#mahluk
Explore tagged Tumblr posts
Text
İmâm Buveytî'nin, zindandaki bir hâtırâsı:
İmâm Şâfiî, bir gün Buveytî'ye demiş ki: "Ey Ebâ Ya'kûb! Sen demirlere bağlı olduğun hâlde vefât edeceksin."
Hakîkaten durum, İmâm Şâfiî'nin dediği gibi olmuş ve Kur'ân'ın mahlûk olduğu görüşünü dayatmak isteyen Mu'tezile yönetimi, bu görüşü kabul etmediği için İmâm Buveytî'yi zincirlere vurarak Bağdad'a götürmüş ve vefât edinceye dek onu zindanda tutmuştur.
Bir gün İmâm Buveytî zindanda iken, ezan sesini duymuş ve kalkıp elbisesini giyerek kapıya doğru yönelmiş. Muhâfızlar kendisine: "Allah iyiliğini versin, nereye gidiyorsun. Hemen geri dön!" demiş. Bunun üzerine İmâm Buveytî, Rabbine şöyle nidâda bulunmuş:
"Ya Rab! Sen biliyorsun ki, ben senin çağrına icâbet ettim."
Fahreddîn er-Râzî, Menâkibu’l İmâmi’ş Şâfiî
21 notes
·
View notes
Text
Hangisi/şiir
Saatler yirmi dördümü vuruyor yoksa çift sıfırı mı? Tik taklar günün bitişini mi haber veriyor yoksa yeni bir başlangıcı mı? Sanrılar içerisinde inleyen ruhum Ye’sin karanlığı içerisinde son nefesini mi veriyor Yoksa tünelin ucundaki umut ışığını görüp Ona doğru koşmadan önceki son nefesini mi çekiyor ciğerlerine? Hangisini seçecek ruhum yani ben yani nefsim? Kalkanları bırakıp kaçacak…
View On WordPress
2 notes
·
View notes
Text
Hello everyone! Especially ninjago fandom! Aku penasaran ada yg dari Indonesia kah?? Habisnya mau ngabarin kalau ninjago akhirnya ada menfess Base!! Ayo siapa tau yg dari Indonesia dan bingung dan mau interaksi lebih bisa mampir ke akun nya :D link below!!
https://x.com/nnjgbase?t=IORsvdlt-5g_tFcsn0C6VA&s=09
#ninjago#lego ninjago#ninjago fandom#wahai para mahluk ninjago komunitas indo ayo keluarlah mari kita berkawan!!
0 notes
Text
KENIKMATAN BERSAMA KAKAK ISTRIKU DAN ISTRIKU DALAM SATU RUMAH
Namaku Andre dan Maya nama istriku. Sudah setahun menikah kami belum memiliki momongan. Kami tinggal disebuah perumahan yang lumayan mewah. Aktifitas istriku bekerja disebuah Bank Swasta dibagian customer service. Dirumah kami tinggal bertiga dengan kakak istriku yang bernama Shanty. Sejak Mbak shanty bercerai, istriku meminta izin kepadaku bahwa kakaknya sementara tinggal bersama kami dan aku mengizinkan dia untuk tinggal bersama.
Hari demi hari dan bulan selama tinggal bersama kami, setiap malam kulihat kakak istriku, selalu memakai baju-baju tidur satin yang sangat seksi dan membikin aku bergairah. Tapi aku berusaha tetap tidak terpengaruh semua itu karena aku berusaha netral dan menggangap itu hanya biasa saja dan masih aku anggap istriku yang paling seksi.
Tak terasa satu tahun kami bertiga tinggal dalam satu rumah dan hubungan kami semakin lebih akrab lagi dan kadang-kadang Mbak Shanty lebih perhatian dari pada istriku bila istriku sibuk dengan pekerjaanya. Apalagi sejak istriku dipindahkan dikota B, istriku sering pulang kerumah hingga larut malam dan kadang juga tidak pulang karena kondisi perjalanan dari tempat kerjanya yang baru lumayan jauh.
Singkat cerita setiap aku pulang beraktivitas dari rutinitas pekerjaanku, begitu selesai aku mandi pasti dimeja makan ada dua cangkir minuman yang telah disediakan oleh Mbak shanti dan setiap aku dan istriku meminumnya pasti kedua mataku langsung ngantuk berat. Tak lama aku pun langsung tertidur.
Entah sudah berapa lama aku tertidur, aku merasakan seperti ada yang menciumku, membelaiku, aku mencoba untuk membuka mataku, namun aku tetap tidak sanggup untuk membuka mataku ini. Rasanya seperti ada yang mengganjal dimataku, yang membuat aku terus tertidur.
Aku juga merasakan nikmat saat berejakulasi. Dan Aku berangapan bahwa semua ini hanya mimpi basah saja. Ketika pagi harinya aku terbangun, kulihat istriku masih lelap tertidur, aku ke kamar mandi untuk buang air kecil, begitu aku melihat kontolku, ada bekas sperma kering dan Kupegang batang kontolku dan bulu kemaluanku kok terasa lengket dan ketika kucium, aku mengenal betul bau yang begitu kas, bau dari lendir kemaluan perempuan.
Aku berpikir kok mimpi basah tapi ada bau lendir perempuan, apa semalam istriku lagi birahi tapi tidak membanguanku atau aku diperkosa sama makhluk gaib. Jadi pusing aku untuk memikirkan itu dan Saat kami bertiga sarapan pagi, aku hendak menceritakan peristiwa yang kualami semalam, tapi aku malu, takut ditertawakan, jadi aku diamkan saja peristiwa semalam.
Hari kedua, ketiga dan keempat kok terjadi lagi selalu ada sperma kering dibatang kontolku. dan setiap aku dan istriku meminum air yang sudah disiapkan oleh Mbak Shanty kurang lebih 30 menit setelah aku menghabiskan, rasa ngantuk kembali menyerang aku dan istriku. Karena sudah tidak sanggup lagi menahan rasa ngantuk yang begitu sangat, kami berdua pamit hendak tidur.
“Mas aku ngantuk! selamat tidur ya Mas!”.
Langsung istriku merebahkan badan dan tertidur dengan pulasnya. Akupun ikut tertidur. Apa yang kemarin malam terjadi, malam ini terulang kembali. Pagi harinya setelah aku melihat bekas sperma dan bekas lendir perempuan yang sudah mengering dan membuat kusut bulu kemaluanku, aku bertanya tanya dalam hatiku?, apa yang sebenarnya terjadi?
Satu minggu berlalu. Aku terus berpikir sambil melamun dan mengingat kejadian yang kualami selama satu minggu ini setiap malam. Apa ada mahluk halus yang memperkosaku disaat aku tidur atau apa karena Mbak shanty memberi minuman itu dan setiap habis meminumnya aku jadi ngantuk dia mempekosaku karena dia sudah lama menjanda.
