#jejak kaki
Explore tagged Tumblr posts
Text
Ayo, ajak aku berkeliling
Aku hanya ingin lebih tau, tentang jalan yang kau tapaki pulang-pergi kerja, atau tukang sayur langgananmu, juga nasi kecap favoritmu,
Aku hanya ingin lebih paham, pada langit yang kau tengadahi bila hari melelahkanmu, atau sesaknya 5 lampu merah yang harus kau tempuh,
Aku ingin jua mengerti, rasa udara ketika pagi kau menerjang sang waktu dan kala sore kau bergegas membunuh waktu,
Bisakah pertemuan esok hari, kita sambangi seluruh jejak kaki mu itu, kita sapa seluruh wajah yang biasa kau temui?
Tak perlu aku kau ajak mengelilingi toko elok di ujung sana, apalagi duduk di tepian taman mengantongi roti tersohor bulan ini, tak perlu.
Aku hanya ingin lebih tau, biasa-biasanya kamu,
biasa-biasa yang membentukmu, yang menjadikan senyummu bisa seteduh itu, sabarmu bisa sedalam itu, tawamu bisa serenyah itu,
Tak perlu selalu seru apalagi banyak warna,
Aku, hanya ingin lebih tau, tentangmu.
293 notes
·
View notes
Text
"Bagiku, yang terberat dari setiap perjalanan adalah saat tiba waktu berpamitan kepada jejak kaki yg kita tinggalkan di sana, kepada kenangan yang kita ukir di setiap sudutnya, dan kepada hati yang harus melepas kepergian kita."
-R-
70 notes
·
View notes
Text
Waktu yang telah kita susuri ternyata begitu panjang, saat kita berusaha menelisik jejak kaki yang telah terukir di belakang. Pernahkah kita berpikir? Betapa baiknya Allah memberikan kesempatan hidup kepada kita sampai ada di titik ini? dengan tubuh yang masih sempurna, dengan pemahaman yang semakin hari membuat kita bijaksana (jika kita selalu mencerna hikmah dari segala peristiwa), juga tak lupa luka-luka yang mungkin masih meninggalkan lebam dalam hati kita, tetapi membuat kita lebih kuat dari sebelumnya.
Dulu, saat kita baru saja terlahir ke dunia, kita hanyalah makhluk bernyawa yang belum mengerti apa-apa. Tetapi dengan pendengaran, penglihatan dan hati, Allah mengajarkan banyak hal untuk kita mengerti. Di setiap waktu yang kita susuri, semoga selalu tersemat kebaikan yang berarti.
@penaalmujahidah
8 notes
·
View notes
Text
Sudah Terlalu Jauh
Aku melihat ke diriku yang lama, di mana ia bertarung begitu kuat agar tidak berdarah-darah lebih parah meski sudah babak belur hancur lebur, bahkan di usia yang belum cukup tangguh untuk bertempur.
Menyimpan memori adalah proses menemukan bukti kaki yang berlari, langkah yang tertatih, jejak yang bertahan, pun jalan-jalan berliku yang panjang.
Kalau kali ini aku kalah, untuk apa aku menahan sesak sejauh ini dan tidak sejak lama menyerah saja?
- ca
10 notes
·
View notes
Text
Tidak Pernah Cukup
Aku...mungkin termasuk orang yang selalu merasa tak pernah cukup ketika akhir Ramadhan datang mendekat. Walaupun ku dapati malam itu duduk dihadapan mushaf beberapa jam lamanya, tak bisa merasa cukup. Walaupun sujudku mungkin lebih lama dari biasanya, juga belum terasa cukup. Usahaku sulit terlihat cukup ketika menyadari diantara lautan dosa, rahmatNya masih seluas samudera. Diantara kelalaian, masih banyak ku dapati kemudahan dalam perjalanan kehidupan.
Bagaimana bisa merasa cukup jika perlu kehadiran Ramadhan untuk kembali merangkai tangis penuh ampunan kepada Rabb-nya pemilik diri? Bagaimana bisa merasa cukup ketika ada begitu banyak hal yang perlu di mohonkan ampunanNya? Lisan yang mungkin menyakiti pendengarnya, pandangan mata yang mungkin perlu lebih banyak dijaga, telinga yang banyak mendengarkan kesia-siaan, tangan yang begitu mudahnya meluapkan amarah pemiliknya, kaki yang mungkin tanpa sadar mengantarkan pada dosa, hati yang kotor penuh jejak kelalaian. Apakah Ramadhan perlu hadir lebih lama? Bagaimana jika waktu persinggahan di dunia tak sampai pada Ramadhan berikutnya?
Ketika orang-orang sholih merasa takut amal Ramadhannya tak diterima, dengan begitu banyak amalan yang tak ada sebutirpun bisa kita menandinginya, pantaskah diri merasa baik-baik saja? Pantaskah dengan jumawa akan amalan yang sedikit ini penuh keyakinan diterima Rabb-nya manusia?
Semoga Allah dengan kasih sayangnya, mengampuni kita yang banyak lengahnya sejak awal Ramadhan. Semoga Allah ridho menerima amalan kita yang tak seberapa.. Yaa Rahman Yaa Rahim, kalaulah dengan Ramadhan saja tak Engkau ampuni kami, lantas dengan cara apa lagi kami harus memohon ampun?
