#nhw3
Explore tagged Tumblr posts
Text
0 notes
Text
NHW#3 : Membangun Peradaban dari Dalam Rumah
Untukmu Calon Imamku
/1/.
kalau suatu saat kamu membaca ini, ini ditulis untukmu. ditulis dari hati yang paling tulus, entah berapa puluh hari sebelum kita bersatu.
kalau suatu saat kamu membaca ini, maka kamu telah menemukan satu dari beberapa hal yang menjadi kesukaanku. menulis. kamu beruntung. ah, tidak, lebih tepatnya aku yang beruntung, bisa berbagi denganmu tentang isi kepala ini.
hai kamu, apa kabar? aku berharap mudah- mudahan kamu sedang dalam keadaan sehat. Surabaya hari ini sedang cerah, entah nanti siang. mungkin akan jadi mendung atau hujan sekalian. cuaca bulan februari cenderung cepat berubah-ubah. tapi orang bilang hujan februari adalah hujan yang paling warna warni, kadang deras, kadang lembut, kadang gerimis juga kadang panas sambil air tetap turun. warna-warni, kan. kamu suka hujan?
kali ini aku ingin bercerita kepadamu. kamu mau baca? tenang, aku tidak sedang galau saat ini, saat masih menunggumu. aku percaya Allah menciptakan manusia itu berpasangan, kalau tidak bertemu di dunia, maka semoga Allah mempertemukan di akhirat, di surga-Nya. aku berusaha bersabar dalam hal itu, dan berusaha menyibukkan diri dengan lainnya. nah, aku akan bercerita lainnya.
kamu tahu, salah satu hal yang pasti akan aku tanyakan ketika nanti kita bertemu adalah, "bagaimana kamu menerima masa lalu seseorang?" seseorang yang aku maksud itu umum, tapi dibalik itu aku menerima jawaban itu untuk diriku sendiri. setiap kita punya masa lalu kan, dan tidak semua orang bisa menerima masa lalu dengan baik. orang cenderung menghakimi. aku ingin, kita menjadi sepemikiran untuk saling menerima, menerima diri sendiri dan menerima satu sama lain dengan penerimaan yang utuh.
aku masih belum baik, tentu saja. selama aku menunggumu, aku berusaha untuk berubah lebih baik. aku tidak sesibuk orang-orang memang, yang banyak ikut kegiatan ini dan itu. pribadiku cenderung pendiam, aku pemikir, aku tertutup dalam banyak hal, aku harap kamu mau mafhum akan hal itu. tapi sedikit demi sedikit aku mau berubah. berkomunitas, belajar berkomunikasi, bertemu banyak orang. aku belajar, agar aku bisa bersosialisasi juga dengan baik. aku dengar berumah tangga itu separuh dari agama, ibadah terpanjang dalam hidup. karena itulah, sebelum mencapai tangga kehidupan di sana, aku belajar mempersiapkan diri sebaik mungkin. menuntut ilmu ke sana kemari, meski kadang rasanya seperti kebanjiran, hingga bingung mana yang nantinya akan digunakan.
kuharap kelak kita akan terus semangat belajar bersama, meniti tangga bersama, saling bekerja sama mencapai tujuan bersama.
sudah sepanjang ini suratku untukmu, tapi aku belum juga mau berhenti..
aku suka membaca, aku suka juga menulis, lebih tepatnya lagi aku ingin bilang, aku lebih leluasa menyampaikan sesuatu dengan tulisan. jadi, harap maklumilah bila racauanku kali ini panjang.
kau tahu? selain membaca dan menulis, aku suka juga membuat kerajinan. merajut, menganyam, berkreasi. aku suka berkebun, aku suka naik gunung, aku suka main alat musik, tapi tidak pernah berhasil memainkannya. kamu percaya aku pernah belajar main gitar? dan aku memang pernah belajar, meski tiga bulan lamanya aku hanya menambah kapal di tangan semakin tebal. aku hanya bisa satu kunci, kunci C dan itu mengesalkan. satu-satunya alat musik yang bisa aku mainkan dengan mahir adalah snaredrum. ya aku dulu anak drumband, Kapten. jadi, jika kamu nanti melihat aku sedang tidak baik hati, maka aku pasti akan menenggelamkan diri ke dalam hal-hal di atas, merajut salah satunya. tapi tidak untuk naik gunung sendirian, aku tetap butuh kamu untuk menemani. pun itu jika kamu mau dan juga suka. kalau kamu punya hal kesukaan? coba ceritakan?
/2/.
Kapten, mereka bilang aku itu orangnya sabar. sabar, pendengar itu potensiku kata mereka. meski tak jarang aku merasa seperti sering uring-uringan saat sedang ada banyak masalah. aku garis bawahi dua kata itu Kapten, biar jadi pengingat diriku bahwa ada kebaikan dari diri kita yang dilihat orang lain. ah, maksudku aku bisa percaya bahwa aku juga punya sisi baik. sisi baik yang Allah tampakkan sehingga membuat banyak orang nyaman bercerita kepadaku. itu bukan kebaikanku Kapten, aku yakin itu adalah hal-hal baik yang datang dari Allah. aku punya beberapa teman yang aku tak sadar mereka merasa nyaman bercerita kepadaku, mereka bilang mereka seperti menemukan telinga yang lebar jika bercerita kepadaku. beberapa di antara mereka bahkan adalah orang asing, teman maya, bahkan kita belum pernah bertemu. kamu tahu? aku heran, kenapa ini bisa terjadi. tapi mungkin itu cara Allah mempertemukan kita dengan orang-orang baik di berbagai belahan bumi ini.
lalu aku jadi berpikir, orang memang butuh didengar, sama seperti diriku yang kadang ingin didengar, bukan maksud mereka untuk berkeluh kesah, tapi untuk saling mengingatkan dalam kebaikan. lalu, mungkin Allah memang menganugerahkan rasa nyaman itu pada mereka, agar kita bisa saling membantu dan mengingatkan dalam hal kebaikan. minimal Allah menyentil diriku dengan cerita mereka, Allah ingin aku dan semua teman-teman itu belajar sabar dan bersyukur. untuk tidak larut dalam kesedihan, tidak berlebihan dalam kebahagiaan dan bersyukur untuk tiap keadaan. Allah ingin aku belajar untuk mendengarkan, mendengarkan orang lain, mendengarkan sekitar dan mendengarkan diri sendiri.
Allah punya tujuan menciptakan kita manusia ini di dunia kan, aku percaya jalan menuju Allah ada banyak macamnya. kalau sekarang kebaikan kecil yang bisa kita lakukan adalah menjadi pendengar, maka mungkin Allah sedang ingin kita berjalan lewat sini.
lagi-lagi, ini ladang belajar untuk ilmu sabar dan syukur.
nah, kan, tanpa sadar aku jadi memanggilmu beberapa kali dengan sebutan Kapten. gapapa kan ?
berawal dari hobi-hobi itu, mereka bilang aku juga kreatif, Kapten. mereka sering kagum (yang menurutku justru biasa saja?) karena aku belajar merajut benang dan tali kur hanya lewat youtube. yah, sebonek itu. hanya belajar lewat video online itu. hahaha. bahkan aku berencana belajar menjahit dengan online juga. konyol ga sih? tapi aku percaya, kalau aku berusaha pasti ada jalan. selama itu bisa dicoba, kenapa tidak? aku tidak akan menyerah dalam belajar.
