#angkatan1
Explore tagged Tumblr posts
Text
Tugas IX - Buku
Buku, Oh, Buku! Saya sudah menjadi penikmat buku sejak lama. Berburu buku juga sering melakoninya. Mengkoleksi buku, apalagi.
Namun, semenjak khusyu’ membimbing santri Al Umanaa menulis, saya mulai berbenah buku - yang kini disebut decluttering. Saya mengurangi koleksi buku saya dari buku-buku yang kebermanfaatannya kurang, yang malu dipajang di rak buku jika santri bertamu. Hihihi.
Karenanya, saat bertemu dengan klaster dapur di kelas Gemari Pratama, I feel sooo easy dibanding sebelumnya klaster dapur.
Begini nih, berbenah buku bersama Gemar Rapi.
Proses Decluttering
Koleksi buku saya memang sudah berkategori, mengikuti perpustakaan orang tua. Kategori buku yang keluarga saya miliki: a. Bunda: Fiksi, Teknik Menulis, Perawatan Bayi/Anak, Hobi, dan Kehamilan b. Ayah Manajemen bisnis, Manajemen diri, Buku kuliah c. Rais; Sounds Book, Buku Pop-Up, Buku Cerita, Buku mewarnai d. Bersama: Agama, Parenting, dan Pendidikan Para buku, selain disusun berdasarkan kategori juga kepemilikan. Alasannya agar memudahkan pengambilan dan mendeteksi pelaku ketidakteraturan buku.
Setelah menikah dan tinggal dengan orang tua, saya menyimpan beberapa buku di lemari buku orang tua. Beberapa waktu lalu, adik saya ikut menyimpan buku perkuliahannya di lemari yang sama. Saya pun berinisiatif membeli lemari kontainer untuk penyimpanan buku saya. Sehingga saat ini, buku-buku saya sudah berada di rumahnya.
Proses mengurangi buku saya dengan menetapkan kategori buku yang perlu saya simpan, seperti: a. Manfaatnya untuk keluarga saya. Meski bukunya saya sukai saat remaja, namun tidak bisa dipakai sebagai sarana mengajar saya, akan dieliminasi. b. Bisakah dimanfaatkan oleh anak saya kelak.
Proses Organizing
Penyimpanan buku. Buku-buku saya dan suami di lemari kontainer. Khusus buku anak ditempatkan di lemari pakaian, tujuannya agar mendekatkan anak dengan buku. Selain di lemari pakaian, buku-buku anak yang belum waktunya digunakan, disimpan di laci yang tidak terjangkau anak. Para buku disimpan berdiri dengan bagian jilidannya tampak dari luar.
Kebiasaan baik dengan para buku : a. Tidak melipat halaman buku b. Tidak membaca sambil makan c. Tidak membaca sampai ketiduran d. Menyampuli buku sebelum dibaca dan beredar e. Menamai buku dengan nama serta tanggal pembelian f. Mengembalikan buku pada tempatnya setelah membaca
#task9GP#gemaripratama#angkatan1#klaster1#gemaribuku#menatadirimenatanegeri#gemariclass#metodegemarrapi#segemaritu#indonesiarapi#serapiitu#RASA
2 notes
·
View notes
Photo
Terima kasih buat para 𝘍𝘢𝘴𝘪𝘭𝘪𝘵𝘢𝘵𝘰𝘳 kami yang baik hati dan sabar @𝘵𝘢𝘳𝘪𝘢𝘻 @𝘭𝘶𝘤𝘺𝘮𝘶𝘩𝘭𝘪𝘴 @𝘯𝘢_𝘺𝘦𝘴𝘪𝘬𝘢𝘯𝘪𝘭𝘢𝘴𝘢𝘳𝘪 dan tak lupa fas senior ibu princess Aurora 𝐓𝐢𝐧𝐚 𝐇𝐚𝐧𝐝𝐚𝐣𝐚𝐧𝐢😁, biar Tuhan memberkati kalian semua berlimpah limpah atas pelayanan kalian yang tulus untuk kami. 9 bulan yang tak terasa dilalui bersama dalam perjalanan spiritual hidup mendasar, berbuah dan terfokus plus 7th Last Words of Christ. Semoga kami bisa menerapkan apa yang kami pelajari untuk melayani dengan kasih spt kalian, doakan ya, we love u...we support you! God bless you all 𝘔𝘰𝘯𝘪𝘬, 𝘉𝘶 𝘓𝘶𝘤𝘺, 𝘠𝘦𝘴𝘪𝘬𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘉𝘶 𝘛𝘪𝘯𝘢😘😘😇🙏🙏 #emausjourney #emmausjourney1019 #kelompok4EJ #angkatan1 #gerejasantoambrosius #emausjourneyrecollections https://www.instagram.com/p/Bxo6BafHAre/?igshid=1v4lrcxe9jj9g
