#nama anak perempuan yang bagus dan penuh makna
Explore tagged Tumblr posts
arhilmans · 3 months ago
Text
Argalih Hilman Leksmana
Tumblr media Tumblr media
Detail Profil
Nama Panggilan: Hilman
Tanggal Lahir: 12 Juli 1996
Tempat Lahir: Semarang, Indonesia
Jenis Kelamin: Laki-laki
Zodiak: Cancer
MBTI : ENFP
Pekerjaan: Penyanyi, Rapper
Latar Belakang Cerita
Keluarga Leksmana adalah salah satu keluarga Jawa yang memiliki garis keturunan kuat dalam dunia klenik dan spiritualitas Jawa. Sejak generasi-generasi terdahulu, keluarga ini dikenal sebagai penjaga ritual-ritual leluhur yang berkaitan dengan alam dan dunia gaib. Leluhur mereka, Ki Bagus Leksmana, adalah seorang dukun sakti sekaligus kakek Hilman yang dikenal di seluruh wilayahnya sebagai penjaga keseimbangan antara dunia manusia dan roh. Arhatyo Bagus Leksmana, generasi terakhir dari keluarga ini, mewarisi ilmu-ilmu klenik tersebut sejak kecil. Arhatyo menikahi Intan Armani, seorang perempuan cantik dan cerdas yang berasal dari keluarga terpandang namun tidak memiliki latar belakang klenik.
Setelah 3 tahun menikah, pasangan ini akhirnya dikaruniai dua anak kembar, seorang putra dan putri, yang diberi nama Hilman dan Veila. Argalih Hilman Leksmana, anak yang pendiam, tampaknya mewarisi sifat kontemplatif dari ayahnya. Ia lebih suka menghabiskan waktu di rumah, mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan sejarah keluarga, dan memahami nilai-nilai spiritual yang diturunkan dari generasi ke generasi. Ia jarang berbicara, tetapi saat ia melakukannya, kata-katanya penuh makna dan bijaksana.
Meskipun memiliki akar yang dalam di dunia spiritual, ia menyimpan impian rahasia untuk menjadi seorang penyanyi. Pesona musik selalu memanggilnya, dan akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti hasratnya. Ia terjun ke dunia musik, bukan hanya sebagai penyanyi, tetapi juga sebagai rapper. Jalan baru ini membawanya menjauh dari praktik spiritual yang dulu ingin ia pelajari, saat dia sepenuhnya merangkul identitas barunya sebagai seorang seniman, meninggalkan kehidupan lamanya untuk mengejar impian yang kini mengisi jiwanya.
Wajah
Nama Lengkap: Kim Hanbin (김한빈)
Nama Panggung: B.I
Tanggal Lahir: 22 Oktober 1996
Tinggi: 177 cm
Berat: 60 kg
Darah: 0
Instagram: shxxbi131
0 notes
anakperempuannet · 5 years ago
Text
30 Nama Anak Perempuan Penuh Makna Yang Terbaik
30 Nama Anak Perempuan Penuh Makna Yang Terbaik
Tumblr media
Nama Anak Perempuan Penuh Makna – namaanakperempuan.net. Memberikan nama bayi perempuan bukan sebuah hal mudah . Dengan ribuan nama yang selalu mengikuti tren dan zaman, sangat sulit untuk memilih yg cocok untuk anak perempuan kita. Dalam memberikan nama pada si kecil tidak boleh asal-asalan loh BUn, karena akan melekat seumur hidupnya.
Nah berbicara tentang nama bayi. kami sudah menyediakan…
View On WordPress
0 notes
tanyanamabayi · 5 years ago
Text
Nama Bayi 3 Kata Islam Dan Artinya Untuk Laki Laki Dan Perempuan
Nama Bayi 3 Kata Islam Dan Artinya Untuk Laki Laki Dan Perempuan
Tumblr media
Nama Bayi 3 Kata Islam– tanyanama.com. Kini sudah banyak situs di internet yang membahas nama bayi, baik itu nama bayi laki laki maupun nama perempuan. Dalam memilih nama bayi, setiap orang tua jangan hanya melihat nama yg bagus saja melainkan juga harus dilihat dari arti namanya. Misalnya nama bayi 3 kata islam yg terkesan baik, modern serta bermakna positif. Jadi, nama bayi tiga kata islam…
View On WordPress
0 notes
antaradimensi · 4 years ago
Text
Pamer Buku #1
Tumblr media
Existential crisis + Mental Illness = more books about it
*Minus Imperfect - Meira Anastasia, Thirteen Reasons Why - Jay Asher, and Sad Girls - Lang Leav
**This captured on March 21st 2021
Semua Orang Butuh Curhat - Lori Gottlieb
Cerita tentang seorang terapis kejiwaan yang overwhelmed dengan pekerjaannya yang setiap hari mendengarkan keluh kesah pasien-pasiennya.. Suatu hari ia merasa butuh pergi ke terapis kejiwaan juga, lewat sesi-sesi yang dia ikuti ia tak hanya menyembuhkan dirinya tetapi membuat dirinya lebih memahami pasien-pasiennya saat menceritakan permasalahannya.
Reasons To Stay Alive - Matt Haig
Menjelaskan hal-hal yang terjadi saat depresi, Menceritakan hal-hal yang dialami penulis saat memiliki mental illness, pengertian depresi, dan lain-lain tentang mental illness. Bahasa yang sederhana, apa adanya, jujur, dan tidak menggurui menjadikan buku ini menarik sekaligus dapat menjadi bacaan ringan untuk topik depresi itu sendiri.
Loving The Wounded Soul - Regis Machdy
Penjelasan lebih detail tentang Depresi dari segala aspek yang ditulis langsung oleh penyintas depresi dan akademisi psikologi.
I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki - Baek Se Hee (1-2)
Berisi percakapan penulis dengan terapisnya, hal-hal yang ia keluhkan, pemikiran-pemikiran penulis tentang diri dan hidupnya. Buku yang sebenarnya bagus akan tetapi menurutku terjemahannya kurang mengena.
Filosofi Teras - Henry Manampiring
Buku tentang aplikasi nilai-nilai filosofi Stoicism di kehidupan modern saat ini. Tentang pentingnya memilah hal-hal yang pantas untuk dipikirkan dan tidak, because to be living in modern world means a lot of information and things to do like everything must in our control but in fact you can’t control everything.
Turtles All The Way Down – John Green
Bercerita tentang Aza dengan gangguan kecemasannya akan segala bakteri yang ada di tubuhnya serta dilema akan bertukar bakteri dengan orang lain, Aza dan temannya membantu Davis yang kehilangan ayahnya secara misterius. Meskipun ada unsur misteri tapi novel ini tetap berfokus pada pembicaraan-pembicaraan dalam untuk diri sendiri dengan plot nya yang sangat kambat. Pelajaran yang bisa diambil dari buku ini yaitu don’t let things that happened to you define yourself.
Paper Towns – John Green
Buku favorit sejak bertahun-tahun lalu, tipikal buku-buku John Green dengan karakter utama remaja perempuan yang memiliki kepribadian misterius dan sesekali punya pergulatan batin akan dirinya sendiri dan makna hidup. Hal yang menarik dari buku ini adalah perjalanan persahabatan, saat ketika tokoh utama kehilangan seseorang yang sangat berarti baginya dan berusaha mencarinya, dalam pencarian itu terdapat teman-teman yang saling mendukung dan merangkul disaat harapan dipatahkan. When you focus on searching something that you think it understand you, you will find out that you already have it.
Looking for Alaska – John Green
Tokoh utama Alaska yang misterius seperti Margo yang tiba-tiba melakukan “keputusan besar” lagi-lagi menggunakan POV sahabat laki-laki tokoh utama. Menariknya di buku ini unsur kehidupan sekolahnya sangat digambarkan, kehidupan di Culver Creek, guru-guru, kelas-kelas, peraturan sekolah, dan geng yang bersaing satu sama lain. Sebuah bacaan ringan dengan latar kehidupan remaja yang tidak selalu romansa.
Scars – Winna Efendi
All I can say is this book really took a whole of my attention. Terinspirasi dari kisah nyata akan kasus perkosaan yang dialami Emily Doe (nama samaran) oleh salahsatu mahasiswa Stanford bernama Brock Turner. Penulis benar-benar mengambarkan detail emosi yang dialami tokoh utama Harper Simmons, perjalanan tokoh utama menemukan dirinya sendiri kembali, dan ketidakadilan yang dialami tokoh utama karena hukuman yang dijatuhkan kepada pelaku sangat ringan dibanding depresi dan trauma yang harus korban pikul seumur hidup.
The Things You Can See Only When You Slow Down – Haemin Sunim
Buku yang menenangkan, tentang pentingnya menysukuri hal-hal kecil yang telah ada di dalam hidup yang sering diabaikan. Buku yang wajib dibaca di zaman yang menuntut segalanya serba cepat sehingga banyak menimbulkan kecemasan di sana sini. Termasuk bacaan ringan, bahasa Inggrisnya mudah dipahami, dan karena formatnya bukan novel/ cerita dengan konflik sangat bisa dibaca berulang-ulang ketika merasa cemas.
Love for Imperfect Things – Haemin Sunim
Tidak jauh beda dengan buku The Things You Can See Only When You Slow Down, tapi kali ini buku Haemin Sunim berfokus pada topik mencintai, diri sendiri, hidup, dan semua orang di dalamnya.
A Starry Journal (for the dreamers) – Helena Natasha
Jurnal bagi orang-orang yang sangat ingin mencapai sesuatu tetapi bingung harus memulai dari mana. Buku ini mengharuskan pembacanya untuk menulis mimpi besar yang ingin dicapai dan mengurainya menjadi hal-hal kecil yang bisa dilakukan dalam suatu target waktu. Formatnya seperti Monthly Planner dan Weekly Planner.
Am I There Yet? – Mari Andrew
Buku penuh doodle tentang perjalanan menuju kehidupan orang dewasa, bukunya ringan banget sih, lucu, gak ngebosenin. Rekomen baca versi bahasa inggrisnya karena bukunya collectable, kalau versi bahasa indonesia menurutku bukunya kegedean dan susah dibawa kemana-mana. Di buku ini dijelasin cara-cara menikmati hidup dan membagi prioritas di dunia orang dewasa, supaya gak jadi orang dewasa yang membosankan.
A Little Book of Sloth Philosophy – Jennifer Mc Cartney
Bisa dibilang buku ini adalah versi “lebih ringannya” lagi dari buku The Things You Can See Only When You Slow Down - Haemin Sunim. Tentang gimana baiknya hidup sebagai Sloth yang terkenal lamban. Bukunya kecil, collectable, tapi sayang dalamnya gak berwarna, banyak ilustrasi sloth yang lucu-lucu dan bahasanya mudah dicerna. Belum selesai baca jadi belum bisa review banyak, tapi tau buku ini karena rekomen temen di litbase.
Jakarta Sebelum Pagi – Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Buku unik! cerita romantis nyaris platonik karena gaya romansanya yang polos dan apa adanya. Menceritakan tentang kisah Emina dan Abel sebagai penggemar rahasia Emina yang menunjukkan perhatiannya secara malu-malu. Kekuatan dari novel ini adalah karakter-karakternya yang kuat, dari anak kecil dengan pemikiran dewasa seperti Suki, dan beberapa tokoh paruh baya, dibumbui dengan permasalahan yang tidak umum, seperti Abel yang mempunyai phobia suara dan sentuhan karena dia adalah salahsatu korban perang Aljazair. 
7 notes · View notes
putaaaaau · 5 years ago
Text
Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan
Ini maksudnya gimana ya? Lupa gimana, sih? Pikiranku saat pertamakali lihat judulnya. Butuh waktu lama untuk membelinya, karena pada saat pertama lihat, uangku habis dipakai beli makanan yang sebenarnya gak enak-enak banget, akhirnya aku menyesal. Terus, setelah uang terkumpul kembali, malah beli buku yang lain. Menyesal lagi. Sampai akhirnya lupa, lupa, dan lupa. Tapi, ya, barangkali kami memang jodoh, aku menemukan kembali buku itu dan kebetulan juga sedang punya uang. Aku tak ingin melewatkan pertemuan yang mengakibatkan penyesalan lagi. Maka dalam sekejap kubawa pulang juga karya Ihsan Abdul Quddus itu.
Buku ini menceritakan tentang ambisi Suad untuk menjadi seorang perempuan yang dihormati. Sejak kecil Suad sudah memiliki ambisi untuk berkiprah di sektor publik. Suad tumbuh dengan pikirannya yang tidak ingin menjadi perempuan biasa—yang kebanyakan mengurus kerapihan rumah. Suad yang begitu ambisius berhasil menyetarakan dirinya dengan laki-laki. Suad banyak melibatkan dirinya di organisasi-organisasi pergerakan. Keberanian dan keterbukaan pikiran Suad membuat namanya melejit hingga sampailah ia dipuncak kariernya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Bagiku Suad adalah seorang perempuan egois. Bahkan untuk dirinya sendiri. Terkadang aku kesal dengan sifatnya. Hidup suad terlalu disetir ego. Aku tidak tahu apakah sebenarnya Suad bahagia setelah mencapai seluruh ambisinya. Suad mengatakan bahwa dia memang bahagia ketika ia dilibatkan dalam acara-acara besar atau sedang berbicara di ruang publik. Tapi, aku tidak tahu apa yang dirasakan Suad sebenarnya. Masalahnya adalah Suad telah mengalami kegagalan dalam berumah tangga sebanyak dua kali. Kegagalan itu disebabkan oleh Suad sendiri. Suad memiliki seorang putri dari suami pertamanya, Abdul Hamid—ia beri nama Faizah. Suad bangga telah memiliki seorang anak. Ia berpikir bahwa ia adalah seorang perempuan sempurna karena ia bisa menjadi seorang ibu di tengah kesibukannya sebagai perempuan karier. Namun, pada kenyataannya Suad tidak bisa mengasuh Faizah, karena ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Suad dan Abdul Hamid memiliki cara pandang yang berbeda dalam merespon kehidupan. Lambat laun hubungan mereka berjarak. Suad meminta bercerai dengan Abdul Hamid, meski sebenarnya Suad tidak ingin. Namun Suad ingin menjadi perempuan yang kembali bebas seperti sebelum menikah.
