendak nafsu ku. Tercunggap cunggap aku melayani henjutan nikmat yang tak putus putusnya terpasak ke dalam kangkang aku. Aku merasai cukup bahgia dengan apa yang diperlakukan ke atas aku. Selama ini memang tak pernah ku sangka akan ujudnya nikmat mengongkek yang sebegini sedap.
Setelah hampir dua jam berlalu, rentak henjutnya terhenti secara tiba tiba. Seluruh kejantanannya selagi mau dibenamkan ke dalam perut aku. Memang terasa cukup padat perut aku bila diperlakukannya begitu. Tapi dalam keadaan sempit itu pun kejantanannya masih lagi mampu menerbitkan kesan kesan denyutan. Ianya memang amat jelas dapat ku rasakan. Terutama di bahagian hujung kejantanannya itu. Sejurus kemudian tak semena mena pula pintu rahim ku terasa hangat disemburi cecair yang serba panas.
Ketika itu sedapnya bukan alang kepalang. Terkemut kemut gila aku dibuatnya. Rupa rupanya semburan yang maha hebat itu ialah pancutan air mani pasangan aku tu. Tak kurang dari tujuh das semburan padu telah dihadiahkan ke dalam perut aku. Manakala selebihnya pula hanyalah beberapa das ledakan kecil. Memang tak terduga aku akan sebegitu dahsyat nikmatnya. Barulah aku sedar betapa hebatnya penangan pancutan air mani terhadap si perempuan. Sememangnya itulah yang layak dikatakan sebagai kemuncak kepada segala nikmat. Kalau nak harapkan laki aku tu entahlah. Air maninya pun macam meleleh aje. Mungkin sebab itulah dia gagal membuntingkan aku.
Setelah sama sama puas, kami pun sama samalah terdampar keletihan. Tapi kocakan cecair panas dalam perut aku tu masih lagi terasa kehangatannya. Ternyata cukup banyak takungan air mani yang tersimpan di situ. Namun yang anihnya tak banyak pula yang meleleh keluar. Agaknya mungkin kerana ianya telah terperangkap jauh di dalam rahim aku. Jadi memanglah tak mudah ianya nak mengalir keluar.
Kepuasan yang telah berjaya ku nikmati itu mulai meredakan gelodak nafsu aku. Ketika itu barulah aku terfikirkan tentang tahap kesuburan aku pada hari itu. Puas aku congak dan puas juga aku hitung. Setelah beberapa kali ku ulangi, jawapannya tetap juga sama. Memang sah bahawa pada masa itulah aku paling subur. Taburan benih benih zuriat telah cukup rata tersemai di dasar telaga bunting aku. Aku ni pula memang langsung tak reti pasal sebarang kaedah mencegah kehamilan. Menilaikan pada kehebatan pasangan aku tu, aku percaya bahawa dia memang mampu membuntingkan aku. Nampaknya terpaksalah aku akuri akan hakikat tersebut. Memang sahihlah perut aku akan buncit kali ni. Agaknya inilah hukuman yang terpaksa aku tanggung kerana terlalu seronok mencurangi laki sendiri.
Walau bagaimana pun, memang istimewa puasnya berseronok melakukan dosa dosa yang sebegini. Keyakinan ku telah banyak didorongani perhitungan bahawa tiada mungkin rahsia aku boleh terbongkar. Sebab itulah aku rela mencurangi laki aku. Tapi nampaknya perhitungan aku nyata tidak tepat. Barulah aku sedar bahawa tuhan tak akan melepaskan aku dengan sebegitu mudah. Bila perut aku dah buncit nanti, hasil keterlanjuran aku akan mulai terpamir. Namun perkara tu taklah aku hiraukan sangat. Kalau sekadar perut yang buncit membunting, itu bukanlah bukti kukuh yang boleh mencurigakan ketaatan aku.
Yang meresahkan aku ialah setelah berlalunya tempoh kehamilan tersebut. Entah rupa siapa si anak luar nikah yang bakal ku lahirkan nanti. Kecut perut aku bila membayangkannya. Sembilan bulan lagi barulah sah terbuktinya segala kecurangan aku. Ketika itu tiada suatu apa pun yang mampu disembunyikan lagi. Orang akan tahu perut aku buncit melalui hasil perbuatan curang. Rahsia yang aku sembunyikan selama sembilan bulan ini pasti akan terburai jua akhirnya.
