#makan gratis siswa
Explore tagged Tumblr posts
kantorberita · 11 days ago
Text
Pemkot Bengkulu Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis untuk Siswa pada 17 Februari 2025
Pemkot Bengkulu Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis untuk Siswa pada 17 Februari 2025 KANTOR-BERITA.COM, KOTA BENGKULU|| Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu terus berkomitmen dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan siswa melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Bengkulu, Gloria Erysa Meilinda Situmorang, mengungkapkan bahwa persiapan…
0 notes
realitajayasaktigroup · 2 months ago
Text
Pj Gubernur Gorontalo Apresiasi Dukungan PGP Bangun SDM Lewat Program Makan Siang Bergizi
Rekonfunews.com, Pohuwato – Sebagai upaya mendukung Asta Cita Pemerintah pada poin keempat, MDKA (IDX:MDKA) Melalui anak usahanya, PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM), PT Pani Bersama Tambang (PBT) dan PT Mentari Alam Persada (MAP) yang tergabung dalam entitas gabungan Pani Gold Project (PGP), melaksanakan program pemberian Makan Siang Bergizi untuk Siswa dan…
0 notes
adoctobepullet · 5 months ago
Text
Tumblr media
Refleksi ngajar; orang tua, pendidikan, dan karakter anak
Ngerasa ga si dunia pendidikan ((TK-SMA)) udah mengalami pergesaran? Banyak orang tua yang preferensi sekolahnya cenderung ke sekolah swasta daripada sekolah negeri, tapi kalo kuliah PTN masih menjdi favorit, baik prodi saintek atau soshum ((tapi seleksi dan saingane)) ketat wkwk.
Banyak faktor yang mempengaruhi sih, kek kurikulum, sarpras, kinerja guru, sampai biaya, yang tentu akan berdampak pada iklim belajar. Nah dari pendek kacamataku, sekolah swasta (setara SD) -aku berkecimpung- di Jogja kurikulumnya terintegrasi dengan nilai islam, ada kelas iqro, tahfidz, PAI, bahkan bahasa arab, yang notabene tidak diajarkan di sekolah negri. Selain itu, sarpras di sekolah swasta juga cukup memadai, SD sudah ada LCD, AC, ruang computer, dan ruang music (literally beneran ada gitar, piano, angkung, dll) yang bisa menunjang minat bakat mereka, po ga keren! Makin yahut lagi kalo gurunya, ngajar nggak sekedar ngajar tapi juga transfer of attitude yang akan membentuk karakter anak, pinter akademiknya dapet, nilai agamanya nggak lupa, dan budi pekerti luhirnya nggak ketinggalan. Truly Menyala.
Nah tapi masalahnya adalah, hal hal tersebut nggak bisa terprovide dengan baik, tanpa biaya pendidikan yang mumpuni. Like my curcol before, SPP SD Swasta non boarding di Jogja minimal 1/4 UMR lebih, haha. Itu juga biar fasilitas good, gurunya makmur, ngajarnya optimal, dan kualitas KBM berjalan baik. Mugkin bukan suatu masalah jika anaknya terlahir dari keluarga menengah ke atas tapi kalo middle to low ya sangat effort (kadang ada orang tua yang berpikiran gapapa buat anak, salut sih).
Mindset pendidikan sebagai investasi jangka panjang is a must. Ga gampang juga buat membangun hal seperti itu. Buktinya aja kemarin pas pemilu, banyak yang milih makan gratis dibading pendidikan gratis :” Gimana Indo mo maju kalo kek gini, rakyatnya gampang disetir karena literasi rendah. Back to main topic, sekolah swasta lebih digandrungi daripada sekolah negri, dalam jangka yang panjang akan ngaruh ke disiplin, akhlak, dan moralitas anak. Di SD islam swasta, masuk teeet jam 06.45 WIB, lanjut dhuha baru KBM. Wali kelasnya mandatory memastikan tiap siswa ikut dhuha. Jam 09.00 WIB ada snacking dan jam 12.00 sholat lanjut having lunch. Sesetruktur itu. Pas zamanku, sekolah negri nggal ada tuh kewajiban dhuha, hafalan, snacking, atau sesederhana buku pengubung kegiatan buat ngerecord kamu sholatnya rutin belum, belajar apa, tilawah atau hafalan nggak.
