#makrifat
Explore tagged Tumblr posts
tobathebat · 3 years ago
Text
Alloh Maha Membolak-balikan Hati. Belajarlah Berfikir Terbalik Insya Alloh Lebih Mudah Mengenal Hakekat Alloh #Dakwah #Islam
Alloh Maha Membolak-balikan Hati. Belajarlah Berfikir Terbalik Insya Alloh Lebih Mudah Mengenal Hakekat Alloh #Dakwah #Islam
Setiap muslim seharusnya mengenal tuhannya dengan baik, yaitu: Allah ; satu-satunya Dzat yang berhak untuk disembah dan ditaati. Ma’rifatullah adalah puncak aqidah dan tauhid seorang muslim. Ma’rifatullah merupakan tolak ukur kualitas keislaman dan keimanan seseorang, karena untuk mencapai ketinggian iman seorang muslim harus tahu dan mengenal dengan baik siapa tuhannya.
Tumblr media
View On WordPress
3 notes · View notes
aainaalyaa · 8 days ago
Text
Tumblr media
لا الہ الا انت سبحانک انی کنت من الظالمین
Are the inner and outer worlds genuinely distinct, or are they merely reflections of a singular essence? If one embraces the truth of Oneness, can there truly be a separation between what resides within and what extends beyond—the first and the last, the beginning and the end, the apparent and the hidden?
To recognise the unity underpinning all existence is to question the divisions we create. Why do we struggle to love ourselves when we are part of the same divine fabric?
Why do we foster discord among one another when we are reflections of the same light?
The profound affirmation, Laa Ilaaha illaa Allah, and the testimony, Muhammadur Rasul Allah, point to this truth. Understanding them deeply is to understand that all existence is interconnected and unified.
In this awareness, let us rebuild the bridges of our relationships—starting with ourselves and extending to those we love. It is through this reconnection that we journey back to the Kingdom of Oneness, where all things converge in divine harmony.
— Mle. AainaA-Ridtz A R, Luce Essere e Amore
0 notes
mistikuscinta · 1 year ago
Text
Ngaji bersama gus mukhlason rosyid tentang kajian tauhid
youtube
1 note · View note
sufimuda · 2 years ago
Text
Ketika Allah Mencintai...
Di sebuah negeri zaman dulu kala, seorang pelayan raja tampak gelisah. Ia bingung kenapa raja tidak pernah adil terhadap dirinya. Hampir tiap hari, secara bergantian, pelayan-pelayan lain dapat hadiah. Mulai dari cincin, kalung, uang emas, hingga perabot antik. Sementara dirinya tidak. Continue reading Untitled
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sunda-akur · 5 days ago
Text
Dalam tasawuf Islam, makrifat (pengetahuan spiritual) dibagi menjadi 3 tingkatan:
1. Makrifat Zat
1. Mengenal hakikat Allah SWT sebagai Zat yang Maha Esa dan tidak serupa dengan apapun.
2. Memahami keunikan dan kesatuan Allah.
3. Mengalami kesadaran akan kehadiran Allah dalam diri.
Contoh: Rasulullah SAW mengalami makrifat zat saat menerima wahyu.
2. Makrifat Sipat
1. Mengenal sifat-sifat Allah seperti Rahman, Rahim, 'Adil, dan lainnya.
2. Memahami kekuasaan, kebijaksanaan, dan keadilan Allah.
3. Mengalami kesadaran akan kebesaran dan keagungan Allah.
Contoh: Nabi Ibrahim AS mengalami makrifat sipat saat dibakar oleh Raja Namrud.
3. Makrifat Asma
1. Mengenal nama-nama Allah seperti Al-Hayy, Al-Qayyum, Al-Wahid, dan lainnya.
2. Memahami makna dan signifikansi nama-nama tersebut.
3. Mengalami kesadaran akan kehadiran Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh: Nabi Musa AS mengalami makrifat asma saat berkomunikasi dengan Allah melalui semak api.
Sumber
1. Al-Qur'an dan Tafsirnya.
2. Hadits Shahih.
3. Kitab "Al-Futuhat al-Makkiyyah" oleh Ibn Arabi.
4. Kitab "Al-Asma' al-Husna" oleh Imam Al-Ghazali.
5. Situs web IslamQA (islamqa.info).
2 notes · View notes
nurazisramadhan · 9 months ago
Text
Satu Kesulitan Dua Kemudahan
Tumblr media
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (Q.S Al Insyirah 5-6)
Kala itu 1400 tahun yang lalu Di tengah tugas beban dakwah yang semakin berat dan penuh perjuangan. Di tengah tugas dakwah yang semakin banyak tekanan dan perlawanan. Dicaci maki, dituduh sebagai dukun dan pembohong, dijerat lehernya dengan tali, diinjak kepalanya tatkala sujud, disiksa para sahabatnya, bahkan diusir dari kota kelahirannya.
Maka kemudian di tengah peristiwa yang menyesakkan, sebuah pertolongan nyata dari Sang Khalik pun turun untuk menghibur dan melapangkan dada. Melalui salah satu surah Al insyirah namanya.
Surah ini, meskipun singkat namun begitu bermakna, sebab menunjukkan bahwa Allah Maha Mengetahui segala peristiwa yang menimpa Rasul-Nya.
Surah ini, meski tampak sederhana, namun akan sangat berharga sebab bak pelita yang menghibur Baginda Rasulullah saat sedang lara.
