#mobil jadul
Explore tagged Tumblr posts
Text
Fam gath with a view
City light. Morning view
Akhirnya tiba jg staycation di villanya bapak kepseknya ibu. Beginilah viewnya, wlpn hampir mirip2 begini jg dari ketinggian rumah kami di uber cuma beda suasana aja hahaha. Kalo dari rumah uber keliatan jg mesjid aljabarnya. Ini lokasinya di cimahi.
Sabtu pagi, aku yg masih ngga enak badan sisa2 demam 2 hari, you know badan lungse pgnnya goleran all day long namun gabisa kan, subuh2 packing kali 3 (diri sendiri, suami, anak) tiap packing selalu pusing krn mikirin 3 org ini, gakebayang yg anaknya lebih dr 1 sih huft. Apalagi dlm keadaan msh lungse, kudu nyiapin ini itu wlpn cm 2 hari 1 malam. Dah weh brangkat kami abring2an kesana sbg tuan rumah nyampe duluan drpd yg lain kan jam 11, siapin sesajian makanan semua, ibu bawa bala bantuan bestienya tetangga dirumah yg suka bantuin nyuci baju dan nyetrika sminggu 2x dirumah tuh.
Akhirnya satu persatu dtg juga, villanya luas bgt tp villa jadul aja gmn ngga estetik yg penting blungblong aja gt. Ada tmpt pemancingannya, lahan parkirannya luas, kelg yg dtg dikit tp ada 8 mobil, kebayang kan kalo lengkap dah wehh gatau parkir dmn. Biasalah acaranya mah nyanyi2 sewa keyboardist as usual, baru tausyiah keluarga, lalu makan2 bebaskeun mau karokean lg jg. Kamimah geng millenial ya banyaknya ngobrol aja karena yg mijah dan motah para ortu kami wkwk.
Suasana tausyiah~
Pas karokean chaos yah, posting yg diriku aja
Teteh itu dipanggil bapak katanya, lagi melahap dimsum baru 1 suap buru2 lah. Udah ter set di otak kalo dipanggil bapak itu harus cpt2 tanpa babibu, trus bapak dgn entengnya blg "teh ini cepetan nyanyi ini, sok cpt skrg" heeeee? Duh naha ojol2, suara lg abis krn batuk2 gatel, tp bapak nyuruhnya serius gt, terpaksa deh nyanyi ogut. Disuruh nyanyi "from this moment", emg dulu bbrp kali pernah nyanyiin ini, bbrp kali the beatles tp ngga lantas jd kepengen nyanyi terus. Mungkin bapak suka kalo anaknya nyanyi yah, pdhl bapak tipe org yg jarang banggain anaknya gituloh hahaha nyanyi jg gabagus suaranya mana lg serak, fals jg wkwkwk meni isin. Nyanyi lah w dgn suara seada2nya, gapuas permirsa sampe disuruh nyanyi 2x dlm judul yg sama tp ke 2xnya ditemenin ibu hahaha maloeeeee asleeee. Suami aku manaaaa? Liat aku nyanyi nggaaa? Ih diamahhhh.. Katanya dengerin tp gatau dmn ah elah di tmpt pemancingan keknya bukannya standing applause buat istrinya kek.
Foto2 lain, ada anak nongki rooftop misi misi~
Keesokan harinya baru foto2 proper deh.. 2 keluarga ada yg udah plg duluan huft
Alhamdulillah.. Berkumpul sama keluarga ternyata bikin aku jg berangsur pulih hehehe.
See you next fam gath yaa, sehat2 selalu semuanyaaa.. Mamah2ku, bibi2ku, teteh2, uwa, mamang, aa2, sepupu2.. Loffff yuuu gaisss!
3 notes
·
View notes
Text
Akhirnya pake versi ESR juga. perangkat jadul, sistemnya jadul. Kegunaan utama adalah buat remote aja.
Ama Mobile..
dah~~
6 notes
·
View notes
Text
Vibesnya jadul tapi kaya akan memori. Keinget semasa kecil kalau jalan bareng keluarga, playlistnya lagu tahun 90-an. Naik mobil dan kebagian duduk di bagian belakang sama emak dan Abah. Pas ngantuk, aku rebahan dipangkuan Abah sambil dielus rambutnya.
Sekarang pas dewasa jadi sering nginget momen masa kecil, walaupun sekarang masih sama tetap jadi anak bungsu yang sering dilindungi.
- 29 September 2023
5 notes
·
View notes
Text
The tale of salmon.
Shankara.
Pukul sebelas siang. Dan keadaan langit sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kemurungan. Siang hari ini mendung, aku harap hujan tidak akan menyambut kami cepat-cepat di rumah kaca nanti. Ada beberapa hal yang ingin aku tunjukkan kepada Sena soalnya.
“Halo, Tante. Senang bisa bertemu,” sapa Sena dengan ramahnya kepada ibuku yang sudah selesai mengunci seluruh area rumah hingga pagar. Ayah sudah pergi bekerja sedari pagi. Rumah sakit sedang penuh-penuhnya akibat perubahan cuaca ekstrem akhir-akhir ini.
“Oh, iya. Senang bisa bertemu juga, Nara. Wah, kamu tinggi juga ya ternyata,” sahut ibu. Matanya berbinar-binar ketika melihat laki-laki tersebut. Wajar saja, Sena memang memiliki aura percaya diri yang amat kuat. Ditambah dengan setelannya yang rapi dan juga manis—maksudku, manis di sini karena dia memakai sweater rajut dengan pola motif yang unik. Apa itu sweater buatan tangan?
Sena kemudian menyapaku lalu kami pun langsung masuk ke dalam mobil jeep kesayangan ibu. Sementara aku kembali ke rutinitas sampinganku—membaca buku yang sengaja aku bawa karena enggan terlibat percakapan dengan Sena di sepanjang jalanan nanti.
Aku masih terlalu malu untuk terbuka.
Mobil mulai melaju. Ibu kemudian memutar lagu-lagu kesukaanku agar suasana tidak terlalu terasa sepi. Dia memutar lagu jadul seperti lagu-lagunya Green Days, Bon Jovi, Backstreet Boys, atau bahkan Oasis. Aku suka lagu-lagu yang seperti itu. Tipikal lagu yang bisa menenangkan perasaan di situasi apapun.
“Kamu suka baca buku novel juga ya, Ra?” tanya Sena tiba-tiba. Aku terkejut ketika mendengar pertanyaan tersebut. Ternyata ada yang memperhatikanku sejak mobil ini mulai berjalan. Terlebih kami memang duduk di jok belakang, bersebelahan pula.
“Ini bukan buku novel,” jawabku.
“Terus?” Aku pun menunjukkan sampul depan buku yang aku bawa. Sena mengerutkan dahinya, merasa bingung.
