#megawati sukarnoputri
Explore tagged Tumblr posts
Text
i usually dont like the presidents of my country but there's one that i used to be fond of but now has a mixed view currently.
This is Abdurrahman wahid or better known as Gus dur in my country, Indonesia and well his presidency only lasted for a bout 1 year, 276 days due to being impeached but though his presidency was shorted, he atleast did something and That he abolished Abolished all remaining legal discrimination against Chinese Indonesians and also attempted to reform the military which would lead to his downfall and you can see him as this hero" which if you only focused on that of his presidency, yeah but there's more and the truth is: his downfall was caused by a mixture of himself and the circumstances of his presidency and that because he didnt actually won the presidency as though the PDI-P won the most seats in the 1999 legistlative election and its leader (megawati sukarnoputri) was expected to be president, but after some backroom talkings (especially an islamist allience headed by amien rais supporting him), the 1999 indonesian presidential election was won by gus dur and the allience (more specifically amien rais) that backed him turned against him due to his attempts to establish relations with isreael and other stuff, he also Changed his cabinets too much with little reason and was erratic which wasnt great for a country that at point was suffering from economic downturn, religius conflicts and yeah, i used to be very fond of him but now just has a mixed opinion.
1 note
·
View note
Text
JAKARTA: Indonesia’s Coordinating Minister for Political, Legal and Security Affairs Mahfud MD will be a vice-presidential running mate for former Central Java governor Ganjar Pranowo in contesting the presidential election on Valentine’s Day next year.
Former president Megawati Soekarnoputri, chairwoman of the ruling Indonesian Democratic Party of Struggle (PDI-P), made the announcement during a media event held at the party’s headquarters on Wednesday (Oct 18).
"He is a qualified intellectual," she said, referring to Mr Mahfud as he and Mr Pranowo entered the venue together.
"He is an honest and brave person who always fights for the rights of the people. The pairing of Mr Ganjar and Mr Mahfud will enrich this country's democracy."
Commenting on his pairing with Mr Pranowo, Mr Mahfud said: “I know exactly that Mr Ganjar is a popular and brave leader. He dares to correct wrongdoings, dares to accept criticism, and dares to fight for political values that he believes in.”
Meanwhile, Mr Pranowo asked for the support of the Indonesian people.
"We are confident that with this shared spirit, we will soon achieve a much better future and life for the entire Indonesian nation," he said.
The announcement, which analysts whom CNA spoke to say is a strategic move, comes a day before the election commission opens registration for presidential and vice-presidential candidates.
So far, three people have announced their interest to run as president.
Apart from Mr Pranowo, Defence Minister Prabowo Subianto has expressed his intention to run for the third time.
He is endorsed by his party Gerindra, the country’s third-biggest political party, as well as the country’s second-biggest political party Golkar and several others.
Former Jakarta governor Anies Baswedan, backed by the country’s fourth biggest party Nasdem, and chairman of PKB Muhaimin Iskandar also declared their eagerness to run as president and vice-president.
The pair said they will register at the election commission on Thursday, while Mr Subianto has yet to announce his running mate.
#indonesia#politics#elections#Indonesian Democratic Party of Struggle#pdi p#Megawati Sukarnoputri#Mahfud MD#Ganjar Pranowo
0 notes
Text
I do think it's kind of funny when plot summaries are like "character A encounters the last person they expected...their ex." Idk about you guys I'd be less surprised if my new coworker/roommate/random dance partner was my ex than I would if it was, like, Megawati Sukarnoputri the first woman president of Indonesia.