Sebagaimana dalamnya makna pada ayat kelima dan keenam di surah ini. Ibnu Abbas menjelaskan bahwa kata al-usr disebut dan diulang dua kali dengan menggunakan redaksi makrifat (khusus) yaitu dengan penambahan alif lam yang berfungsi sebagai al-had adz-dzikri (pembatasan penyebutan). Makna ini juga berarti hakikat kesulitan pada ayat kelima dan keenam sama Sedangkan kata yusra disebutkan dua kali dengan menggunakan redaksi nakirah (umum) tanpa alif lam dan memiliki makna tak terbatas. Lebih jauh, karena menggunakan redaksi nakirah artinya kemudahan pada ayat kelima dan keenam merupakan dua hal yang berbeda dan tak terbatas.
Maka benarlah bahwa setiap kesulitan, yang satu dan definitif itu, Allah SWT pasti akan memberikan kepada kita dua kemudahan.
Yang pertama, menurut Ust Salim A Fillah, Allah menumbuhkan satu kemudahan, yaitu kedewasaan kita berfikir, kegigihan kita untuk menghadapinya, upaya-upaya, perjuangan, dan jihad-jihad kita untuk mengatasinya dengan segenap ikhtiar. Itu sudah akan memberikan kepada kita pendewasaan, peningkatan keterampilan dan kreatifitas karena kita dibatasi oleh kesulitan itu.
Kemudian, Allah memberikan yang kedua; kemudahan yang paripurna. Sesudah berjuang sampai mentok, maka Allah SWT menurunkan pertolongan dan yakinlah bahwa pertolongan Allah itu dekat.
Maka, sebagai seorang hamba, tak pantas rasanya jika kita terus pesimis dan mengeluh tentang ujian-ujian yang kita hadapi padahal pertolongan-Nya itu nyata Maka, sebagai seorang hamba, tak elok jika kita menyerah dengan cobaan yang kita jalani, tersebab ada kemudahan ke depan yang akan menanti.
4 notes · View notes
sua-kata · 1 year ago
Text
Doa Rabithah
Bagai di ujung tanduk, tepat H-1 pendaftaran sidang ditutup, aku malah tersandung masalah dengan dospem 1 ku. Rasanya seperti mustahil untuk bisa ikut sidang periode ini.
Alhamdulillah orang-orang terdekat mengingatkan untuk tetap berhusnudzan kepada Allah. Move on. Usahakan yang terbaik untuk bisa 'merayu Allah' untuk melembutkan hati dospem. Sebisa mungkin aku kerahkan usaha terbaikku, bismillah. Apapun yang terjadi kemudian, aku ikhlaskan. Tawakal. Sekali pun belum bisa sidang atau wisuda periode ini.
"Jangan putus Rabithah," "Shalat di awal waktu, tambah ibadah nafilahnya," "Al-Fatihah, sebut nama dosenmu,"
Tak terhitung berapa banyak air mata yang jatuh saat itu. Diriku bagai terbelah dua, sebagian optimis, sebagian lagi pesimis. Namun sebisa mungkin aku basahi lisan dengan doa rabithah, yang salah satu fadilahnya adalah untuk mempererat tali persaudaran, menyelesaikan pertikaian dengan sesama muslim, melembutkan hati seseorang, dan mendekatkan diri kepada Allah.
اَللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَي مَحَبَّتِكَ وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا وَأَدِمْ وُدَّهَا، وَاهْدِهَا سُبُلَهَا وَامْلَأَهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لاَ يَخْبُوْا وَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ وَاَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ، وَأَمِتْهَا عَلَى الشَّهَادَةِ فِيْ سَبِيْلِكَ إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِ
Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihil qulub, qadijtama-at 'alaa mahabbatik wal taqat 'alaa tha'atik, wa tawahhadat 'alaa da'watik wa ta ahadat ala nashrati syari'atik Fa watsiqillahumma rabithataha, wa adim wuddaha, wah dihaa subulahaa wamla'haa binuurikal ladzi laa yakhbu wasy-syrah shuduroha bi faidil imaanibik wa jamiilit tawakkuli 'alaik wa ahyiha bi ma'rifatik, wa amitha 'alaa syahaadati fii sabiilik Innaka ni'mal maula wa ni'man nashiir. Allahumma Aamiin.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati berkumpul atas dasar cinta kepada-Mu; bertemu atas dasar taat pada-Mu; bersatu atas dasar dakwah kepada-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu. Maka kuatkanlah ya Allah, ikatan pertaliannya; lestarikanlah kasih sayangnya; tunjukkanlah jalannya; dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tiada redup; lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman kepada-Mu dan indahnya tawakal pada-Mu; hidupkanlah ia dengan makrifat kepada-Mu; dan matikanlah ia sebagai syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Aamiin Ya Allah."
MasyaAllah tabarakallah, Kuasa Allah memang benar adanya. Di detik-detik terakhir sidang ditutup, Allah berikan Kuasa-Nya yang lebih dari yang aku kira. Dospem membalas pesanku, lalu kami bimbingan lewat panggilan video. Tak disangka, itu adalah bimbingan terakhirku, dan beliau memperbolehkanku untuk ikut sidang. Ya Rabb. Rasanya tak bisa diibaratkan dengan kata-kata. Alhamdulillah 'ala kulli haal.
Terima kasih, Pak Kyai. Terima kasih, Guruku.
Di saat-saat paling pelik sekali pun, jangan sampai berpaling dari Allah, atau suudzhan atas ketetapan-Nya. Kita hanyalah hamba yang fakir, tidak tahu apa yang Allah pilihkan untuk menjadi takdir. Tetaplah berpegang teguh pada-Nya. Saat senang maupun sedih. Alih-alih merasa jumawa atas kemampuan yang dimiliki, lebih baik selalu berserah diri. Karena segalanya berasal dari-Nya dan akan kembali pada-Nya.
Laa ilaha illa anta. Subhanaka inni kuntu minadzhalimin.
3 notes · View notes
keping-keping · 2 years ago
Text
Orang lain
Dalam semesta Tuhan
Kita tak diciptakan hanya seorang
Kita tak dibiarkan sendirian
Mengapa?
