Tumgik
#institut ibu profesional
semestaibu · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media
TANTANGAN ZONA 1 HARI KE - 1
Saya harap kita semua melakukan yang terbaik untuk bertahan hidup setiap hari, sebagai istri, ibu, dan diri sendiri. Ini adalah beberapa panduan pertanyaan pada diri sendiri, dalam kelas bunda sayang . Hari-hari yang sibuk, rutinitas yang berulang pasti membuat kita jauh dari mengurus diri sendiri, bahkan mungkin abai terhadap kondisi emosional kita sendiri. menjalani kehidupan dengan berbagai peran sebagai seorang perempuan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Guideline ini adalah cara pertama untuk memulai mencintai diri, selamat merayakan segala emosi yang ada ❤️
1 note · View note
dearnurulmusa · 2 years
Text
Mas dan Adek Vol. 23
Tarakan, 23 Maret 2023 - Ramadhan Day 1
Assalamu'alaikum. Halooo, kangen deh nulis-nulis disini. Dulu rajin suka nulis "Mas dan Adek Vol. ...." terakhir sampai Vol. 22. 😁
Sekarang sedang kuliah di Institut Ibu Profesional, beberapa hari ini tugasnya tentang "Jurnal Emosi". Oh, ternyata dulu suka nulis tentang percakapan Aku sama Mas juga bagian kecil dari Jurnal Emosi loh. Tadi sore Aku bilang ke Mas, "Mas, setuju tidak kalau Aku nulis-nulis lagi kaya dulu?", Mas jawab "Setuju dooong".
Oke, kita mulai ya! 😉
Alhamdulillah, Allah berikan panjang usia untuk bisa bertemu dengan Ramadhan 1444 H. Ini Ramadhan ke-5 di Tarakan, dan selama menikah sudah mudik 2 kali, yang pertama mudik seorang diri mengurus revisian skripsi. Sekarang juga punya aktivitas baru, sebagai ibu rumah tangga + Ibu bekerja. Alhamdulillah, menjadi Ibu bekerja adalah salah satu wishlist ketika di usia 26 tahun pas, yang dikabulkan Allah. 🥰
Karena buka dan sahur dengan sistem "masak sekaligus untuk buka dan sahur". Jadi, sahur Day 1 kita pakai sayur lodeh plus lele goreng (sisa) semalam. Yang penting kuncinya itu tertib untuk simpan-simpan sayur & lauk yang sudah dimasak.
Yeiiiiy, Alhamdulillah senang, dua hari ini libur tanggal merah, dan Ramadhan Day 1 libur bekerja. Jadi no hectic day. Setelah Mas jama'ah subuh, Mas istirahat di ruang depan. Aku lanjut temani Damar, dia kebangun karena ngompol, ganti semua baju, dan minta susu. Niatnya mau ngliyep, tapi tidak bisa karena Damarnya ngoceh terus.
Jam 11.00 WITA, Aku foodprep di dapur, bersih-bersih wastafel, Mas Dana melaptop super sibuk bikin soal ujian.
"Mas, tidak punya kubis ternyata" Kataku.
"Adek beli yaaa" Katanya.
Cusss ke warung sama Damar sekalian ke pom bensin.
Jam 13.00 WITA Aku dan Damar power nap di kamar, Mas masih menunggu tukang servis mesin cuci. Jam 16.00 mulai masak, tinggal cemplung-cemplung. Tadinya mau ngajakin Mas ngabuburit, tapi katanya nanti setelah selesai tarawih saja kita jalan-jalan. Mas & Damar beli es oyen untuk buka puasa.
Menu buka Day 1 adalah Sop Ayam, Tahu Goreng, Sambal, Es Oyen dan Kue Pukis. Alhamdulillah Rizki Minallah.. 🤲
Mas belum makan nasi sampai dia berangkat tarawih karena kenyang "nggadoin" Sop Ayam, kayanya sedeeep rasanya. 😍
Tumblr media
0 nota
5 notes · View notes
kesacamelya · 2 years
Text
Bicara Tentang Pernikahan #4
Awal nulis "Bicara Tentang Pernikahan" ga ada rencana akan jadi tulisan bersambung. Maklum, aku sendiri belum menjalaninya, jadi masih sebatas teori-teori atau hasil pengamatan dari pernikahan orang-orang terdekat. Hari ini, tidak sengaja membaca dua tulisan dari orang yang kukenal tentang pernikahan mereka, intinya sama-sama tentang cara berdamai dengan pasangan masing-masing. Setelah membaca dua tulisan tersebut, aku menyadari kembali memang menulis itu untuk mengalirkan rasa dan juga sebagai pengingat. Sebagaimana tulisan-tulisanku yang lain, aku menulis tentang pernikahan ini sebagai pengingat ketika nanti aku sudah menjalaninya, insya Allah.
Aku bukan berasal dari keluarga yang melarang anaknya berpacaran. Bahkan dulu mama memberi saran kepadaku untuk punya tiga orang pacar, alasannya sederhana, supaya tiap kali makan ada yang bayarin haha. Namun, sependek yang mampu aku ingat, sejak dulu, konsep berpacaran tidak pernah masuk dalam kamusku. Bahkan ketika sempat dekat dengan beberapa teman laki-laki, rasanya aneh membayangkan harus menjalin "sebuah hubungan" yang menurutku banyak menuntut untuk "selalu ada".
Tahun 2015, pertama kali "menikah" terlintas di pikiranku. Waktu itu usiaku masih 20 tahun. Aku bahkan sempat bilang dengan teman dekatku, kalau ada yang serius untuk berproses denganku, aku insya Allah bersedia. Waktu itu, aku kira aku akan masuk ke dalam kloter awal yang menikah di antara teman-teman seangkatanku. Qadarullah, delapan tahun berselang, aku masih sendiri.
Setelah ku ingat kembali, delapan tahun yang lalu, aku tidak punya persiapan apa-apa, selain bayangan kalau pernikahanku harus menjadi pernikahan yang strategis. Karena menikah untukku berarti siap untuk membangun peradaban. Hanya bermodal ikut kajian lepas pra-nikah di masjid kampus, setelah kupikir kembali, rasanya tidak cukup untuk menjalani visi pernikahan yang melampaui ruang dan waktu.
Di tahun 2018, aku memutuskan untuk mendaftar kelas di Institut Ibu Profesional. Aku tertarik untuk belajar parenting, padahal belum menikah haha. Sebuah keputusan yang sampai sekarang selalu aku syukuri. Waktu itu, aku bisa dibilang anak bawang di angkatanku karena belum menikah dan masih muda. Ikut IIP tidak hanya menambah wawasanku tentang parenting, namun juga tentang pernikahan.
Aku jadi tahu bagaimana struggle-nya ibu-ibu yang harus bekerja di ranah publik sembari mengurus anak, belum lagi ditambah suara-suara sumbang di sekelilingnya. Mengetahui bagaimana dikotomi ibu bekerja di ranah publik dan di ranah domestik, jadi lebih bisa menghargai kedua pilihan tersebut. Jadi tahu juga permasalahan yang mungkin terjadi di pernikahan, misal konflik dengan mertua, harus menjalani pernikahan jarak jauh dengan suami, terpaksa jadi single parent, dan masih banyak lainnya. Membaca curhatan teman-teman di grup agar bisa "tetap waras" dalam menjalani peran sebagai istri dan ibu, membuatku menyadari betapa pentingnya peran suami sebagai support system terbaik.
