#himpsi
Explore tagged Tumblr posts
hargo-news · 1 year ago
Text
Sah! Sukma Botutihe Kembali Nakhodai HIMPSI Gorontalo
Sah! Sukma Botutihe Kembali Nakhodai HIMPSI Gorontalo #SukmaNurilawatiBotutihe #HIMPSIGorontalo #Himpunan Psikolog Indonesia
Hargo.co.id, GORONTALO – Sukma Nurilawati Botutihe kembali dipercayakan mengemban amanah sebagai ketua Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI) Wilayah Gorontalo periode 2023-2027. Dia terpilih kembali memimpin HIMPSI Wilayah Gorontalo berdasarkan hasil musyawarah wilayah (Muswil) pertama yang diselenggarakan di Ball Room Hotel Maqna, Selasa (31/10/2023). “Iya Alhamdulillah, setelah pelaksanaan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
siaptv · 6 months ago
Text
Hari ini KPU Kota Batu Sosialisasikan PKPU 1090 Tahun 2024
Kota Batu, Siap TV - Pada hari ini, jelang proses tes kesehatan calon walikota dan wakil walikota,,,,serta pendaftaran Calon Walikota dan Wakil Walikota Batu 27 hingga 29 Agustus , KPU Batu menggelar sosialisasi keputusan komisi pemilihan umum ( PKPU ) Nomor 1090 tahun 2024 di Aula KPU jalan Sultan Agung nomor 16 Sisir Kota Batu, Senin ( 19 Agustus 2024 ).
Selain sosialisasi PKPU yang mengatur tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota tahun 2024, dalam acara tersebut sekaligus sosialisasi penyusunan visi dan misi pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Batu dengan mempedomani Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri ( Mendagri ) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 600.1/176/SJ dan Nomor 1 Tahun 2024 tentang Penyelarasan RPJPD dengan RPJPN Tahun 2025 - 2045 yang telah disusun Pemerintah Kota Batu.
Sebagai narasumber pada sosialisasi diantaranya, Thomi Rusy Diantoro Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Kota Batu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Batu dr. Yuni Astuti , Eko Suhartono Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Pemerintah Kota Batu, Bawaslu Kota Batu.
Sementara, terkait tahapan pemeriksaan kesehatan calon walikota dan wakil walikota, Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Yuni Astuti menyampaikan , " untuk pemeriksaan kesehatan calon melewati tiga tahap, pertama pra pemeriksaan Kesehatan, kedua Registrasi pemeriksaan kesehatan dengnmenunjukan surat pengantar pemeriksaan kesehatan dari KPU, dan ke tiga pelaksanaan pemeriksaan kesehatan ".
Di sela - sela acara , Ketua KPU Kota Batu Joko Heru Purwanto saat ditemui awak media di ruang kerjanya menyampaikan, " keputusan KPU ini secara petunjuk teknis mengatur syarat calon yang bakal maju dalam pilkada dua ribu dua puluh empat di Kota Batu, kita paparkan apa saja yang menjadi keputusan yang berkaitan dengan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, baik jasmani maupun rohani ".
Untuk melaksanakan tes kesehatan terhadap calon kepala daerah, KPU RI mendelegasikan melalui KPU provinsi kepada KPU kota Batu untuk melaksanakan tes kesehatan terhadap calon walikota dan wakil walikota di wilayah masing - masing.
Lebih lanjut Heru Purwanto menambahkan, " kami untuk menunjuk rumah sakit harus berdasarkan rekomendasi dari dinas kesehatan kota Batu yang merekomendasikan dia rumah sakit yaitu rumah sakit Karsa Husada dan rumah sakit Bhayangkara Hasta Brata. Tentunya kami harus memilih salah satu dengan cara kami akan mengopservasi, kita akan survey beberapa item yang tersedia di rumah sakit tersebut layak atau bisa menangani segala pemeriksaan yang dibutuhkan dalam keputusan sepuluh sembilan puluh ".
