#kelas2
Explore tagged Tumblr posts
yulianapermata · 2 years ago
Text
5 bulan pertama di 2023 rasanya engap. semua kegiatan minta diprioritaskan. kerjaan, kuliah, organisasi, kelas2, tugas yang gak ada habisnya, proker dan hal-hal lain yang rasanya datang secara tiba-tiba. alhamdulillah Allah masih beri kesibukan :")
teringat awal tahun lalu pernah nangis diamanahi jabatan cukup berat, karena belum pernah pegang posisi sebagai pemimpin dan divisiku jarang sekali dilihat oleh kebanyakan orang. kalau dilihat ke belakang, kenapa ya dulu sampai sebegitunya khawatir dan takut. padahal setelah dijalani, semua baik-baik aja. sekarang aku bisa bangga mengatakan, bahwa keputusanku awal tahun adalah sebaik-baiknya keputusan. karena hal tsb menghantarkan aku untuk punya skill baru, kemampuan regulasi emosi, kematangan berfikir jauh lebih dewasa dan bijak dari sebelumnya. ya, ini proses belajar.
sekarang dituntut untuk banyak praktek ilmu dan terjun langsung ke masyarakat. seakan2 Allah bilang, ini waktunya kamu mengukur seberapa bisa kamu mempraktekkan ilmumu. apakah ilmu itu berkah? apakah kamu punya kapasitas? tapi di di setiap prosesnya, ya Allah, aku hanya melihat kesulitan yang terlihat jelas. lalu dimana nampak kemudahannya? padahal janji Allah pasti setiap kesulitan bersama dengan kemudahan. ngga, ini bukan ragu sama janji Allah, tapi mungkin ada yang salah dalam mempraktikannya. sekarang kesulitan aja nampak nyata, tapi gapapa jalan terus nanti semoga kemudahan akan datang sendirinya.
aku jadi banyak-banyak refleksi sama diri sendiri. mau mengambil keputusan besar (lagi) dalam waktu dekat. semoga keputusan itu, baik buruk serta risikonya bisa membawa perubahan atas doa dan harapan yang selalu aku semogakan. saat waktunya tiba, semoga aku sudah siap.
semoga Allah mudahin di setiap urusannya, semoga Allah berkenan mengirimkan orang-orang baik dalam setiap proses bertumbuhku, semoga Allah lapangkan bahuku. Aamiin :")
6 notes · View notes
zafiraninna · 3 months ago
Text
Re-direction
Menenang lah sayang
Bersandarlah kembali pada Dia yang telah lama menunggu berlamaan denganmu
Kepada Dia yang telah lama cemburu padamu
Kepada Dia yang tak pernah lelah memaklumi mu
Namun jangan setakut itu
Tetaplah sedikit bersandar ke manusia
Tanpa harap yang berlebih tentunya
Karena kadang bersandar bisa jadi tentang saling
Walau itu, memang hanya terkadang🌱
Nak
Tidak kah kau malu terlalu banyak membahas ciptaanRabbmu
Padahal Rabbmu selalu membuka ladang2 yang baik di hidupmu
Rabbmu sangat jarang kau sebut dan kaitkan dari peristiwa2 yang menimpamu🫂
Rabbmu sudah di titik puncak cemburuNya nak
Rabbmu ingin kamu kembali pada orangtuamu
Rabbmu ingin kamu kembali pada ayat ayat Nya
Rabbmu ingin kamu menyelesaikan kelas2, pelajaran2, yang baru kau mulai sedikit itu
Rabbmu ingin sekali memelukmu sambil berbisik, wahai hambaku lihatlah hidup yang kuberi, mengapa sekarang se berantakan ini?
Tata kembali nak, tata kembali panggilan2 hati yang kau sebut visi itu. Kali ini jangan salah fokus.
Doakan kembali nak, bukankah dulu sudah kau istikharahkan semua saat memulai? Dan sudah Allah yakinkan saat itu, bahwa yang ini bukan karena laki-laki?
