#melupa
Explore tagged Tumblr posts
Text
"Mari saling menerima, kepada noda yang pernah ada. Tak perlu lagi ada kata untuk saling meluka. Cukup melupa, bahwa kita pernah merangkai cerita bersama. Biarlah logika memenangkan rasa, kalau ada ia dan dia yang lebih nyata untuk masing-masing kita."
Bandung, 15 Januari 2024
1 note
·
View note
Text
"Ini Keputusan yang Terbaik."
Kataku setiap kali mengingat kumpulan kejadian bulan-bulan lalu.
Aku kira membuka hati pada umur menjelang seperempat abad ini adalah keputusan terbaik. Mulai mencoba memiliki kedekatan dengan lawan jenis yang dideklarasikan dengan sebutan "teman". Mencoba mengelabui Tuhan bahwa tidak ada apa-apa diantara dua manusia yang lemah iman ini ternyata menghasilkan perasaan-perasaan yang tidak karuan.
Antara bahagia dan merasa bersalah. Antara keinginan kebersamaan sebelum waktunya dan pernikahan yang bukan dengan cara seperti ini yang aku inginkan untuk mewujudkannya. Berhari-hari, ketidaknyamanan seolah menjadi sinyal dari Tuhan.
Sampai pada kedekatan yang lebih erat membuat lelah hati kita yang belum siap. Menyadarkan bahwa jarak perlu dibentangkan demi keselamatan. Seharusnya demikian, sayangnya aku tidak seberani itu mengambil keputusan.
Tuhan tahu aku lemah, Tuhan tahu aku tidak bisa tegas pada ujian kali ini. Tuhan sendiri yang mengambil langkah cepat, setelah doa-doa malam tak henti aku panjatkan dengan tangisan meminta ditunjukkan. Maha baik-Nya, Ia menggerakkan hati laki-laki itu untuk mengambil jarak sejauh yang dia bisa. Meski meninggalkan tanda tanya yang membuat aku merasa bingung harus melupa atau menunggunya.
Insyaallah, ini keputusan yang terbaik. Penjagaan dari-Nya, wujud Kasih sayang-Nya.
19 notes
·
View notes
Text
Rabu Kelabu
Aksara ini dirangkai oleh rindu yang pekat, semoga kau tak gagal menuntaskannya, agar tak ada sesak yang tercekat. Di rabu berikutnya, semoga kau tak bosan dengan kata-kata yang barangkali akan menyayat.
Untuk lelaki bermata kelabu.
Rabu ini namamu kueja lewat mimpi. Ketika tersadar aku melelapkan diri dalam repetisi. Berharap melupa, atau apa saja yang membuat aku tak mengingat.
Aku masih tetaplah hati yang luruh hanya dengan mendengar namamu. Kemana pun ia kusembunyikan, kenyataan itu tak bimbang mengikutiku yang selalu menolak.
Cinta sepertinya menjadi energi negatif saat ia tak berbalas. Bahkan saat aku menghindar, berlari dan membaca segala mantra, masih saja duka menyelemuti tubuhku yang menggigil karena tak pernah memilikimu.
Mungkin aku, jika saja dan seandainya memilikimu, maka tak pernah mencoret istana sebagai tempat bermukim yang abadi. Mungkin aku, jika saja dan seandainya dimilikimu, maka tak akan pernah menghapus rumah sebagai tempat paling nyaman untuk kembali.
Tapi kita tidak saling, dan keparatnya aku menjadi; yang tidak butuh istana juga rumah, sebab sejak kau meniadakan kisah kita, aku adalah petualang ke mana kau tak akan pernah datang.
—nonaabuabu
Di belahan bumi rindu, 13 September 2023
#rabukelabu#puanberaksara#komunitasmenulis#kolaborasipuan#nulisbareng#writingchallenge#writing#komunitas#puisi#berkaryabersama#aesthetic
89 notes
·
View notes
Text
tapi ini bukan tentang buku.
Ada yang bilang, "Mengapa harus membaca buku yang sama dua kali? Bukan kah endingnya akan sama?"