Hadir sebagai undangan , Pimpinan Parpol Pemenang Pemilu, Bawaslu, BNN, Rumah Sakit Karsa Husada, Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata, Dinas Kesehatan Kota Batu, Kejaksaan Negeri, Asisten Daerah ( Asda ) 1 Kota Batu, Kabag Kepegawaian, Dinas Pendidikan, Kantor Kementrian Agama Kota Batu, KPP Pratama Batu, BUMD Kota Batu, IDI Cabang Malang Raya, HIMPSI Malang Raya, Intelkam Polres Batu, Intel Dandim 0818 Batu - Malang serta Kesbangpol Kota Batu.
0 notes
aqyasdini · 6 months ago
Text
a reminder for a graduate student (me)
Aku pernah banget din ngerasain kaya kamu. Pun sampe sekarang masih suka meragukan kemampuan dan ide sendiri. Tapi waktu itu berpikir, sebenernya apa yang aku tulis dan teliti adalah proses belajar, dan belajar itu ya karena kita belum mampu. Jadi pasti ada ruang-ruang buat salah dan emang belum sesuai harapan.
Sama aku punya masalah sendiri, sama isu penilaian din. Jadi ujian dan bimbingan bikin cape banget. Buat defuse dari pikiran itu aku kadang mikir, aku memilih tema penelitianku ini karena emang aku tertarik, pengen juga bisa berbagi ke orang yang baca tentang hasil penelitiannya. Jadi fokusnya ke situ, lebih gimana caranya si riset ini bisa dimengerti sama orang lain juga. Mengalihkan fokus dari penilaian dosennya wkwk.
Sama ternyata setelah kemaren ngadepin himpsi dan tesis, apa yang kita nilaikan ke diri kita sendiri, malah ga objektif wkwk. Ternyata orang lain lihat kita mampu dan bagus aja.
Sekarang lagi fase capek dan at some point mungkin tweasa “sucks” ya din. Tapiiiiii aku percaya banget ini semua terlewati, this too shall pass!!!
- Ichak
Mbak dini, aku balas dari sini ya, soalnya di kotak itu ada batasan katanya. Aku sepanjang ngerjain tesis ini lebih banyak meragukan kemampuan dan ide sendiri mbak. Dan itu emang berpengaruh banget jadinya gak semangat/overthinking dsb. Dari pengalamanku, akhirnya aku tetep maju aja, dan ternyata waktu aku udah ngelewati masa itu apa yang kukerjain itu udah benar 70 persennya. 30 persennya baru aku pahami setelah ada revisi. Juga ada fase aku ngerjain setengah hati karena aku gak yakin tapi di sisi lain udah mentok gak ada jalan keluar karena gak bisa konsul/bimbingan juga. Akhirnya setengah hati ngambil datanya, afirmasiku waktu itu, ya udah usaha aja. Dan ternyata setelah aku olah datanya, gak seburuk yang ku bayangin karena aku ngerjain setengah hati itu. Dari situ aku mikir, yang penting tetep jalan meskipun kondisinya gak ideal dan setelah dikerjain gak seburuk yang dibayangin hasilnya.
Juga ada yang kusadari kalau waktu untuk paham itu kadang gak datang seperti yang diharapkan. Di situ aku berusaha menerima meskipun egoku nolak. Kayaknya emang aku perlu ngelewatin proses ini, yang akhirnya bisa kumaknai kayak gitu. Waktu ngelewatin proses itu macam-macam emosi yang kurasain, gak nyaman, tapi aku jadi belajar gimana rasanya mengalami sendiri emosi-emosi negatif yang biasa dikeluhkan pasien-pasien, ngelolanya pakai teknik yang udah dipelajari. Aku jadi kepikiran, itu kah hikmahnya aku ngalamin proses ini. Waktu mikir kayak gini, jadinya lebih ringan setelahnya.
- Luluk
Kalau meragukan kemampuan dan ide tuh sampe ujian aku ngerasain hal itu din.. bahkan pasca ujian kayak.. apaan ini penelitianku T_T banyak banget kurangnya..
Kalau tentang ngerjain mungkin ya yang penting pasang target per hari dan ngerjain tiap hari. Kasih hari libur tetepan.. Jamnya ikut jam kerja aja, biar waktu di luar itu bisa kamu pakai buat yang lain.