“Buku kumpulan teori biologi? Buat apa?” tanya dia lagi.
“Jenaka itu memang suka baca-baca buku yang berkaitan dengan mata pelajaran di sekolahnya, Nara. Udah kayak lagi baca koran di pagi hari saja memang,” sahut ibu sambil tertawa kecil. Huh, syukurlah. Ibu memang penyelamat hidupku.
“Rajin banget… kamu kelewat rajin, Ra. Ini kan weekend,” protesnya.
“Terus kenapa kalau weekend? Memangnya gak boleh ya nambah-nambah wawasan dari baca buku kalau lagi weekend begini?” sahutku dengan nada santai.
“Enggak begitu, maksudnya, weekend tuh kan enaknya dipake buat senang-senang. Misalnya tidur seharian, liburan, or something else gitu. Bukannya dipake buat belajar,” jawabnya sambil melipat tangannya di depan dada.
“We will always learn something new disetiap harinya, Sen. Bakal ada sedikitnya pembelajaran yang kita lalui bahkan tanpa kamu sadari, tahu gak?” ucapku membela diri.
“Jadi?”
“Jadi, gak apa-apa dong kalau weekend dipake buat baca buku pelajaran. Setiap hari kita pasti bakal belajar sesuatu. Entah dari buku atau pola hidup. Do you get it?”
“You don't understand what I mean,” gumamnya. Aku menggerutu dalam diam, memilih mengalah dan enggan memperpanjang pertikaian kecil ini karena ibu terlihat sudah mengeluarkan ekspresi terheran-heran dari pantulan kaca mobil.
Maka aku putuskan untuk kembali melanjutkan aktivitas kecilku. Sesekali aku mencuri-curi pandang kepada lelaki yang kini tengah fokus dengan jalanan. Dia benar-benar fokus ketika mobil kami sudah mulai memasuki area perbukitan. Badannya membeku, terpana dengan hehijauan yang terhalang oleh kaca gelap mobil tersebut.
“Tante, boleh buka kunci jendelanya enggak? Aku mau hirup udara segar,” tanya Sena yang langsung dibolehkan oleh ibuku. Rambutnya yang gondrong mulai tidak beraturan karena angin baru saja menyapa. Mungkin setelah acara bermain ini selesai, aku akan memintanya untuk memotong rambut. Bahaya kalau sampai Pak Remi tahu jika murid baru pindahan ini sudah melanggar peraturan sekolah di hari pertamanya besok.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Narasena.
Hal yang paling aku takutkan ketika berteman dengan orang baru adalah: aku takut orang tersebut mempunyai hewan peliharaan yang tak lain dan tak bukan adalah seekor kucing. Atau mungkin dia punya dua sampai tiga ekor kucing? Terserah.
Menurut kabar burung, binatang berbulu itu rata-rata selalu dipelihara oleh keluarga yang memiliki anak perempuan. Dan ternyata kabar burung tersebut memanglah nyata adanya.
Kara memelihara seekor kucing. Kucing berwarna hitam legam yang tidak terlalu gendut. Aku mengetahui fakta itu ketika kami sudah sampai di tempat tujuan. Ada banyak villa mewah yang disewakan di atas lahan hijau. Tempat ini benar-benar dingin dan membangkitkan semangat hidupku. Sungguh.
“Pistachio enggak nakal semalaman tadi, dia banyak tidur, Ra,” ucap seorang wanita dengan penampilan sangat rapi ketika kami menghampiri salah satu villa. Mungkin itu kenalan dekatnya keluarga Kara karena mereka terlihat sudah akrab sekali.
“Kamu baru pulang dari klinik hewan ya, June? Maaf kalau kami menganggu waktu kerja kamu,” tanya ibunya Kara. Oh… wanita itu ternyata adalah seorang dokter hewan. Tapi pertanyaannya, kenapa dia tiba-tiba bisa nyasar di area perbukitan begini?
“Ah, gak masalah. Shift-ku masih nanti sore, kok. Aku minta janjian di sini sekalian pengen cek villa tua ini aja. Pistachio juga pasti udah kangen banget sama Kara,” jawabnya. Aku hanya diam, membuat jarak dengan Kara yang sudah menggendong makhluk berbulu tersebut.
“Eh, ada teman baru ya ternyata di sini?” ucap wanita itu yang baru menyadari akan kehadiranku. Padahal sedari tadi aku sudah tersenyum ramah kepadanya. Aku rasa dia hanya menganggapku sebagai salah satu dari banyaknya pohon pinus atau pohon ek spesies quercus argentata yang banyak tumbuh disekitar sini.
Hah. Cukup tahu deh.
Ibu Kara pun kemudian memperkenalkanku kepada wanita tersebut. Kami pun berkenalan. Dan dia memintaku untuk memanggilnya dengan namanya saja—June.
“Aku pemilik dari semua villa ini, aku juga bekerja sebagai dokter hewan di klinik yang ada di pusat kota. Pistachio ini adalah pasien langgananku. Senang bisa berkenalan denganmu, Nara,” ucap June.
“Pasien langganan?” sahutku.
“Pistachio enggak bisa melihat, Sen. He's blind. Lambungnya juga sering bermasalah akhir-akhir ini. Jadi memang sering bolak-balik ke klinik Dokter June. Semalem aja dia muntah lagi, jadi mau gak mau aku bawa aja deh ke kliniknya Dokter June untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jawab Kara. Jawabannya membuatku terkejut. Apa? Kucing itu tidak bisa melihat katanya? Apa dua bola mata yang sedang mengintimidasiku saat ini hanya sebuah mainan? Eh, bagaimana sih?
“Jadi dia enggak bakal bisa gigit aku, kan?” tanyaku yang entah kenapa mengundang tawa mereka.
“Kamu takut sama kucing?” tanya June. Aku mengangguk, sedikit malu untuk mengakui hal tersebut. Pasti sehabis ini Kara akan mengejekku.
“Tapi jangan salah paham dulu, aku ini bukan laki-laki cemen. Aku takut soalnya lenganku pernah digigit sama kucing dewasa. Lihat, bekasnya masih ada sampai sekarang. Udah kayak bekas gigitan vampir aja,” jawabku sambil menunjukkan bekas luka gigitan yang berada di lengan kiriku. Mereka kembali tertawa. Tapi menurutku itu bukanlah sebuah bentuk hinaan atau merendahkan. Mereka tertawa karena aku sadar, kalau aku sudah terlihat konyol di depan ketiga perempuan tersebut.
Tapi aku benar-benar takut dengan kucing semenjak insiden gigit menggigit itu terjadi. Sungguhan.
“Pistachio enggak bakal ngigit kalau kamu gak ngeluarin bebauan yang dia suka,” ucap Kara.
“Bebauan kayak apa contohnya?”
