#masjid negara
Explore tagged Tumblr posts
Text
Visit to the mosque ..
Masjid negara...
#fashion#lifestyle#fitness#shafiq ghazie#motivation#shafiqghazie#travel#follow me#fun#food#masjid negara#reblog please#reshare#repost please#family trip
0 notes
Text
Mati Syahid
Aku punya sebuah pengakuan. Sebenarnya umrohku tuh seperti “tiba-tiba.” Kalau boleh jujur, sebenarnya umroh bukan my biggest dream. Kalau diajak umroh mah mau. Tapi kalau pakai uang sendiri, (dulu) aku lebih memilih untuk traveling ke UK atau negara benua Eropa lainnya😭🔫
Jauh sebelum berangkat umroh, aku tiba-tiba into belajar agama islam. Tiba-tiba ngaji lagi. Sampe niat banget beli asbabun nuzul dan nontonin video-video tafsir Qur’an. Tiba-tiba senang baca kisah-kisah rasul. Sampai berniat beli buku Sirah Nabawiyah.
Bahkan buku Sirah Nabawiyah yang aku punya didapat dari cara yang tak disangka-sangka: dibayarin oleh orang asing. Dan itu semua bukan karena aku mau umroh.
Rasanya seperti Edi biasa yang memang tiba-tiba suka into something. Tiba-tiba suka belajar hal baru. Seperti Edi yang tiba-tiba suka dan menekuni catur.
Nahhh karena baca Sirah Nabawiyah, aku jadi tau tentang Perang Uhud. Cerita para pejuang Uhud yang tidak takut mati. Bahkan menyongsong kematian mereka dengan sukacita karena mereka mencium bau surga😭😭😭
Sejak itu, dalam hatiku tuh aku ingin sekali seperti mereka. Ingin sekali mati syahid.
Ketika di Madinah, kami ziarah di sekitar Masjid Nabawi. Di akhir kegiatan tersebut, muthowifnya bilang, “di sebelah sana ada Pemakaman Baqi. Tempat dimakamkannya sahabat-sahabat rasul. Tapi hanya laki-laki yang boleh masuk.”
Aku yang mendengarnya kesal sekaliiiiii! Memang kenapasih cuma laki-laki yang boleh masuk?! Kan aku juga ingin melihat makam sahabat-sahabat rasul yang aku baca ceritanya di buku. Pokoknya aku sedih sedih bangettttt.
Nah sejak itu, selama di Madinah di tiap sujud terakhirku aku berdoa allhuma inni asaluka khusnul khotimah dan mati syahid ya Allah (maav ga tau bahasa arabnya jd pake bahasa indonesia🙏)
Aku mungkin tidak bisa masuk Pemakaman Baqi karena aku perempuan. Aku mungkin tidak bisa melihat makam sahabat-sahabat rasul. Tapi akan aku usahakan bisa langsung bertemu mereka melalui jalur mati syahid.
Doa itu pokoknya selalu ada di sujud terakhirku. Terus! Pas lagi city tour di Makkah, kami melalui pemakaman gitu. Salah satunya makam Siti Khaddijah. Lalu tiba-tiba, muthowifnya bahas tentang mati syahid.
Muthowifnya berkata. Ada 3 jenis mati syahid.
Syahid Dunia (Seperti mati ketika perang tapi berperangnya tidak diniatkan untuk jalan Allah).
Syahid Dunia Akherat (Seperti para syuhada Uhud. Orang yang mati syahid ini, jasadnya tidak wajib dimandikan, dikafani disholatkan langsung dikubur).
Syahid Akherat (Nah syahid yang ini jasadnya masih bisa dimandikan, dikafani dan disholati. Seperti meninggal ketika menimba ilmu, melahirkan).
Terus aku mikir. Ya Allah, ternyata doa hamba kurang lengkap yaa😂😭 akhirnya sejak itu doaku jadi diperlengkap:
allahuma inni asaluka khusnul khotimah dan mati syahid akherat ya Allah.
Hal-hal seperti yang membutku nangis sekali karena akhirnya tersadar bahwa Allah memang maha pengasih ya.
Allah memberi aku kesempatan untuk berdoa sebaik-baiknya. Terlepas nanti apakah akan mati syahid atau tidak. The fact bahwa Allah membimbing aku sampai berdoa secara lengkap saja aku sangat sangat bersyukur.
Umar bin Khattab was right:
“Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa.”
Ternyata bagian terbaik dari berdoa adalah berdoa itu sendiri.
20 notes
·
View notes
Text
PASCA KEMENANGAN MUJAHIDIN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBEBASAN PALESTIN
Ahad, 15 Des 24
Masjid Jamik Abdurrahman Assanad Jati
Ust. Izzul Mujahid
Al-Isra' 1. Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
Ust. Ikhsan Faruqi
Negri syam ini jd barometer umat. Tempat dimana Allaah menjamin kebaikan. Negeri yg diberkahi dg Al-Qur'an dalam doa Rasulullah. Beruntunglah negri syam itu kata Rasulullah, krn malaikat rahmat mengepakkan sayap diatas Negeri Syam. Kalau ingin mencari iman itu di negeri syam, ditengah kemaksiatan yg terjadi.
Ketika umat berkecamuk jd 73 golongan yg 72 masuk neraka. Negeri Syam ini digaransi yang senantiasa ada diatas kebenaran dari hadits Rasulullah. Hum ahlu Syam (mereka adalah negri Syam, negri barat). Garansi ini tidak ada dinegeri yg lain. Sifat Yuqatiluna alal Haqqi (berperang secara militer diatas kebenaran) dari hadits rasul.
Suriah ini memiliki posisi yg istimewa. Rezim Assad secara aqidah ini Syi'ah yg paling ekstrim dan sesama Syi'ah bahkan saling mengkafirkan. La illaha illa 'Ali (Tiada Tuhan selain Ali) yel yelnya Syi'ah. Sosok Bassar Ashad ininpolos, cungkring tp kejam bgtt. Di Hamma' itu dilakukan pembantaian puluhan ribu dalam satu bulan dan pemerkosaan didalam masjid kemudian di load speaker. Kejahatan Bassar ini bisa diakses secara umum.
Kemenangan ini keajaiban, Mujahidin tidak nyangka menang. Disana ada operasi Allepo dll (Operasi : menghalau serangan musuh). Saat operasi disatu waktu itu merasa dimudahkan (ajaib) saat menghalau di Allepo dalam hitungan jam padahl pernah operasi diAlepo itu beberapa hari.
Saat kondisi pemboman, ada anak yg muroja'ah. Setoran Qur'an ditengah kegelapan taruhannya nyawa padahal ketika bom jatuh itu kalau turun bisa kedalamannya 10 meter. Qur'annya sama tapi transfer value yg berbeda. Negri syam ini negri terbaik dan porsi yg istimewa, islamnya ini tidak hanya tentang ritual dan pahala. Karna kalau mengejar pahala aja kenapa sahabat ga nongrong di Mekkah aja krn sholatnya dikali 100.000, tp mereka membebaskan romawi.
TPQ itu libur kalau ada pesawat tempur mau ngebom. Obrolan anak anak disana ketika sudah hafal 30 Juz mereka akan jihad dan mengejar kesyahidan padahal tinggal ditenda bertahun tahun. Qur'an itu hidup direlung hati, masuk didalam darah mereka. Pernah satu waktu Ustadz ngobrol dg anak SD yg udah hafal 30 Juz dan beberapa kitab dan hafal hadits, dia bercita-cita bukan jd kyai tp jadi insinyur, kenapa? karna kalau dia bisa membangun maka akan membangun sekolah, rumah sakit dan membangun negara dg bernafaskan Qur'an.
Ditulis oleh Fatimah Puri
4 notes
·
View notes
Text
'Emang aku ga tau crito a yo?'
'ora, wong awm mek crito soro2 ne tok ok, ga enek seneng e blas'
Hahah. Ini adalah cuplikan percakapanku sama Nana ketika aku menceritakan kembali momen-momen di Jerman yang aku kira sudha eprnah aku ceritakan. Cukup menamparku si jujur, karena aku percaya, apa yang muncul di permukaan pasti berasal dari sesuatu yang mengakar dalam. Bagaimana Nana menangkap cerita-ceritaku di Jerman, menunjukkan ketidaksadaranku pada akar yang ternyata ada, menyadarkanku bahwa narasi-narasi yang keluar dari kalimatku merupakan gambaran bagaimana aku memaknai pengalamanku selama di Jerman. Jadi, aku akan menceritakan sedikit hal-hal baik dan menyenangkan yang aku alami ketika di Jerman.
