#kampungkomunitas
Explore tagged Tumblr posts
Text
Inspirasi Games Live Streaming dari Konferensi Ibu Pembaharu
Live streaming alias siaran langsung menjadi semakin populer sebab interaksi antara pengisi acara dengan penonton bisa lebih terasa “hidup” dibandingkan video rekaman. Selain materi utama, tak jarang kita butuh momen selingan nih supaya penonton bisa tetap melek dan fokus menyimak.
Kali ini ada lima inspirasi games yang kuintip dari perayaan 1 dekade Ibu Profesional dalam rangkaian Konferensi Ibu Pembaharu 18-22 Desember silam. Tentunya ide ini bisa dimodifikasi sesuai keperluan teman-teman:
#1 Kahoot!
Sudah pernah main di situs kahoot.it? Ini adalah salah satu platform kuis populer yang sering digunakan saat Zoom Meeting ataupun sekolah daring. Main pakai Kahoot tentu saja bisa dilakukan saat siaran langsung. Contohnya seperti kuis yang dibawakan oleh tim Sekretariat Nasional Ibu Profesional di panggung Konferensi Ibu Pembaharu kemarin.
Ada 15 pertanyaan yang disiapkan dan bisa dijawab dengan memilih salah satu pilihan; benar atau salah serta pilihan ganda. Peserta akan menjawab kuis dari gawai masing-masing. Di akhir rangkaian kuis, akan ditampilkan 3 peserta dengan skor tertinggi sebagai pemenang.
#2 Tebak Kata
Yang ini adalah permainan saat live show ekshibisi Sejuta Cinta. Ada empat gambar yang mewakili satu kata. Peserta juga diberikan klu berupa jumlah huruf dari kata tersebut dan bahasa yang digunakan. Misalnya, 6 huruf, in English.
Gambar yang ditampilkan saat games live streaming berlangsung di sesi Konferensi Ibu Pembaharu tersebut antara lain: - gambar laki-laki dewasa yang memberikan kado pada anak perempuan, - gambar ibu dan anak yang sama-sama memegang sebuah rangkaian bunga, - gambar laki-laki yang sedang berdiri memegang baju di samping tumpukan kardus, dan - gambar dua orang perempuan yang sama-sama memegang sebuah kaos, dengan salah seorang yang lebih besar membawa kardus dengan logo 3 panah yang saling melingkar.
Jika terlalu susah, kita bisa memberikan klu tambahan, misalnya huruf depannya: G. Ya, jawabannya adalah … GIVING!
#3 Tebak Gambar
Games live streaming berikutnya dari Kampung Komunitas. Mirip dengan tebak gambar saat sesi Institut Ibu Profesional di live show ekshibisi Konferensi Ibu Pembaharu, kita bisa merangkai gambar-gambar yang merupakan klu dari suatu rangkaian kata. Namun, kita bisa membuatnya berkaitan dengan materi utama yang baru disampaikan.
Contohnya, di Kampung Komunitas Ibu Profesional ada Rumah Belajar Literasi. Gambar yang ditampilkan adalah gambar rumah, meja belajar, gelas ukur dengan kapasitas 1 liter, dan juga kumpulan (rasi) bintang.
#4 Game Filosofis
Tempo hari aku sudah sempat menceritakan permainan yang dibawakan oleh RCIP mengenai menghitung jumlah kotak. Di sana, tim Resource Center Ibu Profesional membawakan hikmah mengenai persepsi terhadap suatu fenomena, serta pentingnya data agar tidak asal memproses dan tidak asal bicara.
Ternyata, Sejuta Cinta juga menyuguhkan menu permainan yang mirip. Ada dua soal tebak angka. Yang pertama, berapa 10 dibagi setengah? Kedua, soal cerita. Kakak dapat uang dari eyang Rp100.000,00. Lalu adik minta dibagi setengah. Jadi berapa yang didapatkan adik dan kakak?
Pesan dari salah satu playground Ibu Profesional ini adalah matematika rasional dan matematika sedekah beda. Sesuatu yang kita bagikan akan kembali ke kita walau mungkin tidak dalam bentuk uang, bisa jadi kesehatan atau rezeki lainnya.
#5 Kuis Klasik
Sekretariat Nasional, Institut, Komunitas, RCIP, SCIP sudah disebut. Di KIPMA ada games live streaming apa, ya?