Karena disana letak bahagia,
letak makrifat keimanan
Bahagia memang ada dalam jiwa
Dalam kehangatan cinta kasih Tuhan
Bahagia memang dicari lewat pemahaman, ketaatan, dan kesabaran.
Namun tiada sempurna kebahagiaan
Tanpa kecintaan pada diri orang lain
Orang yang tenang dalam kebahagiaan
Adalah yang penuh cinta
Pada dirinya sendiri, keluarganya, saudaranya, murid2nya dan kepada masyarakat yg lebih luas.
Bahagia berawal dari akal, disertai kemauan, dan cinta kasih pada sesama.
"Tidaklah beriman seorang kamu, sebelum ia cinta kepada saudaranya, sebagaimana cinta kepada dirinya sendiri."
(HR Bukhari dari Anas)
120223
3 notes · View notes
bayuvedha · 2 years ago
Photo
Tumblr media
"Ya Rabb, sesungguhnya engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati berkumpul atas dasar cinta kepada-Mu, bertemu atas dasar taat pada-Mu, bersatu atas dasar dakwah kepada-Mu, berjanji setia untuk membela syariat-Mu. Maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, jagakanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tiada redup.. Lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman kepada-Mu dan indahnya tawakal pada-Mu, Hidupkan dengan makrifat kepada-Mu, dan matikansebagai syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Aamiin Ya Allah." #vd #bayuvedha #doa #ukhuwah #muhasabah #kontenkreator #ig #post #me #moodbooster #syiarklik #savejomblo (di Masjid As Sholihin) https://www.instagram.com/p/CnF6DCCh-t3u10xFpCq9dlNf9yaomHP9Kp9nL80/?igshid=NGJjMDIxMWI=
2 notes · View notes
menyingkap-rahasia · 3 days ago
Text
Al-Hikam
Pasal 9
Amal, Ahwal dan Warid
- "AHWAL AKAN MENENTUKAN A'MAAL"
تَـنَوَّعَتْ أَجْنَاسُ اْلأَعْمَالِ لِـتَـنَوُّعِ وَارِدَاتِ اْلأَحْوَالِ
- "Beragamnya jenis amal-amal itu disebabkan oleh beragamnya warid-warid (yang turun) pada ahwal-ahwal (hamba-Nya)."
- Syarah
- Warid 
adalah terminologi suluk yang banyak ditemukan dalam Al-Hikam.
- Makna sederhana warid adalah karunia Alloh yang turun kepada seorang hamba.
- Proses turunnya warid terkait dengan kesiapan qalb ,
- dalam hal ini adalah kadar ahwal si hamba.
-Sebagai contoh, dalam Al-Quran Alloh berfirman:
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا ...
- Tidak dianugerahkan (al-hasanah) itu melainkan kepada orang-orang yang sabar ... 
- Q.S. Al-Fushilat [41]: 35
- Dalam ayat di atas, 
sabar adalah ahwal si hamba, dan al-hasanah yang dianugrahkan merupakan warid yang Alloh karuniakan.
- Namun dalam pasal ini
Ibnu Athaillah tidak hanya berbicara tentang ahwal dan warid
- namun juga berbicara keterkaitan antara warid dan amal.
- Bahwa warid yang diterima seorang hamba terkait dengan amal hamba tersebut.
- Amal yang dimaksud disini adalah berupa amal yang khusus,
- yakni amal atau dharma yang terkait dengan misi hidup atau jati diri seseorang.
- Haruslah dipahami bahwa 
- jatidiri setiap manusia adalah unik dan berbeda.
- Suatu warid yang Alloh karuniakan kepada seorang hamba pasti akan mengungkap jati diri hamba tersebut.
- Seorang nabi, seorang rasul, seorang wali, seorang mursyid, seorang raja, seorang ilmuwan,
- masing-masing memiliki amal-amal yang khusus terkait jatibdirinya.
- Misalkan seorang hamba yang jati dirinya sebagai mursyid,
- maka akan dikaruniai warid berupa pengetahuan atau kemampuan untuk membimbing murid-muridnya.
- Dalam pandangan tasawuf, Hal diartikan sebagai pengalaman rohani dalam proses mencapai hakikat dan makrifat.
- Hal merupakan zauk atau rasa yang berkaitan dengan hakikat ketuhanan yang melahirkan makrifatulloh (pengenalan tentang Alloh).
- tanpa Hal tidak ada hakikat dan tidak diperoleh makrifat.
- Ahli ilmu membina makrifat melalui dalil ilmiah
- tetapi ahli tasawuf bermakrifat melalui pengalaman tentang hakikat.
- Sebelum memperoleh pengalaman hakikat, ahli kerohanian terlebih dahulu memperoleh kasyaf
-yaitu terbuka keghoiban kepadanya.
- Ada orang mencari kasyaf yang dapat melihat makhluk ghaib seperti jin.
- Dalam proses mencapai hakikat ketuhanan kasyaf yang demikian tidak penting.
- Kasyaf yang penting adalah yang dapat mengenali tipu daya syaitan yang bersembunyi dalam berbagai bentuk dan suasana dunia ini.
- Rosululloh saw. sendiri sebagai ahli kasyaf yang paling unggul hanya melihat Jibrail a.s dalam rupanya yang asli 2 kali saja,
- walaupun pada setiap kali Jibrail a.s menemui Rosululloh saw. dengan rupa yang berbeda-beda,
- Rosululloh tetap mengenalinya sebagai Jibrail a.s.
- Bila seseorang ahli kerohanian memperoleh kasyaf
- maka dia telah bersedia untuk menerima kedatangan Hal atau zauk
- yaitu pengalaman kerohanian tentang hakikat ketuhanan.
