#jadwal training 2018
Explore tagged Tumblr posts
Text
Training Gas Turbine Failure Analysis
Training Gas Turbine Failure Analysis
Description
Failure investigations are tough rigorous challenges form the best in engineering. This course will teach delegates the range of thinking and subjects, which need to be considered in driving to find the real root cause of a failure. The class will be based around some of the most difficult challenges faced by the professions in the industry and challenge the analytical and creative…
View On WordPress
#combustors#Controls#Fishbone#flows#Gas Turbine#Gas Turbine Failure Analysis#How a Gas Turbines works#Indonesia Training Center#Info Jadwal training 2018#Informasi Jadwal training 2018#Informasi Jadwal training 2019#Informasi Jadwal training 2020#Informasi Jadwal training 2021#Informasi Jadwal training 2022#Ishikawa#jadwal training 2018#jadwal training 2019#jadwal training 2020#Jadwal training 2021#Jadwal training 2022#Misinformation and how it occures#noise#Pattern of failures and why patterns matter#RCA#The importance of careful recording and how to record#Training di Bali#Training di Balikpapan#Training di Bandung#Training di Batam#Training di Bogor
1 note
·
View note
Text
0851-0197-2488 Pelatihan Manajemen Proyek 2018
Training Pelatihan Manajemen Proyek 2018, Jadwal Training Manajemen Proyek 2018, Pelatihan Manajemen Proyek 2018 Jakarta, Pelatihan Manajemen Proyek 2018 Bandung. Agenda Pelatihan Manajemen Proyek, Diklat Pelatihan Manajemen Proyek
Dapatkan jadwal terbaru dan update seputar Pelatihan Manajemen Proyek sampai dengan akhir tahun ini. Lengkap di berbagai kota di Indonesia. Jika Anda membutuhkan agenda lengkapnya, akan segera kami kirimkan. Jika Anda membutuhkan jasa konsultasi, akan kami ajukan proposal penawaran ke email Anda langsung. CV INFO SEMINAR APL Central Tower Lt.19 Unit T7 Podomoro City - Jakarta Barat
Bapak Petrus Soeganda WA / SMS : 0851-0197-2488 http://www.informasi-seminar.com
#Pelatihan Manajemen Proyek 2018#Diklat Pelatihan Manajemen Proyek#Agenda Pelatihan Manajemen Proyek#jadwal training manajemen proyek jakarta
1 note
·
View note
Photo
Public Training Awareness ISO 22000:2018 – Surabaya, 14 Agustus 2019 http://bit.ly/2y114Li
0 notes
Text
Tahun 2020 sudah memasuki bulan Mei. Sudah 2 Bulan berlalu sejak pertama kali diumumkannya virus corona ada di Indonesia. Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) akibat pandemi ini. Kegiatan ibadah, sekolah, perkantoran bahkan mall sudah tutup (kecuali untuk tempat makannya ya, tempat makan pun buka tapi khusus delivery dan take away). Beberapa tempat kerja khususnya yang bidang logistik, bahan pangan, kesehatan dll masih ada yang boleh beroperasi.
Berhubung tempat kerja Mario adalah bidang bahan pangan, Mario masih tetap kerja seperti biasa, jam kerja pun masih normal. Kalau saya yang kebetulan bekerja di bidang kesehatan, juga tetap kerja hanya saja jam kerjanya dikurangi. Tapiii….. semenjak pandemi ini muncul, work life saya malah lebih hectic daripada biasanya. Malah ada proyek urgent terkait covid-19 (corona virus disease 2019) ini, yang bikin saya bahkan ngga boleh work from home (wfh), di saat teman-teman kantor saya yang lain boleh wfh, hanya saya dan seorang tim saya yang lain yang tidak boleh wfh.
Itulah mengapa sampai bulan Mei ini belum ada satu postingan pun di blog ini.
Well, sebenernya dari akhir tahun kemarin saya ingin membuat tulisan tentang tahun 2019 yang saya jalani. Kayak waktu tahun 2018 saya bikin highlight 2018, saya juga sebenernya ingin bikin untuk tahun 2019 kemarin, tapi ya selama ini belum sempet sih karena emang energinya banyak dicurahkan untuk kerja. Ceileeeh
Tahun Baru 2019
Saya inget nih malam tahun baru 2019 itu saya ke Ciledug, ke tempat Dwi, terus pulang dari Ciledug sendirian naik bis transjakarta (bener-bener sendirian di dalem bis, Cuma ada saya, petugas TJ dan drivernya, Puji Tuhan aman dan lancar sih selama perjalanan) menuju Jakarta, lalu dijemput Mario di Tendean.
Terus habis itu naik motor deh dari Tendean ke Sunter, melewati keramaian orang-orang yang menunggu pergantian tahun.
Nah pas tanggal 1 Januari 2019 itu jadwal saya pulang ke Bandung. Dianter sama Mario ke stasiun pasar senen terus naik kereta menuju Bandung. Waktu itu kami masih LDR, dan bulan Januari – Februari itu saat-saat di mana saya sedang sibuk-sibuknya mencari kerja di Jakarta. Sampai akhirnya akhir bulan Februari keterima di perusahaan tempat kerja saya sekarang dan mulai kerja di bulan Maret.
Kerja Kantor Lagi !
Ini sih yang menyita sebagian besar waktu saya di tahun 2019 kemarin. Tapi Puji Tuhan tempat kerja yang sekarang ini bikin saya belajar banyaaaaaak banget hal baru, baik itu hardskill maupun softskill. Saking asiknya, ga kerasa waktu berjalan cepet banget. Per bulan Maret lalu saya sudah 1 tahun di perusahaan ini.
Ditambah temen-temennya juga asik, doyan makan (makanya berat badan saya semakin bertambah semenjak kerja di kantor ini), doyan bercanda, dan cukup kompak (apalagi dalam hal makan hahaha). Tahun 2019 kemarin tim kami juara lomba menghias ruangan dalam rangka hari ulang tahun Indonesia (alias 17an). Yang membuat kami seniat itu menghias ruangan tentu saja karena hadiahnya berupa uang tunai yang bisa dipake makan-makan.
Selama bekerja 1 tahun di kantor ini juga saya 2 kali dapat hadiah saat mengikuti training (yang pertama training softskill untuk staff dan yang kedua training untuk karyawan baru), karena bisa menjawab dengan benar dan cepat saat post test menggunakan kahoot! Menyenangkan sekali. Selain training dengan trainer dari internal, saya juga sempat ikut training dengan trainer dari external dengan rekan-rekan 1 departemen se-Indonesia yang berdomisili di luar Jakarta.
Mungkin buat orang lain ini biasa aja, tapi di tempat kerja saya yang sebelum-sebelumnya ngga pernah ada hal semacam ini, jadi ini pertama kalinya buat saya. Jadi hal ini masuk ke dalam highlight 2019 saya, dan setelah dipikirkan lebih jauh, bekerja di perusahaan ini membuat saya melakukan banyak hal yang baru pertama kalinya saya lakukan, syukur kepada Tuhan yang telah mengizinkan saya bekerja di perusahaan ini.
Staycation di Jakarta
Karena masih anak baru, saya belum dapat jatah cuti. Sementara Mario dapat libur yang lumayan (buat Mario sih lumayan, karena biasanya Mario susah dapet libur Jumat, Sabtu, Minggu barengan gitu). Karena liburnya agak terbatas, jadi ya udah deh diputuskanlah kita staycation aja.
Kita nginep di 2 hotel di Jakarta. Yaitu Pop! Hotel di Mall Kelapa Gading dan hotel Hariston di Pluit. Milih hotelnya juga random sih sebenernya. Alasan milih Pop! Hotel yaa biar habis puas jalan-jalan di MKG ga usah pulang jauh-jauh. Kalau milih hotel hariston karena temen Mario (dari TK sampe sekarang) ngajak ketemuan di daerah Pluit, ya udah deh cari hotel daerah sana.. Tadinya kita mau milih hotel di Ancol, tapi daripada habis main (red : ketemu temen-temen) terus pulang malem kejauhan dari pluit ke ancol ya udah cari yang daerah pluit aja sekalian.
Setelah dicoba, ternyata saya tuh bukan tipe anak yang suka staycation. Hahaha ternyata ya gitu doang, kaya pindah tempat tidur doang. Bedanya ya bisa mandi air anget (karena di kosan kan ga bisa yaaa mandi air anget, kecuali niat banget masak dulu di dapur…), ada TV (karena di kosan saya sama Mario ngga ada TV), terus dapet sarapan deh (bangun tidur ngga perlu pusing-pusing mikirin mau sarapan apa. Hahaha). Bonusnya yaa kamarnya rapi, bersih, dan nyaman. (tapi kamar kosan saya juga ya nyaman-nyaman aja koo sebenernya). Oh iya, dan ada kolam renang. Tapi karena memang ngga niat mau berenang jadi kami ngga bawa baju renang.
Kayaknya ke depannya staycation tidak akan menjadi opsi liburan kami lagi, apalagi kalau Cuma di daerah Jakarta doang. Kalau misalnya di luar kota masih mungkin akan menjadi bahan pertimbangan. Tapi ngga tau juga sih nanti kalau udah ada anak.
Dinas Ke Makassar – April 2019
Kenapa ini masuk highlight? Karena ini pertama kalinya setelah menikah saya pergi ke luar kota naik pesawat tanpa Mario. Pertama kalinya pergi dinas dengan teman kantor (atasan sih sebenernya, tapi mereka berdua baik banget, dan sikapnya pun sesantai teman kerja, kaya bukan atasan). Dan ini memang pertama kalinya juga buat saya pergi dinas ke luar pulau (kalau dulu, dinas ya Cuma sekitaran Jakarta-Bandung doang). Dan juga pertama kalinya saya pergi ke Makassar, untuk proyek pertama saya di perusahaan ini. Pertama kalinya juga nginep sendiri di kamar hotel. Wow, banyak ‘pertama kalinya’ dalam satu topik highlight.