“Bau daging, tulang ayam, dan makanan kucing lainnya,” jawabnya sambil tertawa kecil. Oh, aku kira apa tadi.
“Bagus deh kalau gitu. Untungnya badan aku cuma bau daun eucalyptus.”
“Nah, kalau bau itu biasanya Pistachio malah pengen deket-deket,” ucap Kara lagi. Sialan.
“Kalau gitu besok aku ganti parfum.”
Ibu Kara dengan sabar mengusap-usap pucuk kepala kami karena gemas. Kami pun akhirnya berpamitan dengan June karena rumah kaca tujuan kami ternyata berada sedikit jauh dari area villa. Mobil sudah terparkir di tempat semestinya dan kini, kami harus berjalan dulu melewati jalanan setapak yang dikelilingi oleh banyaknya pohon-pohon besar.
Aku sempat bergumam sambil tertegun melihat sekitar—mengatakan kalau aku merasa bahagia karena sudah diajak kesini dalam bahasa Jepang yang membuat Kara menoleh kearahku.
“I'm pleased,” ucapku mengulang gumaman tersebut dalam bahasa yang dia mengerti.
“Terima kasih udah ngajakin aku kesini,” ucapku lagi sambil melirik ke arah Kara yang ada di sebelahku. Kami saling menatap satu sama lain sampai Pistachio mulai mengendus-endus sweater-ku karena jarak kami terlalu menempel, aku pun kabur menjauh.
“How dare you!” pekikku yang langsung berlari meninggalkan Kara dan memilih untuk berjalan sejajar di dekat ibunya saja karena takut jika kucing itu akan merayap pindah ke tubuhku.
Akan aku nobatkan Pistachio sebagai musuh abadiku mulai detik ini.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Shankara.
Sedari tadi Sena enggan dekat-dekat denganku ketika kami akhirnya sampai di depan rumah kaca. Dia lebih memilih untuk melihat pemandangan yang disajikan—ada sungai yang bercabang mengalir menuju danau di hadapannya dan juga hehijauan yang amat menawan.
Aku pun memutuskan untuk menitipkan Pistachio kepada ibuku yang sedang merawat tanaman. Kucing hitam itu tampak masih lemas, dia malah rebahan dan tidak meracau. Baguslah.
“Naka, coba kamu ajak Nara jalan-jalan disekitar sini. Pasti dia suka,” titah ibu yang langsung dibalas oleh anggukanku.
Aku pun bergegas pergi mendekat ke arah lelaki itu. Lelaki tinggi dengan bahu yang lebar. Porsi tubuhnya bagus, sepertinya Sena adalah remaja yang sangat rajin berolahraga.
“Kucingnya kemana?” tanya dia yang sudah menyadari kehadiranku sebelum aku memanggil namanya.
“Tidur,” jawabku. Dia ternyata sedang asyik memandangi sungai yang mengalir tenang. Airnya jernih hingga bebatuan berlumut yang ada di dalamnya pun sampai terlihat transparan. Aku tidak pernah memperhatikan lebih jauh sungai kecil ini sebelumnya. Ternyata indah juga.
“Ra,” panggil Sena tiba-tiba. Aku berjalan mendekatinya, berdiri di sebelah dia yang masih fokus memandangi aliran air sungai.
“Ya?”
“Kamu tahu cerita soal perjuangan hidup ikan salmon, gak?” tanya Sena. Aku mengerutkan dahiku tanda bingung.
“Apa hubungannya sama kamu yang lagi mandangin aliran sungai kayak begini?” tanyaku balik.
“Ada, ada hubungannya.” Dia kemudian berjongkok di pinggiran sungai, mencelupkan tangan kanannya ke dalam air yang jernih.
“Ikan salmon berenang puluhan bahkan ratusan kilometer dari lautan menuju ke hulu sungai cuma untuk bertelur. Bisa aja sungai ini pernah dilewati sama mereka. Sungai ini mengarah ke laut kan?” tanya Sena lalu kubalas dengan sebuah anggukan. Aku pun ikut berjongkok di sebelahnya.
“Terus apa yang terjadi sama ikan salmonnya?” tanyaku mulai mencelupkan dua tanganku ke dalam air. Ternyata air sungai ini dingin dan terasa segar sekali.
“Nah, ternyata, waktu telur-telur mereka menetas jadi salmon-salmon kecil, nantinya para salmon kecil itu bakal berenang ke laut lepas sampai dewasa, terus kembali ke hulu sungai untuk bertelur lagi. Sama kayak orang tuanya. Siklus ini terus berputar.”
Oke, sekarang aku mulai tertegun mendengar penjelasannya.
“Kamu tahu, yang bikin terharu itu perjuangan mereka menuju ke hulu sungainya, Ra. Soalnya, perjalanan mereka dari laut menuju kesini itu enggak mudah. Begitu juga dengan perjalanan mereka dari hulu sungai menuju ke laut sama susahnya. Dan hal yang menyedihkannnya adalah, setelah bertelur, salmon-salmon dewasa gak akan bisa kembali ke laut lepas lagi,” ucapnya.
“Kenapa?”
“Itu karena siklus pertumbuhan mereka memang berhenti disitu, masa mereka udah habis. Walaupun biasanya ada aja yang bisa kembali lagi ke laut lepas, tapi, itu kebanyakan cuma jenis ikan salmon atlantik. Jenis ikan salmon pasifik yang udah selesai bertelur kebanyakan bakal mati dan jadi bangkai di sungai. Cuma, perjuangan mereka enggak sia-sia. Bangkai mereka bakal tersebar dan jadi nutrisi alami bagi ekosistem sekitar. Keren, kan?” Klimaksnya yang membuat hatiku terenyuh. He's well spoken… oh God. Aku benar-benar terharu. Aku bisa langsung paham apa makna yang dia selipkan di dalam cerita tiba-tibanya tersebut.
“Kematiaan yang tidak sia-sia akan datang kepada siapapun yang mau terus bekerja keras di dalam hidupnya. Cerita ikan salmon ini selalu terngiang-ngiang dikepalaku, really. Aku tahu cerita ini dari ibu. Dulu kami sering berkunjung ke hulu sungai yang ada di pelosok Fukuoka. Kebetulan, kami pernah nemuin satu koloni ikan salmon yang lagi berenang menuju lautan—” ucap Sena menghela napasnya sesaat.
“Dan kamu juga harus tahu soal cerita ini, Ra. Semua orang harus tahu, harus paham kalau kematian akan selalu datang kalau memang usahamu udah begitu keras di dunia ini. Mereka enggak bakal mengkhianati kehidupan yang udah diberikan sama Tuhan,” lanjutnya. Entah kenapa mataku mulai terasa perih sekarang.
“Jadi, semangat hidup, Ra!” serunya menatapku. Namun, raut wajah cerianya mendadak tertekuk kembali ketika melihat reaksiku.