Bukan berarti selama ini aku tidak mengingat kejadian-kejadian yang akan aku ceritakan di sini, tapi aku selalu menganggap mereka bukan cerita utama dari kehidupanku di Jerman. Aku menganggap cerita-cerita kecil ini lumrah terjadi di kehidupan sehari-hari, bukan kejadian yang signifikan dan spesial. Tapi aku lupa untuk selalu meyakini, bahwa kisah-kisah kecil ini yang membuat aku tersenyum lebar, yang membuat hatiku hangat, yang memberi aku sedikit harapan masih adanya hal baik, yang membuat aku ingin terus melakukan kebaikan dan menjalani hidup ini dengan panjang. Memenuhi hidupku yang berantakan dengan kehangatan dan senyuman kecil yang berlimpah. Kalo mengingat kajian fahruddin faiz semalam di masjid jendral sudirman, jangan menodai apa yang kamu punya dengan apa yang tidak kamu punya. Jadi, inilah cara aku mensyukuri apa yang sudah aku punya, meromantisasinya WKWKW
Minggu di pertengahan Desember tahun lalu aku memutuskan mengunjungi Berlin lagi. Berjalan mengitari kota, sendiri tanpa kawan, hanya mengikuti intuisi. Beberapa minggu yang lalu salju pertama sudah turun, suhu mulai dingin, tapi untungnya hari ini cuaca lebih baik dibanding kali pertama aku mengunjungi Berlin dan untungnya lagi badan tropisku ini memiliki toleransi dingin yang cukup baik. Hari ini tujuan utamaku adalah flohmarkt di Bode Museum. Flohmarkt sangat umum dijumpai di Jerman, biasanya di hari minggu di ruang-ruang terbuka pusat kegiatan warga sekitar, kalau di kota besar kayaknya di spot-spot turis juga sepertinya. Sesuai namanya, dia menjual barang-barang bekas, pasar loak. Alasan utama memilih Bode Museum simply karena banyak menjual buku bekas. Tapi aku tidak mengantisipasi bahwa buku-buku yang dijual di sana berbahasa jerman, aku lupa bahwa ni negara punya bahasa sendiri, dan aku tidak menguasai bahasa tersebut. Aku terlalu optimis untuk mendapatkan buku berbahasa inggris di sana, hmzzz. Jadi, selama keliling aku merasa 'w ngapain yak ke sini, kek orang tolol'. Tapi aku mencoba lebih positif hari itu, tenang aja, masih banyak stand yang bisa dikunjungi kok, liat-liat aja, siapa tau nemu apa kek yang cocok. Dan bener aja, aku nemu satu stand milik nenek-nenek, seumuran Gesine mungkin, menjual tas-tas kulit yang cantik-cantik bangettt🥺🥺🥺🥺 kita ngobrol panjang lebar ngomongin tas-tas lama itu, ada yang dari kulit rusa, ada yang udah berumur 100 tahun an. Aduhh so lovely deh ngobrol sama orang-orang sepuh dan passionate. Ada 2 tas yang aku suka banget, satu warna putih tulang, satu warna hijau gelap. The Lady sampe rendahin harga yg putih buat aku karena aku keliatan seneng banget sama tu tas dan kelihatan bimbang. Sebenarnya kalo mau dipertimbangkan, harga yang dipatok tuh masuk akal banget dan tidak mahal, tapi selain tidak masuk budget rencana pengeluaranku, juga karena aku bingung mau make tu tas ke occasion apa yang cocok. Dia tas kecil yang buat hp dan dompet aja udah penuh, plus modelnya medieval dan niche banget. Akhirnya aku bilang kegundahanku tersebut dan dia mengerti keputusanku buat ga beli wkwkww. TAPIII sebagai gantinya, tiba-tiba ada satu barang yang mencolok banget di antara barang lainnya, biru dan berbentuk bintang. Cantik. Aku izin buat nyoba itu cincin. Pas. Aku tanya harganya, masuk akal juga. Selain karena sungkan sudah ngobrol banyak tapi ga beli apa-apa, aku rasa cincin itu udah manggil-manggil aku buat dipinang. Akhirnya dengan sedikit nego, karena beberapa permatanya hilang, aku resmi memiliki tu cincin cantik. Sampe sekarang masih kusimpan, satu persatu permata lainnya mulai menghilang, dan satu ruas besinya potek, beserta juga hatiku yang ikut potek ngeliatnya🙃 Alasan aku akhirnya beli tu cincin meski udah ga utuh dan ga sempurna adalah untuk mencoba memeluk ketidaksempurnaan. Meski tu cincin ga sempurna, tapi it shines its color, and i like it when it did it to me. Aku ingin seperti dia, menyilaukan warnanya meski tidak sempurna, dan orang tidak akan menyadari ketidaksempurnaannya jika tidak mendekat dan mengenalnya. Ketika aku mengetahui satu permatanya mulai lepas, aku mencoba menenangkan diriku untuk ga menyesali keputusanku untuk beli tu cincin, aku mencoba memaknai tu cincin seperti suatu proses. Perlahan semua permata itu akan hilang, bersamaan dengan banyaknya waktu yang aku lalui selama aku memakai cincin itu, bersamaan dengan banyaknya hal yang aku lalui dengan cincin itu, bersamaan dengan semakin banyaknya proses yang aku lalui, cincin itu juga menuju proses panjangnya kehilangan warna biru indah yang ia miliki. Dan aku mencoba mendekap realita itu. Secara keseluruhan, flohmarktnya sendiri menyenangkan, tapi ya gitu aja, dia sepi, ngga banyak pengunjung dan penjual, dan beberapa barangnya tidak semuanya bekas.
Setelah selesai di flohmarkt, aku menyusuri Sungai Spree. Ya, Bode Museum terletak tepat di pinggir sungai itu, yang ternyata dengan menyusurinya, ia membawaku ke Berlin art market. Ketika aku mengatakan 'ia membawaku', aku benar-benar bermaksud demikian. Aku tidak punya itinerary hari jni, aku cuma pengen ke flohmarkt, setelah itu aku ngga tau mau ke mana, aku tidak ada referensi, aku cuma pengen keliling kota dan melihat dunia. Aku benar-benar hanya mengikuti instingku, dan aku sangat senang ketika instingku tidak mengecewakan kepercayaanku kepadanya, ia benar-benar membawaku ke tempat-tempat yang aku senangi. Konsepnya mirip lah kaya Solo art market, pameran dan jualan tiap sabtu-minggu untuk para seniman dan pengrajin kota. Kalo kalian tanya kenapa aku suka ke pasar, jawabannya karena aku suka mengamati bagaimana sebuah masyarakat menjalani kehidupannya dengan kebiasaan, interaksi, serta budayanya. Aku senang mengetahui sesuatu yang berbeda dari kebiasaan dan zona amanku. Setiap tempat selalu memiliki keunikannya sendiri dan ketika aku mengunjugi tempat baru, pasar selalu menjadi tempat yang tepat untuk memulainya, entah pasar tradisional, pasar loak, pasar seni, maupun supermarket. Pasar menceritakan segalanya. Njay etno bgt ga nih.
Selesai dengan Berliner Kunstmarkt, aku kembali menyusuri tu Sungai Spree, niatnya mau ke Berliner Dom, tapi ternyata di seberangnya ada Christmas Market. Karena aku lapar dan belum sarapan, dari tadi nyari vegan cafe ga nemu, aku mencoba peruntungan muter-muter weihnachtsmarkt tersebut. Sebenernya aku ngga berharap banyak si, karena ketika sama Gesine ke weihnachtmarkt di zoologischer garten w bener-bener gabisa beli apa-apa🙃 Tapi kali ini sepertinya w cukup beruntung karena nemu stand yang ada logo halalnya WKWKW. Sejujurnya w merasa lucu dan aneh meski ga kaget, karena ini christmas market tp ada yg jual dengan logo halal, tapi aku inget kata Gesine, bahwa christmas tu udah jadi budaya pop aja di Jerman, ga dihubungkan terbatas dengan suatu keyakinan aja, ya mirip sama nyari takjil dan ramadan di Indo lah. Jujur w gaada ide sama sekali itu makanan apa karena tulisannya Nepalese food, tapi karena halal, w akhirnya stop by, karena w bener2 dah laper wkwk. Tulisannya momo tp w bener2 gaada ide sama sekali itu apaan, tulisannya cuma ada yang ayam, ada yg vegetarian. W milihlah yang ayam, w berani karena tu mas-mas juga keliatan muslim. Oke w tidak ekspek apapun, tapi ternyata pas tu makanan mulai diplating w baru tau itu dumplings WKWK. yailah tibake dimsum wkwk. Tp karena w kepo akhirnya w tanya ini tu khas nepal atau gmn, kata dia iya, tp tiap tempat kan punya jenis dumpling snediri jadi beda-beda. Ohh okee, jadi w tau ini adalah gimana orang nepal makan dumpling. Unik banget karena w gatau bakal dapet sauce kayak kari gitu, terus ada chilli oilnya juga, ini yg w aga kaget, karena aku mikirnya ini make kari sauce karena disesuaiin sama jerman yg juga punya saus kari, tapi tiba2 ada chilli oil? Budaya makan jerman mana yg tahan ama spicy food, kan w bingung yak. Tapi yaudahlah, w tetep minta chilli oilnya dibanyakin, karena mumpung ada akses makan pedes wkwk. Trs akhirnya w nyari tempat ksoong buat duduk n mulai enjoy the food. Ohh broooo, w ga expect rasanya seintens itu, oke bgttt. Dumplingnya padet oke banget, aga ada rasa gingernya keknya, pokok pas makan tu inget dimsum buatan nimas tp lebih kompleks lagi rasanya. Trs tu sauce kari nonjok bgt rasanya, tapi aku suka, rempah-rempahnya tangy banget tp w gabisa mendeteksi tu rasa apa yg nonjok bgt. Terus digabung ma chilli oilnya, aduh pas deh, chilli oilnya g terlalu berbumbu si, kek pedes aja, ga terlalu asin. Tp kalo digabung oke banget. Terus setelah itu, karena w penasaran banget apa beda momo ma dumpling dari china w search lah. W jadi tau itu bukan curry sauce namanya, w jadi tau bahwa mereka tu saling berbatasan jadi kultur dumpling ini ga cuma ada di china doang. Terus w jadi paham juga knp tiba2 ada tu sauce yang w sebut kari, karena mereka juga berbatasan dengan india. Inilah men yang bikin w suka eksplor pasar dan makanan, mereka tu bener2 tell their stories. Sampe sekarang w suka pengen makan tu momo lagi🥺🙃
2 notes
·
View notes
Text
#21 kosakata
Omong-omong soal bahasa Arab, saya pernah belajar bahasa Arab saat di pesantren. Bahasa yang dipelajari adalah bahasa Arab baku/resmi. Nah, sebelum berangkat kemarin, sengaja saya baca-baca di internet tentang Bahasa Arab Dialek (Arab 'Amiyah). Meskipun yaa sedikit yang saya hapal & gunakan, tapi cukup membantu. Bahasa Arab dialek sedikit berbeda dengan bahasa Arab resmi (Arab Fushah). Kurang lebih mirip Bahasa Indonesia baku dan bahasa gaul. Negara penutur Arab pun ada sedikit perbedaan bahasa Arabnya. Negara penutur Arab yang dimaksud seperti Saudi, Iraq, Mesir, dll. Bahkan antar daerah di Saudi pun, kadang berbeda. Mohon dikoreksi ya, kalau ada salah & kurangnya.
Mau cerita sedikit tentang shaf salat.
Dulu kalau sama Ibuk di Haram, dibiasakan cari shaf (sebisa mungkin) paling depan. Menirulah saya di umrah kemarin. Sebenarnya tidak hanya cari shaf paling depan, saya juga berpisah dengan Ibuk wkwk. Kalau boleh bilang, ini kayak melatih kemandirian😂. Pernah saya kecewa sama beliau tapi cuma membatin, "Aku ini anaknya kok malah ditinggal gitu aja, sih. Di negara orang pula!" qifti polos wkwk. Waktu itu sepertinya masih usia SMP dan merasa dibiarkan. Karena shafnya gak memungkinkan untuk duduk sebelahan. Tapi beliau sesekali melihat ke arah saya untuk ngecek. Masih ada/aman apa bagaimana. Pulang-pulang (dari masjid) saya diam kayak patung wkwk. Sekian ceritanya.