#emausjourney#emmausjourney1019#kelompok4ej#angkatan1#gerejasantoambrosius#emausjourneyrecollections
0 notes
Text
Task 3: Managemen Waktu
Faktor lupa, akhirnya nulis di blog aja karena juga nggak mungkin sempat nulis di laptop. Hiks.. Dari kemarin2 ketiduran mulu. Nanti disalin lagi di laptop dg lebih rapih. Part 1. Ada beberapa kegiatan yang saya kira itu cukup menyita waktu dan semua berkutat pada gadget: 1. Desain instagram untuk olshop (4 jam). 2. Nonton tv yang kadang tidak berfaedah sekitar 5jam sehari (tp kdg jg g ditonton sih, dinyalain aja biar rame). 3. Surfing/browsing internet di hp (tidak terhitn). 4. Kepo-kepo in instagram (tidak terhitunv). 5. Tidurrr lebih dari 8jam sehariii. Mungkin 10 jam lebih ya. Sering ketiduran klo ngelonin anak. Karena lagi2 saya tidak mengatur waktu berkegiatan tersebut. Daannn faktor oerangkat jg yg alhamdulillah lemot dipake buat jualan. Intermal cuma 8GB tp butuh aplikasi banyak jd sering pasang uninstal pasamg lagi uninstall lg gantian gitu. Part 2. Mikro Habits: 1. Minum air putih 1,5 liter (8 gelas) sehari. 2. Seven minutes workout setiap senin-jumat pagi. 3. Peregangan otot tiap merasa pegel, mgkn sekali setiap berada di psisi yang sama selama 30 menit(karena selama ini kalau pegel2 saya selalu tidur terlentang). 4. Menyusun jadwal harian terbaru untuk pribadi dan anak selama 7 hari (senin-ahad), dan menuliskannya dalam catatan. Penyusunan ini diselesaikan paling lama selama 7 hari. 5. Melaksanakan jadwal yang telah dibuat secara kntinu selama 40 hari 6.Menyusun tempat pencatatan keuangan keluarga. 7. Menyusun pencatatan keuangan keluarga dan keuangan bisnis pribadi dalam bentuk neraca keuangan, pembagian ps pengeluaran, detail pengeluaran dan anggaran tahunan setiap hari. Secara keseluruhan saya pikir tidak ada yangenyita waktu saya, dan saya akan melanjutkan mikro habit ini, karena memang masih sering ngulang. Part 3 Managemen Wakty Ya Allah sebenernya saya sering sekali belajar managemen waktu di berbegai komunitas. Tapi ntah mengapa masih saja NOL. g di praktekkan. 3A. kandang waktu (Gambar ada di Task 3). Perlu buat orang yang waktunya g kenentu krn bayik. 3B. Matriks kegiatan Melalui matriks ini harapan saya bisa tahu mana yg lebih prioritas mana yg tidak. Urgen dan Mendesak 1. Merawat dan Mengajari Bayi 2. Mendahulukan hak suami Urgen 1. Bisnis Tidak urgen tapi mendesak 1. Desain Olshop Tidak urgen dan tidak mendesak 1. Nonton TV Hal hal yang ingin diubah tentu saja mengenai hal-hal yang menyita waktu pada poin pertama 1. Tidur g terlalu lama, coba discuss sama suami biar bisa bangunon saya klo ketiduran dimalam hari. Karena cuma malam waktu yg bisa oaling produktif tanpa baby. 2. Ninton tv ganti baca buku, dikurangi. Balik jaman kos aja deh pas g ada tv.