Lemah semangat aku bila dihantui kesedaran yang sebegitu rupa. Tak dapat aku membayangkan sebarang jalan yang boleh menyelamatkan maruah aku. Kesemua iktiar bagi menutupi keterlanjuran ini nampaknya buntu belaka. Peluang untuk berbalik ke pangkal jalan sudah tertutup sama sekali. Nampaknya nasi sudah pun menjadi bubur.
Di kala perasaan aku benar benar terhimpit, mujurlah si iblis datang mententeramkan hati ku. Budi kesetiaannya itu amatlah ku sanjungi. Dia telah membisikan aku tentang suatu rahsia. Ramai yang mengidamkannya. Tapi hanya segelintir saja yang dapat merasai. Itulah dia rahsia kebahgiaan yang maha hebat.
Si iblis sendiri telah berjanji untuk membantu aku. Dia akan berusaha melorongkan jalan bagi memudahkan aku merebut peluang yang ku idam idamkan. Kata kata dorongannya itu telah mampu melegakan hati ku. Bagi aku si iblislah sahaja yang benar benar mengambil berat terhadap diri ku. Kalau tidak kerana dia maka bermuramlah kebahgiaan hidup ku ni.
Si iblis telah mengajar aku supaya menyedari betapa sempitnya pengertian istilah dosa. Barulah aku nampak betapa luasnya dunia keseronokkan yang bernaung di bawah payung iblis. Pintu nikmatnya sentiasa terbuka untuk menyambut huluran kangkang aku. Kancah kancah kebahgiaannya ada di mana mana saja. Begitulah sedapnya ganjaran yang bakal menanti aku. Hukum dosa dan siksa neraka sudah pun ku anggap sebagai donggeng kosong semata mata. Aku mulai jatuh cinta terhadap anutan sunnah iblis.
Si iblis mempertayangkan semula nikmat kecurangan yang ku perolehi sebentar tadi. Janji janji yang bakal menggandakan kesedapan berkenaan sudah cukup jelas terbisek. Semakin lama semakin ku kagumi akan kesahihan sunnah iblis. Sesungguhnya nikmat zina itu adalah jauh lebih hebat daripada cara halal. Terkemut kemut kangkang aku bila membayangkan kesedapan yang sebegitu rupa. Meluap luap desakan nafsu aku untuk menggiatkan usaha ke arah mencurangi laki aku tu.
Bunting pun biarlah bunting. Apa jadi sekali pun perut aku ni akan tatap jua membuncit. Aku dah bertekad tak nak lagi ambil kesah tentang hal tu. Memang begitulah akibatnya jika dah terlanjur menduakan laki. Aku sanggup terima apa saja suratan nasib aku kelak.
Namun sekarang ni ada perkara lain yang lebih penting untuk diperjuangkan. Aku masih ada sembilan bulan lagi sebelum rahsia kecurangan aku terbongkar. Bagi aku tempoh itu sudah cukup panjang. Tapi aku perlulah memanfaatkannya sebaik mungkin. Maklum sajalah, bila dah bersalin nanti sekurang kurangnya 44 hari aku tak akan dapat mengongkek.
Mulai sekarang, aku berazam akan patuh terhadap segala keinginan kangkang aku. Bisikan si iblis sememangnya betul. Melakukan kecurangan itu sungguh besar nilai kepuasannya. Itu baru saja pengalaman aku yang pertama. Namun awal awal lagi si iblis dah menjanjikan aku habuan kejantanan yang hebat hebat belaka. Ianya akan dipertemukan kepada ku di dalam tempoh sedikit masa lagi. Bukan main gembiranya aku mendengarkan janji janjinya itu.
Namun sebelum aku dapat memperolehi semua itu, aku terpaksalah sanggup mengikat perjanjian dengan iblis. Bebanan syarat syaratnya pula amatlah berat. Pada setiap masa aku diharamkan dari memakai sebarang pakaian dalam. Ianya juga meliputi pakaian tambahan seperti selendang, tudung, topi, coli, panties, setokin, sarung tangan, gaun dalam dan sebagainya. Aku juga mestilah segera membakar semua jenis pakaian dalam yang sedang ku miliki.
Aku juga diarahkan supaya merapikan penampilan diri. Keutamaannya ialah untuk membangkitkan syahwat para lelaki yang memandang aku. Ianya merangkumi perkara yang melibatkan wangi wangian, persolekkan wajah, dandanan rambut, serta kesesuaian pakaian. Senyuman dan pandangan ku juga mestilah jelas dihalakan kepada lelaki yang perlu ku pikat. Undangan hasrat zina perlulah aku pamirkan dengan cara yang sebaik mungkin.