Mungkin bisa dikatakan, harapan orang tua menyekolahkan anaknya di elit swasta itu sebagai wadah pembentukan karakter dan kedisiplinan sejak dini kali ya, walaupun nggak mutlak tapi mayoritas begitu. Eh tp ada juga temen w yang sekolah negri tapi ketika dewasa karakternya kuat dan balance antara akademik, agama, dan sosial. Truly mesti penanamannya sejak kecil, sampe akhirnya jadi karakter, kebiasaan saat ini (tirakat orang tuanya apa ya?). Selain faktor eksternal (sekolah) ada yang lebih urgent dan mendominasi, yap faktor internal (hadinya orang tua), karena bagaimanapun orang tua adalah garda terdepan dalam mendidik dan membentuk karakter anak. Sebagus apapun pendidikan sekolah yang dienyam, ketika internalisasi dalam rumahnya kurang, maka nilai nilai yang masuk juga nggak efektif. Misal, di sekolah diajari hafalan ini itu, eh di rumah orang tuanya ignore, nggak dimurojaah. Wis bablas. Di sekolah dibiasakan sholat berjamaah, eh di rumah orang tuanya sholat malah entar entar, bablas juga. Jadi sebenernya sekolah itu cuma wasilah, garis terdepan adalah orang tua. That’s way, ibu sebagai al madrasatul ula.
Jadi refleksi kalo umur segini (gtau tar lagi) belum fokus buat cari parter urip ya salah satunya mikir, pendidikan anak yg bonafit di masa depan semakin mahal, tantangan zaman semakin gila (ghazwul fikr dan salah pergaulan nggak pandang bulu), kalo kita nya nggak bener, dalam artian ilmu dan amal (kerja) ya gimana mereka kedepannya bisa dapet pendidikan yang proper, kecuali mereka high selflearner tapi satu banding berapa sih yg kek gitu atau lu harus jadi ibu yg care parah (multitasking). Makanya ayo sekarang usahakan keluarga impian yang berbasis ilmu dan amal itu se-mastato’tum- nya. Belajar yang bener dan kerja yang berkah. Ga perlu neko neko dulu.
Allahuma baarik🙏✨
2 notes · View notes
nafidzatulilmi · 11 months ago
Text
RAMADHAN DAY 4
14-15 Maret 2024
Bismillahirrahmanirrahiim...
Petang berjumpa di perjalanan bersama dengan waktu berbuka puasa. Tiba di rumah ada bude saya yang baru selesai sholat dan menyuguhkan makanan berbuka puasa. Paham karena sesudah perjalanan jauh. Namun, rupanya urusan tentang pendaftaran OPSI belum selesai. Komunikasi perihal proses input berkas yang lumayan banyak masih berlangsung bahkan hingga selesai shalat tarawih. Oh ya, tak hanya saya rupanya, beberapa rekan saya di FIM yang berprofesi tenaga pendidik di sekolah lain juga disibukkan dengan administrasi lomba kedinasan termasuk OSN. Heheheh. Karena dalam situasi sudah tiba di rumah,yang di Pamulang, artinya saya melaksanakan tarawih di Masjid Jami' Istiqomah. Masjid yang punya sejarah juga buat saya, karena dulu ketika usia 5 hingga 6 tahun mainnya kesini. FYI: Saya lahir dan besar di Pamulang, hingga usia 6 tahun, sebelum akhirnya pindah ke Tigaraksa. Jadi Tangsel memang tanah kelahiran saya, wajar jika betah disini karena ada feel dan relasi hati. Urusan perjuangan perihal administrasi masih berlanjut hingga akhirnya drama muncul. Jleb. Satu berkas Surat Rekomendasi Kepala Sekolah belum ada, dengan kondisi deadline hingga pukul 23.59 WIB. Surat yang butuh tandatangan kepsek. Mulai pasrah sepertinya tak jadi daftar karena berkas tak lengkap, dan tidak berkecil hati pula karena tak ada ekspektasi hasil untuk lomba OPSI tingkat Nasional ini. Barulah ketika beberapa berkas sudah diunggah, tibatiba operator sekolah japri bahwasannya Surat Rekomendasi tersebut sudah jadi. MasyaAllah tabarakallah... Sat set bikin lega.
