#makrifat
Explore tagged Tumblr posts
aainaalyaa · 7 months ago
Text
Tumblr media
Le Sommeil — Sur la Conscience et la Sensibilisation
La question de savoir si l'on peut localiser leur forme endormie tout en étant éveillé dans leur réalité actuelle offre une exploration profonde de la nature de la conscience et de la sensibilisation de soi. En tant que femme réfléchissant à cette notion intrigante, je trouve qu'elle évoque une compréhension plus profonde de notre existence multifacette.
Lorsque nous sommes éveillés, pleinement immergés dans la réalité présente, notre conscience est généralement ancrée dans nos expériences et notre environnement immédiats. Le concept de notre corps endormi devient abstrait, presque insaisissable, suggérant une déconnexion entre notre conscience éveillée et l'état de notre forme physique au repos.
Cette disjonction met en lumière la nature compartimentée de nos expériences conscientes et nous invite à considérer les frontières fluides entre différents états d'être.
La capacité de se souvenir ou même de conceptualiser l'emplacement de notre corps endormi pendant que nous sommes éveillés pourrait symboliser un niveau supérieur de sensibilisation de soi, comblant le fossé entre nos divers états de conscience.
Cette réflexion nous encourage à méditer sur l'interconnexion de nos êtres éveillés et endormis, favorisant une appréciation holistique de notre existence personnelle continue mais dynamique.
Je veux que vous réfléchissiez à cela : dans quelle réalité vivez-vous en ce moment?
— Mle. AainaA-Ridtz A R, Le corps endormi, un voyage au-delà des réalités.
2 notes · View notes
mistikuscinta · 1 year ago
Text
Ngaji bersama gus mukhlason rosyid tentang kajian tauhid
youtube
2 notes · View notes
sufimuda · 2 years ago
Text
Ketika Allah Mencintai...
Di sebuah negeri zaman dulu kala, seorang pelayan raja tampak gelisah. Ia bingung kenapa raja tidak pernah adil terhadap dirinya. Hampir tiap hari, secara bergantian, pelayan-pelayan lain dapat hadiah. Mulai dari cincin, kalung, uang emas, hingga perabot antik. Sementara dirinya tidak. Continue reading Untitled
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sunda-akur · 1 month ago
Text
Dalam tasawuf Islam, makrifat (pengetahuan spiritual) dibagi menjadi 3 tingkatan:
1. Makrifat Zat
1. Mengenal hakikat Allah SWT sebagai Zat yang Maha Esa dan tidak serupa dengan apapun.
2. Memahami keunikan dan kesatuan Allah.
3. Mengalami kesadaran akan kehadiran Allah dalam diri.
Contoh: Rasulullah SAW mengalami makrifat zat saat menerima wahyu.
2. Makrifat Sipat
1. Mengenal sifat-sifat Allah seperti Rahman, Rahim, 'Adil, dan lainnya.
2. Memahami kekuasaan, kebijaksanaan, dan keadilan Allah.
3. Mengalami kesadaran akan kebesaran dan keagungan Allah.
Contoh: Nabi Ibrahim AS mengalami makrifat sipat saat dibakar oleh Raja Namrud.
3. Makrifat Asma
1. Mengenal nama-nama Allah seperti Al-Hayy, Al-Qayyum, Al-Wahid, dan lainnya.
2. Memahami makna dan signifikansi nama-nama tersebut.
3. Mengalami kesadaran akan kehadiran Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh: Nabi Musa AS mengalami makrifat asma saat berkomunikasi dengan Allah melalui semak api.
Sumber
1. Al-Qur'an dan Tafsirnya.
2. Hadits Shahih.
3. Kitab "Al-Futuhat al-Makkiyyah" oleh Ibn Arabi.
4. Kitab "Al-Asma' al-Husna" oleh Imam Al-Ghazali.
5. Situs web IslamQA (islamqa.info).
2 notes · View notes
nurazisramadhan · 10 months ago
Text
Satu Kesulitan Dua Kemudahan
Tumblr media
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (Q.S Al Insyirah 5-6)
Kala itu 1400 tahun yang lalu Di tengah tugas beban dakwah yang semakin berat dan penuh perjuangan. Di tengah tugas dakwah yang semakin banyak tekanan dan perlawanan. Dicaci maki, dituduh sebagai dukun dan pembohong, dijerat lehernya dengan tali, diinjak kepalanya tatkala sujud, disiksa para sahabatnya, bahkan diusir dari kota kelahirannya.
Maka kemudian di tengah peristiwa yang menyesakkan, sebuah pertolongan nyata dari Sang Khalik pun turun untuk menghibur dan melapangkan dada. Melalui salah satu surah Al insyirah namanya.
Surah ini, meskipun singkat namun begitu bermakna, sebab menunjukkan bahwa Allah Maha Mengetahui segala peristiwa yang menimpa Rasul-Nya.
Surah ini, meski tampak sederhana, namun akan sangat berharga sebab bak pelita yang menghibur Baginda Rasulullah saat sedang lara.
Sebagaimana dalamnya makna pada ayat kelima dan keenam di surah ini. Ibnu Abbas menjelaskan bahwa kata al-usr disebut dan diulang dua kali dengan menggunakan redaksi makrifat (khusus) yaitu dengan penambahan alif lam yang berfungsi sebagai al-had adz-dzikri (pembatasan penyebutan). Makna ini juga berarti hakikat kesulitan pada ayat kelima dan keenam sama Sedangkan kata yusra disebutkan dua kali dengan menggunakan redaksi nakirah (umum) tanpa alif lam dan memiliki makna tak terbatas. Lebih jauh, karena menggunakan redaksi nakirah artinya kemudahan pada ayat kelima dan keenam merupakan dua hal yang berbeda dan tak terbatas.
Maka benarlah bahwa setiap kesulitan, yang satu dan definitif itu, Allah SWT pasti akan memberikan kepada kita dua kemudahan.
Yang pertama, menurut Ust Salim A Fillah, Allah menumbuhkan satu kemudahan, yaitu kedewasaan kita berfikir, kegigihan kita untuk menghadapinya, upaya-upaya, perjuangan, dan jihad-jihad kita untuk mengatasinya dengan segenap ikhtiar. Itu sudah akan memberikan kepada kita pendewasaan, peningkatan keterampilan dan kreatifitas karena kita dibatasi oleh kesulitan itu.
Kemudian, Allah memberikan yang kedua; kemudahan yang paripurna. Sesudah berjuang sampai mentok, maka Allah SWT menurunkan pertolongan dan yakinlah bahwa pertolongan Allah itu dekat.
Maka, sebagai seorang hamba, tak pantas rasanya jika kita terus pesimis dan mengeluh tentang ujian-ujian yang kita hadapi padahal pertolongan-Nya itu nyata Maka, sebagai seorang hamba, tak elok jika kita menyerah dengan cobaan yang kita jalani, tersebab ada kemudahan ke depan yang akan menanti.
4 notes · View notes
sua-kata · 1 year ago
Text
Doa Rabithah
Bagai di ujung tanduk, tepat H-1 pendaftaran sidang ditutup, aku malah tersandung masalah dengan dospem 1 ku. Rasanya seperti mustahil untuk bisa ikut sidang periode ini.
Alhamdulillah orang-orang terdekat mengingatkan untuk tetap berhusnudzan kepada Allah. Move on. Usahakan yang terbaik untuk bisa 'merayu Allah' untuk melembutkan hati dospem. Sebisa mungkin aku kerahkan usaha terbaikku, bismillah. Apapun yang terjadi kemudian, aku ikhlaskan. Tawakal. Sekali pun belum bisa sidang atau wisuda periode ini.
"Jangan putus Rabithah," "Shalat di awal waktu, tambah ibadah nafilahnya," "Al-Fatihah, sebut nama dosenmu,"
Tak terhitung berapa banyak air mata yang jatuh saat itu. Diriku bagai terbelah dua, sebagian optimis, sebagian lagi pesimis. Namun sebisa mungkin aku basahi lisan dengan doa rabithah, yang salah satu fadilahnya adalah untuk mempererat tali persaudaran, menyelesaikan pertikaian dengan sesama muslim, melembutkan hati seseorang, dan mendekatkan diri kepada Allah.
اَللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَي مَحَبَّتِكَ وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا وَأَدِمْ وُدَّهَا، وَاهْدِهَا سُبُلَهَا وَامْلَأَهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لاَ يَخْبُوْا وَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ وَاَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ، وَأَمِتْهَا عَلَى الشَّهَادَةِ فِيْ سَبِيْلِكَ إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِ
Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihil qulub, qadijtama-at 'alaa mahabbatik wal taqat 'alaa tha'atik, wa tawahhadat 'alaa da'watik wa ta ahadat ala nashrati syari'atik Fa watsiqillahumma rabithataha, wa adim wuddaha, wah dihaa subulahaa wamla'haa binuurikal ladzi laa yakhbu wasy-syrah shuduroha bi faidil imaanibik wa jamiilit tawakkuli 'alaik wa ahyiha bi ma'rifatik, wa amitha 'alaa syahaadati fii sabiilik Innaka ni'mal maula wa ni'man nashiir. Allahumma Aamiin.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati berkumpul atas dasar cinta kepada-Mu; bertemu atas dasar taat pada-Mu; bersatu atas dasar dakwah kepada-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu. Maka kuatkanlah ya Allah, ikatan pertaliannya; lestarikanlah kasih sayangnya; tunjukkanlah jalannya; dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tiada redup; lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman kepada-Mu dan indahnya tawakal pada-Mu; hidupkanlah ia dengan makrifat kepada-Mu; dan matikanlah ia sebagai syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Aamiin Ya Allah."
MasyaAllah tabarakallah, Kuasa Allah memang benar adanya. Di detik-detik terakhir sidang ditutup, Allah berikan Kuasa-Nya yang lebih dari yang aku kira. Dospem membalas pesanku, lalu kami bimbingan lewat panggilan video. Tak disangka, itu adalah bimbingan terakhirku, dan beliau memperbolehkanku untuk ikut sidang. Ya Rabb. Rasanya tak bisa diibaratkan dengan kata-kata. Alhamdulillah 'ala kulli haal.
Terima kasih, Pak Kyai. Terima kasih, Guruku.
Di saat-saat paling pelik sekali pun, jangan sampai berpaling dari Allah, atau suudzhan atas ketetapan-Nya. Kita hanyalah hamba yang fakir, tidak tahu apa yang Allah pilihkan untuk menjadi takdir. Tetaplah berpegang teguh pada-Nya. Saat senang maupun sedih. Alih-alih merasa jumawa atas kemampuan yang dimiliki, lebih baik selalu berserah diri. Karena segalanya berasal dari-Nya dan akan kembali pada-Nya.
Laa ilaha illa anta. Subhanaka inni kuntu minadzhalimin.
4 notes · View notes
keping-keping · 2 years ago
Text
Orang lain
Dalam semesta Tuhan
Kita tak diciptakan hanya seorang
Kita tak dibiarkan sendirian
Mengapa?
Karena disana letak bahagia,
letak makrifat keimanan
Bahagia memang ada dalam jiwa
Dalam kehangatan cinta kasih Tuhan
Bahagia memang dicari lewat pemahaman, ketaatan, dan kesabaran.
Namun tiada sempurna kebahagiaan
Tanpa kecintaan pada diri orang lain
Orang yang tenang dalam kebahagiaan
Adalah yang penuh cinta
Pada dirinya sendiri, keluarganya, saudaranya, murid2nya dan kepada masyarakat yg lebih luas.
Bahagia berawal dari akal, disertai kemauan, dan cinta kasih pada sesama.
"Tidaklah beriman seorang kamu, sebelum ia cinta kepada saudaranya, sebagaimana cinta kepada dirinya sendiri."
(HR Bukhari dari Anas)
120223
3 notes · View notes
menyingkap-rahasia · 20 days ago
Text
Al-Hikam
Pasal 228-234
"AL-WARID AL-ILAHIYYAH"
٢٢٨ - ٭ مَتٰى وَرَدَتِ الوَارِداَتُ الاِلٰهِيَّةُ عليكَ هَدَمتِ العَوَائدَ عليكَ ، اِنَّ المُلُوكَ اِذدخَلُوا قرْيَةً اَفسَدُوهاَ ٭
228. “Ketika datang kepadamu al-waaridatul-Ilahiyyah,
- maka warid itu akan menghancurkan/melenyapkan kebiasaan-kebiasaan (hawanafsu) mu, seperti isyaroh
- firman Alloh :
- “Sesungguhnya raja-raja (dan balatentaranya) jika masuk (menjajah) ke desa/negara, mereka akan merusaknya (merubah desa).”
- Yang dimaksud al-Waaridatul- Ilahiyyah dalam hikmah ini yaitu :
- rasa cinta dan rindu yang sangat, yang diberikan Alloh ke dalam hati hamba-Nya,
- atau juga rasa ketakutan yang sangat, sehingga bisa menghancurkan dan mengeluarkan kebiasaan dan kesenangan hawa nafsu,
- dan bergegas menuju makrifat dan ridho-Nya.
- Sebagaiman diterangkan dalam hikmah ke 215.
٢٢٩ - ٭ الوَارِدُ يَأتِى مِنْ حَضْرَةِ قهَّارٍ ، لاَجْلِ ذٰلكَ لاَ يُصَادِمهُ شىءٌ الاَّ دَمَغَهُ ، بَلْ نَقذِفُ بِالحَقّ علَى الباَطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَاذاَهُوَزاهِقٌ ٭
229. “ Warid itu datang dari Dzat asma Al-Qohhar (dzat yang perkasa tidak ada yang mengalahkan-Nya),
- karena itu bila warid datang,
- maka tiada sesuatu yang berhadapan dengannya melainkan dimusnahkannya,
- Alloh berfirman :
“Bahkan kami melemparkan yang hak diatas yang bathil,
- lalu ia memusnahkannya.
- Maka yang bathil itu lenyap.”
- Dalam hikmah ini Mu’allif menjelaskan tentang Al warid yang datang kedalam hati hamba dari asma Alloh Al-Qohhar (maha perkasa),
- maka semua yang ada dari hawa nafsu, aghyar (semua selain Alloh) yang ada dalam hati akan dimusnahkan dengan keperkasaan-Nya.
- Sehingga hamba yang diberi warid itu semuanya menjadi hak.
- Yang dimaksud al-Bathil yaitu : segala sesuatu selain Alloh.
٢٣٠ - ٭ كَيْفَ يَحْتَجِبُ الحَقّ ُبِشىءٍ والَّذِى يَحتَجِبُ بِهِ هُوَ فِيهِ ظَاهِرٌ وَمَوجُودٌ حَاضِرٌ ٭
230. “Bagaimana mungkin Al-Haq (Alloh) itu terhijab sesuatu,
- padahal Alloh itu wujud dan nyata
- juga hadir pada segala sesuatu yang kau anggap hijab itu.”
- Dalam kitab ini berulang-ulang kali Mu’allif Syeih ibnu ‘Atho’illah menerangkan tentang Alloh itu tidak bisa dihijab dengan segala sesuatu,
٭ كيفَ يتصوَّرُ ان يحجبهُ شيىءٌ وهوالذى ظهرلِكلّ شيىءٍ ---- الخ٭
- (hikmah ke 16
- "Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Alloh dapat dihijab [dibatasi tirai] oleh sesuatu
- padahal Alloh yang menampakkan [mendhahirkan] segala sesuatu.
- "sampai hikmah ke 23).
- Al-warid, biasa juga disebut Al-Ahwal,
- dan Ahwal itu biasanya menimbulkan al-Amal,
- maka dari itu selanjutnya Muallif menerangkan tentang amal.