Nanti malam aku coba untuk tidak meminum buatan Mbak shanty tapi pura-pura meminumnya. Tapi istriku tetap sengaja kusuruh minum. Saat malam menjelang, kami sekeluarga berkumpul dan berbincang bincang sebentar. Istriku pamit untuk tidur karena ngantuk tapi kali ini tidak terjadi padaku, apa karena aku tidak meminum ramuan Mbah shanty tersebut. Aku masih segar dan belum mengantuk. Aku pun berpura-pura seperti orang mengantuk, kami berdua pamit dan masuk kekamar, istrikupun mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur yang cukup nyaman dimata.
Aku masih melamun, kenapa hari ini aku tidak mengantuk seperti biasanya, Apa karena aku tidak meminum ramuan buatan Mbak Shanty. Tapi setelah setengah jam setelah istriku terlelap, tiba-tiba aku mendengar suara pintu kamarku terbuka dan menutupnya kembali dan kudengar langkah kaki menghampiri kearah kamarku. Aku pura-pura tertidur. Saat kubuka sedikit kelopak mataku ternyata Mbak Shanty kulihat sudah berada disampingku. Aku terus pura-pura tertidur. Untung lampu tidur dikamar kami remang-remang jadi ketika aku sedikit membuka kelopak mataku tidak terlihat oleh Mbak Shanty.
Detak jantungku berdebar saat Mbak Shanty hanya memakai daster satin yang sangat seksi tanpa Bra dan Celana dalam, langsung mengelus elus batang kontolku yang masih terbungkus celana pendek. Aku hendak menegurnya, namun aku sengaja membiarkan apa yang akan dilakukan oleh Mbak Shanty dan aku berusaha berpura-pura tertidur. Mbak Shantypun langsung menurunkan celana pendek tanpa rasa canggung atau takut kalau aku dan istri ku terbangun atau mungkin juga Mbak Sahnty sudah yakin kalau kami sudah sangat nyenyak sekali.
Celana pendeku sudah terlepas semua hanya baju saja yang masih melekat ditubuhku, jantungkupun makin berdebar, aku terus berpura-pura tertidur dengan rasa penasaran atas perbuatan kakak istriku ini. Aku menahan napas saat Mbah Shanty mulai menjilati dan mengulum batang kontolku, hampir saja aku mendesah tapi aku mencoba terus bertahan agar tidak mendesah dan membiarkan Mbak Shanty terus melanjutkan aksinya.
Batang kontolku sudah berdiri dengan tegaknya, Mbak Shanty dengan asiknya terus mengulum batang kontolku tanpa tahu bahwa aku tidak tertidur. Jujur aku akui, bahwa aku juga sebenarnya sudah sangat terangsang sekali. Ingin rasanya saat itu juga, aku bangun, langsung menerkam, mencumbu dan menyetubuhi kakak istriku itu.
Kutahan semua gejolak birahiku dan ku biarkan Mbak Shanty terus melanjutkan aksinya. Tiba-tiba Mbak Shanty melepas kulumannya dan bangkit berdiri dan mulai naik ketempat tidur, langsung naik keatas tubuhku yang terlentang ditempat tidur dan daster satin yang dipakainya dinaikan sedikit dan mengangkangiku tepat diatas batang kotolku, makin tak karuan detak jantungku.
Digemgamnya kontolku, diremas halus sambil dikocok-kocok perlahan, kemudian di gesek-gesekan kebelahan vagina Mbak Shanty. Aku sudah tidak tahan lagi, Ingin rasanya langsung kumasukan kontolku Sambil berjongkok, batang kontolkpun diarahkannya kelubang vaginanya.
Perlahan-lahan sekali Mbak Shanty menurunkan pantatnya memasukan batang kontoku ke lubang vaginanya sambil memejamkan kedua matanya sambil menikmati setiap batang kontolku masuk menyentuh dinding vaginanya.
“Ahh.. ahh nikmat sekali rasanya”, desahan Mbak Shanty mulai terdengar kecil saat semua batang kontolku telah amblas masuk tertelan lubang vaginanya.
Sambil aku berusaha terus berpura-pura tertidur aku menahan gejolak birahiku yang sudah memuncak.
“Ahh.. anghhh”, Mbah shanty menjerit tertahan saat beliau mulai naik turun bergoyang menikmati rasa nikmat yang beliau rasakan.
Kakak istriku terus menjerit, mendesah, tanpa takut aku dan istri terbangun. dia terus bergoyang naik turun. Belum beberapa lama menaik turunkan pantatnya, tubuh Mbak Shanty mulai mengejang -gejang. Desahan dan jeritan panjang terdengar dari suara kakak istriku yang baru saja mendapatkan orgasme.
Mbak Shanty langung merebahkan dan menindih tubuhku mencium bibirku membelai kepalaku seperti, seorang istri yang baru saja selesai bersetubuh dengan suaminya, aku langsung membuka kedua mataku dan tiba-tiba Mbak Shanty kaget saat kedua mataku terbuka.
“Jadi selama ini aku tidak bermimpi dan tidak pula tidur dengan mahluk gaib melainkan dengan kakak istriku sendiri”, Mbak Shanty bangun karena kaget tapi langsung saja kupeluk agar dia tidak bangun dari atas tubuhku.
“Mas Andre ternyata kamu tidak tidur Mas?”. Sambil melihatku tanpa berkedip.
“Iya kenapa Mbak”.
“Mas nggak meminum air yang Shanty sudah bikinkan itu?”.
“Ngak Mbak dan aku tidak meminumnya tapi aku pura-pura meminumnya”, Kakak istriku jadi salah tingkah dan serba salah, mukanya memerah tanda beliau mengalami malu yang sangat luar biasa.
Batang kontolku yang masih tegang itu masih tertancap didalam vaginanya dan saat Mbak Shanty akan melepaskanya untuk bangkit dari peluakan tubuhku sengaja tidak kulepas.
“Mas..Andre....maaf ..mas kalau aku sudah lancang dan berani seperti ini memberi minum agar mas tertidur pulas demi kenikmatan Mas”, kakak istriku sedikit menangis.
Aku merasa kasihan melihat kakak istriku seperti itu, apalagi aku sendiri sudah sangat terangsang akibat permainan Mbak Shanty tadi saat aku pura-pura tidur.
“Mbak sudah jangan sedih, aku tau Mbak membutuhkan seperti ini semenjak suami Mbak bercerai dan aku tadi juga menikamati permainan Mbak yang sangat Hot ini jadi sekarang aku belum tuntas....tolong bikin aku puas Mbak”, aku peluk, kucium bibirnya.
Kupeluk Mbak Shanty yang masih berada diatas tubuhku dan kamipun berciuman dengan saling berlumatan seperti hewan kehausan.
“Anghh Mas.. nikmat.. Mas..”, saat kuhisap puting susunya yang menonjol menjeplak kain satin dasternya dan kuremas dadanya dengangan jari tanganku.
“Ah.. Mas nikmat..sekali Mas....terus Mas”, kutelusuri seluruh tubuhnya dari bagian dadanya terus turun kebagian perutnya yang datar itu.
Kuangkat tubuh Mbak Shanty untuk pindah kedalam kamarnya dan setelah kurebahkan dia diatas tempat tidur lalu kuhisap dan kijilat itilnya sambil kugigit-gigit kecil.