I think, betul. Tetapi jangan melupa, bahwa buku yang bernama manusia, tidak pernah memiliki ending yang benar-benar selesai. Bahkan buku yang pernah terbit pun sesekali akan dicetak ulang dengan revisi lebih baik lagi apabila ada kesalahan di dalamnya.
Bahwa buku yang bernama manusia, akan selalu memiliki bab-bab baru yang tak pernah terduga dan penuh misteri–entah akan memberi kebaikan atau malah sebaliknya untuk para pembacanya.
Jadi, jangan mudah menilai buku karena sampulnya bahkan jangan sampai menilai buku karena tidak selesai membacanya.
sekali lagi, tapi ini bukan tentang buku.
–23, Juli.
Iyun Na.
79 notes
·
View notes
Text
"Maaf ya, kita bertemu diluar saja. Kucing2ku tidak nyaman kalau kamu mampir ke rumah."
Ah, aku bahkan sudah menyiapkan jawaban utk pertanyaan yg belum tentu akan kamu ucapkan. Aku berjanji utk memaafkan dan tidak benci. Tapi maaf, semua perlakuanmu ini sampai kapanpun tidak mungkin bisa kulupakan -bahkan meski aku pun ingin melupa.
Hanya saja.. Itu terlalu sakit.
~ Padang, Penghujung September 2024.
19 notes
·
View notes
Text
Lapangnya Hati Harus Seluas Samudera
Mengelola hati itu berat ya, kadang manusia bisa kuat, kadang manusia bisa tanpa rasa, kadang bisa pula terlalu perasa.
Manusia pikir, lebih baik jadi tidak peduli, jadi yang tidak perlu tahu urusan, jadi yang menutup mata dan pikiran. Lebih baik manusia sibuk dan diburu waktu sehingga bisa sesaat melupa yang telah lalu. Lebih baik manusia mencari ketenangan diri, misalnya berjalan kaki di Minggu pagi, bertemu teman-teman baik dan bercerita tentang hari-hari.
Kau salah kawan, ku dilindungi dendangan. Doa yang baik selalu dipanjatkan, agar hati manusia bisa selalu lapang seluas samudera.
©yukidwip - Oktober
youtube
5 notes
·
View notes
Text
Baru selesai nonton gadis kretek. Padahal cuma 5 episode, tapi nontonnya perlu waktu berhari-hari karna kayak.. capek bgt bjirrrr energi kesedot banyak dan harus tarik nafas berkali-kali. Hahaha
Mencintai sekali seumur hidup kayanya bener sih. Kita cuma bisa jatuh sejatuh-jatuhnya itu satu kali. Sisanya? Cuma melanjutkan hidup.
Ada memang beberapa hal yang gabisa kita lawan, contohnya? Takdir dan semesta. Sekeras apapun usaha kita. Kalau bukan untuk kita yaa gaakan bisa bersama. Terlebih ego yang besar sih.
Njeng yah dan raja melanjutkan hidup masing-masing. Tapi tetep saling mencintai dengan segala kenangan-kenangan mereka.. sampe mati.
Tragis. Tapiii di dunia nyata juga begitu.
Kayak siapa? Kayak “kita”. Oh mungkin, kayak aku saja.
Ingatan ingatan itu, kenangan-kenangan kita masih ada tersusun rapi disudut sana, yang sewaktu-waktu ku buka jika aku rindu. Dan rasa sakitnya, juga masih sama.
Bodoh, ya? Sudah selama ini, tetap saja belum bisa lupa.
Masih saja tenggelam dicerita lama, belum bisa membuka bab baru. Seharusnya sudah tamat, tapi masih sajaaa berhenti di tanda “koma”, belum sampai di tanda “titik” terakhir.
Berharap apa? Kembali?
Tuan, tolong ajari aku untuk melupa, karna jujur saja aku masih belum bisa.
10 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #226
Elegan
Siapa yang bilang aku melupa?
Aku bahkan masih sangat hafal detailnya.
Hanya saja, kini aku bisa mengingat dengan cara yang lebih elegan dari sebelumnya.