Alhamdulillah rasanya sudah kelar urusan perduniawian tersebut hingga pukul 23.30 WIB. Saatnya memberi hak untuk tubuh dan kembali ke urusan ruhiyah. Kalau tidur pukul segitu, kelihatan kan endingnya seperti apa, ya, telat bangun. Baru bangun ketika pukul 03.50 WIB. 😭 But its, okay. Kali ini sahur bersama bude dan pakde, dan seperti Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, kami makan sambil menyaksikan serial Para Pencari Tuhan jilid sekian. Sudah kayak tradisi tiap Ramadhan loh ini. Pakde sangat menyukai series ini. Ada value dakwah dan Islam yang ditanamkan juga. Jum'at, pagi ini setelah sahur dan subuh jama'ah, adalah kembalinya aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dengan jadwal pelajaran khusus edisi Ramadhan. Oh iya, pagi harinya saya berkomunikasi juga dengan salah satu sahabat saya, bernama ilmi alias iil alias Desy, whatever lah. Qadarullah orang ini jadi moderator kelas tadabbur Ahlan pagi ini wkwk. Ya, saya rutin sedekah melalui beliau namun di bulan Ramadhan ini Jumat Berkah rupanya berbeda. Barakallah, saya doakan Iil dan rekan-rekannya diberi kelancaran rezeki dan selalu dalam lindungan Allah untuk jalan kebaikan. Konsep tetap sama, bagi bagi makan gratis namun kali ini untuk berbuka puasa. Oh iya, salam buat ibu-ibu yang masak yaaa ^_^
Well, aktivitas pagi berangkat ke sekolah sebelum jam 06.00 mengharuskan saya absen ikut kelas tadabbur bersama Ahlan Ramadhan. Namun rupanya masih sempat ikut ketika sampai di sekolah. Selama bulan Ramadhan, akktivitas di sekolah agak berbeda. Siswa/i pulang ba'da zuhur, dan pegawai, staff, guru, sudah pulang pukul 14.00 WIB, lebih awal dari waktu normal. Pertemuan awal pagi ini, saya sebagai ketua Sumatif Tengah Semester (STS, kalau dulu namanya UTS), masih mengurus siswa/i yang ujian susulan. Standby di ruang komputer sebab ruangan lainnya dipakai untuk beberapa kelompok Bina Pribadi Islami (BPI). FYI : BPI ini program dari yayasan, untuk semua pegawai dan siswa/i, bahasa lain dari mentoring atau liqo. Ya, pagi ini jadwal BPI untuk siswa/i. Mengawas ujian susulan hingga pukul 10.00, lalu akkhirnya masuk ke beberapa kelas untuk mengajar namun belum masuk materi, hanya sekedar mengumumkan nilai hasil ujian STS mata pelajaran IPA.
Ditengah sedang mengawas, bertemu dengan operator sekolah yang dari kemarin sat set mengurus pendaftaran lomba OPSI Nasional. Alangkah terkejutnya saya, ketika berbincang, semua berkas sudah diunggah. Berkas yang dimaksud adalah surat-surat. Bukan proposal penelitian ! Wkwk. Tapi ku tetap tenang dan santai, berbicara seolah kondisi baik-baik saja dan tidak ada kesalahan. Semua obrolan tentang pendaftaran lomba berlangsung santai meski dalam hati, "Waduh!". Ya kalau proposal tidak diunggah berarti tak ada yang dinilai dari lombanya, artinya pasti tidak lanjut tahap selanjutnya. Ya sudah, karena bukan target utama, bahkan tak ada target sama sekali di tingkat nasional, jadi masih bisa legowo. Lomba yang tingkat kota baru dibuka pendaftarannya di hari ini. Aktivitas hingga shalat Jum'at normal, tak ada bedanya. Hanya saja sudah lama selepas Jumatan tak memandang dan mendokumentasikan sesuatu ke luar jendela. Agenda siang hari, ada sosialisasi perihal pembangunan gedung baru TKIT dan SMPIT. Betul, tahun 2025 nanti jika Allah beri waktu panjang untuk tetap berada di sekolah ini, insyaAllah saya akan pindah. Pindah gedung maksudnya. Terlihat tak sabar menantinya karena bagian dari program pengembangan yayasan, namun ada sisi lain dari hati kecil yang memiliki perasaan khawatir, waswas, akan kepastian masa depan karir. Wallahu a'lam, kita tak tahu masa depan seperti apa, hanya Allah yang tahu. Semoga bisa menjadi penguat. Karena UQ adalah salah satu hadiah dari Allah, buah dari ikhtiar dan takdir terbaik hasil sebuah perjuangan dan pengorbanan dalam konteks karir dan keberkahan nafkah.