Dinas Ke Makassar – Mei 20219
Ini juga masuk highlight lagi karena ini pertama kalinya saya naik pesawat sendirian (bener-bener sendirian, ngga ada yang saya kenal) tapi untungnya ke tempat yang udah pernah saya datangi, jadi masih ngga terlalu was-was karena udah ada orang yang saya kenal yang tinggal di kota ini.
Dinas ke Kotamobagu – Juni 2020
Dinas ini juga masuk highlight karena ini pertama kalinya saya pergi ke tempat yang belum pernah saya datangi, ngga ada orang yang saya kenal yang tinggal di sana, dan berangkat ke sana sendirian (maksudnya sampai manadonya sih sendirian). Waktu sekolah dulu, walau saya suka pelajaran Geografi (apalagi bagian peta), saya ngga ngeuh sih ada suatu daerah di Sulawesi Utara yang namanya Kotamobagu yang jaraknya sekitar 4 jam perjalanan darat dari kota Manado (kalau lancar dan ngga berhenti-berhenti dulu).
Pertama kali naik pesawat sendirian aja udah bikin deg-degan banget, ditambah pertama kali ke Manado, ditambah lagi ini ke Kotamobagu. Bener-bener deh selama di perjalanan, saya ngga bisa tidur. Mana perjalanan di pesawat dari Jakarta ke Manado juga menjadi perjalanan terlama saya yang pertama, sebelumnya naik pesawat belum pernah selama ini. Tapi setelah dijalani, it was fun sih. Thanks God.
Saya berangkat dari Jakarta hari Kamis, naik pesawat yang sekitar jam 11.00 wib, sampai di manado sekitar jam 15.30 wita. Habis dari bandara terus mampir ke kantor cabang Manado dulu sebentar sambal nunggu dijemput travel yang menuju Kotamobagu. Berangkat dari kantor cabang jam 17.00 wita, dan sampai di Kotamobagu sekitar jam 23.00 wita. Lama karena sempat berhenti buat makan malam dan sempet ngejemput penumpang lain dulu juga. Padahal itu supirnya juga bawa mobilnya udah wow banget (red : ngebut) menurut saya yang biasanya naik mobil yang santuyy, mana jalanannya juga bikin mengelus dada (berkelok-kelok juga tak ada lampu penerangan jalan). Untungnya jalannya bagus sih, mulus gitu udah aspal (sebagian ada yang rigid pavement juga sih) tapi udah kehitung baguslah, daaann sinyalnya kuat selama perjalanan, jadi saya bisa mengecek posisi hampir setiap 15 menit wkwkwk
Saya bekerja di Kotamobagu selama hari Jumat dan buru-buru menyelesaikan pekerjaan saya di hari Sabtu siang, supaya bisa naik travel balik ke Manado yang jam 2 siang. Puji Tuhan saya bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Di jalan balik dari Kotamobagu ke Manado, karena masih siang menjelang sore jadi pemandangannya keliatan, dan itu baguuuussssss banget. Waktu berangkat karena malam jadi pemandangan yang bagus itu ngga keliatan, yang ada malah gelap karena ngga ada lampu jalan. Sebagus itu bikin ngga mau tidur. Kalau waktu berangkat ngga mau tidur karena was-was, kalau waktu pulang ngga mau tidur karena ngga mau melewatkan ngeliat pemandangan bagus.
Sekitar 40% jalannya di pinggir laut, ini kalau bukan naik travel dan naik mobil sendiri rasanya pengen berhenti dulu gitu. Dan pas udah mau sampai ke manado itu pas mau magrib, atau sekitar jam 17.30an, jadi langitnya juga udah mau sunset gitu… so calming, so relaxing…
Untungnya travelnya lewat hotel tempat saya menginap, jadi begitu check in langsung menuju hotel dan leyeh-leyeh sehabis kerja dan sehabis perjalanan yang melelahkan. Oh iya dari Manado dan selama di Kotamobagu saya ditemani salah satu Manager Regional, jadi saya ngga sendirian banget. Dan Puji Tuhan managernya perempuan jadi saya ada teman menginapnya.
Sampai di hotel, Mba Manager ini langsung pesan layanan massage, dan oh tentu saja saya juga tertarik. Habis massage langsung cari makan malam di sekitaran hotel terus mandi dan tidur…
Hari Minggu, sekitar jam 03.30 wita Mba Manager udah duluan pamit, karena Mba Manager naik pesawat yang jam 05.00 wita (Mba Manager ini domisilinya di Makassar). Sehabis pamitan dengan Mba Manager saya tidur dulu sebentar, terus siap-siap buat Misa pagi. Malam sebelumnya saya udah searching gereja katedral di Manado dan jadwal misanya. Dan ada misa pagi jam 06.00 wita. Sekitar jam 05.45 wita saya naik gojek deh berangkat ke gereja yang ternyata ngga terlalu jauh.
Pulang gereja saya kembali ke hotel untuk sarapan, terus ke luar lagi, jalan-jalan ke pantai terus jalan-jalan di sekitar hotel. Dan kembali ke hotel sekitar jam 09.00 wita untuk siap-siap pulang ke Jakarta. Sebenernya jadwal pesawat saya jam 15.30 wita sih tapi karena saya juga belum tahu berapa lama waktu perjalanan dari hotel ke bandara, dan saya juga belum tahu kondisi trafficnya, jadi saya berangkat ke bandara dari jam 11.30 wita sekalian cari makan siang di bandara.
***
Segitu dulu untuk part 1, nanti disambung lagi di part 2…..
Highlight 2019 (part 1) Tahun 2020 sudah memasuki bulan Mei. Sudah 2 Bulan berlalu sejak pertama kali diumumkannya virus corona ada di Indonesia.
2 notes
·
View notes
Text
Training Critical Thinking Skills: Tools for Problem Solving and Decision Making
Training Critical Thinking Skills: Tools for Problem Solving and Decision Making
Critical Thinking Skills: Tools for Problem Solving and Decision Making Training
About the Programme
This course is designed to provide delegates with the principles and tools for becoming creative and logical decision makers. A structured approach to analyse and break down complex problems will be shown, as well as how to clarify problems for uncovering best solutions among alternatives. The…
View On WordPress
#CRITICAL THINKING#Critical Thinking Skills#Critical Thinking Skills: Tools for Problem Solving and Decision Making Training#Decision Making#indonesia training center#Info Jadwal training 2017#Informasi Jadwal training 2017#Informasi Jadwal training 2018#Informasi Jadwal training 2019#Informasi Jadwal training 2020#Informasi Jadwal training 2021#Informasi Jadwal training 2022#jadwal training 2017#jadwal training 2018#jadwal training 2019#jadwal training 2020#Jadwal training 2021#Jadwal training 2022#Problem Solving#Problem Solving and Decision Making#Problem Solving and Decision Making Training#Training Critical Thinking Skills: Tools for Problem Solving and Decision Making#training di bali#Training di Balikpapan#Training di Bandung#training di batam#Training di Bogor#Training di Indonesia#training di jakarta#Training di Lombok
0 notes
Text
Telinga
Sebagai pasangan dokter yang lagi sama-sama ngambil sekolah spesialis, waktu ketemu gue dan A sebenernya ngga banyak-banyak banget, di sela-sela waktu itu, gue kadang lebih milih untuk ngobrol santai aja di rumah dibandingkan jalan ke mall atau nonton bioskop. Beruntungnya, A adalah orang yang selalu nanya pertanyaan yang sama setiap malam: “Jadi, ada cerita seru apa hari ini?” lalu tumpah ruahlah semua cerita, dari mulai cerita bahagia sampai cerita sulitnya sekolah spesialis (garuk-garuk tembok). To every single words yang A selalu dengarkan, I consider myself lucky and blessed, soalnya selepas ngobrol sama A gue selalu merasa lebih lega, kalo abis cerita bahagia gue bisa lebih bahagia sementara kalo gue lagi cerita sedih, gue bisa merasa lebih tenang. Alhamdulillah banget deh.
Sangking merasa beruntungnya, sampai-sampai kalo ada seseorang yang lebih muda nanya ke gue tentang tips mencari jodoh gue akan dengan lantang mengatakan: cari orang yang bisa lo ajak ngobrol.
Ternyata, ga salah kalo gue merasa beruntung karena emang di luaran sana, banyak banget orang yang susah mendapatkan “akses” teman cerita, baik karena emang literally tinggal sendirian atau yang punya anggota keluarga yang ga supportive. Buktinya, dalam tiga minggu stase di psikosomatis, gue ketemu lebih dari 3 kasus beragam mulai dari gangguan cemas menyeluruh, depresi sedang hingga psikotis akut yang punya akar permasalahan yang sama: ga punya teman ngobrol.
Dari beragam cerita, gue paling sedih denger cerita ibu berusia 80 tahun yang mengalami depresi sedang. Jadi, ibu ini menikah di usia 16 tahun, dijodohin orang tuanya pada masa itu, suami ibu ini kaya raya, beliau tinggal sangat berkecukupan, tapi layaknya kata orang-orang bijak di luar sana “duit bukan segalanya untuk bikin lo bahagia”, kenyataannya si ibu ini sejak nikah jarang banget diajak ngobrol suaminya, di rumah cuma masak dan nyapu aja, selebihnya kalo diskusi apapun suaminya lebih suka nyari temannya karena menganggap ibu ini terlalu “tidak pandai” untuk diajak diskusi. Sampai akhirnya si ibu merasa selalu tertekan dan lebih dari separuh hidupnya beliau hidup dalam perasaan unhappy and unwated. Gue ga bisa bayangin diri gue di posisi tersebut, ada di rumah yang sama, rumah yang besar dengan segala kemewahannya, tapi ga punya teman ngobrol, tersiksa banget sih pasti.