Melembutlah nak dalam memandang tujuan karena hakikatnya kau adalah perempuan, menenanglah kembali nak karena itu yang kelak menjadi hakikat peranmu, berpeganglah nak namun bukan kepada yang tak halal bagimu, kembalilah nak. Aku doakan 💌
Epilogue sebelum melanjutkan perjalanan:
"Kadang yang membuat kita pusing, overthinking, dan sumpek adalah karena kita tidak tau ilmunya. Kita baru punya sendok dan garpu padahal butuh sekop untuk melangkah lebih jauh dan membangun rumah itu. Maka solusinya bukanlah berpegang pada yang tak halal bagimu karena tenangnya akan semu. Maka solusinya adalah ilmu. Dan barangkali ridho dari orangtuamu" - School of Society Kaderisasi Salman 2024
Overthinking itu fase, bukan diagnosis. At least itu yang bakal aku percayai, dalam proses bertumbuh yang longlife ini 🙂🥲😊 Walau masih jatuh bangun, walau sakit banget memang kadang semangaaat memahami diri, pegangan, melingkar, dan berguru yaa🤍
Jadi kalau ada yang kasi advis "kataku nikah aja sih nin" itu beluum sepenuhnyaa betul yaa dek yaa:) yok kita betulin diri dulu, puter baliik🫂
Tumblr media
1 note · View note
masfasblog · 7 months ago
Text
Bismillaah...
Kita lanjut masfalyfe ya..
Ta'aruf #2 aku ga inget pasti intinya sejak usia 25 tahun teman2 terdekat ku berusaha mengenalkanku dengan teman atau saudaranya tapi memang tidak ada yg berjodoh walaupun rumusnya sudah sangat ciamik. Temen genggong ku di SMA sudah menikah, punya suami, suaminya punya temen rohis. Rumusnya aku temen rohis istrinya mau dikenalin sama temen rohis suaminya dengan harapan berjodoh. Tapi ternyata tidak. Aku lupa alasannya apa. Tapi kebanyakan gagalnya proses ta'aruf ku karna prinsip2 ku seperti : Setelah menikah tetap tinggal di deket rumah orang tua ku. Setelah menikah tetap bekerja.
Temen genggong kedua, sudah menikah, ada temen pria di kantornya yg juga sudah siap menikah, menurut temen ku itu, si temen pria nya ini orang baik-baik. Lalu kami bertukar no. Wa. Komunikasi beberapa kali, dia ngajak ketemuan di dufan, sendiri-sendiri. Oh No. Ini mah namanya ngedate. Gugur.
Temen genggong ketiga. Dia dua x negnalin saudaranya. Yang pertama dikenalin tapi ternyata dia masih under 25 dan masih mau pacaran. No. Thanks. Yang ke-2 setelah kita nadzhor di rumah temen ku itu. Dia ga lanjut. Kata temen ku mungkin minder sama pekerjaan ku yg kerja di bank.
Diantara proses proses ta'aruf itu ada juga masa2 flirting2 tarik ulur kayak zaman kuliah wkwk. Jadi aku kan lanjut kuliah S2. Terus di kampus setelah berjalan setahun lebih lama2 mulai saling mengenal dan yaaa~ entah apa ya namanya cuma aku ngerasa saat itu kayak lagi di"deketin" walaupun ujungnya aku ghosting. Padahal waktu itu aku sengaja cerita kalo aku lagi ngusahain seseorang temen kecil yang udah kayak keluarga, tapi yaa~~ namanya cewek cowok curhat2an pasti ada aja sisipannya. Alasannya aku ghosting karna ya dia kayak muka dua gitu. Terus setelah lulus S2 malah aku nekat minta tolong ustadzah ku untuk meminta temen S2 aku yang lain, yg dulu pas kita kuliah kita sering2 dijodoh2in karna kami sama2 mahasiswa militan wkwkwk.. Qadarullaah tidak jodoh karna saat suami ustadzah ku saat mendatangi dia di pondoknya (dia ngajar di pondok) ter6nyata dia sudah proses dengan wanita lain. Dan paitnya pas wisuda kami, dia dateng sama istrinya. Jleb.
Sebelum lulus kuliah aku juga pernah nekat ngajak ta'aruf nasabah wkwkwk. Ter-nekat sih ini. Jadi ceritanya ada nasabah yang ga rutin dateng, seinget aku, selama aku di jabatan itu selama kurang lebih 2 tahun, baru 3x dia dateng ke cabang. Dia transaksi yg butuh KTP dan no. Hp. Dan ternyata setiap kali dia dateng ke cabang dia selalu bawa kedua orang tuanya. Aku meleleh ngeliatnya. Pas aku sadar aku ada rasa di transaksi keduanya, aku mulai deg2an dan gemeteran. Berlalu lah waktu. Suatu hari ada nasabah lain yang melakukan transaksi yg membutuhkan speciment (contoh) tanda tangan. Aku cari di rak file speciment. Qadarullaah speciment nasabah itu ada sebelahan dengan nasabah yg aku 'targetin'. Merasa itu bukan suatu kebetulan tetapi suatu tanda maka aku beranikan diri untuk menghubunginya via wa dan mengutarakan maksud ku untuk mengajukan ta'aruf dengannya. Qadarullaah tidak berjodoh. Karna memang kami tidak sekufu pastinya.