Tahun demi tahun berlalu, setelah mengikuti berbagai kelas pranikah, berdiskusi dengan teman-teman yang sudah ataupun yang belum menikah, membaca buku, dan persiapan lainnya, pandanganku tentang pernikahan dan kriteria suami idaman semakin "sederhana." Pernikahan strategis di bayanganku saat ini adalah bagaimana bisa lebih dekat dengan masyarakat, seperti bisa aktif di kegiatan-kegiatan sekitar rumah atau mengaktifkan kembali karang taruna. Bisa juga dengan jadi guru mengaji anak-anak kecil setiap sore. Membuat lingkungan sekitar menjadi lebih baik lagi. Sedangkan kriteria suami idamanku (selain se-visi, shalih dan mushlih) adalah yang mau menerimaku dan keluargaku, bisa diajak diskusi apa saja (mulai dari hal-hal serius sampai receh), dan yang paling penting mau bertumbuh bersamaku. Ya Allah, maafin kesa banyak maunya :")
Bismillah dulu, siapa tau habis ini ketemu di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram kan :")
3 notes · View notes
siskawiliandini · 4 months
Text
Tumblr media
Bismillah. لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ. Never Stop Learning the mission alive. Di tengah hiruk pikuk peran di ranah domestik dan juga di ranah publik. Kuliah di Institut Ibu Profesional semoga menjadi tempat terbaik untuk jeda sejenak. Menerobos zona nyaman. Menyelinap waktu sepi. Menghirup ozon keberkahan. Welcome Bunda sayang 9.
#bundasayang9
#institutibuprofesional
#ketuasobatualangbandung
1 note · View note
perumahandisurabaya · 6 months
Text
hub 0811-3555-890, Beli Townhouse Mewah Bebas Biaya KPR di Surabaya Timur! The Hamlet
Tumblr media
Hub 0811 3555 890, Rumah Bagus Premium Surabaya Timur
Pemilihan Tepat: Hunian Modern Minimalis Dekat Universitas Hang Tuah
Mencari hunian modern minimalis yang dekat dengan Universitas Hang Tuah di Surabaya Timur? Anda telah tiba di tempat yang tepat! Dengan rumah bagus premium Surabaya Timur, Anda akan menemukan kombinasi sempurna antara desain yang modern, lokasi yang strategis, dan kenyamanan untuk gaya hidup Anda. Rumah-rumah di kawasan ini dirancang dengan gaya minimalis yang elegan. Dengan garis-garis bersih dan desain yang sederhana, setiap rumah menawarkan kesan yang ringkas dan fungsional. Hal ini memungkinkan Anda untuk memanfaatkan ruang dengan maksimal, menciptakan lingkungan yang nyaman untuk ditinggali.
baca juga :The Hamlet: Townhouse Mewah Surabaya Timur dengan Fasilitas Lengkap
Hubungi kami via https://wa.me/628113555890
Salah satu keunggulan besar dari rumah-rumah ini adalah lokasinya yang sangat dekat dengan Universitas Hang Tuah. Bagi mereka yang memiliki anggota keluarga yang bersekolah di universitas tersebut, memiliki rumah di dekatnya merupakan pilihan yang sangat tepat. Anda dapat menghemat waktu perjalanan dan memudahkan akses ke pusat pendidikan yang penting ini.
Keamanan 24 Jam:
Sistem keamanan terpadu: The Hamlet dilengkapi dengan sistem keamanan terpadu yang terdiri dari CCTV dan penjagaan 24 jam oleh satpam profesional. Hal ini memastikan keamanan dan ketenangan bagi para penghuni.
Akses one gate system: The Hamlet menerapkan sistem one gate system dengan kartu akses untuk akses keluar masuk perumahan. Hal ini meningkatkan keamanan dan meminimalisir akses orang asing ke dalam kawasan perumahan.
Lingkungan tenang dan aman: The Hamlet berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan aman bagi para penghuninya. Keamanan 24 jam dan sistem one gate system membantu mewujudkan lingkungan yang kondusif untuk keluarga.
Contoh:
CCTV: Dipasang di berbagai titik strategis di dalam kawasan perumahan, seperti gerbang utama, taman, dan area jalan.
Satpam: Bertugas 24 jam untuk menjaga keamanan dan memantau aktivitas di dalam kawasan perumahan.
Kartu akses: Digunakan untuk membuka gerbang utama dan pintu masuk ke setiap rumah.
Lokasi Strategis:
Dekat dengan kampus: The Hamlet terletak di kawasan Surabaya Timur yang dekat dengan berbagai kampus ternama, seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Hang Tuah, Universitas Airlangga Kampus C. Hal ini memudahkan bagi para penghuni yang memiliki anak yang sedang menempuh pendidikan tinggi.
Akses mudah ke OERR: The Hamlet memiliki akses mudah ke Outer East Ring Road (OERR) yang merupakan jalan tol lingkar luar Surabaya. OERR menghubungkan berbagai area di Surabaya dengan cepat dan mudah, sehingga para penghuni dapat menghemat waktu perjalanan.
Dekat dengan fasilitas umum: The Hamlet dikelilingi oleh berbagai fasilitas umum, seperti pusat perbelanjaan, rumah sakit, sekolah, dan tempat hiburan. Hal ini memudahkan para penghuni untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menikmati berbagai aktivitas di luar rumah.
Contoh:
Kampus: ITS berjarak hanya 8 menit dari The Hamlet, Universitas Hang Tuah berjarak 9 menit, dan Kampus C UNAIR berjarak 13 menit.
OERR: Gerbang tol terdekat hanya berjarak 2 menit dari The Hamlet.
Fasilitas umum: Pusat perbelanjaan terdekat, seperti Galaxy Mall, berjarak 18 menit dari The Hamlet. Rumah sakit , seperti RS Onkologi dan Rumah Sakit Ibu dan Anak, berjarak 10 sampai 14 menit dari The Hamlet.
Kemudahan Pembayaran:
Metode pembayaran: The Hamlet menawarkan berbagai metode pembayaran yang fleksibel, termasuk cash keras, InHouse, dan KPR. Hal ini memudahkan para pembeli untuk memilih metode pembayaran yang sesuai dengan kemampuan finansial mereka.
Bebas biaya: The Hamlet memberikan banyak keuntungan bagi para pembeli, seperti bebas biaya PPN, AJB, BPHTB, Biaya Balik Nama, Biaya Notaris, KPR, dan Asuransi. Hal ini membantu meringankan beban biaya bagi para pembeli dan membuat
Info dan Reservasi :
Perumahan Modern Surabaya
WA 0811 3555 890
WA 0811 3555 890
WA 0811 3555 890
Link Whatsapp
0 notes
lusiana87 · 2 years
Text
cerita jurnal emosi - day 1
20 maret 2023 sebelum-sebelumnya terapi yang pernah aku lakukan adalah dengan membuat jurnal rasa syukur, namun hanya berjalan 2 hari, aku kurang komitmen melakukannya. saat ini, pada kelas bunda sayang institut ibu profesional, aku mendapatkan tugas untuk membuar jurnal emosi, sebuah terapi untuk mengenal diri (self awareness) agar bisa memperbaiki cara pengasuhan yang lebih baik. pada…
View On WordPress
0 notes
azkiyaratu · 2 years
Text
------ pembatas ------
Selanjutnya akan menjadi jurnal #bunsay8
Aku kuliah lagiii! Nope. Bukan melanjutkan pendidikan untuk profesi psikolog tetapi kuliah lagi di Institut Ibu Profesional.