Waktu sosialisasi hingga pukul 14.00 WIB, tepat waktu pegawai yayasan pulang. Namun saya, tidak langsung pulang ke rumah. Memanjakan dahulu sang sahabat bepergian saya, si Hobel (Honda Blade), yang sudah lama tak mandi dan sangat kotoor. Sembari menunggu Hobel disteam, cukup terkejut melihat sebuah grup whatsapp. Mendengar kabar kondisi sahabat saya dan istrinya, jleb. Tak bisa saya ceritakan, namun doakan yang terbaik. Merasa bahwa saya harus menguatkan. Kita seperti samasama lagi diuji oleh Allah dengan konteks yang berbeda. Menjelang berbuka puasa, melihat bude mempersiapkan makanan untuk berbuka, tentu saya membantu beliau. Termasuk ketika cabut pasang regulator gas elpiji yang gasnya sudsh habis. Apa menunya? Gorengan 😭 Tempe tepung, tahu tepung, its okay. Saya tidak banyak kok makan begituan, yang paling penting harus ada kurma. Baiklah hari ini begitu banyak hikmah perihal kabar-kabar mengejutkan, penguatan hati, dan ujian dari keimanan. Lagi lagi dan lagi, tak henti-hentinya Allah kasih hal yang berkaitan dengan hal-hal tersebut.
Wallahu a'lam bishowwab.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
3 notes · View notes
sitihajrul · 2 years ago
Text
Dunia Rana (Bagian 2)
Setelah percakapannya dengan Tika pada siang kemarin, Rana mulai semangat lagi menjalani hari-harinya di sekolah. Ia kembali aktif menyimak penjelasan guru dan mencatatnya dengan rapi. Ia juga semakin rajin mempelajari soal-soal latihan persiapan ujian masuk universitas sambil menunggu hasil penerimaan mahasiswa jalur prestasi.
“Ya ampun, Ran, belajar terus sih kamu? Kamu kan juara umum di sekolah, terus kamu juga pilih jurusan yang enggak muluk-muluk, pasti diterima, Ran!” ucap Farraz kepada Rana. Farraz selalu ingin merebut posisi juara umum, tetapi Rana masih bertahan sampai di akhir masa sekolah.
“Apaan sih, Raz! Belum tentu aku dapat. Saingan di universitas dan jurusan itu kan seluruh Indonesia.”
“Yaaahhh kita lihat aja nanti. Eh, kamu itu kenapa ambil jurusan guru biologi sih?”
“Ya karena aku mau jadi guru, terus aku suka pelajaran biologi, ya sudah aku pilih jurusan itu. Emang salah, Raz?”
“Engga sih, Cuma heran aja anak sepintar kamu kok malah masuk jurusan yang biasa aja, bukan jurusan bergengsi kayak kedokteran atau teknik gitu.”
“Memangnya menurut kamu guru-guru kita sekarang itu dulunya bukan anak pintar di sekolah? Justru orang-orang yang akan jadi guru itu harus dari siswa yang pintar supaya bisa mencetak anak-anak pintar seperti kamu yang nantinya jadi dokter atau presiden!” Rana kesal dengan ucapan Farraz. Ia meninggalkan Farraz yang masih membatu di ruang kelas setelah mendengar jawaban Rana. Farraz tidak menyangka kalau ucapannya menyinggung Rana.
Semenjak kejadian itu, Rana enggan menyapa Farraz. Terkadang ia menjawab sapaan Farraz pun seadanya saja. Farraz pun menyadari sikap Rana yang berubah kepadanya. Ia benar-benar menyesal dengan ucapannya tempo hari kepada Rana. Farraz pun membuka telepon genggamnya yang mungil dan menulis pesan singkat.
“Ran, maaf ya atas ucapanku beberapa hari yang lalu,” Farraz mengirim pesan itu dari bawah meja. Tak lama kemudian Rana membalas pesannya dengan satu huruf saja, “Y.” Farraz pun menyadari bahwa Rana masih menyimpan rasa kesal kepadanya. Ia pun tidak melanjutkan pesannya dan kembali menyimak penjelasan guru fisikanya, bu Irawati.
*
Sepulang sekolah, Rana merebahkan tubuhnya di kasur. Ia begitu kelelahan setelah 30 menit naik angkot dan berjalan kurang lebih satu kilometer ke rumahnya. Biasanya ia langsung berganti pakaian, tetapi sore itu ia terlelap dengan seragam yang masih melekat pada tubuhnya.