Aku diwajibkan mentaati sesiapa jua lelaki yang menampakkan tanda tanda keinginan untuk menzinai aku. Cubaan untuk menafikan hak mana mana lelaki yang berhajatkan tubuh aku adalah satu keengkaran yang amat berat. Tanpa mengira tempat dan masa, aku mesti rela menghulurkan khidmat zina. Aku dilarang sama sekali daripada mengeluarkan sebarang kata kata yang mungkin tidak disenangi oleh lelaki berkenaan. Sebaliknya pula aku mestilah sentiasa memuji dan berterima kasih kepadanya.
Selain dari keperluan asas seperti makan dan minum, aku juga diharamkan dari menerima sebarang bentuk imbuhan. Si
2 notes · View notes
qiftiyaa · 8 months ago
Text
(masih) aman
percaya bahwa Allah sebaik-baik penolong? tentu saja! bentuknya? jadi gini ceritanya.
suatu hari sekitar pukul 6 pagi, ada 2 orang laki-laki tidak dikenal bertamu masuk ke rumah. ada ayah sedang duduk berjemur di teras. kebetulan kondisi pagar terbuka sedikit. satu orang berpakaian pegawai kantoran (maksudnya kemeja putih rapi bersepatu) sedang ngobrol di teras. satu lagi berpakaian seperti pekerja kelistrikan/konstruksi, nyelonong masuk ke kamar utama.
karena stranger yang di teras suaranya kencang sekali, sampe terdengar di kamar saya. saya pun melihat keluar ada apa. karena ayah bicaranya terbata-bata. udah curiga; gak enak duluan. belum sampai di teras, saat melihat kamar utama terbuka lebar, loh kok ada stranger masuk sok-sok melihat langit-langit kamar. TANPA lepas sepatu. woelaah. SIAPA ANDA MASUK RUMAH ORANG GADA SOPAN-SOPANNYA 😭. sebal sekali. langsung saja, saya tegur. "loh, pak. ada apa?" "gak, kok, mbak. lihat-lihat aja." "bapak siapa? darimana?" "ini, mbak. mau ada kabel listrik." APASIH PAK. GAK JELAS BANGET INI NGOMONGNYA. MENCURIGAKAN. GAK MASUK AKAL.
lagian, umumnya mulai jam kerja kisaran 7-8 pagi. lah, mereka ini jam 6 udah main nyelonong rumah orang. mana ada kabel listrik umum, lihatnya dari dalam kamar!? gamau su'udhon tapi udah jelas banget mau berbuat jahat😡.
orangnya gak menatap mata. orang kalo berkomunikasi dengan kontak mata. ini tuh, gaaakk😭. memalingkan wajah sambil nunjuk langit-langit. kayak mandor yang sedang merencanakan sesuatu gitulo. saya mencari ibuk yang sedang prepare sayur. lah, beliau juga gak tau ada stranger masuk rumah.
saya samperin lagi bapak yang tadi di kamar, tapi sudah gaada. berjalan ke teras.
"bapak siapa? dari mana?" saya tanya tanpa celah kepada bapak-bapak yang berbaju kantoran. "ini mbak, lihat-lihat kabel listrik." "lho, memangnya kenapa?" "mau diganti mbak." "bapak namanya siapa?" gak ngaku juga si bapak. saya makin kesal.
akhirnya mereka keluar rumah melewati pagar. orang normal akan parkir di halaman atau depan pagar. mereka berdua, gak. parkir jauhan dekat jalan raya😭.
alhamdulillah, gak ada yang disakiti, dimaling atau dirampok. masih Allah jaga, lindungi, dan selamatkan. setelah kejadian itu, orang rumah diperingatkan berkali-kali untuk selalu menutup dan mengunci pagar setiap keluar-masuk rumah. bukan rumah besar-megah-mentereng, tapi sifat kehati-hatiannya yang perlu menjadi waspada.
@prawitamutia
3 notes · View notes
studioazroykusanagi · 1 year ago
Text
Santai Janji Sampai
Kalau tak nak faham orang tua, duduk nursery sampai bila-bila.Kalau tak nak faham orang muda, duduk rumah orang-orang tua siap-siap
Kalau nak sangat ubah orang, berhentilah jadi orang;mintak jawatan jadi Tuhan.Nak jugak ubah orang, ubah diri saja.