/3/.
lalu aku ingin sedikit bercerita kepadamu tentang keluargaku. sederhana. itu kata yang aku ingat tiap kali ingat atau ditanya bagaimana keluargaku. kamu tahu? kami terbiasa hidup sederhana sedari dulu, meski kadang ada rezeki berlimpah tapi ibu mengajariku untuk berhemat, membeli barang-barang ketika butuh, meminta buku ketika perlu, menggunakan uang sebijak-bijaknya. “jangan dihambur-hamburkan untuk hal yang tidak berguna” begitu mungkin kira-kira pesan tersirat dari ibu dibalik ceramah beliau yang panjang. barangkali dari itu, aku belajar untuk hidup sederhana, untuk selalu bersabar (terhadap keinginan-keinginan yang menggoda), belajar bersyukur dengan apa yang dipunya, dan tidak iri dengan apa-apa yang tidak dipunya.
aku percaya bahwa, apa-apa yang ada di kita adalah terbaik untuk kita, apa-apa yang ada di orang lain adalah terbaik untuk orang lain, bukan untuk kita. masing-masing punya rejekinya.
dari keluarga ini juga aku belajar untuk punya daya juang yang kuat, sedari SMA aku belajar merantau, sekolah dengan mencari beasiswa agar tidak merepotkan orang tua yang sudah susah payah bekerja. kamu tahu? aku tidak tega meminta mereka tiap kali ada iuran ini dan itu.
lalu sekarang kembali terpikirkan, apa tujuan Allah melahirkan aku di tengah-tengah keluarga ini. ternyata setelah melewati puluhan tahun dari masa kecilku, hidup tidaklah mudah. banyak sekali godaannya. banyak sekali tantangannya. aku bersyukur telah dilahirkan di tengah-tengah keluarga kecil ini. keluarga yang teramat menyayangiku dan mengajarkanku banyak hal tentang kehidupan.
rasanya setiap kali mengenang semua itu, aku terharu. aku terharu dengan perjuangan mereka dahulu. rasanya cinta kasih mereka teramat besar bagiku, dan aku tetap tidak mampu membalasnya. kerap aku rindu mereka jika lama tidak pulang dan menuliskan kenangan-kenangan bersama mereka waktu aku kecil. lalu aku menangis. aku cengeng, ya. hahaha
/4/.
jika dalam waktu dekat ini kamu membaca ini, mungkin kamu sedang selingkaran pertemanan denganku. maka, mungkin kamu tahu seperti apa lingkunganku sekarang. lingkungan tinggal, lingkungan kerja, lingkar pertemananku juga. atau setidaknya kamu menemukan tulisan ini tercecer di halaman mesin pencari saat kamu entah sedang mencari apa.
jadi, selama ini aku tinggal di lingkungan yang kadang menyenangan tapi jauh di dalam lubuk hati juga bukan hal yang mudah. ada beberapa yang tidak sesuai dengan prinsip hati nurani, tapi lagi-lagi aku teringat temanku, hanif namanya, menyarankan, “bahwa kejujuranmu bisa jadi alasan untukmu memperbaiki sistem kerja di sana. tidak banyak orang jujur yang berada di posisimu.” setiap kali aku down dengan pekerjaanku, kalimat ini sedikit banyak membantuku untuk bangkit dan bersemangat lagi.
“belum saatnya berhenti.” kataku berulang kali.
barangkali ini juga rencana Allah meletakkanku di sini, di ‘meja’ ini, di lingkungan tempat tinggal sekarang. tidak ada yang bilang ini mudah, ke depan mungkin akan banyak tantangan. aku mau terus berjuang hingga Allah memilihkan jalan yang lebih baik lagi. sekarang aku hanya ingin me-nik-ma-ti. aku ingin bahagia dengan pilihan yang telah aku jalani.
/./
siapapun kamu, aku berdoa semoga kita sama-sama terus belajar untuk terus memperbaiki dan memantaskan diri. hingga kelak kita menjadi partner yang saling mengingatkan dalam hal kebaikan.
aku belum ingin mengakhiri surat ini, tapi ternyata sudah panjang sekali. mudah-mudahan kamu tidak kelelahan ketika membacanya.
jaga kesehatan ya, semoga kamu selalu dalam lindungan Allah.
salamku untukmu. :)
#nhw3#institut ibu profesional#ibuprofesional#ibuprofesional_surabayaraya2#iipsurabayaraya2#nicehomework3
11 notes
·
View notes
Text
NHW#3 Membangun Peradaban dari Dalam Rumah Kelas Matrikulasi IIP Batch 7
Bismillahirrahmanirrahim…
Tibalah waktunya untuk menyelesaikan tantangan NHW #3.
Sebagai seorang ibu yang baru memiliki 1 anak berumur 9bulan ini begitu banyak tantangan. Proses mengenali potensi diri sendiri dalam keluarga, proses mengenali pasangan, proses mengenali keluarga pasangan, proses menjadi istri dan ibu yang baik, dan proses2 yang lainnya. Proses itu yang harus kita jalani, kita hadapi, kita perjuangkan. Oleh karena itu butuh giat untuk belajar lagi dan lagi.
Melalui Komunitas Institut Ibu Profesional ini, Alhamdulillah saya dapat mempelajari banyak hal. Dengan telaten, fasil kami meng-coaching agar kami menemukan ide2 segar dalam menghadapi kehidupan ini. Semoga ini menjadi wasilah untuk kaluarga kami agar lebih produktif lagi, lebih bermanfaat untuk sesame dan tentunya lebih dekat dengan Rabb kami. Aamiinn…
Tantangan NHW #3 ini di bagi menjadi 4 bagian:
#Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki “alasan kuat” bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.#
Surat cinta sudah beres di buat dan sudah meluncur indah di tangan suami. Respon nya “ love you” wkwkwkkw. Setidaknya dua kata itu sudah membuatku berbunga2. Hehehe
#Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing#
Alhamdulillah, setelah menunggu kurang lebih 9bulan akhirnya Allah karuniakan kami seorang putra yang saat ini sudah berumur 9 bulan. Di usia pernikahan kami yang ke 2, hal ini merupakan anugrah yang luar biasa di berikan Allah kepada kami.
Singkat cerita, saya melahirkan SC karena Ketuban Pecah Dini atau istilahnya KPD.Seiring berjalannya waktu anak saya tumbuh begitu cepat. Namun tidak sejalan dengan gerakan motoriknya. Anak saya baru bisa tengkurap bolak balik di usia 7bulan. Dan saat ini belum bisa merangkak, namun sudah bisa “tritipan”.
Saya percaya Allah memberikan “kelebihan” untuk anak saya, tapi dengan kondisi yang demikian itu menjadikan saya harus lebih focus pada anak saya.