Aha! Ada juga dong kuis klasik berupa pertanyaan dan tantangan untuk para penonton. Misalnya, sebutkan dua dari lima yang sudah dipaparkan dalam materi. Atau, di manakah lokasi yang menyediakan suatu produk? Pertanyaan terbuka tanpa pilihan jawaban juga bisa jadi permainan yang seru sekaligus menguji ingatan dan pemahaman audiens kita.
Itu dia lima inspirasi games live streaming dari Konferensi Ibu Pembaharu. Kreatif-kreatif, ya! Tentunya bisa bikin siaran kita juga semakin seru. Apalagi kalau ada sponsor hadiahnya. Hehehe. Untuk hadiah, bisa juga nih kita adaptasi sistem dari toko-toko dan supermarket, yaitu mengumpulkan poin. Dengan demikian, penonton akan lebih termotivasi untuk mengikuti siaran berikutnya sebelum menukarkan poin dengan hadiah yang kita sediakan.
#konferensiibupembaharu#liputankonferensiibupembaharu#ibuprofesional#1dekadeibuprofesional#rcip#kipma#kampungkomunitas#institutibuprofesional#scip#sejutacinta#idegames#livestreaminggames#gameslivestreaming#ip4id2122
0 notes
Text
MENYEMAI RASA DI BABAK MAIN KEDUA KAMPUNG MAIN KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
Di babak main kedua, kami diminta untuk mengisi lembar main II dan membaca warta warga edisi II. Lembar main II berisi 9 lembar main yang harus diakui seru dan menantang! haha benar-benar merasa seperti sedang diklat jaman kuliah dulu 🤭
Mengisi lembar main II ini membutuhkan waktu untuk "berbicara dengan diri sendiri", bagaimana nanti cara kami para bakal calon warga menghadapi pilihan, tantangan, inovasi, komitmen, dan kontribusi. Serta, tentang menjalin silaturahmi dengan member komunitas terdahulu.
Kami sedang diajak untuk memahami, bahwa nantinya dalam berkomunitas disini, tidak hanya tentang hal apa saja yang akan kami dapatkan, tapi juga hal apa yang akan kami beri, kami bagi dan kami lakukan untuk komunitas ini.
Yang menarik, kami diminta untuk membuat kapsul waktu. Ahhh.. jadi teringat kapsul waktu yang pernah dibuat jaman dulu, kalau dipikir-pikir ada harapan yang sudah berhasil dicapai, ada pula yang harus tertunda, atau bahkan terganti menyesuaikan dengan keadaan.
Seperti kata penutup dari panitia di lembar main terakhir,
"Selalu ada pelajaran yang bisa kita petik, dari kelebihan dan kekurangan yang kita temui"
Yah benar, pada setiap hal yang terjadi di dalam hidup ini, ia memang datang tidak hanya untuk menempa kita tetapi paket lengkap dengan pelajaran-pelajaran yang bisa kita ambil.
MasyaAllah...
Setelah diajak untuk "berbicara dengan diri sendiri" melalui lembar main II, kami diminta mengunduh atau minimal membaca warta warga edisi II.
Usai membaca warta warga edisi II, aku lantas berpikir, bahwa kami sedang diberikan "penguatan" atau feedback atas apa yang kami tulis di lembar main II. Tentang bagaimana komunitas ini nantinya akan berjalan beriringan dengan keluarga, bagaimana harusnya semangat kami dalam berkomunitas, hingga bagaimana sebaiknya nanti kami akan berproses di komunitas ini..
Menutup aliran rasa ini, aku akan mengutip satu kalimat menarik di warta warga edisi II, kalimat penutup yang epic dari Bapak Dodik Mariyanto, inisiator Ibu Profesional..
"Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu."
0 notes
Text
Aliran Rasa 1
12 pekan sudah mengikuti babak main 1 di Sambut Semai Orientasi Kampung Komunitas
Perasaannya? Bahagiaa
Di babak main 1 ini, diajak untuk menjelajahi diri sendiri Berkaca kembali pada diri Ternyata, aku belum mengenal dengan sungguh-sungguh diriku sendiri
Diawali dengan lembar main 1 yang luar biasa membuat merenung; Merenungi diri akan tantangan yang sedang dihadapi, bertanya pada sekitar tentang aku di mata mereka, dan tak lupa aku diajak untuk mengapresiasi diriku sendiri Memilih dan memilah aktivitas yang ku suka dan ku bisa. “Apa betul ini aktivitas yang ku suka?” “Apa betul ini aktivias yang ku bisa?”