- Hal tidak mungkin diperoleh dengan beramal dan menuntut ilmu.
- Sebelum ini pernah dinyatakan bahawa tidak ada jalan untuk masuk ke dalam gerbang makrifat.
- Seseorang hanya mampu beramal dan menuntut ilmu untuk sampai pintu gerbangnya.
- Apabila sampai di situ seseorang hanya menanti karunia Alloh,
- semata-mata karunia Alloh yang membawa makrifat kepada hamba- hamba-Nya.
- karunia Alloh yang mengandung makrifat itu dinamakan Hal.
- Ada orang yang memperoleh Hal sekali saja
- dan dikuasai oleh Hal dalam waktu yang tertentu saja
- dan ada juga yang terus-menerus di dalam Hal.
- Hal yang terus-menerus atau berkekalan dinamakan wishol
- yaitu penyerapan Hal secara terus-menerus, kekal atau baqo'.
- Orang yang mencapai wishol akan terus hidup dengan cara Hal yang terjadi.
- Hal-hal (ahwal) dan wishol bisa dibagi menjadi 5 macam:
1. Abid:
Abid adalah orang yang dikuasai oleh Hal atau zauk yang membuat dia merasakan dengan sangat bahwa dirinya hanyalah seorang hamba yang tidak memiliki apa-apa dan tidak mempunyai daya dan upaya untuk melakukan sesuatu.
- Kekuatan, usaha, bakat-bakat dan apa saja yang ada dengannya adalah daya dan upaya yang dari Alloh.
- Semuanya itu adalah karunia Alloh semata-mata.
- Alloh sebagai Pemilik yang sebenarnya,
- apabila Dia memberi, maka Dia berhak mengambil kembali pada masa yang Dia kehendaki.
- Seorang abid benar-benar bersandar kepada Alloh swt
- sekiranya dia melepaskan sandaran itu dia akan jatuh,
- kerana dia benar-benar melihat dirinya kehilangan apa yang datangnya dari Alloh swt.
2. Asyikin:
Asyikin ialah orang yang memandang sifat Keindahan Alloh swt.
- Rupa, bentuk, warna dan ukuran tidak menjadi soal kepadanya
- kerana apa saja yang dilihatnya menjadi cermin yang dia melihat Keindahan serta Keelokan Allah swt di dalamnya.
- Amal atau kelakuan asyikin ialah gemar merenungi alam dan memuji Keindahan Alloh swt pada apa yang disaksikannya.
- Dia boleh duduk menikmati keindahan alam beberapa jam tanpa merasa jemu.
- Kilauan ombak dan titikan hujan memukau pandangan hatinya.
- Semua yang kelihatan adalah warna Keindahan dan Keelokan Alloh swt.
- Orang yang menjadi asyikin tidak memperdulikan lagi adab dan peraturan masyarakat.
- Kesedarannya bukan lagi pada alam ini.
- Dia mempunyai alamnya sendiri yang di dalamnya hanyalah Keindahan Alloh swt.
3. Muttakholiq:
Muttakholiq adalah orang yang mencapai yang Haq dan bertukar sifatnya.
- Hatinya dikuasai oleh suasana Qurbi Faroidh atau Qurbi Nawafil.
- Dalam Qurbi Faroidh,
muttakholiq merasakan dirinya adalah alat dan Alloh swt menjadi Pengguna alat.
- Dia melihat perbuatan atau kelakuan dirinya terjadi tanpa dia merancang dan campur tangan,
- bahkan dia tidak mampu mengubah apa yang akan terjadi pada kelakuan dan perbuatannya.
- Dia menjadi orang yang berpisah daripada dirinya sendiri.
- Dia melihat dirinya melakukan sesuatu perbuatan seperti dia melihat orang lain yang melakukannya,
- yang dia tidak berdaya mengawal atau mempengaruhinya.
-Hal Qurbi Faraidh
adalah dia melihat bahwa Alloh swt melakukan apa yang Dia kehendaki.
- Perbuatan dia sendiri adalah gerakan Alloh swt,
- dan diamnya juga adalah gerakan Allah swt.
- Orang ini tidak mempunyai kehendak sendiri, tidak ada ikhtiar dan tadbir.
- Apa yang mengenai dirinya, seperti perkataan dan perbuatan, berlaku secara spontan.
- Kelakuan atau amal Qurbi Faroidh ialah bercampur-campur di antara logika dengan tidak logika,
- mengikut adat dengan merombak adat,
- kelakuan alim dengan jahil.
- Dalam banyak perkara penjelasan yang boleh diberikannya ialah, "Tidak tahu!
- Alloh swt berbuat apa yang Dia kehendaki".
- Dalam suasana Qurbi Nawafil pula muttakholiq melihat dengan mata hatinya sifat-sifat Alloh swt
- dan dia menjadi pelaku atau pengguna sifat-sifat tersebut,
- yaitu dia menjadi khalifah dirinya sendiri.
- Hal Qurbi Nawafil
ialah berbuat dengan izin Allkh swt kerana Allkh swt memberikan kepada nya untuk berbuat sesuatu.
- Contoh Qurbi Nawafil
adalah kelakuan Nabi Isa a.s yang membentuk rupa burung dari tanah liat lalu menyuruh burung itu terbang dengan izin Alloh swt,
- juga kelakuan beliau a.s menyeru orang mati supaya bangkit dari kuburnya.
- Nabi Isa a.s melihat sifat-sifat Alloh swt yang diizinkan menjadi kemampuan beliau,
- sebab itu beliau tidak ragu-ragu untuk menggunakan kemampuan tersebut menjadikan burung dan menghidupkan orang mati dengan izin Alloh swt.
4. Muwahhid:
Muwahhid fana' dalam dzat,
- dzatnya lenyap dan DZat Mutlak yang menguasainya.