Hal yang menyita perhatianku adalah ketika Suad menjadi seorang janda. Suad merasa dipandang sebelah mata karena ia adalah janda. Ia merasa jadi tak bebas dekat dengan laki-laki. Stigma masyarakat tentang janda sudah negatif, sehingga Suad harus berhati-hati. Ia tidak ingin reputasinya hancur karena ia digosipkan dekat dengan laki-laki.
Ternyata tidak di Indonesia saja seorang janda memiliki makna negatif. Di tempat Suad juga—di Mesir. Aku gak paham awal mula kenapa janda dipandang negatif. Padahal gak ada yang salah dari itu. Mungkin, perempuan di luar sana yang bersuami, merasa suami mereka lebih tertarik kepada janda—apalagi janda itu seorang yang cantik dan seksi. Huf, padahal yang salah bukan janda. Yang salah suaminya kenapa juga masih jelalatan padahal memiliki komitmen. Heran. Ini yang selalu aku heran dari laki-laki. Seolah-olah satu perempuan tak cukup untuk memuaskan hasratnya yang kejalangan itu.
Suad memiliki teman yang bernama Adil. Suad merasa nyaman dekat dengan Adil, karena menurutnya Adil memiliki kesamaan dalam hal pemikiran dan ide-idenya sehingga suad merasa ‘nyambung’ dengan Adil. Lama-lama Suad menyadari ada sesuatu yang berbeda ketika didekat Adil. Tapi, ia menyangkalnya.
Adil pernah mengajak Suad menikah dengan cara yang romantis, menurutku.
“kita sama-sama sedang saling menjerumuskan diri. Kita gigih memperjuangkan urusan orang banyak tetapi tidak pernah punya kepedulian terhadap urusan kita sendiri. Bagaimana kalau kita juga mulai mengurusi diri kita dalam ikatan yang khusus? Kita bentuk sebuah organisasi yang anggotanya hanya aku dan kamu....”
Tapi sayangnya Suad menolak lamaran Adil. ‘nyambung’ yang dirasakan Suad juga ternyata membawa penolakan. Karena Suad dan Adil sama-sama makhluk yang penuh ambisi, dan berdiri sendiri sehingga menurut Suad jika mereka bersama, mereka tak akan pernah bisa saling mengisi. Selain itu juga mungkin karena Adil adalah seorang yang kekiri-kirian. Suad tidak ingin mendapatkan intervensi atas suatu ideologi yang dimiliki Adil—yang membuat orang-orang akan beranggapan bahwa Suad adalah seorang marxis.
Ah, padahal aku berharap Suad akan menikah dengan Adil. Pasti menjadi pasangan yang luar biasa. Tapi, semuanya kembali pada Suad, hanya Suad yang tahu.
Setelah lamaran itu, Suad memutuskan menikah dengan dokter Kamal Ramzi untuk melindungi diri dari Adil. Dokter Kamal ini menurutku seorang yang mendominasi. Ia ingin Suad selalu menurut kepadanya. Ini sangat bertentangan dengan Suad sebagai yang ingin hidup bebas tanpa dikekang siapapun. Tetapi Suad di sini sudah bisa mengontrol egonya karena ia tidak ingin gagal dalam rumah tangganya yang kedua. Namun, karena Suad yang tidak bisa selalu menurut, dokter Kamal akhirnya meminta cerai kepada Suad. Suad tidak ingin diceraikan oleh dokter Kamal. Ketidakinginan Suad di sini bukan karena Suad benar-benar mencintainya, tetapi karena Suad tidak ingin mendengar cibiran tentang fakta bahwa Suad tidak bisa membina rumah tangga dengan baik.
Suad kembali menjalani hidupnya sendirian tanpa laki-laki di sisinya. Dan ia pun berhasil berada di puncak kariernya sebagai perempuan terhormat. Suad memang berhasil dalam menggapai ambisinya dengan mengorbankan rumah tangganya. Ini mengajarkan bahwa kita memang harus selalu merelakan hal lain untuk mengejar hal yang lain.
Satu hal yang membuatku tersentuh membaca buku ini adalah ketika Suad menyuruh Faizah untuk memanggilnya dengan namanya, Suad. Bukan ibu atau mama. Suad ingin Faizah menjadikannya seperti sahabatnya yang bisa berbagi apa saja. Namun, kenyataannya itu tak terjadi. Suad sama sekali tidak tahu apa-apa tentang Faizah, bahkan Suad tidak tahu bahwa putri semata wayangnya sebentar lagi akan dilamar kekasihnya. Suad menyesal telah membiarkan hal itu terjadi. Suad tidak memiliki kuasa atas Faizah, dan juga tidak memiliki ikatan batin dengan Faizah. Ia telah kehilangan peran sebagai seorang ibu untuk selamanya.
Suad seorang tokoh yang penuh dengan perang batin. Sering kali pikiran dengan keinginannya saling bertolak belakang. Ideologi-ideologi yang dimiliki Suad menggiringnya pada kenyataan bahwa dia lupa perannya sebagai perempuan. Tapi, sih, sebenarnya aku juga masih belum tahu peran sesungguhnya dari perempuan itu seperti apa. Kalau harus berkaca pada budaya patriarki jelas Suad tidak sadar peran. Tapi, jika harus berkaca pada gerakan feminis jelas Suad sadar peran.
Selain itu, menurutku Suad juga adalah tokoh yang narsis. Sering kali Suad bangga pada pikirannya yang cemerlang. Suad sering merasa bahwa laki-laki banyak yang menaruh perhatian atas kecerdasannya. Tapi memang harus diakui bahwa Suad memang cerdas.
Aku tidak suka Suad yang hidupnya penuh penyangkalan. Suad sebenarnya menyadari apa yang hatinya inginkan, tetapi Suad selalu berhasil memenangkan logikanya dari pada hatinya. Bagus, sih. Tapi kalau selalu mengedepankan logika juga gak bagus menurutku. Seperti yang terjadi pada Suad tentunya. Suad yang selalu mendewakan logika, akhirnya juga merasakan sengsara karena gejolak hatinya yang tak pernah ia turuti. Suad tidak pernah ingin terlihat lemah. Mungkin karena dia seorang perempuan yang terkenal seantero Mesir kali, ya. Ini membuat Suad di mataku terlihat seperti memaksakan konsep kehidupannya yang berideologi feminis.
Kalau boleh jujur sih aku menyimpan kecewa sebesar biji jagung pada buku ini, karena aku tidak menemukan sesuatu yang membahas soal tubuh perempuan. Hehehe. Aku lumayan senang dengan bahasan-bahasan seperti itu. Membuatku lebih mengenal tentang tubuhku. Tapi sih banyak senangnya juga membaca buku ini, karena di dalamnya memberikan hal-hal yang terkadang perempuan lupakan sebagai kodratnya.
Buku ini kaya dengan ideologi. Aku suka kalau Suad sudah berdialog dengan Abdul Hamid, Adil, dan Kamal Ramzi. Pembicaraan mereka selalu membawaku pada sudut pandang lain yang berbeda. Mereka bertiga juga adalah sosok laki-laki yang berbeda. Abdul Hamid adalah tipe laki-laki yang santai dan menyenangkan—mungkin kalau istilah hari ini sih Abdul Hamid termasuk ke dalam salah satu bad boy kali ya. Hahaha. Kemudian Adil, Adil adalah tipe laki-laki yang ambisius, hidupnya penuh dengan organisasi-organisasi pergerakan. Aktivis, lah, ya, si Adil teh. Lalu Kamal Ramzi, ia adalah tipe laki-laki yang pintar dan kalem. Good boy lah pokoknya.
Terlepas dari latar belakang semua laki-laki itu, mereka semua memiliki keinginan yang sama, yaitu berkuasa atas Suad. Hm, emang dasar laki-laki ya. Gak di mana-mana sama aja. (loh, kok?) hehee..
Bagiku, buku ini sebenar-benarnya menjelaskan tentang kesetaraan gender. Setara. Benar-benar setara.
3 notes · View notes
xakty-blog · 5 years ago
Text
Payung “yang” Teduh
 Ditulisan saya yang kedua mau bahas tentang salah satu band lokal favorit saya yang bernama Payung Teduh
Tumblr media
disebut tulisan sih ini bukan tulisan tapi ketikan hehe.. oke balik lagi kepembahasan yaa.. Payung Teduh merupakan Band alternatif Indonesia beraliran fusi antara folk, keroncong dan jazz. Payung Teduh terbentuk pada akhir 2007 dengan formasi awal Is (vokalis) dan Comi (kontra bass). Pada tahun 2008, Payung Teduh mengajak Cito untuk bergabung bersama sebagai drummer lalu mengajak Ivan sebagai pemain gitarlele dan pemain terompet pada tahun 2010 (wikipedia) awal mula saya tau sama ini band sih secara tidak sengaja waktu smp dulu sering pinjem laptop abang saya buat main game (ini bener2 buat main game ya :p) dari denger namanya aja dulu muncul beberapa pertanyaan bahwa ini kok nama band nya aneh yaa kok vokalisnya gak meyakinkan gini sih lagunya kok gak muncul di TV sih (waktu zamannya mtv,inbox,dahsyat) wkwk dan bla..bla..bla. lagu pertama yang saya play dulu inget banget yang judulnya Angin pujaan hujan buat dulu untuk anak seusia saya mendengarkan musik dgn nada dan lirik yg seperti rasanya menjadi tabu ditelinga saya setelah play ditengah2 akhirnya mp3 nya saya akhiri ya mungkin karna tidak sesuai dgn selera saya waktu dulu. pas waktu dulu ada acara disalah satu acara distasiun televisi nih tiap malem mas saya suka banget nonton acara tsb namanya RadioShow ditvone karna kamar saya sama mas saya jadi satu saya mau gak mau denger dong suara tv nya. waktu itu bintang tamu nya Payung Teduh dalam hati saya ‘loh ini kan lagu yg ada dilaptop mas saya’ waktu itu meraka lagi bawain lagu Untuk perempuan yg sedang dalam pelukan denger intronya aja saya langsung nengok ke tv udah denger deh itu lagu sampek habis. kesan pertama saya setelah denger itu saya merasa musiknya khas banget, sederhana dan penuh makna dari situ saya baru nyadar bahwa musik itu bukan cuma untuk didengar tapi dirasakan dan dihayati liriknya suara mas is yg khas dipadu sama lirik2 nan penuh makna membuat saya bengong (waduh ternyata bagus juga ya) setelah itu saya mulai searching semua lagu mereka diyoutube dan lebih mengejutkannya lagi ternyata saya merasa cocok sama musik yg mereka bawain mulai dari yg judulny Resah, Berdua saja, Rahasia, Kucari kamu dan lainnya. yg dulu awal mula merasa aneh, ragu sama mereka tiba2 jadi Fans layar kaca (layar kaca: waktu dulu smp gak pernah sempet liat konser mereka karna masih kecil) dari situ saya juga baru tau bahwa apa yang sekilas kita nilai belum tentu sama dengan apa yg mereka2 disana rasakan so.. jgn lihat buku dari gambar sampulnya aja tanpa tau isi didalamnya hehe.. Musik yang mainkan sama Mas Is itu menurut saya itu jujur tanpa sindir sana sini lebih mementingakan kualitas musik dari pada ketenaran. gak heran juga sih apa yg meraka bawa juga selalu diterima baik sama pengdengar setia2 mereka yg notaben nya mencari ketenangan dalam musik gak jauh dari keresahaan yg terlalu sering meraka hadapi  dia salurkan dalam sebuah lirik  Awal booming band Payung teduh itu waktu tengah tahun 2017 setelah lebaran mereka ngeluarin satu album dengan nama ‘Ruang Tunggu’ yess. salah satu lagunya yg judulnya Akad diterima sangat baik oleh pendengar musik tanah air dan menjadi viral trending diYoutube. mungkin waktunya pas yaa sama tradisi orang indonesia setelah bulan romadhon ada bulan syawal bulan yg dipercaya membawa kabar baik kalo dijadikan pemilihan tanggal suatu acara  Pas denger lagu ini, saya kira penyanyinya Tulus atau semacamnya yg lebih ngepop gitu. Eh taunya Payung Teduh 😂 Sbg penikmat Payung Teduh mulai dr album2 lama, lagu ini kerasa jelas bedanya. Entah musiknya yg lebih ngepop, entah  liriknya yg ga 'sesastra' lagu2 sebelumnya. Lagu2 yg biasanya perlu puter otak buat memahami maknanya dan itu pun multitafsir, tergantung pengalaman dan wawasan masing2 pendengarnya. Sedangkan Akad ini meskipun tetap sarat makna, liriknya terasa so 'simpel'. Lagu jadi mudah dicerna oleh siapa pun, maksud bisa langsung tersampaikan kepada siapa pun. Efeknya, boom! Mereka yg sebelumnya gak kenal Payung Teduh jadi tau. Segala kalangan bisa teraih karena lagunya 'bikin baper maksimal' dengan lirik yg 'tinggi di atas rata2' dibandingkan lagu2 easy-listening lainnya, karena yah memang ini lah Payung Teduh. Tapi mungkin bagi sebagian fans Payung Teduh yg ngikuti album mereka dari awal, yg tau Payung Teduh sebelum mereka sering muncul di baliho2 iklan acara musik kayak skrg, atau bagi sebagian anak (sok) muda idealis yg sok nyastra kayak saya ini, lagu ini cukup saya 'labeli' sebagai Suatu Lagu Romantis yg Enak Didengar. That's all. Tidak ada poin 'mbulet' spt karya2 sebelumnya yg menurut saya justru poin itu lah yg jadi salah satu ciri khas Payung Teduh dan yg awalnya bikin saya jatuh cinta dengan Payung Teduh. Mungkin ada yg bilang: justru lagu buat melamar gini harusnya yg simpel, ga berbelit, dsb. Well, di sisi lain saya sepakat juga sih. Gimana pun, pendapat orang berbeda2. Mungkin kali ini Payung Teduh agak menyesuaikan pasar umum yaa, sebagian buat tujuan komersil. Tapi ga bisa ga jujur, saya tetep suka lagu ini si hehe
