#jason ranti
Explore tagged Tumblr posts
afrianajeng · 6 months ago
Text
JUNI
Juni tak lengkap tanpa mendengarkan song anthem "Lagunya Begini, Nadanya Begitu". Juni ini, selain tanpa emyu (sebab tak ada pertandingan) juga masih tanpa kamyu (*tsahhh).
Maaf telat untuk yang sudah lewat, yang belum kuucapkan duluan saja biar jadi yang pertama. Bagi gemini dan cancer, selamat bertambah umur dan berkurangnya usia. Serta mulia, aman, sentosa, dan kaya raya. Semoga lambungmu tak nyeri karena hantaman kopi. Walaupun banyak hal sedang terjadi, tolong dikurangi. Jika tak kuat, minum saja jus alpukat. Aku suka soalnya hahaha.
youtube
Kata Pak Sapardi, hidup adalah doa yang panjang. Maka bertahan juga adalah doa. Sedih adalah doa. Senang adalah doa. Semua adalah doa. Doa sendiri, justru sejatinya bukan doa. Sebab kebanyakan adalah pemaksaan. Biarlah doa muncul dengan sendirinya. Dari kita-kita yang tak pernah kenal lelah berusaha.
Itu sebabnya, konon Sayyidina Ali r.a. selalu bersyukur atas segala doa yang Allah “tolak”. Para sahabat yang merasa heran bertanya, “Wahai Ali, kenapa engkau justru bersyukur atas apa yang tidak Allah kabulkan?”
Dengan tersenyum Sayyidina Ali r.a menjawab, “Bagaimana mungkin saya tidak bersyukur sementara dengan tidak dikabulkannya doa, itu pertanda bahwa Allah tengah menyelamatkanku dari musibah yang jauh lebih besar?”
Semoga Juni ini lebih banyak alhamdulillah dibanding walahdalah.
Aku ingin menutup tulisan ini dengan lagu Jason Ranti yang lain:
Wahai pemerintah Kalau bisa jangan sombong Ingat di atas langit Masih ada bisnisman Dan di atas bisnis tiada apa apa :( (Sabda Tiang Listrik)
11 notes · View notes
jangantakut · 3 months ago
Text
022
Karena tak dapat kuungkapkan kata yang paling cinta
Kupasrahkan saja di dalam dia
0 notes
rantceratops · 5 months ago
Text
So here’s my thing: I personally don’t care if those that think Wally dying was a great decision that had so much meaning and sacrifice think he should stay dead.
I personally will never be okay with the decision, and frankly if that’s just because I’m an irrational Wally West fan and Spitfire shipper, then so be it, I won’t claim otherwise and I’ll hang onto my irrationality. Wally West shouldn’t have been killed permanently. The show feels weird to me without him, and to be honest it just makes me think of the Justice League episode where the League basically turned evil because Wally was killed. I don’t have any real good argument against him dying from a narrative standpoint right now other than we know for a fact he was chosen just because it would hurt the most, but as I said, I’ll fully admit I’m simply forever pissed such a beloved character was offed. If someone has actual good insight on his death being bs, feel free to share. (Even if it’s not narrative bs, I still think it’s bs.)
All this being said: I don’t think I actually want Wally to come back anymore at this point in the series if it were to continue with a s5. I think they wasted too much time and now it would just be far too much misery. Wally would be so far out of everyone’s lives it would be almost impossible to reconnect and re-insert himself back into life(which would likely cause him severe mental health issues, yay), and I don’t think he and Artemis would be able to get back together(not that they have to, but as a shipper I’d have ideally wanted this outcome eventually). I just feel like they wasted their chance. S4 should have done it, it felt like the final opportunity, but they didn’t, and so I’m sadly off the train for him coming back, unless someone has a convincing argument that any of this could still work out.
I feel at this point that nothing short of time travel, dimension hopping, or a full ass reset could fix it, tbh.
Like, is it even worth it for him to come back at this point? Would he be able to be happy again?
Don’t get me wrong, I’m a Wally truther and a Spitfire shipper through and through, but I just finally got tired of it when s4 ended and nothing happened.