180 notes
·
View notes
Text
Puan Maharani Diisukan Bakal Gantikan Gibran Sebagai Wapres, Yuk Intip Perjalanan Karir Politiknya
Prabowo Subianto bersama Megawati Sukarnoputri dan Puan Maharani. Jakarta (Riaunews.com) – Puan Maharani tengah jadi perbincangan karena diisukan menggantikan Gibran Rakabuming Raka menjadi wakil presiden (wapres). Hal ini mencuat setelah dibicarakan oleh Jhon Sitorus di kanal Youtube MPTV berjudul “Gara-gara FUFUFAFA, Gibran Bisa Gagal Jadi Wakil Presiden” yang diunggah pada Sabtu…
0 notes
Text
Terimakasih Ibu Mega
Megawati Sukarnoputri perlu diberikan penghargaan terbesar di awal tahun ini. Keberanian beliau dalam bersikap atas hubungannya dengan Joko Widodo harus diacungkan jempol. Selama ini kaum oposisi dan mayoritas rakyat berharap tentang kepastian itu; apakah Jokowi masih di bawah naungan PDIP atau dilepas? Akhirnya dalam ulang tahun PDIP ke 51 lalu, Mega tidak mengundang lagi Joko Widodo. Keputusan…
View On WordPress
0 notes
Text
Bupati Tabanan Raih Penghargaan Apresiasi Daerah Peduli Pelayanan Publik 2023
BALIPORTALNEWS.COM, TABANAN – Tak hentinya menorehkan prestasi, Kabupaten Tabanan kali ini berhasil dinobatkan sebagai Daerah Peduli Pelayanan Publik berskala Nasional, oleh Kompas TV yang diterima langsung oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., dalam puncak acara Ulang Tahun Kompas TV ke-12, di Golden Ballroom, The Sultan Hotel Residence Jakarta, Senin (11/9/2023) malam. Tema yang diusung oleh Televisi Berita Nasional Berjaringan, KompasTV dalam ulang tahunnya yang ke 12 yakni ‘Indonesia 12aya’ melalui rangkaian program spesial dan ragam penghargaan. Hal ini sebagai bentuk apresiasi kepada daerah-daerah unggul di Indonesia, yang bekerja keras dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Acara bergengsi ini dihadiri oleh para undangan penting, diantaranya yakni Wakil Presiden Prof. KH. Ma’ruf Amin, Ketua MPR RI, Presiden ke-5 RI, Prof. Megawati Sukarnoputri, Wakil Presiden ke-10 dan 12, Dr. Jusuf Kalla, Wakil Presiden ke-11, Prof. Boediono, Jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua KPU, Ketua Bawaslu, DKPP, beberapa perwakilan Duta Besar Negara-negara sahabat, Panglima TNI dan Kapolri, Para Pejabat, Gubernur serta Kepala Daerah di seluruh Indonesia. Penghargaan Apresiasi Daerah Peduli Pelayanan Publik diterima oleh Bupati Sanjaya, dan diserahkan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, bersama dengan 6 kepala daerah lainnya yang dinobatkan, termasuk dari Kab. Bangka Selatan, Kab. Indragiri Hilir, Kab. Morowali utara, Kab. Puncak Papua Tengah, Kab. Situbondo, dan Kota Tangerang Selatan. Kategori Apresiasi Daerah Pelayanan Publik diberikan kepada 6 daerah karena dinilai telah memberikan perhatian lebih terhadap pelayanan publik di wilayahnya, sehingga menciptakan lingkungan yang nyaman demi kepuasan masyarakat. Dengan harapan, mampu menjadi motivasi bagi daerah lain di Indonesia, sebab peran daerah sangatlah penting dalam menghimpun kekuatan Indonesia menghadapi berbagai tantangan kedepannya, terutama dalam era transformasi digital. Seperti halnya yang dikatakan oleh Wapres Ma’ruf, yakni keterbukaan dalam mendapatkan informasi mencirikan proses demokrasi dan kemajuan pembangunan. “Negara ini telah membuka saluran informasi yang sangat luas, bahkan kini kita memasuki era transformasi digital, layanan informasi publik dan kebijakan semua sektor seperti pemerintah pusat, daerah dan badan publik lainnya semakin bisa diakses oleh siapa saja melalui platform mana saja. menandakan kemajuan, namun menjadi tantangan bagi negara demokrasi” paparnya dalam sambutan malam itu. Apresiasi Daerah Peduli Pelayanan