Kalau tak tahan hidup, mati sahaja.
Kalau tak nak kahwin, mati sahaja.Nak jugak kahwin, kahwin saja dengan jiran sebelah atau sepupu atau member.
Kalau buat banyak tapi kejap sangat, itu buang tabiat.Kalau buat sikit-sikit tapi konsisten, itu buat tabiat.
Lelaki suka ambil kira keperluan dulu;perempuan suka ambil kira perhiasan dulu.
Fitrah cikgu ialah suka murid yang ikut bulat-bulat semua yang diorang cakap;fitrah murid ialah suka cikgu yang 'caring'.
Fitrah ibu bapa ialah suka anak yang ikut cakap;fitrah anak ialah nak ibu bapa yang selalu teman diorang main macam-macam.
Fitrah suami ialah suka dilayan macam bos dalam rumah;fitrah isteri ialah suka digomol zahir dan batin.Yang sama cuma wajib disokong bila kuciwa.
Fitrah majikan ialah suka pekerja yang ada disiplin;fitrah pekerja ialah suka majikan yang sapot duit sekolah anak-anak.
Sekufu ni terlalu kejantanan sebab jantan nyirap betul dengan betina yang dah terer macam-macam tapi ego besar Gunung Everest walhal jantan dah tunjuk habis etika baik;betina kurang pentingkan sekufu yang penting penuh unsur romantika.
Lelaki tak pe tidur dalam rumah kurang perabot, janji ada dinding, pintu, bumbung, tingkap, bilik air, dapur, bilik tidur, almari, kabinet dan meja untuk buat macam-macam.Perempuan suka sangat banyak perabot dalam rumah.Yang sama cuma tong sampah dan perkakas dapur.
Lelaki tak de dompet tak pe, janji ada duit.Perempuan wajib ada dompet sebab nak tunjuk diorang banyak duit.Yang sama cuma ada hari duit ciput.
Lelaki wajib jadi sado sebab sado tanda sihat wal'afiat.Perempuan wajib jadi slim-melim sebab slim-melim tanda sihat wal'afiat.
Jantan tak pe tukar baju seminggu sekali, janji bau sedap.Betina hari-hari tukar baju sebab diorang cepat bau masam.
Jantan memang suka awek cun tapi perangai kurang elok sebab diorang dah bahagia bila tengok awek cun, tambahan lagi memang fitrah diorang sebagai pemimpin suka muslehkan awek cun yang kurang elok perangai.Awek memang suka jantan yang kurang hensem tapi romantik sebab romantika asas kebahagiaan awek;memang fitrah diorang langsung tak nak romantikkan jantan tak kira hensem mana pun jantan itu.
Usaha yang sama mengharap hasil yang berbeza, itu tanda orang bodoh.
Bila dah rasa pandai semua, itulah mula jadi bodoh.
Bila dah rasa baik sungguh, itulah mula jadi jahat.
Belajar nak jadi bijak, mesti guna cara bijak.
Orang berjaya selalunya ada dua sesi pagi;suka bangun akhir malam dan subuh.
Orang biasa memang suka bangun bila matahari terbit.
Bila jantan merajuk, diorang suka masuk gua.Bila betina merajuk, diorang suka masuk belakang pintu kadangkala masuk rumah mak kandung.
Bagi jantan, kereta itu isteri sebenar sebab lelaki memang suka merayau dan nyirap dengar bebelan.Bagi betina, kereta itu tempat membuta semahu-mahunya.
Jantan boleh fikir macam-macam dalam satu masa, cuma benda gini gerenti rimas lalu merosak bagi diorang.Betina boleh fikir macam-macam dalam satu masa sebab diorang suka sangat nak habis kerja cepat, lepas tu nyembang menggila-gila tak pun lopong layan flix-flix, kadangkala tawaf shopping mall.
Duit yang sebenar:D=Doa, U=Usaha, I=Istiqamah & T=Tawakal.
Asas murid cemerlang:1.Jaga Ibadat, 2.Jaga mak ayah, 3.Hormat cikgu, 4.Suka study malam-malam, 5.Suka main macam-macam selepas solat Asar.
Hormat cikgu yang sebenar:Tak pe tak lalu salam cium tangan dan langsung tak nak sembang dengan cikgu, janji tak kacau barang diorang, tak naya diorang dan rajin doakan diorang.
Rahsia rumahtangga bahagia sebenar:1.Jaga ibadah, 2.Jaga nafkah, 3.Jaga sedekah, 4.Jaga maruah
Yang memang tak de kerja lain:Muslehkan diri sendiri.