Membuka kenangan dan tantangan yang kuhadapi di tahun ini, kemudian merapikannya. Mencoba untuk bangkit kembali menaiki setiap anak tangga. Berusaha untuk menjadi lebih baik. Dan, mungkin sebelumnya aku tak pernah mengapresiasi diriku yang sudah membersamaiku dalam kondisi apapun. Lembar Main 1 yang begitu berkesan bagiku.
Dilanjutkan dengan warta warga 1 Pun diingatkan kembali bahwa tak ada kata terlambat untuk menemukan potensi diri. Berkenalan kembali dengan diri. Berproses. Pasti. Gagal, coba lagi. Hingga mutiara potensi itu ditemukan.
Penutup yang luar biasa Layar tancap bersama bu Septi Lagi dan lagi diingatkan kembali, bahwa potensi itu mungkin ada dalam aktivitas yang kita lakukan sehari-hari, tinggal temukan kegiatan yang dapat membuat kita bergairah
.
PR untuk berkenalan kembali dengan diri dan berteman dengan tantangan-tantangan di depan sana.
Diriku, terimakasih!
0 notes
Text
Resume Gelangang
Ciri khas dan keunikan, dimiliki oleh setiap masing-masing regional. Keanekaragaman dalam regional terdapat pada Rumbel, Rumin, dan Rumba. Beberapa diantaranya:
- Literasi
- Desain
- Bahasa
- Boga
- Broadcasting
- Public speaking
- Cinta Qur’an
- Menjahit
- DIY Makanan Anak
- Sew and Craft
- Sustainable Living
- Bisnis
- Berkebun
- Renang
- dsb.
Program-program tersebut sangat bermanfaat bagi anggota dan masyarakat. Dalam panggung regional, terdapat beberapa perwakilan dari kota yang menampilkan keunggulan dari regionalnya.
Panggung Liga Regional 1
- Sulawesi
- Asia
- Efrimenia
- Kalimantan
Panggung Liga Regional 2
- Jawa Timu
- Bali
- Nusa Tenggara
- Papua
Panggung Liga Regional 3
- Jawa Tengah
- Sumatera
Panggung Liga Regional 4
- Jawa Barat
- Jabodetabek
Kita bisa bermain, belajar, dan menuntut ilmu dapat dilakukan dalam masing-masing regional. Jangan takut untuk terus belajar dan berperan. Lakukan dengan senang hati dan pastinya karena Allah Swt.
Alhamdulillah, done sdh ikut sesi zoom dipanggung liga regional kampung komunitas semangatt, bnyk sekali Kegiatannya dari Rumin (rumah bermain),Rumba (Rumah baca),,Rumbel (Rumah belajar),ngk salah pengen upgrade diri menimba ilmu mengoptimalkan dan menggali potensi diri...
#Resume 4
#PanggungLigaRegional
#Orientasi kampungkomunitas
#Balaimain gembira
#IbuProfesional2021
#Komunitasibuprofesional
#kampungmain3
#Semestakaryauntukindonesia
#Salamberprestasi
#Prestasyik
0 notes
Text
#SambutSemai
#OrientasiBatch2
#KampungKomunitas
#IbuProfesional
#KampungKomunitasSidomojo
0 notes
Text
Menyemai Rasa di Babak Pertama Kampung Main Ibu Profesional
Jalan-jalan ke Kebun Raya,
Pulangnya ketinggalan angkot,
Perkenalkan saya Alfina Musfira,
Calon Warga IP Tangkot!
Yap, pantun diatas adalah pantun yang aku tulis saat membagikan twibbon Sambut Semai (orientasi) Kampung Main Ibu Profesional. Adakah yang menemukannya? 😊
Saat ini, aku sedang memasuki masa orientasi (lagi), memperkenalkan diri (lagi), menyesuaikan diri (lagi), dan terus belajar (lagi) sebagai proses untuk menempa diri di Institut Ibu Profesional. Dan lagi-lagi aku dibuat kagum dengan para ayunda dan tim dibalik layar yang begitu totalitas dalam mempersiapkan serangkaian kegiatan ini. MasyaaAllah, tabarakallah..