Karena kebiasaan itu, jadilah saya pengin cari shaf salat di depan (kalau memungkinkan). Gimana cara tanya ke orang, "apakah ada shaf?" Soalnya kalau tiba-tiba langsung duduk, makgedebug, kok sawange sak karepe dewe, kesian orang sebelahnya ntar shikshakshok😂.
Saya bilangnya: موجود مكان؟ (maujud makaan?—ada tempat?) Kalau masih ada tempat, biasanya orang tersebut akan bergeser memberi kita tempat salat🙏🏻.
Mufrodatnya gak banyak. But, hope it helps!
*ini adalah cerita-cerita umrah di akhir bulan Safar-Rabiul Awal (sebelum maulid) 1446H, yang (kemungkinan) akan kuromantisasi habis-habisan. sebagai pengingat pribadi dan semoga ada manfaat yang bisa diambil, yah!
I think, this series is going to end. Keep reading my-silly-things-(yaa lucu dikit)-writings whitin my umrah journey 🙌🏻😆
3 notes
·
View notes
Text
Point of view menikmati rezeki lebih setiap orang berbeda.
Terlahir di keluarga yang serba pas - pas an, ternyata tidak mengurangi pengalamanku dalam menikmati penjelajahan tempat baru.
Abahku lahir di salah satu kabupaten di ujung Jawa Tengah yang sudah berbatasan dengan Jawa Timur, tentu dangat jauh untuk di tempuh dengan jalur darat tapi abah selalu mengusahakan untuk bisa mudik minimal setahun sekali. Bukan selalu saat momen lebaran tapi terkadang saat haul mbah atau acara keluarga lainnya.
Dari Sumatera ke Pulau Jawa kala itu kami hanya mampu membeli tiket bus ketengan alias terpisah - pisah mulai dari rumah ke kota, dari kota ke pelabuhan dan dilanjut naik kapal, hingga sampai didepan jalan kecil sebrang masjid Jami' Lasem.
Pengalaman itu ternyata sangat mahal buatku, sejak kecil aku sudah faham urutan kabupaten dar lampung menuju ke Kabupaten Rembang dan berapa tahap aku harus naik bus hingga beberapa nama PO bus dan tingkat dinginnya AC aku pun faham.
Pengetahuan kecil yang mungkin beberapa orang menganggapnya sepele tapi sangat berharga buatku, bagaimana aku bisa menikmati setiap perjalanan bertemu dengan pedagang kecil didalam bus yang membagikan buku gambar dan pewarnanya disetiap kursi penumpang berharap agar dagangannya dibeli hingga penjual donat yang packingnya menggunakan logo M nya McD dan dulu aku tidak tahu kalau Mcd itu tidak menjual donat lalu aku percaya itu adalah donat McD karena menggunakan logonya haha.
Di usiaku sekarang yang sudah bisa bekerja dan mendapatkan gaji saat aku duduk dibangku kuliah aku bisa mengatur uangku untuk kebutuhan primer dan tersier.
Aku juga bisa menikmati perjalanan ke suatu tempat hanya dengan uang sedikit, mungkin ini mindset yang sudah dibentuk abahku sejak kecil untuk suka menjelajar tempat baru atau silaturahim oleh karenanya aku sangat suka pergi keluar.
Beberapa kali aku bisa ke Luar Negeri walau hanya ke negara tetangga dengan tiket hanya Rp. 250.000 untuk membeli pengalaman yang mahal disana, bertemu sesama traveller manca negara hingga belaja budaya yang ada disana.
Tapi berbeda dengan beberapa temanku yang memiliki uang lebih dari aku, kebahagiaan mereka tidak sama denganku. Mereka lebih bahagia ketika melihat angka rekeningnya berdigit-digit, atau mereka bahagia ketika bisa menggunakan barang branded untuk di gunakan saat mereka ke mall atau nongkrong bersama yang lainnya.
Wallahua'lam
2 notes
·
View notes
Text
Orang-orang besar hidupnya selalu jauh dari kata "nyaman".
"Apa Buya tidak dendam kepada Soekarno yang sudah memenjarakan Buya?..."
"Hanya Allah yang mengetahui seseorang itu munafik atau tidak. Yang jelas sampai ajalnya dia tetap seorang muslim. Kita wajib menyelenggarakan jenazahnya dengan baik. Saya tidak pernah dendam kepada orang yang menyakiti saya. Dendam itu termasuk dosa. Selama 2 tahun 4 bulan saya ditahan, saya merasa semua itu merupakan anugerah yang tiada terkira dari Allah sehingga saya dapat menyelesaikan Kitab Tafsir Al-Qur'an 30 juz. Bila bukan dalam tahanan, tidak mungkin ada waktu saya untuk mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan itu".
"Dan Bung Karno ini berjasa besar untuk umat Islam Indonesia. Dua masjid dibangun di masanya. Satu di Istana Negara, yaitu Masjid Baitul Rahim dan satu lahi masjid terbesar di Asia Tenggara Masjid Istiqlal. Mudah-mudahan jasanya dengan kedua masjid ini dapat meringankan dosa Soekarno." - Hamka
Bagi Hamka, memaafkan adalah jalan kemerdekaan dari dendam dan penyakit hati. Ini jalan hidupnya, cara hidupnya. Dia maafkan semuanya, siapa saja. Sejak dulu, sampai nanti.
Hamka adalah seorang yang tak pandai mendendam.
Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu.. semoga bisa mencontoh segala kesabaran, kekuatan, dan banyak kebaikan-kebaikan beliau.
26 notes
·
View notes
Text
Palestina, Iman dan Kemerdekaan🇵🇸
Sedih sekali mendengar kembali kabar duka dari tanah Para Nabi--tanah yang diberkahi--, Palestina, bersliweran di timeline sosial media.
Rasanya geram bukan main melihat bagaimana perbuatan (yang katanya) manusia itu, zionis laknatullah, mengagresi secara militer tanah Gaza berikut dengan mudahnya merenggut hak hidup manusia, menghancurkan masa depan anak-anak hingga fasilitas umum (rumah sakit, masjid) di dalamnya. Sungguh, berapa sebenarnya harga nyawa satu manusia di mata mereka?!!
Lebih geram lagi pada pasukan kera--para budak zionis-- yang membuat berita penuh pengaburan fakta dengan tujuan mencari simpati dunia. Seolah Israel adalah korban atas konflik antar negara, dan perlawanan yang saat ini inang mereka (zionis) lakukan adalah sebagai bentuk pertahanan. Lantas, lebih dari 75 tahun penjarahan, penyiksaan, pembantaian sampai pembunuhan yang mereka perbuat terhadap tanah dan penduduk Palestina itu apa?!!
Melihat itu semua, sungguh, dada ini terasa sesak.
Dimanakah kemanusiaan yang (katanya) para pemimpin kedamaian dunia teriakan itu, sedang masih ada sebagian dari kita yang hidup dalam kesulitan mendapat makanan hanya tuk sekadar menegakkan punggungnya?
Dimanakah keadilan pun kemerdekaan yang (katanya) pemimpin paling HAM gaungkan itu, sedang masih ada sebagian dari kita hidup dalam bayangan rudal lagi bidikan senjata yang siap merenggut hak hidup dimanapun dan kapanpun?
...
Dalam kegeraman ini, ada pula tanda tanya yang diselimuti rasa malu.
Mengapa di tengah serangan-gempuran itu, jiwa mereka begitu tsiqah (teguh) dalam memperjuangkan Baitul Maqdis; iman, Islam dan tanah air mereka?
Mengapa di tengah agresi yang tak sedikit pun berbelas kasih itu, mereka tak sedikitpun menunjukkan ketakutan, keraguan dan kelemahan di setiap tarikan nafas juang mereka?
(Yaa Rabb, jaga dan lindungi kaum muslimin dimanapun mereka berada, aamiin..)
Sungguh, ini refleksi bagi kita;
Apa itu merdeka? Apakah merdeka adalah ketika kita bisa duduk manis sambil scrolling sosial media? Atau menjalani rutinitas harian tanpa peduli terhadap sesama?
Jika merdeka adalah hidup dalam kemanusiaan yang berkeadilan, sudahkah kita benar-benar merdeka? Jika benar demikian, mengapa masih banyak negeri (yang mengaku) merdeka yang memilih menutup mata dari kebenaran, kepedulian dan keadilan?
...
Sungguh, bukankah kemerdekaan yang sejati adalah ketika iman dalam jiwa manusia itu hidup dan mengobarkan api ruh perjuangan? Api yang dapat menghangatkan-menerangi sesama sekaligus membakar kezaliman di sekitarnya; amar ma'ruf nahi munkar.
Dan, ya, saudara-saudara kita di Palestina menunjukkan kepada kita; mungkin secara kedaulatan, mereka belum (dan pasti akan) merdeka. Namun, langit menjadi saksi bahwa mereka adalah umat yang telah merdeka dari hati yang tak mengimani Tuhannya dan dari waktu yang tak berguna. Dan jika iman dalam dada mereka mampu bersuara,
"Kita telah dan akan selalu menjadi umat yang merdeka!"
Semoga kita tak lupa bahwa,
Keterjajahan terbesar adalah ketika tak ada lagi empati, akal-nurani pun perjuangan (read: iman) yang hidup dan mengalir dalam darah kita.
Allahummaghfirlana..
14 notes
·
View notes
Text
Nama : Aidatus Sholichah
Semester/Prodi : 6 Komunikasi dan Penyiaran Islam
"Runtuhlah Kekhalifahan terbitlah Kebangkitan (Islam Turki)"
Melihat kembali sejarah Turki Ustmani, Turki merupakan negara yang berada di dua benua. Wilayah Turki berada di benua Asia dengan luas 790.200 km persegi, dan di benua Eropa dengan luas wilayah 24.378 km persegi, jika ditotal luas wilayah negara Turki 814.578 km persegi. Menurut para peneliti menyebutkan bangsa Turki diperkirakan dari Asia Tengah.