- bagi muwahhid ialah dirinya tidak ada, yang ada hanya Alloh swt.
- Orang ini telah putus hubungannya dengan kesedaran basyariah dan sekalian maujud.
- Kelakuan atau amalnya tidak lagi seperti manusia biasa karena dia telah terlepas dari sifat-sifat kemanusiaan dan kemakhlukan.
- Misalkan dia bernama Abdullah, dan jika ditanya kepadanya di manakah Abdullah,
- maka dia akan menjawab Abdullah tidak ada, yang ada hanyalah Alloh!
- Dia benar-benar telah lenyap dari ke'Abdullah-an' dan benar-benar dikuasai oleh ke'Alloh-an'.
- Ketika dia dikuasai oleh hal dia terlepas dari pada beban hukum syarak.
- Dia telah fana dari 'aku' dirinya dan dikuasai oleh kewujudan 'Aku Hakiki'.
- Walau bagaimana pun sikap dan kelakuannya dia tetap dalam ridho Alloh swt.
- Apabila dia tidak dikuasai oleh hal, kesedarannya kembali dan dia menjadi ahli syariat yang taat.
- Perlu diketahui bahwa hal tidak boleh dibuat-buat dan orang yang dikuasai oleh hal tidak berupaya menahannya.
- Orang-orang sufi bersepakat mengatakan bahawa siapa yang mengatakan, "Ana al-Haq!" sedangkan dia masih sadar tentang dirinya maka orang tersebut adalah sesat dan kufur!
5. Mutahaqqiq:
Mutahaqqiq ialah orang yang setelah fana dalam dzat turun kembali kepada kesedaran sifat,
- seperti yang terjadi kepada nabi-nabi dan wali-wali demi melaksanakan amanat sebagai khalifah Alloh di muka bumi dan kehidupan dunia yang wajib diurusi.
- Dalam kesadaran dzat seseorang tidak keluar dari khalwatnya dengan Alloh swt
- dan tidak peduli tentang keruntuhan rumah tangga dan kehancuran dunia seluruhnya.
- Sebab itu orang yang demikian tidak boleh dijadikan pemimpin.
- Dia mesti turun kepada kesedaran sifat barulah dia boleh memimpin orang lain.
- Orang yang telah mengalami kefanaan dalam zat
- kemudian disadarkan dalam sifat adalah benar-benar pemimpin yang dilantik oleh Alloh s.w.t menjadi Khalifah-Nya untuk memakmurkan makhluk Alloh swt
- dan memimpin umat manusia menuju jalan yang diridhoi Alloh swt.
- Orang inilah yang menjadi ahli makrifat yang sejati,
- ahli hakikat yang sejati,
- ahli thorikoh yang sejati
- dan ahli syariat yang sejati,
- berkumpul padanya dalam satu kesatuan yang menjadikannya Insan Robbani.
- Insan Robbani peringkat tertinggi ialah para nabi-nabi
- dan Alloh karuniakan kepada mereka maksum,
- sementara yang tidak menjadi nabi dilantik sebagai wali-Nya yang diberi perlindungan dan pemeliharaan
1 note · View note
hukum-hukum · 15 days ago
Text
Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya
231. BERSIKAP ZUHUD DI DUNIA
إِنَّمَا جَعَلَهَا مَحَلاً لِلْأَغْيَارِ وَمَعْدِنَا لِلْأَكْدَارِ تَزْهِيدًا لَكَ فِيْهَا
- “Sesungguhnya Alloh SWT menjadikan dunia sebagai tempat debu-debu dan sarang segala kotoran dengan tujuan agar Anda zuhud.”
- Apakah Anda mengetahui hakikat kehidupan dunia ini?!
-Ya, dunia ini hanyalah sarang segala debu yang membuat Anda terhalang mengetahui rahasia-Nya,
- dan sarang segala kotoran yang membuat Anda terhalang mendapatkan cahaya-Nya.
- Akibatnya, jikalau Anda terbenam di dalamnya, maka Anda akan larut dalam lumpur kegelapan.
- Sehingga, Anda tidak mendapatkan cahaya hidayah-Nya
- dan tidak mengetahui jalan lurus menuju makrifat-Nya.
- Alloh SWT. sengaja menjadikan dunia sarang segala keburukan agar Anda tidak mencintai dan tergila- gila mendapatkan kenikmatannya.
- Ketahuilah, bahwa semua kenik- matan yang Anda saksikan di muka bumi adalah semu.
- Segala sesuatu yang Anda lihat telah ditipu.
- Janganlah Anda tergoda sehingga Anda meninggalkan kenikmatan hakiki demi kenikmatan palsu.
- Jikalau Anda ingin tamak maka rakuslah terhadap sesuatu yang ada di sisi-Nya.
- Anda tidak akan merugi karena kenikmatan yang Anda dapatkan adalah abadi yang tidak akan tergantikan oleh apa pun.
429
1 note · View note
aainaalyaa · 4 months ago
Text
Tumblr media
A Journey into Supra-Consciousness
Unravelling the Mysteries of Movement, Perception, and Timelessness
In the intricate dance of existence, our understanding of the body and spirit often feels like the tip of an unfathomable iceberg. How do humanity, beings of flesh and thought, translate the intangible impulse of intention into the tangible action of movement? This question, deceptively simple, pulls us into the depths of the physical form, where the secrets of motion lie shrouded in mystery.
Consider the marvel of your own body—each movement, whether deliberate or unconscious, is a testament to an unseen dialogue between the mind and its vessel. How do these signals, mere electrical impulses, transform into the grace of a step, the precision of a hand, or the beating of a heart? Is it within the realm of the supra-conscious that this alchemy occurs, where thought and form converge in a dance of existence?