________________
Nulisnya sambil nangis :")
Ibrah ga bisa i'tikaf, jadi punya space sendiri untuk berdoa dan memohon banyak ampunan. Ramadhan ini jadi moment paling beda diantara Ramadhan sebelum-sebelumnya. Melapangkan hati dengan dicukupkan hanya bisa murojaah, tapi mensyukuri jadi punya waktu buat merealisasikan baca terjemahan Quran. Semoga Allah terima amalan-amalan Ramadhan kita yang sedikit ini ya, kayanya bukan kita sih.. tapi saya. Hehe :")
Jakarta, 3 April 2024
#ntms#tulisan#notetomyself#renungan#catatan#islam#muhasabah#selfreminder#reminder#quoteoftheday#ramadan#ramadhan
18 notes
·
View notes
Text
cara tak jitu bertahan dari kehilangan
kau berharap aku bisa menuliskan caranya? tidak kawan, aku juga pernah sekarat karena kehilangan. nyaris membunuh diri sebab merasa tak ada lagi satu alasan tepat yang membuat kaki harus berpijak di bumi. duniaku bukan hanya tak baik-baik saja, tapi sekarat, hilang arah dan rasanya ingin membuih dari semesta, tanpa jejak dan tanpa nisan.
lalu aku menjadi pemarah, kepada tuhan aku berteriak ketidakadilan, kepada nasib aku membenci hingga ujung nadi, kepada dunia aku murka dan meledak-ledak. kenapa harus aku yang merasakan? tak cukupkah hidupku yang sial sudah bertahun lamanya? kenapa orang kusayang juga direnggut dari dunia? aku benar-benar tak tahu caranya bersikap layaknya manusia kala itu.
namun kemarahan itu pula yang membuat aku bertahan hingga detik kau membaca ini. saat suatu waktu aku tak tahu lagi bagaimana untuk hidup, aku marah dengan cara menolak untuk menyerah.
kau tak akan bersepakat denganku, mungkin. karena banyak hal baik di luar sana yang akhirnya bertahan dari kehilangan dengan cara baik dan luar biasa pula. tapi kau mungkin juga bukan orang beruntung itu, yang bisa menikmati pelarian dari satu tempat wisata ke wisata lain, atau mengeluarkan tabunganmu untuk belajar hal-hal baru untuk melupakan kalau kau telah kehilangan.
maka aku beri tahu cara ini padamu; rasakan rasa sakit itu, rasakan kemarahan itu, rasakan seluruh perasaan dalam dirimu yang ia akibatkan. perasaan kosong, sepi dan semuanya yang diakibatkan kehilangan. lalu pada satu titik setelah semua perasaan itu, terima ia sebagai bagian dirimu dan berjanjilah untuk dirimu sendiri, semua perasaan yang menyakitkan itu tak akan punya kemampuan apapun untuk membuat kau kalah, sebab tak ada yang bisa membuat kau hancur jika kau tak mengizinkannya.
kehilangan akan selalu menjadi siklus hidup berulang yang kita rasakan seumur hidup. maka yang aku beritahu kepada kau adalah, beradaptasilah dengan perasaan itu. bersiaplah dengan segala kemungkinan, meski akan selalu menyakitkan, tak ada yang abadi di dunia, kecuali perubahan. yang datang kelak pergi, konon lagi yang singgah. hargai ia saat ada, biarkan ia saat pergi. hidup kita akan sellau menjadi rangkaian dari menerima lalu melepaskan.
perkuat dirimu, biarkan ia dihajar luka untuk akhirnya terbiasa. perkuat hatimu, ajari ia pemahaman bahwa akan selalu pergi yang pernah datang. perkuat keyakinanmu, beritahu ia bahwa satu-satunya yang akan selalu bersamanya adalah, dirimu sendiri dan jika kau beruntung gantungkan itu pada tuhan.
you live man, and thats enough for fight.
di langit utara, senin yang buruk untuk memulai hari but its okay, im fine.
52 notes
·
View notes
Text
---
Bukan sebuah kebetulan, jika perjalanan-perjalanan itu membawanya pada beberapa kisah untuk direkam dalam tulisan. Bahkan, sebagian barangkali cukuplah saja mendekam dalam ingatan diam-diam.
Ia berkata lirih pada dirinya sendiri, "Ayo kita pulang, tersesat pada banyak perjalanan lagi."
Maka, ia bergegas mengemas pakaian ke dalam ransel hitam kesayangannya. Peralatan sabun mandi, kosmetik, krim siang krim malam, uang tunai, lengkap dengan baju tidur dan kaos kaki motif kucing kesayangannya. "Untuk beberapa hari saja, (lagi) aku ingin minggat dari kota yang membosankan ini," gumamnya.
Sudah terbayang di kepalanya perjalanan berjam-jam di kereta ekonomi tipe C ; hiruk pikuk orang-orang, bau keringat, bau pesing toilet kereta, bau nasi bekal penumpang di dalam tas kresek, suara mesin roda kereta; sementara dirinya sibuk tenggelam dalam pikirannya sendiri. Menatap kosong ke luar jendela: di depannya pemandangan gersang bukit-bukit, sawah-sawah hijau, rumah-rumah kayu mungil di pemukiman penduduk atau pinggiran rel kereta api, sambil membayangkan hal-hal jauh yang tak terpikirkan sebelumnya. Pikirannya larut melebur tenggelam dalam perjalanan yang panjang dan melelahkan itu. Dan kalau sudah bosan, dibacanya buku kesayangan untuk mengusir kebosanannya itu.
Dengan sebuah kebetulan yang dituliskannya juga, ia mengepak hari-hari bahagia tanpa dibayang-bayangi beban kerja; membunuh waktu sendirian di sebuah kota yang asing, yang dimana orangorang tak kenal dan bahkan tak tahu siapa namanya. Malam hari, ia akan tertidur tanpa perlu memikirkan apa-apa. Melupakan rasa sakit sebentar, ngilu-ngilu yang diciptakan oleh rasa kecewa pada keadaan, dan di pagi hari ia akan terbangun dengan semangat menyala-nyala; mencari sarapan enak di kedai kuliner yang disarankan orang-orang di internet, lalu setelahnya pulang ke penginapan dengan perut kenyang sambil memikirkan nanti mau makan malam di mana dan makan apa.