Kalau nyusun argumen tu.. kombinasi antara kuatnya kepahaman akan teori yg dipakai sama hasil olah data mungkin ya. Pengalaman pribadi membantu juga sih..
Kalau menjaga kewarasan aku kayaknya agak ngga waras WKWKW jadi tidak bisa ngasih masukan apa apa~ Tapi yang paliiiing banget nguatin itu pas udah bergantung sama Allah aja. Cukup Allah.
- Afifah
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
kabardaily · 1 year ago
Photo
Tumblr media
Barmawi MSi dan Lisdayani Psikolog Terpilih secara Aklamasi sebaga Ketua HIMPSI dan Ketua Majelis Psikologi Aceh 2024-2028
0 notes
hellosarabrinasarab · 1 year ago
Text
nugas sambil dengerin podcast
sesi nugas hari ini, entah kenapa santai banget. entah kenapa waktu berlalu. padahal lagi puasa. padahal abis keliling-keliling di bawah panas surabaya yang naudzubillahiminzalik.
kebetulan emang gua cuma bikin ringkasan aja buat persiapan ujian HIMPSI. di tengah-tengah asik nge laptop, ngerasa sepi, karena di perpus tumbenan pada diem semua. akhirnya gua ngambil headphone, sambil scrolling youtube. trus, karena penasaran gua nonton podhub nya dedy corbuzier yang bareng vidi, kiky dan prilly. (kenapa i semua yah?). gua penasaran, karena judulnya click bait banget sih 'kiki mantan prilly'. link nya gua taruh di bawah ini
youtube
videonya sebenernya lama banget, hampir sejam. biasanya gua ngga akan nonton sampe abis, karena uda bosen duluan. tapi entah kenapa, gua dengerin podcast ini sambil ngerjain ringkasan.
dan ternyata...
seru juga yah, gua bisa deep dive ke podcast nya, sampe 2 podcast gua tonton (yang kedua podcast yang sama, podhub, yang episode sama jirayut dan haruka).
ngga kerasa banget, tetiba uda sore. uda waktunya balik dan buka puasa.
0 notes
baliportalnews · 1 year ago
Text
Peirngatin Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Enam Ogranisasi Profesi Bentuk Forum Komunikasi Profesional Kesehatan Jiwa Bali
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Turut Memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada 10 Oktober, enam organisasi profesi membentuk Forum Komunikasi Profesional Kesehatan Jiwa Bali yang terdiri dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) cabang Denpasar, Himpunan Psikologi (HIMPSI) Bali, Ikatan Psikologi Klinis HIMPSI Bali, Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Indonesia, Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia (IPKJI) Bali, Ikatan Konselor Adiksi (IKAI) Bali, pada Minggu (15/10/2023) di Barat Monumen Bajra Sandhi Renon, Denpasar. Mengusung tema ‘Mental health is Universal Human Right’, Forum Komunikasi Profesional mengadakan rangkaian kegiatan berupa jalan santai, senam sehat jiwa, yoga for mental health, orasi kesehatan jiwa, edukasi dan konseling. Acara ini juga didukung oleh Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Simpul Bali, Komunitas Bipolar Bali, Bisa Helpline, dan Bersama Bisa Foundation. Adapun isi deklarasi Forum Komunikasi Profesional Kesehatan Jiwa Bali menyatakan, bahwa: 1) Bersepakat melakukan komunikasi untuk advokasi kesehatan jiwa agar menjadi prioritas pemegang kebijakan; 2) Bekerja sama aktif dalam penelitian dan pengabdian masyarakat agar terwujud akses meningkatkan kesejahteraan mental masyarakat yang baik; dan 3) Mendorong adanya Perda Bali yang menunjukkan keberpihakan Pemerintah Daerah Bali pada perbaikan kesehatan jiwa masyarakat Bali. Mewaliki Pj Gubernur Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M.Kes., dalam sambutannya mengatakan, berpedoman pada perhimpunan organisasi dunia yaitu WHO, Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023 mengusung tema ‘Our minds, our rights’ atau ‘Pikiran kami, hak kami’. “Prediksi WHO depresi menempati peringkat pertama penyebab penyakit di dunia pada tahun 2030 mendatang. Di Provinsi Bali, pada tahun 2023 berdasarkan rencana strategis (renstra)) diperkirakan ada 21.457 orang dengan gangguan kesehatan jiwa. Orang dengan gangguan kesehatan jiwa yang sudah mendapatkan pelayanan hanya 88,5% di tahun 2022, dan tahun 2023 baru menyentuh 25%. Sedangkan dari laporan kepolisian, sejak Januari hingga Juli 2023, terdapat 67 kejadian bunuh diri. Kejadian ini seperti fenomena gunung es yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak, terutama yang peduli terhadap kesehatan jiwa di Provinsi Bali," ungkapnya. Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kesehatan berencana memperjuangkan akses pekerjaan bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Sebelum bekerja, ODGJ itu akan ditampung di sejumlah balai latihan kerja (BLK) yang ada di Bali. Rencana tersebut untuk memberikan jaminan kelayakan hidup bagi ODGJ dan keluarganya. "Pada tahap awal dulu, di instansi pemerintah dulu kita pekerjakan disana. Mudah-mudahan nanti dari pihak swasta bisa menampung mereka juga. Tetapi dengan catatan mereka sudah benar-benar sembuh dan sudah dilatih," jelasnya. Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) cabang Denpasar, dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.K.J., mengatakan, kesehatan mental merupakan mental isu yang tidak lagi asing di masyarakat serta dapat menjadi atensi bersama berbagai pihak untuk menangani permasalahan di dalam kesehatan jiwa. Kesehatan Jiwa semakin penting dikarenakan sehat fisik saja tidaklah menjadi bagian utama namun kesehatan jiwa dan fisik merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
Tumblr media
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Sumber Foto : tis/bpn “Dengan pengertian bahwa Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023 merupakan kesempatan besar bagi seluruh masyarakat untuk bersatu dalam mendukung tema kesehatan mental yakni Kesehatan mental merupakan hak asasi manusia universal untuk meningkatkan pengetahuan, meningkatkan kesadaran, dan mendorong tindakan yang melindungi kesehatan mental setiap orang sebagai hak asasi manusia universal,” tutur dr. Rai. Lebih lanjut diungkapkan dr. Rai, permasalahan gangguan kesehatan mental di Indonesia merupakan permasalahan yang cukup menjadi perhatian khusus dimana di Indonesia terjadi kasus bunuh diri tepat pada hari kesehatan jiwa yang terjadi di provinsi Jawa tengah. Kasus bunuh diri hingga Mei 2023 sebanyak 451 kasus kejadian bunuh diri di Indonesia sedangkan berdasarkan data Polri di Bali, kasus bunuh diri sepanjang periode Januari - Juli 2023 sekitar kurang lebih 61 kasus. Tidak hanya kasus bunuh diri, menurut Riskesdas Data Prevalensi di Provinsi Bali permasalahan kesehatan mental terdiri dari Gangguan Skizophrenia sebanyak 11 per seribu, Depresi 5,8%, Gangguan Mental Emosional 8,43%, dan masih banyak permasalahan yang menjadi bagian dari gangguan kesehatan mental yang dapat terjadi di Provinsi Bali. “Besar harapan bahwa kerjasama antara beberapa organisasi ini dapat mencapai kesehatan mental lebih maju dan lebih kuat serta kesehatan mental dapat terpenuhi dengan maksimal dengan keberadaan dan usaha dari kerja sama beberapa organisasi sehingga tercipta kesehatan jiwa yang prima,” ucap dr. Rai. dr. Rai menambahkan, tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan kesehatan jiwa di Bali diantaranya kurangnya dukungan pemerintah, bullying/perundungan, pasung, kurangnya tenaga kesehatan di pelayanan Dasar, kurangnya kepatuhan minum obat, kurangnya dukungan keluarga serta stigma dan diskriminasi. “Kami sangat menyambut baik terobosan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali untuk memberikan pelatihan dan membuka akses kerja bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ),” ucap dr. Rai.(tis/bpn) Read the full article
1 note · View note
wemstorys · 1 year ago
Text
Ujian Himpsi
Pagi iki sekitar 30 menit lagi aku akan menjalankan ujian himpsi, rasanyaa sudah panas dingin, cemas, bolak balik kamar mandi buat pipis, dan ndak nyaman.