Setelah lulus kuliah S2 aku berusia 28 tahun. Aku sudah mulai fokus dan lebih serius mencari jodoh. Aku ikut beberapa kelas ta'aruf. Sampai 3 kelas. Masing2 punya kelebihan dan kekurangan masing2. Ada yg tanpa program, cukup mengajukan cv dan memilih ikhwan yg ingin di ta'arufi. Kelas ke-2 sangat bangus program nya. Ada materi selama 1 bulan jika sudah mengikuti semuanya diajarkan membuat CV dan dipersilahkan berta'aruf. Kelas ke-3 lebih canggih, bukan hanya program dan materi tetapi juga menggunakan aplikasi. Setiap materi ada quiz yg harus diselesaikan jika sudah menyelesaikan semua misi quiz dengan nilai tertentu baru bisa mengajukan ta'aruf. Karna terlalu canggih ternyata ga banyak yg bisa lulis sehingga peserta yg sudah layak mengajukan ta'aruf hanya sedikit.
Proses mengikuti kelas2 ta'aruf itu terjadi setahun lebih. Sampai-sampai aku merasa ingin mengambil jalan pintas dengan membuat program kelas ta'aruf sendiri. Harapannya bisa sortir diawal orang2 yg ngajuin ta'aruf wkwkwk. Tapi nyatanya program kelas ta'aruf yg aku bangun tidak berjalan wkwkwk.
Dari 3 kelas ta'aruf itu aku kurang lebih berproses dengan 5 ikhwan. Masih dengan prinsip yang sama walaupun standar berbeda. Dulu standar ku pendidikan min. S1, pekerjaan tetap, tidak merokok, solat 5 waktu terjaga, bisa membaca qur'an dengan baik, anak rumahan, ga suka nongkrong2, suka makan makanan rumahan, lebih tingga dari aku. Seiring bertambahnya usia, standarku mulai fleksibel, yang penting prinsipku tidak goyah, tetap tinggal di dekat orang tua, tetap bekerja, tidak merokok, bisa baca qur'an dan sholatnya terjaga.
Ikhwan pertama : Dia yg mengajukan dari kelas yg tanpa program. Qadarullaah aku masih belum bisa melanjutkan karna ada diantara list diatas yg tidak terpenuhi.
Ikhwan kedua : Aku yg mengajukan. Usianya lebih muda 2-3 tahun dariku. Tapi ia tidak melanjutkan prosesnya.
Ikhwan ketiga : Aku yang mengajukan. Dia Duda 1 anak. Istrinya meninggal. Dia tidak melanjutkan karna salah satu prinsipku diatas. Karna kami berbeda kota.
Ikhwan keempat : Adalah yang kini menjadi suamiku. Nanti cerita lebih lanjutnya ya..
Ikhwan kelima : Saat aku masih berproses ta'aruf dengan yang kini menjadi suami ku, aku juga berta'aruf dengan ikhwan lain. Qadarullaah karakter ikhwan ini kuat dan dominan sekali aku khawatir tidak bisa menjalankan rumah tangga yg sakinah bersama nya jadi aku akhiri prosesnya.
Sampai disini dulu kisah singkat ta'aruf ku. Nanti insya Allah aku lanjut kisah detail proses ta'aruf ku dengan suamiku..
0 notes
careerclass · 9 months ago
Text
Awalnya join CC berharap utk bisa memberi kejelasan di jenjang karir aku. Se-simple karena nama komunitas nya adalah Career.. ternyata pas join kelasnya, aku diajak mengenal diriku sendiri. Dikenalkan ke dunia yoga, psikologi, kesehatan gigi, bukan hanya karir. Buatku CC ini jadi dunia baru yang memantik semangat aku utk memaksimalkan potensi yang ada diriku. Bukan hanya tentang karir tapi juga kami diarahkan utk menekuni hobi kami. Ada kelas2 kecil dimana kami bisa berkenalan dgn teman baru, diskusi dan saling memotivasi. Utk ke depan nya, jenjang karir aku masih panjang dan banyak yg harus dibenahi. Tapi sekarang aku bisa mengurai kekusutan di diri sendiri dan percaya masih ada kesempatan yang bisa aku kerjakan.