“Anggghh Mass....terussss.....Mass.....”, jeritnya, saat kuhisap vaginanya.
Dua jarikupun terbenam di dalam vaginan Mbak Shanty, jeritan kakak istriku makin tak terkendali, apalagi disaat dua jariku mengocok dan menari-nari dilubang vaginanya dan lidahku menari nari di itilnya membuat Mbak Shanty mengejang-gejang lagi.
“Andreee.....aku mau keluar lagi.. ahh....angghhhhh....ahhhh”, jerit kakak istriku saat orgasme yang kedua kalinya dan tanpa sadar kaki Mbak Shanty menjepit kepalaku sampai-sampai aku tidak bisa bernapas.
“Gimana Mbak nikmat?”.
“Nikmat sekali Mas”. Kucium kembali bibir Mbak Shanty.
Kugeluti kembali kakak istriku, kucium dan kuhisap puting susunya sambil Kucolok-colok lubang vaginanya dengan dua jari tanganku.
“Oohh Mas masukin Mas Andre.....Mbak sudah nggak tahan lagi.. Mas”.
Dengan gaya konvensional langsung kuarahkan kontolku ke lubang vaginanya dan akhirnya dengan mudah langsung masuk terbenam semua batang kontolku didalam vagina kakak istriku. Aku gerakan naik turun perlahan tapi pasti kontolku keluar masuk lubang vaginanya.
“Oh.. Mas nikmat sekali..anghhhh”, rupanya Mbak Shanty menikmati saat gesekan kontolku keluar masuk vaginanya.
“Iya Mbak.. aku juga nikmat..sekali merasakan vagina Mbak ini”.
Kamipun terus berpacu dalam nikmatnya lautan birahi diatas tempat tidur kamar Mbak Shanty. Aku mendayung naik turun dan kakak istriku bergoyang seirama dengan bunyi kecipak-kecipak dari pertemuan antara dua alat kelamin kami.
“Ohh Mas.. aku mau keluar lagi..”.
Rupanya Mbak Shanty orang yang gampang meraih orgasme dan gampang kembali pulihnya, aku pun tak mau kehilangan moment seperti ini.
“Tahan dulu Mbak, sedikit lagi akuu juga keluarr..kita sama-sama keluar”, sambil kupercepat goyangan keluar masuk kontolku.
“Anghhh Mas Andre....,aku sudah nggak kuatttt...lagi”, Dan serr serr aku merasakan batang kontolku seperti di siram air yang hangat didalam vaginanya.
Akupun sudah tak kuat lagi menahan laju spermaku yang akan segera muncrat dan Crott...crotttt...crotttt, spermaku keluar sangat kuat sekali menyemprot isi rahim bagian dalam vagina Mbak Shanty.
“Mbak.... aacchh..anghhhh”, tubuhku kejang-kejang saat merasakan spermaku keluar dan akupun rubuh memeluk tubuh kakak istriku yang terlentang diatas tempat tidur.
“Mbak selama ini mbak yang melakukannya?”.
“Iya Mas Andre, maafin Mbak, sebenarnya sejak Mbak cerai Mbak ingin butuh seperti ini, belaian laki-laki seperti Mas Andre dengan adiku diatas ranjang dan Mbak juga jatuh cinta sama Mas Andre sejak pertama kali melihat Mas Andre”.
“Kenapa harus seperti ini Mbak?”.
“Mbak takut ditolak Mas! Padahal Mbak sudah berusaha memancing Mas Andre kalau malam hari Mbak memakai pakaian tidur seperti ini biar Mas Andre terangsang melihatnya”.
“Sebenarnya Iya Mbak tapi Andre berusaha simpan karena Mbak kakak dari Maya jadi Mas berusaha untuk menahan semua ini”.
“Tapi Mas Andre suka kan kalau Shanty memakai baju tidur seperti ini?”.
“Bukan suka lagi Mbak, kalau mbak seperti ini bikin gairah Andre terangsang”, aku belai gaun satin milik Mbak Shanty sambil mencium bibirnya.
“Mulai besok Mbak jangan kasih minuman lagi, cukup pakai gaun tidur bahan satin seperti ini aku aku siap melayani Mbak kapanpun Mbak mau”.
Kamipun bersetubuh kembali hingga jam menunjukan pukul 3:30 kami menyudahi pertarungan yang begitu nikmat itu didalam kamar Mbak Shanty, lalu setelah puas dengan santai aku berjalan keluar meniggalkan Mbak Shanty terbaring diatas ranjang dengan gaun tidur satin yang penuh dengan noda bekas spermaku dan keringatku.
“Mas Andre....terima kasih”.
*****
Pagi Harinya, saat aku terbangun agak kesiangan waktu sudah menunjukan pukul 10:15, kulihat disampingku, istri sudah tidak ada lagi. Ahh.., akupun termenung mengingat kejadian semalam, aku masih tidak menyangka. Kakak istriku yang sangat aku hormati dan sangat aku kagumi kecantikannya dengan suka rela menyerahkan tubuhnya kepadaku. Malah kakak istriku juga yang memulai awal perselingkuhan kami.
“Selamat pagi Mbak”, sapaku saat kulihat di dapur kakak istriku sedang membuatkan kopi untukku.
“Kok sepi pada kemana Mbak ?”
“Mas bangunnya kesiangan, Maya sudah berangkat kekantor”.
Kupandangi tubuh Mbak Shanty yang dari belakang yang masih memakai gaun tidur satin yang semalam dia pakai tanpa ada Bra dan Cd lagi didalamnya, akupun jadi terangsang, karena peristiwa semalam masih membekas dalam ingatanku.
“Ihh.. apa-apaan sih Mas.. jangan disini dong Mas..”, protes kakak istriku saat kutarik lengannya, langsung kupeluk dan kulumat bibirnya.
Aku yang sudah benar benar terbakar birahi, sudah tidak perduli lagi akan protes kakak istriku itu, kuremas buah dadanya, ku lumat bibirnya. Kubalik tubuh Mbah Shanty dalam posisi agak membungkuk, kusingkap ke atas dasternya.
“Uhh Mas pelan pelan dong.”
Aku tak perduli, kuturunkan celanaku sebatas lutut, langsung kuarahkan kontolku yang sudah tegak berdiri kelobang vagina Mbak Shanty. Bless....kantolku dengan mudah langsung masuk kedalam vaginanya dan lalu kugenjot keluar masuk dengan irama perlahan tapi nikmat.
“Mass.. pelan pelan.. dong..sayang...”
Semakin Mbak Shanty berteriak, gairah kupun semakin meninggi, aku terus tanpa henti memaksa keluar masuk kontolku kelubang vaginanya yang belum basah benar. Entahlah, saat itu aku merasakan gairahku begitu tinggi, langsung ku kugoyang maju mundur pantatku.
“Ahh nikmat sekali Mbak....ahhhh..”, kugoyang dengan keras keluar masuk kontolku.
“Mas.. enak mass.”