Yaaa, karena menjadi orang tua itu peran seumur hidup dan tidak ada sekolahnya. Jadi harus belajar dan berkembang 💪
0 notes
umisholikhah · 6 years
Text
NHW#3 : Membangun Peradaban dari Dalam Rumah
Tumblr media
Untukmu Calon Imamku
/1/.
kalau suatu saat kamu membaca ini, ini ditulis untukmu. ditulis dari hati yang paling tulus, entah berapa puluh hari sebelum kita bersatu.
kalau suatu saat kamu membaca ini, maka kamu telah menemukan satu dari beberapa hal yang menjadi kesukaanku. menulis. kamu beruntung. ah, tidak, lebih tepatnya aku yang beruntung, bisa berbagi denganmu tentang isi kepala ini.
hai kamu, apa kabar? aku berharap mudah- mudahan kamu sedang dalam keadaan sehat. Surabaya hari ini sedang cerah, entah nanti siang. mungkin akan jadi mendung atau hujan sekalian. cuaca bulan februari cenderung cepat berubah-ubah. tapi orang bilang hujan februari adalah hujan yang paling warna warni, kadang deras, kadang lembut, kadang gerimis juga kadang panas sambil air tetap turun. warna-warni, kan. kamu suka hujan?
kali ini aku ingin bercerita kepadamu. kamu mau baca? tenang, aku tidak sedang galau saat ini, saat masih menunggumu. aku percaya Allah menciptakan manusia itu berpasangan, kalau tidak bertemu di dunia, maka semoga Allah mempertemukan di akhirat, di surga-Nya. aku berusaha bersabar dalam hal itu, dan berusaha menyibukkan diri dengan lainnya. nah, aku akan bercerita lainnya.
kamu tahu, salah satu hal yang pasti akan aku tanyakan ketika nanti kita bertemu adalah, "bagaimana kamu menerima masa lalu seseorang?" seseorang yang aku maksud itu umum, tapi dibalik itu aku menerima jawaban itu untuk diriku sendiri. setiap kita punya masa lalu kan, dan tidak semua orang bisa menerima masa lalu dengan baik. orang cenderung menghakimi. aku ingin, kita menjadi sepemikiran untuk saling menerima, menerima diri sendiri dan menerima satu sama lain dengan penerimaan yang utuh.
aku masih belum baik, tentu saja. selama aku menunggumu, aku berusaha untuk berubah lebih baik. aku tidak sesibuk orang-orang memang, yang banyak ikut kegiatan ini dan itu. pribadiku cenderung pendiam, aku pemikir, aku tertutup dalam banyak hal, aku harap kamu mau mafhum akan hal itu. tapi sedikit demi sedikit aku mau berubah. berkomunitas, belajar berkomunikasi, bertemu banyak orang. aku belajar, agar aku bisa bersosialisasi juga dengan baik. aku dengar berumah tangga itu separuh dari agama, ibadah terpanjang dalam hidup. karena itulah, sebelum mencapai tangga kehidupan di sana, aku belajar mempersiapkan diri sebaik mungkin. menuntut ilmu ke sana kemari, meski kadang rasanya seperti kebanjiran, hingga bingung mana yang nantinya akan digunakan.
kuharap kelak kita akan terus semangat belajar bersama, meniti tangga bersama, saling bekerja sama mencapai tujuan bersama.
sudah sepanjang ini suratku untukmu, tapi aku belum juga mau berhenti..
aku suka membaca, aku suka juga menulis, lebih tepatnya lagi aku ingin bilang, aku lebih leluasa menyampaikan sesuatu dengan tulisan. jadi, harap maklumilah bila racauanku kali ini panjang.
kau tahu? selain membaca dan menulis, aku suka juga membuat kerajinan. merajut, menganyam, berkreasi. aku suka berkebun, aku suka naik gunung, aku suka main alat musik, tapi tidak pernah berhasil memainkannya. kamu percaya aku pernah belajar main gitar? dan aku memang pernah belajar, meski tiga bulan lamanya aku hanya menambah kapal di tangan semakin tebal. aku hanya bisa satu kunci, kunci C dan itu mengesalkan. satu-satunya alat musik yang bisa aku mainkan dengan mahir adalah snaredrum. ya aku dulu anak drumband, Kapten. jadi, jika kamu nanti melihat aku sedang tidak baik hati, maka aku pasti akan menenggelamkan diri ke dalam hal-hal di atas, merajut salah satunya. tapi tidak untuk naik gunung sendirian, aku tetap butuh kamu untuk menemani. pun itu jika kamu mau dan juga suka. kalau kamu punya hal kesukaan? coba ceritakan?
/2/.
Kapten, mereka bilang aku itu orangnya sabar. sabar, pendengar itu potensiku kata mereka. meski tak jarang aku merasa seperti sering uring-uringan saat sedang ada banyak masalah. aku garis bawahi dua kata itu Kapten, biar jadi pengingat diriku bahwa ada kebaikan dari diri kita yang dilihat orang lain. ah, maksudku aku bisa percaya bahwa aku juga punya sisi baik. sisi baik yang Allah tampakkan sehingga membuat banyak orang nyaman bercerita kepadaku. itu bukan kebaikanku Kapten, aku yakin itu adalah hal-hal baik yang datang dari Allah. aku punya beberapa teman yang aku tak sadar mereka merasa nyaman bercerita kepadaku, mereka bilang mereka seperti menemukan telinga yang lebar jika bercerita kepadaku. beberapa di antara mereka bahkan adalah orang asing, teman maya, bahkan kita belum pernah bertemu. kamu tahu? aku heran, kenapa ini bisa terjadi. tapi mungkin itu cara Allah mempertemukan kita dengan orang-orang baik di berbagai belahan bumi ini.
lalu aku jadi berpikir, orang memang butuh didengar, sama seperti diriku yang kadang ingin didengar, bukan maksud mereka untuk berkeluh kesah, tapi untuk saling mengingatkan dalam kebaikan. lalu, mungkin Allah memang menganugerahkan rasa nyaman itu pada mereka, agar kita bisa saling membantu dan mengingatkan dalam hal kebaikan. minimal Allah menyentil diriku dengan cerita mereka, Allah ingin aku dan semua teman-teman itu belajar sabar dan bersyukur. untuk tidak larut dalam kesedihan, tidak berlebihan dalam kebahagiaan dan bersyukur untuk tiap keadaan. Allah ingin aku belajar untuk mendengarkan, mendengarkan orang lain, mendengarkan sekitar dan mendengarkan diri sendiri.
Allah punya tujuan menciptakan kita manusia ini di dunia kan, aku percaya jalan menuju Allah ada banyak macamnya. kalau sekarang kebaikan kecil yang bisa kita lakukan adalah menjadi pendengar, maka mungkin Allah sedang ingin kita berjalan lewat sini.
lagi-lagi, ini ladang belajar untuk ilmu sabar dan syukur.
nah, kan, tanpa sadar aku jadi memanggilmu beberapa kali dengan sebutan Kapten. gapapa kan ?
berawal dari hobi-hobi itu, mereka bilang aku juga kreatif, Kapten. mereka sering kagum (yang menurutku justru biasa saja?) karena aku belajar merajut benang dan tali kur hanya lewat youtube. yah, sebonek itu. hanya belajar lewat video online itu. hahaha. bahkan aku berencana belajar menjahit dengan online juga. konyol ga sih? tapi aku percaya, kalau aku berusaha pasti ada jalan. selama itu bisa dicoba, kenapa tidak? aku tidak akan menyerah dalam belajar.