8 notes
·
View notes
Text
kondensasi
#draft
awan bagiku ialah manifestasi paling magis atas dewasanya sebuah rasa.
tentang bagaimana pada setiap putaran, sang awan kian tumbuh beriringan dengan datangnya angin dingin pembawa butir-butir pemaknaan. menjadikannya kumulus dikala hari sedang terik, hingga kita dapat menyaksikannya beriringan dengan biru langit dalam atmosfer yang begitu memanja mata.
adakalanya ia menjelma nimbus, menggelegar, menimpa hamparan dunia dengan rintik air sendu. begitu merepotkan memang, namun secara tak langsung, ia meneduhkan pencintanya. menghembuskan angin dingin pembawa memori-memori masa lalu, menenangkan mereka yang tengah berkisruh dengan kiamat gelombang panas, dan mencipta pelangi diakhir tangisannya. membuat segenap pasang mata takjub akan harmoni yang tercipta dari sebuah awan.
oh iya, awan biasanya menghilang sewaktu-waktu, yaa sekalipun sejauh yang kutahu tidak ada yang mempedulikannya, namun jangan pernah berpikir kita dapat hidup tanpa awan. kau tahu? awan telah berjuta kali meneduhkan mereka yang tua dimakan terik, awan telah menciptakan nuansa yang damai bagi mereka yang dimadu asmara, dan awan pula telah membangkitkan kenangan bagi mereka yang rindu, rindu untuk kembali pada waktu lalu, atau bahkan rindu untuk melupa segala yang tabu.
awan mengajarkanku untuk dewasa, salah satunya dengan caramu mencintai seseorang, kau tak mesti terus bersamanya.
#writing#thoughts#clouds#sky#sky photography#poetry#poem#poets on tumblr#writers and poets#original poem#sajak puisi#puisi
51 notes
·
View notes
Text
ditengah ketidakpastian hidup, kekhawatiran selalu menjadi riuh yang mendominasi isi kepala. memikirkan sesuatu yang belum terjadi, mengkhawatirkan rezeki, jodoh, tempat tinggal yang layak, dan kesiapan ditinggal dan meninggalkan.
ada banyak bagaimana yang mengitari isi kepala. tak perlu seluruhnya ku utarakan, tapi bagaimana kalo di masa tua nanti, kesulitan hidup yang kualami memaksaku menjadi seorang pengemis? ah, malu mungkin bisa disingkirkan. tapi bagaimana dengan tubuh yang renta, apakah akan kuat menjalaninya?
hal-hal itu, seringkali membuat diri sendiri ketakutan. melupa bahwa Allah telah menjamin segala hal atas kita. yang semua telah terukur dan takkan tertukar. sebagai seorang hamba hanya perlu berikhtiar dan bersabar. menerima apapun yang Allah takdirkan.
sebab yang kabarnya belum pasti adalah posisi kita. apakah kelak surga atau neraka yang kita terima? bukankah harusnya itu yang menjadi riuhnya isi kepala? riuh yang mendorong kita supaya tak berleha-leha dan terus mengejar dunia.
sepertinya memang perlu menepi sejenak, berfikir ulang tentang hidup. mengapa sampai sekhawatir itu atas apa-apa yang sudah Allah jamin? sedangkan yang belum pasti, bahkan mungkin belum dipersiapkan.
20 notes
·
View notes
Text
Kamu, mau berharap apa?
Pada dia, yang bahkan kini sudah membatasi hidupnya darimu.
Pada dia, yang mungkin benar-benar tidak ingin membawamu lebih jauh ke dalam hidupnya.
Pada dia, yang sudah kamu tahu tak mungkin menjadikanmu pilihan bahkan untuk yang ke sekian.
Dia, hanya sempat singgah di hidupmu. Tapi mengapa kamu jatuh begitu dalamnya pada dia sehingga sangat sulit melupa?
Dia yang hanya sementara itu, nyatanya menjadi satu nama yang kini harus kamu peetimbangkan lagi dalam doa.
Nak, cinta tak akan semenyakitkan ini jika kamu bertemu orang yang sama besarnya memperjuangkanmu.