Peninggalan dinasti Ustmani merupakan salah satu bentuk peradaban Islam di Turki. Peninggalan tersebut merupakan berupa warisan peradaban Islam. Menurut history sejarah mengungkapakan bahwa Islam tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan sang Maha Kuasa saja. Melainkan Islam juga mengatur segala kehidupan sosial dan hidup bertata negara.
Kerajaan Turki Ustmani berdiri pada tahun 1281 di Asia kecil. Kerajaan Turki Ustmani didirikan oleh bangsa Turki dari kabilah Qayigh Oghus yang merupakan anak suku Turki yang bernama Utsman bin Ertughril. Wilayah kekuasaannya meliputi Asia kecil dan daerah Trace (1354), kemudia menguasai selat Dardaneles (1361), Casablanca (1389), lalu kemudian kerajaan Romawi (1453). Dalam catatan sejarah, kerajaan Turki Usmani pada mulanya merupakan kerajaan yang memiliki wilayah yang minim, dengan adanya dukungan militer, pada masa kemajuannya tidak berapa lama Turki Utsmani memiliki kerajaan yang besar.
Para pemimpin kerajaan Turki Utsmani pada abad perdana adalah para pemimpin-pemimpin yang kuat, sehingga ke dapat mengalami kemajuan yang begitu pesat. Kemajuan kerajaan Turki Utsmani dapat dilihat dari bidang politik dan milite, terbukti bahwa kekuatan militer Utmani adalah salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan ekspansi Turki Utsmani, kemajuan lain yang dapat dilihat yaitu kemajuan dari bidang budaya, namun pada bidang ilmu pengetahuan (intelektual) pada kerajaan Turki Utsmani tidak begitu menonjol jauh dengan bidang-bidang yang lain. Selain itu pada masa-masa akhir, kerajaan Turki Utsmani mengalami kemerosotan dan kemunduran disebebabkan karena faktor kelemahan para sultan dan sistem birokrasi.
Sebelum masa kepemimpinan Recep Tayyip Erdoğan sebagi presiden Turki, Turki telah menjadi anggota OKI (Organisasi Konferensi Islam) pada tanggal 22 Mei 2014 berdasarkan keputusan Dewan Menteri, dan kantor perwakilan tetap diresmikan di Jeddah pada Juli 2015. OKI merupakan sebuah organisasi antarpemerintah dengan 57 negara anggota yang memiliki perwakilan tetap di PBB dan Uni Eropa. OKI didirikan oleh Hissein Brahim Taha pada 25 September di Maroko. Awal mula pembentukan OKI karena keprihatinan negara-negara Islam terhadap berbagai masalah yang dihadapi ummat Islam yang lain, khususnya setelah terjadinya peristiwa pembakaran masjid Al-Aqsho di Palestina.
Pada Ahad 12 November 2023 lalu, Presiden Indonesia Joko widodo melakukan pertemuan dua arah dengan Presiden Turki, Recap Tayyip Erdogan. Dalam pertemuan dua arah tersebut kedua presiden sepakat akan terus bekerja sama menyelesaikan masalah yang terjadi di tanah Gaza, terus mendukung perjuangan bangsa Palestina, dan termasuk dalam mewujudkan kemerdekaan bangsa Palestina. Dan dalam pidatonya presiden Turki, Recap Tayyip Erdogan terkait agresi Israel ke Palestina, beliau menegaskan diperlukan gencatan senjata permanen bukan hanya gencatan senjata sementara. Hal ini menunjukkan bahwa Negara Turki sangat mendukung adanya perdamaian dan keamanan internasional.
Keruntuhan pemerintahan Turki Utsmani dipengaruhi oleh banyaknya faktor, diantara salah satu faktor runtuhnya pemerintahan Utsmani adalah semakin menjauhnya pemerintahan Utsmani terhadap syari'at Allah yang menyebabkan kesempitan dan kesengsaraan bagi ummat di dunia. Dampak dari jauhnya pemerintahan Utsmani dari syari'at Allah mempengaruhi dalam kehidupan yang bersifat keagamaan, sosial, politik dan ekonomi.
Selain itu, sebab runtuhnya pemerintahan Turki Utsamani banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor eksternal kemunduran kerajaan Turki Utsmani terjadi pada masa Sultan II. Berbagai macam pertempuran mengakibatakan terjadinya kekalahan yang dialami Turki Utsmani. Misalnya, pertempuran di selat Lipoto Yunani. Ketika pertempuran melawan armada laut Maltha yang dipimpin oleh Don Juan, Turki mengalami kekalahan. Puncak pemerintahan Turki mengalami kekalahan, pada Desember 1914 Turki resmi melibatkan diri dalam perang Dunia 1 yang mengakibatkan Turki kehilangan seluruh provinsi semenanjung Balkan, MESIR, Inggris pun juga ikut lepat dalam cengkrama Turki.
Faktor Internal kemunduran kerajaan Turki Utsmani dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantara faktornya yaitu
1. Lemahnya para sultan di Turki Utsmani
Sepeninggal Sultan Sulaiman al-Qanuni, Turki Utsmani dipimpin oleh pemimpin yang lemah. Salah satunya yaitu Sultan Salim II yang menggantikan Sultan Sulaiman al-Qanuni. Sultan Salim II merupakan seorang publik figur pemimpin yang lemah dan Sultan Turki Utsmani yang tidak disukai oleh rakyatnya karena pemabuk. Akibat dari hal tersebut, Sultan Salim II menyerahkan tanggung jawabnya mengenai tatanan negara kepada Menteri Besar Sekoli.
Akibat dikendalikan oleh pemimpin yang lemah, timbul pemberontakan-pemberontakan didalam negeri diantaranya yaitu pemberontakan yang dilakukan oleh tentara Jennisary dan sultan-sultan yang berada dibawah kekuasaan herem. Pada saat yang sama, terjadi serangan-serangan dari negara Barat yang memicu terjadinya kemunduran Turki Utsmani Teori yang sesuai dengan uraian diatas adalah teori disintegritas sosial. Menurut Soekanto, disintegritas merupakan suatu keadaan yang terjadi pada masyarakat dalam situasi ketidakaturan. Hal tersebut didasari pada memudarnya nilai dan norma yang telah hilang.
2. Penyakit hedonisme (cinta dunia) masuk ke dalam diri umat Islam terutama dikalang para pejabat Turki Utsmani.
Teori hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham hedonisme, berhura-hura, senang-senang, ataupun berpesta pora merupakan tujuan utama hidupnya. Entah itu menyenangkan orang lain ataupun tidak. Karena mereka beranggapan bahwa hidup hanya sekali, sehingga mereka menginginkan hidupnya nikmat senikmat-nikmatnya
Penyakit hedonisme mulai menjangkit para pejabat Turki Utsmani pada abad ke 18, dan pada saat itu sejarah mencatat, para pejabat banyak yang berpenampilan glamor dan hidup bermewah-mewahan. Penyakit hedonisme ini secara perlahan menyebabkan kemunduran pemerintah Turki Utsami.
3. Modernisme
Teori moderisme merupakan yang berasal dari kata modern yang berarti baru atau sekarang. Dan berlanjut, modernieme diartikan sebagai pembaharuan-pembaharuan model kehidupan atau gaya hidup yang baru. Istilah lain yang sama dengan modernisme adalah modernisasi. Modernisasi yaitu suatu gerakan untuk mengganti tatanan kehidupan lama untuk menuju model kehidupan yang baru. Istilah modernisme juga dapat didefinisikan sebagai fase sejarah dunia yang paling akhir ditandai dengan kepercayaan sains, sekulerisme dan kemajuan.
Modernisasi Turki sudah ada sejak kesultanan Salim II hingga masa pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk. Pada tanngal 29 Oktober 1924 Musthafa Kemal Attaturk memproklamasikan Republik Turki dengan menciptakan negara modern. Dan pada tanggal 3 Maret 1924 Musthafa Kemal akhirnya melakanakan reformasi berupa westernisasi (menyatukan ngara Turki dengan Barat). Hal ini menjadi sebab Turki sekarang menjadi negara Modernisme dan Selulerime.
Jatuhnya Turki Utsmani pada tahun 1924 menyebabkan dampak positif dan dampak negatif, dampak negatif dari jatuhnya Turki Utsmani diantara salah satunya menimbulkan perpecahan dikalangan ummat islam hindia Belanda. Perpecahan ini berkaitan dengan perkembangan kondisi sosial politik bersamaan dengan runtuhnya turki ustmani terutama dikawasan hijaz. Sehingga keruntuhan turki ustmani seolah dapat dijadikan bukti bahwa sudah tidak ada lagi pihak yang akan membantu ummat islam hindia belanda, tajamnya pandangan ini menyebabkan fiksi antar golongan islam dan komunis pun menjadi semakin tajam.
Keruntuhan turki ustmani bagi golongan nasionalis dianggap sebagai momentum kemajuan dan kemerdekaan bagi rakyat untuk memilih persatuan bangsa dengan asas nasionalisme yang sekuler, sehingga perubahan turki menjadi negara yang sekuler, sebagaimana pendapat mereka dengan mneggunakan islam sebagai asas bernegara justru membuat turki dan juga islam justru jauh dari kebangkitan dan kemajuan.