“Kara?” panggil Sena. Kami berdua pun kembali berdiri, saling berhadapan.
“Wah, ceritaku tadi terlalu dalam ya? Maaf deh—”
Aku sontak membungkuk hingga sembilan puluh derajat ketika mendengar apa yang barusan Sena ceritakan kepadaku. Lelaki itu malah bergeming, shock dengan reaksiku yang sebenarnya.
“Senang bisa berteman denganmu, shisho!” sentakku.
“Shisho?”
“Iya. Tolong ajari aku hal-hal yang lainnya lagi sehabis ini, shisho.” Lagi-lagi dia bergeming, namun kali ini tangan kirinya sibuk menggaruk tengkuk yang aku rasa tidak terasa gatal sama sekali.
“Kamu tahu arti shisho itu apa kan, Ra?” tanya dia sambil tertawa cekikikan. Aku mengangguk dengan semangat. Pokoknya aku harus menjadi anak muridnya mulai dari sekarang!
“Hmmm. Memangnya aku ini master dalam bidang apa kata kamu?” tanya Sena. Aku terdiam berpikir sejenak.
“Master dalam bidang menjelaskan kisah perjuangan ikan salmon, kayak tadi. Itu termasuk perbincangan yang keren, tahu? Otak kamu cerdas juga ternyata,” sahutku.
“Masa sih?” tanya dia lagi sambil mengelus-elus dagunya dengan raut wajah yang sedikit menyebalkan.
Waduh, ada yang mulai kepedean rupanya. Ga-gawat.
“Ah, itu bukan apa-apa kok. Udah, yuk, kita bantuin ibu kamu aja sekarang, kasihan dia malah beres-beres sendirian.” Sena kemudian pergi meninggalkanku di tepi sungai. Aku terdiam memandangi alur sungai itu untuk beberapa saat.
“Kara! Ayo! Kok malah bengong?” teriak Sena. Aku pun tersadar dari lamunanku lalu akhirnya berlari menghampirinya.
“Kira-kira sungai itu beneran pernah dilewati koloni ikan salmon gak ya?” tanyaku.
“Bisa jadi. Tapi gak tahu pasti, sih. Soalnya aku kan bukan ikan salmon,” jawabnya lalu tawa kami pun pecah begitu saja. Tawa itu... lepas sekali. Begitu lepas dan juga sangat membahagiakan.
Aku rasa Sena memanglah orang yang baik. Tidak ada alasan bagiku untuk menjaga jarak dengannya. Mungkin memang tidak untuk sekarang.
9 notes
·
View notes
Text
Pantang Masuk Liang Lahat sebelum One Piece Tamat
Saat sekolah dasar dulu kau pernah membeli satu pack buku tulis. Ada 2 pilihan gambar waktu itu; One Piece dan satu lagi buku yang identik dengan feminisme, alias berwarna pink.
Tentu saja kau lebih memilih One Piece. Walaupun belum pernah sekalipun baca komiknya dan hanya nonton sekilas di salah-satu tv swasta waktu itu. Kau sangat terpesona dengan gambar buku tulis itu. Kau merasa sangat keren. haha
Entahlah, kau memang berbeda dengan anak perempuan lain. Ketika anak lain lebih memilih dibelikan boneka barbie, kau malah lebih suka mobil-mobilan atau robot yang suaranya "fire, fire."
Sejak saat membeli buku itu, kau bertekad,
"Suatu hari nanti, aku pasti akan menonton One Piece dari episode pertama!"
Tentu sangat jelas, jika dulu belum secanggih sekarang. Handphone masih jadul. Menonton film pun hanya lewat kaset yang dibeli dipinggir jalan. Kartun dan anime hanya seminggu sekali disuguhkan di televisi.
Beranjak remaja yang dimana saat itu kau mulai menonton anime. Kau melupakan tekadmu itu. One Piece bukan anime pertama yang kau tonton lebih dulu.
Beranjak dewasa, ketika kau sedang mencari-cari tentang Filsafat Stoicism yang dimana hal tersebut dibahas oleh salah-satu youtuber favoritmu, Ferry Irwandi. Ada salah-satu konten yang berjudul:
"Jangan Dulu Mati Sebelum One Piece Tamat"
Boom!
Banyak hal yang dibahas disana. Perihal pecandu narkoba misalnya, yang berhenti memakai obat dan mulai mengalihkan perhatiannya kepada anime One Piece. Ia pun bertekad untuk terus hidup sebelum One Piece tamat.
Ada satu hal yang membuatmu tertarik, harta karun One Piece yang dicari-cari oleh Luffy ternyata belum ditemukan hingga saat ini!
"Barangkali memang seseru itu, sampai-sampai ada orang yang motivasi hidupnya hanya untuk menunggu One Piece tamat." pikirmu.
Kau selalu kagum dengan cara orang-orang yang sangat senang ketika membahas One Piece. Entahlah, dimata mereka seperti ada binar dan kekaguman yang sangat besar.
Setelah menonton konten tersebut kau semakin yakin kalau kau memang harus nonton One Piece terlebih dahulu.
Padahal pilihannya ada dua, Naruto atau One Piece?
Tentu, kau lebih memilih One Piece. Karena katanya, anime ini bukan sembarang anime. Ada banyak pelajaran yang dapat diambil. Tentang Filsafat hidup bahagia ala Stoicism misalnya.
Tentu anime ini bergenre comedy. Sejak episode pertama, kau tak bisa berhenti tertawa dan berdecak kagum. Entah kenapa, kau selalu dibuat "merinding" dengan tokoh utama itu; Monkey D. Luffy.
Selain comedy, katanya One Piece juga membahas hal-hal serius dalam ceritanya. Mulai dari korupsi, diskriminasi, genosida, hingga perbudakan.
Kau belum tahu pasti isi ceritanya, karena kau masih menonton beberapa awal episodenya.
Ah, sial. Kau selalu merasa kalau Luffy benar-benar keren. Cara pikirnya, kekagumannya terhadap sesuatu, kebahagiaannya yang sangat sederhana, dan dia tak pernah menganggap remeh orang-orang sekitarnya.
Kalau ada yang bilang siapa yang paling gila. Kau rasa Luffy benar-benar gila karena bisa sangat sepercaya diri itu dengan menyebutkan mimpinya; menjadi Raja Bajak Laut! yang dimana awalnya anggota bajak laut pun belum ada, kapalpun masih kecil.
Tapi, sang pemimpi memang harus seperti itu. Tak peduli apapun yang akan orang lain pikirkan. Ketika sudah yakin atas pilihannya, dia akan terus memperjuangkannya.
"Aku tak peduli itu mustahil atau tidak. Karena itu adalah pilihanku. Aku sudah memutuskan untuk menjadi Raja Bajak Laut. Aku tak peduli jika harus mati untuk mencapainya." Monkey D. Luffy, One Piece episode 0001.