Bagaimana tidak, semua rangkaian kegiatan dibungkus dengan unik dan asik, jauh dari kesan “kegiatan ibu-ibu” yang biasanya hanya duduk-ngobrol cantik-menggunjingkan orang lain-haha hihi lainnya. Salut! Dua jempol, eh empat jempol untuk para ayunda dan semua tim IIP.
Menyemai rasa ini dimulai dari Babak Main 1- Mengenal Potensi diri. Dibuka dengan Lembar Main 1 yang berisi 6 lembar main yang harus aku kerjakan tentang mengenal “potensi diri”. Disini, aku diajak lagi oleh para ayunda untuk “mengenali diri” aku lagi dan lagi sebelum memulai kegiatan yang lain. Keren! Sebelum mengenal orang lain, tentu kita harus sudah selesai mengenal diri sendiri bukan??
Kemudian berlanjut ke warta warga yang dibuat sangat menarik dan asik. Warta warga ini menyajikan “hidangan bergizi” tentang misi hidup dan potensi diri dan kiat menemukan potensi diri dan passion. Babak main 1 ditutup dengan “Gelanggang Inspirasi” bersama Yunda Septi Peni, founder Institut Ibu Profesional. Mau tau apa saja yang dibahas? Simak ulasan singkatku dibawah ini ya….
--------------------------------------------------00--------------------------------------------------
Passion bukan sekedar nature or nurture, apakah ia adalah bawaan atau hasil dari tempaan, tapi tentang “gairah hidup”. Tentang bagaimana kita mampu menemukan, menklasifikasikan dan menjalani apa saja kegiatan yang membuatmu “sangat bergairah” selama 24jam ini. Ada idiom bagus untuk menggambarkannya: It’s a good to do what you love, but the art of life is love what you do!
Seringkali orang-orang berkata, kita akan bahagia ketika dapat bekerja sesuai dengan passion kita, padahal seringkali pula, passion kita tidak hanya tentang profesi semata. Maka, mari kita rubah mindset itu, mari kita tidak hanya sekedar bekerja dengan passion, tapi berkarya dengan passion! Mendefinisikan karya tentu tidak harus dengan sebuah prestasi, tapi tentang bagaimana kita menikmati semua proses yang kita jalani. Tak perlu kita bandingkan, passion kita dengan orang lain.
Banyak orang yang bingung bagaimana cara menemukan passion itu. Langkah pertama dan utama adalah ambil titik jeda, terima kondisimu, dan kenali dirimu, apakah kegiatan yang selama 24jam membuatmu sangat bergairah? Jika sudah bisa kamu temukan, klasifikasikan mana kegiatan yang paling kamu suka, yang harus diselesaikan sendiri, yang bisa didelegasikan, atau yang tidak perlu dikerjakan. Buat sesuai porsi kita masing-masing. Jangan lupa untuk tetap mengendalikan energimu! Seringkali ketika kita sudah menemukan apa yang kita suka, kita habiskan energi tersebut dalam 1 waktu, sehingga esoknya kita merasa terdistraksi, apakah benar ini passion kita? Oleh karena itu, lakukan “stop-switch-doing another activity-repeat it tomorrow” saat kita merasa sangaaaat bergairah pada 1 kegiatan. Ah ya, jangan lupa libatkan pasangan/partner/sahabat/teman sebagai support system untuk mengendalikan energi tersebut ya!
Seringkali kita terlalu “jauh mencari” apakah passion kita, padahal sejatinya ia ada di dekat kita, ada di aktifitas kita, sebab hidup kita sendiri adalah sebuah passion. Apa yang kita lakukan sehari-hari adalah passion kita, gairah yang harus selalu diusahakan. Life balance kadang hanya sebuah alasan untuk mengorbakan salah satu hal, maka jadikan passion kita itu ya kegiatan yang benar-benar kita lakukan sehari-hari agar tidak ada yang dikorbankan.
--------------------------------------------------00--------------------------------------------------
Well, mengikuti Gelanggang Inspirasi ini memberi sudut pandang lain tentang “passion”, tidak hanya tentang bagaimana kita menemukan passion sebagai keharusan dalam hidup, tapi bagaimana kita hidup dengan mengenali diri sebagai kesatuan dari passion kita itu sendiri. Yuk belum terlambat untuk menemukannya, asal kita mau memberi ruang bagi diri kita untuk mengenalinya. Semangat!
0 notes