Anak pertama memang suka memimpin, anak kedua lain sangat perangai sebab nak sangat jadi abang long, anak keempat boleh sesuaikan diri, anak ketujuh dah tak kesah apa pun janji beres mana yang patut.
Nak senang ingat mati:mikir pencen kubur.
Nak berjaya mesti gagal dulu, dari gagal baru faham intipati hakiki kejayaan.
Mengharap sangat orang ubah kita, memang sampai kiamat kita takkan berubah.Berubah mesti mula dari diri dulu.
Sampai kiamat kak long takkan boleh jadi abang long sebab abang long sentiasa berkuasa veto, boleh bereskan sedare perempuan yang banyak masalah dan boleh kahwinkan sedare perempuan termasuk kak long sendiri.Kak long tetap jugak nak orang pujuk die walaupun die ade kuasa veto.
Lagi senang muslehkan orang pakai baju dan seluar berbanding orang berjubah sebab taubat dan beria-ia nak jadi soleh suka duduk dengan orang pakai baju dan seluar.
Paling susah bertaubat:merasa diri tak de dosa.
Silakan ada rumah dan kenderaan lawa, janji tak berhutang langsung.
Cara sebenar pujuk suami:Ngaku saja suami dah jaga sungguh semua yang patut sambil pakai seksi dan wangi sungguh dan masak makanan selesa suami.Lepas tu, baru korek bende sebenar.Cara sebenar pujuk isteri:hulur duit dan balik kampung mak dan ayah mertua.Kat situ, korek habis bende sebenar.
Sweet bagi suami:hormat, sweet bagi isteri:caring.
Perempuan:Happy, happy sangat, haaaaappy sangat;Sweet, so sweet, sooo sweet.
Lelaki:Yaaah!, Hiyaaah!, Hiiiyaaahhh!;Woss, Wooss, Wooosss.Yosh, Yoshhh,Yoshaa.
Pickupline sebenarnya terlalu kerumahtanggaan, jadi takkan boleh sebut selagi belum kahwin;praktis dalam rumah je selagi belum kahwin.
Selagi kita di dunia, selagi itulah berkonflik.Jadi berkonfliklah dengan bijak dan fitrah.
Asas melayan isteri dah lama ada pada cara lelaki layan kakak dan adik perempuan die, mak die, mak cik die, nenek die dan sepupu perempuan die.Asas melayan suami dah lama ada pada cara perempuan layan abang kandung, adik lelaki kandung, ayah kandung, pak cik kandung, atuk kandung dan sepupu lelaki kandung.
Kuat mana pun semangat, tabah mana pun, perempuan tetap perempuan;nak juga orang pujuk die.Kuat mana pun semangat, tabah mana pun, lelaki tetap lelaki;nak juga duduk dengan tuan guru atau geng.
Asas sebenar kejayaan:Siapa Allah di hati, siapa Anbiya wal Mursalin di hati, siapa para Sahabat baginda S.A.W , siapa Salafussoleh di hati, siapa mak ayah di hati dan apa sebenarnya masjid dan surau di hati.
Memang patut sangat letak Allah, Anbiya wal mursalin, dan Salafussoleh dalam hati.Selain itu semua, letak dalam tangan saja:doakan je la.
Obsesi sebenar orang:Ketenangan hati.
Akhiratkan dunia, syurgakan dunia, amar makruf nahi munkar:Triniti sebenar dalam Islam
Stileto, bling-bling, baju seksi dan mekap:Ini sebenarnya terlalu keisterian, pakai dalam rumah untuk suami je.
Carutan bersandaran nabawi memang bagus, carutan bersandaran nafsi memang hapus.
Malas cara nabawi sentiasa berkat sihat wal'afiat, malas cara nafsi sentiasa bejat.
Dunia di tangan sentiasa bagus, dunia di hati sentiasa mampus.
Lagi senang khimarkan baju tradisi daripada khimarkan baju baharu, janji patuh syariah. 
Usaha tangga kejayaan.Berusaha untuk berjaya cara 'cable' memang jahat sebab itu budaya Godfather.
Memang lagi senang islamkan watak anime daripada orang biasa.
Prinsip sebenar hidup:cinta Allah dan cinta Rasul
Cinta yang patut bawa ke mati:Cinta Allah dan Rasul, ni lah cinta sejati original.