Perjalanan-perjalanan itu tentu membuatnya kecanduan. Tak pernah dipikirkannya bahwa bepergian sendirian sungguh seseru ini. Dulu ia hanyalah perempuan naif yang takut kemana-mana sendirian. Tak pernah dipikirkannya bahwa perjalanan-perjalanan ini justru bisa membantunya membunuh kesepian. Tak pernah disangkanya perjalanan-perjalanan ini justru memberinya keberanian baru. Ia seperti menemukan lagi gairah hidup dan dirinya yang baru. Tak pernah diduganya perjalanan-perjalanan ini akan membawanya pada pelarian dan penolakan sekaligus; keramaian yang kadang bikin mual tapi sepi yang asing, ia juga menikmatinya.
Perjalanan-perjalanan itu, telah memberi kejut-kejut baru dalam kehidupannya. Melintas laut; bertemu orang-orang asing di stasiun, di peron kereta, di warung-warung kopi yang ia singgahi. Dilipatnya rasa muaknya pada kehidupan, kecewanya pada orang-orang; kini ikut berpindah ke dalam ransel hitam di punggungnya. Ia bahkan tak sempat mencari persembunyian dalam jejak-jejak perjalanan, di tanah yang kering dan bau asap-asap bus kota yang memenuhi rongga paru-parunya.
Perjalanan ini akan membawanya ke banyak perjalanan-perjalanan yang lain lagi. Masih begitu banyak tempat yang ingin ia singgahi. Dengan sebuah kebetulan yang lain, yang juga dituliskannya. begitulah, janjinya. Ia akan menabung ingatan perasaan; pada seseorang yang pernah ditemuinya. Yang kepada sepasang bibirnya, ia mendaratkan ciuman yang kikuk dan sebentar-sebentar. Yang di hamparan dadanya, ia menawarkan setangkup dekapan di tengah-tengah percakapan yang hangat dan panjang. Yang kepada dirinya, ia memberikan buku sebagai kado manis awal perjumpaan.
Hingga demikianlah perjalanan itu akan menuliskan semua kebetulan-kebetulan ke dalam dirinya. Ia akan mengingat betapa canggungnya mengakhiri perjalanan tanpa pelukan-pelukan dan ciuman selamat tinggal.
"sebab aku akan kembali," desahnya, di dalam kereta kepulangan.
"Sebab aku akan kembali lagi mengecup sepasang bibir yang kikuk,itu lagi."
/2024
2 notes
·
View notes
Text
aku menyimpan semuanya di dalam botol kaca, hingga setiap serpihan dan gumpalan dari keputusasaan dan amarah memenuhi sesak setiap celah yg tersisa. hingga semua pecah berhamburan di setiap jejak kaki yang telah di lewati dengan lutut yg berdarah dan tangan penuh lebam. jika tidak berhenti disini, hanya akan meledakkan kepala.
4 notes
·
View notes
Text
Jauh sudah jejak kaki menapaki diriku, bercak-bercak warna membentuk buku dalam saku amalku. Entah itu warna melati ataupula tak berarti; jangan sampai menyesali.
3 notes
·
View notes
Text
#PerjalanankuSeorangPendidik
#PerjalanankuSebagaiSeorangPendidik
Alhamdulillah harini dah masuk Tahun Baru 2024. Masa berlalu begitu pantas. Tak terasa tahun 2023 berlalu pergi meninggalkan kita semua. Terima kasih buat semua pembaca yang selalu support dan menanti entry terbaru dari Atiqah. Entry kali ini Atiqah akan kongsikan perjalanan Atiqah dari seorang guru ganti menjadi guru tetap. Semoga Entry kali ini dapat membantu memberi inspirasi dan menjawab segala persoalan anda semua.
2019- Waktu pertama kali jejak kaki ke PPDTL IV guru ganti
#GuruGanti
Atiqah mula menjadi guru ganti pada tahun 2019 sehingga tahun 2023. Hampir 5 tahun menjadi guru ganti dari satu sekolah ke sekolah yang lain. Banyak pengalaman dan cerita di setiap sekolah yang Atiqah pernah jadi guru ganti. Atiqah mula jadi guru ganti selepas tamatnya degree pada tahun 2019. Mohon secara walk-in ke kaunter PPDTL dan isi segala maklumat dan hantar resume. Pada waktu tu sejujurnya tiada langsung pengalaman dalam bidang pendidikan. Totally ZERO!!! Dan tak expect langsung akan terpilih dan dipanggil untuk iv kerana niat asalnya nak mohon kerja sementara ja sementara nak mohon kerja tetap. Seminggu selepas hantar resume di PPDTL. En Rosydi adalah Pegawai PPDTL yang pertama hubungi Atiqah waktu itu. En Rosydi cakap kalau berminat boleh datang ke PPDTL untuk iv dulu.
Atiqah pun pergilah iv tu dan sejujurnya juga memang tak mengharap pun dapat. Tapi selepas selesainya sesi Iv tu En Rosydi suruh tunggu dulu di luar. 15 minit kemudian En Rosydi bagi surat tawaran jadi guru ganti di sekolah pertama iaitu SK Convent Lebuh Light mengajar sekolah rendah bagi matapelajaran Bahasa Melayu & Sejarah. Disinilah bermula segalanya. Dari tak tahu apa-apa terus slowly belajar selok belok dalam dunia pendidikan. 3 bulan pengalaman mengajar di SK Convent Lebuh Light sangat indah. Seronok bila kita dapat mengajar dan berkongsi cerita bersama murid-murid. Hati dan jiwa dah mula rasa jatuh cinta dalam dunia pendidikan.