0 notes
Photo
-13 Januari 2017, Puskesmas Long Pahangai- Ini adalah gambar Poli Santazi (Poli Sanitasi dan Gizi) Puskesmas Long Pahangai. Awal datang ke sini, tidak ada cukup ruang untuk gizi melakukan konseling. Aku bahkan tidak tahu mesti duduk di mana, aku nomaden (berpindah-pindah) dari satu ruangan ke ruangan yang lain. Dari di meja kak Joko, kadang ke TU atau bahkan di Laboratorium. Sampai akhirnya, resolusiku untuk 2016 adalah punya ruangan sendiri untuk bisa melaksanakan konseling. Pada saat minilokakarya puskesmas pertama di tahun 2016, aku berani meminta ruangan kpd pimpinan puskesmas. Alhamdulillah terealisasi walaupun saat itu aku harus nebeng di ruangan poli gigi. Sampai pada akhir tahun 2016, aku dan kak Merlin (sbg PJ Kesling) meminta 1 ruangan khusus untuk kami berdua, agar menunjang kegiatan Kepala Dinas Kesehatan Mahulu yaitu Poli Santazi. Jadilah ruangan ini, yang disekat dari ruang para pegawai lain. Tidak begitu luas, tapi kami bersyukur bisa ada ruangan khusus untuk melakukan konseling kepada pasien-pasien yang mengalami penyakit berbasis lingkungan atau gizi. Resolusiku 2017 ini untuk poli ini akan kuceritakan nanti bila saatnya tiba, semoga terealisasi! Amin ta Rabbalamin! . . Harus ada perubahan dan peningkatan yang baik setiap tahun. Memulai perubahan memang sulit pada awalnya, tapi setelah menjalani akan terasa mudah. #yukberesolusi #lifejournal #day13 #menujupurnatugas #nusantarasehat #nusantarasehat2015 #batch1 #angkatan1 #longpahangai #mahakamulu #kaltim #polisantazi #gizi #kesling
#kaltim#kesling#gizi#nusantarasehat#yukberesolusi#menujupurnatugas#polisantazi#batch1#angkatan1#day13#longpahangai#mahakamulu#lifejournal#nusantarasehat2015
0 notes
Text
1. Karakter masing - masing anggota keluarga dalam berbenah? (contohkan dengan diri sendiri terlebih dahulu)
* Karakter saya dalam berbenah:
sentimental, suka menganggap banyak barang punya arti dan manfaat di masa depan (padahal belum tentu), sering ingin berbenah secara menyeluruh/besar-besaran (pada akhirnya tidak terlaksana sedikitpun), sering tergoda membeli sesuatu yang tidak terlalu perlu (pernak-pernik segala perintilan), sering menunda berbenah dan akhirnya menumpuk, moody, agak perfeksionis, un-solitaire alias hampir selalu ingin ditemani agar lebih bersemangat
* Karakter Mr. Z dalam berbenah :
gercep alias gerak cepat jika dimintai dukungan atau pertolongan, tetapi kurang inisiatif bila tidak diminta, tidak terlalu rapih tetapi juga tidak terlalu berantakan, bisa diandalkan untuk membantu mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah, suka yang sederhana dan anti ribet ---- most likely a man :)
2. Prinsip RASA dalam Metode Gemar Rapi: (jelaskan setiap poin bds pemahaman sendiri)
R -api & teratur >> semua barang ada di tempatnya masing-masing, mudah dicari dan dilihat
A -man & nyaman >> tidak membahayakan penghuninya, tidak berpotensi mengundang kriminal, nyaman untuk ditinggali dan ‘hidup’, hangat dengan nilai-nilai Islam dan saling menyayangi antar anggota keluarga
S -ehat & bersih >> ventilasi aliran udara bagus, sinar matahari cukup, bersih dan dibersihkan setelah melakukan sesuatu yang kotor/berantakan, tidak mengundang bakteri-bakteri, tidak menumpuk sampah
A -lami & berkelanjutan >> ada area hijau, kebun-kebunan mini buah dan sayur tanam sendiri, mengurangi konsumsi plastik, punya cara untuk mengolah dan mengurangi sampah rumah tangga (misal punya komposter, penyalur sampah sesuai jenisnya, dsb)
Bagi saya dan suami, rasa nyaman di rumah adalah saat kondisi rumah bersih dan teratur, barang-barang tidak menumpuk dan tidak kekurangan, semua penghuni rumah paham perannya masing-masing, semua anggota keluarga saling menyayangi dan berlomba-lomba dalam kebaikan, serta senantiasa bersyukur :)