Luffy berbeda denganmu. Mimpimu telah lama kau kubur dalam. Entah masih bisa digali untuk bisa dicapai. Atau selamanya hanya akan jadi angan. Kau tidak punya tekad dan keberanian seperti Luffy. Kau masih banyak mengeluhnya, banyak omong kosongnya. Actionnya hanya sedikit sekali. Iya, itu kau. Manusia paling naif.
Fuhh. Sudahlah.
Pokoknya anime ini benar-benar keren. One Piece benar-benar cocok dijadikan pelarian disaat sedang banyak hal yang terjadi diluar kendali.
Dengan ini, kau menyatakan kalau motivasi hidupmu bertambah satu, yaitu kalimat pertama ditulisan ini.
Selamat berpetualang!
pict by google.
Laut, 15 Juli 2023
2 notes
·
View notes
Text
Uwo selalu bilang mau beli HP baru, karena lcd hp lama udah retak, pecah dan sering eror. Jadilah September tahun lalu waktu nemenin Uwo kontrol rutin tiap bulan ke rs, sekalian mampir MP buat beli HP baru.
Uwo senang bgt kayaknya waktu itu, akhirnya punya hp baru. Tapi tetep hp baru dipake cuma buat youtube-an doang, dan sesekali WA, karena emang Uwo gaptek ga ngerti kecuali buat terima telfon group keluarga😄 Sedangkan untuk komunikasi tetap pakai hengpon jadul yang cuma bisa buat nelfon. Itupun lungsuran dari aku. Samsung lipat warna putih, harga belinya dulu 250.000.
Sekarang Uwo udah ga ada. Hp nya aku pake buat sehari-hari, kebetulan hp lamaku slot sim cardnya rusak dan males banget pergi service ☺️
Sebelum log out WA Uwo, aku baca2 dulu pesan chatnya. Paling atas tentu saja chat dan log telfon ke nomorku. Ya Allah rasanya belum percaya Uwo udah ga ada di dunia ini untuk selamanya. Tiap pagi kadang masih sering liat meja dan kursi tempat biasa Uwo duduk sambil ngeteh dan sarapan roti. Sekarang udah ga ada yang pagi-pagi rusuh ngetok pintu kamarku minta pijet/beliin pulsa/minta bikinin teh atau iseng aja ngetok2 pintu kamar karena rumah sepi saat semua orang rumah pergi kerja dan tinggal kita berdua.
Pagi itu Uwo masih sempat minum teh seteguk dua teguk, aku temenin sambil dipijet dan diusap punggungnya. Jam 8 pagi Uwo makin drop, bantuan oksigen udah ga mempan, nafasnya semakin berat. Batuknya makin parah. Uwo memang punya riwayat komplikasi jantung dan paru-paru. Dalam keadaan separah itu Uwo masih bisa komunikasi dan minta diantar ke klinik.
Uwo pergi dihadapanku, dipelukan etek yang nemenin ngantar ke klinik, karena ga mungkin aku pegang Uwo sendiri sambil nyetir. Selama di perjalanan Uwo makin drop. Sampai klinik, Uwo udah ga ada tenaga untuk turun dari mobil. Jadi kami papah sambil bawa tabung dan selang oksigen bantuan yang masih menempel di hidungnya. Ga sampai 20 menit setelah kami sampai di IGD, Uwo menghembuskan nafas terakhirnya dengan iringan ratusan istighfar dan tahlil.
Ya Allah, untuk pertama kalinya melepas orang terdekat pergi selama-lamanya tuh rasanya surreal. Waktu aku pegang dada Uwo udah ga berdetak. Aku peluk, tubuhnya masih hangat. Sinyal di klinik buruk, aku harus lari ke pinggir jalan raya dulu mencari sinyal, mulai menelfon keluarga satu-persatu.
Masih ingat gimana bergetarnya suaraku waktu nelfon Ayah, "Mak Uwo udah ndak ado Yah". Ayah cuma balas dengan satu kalimat, "Innalillahiwainnailaihirajiun, tunggu Ayah ke situ"
Beberapa menit kemudian Ayah dan Ibu datang. Clueless, bingung, nangis tapi udah ga bisa berkata-kata dan bersuara, saking sesaknya.
Hati dan pikiran udah ga karuan, tapi harus tetap sadar untuk urus administrasi di resepsionis klinik. Urusan selesai, ambulan datang. Aku pulang duluan sama Ibu. Etek dan jenazah Uwo menyusul dengan diantar ambulan desa.
Sampai di rumah ternyata udah rame banget saudara dan kerabat berkumpul. Kain putih udah dipajang di depan rumah. Aku dan Ayah tetap sibuk menelfon, mengabari keluarga lainnya. Masih dalam keadaan ga percaya tapi tetap harus tetap sadar dan waras menghadapi orang-orang yang mulai ramai melayat :)
Raga Uwo mungkin sekarang memang sudah nda bersama kami lagi, tapi kebaikan dan ketulusan Uwo akan selalu di hati. 3 minggu terakhir aku sering sepedaan, Uwo yang pompain angin bannya. Ngecek rem-nya. Bahkan bantuin ngerebusin telor buat bekal sebelum aku berangkat sepedaan. Semoga khusnul khatimah ya Wo.
Meja, tempat tidur dan barang-barang Uwo belum sempat diberesin karena setelah Uwo pergi, aku, Ibu dan Ayah langsung pergi Umroh. Kami pergi dalam keadaan berduka. Tapi semoga doa-doa yang kami panjatkan selama di tanah suci ini sampai langsung ke Uwo dan mendapatkan berkah-Nya, dilapangkan kuburnya dan nanti dibangkitkan bersama orang-orang shalih aamiin.
Uwo pernah bilang mau pergi umroh lagi, tapi Allah takdirkan hal lain, sekarang hp Uwo yang aku bawa ke sini. Di Mesjid Nabawi dan Masjidil Harom, di manapun aku tilawahnya pakai hp Uwo. Semoga sampai pula pahala tilawahnya ke Uwo di sana insya Allah.