Terus kugoyang maju mundur, mungkin karena terlalu bernafsu, baru beberapa menit saja, rasanya spermaku akan segera keluar, denyutan di kontolku semakin membuat aku mempercepat kocokan kontolku di lubang vagina Mbah Shanty.
“Mbah Shanty...... aku mau keluarr nihh.”
“Tahann mass, jangan dulu.., tahan sayang”, pinta kakak istriku itu.
Namun, semua permintaan kakak istriku itu sia-sia, aku sudah tidak sanggup lagi menahan laju spermaku yang akan segera muncrat dan akhirnya bobolnya benteng pertahananku, seluruh syaraf tubuhku menegang dan crot.. crot.. crott.. uhh.. aku menjerit tertahan sambil erat memeluk tubuh kakak istriku dari belakang.
Kulihat, raut wajah Mbak Shanty kecewa diwajah kakak istriku itu.
“Maaf.. ya.. Mbak. aku sudah ngak tahan, aku terlalu bernafsu, habis kamu seksi sekali hari ini”, rayuku.
“Ndak apa-apa Mass..”, kukecup keningnya.
Pada hari minggu, setalah kami bertiga sarapan pagi, istriku mau izin kepadaku bahwa hari ini diakan pergi bersama teman-teman kantornya seharian penuh ke tempat acara wisata bareng. Dan setelah kami selesai sarapan, setengah jam kemudian rombangan teman kantornya datang dan istriku langsung pamit padaku dan Mbak Shanty.
“Mas aku jalan dulu ya, bye sayang”, sambil kukecup keninganya.
“Mbak aku pergi dulu ya”, pamit istriku.
Saat aku mengantarkan istriku sampai depan rumah dan masuk kembali kedalam rumah dan mengunci pintu gerbang rumahku aku lihat tubuh kakak istriku sudah berganti pakaian dengan daster satin berwarna merah muda yang sangat longgar dan seksi itu sedang membersihkan meja makan langsung saja kupeluk dan kucium lembut bagian lehernya.
“Mbak kamu memang pintar bikin aku jadi bergairah?”, sambil kuremas buah dadanya.
“Mas hari ini puasi aku, sudah dua malam aku tidak merasakan kontolmu itu”, katanya sambil membalas ciuman ku itu.
Aku dan kakak istriku sempat saling berpandangan, seperti sepasang kekasih yang lama sekali tidak berjumpa dan saling merindukan, sambil berpelukan dengan mesranya, Kukecup keningnya, dan kuremas remas bongkahan pantatnya.
“Mas Andre, Saat-saat seperti inilah yang paling aku tunggu-tunggu”
kupandangi wajah Mbak Shanty, pagi ini sunguh cantik sekali, kulumat bibirnya, kami berciuman dengan buasnya, saling sedot, saling hisap, kuhisap puting susunya yang tampak jelas menembus kain satin dsternya dan kujilati inhci demi inchi seluruh tubuh Mbak Shanty yang masih terbalut kain satin.
“Ahh Mass, terus Mas.. sshh enak sayang..”, Kuajak kakak istriku untuk pindah ke sofa kamar tamu.
“Kamu duduk Mas..”, dilepasnya kaos dan celanaku hingga tubuhku langsung bugil total.
Batang kontolku yang sudah tegang lurus keatas dengan posisi duduk langsung dilumat oleh mulut Mbak Shanty dengan sangat rakusnya dia mengisap kontolku.
“Ahh.. nikmat sekali Mbak.., ohh hisap terus Mbak, hisap kontolku Mbakkkk.. ahh”, Nikmat sekali kuluman kakak istriku ini, kami berdua sudah lupa diri, saling merangsang saling meremas.
“Ohh..Mbak.., akupun bangkit untuk merubah posisi, kurebahkan Mbak Shanty dilantai, kakinya mengangkang, kupandangi lubang vagiannya yang sudah bersih dari bulu-bulu sekitar vaginanya yang telah dicukur habis, kuhisap, kukecup dengan lembut lubang vaginanya, kujilati dengan penuh perasaan, kuhisap semua cairan yang keluar dari lubang kenikmatan itu.
“Ohh.. Mas.. Andreee...jangan siksa aku sayang.., Mass Andreeee.., masukin sekarang Mas.., aku sudah ngak tahan sayang”, mendengar dia merintih memohon kontolku segera dimasukan kedalam lubang vaginanya.
Langsung saja kuarahkan batang kontolku kelubang vaginanya yang sudah becek dan siap untuk di sodok-sodok kontolku. Kugesek-gesek perlahan kontolku di itil Mbak Shanty yang sudah mengeras dan sekali tekan langsung.. belss..kontolku masuk dengan sangat mudahnya.
“Anghhhh...uhh...ohhhh”, rintih Mbak Shanty mulai terdengar saat kepala kontolku menerobos memasuki lubang vaginanya.
“Ohh.., Mas masukin semuanya sayang.. jangan setengah-setengah.. sayang..”
Lalu kuhentak dengan kasar.. ahh.. suara jerit Mbak Shanty saat seluruh batang kontolku amblas meluncur dengan indahnya terbenam dijepit oleh dinding vaginanya yang rasanya membuat aku jadi ketagihan berhubungan dengan kakak istriku ini. Kupeluk Mbak Shanty, kamipun saling melumat, kuangkat perlahan-lahan kontolku kuhujam kembali dengan keras.
“Aahh..”, jerit Mbak Shanty.
“Mas.. Andreeee.. entotin aku Mass.. entotin aku.. Mas .. ohh mass. puasin aku.. sayang..bikin aku puas ... ahh.”.
Akupun semakin terangang dan bersemangat mendengar rintihan dan jeritan-jeritan jorok yang keluar dari mulut Mbak Shanty. Kunaik turunkan pantatku dengan tempo yang cepat dan kasar.
“Ahh.. ahh .. Mbak.. aku mau keluar...”, sambil mendesah dan terus bergoyang tanpa henti.
“Iyaa.. sayang aku bentar lagi juga mau keluarr”, Kupercepat kocokan keluar masuk kontol ku, plak.. plak.. plak.
“Mass.. ayo Mass.. keluar.. bareng.. sayang. Ahh..aku sudah mau....”, Tubuh Mbak Shanty mengejang-gejang sangat kuat, kakinya menjepit pinggangku.
Desahan kami berdua menjadi satu saat sama-sama orgasme. Crot.. crott.. crott.., kusemprot cairan spermaku kedalam rahim Mbak Shanty. Aku dan kakak istriku terus berpelukan menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme yang begitu dahsyat yang kami raih secara bersamaan. Kulihat Mbak Shanty masih memejamkan kedua matanya, dengan nafas terengah-engah.
“Mas...Andre”.
“Rasanya aku jatuh cinta sama Mas..”, kulihat Mbak Shanty tersenyum. manis sekali.
“Mas maukan jadi kekasih kedua setelah adiku”. Aku hanya tersenyum dan mengecup keningku dengan mesranya.
“Mas ini permainan yang benar-benar nikmat sekali..”, dikecup kembali keningku.