/3/.
lalu aku ingin sedikit bercerita kepadamu tentang keluargaku. sederhana. itu kata yang aku ingat tiap kali ingat atau ditanya bagaimana keluargaku. kamu tahu? kami terbiasa hidup sederhana sedari dulu, meski kadang ada rezeki berlimpah tapi ibu mengajariku untuk berhemat, membeli barang-barang ketika butuh, meminta buku ketika perlu, menggunakan uang sebijak-bijaknya. “jangan dihambur-hamburkan untuk hal yang tidak berguna” begitu mungkin kira-kira pesan tersirat dari ibu dibalik ceramah beliau yang panjang. barangkali dari itu, aku belajar untuk hidup sederhana, untuk selalu bersabar (terhadap keinginan-keinginan yang menggoda), belajar bersyukur dengan apa yang dipunya, dan tidak iri dengan apa-apa yang tidak dipunya.
aku percaya bahwa, apa-apa yang ada di kita adalah terbaik untuk kita, apa-apa yang ada di orang lain adalah terbaik untuk orang lain, bukan untuk kita. masing-masing punya rejekinya.
dari keluarga ini juga aku belajar untuk punya daya juang yang kuat, sedari SMA aku belajar merantau, sekolah dengan mencari beasiswa agar tidak merepotkan orang tua yang sudah susah payah bekerja. kamu tahu? aku tidak tega meminta mereka tiap kali ada iuran ini dan itu.
lalu sekarang kembali terpikirkan, apa tujuan Allah melahirkan aku di tengah-tengah keluarga ini. ternyata setelah melewati puluhan tahun dari masa kecilku, hidup tidaklah mudah. banyak sekali godaannya. banyak sekali tantangannya. aku bersyukur telah dilahirkan di tengah-tengah keluarga kecil ini. keluarga yang teramat menyayangiku dan mengajarkanku banyak hal tentang kehidupan.
rasanya setiap kali mengenang semua itu, aku terharu. aku terharu dengan perjuangan mereka dahulu. rasanya cinta kasih mereka teramat besar bagiku, dan aku tetap tidak mampu membalasnya. kerap aku rindu mereka jika lama tidak pulang dan menuliskan kenangan-kenangan bersama mereka waktu aku kecil. lalu aku menangis. aku cengeng, ya. hahaha
/4/.
jika dalam waktu dekat ini kamu membaca ini, mungkin kamu sedang selingkaran pertemanan denganku. maka, mungkin kamu tahu seperti apa lingkunganku sekarang. lingkungan tinggal, lingkungan kerja, lingkar pertemananku juga. atau setidaknya kamu menemukan tulisan ini tercecer di halaman mesin pencari saat kamu entah sedang mencari apa.
jadi, selama ini aku tinggal di lingkungan yang kadang menyenangan tapi jauh di dalam lubuk hati juga bukan hal yang mudah. ada beberapa yang tidak sesuai dengan prinsip hati nurani, tapi lagi-lagi aku teringat temanku, hanif namanya, menyarankan, “bahwa kejujuranmu bisa jadi alasan untukmu memperbaiki sistem kerja di sana. tidak banyak orang jujur yang berada di posisimu.” setiap kali aku down dengan pekerjaanku, kalimat ini sedikit banyak membantuku untuk bangkit dan bersemangat lagi.
“belum saatnya berhenti.” kataku berulang kali.
barangkali ini juga rencana Allah meletakkanku di sini, di ‘meja’ ini, di lingkungan tempat tinggal sekarang. tidak ada yang bilang ini mudah, ke depan mungkin akan banyak tantangan. aku mau terus berjuang hingga Allah memilihkan jalan yang lebih baik lagi. sekarang aku hanya ingin me-nik-ma-ti. aku ingin bahagia dengan pilihan yang telah aku jalani.
/./
siapapun kamu, aku berdoa semoga kita sama-sama terus belajar untuk terus memperbaiki dan memantaskan diri. hingga kelak kita menjadi partner yang saling mengingatkan dalam hal kebaikan.
aku belum ingin mengakhiri surat ini, tapi ternyata sudah panjang sekali. mudah-mudahan kamu tidak kelelahan ketika membacanya.
jaga kesehatan ya, semoga kamu selalu dalam lindungan Allah.
salamku untukmu. :)
11 notes · View notes
kaylainspirianahayya · 9 months
Text
Jurnal Bunda Salihah #8: Scale Up Impact
Akhirnya kita sampai pada jurnal Bunda Salihah yang terakhir. Perjalanan perkuliahan saya di Bunda Salihah ini tidak sepenuhnya mulus. Baru kali ini, perkuliahan di Institut Ibu Profesional terasa sangat menantang. Perkuliahan Bunda Sayang, Bunda Cekatan, dan Bunda Produktif cukup menantang tetapi bukan sesuatu yang tidak saya ketahui atau belum pernah saya terapkan sebelumnya. Sementara, pada…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kesacamelya · 2 years
Text
Menulis: Mengalirkan Rasa
Tumblr ini dibuat tahun 2011 dan sejak saat itu lebih banyak difungsikan untuk membaca atau reblog tulisan orang lain. Terkadang ada tulisan-tulisan yang berisi refleksi, sekedar curhat, atau membekukan kenangan agar tak hilang begitu saja. Sejak tahun 2019 difungsikan juga untuk mengerjakan tugas perkuliahan Institut Ibu Profesional.
Sempat terpikir untuk jadi penulis profesional dan menerbitkan buku, tapi belum pernah ada usaha yang serius. Sebagai contoh, tahun 2020 pernah berniat untuk mendokumentasikan dan berbagi cerita tentang perjalanan. Berhenti di dua tulisan dengan jarak dua bulan, kemudian cerita nomor tiga baru ditulis ketika mengikuti program 30 Days Writing Challenge (30DWC) ini. Dasar aku~
Setelah berpikir lebih lanjut, sepertinya aku akan fokus untuk menjadi penulis lepas dahulu. Melatih konsistensi untuk menulis di tumblr dua minggu atau sebulan sekali (di luar penugasan). Melanjutkan kembali cerita tentang perjalanan, yang semoga tidak berhenti di tulisan ke sepuluh (meski sekarang baru ada tiga tulisan).
Lagi pula, kebanyakan tulisanku masih ditujukan sebagai pengingat pribadi, jadi kalau lupa tinggal klik laman tumblr dan lihat arsipnya. Lumayan banyak momen yang terarsip di tumblr ini, meski sebagian sudah terlupa tentang siapa atau apa.
Dari sekian tulisan di tumblr ini, ada empat tulisan yang lumayan populer karena memang ditujukan untuk berbagi pengalaman dan semoga ada manfaat yang bisa diambil. Empat tulisan yang kutampilkan di https://linktr.ee/kesacamelya dan tercantum di profil instagramku.
Tumblr media
***
Program 30DWC menjadi momentum bagiku untuk menulis kembali. Menulis (dan setoran) tiga puluh hari tanpa tapi, walau kebanyakan tulisannya hasil mengalirkan rasa. Alhamdulillah bertahan sampai hari ini, belum meleset satu hari pun. Sebagai pemula, hal ini merupakan sebuah capaian yang cukup membanggakan. Aku juga rajin mengikuti kuis dan terkadang memberikan feedback untuk fighters 30DWC lainnya.
Sebelum mengikuti program 30DWC, aku pernah mencoba ikut program 30 Hari Bercerita (30HBC) di instagram, namun tidak komitmen dan konsisten. Sepertinya karena 30HBC sifatnya sukarela, tidak dipantau, dan tidak ada tantangan atau reward yang menarik haha.