Dampak positif dari runtuhnya turki ustmani juga terdapat nilai positif sebagaimana yang telah disebutkan yaitu, adanya persatuan dikalangan ummat islam dengan dibuktikan adanya pelaksanaan kongres islam, kongres ini pada awalnya mampu menyatukan beragam suara dan kepentingan dari beragam organisasi islam yang ada dihindia belanda belanda. Eratnya ummat islam dalam mempertahankan islam sangat kuat, keruntuhan ustmani juga memiliki dampak yang baik untuk ummat islam terutama dalam konteks politik dan strategis kehilangan ke Khalifah ini membuka jalan bagi penyebaran pengaruh barat wilayah-wilayah Muslim dan mempengaruhi dinamika,
Keruntuhan turki ustmani adalah peristiwa yang menandai perubahan besar dalam sejarah dunia islam yang masih dirasakan hingga saat ini. Meskipun turki ustmani sudah mengalami ke runtuhan namun dampak politik budaya dan kelompok islam yang masih masih terbawa dengan kisah kejayaan ustmani, pengaruh barat yang mempelopori ummat islam masih dirasakan hingga saat ini. Apa yang kita dengar dan kita saksikan pada saat itu hingga saat ini kondisi yang memperihatinkan kaum muslimin diberbagai penjuru, berupa penindasan, penghinaan terhadap islam seolah-olah agama islam ini bukanlah agama yang sempurna dan mulia dan tidak adanya pertolongan dari Allah kepada agama islam dan kaum muslimin. Tetapi dalam banyak ayat dalam kalamNya Allah menegaskan bahwa ketinggian, kemuliaan serta kejayaan serta pertolongan dari Allah itu pasti. Syaikh Abdurrahman As-Sa’di menafsirkan Q.S An-Nur : 5 kemenangan dan kebangkitan islam akan terus ada setiap waktu karena tidak mungkin ada yang mampu mengalahkannya., Q.S Al-Hajj : 40 dalam tafsir ibnu kasir juga dipaparkan “ sesungguhnya Allah pasti akan menolong orang yang menolongNya ( yang mengikuti syari’atNya), karena Allah maha kuat lagi maha perkasa.
Analisis dampak keruntuhan turki ustmani terhadap negara islam Runtuhnya kekhalifahan turki ustmani terhadap negara islam khususnya Indonesia berdampak keprihatinan. Diantaranya munculnya nasionalisme, sehingga banyak nepotisme-nepotisme di banyak muslim khususnya Indonesia, munculnya identitas nasional, sehingga identitas keislaman berada didalam identitas nasional yang baru terbentuk, mengakibatkan ummat islam indonesia banyak mengaktifkan diri di bidang politik dan sosial, menyebabkan pengaruh barat, seperti pemikiran-pemikiran oknum yang masuk pada ummat islam di indonesia baik dari bidang pendidikan. Namun, dari kejadian runtuhnya turki ustmani juga menjadikan ummat islam dunia begitu peduli dengan warga palestina yang menjadikan solidaritas sesama kaum muslimin tetap terjalin sehingga mendorong persatuan antar sesama negara beragama muslim.
Saran dan Rekomendasi
Sejarah kekhalifaahan turki utsmani menawarkan berbagai pelajaran berharga yang dapat memberikan daran dan rekomendasi bagi negara-negara islam dan masyarakat global dalam konteks politik, sosial, dan kebudayaan.
Saran dan rekomendasi yang bisa diambil diantaranya yaitu, pada tahun 1924 setelah Sekulerisasi Turki yang dibawa Musthafa Kemal yang bermaksud untuk memajukan Turki namun ternyata menjadi sesuatu yang memahayakan eksistensi Islam di Turki. Pergantian pemimpin Turki Usmani yang dipimpin oleh Recep Tayyip Erdoğan sebagai pemimpin Turki pada tahun 2014 menjadi titik terang kembangkitan Islam mulai kembali di Turki. Munculnya tokoh-tokoh Islam lain yang berada di pemerintahan juga memunculkan pembaharuan-pembaharuan negara sekuler yang dibawa Musthafa Kemal menjadi negara yang menjunjung Islam hingga saat ini.
Referensi :
1. Hasibuan, M. F. (2018). Efektivitas Layanan Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Dalam Mengurangi Sikap Siswa Terhadap Gaya Hidup Hedonisme. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Ar-Rahman, 4(1)
2. Soerjono, Soekanto. Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers: (2012)
3. Nasution, H Pembaharuan dalam Islam: Suatu Telaah Analitis Atas Tesa Sosiologi Weber. Jakarta : Rajawali Pers:1984
4. M. Arfan Muammar. Kritik Terhadap Sekulerisasi Turki: Telaah Histori Transformasi Turki Utsmani. Journal Vol, 11 No. 1 Juni 2016
5. Fany Anggun, Rifky Fahmi, Surwandono. Peran Organisasi Islam (OKI) dalam Menyelesaikan Konflik Israel Palestina. Journal Legislasi Indonesia Vol,20 No.3 September 2023
6. Taqwatul Uliyah. Kepemimmpinan Kerajaan Turki Utsmani:Kemajuan dan Kemundurannya. JournalAn-Nur. Kajian Pendidikan dan Ilmu Keislaman. Vol, 7, No 2 Juli-Desember 2021
2 notes
·
View notes
Text
NGAJI JOMBLO 05 : NIKAH 103
By : ustdz Felix siauw
“Kenapa saya harus pergi kesana?” Kenapa ini menjadi suatu pertanyaan penting untuk kita jawab sebelum mau maju kemana. Seperti kenapa saya memilih Turki daripada yang lain, Turki adalah salah satu negara muslim yang seperti Eropa mudah mencari makanan halal, dimana tempat sholat ada masjid. Di Turki lah kekhalifahan terakhir umat muslim.
Jika seseorang tidak tahu “Why”nya dalam hidup maka Ia tidak akan bersemangat. Begitu juga dengan menikah, jika tidak tahu alasannya makan bisa jadi prespektifnya salah, nyarinya salah, sama siapa nikahnya salah, semua berantakan.
Setiap hidup manusia memiliki tujuan, seperti Allah menciptakan manusia juga memiliki Tujuan. Salah satu di Al Quran yaitu ingin menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi (menjaga dan memakmurkan bumi ini). Jika manusia tidak rusak maka bumi juga senantiasa membaik, maka Rasulullah di utus untuk menyempurnakan Akhlak.
Rasulullah bersabda “Sesungguhnya menikah adalah sunahku, maka yang menjalankan sunahku menjadi bagian dariku. Maka menikah lah karena aku kelak akan berbangga-bangga dengan orang-orang yang banyak daripada umatku”. Tujuannya untuk memenuhi muslim yang baik di muka bumi. Cara salah satunya adalah dengan berdakwah, cara yang lain adalah dengan punya anak yang saleh.
Ketika menikah ini diniatkan lillah, maka Allah akan jadikan segala sesuatu yang terjadi dalam pernikahan, seluruh aktifitasnya adalah bagian daripada ibadah kepada Allah yang mungkin di dapat kalau seandainya orang itu tidak menikah. Orang yang menikah dan tidak menikah akan berbeda, semakin berat beban orang yang menikah maka semakin berat pula pahala yang dijanjikan. Maka akhirnya terjawab “Kenapa kita menikah?” Karena merupakan bagian ibadah, karena ini bagian dari memenuhi tujuan Allah, menjadi hambanya yang baik, menjadi hamba yang bertakwa, menjadi hamba yang bersyukur kepadanya, menjadi hamba yang bersabar kepadanya dan kesemuanya itu ada dalam bingkai pernikahan.
Orang yang tidak menikah bisa sholat, tapi sholatnya orang menikah nilainya lebih besar daripada shalatnya orang yang belum menikah. Kok bisa begitu? Karena ketika dia sudah menikah, Allah membuat dirinya tenang. Ada satu titik dalam hidup kita, dimana ketika kita sudah baligh, maka ada banyak sekali hal-hal yang harus di Stelle down, harus di tenangkan, harus di kendalikan dan itu sangat sulit mengendalikannya kalau seandainya orang itu tidak menikah.
Karena menikah adalah ibadah maka mempersiapkannya juga sangat penting. Hal ini menjadi perbedaan yg nyata antara orang-orang yang beriman dan tidak beriman. Ketika sudah paham tujuan menikah maka tidak ada unsur perlombaan. Kenapa? Karena sudah tidak ada lagi tujuan menikah karena tidak enak dengan teman-temannya atau karena gaya-gayaan.
Terkadang kita mendengar anak sd berbicara “aku pengen nikah sama dia kalau sudah gede” kita yang mendengarnya pun ketawa dan lucu ngelihatnya, padahal ungkapannya serius. Tahu kenapa? Karena ketika kita sudah ngomong pengen nikah, maka kita tidak hanya ngomong tapi memang kita sudah mempersiapkan karena kita sudah paham.
“Ada cerita tentang sepasang kekasih yang kemudian bertaubat dan ingin menikah. Bukan tidak boleh, tapi tunggu dulu, hijrah dulu mempelajari agama, lalu mengetahui gambaran besar pernikahan itu seperti apa, bisa jadi dia berubah dan ketika dia berubah, bisa jadi pandangan dia tentang bagaimana seorang istri ideal atau seorang perempuan yang kelak nanti akan menjadi Ibu daripada anak-anaknya bisa berubah juga. Di depan saya banyak sekali orang yang berhijrah, ketika mereka sudah berhijrah lantas mereka merasa tidak cocok lagi dengan pasangannya. Kenapa? Karena ternyata bukan ini pasangan yang di perlukan ketika dia sudah punya gambaran tentang hijrah tentang Islam”
Jika baru hijrah maka tahan dulu, belajar dulu. Jika memang orang itu kemudia speknya cocok dengan alasan kenapa kita menikah maka lanjutkan. Tapi kalau tidak, coba lihat lagi bisa jadi ada pertimbangan-pertimbangan yang lain. Lebih baik menunda nikah daripada menikah dengan orang yang salah, karena akan sangat sulit untuk memperbaiki dan anda punya luka di dalam hidup anda, karena visi kita itu ditentukan banget dengan “Kenapa kita melakukan itu?”
Kenapa kita menikah dan apa itu nikah menjadi dasar untuk pembahasan-pembahasan lain. Seperti apa pasangan yang saya pilih, kalau ada permasalahan bagaimana cara menyikapinya. Semua tergantung pada semua itu. Kalau sudah paham banget tentang gambaran nikah maka tidak akan terburu-buru dan menggebu2, karena kita sudah punya pandangan yang berbeda, karena ketika kita bicara ibadah yang penting adalah prosesnya bukan hasilnya.
Nikah 103 artinya menyelesaikan semuanya. Bahwa kita pengen menjadi bagian daripada umatnya Rasulullah SAW, pengen mengikuti sunnah nabi yang mana ketika mendapat keturunan itulah yang kelak menjadi sebuah investasi kita nanti, ketika sudah meninggal. Hidup ini kan masalah berinvestasi kan?Rasul mengatakan ketika mati anak Adam, maka terputuskan amalnya kecuali 3 investasi ; ilmu yang bermanfaat yang di bagikan, shodaqoh jariyah seperti membangun masjid, membangun gedung dakwah, dan doa anak sholeh. Maka dakwah itu selalu bicara tentang investasi, bicara tentang apa yang akan kita tinggal.