Yet, the body is not merely a machine responding to commands; it is a complex web of sensations, constantly communicating with the spirit. Every twinge of pain, every flush of warmth, every breath drawn—is a message from the depths of the being. But how often do humanity truly listen? How is it that these signals, which guide us through life, are so easily overlooked or misunderstood? Perhaps it is within the supra-conscious that we might find the key to deciphering these messages, allowing us to truly understand the language of our own bodies.
And then there is the matter of time—a concept that governs your lives with relentless precision. How young are you? How much time do you believe you have to unravel these mysteries? The illusion of youth grants us the comfort of perceived abundance, yet the supra-conscious reminds us that understanding is a pursuit that transcends time. The exploration of self, body, and mind is not bound by age but by the depth of our curiosity and the courage to delve into the unknown.
In the end, the journey into the supra-conscious is one of perpetual discovery. It is a path that beckons us to question, to understand, and to transcend the boundaries of what we believe to be true. By engaging with these profound questions of movement, perception, and timelessness, we step closer to a deeper understanding of ourselves and the enigmatic dance of existence in which we all partake.
Mle. AainaA-Ridtz A R, Unravelling the Mysteries of Movement, Perception, and Timelessness — A Journey into Supra-Consciousness
0 notes
latihanmenulis · 5 months ago
Text
Ruang dalam diri
Menjeda diri sesaat untuk sekedar berhenti berfikir tentang apa yang akan dilakukan nanti dan apa yang akan terjadi nanti.
Aku tau saat ini kamu lagi capek, khawatir, marah, senang, takut, tapi ini hanyalah perasaan bukan sebuah masalah, perasaan itu netral dia bebas kemana saja tidak ada positif dan negatif, orang sehebat apapun pasti akan merasakan gejolak perasaan yang berganti-ganti, jadi santai aja hehe.
Kata kunci dalam melihat sebuah masalah hanya 2 tapi ini adalah versi ku : Harusnya + Nyatanya = (Jika berbeda maka ini adalah masalah), namun apapun yang terjadi kita hanya bisa berbuat pada sesuatu yang ada dalam kendali kita.
Sekuat apapun kamu, sepintar apapun kamu, kamu tidak akan bisa mengubah sesuatu yang diluar kendali kamu.
apa saja yang diluar kendali?
Tentu banyak sekali, ringkaanya adalah segala sesuatu yang diluar diri kamu itu adalah hal-hal yang diluar kendali kamu, contohnya : teman, anggota, kader, cuaca, dll, itu semua diluar kendali maka tidak perlu memusingkan diri, khawatir, takut, tidak perlu, cukup fokus pada apa yang ada dalam kendali kamu.
Ruang dalam diri adalah sebuah ruang yang sering kali terlupakan dan bahkan sering diabaikan.
Transformasi kawan, change? Bagus tapi change tidak akan optimal tanpa transformasi, kenapa?
Change adalah sesuatu yang berubah jika ada yang mengubah dan tidak akan bertahan lama karna tergantung pada sebab yang mengubahnya, hahaha bingung kan? Contoh : Tum Robby buat kontrak pengurus salah satunya adalah zikir pagi bersama" Jika tidak ikut maka dihukum, tum Robby (sebab) karna ada aturan dan ada aktor penggerak maka seluruh anggota menjalankan rutinan zikir pagi bersama-sama, haaaa ini adalah change, kalau besok tum Robby wafat, apakah zikir pagi bersama-sama tetap berjalan? Bisa berjalan bisa tidak, kenapa? Karna perubahannya disebabkan oleh faktor eksternal.
Lalu bagaimana dengan transformasi? Transformasi ini adalah perubahan yang terjadi dari dalam diri atau faktor intenal, sebuah cara pandang yang berubah menjadi nilai atau prinsip terus menjadi pola pikir dan menjelma menjadi sebuah perilaku.
Maka saya sangat meyakini bahwa change tidak sempurna tanpa adanya transformasi.
Lagi-lagi ruang dalam diri, ruang yang sangat butuh diisi dengan sesuatu yang sangat urgent yaitu world view islam, namun semuanya butuh cara. Tidak semua orang terbayang lezat ketika kamu motivasi tentang keajaiban Quran, karna memang tidak semua orang mengenal Quran seperti kamu mengenalnya, maka seorang da'i itu adalah seorang seniman, pandai dalam merangkai metode memiliki renungan dan imajinasi unik yang mungkin tidak terfikir oleh banyak orang. Hari ini Kamu bukan hanya sebagai agen perubahan tapi kamu adalah penggerak perubahan, metode dakwah boleh beda tapi nilai (World View islam) harus tetap sama.
Pesan cinta dari Allah untuk kita dalam surah Ar-ra'd ayat 11 :
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri"
Ruang dalam diri menjadi fokus utama para aktivis dakwah "Pemahaman makna menjadi Seorang hamba" Bukan tiori tapi ke tingkat makrifat tertinggi yaitu soal Rasa.
Mengkader bukan hanya sekedar Produksi SDM, duplikat semangat dan pemahaman, tapi juga mampu mewariskan gerakan, seperti Ahmad Dahlan yang mewariskan gerakan al maun. Allahu Akbar...
Wallahu'alam
1 note · View note
sufimuda · 9 months ago
Text
Kehendak-Nya
Suatu ketika Guru berdiri lama di jendela Surau, menatap keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Saya duduk di belakang Beliau, kira-kira 15 menit Beliau berucap dengan suara pelan, “Tidak ada rencana pribadi aku, hanya rencana Tuhan saja aku ikuti”. Hanya kata itu terucap dari mulut Beliau dan kemudian Beliau masuk kembali ke kamar. Continue reading Kehendak-Nya
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kurung-kuring-aing · 5 months ago
Text
CARA SUPAYA BISA MAKRIFAT
- Supados enggal bisa makrifat, teu aya deui carana teh kedah kieu :
- Pilari sing kapendak Rukun Ma’rifat, ning dina Sifat 20 Alloh mah Wahdaniat, oge eta teh lebet kana Syahna Maca Sahadat.