At least we have our brains, fanart, fanfic, aus, etc.
(And for the record, as much as I love YJ I promise any grievances with the show post-season 1 go beyond feeling cheated out of Wally existing.)
(Edit: Wanted to add that the angst, drama, and eventual fluff that could have happened if they’d brought Wally back sooner/at all could have been delicious. Him working through his trauma, he and Artemis being so unsure of where they stand, so much time has passed, but eventually slowly coming back together and realizing they still have feelings, even if they’ve changed, they still love each other and they want to try and let things happen how they happen, etc. RIP)
(Edit 2: Am I talking about this in 2024? Yes, yes I am.)
(Edit 3: It kind of pissed me off that s4 has such a huge issue of pretending to kill characters off, but then they wind up being fine (Conner, Dick, Rocket, everyone on the ship when it crashed) but somehow Wally MUST stay dead. Why, exactly? No one else fucking does. (Not that I want anyone to stay dead tbh.) It just kind of felt like a slap in the face. Wally died and Artemis was heartbroken? Haha but Conner gets to be okay and he and Megan get married, because fuck you.)
18 notes · View notes
sleepyjim · 1 year ago
Text
washed my hair just now yippy yahoo!
3 notes · View notes
diberandacerita · 11 days ago
Text
Saya bersyukur, berkat internet saya bisa bertemu Martin Suryajaya. Sejak pandemi, saya sudah mulai mencicil serta mengulang-ulang menyimak beberapa video esseinya di youtube. Tapi baru belakangan ini berlanjut menyimak obrolan terhadap karya novelnya yang ternyata berusaha mengkritik perkembangan sastra Indonesia.
Selain itu, dalam satu cuplikan bedah novelnya secara santai di ruang terbuka UI, ia mengakui menulis novel “Kiat Sukses Hancur Lebur”, adalah upayanya untuk bersepakat dengan realitas.
Sebagai orang yang mengenyam ilmu filsafat, ia menyadari akan adanya risiko mengalami ‘kegilaan’. Risiko itu menurutnya adalah hal lazim diidap mahasiswa filsafat atau orang-orang yang berminat mempelajarinya. Ia bersaksi ada temannya yang tiba-tiba bawa pisau ke kampus bahkan ada yang menelanjangi dirinya lalu ke pergi ke tengah jalan.
Secara khusus bahkan ia membahas fenomena itu di youtubenya dengan judul “Bahaya Baper dalam Filsafat”—yang sebetulnya, memang, belajar filsafat itu aktivitas yang sia-sia, namun sayang buat dilewatkan. Oleh karenanya, dia menganjurkan bagaimana tetap belajar filsafat, tapi pada sisi lainnya dapat meminimalisir risiko mengalami kegilaan, yakni melalui kompermentalisasi pikiran yang kita mesti tahu kapan saatnya berfilsafat dan kapan saatnya ia mesti disimpan pada sebuah lemari dalam pikiran kita.
Kalau orang gagal melakukan itu, atau menjadi baper dengan mencampur adukkan filsafat dengan keseharian maka akan terjadi konslet. Maka ia mengumpamakan mesti punya semacam saklar yang sewaktu-waktu bisa dihidupkan atau dimatikan. Atau, maksudnya ialah orang yang belajar filsafat mesti punya kelenturan berpikir dengan mengubah asumsi-asumsi yang dapat merasionalisasi sebab-akibat yang melahirkan sebuah fenomena yang kurang menyenangkan.
Misalnya, ketika dihadapkan realita tentang manusia yang sampai tega berbuat tidak baik terhadap diri atau ke orang lain. Kita bisa berlatih membongkar-pasang berbagai asumsi yang dapat menjelaskan fenomena itu; di antaranya kita bisa pakai asumsi bahwa manusia bukanlah mahkluk sosial melainkan individu yang akan melakukan segala cara demi mencapai tujuannya, atau manusia memang pada dasarnnya adalah serigala bagi manusia lainnya. Tapi kalau mau pakai asumsi yg lebih sreg, manusia itu tidak ada yang baik atau jahat, ia sebetulnya netral tapi setelah mengalami proses-proses sosial dalam kesehariannya, akan menjadikannya tergantung dari proses yang demikian itu.