I will carry on with this life without you, that grief will remains with me forever. But I promise it will get lighter and lighter. Allahumma firlahu warhamhu🤍
0 notes
Text
Gadai Bpkb Mobil Tanpa Ribet
Gadai bpkb mobil tanpa ribet tahun 1990 ke atas bunga rendah proses 1 hari dana cair untuk jaminan bpkb mobil pinjaman uang jaminan bpkb mobil tahun 1990 ke atas tanpa BI checking Gadai bpkb mobil tahun 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pinjaman dana Gadai bpkb mobil tahun 1990 dengan proses cepat mudah dan aman Gadai bpkb mobil tanpa ribet mulai tahun 1990 jenis sedan minibus dan jeep Pinjaman dana jaminan bpkb mobil jadul tahun 1990 proses leasing non BI Checking tidak ribet Gadai bpkb mobil jakarta bogor depok tangerang bekasi
Tempat Gadai bpkb mobil tanpa ribet tahun 1990 dengan suku bunga rendah Kami bantu berikan dana pinjaman 2.000.000 sampai 2.000.000.000 Angsuran yang di bayarkan perbulan tetap sampai akhir masa angsuran Kredit jaminan bpkb mobil dari perusahaan leasing bpkb mobil yang aman kami beri bukti bukan janji data persyaratan kurang bisa di bantu
hubungi CALL SMS WA 081283872637
1 note
·
View note
Text
~Post Ulang
Waktu kemarin ada satu VT yang lewat di Fyp ku tentang bis ini,dan aku pikir pengambilan Gambar dan Editing nya bagus banget ^^
Semakin membuat perasaan menggebu" untuk menikmati suasana Mudik kembali rasanya
Dari waktu kecil Banget,mungkin 5-7 tahun umurnya sampai dengan usia 20 tahun itu selalu mudik dengan Almh Bunda naik angkutan Umum yaitu Bus Malam seperti ini ^^
Kenangan yang sangat indah kalau dipikir sekarang,dari yang awalnya Jalan tol tembusan Brebes belum di buat,dimana Semua Bis malam masih lewat satu jalur yang sama,Yaitu Pantura dan memenuhi jalan itu sepanjang malam
Inget banget dulu di Pantura macet nya itu panjang,dan lama.Umum nya bis" malam bisa sampai 10-12 jam sebelum ada tol,pernah satu sampai dua moment mudik sama Almh Bunda diperjalanan sampai 23 jam loh wkwk,jawa tengah itu
Dan waktu ada tol,diresmikan sama Bapak Jokowi itu juga sama muaaaaaacet kala itu,bayangin seruas jalan tol macet,masih baru diresmikan,belum ada apa apanya kiri dan kanan,dan itu total Berhenti semua di ruas jalan
Bahkan Media lokal memberitakan kala itu sampai ada seorang ibu yang melahirkan di bahu jalan tol karena ga bergerak,dan ada juga sampai yang meninggal dunia karena kelelahan dan kepanasan
Keluar dari tol nya juga sama,masih harus bermacet"dan dengan mereka yang lewat Pantura, sehingga menumpuk dijalan pemukiman warga
Dari waktu selama itu,melihat ads beberapa orang yang pake motor bisa melewati jalanan macet dengan mudah nya dan terpikirkan
" Nanti coba mudik berdua sama Bunda deh naik motor,enak kayanya bisa selap selip cepet juga "
Qadarullah tahun 2020 bunda meninggalkan Dunia,itu sudah ketetapan Allah tentu,Mati dan Hidup nya seseorang di muka bumi ini sudah Allah tetapkan dan gak ada yang tau kapan terjadi
Gak akan ngeluh atau ngedumel disini kok wkwk,karena pada ujung nya di tahun 2022 Allah mampukan diri sendiri untuk mudik naik motor sendirian ^^
Kalau ayah selama ini lebih suka naik motor sendiri dari kecil,Almh Bunda ga mau ribet waktu itu jadi milih naik bis aja ditemenin aku selama ini
Waktu tahun kemarin justru Ayah naik mobil sama keluarga pakde dan budeh,kebetulan mereka pulang ke jawa karena budeh rindu dengan keluarga nya,sementara aku pulang duluan naik motor sendirian wkwk
Walau awalnya ditentang sama ayah,tapi dicoba diomongin dengan Adab anak kepada orang tua akhirnya diperbolehkan huehue
~MasWall
Dulu bis nya ga sebagus ini,masih jadul semua Frame Body bis nya,belum semodern kaya sekarang 😆 dan pelayanan nya jadi jaaauuuuuh lebih baik bis" sekarang ^^
0 notes
Photo
Mainan Jadul Lawas Gi Joe Mobile Battle Bunker Hasbro 1990, Original Kondisi masih mulus bgt Kelihatannya tidak pernah dimainkan Ukuran besar sekali Bisa 2 mode Bonus booklet, katalog, sama komik mini Dpt printilan printilan kecil sprti di foto Sangat cocok utk dikoleksi Mainan sultan jaman dulu . Detail bisa cek video (slide akhir) . Minat 085728394499 WA Lokasi Solo . #mainanjadul #mainanlawas #mainanvintage #gijoe #gijoetoys #gijoecollector #gijoefigures #mainangijoe #jualgijoe #gijoeforsale #gijoeclassifiedseries #generasi80an #jualmainanjadul #jualmainanvintage #jualmainanlawas #gijoeindonesia https://www.instagram.com/p/CnWphQhPhJZ/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#mainanjadul#mainanlawas#mainanvintage#gijoe#gijoetoys#gijoecollector#gijoefigures#mainangijoe#jualgijoe#gijoeforsale#gijoeclassifiedseries#generasi80an#jualmainanjadul#jualmainanvintage#jualmainanlawas#gijoeindonesia
0 notes
Text
6 desember 2022
Hei alhamdulillah aku mencoba menembus limit yang selama ini sering membatasi pergerakanku.
Cerita sedikit, jadi dulu tuh aku sering banget batalin janji sama orang, batalin rencana datang ke suatu tempat, batalin ikutan event yang bahkan beberapa diantaranya itu adalah step buat aku bisa raih impian aku. Kenapa? Aku merasa ada ketidak pedean, insecure atau hal2 negatif lainnya yang sering menghantui. Contohnya aku khawatir orang notice pakaian aku, muka aku yang gak cantik, kulit aku yang gak putih, atau strata sosial kayak aku gak dateng pake mobil pribadi, hp aku jadul dan aku takut aku gabisa ngobrol sama orang gara2 pengetahuan aku dan wawasan aku yang cetek. Bahkan ada moment dimana aku sudah menyiapkan mental untuk satu event atau janji sekitar satu bulan dan batal di h-sejam bahkan 5 menit sebelum berangkat. Byaaarrr.
Hal-hal itu juga yang ternyata membatasi aku untuk sharing banyak hal di media sosial. Bukan karna aku gapunya hal bagus untuk di share tapi karna aku minder, insecure, takut di rendahkan, takut dibilang kampungan. Dan aku sering bersembunyi di balik kata "tidak semua hal layak di sharing, kita harus menjaga privasi kita" padahal aku punya banyak hal yang layak di sharing diluar urusan pribadi.
Beberapa hal aku berhasil mendobrak batasan diri aku itu, tapi banyaknya aku masih sering terjebak. Sampai aku merasa kondisi aku sekarang yang banyak tidak bisa apa2 itu karna terlalu banyak insecure.