Tapi tak lama disitu selepas beberapa bulan Atiqah dapat tawaran jadi guru ganti di Tadika Kemas. Disini yang paling menguji kesabaran kerana melayan pelbagai ragam dan karenah kanak-kanak. Ada yang bila parents hantar nangis-nangis nak ikut balik. Bila tengah mengajar ada yang nak terkencing dan kita pergi teman dan cuci (Pembantu keluar ke pasar waktu ni). Bergaduh antara satu sama lain, berebut barang. Banyak sangat pengalaman dan pengajaran yang Atiqah belajar disini terutamanya macam mana nak handle budak-budak.
Sekolah pertama jadi guru ganti di SK Convent Lebuh Light
Hanya tinggal kenangan sekolah ni pun dah tutup sekarang.
Diberikan peluang menjadi guru ganti di tadika kemas.
Mengajar sekolah Menengah pula with my CDK students form 4
CDK Form 1
with them
#PengalamanBaru
Selepas selang beberapa bulan Atiqah ditawarkan untuk mengajar murid sektor Menengah pulak. At first rasa boleh ka nak mengajar budak sekolah menengah ni? Tetapi Alhamdulillah semuanya dipermudahkan. Dari satu sekolah ke sekolah yang baru, dari sekolah rendah, pra sekolah ke sekolah menengah semuanya Atiqah dah lalui. Kalau ditanya mana lagi best. Semua sama. Sebab masing-masing ada pros and cons yang tersendiri. Disini Atiqah banyak menimba ilmu dan banyak juga diberikan kepercayaan dan peluang untuk mengajar subjek yang Atiqah tak pernah mengajar sebelum ini. Diberikan kepercayaan untuk menyediakan kertas percubaan SPM pendidikan Moral adalah satu tugasan yang paling mencabar dan tak boleh dilupakan.
Kena mengajar pelajar SPM tingkatan 5. Waktu tu rasa kesian sangat mereka nak exam besar. Kita satu-satunya tempat mereka bergantung harap. Atiqah cuba sedaya upaya memberikan yang terbaik dan banyak latihan ulangkaji dan tips-tips yang dikongsikan. Terima kasih Cikgu Fathiyah kerana banyak membantu Atiqah sepanjang proses menyediakan kertas percubaan tersebut. Atiqah juga diberikan peluang untuk menanda kertas peperiksaan, jadi guru bertugas jaga gate, menyediakan report, key in data-data sekolah, menjadi pengawas exam di dewan untuk percubaan SPM, dicerap (dinilai oleh guru lain) setiap kali dapat kontrak guru ganti dan lain-lain lagi.
#DisinilahBermulaSegalanya
siapa yang berminat boleh selalulah tengok iklan uum
Bukan mudah ya, harus ada tapisan. Waktu ni iv online untuk sambung postgraduate.
Setiap kali jadi guru ganti dari satu sekolah ke sekolah yang lain. Guru-guru tetap disana selalu bagi sokongan dan dorongan untuk sambung PGDE (Postgraduate in Education). Ramai yang cakap sampai bila nak jadi guru ganti ni? Rugi la nanti takda gaji tetap, kontrak pula tak menentu, Nak jadi cikgu kena ada ikhtisas Pendidikan. Nanti tak dapat imbuhan selayaknya seperti seorang seorang guru tetap. Diorang cakap “sambung ja belajar, bukan lama pun setahun ja” ada rezeki nanti mana tahu dapat panggilan IV SPP. Lulus nanti dapat posting. InsyaAllah ada rezeki tiqah tak kemana” –Kata mereka. Kata-kata inilah yang menjadi pendorong Atiqah untuk terus menyambung pengajian dalam Postgraduate in Education di UUM.
With rakan-rakan seperjuangan Alhamdulillah hampir kesemuanya dapat posting sama-sama.
#PostGraduateInEducation #UUM
Semuanya bermula apabila Pandemic Covid-19 semua sektor pendidikan ditutup. Atiqah sambung PDGE di UUM. Dari Jan 2022 hingga Dec 2022. Semuanya secara online daripada kuliah, presentation, submission semuanya online. Alhamdulillah juga tak perlu pergi ke kampus dan menyewa serba serbi. (Hikmah disebalik pandemic). Yuran keseluruhan pengajian dalam 10K. Tapi tak dibayar secara serentak. Bayaran by semester. Total 3 semester semuanya. Kepada yang berminat untuk menyambung PGDE boleh la cuba survey UUM.
Atiqah Highly recommend kepada yang berminat untuk nak sambung belajar jadi cikgu di UUM. Proses pengajiannya berjalan sangat lancar dan tersusun. Tapi PGDE di UUM adalah mode FULLTIME ya! Jadinya setahun Atiqah jobless. Memang sumber kewangan bergantung harap sepenuhnya kepada parents. (truth to be told). Memang Atiqah niat semoga Allah mempermudahkan segala urusan belajar ni dan nak berbakti pada keluarga, agama, bangsa dan negara. Alhamdulillah semuanya dipermudahkan olehNya. Syukur~.
#CikguPraktikal
One with them
with 3 merah students (MGS)
Sejujurnya Bukan senang nak senang ya. Semester yang terakhir Atiqah harus melalui fasa menjadi guru praktikal. Di sini tak sama macam guru ganti yang lebih tenang dan agak rileks berbanding guru praktikal. Kerana pada bila-bila masa sahaja kita perlu sentiasa bersedia untuk dicerap (dinilai oleh Ketua Panitia dan Pensyarah). Alhamdulillah Ogos - Dec 2022 semuanya berjalan dengan sangat lancar. Buat semua anak murid ku di SMK (P) Methodist terutamanya kelas 1Biru dan 3 Merah. Terima kasih untuk semuanya. Murid yang baik dan ingin belajar. Jangan pernah berputus asa ya. Doa cikgu sentiasa buat kamu semua.