Senada dengan hal itu, seseorang yang memoderatori bedah novel itu juga sekilas menjabarkannya, dia bilang “tentu ada sedikit rasa frustrasi ketika ideal-ideal yang kita ketahui, justru berbanding terbalik bila dibenturkan dengan yang faktual”. Tapi, ketika kita berada dalam momentum tersebut, lalu merespon dengan menertawakannya, maka itu sebuah pencapaian.
Saya kira persis pada posisi itu yang telah dicapai oleh Martin. Kalau mau, saksikan saja sendiri, cuplikannya masih ada di youtube berjudul “Belajar Merasakan Alienasi dan Absurditas”. Jadi, di sela-sela Martin memutar cuplikan film karya Roy Anderson yang bertemakan eksistensialisme, betapa enteng rasanya ia menyunggingkan senyumnya sambil meneguk segelas wine.
Dunia yang sudah kadung menuju apokaliptik alih-alih direspon dengan tetap kukuh terhadap pandangan-pandangan ideal yang beresiko jadi gila. Bodo amat dengan dunia, mari kita merayakan dengan bersenang-senang sekalipun di tengah puing-puing dan pusarannya.
Memang kata Dea Anugrah itu benar. Hidup pesimis bikin dunia lebih terasa indah dan bukankah hanya itu yang kita punya?
Batubulan, November 2024
2 notes · View notes
asha-mage · 10 months ago
Text
tagged by: @anyboli
last song I listened to: I just was listening to Don't Tell the Boys by Petey. I have a special fondness for Petey's nostalgia nerd rock. If you grew up a weird socially awkward mess in the early 2000s, his album Lean Into Life might speak to you the way it does me.
currently reading: Dark Rise by CS Pacat and The Spells We Cast by Jason June. Struggling a bit with both to be honest, not because of the books themselves, it's just been a tough two months in my corner of the world.
currently watching: Last thing I watched was the Barbie Movie, which I enjoyed a great deal. I don't watch a whole lot of things most of the time.
currently obsessed with: DnD. Working on a custom re-build of The Wilds Beyond the Witchlight that I'm hoping to run for a new group of players. I'm keeping the general structure/idea, but I'm reworking the background lore, and trying to make the Hourglass Coven (the main villains) more complicated/nuanced characters. I've never loved the 'pure evil hag witch' villain trope to begin with, and I'm hoping to tap into the module's themes of nostalgia, growing up, innocence lost, etc to make the Hourglass Coven more interesting antagonists.
I'm also Deep Deep Deep into Fire Emblem hell since I picked up Three Hopes again and re-acquainted myself with just how good that game is.
Tagging: @ace-and-ranty @aceofthegreenajah @talysalankil @highladyluck @kevin-sedai @becquerelian
2 notes · View notes
batbirdies · 2 years ago
Note
✨ 💝 💌 💫
Hiiiii so first apologies for taking so long to answer this. I'm primarily a mobile user but writing this much on my phone when I want it to actually be readable (and not the garbage tags I put on things) is a TaskTM, so I waited until I could go on my laptop to do the rest of these :)
✨What's a fic you've posted you wish you could breathe life into again and have people talking about it? (or simply a fic you wish got more credit)
Probably my most recent one shot honestly lol, My Heart Has Joined The Thousand. I probably am a bit spoiled from writing ongoing chapter fics more than anything else, so those tend to gain readership as you go and you get more comments per chapter etc. But I expected this fic to get more attention than it did? lol. No harm done of course.
💝what is a fic that got a different response than you were expecting?
Hmmmm 🤔this is tough because I want to say all of them to some degree 😅 usually in the way that I'll occasionally get comments that confuse me so much as to how someone could misinterpret my writing SO BADLY lmao.
But on a more positive note, my one shot Asymmetric Replies has gotten a lot more attention and kudos than I ever expected for a short fic with little drama and just some minor sibling bonding.