Setelah ketemu pasien-pasien tersebut, gue coba untuk lihat sekitar, sebenernya mungkin perasaan yang dialami ibu itu bisa jadi dialami siapa aja, ga terkecuali orang terdekat gue sendiri. Then I remember, back in 2018, mama gue pernah mengalami chronic fatigue syndrome, setelah gue coba teliti, beliau cuma butuh teman bicara karena anak-anak mama rata-rata sudah tinggal sendiri (padahal sebenarnya kami rutin whatsapp dan telfonan), but somehow she needs our presence, our physical touch. Akhirnya gue dan saudara kandung gue mencoba bikin jadwal nelfon (cause my brother lives abroad) dan mengunjungi ibu gue setiap hari secara bergantian. Gladly, mama sudah sembuh total dalam waktu satu bulan saja. Since then, gue percaya bahwa hanya sesederhana “didengarkan” saja seseorang bisa merasa lebih baik dan sembuh.
Ngedengerin orang itu emang merupakan seni yang harus setiap orang pelajari, mungkin gue juga cukup beruntung because my husband is a doctor and as a doctor we’re trained to listen. Tapi sesungguhnya, ga harus jadi dokter untuk mendengarkan, cukup siapin telinga, tanya keadaan sekitar dan dengarkan dengan empati (well yeah, this is the hardest part). Gue yakin orang yang butuh teman cerita itu masih banyak banget di sekitar kita. Mungkin driver go-car yang kalian tumpangi, mungkin teman kalian yang udah lama ga ketemu, atau bisa jadi jangan-jangan pasangan kalian sendiri? They’re everywhere, dan hal sederhana yang bisa kita lakukan to make their life a bit brighter adalah mungkin sesederhana menanyakan “Bagaimana hari ini? ada cerita menarik?”. Well, jadilah telinga itu, they probably will forget what you said, but the thing that they will never forget is what you make them feel.
adios.
8 notes
·
View notes
Photo
TERBARU, Call 0813-2145-5501, Pelatihan ISO 45001 Bandung
KLIK https://wa.me/6281321455501 , Pelatihan ISO 45001 Terbaru Bandung, Biaya Training ISO 45001 Terbaru Bandung, Jadwal Pelatihan ISO 45001 Terbaru Bandung, Harga Training ISO 45001 Terbaru Bandung, In House Pelatihan ISO 45001 Terbaru Bandung
SPIN Training | Consulting | Calibration Kami merupakan lembaga pelatihan dan Konsultan berpengalaman lebih dari 10 tahun dan sudah menerbitkan lebih dari 6000 sertifikat pelatihan juga menjadi konsultan di puluhan perusahaan
youtube
ISO 45001 adalah sebuah standar internasional baru untuk manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3 / OHSAS), yang akan segera menggantikan standar OHSAS 18001.
Meskipun terdapat beberapa perubahan, tujuan keseluruhan ISO 45001 tetap sama seperti OHSAS 18001, yaitu untuk mengurangi risiko yang tidak dapat diterima dan memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua orang yang terlibat dalam kegiatan organisasi.
ISO 45001 disetujui untuk dipublikasikan pada bulan Januari dan telah menjalani proses publikasi pada Maret 2018 ini. Dengan demikian organisasi dengan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja harus mengupgrade sistem manajemen mereka beserta sertifikatnya mengikuti standar ISO 45001 dalam kurun waktu 3 tahun kedepan.
SPIN sebagai salah satu lembaga pelatihan dan konsultan ISO 45001 terbaik, mengundang Bapak/Ibu : HRD Manager, Tim penerapan SMK3 PP No.50: 2012 / ISO 45001:2018, HSE Dept, Operation/Production Manager, Management Representative (MR), Superintendent/Supervisor, Training and Development Manager, dan semua yang terkait dalam pengembangan HSE / Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan. untuk mengikuti Pelatihan ISO 450001 di SPIN.
FASILITAS PELATIHAN - Tempat pelatihan di Hotel berbintang - Materi Training ( Hard & Soft Copy ) - Makan Siang - 2 Kali rehat kopi - Sertifikat - T-Shirt, Tas dan Flashdisk - Pelatihan 100% Running bila pendaftar peserta lebih dari 2 Peserta
GRATIS: biaya pelatihan 1 peserta ke-4 untuk pendaftaran 3 peserta dari 1 perusahaan
LAYANAN KAMI YANG LAINNYA: - Konsultan - In House Training - Jasa Kalibrasi
HEAD OFFICE: SPIN Training - Consulting - Calibration Jl. Cikadut No.206 Kel. Karang Pamulang Kec. Mandalajati Bandung 40194 ( Depan Masjid Al Hidayah ) https://goo.gl/maps/WQ23xX5NwN32
KONTAK: Call/WA: 0813-2117-0714 Telp. 022-721-0655 Email: [email protected] http://spinsinergi.co.id/ http://spinsinergi.com/
#inhousetrainingiso45001terbarubandung#hargapelatihaniso45001terbarubandung#jadwaltrainingiso45001terbarubandung#biayapelatihaniso45001terbarubandung#inhousepelatihaniso45001terbarubandung#hargatrainingiso45001terbarubandung#jadwalpelatihaniso45001terbarubandung#trainingiso45001terbarubandung#pelatihaniso45001terbarubandung#biayatrainingiso45001terbarubandung
1 note
·
View note
Text
Trying Railink Jakarta
Perjalanan gue ke korea November 2018 lalu dimulai dari Jakarta (ofcourse). Dari rumah gue janjian bareng temen gue untuk naik kereta bandara atau yang dikenal dengan nama railink. Ini kali ke-tiga gue naik kereta bandara. Waktu trip sebelumnya, gue PP naik kereta ke dan dari bandara. Kind of pity that kereta bandara ini masih sepi, banyak faktor yang menyebabkan kereta ini masih sepi. Beberapa diantaranya yaitu titik rute yang cuma ditentukan di tiga tempat, yaitu stasiun BNI City (belum terintegrasi dengan stasiun Sudirman), Batu Ceper, dan CGK. Gue sendiri dari rumah harus ngegrab or gojek dulu ke stasiun BNI City, so did my friend. So kind of ribet, apalagi kalau yang bawa barang bawaannya banyak, buru-buru, dan rombongan keluarga. Untuk harga sih sudah layak menurut gue, tapi kalau untuk pergi rombongan mungkin memang lebih efisien naik taxi atau grab. That’s the intro, so let me introduce you to this railink just in case you never rode this train before.
Sebelum berangkat, ada baiknya untuk cek jadwal railink dulu jadi bisa tentukan mau berangkat jam berapa. Tiket bisa dipesan via online, tapi saran gue mending beli on the spot aja di stasiun. Dari pintu masuk lo bakal naik eskalator ke atas dan di arahkan ke ticketing machine. Stasiunnya super bersih dan nyaman. Ada beberapa food and drink corner juga such as Starbucks. Untuk beli tiket, bisa pakai kartu kredit atau debit. Tenang aja kalau gak ngerti cara gunain mesinnya, bakal ada petugas yang jaga dan bantu untuk beli tiketnya. Udah tiga kali gue naik kereta ini dan petugas yang bantu buat beli tiketnya bening-bening semua, baik perempuan maupun laki-laki. Oia, Harga tiket sekali jalan dari stasiun BNI City yaitu IDR 70.000. Di tiketnya ada barcode, buat di scan digate masuk ke dalam peron.
Di tiket tertera no seat nya, tapi karena kereta ini masih sepi penumpang, maka petugasnya masih mengizinkan kita duduk di beda seat dari yang tertera di tiket. Dan sekali lagi, petugas di dalam keretanya bening-bening banget. Setingkat pramugari dan pramugara guys. Tiketnya jangan sampai hilang ya karena untuk keluar dari gate stasiun kita harus scan barcode lagi. Barcode nya jangan sampai lecek.
Perjalanan dari stasiun BNI City ke CGK memakan waktu sekitar 40 menit dengan satu pemberhentian yaitu di stasiun Batu Ceper. Kereta ini on time banget guys, pun dengan nyampenya. Interiornya berbeda dari KRL Jabodetabek ataupun Kereta Bandara di Singapore dan Korea. Seat nya menghadap ke depan, super nyamannnnnnn. Toiletnya pun bersih dan terawat banget. Lebih luas dari toilet di pesawat (ofcourse!). Kalau bawa koper atau barang bawaan banyak, ada tempat buat taro barang, jadi bisa duduk dengan nyaman di seat tanpa barang bawaan yang bikin sempit space bangku.
Yang disayangkan dari perjalanan naik railink ini adalah pemandangan yang disuguhkan dibalik jendela adalah potret kemiskinan masyarakat Jakarta. Karena masih banyak bangunan liar yang kumuh disepanjang rel kereta api. Sort of merusak pemandangan. The thing that you will never find ketika lagi naik kereta bandara Singapore atau Korea (blagu bat sih gue baru pernah kedua negara itu doang wkwkwkwk monmaap). Foto diatas adalah pemandangan ketika sudah memasuki daerah Cengkareng which was pemandangan favourite gue sepanjang perjalanan. Enaknya naik railink ini adalah gak perlu merasa dag-dig-dug takut gak sampai on time di bandara karena macet.