٭ لاَ تيأَسْ من قَبولِ عملٍ لَمْ تجِدْ فِيهِ وجوْدُ اْلحُضَُورِ فَرُبَّماَ قبِلَ من العملِ مالم تُدْرِكْ ثمْرَتَهُ عاجِلاً ٭
231. “Jangan putus asa dari diterimanya amal yang belum bisa hadirnya hati (khusuk) karena Alloh,
- sebab terkadang (ada kemungkinan ) Alloh menerima amalmu itu
- padahal kamu belum bisa merasakan (menemukan) buahnya amalmu dengan segera.’
- Sudah diterangkan dalam hikmah-hikmah terdahulu,
- bahwa buahnya amal
(yakni : merasakan manis dan enaknya amal dalam hati ketika mengerjakan amal),
- itu bagian tanda diterimanya amal tersebut.
- Walaupun demikian terkadang Alloh itu menerima amal yang belum bisa merasakan buahnya,
- yang terpenting kamu selalu berusaha taqwa kepada Alloh lahir dan batin,
- ikhlas Lillah dalam beramal,
- dan kamu jangan putus asa karena buahnya amal itu hanya sebagian alamat/tanda diterimanya amal,
- sedang kan tanda itu tidaklah pasti terjadi.
- Dan jangan kamu meninggalkan amal sebab belum bisa hadirnya hati kepada Alloh,
- atau belum bisa merasakan buahnya,
- tapi kewajiban bagimu yaitu dawam/selalu mengerjakan amal itu sampai bisa mendapatkan buahnya amal,
- barang siapa yang mau selalu mengetuk pintu, pastilah dia akan masuk kepintu tersebut.
- Adalah seorang ‘Abid yang selama 49 tahun berada di Makkah, dan selalu berdo’a :
- Labbaika Allohumma Labbaik,
- lalu ada hatif yang mengatakan : tidak, kamu tidak hadir dan tidak beruntung, dan hajimu ditolak(tidak diterima),
- dan ‘Abid tersebut selalu mengerjakan amalan tersebut, dan tidak meninggalkannya,
- suatu hari ada seorang laki-laki datang kepadanya dan memanggilnya : -ya ‘abid labbaik(kesini),
- lalu ada jawaban hatif,:
La Labbaik,
- lalu lelaki tersebut berdiri dan terbesit dalam hatinya :
- orang ini ditolak.
- Lalu Abid memnggil tuannya,
- hai tuanku , engkau mengatakan Labbaik, dan ada jawaban La labbaik, - si ‘Abid menerangkan :
- ini yang terjadi padaku selama 40 tahun, aku selalu mendengar perkataan tersebut,
- tetapi aku selalu bertahan didepan pintu-Nya, walaupun aku ditolak 1000 kali aku tidak akan meninggalkan pintu tersebut,
- Sampai Alloh menerimaku,
- maka ketika ‘Abid mengatakan Labbaik,
- lalu ada jawaban dari Alloh : Labbaika – wa-sa’daika.
-Wallohu a’lam.
٭ لاتُزَكِّيَنَّ واَرِداً لاَتَعلَمُ ثَمرَتهُ فلَيسَ المرَادُمن السَّحابةِ وجودُ الاَمطاَرِ انّما المُرَادُ وجَُودالاَثْمَارِ ٭
232. “Jangan membanggakan (menganggap baik) terhadap Warid, yang belum engkau ketahui buahnya,
- sebab bukan yang diharapkan dari awan itu sekedar hujan,
- tapi tujuan (harapan) yang utama yaitu adanya buah dari pepohonan (tanaman).”
- Apabila warid datang dari Alloh kedalam hatimu,
- akan tetapi tidak menjadikan kamu cinta kepada Robb mu,
- semangat melaksanakan taat kepada- Nya dengan memenuhi hak-hak-Nya ,
- jangan kamu merasa bangga/ senang dengan warid seperti ini,
- karena buah dari pada warid dalam hati itu bisa merubah sifat-sifat hati yang jelek menjadi terpuji,
- seperti keterangan hikmah yang terdahulu.
- Sebagaiman isyaroh dari Muallif tentang datangnya awan tujuan utama nya bukan sekedar hujan,
- tapi hasilnya bumi setelah datangnya hujan yakni berupa buah dari tanaman.
- Begitu juga dengan datangnya Warid/ahwal bukan sekedar amal yang hudhur,
- tapi yang lebih utama yaitu hasil nya
1. Ridho,
2. syukur,
3. dan masuk kedalam An-Nur,
4. dan kemuliaan berjumpa Alloh Al-Ghofur (yang maha pengampun).
- Ingatlah !!
- terkadang warid/ahwal itu bisa menjadi hijab, bagi orang yang berhenti dan bangga pada warid tersebut.
- Sebagian ulama mengatakan :
- Takutlah kamu dengan rasa manis/enaknya taat,
- karena itu bagaikan racun yang membunuh,
- bagi orang yang berhenti pada rasa tersebut,
- janganlah kamu menjadi hambanya hal/warid,
- tapi jadilah hambanya yang memberi hal/wari (yakni Alloh).
٭ لاَتَطْلُبَنَّ بَقَاءَ الوَرِدَاتِ بعدَ انْبَسَطَتْ اَنْوَارَهاَ واَوْدَعَتْ اسْرَارهَا فلكَ فى اللهِ غِنىً عَنْ كُلِّ شَىءٍ وليسَ يُغْنيْكَ عنهُ شىءٌ ٭
233. “Jangan meminta tetapnya warid, setelah kau merasakan/mendapatkan nur-nurnya,
- dan tertangkap semua rahasia- rahasianya,
- maka cukuplah bagimu mengabdi kepada Alloh sehingga tidak membutuh kan sesuatu yang lain-Nya,
- sebab tidak ada sesuatu yang bisa mencukupi kamu tapa pertolongan Alloh.”
- Maksud dari mendapatka Anwar/nurnya warid
- yaitu :
- rusak dan hancurnya kebiasaan hawa nafsumu,
- sehingga hati menjadi bersih dari syahwat jasmaniyyah
- dan kebiasaan nafsum sehingga lahir dan batinnya hanya menghamba kepada Alloh.
- Maksud dari :
- setelah tertangkap rahasia-rahasia warid, yaitu
- adanya Yaqin,
- Tuma’ninah
- dan makrifat dalam hatimu,
- dan adanya Zuhud,
- Ridho,
- dan Taslim,
- dan munculnya rasa Khusyuk,
- tawadhu’
- dan hinanya diri,
dalam hati.
- Itu semua sebagai tanda Al-Warid Al-Ilahiyyah.
- Dan ketahuilah bahwa
-semua warid,
- adanya anwar (cahaya-cahaya),
- tingkat-tingkat maqom kewalian dll,
- itu semua semata-mata anugerah dari Alloh kepada hambanya,
- karena itu hamba tidak boleh bergantung kepada semua itu,
- tapi cukuplah bergantung pada Alloh,
- dan mengabdi kepada-Nya.
- Syeih Abu Sulaiman Ad-daroni ditanya apakah paling utamanya perkara yang bisa mendekatkan diri (taqorrub) kepada Alloh?
- beliau menjawab :
- Supaya Alloh mengetahui bahwa dalam hatimu tidak mengharapkan sesuatu kecuali hanya Alloh,
- baik itu didunia maupun diakhirat.
٭ تَطَلُّعُكَ اِلٰى بقاءِ غَيرِهِ دَلِيلٌ علٰى عدمِ وِجْدَانِكَ لهُ واسْتِحياَشُكَ لفِقدَانِ ماَسوَاهُ دليلٌ علٰى عدمِ وُصْلتكَ بهِ ٭
234. “keinginanmu untuk tetapnya sesuatu selain Alloh itu
- sebagai bukti bahwa kau belum bertemu Alloh,
- dan kerisauan mu karena kehilangan sesuatu selain Alloh
- itu bukti belum wushulnya kamu kepada Alloh.”