#SemogaIniSekolahYangTerakhir
Masin mulut
Waktu ni sambutan hari guru
with rakan-rakan guru di CDK.
Bila kita dah habis belajar semestinya kita mengharapkan dapat kerja tetap selepas ini. Takdir Allah itu indah, Dia tahu setahun Atiqah jobless sebab sambung belajar fulltime mode memang totally tak boleh nak bekerja pun. Allah ganti tahun 2023 tu daripada awal tahun 2 Januari hingga 15 Disember 2023 kontrak bersama SMK Convent Datuk Keramat selama setahun. MasyaAllah. Syukur sangat. Sekolah ini yang banyak memberi Atiqah pengalaman dan sekolah yang paling lama Atiqah mengajar. Kebiasaanya sekolah sebelum ni 3-5 bulan ja kontrak.
Sekolah yang paling banyak subjek Atiqah mengajar. Bermula dengan Bahasa Melayu, Geografi, RBT, PJK, Pendidikan Seni Visual, Science form 3 untuk 5 kelas (Totally tak pernah terfikir untuk mengajar subjek science ni). Hinggalah Mathematics form 4. Yes 7 Subject mengajar dalam masa setahun. Banyak yang Atiqah timba dan pelajari disini.
Terima kasih Pn Ho dan Pn Yew memberi saya kepercayaan, ruang dan peluang di CDK. CDK, Convent Light Street, Convent Greenlane dan SMK (P) Methodist akan sentiasa ada di hati ini buat selamanya. Terima kasih. Atiqah pernah cakap bermonolog dalam hati “Semoga sekolah ini adalah sekolah yang terakhir sebelum posting nanti”. Alhamdulillah masin mulut. Betul-betul habis sahaja kontrak pada 15/12/2023. Pada 18/12/2023 dapat tahu keputusan posting/penempatan. Itu la orang cakap setiap kata-kata itu adalah DOA. Jadi cakaplah yang baik-baik semoga yang dapatnya juga yang baik-baik.
#PanggilanIvSPPdanLulusSPP
Muka nervous nak di IV.
Muka nervous semuanya terpancar bila dah di depan bilik panel ya.
Muka sama-sama iv satu bilik dan panel yang sama dan Alhamdulillah sama-sama dapat posting. Selamat berposting semua untuk 10/10 iv bilik 4. | 14 Sept 2023
Waktu dapat tahu dipanggil untuk iv
Alhamdulillah perjuangan yang tak sia-sia.
Alhamdulillah syukur, boleh dikatakan tahun 2023 adalah tahun kejayaan untuk Atiqah. Lepas satu, satu Allah hadiahkan untuk Atiqah dalam masa setahun ini. Bermula dengan dapat kerja dari awal tahun non stop sehingga akhir tahun. Pada bulan September 2023 (which is my fav month sebab birthday) check web spp dapat panggilan IV SPP. Pada 14 September 2023 adalah tarikh yang paling bermakna untuk Atiqah.
Tarikh penentu masa depan. Study jangan cakaplah macam-macam study sebelum nak iv tu daripada visi,misi,dasar-dasar pendidikan, falsafah pendidikan, isu-isu pendidikan, isu-isu semasa, study tentang macam-macam lagi lah. Nervous jangan cakap sangat-sangat nervous. Setibanya di Hotel Star City Alor Star jam 12tengahari. Sesi IV yang dijalankan mengambil masa selama 1 jam++ itu Alhamdulillah dipermudahkanNya. Sekali masuk 10 orang bersama dengan 2 orang Panel SPP.
Alhamdulillah sangat bersyukur dipertemukan dengan seorang individu yang Atiqah kagumi. Beliau ialah Dato Haji Adzman Bin Talib. Memiliki sosok seorang bapa yang sangat penyayang dan baik. Langsung tak gemuruh dan takut waktu sesi iv tu. Semuanya berjalan dengan sangat santai. One day mana tahu ada dikalangan pembaca yang dapat iv SPP dengan Dato Adzman anda sangat bertuah. Sebelum dan selepas sesi iv banyak perkongsian yang bermanfaat yang dikongsikan bersama. Pada November 2023 Alhamdulillah keputusan IV SPP keluar dan Alhamdulillah syukur Atiqah lulus Iv SPP. Ia merupakan hadiah hari jadi yang paling bermakna yang Allah hadiahkan dalam hidup ini. Dapat pekerjaan tetap.
#ConvoKali2
Finally!!
Tahniah rakan-rakan seperjuangan.
Alhamdulillah pada 20 November 2023 Allah izinkan sekali lagi untuk Atiqah convo buat kali kedua. Rasa bersyukur dan terbayar balik bila dapat bawak mak & ayah masuk di dalam Dewan Muadzam Shah menyaksikan Majlis Convocation yang sebenar. Degree dulu Atiqah hanya convo greenscreen sahaja due to pandemic. Tiada majlis yang formal. Masuk ambil jubah, naik pentas bergambar, turun pentas bergambar kenangan dengan ibu bapa dan terus pulangkan robe. Tak dapat nak ber Pre-Convo dengan kawan-kawan yang lain.
Convo pun hanya di kampus yang berdekatan dengan tempat kediaman sahaja. Jadinya Atiqah convo di kampus uitm permatang pauh. Padahal study di Uitm Puncak Alam. Sepatutnya boleh convo di DATC. ( Ini detik yang paling Atiqah nanti-nantikan sepanjang 4 tahun belajar degree dulu, tapi apakan daya tak dapat.) Takpa mungkin Allah dah aturkan yang terbaik dihadapan sana. Bersangka baik pada Allah dan berdamai dengan takdir.