Di 30DWC, sistem poin dan kelompok merupakan hal yang cukup memotivasi untuk terus menulis, maklum anaknya lumayan kompetitif. Selain itu, di awal juga ada kuis untuk membuat bank ide. Ya meskipun ujung-ujungnya tidak semua ku pakai, akan tetapi bank ide ini cukup membantu ketika sedang stuck tidak tahu harus menulis apa.
Di hari-hari tertentu ada challenge tambahan yang harus dikerjakan untuk mendapatkan poin tambahan. Aku menganggapnya seperti sebuah misi pada games yang harus diselesaikan untuk mendapatkan hadiah haha. Ada juga permainan sambung kalimat untuk menghasilkan sebuah cerita. Meski permainannya hanya untuk seru-seruan bareng, cerita yang dihasilkan berhasil jadi hiburan tersendiri.
Kalau ditanya apakah aku akan mengikuti program 30DWC lagi? Ya, insya Allah aku akan ikut lagi. Namun, di periode selanjutnya, aku akan coba fokus untuk menulis jurnal syukur berdasarkan buku "From The Few: An Interactive Program to Cultivate an Attitude of Gratitude" karya Dunia Shuaib. Tahun kemarin aku sempat menulis di buku catatan, namun hanya bertahan sekitar tujuh atau sepuluh hari.
***
Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis maka ia hilang di dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. — Pramoedya Ananta Toer
Terakhir, meskipun tidak ada yang abadi di dunia ini, aku rasa, tulisan adalah sebuah hal yang bisa melampaui ruang dan waktu. Dan tulisan yang baik adalah yang berhasil diselesaikan, yang semoga juga bisa membawa manfaat bagi penulis dan pembacanya :)
1 note · View note
jurnalweli · 8 months
Text
1 Tahun di Ibu Profesional
Aku bergabung sebagai member Ibu Profesional pada awal tahun lalu, 2023. Salah satu alasan kuatnya adalah aku ingin belajar karena saat itu Allah titipkan janin dalam rahimku yang masih berusia sangat muda. Di sisi yang lain, kondisi tubuhku yang lemah saat mengandung membuatku memutuskan resign dari pekerjaan yang baru 1 bulan berjalan dan masih berstatus magang. “Aku harus memiliki kegiatan produktif di rumah selain urusan domestik. Aku harus belajar lebih giat”, kataku.
Aku tahu Ibu Profesional dari seorang teman yang sudah lebih dulu tergabung di dalamnya. Ia beberapa kali kutemukan membagikan hasil belajar di institut dan kegiatan lainnya. Karena penasaran, aku bertanya dan meminta dijelaskan apa itu Ibu Profesional. Tak lama dari aku bertanya ternyata Ibu Profesional akan membuka pendaftaran member baru. Kesempatan ini sayang jika dilewatkan. Kukuatkan tekad, kucari strong why sebanyak-banyaknya, meminta pertimbangan dan ijin kepada suami, menjelajahi semua media sosialnya dan akhirnya kuputuskan untuk segera mengambil kesempatan ini.
Komponen yang sejak awal aku incar adalah institut Ibu Profesional karena aku ingin merasakan vibes kembali kuliah. Aku juga ingin menambah semangat belajar dan menantang diri untuk konsisten. Aku ingin fokus awalku banyak di institut sehingga aku tidak banyak melihat program lain hingga kelulusan matrikulasi. Setelah selebrasi aku mulai mencari program belajar lain di Ibu Profesional yang cocok untuk mengisi hari-hariku agar lebih produktif. Bergabunglah aku di Dakaru. Program kali ini harus diikuti oleh seluruh anggota keluarga sehingga diwajibkan untuk ijin dan mengomunikasikan kepada suami dan atau anggota keluarga lainnya.
Setelah beberapa kali pertemuan Dakaru, aku mulai menambah kegiatan lagi dengan mengikuti internship Ipedia di bagian video creator dan pejuang KLIP 2024. Ternyata tidak mudah, ya. Bagian sulitnya video creator adalah ditantang untuk kreatif memunculkan ide. Kuakui aku bukan orang yang terbiasa dengan pembuatan video oleh karenanya aku mengikuti internship. Waktu sepekan untuk menyelesaikan pembuatan video terasa pendek karena ide yang tak kunjung muncul sehingga aku baru mulai mengerjakan sekitar sehari sebelum batas pengumpulan. Selain itu, untuk KLIP aku ingin mengasah tulisanku. Meski begitu, aku tidak ingin menyerah begitu saja. Aku ingin mengupayakan meskipun hasil belum maksimal. Bismillah. Semoga Allah mudahkan.
0 notes
mywsari-blog · 7 years
Text
NHW #3 Membangun Peradaban
Judulnya berat banget ya Allah... Hahaha 😂 Seakan betul2 masa depan bangsa ini bermula dari tanganku. Pantes ga sih? *langsung ngaca
Bermula dari SURAT CINTA untuk suami.
Ini agak menggalaukan sebenarnya, kami terbiasa c gombal2an ga jelas, saling merayu ala Dilan yang lagi hits. Tapi biasanya akan diakhiri dengan gelak tawa, karena ketidakjelasan yang merajalela. Hahahaa 😂 jadi kalo sekarang disuruh bikin surat cinta, itu susah banget buat saya. Rasanya lebih enak membahas grafik2 analisa AAS ketimbang menyuarakan isi hati untukmu duhai Cinta. Intinya sih, saya lebih suka ngomong langsung sama beliau.
Dan terjadilah... *Halah
Dan benerkaaan.... Reaksinya cool dan senyum2 ga jelas, padahal saya udah pasang wajah serius penuh misteri 🤔
Dan ujungnya, kami ngobrol santai dan sama2 berkomitmen, bahwa rumah tangga yang kami bangun, ya milik kami, kapal ini ya dititipin sama Allah buat kami. Badainya kami yang harus handle biar laju kapal tetap stabil, semilir angin sejuknya ya kami yang mensyukuri dan menikmati agar angin sejuk itu betah berlama2 di kapal kami.
Sesekali melihat kapal lain, tak salah. Sebagai bahan percontohan: ambil yang baik, seleksi yang kurang baik. Tapi bukan berarti membandingkan kapal kami dengan kapal sebelah. Ibarat pepatah berujar, rumput tetangga lebih hijau. Kami bertekad untuk menjadikan rumput di kapal kami lebih hijau dibanding rumput di kapal tetangga. Bukan! Bukan dari sudut pandang oranglain, tapi lebih hijau buat kami sendiri.
Berlanjut dengan MENGGALI POTENSI DIRI DAN KENAPA ALLAH MENAKDIRKAN SAYA UNTUK SI CINTA,
Hemm... Kalo ditanya potensi, lumayan c, hahaha
Saya pandai mengingat jalan, walaupun itu jalanan yang baru saya lewati. Itu melengkapi si Cinta yang sering lupa jalan, kalo kami lagi putar2 ga jelas.
Si Cinta tu pandai mengorganisasikan sesuatu sampai rapiiiiiiih banget. Melengkapi saya yang ga bisa liat barang rapi, hahahaha. Saya hobi menata barang agar mudah dijangkau, bukan agar rapi. Nah kaaan...
Saya suka sekali bermain dengan detail, jadi kalo melihat masalah langsung ke detail, sampai kadang lupa gambaran globalnya. Karena itu, suka merasa rumiiiit banget masalahnya. Alhamdulillah Allah baik banget memberikan pendamping sekeren si Cinta. Beliau akan menarik tangan saya, untuk mundur agar bisa melihat masalah dari jarak agak jauh, biar keliatan pandangan globalnya, jadi tau jalan biar sampe kesitu tu gimana.