Setelah turun dari kereta dan keluar dari stasiun bandara, perlu naik skytrain lagi untuk ke terminal masing-masing. Silakan ikuti petunjuk atau tanya petugas bandara. Jangan mepet sama waktu penerbangan ya guys. Karena perjalanan dari titik stasiun bandara ke terminal 1,2,3 needs to take some time, dan perlu waktu untuk nunggu sky train nya juga.
Kedepanya gue berharap kereta ini bakal ramai penumpang, perlu dicari cara bagaimana bisa meraup penumpang yang lebih banyak lagi. Mungkin bisa minta saran dari Pak Jonan yang sudah terbukti sukses mengubah image perkeretaan api Indonesia yang dulu chaos menjadi lebih tertib dan rapi sehingga berimbas pada peningkatan jumlah penumpang. Karena sayang sekali, membangunnya sudah menggelontorkan uang yang besar. Apalagi kereta ini sudah perfect secara service dan fasilitas. There will be come a time when Jakartans prefer riding railink than private car to go to airport. Someday. Amen.
-mels-
2 notes
·
View notes
Text
Training Financial & Economic Supplier Evaluation
Training Financial & Economic Supplier Evaluation
Course Description The workshop will include a number of exercises aimed at enhancing each participant capability to conduct various economic evaluations. Each participant will attempt to develop spreadsheet calculations of various economic analyses. At the end of the workshop each participant will be given a comprehensive spreadsheet file that can carry out a complete economic evaluation…
View On WordPress
#Cash Flow Analysis#Economic Indicators#Financial & Economic Supplier Evaluation#Financial & Economic Supplier Evaluation Training#Indonesia Training Center#Info Jadwal training 2018#Informasi Jadwal training 2018#Informasi Jadwal training 2019#Informasi Jadwal training 2020#Informasi Jadwal training 2021#Informasi Jadwal training 2022#Jadwal training 2018#Jadwal training 2019#Jadwal training 2020#Jadwal training 2021#Jadwal training 2022#Monte carlo simulation#Risk and Uncertainty#Training di Bali#Training di Balikpapan#Training di Bandung#Training di Batam#Training di Bogor#Training di Indonesia#Training di Jakarta#Training di Lombok#Training di Makassar#Training di Malang#Training di Manado#Training di Medan
0 notes
Photo
Jadwal Training WELDING INSPECTOR : JAKARTA, 15 – 25 Oktober 2018. Next Schedule : 10 Desember 2018 Waktu : 08.00 – 16.00 (Senin – Minggu, selama 2 minggu) Tempat : Hotel Amaris Pancoran Pendaftaran : SMS / WA : +62-87771200615 Email : [email protected] / [email protected] #training #running #program #welding #inspector #SLV # BNSP #sertifikasi #kompetensi (at Aqua Tanna) https://www.instagram.com/p/Bod044tg7nh/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=dcfpln3i45wm
1 note
·
View note
Text
#BigBadWolfJakarta2018
Setelah dikatain alay sama Awan karena baru tau kalo ada vpn di android, akhirnya saya bisa buka tumblr lagi. Emang kek tai yah pemerintah endonesa tuh. Nge-block tumblr karena banyak konten pornonya katanya. Itu tuh ibarat orang yang bilang kalo kalimat "diboongin surat al-maidah" dan kalimat "diboongin pake surat al-maidah" tuh sama aja. Dongo emang. Ah. Kzl.
Eh kok malah jadi curhat..........
Yawda lanjut dah. Postingan ini mau ngebahas Big Bad Wolf Jakarta 2018 a.k.a. BBW gitu disingkatnya. Apa itu BBW?
BBW adalah bazaar buku impor gitu deh. Pencetus awalnya malaysia, terus nyebar ke thailand, filipina, srilangka, dan juga indonesia.
Nah jadi tu ceritanya kemaren pas dah selesai skripsian kan nganggur. Eh si Rani menyebarkan broadcast tentang pencarian jodoh crew BBW. Saya tadinya cuma baca sekilas gitu dan tidak tertarik. Reaksi awalnya cuma "Wah di ICE! Deket nih!" gitu aja.
Tapi karena ditanya secara personal sama Rani, dan dia juga bilang "Aku, Dina, sama Shofu mau ikut daftar juga", akhirnya saya pun tergoda.
Waktu itu di website-nya bilang kalo pendaftaran ditutup tanggal 5 maret. Dan anggap saja sekarang adalah tanggal 22 februari dan saya sedang galau di depan laptop memikirkan apakah sebaiknya daftar sekarang atau entaran aja. Tapi setelah mempertimbangkan, akhirnya saya mendapat keputusan yang tepat.
Awalnya tuh galau karena tanggal 24-28 februari saya akan pergi ke Thailand. Terus kalo daftar pas di Thailand kan pasti ribet tuh. Tapi kalo daftar setelah dari Thailand takutnya lupa atau malah gak sempet karena agak mepet. Akhirnya yaudahlah daftar aja walaupun agak buru-buru gitu kesannya.
Etapi ya namanya jodoh kali ya, ternyata pas saya di Thailand, ada pengumuman kalo pendaftarannya udah ditutup sebelum tanggal 5 maret karena kuotanya penuh. Dan saya pun dapat undangan interview untuk tanggal 1 maret pukul 09.00. Padahal saya baru terbang ke Indonesia tanggal 28 februari sekitar pukul 6 sore yang berarti baru mendarat di CGK sekitar pukul 10 malam dan ditambah perjalanan ke rumah berarti jam setengah 12 saya baru bisa menyentuh kasur di kamar.
Oke kalo gitu.
Karena saya mah orangnya niat, jadi ya bodo amat tidur kurang dari 7 jam. Sans ae. Besokannya kan gabut jadi bisa hibernasi hahahahah.
Yawdah tu, tanggal 1 maret dateng lah ke tempat interview yang sudah ditentukan. Untung temen saya, Iyas, juga dapet jadwal interview yang sama jadi pas disana ada temennya gitu gak awkward awkward amat haha.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 lewat, dan akhirnya interview dimulai. Eh, bukan interview sih, tapi "interview". Iya, pake tanda kutip. Karena "interview" ini isinya cuma introduction pake english terus yaudah gitu aja :))))
Bahkan saya dan Iyas pun gak kedapetan giliran introduction. Lol.
Setelah itu mbak Endang presentasi. Eh, mbak Endang atau mbak Miranti atau mbak Yunita lupa dah hahaha. Pokoknya anak manajemen BBW #yaiyalah
Terus yaudah habis itu pulang deh.
Beberapa hari setelahnya, saya ditelepon.
👩⚖️ (mbak bbw): halo, apakah benar ini afinda?
👩💼 (saya): iya, benar.
👩⚖️: afinda, saya *siapa ya* dari bbw. Kalo kamu ditempatin jadi kasir mau nggak?
👩💼: oh iya, boleh.
👩⚖️: oke, kasir ya.
👩💼: shift-nya tetep shift 2?
👩⚖️: iya tetep shift 2.
👩💼: oke.
*tut tut tut* siapa hendak turut~
Waw. Jadi kasir aje tu aing. Tadinya daftar di bagian floor fiction sih. Tapi ya, bersyukur banget waktu itu setuju buat jadi kasir :''''')
Karena setelah merasakan sehari jadi anak floor dan sehari jadi anak customer service, menjadi kasir bagaikan danau di tengah padang tandus. Seger karena ada Jiamin.
Lanjut dah ya langsung. Tanggal 22 maret, saya disuruh dateng ke ICE untuk training kasir. Jam 9 pagi. Heuw. Pagi amat sih ngapa dah :(
Training kasir ini pertama dapet teori dari orang malaysia-nya langsung gitu. Mereka chief cashier pas BBW nanti. Terus training-nya full english. Wah baru pertama kali aing ngerasain beginian. Berasa lagi kuliah wakakakakak. Yang saya inget sih waktu itu ada si Shengkai, Ming, sama chief yang cewek yang sampe sekarang saya pun gatau namanya tapi dia super judes :( untung bukan chief untuk shift 2 dia huft.
Setelah itu, langsung praktek pake mesin kasirnya. Oke udah paham semuanya.
Lalu......bagian yang bikin stress pun datang.
Jadi, BBW ini kan punya sponsor terbesar, yaitu bank Mandiri. Nah yaudah deh tu diajarin cara pake mesin EDC (mesin gesek kartu debit kredit), terus ketentuan promo-promo selama BBW, transaksi pake e-money, e-cash, dan segala macemnya yang kok ya banyak ya ngeselin juga lama-lama.
Dah. Anggep aja udah kelar tu training.
Tanggal 24 pertama kali masuk. Official jadi crew ihiy. Hari pertama setting up dulu kerjaannya alias menata buku di meja (yang biasa disebut island) yang sudah disediakan. Ternyata, menata buku membuat pinggang encok dan tumit pegal-pegal. Waw. Berharap kurus tapi nggak kesampean ternyata. Gapapa dah.
Oh iya, berkat setting up ini, saya pun mendapat teman baru hahaha. Tadinya cuma kenal Dina kan. Tapi akhirnya kenal juga sama yang namanya Mila (dia sub leader kami), Yasmin, Alycia, Citra, Nurul, dan Asti. Mereka semua bagian dari cashier dan packer.
Anggep aja setting up-nya udah kelar. Hari ketiga kerja. Preview sale. Hari pertama beneran jadi cashier. Packer saya cowok, namanya Mahesa. Nggak jomblo. Pacarnya jadi cashier juga ternyata. Eits, sama sekali nggak ada niatan buat nikung kok. Kan aku doyannya perempuan HAHAHAHAHAHAH. Enggak sih. Doyan semuanya kayaknya mah #lah.