“Ya Allah, Gusti…. Ranaaa kenapa tidur pakai seragam?” suara ibunya berhasil menyadarkan Rana dari tidur lelapnya.
“Iya, Bu. Tadi capek sekali jadi ketiduran.”
“Sudah azan magrib, Ran. Ayo, mandi terus salat.”
“Iya, Bu,”jawab Rana sambil melangkah ke kamar mandi.”
Selesai salat, Rana dan keluarganya sudah berkumpul di meja makan. Mereka sellau menyempatkan makan malam bersama. Di meja makan itulah mereka saling bertukar cerita. Di meja makan itulah terjalin kehangatan di keluarga Rana. Sesekali kedua orang tua Rana memberikan wejangan kepada keempat anak gadisnya, Rana, Rena, Resa, dan Ranti. Keempat bersaudara itu pun terkadang berebut bercerita. Sungguh keluarga yang penuh kehangatan meski dalam kesederhanaan.
“Ran, kapan pengumuman kuliah?” bapaknya mulai membuka pembicaraan.
Rana menatap wajah ibu dan bapaknya bergantian sebelum bersuara, “Insyaallah dua hari lagi, Pak.”
“Kamu jadi ambil jurusan guru biologi?”
“Iya, Pak.”
“Oh, iya kemarin teman Bapak cerita, katanya ada kampus yang gratis dan dijamin jadi PNS pas lulus. Apa ya Namanya, Bapak kok lupa!”
“Sekolah kedinasan, Pak? Ada STAN, ada STIS, dan masih banyak lagi.”
“Lah, iya itu maksud Bapak. Kamu mau coba? Lumayan kalau lulus, kamu langsung jadi PNS, biar kamu tidak seperti Bapak dan Ibu, cuma jadi buruh, tidak ada harganya di hadapan orang.”
“Buat apa Pak mikir kata orang. Bagi Rana, Bapak dan Ibu sangat berharga. Meski Bapak dan Ibu hanya buruh, tetapi Bapak dan Ibu selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk Rana dan adik-adik. Rana bangga sama Bapak dan Ibu.”
Kedua orang tua Rana saling berpandangan lalu bersama-sama memandang anak gadisnya yang mulai beranjak dewasa. Mereka tidak menyangka bahwa anaknya yang dahulu mereka timang-timang, sekarang sudah dewasa.
“Pak, memang ada uang untuk beli formulir pendaftaran? Kalau tidak salah, guru Rana pernah bilang harga formulirnya Rp150.000.”
“Inysaallah ada, Ran. Jangan khawatir masalah biaya. Bapak akan pastikan kamu bisa sekolah tinggi.”
Rana tersenyum menahan haru di hatinya. Ia merasa sangat beruntung lahir dan tumbuh di keluarga ini. Kalaupun ia bisa menukar untuk dilahirkan di keluarga lain yang lebih berkecukupan, Rana tetap akan memilih dilahirkan di tengah keluarganya sekarang. Rana berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan belajar sekeras mungkin dan menjadi apa yang diharapkan kedua orang tuanya. Rana juga bertekad untuk mengangkat perekonomian keluarganya dan kelak membantu perjuangan bapaknya dalam memberikan pendidikan terbaik untuk ketiga adiknya.
*
Mentari pagi menyergap wajah Rana. Pagi itu, seperti biasa Rana berjalan kaki menuju pemberhentian angkot. Setelah berjalan sekitar 15 menit, Rana sampai di pinggir jalan raya. Tak lama berselang, angkot yang akan ia tumpangi pun dating. Ia segera menundukkan tubuhnya untuk masuk ke dalam angkot dan duduk di belakang kursi sopir. Sepanjang perjalanan, pikiran Rana berlanglang buana. Ia mulai memikirkan pilihan yang diberikan bapaknya. Kalau ia diterima di sekolah kedinasan, tentu bapaknya tidak perlu mengeluarkan biaya kuliah. Ia mulai bimbang. Di sisi lain, Rana ingin sekali menjadi guru.
“Kiri ya, Bang!” hampir saja sekolah Rana terlewat karena ia asik dengan pikirannya.
Setelah turun dari angkot, Rana melihat sosok kecil mungil seperti sahabatnya, Tika. “Tik, Tika, tunggu!” teriak Rana dari seberang jalan.