Itu adalah salah tiganya ya... Kalo dijabarkan semua, bisa2 karakter postingnya habis, sebelum tugas selese ditulis.
Intinya adalah, saling melengkapi, saling menutupi yang tak tertutup, menghias yang masih terlalu polos, hingga hadist yang menyatakan, pasanganmu adalah pakaian untukmu, betul2 terwujud, In syaa Allah.
Lalu, lanjut ke... LINGKUNGAN.
Sebenernya lingkungan tempat kami tinggal, oke oke aja sih, aman terkendali, in syaa Allah. Namun pertama diboyong kesini, yang pertama terfikir adalah, "waduh gue ga bisa belanja" hahahahaa 😂 karena disini ga ada mall, kawan 😋 ga ada ace h*rdware, ga ada inf*rma, yang ada hanya departemen store, macam y*gya dan gia*t 😂. Bioskop pun tak ada! Karena saya biasa tinggal di Bandung dan Bogor, maka ini agak membingungkan ya. Hahaha
Begitu juga dengan masalah pendidikan, disini sulit bagi saya menemukan kursus jahit yang gurunya wanita dan tempatnya mudah diakses. Sulit untuk saya menambah2 ilmu/kajian. Tapi alhamdulillah nya, dengan kepepet macam itu, saya jadi mencari2 ternyata banyak ya kajian/kuliah/les online yang bisa diikuti. Dan yang lebih Alhamdulillah lagi, dengan mengikuti 7kelas online, dan selalu ada tugasnya, suami saya oke oke saja untuk berbagi waktu dengan tugas2 itu. Malah kadang ikut membantu, hehehe.
Intinya, dimanapun kita berada, Bagaimana pun kondisi yang kita alami, bersyukur itu yang penting ya.
Yuk selalu bersyukur 😍
1 note · View note
catatanmyp-blog · 7 years
Text
Materi 1: ADAB MENUNTUT ILMU
🌟PROLOG 1🌟
KELAS MATRIKULASI BATCH 3 INSTITUT IBU PROFESIONAL
☘☘☘☘ 🍃🌻ADAB MENUNTUT ILMU🌻🍃 Senin, 23 Januari 2016
Disusun oleh Tim Matrikulasi- Institut Ibu Profesional
Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah perilaku dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Karena pada dasarnya ilmu menunjukkan kepada kebenaran dan meninggalkan segala kemaksiatan. Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu ilmu terlebih dahulu, sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu. Padahal barang siapa orang yang menimba ilmu karena semata-mata hanya ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya, namun barangsiapa yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya. Karena ILMU itu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka ADAB adalah hal yang paling didahulukan sebelum ILMU
ADAB adalah pembuka pintu ilmu bagi yang ingin mencarinya Adab menuntut ilmu adalah tata krama (etika) yang dipegang oleh para penuntut ilmu, sehingga terjadi pola harmonis baik secara vertikal, antara dirinya sendiri dengan Sang Maha Pemilik Ilmu, maupun secara horisontal, antara dirinya sendiri dengan para guru yang menyampaikan ilmu, maupun dengan ilmu dan sumber ilmu itu sendiri. Mengapa para Ibu Profesional di kelas matrikulasi ini perlu memahami Adab menuntut ilmu terlebih dahulu sebelum masuk ke ilmu-ilmu yang lain?
Karena ADAB tidak bisa diajarkan, ADAB hanya bisa ditularkan Para ibulah nanti yang harus mengamalkan ADAB menuntut ilmu ini dengan baik, sehingga anak-anak yang menjadi amanah para ibu bisa mencontoh ADAB baik dari Ibunya
✨🌸☘ADAB PADA DIRI SENDIRI🌸✨
a. Ikhlas dan mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk. Selama batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang masuk ke dalam hati.Karena ilmu itu bukan rentetan kalimat dan tulisan saja, melainkan ilmu itu adalah “cahaya” yang dimasukkan ke dalam hati. b. Selalu bergegas, mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut ilmu, Hadir paling awal dan duduk paling depan di setiap majelis ilmu baik online maupun offline. c.Menghindari sikap yang “merasa’ sudah lebih tahu dan lebih paham, ketika suatu ilmu sedang disampaikan. d.Menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya dengan cara mengulang-ulang, membuat catatan penting, menuliskannya kembali dan bersabar sampai semua runtutan ilmu tersebut selesai disampaikan sesuai tahapan yang disepakati bersama. e. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas yang diberikan setelah ilmu disampaikan. Karena sejatinya tugas itu adalah untuk mengikat sebuah ilmu agar mudah untuk diamalkan.
💞😇☘ADAB TERHADAP GURU (PENYAMPAI SEBUAH ILMU)😇💞
a. Penuntut ilmu harus berusaha mencari ridha gurunya dan dengan sepenuh hati, menaruh rasa hormat kepadanya, disertai mendekatkan diri kepada DIA yang Maha Memiliki Ilmu dalam berkhidmat kepada guru. b. Hendaknya penuntut ilmu tidak mendahului guru untuk menjelaskan sesuatu atau menjawab pertanyaan, jangan pula membarengi guru dalam berkata, jangan memotong pembicaraan guru dan jangan berbicara dengan orang lain pada saat guru berbicara. Hendaknya penuntut ilmu penuh perhatian terhadap penjelasan guru mengenai suatu hal atau perintah yang diberikan guru. Sehingga guru tidak perlu mengulangi penjelasan untuk kedua kalinya. c. Penuntut ilmu meminta keridhaan guru, ketika ingin menyebarkan ilmu yang disampaikan baik secara tertulis maupun lisan ke orang lain, dengan cara meminta ijin. Apabila dari awal guru sudah menyampaikan bahwa ilmu tersebut boleh disebarluaskan, maka cantumkan/ sebut nama guru sebagai bentuk penghormatan kita.
💙📑☘ADAB TERHADAP SUMBER ILMU 📑💙
a. Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang kita pelajari. b. Tidak melakukan penggandaan, membeli dan mendistribusikan untuk kepentingan komersiil, sebuah sumber ilmu tanpa ijin dari penulisnya. c. Tidak mendukung perbuatan para plagiator, produsen barang bajakan, dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu diri kita dan keluarga. d. Dalam dunia online, tidak menyebarkan sumber ilmu yang diawali kalimat “copas dari grup sebelah” tanpa mencantumkan sumber ilmunya dari mana. e. Dalam dunia online, harus menerapkan “sceptical thinking” dalam menerima sebuah informasi. jangan mudah percaya sebelum kita paham sumber ilmunya, meski berita itu baik. Adab menuntut ilmu ini akan erat berkaitan dengan keberkahan sebuah ilmu, shg mendatangkan manfaat bagi hidup kita dan umat
Referensi : Turnomo Raharjo, Literasi Media & Kearifan Lokal: Konsep dan Aplikasi, Jakarta, 2012.
Bukhari Umar, Hadis Tarbawi (pendidikan dalam perspekitf hadis), Jakarta: Amzah, 2014, hlm. 5
Muhammad bin sholeh, Panduan lengkap Menuntut Ilmu, Jakarta, 2015
📢📝📢📝📢📝📢📝📢📝📢📝 PENTING!