HENGKANG Diakhir tahun 2017 publik dibuat kaget dgn berita dari payung teduh tentang hengkangnya salah satu personilnya mereka Mas is kabar tak sedap itu muncul seperti pukulan tersendiri bagi penikmat musik tanah air pasalnya band yg baru booming tsb setelah albumnya booming medadak terancam bubar  mungkin sebagian yg baru tau tentang payung teduh sedikit ‘banyak omong’ dengan tanda kutip  ‘kok bisa sih? band yg baru booming tiba2 mau bubar’ ‘mungkin kena sindrom artis paling pt nya’ ‘vokalisnya keras kepala bgt deh pengen keluar’ ‘kami rindu payung teduh :’)’ Bla.. bla.. bla.. mereka mungkin gak tau ya perasaan kita orang sudah lama gimana menafsirkannya :’) well.. alasan mas is hengkang dari payung teduh bukan karna ‘sindrom terkenal’ ‘pengen cari sensasi’ atau bla.. bla.. blaa yaa setelah lihat video dia diyt alasan dia hengkang salah satunya mungin sudah jenuh ngeliat orang yg sama dihari yg terus berbeda yaa jenuh sih sifat yg lumrah yaa bagi kita manusia, siapa sih disini yg gak pernah ngerasa jenuh? dan salah satu alasan lainnya karna dia selama berkarir jarang ngeluwangin waktu buat keluarganya dan dalam pemikirannya mungkin kepingin bagi momen buat keluarga serta anak nya yang masih kecil mumpung masih ada kesempatan menurut saya ini alasan yang bagus pemikiran yang jarang didapet para oleh orang tua diluar sana dia kepingin keluarga + pekerjaan menjadi ‘balance’ akhirnya mas is memilih untuk solo karir agar lebih banyak memiliki waktu luang buat keluarga. Pendapat saya mengenai kemunduran Mas is sebagai salah satu personil payung teduh emang berat dan gak bisa saya terima sih awalnya. tapi setelah mendalami lebih lanjut saya gak punya hak dong buat mengatur kehidupan seseorang terlebih lagi dia tidak tau saya. perlahan saya mulai menerima kenyataan bahwa payung teduh berformasi tidak lengkap jujur menurut saya Payung teduh tanpa Mas is bukan lagi payung teduh yg seperti dulu dan musik Mas is tanpa payung teduh bukan musik dia yg dulu mereka berdua sangat2 cocok dan tak terganti “menurut pendapat saya” menurut saya gapapa deh mereka bubar toh setiap kali saya rindu mereka saya bisa putar musik mereka melalui mp3/youtube  Kesimpulan yang saya dapat dari cerita diatas ialah gak peduli seberapa tenar kamu gak peduli sebesar apa hasil dari sesuatu yang kamu dapat tetap harus kembali kepada keluarga karna keluarga ialah kunci untuk membuka semua pintu rezeki Sekian ....:) Oh iyaa saya ada lagu favorit yg saya streaming tiap malam jika gak bisa tidur lagu ini sengaja gak saya download trus diextrak ke mp3 yaa karna saya pengen banyakin viewers nya:p yaa pokoknya ini versi gak saya extark dimp3 karna kalo orang rindu kan biasanya butuh perjuangan biar bisa ketemu dan biasanya gara2 gak ketemu selama beberapa hari kan bisa jadi kangen metode ini saya terapkan dimusik yang satu ini biar saya gak tiap hari dengernya dan biar ada kesan rindu. denger lagu yg satu ini pikiran saya kayak udah hilang ntah kemana (lebayy) intinya versi ini sangat sangat terbaik dalam hidup saya mungkin.. Judulnya  Payung Teduh - Berdua Saja & Rahasia (Medley Live & Loud)
youtube
sekian dari ketikan saya terimakasih sudah membaca... ~Sakti
3 notes · View notes
grosir378murahvendor · 4 years ago
Text
Pita Satin Kertas Ô8ᑫᏮ~ԿᑫᏮÔ~lllÔ(WA)
Tumblr media
Laman berikut ini berisi tulisan tentang pita satin kertas yang melimpah diburu manusia oleh karena itu penuh pula yg membutuhkan informasi dari ulasan yang sudah disebutkan, mengapa demikian. Sebab sekitar pembahasan, seorang insan bisa memenuhi keperluan risetnya, untuk dasar referensi mandat makalah pada madrasah, dan yg paling penting seorang insan akan mendapatkan wacana anyar serta referensi yg luas. Gol diciptakannya ulasan ini demi orang yang tengah menggali referensi dapat mengaksesnya dg ringkas. Teknologi pada jaman globalisasi waktu berikut ini sudah amat maju dan rumit, tiap-tiap manusia bisa mengakses wawasan tentang berbagai modal. Tiada pandang pada desa maupun di kota asal ada network www serta alat yg menyokong, siapa aja dapat menemukan dan membaca pengetahuan ini. Sehingga, sembarang waktu, dimanasaja, dikau dapat mengakses web ini. Jika anda mempunyai pendapat atau pandangan lain, silahkan tulis komentar pada tabel yg telah terlampir atau bisa mengkontak kita ke nomor yang sudah tercantum pada sini Nama pita artinya adalah kuning yang diberikan untuk seorang anak perempuan. Nama pita bersumber dari india sansekerta, dengan huruf awal p dan terbuat atas empat huruf. Kata pita mempunyai makna, definisi, niat atau pengertian kuning, mampu digunakan sebagai nama bayi nama anak, nama industri, nama cap barang, nama lokasi, serta lain semacamnya. Kata pita yg berarti kuning dan bersumber dari india sansekerta ini dapat dikau gunakan selama arti pita tidak berkonotasi negatif di lingkungan anda.
harga pita gulung merah putih
Pita berikut ini biasanya dibuat dari kertas yang rada tebal atau kertas krep yg bertekstur. Karena sifat kertas yang tidak demikian kuat oleh karena itu butuh berhati-hati dalam pengaplikasiannya supaya bukan mudah robek. Saat udah ditempelkan di kado atau oleh-oleh pun kudu berhati-hati agar tidak tertekan karna fasad pita yg semula cantik bisa berubah model berevolusi gepeng. Apabila anda sedang menggali pembahasan tentang alamat pita goni murah, anda berada pada website yang benar. Cepatnya kemajuan it belakangan ini menjadi penyebab bagus pada segala kalangan. Putra-putri pendidikan, pelajar perguruan tinggi, ataupun rakyat dapat dengan praktis mengakses pengetahuan yang mereka inginkan. Tidak usah repot-repot berkunjung ke tertentu tempat bagi mendapatkan informasi mengenai daerah yang sudah disebutkan. Janji dapat terkait dg network internet, dimanapun kami cukup kita bisa menggali segala informasi yg kita perlukan. Situs berikut ini secara sadar kami buat untuk memberikan tulisan-tulisan bagi guna kebutuhan penelitian, tugas pendidikan, / yang lainnya. Opini atau masukan yg membangun begitu kami perlukan demi perkembangan pengetahuan yang kita jabarkan
jual pita satin murah bandung
Pita kotak-kotak juga dikenal bagi pita tartan, pita scot / pita checker. Dibikin dg memakai jenis perkakas tenun suatu kotak-kotak mesin tenun, pita kotak-kotak adalah yg ditandai dengan mempunyai beberapa cara garis lurus simetris berpotongan dg lanjut warna isian yang lain. Pita kotak-kotak dapat difungsikan pada pita dekorasi natal, pita kembang, pembungkus kado, packaging buket. Jika punya banyak bando polos di tempat, ada baiknya dikau memakai pita sisa dan hias bando dikau sedemikian rupa. Dikau mampu melilitkan pita sisa yang kamu miliki ke semua belahan bando polosmu. Sesudah tersebut, kau bisa juga menambahkan pita sisa yang telah dibikin untuk hiasan pada bando yang sudah disebutkan.
0 notes
rmolid · 4 years ago
Text
0 notes
anakperempuannet · 3 years ago
Text
Nama Bayi Perempuan Islami Modern, Terbaru Dan Populer Di Tahun 2022
Nama Bayi Perempuan Islami Modern, Terbaru Dan Populer Di Tahun 2022
Nama Bayi Perempuan Islami Modern dan Populer – namaanakperempuan.net. Nama dengan kesan islami, modern dan populer adalah nama-nama anak yang kerap menjadi bahan pertimbangan orang tua. Karena, nama seperti itu bukan saja bagus namun penuh makna nan doa. Jadi tidak heran kalau nama tersebut jadi incaran semua masyarakat di dunia. Nah, disini kami pun memiliki nama seperti yang Anda inginkan.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tanyanamabayi · 5 years ago
Text
Nama Bayi Perempuan Simple 2 Kata Disertai Artinya
Nama Bayi Perempuan Simple 2 Kata Disertai Artinya
Tumblr media
Nama Bayi Perempuan Simple– tanyanama.com. Dibawah ini telah kami sajikan nama perempuan yang simple dan keren. Menggunakan pilihan nama yang simple untuk sang bayi menjadi salah satu trik cukup bagus. Sebab kini semakin banyak dan beragamnya referensi nama yg dibagikan di internet. Sebagian orangtua lebih memilih untuk memberikan nama yang simple untuk anak cewenya agar terlihat lebih sederhana…
View On WordPress
0 notes
vaniatic · 6 years ago
Text
Part II
"Gue juga kehilangan lu. Lu doang yg bisa gue ajak bikin puisi berantai. Sama lu tuh otak gue jadi penuh kata-kata"
Kalau kalian sudah membaca "Setelah Sekian Lama Akhirnya Memberanikan Diri Mengirim Surat", ada baiknya kalian baca postingan ini juga. Ini adalah lanjutan. Sebenarnya tidak ada niat melanjutkan, tapi ternyata ada lanjutannya. Jika kalian tahu siapa, diam saja.
"Gue boleh mengatakan sesuatu di kisaran dibulan Oktober-November tahun 2014 gak? Tapi gue bilangnya sekarang. Ini cuma mewakili diri gue di bulan dan tahun segitu. Gak ada maksud lain. Supaya ini semua tuntas, walau aneh!"
"boleh. silahkan."
"Vania, aku sayang kamu. Tapi aku lebih sayang ibuku. Tapi aku tetap sayang kamu - Aku, 2014"
"Aku juga menyukai diriku yang menyukaimu pada saat itu - Vania, 2019"
Sebuah pengakuan janggal. Janggal? ya karena memang janggal. Bagiku.
Sebut saja, aku pernah dekat dengan seseorang di suatu masa. Biar aku yang tahu kapannya. Bermula ketika hidup mulai dengan tegas menempa aku yang masih kekanak-kanakan. Awal pendewasaanku adalah patah hati. Bagi orang lain mungkin itu biasa, bagiku segalanya sangat sulit disederhanakan.
Berada di lingkungan baru membuatku harus mengenal manusia-manusia asing. Menghafal setiap nama mereka dan tersenyum ketika berpapasan. Lazimnya begitu kan?
Dengan rasa malas, aku terpaksa harus menghadiri suatu pertemuan terkait tugas untuk sebuah acara. Kudapati mereka sedang duduk-duduk di hamparan rerumputan. Aku yang baru datang segera ikut bergabung.
Kelompok kami ditugaskan membuat sajak, merekamnya kemudian menyerahkan hasil videonya. Aku membaca berulang dalam hati bait-bait sajak yang ada di tanganku, bukan tulisanku tentunya, mereka memberikan ini agar aku membaca bagianku. Bagus juga.. gumamku saat itu.
"ini tulisan siapa?"
"dia"
Segera melirik ke seorang anak laki-laki. Berkulit putih, tidak terlalu banyak bicara dan sesekali tertawa. Saat itu dia mengenakan baju warna hitam dan kemeja flanel bermotif tartan. Jika aku tak salah ingat. Ini sudah lama sekali.
Tanpa berlama-lama, kami pun pulang. Di perjalanan menuju parkiran, aku beranikan diri menghampiri dia.
"lo suka baca buku?"
"gue sukanya cewek"
"kok lo nyebelin?"
Siapa sangka hari-hari setelah itu kami makin dekat. Jangan salah paham! bukan dekat yang bagaimana, dekat selayaknya teman. Aku bercerita sangat rinci tentang laki-laki yang sedang dekat denganku. Dia pun demikian, diceritakannya tentang sosok perempuan yang sedang dekat dengannya. Kami saling mendukung, saling menguatkan.
Dia tahu persis semua hal. Begitu pula ketika aku diperkenalkan dengan kehilangan. Dia menjadi pendengar dan sahabat yang baik, aku sangat merasa lengkap saat itu. Hampir semua hal kami ceritakan. Setiap malam, setiap hari. Melakukan segala hal bersama-sama. Berada di lingkup pertemanan yang sama. Kami sungguh dekat.
Beberapa orang mengatakan seharusnya kami lebih baik menjadi pasangan. Cocok katanya. Memiliki ketertarikan yang sama dan sama-sama enak dipandang (alasan paling tidak berkaitan dengan apapun).
Hampir setiap saat ketika kami saling berkirim surat, teman yang duduk sebelah kami bertanya.
"kalian kenapa sih nggak pacaran aja?"
"nggak tau. kita sahabatan sih"
"kalian kalo punya anak pasti cakep. soalnya emak bapaknya aja cakep".
Aku menoleh ke arahnya. Melihat sebentar ia yang sedang sibuk mencatat. Ya.. dia memang lumayan ternyata. Paling tampan malah di kelas. Aku selalu lambat menilai tampang seseorang yang dekat denganku. Sebab tampang menjadi tidak berarti ketika kita telah akrab dengan seseorang. Betul tidak?
Dini hari, ketika aku menyuruhmu membaca buku-buku feminis, tapi responmu terdengar sangat lugu:
"Iya sih, tapi lu jangan sampe gak nikah! Soalnya kalo lu nikah dan punya anak, anak lu gue yakin cantik (kalo anak lu cewek).. nah kalo lu ga nikah kasian orang cantik jadi berkurang"
hahahahahaha.
Percayalah, tapi aku pun tidak tahu sebab mengapa kita tak bisa bersama. Saat itu belum, tapi sekarang sudah.
"lo suka nggak sama dia?"
Pertanyaan ini sangat menguras pikiran. Lebih susah ketimbang menjawab soal-soal ujian mata kuliah Manajemen Pembangunan!