“Ada apa sahabatku? Ceria banget pagi ini? Semalam ada yang dating melamar ya?” goda Tika kepada Rana.
“Hush, ngaco ya si unyil nih. Eh, Tik menurut kamu kalau akau daftar sekolah kedinasan gimana?”
“Ya, enggak gimana-gimana sih, Ran. Emang maunya gimana?”
“Bisa serius enggak? Aku lagi serius nih, Tik.”
“Coba aja, Ran. Aku selalu bilang coba. Rezeki itu sudah ada yang ngatur kok.”
Entah mengapa Rana selalu bercerita kepada sahabatnya, Tika, meskipun terkadang jawaban Tika sama dengan apa yang ada dipikirannya. Rana hanya merasa butuh penguatan dari orang sekitarnya terhadap keputusannya.
***
4 notes · View notes
satu-komando · 2 days ago
Text
Putri Zulhas Janji Sumbang Laboratorium Komputer Kepada SDN 1 Sidorejo – Sidomulyo
SIDOMULYO – Anggota DPRD RI dari Komisi XII Putri Zulkifli Hasan berjanji akan memberikan sumbangan berupa laboratorium Komputer kepada SDN 1 Sidorejo Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. Putri Zulhas (sapaan akrabnya) ini menyampaikan niatnya saat melakukan kunjungan kerjanya sekaligus melaksanakan kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG) bersama 418 siswa-siswi di SDN 1 Sidorejo, Jumat…
0 notes
lampung7com · 3 days ago
Text
Putri Zulhas Janji Sumbang Laboratorium Komputer Kepada SDN 1 Sidorejo – Sidomulyo
SIDOMULYO – Anggota DPRD RI dari Komisi XII Putri Zulkifli Hasan berjanji akan memberikan sumbangan berupa laboratorium Komputer kepada SDN 1 Sidorejo Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. Putri Zulhas (sapaan akrabnya) ini menyampaikan niatnya saat melakukan kunjungan kerjanya sekaligus melaksanakan kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG) bersama 418 siswa-siswi di SDN 1 Sidorejo, Jumat…
0 notes
kabartangsel · 8 days ago
Text
Program Makan Bergizi Gratis, Presiden Prabowo Subianto Pastikan Anak-anak Indonesia Dapatkan Gizi Seimbang
Suasana di sebuah sekolah dasar di Jakarta tampak lebih meriah dan bersemangat dari biasanya. Teriakan para siswa terdengar lebih keras ketika mobil Presiden Prabowo Subianto tiba di lingkungan SDN Jati 05 Pagi Pulogadung, Jakarta, untuk meninjau langsung program makan bergizi gratis (MBG) yang kini dinikmati oleh anak-anak setiap harinya. Di tengah suasana ceria tersebut, seorang siswa bernama…
0 notes
princess-diarys · 9 days ago
Text
#1st Mission : Linguistic Luminary > Soulimitless, Kaia vers
Tumblr media
HAI- HAI SEMUANYAA >___< kenalin, nama aku Kaia A. Naval yang kerap dipanggil Kaia/Kai(?) kebanyakan pada tanya A. nama tengah ini apasihh?? jadii A nya itu sebuah nama marga dari keluarga Abigail. udah terjawab kann semuanya? :o hobi aku makan, nyemil, minum, olahraga (kalau pengen) :D akuu saat ini tengah belajar di sekolah seni! (sekolah hanlim-hanlim ituloooh) dan aku seorang content creator :P (perkerjaan sampingan selain belajar) sebenernya gabegitu suka sihh, tapi aku suka cobain hal baruu. jadi aku ambil tawarannya (lumayan dapet duit🤑) biasanya setiap hari sepulang sekolah, aku selalu dapat endorse dari berbagai brand. maklum primadona mah begini, eh engga becanda doangg.. emang itu tugas akuu sebagai content creator hehe :3 biasanya emang review barang endorsan yang seabrek ituu. (hufft😮‍💨
Tumblr media Tumblr media
lama kelamaan si kaia kaia itu mulai bosen karena emang gaada pencapaian yang bener-bener (GONG) selain belajar dan ngehasilin duit sendiri dari content creator, dan iseng aja buka tiktok (karena emang mau review lagi sii) tapi tiba-tiba si project souli muncul di FYP dan langsung aku kepoin karena tertarik yah (maklum orangnya kepoan) jadi aku klik di bio profile tiktoknya trus diarahin buat isi-isi biodata gitu ??? km sekepo ini yah sama aku souli??🤭