Pernikahan adalah jalan kebangkitan umat, karena ketika kita menikah bukan hanya mencari pasangan tapi kita mencari “umm” atau “ibu” dan kata umm adalah kata yang mendasari dari kata “ummat”. Memilih ibu yang terbaik itu menjadi tugas Anda selaku jomblo-jomblo dan mempersiapkan menjadi ibu yang terbaik itu adalah tugas anda para jomblowati.
5 notes
·
View notes
Text
REFLEKSI OKTOBER 2023: BULAN PALING PENUH AIR MATA
Tak terasa, hari ini kita sudah berada di penghujung bulan Oktober 2023. Tahun 2023 tinggal 2 bulan lagi. Bagiku sendiri, bulan ini merupakan bulan yang menguras energi, emosi dan bulan yang paling penuh air mata. Rasanya, terakhir kali menangis yang seintens ini adalah tahun 2021. Namun, jika dibandingkan, tetap saja Oktober 2023 adalah bulan paling penuh air mata. Kesamaannya antara 2021 dan 2023 adalah menangisnya sama-sama diam-diam, di tengah kesendirian, wkwk. Kalau di depan orang lain bisa jadi semacam orang yang kuat dan seolah-olah semuanya baik-baik saja. Perbedaannya, tahun 2021 aku belum belajar meregulasi emosi dengan baik. Kini, baru kusadari bahwa efeknya sungguh tidak baik. Semuanya qadarullah, tetapi mungkin itu juga berefek sampai ke kesehatan fisik, di mana waktu itu aku jadi tidak merasa lapar, sehingga menunda-nunda makan. Efeknya baru berasa sekarang, menjadi GERDian of the galaxy. Perbedaan lainnya, dan ini yang paling utama, tentu saja, penyebabnya, dan pelajaran yang bisa kuambil dari refleksi bulan ini. Oktober 2023 telah melalui perjalanan panjang mengenal diri sendiri, sehingga meskipun rasa sedihnya lebih besar, alhamdulillah regulasi emosinya sudah jauh lebih baik.
Sejak tanggal 7 Oktober 2023 hingga hari ini, linimasa media sosial kita dipenuhi oleh kabar yang membuat hati miris. Tidak, ini bukan konflik. Ini adalah penjajahan di era modern dan perjuangan bangsa yang mempertahankan tanah airnya agar si penjajah bisa hengkang. Ya, ini tentang Israel dan Palestina. Perkara inilah yang membuat entah sudah berapa volume air mata yang dihasilkan oleh kelenjar lakrimal ini keluar. Ada rasa sedih, rasa marah, kecewa, tetapi juga ada rasa haru, bangga, rindu dan perasaan lainnya campur aduk selama sebulan ini.
Sedih rasanya melihat anak-anak, perempuan dan masyarakat sipil menjadi korban kezaliman zionis. Fasilitas publik seperti masjid, rumah sakit, gereja, toko roti, tak luput dari serbuan bom mereka. Bahkan, bom fosfor putih yang jelas-jelas sudah dilarang oleh hukum internasional. Anak-anak tak berdosa itu berlumuran debu dan darah. Anak-anak yang seharusnya memiliki masa depan. Namun, ternyata Allah lebih sayang mereka.
Ada rasa marah dan tak berdaya juga, ini si zionis sudah melakukan berapa kejahatan perang, ya? Begitulah ternyata dunia. Kalau di belakangnya ada negara adidaya yang mendukung, zionis tenang-tenang saja. Ke mana perginya PBB? Oh, ternyata, selama hak veto di Dewan Keamanannya masih ada, tak akan ada keadilan kecuali untuk negara-negara yang mereka dukung. Life is unfair. Get used to it. Itulah makanya Allah, hakim yang Maha Adil, menyediakan hari akhir dengan peradilan yang seadil-adilnya nanti. Karena memang sulit mencari keadilan yang seutuhnya di dunia ini. Awas, ya, zionis, nanti kalian tidak akan bisa lari sedikit pun dari hisab dan mizannya Allah. Semuanya akan dihitung, diadili dan dibalas. Seadil-adilnya. Anak-anak yang kalian bunuh itu akan bersaksi. Tangan dan kaki kalian juga akan bersaksi. Sudah tidak bisa membayar influencer untuk memutarbalikkan fakta.
Selain itu, ada juga rasa kecewa. Kecewa kenapa negara-negara Islam, terlebih lagi negara-negara Arab, tidak bisa bersatu. Padahal, dalam pemikiran sederhanaku dari dulu, Israel itu kan negara (kalau bisa disebut negara, padahal sih nggak ya) kecil. Kalau pada bersatu, tidak begitu sulit, bukan? Belum lagi negara-negara Arab itu menguasai sumber daya energi berupa minyak bumi yang tersimpan di bawah buminya itu. Sekali embargo, ketar-ketir juga negara-negara pro-zionis itu. Namun, ternyata perputaran dunia memang tidak sesederhana itu. Berbagai kepentingan, kondisi geopolitik, geoekonomi dan lain-lain, semuanya saling berkelindan. Huft, dunia memang tidak sesederhana pemikiran seorang anak kecil yang ingin dunia ini aman. Bahkan Resolusi Khartoum 1967 pun dilanggar sama mereka sendiri. Aku juga jadi ingat sabda Rasulullah.
Dari Tsauban, dia berkata bahwa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan sesat) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian seseorang bertanya, ”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata, ”Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278, sahih kata Syaikh Al Albani. Lihat penjelasan hadits ini dalam ‘Aunul Ma’bud). Sumber https://rumaysho.com/3388-cinta-dunia-dan-takut-mati.html
Look, saat ini jadi semakin mengerti makna hadis ini. Namun, sudahlah sedih-sedihnya. Ada begitu banyak hikmah yang terserak dari peristiwa ini, jika kita mau memungutnya.
Guruku pernah mengatakan bahwa, jika kita masih memiliki rasa sedih ketika melihat saudara-saudara kita di Palestina sana dibantai, maka bersyukurlah, karena semoga saja itu merupakan tanda iman yang masih ada di dalam hati kita. Bukankah tidak sempurna iman seseorang hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri? Bukankah seorang mukmin dengan mukmin lainnya itu bagaikan satu tubuh, di mana jika yang satu sakit, maka yang lain pun merasakan hal yang sama? Dan mereka di Palestina sana adalah saudara-saudara kita. Saudara seiman yang menjaga tanah wakaf Baitul Maqdis, menjaga Masjidil Aqsa sebagai kiblat pertama kaum muslimin. Jika ada yang mengatakan “Ngapain ngurusin masalah Palestina yang jauh, sedangkan masalah di negeri sendiri saja masih begitu banyak?” Ingatlah, baca lagi sejarah Indonesia. Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, bahkan sebelum diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Maka, sebagai bangsa Indonesia, kita merupakan saudara dengan bangsa Palestina. Ingat juga pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan, jika mengaku sebagai manusia, tidakkah sisi kemanusiaan kita tersentuh saat melihat manusia lain dibantai? Maka bersyukurlah jika kita masih merasa sedih. Semoga air mata yang keluar atas dasar rasa cinta itu merupakan salah satu tanda keimanan. Semoga air mata itu nanti menjadi saksi di hadapan Allah, bahwa kita mencintai saudara-saudara kita di sana, atas dasar keimanan kepada-Nya. Justru, berhati-hatilah ketika kita mulai mati rasa. Jangan-jangan, perlahan nikmat iman itu tercerabut dari dalam hati kita.
Namun, jangan sampai rasa sedih itu paralyzing, melumpuhkan kita. Kita seharusnya menjadi lebih bersemangat dalam belajar, bekerja dan beribadah. Semangat mereka dalam mempertahankan tanah airnya dari penjajah, seharusnya menular ke kita. Semangat mereka dalam bertahan di tengah keterbatasan, seharusnya menjadi cambukan bagi kita yang suka rebahan dan bermalas-malasan. Kita punya PR besar. Masalah Palestina tidak hanya akan selesai sampai di sini saja. Kita perlu belajar lebih banyak, tadabur Al-Qur’an lebih banyak, terutama Surah Al-Isra’ dan mengajarkannya kepada anak-anak kelak.
Berbicara tentang Al-Qur’an, aku juga menjadi teringat sebuah peristiwa saat di asrama Qur’an dulu. Ketika mempelajari sebuah hadis dari kitab At-Tibyan karya Imam Nawawi rahimahullah, sebuah kisah begitu menancap dalam ingatan.
“Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan, karena nanti tidak akan ada mushaf lagi) Al-Qur’an nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya! Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dalam Sunannya no. 1464 dan imam Tirmidzi dalam sunan at-Tirmidzi, no. 2914, dan Ibnu Hibbân no. 1790 dari jalan ‘Âshim bin Abi Najûd dari Zurrin dari Abdullah bin ‘Amru secara marfu’.
Referensi : https://almanhaj.or.id/4540-derajat-hadits-keutamaan-menghafal-alqurn.html
Dulu, waktu ngebahas hadis ini, Ustazah bilang "Anak-anak Palestina itu becandaannya next level. Mereka becandanya, 'Aku udah lebih banyak nih hafalannya. Ayo, kamu juga semangat, dong. Biar nanti kita sama tingkatannya di surga'."
Terheran-heran, kok bisa sih anak-anak itu memaknai hadis ini di usia belianya. Makin takjub saat tahu bahwa di tengah kondisi mereka yang jauh dari rasa aman & penuh keterbatasan, hafiz Qur'an terus tumbuh seperti jamur di musim hujan. Kamu boleh kehilangan segalanya, tapi saat masih ada harapan akan pertolongan Allah & Al-Qur'an di hati, kamu punya segalanya. Al-Qur'an sebagai ruh, benar-benar nyata dalam perjuangan Palestina. Tidakkah kita mengambil pelajaran? Saat ini, kita juga dapat melihat gambar-gambar dan video-video dari para jurnalis independen yang tersebar di dunia maya. Rumah diledakkan, tetapi yang pertama diselamatkan dan digenggam adalah Al-Qur’an. Di tengah reruntuhan, anak-anak tetap membaca dan murajaah Al-Qur’an. Ketika lelah, para dokter murajaah hafalan. Lebih dari itu, Al-Qur’an tidak hanya dibaca dan dihafalkan, tetapi diejawantahkan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Betapa hati ini penuh keharuan dan kebanggaan ketika melihat wawancara seorang ayah yang kehilangan anak-anaknya dan beliau berkata “Alhamdulillah, mereka syahid di jalan-Nya.” Ucapan yang paling sering keluar dari mulut mereka juga “Hasbunallah wa ni’mal wakil”. Ya, cukuplah Allah sebagai penolong, sebagai pelindung. Cukuplah Allah. Kalian tidak akan bisa mengalahkan manusia yang bergantung sepenuhnya kepada Allah, karena Dialah yang Maha Kuat, sementara kalian adalah makhluk yang begitu lemah. Tidak hanya orang dewasa. Anak-anak Palestina juga memiliki keberanian yang luar biasa.