Hari minggu pagi sampai menjelang sore disaat istriku pergi tamasya bersama teman-teman kantornya, kami berdua dirumah menghabiskan waktu untuk bermain seks seperti layaknya pengantin baru yang terus menerus melakukan persetubuhan tanpa merasa bosan, tanpa lelah kami terus menumpahkan cairan nikmat kami, di dapur, dikamar tidur dan di kamar mandi. Yang paling dasyat, setelah aku dan kakak istriku, meminum ramuan obat buatan Mbak Shanty. Badanku segar sekali dan kontolku begitu keras dan kokoh.., kukocok-kocok batang kontolku dilubang vaginanya sampai banjir dan juga aku memohon kepada Mbak Shanty untuk memasukan kontolku di lubang pantatnya.
Aku benar-benar merasa nikamat saat kulepaskan cairan spermaku didalam lubang pantat Mbak Shanty.
Saat istriku pulang dari tamasya sehabis isya, kusambut istriku dan teman temannya, setelah berbincang- bincang sebentar teman teman istriku pamit pulang. Istrikupun masuk menuju kamar hendak mandi dan langsung berisitirahat untuk tidur.
Sebelum tidur aku mengunci pintu rumah dan mematikan lampu sambil kulirik Mbak Shanty dan kuhampiri beliau sambil berbisik.
“Mbak.., Maya adalah istri pertamaku, dan Mbak Shanty istri keduaku”, ujarku.
Mbak Shanty pun tersenyum dengan manisnya, sambil mencubit pinggangku. Hari itu benar benar dahsyat sekali kuhabiskan bermain seks didua lubang, lubang vagina dan lubang pantat milik Mbak Shanty. Padahal selama ini aku belum pernah merasakan lubang pantat milik istriku hanya lubang vaginanya saja.
*****
Dua hari kemudian aku dan istriku rencana akan pergi ke jakarta untuk beberapa hari untuk urusan kantor dan malam sebelum besok pagi aku akan berangkat sesampainya aku dirumah, kami pun langsung berkemas kemas merapikan barang bawaan kami. Jam sudah menunjukan pukul 11 malam istriku sudah lelap tertidur dikamar sedangkan aku masih mempersiapkan berkas-berkas yang akan aku bawa kejakarta. Saat aku hendak menuju kekamar mandi aku berpapasan dengan Mbak Shanty yang hari itu tampak cantik sekali dengan baju tidur satin model daster yang sangat seksi dan memamerkan belah dada yang sangat terbuka, kubisikan kepadanya, agar malam ini Mbak tidak usah memakai celana dalam dan nanti aku susul Mbak kekamar dan dia tersenyum penuh arti.
Setelah setengah jam semua berkas-berkas ku selesai, aku segera melihat istriku yang ada didalam kamar masih tertidur pulas dan aku langsung saja pergi perlahan lahan kedalam kamar Mbak Shanty dan mengucinya. Kucium Mbak Shanty yang sudah terbaring diatas tempat tidur. Mbak Shanty langsung terbangun dan membuka matanya.
“Mbak malam ini aku kepengen.. bisikku..”, Mbak Shantypun tersenyum.
Aku segera naik keatas tempat tidur dengan posisi tubuh sudah bugil tanpa sehelai kain dan Langsung naik keatas tubuh Mbak Shanty yang terlentang, kamipun saling berpagutan, kuremas buah dadanya sambil kujilat-jilat puting susunya yang menjeplak dikain satin dasternya itu. Batang kontolku sudah tegak dengan sempurna kugesek-gesek dikain satin dasternya sambil kulumat bibir Mbak Shanty. Setelah puas menikmati licinya kain satin dasternya, batang kontolku lalu turun mencari lubang vagina yang sudah siap dimasukan.
kuangkat dasternya bagian bawah.. woww ternyata Mbak Shany sudah tidak memakai celana dalam lagi.
“Kan kamu yang suruh..sayang tadi”, katanya sambil memencet hidungku dan mencium bibirku.
Kami berganti posisi dengan posisiku sekarang bersandarkan ditempat duduk dan Mbak Shanty naik diatas tubuhku dan mengangkangiku, kontolku yang tegak menjulang tinggi perlahan-lahan di arahkan kelubang vaginanya dan masuk perlahan lahan dan bless dalam sekejab kontolku amblas semua masuk kedalam lubang kenikmatan kakak istriku yang sudah sangat basah sekali.
“Anghh...ahhhh”, rintih dan desahan kami bersamaan terdengan mengisi setiap sudut ruangan.
Gerakan naik turun tubuh dan pantat Mbak Shanty menambah nikmatnya persetubuhan kami. Dengan cepat Mbak Shanty bergerak menaik turunkan pantatnya hingga kami berdua sama-sama menikmati setiap gerakan keluar masuk antara batang kontolku dengan lubang vaginanya. Rintihan dan desahan silih berganti terdengar saat memacu kenikmatan untuk mendapatkan puncak orgasme.
Hanya beberapa menit saja kami berdua sudah sama-sama orgasme dengan tubuh masing-masing sudah sama-sama mengejang sambil mengeluarkan desah sangat panjang dan terasa sekali batang kontolku seperti dipijat-pijat oleh otot dinding vaginanya.
“Aanghhh, hh..ahhhh....Mas...aku.. keluarr..sayang”.
“Ahhhh....aku juga Mbak....anghhh....crottt...crott...crottt”, Kuangkat tubuhku dan kupeluk dengan sangat erat tubuh Mbak Shanty, tanpa sadar dia mengigit pundakku saat ejakulasi dan orgasme bersamaan hadir melanda dua insan manusia yang sedang lupa diri dan dilanda asmara.
Cairan sperma dan cairan lendir vaginanya bercampur jadi satu didalam rahim kenikmatan Mbak Shanty dan setelah sama beristirahat sebentar untuk menikmati sisa-sisa kenikmatan. Kulihat jam dinding sudah menujukan pukul 2 malam, Aku dan kakak istriku bergegas untuk bangung dan kembali ke tampat masing-masing dan aku kembali menyusul istriku yang tertidur didalam kamar. Malam itu aku dan kakak istriku sama-sama tersenyum penuh kepuasan .
Kenikmatan antara istriku dan kakak istriku dalam satu rumah kujalani hingga setahun lamanya tanpa diketahui oleh istriku hingga saat ini.
254 notes
·
View notes
Text
Sosok Tetanggaku
Bab 9
Rencana Caca.
Mumpung hari ini aku enggak jualan yang berarti enggak punya kesibukan.
Aku berinsiatif untuk bersih bersih rumah.
Menyapu lantai hingga mengepelnnya.
Tak lupa juga membersihkan meja dapur dan rak tempat biasa aku menyimpan mie instans.
Ternyata rak kosong. Tak ada satu bungkus mie pun disana.
Tapi aku menemukan sebuah benda yang rasa rasanya pernah aku lihat sebelumnya.
Betul. Ini kepunyaan Caca, secarik jarik batik yang pernah ia pakai sebagai pelapis penutup buah dadanya.
