#amelyaseptiana
Explore tagged Tumblr posts
Text
Ruangaksara #241
Premature announcement
Beberapa waktu yang lalu aku mendapatkan insight dari hasil diskusi dengan mentorku.
Barangkali, skill untuk "menahan diri" harus benar-benar dilatih.
Lumrahnya, kalo ada something yang membuat kita bahagia pengennya langsung ngasih tau orang-orang, kalo bisa diumumin pake toa. Nyatanya, tidak semua orang senang melihat kebahagiaan orang lain. Mata-mata 'ain itu ada, meskipun dibalut simpul senyum penuh tawa.
Banyak pengalaman telah mengajarkan bahwa:
Premature announcement attracct jealous spirits. Hold on till everything is sealed.
18 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #194
Cukup
Cukuplah kita memahami arti IKHLAS dari sikap Hajar yang tidak lagi ngotot bertanya kenapa Ibrahim meninggalkan dia dan anaknya di lembah tak berpenghuni setelah ia tahu bahwa itu perintah Allah.
Cukuplah kita memahami arti BERSERAH dari sikap Yaqub yang tak lagi mengeluh pada manusia saat kehilangan Yusuf, tapi hanya mengadu pada Tuhannya saja.
Cukuplah kita memahami arti SABAR dari kisah Ayub yang diuji dengan penyakit bertahun-tahun, ditinggalkan istri, dan anak-anaknya 'diambil' oleh Allah.
Cukuplah kita memahami arti YAKIN dari kisah Ibunda Musa yang diminta Allah untuk menghanyutkan putranya di Sungai Nil, ia meyakini janji Allah bahwa anaknya akan dikembalikan bahkan dengan cara yang tak pernah ia duga sebelumnya.
Cukuplah kisah-kisah itu menjadi pengingat, membuat kita kuat dan semakin percaya bahwa Allah senantiasa Maha Baik.
32 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #143
Mars vs Venus
Kunci sebuah hubungan adalah komunikasi dan mau saling memahami.
Wanita dan pria itu memang memiliki perbedaan kebutuhan, bahasa dan kebiasaan, itulah kenapa keduanya perlu menjadi pribadi yang sama-sama mau belajar; belajar saling memahami, belajar saling mau memperbaiki cara berkomunikasi.
Dalam buku "Men are from Mars, Women are from Venus" dikatakan bahwa pria fokus pada kemampuan mereka menyelesaikan masalah. Wanita suka mendiskusikan masalah, meski tak ada solusi.
Pria senang ketika mereka merasa dibutuhkan, sementara wanita senang ketika mereka dimengerti.
Pria marah ketika mereka merasa tidak dipercaya, tidak dikagumi, dan tidak diterima. Wanita marah ketika mereka tidak didengarkan atau tidak diprioritaskan.
Dalam suatu hubungan pria dan wanita, wajar sekali banyak perbedaan di antara keduanya, karena memang oleh Allah keduanya diciptakan tak sama dengan tujuan agar mereka menjadi 'pakaian' untuk satu sama lain, saling mengisi kekurangan yang lain dengan kelebihannya. Sungguh, saat perselisihan itu terjadi, bukan karena kita berbeda atau terlalu sama, tapi karena kita belum bersedia menurunkan ego untuk mencoba saling memahami.
Maka carilah dia yang bersedia bertengkar, berdebat, lalu setelahnya ia juga bersedia duduk bersama untuk diskusi, memperbaiki, dan introspeksi diri ketika ada masalah atau kesalahpahaman yang terjadi, bukan dia yang memilih pergi hanya karena sandungan kerikil kecil yang mengenai kaki.
©️ @amelyaseptiana
84 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #140
Jangan tanggung-tanggung
"Berdo'a itu jangan tanggung-tanggung, kalau mau minta surga, mintalah surga Firdaus; surga tertinggi, tempatnya para nabi", ucap Ust. Jundi saat kajian Career Class minggu lalu.