Mulai relakanlah dia, ya. Melangkahlah lebih berani lagi untuk pergi meninggalkan kenangan yang bahkan tidak banyak tersimpan di ruang memorimu.
'Tapi, aku masih ingin mendoakan bahagianya' jawabmu dengan bebal meski aku sangsi, saat ini dia mengingatmu saja tidak.
10 notes
·
View notes
Text
Apa khabar cinta tidak terbalaskan?
Merindumu itu membanjiri perasaan
senyuman itu, bayangan itu
Berjalan jalan di laluan yang ku lihat kau lalui
Minta rindu ini agar reda
Hingga ke titik lupa.
Apa khabar cinta tidak terbalaskan?
Nama mu itu kembali bangkit
Ku ingat, kau bercerita tentang Rabbku
Diam diamku menatap
Kutadahi rasa cinta itu
Melupa cuba dilupa
Tapi ku cuba ringan, pura tidak tahu
Walau ku dekap sengsara
Apa khabar cinta tidak terbalaskan?
Tiga bulan, bulan ketiga?
Entah, ku tertanya
Orang orang mula bertanya juga
kudengar kau bahagia,
Namun ku ukir senyuman dalam keterpaksaan
Ya, lagi
Apa khabar cinta tidak terbalaskan?
Aku tertipu dengan karenahku, sungguh
Hanya sebatas terkubur di hati
Tidak ku mampu menerapkan di kenyataan
Diruang sesal, diperangi hampa
Itu penyesalanku kecewa ku, bukan kamu
Berbahagialah kamu,
Dengan siapapun itu
Lembar lembar doa tetap ku beri
Berbahagialah
Terima kasih, cinta tidak terbalaskan.
10 notes
·
View notes
Text
Langit..
Aku hampir melupa
Kisah kemarin, sempat membuatku lupa diri
Ucapannya kemarin, yang tak ku pahami,
Apakah sebuah kesungguhan atau hanya sekadar lintasan hati,
Membuat aku merasa dihormati, pun dihargai,
"Ah, akhirnya tak lagi menjadi episode yang tak berbalas", kataku dengan percaya diri.
Begitu bungah, indah, menyenangkan qalbi,
Hingga tumbuh rasa harap di hati,
Rasa ingin menanti,
Rasa yang semakin bertumbuh setiap hari.
Namun Langit..
Rupanya aku telah lupa diri,
Bagaimana jika ternyata itu hanyalah sekadar lintasan hati?
Yang esok, lusa atau sebentar lagi, akan dengan mudahnya raib dari hati?
Sungguh berbeda dengan hati ini,
Yang justru semakin dalam mengagumi.
Ah sakit sekali~
Rasa-rasanya amat tidak adil~
Maka Langit,
Hari ini aku ingin meminta,
Jika diri ini tak sepantas itu untuk membersamai,
Izinkan aku untuk pergi dan menyudahi,
Izinkan aku untuk berkelana lagi, hingga bertemu dengan yang akan sungguh-sungguh menetap di hati.
Karena sungguh Langit..
Aku tidak ingin lebih dalam jatuh dalam jurang rasa yang tidak halal untuk kumiliki,
Aku tidak ingin lebih banyak lagi menahan rasa malu yang hinggap di hati,
Aku tidak ingin lebih lama lagi mendengar gemuruh hati yang khawatirku akan meledak di waktu yang tak pasti
Aku ingin berhenti~
3 notes
·
View notes
Text
Hey, apa kabarmu? Nampaknya kamu sudah benar-benar bahagia sekarang. Semenjak kita berhenti di persimpangan saat itu, ternyata bahagia langsung menyapamu. Berbeda denganku, yang masih tenggelam dalam rindu juga sajak pilu.
Apakah kamu masih mengingatku pada sela-sela malam? Meskipun hanya sekali? Aku sangat ingin tahu. Ataukah benar-benar telah melupa? Sebagaimana yang kau katakan ketika kamu membalikkan badan, kemudian jalan kedepan....
5 notes
·
View notes
Text
Lagi.