Di sisi lain, anak saya aktif sekali. Suka berteriak2 dan selalu menggerakkan badannya /joget kalo di “kudang”. Responsif dan “gampangan”.
#Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki#
Saat ini saya masih LDR dengan anak karena sesuatu hal. Sudah 3 bulan kami menjalani ini. Anak saya tidak Direct Breastfeeding sejak usia 2bulan, tapi masih ASIP hingga usia 9 bulan ini.
Dengan peristiwa ini, setidaknya saya belajar banyak hal. Pertama, intropeksi diri dalam kondisi puting yang sakit harus tetap dipaksakan untuk Direct Breastfeeding. Karena itu adalah awal mula kedekatan seorang ibu dan anak. Kedua, Karena working mom yang sering keliling kota hal ini menjadi pelajaran penting agar kita selalu bersyukur dalam kondisi apapun, termasuk ketika harus jadi mama emping.
Sebagai working mom yang sering keluar kota, saya mencoba untuk mebagi waktu sebaik mungkin. Mencoba untuk menghadirkan sajian sarapan untuk suami meski tidak setiap hari. Mengunjungi anak setidaknya 2x dalam seminggu itu sudah merupakan anugrah yang luar biasa bagi saya.
Dari sini saya akhirnya harus lebih disiplin dalam banyak hal. Membagi waktu untuk keluarga, ditempat kerja dan untuk belajar.
#Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? Adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini? #
Saya sementara tinggal bersama mertua dan adik ipar. Dengan kondisi yang ada, mertua saya tergolong introvert harus lebih banyak mengalah dan memahami keinginan beliau. Karena ibu terlalu lama bekerja sebagai TKW, secara kebiasan terhadap lingkungan tidak seperti pada umumnya orang desa. Intinya, kami anak2nya harus sering berkomunikasi.
Disisi lain, karena kondisi saya yang jarang di rumah menjadikan saya jarang sekali ikut kumpul2 dengan tetangga. Tapi tantangan yang harus kami hadapi sebenarnya ada pada adat dan kebiasaan lingkungan masyarakat kami yang masih menganut “kejawen”. Ada banyak yang perlu di edukasi pada masyarakatnya.
# Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, sekarang belajarlah memahami apa sebenarnya “peran spesifik keluarga” anda di muka bumi #
Insya Allah ini akan menjadi “lentera” untuk rencana2 kami selanjutnya. Semoga kami selalu diberikan kemudahan dalam menggapai cita kami. Aaamiin.
Alhamdulillah… Selesai.
4 notes
·
View notes
Text
Jalan Takdir
Hihi seperti lagu sherina, ya?
Tapi untuk menjawab 2 poin dari NHW #3 ini sepertinya lebih tepat menggunakan judul di atas. Karena takdir-Nya lah saya dengan segala potensi yang ada di dalamnya menjadi diri saya yang sekarang.
Seorang perempuan muda yang ditugaskan Allah untuk membersamai seorang lelaki penuntut ilmu yang kelak akan menjadi seorang 'Ulama.
Suami pernah berkata, saya terpilih menjadi istri dari seorang penuntut ilmu karena saya memiliki potensi itu. Untuk bersabar, menghadirkan ketenangan, memberi suntikan semangat. Tak semua perempuan memiliki potensi itu, untuk berjarak dengan yang tercinta dalam waktu lama, tentu merupakan hal yang berat.
Saya pun percaya, menikah, melipatgandakan potensi kebaikan.
Oleh karenanya, suami selalu membimbing saya untuk mendekat kepada Sang Khaliq. Suami pun terus menjadi sumber pemicu bagi saya untuk terus berubah menjadi lebih baik dan melakoni hidup ini untuk mencari ridho-Nya.
Semua perjalanan hidup ini menghadirkan kebermaknaan yang saling berkesinambungan. Saya yang sama sekali tidak tertarik menjadi guru, saat ini menjadi seorang guru yang amat mencintai anak didiknya.
Tempat saya mengajar, tak hanya sebagai sumber penghasilan. Dari sanalah saya berhijrah, mendekat kepada Allah. Dari sana jualah saya bertemu suami saya.
Cinta yang bersemi di bawah atap masjid.
Ya, saya merupakan salah satu perintis sekolah, yang mana pertama kali, belum ada gedung sekolah yang tampak, sehingga saya harus bekerja di kantor masjid. Sementara, suami adalah perantau yang tinggal di lantai 2 kantor masjid. Tak ada sapa, apalagi obrolan, karena kami saling menjaga satu sama lain. Hingga akhirnya kami terikat dalam sebuah akad di masjid yang menaungi kami.
Saya dan suami menjunjung tinggi ilmu dan amat meyakini manfaatnya. Selain ibadah, potensi kebaikan itu juga kami salurkan dan kami gantungkan cita-cita untuk dapat memperbaiki sistem pendidikan di yayasan tempat saya mengajar.
Ya, inilah maksud Allah. Memasukan hidayah dalam hatiku, membelokkan jalan hidupku, mempertemukanku dengan penuntut ilmu, agar aku dan suamiku dapat bersama-sama membangun peradaban dengan landasan Alquran dan Sunnah.
1 note
·
View note
Text
MIIPB5 : NHW #3
Bismillah Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu.
Alhamdulillah Nice Home Work #3 dipekan ketiga berhasil dikerjakan tepat waktu. Meskipun ternyata pengerjaannya masih sama dengan pekan lalu, yakni dapat berhasil dikumpulkan H-1 sebelum deadline. haha.
Sebenarnya ketika NHW rilis dihari rabu pagi, rabu siangnya sudah mulai mencicil untuk dikerjakan. Namun proses pengerjaan NHW kali ini dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Seperti yang sudah dituliskan pada aliran rasa di post sebelumnya, NHW #3 ini tak hanya melibatkan perasaan, namun perenungan serta pencarian jawaban atas tanda-tanda yang hadir disekitar kita. Berupaya untuk membaca pesan cinta dari-Nya atas apa-apa yang melekat pada diri kita. Selain itu tak lupa melibatkan suami dalam pengerjaan NHW #3 ini.
Masya Allah, semoga dimampukan untuk istiqomah sampai pekan ke #9. Semoga hasil proses belajar disetiap pekannya tak hanya melahirkan pengetahuan saja, namun dapat membawa keberkahan dalam kehidupan. Serta menjadikan pribadi yang terus bertumbuh bersama keluarga kecil yang hendak dibangun.
Salam, @tulisdulu.
4 notes
·
View notes
Text
NHW #3 Membangun Peradaban
Judulnya berat banget ya Allah... Hahaha 😂 Seakan betul2 masa depan bangsa ini bermula dari tanganku. Pantes ga sih? *langsung ngaca
Bermula dari SURAT CINTA untuk suami.