#PostingDiPulauPinang
Waktu ni baru lega yang sebenar-benarnya.
Rakan-rakan yang dapat posting disekolah yang sama.
Simpan sini untuk tengok balik lagi 30 tahun (waktu pencen) nanti :P
Sejujurnya bila dah lulus iv SPP tempoh hari masih belum boleh menarik nafas lega sebab menunggu dimana lah tempat posting kita nanti. Siang malam, pagi petang, bangun sepertiga malam memang Berdoa dengan bersungguh-sungguh dan minta orang sekeliling tolong doakan semoga dipostingkan di Penang. Sejujurnya sewaktu isi penempatan haritu dia bagi 2 negeri pilihan. Atiqah pilih Pilihan pertama: Selangor. Pilihan kedua:Pulau Pinang. Ramai yang cakap selalunya kalau belum kahwin takda komitmen ni diorang hantar kita jauh mungkin Sabah Sarawak.
Dalam hati tolonglahhhh. janganlah kesana. Kalau masih di posting ke negeri utara pun bersyukur dah kalau bukan penang sekali pun. Pada 18 Disember 2023 waktu nak check result penempatan tu nervousnya hanya Allah saja yang tahu. Kuatkan hati check jugak, bila click tu tak fikir dah dapat sekolah mana pun tak kisah janji Penang. Buka-buka ja “Tahniah anda ditempatkan di Negeri Pulau Pinang”. Alhamdulillah sujud syukur tak tahu nak ungkapkan dengan kata-kata. Terima kasih Allah.
#TakdirAllahItuIndah
UITM&UUM DIHATIKU
One with them.
Tahniah semua, semoga kita semua dapat menjadi seorang pendidik anak bangsa yang berjaya.
Alhamdulillah berkat Doa,Usaha,Ikhtiar danTawakal semuanya dipermudahkan. Walaupun Atiqah dapat kerja tetap agak lambat juga berbanding rakan-rakan seperjuangan yang lain yang dapat kerja tetap diawal usia 20-25an. Tapi Atiqah percaya setiap rezeki dan perjalanan hidup kita ini tak sama seperti orang lain. Jangan pernah ada rasa iri hati dan dengki dengan kejayaan orang lain. Kita tak pernah tahu apa yang dia lalui disebalik kejayaan yang dia miliki/perolehi pada hari ini. Jujur Atiqah pernah ada RM3.46sen dalam account bank. Ni waktu setahun takda job sebab pandemic. Tak perlu malu. Semua orang pernah melalui fasa hidup yang paling lowest.
Tapi kita kena ingat Allah itu Maha Mendengar,Maha Mengetahui, Maha Adil, Maha Melihat. Di Setiap usaha yang kita lakukan kalau niatnya baik insyaAllah, Allah permudahkan walaupun kita sendiri rasa tak yakin pun. Kepada semua pembaca diluar sana. Percayalah setiap rezeki dan perjalanan hidup seseorang itu berbeza. Jangan pernah sesekali kita bandingkan hidup kita dengan orang lain nanti selamanya takkan pernah rasa bersyukur dan puas. Hidup ini unik. Ada hari kita rasa semuanya cukup sempurna, ada kalanya kita rasa macam tak berguna pun/useless.
Takpa itulah proses kehidupan. Nikmati dan laluinya. InsyaAllah semuanya akan baik-baik saja pada akhirnya nanti. Terima kasih buat yang selalu dan sentiasa ada disisi. Walaupun bukan secara fizikal tetapi cukup mengingati antara satu sama lain melalui DOA. Terima kasih. Hingga ketemu lagi. Selamat Tahun Baru 2024. Semoga tahun ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
By Hand,
A T I Q A H A Z I Z A N
1 JAN 2024 | 8:27 PM
19 notes
·
View notes
Text
Ibu Pertiwi dan Anak-anak Negeri
Ibu Pertiwi:
Bentangan hijau dan biru sejauh mata memandang.
Pohon-pohon rindang, gemericik air sungai, ciutan burung khas daerah.
Bunga Raflesia, Komodo, dan Hiu paus.
Selat, teluk, palung, gelombang, suara ombak.
Padi yang menguning, aroma khas cengkeh, ribuan rempah.
Semuanya adalah milkku.
Aku yang paling kaya di dunia ini.
Negeri mana yang memiliki tanah subur sepertiku?
Lautan dengan jutaan sumber daya perairan sepertiku?
Aku yang paling kaya di dunia ini.
Sejak kecil, aku dirawat oleh tangan-tangan lembut.
Mereka mengasihiku, menjaga kelestarianku.
Hingga kecantikanku tidak pernah tergores paku.
Juga tidak pernah terjatuh dan layu.
Kemerdekaanku tepat waktu.
Posisi tubuhku tepat di garis khatulistiwa ciptaan Tuhanku.
Bentangan sayap gagah Sang Garuda melindungi tubuhku.
Maka wajar saja, banyak mata tertuju padaku.
Hingga tiba masa, tangan-tangan yang kukira lembut itu membabat habis tubuhku.
Rasanya seperti dimutilasi.
Pohon-pohonku dipaksa mati.
Demi menggantikan gedung-gedung tinggi.
Lautanku dikotori oleh tangan-tangan nakal.
Seakan mereka sudah hilang akal.
Aku tidak cantik lagi.
Rusak sudah semua yang telah kubanggakan pada mereka.
Awalnya, aku mengira para pencuri kedamaian itu yang jadi pelaku utama.
“Kita dijajah bertahun-tahun lamanya."
Begitu kata mereka dalam buku sejarah.
Padahal, tangan-tangan yang kusangka lembut itu justru mereka pelaku utamanya.