3. Cek kondisi rumah saat ini, apakah sudah sehat dan aman? Prinsip safety dan hygiene?
Saat ini kebetulan masih tinggal di rumah ortu, sudah cukup aman dan sehat. Aman karena benda-benda tajam (pisau, alat masak dll), beracun (anti serangga, obat-obatan) atau mudah meledak (LPG) terlokalisir dan tersembunyi (jaga-jaga bila ada anak-anak kecil mampir ke rumah). Cukup higienis.. ada 3 kamar mandi untuk (maksimal) 6 penghuni rumah, masing-masing cukup bersih dan tidak banyak barang. Ventilasi dan pencahayaan cukup baik. Hanya saja saya kurang sreg dengan area cuci piring yang sempit dan bersebelahan dengan kamar mandi sehingga terkesan sumpek.. mungkin lebih baik jika bisa dibuat area terbuka menyatu dengan jemuran dan tempat cuci ---- nantiiii di rumah masa depan saya dan suami, insyaAllah ^^
4. Apakah ada upaya keluarga Anda agar hidup tidak mencemari lingkungan?
* menggunakan kertas double side untuk mencetak dokumen bila memungkinkan
* sedang mulai membiasakan diri membawa tas kain bila berbelanja
* sedang mulai membiasakan membawa wadah bila membungkus makanan di luar
* membuang sampah di tempatnya, sesuai jenisnya
* menanam tumbuh-tumbuhan di pekarangan
* membawa tumblr sendiri saat ke kantor
* belajar tidak menyisakan makanan
* membeli kemasan refill, membeli produk rumah tangga kemasan besar bila memungkinkan
* hemat air
* menggunakan kembali kresek/kemasan-kemasan plastik
* menyumbangkan baju-baju bekas layak pakai, buku-buku anak ke taman baca
#Task3GP #gemaripratama #angkatan1 #kelas5 #menatadirimenatanegeri #gemariclass #metodegemarrapi #berbenahalaIndonesia #indonesiarapi #serapiitu #segemariitu
0 notes
Text
Berbenah Dapur I - Task 7
Wah, sepekan tak bertemu ya. Hihi, karena sepekan yang lalu kelas Gemari Pratama libuuuur. Jadi, semua kegiatan: diskusi, tugas, Bumagi jadwalnya mundur sepekan.
Ketemu-ketemu dengan materi berbenah dapur... Hmm... PR yang cukup berat sebenarnya. Namun, dalalah Allah memang pengatur segalanya. Ketika bingung bagaimana menyampaikan dapur akan dibenahi ke ortu, jalan terbuka begitu saja.
Biasanya, materi Gemari Pratama akan saya share hanya ke suami. Namun, karena materinya dapur, sementara saya masih menumpang ke orang tua, yaa.... tidak bisa seenaknya dong. Sedikit ragu, saya share materi ke ibu saya. Tanpa prolog, hihi, dan saya sengaja tidak bertanya. Eh, dua hari kemudian ibu saya komentar, “Yang kamu kirim, artikel dari mana? Bagus itu... Yang nggak terpakai, dibuang-buang aja.”
Sontak saya langsung bersemangat. Ternyata, oh ternyata, perasaan kami terhadap dapur, itu samaaa. Hihihi. Kami berdua pun sepakat untuk berbenah. Saat saya tanya, “Bapak, bagaimana?” Karena memang, Bapak juga sering memakai dapur, sehingga pembenahan pun jadi semakin beragam. Bapak yang begini, Mama yang begono, dan saya yang begana. Hehe.
Dan, komentar Mama saya, “Yaah, gampang. Tinggal disosialisasikan. Apapun itu, tinggal disosialisasikan.” Masya Allah.... Sepertinya rejeki menjelang Ramadhan yaaa.
Tapi memang, berbenah itu nggak cukup dengan niat saja. Terbukti, pada pekan dapur part I ini, saya kedatangan dua deadline pekerjaan, dan Ibu saya ada perjalanan ke luar kota.
Padahal, padahal, kelas berbenah dapur hanya dua pekan. Huhu.