Nikah berpaksi nabawi magnet sebenar sakinah, mawaddah dan rahmah.Nikah berpaksi nafsi magnet punah, gundah dan resah.
Sempit dada yang bagus sentiasa berkat, sempit dada yang tak bagus sentiasa bejat.
Betul cara bela anjing, retilah hadap lelaki sebab anjing jelmaan piskologi lelaki.Betul cara bela kucing, retilah hadap perempuan sebab kucing jelmaan psikologi perempuan.
Harapkan pegar, pegar makan padi:Sebenarnya pegar nak cakap rezeki yang ada bukan untuk anak bini je, ada bahagian untuk haiwan.Nak kata pegar lagi paham tafsir Quran, ye kot.
Kucing lagi reti bangun sahur, malulah langsung tak nak bangun sahur;bangun sahur ni pesen orang maju.
Memang patut sangat bandingkan diri sendiri;diri yang sekarang dengan diri yang semalam.Memang takkan boleh bandingkan diri dengan orang lain.
Anjing dan kucing lagi reti bangun subuh, malulah hari-hari subuh godzila lah, subuh gajah lah, subuh dinosaur lah.
Ayam je suka bangun subuh, burung lain suka bangun syuruq
Memang ye doa haiwan lagi mustajab berbanding doa orang sebab EQ haiwan lagi kuat berbanding orang.Haiwan lagi paham Quran dan rajin selawat serta kenang budi berbanding orang.
Haiwan dan tumbuhan sentiasa terikat dengan sistem permusuhan.Untuk lawan parasit, bela sahaja musuh mereka, gerenti jimat duit.
Nak tahu poliandri itu apa, Quran suruh kaji habis semut dan lebah.
A house with cups of salt soaked with water a day keeps Tok Mohs away.
Regular usage of bidara shampoo keeps Tok Mohs away.
An apple a day keeps doctors away
The best way is the Sunnah way
Memang lagi mudah kawal diri dan keadaan daripada kawal orang
2 notes · View notes
arismunandar99 · 1 year ago
Photo
Tumblr media
Aris Munandar (on Wattpad) https://www.wattpad.com/1364194626-aris-munandar?utm_source=web&utm_medium=tumblr&utm_content=share_reading&wp_uname=arismunandarr99&wp_originator=HbUS0E%2BZDfxYHPAOi4mUjbcTnt6YRreTeBcqipGA16fLpmvDjKDbsJywSuYeL0vCFtTrGjfR8vgR8N93dHRDiu6Q7CoaThsyoQfsyHt37yQJ4N2rmCd1xB%2FJqVJakr%2Fb Aris Munandar adalah seorang pria berkebangsaan indonesia. yaitu salah satu negara yang berada di benua bagian Asia Tenggara (Southeast Asian Country). Ia lahir di kota Garut Provinsi Jawa Barat pada tanggal 22 Mei 1998. Anak pertama dari Keluarga pasangan suami istri dari Bapak Kukun dan Ibu Didah. Riwayat rekam jejak pendidikan formal : 1. SDN Kota Kulon XII (2006 - 2012), 2. SMPN 6 Garut (2012 - 2014), 3. SMKN 1 Garut mengambil Program Keahlian Jurusan Multimedia (2014 - 2017), 4. Universitas Garut dengan mengambil Program Studi Kejuruan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Public Relationship (2017 - 2024). Ia berprofesi sebagai Wiraswasta atau dalam kata lain sebagai seorang "Independent Freelancers" Pekerja Lepas mandiri, Salah satu dunia yang ia geluti adalah event organizer sebagai photographer & videographer, Videogames entertainment sebagai Personal player service, dan usaha budidaya juga perdagangannya lainnya. Motto : Be Yourself, Just Keep Going and Keep Spirit On The Way ✅
5 notes · View notes
thewordofalmost · 1 year ago
Text
30
30 yang terlewat
Tulisan ini ditulis lewat 9 bulan dari semestinya. Banyak alasan kenapa aku baru mampu menulisnya sekarang. Karena waktu itu, aku benar-benar fokus untuk menyembuhkan diriku.
Dimana yang seharusnya aku tuliskan disini banyak cerita bahagia yang telah aku rencanakan sejak 6 sampai 7 tahun yang lalu. Namun berubah semuanya, masih sama dengan tulisan yang sebelumnya. Aku masih berkutat dengan pikiranku sendiri.
Dan kuakui aku kalah di 30, tapi aku belum habis. Aku masih harus lebih banyak memperbesar kemungkinan untuk meraih yang kuimpikan.