"nggak tau. kalau pun suka, kayaknya nggak bisa. dia aja udah sama orang lain. tapi kayaknya emang sebatas temen aja"
Sebab perasaanku untuknya selalu terlihat samar. Terlalu kabur untuk dieja. Terlalu dekat namun sulit untuk diraih. Perasaan itu menggantung. Kami terlalu dekat. Sekali lagi, kami sangat dekat. Aku tahu siapa perempuan yang ia kagumi. Aku tahu. Sama sekali tidak terbesit di pikiranku untuk melangkah ke kemungkinan-kemungkinan selanjutnya. Akan terasa sulit jika berusaha memulai memercikkan rasa dengan makna lebih. Memadamkan sebelum berkobar adalah pilihan terbaik. Aku tidak mau kehilangan sosok teman yang aku butuhkan.
Kita memang sempat tidak seakrab dulu. Melepaskan diri satu sama lain. Sebab sudah menulis romansa masing-masing. Romansa kita ternyata jauh lebih lucu dari apa yang dibayangkan. Jika kemarin aku tidak memberanikan diri mengirim surat, pasti kamu tidak akan mengatakan hal ini pada pukul setengah tiga pagi.
"Van, sesuai janji gue, malem ini gue mau sampaikan sesuatu ke elu. Walaupun ini (mungkin) gak penting, tapi gue harus tetap menyampaikan nya, karena bagi gue ini waktu yg tepat untuk menyampaikan hal itu. Gue harus sampaikan hal ini supaya gue gak punya beban perasaan masa lalu.
Jadi gini.. Jujur, dulu gue suka sama lu. Mungkin lebih dari suka. Apalah namanya itu, intinya gue punya rasa yg lebih dari sekedar teman atau sahabat ke lu. Kurun waktunya bisa dibilang ketika awal-awal kuliah hingga kita sering bikin sajak berantai. Tapi disaat itu gue nyadar diri, lu sedang mengagumi sosok dia dan gue pada waktu itu masih masa PDKT sama dia. Tapi namanya perasaan gak akan mungkin bisa dibohongin.
.... Dan entah kenapa perasaan itu terus tumbuh, gue selalu berusaha untuk nutup2in soal perasaan gue ke lu ke siapapun. Dan pada akhirnya perasaan itu lambat laun menghilang ketika gue pacaran sama dia, dan lu mulai deket dan pacaran sama dia
... Iya emang gue nyembuiin se-paripurna mungkin soal perasaan gue ke elu. Gue ga pernah cerita ke siapa pun ttg lu selain ke puisi samar-samar gue. Gue juga mengakui kalo gue gak ada pergerakan sedikitpun untuk menyatakan perasaan gue ke elu. Jujur, gue bener2 bimbang waktu itu soalnya gue udah terlanjur deket sama dia duluan..
Iya gue tau lu tipikal cewek kayak gini (gaksuka kode-kodean), makanya gue gamau kode ke elu. Gue main aman aja dan sebisa mungkin buat nutupin perasaan gue ke elu. Kalo misalkan waktu itu gue gak deket sama dia, mungkin akan berbeda....
... Kalo gasalah itu setelah atau pas hari ultah gue. Lu masih inget gak? Kalo gue masih inget jelas. Di perjalanan pulang dari lu ngebahas hal ttg kenyamanan. Ketika itu jawaban gue untuk menanggapi obrolan lu tuh sangat normatif, karena gue rancu yg lu maksud itu gue atau bukan. Tapi waktu itu perasaan gue amburadul gak karuan, dibilang seneng ya seneng bgt, tapi disatu sisi gue masih deket juga sama dia. Cuma bimbang yg gue rasa.
Masih inget puisi gue di Gunung Gede waktu itu? Puisinya ada di note yg udah ilang. Kalau gak salah judulnya "wanita berkerudung merah", atau bisa juga salah, soalnya gue udah lupa bgt. Intinya di puisi itu gue mengagumi seseorang perempuan. Jujur, sebenernya puisi itu untuk lu. Tapi gue ga berani bilang ke lu kalo puisi itu tertuju ke lu. Ketika gue ngasih tau puisinya ke lu pas di kelas, lu langsung bilang kalo puisi itu sangat romantis dan mengklaim puisi itu buat dia dan gue meng-iya-kan pernyataan lu. Itu adalah salah satu dari sekian kebohongan yg gue sembunyiin ke elu selama bertahun-tahun.
Perihal puisi berantai yg judulnya "Vania", disitu gue gak nganggap lu sebagai teman atau sahabat, tapi gue menganggap itu sebagai rasa cinta dan kekaguman gue ke elu. Itu dari perspektif gue.
...Ini dia yg bikin semua jadi ambigu. Mungkin maksud lu pengen curhat segala macam ke gue itu karena faktor gue selalu ada buat lu, tapi kan gue punya persepsi lain, dan gue kesel bgt akan hal seperti ini. Segala sesuatu nya jadi ngambang dan gak ada alur kejelasan....
Dan gue berharap dengan gue menceritakan semua hal ini hubungan persahabatan kita jangan jadi canggung. Lu harus tetap jadi Vania yg gue kenal, dan gue juga akan tetap jadi gue yg lu kenal. Tanpa ada sekat. Tanpa ada rasa canggung.
Tapi ketika lu sama dia, jujur gue seneng, soalnya lu udah dapet yg "pasti", ...dan karena gue tau lu bahagia sama dia, gue ingin menjauh dari lu (dalam artian kalo dulu gue pernah suka sama lu) supaya gue bisa belajar buat berdamai sama masa lalu."
Sebelumnya, aku ingin mengucapkan terimakasih telah memberikan aku jawaban mengapa kita tidak dapat bersama. Keraguan itu selalu meraja hingga langkahku berjalan ke arahmu selalu tercekat. Aku terlalu takut untuk bersama karena yakin itu tak kunjung ada. Terima kasih telah memberikan jawaban atas pertanyaan yang tak terjawab. Sekali pun harus menunggu bertahun-tahun lamanya. Maaf jika aku tidak pernah berupaya menawarkan kemungkinan-kemungkinan, sebab semua terasa tidak semestinya. Aku tidak pernah menyanggupi sesuatu diluar kesanggupanku.
Aku memang bodoh perihal isyarat. Sering tak menangkap maksud. Selalu luput dan tidak piawai.
"Entah mau ngetik apalagi....... gue dulu sayang sama lu van. Ah elah.. Lu nyadar gaksih kalo chatingan lu itu sebenarnya bikin gue bermaksud lain ttg persahabatan kita, apa emang itu mau lu pada waktu itu?"
Jawabannya sama. Aku tidak sadar.
Maaf atas ketidaksadaranku dan ketidakmengertianku akan banyak hal. Banyak hal-hal yang orang kira aku mengerti, padahal tidak.
Memang ada beberapa cerita yang tidak memiliki usai. Tapi... terimakasih kamu telah merampungkannya... dengan penuh kejutan tak terduga.
Mungkin ini adalah cara semesta mempertemukan kita kembali, menjadi sepasang teman baik tanpa ada yang berubah. Kita tidak perlu merasa saling kehilangan lagi.
0 notes
ayutyasti-blog · 8 years ago
Text
Sebuah Blogger
Genre : Remaja
Sinopsis : Kerap kali Yuda, memperlihatkan tulisan puisinya sahabatnya dalam sebuah blogger kepada teman sekelasnya Citra, pada awalnya remaja berumur 15 tahun dan masih duduk di kelas 1 SMA tersebut, sama sekali tidak memiliki rasa apapun didalamnya, hingga tiba - tiba saja ingatannya kembali kepada remaja pria yang pernah ditemuinya di bis pada waktu masih duduk di kelas 3 SMP dulu. Mereka belum sempat berkenalan pada saat itu, tetapi sorot mata anak lelaki tersebut mengisyarat sesuatu kepada Citra. Jadi itukah namanya Galih…? Diam - diam Citra memiliki rasa kepada Yuda, tetapi ada misteri dibalik blogger ini yang menghubungkan antara Yuda dan Galih. Mengapa rasanya justru Yuda sangat antusias kepada tulisan Galih untuk Citra agar bisa memberikanya komentar…?
Ini adalah akhir masa Citra akan melepaskan seragam putih birunya, sebuah lorong menemani setiap langkah Citra menuju keluar halaman sekolah, “Citraa” seseorang memanggilnya tiba - tiba dari belakang kemudian mencoret pakaiannya dengan menuliskan namanya, lalu Citra membalasnya sebelum melanjutkan langkah kaki menuju kearah halte, disana dia duduk menunggu bis tersebut. Setelah kendaraan tersebut sampai, Citra masuk kedalamnya, kebahagiaan terpancar dari wajahnya karena sebentar lagi akan berganti seragam menjadi putih abu - abu. Citra duduk didekat kaca, jalanan raya nampak ramai, terik di siang haripun menembus sinarnya dari kaca, hiruk pikuk Ibukota terasa sangat berdesakan di bis tersebut, segerombolan orang masuk kedalam pada saat bis berhenti di halte selanjutnya, salah satunya seorang siswa juga memakai seragam putih biru, remaja laki - laki itu duduk tepat disamping Citra, sorot matanya mengarah pada Citra, ada tersembunyi isyarat terdalam disana. Citra membalas sedikit acuh, dia mengeluarkan Hp untuk membuka Facebook memposting status disana. “Horee aku lulusssss” di waktu bersamaan, Citra tersadar menangkap coret - coret di pakaian putihnya seperti dirinya, dari raut wajah berkesan anak sebaya dengannya tetapi berpikir dewasa, gerak - gerik tubuhnya berkesan penampilan keren, ramah dan mudah bergaul dengan orang lain, tetapi juga sosok lemah lembut. Terlihat dari cara memandang dia ingin menegur Citra, tetapi bis sudah berhenti didepan komplek perumahan, Citra harus turun lebih dulu darinya, dia masih melihat Citra disana, sambil juga mengalihkan wajahnya ke jendela, kemudian dia nampak mengeluarkan Hape. Entah apa yang dibicarakan disana dan dengan siapa…?. Citra tidak pernah melihatnya lagi pada waktu duduk di SMA kelas 1, di usia 15 tahun ini dirinya memiliki sahabat bernama Yuda sekelas dengannya. Suasana kosong dalam kelas, semua murid sudah berhamburan ke kantin, angka menunjukkan jam 10 di jam dinding terlihat oleh mata. Suara obrolan siswi dan siswa dari kursi pinggir kelas terdengar dari dalam. Yuda masuk kedalam sambil membawa Hapenya, kemudian duduk disamping Citra. “Teman aku nulis puisi, bagaimana menurut kamu”? Tanya Yuda. Citra melihatnya, kumpulan puisi di bloggernya banyak sekali dibawah dicantumkan nama Galih. “Dia masih SMA juga”? Citra bertanya kembali. “teman dekat aku” jawab Yuda mengangguk.
Ku Rasakan Cinta
Benih dalam khatulistiwa hati Berkiblat didalam jiwaku Aku merasakan ini pertama kalinya Meskipun hanya tersimpan.
Hati masih bergumul sebuah nama Wanita yang ku sebut dia cinta Diatas serpihan hidupku Yang entah sampai kapan aku kan Bertahan…
Ku rasakan cinta Karena cinta bagai memberiku nafas Didalam kehidupan kedua Memberikan sisa butiran keindahan Dunia untuk masih bisa aku resapi.
Galih
“Hanya 3 bait, tapi indah sekali” Citra memberikan komentar. “Lebih baik kamu berikan komentar di bloggernya” Yuda menawarkan pada Citra. “Aku tidak punya blogger” perkataan Citra tiba - tiba saja tersimpan rasa janggal dalam dirinya, ada resah menerpa dirinya, sorot mata menatap wajah Yuda, ada sebuah makna dalam tatapan gadis itu. “Kenapa harus aku yang memberikan komentar”? Citra bertanya dengan penuh tanda tanya. “Setidaknya biar banyak followersnya dia, sejak SMP Galih memang sudah hobi menulis puisi” Yuda berkata dengan menjawab singkat. “Okey, aku buat akun blogger dulu kalau begitu” kata Citra mengangguk. Bel terdengar berbunyi kembali. Seorang guru dengan penampilan elegan, berwibawa dengan mengenakan kemeja biru setelan celana hitam, bernama Bu Yeni, dia mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris. Satu tangan menaruh map diatas meja guru sambil duduk di kursi menjelaskan tentang bab 6 sampai bel terdengar lagi di pukul 12 siang, semua murid berhamburan keluar kelas, kecuali Citra masih termenung didalam kelas, terlintas rasa penasaran pada nama Galih tersebut untuk membaca semua tulisan di bloggernya, tetapi ada sisi acuh kala mengobrol dengan Yuda, terbesit rasa tidak biasa pula kepada sahabatnya itu. Citra menyimpan sebuah jiwa tidak biasa, rasa tertarik kepadanya. Benih didasar hati menyimpan seluruhnya didalamnya, seperti rasa cinta pada pandangan pertama. Menahan apa yang dipendam olehnya dihadapan Yuda, tetapi ada keraguan disana, Citra merasa sesak nafas oleh denyut jantungnya sendiri karena perasaan tertahan, Yudapun kadang kala menangkap sinyal tersebut dari Citra, namun dia hanya memberikan senyuman hangat, kehangatan cinta apa yang Yuda berikan….?, sedangkan Citra menginginkan lebih dari segalanya. Tidak mungkin, jika seorang perempuan mengatakannya lebih dulu. “Aku duluan yah” Yuda berpamitan sambil melambai tangan menengok ke belakang kearah Citra, dia membalas lambaian tersebut, alam pikirannya diliputi tentang blogger atas nama Galih, dua tangan mendownload aplikasi blogger lalu membuat akun, kemudian membaca kumpulan puisi, setiap bait mengapa ada rasa tertanam didalam jiwa Citra untuk tersentuh padanya, pandangan mata seraya menatap kearah tembok, kemudian memberikan komentar padanya. “Aku Citra salam kenal yah, puisinya bagus” merasa tidak mengenal bertatap muka. Citra tidak terlalu memerhatikan lebih dari sekedar pemberi komentar dan teman followersnya, tangan lembut dari balik kulit putihnya membuka tas berwarna pink untuk memasukkan kembali Hp, barulah meninggalkan sekolah. Malam harinya ada tanda notifikasi di Hp, rupanya Galih membalas komentarnya. “Hai Citra terima kasih yah” ada rasa tersembunyi dibalik ini semua mencabik diri Citra. Nampaknya Yuda dan Galih sangat akrab, Yuda ada beberapa komentar disana terlihat agak sering, walau tidak tiap menit dan jam. Tidak ada sinyal apapun diatas kepala Citra, namun tiba - tiba saja dia menjadi penganggum puisi Galih di blogger. Resah mendesah dalam hati tiba - tiba saja entah kenapa dia datang….?, di satu sisi Citra berselimutkan bayang Yuda, rasa yang mengurungnya dalam raganya gejolak terbesar dalam hidup, tetapi Citra juga menganggumi puisi Galih temannya itu. Sambil mengikat rambut sebahunya, gadis remaja tersebut menekan huruf untuk mengirim What Ap kepada Yuda. “Yuda aku sudah berikan komentar pada Galih, puisinya bagus - bagus” dengan cepat Yuda membalasnya. “Kamu suka”? Yuda bertanya. “Yah aku suka…” jawab Citra. Waktu istirahat di sekolah, keduanya menikmati mie ayam pangsit di kantin sambil mengobrol. “Yuda…, aku sangat tertarik dengan puisi teman kamu tapi….” tiba - tiba saja perkataan Citra tertahan di tenggorokan. “Baguslah…., selama ini Galih sudah banyak menulis puisi di media sosial sebenarnya bukan hanya di blogger tapi ada juga yang lain” Yuda menyela dengan cepat. “Yuda bukan itu maksud aku…, tapi kita selama ini sudah sangat dekat, tidakkah kamu memiliki rasa sedikit saja padaku” Citra berusaha mengungkapkan perasaannya pada Yuda, siswa sebaya dengannya itu, menarik nafas pelan. Ada rasa bergetar terlihat dari raut wajahnya, kebimbangan entah apa penyebabnya, namun dia memalingkan wajah sejenak. “Yuda ada yang salah dari ucapanku” Citra menjadi serba. “Tidak ada, yah aku mengerti kamu adalah sahabat terbaikku maka itu kali ini saja bantu aku untuk memberikan Galih semangat terus menulis puisi di blog” Yuda meremas jemari tangan Citra lembut, kali ini wajah Citra tertunduk dalam, bukan itu yang ingin dikatakan oleh Yuda sebenarnya, tapi isi hati terdalam, Citra menangkap raut wajah Yuda membaca alam pikirannya tetapi dia mencoba juga untuk berpaling, kegalauan terjadi dalam hati Citra disini.