Program matrikulasi ini program berkelanjutan dg sistem pendampingan. Materi matrikulasi boleh di tulis secara runtut di blog/web pribadi kita masing-masing kemudian di share ke publik. Yang tidak boleh adalah langsung share materi ke salah satu/beberapa grup WA tanpa pendampingan fasilitator. Karena ini program berkelanjutan, tidak boleh diterima sepotong-potong dengan sistem broadcasting ke sosmed messager ( seperti WA, line, telegram dll). Kalau di wall fb, blog, web masih bisa ditelusuri satu persatu ✅ Sumber : Ibu Septi Peni Wulandari
1 note · View note
umisholikhah · 6 years
Text
NHW2 : CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN
Tumblr media
📚*NICE HOME WORK #2*📚
📝✅*“CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN”*✅📝
a. Sebagai individu
b. Sebagai istri
c. Sebagai ibu
Buatlah indikator yg kita sendiri bisa menjalankannya. Buat anda yang sudah berkeluarga, tanyakan kepada suami, indikator istri semacam apa sebenarnya yang bisa membuat dirinya bahagia, tanyakan kepada anak-anak, indikator ibu semacam apa sebenarnya yang bisa membuat mereka bahagia.Jadikanlah jawaban-jawaban mereka sebagai referensi pembuatan checklist kita.
Buat anda yang masih sendiri, maka buatlah indikator diri dan pakailah permainan “andaikata aku menjadi istri” apa yang harus aku lakukan, “andaikata kelak aku menjadi ibu”, apa yang harus aku lakukan.
Kita belajar membuat "Indikator" untuk diri sendiri.
Kunci dari membuat Indikator kita singkat menjadi SMART yaitu:
- SPECIFIK (unik/detil)
- MEASURABLE (terukur, contoh: dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar)
- ACHIEVABLE (bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah)
- REALISTIC (Berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari)
- TIMEBOND ( Berikan batas waktu)
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional/
*****
yak, tugas kali ini telat sekali mengerjakannya. meski sudah di taruh draft tapi ga kunjung diselesaikan.
sebagaimana tugas yang sudah dijabarkan dengan detail seperti di atas, maka kali ini saya akan mencoba membuat checklist bagi diri saya sendiri. selain memenuhi tugas, bagi saya ini juga merupakan pengingat. pernah dulu buat checklist semacam ini tapi juga ga berlanjut dan istiqomah. bismillah semoga setelah ini semakin bersemangat memperbaiki diri.
a. sebagai individu (26 y.o)
* Doa pagi dan petang tiap hari * Membaca Al Qur’an minimal 1/4 juz tiap hari * Sholat Dhuha tiap hari sebelum jam 10 * Sholat berjamaah minimal 2 kali sehari * Sholat Tahajud minimal 3x seminggu * bersedekah setiap hari (sekecil apapun) * Baca buku minimal 3 halaman dalam sehari * bebersih kamar tiap hari * menulis (untuk diposting di blog bukan draft) minimal sebulan dua kali * hadir tepat waktu di majelis ilmu (kajian tiap hari sabtu(jika tidak berhalangan) dan kelas online lainnya, misalnya IIP) * menyelesaikan jurnal pekerjaan tahun 2018 maksimal akhir bulan februari ini. * olahraga seminggu sekali * metime (seminggu sekali)
b. setiap harisebagai istri
karena posisi saya sekarang ini belum menjadi istri, maka checklist di bawah ini (sebagaimana petunjuk nhw2) adalah beberapa harapan yang nanti akan dilakukan jika sudah menjadi seorang istri :
- bangun lebih awal/minimal sama dengan suami setiap pagi - taat dan patuh pada suami dan melayani kebutuhannya setiap hari - berhias yang cantik dan rapi untuk suami setiap hari - menyiapkan bekal/makan siang suami setiap hari - membersihkan kamar kerja suami setiap hari - ngobrol sebelum tidur/pillow talks setiap hari - quality time bareng suami 1x dalam seminggu c.  Sebagai ibu:
jika nanti punya anak, beberapa hal yang ingin dimasukkan ke dalam checklist adalah sebagai berikut : - menyambut anak bangun tidur dengan salam dan senyum setiap hari -mengajak mengenal Allah dengan melibatkan anak dalam aktivitas ibadah sejak kecil (sholat jamaah, dzikir, sholawat, membaca Al Qur'an, membaca doa-doa harian) setiap hari -menyediakan makanan dan minuman yang halal lagi baik/sehat setiap hari - mendampingi kegiatan belajar dan bermain setiap hari - menyediakan fasilitas pembelajaran sesuai usia anak - mengajak bermaian ke area publik 1 x seminggu - membacakan buku setiap hari
dan masih banyak sekali, aslinya pengen ditulis semua tapi mungkin sementara cukup ini dulu. ga ding, aslinya bingung juga mau nulis apa lagi. heuheu
semoga sebagai individu yang masih terus memperbaiki diri, saya bisa semakin istiqomah dalam mengupayakan kebaikan-kebaikan.
7 notes · View notes
yulialatifah · 7 years
Photo
Tumblr media
Day #1 Komunikasi Produktif
Komunikasi produktif dengan pasangan memang gampang-gampang susah, di mana sebuah pasangan itu terdapat dua individu berbeda yang memiliki sudut pandang, latar belakang, pengalaman, didikan yg juga berbeda.
Ada banyak cara dalam melakukan komunikasi produktif dengan orang Dewasa seperti:
1) Kaidah 2C: Clear and Clarify.
Susunlah pesan yang ingin Anda sampaikan dengan kalimat yang jelas (clear) sehingga mudah dipahami pasangan. Gunakan bahasa yang baik dan nyaman bagi kedua belah pihak.
Berikan kesempatan kepada pasangan untuk bertanya, mengklarifikasi (clarify) bila ada hal-hal yang tidak dipahaminya.
2) Choose the Right Time.
Pilihlah waktu dan suasana yang nyaman untuk menyampaikan pesan. Anda yang paling tahu tentang hal ini. Meski demikian tidak ada salahnya bertanya kepada pasangan waktu yang nyaman baginya berkomunikasi dengan anda, suasana yang diinginkannya, dll.
3) Kaidah 7-38-55.
Albert Mehrabian menyampaikan bahwa pada komunikasi yang terkait dengan perasaan dan sikap (feeling and attitude) aspek verbal (kata-kata) itu hanya 7% memberikan dampak pada hasil komunikasi.
Komponen yang lebih besar mempengaruhi hasil komunikasi adalah intonasi suara (38%) dan bahasa tubuh (55%).
Anda tentu sudah paham mengenai hal ini. Bila pasangan anda mengatakan “Aku jujur. Sumpah berani mati!” namun matanya kesana-kemari tak berani menatap Anda, nada bicaranya mengambang maka pesan apa yang Anda tangkap? Kata-kata atau bahasa tubuh dan intonasi yang lebih Anda percayai? Nah, demikian pula pasangan dalam menilai pesan yang Anda sampaikan, mereka akan menilai kesesuaian kata-kata, intonasi dan bahasa tubuh Anda.
4) Intensity of Eye Contact.
Pepatah mengatakan mata adalah jendela hati. Pada saat berkomunikasi tataplah mata pasangan dengan lembut, itu akan memberikan kesan bahwa Anda terbuka, jujur, tak ada yang ditutupi. Disisi lain, dengan menatap matanya Anda juga dapat mengetahui apakah pasangan jujur, mengatakan apa adanya dan tak menutupi sesuatu apapun.
5) Kaidah: I’m responsible for my communication results.
Hasil dari komunikasi adalah tanggung jawab komunikator, si pemberi pesan. Jika si penerima pesan tidak paham atau salah memahami, jangan salahkan ia, cari cara yang lain dan gunakan bahasa yang dipahaminya.