Publik, tentunya saling berkesinambungan dengan program unggulan Bupati Tabanan yakni Bupati Ngantor di Desa, atau yang dikenal dengan 'Bungan Desa'. Di mana melalui program tersebut, Bupati Sanjaya secara rutin membawa serta pelayanan publk melalui para OPD di lingkungan Pemkab, menjawab dan mengatasi langsung permasalahan masyarakat di Desa yang dikunjungi. Manfaatnya selain selain dapat mendekatkan diri dengan masyarakat melalui diskusi langsung, melihat dan mengembangkan potensi unggulan masing-masing desa, serta memantau pelayanan publik langsung dan memberikan solusi bagi kendala-kendala yang dialami desa dalam pembangunan di Tabanan. Melalui penghargaan yang diberikan, diharapkan Bupati Sanjaya sebagai pemacu untuk lebih meningkatkan pelayanan publik Tabanan semakin baik ke depan. Capaian tersebut, baginya merupakan penanda bahwa pemerintah daerah selaku pelayan masyarakat senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, demi mewujudkan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM). “Hari ini saya merasa berbahagia, khususnya buat Pemerintah Kabupaten Tabanan dan Masyarakat Tabanan, karena hari ini kita mendapatkan penghargaan yang sangat luar biasa dari KompasTV tepat di hari ulang tahunnya yang ke-12. Di mana penghargaan tentang pelayanan publik menandakan Pemerintah Kabupaten Tabanan bersama-sama masyarakat, mampu memberikan pelayanan yang terbaik. Mudah-mudahan penghargaan ini menjadi penyemangat buat kita, untuk melayani publik, sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat bisa kita laksanakan dengan baik. Selamat hari ulang tahun KompasTV ke-12 semoga selalu menjadi media terpercaya, independen dan dicintai Indonesia, selamat dan sukses. Jaya, jaya, jaya,” papar Sanjaya usai acara. (bpn) Read the full article
0 notes
Text
Press Release
From Megawati Sukarnoputri The country's economy is falling. To all Indonesians, I ask you, is this the life you want? With police and the government controlling your every move, the economy failing and the cost of living increasing thousandfold? Do you not remember the good old days, where none of this was a worry? Would you not want a return to that time? Join me, Megawati Sukarnoputri. I am launching a campaign against Suharto. I hear your worries and your wants, and I will solve them. With YOUR help, I can end Suharto's reign of tyranny.
0 notes
Text
PKB Dukung Nomor Urut Partai Tidak Berubah
PKB Dukung Nomor Urut Partai Tidak Berubah
Bermedia.id – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar, setuju dengan usulan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sukarnoputri, yang minta nomor urut partai peserta pemilu tidak berubah. Ia menilai kebijakan ini akan membantu partai peserta pemilu menghemat anggaran karena masih dapat menggunakan alat kampanye pemilu sebelumnya. Wakil Ketua DPR RI ini menyebutkan bahwa…
View On WordPress
0 notes
Text
Belajar Pluralis Dari Pendiri Bangsa, Rizal Ramli: Wes, Pokoke Indonesia…
OLEH: ARIEF GUNAWAN ROSIHAN Anwar menyebut salah satu ciri para tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia ialah tidak suka bersikap provincialis. Sikap ini mereka buang agar persatuan terpelihara. Itulah sebabnya Sukarno yang orang Jawa misalnya, selalu bercakap-cakap dalam bahasa Sunda dengan para pembantunya di istana, yang terdiri dari tukang kebun, sopir, juru masak, pembersih kamar, dan para pengasuh anak-anaknya, yang kebetulan banyak yang berasal dari Tanah Priyangan. Sutan Sjahrir yang Urang Awak menurut kesaksian para sahabatnya yang multi etnis, hampir tidak pernah terdengar menonjolkan kesukuan dan berbahasa Minang, meski kepada yang tua seperti Haji Agus Salim