Malam hari, Citra kembali mendapat notifikasi, kelihatan Galih menulis puisi kembali.
Lamunan Senja
Aku memendam rasa Diantara benih butira mutiara Yang berserakan di pesisir Menghantarkan aku dalam lamunan
Di tengah senja saat mentari terbenam Ada wajahmu disana Di tengah langit yang kan jadi gelap Aku berharap esok bisa melihat mentari Lagi dan bersamamu
Galih.
Citra memberikan komentarnya lagi. “Menyentuh sekali” dan Galih membalasnya dengan cepat. “Terima kasih yah” sekujur tubuh tiba - tiba saja dihantui sebuah firasat, semestinya Citra berpikir masalah ini semenjak awal, sebenarnya apa hubungannya Yuda dengan Galih. Segera saja Citra mengirim pesan What Ap kepada Yuda. “Yud…, aku ingin bertemu kamu di restoran malam ini juga, aku tunggu” “okey” Yuda segera membalasnya. Ada perasaan sebuah teka - teki tersembunyi di balik puisi Galih, pesan rahasia tersembunyi yang Citra tidak mengetahuinya, jutaan jiwa ini mendorongnya dengan rasa penasaran terbesar dalam hidup. Yuda melihat Citra di restoran dari kejauhan, kemudian duduk di hadapannya, dia tersenyum padanya. “Oh yah dia juga menulis di google+nya aku harap kamu bisa memberikan komentar disana, agar bisa memancing banyak orang melihat karyanya” dengan menggebu Yuda mengatakan hal tersebut tetapi Citra masih diam. “Kamu sendiri bisa menulis puisi”? Tanya Citra kemudian, dari sini raut wajah Yuda menjadi gelisah. “Kamu lihat sendiri kan, aku punya blogger cuma berisikan gambar saja” jawabnya kemudian. “Yuda, apa boleh aku bertemu dengan Galih langsung” tiba - tiba saja nada suara Citra berubah tinggi. “Kamu berpikir aku punya akun ganda”? Tanya Yuda menebak, Citra hanya mengangguk serius, matanya tajam melihat Yuda. “Aku butuh penjelasan atas semua ini, kamu sepertinya terlalu bersemangat agar aku bisa berikan dia komentar” tegas Citra. Dari sini Yuda hanya bisa diam tanpa kata.
“Citra…, sebenarnya apa yang kamu rasakan selama ini terhadap aku, kamu jatuh cinta padaku kan…”? Yuda bertanya sambil menebaknya, sentakan kaget tercermin dari gambar wajah remaja tanggung itu. “Yuda, jadi kamu merasakan apa yang aku rasakan, jadi itu nama samaran kamu” Citra menebaknya. “Dan kamu punya akun ganda”? Tanya Citra, dari balik pakaian kaos berwarna pink setelan celana biru, Citra mendesah nafas. “Sama sekali tidak” Yuda menggeleng dan sekarang dia terlihat mengeluarkan air matanya.
“Kalau kamu ingin bertemu Galih biar aku antarkan” katanya kemudian. Ada perasaan tidak menentu dihati Citra, kenapa justru Yuda mengantarkannya ke rumah sakit, di lorong gelap keduanya menghentakkan kaki disana. Citra menjadi gelisah tidak menentu, degup jantung berdetak keras. “Siapa sebenarnya Galih”? Tanya Citra penasaran. “Pernahkah kamu menemui seseorang anak laki - laki di bis, dan dia memerhatikanmu terus”? Tanya Yuda kembali. “Pernah waktu aku baru lulus SMP” singkat jawaban Citra memenuhi rasa tanda tanya terbesar dalam hati. “Sebenarnya diam - diam dia menaruh jatuh hati padamu, untuk berkenalan, tapi waktu terlampau singkat sesingkat waktu yang dimilikinya untuk bisa memilliki pujaan hatinya. Galih adalah sahabatku dari kecil” Yuda menjelaskan panjang lebar. “Jadi itukah penulis blogger selama ini yang bernama Galih adalah orang yang tidak lain pernah ditemuinya di bis” kata Citra dalam hati. “Aku memberikan hatiku untuk kamu padanya, karena kanker hati yang dideritanya, untung saja dia masih bisa menulis, walau dalam keadaan ditempat tidur dan tulisan itu untuk kamu” pernyataan Yuda panjang lebar membuat air mata keduanya meleleh, tidak percaya juga bagi Citra kalau selama ini Yuda memiliki rasa yang sama kepadanya tapi mengorbankan perasaannya sendiri karena Galih lebih mencintainya. “Boleh aku bertemu dengannya”? Tanya Citra terbata, kemudian membuka pintu ruangan pasien perlahan, disana air mata tidak bisa ditahannya lagi saat mendekati Galih, Citra berdiri disampingnya. “Aku Citra yang suka memberikan komentar pada puisimu di blogger” kata Citra, satu tangan meremas tangannya pada saat dia sedang terbaring. “Kita pernah bertemu sebelumnya kan” kata Galih lembut. “Terima kasih yah, Citra atas semuanya” teryata blogger itu pula adalah media sosial milik Galih sebelum memejamkan mata selamanya, air mata menetes di pipi Citra dalam pelukan Yuda. “Dia membuat blog itu selama ini untuk menumpahkan isi hatinya dan pernah mengatakan mungkin akan jadi yang terakhir untuknya, dia akan menulis puisi tentang kamu disana, karena itu aku mengorbankan perasaanku sendiri yang juga mencintaimu” pengakuan dari Yuda membuat benar - benar tidak percaya Citra, teryata ada pengorbanan cinta dibalik blogger tersebut.
7 notes · View notes
dinahartasya · 5 years ago
Text
Tentang Kehilangan Diri
Hari ini aku menonton film NKCTHI lagi yang kedua kali. Lebih karena ingin benar-benar memahami lagi makna sebuah memori, kehidupan, dan keluarga. Waktu nonton yang pertama kali, mungkin aku lebih karena penasaran. Soundtrack nya bagus-bagus, teaser nya juga sudah menguras jiwa, interview dari si Penulis maupun Sutradaranya yang mengatakan bahwa film ini benar-benar sebuah masterpiece, karena itu aku menonton film ini di hari pertama film ini tayang.
Dan yang kedua kalinya, hari ini, aku ingin lebih memerhatikan lagi setiap alurnya, setiap pesannya, setiap karakternya, yang mungkin bisa menjadi semangat baru untuk aku melanjutkan hidup. Karena, aku hampir lupa rasanya mencintai di dalam keluarga, dan mencintai diri sendiri.
Dua tahun ini adalah tahun terberatku untuk menemukan diriku sendiri. Aku lupa rasanya bermimpi. Aku lupa rasanya hidup dalam sebuah rencana. Aku lupa rasanya menjalani hidup dengan penuh misi. Semua terasa datar. Aku, kehilangan diriku. Aku lupa untuk apa aku hidup.
Waktu Bapak meninggal, aku ingat sekali kalau aku saat itu tidak menangis. Bukan karena aku tidak sedih, tapi, jiwaku kosong, seperti mati rasa. Aku cuma bisa terdiam melihat semuanya. Dan sejak itu pula, aku tidak punya semangat lagi, karena orang yang selalu aku ingin banggakan adalah Bapak. Aku ingin Bapak menyebut namaku lagi di depan keluarga besar, teman-temannya, dan kolega-koleganya, bahwa beliau bangga denganku.
“Anak saya, Dina, kemarin baru pulang dari Jepang. Dia dapat beasiswa.”
“Anak saya, Dina, ini anak perempuan saya satu-satunya, kemarin menang lomba nulis.”
“Anak saya, Dina, ini dia pinter. Gak bisa jauh saya dari dia.”
“Ini dia nih, anak saya perempuan satu-satunya. Anak kesayangan saya.”
Hidupku sangat berharga. Aku juga selalu punya waktu khusus untuk jalan-jalan berdua saja sama Bapak. Setiap jalan berdua, Bapak bilang,
“kamu itu, akan selalu dilindungi sama Bapak, dan kedua abangmu.”
“kamu sayang kan sama Bapak?”
“Bapak tuh selalu pengen kamu hidupnya nyaman, baik. Senang kan kamu, kehidupanmu semuanya terpenuhi?”
“Kamu suka gak sama nama lengkap kamu? Nama kamu itu artinya cantik banget.”
Aku merasa aman. Tidak peduli kalau orang melabeli aku anak manja. Sampai keluarga besarku sudah paham, dimana ada Bapak, harus selalu ada Dina.
Bapak yang juga selalu mengajakku tiap kali Bapak bertemu dengan kolega-koleganya. Entah itu di restoran, hotel, kantor, luar kota sekalipun. Bapak, sangat menyayangi aku. Dan aku selalu siap melakukan apapun, asal Bapak bangga.
Aku juga punya mimpi sendiri, tentu. Tapi, akan menjadi lebih berharga jika mimpiku juga menjadi hal yang bisa membuat Bapak bangga dan kembali menyebut namaku dimanapun beliau berada.
Tidak pernah ada bayangan di kepalaku bagaimana rasanya jika Bapak gak ada. Aku bahkan sampai berpikir, “suatu hari, kalau memang sudah waktunya meninggal, aku berharap kalau aku yang meninggal duluan sebelum Bapak. Aku tidak mau merasakan perihnya kehilangan Bapak.”
Tapi ternyata, takdir Allah berkata lain. Bapak meninggal duluan. Dan Allah masih mengizinkanku untuk hidup hingga detik ini. Di sisi lain, aku merasa kalau Allah juga mengabulkan doaku. Yaitu doa “aku tidak mau merasakan perihnya kehilangan Bapak.” Aku tidak merasa perih, tapi, aku mati rasa. Saking mati rasanya, aku pun sempat kehilangan ambisi untuk melanjutkan hidup.
Aku kembali mempertanyakan makna kehidupan lagi, yang ujung-ujungnya juga menjadi sebuah pertanyaan yang mengarah ke teologis. Tapi, menurutku, pertanyaan tersebut pun sebenarnya multiplier effect karena Bapak meninggal. Jadinya aku overthinking dan memikirkan hal-hal yang tak perlu aku pikirkan, sebenarnya.
Ada aspek lain yang membuatku kenapa kehilangan, apalagi ditinggal meninggal, menjadi momok terberat dalam hidup. Karena aku takut, memori yang pernah dihabiskan bersama, lambat laun menjadi cerita yang terlupakan. Dan aku juga takut, memoriku bersama Bapak menjadi hilang dan tak berbekas. Tapi sayangnya, “Dina” yang saat itu—dan mungkin masih hingga hari ini—fragile dan vulnerable, terus berkubang dalam “mati rasa” dan tidak bisa melakukan apa-apa untuk “memperjuangkan” memori tersebut menjadi sebuah kenangan yang bisa aku simpan sampai kapanpun.
Ketika menonton NKCTHI lagi, hal yang membuatku menangis adalah, bahwa masa lalu, adalah bagian yang takkan pernah hilang dari diri kita saat ini, dan selamanya. Ketika Aurora merasa kesal dengan Ayahnya, tapi ternyata dia sangat menyayangi Ayahnya karena kenangan indah masa lalu yang tetap tak hilang, seberapapun menyebalkan sang Ayah ketika beranjak tua. Ya, aku bahkan bisa bilang, sebenarnya Ayah Narendra di film tersebut, sudah berhasil menanamkan kenangan terbaik untuk anak-anaknya. Flashback masa lalu ketika Angkasa juga punya masa-masa indah bersama Ayah ketika masih kecil, sehingga Angkasa pun tak ragu memajang foto dia bersama Ayah di rumah barunya.