- Mengharap tetapnya sesuatu itu berarti cinta pada sesuatu tersebut,
- dan barang siapa mencintai sesuatu pasti dia menjadi hamba sesuatu yang dicintai,
- begitu juga mengharap tetapnya warid, maqom,dan lain-lain
- itu menujukkan kalau dia belum menemukan Alloh,
- dan barang siapa masih berhajat kepada selain Alloh
- itu berarti ia belum makrifat kepada Alloh,
- dan barang siapa masih risau/susah sebab kehilangan ahwal atau warid atau lainnya,
- itu berarti ia belum sampai/Wushul kepada Alloh.
- Karena orang yang sudah sampai itu tidak akan merasa risau/susah sebab kehilangan sesuatu selain Alloh.
- Dan itulah bukti ia telah mencapai derajat yang tinggi,
- akan tetapi selama masih mengingin kan tetapnya sesuatu atau susah dengan hilang/tidak adanya sesuatu,
- maka itu suatu bukti bahwa ia belum mencapai derajat hakikat.
1 note · View note
pamenan · 1 month ago
Text
Mustafakamal Kamal - 06/02/2024
MAHLUK YANG PERTAMA SEKALI ALLAH CIPTAKAN SEBELUM TERCIPTANYA SEGALA SESUATU APA PUNJUA
~~~~●~~~~●~~~~
Ketika sesuatu apa punjua yang belum terbentuk diciptakan oleh Allah Azawajala. Lalu Allah lafaz kan perkataan “Kun,, yang artinya "Jadi,, maka terujut dan jadilah Nur Muhamad yang pertama sekali Allah ciptakan, sebelum segala sesuatu apa punjua terjadi Allah ciptakan. Dan perlu untuk di ingat oleh umat manusia yang memahami atau yang tidak memahami tentang pengajian Awaludin Makrifatullah, pengajian yang di telusuri oleh pakar pakar para ahli ilmu Tasauf yang hidup dizaman kehidupan Imam Maliki, mengkaji tentang kinerja Allah mengikuti jalur ajaran islam mengupas sampai kedasar pondasi. 
Nur Muhamad bukan lah Nabi Muhamad, cuma Nabi Muhamad itu nama panggilan zahirnya Muhamad dan nama panggilan batinya juga Muhamad. Nur Muhamad itu seumpama sebuah mesin kalau kita ambil sebagai kaca perbandingan. Dan sejenis kendaraan Mobil tampa mesin tidak bisa hidup dan tidak bisa bergerak untuk berjalan melakukan aktivitas. Begitu juga terhadap insan manusia yang sampai sekarang ini manusia hidup bisa bergerak melakukan aktivitas di atas Dunia.
Karena manusia itu awal mulanya adalah sebuah daging yang mati tidak bernyawa, kemudian atas kehendak Allah SWT meletakan Nur Muhamad sebagai umpama sebuah mesin kedalam tubuh manusia yang mulanya mati tidak bernyawa, sehingga manusia bisa hidup akibat dari kehendak Allah yang telah meletakan kedalam tubuh manusia, yaitu Nur Muhamad sebagai mesin alat penghidup tubuh manusia, sehingga manusia bisa bergerak dan manusia bisa dapat tau merasa segala sesuatu yang bisa dirasakan oleh insan manusia, maupun yang bisa dirasakan secara zahir atau pun secara batiniah. Dan Nur Muhamad itu setelah Allah ciptakan Allah simpan dalam gumpalan Cahayanya yang bersemayam diatas Kursi Arasy, yaitu Kursi kebesaran Allah Azawajala terletak di tempat yang teramat tinggi, yang baru ada ketika itu hanya Allah dan Nur Muhamad saja.
Semangkin hari Nur Muhamad semangkin bersedih karena tiada teman yang menemani untuk dapat di lihat bentuk ujutnya, rasa kesepian terus mengurungi diri, sebab Allah sang perkasa tidak dapat di lihat bentuk ujutnya, meskipun sifatnya Allah tidak sepicing mata pun lalai untuk menjaga dan menemani Nur Muhamad yang pertama sekali Allah ciptakan. Tetapi Nur Muhamad terus merasa resah dan gelisah, sebab dari hari ke hari hidup merasa sendiri tiada yang terlihat ujutnya untuk di jadikan teman menemani diri.
Setelah itu Allah ciptakan Surga dan Neraka, kemudian Allah letakan Nur Muhamad itu di dalam Surga Adden. Barulah di dalam Surga itu Allah menciptakan para Malaikatnya dengan Cahaya yang Allah keluarkan dari sinar Cahaya pandangan mata Makrifat Allah SWT. Dan kemudian Allah rendamkan jari tanganya kedalam sungai yang mengalir di dalam Surga Adden, lalu Allah percikan air sungai yang ada di jari tangan Allah itu, dan percikan air itu menjadi para Bidadari yang cantik jelita, dengan memiliki bola mata yang menyimpan jutaan sifat kasih sayang. Terkadang timbul pertanyaan dalam fikiran, bagaimana bentuk tangan Allah. Tangan Allah tidak bisa di ukirkan bentuk rupanya, karean dimana adanya semua tangan itulah tangan Allah Azawajala. 
Setelah itu Allah perintahkan kepada Malaikat Zabaniah untuk mengambil sebesar biji zarah (biji bayam) api neraka yang paling panas berwarna hitam didalam jurang neraka jahanam yang paling dalam, api neraka itu untuk Allah ciptakan ibelis yang bernama iprid sebagai nenek moyangnya ibelis yang bisa hidup berkembang biak, dan ada yang menjadi jin ingkar kepada Allah, dan ada jin itu yang di pergunakan dan di peralat oleh manusia. Kemudian Allah panggil dan kumpulkan para Malaykat serta segala yang telah di ciptakan Allah ikut berkumpul di dalam Surga Adden. Disitulah Allah berkata, kata Allah Aku akan menciptakan golongan manusia. 
Lalu niat Allah untuk menciptakan manusia dapat bantahan dari rombongan golongan para Malaikat, kemudian Allah berkata, sesungguhnya Aku mengetahui segala sesuatu yang tidak kalian ketahui, bahkan yang Aku ketahui tidak satu di antara kalian yang bisa mengetahui apa yang Aku ketahui, kata Allah pada Malaikatnya yang tidak pernah para Malaykat itu sekali pun mendungakan pandanganya kepada Allah Azawajala, karena mereka para Malaikat terus tertunduk dan bertafakur di hadapan Allah sampai alam Dunia ini beserta isinya di akhiri oleh Allah dengan datangnya Dunia Kiamat. Karena jika para Malaykat mendungak melihat kepada Allah, cukup terlihat Cahanya Allah saja, akan hangus terbakar sekujur tubuh Malaikat.
Setelah itu barulah Allah menciptakan kejadian ujutnya alam Dunia ini. Sampai enam musim bunga dan enam musim gugur baru selesai Dunia ini bermunculan dari dalam dasar lautan, padahal yang dulunya hanya air lautan meliputi seluruh alam Dunia ini. Dan tanah bumi yang pertama sekali muncul ke permukaan air lautan yang menjadi sebuah negeri, yaitu tanah negeri Babilon terletak didalam negara Iraq, disanalah banyaknya pusara para Nabi Nabi dan pusara para Wali Wali Allah berkubur dalam pelukan perut Bumi. Sehingga dahulu kalanya pasar di kota Bahdad yang berada didalam negara Iraq tempat tumpuan golongan manusia manusia jahiliah, yang bermacam corak ragam bentuk kejahatan terujut didalam pasar Bahdad itu.
Kemudian Allah perintahkan kepada Malaikat Jiberil Alaihisalam sebagai utusan Allah untuk turun ke bumi mengambil segenggam tanah Babilon, niat dan tujuan Allah untuk menciptakan sosok tubuh manusia yang pertama bernama Nabi Adam Alaihisalam. Namun Jiberil tidak berhasil mengambil segenggam tanah Babilon akibat rayuan dan ratapan tanah menghiba hiba kepada Jiberil, akhirnya Jiberil kembali menghadap Allah dengan tangan kosong dan perasaan hampa. Sebab tanah memohon kepada Jiberil dan berkata, hai Jiberil utusan Tuhan janganlah engkau ambil aku, untuk sebagian aku akan di jadikan Tuhan manusia, karena nantiknya manusia itu kalau mereka termasuk manusia yang menentang perintah Tuhan, manusia itu akan di bakar oleh Tuhan di dalam jurang neraka, sesungguhnya yang terbakar itu adalah aku kata tanah kepada Malaikat Jiberil Alaihisalam. 