Maka, terbit pula kerinduan untuk melihat tanah yang diberkati itu. Tanah Baitul Maqdis. Semoga suatu saat kita bisa melihat Palestina merdeka, dengan kemerdekaan yang seutuhnya. Semoga kita bisa salat dengan penuh kedamaian dan kekhusyukan di Masjidil Aqsa. Semoga nanti kita bisa bercengkerama dengan para syuhada Palestina di surga, menghadiri halakah Qur’an yang sama di taman-taman surga, mendengarkan kisah mereka secara langsung, menyimak apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sebenarnya mereka alami, dari mulut harum mereka langsung, bukan dari media yang sudah dipelintir oleh negara-negara pro-zionis.
Oktober 2023 memang bulan penuh air mata. Namun, bulan ini juga penuh pelajaran berharga. Pelajaran yang membuat semakin bersyukur akan nikmat rasa aman. Pelajaran yang menampol bahwa ke mana itu semangat untuk menyelesaikan hafalan dan murajaah hafalan Qur’an? Pelajaran yang menyadarkan bahwa masalah kita ternyata belum ada apa-apanya. Masalah mereka di Palestina sana jauh kebih besar, tetapi masyaAllah keimanan mereka luar biasa. Terima kasih ya Allah, di tengah hadah hadeh perduniawian, Engkau bukakan mata kami bahwa ada masalah penting. Ada tugas besar yang perlu dijalankan. Semoga Allah berikan kita kekuatan, kesehatan dan sumber daya untuk menjalankan tugas kita dari sini, sesuai dengan posisi, fungsi dan profesi kita masing-masing. Sebelum jamaah salat subuh belum sama dengan salat Jumat, tugas kita masih jauh dari selesai. Sebelum Al-Qur’an dijadikan last seen paling sering, tugas kita masih jauh dari kata selesai. Kita perlu menjadi bagian dari generasi yang kuat fisik, jiwa dan keimanannya; bukan sibuk rebahan, bergalau ria dan merasa paling malang sedunia. Terima kasih Palestina. Semoga tulisan ini suatu saat menjadi pengingat, dan menjadi saksi di hadapan Allah bahwa ada orang-orang dari jauh, yang meskipun terpisah batas-batas geografis, terpaut karena cinta kepada-Nya. Semoga nanti kita bisa reuni di surga-Nya.
Simpang Empat, penghujung Oktober 2023
6 notes
·
View notes
Text
Belajar Lagi
Semenjak hasil sebuah musyawarah komisariat, saya hakikatkan bahwa sebenarnya adalah cara Allah untuk memberikan jalan kebaikan dan yang paling teknis lagi adalah "Jalan untuk belajar kembali"
Rasa rasanya diamanahkan untuk semakin menggenapi hal hal dasar yang tidak tahu, termasuk makna "Shalahudin Al Ayyubi".
Salah satu hal menarik setelah saya membaca buku "Shalahudin Al Ayyubi Sang Penakluk Jerussalem" adalah pada penggalan berikut
"Saya malu kepada Allah melihatku tersenyum sedangkan kaum Muslim terjajah" kata Nuruddin
Nuruddin adalah seorang penguasa di Syiria. Tutup usia pada 13 tahun seebelum Palestina dibebaskan oleh Shalahudin Al Ayyubi beserta pasukannya atas izin Allaah.
Sedang saat ini Palestina dengan masjid sucinya kembali terjajah. Berawal dari bulan yang sama Zionis mengumumkan berdirinya Negara Israel, yakni 7 Rajab 1367 H atau 15 April 1948
Melalui wadah wadah yang bisa diperjuangkan, maka perjuangkan lah ! Kemuliaan Palestina
Spirit Shoyyub ! Arahkan perahumu, menuju perahu kebaikan !
43 notes
·
View notes
Text
Mahasiswa Jangan Salah Melihat Akar Masalah Muslim Rohingya
[ Nur Hasannah | @ceritasannah ]
Mari kita garis bawahi,
“Sadari peran dan bersuara menyerukan kebenaran dengan substansi yang jelas kebenarannya. Karena tindakan pastilah sesuai isi pemikiran.”
Peran Mahasiswa
Mahasiswa sebagai Sosial Control tentu memerlukan kejelasan akar dan pijakan agar posisinya sebagai Mahasiswa menjadi lebih mantap dan jelas dalam mengkaji sebuah realita masalah.
Namun sayang baru-baru ini jagad media dihebohkan dengan aksi mahasiswa yang melancarkan demo pengusiran para pengungsi Muslim Rohingya di Aceh dengan tindakan nirmoral.
Padahal Mahasiswa adalah kaum intelektual yang punya andil sebagai penggerak perubahan yang memiliki moralitas tinggi. Karena tingkat intelektual yang dimiliki Mahasiswa akan sejajar dengan moralitas yang ia miliki saat menghadapi persoalan.
Siapa Muslim Rohingya
Muslim Rohingya adalah etnis minoritas dengan populasi mencapai 1,3 juta jiwa. Mereka tinggal di Rakhine, Myanmar. Dalam UU kewarganegaraan 1982 etnis Rohingya tidak diakui keberadaannya, mereka dianggap kaum ilegal di Myanmar.
Mereka tidak mendapatkan akses pelayanan dan perlindungan dari kekejaman Junta Militer Myanmar. Etnis Rohingya mengalami pemusnahan etnis alias genosida.
Muslim Rohingya diburu seperti hewan buruan, dipenjara, disiksa, kaum muslimahnya diperkosa oleh militer Myanmar. Kekejian tidak berhenti disitu, pemukiman dan masjid-masjid Muslim Rohingya dibumihanguskan oleh pasukan militer dan Budha Radikal yang dipimpin oleh Biksu Ashin Wiratu.
Pada tahun 2017 cleaning etnis terjadi, dalam waktu sebulan 6700 jiwa Muslim Rohingya terbunuh. Sedangkan yang selamat terpaksa menyeret diri mencari suaka ke Bangladesh, namun malang keadaan mereka juga tidak pulih.
Solusi Tuntas Muslim Rohingya
Ujian keimanan terhadap konflik Muslim Rohingya benar-benar menggoncang iman banyak kaum Muslim Indonesia terutama Muslim Aceh, disusul dengan berita yang terus menggiring seruan memboikot Muslim Rohingya sehingga mengalihkan fokus kita pada seruan mandat kaum Muslim yaitu “Tetaplah bersatu!”.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
“Saudara Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain. Tidak boleh ia mendzalimi saudaranya itu.” (HR. Muslim)
Haram hukumnya seruan boikot, menebar kebencian, pengusiran apalagi melakukan serangan fisik secara brutal kepada Muslim Rohingya.
Fokus kepada akar persoalan terusirnya Muslim Rohingya bukan fokus kepada masalah turunan berupa minimnya pengetahuan mereka terhadap agama dan keterbatasan mereka dari sisi adab.
Dua Solusi Tuntas Persoalan Muslim Rohingya
Pertama, menghapus sekat-sekat nasionalisme yang membelenggu kaum Muslim memberikan pertolongan kepada sesama Muslim lainnya. Paham nasionalisme atau Negara-Bangsa pemicu utama munculnya fobia pada bangsa asing seperti halnya ketakutan kepada para pengungsi Muslim Rohingya.
Kedua, menciptakan perlindungan sejati bagi umat secara internasional. Terbukti bahwa tidak ada satu pun kekuasaan saat ini yang mampu mencegah dan menghentikan genosida yang dialami kaum Muslimin baik itu kaum Muslim Rohingya, Muslim Suriah, Muslim Afganistan, Muslim Sudan, Muslim Kashmir, Muslim Palestina bahkan Muslim Uyghur.
Kaum Muslim ibarat anak ayam yang kehilangan induknya, tercecer dan terancam. Tidak ada yang bisa melindungi kaum Muslim kecuali induknya yaitu Khilafah.
Dengan tegas Rasulullah SAW bersabda,
“Sungguh imam (Khilafah) adalah perisai; orang-orang berperang di belakangnya dan menjadikan dia sebagai pelindung.” (HR. Muslim)
Khilafah yang akan menyatukan serta menjaga kehormatan, jiwa, harta dan darah kaum Muslim. Bukan hanya kaum Muslim bahkan Khilafah juga turut menjaga dan melindungi umat beragama lain. Sebagaimana tinta emas yang tertoreh pada sejarah gemilang Khilafah Utsmaniyah, Sultan Beyazid II memberikan suaka untuk kaum Yahudi yang terusir dari Spanyol oleh penguasa Kristen.
Muslim Rohingya bukan musuh dan bukan pula orang kafir, mereka tidak sedang membuat makar busuk seperti para pemimpin Muslim yang hidup melanggengkan sistem dzalim.
Kaum Muslim Rohingya tidak sedang mengacungkan moncong senjata pada kepala kita seperti Junta Militer Laknatullah dan mereka tidak terbukti merampas tanah milik warga Aceh.
Kaum Muslim Rohingya hanya meminta perlindungan dan pertolongan, tidakkah membuat hati kita bergetar merasa takut akan gelar yang Allah berikan kepada umat Islam yaitu,
“Ummatan Wasathan, umat yang menjadi saksi bagi manusia. Bagaimana bisa kita bersaksi jika kita bagian dari pelaku kedzaliman yang keji!”
3 notes
·
View notes
Text
Ruang gerak dakwah
Saat kita sudah lulus kuliah dan harus hidup bermasyarakat di luar lingkungan kampus ruang gerak dakwah sudah mulai terlihat di batasi.