Alhasil, berbenah dapur pekan ini belum optimal, tapi sudah berproses. Yuhuuuuuy. Demikian proses berbenah saya:
PROSES DECLUTTERING
1. Tentang Kategori
Ya, saya membuat kategori barang yang ada di dapur, sebagaimana saat berbenah pakaian sebelumnya. Manfaat mengkategorikan barang ini: kita mengetahui aset kita dan memudahkan penyimpanan.
Kategori yang saya buat, menyesuaikan dengan materi Gemari Pratama: a. Peralatan makan b. Peralatan memasak c. Bahan makanan d. Peralatan kebersihan e. Peralatan elektronik
2. Pola Makan dan Peralatan Dapur
Sehari-hari saya tinggal bersama dengan kedua orang tua saya, suami, dan anak saya (22m). Pola makan kami cenderung sehat. Apalagi orang tua sudah menghindari makanan karena diabetes, asam urat, dan kolesterol. Pola makan ini cukup berbeda dengan anak saya yang membutuhkan protein tinggi. Sehingga biasanya saya masak terpisah dengan menu keluarga.
Karena saya tinggal bersama orang tua, peralatan memasak cenderung full. Apalagi saya tujuh bersaudara, jadi memang membutuhkan dalam jumlah banyak. Lain halnya dengan keluarga kecil saya.
Masih karena alasan yang sama, beberapa peratalan masak dari kado pernikahan saya belum terpakai. Semisal magic com, panci ajaib, beberapa set cangkir. Sebelumnya juga ada kompor, lalu saya berikan kepada sekolah saat memerlukan untuk sebuah acara. Barang yang belum terpakai masih saya simpan, karena kami berencana pindah sebentar lagi.
3. Proses Mengurangi Perlengkapan Dapur
PROSES ORGANIZING
1. Perlakuan terhadap hasil decluttering.
Dikarenakan pekan ini saya diburu deadline, sehingga anak saya lekat selekatnya ketika saya di rumah, saya baru bisa berbenah BAHAN MAKANAN di pantry.
Adapun penemuan saya: bahan makanan yang sudah kedaluwarsa. Perlakuannya, dikeluarkan dari kemasan lalu dibuang ke halaman belakang di area khusus untuk sampah organik.
2. Penataan Barang (Bahan Makanan di Pantry)
Bahan makanan saya simpan di lemari tingkat, bagian atasnya, ada dua tingkat. Sebelum pembenahan ini, barang menumpuk, dan kami kira over. Ternyata tidak, ya.
#Task7GP#gemaripratama#angkatan1#klaster1#gemaridapur#menatadirimenatanegeri#gemariclass#metodegemarrapi#Indonesiarapi#serapiitu#segemariitu#RASA
1 note
·
View note
Text
Paradise of Love
Judul: Paradise of Love Penulis: Kahlil Gibran Penerbit: Shira Media, Yogyakarta Tebal Buku: 100 Halaman. ISBN: 978-979-17200-0-7
Kahlil Gibran mulai dikenal luas oleh masyrakat setelah buku puisinya yang berjudul ‘The Prophet’ banyak disukai oleh penikmat sastra. Sejak saat itu, Kahlil Gibran dikenal sebagai penyair hebat.
Salah satu dari banyak karya sastranya yaitu, ‘Paradise of Love’. Di buku ini, Kahlil Gibran mencoba untuk menuangkan segala ungkapan perasaan, dan pandangannya tentang cinta melalui sajak-sajak, dan puisinya. Di antara banyak quotes cinta yang ia ciptakan, ada satu quotes yang mewakili inti dari apa yang ingin disampaikan oleh penulis, yaitu:
“Apabila cinta memanggilmu, ikutilah Dia, walau jalannya terjal berliku. Dan apabila sayapnya merengkuhmu, pasrah serta menyerahlah, walau pedang tajam tersembunyi di sela sayap itu melukaimu”
Terlihat bahwa sang penulis benar benar menggunakan hati dalam menuliskan puisi-puisinya. Terlebih lagi diksi yang digunakan cukup sederhana jika dibandingkan dengan kebanyakan buku puisi lainnya. Tapi untuk mengetahui makna sesungguhnya, pembaca akan dibuat tak mengedipkan mata untuk menggali, dan meneliti kata demi kata yang tersusun indah dalam pembentukan kalimatnya. Tentu kesempurnan penataan katanya tak lepas pula dari usaha Fafa sebagai Editor Bahasa buku ini.