Begitulah ucapan pengakuan Jiberil di hadapan Allah setelah gagal Jeberil mengambil segenggam tanah Babilon.
Setelah itu Allah mengutus kali kedua kepada Malaikat Mikail Alaihisalam yang tugasnya menjaga langit dan bumi di perintahkan oleh Allah. Namun karena gagalnya Jiberil atas pujuk rayuan tanah, akhirnya Allah mengutus Malaikat Mikail untuk turun ke bumi mengambil segenggam tanah Babilon untuk dibawa kedalam Surga Adden. Tetapi setelah sampai Mikail didalam daerah Babilon, yang didapatinya sama seperti kejadianya pada Malaikat Jiberil ketika Allah perintahkan untuk mengambil segenggam tanah Babilon. Rayuan tanah pun tidak ubahnya seperti apa rayuanya kepada Malaikat Jiberil, ketika tanah merayu pada Malaikat Mikail Alaihisalam. Walhasil yang didapati oleh Malaikat Mikail, adalah sebuah rasa kecewa kegagalan untuk mengambil segenggam tanah Babilon atas perintah Allah untuk dibawak kedalam Surga Adden.
Kemudian Allah perintahkan untuk yang ketiga kalinya pada Malaikat Ezrael, untuk mengambil segenggam tanah Babilon yang berada didalam negara Iraq nama negaranya sekarang ini. Yang namanya tanah itu pun sebagai Mahluk Tuhan yang hidup bernyawa, jauh jauh hari sebelum datangnya Malaikat Ezrael kedalam negeri Babilon. Sudah terasa oleh tanah akan datang Malaikat utusan Tuhan yang tidak bisa untuk dibawak berunding sama sekali. Tepat pada waktu Matahari terbangun dari tidurnya untuk melihat bumi. Malaykat Ezrael Alaihisalam turun memijakan kakinya didalam ranah tanah Babilon, sangat cukup terasa oleh tanah bergetar di persekitaran daerah Babilon saat ketika Malaikat Ezrael berbijak di bumi Babilon.
Sebelum Malaikat Ezrael berucap mengeluarkan kata katanya, tanah telah dulu melakukan sujud sungkam kepada Ezrael, dan berkata menghiba hiba kehadapan Malaikat Ezrael, seperti apa kata kata yang pernah di ucapkan tanah kepada Malaikat Jiberil dan Malaikat Mikail Alaihisalam. Namun langsung di jawab oleh Malaikat Ezrael Alaihisalam. Kata Ezrael berkata pada tanah, aku tidak mau mendengar apa pun rayuan yang kau ucapkan kepada ku tanah, dan aku tidak peduli dengan kata kata suara ratapan dan rintihan hiba dari mu kata Ezrael berkata kepada tanah. Namun yang lebih penting bagi ku untuk patuh dan tunduk kepada Rabb yang telah menciptakan ku. Atas perintahnya yang tidak bisa di mungkiri, aku datang pada mu tanah untuk mengambil mu segenggam akan kubawa kehadapan Rabb yang telah menciptakan ku, kata Malaikat Ezrael yang langsung tanganya meramas dan menggenggam sebingkah tanah Babilon.
Setelah berhasil Ezrael atas perintah Allah dan langsung menghadap pada Rabb yang menciptakanya di dalam Surga Adden. Setelah Ezrael berada di hadapan Allah dengan membawa segenggam tanah Babilon. Allah langsung berucap kepada Malaikat Ezrael Alaihisalam. Kata Allah, karena keberhasilan mu atas perintah Ku Ezrael, engkau akan Aku angkat derajat mu dan akan Aku jadikan engkau sebagai Malaikat Ku, dan akan Aku berikan engkau tugas, tugas mu untuk mencabuti nyawa setiap mahluk yang hidup bernyawa, dan yang telah Ku tentukan batas batas untuk mereka hidup dimana pun tempatnya mereka berada, dan nyawa yang paling terakhir akan engkau cabut, adalah nyawa mu sendiri Ezrael kata Allah berkata pada Malaikat Ezrael Alaihisalam. Lalu Malaikat Ezrael mencoba menolak permintaan Allah untuk dijadikan Malaikat Maut sang pencabut nyawa. Kata Malaikat Ezrael berkata pada Allah. Ya Rabb ya Tuhan ku, janganlah Engkau berikan kepada ku tugas ku sebagai Malaikat pencabut nyawa mahluk Mu. Karena aku takut akan di anggap buruk oleh manusia bila mereka bertemu dengan ku di akhirat nantik.
Lalu Allah berkata. Hai Ezrael tidak ada satu pun manusia yang akan mengetahui Mu apakan lagi mereka untuk membenci Mu, soal ajal kematian yang di Terima oleh manusia. Dan tidak akan pernah satu pun manusia yang bisa berucap untuk menyalahkan Mu bila nyawanya manusia engkau cabut dari jasadnya. Sebab bila ajal kematian datang menjemput manusia, bagi manusia yang bertaqwa kepada Ku, mereka akan tersenyum melihat Cahaya Mu yang datang untuk mencabut nyawanya, dan dengan mudah mereka akan melafaskan ucapan dengan menyebut nama Ku kata Allah kepada Malaikat Ezrael. Tetapi bagi mereka manusia yang ingkar kepada Ku, ketika engkau mendatanginya untuk mencabut nyawanya, sesungguhnya mereka dalam ketakutan, dan mereka sepatah ayat pun tidak akan bisa sama sekali untuk menyebut mengucapkan nama Ku, karena Lidah mereka telah tersentak kedalam kerongkonganya, sehingga Lidah mereka menjadi sangat pendek, sependek ibu jari anak bayi, kata Allah berkata pada Ezrael. Makanya sampai detik saat sekarang ini, tidak pernah satu pun yang kita dengar manusia menyalahkan Malaikat Ezrael bila ada sipolan dan sipolin didatangi ajal kematianya.
Lalu Allah jadikan sosok manusia berjenis kaum lelaki yang diberi nama Adam, terbaring tubuh Adam belum bernyawa di dalam Surga Adden. Kemudian Allah letakan Nur Muhamad kedalam jasad Adam, hidup dan bergerak Adam seketika, serta tiada satu pun Malaikat dan Bidadari yang mendapat izin dari Allah untuk mendekati Adam di dalam Surga Adden. Kemudian Allah bersuara, suara itu terdengar dengan jelas berbunyi di dalam sekujur batang tubuh Adam. Kata Allah Hai Adam, engkau adalah hamba Ku yang Ku ciptakan, dan engkau jauh lebih mulia dari segala mahluk yang telah Ku ciptakan. Dan apa bila engkau akan melakukan segala apa punjua yang akan engkau perbuat. Sebutlah atas nama Ku Pengasih dan Penyayang, karena itu adalah salah satu sifat Ku yang harus engkau pakai kata Allah kepada Adam. Makanya manusia yang pertama sekali melafaskan kata Bismilahirahmanirahim yang artinya pengasih dan penyayang, adalah Nabi Adam Alaihisalam yang mengucapkanya didalam Surga Adden.