💌share something with us about an up-and-coming work (WIP) that has you excited!
oooh for once I actually have something in the works thats more than outline.
If he let her, Stephanie would spiral back into guilt. It would slither its slimy fingers back into her chest and leave her agonizing over what if she was telling the truth? And what if Stephanie just ruined everything by jumping to conclusions? And then she would get defensive against her own self judgement and defend her reaction, citing all the reasons to believe her mom was lying. And she’d work herself right back up into a ranting fury--that would abruply lose steam and give way, like it just had. 
And then the cycle would repeat. 
Jason had reasoned himself and his volatile emotions in circles enough times to recognize the signs. Right then he could see Stephanie’s hands shaking, and the way her shoulders curled in high and tight. He could still feel the chill of her fingers in his. 
She didn’t say when this conversation with her mom had happened but he was willing to bet that Stephanie had been arguing with herself in this same repeated cycle for more than just a little while before she decided to show up at his place and skip patrol. She’d come all the way over here in the rain, probably on her motorcycle, judging by the degree of dampness on her clothes.
What he knew was that she was cold, probably running on nothing but adrenaline, and stuck in the guilt-fury loop that Jason knew from experience wouldn’t end until she dropped from exhaustion or someone intervened. 
“Steph,” He said, voice a little stronger this time. He stepped after her into the living room and she turned to face him, expression wary, like she thought he was about to start lecturing her.
“This isn’t your fault, ok?” She blinked at him, face going through a miriad of expressions but never settling on one before she opened her mouth.
💫what is your favorite kind of comment/feedback?
Ah I think I answered this perviously but I just love long ranty comments analyzing the characters and their deeper motivations and feelings. <3
ask game
3 notes · View notes
nvtheism · 1 month ago
Text
Sebuah pengalaman. Mengenai tubuh yang mengkonsumsi obat namun ternyata merupakan racun tanpa penawar, dimana hampir segala cara dicoba tuk mengobatinya. Hingga suatu saat tubuh itu teringat saran dari seorang pengembara.
"Terdapat air suci yang mampu membersihkan racun dari segala dosanya, memperbaiki segala kerusakan yang disebabkannya, membebaskanmu dari seluruh siksaan di tubuhmu. Tapi pastikanlah, kau dapatkan air itu dari tempat yang tepat. Agar tak terulang kesalahanmu yang lalu".
Singkat cerita, ditemukanlah air tersebut dan tanpa pikir panjang tubuh itu meminumnya sambil berharap bahwa kali ini penilaiannya tak salah. Benar saja, tubuh itu kini sudah sembuh, terbebas dari segala siksaan dan derita dari racun yang bersarang di tubuh itu. Meski tubuhnya masih mengingat betapa tersiksanya tubuh itu, setidaknya racun yang menggerogoti tubuh itu telah sirna.
Setidaknya, ia tak lagi mengharap apa yang tak mungkin.
Untuk memiliki segala yang dikehendaki.
1 note · View note
gajahafnium · 2 months ago
Text
Jangan ke Jatinangor, JAUH GUYS!
Kampusnya keren sih, luas banget pula. GKU nya aja ada 3. Saking luasnya sampe capek jalan kakinya. Ditambah lagi masih ga ngerti arah karena baru pertama kali juga.
Yang bikin makin capek adalah rebutan naik shuttle buat balik ke Ganesha atau kudu keluar kampus naik Arnes. Ngemodal 20.000, udah gitu turunnya di Baltos, masih harus jalan lagi ke kampus. Kalau gue balik ke kosan sih enak udah deket, kalau kyk tadi butuh ke kantor dulu, dahlah. Mayan nih pegel pinggang + bahu.
Oh apa kabar Kamisku, setelah Rabu yang melelahkan jiwa raga.
Kuat-kuat semuanya.
0 notes
afrianajeng · 1 year ago
Video
youtube
Hidup adalah doa yang panjang
Semua hal yang ada di dunia ini memiliki relevansi terhadap waktu, “kita abadi yang fana itu waktu”. Lagunya begini nadanya begitu, pengennya kaya gini tapi ya gitu. Barangkali hidup adalah doa yang panjang karena jawabannya memang ga ada yang tau.