Kahlil Gibran betul betul memiliki hati yang tulus dalam berbicara tentang cinta. Tapi Ia bagaikan panglima perang jika kita berbicara tentang perjuangan menghadapi lika liku yang ada dalam setiap ujian cinta.
Setelah membaca buku ini. Kita akan percaya bahwa cinta sejati itu benar ada. Bahkan cinta masih ada untuk ia yang memiliki harapan walau telah dikecewakan. Cinta masih menunggu ia yang telah menitipkan walau justru diabaikan. Cinta tetap tersedia bagi ia yang mempercayai walau telah terhianati. Bahkan cinta tak pernah pergi untuk ia yang mencintai setulus hati tapi malah tersakiti.
Maka tetaplah bersabar menantinya, dan jangan gegabah pula menerima kedatangannya. Sebab tanpa kau sadari, cinta bisa menjadi sangat mengindahkan. Tapi juga dapat membuatmu terlihat sangat menyedihkan. Seperti salah satu kutipan Kahlil Gibran di dalam buku ini:
“Cinta ibarat mata air abadi, yang selalu mengalirkan kesegaran bagi jiwa-jiwa dahaga. Bagaikan anggur nikmat, yang manis di bibir menghangatkan badan, tetapi tak jarang juga memabukkan.”
Kahlil Gibran dalam buku ini membuat kita belajar, bahwa cinta bisa membuat kita bagaikan raja ratu yang menguasai dunia ini. Tapi juga bisa membuat kita seperti budak, jika kita salah memperlakukannya. Pun saya akhirnya percaya, cinta sejati yang menjanjikan bahagia yang abadi, pasti benar benar ada.
Sekian.
Ps: Ini adalah resensi pertama saya. Maka mohon maaf jika mungkin tak sesuai, atau bahkan kurang layak disebut resesensi. Tapi buku ini adalah buku sastra satu satunya yang saya punya (selain buku pelajaran) sejak saya SMA. Buku ini adalah milik ma*tan saya, dan sampai saat ini belum sempat saya mengembalikannya. Mungkin suatu hari saya akan berkunjung ke rumahnya dengan alasan mengembalikan buku ini. Haha jangan baper weh.
Resensi ini ditulis untuk memenuhi tugas dari Mbak Rintik. Jadi untuk mantan yang dulu meminjamkan buku ini, terimakasih banyak. Gara gara buku ini tugas saya bisa selesai.
Cc: @kelaspuisi @rintikkecil
21 notes
·
View notes
Text
Resensi: Puisi
Identitas Buku
Judul : Hujan Bulan Juni
Penulis : Sapardi Djoko Damono
Penerbit : Gramedia
ISBN : 978-979-22-9706
Kolasi : 120 + x
1971, Narcissus
cemaskah aku kalau nanti air hening kembali?
cemaskah aku kalau gugur daun demi daun lagi?
Sebuah pembatas buku berbentuk daun dengan indahnya terselip di dalam buku kumpulan puisi Hujan Bulan Juni, bertuliskan puisi Narcissus. Puisi dengan latar belakang kisah Sang Narcissus, lelaki yang begitu membanggakan dan mengagumi ketampanannya sendiri hingga akhirnya mati di danau yang merefleksikan bayangan wajahnya.
Seluruh puisi dalam buku ini merupakan puisi-puisi SDD sejak tahun 1959 hingga 1994. Dua buah puisi pamungkasnya yang tentu sudah banyak orang tahu:
Aku Ingin
aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
(1989) -halaman 105
Hujan Bulan Juni
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
………….
(1989) -halaman 104
Tentu dua buah puisi di atas terdengarsangat mainstream sekali untuk dibahas. Yang menarik dalam buku ini adalah, kedua puisi ini terletak di halaman yang bersebelahan dan dibuat di tahun yang sama. Makna kedua puisi inipun memiliki ‘rasa’ yang sama, tentang rasa cinta dan kerinduan yang begitu besar tetapi disimpan begitu dalam. Ada sebentuk keikhlasan yang tersirat di kedua puisi di atas.