Kemudian Allah ajarkan Adam untuk berbicara, setelah itu Allah kumpulkan seluruh Mahluk untuk masuk kedalam Surga Adden. Nah disinilah terjadi penentangan, sehingga Allah melaknat ibelis yang tidak mau patuh atas perintah Allah menyuruh ibelis untuk tunduk kepada Nabi Adam Alaihisalam. Kata Allah tunduk lah kalian semuanya kepada Adam, karena didalam tubuh Adam ada rahasia Ku yang tidak kalian ketahui. Sedangkan rahasia Ku yang ada pada Adam itu, tidak ada pada kalian kata Allah Azawajala. Segala mahluk Malaikat telah tunduk pada Adam, namun ibelis ingkar pada Allah dan tidak mau tunduk kepada Adam. Kemudian Allah timpakan laknatnya pada ibelis yang menentang Allah. Setelah malam berganti siang, Allah melihat Adam terbaring seorang diri didalam Surga Adden. Di waktu Adam tertidur di malam hari, Allah cabut sebilah tulang rusuk Adam sebelah kiri. Sekitika Adam terbangun akibat kicauan unggas unggas yang turut menghuni Surga Adden. Di lihat Adam di samping kirinya ada seorang Wanita yang teramat cantik Anggun dan Jombang Allah berikan namaya Siti Hawa.
Di waktu tangan Adam ingin menjamah tubuh Siti Hawa, tiba tiba terdengar suara berbunyi memenuhi ruangan Surga Adden. Rupanya Allah yang berkata, jangan engkau setuh Wanita itu Adam, namanya Siti Hawa Ku berikan, meskipun dia Ku ciptakan untuk mu, tetapi tidak boleh kau sentuh sebelum akat nikah antara kalian berdua yang bisa menghalalkan hubungan dekat kalian berdua. Maka dari itu Allah panggil Jiberil masuk kedalam Surga Adden, karena Allah akan melansungkan pernikahan antara Adam dan Siti Hawa. Lalu berjalanya pernikahan itu, Allah yang langsung menikahkan Adam dan Siti Hawa, dua kalimah syahadah sebagai maharnya dan Malaykat Jiberil sebagai saksinya. Sesudah itu mulai ibelis mengatur serangan tipu dayanya untuk menjahanamkan Nabi Adam dan Bunda Siti Hawa. Sehingga sampai terbuang dan terusir Nabi Adam dan Bunda Siti Hawa keatas dunia atas perbuatan durjana ibelis laknatullah. Nabi Adam terbuang kedalam ranah Yarusalem, dan Bunda Siti Hawa tercampak kedalam ranah lndia. ~ Editor Top Journalis👍
----------------------
Ezrael Malaikat Sakaratul Maut
Tumblr media
0 notes
hukum-hukum · 2 months ago
Text
Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya
231. BERSIKAP ZUHUD DI DUNIA
إِنَّمَا جَعَلَهَا مَحَلاً لِلْأَغْيَارِ وَمَعْدِنَا لِلْأَكْدَارِ تَزْهِيدًا لَكَ فِيْهَا
- “Sesungguhnya Alloh SWT menjadikan dunia sebagai tempat debu-debu dan sarang segala kotoran dengan tujuan agar Anda zuhud.”
- Apakah Anda mengetahui hakikat kehidupan dunia ini?!
-Ya, dunia ini hanyalah sarang segala debu yang membuat Anda terhalang mengetahui rahasia-Nya,
- dan sarang segala kotoran yang membuat Anda terhalang mendapatkan cahaya-Nya.
- Akibatnya, jikalau Anda terbenam di dalamnya, maka Anda akan larut dalam lumpur kegelapan.
- Sehingga, Anda tidak mendapatkan cahaya hidayah-Nya
- dan tidak mengetahui jalan lurus menuju makrifat-Nya.
- Alloh SWT. sengaja menjadikan dunia sarang segala keburukan agar Anda tidak mencintai dan tergila- gila mendapatkan kenikmatannya.
- Ketahuilah, bahwa semua kenik- matan yang Anda saksikan di muka bumi adalah semu.
- Segala sesuatu yang Anda lihat telah ditipu.
- Janganlah Anda tergoda sehingga Anda meninggalkan kenikmatan hakiki demi kenikmatan palsu.
- Jikalau Anda ingin tamak maka rakuslah terhadap sesuatu yang ada di sisi-Nya.
- Anda tidak akan merugi karena kenikmatan yang Anda dapatkan adalah abadi yang tidak akan tergantikan oleh apa pun.
429
1 note · View note
aainaalyaa · 2 months ago
Text
Tumblr media
لا الہ الا انت سبحانک انی کنت من الظالمین
Are the inner and outer worlds genuinely distinct, or are they merely reflections of a singular essence? If one embraces the truth of Oneness, can there truly be a separation between what resides within and what extends beyond—the first and the last, the beginning and the end, the apparent and the hidden?
To recognise the unity underpinning all existence is to question the divisions we create. Why do we struggle to love ourselves when we are part of the same divine fabric?
Why do we foster discord among one another when we are reflections of the same light?
The profound affirmation, Laa Ilaaha illaa Allah, and the testimony, Muhammadur Rasul Allah, point to this truth. Understanding them deeply is to understand that all existence is interconnected and unified.
In this awareness, let us rebuild the bridges of our relationships—starting with ourselves and extending to those we love. It is through this reconnection that we journey back to the Kingdom of Oneness, where all things converge in divine harmony.
— Mle. AainaA-Ridtz A R, Luce Essere e Amore
1 note · View note
latihanmenulis · 6 months ago
Text
Ruang dalam diri
Menjeda diri sesaat untuk sekedar berhenti berfikir tentang apa yang akan dilakukan nanti dan apa yang akan terjadi nanti.
Aku tau saat ini kamu lagi capek, khawatir, marah, senang, takut, tapi ini hanyalah perasaan bukan sebuah masalah, perasaan itu netral dia bebas kemana saja tidak ada positif dan negatif, orang sehebat apapun pasti akan merasakan gejolak perasaan yang berganti-ganti, jadi santai aja hehe.
Kata kunci dalam melihat sebuah masalah hanya 2 tapi ini adalah versi ku : Harusnya + Nyatanya = (Jika berbeda maka ini adalah masalah), namun apapun yang terjadi kita hanya bisa berbuat pada sesuatu yang ada dalam kendali kita.
Sekuat apapun kamu, sepintar apapun kamu, kamu tidak akan bisa mengubah sesuatu yang diluar kendali kamu.
apa saja yang diluar kendali?
Tentu banyak sekali, ringkaanya adalah segala sesuatu yang diluar diri kamu itu adalah hal-hal yang diluar kendali kamu, contohnya : teman, anggota, kader, cuaca, dll, itu semua diluar kendali maka tidak perlu memusingkan diri, khawatir, takut, tidak perlu, cukup fokus pada apa yang ada dalam kendali kamu.
Ruang dalam diri adalah sebuah ruang yang sering kali terlupakan dan bahkan sering diabaikan.
Transformasi kawan, change? Bagus tapi change tidak akan optimal tanpa transformasi, kenapa?
Change adalah sesuatu yang berubah jika ada yang mengubah dan tidak akan bertahan lama karna tergantung pada sebab yang mengubahnya, hahaha bingung kan? Contoh : Tum Robby buat kontrak pengurus salah satunya adalah zikir pagi bersama" Jika tidak ikut maka dihukum, tum Robby (sebab) karna ada aturan dan ada aktor penggerak maka seluruh anggota menjalankan rutinan zikir pagi bersama-sama, haaaa ini adalah change, kalau besok tum Robby wafat, apakah zikir pagi bersama-sama tetap berjalan? Bisa berjalan bisa tidak, kenapa? Karna perubahannya disebabkan oleh faktor eksternal.
Lalu bagaimana dengan transformasi? Transformasi ini adalah perubahan yang terjadi dari dalam diri atau faktor intenal, sebuah cara pandang yang berubah menjadi nilai atau prinsip terus menjadi pola pikir dan menjelma menjadi sebuah perilaku.
Maka saya sangat meyakini bahwa change tidak sempurna tanpa adanya transformasi.
Lagi-lagi ruang dalam diri, ruang yang sangat butuh diisi dengan sesuatu yang sangat urgent yaitu world view islam, namun semuanya butuh cara. Tidak semua orang terbayang lezat ketika kamu motivasi tentang keajaiban Quran, karna memang tidak semua orang mengenal Quran seperti kamu mengenalnya, maka seorang da'i itu adalah seorang seniman, pandai dalam merangkai metode memiliki renungan dan imajinasi unik yang mungkin tidak terfikir oleh banyak orang. Hari ini Kamu bukan hanya sebagai agen perubahan tapi kamu adalah penggerak perubahan, metode dakwah boleh beda tapi nilai (World View islam) harus tetap sama.