Walaupun tidak ngopi dan tidak banyak turun hujan di bulan Juni, ternyata setengah tahun telah terlewati. Sedikit menangis menerka gerimis, tapi semoga selanjutnya terukir manis. Beberapa kali coba memikirkan maksud takdir, apa daya takdir begitu keras kepala. Kupasrahkan saja, sebab Tuhan akan merawat dan menunjukkan jalannya.
Kadang hati juga seperti selembar daun, terombang-ambing terserah angin akan membawanya ke mana. Belum lagi semesta suka bercanda. Kenyataan tak sesuai rencana, sudah biasa. Hanya mampu melangitkan doa-doa panjang dengan segala upaya yang bisa dicoba. Waktu hanyalah irama dan kita akan terus berjalan di atasnya.
Semoga selalu sehat, dibahagiakan, diberi umur yang berkah nan panjang serta senantiasa dilindungi dalam penjagaan terbaik-Nya.
22:27 | Bertepatan malam Idul Adha, semoga pengorbanan yang kita berikan di tahun ini menjadi amalan ibadah yang ikhlas serta membawa damai dan bahagia
8 notes · View notes
lucifersgoodboyinheaven · 7 months ago
Text
Tw: ranty rant abt body dysphoria and mental health
you know…body dysphoria is so weird…like- in all reality I don’t wanna look like a skinny twink gay boy (I am very much a twink gay boy lmao) BUT I wanna look big and strong, like- not dad bod but muscular dad bod if that makes sense…I want to look like I could win a wrestling match with no problem (but not like extremely buldging muscular like some of them) think uhhh…jason mamoa? kinda like that.
So, the fact that I am already a bigger guy, well- that just makes me feel like i’m not too far off from that, just got to build muscle…however i’m short…5’4….and I desperately do not want to look like a bulldog lmao
idk…like- I feel if I had a good workout routine and diet (not necessarily a specific diet, just like- good eating habits and eating things that I can healthy eat for the rest of my life and still get all my nutrients while also supporting my working out and all) that i’d probably have that body by now
I just wanna look big and strong and like I could beat up anyone who dare talk down to me…only to be pinned down and fucked hard…degraded and praised at the same time….
I wanna be big strong scary in the streets and pathetic obedient puppy boy in the sheets…
and that my friends is why I am not comfy showing myself yet 😅 and also why I both hate and love when people call me “cute” lmao
of course being on T would probably help significantly with that…but also unfortunately I can’t seem to hold down a job without getting extremely overwhelmed in like 2 weeks- 3months and ending up quitting bc I didn’t come in because I was in my car sobbing and yelling at myself to go in that I need the money :) (only job I have been able to stay the whole time was spirit halloween and doordash 🫡)
fuckin sucks, but at least I’m able to make a little bit of money, and save up
1 note · View note
bornlover · 9 months ago
Text
Coretan 4.34
Kalau ditanya hal apa yang paling membahagiakan seumur hidup yang masih singkat ini, adalah saat gue bisa sebentar merasakan bangku kuliah, setahun kurang lebih menjadi mahasiswa yang sibuk, pagi kuliah sorenya jualan roti bakar, kadang jokiin tugas orang demi uang jajan tambahan. Terdengar sulit, tapi sungguh, gue sangat menikmatinya. Tiap sudut kota jogja kala itu terasa hangat sekali, sederhana, murah meriah dan gembira. Selalu ada obrolan obrolan yang mengisi dari pagi hingga pagi lagi di kafe kecil dekat kosan alfin waktu itu, belum lagi selingan menjadi pemeran dalam pertunjukan theater impian gue saat itu, dilihat banyak pasang mata dan jam latihan yang