0 notes
amifhz · 11 months ago
Text
Tumblr media
#disclaimer I don't know exactly the source of this quote, but I believe that kind of husnudzon is one of the signs of our faith in Allah's timelines, & decisions.
Ada yang namanya Panggilan Jiwa dalam Fitrah Based Education. Setiap manusia, Allah berikan kisah hidup yg beda2, ujian syukur dan sabar yang beda2 juga, itu salah satunya karena Allah tau cuma kita yang sanggup menjalaninya dan juga berarti Allah udah menginstall berbagai kemampuan (sbg bekal) dalam diri kita untuk menghadapinya. Keren dan baik bgt ga siii Allah tuu🥺
Seneng gak sii harusnya tiap manusia kalau bergantungnya cuma sama Allah, nurutnya sama Allah, taatnya sama Allah kalau sadar betapa Maha Baiknya Allah sama kita?
Hidup yg rasanya kayak naik rollercoaster tiap hari ini berasa adem aja gitu. Pas ada ujian hidup yg dateng, Alhamdulillah bisa kelar semua dijalanin dgn hati dan pikiran tenang. Karena yakin ada Allah dan yakin masih bisa minta tolong sama Allah selama masih di dunia.
Ini juga yg akan membawa kita pada quote selanjutnya "Semakin mengenal diri, membuat kita semakin mengenal Allah". Maka gak ada lagi tuh nanti manusia yang Islamnya KTP aja, atau Islamnya karena keturunan aja. Semua manusia jadi mindfull muslim/ah, berislam secara sadar dan sadar berjalan mencari kebenaran.
Jadi kayak, Allah ngasih ujian, dan Allah juga yang ngasih pelajarannya, gurunya, latihannya, dan bahkan kisi-kisi ujiannya. Cuma kenapa ya kok kita gak sadar kalo sebenernya selama hidup itu kita lagi dikasih bekel2 ilmu sm Allah? Karena fitrah2 sbg bahan belajar itu belum pernah kita update.
Kayak aplikasi, udh diinstall, udh didownload, tp kalo gak pernah dibuka ya belum bisa berfungsi kan aplikasinya? Samaa..
Fitrah Manusia juga begitu ternyataa, dan bahkan aplikasi yang udh lama didiemin gak pernah di-update jadinya lemott bgt kan pas dipake?
Nah itu juga sama kayak pas kita lagi ujian, ternyata terasanya kok sulit bgt ya ujiannya? Kok kayak gak familiar ya sama soalnya?
Bisa jadi karena tadi kita yang belum pernah atau jarang update bekal2 Fitrah tadi. Ada 8 yang seharusnya kita jaga kestabilan performanya yaitu Fitrah Keimanan, Fitrah Belajar & Bernalar, Fitrah Bakat & Kepemimpinan, Fitrah Perkembangan, Fitrah Individual & Sosial, Fitrah Seksual & Cinta, Fitrah Fisik & Indra dan terakhir Fitrah Estetika & Bahasa.
Dari ke 8 Fitrah itulah bekal2 yang udah Allah install ke dlm diri setiap manusia sejak lahir, nah tugas kita selanjutnya apah? Mengasahnya dengan sadar lalu menggunakan fitrah2 (skill2) tsb untuk menjalani berbagai persoalan kehidupan.
Lalu berusaha ngambil pelajaran/ hikmah/ kalau bahasanya almarhum Ust Harry Santosa tuh cari jawaban dari pertanyaan "Apa ya maksud Allah memberikanku kesempatan menjalani berbagai peristiwa menyedihkan dlm hidup/ bertemu orang2 itu/ mengalami emosi ini?", "Allah mau aku belajar apa ya dari situ?", dan jawaban dari pertanyaan itu yang kalau datanya dikumpulin trs dibikin rangkuman namanya jadi "panggilan jiwa" yang menggerakkan manusia untuk punya "Mission of Life sesuai Fitrah" nantinya.
Bagi yang penasaran tentang Fitrah Based Education (parenting based Fitrah) dan Fitrah Based Life (Adulthood based Fitrah) bisa bgttt dibeli buku-bukunya di marketplace manapun, ada juga kelas2 online yang bisa dicari infonya di Instagram @fitrahbasededu.
Lagi ada event Stadium Generale onlinenya jugaa 1 hari lagii di bit.ly/SGFB2024. Yuk join yuuuk!!