Puisi-puisi di buku ini memiliki nuansa yang beraneka macam. Ada tentang suka cita (Sajak Perkawinan, Bunga, Dalam Doaku), pun dengan duka yang menyayat hati (Sehabis Mengantar Jenazah, Di Pemakaman, Cara Membunuh Burung). Buku ini sungguh indah untuk dinikmati walaupun bait-baitnya sudah sering kita dengar.
Bekasi, 6 April 2016
cc: suhu @rintikkecil @kelaspuisi
0 notes
Text
• InsyaAllah sepakat bhw berbenah harus dilakukan oleh pemilik barangnya sendiri.. krn setiap orang sebenarnya memang bertanggung jawab terhadap barang miliknya. Tetapi mungkin ada kondisi di mana saya bisa membantu orang terdekat---suami--- untuk berbenah barang2 miliknya yg satu lokasi dgn barang2 saya, yaitu di kamar kami, termasuk lemari dsb.
• Upaya yang dilakukan bila suami tidak sempat ikut berbenah:
~ mendukung/membantu istri menyediakan perkakas berbenah bila perlu (misal: box baju dr kardus, kain pelapisnya, dsb)
~ membantu istri beberes saat senggang/weekend
~ membantu decluttering barang2 miliknya saat weekend
~ membantu istri memilah barang yg memang butuh & sekedar ingin sebelum dibeli
Tuliskan pola pikir lama Anda dan keluarga, kemudian korelasikan dengan pola pikir baru setelah Anda membaca materi pilar kedua.
Pola pikir lama:
* berbenah saat sudah kondisi sekitar sudah berantakan dan tidak nyaman
* bisa dilakukan oleh siapa saja
* membeli barang apa saja yg diinginkan tanpa berpikir panjang
Pola pikir baru:
* berusaha berbenah secara teratur dan 'menyeluruh
* membiasakan diskusi dgn suami sebelum membeli macam2 barang
* berusaha berbenah barang2 milik sendiri oleh diri sendiri
Kebiasaan yang ingin dilakukan ke depan bersama Gemar Rapi:
• punya sistem berbenah yg 'benar' shg efisien dalam berbenah dan merapikan
• melibatkan suami dan keluarga dalam berbenah rumah, berusaha menanamkan mindset 'merapikan' seperti prinsip² Gemar Rapi
• menjadikan 'rapi' sebagai kebiasaan, dimulai dari hal2 kecil yg diulang2, misal: mengembalikan barang di tempatnya, declutter barang2 yg tidak diperlukan/bisa disumbangkan secara berkala
Prinsip Lagom dalam berbenah yg saya pahami:
• cukup >> tidak ekstrim sehingga kurang, dan tidak lebih sehingga menggunung >> SEIMBANG
• memilah dan memilih dengan sadar bahwa dlm Islam segala sesuatu yg kita miliki akan dihisab
• memperhatikan lingkungan sekitar, kenyamanan diri sendiri & keluarga
• declutter >> upcycle bila masih bisa >> berikan pada orang yg tepat/buang di tempat yg tepat
#Task2GP #gemaripratama #angkatan1 #kelas5 #menatadirimenatanegeri #gemariclass #metodegemarrapi #berbenahalaIndonesia #indonesiarapi #serapiitu #segemariitu
0 notes
Text
Resensi buku: Surat Kopi, Joko Pinurbo
Identitas Buku
ISBN: 978-602-70054-2-6
Judul: Surat Kopi
Kolasi: vi + 74 halaman, 12 cm x 19 cm
Penulis: Joko Pinurbo
Penerbit: Motion Publishing
Tahun terbit: 2014
“Masih ada sisa hujan pada cangkirmu. Masih ada sisa malam pada matamu. Masih ada sisa aku pada kantukmu.”
- Joko Pinurbo, Masih.
Salah satu buku kumpulan dari penyair Joko Pinurbo ini memang tidak begitu tebal, tebalnya hanya 53 halaman. Tetapi, puisi-puisi yang disajikan olehnya begitu syarat akan makna yang mendalam--sehingga, kita, yang membaca seakan diajak larut dan berenang-renang dalam pekat hitam secangkir kopi.
Burung menumpahkan kicauannya ke dalam kopi.
Matahari mencurahkan matanya ke hitam kopi.
Dan kopi meruapkan harum darah dari lambungmu.