Nah tadi siang aku berusaha membulatkan tekad apapun yang terjadi aku harus berangkat. Aku merencanakan datang ke salah satunperpustakaan anak di bandung, yang kalau dilihat dari konten instagramnya yang datang kesana adalah orang2 berduit semua. Tapi ya harganya relatif murah, hanya saja tempatnya di tempat yang bagus jadi aku sering membatalkan jadwalku sejak setahun yang lalu, bayangkan satu tahun selalu aku pending 😓. Tapi alhamdulillah aku bisa mendobrak diriku sendiri dan yeaaay hasilnya memuaskan, dan aku akan lebih sering datang kesana, mungkin seminggu sekali atau dua kali.
Btw, sebelum berangkat banyak sekali drama. Mulai dari ayah yang mendadak gabisa anter, terus harus ke laundry dulu karna hari sebelumnya hujan, dan pas mau berangkat tuba2 apps grab ku error. Sempat mau batalin di detik2 terakhir, tapi ayolaaah rai kamu bisa ko! Alhamdulillah bisa 🥰.
Terima kasih ya Allah, terima kasih diri sendiri untuk bisa berubah lebih baik
0 notes
Link
Mobil Jadul Terinspirasi dari Pesawat - Bicara mobil klasik alias jadul memang tidak ada habisnya. Diawali dari harga yang semakin lawas semakin mahal hingga desain unik selalu menarik untuk dibicarakan. Kali ini produsen Amerika Serikat General Motors yang memperlihatkan kejayaan mereka di masa lampau yang selalu melahirkan mobil terbaik.
Salah satunya Chevrolet Corvette TASCO kelahiran 1948, pasti banyak yang tidak mengetahui bahwa mobil ini memang sengaja dilahirkan menggunakan desain seperti pesawat terbang. Mobil yang disapa Vette ini merupakan mobil generasi ketiga Corvette dan menjadi mobil pertama yang memiliki atap T-top, seperti dikutip autoblog.
Mobil ini didesain langsung oleh insinyur Gordon Buehrig pendiri The American Sports Car Company (TASCO) yang juga mendesain pesawat Auburn 851 Speedster, the coffin-nosed Cord 810/812, serta pesawat Duesenberg Model J. Shortly yang diperkenalkan setelah perang dunia kedua.
SUMBER: https://www.otomotifterbaik.com/2020/05/mobil-jadul-terinspirasi-dari-pesawat.html
#Mobil Jadul#Indonesia#Jakarta#Jawa#Jambi#Kalimantan#Papua#Lombok#Bali#Batam#Bandung#Semarang#Surabaya#Palembang#PekanBaru#Aceh#Medan#Binjai#ItuDewa#JudiPoker#JudiTerbaik#JudiTerpercaya
0 notes
Text
Old Phone
Halo,
Saya punya beberapa koleksi handphone seri lama atau feature phone dan smartphone. Saya tidak membelinya ketika baru keluar (karena waktu itu saya masih pelajar dan tidak punya uang pribadi) namun baru-baru setelah bekerja.
Kenapa saya mau membeli handphone-handphone lama? Jujur karena saya suka dengan handphone-handphone saat itu. Setiap merek punya ciri khas yang ditanamkan. Meski tidak lebih mutakhir, tapi lebih variatif dari sisi desain dan UI yang paling saya suka sehingga membuat penasaran untuk mencoba semua jenis merek.
Sekarang langsung saja menuju salah satu koleksi saya yaitu:
SIEMENS ME75
Seri ini masuk ke Indonesia pada tahun 2006 (kalau tidak salah) sebagai penyempurna dari seri ME55 sebelumnya (Seri ME65 dilewatkan, alias tidak ada).
Dari desain seri ME75 mirip dengan seri C75 dengan tambahan kemampuan khusus untuk bertahan dari cipratan air dan debu seperti seri sebelumnya dan seri M. Kemampuan tersebut ada dikarenakan adanya aksen karet yang mengelilingi ponsel ini dan juga disertakan dua set penutup lubang antena dan kamera, casing serta pengisi daya. Namun, untuk ponsel yang tahan cipratan dan debu, konstruksi ponsel ini kurang solid. Material ponsel ini terbuat dari plastik yang ketika sedikit ditekan akan menimbulkan suara seperti tidak rapat. Meski begitu, ponsel ini nyaman digenggam serta tidak licin.
Tampilan Siemens ME75 di bawah sinar matahari
Tombol-tombol dengan aksen backlight jingga meskipun kecil, terpisah dengan jarak yang lega sehingga dapat mengetik tanpa melihat. Namun, masih menimbulkan suara yang cukup terdengar dan kurang dalam ketika ditekan. Joystick mempunyai material plastik yang licin dan kurang menonjol.
Tampilan belakang Siemens ME75
Layar yang ditanamkan beresolusi 132x176 pixel (hanya Siemens yang menerapkan resolusi ini) seluas 1.8 ini berteknologi TFT dengan 65.536 warna. Visibilitas di luar ruangan sangatlah baik dengan brightness yang cukup tinggi bahkan meski tanpa brightness, namun warna akan sedikit pudar ketika disorot cahaya yang terang. Tampilan User Interface ikon Siemens juga unik meski terlihat seperti gambar anak-anak tapi cukup cute dengan tambahan animasi. Tampilan latar ikon menu juga bisa diganti dengan pengaturan “Tema”, fitur ini juga dapat mengubah tampilan latar belakang dan juga nada dering.
Tampilan menu serta latar belakang dan pilihan latar belakang yang tersedia
Siemens ME75 dipasarkan untuk menempati posisi produk ”Mid-range” pada saat itu. Memori hanya 11 Megabita tanpa tambahan memori eksternal, kamera beresolusi 640x480 piksel atau VGA dengan perekam video beresolusi 176x144 piksel, loudspeaker meski nyaring suaranya (dan tipis), menyatu dengan earpiece atau speaker telepon, konektivitas nirkabel hanya mengandalkan infrared tanpa dukungan bluetooth, dan ketiadaan fitur FM radio, rasanya kita tidak dapat berharap fitur hiburan yang mumpuni untuk menemani keseharian. Mungkin yang dapat menghibur adalah beberapa permainan berformat Java yang disediakan langsung dari pabriknya yang bisa kita tambah dengan kemampuan menjelajah Internet WAP 2.0 di Siemens ME75 meski hanya mendukung jaringan GPRS atau 2G.
Pemutar Nada Dering. Ponsel ini mendukung format .mp3, .mid, .wav
Konektivitas GPRS dan Infrared/IrDA untuk mengirim berkas seperti foto dan nada dering.
Kapasitas memori total dan tersedia
Meski begitu kapasitas baterai yang diberikan sangatlah baik pada masanya yaitu sebesar 1000 mAh. Dengan minimnya fitur media atau hiburan yang ditanamkan, kita bisa berekspektasi penggunaan ponsel yang lebih panjang.