Ini agak menggalaukan sebenarnya, kami terbiasa c gombal2an ga jelas, saling merayu ala Dilan yang lagi hits. Tapi biasanya akan diakhiri dengan gelak tawa, karena ketidakjelasan yang merajalela. Hahahaa 😂 jadi kalo sekarang disuruh bikin surat cinta, itu susah banget buat saya. Rasanya lebih enak membahas grafik2 analisa AAS ketimbang menyuarakan isi hati untukmu duhai Cinta. Intinya sih, saya lebih suka ngomong langsung sama beliau.
Dan terjadilah... *Halah
Dan benerkaaan.... Reaksinya cool dan senyum2 ga jelas, padahal saya udah pasang wajah serius penuh misteri 🤔
Dan ujungnya, kami ngobrol santai dan sama2 berkomitmen, bahwa rumah tangga yang kami bangun, ya milik kami, kapal ini ya dititipin sama Allah buat kami. Badainya kami yang harus handle biar laju kapal tetap stabil, semilir angin sejuknya ya kami yang mensyukuri dan menikmati agar angin sejuk itu betah berlama2 di kapal kami.
Sesekali melihat kapal lain, tak salah. Sebagai bahan percontohan: ambil yang baik, seleksi yang kurang baik. Tapi bukan berarti membandingkan kapal kami dengan kapal sebelah. Ibarat pepatah berujar, rumput tetangga lebih hijau. Kami bertekad untuk menjadikan rumput di kapal kami lebih hijau dibanding rumput di kapal tetangga. Bukan! Bukan dari sudut pandang oranglain, tapi lebih hijau buat kami sendiri.
Berlanjut dengan MENGGALI POTENSI DIRI DAN KENAPA ALLAH MENAKDIRKAN SAYA UNTUK SI CINTA,
Hemm... Kalo ditanya potensi, lumayan c, hahaha
Saya pandai mengingat jalan, walaupun itu jalanan yang baru saya lewati. Itu melengkapi si Cinta yang sering lupa jalan, kalo kami lagi putar2 ga jelas.
Si Cinta tu pandai mengorganisasikan sesuatu sampai rapiiiiiiih banget. Melengkapi saya yang ga bisa liat barang rapi, hahahaha. Saya hobi menata barang agar mudah dijangkau, bukan agar rapi. Nah kaaan...
Saya suka sekali bermain dengan detail, jadi kalo melihat masalah langsung ke detail, sampai kadang lupa gambaran globalnya. Karena itu, suka merasa rumiiiit banget masalahnya. Alhamdulillah Allah baik banget memberikan pendamping sekeren si Cinta. Beliau akan menarik tangan saya, untuk mundur agar bisa melihat masalah dari jarak agak jauh, biar keliatan pandangan globalnya, jadi tau jalan biar sampe kesitu tu gimana.
Itu adalah salah tiganya ya... Kalo dijabarkan semua, bisa2 karakter postingnya habis, sebelum tugas selese ditulis.
Intinya adalah, saling melengkapi, saling menutupi yang tak tertutup, menghias yang masih terlalu polos, hingga hadist yang menyatakan, pasanganmu adalah pakaian untukmu, betul2 terwujud, In syaa Allah.
Lalu, lanjut ke... LINGKUNGAN.
Sebenernya lingkungan tempat kami tinggal, oke oke aja sih, aman terkendali, in syaa Allah. Namun pertama diboyong kesini, yang pertama terfikir adalah, "waduh gue ga bisa belanja" hahahahaa 😂 karena disini ga ada mall, kawan 😋 ga ada ace h*rdware, ga ada inf*rma, yang ada hanya departemen store, macam y*gya dan gia*t 😂. Bioskop pun tak ada! Karena saya biasa tinggal di Bandung dan Bogor, maka ini agak membingungkan ya. Hahaha
Begitu juga dengan masalah pendidikan, disini sulit bagi saya menemukan kursus jahit yang gurunya wanita dan tempatnya mudah diakses. Sulit untuk saya menambah2 ilmu/kajian. Tapi alhamdulillah nya, dengan kepepet macam itu, saya jadi mencari2 ternyata banyak ya kajian/kuliah/les online yang bisa diikuti. Dan yang lebih Alhamdulillah lagi, dengan mengikuti 7kelas online, dan selalu ada tugasnya, suami saya oke oke saja untuk berbagi waktu dengan tugas2 itu. Malah kadang ikut membantu, hehehe.
Intinya, dimanapun kita berada, Bagaimana pun kondisi yang kita alami, bersyukur itu yang penting ya.
Yuk selalu bersyukur 😍
1 note
·
View note
Conversation
Nice Homework #3: Membangun peradaban dari Dalam Rumah
Minggu ini sedikit menegangkan ngerjain Nice Homework #3 nya IIP. Kenapa? Karena selain materinya adalah Membangun Peradaban dari Dalam Rumah, terselip di dalamnya tugas yang Maha Penting bagi seluruh pasangan menikah baik yang baru maupun lama, yaitu, nulis surat cinta! Omagad, gimana gak geli-geli gimana gitu.. haha.. Anyway, tugas kali ini saya dapet pertanyaan yang belum saya jawab (lagi) di grup IIP Batch 4.
Jadi, apa sih yang bisa diciptakan dari dalam rumah?
Denger pertanyaan begini yang ada dipikiran saya adalah dari rumah kita bisa melahirkan generasi yang hebat dan unggul. Selain itu, kita (ibu) memegang kendali penuh atas pendidikan terhadap anak-anak dengan izin bapak presiden alias suami. Karena sebuah peradaban nggak mungkin ada kalau nggak ada seorang ibu yang mendidik anaknya hingga ia jad dewasa dan memiliki pengetahuan akan apa yang terjadi disekitarnya. Sgitunya ya peran ibu? Saya baru memahami saat sekarang saya merasakan jadi seorang ibu.
Omong-omong soal membangun peradaban dari rumah, ternyata, hal itu nggak bisa diwujudkan secara sepihak aja saat kita menikah. Adapun beberapa langkah yang harus kita lalui waktu kita mebangunnya, diantaranya:
1. Temukan Potensi unik kita dan pasangan
2. Lihat kkeunikan positif dari diri kita
3. Lihat Potensi anak-anak kita
4. lihat lingkungan sekitar kita.
Nah, setelah semuanya dapat terjawab barulah kita bisa bersama menyusun peradaban seperti apa yang akan kita bangun bersama suami. Karena, antara pekerjaan, berkaya, dan mendidik anak adalah suatu kesatuan yang berintegrasi satu sama lainnya.
Tugas NHW #3 ini justru bikin deg-degan karena perlu kita ingat bersama, membutuhkan kerjasama bilateral yang nyata, hahaha.. kaya apaan aja. Eh tapi beneran! Nih tugasnya...
a. Jatuh cintalah lagi pada suami Anda, buatlah surat cinta yg membuat Anda memilihnya sebagai ayah bagi anak-anak Anda. Berikan padanya dan lihatlah responnya.
Untuk hal ini, jangan tanya saya dan dia ya? Surat cintanya ada deh... tapi via watsap, karena kebetulan saya di Bandung dan dia sehari-hari kerja di Cilegon, LDM? Ya. Katemunya seminggu sekali, dan udah lewat deadline NHW ini kalo nunggu lihat wajahnya saat baca surat cinta. Hahaha...