1 note · View note
vianeywr · 2 years ago
Text
Aamir Khan
Siapa yang ga kenal Aamir Khan? Aktor bollywood yang tadinya main film india yang romantis2, lalu jadi aktor sekaligus sutradara film2 keren, yang isinya cenderung mengkritik suatu sistem, entah sistem pendidikan, sistem pemerintahan, stigma di masyarakat, dengan cara yang seru dan elegan.
Film2nya super keren ya, mind-blowing banget, dan sedikit banyak juga ikut mengubah cara pandang saya terhadap sesuatu. Ada 3 Idiots, Taare Zameen Par, PK, Superstar, Dangal, Talaash. Disini saya mau ulas (bukan ulas juga sih) 4 film yang paling berkesan buat saya. Tapi kali ini 2 film dulu ya.
3 Idiots Aal iz well, Aal iz well.. Film Aamir Khan pertama yang saya tonton di sekitar tahun 2012. Film ini tentang sebuah kritik dan sindiran terhadap sistem pendidikan. Rhancodas Shamaldas Chanchad disini favorit saya banget. Rhanco yang palsu ya, yang punya nama asli Phunsukh Wangdu. Pemikiran Rancho yang sering kali out of the box tapi keren banget, patut dicontoh. Dari Rancho ini saya jadi terinspirasi buat ikut sit-in di kelas2 yang menarik hati, tanpa keharusan ikut ngerjain tugas & ujian. hehe.. Setuju atau enggak, sebagian besar orang tua sebenarnya hampir mirip Mr. Virus sama bapaknya Farhan, yang suka memaksakan kehendak ke anaknya, "kamu harus jadi ini, harus jadi itu". Film ini lucu banget ya, kritik disampaikan dengan cara yang seru. Nonton deh..
Taare Zameen Par Masih seputar kritik terhadap sistem pendidikan. Bedanya, film ini sedikit serius tapi dikemas apik. Bercerita tentang Ishaan Awasthi, seorang anak istimewa, yang dikira punya keterbelakangan, padahal anak yang jenius. Ishaan ada di bawah tekanan bapaknya, ibunya, gurunya, dan (prestasi) kakaknya. Sekali lagi, penggambaran sosok bapaknya Ishaan sebenarnya mencerminkan bagaimana sebagian besar pemikiran orang tua saat ini, yang pengennya semua anaknya pinter. Film ini sedikit banyak menginspirasi gimana cara belajar (atau cara ngajarin) yang asyik, terutama di bagian Mr. Ram ngajarin Ishaan.
Nah itu dia cerita tentang 2 film Aamir Khan favorit saya. Buat para orang tua atau yang berkecimpung di dunia pendidikan, wajib nonton 2 film ini ya. Next kita cerita lagi tentang 2 film lainnya di part 2 ya.
0 notes
speakingpebbles · 2 years ago
Text
I'm so silly 💀 i wanted to learn Javanese bc that's what my family speaks, but my bapak told me that there wouldnt be any resources online. so I went ahead and started studying bahasa Indonesia, and i just looked and there are literally classes and resources. not as many as with bahasa Indonesia but still djsnxdhd
-
aku sangat konyol 💀 aku ingin belajar bahasa Java karena keluargaku bicara itu, tapi bapakku memberitahuku yang tak ada sumber daya online. jadi aku mulai belajar bahasa Indonesia, dan aku melihat ke atas baru2 dan ada kelas2 dan sumber daya. tak sebanyak dengan bahasa Indonesia, tapi tetap saja djsnxdhd
0 notes
arifdoit · 3 years ago
Text
youtube
2 notes · View notes
ruangkatapikiran · 6 years ago
Text
Tugas I Gemari Pratama I/2
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
bahtiar · 3 years ago
Photo
Tumblr media
Sayap Kupu-kupu #art #spdb #kelas2 #makkah01 #cakrawaLa07th #SDMadinahJelupang (di G 2 / 1 Frozen Food) https://www.instagram.com/p/CU9LUOihzev/?utm_medium=tumblr
0 notes
3tolim · 4 years ago
Photo
Tumblr media
#tugassekolah #tugasmatematika #kelas2 Tugas matematika PJJ online, Kelas 2, SDKKK Jakarta.... (di Perum Alam Raya,Tangerang_Jkt) https://www.instagram.com/p/CDgxdItJFT7/?igshid=fpow94hvwmm3
0 notes
menjadimungkin · 5 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Peringatan Maulid Nabi, 25/1/2014
0 notes
imutgirl · 5 years ago
Photo
Tumblr media
#Kelas2 #SDKelas2 #2ndGrader #Grade2 #SDKPenabur #Wenming #WenmingMandarin #GadingSerpong #Serpong #Sektor1C (at Wenming Mandarin Learning Course) https://www.instagram.com/p/B3duQcpjTEa/?igshid=w3pk1s0w1o2z
0 notes
hanamaulida · 2 years ago
Text
1. Fokus ke bertanggungjawab pada tugas dan kewajiban yang kamu punya.
2. Hindari ngomongin orang, apalagi sampe penasaran dan ngulik kemana2. Inget, bangkai itu baunya nggak enak banget. Apalagi disuruh makan?