Jika dulu saat sedang aktif menjadi mahasiswa, ruang gerak dakwah terasa sangatlah luas, di tambah lagi jika kita aktif mengikuti organisasi atau unit kegiatan mahasiswa setingkat LDK (Lembaga Dakwah Kampus) misalnya.
Ruang gerak kita sebagai aktivis dakwah sangatlah luas dan memiliki support systems yang baik dari internal organisasi.
Berbanding terbalik jika sudah keluar dari lingkungan tersebut. Di lingkungan masyarakat ruang gerak dakwah tidaklah seluas itu.
Jika sudah bekerja di suatu instansi atau suatu perusahaan akan ada pembatasan aktivitas dakwah. Pembatasan tersebut ada di dalam peraturan tertulis dan memiliki konsekuensi.
Aku sendiri pernah mengalaminya. Saat itu aku membuat story di dua sosial media, Instagram dan Whatsapp. Storynya berisi tentang Zionis Israel berusaha untuk mengganggu jamaah yang sedang i'tikaf di Masjid Al Qibli.
Kasus Pertama: Story di Instagram
Ibuku adalah seorang PNS, alhamdulillah ibuku sudah menjadi PNS selama 23 tahun dari tahun 2000 saat pengangkatan pertama.
Aku sempat tanya dengan Kak Vitara, temanku di komunitas literasi Yuk Iqro. Menurut penjelasan Kak Vitara, jika ada PNS yang melanggar peraturan akan di lepas jabatan PNS nya. Salah satu peraturan yang ada di PNS adalah tidak di perbolehkan melakukan share informasi sensitif contohnya informasi seperti berita Palestina.
Kasus Kedua: Story di WhatsApp
Aku juga membuat story di whatsapp tentang berita Palestina. Ibuku juga mereply storyku dan menyuruhku untuk menghapus story tersebut.
Aku sempat menangis dan sedih karena orang tuaku membatasi ruang gerak dakwah anaknya sendiri. Sedangkan disisi lain informasi tentang Palestina harus selalu di share ke publik. Tujuannya agar dunia tahu ada negara yang direbut kemerdekaannya dan sampai saat ini belum mendapatkan kemerdekaan kembali. Agar dunia tahu, ada penjajahan yang tidak kunjung selesai.
Aku sendiri baru tahu, ternyata dakwah di dunia pekerjaan sangat-sangat di batasi. Pesan dari Kak Vitara, untuk kita yang masih berstatus menjadi mahasiswa dan belum aktif bekerja, kita bisa maksimalkan waktu yang dimiliki untuk berdakwah dan berkarya.
Bandung, 06 April 2023
18 notes
·
View notes
Text
𝗞𝗔𝗧𝗔𝗡𝗬𝗔 𝗗𝗘𝗠𝗢𝗞𝗥𝗔𝗦𝗜 ✍️
Lantang suaramu teriakkan kata demokrasi, tapi tindakan yang kau lakukan cenderung dehumanisasi, banyak yang telah kau perjuangkan, namun lebih banyak lagi yang menjadi korban. Kau melanggar konstitusi, konvensi dan konfederasi. Pikiranmu picik dipenuhi kebohongan, licik tindakanmu nista dan tercela. Berbagai konspirasi massif kau lakukan demi terwujudnya ambisi mimpimu.
Setiap jengkal dari derap langkah mu menindas hak berjuta rakyat, tapi kau tak juga merasa. Sombong mu. Sesuka hati kau letakkan laras senjata mu. Darimu. Banyak ibu yang kehilangan putranya, banyak anak kehilangan ibu bapaknya. Banyak darah tertumpah akibat hasratmu. Tapi masih juga kau merasa benar dan berkata Ana Al Haq. Akulah pemilik kebenaran. Aku bebas lakukan apa saja. Termasuk merampok, memperkosa hak rakyat bahkan jika perlu menghilangkan nyawa orang, akan ku hilangkan. Itulah gunanya aku berkuasa. Siapa menolak patuh ia akan ku binasakan. Jika kalian tidak ingin mati, maka amini ambisi licik ku ini, ku jamin kalian tak akan tersakiti.
Dihadapan rakyat tanpa malu sang bandit berceloteh, meskipun aku congkak, tapi aku masih ada nurani. Lihatlah, aku masih sempat memberi roti kepada para tikus-tikus selokan, masih memberi sekantong darah segar buat para lintah-lintah jalanan. Dan memberi daging pada sekawanan serigala kota.
Biarpun aku sempat di stigmatisasi sebagai mesin penindas, tapi di tengah kesibukanku, aku masih sempat ke panti jompo bersua kepada para tetua ompong eks tapol partai pepaya. Kata rakyat aku serakah, tapi aku juga makhluk beragama, makanya setelah selesai mengaudit harta rampokan, aku berkunjung ke masjid, gereja, kuil, biara, dan pagoda, lalu ku sisipkan harta curian untuk biaya pembangunan rumah tuhan.
Kata mereka aku jahat, padahal di waktu senggang, aku ke pondok fakir miskin, orang-orang yang dalam konstitusi kita dinyatakan berada di bawah tanggung jawab negara. Setelah itu, aku ke panti asuhan melihat para yatim piatu yang orang tuanya setahun lalu mati tertembak senapanku.
Di Sana kita bercengkrama, tegur sapa, saling berbagi rasa dan seperti pada kunjungan-kunjungan sebelumnya uang hasil curian sedikit banyak ku sisipkan untuk bersumbang, berderma, sekedar untuk menunjukan kepada publik, bahwa empati sosial ku, rasa kemanusiaanku juga masih tinggi, walau terkadang ada sedikit luka dehumanisasi. Semua itu ku lakukan demi rakyat, sumpah demi rakyat, rakyat dalam kategori kelompokku. Maksudnya ☯
#Coretantetelawas
#Motivasi #Inspirasi #Quotes #Katabijak #Nasihat #kehidupan #sajak #puisi
Picture by Pinterest
2 notes
·
View notes
Text
Boringarding School Life!
Setelah serangkaian tes dilalui dan packing-packing segala printilan barang yang harus dibawa, tibalah saatnya menjejaki sekolah berasrama atau boarding school dan siapa sangka akan jadi salah satu pengalaman yang berkesan dalam hidup
_
Yap, tema nulis hari ini adalah tentang boarding school semasa SMA dan jujur lumayan bingung mau mulai dari mana karena banyak yang pengen aku ceritain, kayanya kalau saat-saat itu boleh untuk bawa handphone highlights instagram-ku bakal penuh deh! Hal tersebut juga jadi salah satu alasan saat menentukan isi dari buku tahunan angkatan kami dengan tema seluruh rangkaian kegiatan saat di asrama dan sekolah juga segala hal yang berkaitan (saat itu aku diamanahi untuk menjadi bagian dari tim penyusun buku tahunan).
Boarding School yang dikira akan boring ternyata tidak sama sekali, mulai dari menerobos jemuran mengejar waktu counting (hitungan) untuk pergi ke masjid agar tidak kena hukuman, menjadi runner di lima menit sebelum sekolah, ngobrol-ngobrol sambil nunggu antrian kamar mandi, diskusi hingga tengah malam, rapat atau menyelesaikan suatu project sambil sembunyi karena terlampau larut.
Iya kalian ga salah lihat, disini kami 24/7 bersama. Jadi mengerjakan project sampai 5 menit sebelum adzan subuh juga ga akan ditelpon dan disuruh pulang (tapi kalau ketahuan sih tentunya dimarahi dan disuruh bubar sama bunda-bunda asrama). Oiya, disini kita memang memanggil guru-guru kami yang perempuan dengan sebutan bunda :D
24/7 kami juga menghadirkan cerita-cerita baru salah satunya adalah work-life yang ga balance-balance amat tapi berkesan. Seperti rapat di tangga asrama, rapat pinjam kamar orang, rapat sambil gelap-gelapan bahkan ngerjain project mural festival sekolah pakai mode diam tapi ujung-ujungnya pasti disamperin karena sudah melewati batas waktu beraktifitas dan kayanya sih bagaimanapun kita so-so sembunyi kayaknya bakal tetep ketauan (Makasih bun kasih kesempatan beberapa menit lebih lama baru negur negur <3). Eits tapii, tegur menegur bunda yang piket inii ada pengecualian jika memang kegiatan yang lagi dijalani ga bisa ditunda lagi dan udah jelas kami dapat izin (bunda bapak guru kami sangat supportive asal jelas tujuannya hehe), contohnya kaya Laporan Pertanggung Jawaban yang akhirnya ketok palu untuk skorsing penambahan waktu di lima menit sebelum adzan subuh atau hari H pengumpulan Karya Tulis Ilmiah pada pagi hari yang jadi syarat kenaikan kelas 11, kami baru beres print bareng bunda pembimbing di kantor asrama (thank you bunda udah mau repot-repot nemenin anak-anak bimbingannya :’’).
Lagi-lagi aku katakan “boarding School yang dikira akan boring ternyata tidak sama sekali” ditambah dengan kegiatan baru ketika menjadi bagian dari badan eksekutif murid divisi IPTEK yang juga nyambi sebagai tukang jaga labkom, menjadi penyiar di radio asrama (alias toa-toa yang menghubungkan gedung asrama), masuk TV (Properti yang dibuat dari kayu) untuk menyiarkan berita terkini, tulis-tulis laporan acara kegiatan di website sekolah, desain-desain buletin dan banyak lagi.
Seru! disini aku lampirkan foto dalam scrapbook bersama keluarga IPTEK (minus bunda pembina divisi kami yang super duper baik! :D)
Oiya, Scrapbook ini insyaaAllah akan dibahas di lain waktu!
Hal menarik dan berkesan lainnya adalah sepulang liburan semester, semua kamar disesaki makanan dan buah tangan dari berbagai daerah dan negara. Ya benar, Bhinneka Tunggal Ika disini bukan hanya sebatas teori dan cuap-cuap belaka. Berbagai kawan dari sumatera, Bali, Papua, Kalimantan, Jawa bahkan Thailand hingga Qatar ada dalam satu atap asrama.
Segini dulu untuk cerita boarding school life versi aku dan cerita sekolah berasrama di masa peralihan remaja ini sepertinya akan menjadi salah satu cerita MVP di hidupku! :D
- salma wafa writing program, day 1 <3 -
10 notes
·
View notes