dan Tan Malaka ia menaruh hormat dengan menyapa mereka Engku atau Datuk. Haji Agus Salim sendiri seorang Poliglot yang mendidik anak-anaknya menjadi internasionalis dengan menjauhi sikap provincialis. Sehingga diajarkanlah mereka secara otodidak bahasa Perancis, Jerman, Arab, Inggris, dan Belanda sejak kecil. Sikap-sikap anti provincialis ini ditanamkan karena para pendiri bangsa itu sangat sadar kolonialisme suka memecah belah (devide et impera). Mengkotak-kotakkan suku dan agama untuk diadu domba dan menjadikan bangsa ini pecah berkeping-keping. Dr Soetomo dan Tjipto Mangunkusumo bukan saja anti provincialis, tetapi juga menolak feodalisme dan tabu-tabu sosial di masyarakat, beristrikan wanita Eropa, dan memilih bahasa Indonesia saat berpidato di Volksraad ketimbang berbahasa Belanda atau Kromo Inggil seperti umumnya priyayi pada masa itu yang suka membungkuk-bungkuk. Menimbulkan kesan ironi dan aneh beberapa hari lalu Megawati Sukarnoputri justru memperlihat kecenderungan sikap provincialis dengan menyatakan saat ini tidak ada lagi tokoh Sumatera Barat yang populer seperti di era kemerdekaan. Pernyataan Megawati ini disikapi oleh ahli strategi komunikasi, Jerry Massie. Ia mengaku masih meraba motif yang melatari Mega menyampaikan pernyataan itu. “Saya tak paham Megawati menyebut dalam frame atau kerangka apa? Soalnya tak ada hujan tak ada angin dia melontarkan pernyataan itu,” ujarnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (13/8). Yang jelas, menurutnya pernyataan itu melukai warga Sumatera Barat. Untuk itu, dia meminta Megawati untuk bisa berpikir matang mengenai dampak dan risiko atas pernyataan yang disampaikan. Jerry mengingatkan bahwa kini masih ada tokoh terkemuka dari Sumatera Barat seperti ekonom senior Dr Rizal Ramli yang merupakan tokoh berkaliber nasional dan internasional. Terobosan Rizal Ramli saat menjabat Menko Perekonomian di era Gus Dur telah berhasil menyelamatkan negeri ini dari jurang krisis global. Apalagi, kata Jerry, Rizal Ramli pernah menjadi guru ekonomi Megawati. “Rizal Ramli tokoh asal Sumbar yang sangat disegani saat ini. Jadi barangkali Ibu Mega harus meralat kata-kata beliau,” sambung Jerry Massie. Tentu saja setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya. Dr Rizal Ramli yang meskipun lahir di Sumatera Barat, bukanlah seorang provincialis. Tokoh pluralis ini sejak kecil, remaja dan dewasa, tumbuh di Tanah Pasundan, yaitu Bogor dan Bandung (ITB). Baginya keindonesiaan adalah yang utama. Seperti halnya Sukarno yang juga tumbuh dan menemukan pesemaian nasionalisme di Tanah Pasundan, Bandung. Sukarno memulai debutnya sebagai tokoh pergerakan di ITB seperti halnya pula Rizal Ramli. Sebagai tokoh berciri problem solver, yang memiliki integritas dan track record berpihak kepada wong cilik Rizal Ramli menomorsatukan Indonesia di hati, pikiran, dan tindakan. Makanya saat muncul pemberitaan berkaitan dengan pernyataan Megawati itu Rizal Ramli merespon secara biasa saja. Di akun twitter-nya ia hanya menulis: “Wes, pokoke Indonesia. Aya-aya wae itu berita,” ujar tokoh yang mendiang istrinya berasal dari Jawa dan punya banyak sekali teman dari berbagai suku dan agama, termasuk dari mancanegara itu. (Penulis adalah wartawan senior dan pemerhati sejarah.)
from Konten Islam https://ift.tt/3iKBT7Z via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/08/belajar-pluralis-dari-pendiri-bangsa.html
2 notes
·
View notes
Photo
SAUDI ARABIA POLITICS: King Salman Embraces Selfie
"I'm very happy to be here in Indonesia and with the Indonesian people," King Salman says to the camera, as an interpreter sitting behind him translates into Bahasa Indonesia.