Aku jadi berpikir, yang membuatku mati rasa dan tidak punya semangat hidup sebenarnya adalah, justru karena Bapak sebenarnya udah menanamkan kenangan terbaik bersamaku, tapi aku yang terlalu bodoh karena tidak bisa move on dan melihat horizon yang lebih luas, bahwa sekarang giliran aku yang harus menanamkan kenangan terbaik untuk orang lain di sekelilingku.
Bahwa legacy terbaik yang ditinggalkan Bapak, harusnya bisa aku preserve, agar dengan itu aku bisa terus merasa “dekat” dengan Bapak, dan tidak merasakan kehilangan, sambil terus melanjutkan hidup.
Mungkin kalau Bapak melihatku dari atas sana, mungkin Bapak “geram” untuk menyuruhku terus berjalan, dan tidak diam di tempat. Maaf ya, Pak.
Selalu menarik ketika sebuah film malah bisa menjadi pengingat bahwa hidup kita berharga. Bahwa kenangan kita berharga. Bahwa diri kita berharga. Bahkan kembali menemukan diri kita—diriku sendiri.
Aku akan kembali melanjutkan hidup dengan segala mimpi yang sempat tertunda karena kehilangan. Dan berusaha, untuk bisa memberikan kenangan terbaik untuk orang-orang disekitarku, seperti apa yang sudah Bapak lakukan kepadaku. Kenangan terbaik, yang bisa membuat aku bangga untuk bercerita di masa depan, tentang kenangan apa yang terjadi di “hari ini”—di setiap harinya.
0 notes
zakiyaaf · 5 years ago
Text
[RESUME] : Wanita Shalihah Era Milenial. Oleh: Ustadz Abu Fida Hafidzahullahu ta’ala
Masjid Al Ibadah, 10 Dzulqa’dah 1440 H
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ‎ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ,أَمَّا بَعْدُ
MUQADDIMAH
Sedih. Miris :( Zaman sekarang kita lebih paham siapa Khadarsian dibanding Khadijah. Coba jawab, siapa ayah Khadijah? Iya betul, beliau Khuwailid. Khadijah binti Khuwailid.
Zaman sekarang kita lebih paham hal-hal kekinian daripada hal-hal terkait agama kita sendiri, agama islam. Contoh, seharusnya didalam shalat kita tuh dapat 5 faedah. Kelima faedah itu tentunya bisa didapatkan dengan pemahaman, ilmu, dan bacaan yang benar. Oke kita review lagi kelima poin tersebut:
Shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Allah sebutkan dalam QS. Al Ankaabut 45, “…Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar…”
Shalat menambah nikmat dan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah. Allah sebutkan dalam QS. Al Kautsar 1-2, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.”
Shalat bisa menjadi penolong terhadap kesulitan hidup. Allah sebutkan dalam QS. Al Baqarah 45, “Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”
Orang yang mendirikan shalat adalah orang yang beruntung. Allah sebutkan dalam QS. Al Mu’minuun 1-2, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam sembahyangnya.”
Shalat itu menyehatkan. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam melihatku ketika aku sedang tidur sambil mengaduh sakit perut. Beliau langsung berkata kepadaku: ‘Hai Abu Hurairoh, kamu sakit perut?’, Aku jawab: ‘Benar, Wahai Rasulullah.’ Beliau memerintahkan: ‘Berdiri dan sholatlah, sesungguhnya sholat adalah obat penyembuh’.”(HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah) 
Sudah cukupkah ilmu kita, minimal untuk perkara paling utama dalam beragama yaitu, shalat? ———————————————————————— QS. An Nisaa 1, “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."
Secara umum dalam Al Qur’an, Allah menyebutkan wanita dalam dengan 2 nama, yaitu Mar’atun امرأة (Al Mar’ah) dan Nisaaun نساء (An Nisaa).
Al Mar’ah atau Mar’atun mempunyai 3 makna:
Karena sifat wanita cenderung ingin tampil indah, ingin tampil terhormat
Mar’atun diambil dari kata Mir’ah, yang artinya cermin. Ada ungkapan yang mengatakan, “Dunia ibarat perempuan, tersenyumlah kepadanya, ia akan tersenyum kepadamu.” Ada juga ungkapan yang lain menyebutkan, “Wanita itu bagaikan cermin. Sekali kita pecahkan cermin itu dan kita coba menyusunnya kembali, maka ia tidak akan bisa memantulkan bayangan lagi dalam bentuk yang sempurna. Pada saat hatinya pecah, wanita bisa memaafkan namun tidak bisa melupakan.”
An Nisaaun atau Nisaa, mempunyai makna perkumpulan wanita. Nisaa berasal dari kata Nasaa, yang artinya mudah tersentuh. Wanita itu gampang sekali tersentuh hatinya, mudah rapuh.
Contoh, mau kajian ketemu teman, puji sana sini oleh si teman, tanya kabar, ngobrol ini itu. Eh pas ditanya kabar suami, murung, kepancing cerita. Akhirnya ga jadi kajian, malah ngomongin aib suami alih-alih curhat. Ketika ada aib keluarga yang keluar, biasanya keluar dari seorang wanita.
Rasanya sekarang susaaah sekali jadi muslimah yang menegakkan sunnah, kenapa? Sekarang ini banyak orang-orang yang sibuk menyerang wanita muslimah, karena mereka paham kalau ingin menghancurkan islam maka hancurkan dulu akhlak para wanitanya. Melalu apa? bisa dengan tontonan, bacaan, opini-opini yang membuat kita secara ga sadar membenci syariat islam. Contoh, poligami. Allah saja membolehkan, kenapa kita yang hanya manusia, melarang???
Mukjizat Rasulullah, salah satunya adalah Al Quran. Al Quran itu surat cinta Allah semua isinya, firman Allah yang disampaikan oelh malaikat Jibril kepada Rasulullah. Artinya, Al Quran itu adalah pesan langsug Allah kepada kita, hambaNya. Kita baca surat cinta dari manusia aja seneng banget, kenapa surat cinta dari Allah kita biasa aja??
QS. Al Anfaal 2, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka karenanya dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal."
Wanita. Ada keutamaan wanita di hadapan Allah, salah satunya:
Wanita disebut untsa (أنثى) : Untsa bisa diartikan mengandung, melahirkan, menyusui. Kemuliaan seorang wanita, seperti dalam sabda Rasulullah. Dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Kenapa ibu disebut sampai 3 kali sedangkan ayah hanya 1 kali? Dalam ilmu biologi molekuler, ada sel yang namanya mitokondria (terdapat pada wanita). Sel ini yang nantinya mempengaruhi dan dominan menguasai karakteristik anak. 75% karakter anak itu dapat dari ibu, 25% nya dari ayah.
Bagaimana menjadi muslimah yang sholehah di zaman sekarang ini? Perhatikan beberapa poin di bawah ini:
Pahami dulu bahwa fungsi wanita itu untuk melahirkan generasi rabbani dan membawa kestabilan dalam rumah tangganya nanti. Perhatikan ayat yang sering dibacakan saat ijab qabul, QS. An Nisaa 1 “....Dia menciptakan pasangannya, dan dari keduanya. Dia memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak...” dan QS. Ar Ruum 21, “....Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah...” Perhatikan beberapa imam besar, mayoritas ditakdirkan oleh Allah menjadi seorang yatim. Lihat bagaimana peran seorang ibu, wanita sholihah dalam menghadirkan generasi Rabbani. Kalau wanita tidak bisa menjaga kestabilan diri sendiri, bagaimana dia bisa menghadirkan kestabilan keluarganya?  Lebih baik mana? ibu sholehah, ayah belum sholeh? atau ibu belum shalehah tapi ayah sholeh? Lebih baik pilihan pertama. Kenapa? Karena kebanyakan waktu seorang ibu dihabiskan bersama anaknya, sedangkan ayah keluar mencari nafkah. Seorang suami yang ditinggal istri, biasanya akan memilih menikah lagi. Kenapa? Karena dia kehilangan sosok wanita kuat dibelakangnya, supporter terbaiknya, seseorang yang menjaga kestabilan dirinya. Ingat kisah Rasulullah yang ketakutan sedemikian rupa setelah mendapatkan wahyu pertama? Separuh rasa takutnya hilang seketika melihat Khadijah. Khadijah dengan penuh kasih sayang berkata kepada Rasulullah “Sayangku, engkau ini orang baik. Tidak pernah menzhalimi orang lain. Jangan takut. Aku akan selalu ada disampingmu.” sembari menyelimuti Rasulullah.  Khadijah itu tidak lebih cantik daripada Aisyah. Tapi, hanya Khadijah-lah yang mampu membuat Aisyah cemburu. Rasulullah selalu mengigau nama Khadijah. Semua itu karena apa? Karena Khadijah memberikan ketenangan jiwa dan pikiran bagi Rasulullah, khususnya dimasa-masa awal kenabian beliau,
Seorang istri berperan sebagai pengingat suami dalam mencari nafkah. Berikan nasihat terbaik sebelum dia berangkat mencari nafkah. Misal, dengan mengingatkan lagi QS. Al Baqarah 168, “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
Jadilah wanita yang bersyukur. Karena wanita yang bersyukur akan mendatangkan barokah, apapun yang Allah berikan kepadanya, melalui dirinya dan dia bersyukur akan semua itu. Tapi, apabila dia lupa untuk bersyukur, hati-hati malah Istidraj yang hadir dalam kehidupannya, bahkan rumah tangganya.  Dalam surat QS. Al An’aam 44, “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”
Jadilah wanita yang memahami kewajiban istri. Dijelaskan dalam QS. An Nisaa 34, bahwa kewajiban istri adalah taat kepada Allah dengan cara taat kepada suami. “......Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).....” Apapun kelakuan istri, suami ikut kena imbasnya. Kelakukan istri bagus, suami ikut bagus. Tapi kalau kelakuan istri jelek, suami ikutan jelek walaupun dia ga ikut berbuat jelek
Jadilah wanita yang beriman kepada Allah secara kaffah. Jangan jadi wanita muslimah prasmanan, yaitu yang saat membaca ayat yang Allah turunkan atau saat menelaah hukum-hukum yang sudah ditetapkan, ia hanya mengambil yang hanya disukainya saja.
Jadilah wanita yang menegakkan sunnah
Jadilah wanita yang Rhaadiyah, yaitu wanita yang ridha terhadap apa-apa yang telah Allah tetapkan kepada dirinya, terhadap suami yang diamanahkan kepada dirinya, terhadap anak-anak yang Allah titipkan kepadanya, terhadap orang tua yang telah membesarkannya dan terhadap sahabat atau saudara seimannya yang sudah menyakiti hatinya.
Selama seorang suami tidak mengajak kepada kemaksiatan, istri wajib untuk taat. Bagaimana kalau dapat suami yang ga shalat (ngegemesin dalam agama)? Itu sudah jalan dari Allah. Ada hikmahnya, mungkin Allah anggap amal kita selama ini belum cukup untuk membawa kita ke surga, lalu Allah titipkan seorang suami yang ngegemesin tadi, Allah suruh kita untuk sabar, karena itu ladang pahala yang sangat besar untuk seorang istri.
Coba hitung berapa umur kita sekarang. Misal, 25 tahun. Setengah nya saja sudah habis untuk tidur. Anggap, 12 tahun terbuang untuk tidur. Sisa 13 tahun, digunakan untuk taat dan maksiat. Berapa banyak ketaatan kita yang diterima? sedangkan kemaksiatan sudah pasti berdosa. Nah, kira-kira mampir dulu ga tuh kita ke neraka? Astaghfirullah :(
Kisah penutup kajian: Ada seorang ibu, beliau ahli majelis ta’lim. Suatu ketika dia sedih karena tidak bisa sebebas dulu untuk ikut majelis ta’lim karena kesehatan kaki beliau yang tidak memungkinkan untuk bepergian lagi. Beliau memiliki suami yang Masyaa Allah sangat mensupport hobi beliau ini. Suatu hari, suami bertanya kepada istri, “Ibu masih mau berangkat ta’lim ya?”, “Iya pak, tapi qadarullah seperti ini kondisi saya.”, dengan tersenyum suami berkata, “baiklah, aku akan antar jemput kamu agar kamu selalu bisa menghadiri taman-taman surga itu.” Sang istri bahagia sekali.  Suatu hari, sang suami sedang nonton tivi dengan kedua anak nya. Lagi asik nonton, tiba-tiba datang sang istri, keluar dari kamarnya dengan pakaian terbaiknya, senyum terbaiknya, dan yang paling penting beliau bisa berjalan kembali! Sang suami kaget, anak-anaknya pun kaget. “Maasyaa Allah ibu! sini-sini ibu, duduk sini sama kita!” kurang lebih begitu excited nya mereka menyambut kehadiran istri sekaligus ibu mereka. Lalu sang istri duduk disamping suaminya. Kemudian ibu berkata kepada anak pertama, “Wahai anakku, aku ingin sekali meminum susu buatanmu. Bisakah kau buatkan segelas susu untukku?”, sang anak pertama bahagia sekali mendengar permintaan ibunya, “Tentu ibu! Sebentar, saya buatkan yaa.”. Lalu kepada anak kedua sang ibu juga berkata, “Nak, sudah lama ibu tidak mendengar kamu mengaji. Maukah kau bacaran beberapa ayat Al Quran untukku?” Anak kedua tidak kalah bahagianya mendengar permintaan sang ibu.  Setelah segelas susu datang, beliau meminumnya, kemudian beliau lanjutkan dengan bersandar di bahu bidang suaminya dan menggenggam erat tangan suaminya sembari diperdengarkan lantunan ayat Al Quran dari sang anak. Ternyata, itu adalah akhir dari hidup wanita shalehah itu. Ada pesan yang wanita itu ingin disampaikan dalam cerita singkat ini:
Nak, dulu aku yang menyusui kalian. Sekarang izinkan aku meminum susu yang kau buat dengan tanganmu
Nak, dulu aku yang mengajarkanmu berbicara, membaca Al Quran. Sekarang izinkan aku mendengarkan lantunan ayat suci itu dari mulutmu
Sayangku, dulu akulah yang selalu kau jaga, sekarang izinkan aku menggenggam tanganmu dan memberikan rasa nyaman kepadamu
Wallahu a’lam bishshawwab
Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
0 notes
ibuhamilid · 7 years ago
Text
New Post has been published on Kesehatan Ibu Hamil
New Post has been published on https://is.gd/pu5r48
Nama Bayi Kembar Perempuan Islami Terbaik Untuk Buah Hati Tercinta
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Ajaran Untuk Memberikan Nama Bayi Islami Perempuan Yang Bagus
Nama merupakan identitas bagi seseorang yang dapat mencerminkan perangai, sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari. Nama juga dapat diartikan sebagai sebuah doa yang mengandung harapan dan sugesti positif bagi pemiliknya terutama bagi seorang perempuan.