Aku juga membaca salah satu tulisan Mas Gun yang relate dengan hal ini, beliau mengatakan bahwa seburuk apapun kamu menilai dirimu, tetaplah berdo'a meminta yang terbaik kepada Allah. Jangan juga tanggung-tanggung saat berdoa, mintalah kepada Allah agar kamu mendapatkan dan dianugerahi pasangan yang baik, benar-benar yang sebaik-baiknya, yang paling baik dari yang terbaik. Dan saat doa itu terkabul, semoga Allah juga membuatmu tidak memiliki perasaaan tidak layak. Kamu layak!
©️ @amelyaseptiana
66 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #226
Elegan
Siapa yang bilang aku melupa?
Aku bahkan masih sangat hafal detailnya.
Hanya saja, kini aku bisa mengingat dengan cara yang lebih elegan dari sebelumnya.
8 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #216
Titipan
10 tahun berturut-turut tidak pernah lebaran Idul Adha di rumah menjadikan aku mulai membiasakan diri tidak "cengeng" ketika mendengar lantunan takbir hari raya.
Yaa meskipun masih berkaca-kaca juga sih, karena 'homesick-nya' bisa mendadak muncul wkwk
Berusaha menyamankan diri dalam kesendirian membuatku terus belajar menghargai kebersamaan.
Menyadari bahwa segala hal yang katanya kepemilikan sejatinya adalah titipan yang suatu hari harus ikhlas untuk dikembalikan.
Semoga dengan begitu, bisa menggerus semua perasaan berlebihan yang kadang ngotot sekali ingin dimenangkan.
8 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #214
Manusia yang utuh
Bagaimana kalau kita melihat seseorang sebagai manusia yang utuh saja?
Agar tidak ada hal-hal yang membuat kita kagetan, pun kecewa dan kagum secara berlebihan.
Bukankah itu lebih menenangkan, mengambil sikap pertengahan, NETRAL.
Saat ada sesuatu yang kita kagumi pada diri seseorang, maka better tidak kagum secara berlebihan.
Hal itu menjaga kita dari kekecewaan saat suatu hari nanti kita mendapati kekurangan yang tidak bisa diterima.
Pun sama, saat ada sesuatu yang tidak kita sukai, maka jangan juga berlebihan dalam ketidaksukaan itu. Karena suatu hari kita pasti mendapati ada kelebihan padanya.
Dari hal-hal seperti ini, kita belajar untuk selalu melihat seseorang sebagai manusia yang utuh.
Seorang manusia yang tak sempurna, begitu juga dengan diri kita.
Tidak peduli seberapa hebat dirinya, ia pasti punya kekurangan. Dan tidak peduli seberapa kurang dia, kelebihan juga sepaket ada bersamanya.
Dengan begitu kita bisa menjadi netral dalam banyak hal, dan tidak berlebihan entah dalam membenci pun dalam mencintai.
_______
©️ Amelya Septiana
8 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #213
Rembulan
Bulan adalah bukti nyata bahwa dalam kesendirian, sesuatu itu juga bisa bersinar dengan menawan.
Cahaya bulan mungkin tak membuat bumi menjadi terang benderang layaknya matahari,
tapi cahaya bulan terlihat jauh lebih spesial karena didampingi jutaan bintang di langit malam.
Dan pasti akan ada orang-orang yang mengagumi keindahannya melebihi rasa kagum mereka pada matahari.
Ada kalanya ia tampak begitu indah ketika purnama. Tapi ia juga punya fase setengah penuh, bahkan ada waktu dimana ia benar-benar menghilang, gelap.
Bagi penyuka bulan, maka ia tidak hanya mencintai purnamanya, tapi ia juga bersedia mencintai gelapnya.
8 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #223
Pesona Pulau Dewata (II)
Setiba di Bali, aku amazed banget dengan Allah dan segala ciptaan-Nya.
Ternyata orang baik itu masih banyak.
Selama ini, aku terkungkung mindset dan lumuran darah trauma yang membuatku tidak bisa berpikir jernih, bawaannya sedih, bahkan hampir berantakan karena luka-luka lebam terasa begitu menyiksa.
Hampir 1 tahun aku berusaha meyakinkan diriku sendiri bahwa aku bisa sembuh. Allah ada bersamaku, Allah pasti bantu, Allah pasti menyembuhkanku.