If you treat each other like you did in the beginning, there will never be an end. (Emily Norris on her Youtube channel.
Dari awal kita nggak pernah bikin surat cinta satu sama lain, but we do treat each other like when we first met. Ada perasaan malu waktu saya chat suami tadi subuh habis sahur. Dan tahukah apa responnya...
Me: *nulis surat cinta singkat on watsap*
typing...
ngarep apa gitu balesannya, haha.. dim!
Hubby: ini ngetik emojinya dimana ya?
(dia baru ganti HP dan belum di set, gubrak! Hahaha.. tapi jawaban ini memang... hmmm.. sudah kuduga...) chat tentang munculin emoji di HP dia berlanjut,
typing... dim!
Hubby: Pasti kamu expect yang lain pas aku typing, hehehe
Me: Hahaha
Hubby: Gak ada ay, yg mana
Me: Setting - General - Keyboard - Keyboard edit atau add new keyboard
Hubby: Oooh harus disetting dulu y
typing... dim!
Hubby: XOXO
Me: hahaha.. makasih ya ay, aku udah dapet balesan surat cinta aku XOXO
Dan.. tiba-tiba ada chat lain masuk,
Hubby: Lupa aku mau bilang sama kamu, kamu jangan khawatir ya kalau aku jarang posting di medsos tentang kita. Krn aku bukan orang spt itu. Perasaanku sama km dan Hanum gak akan berkurang sedikitpun, dan ak gk perlu publik tau. Ckp kamu dan hanum yg merasakan.
Terus aku? Ya melting laaah.. hehehe... coba aja pulangnya hari ini... hahaha...
b. Lihatlah anak-anak Anda, tuliskan potensi mereka masing-masing.
Hanum masih kecil banget tapi aku lihat dia berpotensi jadi easy kid. Artinya, kalau di bukunya Anti Panik, easy kid itu punya pola makan, tidur, dan buang air yang teratur Selain itu, ia juga cepat beradaptasi dengan lingkungan, makanan, dan orang baru. Juga, ketika frustasi akan cepat ditenangkan. Aamiin.. semoga sampe besarnya juga gitu kaya ibu dan ayahnya. Hehehe..
c. Lihatlah diri Anda, silakan cari kekuatan pada diri Anda. lalu, lihat kembali suami dan anak-anak Anda, bacalah kehendak Allah, mengapa Anda dihadirkan ditengah-tengah keluarga dengan potensi yang Anda miliki.
Mungkin, I was born to be a tough leader dan happy -all-the-time- person. Pernah satu waktu saya mengalami kemunduran diri yang begitu pesat, tapi nggak lama saya bisa bangkit lagi dan tetap bahagia. Ditinggal kedua orang tua saat remaja membuat saya harus jadi kakak yang kuat dan memimpin adik saya. Saya juga harus lekas bangkit agar adik juga ikut semangat dalam menjalani kehidupannya. Alhamdulillah, dengan adanya sikap positif ini sebagai tough leader, saya bisa ada diantara adik, suami dan anak saya. Saya juga ingin tetap sehat dan melihat Hanum tumbuh dewasa hingga saya menjadi nenek dan uyut bagi anak cucu saya. Yes, I was born to be a tough leader (sekarang leadernya suami, saya leadernya Hanum hihi..) and a happy person.
d. Lihat lingkungan sekitar Anda, tantangan apa saja yang ada di depan Anda? Adakah Anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga Anda dihadirkan disini?
Pada awal pernikahan, saya sempat tinggal berdua dengan suami di Cilegon. Tetangga tidak terlalu kenal, sibuk masing-masing. Tapi diantara mereka, saya belajar berinteraksi dengan orang di lingkungan yang sama sekali saya tidak kenali. Ditambah lagi saat itu saya sudah tidak bekerja. Jadi, lebih banyak belajar mandiri dan menyesuaikan dengan lingkungan.
Sekarang saya tinggal di Bandung, tantangannya justru berbeda. Di tempat yang banyak keluarga kami, saya justru harus belajar tetap mandiri. Karena kecenderungan saat ini, jika seorang anak perempuan yang sudah menikah dan tinggal dekat dengan keluarga adalah mereka cenderung lebih mengandalkan keluarga ketimbang menjalankan sendiri. Selain itu, keluarga kecil kami juga harus menunjukkan bahwa kami dapat bertumbuh dan bergerak bersama serta menjadi contoh bahwa orang tua adalah satu tim agen perubahan dan peradaban bagi keluarga mereka. Pernikahan kan sesuatu yang dinamis, maka baik kita sebagai pasangan, maupun sebagai orang tua seharusnya selalu belajar untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan. dan saya ingin, ini menginspirasi pasangan muda maupun pasangan yang telah lama menikah, bahwa menikah bukan semata-mata bertahan bersama tapi berjalan bersama dan saling menerima perubahan.
Waaaah, alhamdulillah ya... Akhirnya berlalu juga proses merenung lama dalam kesendirian. Hahaha.. Mungkin cukup segitu dulu NHW #3 saya, semoga bisa menginspirasi diri saya sendiri untuk menjadi diri yang lebih baik.
Salam for the better version of me.
See you again on the upcoming posts. XOXO
1 note
·
View note
Text
NiceHomeWork #3
“Membangun Peradaban dari Dalam Rumah ”
Tidak pernah terpikirkan sebelumnya membuat surat cinta untuk suami. Hingga kali ini mendapat tugas nhw#3 yang menyuruh kita untuk membuat surat cinta bagi suami kita. Cukup bingung saat membuatnya karena ini pertama kalinya saya memberikan surat cinta bagi suami dan perdana juga saya membuat surat cinta untuk laki-laki 😊.
Jumat subuh itu saya selipkan surat cinta di dalam laptop suami, dan setelah itu perasaan saya dag dig dug menunggu respon dari suami yang sudah berangkat ke kantor tanpa tahu ada surat terselip di dalam tas nya. 😁
Hihhihi panjang memang suratnyaa, banyak yang ingin diungkapkan setelah sekian lama terpendam hehehe.
Tik.. tok.. Tik.. Tok.. Dan finally jam 10 saya buka WA ada chat dari suami (sewaktu mau buka pun malu sendiri takut dibilang lebay oleh suami tapi ternyata responnya di luar dugaan, suami bahagia. Dan ketika malam hari beliau pulang, langsung memeluk sambil tersenyum-senyum 🙌.
Bahagia, lega campur aduk.. Aaah benar-benar mengikuti kelas matrikulasi di IIP ini membuat kita melakukan hal-hal luar biasa yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Alhamdulillah saat ini kami telah dititipi oleh Allah SWT 2 orang anak yang luar biasa bagi kami. Anak perempuan pertama kami bernama Ara, dia adalah seorang anak yang lincah, periang, tapi sedikit pemalu. Ara sangat menyukai dunia kesenian, menari, menggambar, menyanyi adalah kegemarannya. Ara yang saat ini berumur 5 tahun sebentar lagi sudah akan khatam Al Qur'an dan sudah mulai menghafal juz 30. Tentu kami sebagai orang tua tidak menyia-nyiakan hal ini, kami berusaha memasukkan Ara ke tk tahfidz dan membantunya mengaji setiap hari. Mengenai kegemarannya menari, karena ayahnya tidak begitu menyukai tarian yang kurang sesuai dengan budaya islam, Ara diarahkan ke seni beladiri taekwondo agar kelak potensi yang dia miliki bisa tersalurkan dengan benar.