Lagi-lagi keikhlasan diuji. Lagi-lagi sang hati ditanyai; sekuat dan setulus apa dia dalam memaafkan dan mencintai.
Hidupku sungguh luar biasa seru sekali, Ya Rabbiii 😆
Jalanku yang dibiarkan merana, airmataku yang selalu menjadi teman paling setia, usahaku yang selalu tak ada artinya; di mata mereka yang setengah mati kucinta.
Ikhlas itu apa?!
Ah, lelah sekali jika harus kembali menghitung; setiap duka dan nestapa -juga tetesan airmata. Pada akhirnya, tetap saja.
Kurelakan diri dan cita-cita untuk kembali nelangsa, agar tak ada lagi jalan penuh duri dan luka di lembaran-lembaran yang baru akan mulai dibuka.
Agar tak lagi ada lara yang sama, di wajah mereka yang kucinta.
Karena lagi-lagi, ini tak hanya tentang logika.
Ini hanya tentang cinta; yang tetap mengakar kuat meski berkali dihantam ujian. Ini hanya tentang cinta; yang membuatku yakin hatiku masih ada disana seperti seharusnya.
Ini karena cinta.
Yang tak pernah berharap ada balasnya.
Nb. Ternyata melupa tak semudah memaafkan, pemirsa. 😂
- Padang, Akhir Juli 2023.
33 notes
·
View notes
Text
(17/25)
Sudah ku bilang sejak awal, tapi nyatanya kamu memang bebal. Sejak awal sudah ku sampaikan, hati-hati bermain dengan hati, pilihannya cuma dua kamu terbang ke langit tertinggi atau jatuh-sejatuh-jatuhnya sampai kamu tak bisa bangkit lagi. Sudah ku bilang sejak awal, pandai-pandai lah menjaga hati, jangan bermurah-murah, jangan bermudah-mudah, segala bayangan tentang masa depan bersama memang menyenangkan, namun bagaimana jika pada akhirnya dia hanya persimpangan dan bukanlah jawaban?
Di dunia ini, bermilyar-milyar manusia Allah hadirkan di muka bumi, mbok masa ya kamu gak percaya sama kuasaNya? Bersabarlah sedikit atau mungkin banyak, ya aku tidak tahu, hanya Dia yang tahu, tapi bersabarlah, karena Allah bersama orang yang sabar. Sebab kalau sudah jalannya dan waktunya, semua akan Ia permudah. Mudah saja bagi Ia menyatukan dua hati ciptaannya untuk saling mencinta ataupun untuk saling melupa. Sehingga bersabarlah pada dirimu sendiri. Bersabarlah pada rencananya, perbaiki dirimu, hidupmu, dan perjuangkan mimpi-mimpimu.
Masih banyak tempat yang ingin kau kunjungi bukan? Masih banyak prestasi yang ingin kau raih bukan? Masih banyak bakti yang perlu kau upayakan kan? Masih banyak wishlist yang harus kau perjuangkan kan? Jadi mari kembali fokus ke dirimu sendiri. Mari sudah lupakan Dia, sebelum makin jauh terluka.
Sejak awal kamu memang mensyukuri kehadirannya, kebaikannya, dan ketulusannya. Namun semakin dalam dan jauh perjalanan ini, kamu terlalu banyak khawatir bahwa mungkin bukan kamu ujungnya. Jadi tidak apa-apa, mari lupakan dan kembali fokus ke dirimu sendiri.
Setiap pertemuan yang Allah hadirkan pasti ada kebaikan di dalamnya, sehingga mari doakan yang baik-baik. Mari saling percaya, bahwa semua butuh waktu, kalau sudah takdirnya pasti Dia permudah jalannya. Mari kembali mengusahakan mimpi untuk dirimu sendiri, dan biarlah Ia berjuang pada mimpi nya sendiri. Tidak perlu saling menunggu, sebab bisa jadi bukan kamu yang terbaik untuknya, begitupun sebaliknya. Biarlah yang terbaik yang akan menemukan jalannya sendiri, meski mungkin bukan Ia jawabannya.
2 notes
·
View notes