Ada benggolan pada ujung jarik tersebut. Namun aku tak berani untuk gegabah membuka barang orang lain.
Maka aku pun menaruhnya kembali.
Setelah merasa keramik di teras sudah kering dari bekas air pel.
Maka aku pun duduk disana tanpa perlu alas lagi.
Caca, mendekat dengan membawa sebuah kantung kresek.
Dan ia pun duduk berhadapan denganku.
Dari dalam kantung kresek, ia mengeluarkan bungkusan yang menurut dari aromanya pastilah gado gado.
" Yuk barengan. Gue kira elu, enggak ada, jadi gue beli satu..?" Katanya sambil membuka bungkusan yang ternyata memang gado gado.
" Wah, kalau barengan sih, entar elu kurang kenyang dong. Beli lagi aja deh sekalian pake lontong, gue belum sarapan..!" Kataku sembari memberinya uang.
" Ya deh. Tapi jangan elu, makan dulu ya..!"
" Sipp..!" Aku membungkus kembali gado gado yang sudah terbuka.
Tak lama kemudian Caca, sudah kembali dengan membawa kantung kresek lebih besar. Ternyata ia membeli lontong plus kerupuk sebagai teman dari gado gado.
Memang Caca, termasuk cewek yang cuek. Ia tanpa risih makan di teras bersamaku. Dan beberapa tetangga sesama penghuni kontrakan, ada yang ber dehem, dan ada juga yang mencibir.
Kami memang harus tidak ambil pusing dengan sikap mereka. Mereka hanya iri karena mereka tidak bisa seakrab kami sesama tetangga.
Pertama kenal cewek ini, aku suka. Setelah tahu kalau dia punya kepribadian ganda, aku perlahan menjauh. Apalagi ketika sosok Adhila, yang tiba tiba hadir dan memberikan peringatan agar aku hati hati dengan Caca.
Aku mulai bimbang. Aku merasa kedua tetanggaku ini memiliki kesamaan. Sama sama menyimpan misteri.
Waktu pun berjalan. Aku merasa nyaman bersama Adhila, namun cewek itu ternyata tidak jelas. Ia sulit untuk aku temui. Kalaupun bertemu itupun cukup membuat tanda tanya di kepalaku.
Ya. Kami sering bersama, menikmati suasana malam, namun setelah pagi harinya teras rumahnya masih tetap berlumut dan penuh debu.
Selesai menikmati gado gado, aku mengambil benda milik Caca, yang ketinggalan.
" Ca, nih punya luh, ketinggalan..!" Kataku memberikan benda itu.
" Oh. Itu sih bukan ketinggalan. Emang sengaja gue tinggal supaya elu, percaya kalau gue bisa ngeliat mahluk gaib. Nah setelah benda itu ada disini, apa elu, pernah lihat mahluk gaib di tempat elu ini..?"
" Enggak. Gue enggak lihat mahluk yang seperti waktu itu lu bilang.. Tapi, kalau dikontrakan sebelah emang ada yang aneh.."
Caca, menatapku lekat.
" Apa yang elu, dengar..?"
Aku pun menceritakan apa yang aku lihat semalam. Dari mendengar suara teriakan dan ancaman, sampai menyaksikan sendiri perbuatan mesum yang di lakukan oleh bos pemilik kontrakan hingga pembantaian atas dua wanita hingga tewas dengan menggenaskan.
" Oh,,, Jadi Pak Juned, yang ada dibalik semua ini..! Pantas saja arwah Adhila, tetap berada disini padahal gue sendiri enggak tauk kenapa Adhila, menjadi arwah.. Sadis juga tuh si tua bangka Juned..!"
Caca, menggeleng gelengkan kepalanya. Ia sepertinya tidak percaya jika lelaki yang sudah bau tanah itu ternyata masih memiliki nafsu besar akan wanita.
" Tapi, gue rasa itu hanya halusinasi gue aja sih. Padahal kita enggak tahu akan kebenarannya..!"
" Bukan, Malik... Elu, bukan sedang halu. Itu benda milik gue sengaja membawa alam bawah sadar luh, pada peristiwa yang sebenarnya terjadi. Dan ini bisa kita buktikan..!"
" Kita.. Maksud luh..?"
" Nanti gue pikirin..!"
Malamnya Caca, kembali menemuiku. Ia bercerita banyak mengenai calon suaminya yang teman ayahnya itu.
" Dia itu orangnya royal loh. Kemaren anak gue, dibeliin mainan yang harganya mahal banget. Padahal kalau dia mau ngasih mainan enggak yang harus mahal gitu, ya.. Yang namanya mainan cepat rusak jadi barang enggak ada harganya..!" Caca, membuka percakapan.
" Ya, yang namanya lagi nunjukin perhatian sama calon istri, apapun ia lakukan.. Mahal menurut elu, tapi enggak buat dia. Yang penting hati ibunya udah luluh, pengorbanan sebesar apapun pasti dia ikhlas..!"
" Elu, bisa aja.. Gue, enggak tauk hati gue, luluh atau enggak yang penting gue, jalanin dulu aja deh..!" Jawabnya nyantai.
Lama kami terdiam. Sepertinya Caca, tengah merasakan sesuatu.
Ia berjalan menuju dapur.
" Malik, sini..!" Serunya pelan.
Aku menghampirinya, melihat ia menempelkan benda miliknya pada bagian bawah meja dapur yang berpintu. Dan aku ingat kalau meja dapur sebelah sana memang tepat menempel di tempat yang sama seperti ini.
" Nah, tepat di balik meja dapur ini gue melihat jasad Adhila, dan ibunya.. Mereka di taruh dalam posisi duduk saling berhadapan.. Kejam. Betul betul kejam.. Biar si tua bangka itu cepat menerima pembalasannya...!" Caca, berkata seolah pada dirinya sendiri.
" Malik,,, Elu, temenin gue, ya. Elu, sekarang kan udah enggak takut lagi ngeliat mahluk halus.. Jangan jauh jauh dari gue...!"
" Iya, iya.. Aneh.. Elu, yang punya kelebihan malah ketakutan sendiri..!"
Akhirnya aku pun ikut berjongkok di bawah meja dapur.
Caca, mulai mencoba untuk berinteraksi dengan Adhila, dan si mbok.
" Adhila.. Karena Malik lah, akhirnya dia tahu dan dapat melihat semua yang menimpa kamu dan ibumu.. Gue, sama Malik, mau berusaha untuk mengungkap kebusukan pak Juned, yang udah tega menghabisi nyawa kalian berdua.. Seandainya ini bisa terungkap.. Apa yang harus kami lakukan..? Jenazah kalian akan kami kuburkan dimana..?" Pertanyaan Caca, di sambut suara isakan tangis dari Adhila..