Aduhai, siapa nian yang masih bisa menjaga sisa-sisa kecantikanku?
Siapa yang masih ingin merawat tubuh penuh luka ini?
Padahal dulu, aku yang dipuja-puja.
Anak-anak Negeri:
Kami anak-anak negeri,
siap berbakti pada Ibu Pertiwi.
Kami akan mengusahakan kesembuhannya,
meski nyawa menjadi taruhan.
Sebab, kami tau. Bila kami menolong Ibu
kami bisa saja hilang tanpa jejak, seperti anak- anak negeri dahulu.
Lantas, bila bukan kami siapa lagi?
Kami sengaja bersekolah tinggi-tinggi.
Jauh merantau meninggalkan Ibu Pertiwi.
Hanya untuk pulang, menata kembali kecantikan Ibu yang selama ini telah dicuri.
Meski kami anak-anak negeri.
Mungkin tak bisa berbuat lebih.
Sebab, dibungkam sana-sini, dibodohi dengan janji.
Ditutupi mata dan telinga kami.
“Ssstt.. diam saja. Nanti kita beri makan.”
Begitu bujuk mereka.
Beberapa diantara kami ketakutan.
Beberapa diantaranya lagi manut mengiyakan.
Namun lebih banyak dari kami tetap terjaga sepanjang malam.
Mengikuti suara langkah kaki, mencegah agar Ibu Pertiwi tidak mati.
Kami anak-anak negeri yang diikat dengan sumpah.
Kami akan menggendong Ibu Pertiwi yang sudah penuh darah.
Akan kami bawa ke hadapan Tuhan dan bersaksi.
Bahwa kami, telah menepati janji.
4 notes
·
View notes
Text
Meski tidak gelap maupun terang, tetaplah bertahan.Sejujurnya kau paham benar tentang rute kehidupan hanya saja, terkadang melupakan. Ingat kembali kemana jejak kaki kau langkahkan, apayang dituju dengan sedemikian sungguh. bukankah kau tahu sabar dan shalat adalah pemenang untuk segala tenang?
Karawang, 21 Juli 2024
2 notes
·
View notes
Text
Syukur
Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)
Pada dasarnya, segala sesuatu yang dijalani sekarang, baik atau buruk, merupakan ujian dari Allah.
Di setiap ujian tersebut ada kadar yang membedakan setiap hamba, yaitu responnya. Apakah respon kita selalu diarahkan kepada Allah atau malah kita bawa ke arah maksiat, kepada hal-hal yang Allah benci.
Banyak yang beranggapan jika semisal kita mendapatkan hadiah atau merasakan kesenangan lainnya itu masuk dalam kebaikan, tetapi ternyata itu semua adalah ujian.
Bagaimana kita mengarahkan hal-hal tersebut kepada kebaikan?
yaitu dengan bersyukur. Ingat selalu QS Ibrahim Ayat 7
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
Lalu, apa itu syukur?
Syukur adalah nampaknya jejak nikmat Allah di lisan seorang hamba dengan cara memuji dan mengakui.
Orang yang beriman selalu mengakui segala sesuatu yang didapatkan murni karena Allah. Seorang hamba bisa sampai berdiri di tempat yang dipijakinya sekarang berkat karena Allah bukan karena kecerdasannya, bukan karena kerja kerasnya, dan sebagainya.
Bukan karena saya-saya-saya, tapi karena Allah semata.
Syukur adalah tampilnya nikmat Allah di dalam hati kita.
Orang yang bersyukur benar-benar menyaksikan kasih sayang Allah di dalam dirinya, mengakui segala sesuatu terjadi karena karunia dari Allah, berasal dari kebaikan Allah, dan membuat rasa cinta kita menjadi lebih besar terhadap Allah.
Oleh karena itu, orang yang bersyukur hatinya penuh cinta kepada Allah.
Syukur adalah nampaknya jejak nikmat Allah di fisik kita.
Dengan cara mengikuti tuntunan dan taat kepada Allah. Syukur itu harus ditunjukkan dengan amal ibadah.
Rasulullah selalu melakukan sholat malam sampai kaki beliau bengkak. Kemudian Rasulullah ditanya “Apakah sekeras ini engkau memaksakan dirimu untuk beribadah, sedangkan engkau telah diampuni dosa yang lalu dan yang akan datang?” Maka dengan indahnya Rasulullah menjawab “Tidakkah aku pantas menjadi hamba yang bersyukur?”
Oleh karena itu, ketika kita dikaruniakan harta dari Allah maka selalu gunakan dijalan Allah.
Ketika kita diberikan kecerdasan dari Allah, maka gunakan untuk mendukung agama Allah, bukan untuk mendebat Allah.
Ketika kita diberikan suatu fasilitas dari Allah, maka gunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Ketika kita diberikan kesehatan, maka untuk mensyukuri nikmat itu kita sepatutnya menggunakan nikmat kesehatan tersebut untuk lebih rajin beribadah kepada Allah.
Analoginya, jika semisal ada orang yang diberikan uang dari orang lain sebesar 1 miliar, dan uang tersebut digunakan untuk melawan orang yang memberikan uang, untuk melakukan hal yang tidak disukai orang tersebut.
Apakah pantas? Dimana letak syukur kita? Dimana letah Terima kasih kita?
Dan koentjinya adalah, ketika Allah memberikan kita kemampuan untuk selalu bersyukur, maka kita harus bersyukur atas nikmat syukur tersebut karena itu merupakan karunia dari Allah. Seakan-akan syukur ini tidak ada batasannya.
Setiap hal yang terjadi dimuka bumi ini pasti terdapat tanda-tanda kebesaran Allah, namun hanya segelintir orang yang memaknai kekuasaan Allah yaitu hanya orang yang sabar dan syukur.