Oh iya, jadi, namanya pekerjaan pasti ada resikonya dong. Kalo kerja bagian floor, udah pasti capek karena nggak bisa duduk. Harus bolak-balik merapihkan dan menata buku. Pekerjaan yang terlihat sia-sia :(
Kalo bagian cashier, enak bisa duduk kalo lagi nggak ada customer. Tapiiiiii resikonya di duit, bray. Hahahaha.
Anggap saja preview sale sudah selesai. Saatnya ngitung duit buat disetor. Udah pusing-pusing ngitung, gak paham kenapa beda jumlah duitnya sama laporan dari sistemnya, akhirnya nanya ke team leader a.k.a TL boongan cashier packer tuh, namanya Jihan. Kenapa boongan? Karena emang bagian cashier packer nggak punya TL. Kami langsung berhubungan sama chief cashier alias para orang cina-malaysia itu.
Udah kelar tu masalah saya. Udah selesai ngitung, terus nyetor. Eh.....minus 500 rupiah. Kemana coba tu 500 perak ilangnya :( karena harus nombok, jadi potong gaji deh 500 perak. Dibagi 2 sama si packer. Lol. Yawda gaji kami berkurang 250 rupiah lah gara-gara itu.
Lalu, di hari itu juga, si sub leader alias Mila, ketiban apes yang brutal banget. Kasirnya dia tuh katanya bingung gitu, dan pas setoran ternyata mereka minus sekian juta. Gila. Nombokin cuuuyy sekian juta. Wah stress aing. Bukannya dapet duit malah ngeluarin duit. Setelah itu si Mila langsung resign. Hadeeeuh. Sedih ga sih. Sedih tauk.
Terus di hari keberapa gitu, si Yasmin pun resign. Karena dia pengejar shuuden, dan gak kesampean kalo ngejar shuuden kalo kerjanya jadi kasir. Shuuden itu sekitar jam setengah 12 malam, sedangkan kerjaan kasir biasanya baru kelar jam 12 malam. Padahal kalo dia cerita mah yak, saya suruh nginep sekalian di rumah si Lele :(
Eh iya, ini cerita lompat-lompat gapapa yah. Biar cepet tinggi(?)
Males ngedit sebenernya karena dari handphone hahahah.
Jadi, team setting up saya ada grupnya di watzap, nama grupnya "cewek kuli".
Terus, chief cashier untuk shift 2 itu ada 3 orang. Pertama namanya Loo, he's a fun guy, baik juga, cakep, gemuk, ngomongnya agak gak jelas karena kalo kata temen-temen saya sih keberatan bibir HAHAHAHAHAHAHHAHAHA pada jahat amat dah elah kocak.
Yang kedua, namanya Brian. Sumpah sih dia terkocak. Kek banci gitu, ada rumor juga dia gay. Dia paling friendly diantara 3 chief cashier kami. Dia punya hobi mengetuk kepala orang-orang yang membuat kesalahan wkwkwkwk. Kocak deh sumpah.
Yang ketiga, namanya Jiamin. Ni orang keren banget sih parah :(
Pertama kali saya liat dia tuh kirain galak karena mukanya emang jutek lol. Tapi pas diliat-liat lagi........loh kok cakep ya :( akhirnya jadi merhatiin tingkah dia terus deh :(
Bayangin deh. Dia kurus, tinggi sekitar 160cm, anak dance, anak teater, rambutnya blonde-silver gitu, kulitnya putih, kidal, pake kacamata, tingkahnya bloon :(
TIPE IDAMAN GUE BANGET YA ALLAH.
Tapi.....
Kenapa......
Dia....
Perempuan.....
Lol.
Skip. Kalo ngomongin dia mulu nanti halu. Bahaya.
Lalu.....semua berjalan lancar sampai negara bumi menyerang. Karena negara api terlalu sering menyerang. Apasih.
Gini gini. Tiap hari lancar, sampe akhirnya di H-3 penutupan, packer saya sakit. Saya gatau itu hari keberuntungan dia atau enggak karena dia sakit sih katanya, tapi dia beruntung karena gak masuk kerja.
Pada hari itu, saya jadi ganti packer dong karena packer saya yang asli sakit. Eh diganti sama cewek, dia biasa jadi kasir juga. Terus saya jadi kagok gitu, gak terbiasa sama sistem yang dia pake. Lalu.....entah kenapa ya, emang kami berdua lagi apes kali ya, saya salah masukin angka. Jadi pas nyetor.....minus 36k :( potong gaji lageeeeeeeee.
Mayan ga sih 36k dibagi 2. 13k. Potong gaji 13k. Tarif 45 menit w kerja itu huft.
Ngerasa bersalah sih sama si packer pengganti ini. Tapi ya mau gimana :( aing juga takut sama dia kalo ngebahas mulu entar malah jadi gaenak :( akhirnya yaudah berdoa aja semoga dia ikhlas 13k nya gak masuk rekening dia nantinya :(
Oh iya. Itu hari emang apes sih. Saya dan si packer pengganti dikatain, "Ah stupid!!!" sama ibu-ibu yang nyerobot antrian.
Jadi gini, di BBW ada sistem antri 1 jalur. Jadi gak boleh tuh misalnya udah antri di jalur 2, terus liat jalur 1 kosong, eh pindah ke jalur 1. Pokoknya emang harus stay di jalur yang sudah dipilih.
Nah waktu itu, saya dan si packer pengganti baru aja selesai istirahat, dan kami pun membuka kembali kasir counter kami. Eh si ibu itu liat kalo kami baru buka, nyerobot lah dia ke kasir kami, padahal dia dari jalur sebelah. Saya akhirnya bilang, "Maaf bu, harus satu jalur ngantrinya."
Lalu si ibu berkata, "Lah emang antrian jalur ini ada yang liat kalo counter ini baru buka? Ada yang langsung dateng? Ah stupid! Kan kalo boleh saya udah dapet nih 2 buku ke-scan!"
Yeu. Paansi buk. Gak ngerti saya sebenernya yang stupid siapa. Yang bikin peraturan kali yang stupid #lah.
Yah, itu emang hari paling apes selama kerja pas BBW.
Setelah itu, packer yang dahulu hilang~ kini dia t'lah kembali pulang~
Terus yaudah lah gak pernah minus kalo packer-nya yang biasa mah.
Jadi total minus yang saya perbuat adalah 36,5k. Mayan dah :( etapi daripada berjuta-juta :(
Si Dina malah ajaib tu plus melulu bukannya minus. Rekor dia adalah plus 400k wkwkwkwkwkwkwkkwkwkwkwkwkkwkw korupsiiiiiiiii yaampon ngakak.
Setelah BBW selesai, beres-beres buku lagi deh. Kali ini masukin buku ke dalam kardus untuk dikirim ke Srilangka dan Surabaya buat BBW selanjutnya.
Karena team cewek kuli tinggal sisa 6 orang, kami kemasukan(?) 2 orang tambahan. Ternyata temennya Citra. Yaudah sih gitu aja.
Udah selesai sih ceritanya. Sebenernya masih ada tapi kok males :(
Dah ah. Bonus foto aja deh. Fotoku bersama chief cashier kesayangan alias si mbak jamet heheheh. Dan juga bersama Nurul. Karena ku gak berani minta foto berdua ajah sama jamet :( cupu :(
P.S. Packer saya kalo bilang Jiamin malah jamet lol
P.P.S. ada cerita lucu tentang big bad horse. Nanti kalo saya ndak males, saya edit dan tambahin cerita tentang itu.
P.P.P.S. update tentang journey ke jepang belom kelar padahal :( malah update bbw :(
2 notes
·
View notes
Text
Hari ini penat
9 januari 2018, Aku mengawali hari dengan membuka mata. Kedip kedip melihat langit langit kamar yang hanya ada lampu, juga mungkin laba laba yabg sedang bersarang. Tak ada niat untuk berpisah dengan bantal dan guling tercintaku, juga tak ada niat untuk mengakhiri masa bahagiaku dengan kasur. Seharusnya hari ini aku masuk jam 8.10, tapi hasratku sedang tak ingin diganggu. Wajar, aku manusia nokturnal, lebih suka tidur di pagi dan siang hari daripada malam hari. Dan akhirnya aku memutuskan meninggalkan kasur di pukul 7.20, sedangkan perjalanan dari kampus ke rumahku kurang lebih 30 menit (nb : kalau kecepatan sedang). Ada yang menggodaku ketika aku menuju kamar mandi, aroma soto, dia memaksaku untuk melahapnya. Jadilah aku terpaksa mendatangi soto tersebut. Hehehe. Oke, aku tau diri aku harus berangkat kuliah. Sudah tak ada waktu lagi untuk pilih baju, dandan, dsb, aku asal pilih baju.
Pukul 08.00 aku baru mulai perjalananku. Hari ini jadwalku amat sangat padat. Kuliah-remed-kuliah-kuliah-osce training. Jadi aku menghabiskan satu hariku di kampus, yang pada akhirnya sifat dosen yang asli pada siang hari keluar. PHP. Setelah dhuhur, kami satu kelas alias satu angkatan yang dijadikan satu kelas menuju rumah sakit. Kami kuliah di sana, di lantai empat. Jarak antara fakultas dengan rumah sakit lumayan jauh, bisa 15 menit kalau jalan kaki, bisa 3 menit kalau pakai motor. Dan aku memilih waktu 3 menit itu. Hehehehe. Sialnya, sudh satu jam kami menunggu, dosen tak segera datang juga. Yang aku pikirkan adalah kapan dosen itu akan mengganti jam kuliah, sedangkan jadwal tak ada sela sama sekali? Bisa bisa hari sabtu kami kuliah. Akhirnya kami menunggu jam 4 untuk ikut osce training.