" Caca.. Aku berterimakasih sama kamu.. Kamu terlihat jutek namun ternyata hati kamu baik.. Dan kamu Malik, maafkan aku yang sudah berusaha membujuk kamu agar tidak lagi dekat dengan Caca. Karena aku memang menyukai kamu.. Tapi aku sadar semua itu tidak mungkin terjadi.. Dunia kita berbeda, dan aku pergi untuk melupakan kamu...Seandainya kalian bisa mengeluarkan jasad kami berdua... Tolong antarkan kami ke keluarga kami, agar kami bisa dimakamkan secara layak di tanah kelahiran kami.."
Isak tangis Adhila, semakin menjadi.
Caca, berusaha terus membujuknya agar arwah, gadis itu tetap tenang menunggu waktu yang akan segera tiba.
Bersambung.
76 notes
·
View notes
Text
İnsan ne istediğini bilmeyen bir varlık. Varlık içinde yokluk yaşadığını düşünen bir adem. Hiçlik sınırında mümkin bir varlık. Her yaratılmış gibi. Silinmeye müteveccih mahbuplar peşinde hep; tatminsizliği bu yüzden. Aklen görmüyor ama farkında olmadan hissen biliyor sonlu bir varlığın kendine iyi gelmeyeceğini.
Herkesi sevelim ama Baki hesabına. Her güzele bakalım ama Cemil hesabına. Her lezzeti tadalım ama Rezzak hesabına ki faniler beka bulsun zailler ebedi olsun. O zaman mana kazanır, marifete vesile olur her mahluk.
54 notes
·
View notes
Text
Mari terus bercerita, membuat fiksi dan khayalan-khayalan yang menurut orang lain adalah hal yang gila. Sejarah sudah membuktikan, perubahan peradaban manusia banyak didorong dari fiksi-fiksi yang ada dikepala beberapa orang.
Inilah keajaiban manusia, yang tidak dimiliki mahluk hidup apapun diatas permukaan bumi. Mampu membuat fiksi dan cerita yang menggerakkan diri sendiri dan orang lain kearah yang lebih baik.
52 notes
·
View notes
Text
"Kuş ol, güzel insan! Yuvarlak, esmer, buğday, kavrulmuş kestane; sütlü, ateşte, suda pişmiş mısır kokulu, yarı kadın, yarı erkek, yalnız şehvet, süt, nişasta, şekerden mamul mahluk. Senin bu topraktan yapılmış çirkinler kafilesinde yerin yok. Kuş ol!"
Sait Faik Abasıyanık / Son Kuşlar
29 notes
·
View notes
Text
ada beberapa mahluk didunia ini yg mencintai, tapi lupa untuk mengatakan nya.
#Badawrite
17 notes
·
View notes
Text
Manusia adalah anak lingkungannya, ia juga semacam mahluk yang sangat terpengaruhi oleh lingkungannya.
Dan perubahan besar baru akan tercipta jika dirinya mau berusaha.
Sebab; manusia tercipta dari tanah, jadi apapun yang di tanam di tanah pasti akan tumbuh. Baik itu keburukan maupun kebaikan. Bahkan seorang teman atau sahabat dekatnya akan menentukan jalan hidupnya, surga atau neraka yang sedang ditujunya.
يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَا نًا خَلِيْلًا
"Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku),"
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 28)
Maka berhati-hatilah dalam memilih teman, harus benar-benar yang dapat membawa kita dan keluarga ketaman. Tinggal kita menunggu buktinya nanti, apakah Allah akan menyalahi janji.
قَا لَ هَلْ اَنْتُمْ مُّطَّلِعُوْنَ
"Dia berkata, "Maukah kamu meninjau (temanku itu)?
فَا طَّلَعَ فَرَاٰ هُ فِيْ سَوَآءِ الْجَحِيْمِ
"Maka dia meninjaunya, lalu dia melihat (teman)nya itu di tengah-tengah neraka yang menyala-nyala."
قَا لَ تَا للّٰهِ اِنْ كِدْتَّ لَـتُرْدِيْنِ
"Dia berkata, "Demi Allah, engkau hampir saja mencelakakanku,"
(QS. As-Saffat 37: Ayat 54-56)
Mungkin hari ini emang tak mudah kita mencari dan mengajak teman yang respon disaat diajak ngobrolin tentang Qur'an tentang Islam. Bahkan tidak sedikit teman kita mengatakan kepada kita "Sok alim, sok suci, sok benar dll. Pokoknya ngga enak dah di telinga. Padahal kalau kita balikan perkataannya bisa aja. "Dari pada situ sok kafir" misalnya ...disaat dia ngatain kita sok alim. Tapi itu semua jangan di balas, teman kita ngatain kita sok alim dan sebagainya dikarnakan dirinya belum tau, harus kita maklumi itu. Karena itu semua adalah ujian bagi kita, yang benar-benar ingin masuk surga. Sebagaimana yang sudah dialami para rasul dan sahabat dekatnya. Yaitu berbagai cobaan, kemelaratan, penderitaan dan diguncangkan dengan berbagai cobaan.
Jangan sampai kita mengira dan menduga orang yang hidupnya senang dengan kemewahan itu akan masuk surga. Dan jangan menyangka juga orang yang belangsak kismin itu yang akan masuk surga.
Sebab; yang membedakan antara si kaya dan si kismin di mata Allah bukan dari harta, tapi siapa yang lebih bertakwa.
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَ لَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَآءُ وَا لضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 214)
22 notes
·
View notes
Text
Ada saatnya hatimu yang patah ditemukan oleh orang yang menganggapnya berharga. Lalu dengan tulus dia menyambungnya dan mengobatinya dengan cinta yang tidak akan pernah kau sangka.
Dengan sabar dia membuang semua luka dari masalalu mu. Dengan rela dia menjadi penghibur mu. Dengan baik dia menjagamu. Dengan keyakinan penuh dia membuat mu sembuh. Hingga kau lupa kau pernah terluka.
Yang mengajakmu tertawa. Dia mengajakmu bernyanyi. Dia mengajakmu menari. Dan dia yang mengenalkan dirimu tentang hal-hal baru yang tak pernah kau sentuh, tentang apa itu arti kebahagiaan yang sesungguhnya.
Kau pasti bertanya dimana orang itu berada? Kapan dia tiba? Dan kapan kau bisa bertemu dengannya?
Jawabannya: nanti, dia tak datang terlambat, dan juga tidak terlalu cepat. Dia akan datang ketika semesta membukakan jalan baginya, bahwa ada satu mahkluk yang harus diobati lukanya, dan mahluk itu adalah dirimu.
Dan dia akan datang ketika semesta berkata;
Temuilah dia, karena kau bisa menjaganya dan membahagiakannya.
8 notes
·
View notes
Text
yang mengerikan dari masih terjaga adalah di malam-malam begini kita sama-sama lari dari perasaan sunyi. di balkon studio room tamansari semanggi, di tempat kesepian kita tak bisa dibagi—sedekat apapun kita hingga menyerupai nadi.
aku datang nyaris dini hari sebelum penerbangan pertama menuju pekanbaru pukul enam pagi. kamu juga baru pulang, tersenyum saat menjemputku di lobi. ada banyak yang ingin aku tanyakan tapi yang keluar cuma, "baik," saat kamu menanyakan kabar. nyatanya memang nyali itu cuma aku punya saat pergi. saat kembali begini, aku kembali jadi pecundang kelas kakap yang tak berani menetap hingga satu-satunya hal yang bisa kulakukan adalah terus menerus memohon ampunan bahkan untuk kesalahan yang tak pernah berani kupikirkan.
kamu ada dia setiap rasa sesal yang kuselipkan di jam pulang kerja.