Bekerja sebagai seorang pekerja lepas yang tidak terikat banyak aturan serta bisa memberi manfaat lebih banyak ke orang sekitar.
Masalah ego harus ditekan sebisa mungkin, lebih realistis dan memanfaatkan setiap peluang yang terlihat.
Di judul yang 31 semoga lebih banyak cerita bahagia yang aku sampaikan.
God Bless You
2 notes · View notes
andhikaz069 · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Nur Zakiyah Mubarokah (on Wattpad) https://www.wattpad.com/1301876561-nur-zakiyah-mubarokah?utm_source=web&utm_medium=tumblr&utm_content=share_reading&wp_uname=andhikaz069&wp_originator=TXt%2BMpeSwxRr%2Bb%2F7LhKAUocj%2BU3dWARMcP1GhmFzeHxcRlhD7cHa6zoBtfc47hE%2BWNUM0G4m8SWTc4dEygk0Wdb9LEU7Qv7gLQBgSVljEWKo1KGpqijOGldj1otwDdbi Nur Zakiyah Mubarokah adalah seorang perempuan yang berasal dari Benua Asia Bagian Tenggara tepatnya berkebangsaan asal tanah air Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI Indonesian Southeast Asian Country), Berdarah adat budaya suku Sunda (Sundanese Blood), kelahiran Tahun 1997 dari kota Garut. Ber-Zodiak bintang Gemini ♊ (Simbol si Dua Wajah Kembar Castor dan Pollux). Dia adalah seorang (warga negara) masyarakat lokal biasa pada umumnya yang senantiasa ikut bergerak aktif dalam kegiatan yang berhubungan dengan Sosial, Budaya, dan Kemasyarakatan sebagai Aktivist (Citizen + Netizen). Ia terjun berkecimbung dan berkarir didunia seputar Kuliner, Edukasi (Educational), dan Hiburan (Entertainment), Yang mana contohnya seperti di bidang Pendidikan, Sastra, Sosial, Budaya, Kesenian, Multimedia. Ia Memegang atau Memiliki Multiprofesi Pekerjaan yakni diantaranya adalah sebagai Freelancer (Pekerja Lepas/Wiraswasta/Wirausahawati Perseorangan/Mandiri/Independent), Guru Bimbel Lesson Anak Usia Dini, Tata Rias Busana/Design & Fashion, Penulis (Writer), Creative Management, dan Content Creator. Satu tekad dan cita-cita yang ia pegang dalam hidupnya adalah "Ingin Menjadi Manusia Yang Berguna dan Bermanfaat".
2 notes · View notes
pergimelaut · 2 years ago
Text
ii. seminimal mungkin.
setelah melewati akhir tahun dan laporan tahunan di tempat kerjaku, aku jadi disadarkan bahwa aku membuat rekapitulasi hasil kerjaku di laptop dengan salah---justru lebih benar yang kulakukan waktu aku di organisasi-organisasi semasa kuliah. ketika masa-masa menyusun laporan tahunan pekerjaan yang kulakukan sejak aku masuk bekerja di sana, aku sama saja membuat rekapan kerja ulang. soalnya, ya, dengan bodohnya, aku merekapitulasi hasil kerjaku berdasarkan kronologis, bukan berdasarkan program kerja.
sebetulnya itu nggak salah ya. dalam artian, selain laporan tahunan, aku memang perlu bikin laporan harian setiap harinya. nah, karena laporan harian itulah aku jadi mengurutkan kerja-kerjaku berdasarkan apa yang kucapai dalam hari itu. pelajaran berharga yang kuambil dari desember lalu adalah, alih-alih bergerak pakai rumus "laporan harian > laporan tahunan", harusnya yang kupasang di kepala adalah "laporan tahunan >>> laporan harian". jadi, di awal januari ini, aku sudah menyusun rak-rak sesuai dengan format laporan tahunan. semoga saja aku memulai tahun ini sesuai pada jalur yang kurencanakan: bekerja seminimal mungkin.
hari ini aku pakai baju adat, padahal sorenya ada rapat organisasi. jadilah aku ke sekre pakai baju adat. ini sudah jauh lebih nggak papa dibandingkan ketika aku pakai baju adat ke kfc pas ketemuan sama teman sma-ku, atau ke kafe pas rapat dengan rekan kerja. bukan aku menganggap bahwa busana daerah nggak cocok dengan tempat-tempat yang disebutkan, tapi, aku nggak nyaman aja saat mengenakannya. jalannya jadi pendek-pendek. aku punya baju batik yang ku-save di collection ig untuk kubeli sewaktu-waktu, tapi setiap kali kepikiran, aku selalu, "hah, kapan emangnya mau pakai batik? kapan-kapan sajalah." dan itu terulang-ulang terus. nggak papa. baju batikku masih bisa dipakai. lagi pula cuma satu bulan sekali juga. mari mematuhi aturan seminimal mungkin.