Pesan cinta dari Allah untuk kita dalam surah Ar-ra'd ayat 11 :
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri"
Ruang dalam diri menjadi fokus utama para aktivis dakwah "Pemahaman makna menjadi Seorang hamba" Bukan tiori tapi ke tingkat makrifat tertinggi yaitu soal Rasa.
Mengkader bukan hanya sekedar Produksi SDM, duplikat semangat dan pemahaman, tapi juga mampu mewariskan gerakan, seperti Ahmad Dahlan yang mewariskan gerakan al maun. Allahu Akbar...
Wallahu'alam
1 note · View note
kurung-kuring-aing · 7 months ago
Text
CARA SUPAYA BISA MAKRIFAT
- Supados enggal bisa makrifat, teu aya deui carana teh kedah kieu :
- Pilari sing kapendak Rukun Ma’rifat, ning dina Sifat 20 Alloh mah Wahdaniat, oge eta teh lebet kana Syahna Maca Sahadat.
- Rukun Ma’rifat teh eta :
DZHAT – SIFAT – ASMA – AF’AL
- kedah :
1.Netepkeun heula Kana Dzhat-na Alloh Ta’alla
2 Netepkeun heula Kana Sifat-na Alloh Ta’alla
3. Netepkeun heula Kana Asma-na Alloh Ta’alla
4. Netepkeun heula Kana Af’al-na Alloh Ta’alla
- Kudu geus Sidik/Tasdik Ka Rosululloh
- tah anu 3 Dzat – Sifat – Asma kagolong barang Gaib.
- Ari Gaib teh Aya tapi tanpa bukti.
- Manusa diwajibkeun percaya kanu Gaib.
Da ceuk dalilna oge : 
ALLADINA YU MINUNA BIL GHOIB, Hartosna :
Ari Jalma anu Iman teh anu nekadkeun, ngabenerkeun kana perkara anu Gaib.
- Tapi syahna urang Iman sarta ngaku kana perkara Gaib teh, kedah yakin heula kana barang-barangna.
- Sedengkeun barang Gaib mah henteu katingali ku panon biasa, tapi kedah ku Gaib deui.
- Ari anu Gaib di Wujud Manusa teh sami nyaeta Dzat – Sifat – Asma Alloh tea.
- Janten ditingalina teh kedah ku Gaibna Manusa.
- Geuning saur Hadist oge : 
WALLAHU GHOIBUN AL-INSANU GHOIBUN, Hartosna :
Alloh teh Ghaib manusa oge Ghaib.
- Tah upami urang parantos Awas kana Sifat Hakekat (Dzat- Sifat – Asma),
tanwande urang bisa tepi kana MA’RIFATULLOH.
- ari biasana Alloh teh tetep Jenengan .
- Jenengan saparantosna Isbat (Aya) lahirna manusa.
- Ari Dohirna Manusa teh saparantos gulungna Dzat – Sifat – Asma – Af’al Alloh.
- Margi eta anu 4 teh jadi Huruf Alloh ( ﺍﷲ ) :
1. DZAT NGAJADI HURUF ALIP ( ﺍ )
2. SIFAT JADI HURUF LAM AWAL ( ﻞ )
3. ASMA JADI HURUF LAM AKHIR ( ﻞ )
4. AF’AL NGAJADI HURUF HE ( ﻪ )
- Tapi sanaos jadi Huruf ALIP ( ﺍ ), LAM AWAL ( ﻞ ), LAM AKHIR ( ﻞ ), HE ( ﻪ ). 
teu acan janten Lafadz Alloh, margi teu acan kumplit sareng Tasjid ( ω ).
- Ana kitu atuh Tasjid na teh Sareatna kanyataan Manusa.
- Margi aya Jenengan Allah teh Saparantos aya Manusa.
- Paingan Dawuhan Alloh :
ﺍﻻﺣﻖ ﺒـﺎﻻﺣﻖ ﺍﻻﺣﻖ ﺒـﺎﻻﺣﻖ
ILLA HAQQA BILLA HAQQIN - ILLA HAQQIN BILLA HAQQA
- Tegesna :
-‘ MOAL AYA AING LAMUN EUWEUH MUHAMMAD (MANUSA),
- MOAL AYA MUHAMMAD (MANUSA) LAMUN EUWEH AING’.
- Tetela ‘ Muhammad (manusa) teh henteu aya antarana sareng Alloh. Sesuai numutkeun dalilna :
- WA NAHNU AQRABUN ILAIHI MIN HABLIL WARID
- Hartosna :
Kami lewih deukeut ka maneh, sanajan dibandingkeun urat beuheung jeung beuheung maneh oge.
- Perkawis Jenengan Alloh, saparantos ngupingkeun katerangan na kumaha ibaratna,
supados langkung eces .
- urang conto keun sangkan langkung jelas.
- Conto Sareatna :
- kantos ngadangu jenengan Pamarentah, heg pikiran Kumaha Wujudna Pamarentah teh ?.
- Kapan sadayana oge ngangkeun yen Pamarentah teh anu pang kawasana di nagara mah.
- ari anu disebut Pamarentah teh kedah kacumponan sarat-saratna :
1. Kedah aya Presiden-na
2. Kedah aya Mentri-mentri-na
3. Kedah aya Rahayat-na
4. Kedah aya Wilayah-na
- Upami kacumponan sarat-sarat ieu, nembe syah disebut Pamarentahan.
- Ongkoh disebut Pamarentah tur kawasa, sanajan Presiden oge ari bade Ngalantik teh, sok nyaurkeun kieu :
SAYA ATAS NAMA PAMARENTAH,
tapi wujudna mah kapan teu bisa dituduhkeun.
- Upami nuduh Pamarentah ka Presiden/Raja pan eta mah jelas Presiden/Raja
- Upami nuduh ka Mentri, pan eta mah para Mentri pembantu Presiden.
- Upami nuduh ka Rahayat, pan tos kantenan eta mah Rahayat na.
- Upami nuduh ka Wilayah, kapan puguh eta mah Wilayahna.
-Jadi Jenengan Pamarentah teh Yakin Aya, tapi Tanpa Rupa/Bukti.
- Pikeun ngayakinkeun Ayana, kedah terang heula kana Sifat-sifatna Pamarentah nyaeta :
1. Kedah terang ka Presiden
2. Kedah terang ka Mentri-mentrina
3. Kedah terang ka Rahayatna
4. Kedah terang kana Wilayah legana Nagara.
- Tah anu 4 sifat ieu teh Kaliputan atawa Kapurba Wisesa ku Kakawasaan Pamarentah.
- Eta mah nembe conto Syareat na
- kumaha ari conto Hakekatna ?
Conto numutkeun Hakekatna mah kieu :
- Ari basa Alloh teh jenengan, kumaha Wujudna ?
- sami teu tiasa dituduh-tuduh, ibarat nuduh kana Pamarentah dina Sareat mah.
- cing ayeuna babandingannana :
- Upami nuduh kana Dzat-Na Alloh, ibarat Pamarentahan,
- cing naon barangna dina Diri Manusa ?
- Upami nuduh kana Sifat-Na Alloh, ibarat Presiden, - cing naon barangna dina Diri Manusa ?
- Upami nuduh kana Asma-Na Alloh, ibarat Mentri, - cing naon barangna dina Diri Manusa ?
- Upami nuduh kana Af’al-Na Alloh, ibarat Rahayat katut Wilayahna, - cing naon barangna dina Diri Manusa ?
- Upami parantos terang kana barangna eta anu 4 kalawan Haqul Yakin, katingalina ku Panon Qolbu/Hate, - tah anu kitu disebat Ma’rifat ka Alloh.