- Rukun Ma’rifat teh eta :
DZHAT – SIFAT – ASMA – AF’AL
- kedah :
1.Netepkeun heula Kana Dzhat-na Alloh Ta’alla
2 Netepkeun heula Kana Sifat-na Alloh Ta’alla
3. Netepkeun heula Kana Asma-na Alloh Ta’alla
4. Netepkeun heula Kana Af’al-na Alloh Ta’alla
- Kudu geus Sidik/Tasdik Ka Rosululloh
- tah anu 3 Dzat – Sifat – Asma kagolong barang Gaib.
- Ari Gaib teh Aya tapi tanpa bukti.
- Manusa diwajibkeun percaya kanu Gaib.
Da ceuk dalilna oge : 
ALLADINA YU MINUNA BIL GHOIB, Hartosna :
Ari Jalma anu Iman teh anu nekadkeun, ngabenerkeun kana perkara anu Gaib.
- Tapi syahna urang Iman sarta ngaku kana perkara Gaib teh, kedah yakin heula kana barang-barangna.
- Sedengkeun barang Gaib mah henteu katingali ku panon biasa, tapi kedah ku Gaib deui.
- Ari anu Gaib di Wujud Manusa teh sami nyaeta Dzat – Sifat – Asma Alloh tea.
- Janten ditingalina teh kedah ku Gaibna Manusa.
- Geuning saur Hadist oge : 
WALLAHU GHOIBUN AL-INSANU GHOIBUN, Hartosna :
Alloh teh Ghaib manusa oge Ghaib.
- Tah upami urang parantos Awas kana Sifat Hakekat (Dzat- Sifat – Asma),
tanwande urang bisa tepi kana MA’RIFATULLOH.
- ari biasana Alloh teh tetep Jenengan .
- Jenengan saparantosna Isbat (Aya) lahirna manusa.
- Ari Dohirna Manusa teh saparantos gulungna Dzat – Sifat – Asma – Af’al Alloh.
- Margi eta anu 4 teh jadi Huruf Alloh ( ﺍﷲ ) :
1. DZAT NGAJADI HURUF ALIP ( ﺍ )
2. SIFAT JADI HURUF LAM AWAL ( ﻞ )
3. ASMA JADI HURUF LAM AKHIR ( ﻞ )
4. AF’AL NGAJADI HURUF HE ( ﻪ )
- Tapi sanaos jadi Huruf ALIP ( ﺍ ), LAM AWAL ( ﻞ ), LAM AKHIR ( ﻞ ), HE ( ﻪ ). 
teu acan janten Lafadz Alloh, margi teu acan kumplit sareng Tasjid ( ω ).
- Ana kitu atuh Tasjid na teh Sareatna kanyataan Manusa.
- Margi aya Jenengan Allah teh Saparantos aya Manusa.
- Paingan Dawuhan Alloh :
ﺍﻻﺣﻖ ﺒـﺎﻻﺣﻖ ﺍﻻﺣﻖ ﺒـﺎﻻﺣﻖ
ILLA HAQQA BILLA HAQQIN - ILLA HAQQIN BILLA HAQQA
- Tegesna :
-‘ MOAL AYA AING LAMUN EUWEUH MUHAMMAD (MANUSA),
- MOAL AYA MUHAMMAD (MANUSA) LAMUN EUWEH AING’.
- Tetela ‘ Muhammad (manusa) teh henteu aya antarana sareng Alloh. Sesuai numutkeun dalilna :
- WA NAHNU AQRABUN ILAIHI MIN HABLIL WARID
- Hartosna :
Kami lewih deukeut ka maneh, sanajan dibandingkeun urat beuheung jeung beuheung maneh oge.
- Perkawis Jenengan Alloh, saparantos ngupingkeun katerangan na kumaha ibaratna,
supados langkung eces .
- urang conto keun sangkan langkung jelas.
- Conto Sareatna :
- kantos ngadangu jenengan Pamarentah, heg pikiran Kumaha Wujudna Pamarentah teh ?.
- Kapan sadayana oge ngangkeun yen Pamarentah teh anu pang kawasana di nagara mah.
- ari anu disebut Pamarentah teh kedah kacumponan sarat-saratna :
1. Kedah aya Presiden-na
2. Kedah aya Mentri-mentri-na
3. Kedah aya Rahayat-na
4. Kedah aya Wilayah-na
- Upami kacumponan sarat-sarat ieu, nembe syah disebut Pamarentahan.
- Ongkoh disebut Pamarentah tur kawasa, sanajan Presiden oge ari bade Ngalantik teh, sok nyaurkeun kieu :
SAYA ATAS NAMA PAMARENTAH,
tapi wujudna mah kapan teu bisa dituduhkeun.
- Upami nuduh Pamarentah ka Presiden/Raja pan eta mah jelas Presiden/Raja
- Upami nuduh ka Mentri, pan eta mah para Mentri pembantu Presiden.
- Upami nuduh ka Rahayat, pan tos kantenan eta mah Rahayat na.
- Upami nuduh ka Wilayah, kapan puguh eta mah Wilayahna.
-Jadi Jenengan Pamarentah teh Yakin Aya, tapi Tanpa Rupa/Bukti.
- Pikeun ngayakinkeun Ayana, kedah terang heula kana Sifat-sifatna Pamarentah nyaeta :
1. Kedah terang ka Presiden
2. Kedah terang ka Mentri-mentrina
3. Kedah terang ka Rahayatna
4. Kedah terang kana Wilayah legana Nagara.
- Tah anu 4 sifat ieu teh Kaliputan atawa Kapurba Wisesa ku Kakawasaan Pamarentah.