3. Ada waktu luang? Pakai untuk ibadah atau mengembangkan diri. Ngaji, dzikir, belajar IELTS, searching tentang sekolah2 atau kelas2 bagus.
4. Jangan pernah nyari ridho makhluk. Fokus ke Allah aja.
5. Hindari drama2 perkonflikan yang nggak berujung. Dengan cara? Berhati2 dalam bicara dan mendengarkan. Selektif pilih kawan karib, bahkan teman makan siang.
6. Nggak usah nggak enak menolak ajakan yang kamu rasa nggak bermanfaat untukmu.
7. Senyumlah sama siapapun yang ditemui. Tujuannya bukan buat cari muka atau "nggak enak kalau nggak senyum". Tapi biar dapat pahala sedekah. Tapi kalau lagi nggak mau juga nggak apa2. Pakai masker aja :)
8. Berikan kerja terbaik yang bisa kamu berikan; ihsan. Itulah prinsip bekerja seorang muslim. Jangan setengah2. Apalagi setengah kerja setengah ngeluh.
The essentials for my monday.
184 notes · View notes
hujanpagihari · 3 years ago
Text
orang, akan mulai berpikir tentang improvement saat ia sudah selesai dengan troubleshooting. atau minimal, si troublenya ini sudah terprediksi akan seperti apa dan mau diapain.
akhir2 ini mulai punya 'arah hidup' lagi.
which is a good news.
mulai menyusun lagi to do list yang harus dilakukan.
mulai belajar lagi, mulai ikut kelas2 ilmu lagi, mulai menyehatkan fisik lagi, mulai antusias dengan hari esok, mulai antusias dengan weekend.
mulai hidup kembali.
kali ini menyibukkan diri bukan sebagai pelarian.
reborn! yuhu..
2 notes · View notes
sucimuqo · 3 years ago
Text
It's not easy to make a friend.
Sempet ngerasa stres dibulan awal2 datang karena ternyata ga gampang buat berteman. Masuk kelas pertama kali (kelas seminar) yg isinya cuma aku satu-satunya mhs Internasional (yes, I was the first inter student) rasanya bikin ciut. Ditambah mereka presentasi pakai Mandarin, diskusi juga in Mandarin. Makin2 deh.
Selama berjalannya kelas, aku cuma duduk aja, berusaha baca slides yg samsek gamasuk otak karena udh jiper duluan. Gaberani juga negur orang, dan gada yg negur juga. Gatau juga tuh nama2 prof yang hadir di kelas (ada 5 gitu karena kelas seminar).
Selesai kelas. Langsung pada bubar. Pas jalan di lorong, ada yg manggil. Chua namanya. Org yang ada difoto ini. Kenalan singkat, dia ternyata dari Malaysia (Chinese overseas). Kelas2 seminar selanjutnya aku ttp gapunya temen yg bisa dijak cuap2. Pernah ada ding, 1 temen lab (karena aku pilih duduk disampingnya) dan satu lagi Yifang yg baik hati nerjemahin inti dari diskusi dikelas.
Selain itu, mengenali mereka dibalik masker itu susah :( sudah nginget nama mereka ga gampang, bermasker pula kan. Tadi aja, pas ketemu Chua aku pangling, grgr dia ngiket rambutnya.
Kemarin senin, pas dijalan mau ketemu Chua utk bantu penelitiannya dia, aku ketemu Yifang. Kukira dia Chua. Mana aku sok yakin aja lagi. Pas dia nanya "mau kemana", baru aku sadar kalau aku salah orang. Sebelum buru2 pergi. Aku tanya lagi namanya, dan ngerasa guilty bgt lupa nama orang yg udh bantuin translate.
Gitulah. Udh mau masuk bulan ke 6, masih butuh perjuangan utk beradaptasi dg semua ini..
Tainan, 25 Agustus 2021
4 notes · View notes