Visit Politicoscope for "SAUDI ARABIA POLITICS: King Salman Embraces Selfie": http://politicoscope.com/2017/03/03/saudi-arabia-politics-king-salman-embraces-selfie/
#Indonesian#Indonesian President#Joko Widodo#Megawati Sukarnoputri#Politics#President#Saudi Arabia#SAUDI ARABIA POLITICS
0 notes
Photo
Megawati Sukarnoputri – I want to encourage our… https://ift.tt/2Os70pT ✪ Get More FANTASTIC Quotes—the Image Will Take You There! 😉
1 note
·
View note
Text
Leaked Popularity Report
Intelligence Report [CONFIDENTIAL]
CURRENT POPULARITY STANDINGS (in order from most to least popular amongst the people)
Amien Rais
Siswono Yudo Husodo
Megawati Sukarnoputri, Abdurrahman Wahid
Joko Wiranto
B.J Habibie
0 notes
Text
Megawati Tegaskan Cawapres Ganjar Bukan untuk Kepentingan Keluarga
Ketum PDIP Megawati Sukarnoputri saat mengukuhkan salah satu petugas partainya, Ganjar Pranowo, sebagai Bacapres 2024. (Foto: Antara) Jakarta (Riaunews.com) – Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri sudah mempertimbangkan dengan matang bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo. Megawati menyebut pemilihan cawapres Ganjar bukan atas nama keluarga. “Saya sudah mempertimbangkan dengan matang…
View On WordPress
0 notes
Text
Jokowi's Involvement in Election Politics: Targeting the Future
This discernment raises concerns among PDIP cadres, whose apprehensions regarding Jokowi’s role have deep historical roots. The specter of conflict looms, even reaching a face-to-face confrontation with Megawati Sukarnoputri. Historical law of ‘twin suns’ A historical pattern dictates that when two influential figures emerge within an organization or community, conflict invariably ensues. This…
View On WordPress
0 notes
Text
Megawati Sukarnoputri Sampaikan Kabar Duka | BentengSumbar.com
0 notes
Text
Mega-“bye”-ti
Republika
29 July 1997
Jakarta, Indonesia - The streets of Jakarta have been filled with political activists and rioters in the wake of Megawati Sukarnoputri's removal from her position as party leader by then-President Suharto. The unrest has been fueled by left-wing groups who seek to sow discord and chaos in the country.
The removal of Megawati Sukarnoputri from her position as party leader was a necessary step to ensure the stability of the country. Her leadership had become increasingly divisive, and her radical activism threatened the unity of the country. However, this decision has been met with outrage by left-wing groups who seek to use this situation as an opportunity to destabilise the country, in preparation for a MARXIST takeover. Stalls, markets and shops have been violently defaced and looted in the aftermath.
These groups have taken to the streets, causing chaos and destruction in their wake. The government has taken a firm stance against these rioters, and has deployed police and military forces to maintain order. We fully support the government's efforts to maintain law and order in the face of these left-wing agitators. It is important that we do not allow these rioters to attack our great nation and our beloved leader. The removal of Megawati Sukarnoputri was a necessary step to ensure the stability of the country, and we must not allow these left-wing groups to undermine the government's efforts to maintain that stability.
We need a strong hand to guide us. The primary focus of all Indonesians should be managing this crisis and preserving the integrity of our nation.
We call on all Indonesians to remain calm and to support the government's efforts to maintain order. We must not allow these left-wing groups to disrupt the democratic process and to sow discord and chaos in our country.
0 notes