- Eta mah nembe conto Syareat na
- kumaha ari conto Hakekatna ?
Conto numutkeun Hakekatna mah kieu :
- Ari basa Alloh teh jenengan, kumaha Wujudna ?
- sami teu tiasa dituduh-tuduh, ibarat nuduh kana Pamarentah dina Sareat mah.
- cing ayeuna babandingannana :
- Upami nuduh kana Dzat-Na Alloh, ibarat Pamarentahan,
- cing naon barangna dina Diri Manusa ?
- Upami nuduh kana Sifat-Na Alloh, ibarat Presiden, - cing naon barangna dina Diri Manusa ?
- Upami nuduh kana Asma-Na Alloh, ibarat Mentri, - cing naon barangna dina Diri Manusa ?
- Upami nuduh kana Af’al-Na Alloh, ibarat Rahayat katut Wilayahna, - cing naon barangna dina Diri Manusa ?
- Upami parantos terang kana barangna eta anu 4 kalawan Haqul Yakin, katingalina ku Panon Qolbu/Hate, - tah anu kitu disebat Ma’rifat ka Alloh.
- Dupi eta kana Dzat, naha wajib katingalina ? kapan saur Dalil oge :
ﻠﻴﺲ ﻠﻪ ﻤـﻜﺎ ﻦ ﻭﻻ ﺰﻤﺎ ﻦ ﻓﺧﻠﻖ ﺍﻠﻤﻜﺎ ﻦ ﻭﺍﻠﺰﻤﺎ ﻦ
LAESA LAHU MAKANUN WALA ZAMANUN FAKHOLAQO MAKANAN WAL ZAMMAN
- Anu hartosna :
Alloh teu bertempat Manten-Na anu nyiptakeun Waktu sinareng Tempat.
- DZHAT LAESA KAMISLIHI SAEUN anu BILA HAEFIN, BILA MAKANIN 
(Teu tiasa disaruakeun, henteu warna, henteu rupa, henteu imah henteu enggon). - Atuh bade katingali kumaha ?
- Henteu wajib, ningali kana Dzat-Na mah
- wajib teh terang kana Ayana bari Karasa.
- Ibarat kana Seneu, ningali kana Hurungna (sifatna) ari kana Panasna mah asal terang sareng Karasa sami hoyong yakin kana ayana panas,
- atuh kedah dirampa sifatna (hurungna) eta seneu,
- pasti bakal Karasa Panasna.
- Kitu deui upami urang parantos ningali kana Sifat-Na Gusti Alloh, tangtu Karasa Ayana Dzat teh,
- sarta karaos ngaliputannana teh kana sagala Sifat-sifat-Na.
- Jadi Dzat anu langkung Kawasa teh pan Hurung (sifatna seneu) bijilna teh ku ayana Panas.
- Geura buktikeun upami urang bade ngahurungkeun seneu boh ku Kayu Api atawa Gasolin (Bensin),
- kapan siki Kayu Apina teh digesekeun heula kana cangkang kayu api sina panas heula.
- Upama parantos panas kakara bijil Hurungna.
- Di dinya antara Panas sareng Hurung ngagulung jadi hiji (manunggal)
- Jadi Dzat sareng Sifat ngagulung.
Tah kitu, padika Alloh mah nu ngadamel sok ngahiji sareng anu dipidamel (Jumeneng).
- Asal Nafi (teu bukti)
- jadi Isbat (aya bukti).
Nafi – Isbat jadi Hiji (ngagulung).
- Anu mawi Lafadzna LA ILLAHA ILA ALLOH :
1 LA = Kanyataan ayana Dzat
2 ILLAHA = Kanyataan ayana Sifat
3. ILA = Kanyataan ayana Asma
4. ALLOH = Kanyataan ayana Af’al
- Gulungna NAFI = LA ILLAHA ILA
- Sedengkeun ISBAT = ALLOH
1 note · View note
sunda-akur · 7 days ago
Text
Dalam tasawuf Islam, shalat memiliki empat tingkatan spiritual yang disebut:
Tingkatan Shalat
1. *Shalat Syareat*: Shalat yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam, dengan memenuhi rukun dan wajibnya. Tujuannya adalah untuk memenuhi kewajiban agama dan mencapai kesalehan.
2. *Shalat Tarekat*: Shalat yang dilakukan dengan kesadaran dan kekhusyuan, serta memahami makna dan tujuan sebenarnya. Tujuannya adalah untuk mencapai kesucian hati dan kedekatan dengan Allah.
3. *Shalat Hakekat*: Shalat yang dilakukan dengan memahami hakikat dan esensi keesaan Allah. Tujuannya adalah untuk mencapai kesadaran spiritual dan mengalami kehadiran Allah.
4. *Shalat Makrifat*: Shalat yang dilakukan dengan kesadaran penuh akan kehadiran Allah dan memahami rahasia-rahasia spiritual. Tujuannya adalah untuk mencapai kesempurnaan spiritual dan bersatu dengan Allah.
Karakteristik Tiap Tingkatan
1. Shalat Syareat: Fokus pada rukun dan wajib.
2. Shalat Tarekat: Fokus pada kesadaran dan kekhusyuan.
3. Shalat Hakekat: Fokus pada hakikat keesaan Allah.
4. Shalat Makrifat: Fokus pada kesadaran penuh akan kehadiran Allah.
Sumber
1. Kitab "Al-Hikam" oleh Ibn Ataillah.
2. Kitab "Al-Manazir" oleh Al-Qushayri.
3. Kitab "Al-Futuhat al-Makkiyah" oleh Ibn Arabi.
4. Fatwa-fatwa ulama tasawuf terpercaya.
0 notes