Mau bagaimanapun, hati dan fisik tak bisa bohong. Hari ini kami lelah. Amat lelah. Ingin rasanya tak ikut osce training itu, tapi aku sadar bahwa aku butuh. Aku memutuskan membeli popmie sembari menunggu dosen datang. Etapi dosen datang ketika popmie ku belum matang :(
Akhirnya aku masuk kelas sambil membawa popmie di tanganku. Karna sudah mulai dan teman teman sudah datang duluan, aku bertempat di kursi paling belakang. Ku taruh popmie di bawah, dan sekarang aku mencoba berkonsentrasi mendengarkan. Hehe, lagi lagi aku tak bisa bohong. Pikiranku sudah tak bisa fokus, ragaku di situ namun pikiran kemana mana. Bukan hanya nervus trigeminus yang mempunyai 3 cabang, namun pikiranku juga punya 3 cabang. Yang pertama aku sudah lelah, yang kedua aku tak bisa konsentrasi, dan yang ketiga "KAPAN AKU BISA MAKAN POPMIE KU?". kami akhirnya keluar kelas sekitar jan 5 lebih, popmie ku sudah mengembang :(
Setelah menghabiskan popmie yang mengembang itu, aku pulang. Punggungku tak tahan lagi ingin disentuhkan dengan sesuatu yang empuk empuk. Wajahku juga ingin dicipratkan air bening. Tapi sayang, halangan datang lagi. Jalan semarang macet cet cet. Lebih banyak rem nya daripada gasnya.
Dan pada akhirnya aku bisa mencapai rumah di sisa sisa tenagaku.
Sekarang aku sedang rebahan diatas busa empuk kesayangan.
(Nanti malam lanjut tugas)
1 note
·
View note
Text
Training Strategic Supply Chain Management
Training Strategic Supply Chain Management
About the Programme
This course will explore the key management tasks that are important in operating an effective and efficient Supply Chain System to generate the highest level of customer satisfaction and retention at the lowest cost.
During the training, participants will gain new insights on how to apply business strategies to increase productivity which in turn reflects on the bottom-line.
T…
View On WordPress
#Delivery#Forecasting#indonesia training center#Info Jadwal training 2017#Informasi Jadwal training 2017#Informasi Jadwal training 2018#Informasi Jadwal training 2019#Informasi Jadwal training 2020#Informasi Jadwal training 2021#Informasi Jadwal training 2022#Introduction to International Purchasing#Inventory Control#jadwal training 2017#jadwal training 2018#jadwal training 2019#jadwal training 2020#Jadwal training 2021#Jadwal training 2022#Key Drivers of Manufacturing Excellence#LOGISTICS MANAGEMENT#Logistics Management & Inventory Control#Manufacturing Control Costs (MCC)#Manufacturing Excellence#Materials Management#Negotiation#Physical distribution management#purchasing#Quality As A Competitive Edge#Safety and Morale#Strategic Supply Chain Management
0 notes
Text
ONE YEAR IN A REVIEW
Terkadang emang hidup gitu (sih), lelah lelah ngejar2Raisa bertaun taun, belum sampai tahap akhir, diperjalanan datanglah sesosok via vallen indah nada puspita (serius ini jauh lebih cantik bangeett) yg mau diperjuangkan, lebih cepat, lebih dekat pula. Memang ada saatnya mau-nya kita harus bertolak belakang dengan takdir Tuhan yang pada akhirnya kita harus memahami apa apa yang didapatkan dengan mudah itu belum tentu tidak berharga. Dan tentunya mensyukuri adalah bentuk penerimaan terbaik.
Dua ribu tujuh belas, mungkin adalah tahun akhir pencarian – dimana idealisme bukanlah kemewahan terakhir bagi saya. Jauh dari itu, di fase quarter life crisis ini, cara terbijak mewujudkan mimpi harus kita sesuaikan dengan ridha, realita, kesempatan dan peluang yang ada. Karena muara dari cita cita itu bukanlah pencapaiannya, tapi keberkahannya. Bukanlah idealisme juga yang menghantarkan saya ke kota ini (Surabaya), tetapi penerimaan-lah, yang saya harus memahami (dengan segala konsekuensinya) bahwa segala keputusan yang sudah saya ambil pada fase ini akan berpengaruh banyak pada fase hidup selanjutnya.
Awardee LPDP TU Delft 2017 - Mimpi anak semester 6 (yang pada waktu itu masih jadi Litbang eeaa, salam ya buat generasi bioskop warna warni 21) yang dengan mimpi itu menjadikan hidup saya sedikit terarah. Dari yang sebelumnya hidupnya cuman mandi (kadang enggak)-makan-kuliah-makan-pulang-maenPES-makan-tidur*seriusinibecanda akhirnya mulai mencari jati diri. Kenapa TU Delft? Simple sih… perpustakaannya kereen sumpah,, iconic banget.. yang sebetulnya banyak dosen nyaranin ambil di Jepang/Korea aja. Serius saya gak tertarik sama sekali karena emang males belajar Bahasa Jepang (setidaknya saya cuman ngerti 3 kata arigato,ikeh ikeh, kimochi ). Akhirnya, hidup pada fase ini lebih berwarna.
Entah mengapa, Allah selalu mengabulkan doa saya lebih cepat dari yang saya minta. Juli 2016 (dari target realistis saya: Oktober 2016) Allah izinkan saya untuk mencukupkan belajar di kota itu (karena sejatinya belajar itu gak pernah selesai, hanya tempatnya saja yang berpindah) yang berarti juga jadi Ramadhan terakhir dengan teman teman Perkapalan 2012 (gausah melankolis) dan tentunya pintu pintu keberkahan lainnya siap diperjuangkan. Lagi lagi Allah berikan keberkahan-Nya, selang 1 bulan saya diterima kerja di Surveyor Indonesia (ini BUMN loh wkwk), yang sebetulnya saya cuman iseng dateng wawancara (pulpen buat ngisi formulir aja minjem dari satpam kantor. inikisahnyata) karena memang target saya ga cari kerja, hanya mau apply LPDP Batch I Januari 2017. Masih teringat ketika saya menerima telpon untuk keesokannya harus berangkat untuk training kerja ke Jakarta, masih bingung mau berangkat atau nggak, dan berkat petunjuk lewat Istikharah di siang hari kala itu, akhirnya disore harinya saya putuskan untuk berangkat. Akhirnya perjudianpun dimulai.
Qadarullah, Akhirnya takdir menempatkan saya di Tanah Karaeng (Makassar Smart & Sombere City) dan qadarullah juga Jadwal LPDP diundur (dari yang harusnya januari akhirnya diundur Juni 2017). Itu artinya Allah memang menginginkan saya untuk bekerja dulu – yang pada akhirnya juga Februari 2017 saya mengundurkan diri juga haha. Kalau dulu (diumur yang masih kecil) Eyang Habibie berani berangkat sendirian dari Makassar ke Jakarta untuk menimba ilmu. Akhirnya untuk mendramatisir keadaan, saya-pun mengikuti jejak beliau pulang lewat jalur laut (bilang aja takut naek pesawat ) ke Surabaya. *Sebetulnya saya hanya percaya kalo teknologi penerbangan tidak pernah lebih maju dari teknologi perkapalan. (jangan mencari pembelaan haha).
Dan proses melamar LPDP dilewati satu persatu. Kemudian disaat bersamaan peluang lainnya datang, okelah saya coba iseng daftar Beasiswa PMDS* (Program Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Biasa) yang notabene lebih mudah persyaratannya. Bermodalkan tanpa modal (gak punya proposal riset *jangan ditiru), akhirnya disaat les IELTS, saya beranikan untuk bolak- balik bertemu calon promotor. Sampai fase itu, saya gak terlalu berharap banyak (karena saingannya tuan rumah semua) untuk bisa diterima. Tapi Allah berkendak lain, finally takdir menempatkan saya di kota Pahlawan. Alhamdulillah wa innalillah..
Lagi lagi, Allah mengabulkan doa saya terlalu cepat, Andai waktu itu pengumuman LPDP dan PMDSU sewaktu, mungkin akhir ceritanya akan berbeda. Tapi begitulah hidup, ada saat dimana kita dihadapkan pada kondisi tidak bisa memilih Raisa dan Maudy Ayunda dua duanya. Termasuk tidak hadir di meja wawancara LPDP juga adalah pilihan berat. Kita memang tidak perlu bersusah payah untuk ikhlas melepaskan sebab sejatinya kita tidak pernah benar-benar memiliki. perjuangan menuju ke dan berjalan di atas keikhlasan tidak pernah soal memiliki atau melepaskan, tetapi selalu soal menerima. (prawitamutia,lupa taun berapa). Penerimaanlah yang membuat kita bersyukur. Bagi saya,cara syukur terbaik merayakan kesuksesan bagi orang bijak bukan lagi dengan pesta kesenangan melainkan dengan sebuah tanggung jawab.*lagi bijak
Terima Kasih 2017
Selamat datang 2018
Ditulis di penghujung tahun
Di kota penampungan narapidana
31/12/2017
1 note
·
View note
Text
Sambat atau Syukur?
Terlalu banyak yang aku urus sampai aku lupa punya tumblr. 100% ga bohong. November and December were not jokes for me.