Seni sabar dan syukur tersebut akan membuat kita menjadi lebih bijak menjadi hamba Allah dan semakin bahagia di dunia maupun di Akhirat kelak.
Tidak mudah menjadi orang yang bersyukur, sangat berat, Oleh karena itu Allah berfirman “Sangat sedikit sekali di antara hamba-Ku yang mau bersyukur.” (QS. Saba���: 13).
Mutiara kajian dari Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri - Antara Sabar dan Syukur
2 notes
·
View notes
Text
Isam..
Alhamdulillah..
Perjalanan Umrah dan Ziarah pada Nopember 2023 atau Awal Jumadil Ula kali ini banyak memberikan kesan dan cerita seru..
Salah satunya keluarga Isam.. Isam adalah anak dari Pak Nur Cholis, yang baru Saya kenal di Bandara Soetta.. Beliau berangkat Umrah dengan keluarganya (istri beliau dan 2 anak yang bernama Ziham dan Isam).
Karena judulnya udah namanya Isam, maka kisah ini tentang cerita Isam.. yg lain skip dulu yaa...
Isam adalah anak yang sangat supel, aktif, ceria, dan lucuuuuu.. kira2 seusia anak kelas 1 SD memang lagi lucu-lucu nya, lagi aktif-aktifnya.. wes.. dialah artisnya dalam rombongan jemaah kami.. karena dia yg paling mencuri dan mencari perhatian semuanya.. he-he-he..
Kadang muncul tiba-tiba, kadang hilang tiba-tiba, tapi tetap dalam perimeter kendali yang aman.. Alhamdulillah..
Kisah uniknya..
Isam sama Papahnya, Thawaf di sekitar Ka'bah Baitullah, percakapan Ayah-Anak ini terjadi ketika sedang dalam menyelesaikan putaran thawaf..
Dengan semangat dan rasa ingin taunya Isam bilang ke Papahnya: "Pah.. Pengen Hijir Ismail!!" dengan semangat Papahnya Isam merealisasikan keinginan Isam, anaknya.. Isam pun bahagianya..
Next: "Pah.. Pengen ke Maqam Ibrahim..!!"
Walaupun cukup padat Sang Ayah pun ikut memutar ngikutin arus tawaf dan menepi mendekati Maqam Ibrahim, akhirnya Isam pun dapat melihat jejak kaki Nabi Ibrahim AS. Isam bahagia dan tersenyum bangga...
Namun pandangan Isam berfokus pada kepadatan dan cowded nya sisi Hajar Aswad lalu berkata ke Ayahnya: "Pah.. Batu Syurga!!" Melihat fakta yang tak kondusif untuk kesana, Papah Isam tak bisa mengabulkan keinginan Isam.. Alhasil Isam menangis 😭😭 balik dari Thawaf karena gak bisa ke Batu Syurga..
Tangisannya mengundang empati, banyak tangan yg digerakkan Allah untuk menghibur anak bocah ini..
Al hasil.. Isam banyak dapat 'berkat' berupa Roti, cokelat, kurma, dll dari jama'ah yang melihatnya..
Isam pun senang dan bahagia..
Banyak pelajaran dari kisah ini.. salah satunya:
Kadang kita hanya fokus pada keinginan, sehingga terus menangisi keadaan, padahal yang terjadi sedang dihadapi itulah yang paling aman, paling baik untuk kita, dan kita harus teliti bahwa dibalik tidak tercapainya keinginan kita, Allah pasti sudah beri berkah dan kebaikan-kebaikan yang sangaaaaatlah banyak.. maka itulah yang sungguh membahagiakan apabila kita mau bersyukur..
"Wali-wali Allah itu tidak takut/khawatir dan tidak bersedih hati/berputus asa"
Mari bahagia selalu.. syukuri segalanya..
Alhamdulillah bini'matihi tatimussalihat..
Alhamdulillah 'ala kulli haal..
Laa hawla walaa quwwata Illa billah..
5 notes
·
View notes
Text
Habis sudah kami tertelan harapan. Kataku yang dimakan juga oleh waktu.
Berjalan kami di bibir pantai. Ombak menerjang kaki kami yang telanjang. Kata demi kata terucap, mengalir, semilir seperti angin laut.
"Semoga kamu bisa menang penghargaan suatu hari!" katamu yang mengiringi matahari tenggelam.
"Oh, itu yang aku harapkan!"
Pergilah ia mengikuti jejakku. Menemani dua es degam dan satu kripik pisang dalam hening tanpa henti. Oh, orang bilang kami seperti Rama dan Sinta. Lagi-lagi soal cinta.
Jejak kami tertinggal di belakang. Penuh harap ia berbicara. Cinta yang mengering oleh waktu. Disadarkan oleh percakapan tak berujung. Begitu lucu adegan itu hingga menemui titik. Berpikir sejenak, menghabiskan es kelapa muda. Terdiam. Hening. Benarkah rasa itu ada?
Berharap kami berdua. Dalam sorot mata yang redup. Tegang. Harap.
Suatu sore di Pulau Dewata. Entah Yang Maha Esa membawa jejak kami kemana.
2 notes
·
View notes
Text
Menari Di Atas Pasir
Terjaga dari lamunan yang sunyi Memojokan diri dari keramain semata Berkehendak mengikuti arus yang mengalir Tapi jejak kaki terhapus di atas pasir Mungkin malam ini luka terobati Lewat semerbak bunga yang tak tergapai Pada akhirnya, kesepian tetap menemani Di mana kebahagiaan yang kau janjikan? Tak perlu kau tunjukkan dirimu Karena pagi telah dihiasi air mata Dan biarkan malamku meredam lara
#bersuaralewatulisan
3 notes
·
View notes