menurut gue ajaib, sebab kantuk dan lelahnya sama sekali tidak gue rasakan. Mencoba menjadi manusia indie dengan mendengarkan playlist dari musisi-musisi unseen yang lagunya enak enak seperti nostress, tito yusuf, iksan skuter,jason ranti, barasuara yang kala itu masih belum terlalu dikenal seperti sekarang. Saat itu gue berasa hidup, berasa punya kekuatan untuk menaklukan dunia yang kotor ini, meski harus berjalan tertatih hampir pincang, tapi setiap hari terasa menyenangkan. Banyak buku yang gue baca, berasa punya kesetaraan sama temen temen gue yang lain, berusaha yakin kalau bakal lulus sama sama. Tapi…. Sampai sini narasinya berubah, secara paksa harus meninggalkan jogja dengan cara yang paling sedih, meninggalkan kekasih hati, meninggalkan mimpi mimpi gue disana, kedinginan, beku.sampai akhirnya pada saat itu gue cuma bisa bersumpah,entah dengan cara apa suatu hari gue akan kembali kesini menghidupkan mimpi gue yang padam itu. 3 tahun lamanya, gue hanya berdiam diri dibalik tembok perpustakaan daerah, baca bacain buku psikologi setiap pulang kerja, isi sosial media cuma tetang ilmu kemanusiaan yang sangat sangat gue suka, mencoba mencari partner berpikir hanya untuk merawat ilmu ilmu yang gue punya, hanya sisa sisanya, selebihnya gue hanya seorang pekerja mediocre yang pendendam atas mimpi mimpi gue yang dengan paksa gue kubur itu. Impian pake toga dan wisuda foto depan gedung universitas itu ternyata hanya bisa diwujudkan dengan ngelove story temen temen gue yang masih berjalan sesuai alur(dan konsistensi dana). Sampai akhirnya dengan cara paling gak gue duga, bener aja, gue balik ke jogja, tapi hanya sekedar singgah, singgah untuk belajar dan menetap di tempat yang lebih jauh, nyatanya doa gue kurang spesifik, sumpah gue gak menyebutkan gue kembali ke jogja untuk menjadi sarjana, gue hanya menyebutkan kembali ke jogja untuk menghidupkan mimpi gue. Tuhan kabulin,di titik ini banyak hal yang harus disyukuri. Apakah ini membuat gue membenci ilmu psikologi?tidak sama sekali, gue makin cinta,makin suka, sebab gue sadar, seumur hidup gue, gue adalah pasien,dan psikiaternya adalah diri gue sendiri juga.selamanya gue belajar tentang diri gue, hancurnya,sedihnya,putus asanya,emosionalnya,sampai penerimaan dirinya, gue yang punya kontrol semuanya. Hidup itu penuh kejutan,suatu hari, entah di umur keberapa kalau ada rejeki lebih,mari tuntaskan dendam belajar ini setuntas tuntasnya ya egg. Hari ini sabar dulu, kita rangkai satu satu. Langkah mungil itu bukan dirancang untuk menaiki semua anak tangga, tapi satu demi satu, sampai ada di puncak yang gue tuju
Tumblr media Tumblr media
0 notes
alachemist · 11 months ago
Text
Memoar Melodi
Playlistku Kini memutar kidung milik Jason Ranti “lagunya begini, nadanya begitu” Dalam gaung melodi Merengkuh kembali Histori kita yang tersembunyi Yang ternyata mengundang sepotong kenangan juga ya, Aku Kamu Dan ruangan itu Surakarta, 2023
0 notes
21aliyyah · 1 year ago
Text
"Gamaau tidurr" Kataku
"masi kangenn banget" Tambah saya di dalem hati
Bener ya, rindu nya ternyata berbuah lara.
Kadang aku iri sekali sama temen²nya dia. Aku juga pengen bisa sedeket itu sama dia. Waa aku juga pengen dong nebeng dianterin sama diaa. Aku juga pengen sekali waktu itu tu ngajak main dia terus dia nya mau
Dulu aku selalu ngerasa dia tu deket sama aku, tapi somehow jauh sekali rasanya
Makanya aku seneng banget kalau di beberapa kesempatan dia jalan di sebelah aku atau sekedar bediri di sebelah aku. Tapi aku yang tolol ini gabisa ngapa-ngapain, entah karena takut entah karena salting.