Anak kedua kami laki-laki dan bernama Wira. Dia adalah seorang anak yang lincah, tangkas, dan pemberani. Di usianya yang saat ini baru menginjak 19 bulan, dia sudah berani untuk bermain dengan teman-teman sekitar rumah yang berumur di atas 5tahun. Wira juga anak yang mandiri, untuk makan dan minum pun dia lebih suka melakukannya sendiri meskipun masih tahap belajar. Dengan kegesitan dan kelincahannya, kelak jika sudah cukup umurnya Wira akan kami perkenalkan juga ilmu beladiri seperti kakaknya, Ara.
Ketika saya mencoba melihat potensi yang ada pada anak-anak saya, saya pun berpikir potensi apa yang ada dalam diri saya. Kuliah di bidang Akuntansi dan bergelar S.E tidak serta merta membuat saya pintar mengatur keuangan. Justru saya sedikit lebih bisa mengatur organisasi, pernah ikut organisasi membuat saya hobi mengatur event atau acara. Saya pun suka berjualan, memasak kue meskipun masih belum mahir dan berencana berbisnis kue juga kedepannya, serta membuat kerajinan decoupage untuk dipakai sendiri maupun dijual.
Allah SWT mempersatukan saya dan suami, serta memberikan amanah Ara dan Wira mungkin agar kami bisa saling melengkapi. Saya dihadirkan dalam keluarga ini mungkin agar saya bisa mengatur dan membawa keluarga ini menjadi keluarga yang amanah dan bahagia tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat kelak agar kami bisa bersama memiliki tiket menuju surga Allah. Amiin Allahuma Amiin..
Saat ini kami sekeluarga tinggal di komplek tni au Bogor, kami baru sekitar 2tahun pindah ke sini. Kehidupan kami yang berpindah-pindah tempat membuat kami mempunyai tantangan tersendiri yaitu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tetangga sekitar. Alhamdulillah saya sudah mulai akrab dan mengenal tetangga sekitar serta mulai aktif mengikuti kegiatan komplek. Awalnya kami merasa kecewa dipindah ke Bogor karena keinginan kami adalah tinggal di Jawa Tengah dekat dengan orang tua. Tetapi sekarang setelah kami pikirkan kembali, kami menyadari bahwa inilah jalan terbaik yang dipilihkan Allah untuk keluarga kami.
0 notes
Text
NHW #3 : Membangun Peradaban dari dalam Rumah
Bismillaah, hello tumblr!
Yup setelah salah memposting NHW #2 di blog lalalala, kali ini saya pastikan tidak salah memposting lagi.
Yup masih dalam rangka mengejar dateline NHW #4. Semoga dicukupkan waktu.
*Tulisan ini dibuat secara buru-buru. Jangan ditiru. Yang di kemudian hari akan saya revisi saat gelombang tenang.*
1. Surat jatuh cinta dan respon Mas
Untuk edisi khusus jatuh cinta lagi dalam rangka mengerjakan NHW, jelas belum saya lakukan. Namun menulis surat cinta sudah menjadi kebiasaan, semoga Mas tidak bosan. Iya, saya membiasakan menulis surat cinta agar..... saya bisa dapat balasan surat! Pamrih sekali ya saya sebagai istri huhu. Tapi nggapapa. Coba terus dan coba saja sampai suami luluh untuk membalas.
Kalau balasannya senyam-senyum sepanjang hari, alhamdulillah sudah lihat, atau tiba-tiba pulang dari kantor bawa makanan kesukaan atau malamnya jadi lebih hangat saat bercerita, alhamdulillah juga sudah merasakan. Sparks Joy sekali suami saya ketika saya gombali dengan surat cinta mendadak (yang sering(?)).
2. Lihat anak-anak
Langsung elus-elus perut. Belum tau, hehe. Bismillaah.
3. Potensi saya. Alasan saya di keluarga muda ini.
Potensi saya yang sangat terlalu kelihatan dari sebelum nikah dan sampai menikah ini adalah saya kelewat ceria. Iya. Ceria. Bagi saya itu sebuah potensi.
Saya dianugerahi Allah keluarga--Mas yang terlampau cool. Tepat seperti bayangan saya di novel yang dulu pernah saya baca, namun ternyata sifat cool yang saya kira keren pada masanya, saya sedikit menyesalinya setelah menikah. Tapi, kita tidak boleh banyak menyesal atas apa yang pernah kita inginkan, kan? Jadi saya menerima ke-cool-an Mas dengan cinta (uhuk) .
Mungkin, Allah berkehendak kami menjadi pasangan yang saling melengkapi. Baru satu potensi. Semoga setelah ini bisa dilengkapi. Hehe.
4. Tantangan di lingkungan kami.
Berbicara tentang tantangan di lingkungan kami, saya sebagai istri merasakan bahwa tantangan terbesar di lingkungan kami adalah diri kami sendiri.
Kami merasa belum bisa berbaur meski ingin dan meski berusaha karena kami belum konsisten berusaha untuk menyatu bersama lingkungan. Usaha dan kekonsistenan kami belum seimbang, kami lebih menyukai di dalam rumah, meski sedang bosan.
Target saya adalah, saya ingin lebih berbaur dan menganggap bahwa lingkungan tempat tinggal merupakan bagian penting dalam kehidupan kami.
Keluarga muda kami berada di sini mungkin karena Allah ingin menunjukkan bahwa tempat tinggal itu bukan hanya rumah kita sendiri saja, namun ada tetangga di mana kami wajib bersilaturahmi..
Bismillaah..
Semangaaaaaat
0 notes
Text
COC (Code of Conduct) #NHW2
COC (Code of Conduct) #NHW2
#NHW3 kali ini, kami diminta untuk berdisuksi kembali dengan para pengurus regional terkait COC Ibu Profesional alias Code of Conduct yang digunakan sebagai petunjuk sekaligus pedoman kita berprilaku sebagai member, pengurus, dan peserta yang akan memasuki IP. Seperti yang sudah disebutkan pada NHW sebelumnya, dalam menjalankan sebuah komunitas tentunya segala macam tantangan tidak dapat…
View On WordPress
0 notes
Text
Menerka Misi Rahasia Hidup dari Allah SWT
Saat ini saya masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk memantaskan diri demi mendapatkan jodoh yang baik menurut-Nya. Jika saya melihat kekuatan potensi dalam diri saya, saya adalah orang yang selalu berusaha untuk belajar, belajar, dan belajar agar bisa memberikan kebermanfaatan untuk banyak orang.