- Dupi eta kana Dzat, naha wajib katingalina ? kapan saur Dalil oge :
ﻠﻴﺲ ﻠﻪ ﻤـﻜﺎ ﻦ ﻭﻻ ﺰﻤﺎ ﻦ ﻓﺧﻠﻖ ﺍﻠﻤﻜﺎ ﻦ ﻭﺍﻠﺰﻤﺎ ﻦ
LAESA LAHU MAKANUN WALA ZAMANUN FAKHOLAQO MAKANAN WAL ZAMMAN
- Anu hartosna :
Alloh teu bertempat Manten-Na anu nyiptakeun Waktu sinareng Tempat.
- DZHAT LAESA KAMISLIHI SAEUN anu BILA HAEFIN, BILA MAKANIN 
(Teu tiasa disaruakeun, henteu warna, henteu rupa, henteu imah henteu enggon). - Atuh bade katingali kumaha ?
- Henteu wajib, ningali kana Dzat-Na mah
- wajib teh terang kana Ayana bari Karasa.
- Ibarat kana Seneu, ningali kana Hurungna (sifatna) ari kana Panasna mah asal terang sareng Karasa sami hoyong yakin kana ayana panas,
- atuh kedah dirampa sifatna (hurungna) eta seneu,
- pasti bakal Karasa Panasna.
- Kitu deui upami urang parantos ningali kana Sifat-Na Gusti Alloh, tangtu Karasa Ayana Dzat teh,
- sarta karaos ngaliputannana teh kana sagala Sifat-sifat-Na.
- Jadi Dzat anu langkung Kawasa teh pan Hurung (sifatna seneu) bijilna teh ku ayana Panas.
- Geura buktikeun upami urang bade ngahurungkeun seneu boh ku Kayu Api atawa Gasolin (Bensin),
- kapan siki Kayu Apina teh digesekeun heula kana cangkang kayu api sina panas heula.
- Upama parantos panas kakara bijil Hurungna.
- Di dinya antara Panas sareng Hurung ngagulung jadi hiji (manunggal)
- Jadi Dzat sareng Sifat ngagulung.
Tah kitu, padika Alloh mah nu ngadamel sok ngahiji sareng anu dipidamel (Jumeneng).
- Asal Nafi (teu bukti)
- jadi Isbat (aya bukti).
Nafi – Isbat jadi Hiji (ngagulung).
- Anu mawi Lafadzna LA ILLAHA ILA ALLOH :
1 LA = Kanyataan ayana Dzat
2 ILLAHA = Kanyataan ayana Sifat
3. ILA = Kanyataan ayana Asma
4. ALLOH = Kanyataan ayana Af’al
- Gulungna NAFI = LA ILLAHA ILA
- Sedengkeun ISBAT = ALLOH
1 note · View note
sufimuda · 10 months ago
Text
Kehendak-Nya
Suatu ketika Guru berdiri lama di jendela Surau, menatap keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Saya duduk di belakang Beliau, kira-kira 15 menit Beliau berucap dengan suara pelan, “Tidak ada rencana pribadi aku, hanya rencana Tuhan saja aku ikuti”. Hanya kata itu terucap dari mulut Beliau dan kemudian Beliau masuk kembali ke kamar. Continue reading Kehendak-Nya
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sunda-akur · 2 months ago
Text
Dalam tasawuf Islam, shalat memiliki empat tingkatan spiritual yang disebut:
Tingkatan Shalat
1. *Shalat Syareat*: Shalat yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam, dengan memenuhi rukun dan wajibnya. Tujuannya adalah untuk memenuhi kewajiban agama dan mencapai kesalehan.
2. *Shalat Tarekat*: Shalat yang dilakukan dengan kesadaran dan kekhusyuan, serta memahami makna dan tujuan sebenarnya. Tujuannya adalah untuk mencapai kesucian hati dan kedekatan dengan Allah.
3. *Shalat Hakekat*: Shalat yang dilakukan dengan memahami hakikat dan esensi keesaan Allah. Tujuannya adalah untuk mencapai kesadaran spiritual dan mengalami kehadiran Allah.
4. *Shalat Makrifat*: Shalat yang dilakukan dengan kesadaran penuh akan kehadiran Allah dan memahami rahasia-rahasia spiritual. Tujuannya adalah untuk mencapai kesempurnaan spiritual dan bersatu dengan Allah.
Karakteristik Tiap Tingkatan
1. Shalat Syareat: Fokus pada rukun dan wajib.
2. Shalat Tarekat: Fokus pada kesadaran dan kekhusyuan.
3. Shalat Hakekat: Fokus pada hakikat keesaan Allah.
4. Shalat Makrifat: Fokus pada kesadaran penuh akan kehadiran Allah.
Sumber
1. Kitab "Al-Hikam" oleh Ibn Ataillah.
2. Kitab "Al-Manazir" oleh Al-Qushayri.
3. Kitab "Al-Futuhat al-Makkiyah" oleh Ibn Arabi.
4. Fatwa-fatwa ulama tasawuf terpercaya.
0 notes
mahayaty · 7 months ago
Text
aku sakit lagi hari, alasannya aga bodoh si, keknya kelamaan mandi trs masuk angin. Ya siapa orang tolol yang mandi keknya hampir 2 jam atau mungkin lebih, ngapain? Monolog bikin skenario hidup, menjelaskan konsep ketuhanan yang aku percaya ke tokoh imajinasi, jodoh saya kelak. Well sebenernya di skenario itu, orangnya spesifik si wkwkwkw. Siapa orang yg bilang dengan lantang dia udah ga relevan tp kegoncang dikit lgsg gamon? 🙋
Dalam murun waktu kurang dari 30 hari, kayaknya aku udah sakit 3 kali. Sekali waktu ke jogja ngejar krl, 1 menit lari2an naik turun tangga, pdhl seharian blm makan. Iya tolol emang. Trs ga lama pas krl jalan aku mulai kliyengan, panas dingin, pandangan udah kabur. Udah hampir bgt tu w mau pingsan, berasa hampir mati bro, rilll. Itu pengalaman hampir pingsan pertamaku. Sampe ceper aku minta duduk ke mba2, untung boleh. Nyawaku selamat n ga jadi beban penumpang lain, kalo tiba2 aku pingsan di gerbong krl.
Kedua adalah pas haid bulan kmrn, atau bulan ini yaaa, lupa, intinya akhirnya nuhek ke sini. Dia sakit. Lha kok malem e aku melu masuk angin gegara abis nonton hunger game yg terakhir, kayaknya kelamaan, sampe 2.5 jam an. Trs puncaknya w muntah. Aku ga inget kapan terakhir aku muntah, keknya sd. Trs aku minum teh manis panas, dah mendingan lah itu.
Trs ketiga sekarang. Keknya masuk angin juga. Atau mungkin ini pelebur dosa2ku abis fafifu konsep ketuhanan yg aku yakini di kamar mandi. Iya, di kamar mandi. Keknya ini teguran dari Allah deh, sekian lama sejak smp, pertanyaannya itu2 mulu, n ga berkembang argumennya wkwkkw. Sesat lagi, wkwkwk.
Kenapa aku sadar bahwa itu teguran? Abis itu aku ditemukan Allah sama video al hikam ttg nafsu ttg keterhubungan kita sama Allah. Aku dulu mikir aku selalu ingin melebur keakuanku. Pengen tirakat dll. Trs diingetin, kalo manusia n tuhan tu ga mungkin terhubung lgsg. Bahwa seluruh nur, rahman, rahim, n nikmat beribadah tuh mutlak kehendak Allah. Jangan muluk2 pengen nyampe makrifat dll, jangan maksa Allah. Begitu pula dengan berdoa n bertaubat. Itu semua rezeki dari Allah kalo kita punya kesadaran trsbt. Katanya kita diampuni Allah sebelun kita bertobat, makanya kita punya keinginan buat tobat. Jadi jgn mikir tobatku diterima apa ngga. Kalo ga diterima, dari awal allah gaakan menganugrahi keinginan untuk tobat.
Satu lagi kalimat yg kubaca dari akun twitternya,
"Tak ada yang sia-sia sedikit pun harapanmu pada Allah swt"
0 notes