Takut, takut ganggu.
Takut jadi sedih. soalnya aku ngerasa dia jauhhh sekalii dari aku. Makanya aku dulu selalu iri sama temennya itu wkwkw, ko bisaaaa. Aku juga kan mauu gituu sama diaa :((
Pernah aku nangis pulang-pulang wkwkw, gatau. Frustasi aja rasanya sedih banget. Soalnya waktu itu jarang-jarang banget ketemu dia. Sekalinya ketemu ya itu, main sama temen² sama dia. Trus tiap main ya ituu, aku ngerasa jauhan sekali sama dia. Aku helpless banget, gabisa ngapa-ngapain cuma bisa liat di ketawa² sama temennya. Sambil berandai-andai dalam hati, kalau aja aku bisa kaya gitu juga
Yaa cuma bisa berandai-andai aja sekarang
Berandai-andai tanpa ada ujungnya.
Sekarang juga aku jarang banget ketemu dia, bahkan aku udah lupa suaranya dia gimana bahkan kadang aku lupa muka dia sama senyummya dia gimana. Mungkin setelah libur tiga bulan ini juga aku bakalan lupa total.
Bagus kah itu? Gatauu
Iya, cuma bisa liat dia dari belakang lagii. Walau gitu-gitu juga tentunya saya selalu ngedoain dia dong hehehe
Waktu aku denger dia did so well on his test, katanya he got a highest score in his class. Waktu aku denger itu, gatau kenapa aku senyum tiba-tiba. Seneng aja dengernyaa
Tapi aku masi inget ko, aku bilang aku nanti teraktir mixue kalau keterima utbk taun ini. Wkwkwk semoga keterima ya, jadi aku ada alesan lagi buat nyuri² interaksi lagi. Walau tentunya pasti saya bakalan ngasih nya secara ga langsung melalui temennya itu
Waktu dulu mah aku seneng banget tiap mimpiin dia, pasti selalu senyum-senyum sendiri tiap bangun tidur. Tapi sekarang aku paling benci kalau mimpiin dia.
Pernah aku nangis karena aku pernah mimpiin dia chat panjang ke aku, dia ngomong aku sayang kamu. tapi bangun² mana ada wkwkw, chat nya mati di aku. Chat terakhir nya chat waktu aku ngucapin selamat ulang tahun ke dia. Eh kalau dia tau ya, aku ngetik ucapan ulang tahun itu sambil nangis. Soalnya penuh doa sekalii, malem itu aku sadar aku sayanggg sekali sama dia
I've tried everything supaya dia mau liat aku trus mam eskrim itu, atau sekedar keep him laughing at me. Kado dari aku, disimpen kah? Atau dibuang yaa..
Tapi yaudayaudayauda
I finally got a massage from him. He doesn't love me, he doesn't even likes me that much.
That's okay tho!
Tapi I'm glad juga he didn't choose me. Ngga lah gapapa, i don't have anything. He deserve much much better.
I love him so much, sayanggg skaliii
Huaaa maaf yaa
Tapi sayang, doanya harus seragam. Kata jason ranti mah
0 notes
bubaranpabrik · 1 year ago
Text
Doa dan harapan. Kurang lebih begitu
Tulisan ini dibuat saat mendengarkan lagu ini
Di awal tahun ada beberapa doa yang dipanjatkan.
Pertama, aku merasa kesepian. Aku ingin punya jejaring pertemanan kembali. Aku ingin mendapatkan kebahagiaanku lagi.
Kedua, aku ingin dipertemukan jodoh. Mungkin yang ini belum terjawab
Di pertengahan tahun ini ternyata doa pertama diijabah. Kesibukanku membuat aku dipertemukan dengan pertemanan baru.
Capek? Wah capek banget sebenernya, tapi aku senang. Mungkin teman-teman di kantor sadar betul aku datang ke kantor sesekali dalam kondisi sedang lelah hahaha
0 notes
bayyyyyoeoe · 2 years ago
Text
Jason Ranti: "nakal boleh jahat jangan."
0 notes