Saya terlahir dari keluarga yang selalu mendukung saya untuk keluar dari zona nyaman saya sendiri. Saya sungguh bersyukur terdidik dari lingkungan yang berani untuk keluar dari zona nyaman, Bagi saya, keluar dari zona nyaman berarti membuat zona-zona nyaman yang baru. Keluar dari zona nyaman berarti mau dan mampu untuk menantang diri sendiri menjadi lebih baik dan berkualitas.
"Janganlah kamu bersikap lemah. Dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman." (QS. Ali Imran: 139)
Selama ini saya merasakan bahwa Allah SWT sungguh baik kepada saya. Allah telah memberikan berbagai skenario terbaik untuk kehidupan saya. Dari kecil hingga saat ini, Ia memberikan berbagai pelajaran kehidupan yang sungguh bermakna. Ia membuat diri ini menjadi lebih kuat dan tegar atas berbagai hadiah cobaan dan sakit yang telah diberikan, Alhamdulillah.
Saat ini saya tinggal di lingkungan pondok pesantren. Saya mendidik para mujahid mujahidah calon pemimpin masa depan. Saya sungguh bersyukur kepada Allah atas nikmat dan anugrah lingkungan islami yang terlah diberikan olehNya. Disini saya sebagai pendidik, merasa sangat beruntung karena diberikan kesempatan untuk latihan mendidik anak-anak. Saya belajar banyak hal disini untuk menjadi ibu yang shalihah nan profesional. Dari sinilah, saya semakin terpacu dan bersamangat untuk terus menjadi lebih baik, Alhamdulillah.
Tulisan ini dipersembahkan untuk NHW #3 tentang Membangun Peradaban dari Dalam Rumah.
0 notes
Photo
Finally, setelah berhasil mengumpulkan keping demi keping yang tercecer, puzzle mengenai misi kehidupan dan misi keluarga yang sesuai kehendakNYA mulai bisa nampak utuh. Tentunya masih perlu banyak diskusi dan evaluasi hingga gambaran yang masih samar bisa tercetak dengan jelas. http://www.maritaningtyas.com/2017/06/nhw-3-membangun-peradaban-dari-dalam-rumah.html How bout you, pals? Sudah menemukan tujuan spesifikmu mengapa Allah turunkan ke dunia? #bloggerlife #bloggerreview #lifestyleblogger #bloggerindo #nhw3 #kelasmatrikulasiiip #parentingblogger #motherhood #marriage - #regrann
#motherhood#lifestyleblogger#bloggerindo#kelasmatrikulasiiip#bloggerreview#marriage#bloggerlife#parentingblogger#nhw3#regrann
0 notes
Text
Surat Cinta Untuk Suami
Melihat tanggapan ibu ibu pembelajar di IIP mengenai NHW #3 ini hampir sama rata, kebanyakan menghadirkan rasa haru biru dalam prosesnya. Sementara, saya sendiri, di usia pernikahan yang menginjak bulan ke-4, dengan 3 bulan hubungan jarak jauh, merasa tidak terlalu banyak kendala dalam membuat surat cinta, bahkan suami bilang,
"isi chat kamu juga semuanya surat cinta"😂
Hubungan jarak jauh membuat komunikasi saya dan suami selalu berbentuk virtual. Jarak jauh yang tidak terlalu jauh, hanya Indonesia-Sudan😁 Oleh karenanya, saya yang memang sedari dulu senang menulis, kerap mengirimkan surat cinta-surat cinta kepada suami secara tiba tiba melalui pesan whatsapp.
Kami adalah dua insan yang memutuskan untuk berakad hanya dalam jangka waktu kurang dari satu bulan. Sehingga, taaruf yang sebenarnya terjadi di awal pernikahan. Kami baru benar-benar mengenal satu sama lain pada satu-dua bulan pertama. Mengenali ciri apabila dia sedang kesal, mengenali cara mengobati rasa kesalnya. Semua kami mulai dari nol.
Surat cinta kali ini diawali dengan tumpukan rasa syukur atas segala nikmat yang Allah berikan berupa rezeki seorang lelaki shaleh yang siap membersamai hijrah ini. Hingga tak terasa surat cinta itu terus terisi dengan kebaikan-kebaikan suami, kata-kata sanjungan, motivasi untuk menghadapi jarak, hingga ditutup dengan ungkapan rasa cinta yang amat besar, tak menyangka, inilah balasan suami terhadap surat cinta saya
0 notes
Photo
Jika Engkau Menjadi.. Jika engkau menjadi seorang Istri.. Jatuh cintalah lagi pada suami anda karena hakikatnya sebuah pernikahan ialah jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama. Ingatlah apa saja dalam diri pasanganmu yang membuatmu jatuh cinta padanya, apresiasi hal-hal baik yang selama ini dia lakukan. Jika ia salah, kalau perlu nasihati dia tanpa menggurui dan tanpa harus mengubah dirinya menjadi sosok lain yang kau inginkan. Ungkapkan kembali rasa cinta anda padanya, lalu lihatlah respon yang dia berikan.. Sesekali berikan surat cintamu padanya, atau bingkisan manis sederhana namun penuh cinta.. Tahaddu tahabbu, saling memberi hadiahlah maka kalian akan saling mencintai.. Alhamdulillah aku sudah melakukannya, dan ternyata.. suamiku responnya biasa aja.. hehe, gapapa.. dapet respon begitu, aku udah biasa.. Menyerah? Nggak dong.. Coba lagi? Yup, pastinyaa 😀 Jika engkau menjadi seorang Ibu.. Kuucapkan selamat atas kerja kerasmu, atas setiap lelahmu, semoga pahala mengalir padamu.. Ibu, setelah seharian penuh beraktivitas, saatnya malam hari beristirahat melepas penat.. Sejenak sebelum terlelap, pandanglah wajah polos anak, sambil mengingat tingkah polahnya seharian ini, lalu berpikir potensi apa yang ada pada anak anda.. Anakku yang masih bayi berusia 4 bulan, memang belum bisa terbaca jelas apa saja potensi terpendamnya.. Alhamdulillah selama ini yang tampak nyata ialah kemurahan senyumnya mampu membahagiakan orang-orang disekeliling yang melihatnya.. Suara ocehannya, tingkah polahnya dan ceriwisnya si kecil mampu menghidupkan suasana dan meramaikan hati yang sepi. Nantinya, entah akan menjadi dokter seperti ibunya atau insinyur mengikuti jejak ayahnya, atau mungkin bukan keduanya.. Bagaimanapun, insyaAllah kedepannya aku akan tetap setia menemani dan membimbing si kecil menemukan potensinya, tanpa perlu memaksakan ini itu, dan biarlah segala sesuatunya berjalan sesuai kehendak Allah.. Jika engkau menjadi anggota di sebuah keluarga.. Pertama, bersyukurlah jika anda dilahirkan di keluarga Muslim. Saya bersyukur dilahirkan di tengah keluarga Muslim yang Hanif. Semakin bersyukur saat saya SMA dan mulai mengaji mengenal sunnah, kemudian perlahan tapi pasti mulai diikuti dan didukung oleh keluarga