Saat ini saya sedang belajar untuk melakukan teknik komunikasi tersebut, namun saya memilih untuk melakukan teknik nomer 4 terlebih dahulu yaitu “Intensity of eye contact” berupa memberikan tatapan mata pada pasangan dengan lembut saat berkomunikasi, itu akan memberikan kesan bahwa yg berbicara terbuka, jujur, tak ada yg ditutupi, serta mengatakan apa adanya tidak ada yg ditutupi. Tantangan ini dilakukan dilakukan dengan pasangan halal saya selama 10 hari ke depan.
Hal menarik yg saya dapatkan yaitu ya memang banyak distraksi, apalagi kalo udh berurusan sama gadget. Lalu jika komunikasi eye contact kita berhasil maka pasangan kita akan merasakan kebahagiaan dan ketulusan dr apa yg kita ucapkan. Do it and feel it!
Perubahan yg dibuat hari ini adalah lakukan put my gadget and always look his eyes when you contact with him. Yeay semangat! Walaupun susah tapi saya belajar terus buat menggunakan gadget sesuai kadarnya. Karena saya tau ke-addict-bangetan saya sama gadget cukup tinggi sehingga saya harus mulai berubah.
#level1 #day1 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliabunsayiip
Sumber: Kuliah online Bunda Sayang Institut Ibu Profesional Batch 3
19 notes · View notes
wahzua · 8 years
Text
Self ‘Education’ Plan
Wahyu Indayani_Nice Homework #4 Tulisan ini di buat sebagai sarana pengembangan diri dan pemenuhan tugas pekanan pada Matrikulasi Ibu Profesional. Tugas pekan ini adalah ‘Membuat Kurikulum yang ‘Gue Banget’ pada materi: mendidik dengan kekuatan fitrah
Ketika kita tahu bahwa tak ada ulama yang lahir dalam proses pendidikan yang mudah. Ketika kita tahu apa yang harus dilalui mereka untuk sekedar menuntut ilmu, berjalan ratusan mil, menembus beribu satuan waktu, lantas masihkah kita menganggap segala tahapan menuntut ilmu adalah hal-hal yang tak berarti? Karena bahkan kilauan ilmu jauh lebih berharga dari kilauan jutaan dinar
Ulama adalah contoh yang dapat kita lihat bagaimana perjuangannya untuk sebuah frasa ‘menuntut ilmu’. Ulama adalah patokan yang dapat menjadi pengingat saat kita berlelah dalam menuntut ilmu, ingatlah bagaimana perjuangan mereka, rasakanlah malu yang mendalam, lalu singkirkan jauh rasa lelah dan malas yang datang. Cobalah tengok beberapa kisah ulama menuntut ilmu berikut ini, semoga menjadi pengingat dan penyemangat.
Jabir bin Abdillah berjalan selama sebulan untuk menemui Abdullah bin Unais RA
Imam Ahmad (dari Baghdad) berjalan ke Yaman untuk mengambil Ilmu dari Imam Abdurrazaq bin Hammaam ash – Shan’aniy RA
Imam Baqi’ bin Makhlad berjalan kaki dari Spanyol menuju Baghdad untuk belajar dengan Imam Ahmad bin Hambal
Al Hamadzani al Aththar menjual seluruh Warisannya untuk biaya menuntut ilmu
Dalam perjalanan hidupnya tidak setiap orang berhasil menemukan jati dirinya, bahkan disaat seseorang berkata berhasil menemukan kata ‘jati diri’ belum lah tentu benar-benar sepakat dengan apa yang diperolehnya. Itulah manusia, dinamis, yang bahkan untuk memahami satu orang pun kita memerlukan sebuah proses taaruf sepanjang masa. Pencarian jati diri, sejatinya telah dilakuan tanpa sadar sejak seseorang menginjak usia akil baligh (dimana perbedaan benar dan salah dapat dilihat mata). Hanya saja, tidak setiap orang memulai ‘pencarian jati diri yang sesungguhnya’ dalam permulaan yang sama. Sebelum pada akhirnya saya menemukan visi spesifik seperti yang saya tuliskan pada NHW#2 dan #3, saya harus menghabiskan waktu selama dua tahun untuk berpikir dan merenung. Saat itu adalah bulan oktober 2012, dan visi spesifik itu barulah tertulis pada Mei 2015 dalam sebuah tugas akhir Mutiara 4. Visi spesifik: ‘Terciptanya kembali peradaban islam yang sejahtera dan berkeadilan dengan optimalisasi pendidikan wanita&muslimah serta pembentukan karakter generasi muda sejak dini’ maka dari visi tersebut jurusan yang saya ambil dalam universitas kehidupan ini adalah ’Pendidikan Wanita dan Anak’.
Sebelum beranjak pada self education plan, sebelumnya akan saya tuliskan kembali tahapan 25 tahun action plan yang sebelumnya telah saya jabarkan dalam buku tugas akhir Mutiara #4. Penjabaran yang sayatuliskan disana adalah pencabarak aksi yang akan dilakukan dalam satuan waktu per satu tahun.  Berikuttemba besar (penjabaran tahaan per lima tahun) kehidupan saya.
5 Tahun Pertama (22-26 tahun) “Optimalisasi Pembinaan Diri”
5 Tahun kedua (27-31 tahun) “Optimalisasi Aset Diri”
5 tahun ketiga (32-36 tahun) “Partisipasi dan Kontribusi”
5 Tahun keempat (37-41 tahun) “Penyempurnaan program diri”
5 Tahun kelima (42-46 tahun) “Pencapaian Peradaban Islam”
Dari penjelasan di atas dapat ditentukan bahwa KM 0 tahapan pendidikan saya telah saya tempuh sejak usia saya menginjak 22 tahun (yakni padatahun 2016). Setelah menentukan KM 0, dari pembelajaran kemarin kita ketahui bahwa dalam penelitian Malcolm Gradwell (dalam buku nya yangberjudul Outliners, 2009) kita dapatkan sebuah teori ’10.000 hours of practice’. Maka sesuai dengan tolok ukur waktu pada NHW #2, saya menentukan investasi waktu yang akan saya berikan untuk menekuni jurusan ini adalah 2,5 jam per hari. Sehingga untuk memperoleh target terbang 10.000 jam diperlukan 10.000 : 2,5 jam = 4000 hari. Kita gunakan asumsi dalam satu tahun terdiri dari 300 hari efektif, maka diperlukan waktu selama 14 tahun. Karena saya rasa waktu satu tahun kemarin kurang efektif, maka saya tambahkan 1 tahun pengganti. Sehingga periode waktu yang perlu saya tempuh untuk menjadi master dalam jurusan yang saya tekuni adalah 15 tahun.
Setelah memperoleh periode tempuh, berikut saya tentukan KM perjalanan.
KM 0 – KM 1 = Fitrah Wanita (2 tahun) 
KM 1 – KM 2 = Fitrah anak dan pola pendidikan anak (3 tahun)
KM 2 - KM 3 = Peran teknis wanita dalam rumah tangga (3 tahun)
KM 3 - KM 4 = Wanita, anak dan dinamika sosial (3 tahun)
KM 4 - KM 5 = Managemen sumber daya wanita (4 tahun)
Kemudian dalam setiap rentang KM perjalanan akan dijabarkan mata kuliah pokok yang akan dipelajari dalam silabus pembelajaran pribadi. Insyaallah akan segera disusun dalam bentuk excel. Tiada daya dan upaya selain dari pada-Nya. Semoga apa yang diniatkan dan diusahakan dinilai sebagai suatu kebaikan.
1 note · View note