ngomong-ngomong soal organisasi, ini organisasi yang kuikuti sejak kuliah, dan udah lebih banyak anggota yang lebih muda dariku dibandingkan yang sepantaran. apalagi yang lebih tua. jadi ... aku sudah senior. atau, dengan kata lain, aku sudah sepuh hahaha. pada perangkat tempatku berkontribusi sekarang, aku tercatat sebagai anggota aktif, tapi di perangkat lainnya yang juga bernaung dalam organisasi ini, aku terhitung sudah demisioner. peranan "alumni" itu masih belum kuketahui benar, di satu sisi aku nggak mau ikut campur (dan dengan senang hati aku takkan mau ikut campur), tapi di sisi lain kalau aku dimintai saran, akan kuberikan---dan aku memang punya kekhawatiran dengan beberapa program kerja, terutama yang menjadi tindak lanjut dari lpj-ku ketika aku demisioner dulu. ah, ini susah dipahami ya? yang aku inginkan, intinya, hanyalah bagaimana caranya agar di organisasi ini aku berada di antaranya: nggak terlalu terlibat, juga nggak terlalu lepas. seminimal mungkin.
hari ini aku habis membaca cerpen lama yang pernah kutulis ketika usiaku dua puluh tahun, dan aku ingat apa yang kurasakan waktu menulis cerpen itu: kemarahan terhadap negara. haha. aku nggak ingin bilang kalau nilai-nilai idealisme itu sudah hilang dariku sepenuhnya, sebab itu masih ada, masih menyala, sebab tentu aku nggak ingin pekerja di seluruh dunia terus dieksploitasi dan dibayar rendah, tapi, tapi, ah. aku nggak tahu apa kontribusi yang bisa kuberikan selain tutup mulut---
bingo.
mari sudahi di sini.
3 notes · View notes
yuichanpeanut · 2 years ago
Photo
Tumblr media
NUR ZAKIYAH MUBAROKAH - Nur Zakiyah Mubarokah (on Wattpad) https://www.wattpad.com/1301876561-nur-zakiyah-mubarokah?utm_source=web&utm_medium=tumblr&utm_content=share_reading&wp_uname=always_pea&wp_originator=1YrA4reyS%2BLoJCFKCx%2FidUmBYV3W15FOK5icZ6nbLob3iKvnlohGQOEIssLA7ciXkD%2FMvO2wJzY1wqhSfxKvpTXh8nMNmT8QObH6ZaexJr%2FAgyl0CN6D2wckApNpkgRH Nur Zakiyah Mubarokah adalah seorang perempuan/wanita yang berasal dari Benua Asia Bagian Tenggara tepatnya berkebangsaan tanah air Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI Indonesian Southeast Asian Country), berdarah adat budaya suku Sunda (Sundanese Blood), kelahiran Tahun 1997 dari kota Garut. Ber-Zodiak bintang Gemini ♊ (Simbol si Dua Wajah Kembar yaitu Castor dan Pollux). dia adalah seorang (warga negara) masyarakat (manusia biasa) pada umumnya yang senantiasa ikut bergerak aktif dalam kegiatan yang berhubungan dengan Sosial, Budaya, dan Kemasyarakatan sebagai Aktivist (Citizen + Netizen). Ia terjun berkecimbung dan berkarir didunia seputar Kuliner, Edukasi (Educational), dan Hiburan (Entertainment). Yang mana contohnya seperti di bidang Pendidikan, Multimedia, Sastra, Sosial, Budaya, dan Kesenian. Ia Berprofesi/Bekerja sebagai Freelancer (Pekerja Lepas/Wiraswasta/Wirausahawati Perseorangan/Mandiri/Independent), Guru Bimbel Lesson Anak Usia Dini, Tata Rias Busana/Design & Fashion, Penulis (Writer), Creative Management, dan Content Creator. Satu tekad dan cita-cita yang ia pegang dalam hidupnya adalah "Ingin Menjadi Manusia Yang Berguna dan Bermanfaat".
3 notes · View notes