tercinta.. Nikmat hidayah dan mengenal sunnah ini amatlah berharga dan berpengaruh besar dalam hidup saya maupun keluarga.. Terasa sekali perubahan suasana dan akhlak masing-masing anggota keluarga sejak sebelum dan sesudah mengenal sunnah.. Dan ini menjadi motivasi saya untuk terus menuntut ilmu agama, karena sedikit banyak, anggota keluarga saya akan bertanya kepada saya yang dianggapnya lebih tahu dari mereka, padahal nyatanya belum tentu. Allahu a'lam.. Kedua, bersyukurlah jika keluarga anda diberi kenikmatan berupa kesehatan. Alhamdulillah, dengan izin Allah, sampai sekarang semua anggota keluarga saya diberi kesehatan dan keselamatan.. Sedikit cerita, kedua orang tua saya guru, adik saya masih sekolah, dan keluarga besar saya mayoritas masih awam dibidang kesehatan. Dulu saat kelas 3 SMA, saya benar-benar blank dengan pilihan jurusan yang akan kutekuni. Namun ternyata Allah memilihkan kedokteran untuk saya, hingga kini sebagai satu-satunya dokter di keluarga saya, saya memiliki tanggungjawab dan beban yang cukup besar. Harus cerewet saat ada keluarga yang bertanya tentang kesehatan dan harus lebih sigap serta perhatian jika ada keluarga yang qadarullah sakit. Ketiga, bersyukurlah jika suasana rumah anda bagaikan surga dunia, yaitu sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga pastinya tidak akan pernah lepas dari masalah. Urusan dengan orang tua, suami, anak dan saudara-saudari ada kalanya menimbulkan konflik. Alhamdulillah Allah mengaruniai saya sifat plegmatis melankolis, lebih demokratis dan sabar sehingga cenderung bisa menghindari konflik. Sedikit banyak sikap saya ini bisa meredam atau minimalnya mengimbangi jika sedang terjadi suasana panas di tengah-tengah keluarga. Jika engkau menjadi makhluk sosial yang tinggal di masyarakat.. Berterimakasihlah kepada para tetanggamu yang baik hati dan tidak mendzalimimu.. Berterimakasih tidak melulu harus dengan ucapan, lebih penting lagi jika diungkapkan dengan perbuatan.. Dengan memberikan kontribusi nyata kepada lingkungan di sekitar anda, bersama keluarga kecil anda, membangun peradaban bangsa yang lebih baik, biidznillah. Sampai saat ini memang belum ada realisasi apapun dari keluarga kecil saya dalam masyarakat.. Mungkin sekarang baru sebatas sosialisasi dan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan kewajiban dan kemampuan saya sebagai dokter.. Ingin sebenarnya mengadakan kajian keagamaan sesuai sunnah, di masjid di lingkungan rumah.. Ingin berwirausaha sambil menciptakan lapangan kerja baru sekaligus ada muatan dakwahnya.. dan rencana-rencana lainnya yang semoga tidak hanya berakhir sebagai angan belaka.. bismillah, semoga Allah mudahkan, revolusi tahun 2017 ini.. insyaAllah.. ❤ Yogyakarta, 3 Juni 2017 @baitiy jannatiy ❤
0 notes
Text
Refleksi NHW #3 : Surat Cinta
Refleksi NHW #3 : Surat Cinta
Dear my calon suami, apa kabarmu dan kabar keluargamu, Mas? –pertanyaan ini kuajukan sebelum menjadi ‘apa kabar kita dan keluarga kita’? Hehe- Semoga sehat dan selalu dalam lindungan Allah. Aamiin. Dear mas calon suami, entah berapa pekan atau beberapa bulan atau tahun (?), kita akan bertemu dalam status yang halal. Selama rentang waktu ini, tetap jaga hati, jaga pikiran dan jaga diri ya mas.…
View On WordPress
0 notes
Text
Ongoing Missions
Jika setiap penciptaan tak pernah bermakna kesia-siaan maka jelaslah sudah setiap apa yang diciptakan selalu memiliki maksud yang tak terelakkan. Pertanyaannya, apakah kita tlah mengetahui misi apa yang disematkan dalam dada?
#NiceHomework3
Memasuki pekan ketiga remedial matrikulasi. Sama seperti kelas awal dulu (kelas matrikulasi reguler), sama-sama berasa otakku seperti disuruh berpikir keras. Pertama, tugas membuat surat cinta (ini cinta nya sama siapa). Alhamdulillah done dengan segala keterbatasan kata-kata (check: http://wahzua.tumblr.com/.../1527987.../untukmu-calon-imamku). Kedua, tugas menemukan potensi diri dan misi spesifik (sampe mau tidur pun kepikiran, misi apa ya). Ya Qadarullah, dengan segala ucapan pujian yang tertuju hanya pada Allah. Semoga tulisan ini mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan di poin b, c, d.
Hanya Allah lah yang memberi petunjuk, dan hanya Allah lah yang memberi kekuatan atas segala penatnya masalah dan sulitnya pencapaian cita-cita. Semoga kita termasuk mereka yang senantiasa bersemangat mempelajari dan mengamalkan setiap ilmu dari-Nya (sudah tahukan apa definisi ilmu?)
Bicara cinta adalah bicara tentang pembuktian yang dipaksa muncul pada realita, sedangkan cinta itu sendiri meminta segenap rasa hingga akhir tutup usia. Sebab cinta kepada-Nya memiliki akhir yang indah luar biasa,namun juga meminta perjuangan yang tak kalah luar biasanya.
A. STRENGTH
Bahkan seekor semut yang berukuran sangat minimalis pun memiliki sebuah potensi untuk bertahan hidup, bermasyarakat, hingga potensi memuji kekuasaan sang Khaliq. Lantas bagaimana mungkin sesosok manusia dengan penciptaannya yang paling sempurna lahir tanpa adanya suatu potensi kekuatan? Saya merenungi atas kata-kata yang tiba-tiba terlintas dipikiran ini. Iya ya, g mungkinlah saya terlahir tanpa adanya bekal kekuatan.
Seringkali saya mencari, mengikuti berbagai macam assesement test, mulai dari emosi, mental hingga fisik sudah saya lakoni. Alhasil, saya sepakat juga dengan beberapa pendapat mereka. dari salah satu hasil tes dikatakan, potensi kekuatan saya adalah sebagai arranger, designer, educator, safekeeper, strategist,synthesizer. Well, saya sepakat kecuali potensi yang kedua. Saya bingung bagaimana bisa saya memiliki potensi kekuatan sebagai designer saat satu program desain pun tidak ada yang saya kuasai dengan baik. Baik itu desain teknik atau desain seni. Selain itu, segala sesuatu tentang diri sebenarnya sudah pernah saya tuliskan di tugas akhir asrama saya dulu. Dan penulisan tugas akhir tersebut cukup membatu saya dalam menentukan arah kehidupan ini. :)
B. MISSION I’Mpossible
C. THREAT
0 notes