Baterai Siemens ME75
Mungkin itu ulasan saya mengenai ponsel Siemens ME75 di tahun 2021, saat ini memang sudah tidak nyaman digunakan karena perkembangan dunia gawai sangatlah cepat dan ponsel tidaklah menjadi alat komunikasi standar lagi tidak hanya telepon dan berkirim pesan teks, tetapi komunikasi yang jauh lebih dari itu. Hehe
Terima kasih
#siemens#me75#SiemensME75#old phones#oldphone#indonesia#ponsel#jadul#ponseljadul#review#ulasan#mobile phone#mobilephone#feature phone#nokia#sony ericsson#samsung#motorola#sagem#philips#lumia#panasonic#fujifilm#alcatel#cell phone#cellular phone#reviewponsel#ulasan produk#ulasan ponsel#handphone jadul
3 notes
·
View notes
Text
Mobil Balap Porsche 935 Ini Hanya Dijual Terbatas
Mobil Balap Porsche 935 Ini Hanya Dijual Terbatas
RiderTua Mobil – Tahun ini Porsche merayakan hari jadinya yang ke-70. Sudah cukup lama bagi produsen mobil ini melanglang buana di pasar supercar dunia. Berbagai mobil yang diproduksinya selalu membuat pecinta otomotif terpukau. Mobil Balap Porsche 935 ini hanya dijual terbatas.
(more…)
View On WordPress
#mobil balap#mobil balap jadul#mobil balap jadul porsche#mobil balap porsche#mobil jadul#mobil jadul porsche#Porsche#porsche 935#porsche 935 reborn#rider tua#ridertua#ridertua.com
0 notes
Text
Gadai Bpkb Mobil Tanpa BI Checking Jabodetabek
Gadai bpkb mobil tanpa BI Checking tahun 1990 ke atas bunga rendah proses 1 hari dana cair untuk jaminan bpkb mobil pinjaman uang jaminan bpkb mobil tahun 1990 ke atas tanpa BI checking Gadai bpkb mobil tahun 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pinjaman dana Gadai bpkb mobil tahun 1990 dengan proses cepat mudah dan aman Gadai bpkb mobil tanpa BI checking mulai tahun 1990 jenis sedan minibus dan jeep Pinjaman dana jaminan bpkb mobil jadul tahun 1990 proses leasing non BI Checking tidak ribet Gadai bpkb mobil jakarta bogor depok tangerang bekasi
Tempat Gadai bpkb mobil tua tahun 1990 dengan suku bunga rendah Kami bantu berikan dana pinjaman 2.000.000 sampai 25.000.000.000 Angsuran yang di bayarkan perbulan tetap sampai akhir masa angsuran Kredit jaminan bpkb mobil dari perusahaan leasing bpkb mobil yang aman kami beri bukti bukan janji data persyaratan kurang bisa di bantu
hubungi CALL SMS WA 081283872637
1 note
·
View note
Photo
(via 17+ Konsep Foto Prewedding Rustic Mobil VW Kodok Jadul Vintage Hijab Jogja Amel+Rusman) 17+ Konsep Foto Prewedding Rustic Mobil VW Kodok Jadul Vintage Hijab Jogja Amel+Rusman
https://poetrafoto.wordpress.com/2020/05/10/17-konsep-foto-prewedding-rustic-mobil-vw-kodok-jadul-vintage-hijab-jogja-amelrusman/
#Konsep #Foto #Prewedding #Rustic #Mobil #VW #Kodok #Jadul #Vintage #Hijab #Jogja #KonsepFotoPrewedding #KonsepPrewedding #FotoPrewedding #FotoPreweddingRustic #FotoPreweddingMobil #FotoPreweddingVW #FotoPreweddingVWKOdok #FotoPreweddingJadul #FotoPreweddingVintage #FotoPreweddingHijab #FotoPreweddingJogja
#konsep#foto#prewedding#rustic#mobil#vw#kodok#jadul#vintage#hijab#jogja#konsep foto prewedding#konsep prewedding#foto prewedding#foto prewedding rustic#konsep foto prewedding rustic#foto prewedding mobil#foto prewedding vw#foto prewedding vw kodok#foto prewedding jadul#foto prewedding vintage#foto prewedding hijab#foto prewedding jogja#konsep foto prewedding jogja#konsep foto prewedding jadul#konsep foto prewedding vintage#konsep foto prewedding hijab#prewedding rustic#prewedding mobil vw#prewedding vw kodok
0 notes
Text
The thread that made me click the ‘Follow’ button
Pinot adalah salah satu artist/designer yang menurutku presence online-nya lumayan kuat. Dari dulu selalu suka sih sama karya stopmotion-nya, entah yang dibuat dengan alat sederhana seperti kertas dan pensil, ataupun flagship art-nya yang dibuat pake elektronik jadul macam Macintosh 128k. Kepala dari keluarga artsy yang tinggal di New York.
Dulu juga sempet baca thread tentang bagaimana dia akhirnya bisa end up di New York. Mulai dari kerja di Indonesia, pindah ke Kuwait, lalu akhirnya ditawari pekerjaan di Vine US. Nggak sugarcoating, nggak menempatkan diri sebagai #SiPalingUS atau #SiPalingBerjuang tapi yaudah, semua diceritakan dengan apa adanya jadi ya menyenangkan aja untuk disimak.
Lalu di tanggal 25 Juni tiba-tiba istrinya, Dita/Ditut/Mamin, posting twit ini:
Nggak terbayang sih apa rasanya jadi Mamin, dan memang bukan untuk dibayangkan juga. Buat kita yang ada di depan layar gawai, mungkin apa yang terjadi sama Pinot nggak lebih dari sebuah skenario mahaburuk yang dengan sepenuh hati kita harapkan untuk tidak akan terjadi. Tapi buat mereka semua, ini adalah kenyataan yang harus dilalui.
Dari twit pertama itu, hampir setiap hari Mamin update di Twitter - tentang operasi yang dilakukan, perkembangan fisik yang terjadi, tentang penyesuaian rumah untuk bisa mengakomodasi seorang Pinot yang mobility-nya sudah jauh berkurang, persiapan untuk masuk ke pusat rehabilitasi, anak pertama mereka yang baru memulai kuliah, dan dukungan teman-teman yang membantu dia untuk menghadapi kondisi ini.
Update belakangan ini semakin hopeful. Pinot sudah mulai speech therapy, sudah mulai bisa menggerakkan kaki dan tangannya, sudah mulai mencoba berkomunikasi lewat alat-alat sederhana.
They’re a pair of fighters.
Untuk yang mau baca dari awal banget sampai hari ini: https://twitter.com/ditut/status/1540629035000242176?s=20&t=1RiHrWXzgiovVd6S1dW76A (panjang banget, memang)
7 notes
·
View notes