Dimulai dari keinginan untuk dateng EHEF karena udah mau lulus kuliah jadi harus memperjelas mimpi soal beasiswa S2, yang berarti Arini harus nyempetin ke Jakarta. Sekalian ambil laptop kakak, pikirku. Saat itu juga udah mulai masuk penghujung kepengurusan di BPH yang berarti ngabisin proker dan nyusun LPJ akhir. Proker November lumayan banyak yang artinya banyak surat dan LPJ yang harus diperiksa, belum lagi kewajiban buat dateng prokernya. Ngeluhin kuliah ga perlu lah ya, namanya juga kewajiban, tanggung jawabnya ke diri sendiri, orang tua, dan Tuhan. Selain kuliah dan BPH, yang bikin pusing adalah jadi volunteer Asian Games 2018, mulai dari psikotes dan wawancara, minggu depannya dilanjut general training, terus seminggu setelahnya harus training lagi. Karena ga diongkosin, jadi kerasa bener-bener berat. Udah mah capek 3x PP Jatinangor-Jakarta, biayanya ditanggung sendiri lagi. Udah terlanjur bilang buat ikut External Visit, bikin makin-makin kerenya dan capeknya. 5 kali deh bolak-balik ke Jakarta dalam sebulan.
Di tengah kesibukan itu, aku dapet email isinya LoA conference di Kuala Lumpur, Malaysia. Aku lupa kapan tepatnya aku daftar dan apa aja yang udah aku siapin buat daftar, saking banyaknya applications yang udah dibuat untuk conference serupa. Buat ikut ini harus bayar dan tanggat pembayarannya cuma seminggu. Ga sanggup mikir buat cari sponsor atau apalah, udah berpikir buat ikhlasin aja, kaya yang udah-udah. Entah keberanian dari mana, aku bikin proposal ke A Family Foundation (sebut saja demikian, intinya mah ke bapak, ibu, cacak-cacak, dan ning). Aku ga berharap banyak, tapi mereka ternyata mau bayarin. I never thought that they would support me, financially, to join such event, karena memang kondisi kami sedang sulit dan dari dulu udah dibilangin kalo mau ke luar negeri cari yang gratis. Jadilah aku berangkat ke KL, tepat sehari setelah training Asian Games 2018. Aku di sana selama 5 hari. 5 hari setelahnya, aku harus pulang ke Sidoarjo, karena Cak Abdu menikah. Jumat sore naik pesawat BDO-SUB, pesawatnya goyang-goyang, pas mau landing diputer-puter di atas, yang ngejemput kena macet sejam, akhirnya baru sampe jam 9 malem di rumah. Sabtu acara nikahan, seharian, dari akad sampe resepsi. Minggu istirahat bentar sampe jam 2 siang, terus pergi lagi ke stasiun dan kembali ke Jatinangor. Rasanya baru kali ini pulang tapi malah kerasa capek. Cuma bentar banget, kaya mimpi.
Intinya mah, 2 bulan ini terlalu melelahkan. Banyak hal yang aku tinggalkan untuk memenuhi kewajiban/keinginanku yang lain. Seperti melewatkan rapat terakhir inti besar BPH karena aku harus ikut general training; melewatkan Appreciation Day karena ikut conference; dan melewatkan bondingXregen yang menjadi acara penutup juga penanda demisnya saya di Saman HI Unpad karena harus pulang. Haaah, why there have to be so many to sacrifice? Kenapa semuanya barengan di akhir?
Tapi kalo dipikir-pikir, aku pernah menginginkan dan berdoa untuk ini semua. Mobilitasku yang sangat tinggi ini, kalo diinget-inget justru malah bikin bahagia: bangga atas diri sendiri yang bisa menghadapi ini semua, tanpa sakit! Ada rasa syukur yang sering terucap, di kala setiap kegiatan terlaksana dengan baik. Aku menyadari banyak hikmah yang didapat dari semua kepusingan ngatur jadwal ini: aku jadi tahu kalo aku ga selemah itu, mampu untuk melakukan ini semua, dan ketika dihadapkan dengan hal serupa di masa depan, aku tahu aku tidak boleh mengeluh karena aku pasti bisa; Allah memberikanku banyak pengalaman untuk membuka usiaku yang ke-20 tahun, mengabulkan segalanya di saat bersamaan, mungkin, sebagai petunjuk bahwa inilah waktu terbaik yang selama ini aku minta; dan mimpi-mimpiku satu persatu menjadi nyata, memberanikan aku untuk terus bermimpi dan berusaha, showing that what wasn’t working in the beginning does not mean that we failed, it’s either you haven’t try your hardest or the timing was not right.
Penyesalan selalu ada, tapi pelajaran selalu datang bersamanya. Jalani aja, bersyukur aja, karena kita dikasih kesempatan. Sisanya? Jadikan pelajaran buat ga maruk-maruk amat, mintanya satu-satu biar kalo dikabulkan ga barengan gini, jadi pusing kan. Ga deng. Alhamdulillah, walau banyak yang terlewat, Arini masih bisa mengimbangi antara keinginan diri sendiri, kewajiban kepada orang tua, dan tanggung jawab terhadap organisasi. Kalau dirasa sulit, tetap jalani, karena yang demikian akan mendewasakan.
Anyway, terima kasih sudah membaca!
1 note
·
View note
Text
TOUR SEMARANG JOGJA
Assalamu’alaikum wr.wb
Sudah lama sekali tidak menulis karena saya tidak bisa mengakses blog saya sendiri (T_T).
Alhamdulillah blog saya sudah bisa diakses sekarang, yeay! (>o<)
Ini tulisan pertama saya setelah menikah.
Setelah menikah saya tidak bekerja lagi di perusahaan dan menjadi Ibu Rumah Tangga biasa yang kesehariannya tinggal di rumah, mengurus semua urusan rumah dan keperluan suami dari mulai membuka mata sampai menutup mata (tidur).
Untuk sebagian orang yang terbiasa bekerja di kantoran mungkin rutinitas ini terasa membosankan (termasuk saya sendiri). Bukan hal yang mudah untuk membiasakan dengan habitat yang baru. Tapi apapun kondisinya harus di syukuri yaa😊, Insyaa Allah hidup jadi nikmat.
Januari 2019
Suami tiba- tiba ngajakin ke semarang-jogja pake mobil pribadi.
Emang ngga akan cape gitu yang? kan jauh kata saya pada suami.
Deket kok kan lewat tol, kata suami.
Sepertinya suami merasa bersalah karena setelah menikah rencananya mau ke Lombok, tapi karena di Lombok masih belum aman, jadi liburannya ke jogja dulu naik kereta. Dan kami pun beli tiket kereta ke jogja, berangkat bulan desember 2018. Tapi waktu itu suami ada jadwal cek up rutin ke bandung. Lalu kami berangkat ke bandung selama 2 hari.
Qodarulloh pada waktu itu dokter masih ada tindakan pasien lain, padahal suami udah bikin janji hari itu. Akhirnya jadwal cek up suami di reschedule ke hari besok. Padahal harusnya besok kami pulang ke kuningan, jadi harus menginap 1 malam lagi di Bandung. Dengan terpaksa kami cancel tiket kereta ke jogja.
29 Januari 2019
Akhirnya kami berangkat menuju semarang. Semua barang di packing dengan rapih ke dalam koper dan tas ransel. Dengan hanya bermodal gmaps kami nekad menuju kota semarang, kota pertama yang kami kunjungi. Kami tidak sempat membuat itinerary, karena liburan ini benar- benar dadakan.
Kebetulan di semarang ada teman SMA suami, jadi selama di semarang kami dipandu oleh A yudi dan istrinya (Cynthia).
30 Januari 2019
Candi Gedong Songo
Candi gedong songo ini merupakan bangunan peninggalan budaya hindu yang terletak di desa candi, kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi. Sesuai dengan namanya candi gedong songo, songo yang artinya Sembilan.
Tiba- tiba cuaca menjadi mendung ketika kami sampai di candi yang ke 3, dan seketika turun hujan. Kami pun memutuskan untuk pulang menuju destinasi berikutnya.
Umbul Sidomukti
Umbul sidomukti merupakan kawasan wisata alam pegunungan di Semarang yang berada di desa sidomukti kecamatan Bandungan kabupaten Semarang. Fasilitas yang ada di Kawasan wisata umbul sidomukti diantaranya: Outbond Training, Adrenalin games, Taman renang alam, Camping Ground, Pondok wisata, Pondok Lesehan, serta meeting room.
Air kolam renang disini sangat dingin, dan warnanya hijau (banyak lumutnya). Cuacanya semakin dingin menuju sore, karena waktu itu turun hujan sehingga terasa semakin dingin. Akhirnya kami memesan sebungkus pop mie untuk menghangatkan perut kami yang mulai keroncongan. Setelah puas bermain air di kolam renang, dan explore foto di tempat ini, kami pun mandi bilas, kemudian melanjutkan perjalanan.
Pondok Kopi Umbul Sidomukti
Pondok kopi ini masih berada di dalam kawasan wisata umbul sidomukti. Hujan turun begitu deras, kami pun memesan secangkir kopi hangat dan singkong goreng untuk menghangatkan badan kami yang mulai kedinginan.
Singkong gorengnya enak banget. Cocoklah buat kami :D
Setelah hujan mulai reda, tak terasa hari sudah malam, lalu kami pun pulang ke hotel.
Tour guide kami selama jalan- jalan di semarang. A yudi dan Cynthia.
31 januari 2019
Saatnya bagi kami meninggalkan kota semarang dan menuju kota magelang.
Tapi sebelum ke magelang kami menulusuri terlebih dahulu beberapa destinasi di semarang kota.
Lawang Sewu
Gedung ini dulunya merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Disebut lawing sewu karena pintunya sangat banyak. Saya tidak tahu jumlah pintunya apakah ada 1000, karena saya tidak sempat menghitungnya, haha.