Hingga aku sampai pada titik ingin menyerah, aku memutuskan meminta bantuan profesional. Aku memberanikan diri ke Psikolog.
Saat itu, aku didiagnosa mengalami depresi ringan. Meskipun masih di taraf ringan, tapi yang namanya depresi yaa tetap saja membuat banyak hal yang dilakukan terasa tidak nyaman.
Emang lukanya sedalam itu ya? Hehe ;)
Dulu aku mengira hidupku menjadi redup, bertemu orang-orang yang tidak memperlakukanku dengan baik, orang-orang yang kehadirannya sesaat, tapi meninggalkan banyak trauma yang begitu pekat.
Tapi..
Bali adalah obat penyembuh.
Bali adalah perantara Tuhan membuatku kembali excited dengan hidup. Aku kembali berani menyakini bahwa setiap orang berhak untuk bahagia, berhak untuk menjadi peran utama yang memiliki ending bahagia.
Aku bersyukur Allah mengirimkan banyak orang-orang baik di sekelilingku yang terus menjadi reminderku bahwa Allah selalu mendengar doa-doa hamba-Nya. Bahkan disaat kita tak mampu lagi melantunkan apapun kecuali isak tangis.
Air mata juga merupakan do'a, kan?
Semoga hatinya cepat sembuh yaa. Semoga dengan mentadabburi Bali, pulau yang disukai hampir semua warga lokal dan mancanegara, memberimu energi untuk bangkit kembali :)
8 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #151
Menertawakan Masa Lalu
Mari menertawakan masa lalu; keputusan keliru yang pernah diambil, berjuang untuk orang yang salah, dan kesalahan lain yang pernah dilakukan.
Tidak apa-apa, dulu kita kurang ilmu makanya sempat ambil jalan yang keliru. Dulu kita belum siap dan kurang berani mengambil keputusan, sehingga kita melewatkan banyak kesempatan baik yang datang.
Tapi, justru karena adanya masa lalu, sehingga kita terus-menerus belajar dan belajar agar kita menjadi tahu, tidak lagi masuk ke jurang yang sama untuk kedua kalinya.
Justru karena masa lalu yang tak sempurna itu, kini kita berani berdiri gagah menolak menyerah pada kehidupan, terus memantaskan diri di hadapan pemilik semesta, bahwa masa depan yang indah masih layak untuk diperjuangkan.
Mari menertawakan masa lalu, sembari menegaskan kembali ke diri sendiri bahwa masa lalu hanya untuk dijadikan pelajaran, bukan untuk hidup di dalamnya.
Mari menertawakan masa lalu, sembari pelan-pelan memperbaiki yang salah, menyatukan yang berserakan, dan menumbuhkan lebih banyak lagi benih-benih kebaikan.
©️ @amelyaseptiana
31 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #209
Frekuensi
Tadi sore, aku bertemu teman lama, pernah beberapa kali bertemu di Bandung ketika kuliah S2. Waktu di Bandung, aku baru tahu kalau beliau berasal dari daerah yang sama denganku.
Kebetulan kami sama-sama sedang pulang kampung. Sebenarnya, janji ketemuan sudah dibuat cukup lama, sekitar sebulan yang lalu. Namun, karena beberapa jadwal belum bisa sinkron, baru terealisasi hari ini. MasyaAllah.
Kami mengobrol santai, saling mendengarkan dan bercerita banyak hal. Karir, keluarga, pertemanan, asmara, future dreams, dll.
Dari semua percakapan yang kami lakukan, aku menarik satu benang merah. Sebenarnya kami tidak terlalu dekat sebelumnya, tapi ketika bertemu kami bisa saling mengungkapkan banyak hal dengan begitu nyaman.
Ternyata, kami memiliki banyak value yang sama. Beberapa prinsip yang kami terapkan dalam kehidupan banyak yang relate.
Benar memang, vibes dan energi itu ga bisa dibohongi.
Jiwa kita selalu bisa mengenali orang-orang yang satu frekuensi dengannya.