dan akhirnya aku jadi beneran daftar (itung-itung cari kerjaan lain biar ga bosen-bosen banget jadi siswa dan jadi BA) trus pas di formulir yang tertera “akan dijanjikan berangkat umroh sekeluarga, tenang saja ini bukan janji manis apalagi janji palsu kaya mantanmu itu” AKU LANGSUNG MAU, tapi kan aku kristen ya? masa umroh?? jadi aku tulis tuh di lembaran pendaftaran “boleh ganti tiket liburan ke dufan selama setahun ga?” (MAAF NGELUNJAK HAHAHA) 
aku ga banyak berharap, karena kalau ga sesuai ekspetasi itu bakal sakit banget sihh (#alay) jadii ya semoga aku bisa ngikutin proyek ini dengan baik dan dapet tunjangan lebih lebih lebih yah, trus aku berharap juga bisa dapet makan gratis selain dari bapak pres juga dari para prof (EA) soalnya kalau kerja di lab gitu bakalan cepet kerasa laper, jadi tolong kasih aku makan 5x sehari (pelis banget inimahh) 
Tumblr media
sekian dari kaia kaia itu, semoga bermanfaat, ikan hiu makan tomat (CAKEEEPP) thank you💟😘
0 notes
intijatim2022 · 11 days ago
Text
Ngawi Belum Dapat program MGB, Kantin Sekolah Madrasah Berharap Dilibatkan
NGAWI | INTIJATIM.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MGB) yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto, sampai saat ini belum dinikmati semua siswa di Madrasah Kabupaten Ngawi. Program ini digadang menjadi andalan pemerintah guna mempersiapkan generasi emas dalam memenuhi gizi pada anak sekolah. Berdasarkan data yang dihimpun oleh awak media intijatim.id, total siswa Madrasah di Kabupaten…
0 notes
konfrontasi · 17 days ago
Text
PM India Berbagi Pengalaman Pemberian Makan Siang Gratis untuk Siswa Sekolah
http://dlvr.it/THZnCW
0 notes
mediaban · 18 days ago
Link
0 notes
cakrawalamediacom · 22 days ago
Text
Sempat Tertunda, Program MBG di Majalengka Dimulai
MAJALENGKA – Sempat tertunda Program MBG di Majalengka dimulai. Setelah tertunda sepekan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka mulai melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program yang diperuntukan bagi siswa PAUD sampai SMP ini resmi dilaksanakan mulai Senin (20/1/2025). Program MBG yang mulai dilaksanakan mulai 20 hingga 31 Januari 2025 pembiayaanya bersumber dari APBD Kabupaten…
0 notes
riaunews · 24 days ago
Text
Irma Chaniago Sesalkan Komentar Keras Deddy Corbuzier Terhadap Siswa yang Komplain MBG
Deddy Corbuzier. Jakarta (Riaunews.com) – Anggota Komisi IX DPR Irma Chaniago menyayangkan, komentar pedas pembawa acara dan YouTuber Deddy Corbuzier yang merespons komplain siswa terkait menu ayam dirasanya kurang nikmat dalam program makan bergizi gratis (MBG) . Seharusnya dia tidak perlu bicara meledak-ledak. Namun, tindakan kurang tepat dinilainya ditujukan kepada seorang penanya yang membuat…
0 notes
satu-komando · 2 days ago
Text
Putri Zulhas Bagikan 420 Paket MBG di SD Negeri 01 Sidorejo Kecamatan Sidomulyo Lamsel
LAMPUNG SELATAN — Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya dalam hal gizi anak, Anggota DPR-RI menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Program ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia, khususnya siswa sekolah, ibu hamil, dan balita. Anak-anak yang kekurangan gizi cenderung memiliki tingkat…
0 notes
lampung7com · 4 days ago
Text
Putri Zulhas Bagikan 420 Paket MBG di SD Negeri 01 Sidorejo Kecamatan Sidomulyo Lamsel
LAMPUNG SELATAN — Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya dalam hal gizi anak, Anggota DPR-RI menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Program ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia, khususnya siswa sekolah, ibu hamil, dan balita. Anak-anak yang kekurangan gizi cenderung memiliki tingkat…
0 notes