Oleh karena itu memberi nama bayi Islami perempuan  yang baik merupakan kewajiban bagi orang tua yang menginginkan dan mendambakan putrinya tumbuh menjadi anak yang shalihah, cerdas, sehat jasmani dan rohani serta berbakti kepada kedua orang tua, agama, nusa dan bangsa.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push( google_ad_client: "ca-pub-1669194263256033", enable_page_level_ads: true );
Tidak terkecuali kewajiban orang tua untuk memberi, nama bayi Islami perempuan. Dalam sebuah hadits Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam bersabda “Sesungguhnya kelak pada hari kiamat kalian akan dipanggil dengan nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Karenanya, maka bagusilah nama kalian” (H.R. Abu Dawud).
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push( google_ad_client: "ca-pub-1669194263256033", enable_page_level_ads: true );
Makna tersirat anjuran untuk memberikan nama bayi Islami perempuan  yang baik dalam hadits ini juga meliputi amanah untuk memberi nama bayi islami perempuan sesuai dengan pedoman dan petunjuk yang telah diisyaratkan oleh Rasulullah SAW.
Dalam hadits yang bersumber dari sahabat Abdullah bin Umar RA Rasulullah saw sendiri pernah mengganti nama anak perempuan sahabat ‘Umar ra yang bernama ‘Ashiyah (orang yang maksiat) dengan nama Jamilah (yang cantik) “Dari Ibnu ‘Umar ra, sesungguhnya anak perempuan ‘Umar ra dulu dinamai ‘Ashiyah, kemudian Rasulullah saw menamainya dengan nama Jamilah”. (H.R. Muslim).
Referensi Nama bayi Kembar Perempuan Islami
Kehadiran bayi kembar merupakan sebuah anugrah terindah bagi setiap keluarga, untuk itu hendaknya bagi ayah dan bunda yang berkemungkinan mempunyai bayi kembar terutama jika bayi kembarnya perempuan, haruslah menyiapkan sepasang nama bayi kembar perempuan untuk sang buah hati tercinta. Baca Juga Nama Bayi Laki-laki islami.
Berikut ini akan disajikan referensi nama bayi kembar perempuan Islami yang bisa dijadikan rujukan antara lain:
Amalia dan Amalina yang artinya perbuatan.
Andriana dan Indriana yang artinya wanita yang bijak dalam bercakap atau percakapan.
Deviana dan Deviandra yang artinya penuh kasih sayang.
Kalyana dan Kalyani yang artinya beruntung.
Odellia dan Odellina yang artinya kaya.
Patma dan Puspita yang artinya bunga.
Rafani dan Rafania yang artinya bahagia atau kaya.
Contoh di atas adalah nama bayi kembar perempuan yang sama dalam makna dan kata. Namun, masih banyak lagi contoh referensi nama bayi kembar perempuan yang bisa dijadikan pilihan untuk buah hati kembar bunda yang cantik dan manis antara lain sebagai berikut:
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Abidah, artinya, ahli ibadah dan abiyyah, artinya terhindar dari perbuatan tak terpuji.
Adena, artinya Indah, dan Adelia, artinya mulia.
Afifah, artinya perempuan suci, dan Aliyah, artinya, perempuan yang tinggi.
Arsanti, artinya berhati gembira, dan Arisanti, artinya berhati lemah lembut.
Candragitha, artinya, bulan lagu atau nyanyian, dan Candraningtyas, artinya, hati yang seterang rembulan.
Erinna, artinya damai, dan Erlinda, artinya
Calllia, artinya cantik atau indah dan Callyasta, artinya kecantikan yang luar biasa.
Fathina, artinya kebijaksanaan dan Fathiyya, artinya keberuntungan.
Hamida, artinya selalu memuji Allah, dan Hanifa, artinya selalu berpegang pada kebenaran.
Hana, artinya kasih sayang, dan Hani artinya Rezeki.
Jinan, artinya surga, dan Jihan, artinya megah atau berkelakuan baik.
Fadhila, artinya luar biasa dan Faiza, artinya kemenangan.
Jamilah, artinya cantik, dan Jalilah, artinya agung.
Laila, artinya kekasih, dan Liya, artinya memperoleh kemenangan.
Latifa, artinya lembut, ramah , elegan, dan Latika, artinya elegan .
Lisa, artinya berbakti kepada Tuhan dan Lina, artinya lembut, alami, bersih.
Maharani, artinya ratu atau permaisuri, dan Mahardika artinya kemenangan.
Nafisah, artinya mulia, dan Nazihah, artinya jujur.
Rangkaian Nama Bayi Kembar Perempuan Islami Terbaik Untuk Buah Hati Bunda.
Berikut ini akan disajikan nama bayi kembar perempuan Islami yang bisa dijadikan referensi bagi bunda yang saat ini sedang mencari nama yang cocok untuk sang buah hati tercinta antara lain:
Alisha Corinna Emery, artinya seorang gadis mulia, pemimpin yang baik hati dan Alisha Nathania Yocelin, artinya perempuan pemberian Tuhan yang lemah lembut dan riang gembira.
Dewi Ratna Basmallah, Artinya, perempuan yang cantik bagai permata yang memulai sesuatu dengan bismillah dan Deshi Mutiara Basmallah, artinya, perempuan yang bagaikan mutiara makmur yang memulai segala sesuatu dengan bismillah.
Fadhilah Ikbar Saffanah, artinya, anak perempuan yang cantiknya luar biasa dan mengagumkan bagaikan mutiara, dan Faiza Hija Azhaar, artinya, putri yang cantik bagaikan bunga dan selalu mendapatkan kemenangan dalam hidupnya.
Arsanti Pramusita Putri, artinya perempuan yang berhati gembira dan berkelapangan hati dan Aresanti Pramudita Putri, artinya, perempuan yang pandai dan berhati lemah lembut.
Intan Nada Rahmatiani, artinya perempuan yanb bagaikan embun intan yang penuh rahmat dan Lulu Fiona Rahmatiani, artinya perempuan yang bagaikan mutiara terang yang penuh rahmat.
Jelita Ayu Kirana, artinya perempuan yang bercahaya cantik jelita dan Linda Ayu Kirana, artinya perempuan dengan sinar cantik dan Indah.
Patma Ayu Amalina, artinya perempuan yang cantik perbuatannya seperti bunga yang indah dan Puspita Salma Amalia, artinya perempuan yang selalu selamat perbuatannya laksana bunga.
Salma Abshari Rahmatiana, artinya perempuan yang memiliki mata hati yang mensejahterakan dan penuh rahmat, dan Silmi Abshari Rahmatiani, artinya perempuan yang memiliki mata hati yang mendamaikan dan penuh rahmat.
Ulfa Amanda Azizan, artinya, perempuan mulia serta pemberani yang pantas untuk dicintai dan Ulfi Karamina Casimira, artinya perempuan bersahabat, murah hati dan pembawa kedamaian.
Zahida Laila Muthmainah perempuan sebagai kekasih yang rendah hati dantenteram dengan Zahira Laila Muthmainah, artinya perempuan sebagai kekasih yang membawa cahaya ketenangan.
Winda Amalina Khairani, artinya perempuan pemburu harapan kebaikan dan Winna Alya Nabila, artinya perempuan yang menjadi sahabat mulia dan cerdas.
Itulah beberapa rekomendasi nama yang cocok untuk nama bayi kembar perempuan bunda. Pilihlah nama yang paling baik dan bagus untuk sang buah hati tercinta agar bisa menjadi doa positif yang akan mengantarkan langkah hidupnya menuju kesuksesan karena kesuksesan seorang anak itu tak terlepas dari doa kedua orang tuanya.
Terkhusus bagi bunda yang melahirkan bayi perempuan kembar, hendaknya memilihkan nama yang cocok antara satu sama lain agar kedua sodara kembar tersebut bisa saling melengkapi dalam tiap perjalanan hidup yang mereka lalui. Tentunya Nama bayi kembar perempuan Islami pilihanlah yang akan menjadi doa positif untuk sang buah hati tercinta. Baca juga: dzikir dan doa ibu hamil.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
Jika bunda menginginkan bayi kembar perempuannya memiliki karakter seperti tokoh-tokoh yang berpengaruh sepanjang sejarah Islam, carilah nama bayi kembar perempuan Islami dari nama tokoh yang cocok untuk buah hati bunda. Selamat mimilih nama terbaik untuk puteri yang tercinta.
  (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push();
0 notes
ummatanwasato · 7 years ago
Text
Jenayah Akademik Aktivis Dakwah Kampus
“Insha-Allah kalau kita bersusah payah dengan dakwah dan tolong agama Allah, nescaya Allah akan tolong kita” kata seorang exco dakwah di sebuah kampus. Jika kamu tolong Allah, Allah tolong kamu… adalah inti pati janji Allah: “Wahai orang-orang yang beriman, kalau kamu membela Allah nescaya Allah membela kamu dan meneguhkan tapak pendirian kamu.” [Muhammad 47:7] Namun, mengimplimentasikan janji dalam sebuah medan tempur pedang, panah, nyawa dan darah, ke medan tempur buku, nota, pena dan laptop, boleh menjerat diri. DULU-DULU Dulu-dulu saya pernah membaca sebuah majalah yang al-Arqam di Jordan terbitkan. Ada sebuah artikel menceritakan bagaimana seorang siswi yang aktif berdakwah hingga tidak sempat membuat persiapan untuk peperiksaannya, telah bertawassul dengan nama Abuya, murshid jemaah beliau, lalu tertidur di dewan peperiksaan. Sebaik sahaja siswi itu terjaga, kertas peperiksaannya sudah penuh dengan jawapan dan beliau mendapat keputusan yang cemerlang! Itu kalau versi ‘hikayat menjadi’. Bagi yang tidak menjadi, pernah di suatu era, ada aktivis dakwah yang menganggap kesanggupan menggagalkan diri dari pengajian atas nama dakwah adalah satu PENGORBANAN yang ditabik rakan sepasukan. Ini baru betul intima’ dan wala’ namanya. Kita tolong Allah, Allah akan tolong kita… mudah sahaja sifirnya. Contoh-contoh ekstrim begitu adalah fenomena biasa di era 70′an dan 80′an, membawa ke awal 90’an. Era orang mencampak televisyen ke sungai kerana ‘membenci dunia’. HARI INI Namun hari ini, contoh begitu mungkin sudah tidak sebegitu biasa kita dengar. Perbuatan membuang pengajian atau pekerjaan kerana mahu berdakwah sudah jarang-jarang sekali sampai ke telinga kita. Akan tetapi, sikap yang berlegar pada mindset yang sama itu masih sering dilihat dalam catatan aktivis dakwah di kampus hingga ke hari semasa. Dek kerana kerapnya saya berprogram bersama pelajar universiti, saya terdedah untuk terus menerus mengesan masalah ini berlaku di sana sini. Bahawa ramai pelajar yang bersemangat dan aktif dengan dakwah, kecundang di bilik darjah. Kecundang di dewan kuliah. Apakah golongan yang kecundang akademik hanya dari kelompok dakwah? Tentu sahaja tidak. Mereka yang lemah di bidang pengajian atau mungkin terus gagal, terdiri daripada mereka yang beridentitikan pelbagai. Mungkin yang mabuk bercinta, mungkin yang kaki gig, Facebook, mungkin yang tiada sebab apa-apa sekali pun. Punca kemunduran akademik memang pelbagai. Malah saya tidak terkejut jika ada pelajar yang kecundang pengajian hanya disebabkan oleh cuaca! Tetapi apa yang ingin diperbahaskan kali ini adalah soal hubung kait aktiviti dakwah dengan aktiviti kuliah. ‘ESCAPISM’ Kenapa suka berdakwah tetapi lesu di bilik kuliah? Di suatu ketika, saya pernah menyeru anak muda aktivis dakwah supaya mencari keseronokan di dalam mengerjakan amal Islami. Cari nilai untuk menyalakan KEINGINAN YANG MEMBARA. Jangan hanya bergantung pada soal kewajipan, tekanan suasana dan mengikut trend semata. Dakwah itu mesti inside-out. Ia harus datang dari kepercayaan diri bahawa setiap satu tugasan dakwah, menambah makna dan nilai dalam hidup. Tetapi dalam masa yang sama, keseronokan dakwah itu jugalah yang kemudiannya menjadi salah satu sebab mengapa aktivis dakwah di kampus hilang minat dan tumpuan pada pelajaran. Mereka bertemu dengan kepuasan dan keinginan di dalam dakwah, tetapi tidak di bilik kuliah. Sama sahaja… sama ada pelajar di bidang pengajian Islam, mahu pun sains atau undang-undang, ia boleh terjadi. Penyakit hilang minat dan keghairahan terhadap mata pelajaran di bilik kuliah sering berlaku. Dakwah menjadi tempat mahasiswa dan mahasiswi ini melarikan diri dari tekanan, kebosanan dan segala perasaan negatif yang dialami semasa menghadiri kuliah, tutorial dan menyiapkan assignment. Segala perasaan yang tidak seronok lagi merimaskan itu, dapat dilupakan seketika semasa hadir ke dalam usrah, tamrin, ceramah, malah demonstrasi. Bukan sahaja program dakwah harakiyyah, malah sebahagian pelajar lebih konsisten dan hadir dengan penuh minat ke kelas-kelas menadah kitab dan pengajian tidak formal tetapi mengabaikan kelas, peperiksaan dan tidak endah pada kemerosotan keputusan peperiksaan. ALASAN Melebihkan dakwah mengatasi pelajaran boleh berlaku atas sebab yang pelbagai. “Ana tahu… dah duduk di universiti ni, mana ada yang lebih penting selain pelajaran. Tapi entahlah… macam dah tak ada mood nak study!” kata