Puisi-puisi Joko Pinurbo begitu sederhana, diksi-diksinya pun sangat mudah dicerna. Namun, dengan begitu kecerdikannya dalam mengemas makna yang ingin disampaikan terlihat dengan jelas dan lugas.
Untuk kalian-kalian, termasuk saya di dalamnya. Yang ingin membaca puisi serta meminum kopi sekaligus, Surat Kopi ini adalah pilihan yang tepat dari seorang sastrawan yang begitu kopi; Joko Pinurbo.
So... Selamat menyesap sambil berenang-renang dalam Surat Kopi.
cc: @rintikkecil @kelaspuisi
Ini adalah resensi pertama saya, yang begitu kurang dan seadanya. Kurang sekali bahkan untuk dibilang sebuah resensi. Resensi ini adalah buah dari kealpaan-kealpaan saya di kelas. Murid bandel, sering bolos, maka diberilah tugas ini sama yang punya kelas hehe.
Terimakasih mbak ira, setidaknya dengan tugas ini, saya jadi pernah--paling tidak sekali, menulis sebuah resensi. Salam cinta, dari murid bandel.
17 notes
·
View notes
Text
Klaster Pakaian - Berbenah Dimulai!
Halo, semua! Dua minggu lamanya saya tidak mengisi laman ini. Padahal sebelumnya (Alhamdulillah) rutin mengisi laman dengan materi kelas Gemari Pratama.
Mengapa? Alhamdulillah, saya baik-baik saja. Hehe. Adapun, dua pekan lalu tugas Gemari Pratama ialah membuat jurnal berbenah dengan format yang sudah ditentukan. Naah, saya gaptek atau yah, nggak sempat ngulik bagaimana mengubah dokumen format Word menjadi PDF atau JPG. Jadilah, dua pekan kemarin vakum. Tugas saya kumpulkan dalam bentuk dokumen. Voila! Saya kembali lagi. Dengan pengumpulan tugas, tentunya. Hihihi. Nah, sebelum saya unggah tugas saya, ada sedikit cerita pengantar di balik tugas ini. Program Gemari Pratama per pekan ini mulai menanjak nih. Setelah sebelumnya diberikan waktu untuk memilih Rute Berbenah. Siswa dibebaskan memilih, namun juga ada panduannya. Ini gunanya agar ada pendampingan pada saat berbenah. Nah, setelah berpikir masak-masak tidak sampai gosong, saya memilih dua rute ini: P-D-D-B artinya: Pakaian - Dapur - Dapur - Buku Mengapa ‘dapur’-nya dua kali? Artinya, pendampingan berbenah dapur berlangsung selama dua pekan. Lainnya, hanya sepekan. Iya dong, kebayang kan, dapur perintilannya banyak sekali.
Rute selanjutnya yang saya pilih: M - D - K artinya: Mainan - Dokumen - Kenangan Kalau dilihat dari rute, jatah berbenah setiap kategori hanya sepekan (kecuali dapur). Apa benar demikian? Bisa sepekan berbenah beres? Tentu saja, tidak. Tujuan kelas Gemari Pratama ini kan membentuk habit gemar rapi. Nah, jatah pekanan ini sifatnya hanya pendampingan saja. Selebihnya, berbenah sampai tuntas dan berkebiasaan rapi-rapi kembali ke diri masing-masing. Harapannya selama enam pekan kemarin membangun mindset Gemar Rapi sudah sukses terbangun. Yeaaaay. Akhirnya mulai berbenah didampingi dan disemangati tim Gemar Rapi dan teman-teman se-Indonesia!
#Task6GP#gemaripratama#angkatan1#klaster1#gemaripakaian#menatadirimenatanegeri#gemariclass#metodegemarrapi#indonesiarapi#serapiitu#segemariitu#RASA
1 note
·
View note
Text
#Task1GP #gemaripratama #angkatan1 #kelas5 #menatadirimenatanegeri #gemariclass #metodegemarrapi #berbenahalaIndonesia #indonesiarapi #serapiitu #segemariitu
0 notes
Text
Tugas I Gemari Pratama I/2
#Task1GP#gemaripratama#angkatan1#kelas2#menatadirimenatanegeri#gemariclass#metodegemarrapi#berbenahalaIndonesia#indonesiarapi#serapiitu#segemaritu
1 note
·
View note