"lo tahu, di jam-jam ini, semua orang lagi pada ngentot," kamu menunjuk semua unit di seberang balkon tempat tinggalmu. "nggak pernah tidur, ya, jakarta?"
"lo mau?"
"no," kamu menjawab cepat. "lo ada flight jam enam pagi. tugas gue cuma memastikan lo tidur malam ini."
laki-laki gila yang kutemukan di salah satu kafe di kemang beberapa bulan lalu, aku tidak pernah menyesal temanmu mengenalkanku padaku. yang kusedihkan hanya satu; kamu selalu begitu baik hingga aku menggigil saking ngerinya. kamu menyiapkan sepotong roti dan dua gelas kopi dingin, juga keripik yang kamu sodorkan ke mulutku karena bagimu, "asal lo makan sesuatu." dan aku jadi bingung harus bagaimana.
makin kutatap matamu, makin kusadari bahwa hubungan ini seredup langit di hari senin saat orang-orang sibuk bekerja di jakarta. makin juga tinggi keinginanku untuk melarikan diri. meski tetap saja aku berada di sini, minum air dingin dari botolku yang sudah kamu isi penuh tanpa aku minta kamu melakukannya, berharap bisa memberimu semua hal yang selalu layak kamu terima.
apapun itu—yang bukan cinta.
"hei, ngomong-ngomong," katamu. "lo bisa mandi di sini, jangan di bandara."
"hm?"
"iya, soalnya gue udah beliin lo handuk," kamu terkekeh kecil. "waktu itu, 'kan, lo komplain, tuh, karena nggak ada handuk yang bisa lo pinjem. jadi gue beli baru satu, silakan lo pakai dulu."
saat itu, kembali aku menatapmu lamat-lamat seolah baru menemukan mahluk paling langka sedunia. kemudian, kusadari satu sejak empat jam aku berada di tempat ini;
aku tak lagi ingin pergi.
dekat-dekat bersamamu yang begitu baik,
aku jadi ingin gantung diri.
15 notes
·
View notes
Text
Pengakuan
Ada satu masa dimana circle pertemanan menjadi salah satu lokasi dimana kita bisa mendapatkan pengakuan, baik itu dari sisi pencapaian profesional atau bahkan hanya sekedar ucapan selamat atas event-evant yg rutin macam ulang tahun atau hari raya..
Tapi semakin berkurangnya usia, maka semakin kecil circle itu terbentuk. Sudah tidak mobile lagi, sudah sibuk dengan aktifitas dan bahkan beberapa mengatasnamakan keluarga sebagai prioritas (yang memang sudah sewajarnya).
Kadang kita butuh diakui untuk bahkan hal-hal yg sederhana, dari orang-orang yg mungkin kita anggap lebih kenal kita dibanding orang lain.
Tapi tidak jarang, justru orang-orang yg jauh yg paling awal menyadari eksistensi kita, memberikan apresiasi (apapun niatnya). Tapi hal kecil ini semakin terasa besar ketika orang disekitar kita malah abai. Melihat bahwa yg kecil ini memang kecil dan tak bernilai.
Pada akhirnya eksistensi dan value kita semakin terlihat. Ketika kehadiran fisik kita saja sudah tidak menjadi hal besar dalam lingkungan kita, terbayang bagaiamana nanti saat kita sudah hilang tak bernyawa.
Benar yang diajarkan oleh guru-guru kita, hidup hanya menunggu mati. Sisanya hanya untuk menghamba dan mencari perhatian sang maha kuasa. Ketika waktunya tiba, yang setia hanya amalmu, ilmu yang kau ajarkan dan bermanfaat bagi orang lain, dan darah dagingmu yang senantiasa mendoakan kebaikanmu.
Tidak perlu risau jika nilaimu hanya sedikit dimata mahluk lainnya, yang penting bagaimana cintamu pada NYA yang akan menjadi penyejuk dan penyelamatmu diakhir nanti.
Happy 46th birthday to me, semoga Allah berikan sisa umurku ini sebagai wasilah mendapatkan rahmatNYA. Amiinn
7 notes
·
View notes
Text
Nasıl ki madrub, elbette dâribe delâlet eder. Sanatlı bir eser, sanatkârı icab eder. Veled, validi iktiza eder. Tahtiyet, fevkiyeti istilzam eder ve hâkeza… Bütün umûr-u izafiye tabir ettikleri biri birisiz olmayan evsaf-ı nisbiye misillü şu kâinatın cüz'iyatında ve heyet-i umumiyesinde görünen imkân dahi vücubu gösterir. Ve bütün onlarda görünen infial, bir fiili gösterir. Ve umumunda görünen mahlukıyet, hâlıkıyeti gösterir. Ve umumunda görünen kesret ve terkip, vahdeti istilzam eder. Ve vücub ve fiil ve hâlıkıyet ve vahdet, bilbedahe ve bizzarure mümkin, münfail, kesîr, mürekkeb, mahluk olmayan; vâcib ve fâil, vâhid ve hâlık olan mevsuflarını ister.
Öyle ise bilbedahe bütün kâinattaki bütün imkânlar, bütün infialler, bütün mahlukıyetler, bütün kesret ve terkipler bir Zat-ı Vâcibü'l-vücud, Fa'alün limâ yürîd, Hâlık-ı külli şey', Vâhid-i Ehad'e şehadet eder.
(Sözler 756.sh - Risale-i Nur)
8 notes
·
View notes
Text
Ben, Kurbanı beklerken kurbanlık aldığımız ağabey kurban olmuş. Bu gece vefat etmiş. On yıldan fazladır kurbanımızı ondan alırdık. Alışveriş noktasında bizi hiç üzmedi. İnsanoğlu ne acayip bir mahluk. Öyle hayatlar yaşıyor ki bir gün kendisi de kurbanlıklar gibi gideceğini hiç düşünmüyor. Bir kaç gün yok yok bir kaç saat hafif takarım. Aklıma düşerse yazık oldu adama ya derim. Sonra tekrar dünya meşgalelerine bakar yoluma devam ederim. Bu da bir nimettir elbet. Hayat devam ediyor en nihayetinde. Geride kalanların yaşaması lazım. Amenna da bari ibret alıp günahlardan bir nebze de olsa uzaklaşabilsek.
51 notes
·
View notes
Text
'kendim' diye biri var.
Hiç umursamadığım, hal hatır sormadığım, hiçbir faydam olmayan, iteleyip, örseleyip, canını yaktığım. Hatta değer verdiklerimin de itip kakmasına izin verdiğim.
'kendim' diye biri var.
Hep yanımda olmaya mahkum, bir yalnız mahluk.
16 notes
·
View notes