Suasana di tempat ini “harieum” kata orang sunda mah. Sehingga saya tidak betah lama- lama disini.
Lalu kami melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan berikutnya :D
Sam Poo Kong
Kuil Sam Poo Kong adalah sebuah kuil Tionghoa yang terletak di daerah Simongan, Semarang. Tempat ini dulunya merupakan persinggahan laksamana Cheng Ho, seorang penjelajah asal tiongkok yang beragama Islam.
Hujan deras menyambut kami ketika sampai di tempat ini. Sehingga kami tidak banyak explore tempat ini. Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju magelang karena hari sudah sore.
1 Februari 2019
Alarm subuh membangunkan kami, dan bergegas melaksanakan solat.
Punthuk Setumbu
Kami langsung berangkat menuju Punthuk Setumbu untuk menikmati sunrise disana.
Fajar menyambut kami di Punthuk Setumbu, Magelang
Ga berani berdiri karena saya takut ketinggian, tapi pengen foto disitu. Alhasil duduk aja deh dengan muka yang ga kobe, haha
Kemudian kami jalan kaki menuju gereja ayam.
Gereja Ayam
Perjalanannya lumayan jauh looh, dan menyusuri hutan gitu.
Akhirnya sampai juga di gereja ayam. Awalnya kami kira bentuk gereja ini adalah ayam, ternyata ini tuh merpati pake mahkota.
Suasana di tempat ini juga sama, sedikit “mencekam”, apalagi di lantai paling bawah. Hiiy, merinding bulu kudukku. Ga perlu lama- lama di lantai bawah kami langsung menaiki tangga menuju lantai atas. Oya jadi beli tiket masuk kesini tuh dapet free voucher makan, dituker pas di atas.
Langsunglah kami menukar voucher tersebut dengan singkong goreng. Rasa singkong gorengnya enaaaaak bangeet (emang dasar doyan singkong >,<). Tapi asli ini mah singkongnya enak!
Kebetulan di Magelang ada teman kantor suami, yaitu Mas Arsya, nama aslinya sih arif, tapi dipanggilnya arsya. Jadi sebelum ke candi Borobudur mengunjungi rumahnya mas arsya dulu, yang baru pulang umroh.
Orangnya rame, menyenangkan, dan baik hati sekali. Kami dibekali oleh- oleh umroh banyak sekali. Makasih Mas Arsya :D
Candi Borobudur
Hari sudah sore begitu kami sampai di candi Borobudur. Tidak sempat explore keseluruhan bangunan candi, karena luas banget bangunannya. Para pengunjung harus segera turun dari bangunan candi karena jam 6 sore candi akan ditutup.
Kami pun mau tidak mau harus keluar dari bangunan candi, karena kalo tidak kami akan terkunci disana. Padahal masih banyak yang belum tereksplore, huhu. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju kota jogja.
2 Februari 2019
Goa Pindul
Destinasi wisata pertama kami pas di jogja adalah goa pindul daerah gunung kidul jogja. Tempatnya lumayan jauh dari tempat hotel kami menginap.
Untuk kalian yang akan ke goa pindul saran dari saya sebaiknya kalian terus melanjutkan perjalanan walaupun ada yang memberhentikan di tengah jalan. Jadi waktu itu ketika kendaraan kami memasuki daerah goa pindul, tiba- tiba ada petugas yang mengejar kami, dan memberhentikan kami. Petugas tersebut mengarahkan agar kendaraan kami mengikuti temannya yang pakai motor di depan mobil kami. Kami pikir itu petugas goa pindul, karena orangnya pakai seragam gitu. Dengan polosnya kami mengikuti si pengendara motor dan di arahkan menuju kios pembelian tiket. Di Goa pindul ada 4 destinasi yaitu Cave Tubing Pindul, Sungai Oyo, Goa Gelatik, dan Goa Sriti. Kalian bisa pilih bebas mau berapa destinasi. Kami pun memutuskan hanya 3 destinasi saja, yaitu cave tubing pindul, sungai oyo, dan goa sriti. Ketika kami jalan menuju destinasi yang pertama, kami menemukan kios pembelian tiket utama. Ternyata tadi itu kami diarahkan oleh calo! Harganya tiket yang kami beli lebih mahal dibandingkan tiket yang dijual di kios utama. Ada sedikit rasa kesel, tapi yasudah mau gimana udah dibeli juga tiketnya, yang penting have fun aja selama di goa pindul :D
Destinasi kami yang pertama, Cave Tubing Pindul
Untuk menyusuri goa ini kami menggunakan ban besar dan pelampung untuk safety. Kami bergabung dengan wisatawan lainnya untuk menyusuri semua destinasi yang ada di Pindul.
Pak Kiwil yang menjadi guide perjalanan kami
Ini rombongan kami selama explore tempat- tempat yang ada di pindul. Jadi bannya itu diikatkan satu sama lain, jadi berantai gitu biar ga terpisah.
Di Cave Tubing Pindul terbagi menjadi 4 zona yaitu zona terang, zona remang- remang, zona gelap dan zona kelelawar. Pas di zona gelap, itu benar- benar gelap, ga ada cahaya sama sekali, jadi ga bisa lihat apa- apa. Saya terus berpegangan erat pada suami.
Lalu destinasi berikutnya kami menuju sungai oyo. Di sungai ini arusnya lumayan besar.
Ada sedikit kesalah ketika kami akan mulai rafting di sungai oyo, jadi ketika para guide sedang mengikatkan ban- ban kami. Suami tidak sengaja melepas tangannya dari ban punya orang lain, karena dikira tali bannya sudah diikat ke ban punya orang lain. Yang akhirnya rombongan yang lain jalan duluan karena terbawa arus, sedangkan kami tertinggal. Dengan sigap pak kiwil langsung mengejar rombongan yang sudah jalan terbawa arus sambal menarik tali ban punya kami. Akhirnya pak kiwil dapat mengejar rombongan yang terbawa arus dan langsung mengikatkan tali ban punya kami pada salah satu ban rombongan yang tadi. Disitu moment yang paling horror, karena arusnya lumayan besar, takut terbawa hanyut. Tapi rombongan yang terbawa arus itu mereka have fun aja karena mereka ga sadar kalau terjadi kesalahan, sedangkan kami langsung diomelin sama pak kiwil.
Setelah selesai rafting di sungai oyo, kami melanjutkan menuju destinasi berikutnya yaitu goa sriti. Ternyata rombongan yang bareng kami, mereka memilih ke goa gelatik. Kami pun berpisah, melanjutkan perjalanannya masing- masing. Saya bersama suami dan pak kiwil melanjutkan menuju goa sriti.
Goa Sriti
Kesan pertama begitu sampai di goa sriti, sumvah angker banget tempatnya. Goanya berada di tengah hutan, pintu masuknya gelap banget, kita harus menuruni tangga terlebih dahulu. Tempatnya sepi banget, tidak ada pengunjung lain selain kami. Ada rasa sedikit menyesal kenapa pilih tempat ini (-,-‘), tapi dibawa asik aja deh.
Untuk menyusuri goa sriti kita hanya perlu jalan kaki, tidak menggunakan ban, karena di dalam goa jalannya sangat sempit dan airnya tidak terlalu dalam. Perasaan saya tidak nyaman selama di goa sriti ingin cepat- cepat keluar.
Setelah keluar pak kiwil pun bercerita bahwa goa sriti itu termasuk goa yang baru dibuka untuk wisatawan. Masih banyak warga yang suka sesajen disana.
Akhirnya selesai sudah perjalanan kami di pindul :D
Pantai Indrayanti
Setelah dari goa pindul kami menuju pantai indrayanti untuk menikmati senja. Pantai ini sangat berkesan untuk saya. Saya dan suami saling bercerita dari hati ke hati, saling mengenal satu sama lain, bercerita tentang masa lalu, dengan pemandangan yang Masya Allah bagusnya, membuat hati jadi terharu biru.
Bukit Bintang
Kami singgah di sebuah tempat makan yang gatahu namanya. Kami memesan mie rebus telor dan jagung bakar. Sambal menikmati kerlap kerlip lampu jalan dari ketinggian.
3 Februari 2019
Kami bersantai lebih lama di hotel karena badan terasa cape setelah jalan- jalan seharian kemarin. Hari sudah mulai siang kami pun bersiap untuk berpetualang ke destinasi berikutnya :D
Rafa Garden
Rafa Garden adalah taman bunga matahari yang berada di daerah Bantul. Tempatnya dekat dengan pantai samas. Jadi udaranya sangat panas disini.
Otak rasanya mendidih lama- lama di tempat ini, karena sangat- sangat panas, tapi saya suka dengan bunga- bunga yang ada di taman ini. Lalu kami melanjutkan perjalanan kami ke destinasi berikutnya
Candi Ratu Boko
Tadinya kami ingin berfoto- foto di candinya. Tapi melihat banyak banget orang, kami pun mengurungkan niat, dan mencari tempat yang nyaman untuk menikmati sunset.
Sellie Coffe
Malam terakhir di jogja kami berkunjung ke tempat kopi yang sangat hits.
“Yang kamu lakukan ke saya itu jahat”, ada yang tau itu dialog apa hayo??
Yups itu adalah dialog ketika cinta dan rangga bertemu di film AADC 2.
Kami memesan wedang jahe, kopi dan pisang goreng keju. Sambil menikmati suasan kedai kopi di kota jogja yang masih ramai.
Panjang banget ya cerita liburannya (>,<)
Insyaa Allah saya akan bercerita lagi dengan kisah lainnya.
Terima kasih sudah membaca :D
0 notes