Mau sejarang apapun kita ngobrol dan ketemu, selama kita berada dalam frekuensi yang sama, kita akan bisa langsung nyambung dan tidak canggung.
7 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #201
Berharap
Saat berkali-kali gagal, jatuh, dan patah, kita akan rentan sekali putus asa, menyerah begitu saja. Bagaimana tidak? Kita bahkan tak punya energi lagi untuk memulai kembali.
Tapi...
Allah tu ga mau kita berputus asa atas rahmat-Nya. Karena kasih sayangnya Allah tu luaaaas banget. Kalo do'a dan ikhtiarnya udah maksimal, maka selanjutnya yaaa harus tawakal. Berserah sepenuhnya, biar Allah yang urus sisanya.
Kecewa karena ditampar ekspektasi sendiri adalah hal yang menyesakkan. Standar tinggi yang kita bangun itu bisa aja luluhlantak seketika jika Allah tak menghendakinya.
Kita diingatkan kembali bahwa tidak peduli semaksimal apapun berupaya, tetap sisakan ruang kecewa atas hasil akhir yang tak sesuai harapan kita.
Fase kegagalan memang tak selalu menyenangkan, namun kita selalu punya dua pilihan; menggerutu takdir atau mengambil pelajaran.
Lain kali, udah tahu, kan ke siapa harusnya berharap? Iya, ke Allah aja, kalo ke manusia rentan banget buat kecewa.
7 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #198
Bermakna
Pada akhirnya, kita memahami bahwa tidak semua cerita akan berakhir happy ending, tapi semua cerita pasti punya makna dan pelajaran berharga.
Setidakbahagia apapun hasil akhirnya, kita benar-benar bisa merasa lega, karena dalam prosesnya kita sudah berjuang dengan paripurna, melakukan ikhtiar terbaik yang kita bisa, dan memanjatkan jutaan do'a dengan sempurna.
Sungguh, tak akan ada penyesalan setelahnya, karena kita tahu pasti bahwa doa-doa yang berhamburan ke langit itu tak akan pernah sia-sia. Meski tak ada yang tahu sekuat apa kita meminta pengabulan-Nya, dengan mengetahui Allah Maha Tahu, sudah lebih dari cukup untuk membuat kita percaya bahwa Allah pasti mendengar rintihan hamba-Nya.
7 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #197
Kemenangan
Ada yang menyukai hujan, bukan karena alunan rinainya yang indah, tapi karena rintiknya mampu menyamarkan air mata.
Ada yang butuh menepi sejenak untuk menyelamatkan dirinya dari triger luka yang membuatnya berdarah-darah.
Ada yang butuh menyibukkan dirinya dengan segudang aktivitas sebagai obat pereda rasa sakit di hatinya.
Apapun itu.. semoga di hari kemenangan ini, air mata yang disamarkan berganti tawa penuh keharuan, triger lukanya hilang, hatinya sembuh total, dan jiwanya mampu memenangkan ridho Allah, lalu memenangkan dirinya sendiri, dengan memaafkan..~
7 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #197
Jeda
Apapun medan juang kita, semoga kita tak berhenti sebelum memberikan ikhtiar terbaik yang kita bisa.
Allah tak pernah keliru dalam menakar kemampuan hamba-Nya.
Saat kita ditempa dalam ruang kelas raksasa bernama semesta, kita butuh jeda agar bisa melihat sesuatu dengan sudut pandang yang lebih bijaksana.
7 notes
·
View notes
Text
Ruangaksara #147
If he is THE ONE
Orang yang benar-benar tulus mencintai kita tidak akan pernah membuat kita bingung dengan sikapnya.
Ia akan membuat kita merasa dicintai, merasa diprioritaskan, tanpa perlu kita memintanya.
Ia akan bersedia menjelaskan apa-apa yang membuat kita ragu, memperbaiki apa-apa yang membuat kita tidak suka.
Ia akan mempertahankan kita di depan keluarganya, ia akan membuat batasan tegas dengan perempuan lain agar tidak ada celah untuk kita berasumsi tanpa konfirmasi.
©️ @amelyaseptiana
32 notes
·
View notes