seorang pelajar. Alhamdulillah… biar pun tindakannya membelakangkan akademik itu salah, tetapi sekurang-kurangnya beliau mengakuinya. Menyedari bahawa dirinya sedang berdepan dengan masalah. Mudah-mudahan lebih jelas jalan untuk keluar dari kesulitan ini. Tetapi, kebimbangan itu datang apabila pelajar-pelajar yang aktif dengan dakwah membelakangkan usaha dan ikhtiarnya di dalam pelajaran dengan kepercayaan yang salah. Kepercayaan yang disangkanya sebagai jalan beragama. MENOLAK ‘ACUH TIDAK ACUH’ Sebagai analogi, kita bayangkan tuntutan akademik itu seperti ayam masak merah dalam cerita berikut:  Ayam masak merah. Kredit foto: cateringexpert.com.my “Abang nak makan ayam masak merah” kata seorang suami kepada isterinya. Lalu si isteri ke dapur, digorengnya ayam, ditumisnya sos yang merah, dicampur keduanya dan dihidangkan di dalam pinggan percuma semasa membeli ubat gigi kotak besar. “Nah, makan” kata sang isteri. Terkulat-kulat suami mengunyah. Dalam satu kejadian yang lain, lelaki yang sama memanggil pembantu rumahnya, “Supriani, bapak mahu makan ayam masak merah!” Lalu si Supriani pergi ke dapur, digorengnya ayam, dibuat kuahnya seelok mungkin, ditabur pula dengan daun sup, dihias dengan bawang besar, cili belah empat kembang bunga, dan dihidang di dalam pinggan Pyrex bersama nasi panas. Agak-agaknya, tanpa perlu berbahas dan berdebat, kita sedia maklum yang tentu sahaja si lelaki itu tadi lebih berminat untuk makan ayam masa merah hasil masakan Supriani berbanding isterinya sendiri. Dua-dua ayam masak merah, tetapi ayam masak merah si isteri itu acuh tak acuh. Cincai kata sesetengah orang. Manakala ayam masak merah si pembantu rumah, biar pun yang memasaknya adalah pembantu rumah, tetapi kesungguhannya memasak menyebabkan lelaki itu lebih teruja untuk mencubanya. Sifirnya mudah. Tiada manusia yang suka dengan hasil kerja ala kadar, bagai melepaskan batuk di tangga. Dan sebelum kita sesama manusia lebih memilih hasil kerja yang ada nilai kesungguhan, Allah SWT itu sebagai Tuhan yang Latīf, memandang hasil kerja dan ibadah hamba-Nya yang dilakukan secara yang terbaik. Optimum. Itqan. Seorang Muslim yang benar-benar menghayati nilai Islam dalam kehidupan seharian akan melakukan apa sahaja secara bersungguh-sungguh. Sama ada sebagai memenuhi kehendak habl min al-naas sesama manusia, mahu pun dalam menunaikan tanggungjawabnya pada hablun min Allah! Maka, bersifat ala kadar dalam menerima keputusan peperiksaan justeru ala kadar juga dalam membuat persiapan pengajian… bukanlah kualiti yang layak bagi seorang Muslim. Apatah lagi Muslim yang mahu memperjuangkan Islam. Lupakah kita kepada firman Allah SWT:   Salah seorang di antara perempuan yang berdua itu berkata: “Wahai ayah, ambilah dia memjadi orang upahan (mengembala kambing kita), sesungguhnya sebaik-baik orang yang ayah ambil bekerja ialah orang yang kuat, lagi amanah”.[Al-Qasas 28 : 26] Kesempurnaan pada kelayakan seseorang yang ingin diberi tugasan adalah gabung jalin yang kemas di antara integriti dan kompetensi. Bukan sahaja mempunyai kualiti akhlaq malah memiliki kemahiran, ilmu pengetahuan dan segala kekuatan yang diperlukan untuk sebuah tugasan. Kita tidak mahu gerakan Islam dan barisan saf perjuangan Islam dipenuhi dengan longgokan sisa manusia yang tidak berkualiti. Membiarkan pencapaian masing-masing di dalam akademik pada tahap atas urat, adalah suatu pengkhianatan kepada ketinggian dan kemuliaan Islam. KEPUTUSAN PEPERIKSAAN BUKAN SEGALANYA Setuju. Saya setuju 100%. Sebab itu saya tidak pernah mengajak kita mengukur kecemerlangan hanya berpandukan keputusan peperiksaan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi keputusan peperiksaan, biar pun selalunya ia berpihak kepada yang tekun berusaha. Kecemerlangan yang diperlukan ialah pada komitmen pelajar yang da’ie, menempuh proses pembelajaran, dan bukan hanya berorientasikan output. Maksud saya, sama ada seorang pelajar itu hadir ke kelas, mengikuti kuliah, membuat kajian, menulisassignment… itulah sebenar-benarnya penentu kecemerlangan. Segala proses itu penting kerana ia merupakan latihan sebenar kepada pemikiran dan daya ilmiah seorang pelajar. Di dalam kelaslah dia belajar berfikiran kritis, belajar bertemu dengan pandangan-pandangan yang berbeza, belajar bersoal jawab, belajar bertanya dan belajar menjawab… iaitu segala-galanya yang di kemudian hari menjadi asas terpenting untuk memimpin dan menerajui masyarakat. Dan sudah semestinya, jika kelas dihadiri, kajian dibuat, menulis assignment diselesaikan, ia akan menghasilkan natijah yang bagus di akhir musim peperiksaan, Insha-Allah. Tetapi kalau kita berhasil menjawab keputusan peperiksaan hanya kerana ‘bernasib baik’ apabila soalan dihafal secara last minute, tetapi tidak ke kelas, tidak mengikuti PROSES pembelajaran, maka segala-galanya tidak ke mana. Lantas segenggam ijazah pun belum tentu ada nilainya! Pendakwah yang mengkhianati proses pembelajaran semasa di alam menara gading, mereka amat berpotensi untuk masuk ke masyarakat dengan kualiti kepimpinan yang lemah… ekoran pemikiran tumpul yang tidak diasah semasa di alam belajar! Lebih membimbangkan, kelemahan penguasaan ilmu, dan upaya pemikiran kritis yang rendah, boleh menjadikan seorang penceramah bebas itu seorang Ruwaybidhah, sang safih yang dungu dan tidak malu mempamerkan kedunguannya dalam mengatur urusan ramai. AKIBAT LEMAH AKADEMIK Kadang-kadang kita menganggap akademik hanya sebagai wasilah. Sekadar tiket untuk memenangi kepercayaan masyarakat. Seumpama lesen. Tetapi kita sering lupa, lemahnya penguasaan diri terhadap ilmu-ilmu di kelas akan memberikan implikasi yang buruk di masa hadapan… bukan hanya semasa alam pekerjaan bahkan boleh melarat hingga ke Akhirat. Syariatullah… Pelajar pengajian Islam yang tidak menguasai pengajiannya akibat lemah tahap pembelajaran akan terdedah kepada jenayah di masa depan. “Ustaz, apa hukumnya zakat tabungan KWSP?” tanya seorang jemaah di surau. “Alamak… itulah benda yang pensyarah bincangkan tapi aku tak pergi kelas masa tu!” rungut si ustaz di dalam hatinya. “Err… saya rasa tak payah kot!” jawab si ustaz ala-ala mujtahid. Tidakkah perbuatan itu suatu pengkhianatan? Memberikan panduan muamalat yang salah kepada masyarakat, mengingkari Syariat Allah SWT lantaran kecuaian dirinya sendiri semasa di alam pembelajaran. Semasa belajar sudah biasa tidak buat homework, bila berceramah pun tidak buat homework. Itu jenayah terhadap Syariatullah. Sunnatullah… “Err, pesakit diabetik ini nak suntik 1 unit atau 10 unit atau 100 unit insulin ya?”seorang doktor muda berteka-teki di dalam dirinya. Akibat kemalasannya terhadap kelas pengajian, atau belajar secara ala kadar, beliau menyuntik pesakitnya dengan 100 unit insulin sedangkan peraturan tubuh badan yang ditentukan Allah SWT hanyalah pada kadar 6 ke 10 unit. Pesakit mati mengejut akibat hipoglesimik. Berdosa atau tidak? Jenayah atau tidak? Dosa terbit bukan hanya kerana melanggar hukum Syariat tetapi juga hukum Sains. Seorang ustaz yang tidak berkompetensi, sama sahaja dengan seorang doktor, jurutera, atau apa sahaja pekerjaan profesional yang tidak berkompetensi. Mencetus mudarat.. Maka ala kadar dalam menguasai bidang pengajian masing-masing bukan sekadar masalah sikap yang biasa. Ia mampu membunuh! Ke mana anda mahu membawa dakwah jika duduk di tengah masyarakat sebagai ustaz yang tiada amanah ilmiah atau doktor yang tiada amanah yang sama? ALLAH MESTI TOLONG Akhirnya sampai kita kepada alasan paling biasa. Kita manusia biasa, tetapi sering mengharapkan benda-benda yang luar biasa. “Kalau kita tolong agama Allah, mesti Allah akan tolong kita!” yakin benar seorang aktivis dakwah kampus berkata begitu. Cuba perhatikan firman Allah SWT:  وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ “Dan bertaqwalah kamu kepada Allah nescaya Allah akan mengajar kamu. Dan Allah itu Maha Berilmu terhadap segala sesuatu” [Al-Baqarah 2: 282] Allah SWT berjanji akan membantu. Tetapi syarat asasnya adalah TAQWA. TAQWA itu adalah kepatuhan yang menyeluruh terhadap peraturan Allah SWT… meliputi Syariatullah dan Sunnatullah. Ia telah pun saya jelaskan dengan panjang lebar semasa memperkatakan tentang kualiti Muslim yang mesti bukan sahaja SYARIATIK (komited dengan Syariatullah) malah SAINTIFIK (komited dengan Sunnatullah). Jika kita baca sejarah perjuangan Rasulullah sallallahu alayhi wa sallam, baginda tidak pernah mengambil jalan mudah memperalatkan statusnya sebagai seorang Rasul dan pejuang kebenaran untuk melengah-lengahkan persediaan. Tidak pernah baginda berkata “kalau Allah yang perintahkan aku berjuang, mesti Allah akan tolong menangkan aku!” Tidak sama sekali. Biar pun sehimpun janji dikurniakan Allah bahawa kebenaran akan mengalahkan kebatilan, Baginda sallallahu alayhi wa sallam sentiasa mengambil asbab kemenangan secara optimum. Jika dianalisa peristiwa Hijrah, Baginda sallallahu alayhi wa sallam telah mengatur sehebat-hebat strategi dan persiapakan untuk menjayakannya. Begitu juga dalam perang-perang yang lain. Strategi yang pada hari ini layak digelar sebagai SAINS KETENTERAAN. Termasuk juga dalam soal pentadbiran, pengurusan dan kerja seharian. Baginda sallallahu alayhi wa sallam tidak pernah memalaskan diri dalam ikhtiar dan usaha hanya kerana keyakinan bahawa “Allah bersama kita!”. Tetapi aktivis dakwah hari ini ramai yang mudah tersasar. Mereka tanpa segan silu dan malu, merengek-rengek meminta kemenangan sedangkan ikhtiarnya tidak seberapa. Hanya kerana Allah menjanjikan kemenangan bagi pihak yang memperjuangkan kebenaran, mereka melengahkan usaha, tidak seperti orang tidak berTuhan yang tiada janji kemenangan! Pejuang kebatilan melakukan sepenuh daya upaya mereka untuk perjuangan mereka… kesungguhan yang sepatutnya menjadi isi dan kulit manusia berTuhan seperti kita. BERLATIH MENGURUSKAN REALITI  Sesungguhnya aktivis dakwah di kampus yang gagal menguruskan pengajian di samping tugasan dakwah… mungkin bakal menjadi aktivis yang turut gagal apabila keluar dari kampus. Tahun 2 pengajian jauh lebih sibuk dari tahun 1. Tahun akhir jauh lebih sibuk dari tahun-tahun yang sebelumnya. Bekerja sebelum pengesahan jawatan jauh lebih sibuk dari tahun akhir pengajian. Bekerja selepas pengesahan jawatan akan disibukkan pula dengan alam berumahtangga. Dari satu emak satu bapa, menjadi dua emak dua bapa. Dari satu kelompok sepupu menjadi dua kelompok sepupu. Dari 5 jemputan kenduri semasa cuti bertambah menjadi 10… semua itu akan berterusan. Tatkala komitmen semakin reda, jantung pula sudah lemah, darah sudah bertekanan tinggi, urat dan sendi sudah tidak sihat lagi. TAMRIN DISIPLIN Sesungguhnya keupayaan seorang pelajar menguruskan akademiknya adalah TAMRIN yang paling penting untuk menghasilkan kualiti pengurusan realiti yang diperlukan apabila pelajar ini meninggalkan alam pengajian. TAMRIN itu adalah TAMRIN DISIPLIN. Latihan mendisiplinkan diri iaitu berusaha untuk mengawal diri agar komited melakukan perkara yang kita tidak suka, demi meraih apa yang kita suka, suatu hari nanti. Di samping beroleh keseronokan sebagai momentum di dalam dakwah, jangan lupa bahawa ada perkara tidak seronok yang perlu kita pelihara sebaiknya.   “Kamu diwajibkan berperang sedang peperangan itu ialah perkara yang kamu benci; dan boleh jadi kamu benci kepada sesuatu padahal ia baik bagi kamu, dan boleh jadi kamu suka kepada sesuatu padahal ia buruk bagi kamu. Dan (ingatlah), Allah jualah yang mengetahui (semuanya itu), sedang kamu tidak mengetahuinya” [Al-Baqarah 2: 216] Mungkin di alam TAMRIN akademik, bilik kuliah adalah medan perang yang kamu benci… padahal ia ditentukan Allah sebagai KEBAIKAN buat dirimu. Berdisiplinlah! Hasrizal @ www.saifulislam.com 43000 BSP http://saifulislam.com/2014/03/jenayah-akademik-aktivis-dakwah-kampus/
0 notes