Tapi ini adalah bagian perjalanan dimana aku harus melewatinya untuk dapat di nyatakan lulus dan layak.
Aku menikmati setiap kecemasan yang muncul, aku coba untuk tetap tenang, belajar, dan tak henti2 berdoa, semoga Allah mudahkan dan lancarkan hari ini.
Semoga apa yang sudah aku jalani dapat memberikan manfaat bagi kehidupanku, dunia, dan akhirat. Aamiin
0 notes
dnmlsr · 2 years ago
Text
lanjutan si kista
Rabu pagi, seperti biasa dateng pagian ke poli karna hari ini harus ke onkologi. Sengaja berangkat jam 7an dari rumah berharap langsung dipanggil dan bisa kelar setengah hari. Taunya, idk ya ada apa dg ppds congen, mereka dateng pasti morrrreee than jam 8 (jam harusnya poli buka). Dipanggil jam 9an bruh. But its fine haha dah biasa.
Lanjut ke onkologi buat follow up. Oh ppdsnya baru nih (pikirku) karna dia masih minta supervisi langsung sama dokter di sebelahnya. Idk tp kalau dokternya sudah sp ini beneran masih muda! Follow up ceritanya, buat nanya nih katanya akan di observasi si kista di payudara dg info 3 minggu sampai 1 bulan (waktu itu dateng di bulan juni/juli awal) dan aku sempet takut karna mepet waktu ujian himpsi. Taunya ga ada info. Trus ya biasa di cek, dan mau di jadwalin ulang untuk bedah, dengan rujukan ke anestesi lagi karna ada post closure vsd. Aku okein saja.
Trus si dokter ppds ini nanya lah sama dokter sebelahnya. "Dokter, kalo kayak gini aku rujuk ke anestesi dulu ya baru aku jadwalin" seperti make sure tindakannya tepat. Dijawab, "lho ini udah keliatan isinya cairan kan, ambil aja pake suntikan di ruang tindakan ini". Di okein sama ppdsnya.
Sampe aku make sure lagi, "bratu gausah di bedah ya dok?" "Iya gausah mbak. Tapi ya nanti agak sakit ya kan pakai suntikan. Trus dapet 6 bulan nanti usg lagi ya". Oke.
Hari itu, karna udah tau ya harus ke onkologi. Aku udah prepare dengan pake kemeja dan bra bukaan depan. Tujuannya? Biar cepet karna pasti di cek.
Trus, dokter ppdsnya berdiri dan ngomong "ayo mbak" dan aku syok lalu kujawab "sekarang dok?" Dibilang lagi "iya. Mbak maunya kapan?" Aku hah??????? Dan agak lama loadingnya.
Ruang tindakannya? Ya di kasur sebelah dudukan konsultasi itu. WKWKWKKWKWKW YA ALLAH.
Dahnya, disuntik ditarik cairannya. Aku lihat isinya ya cairan bening kekuningan gitu. Ga lama si dokter yg td duduk di sebelah dr ppds ini dateng dan nanya "bisa?" "Bisa dok" "itu cairannya langsung buang aja, gausah di tarik suntikannya, jarumnya biar nempe aja lgsg buang aja isinya. Itutke tempat sampah langsung aja" (katanya di sela si ppds bingung harus gimana)
Sambil disedot, kutanya "apakah mungkin karna aku mau mens nnti dia ada kemungkinan membesar lagi?" "Harusnya sih engga ya mbak" dan beberapa pertanyaan lain trus dirasa cukup dan dokternya cabut. Mungkin sekitar 3-4 tarikan karna sambil di pencet dan yg terakhir sempat ppdsnya bilang "mbak ini saya ambil lg ya yg di dasar" aku iyain tp ternyata gaada. Dan KELAR. Udah. Gitu doang kayak narik jerawat. Ya Allah saking bingungnya aku sampe speechless. Plonga plongo. Terdiam. Bingung. Tapi tetep Alhamdulillah karna ya bener gausah orang tua. And i did it by my self. Alone. Beneran di kabulkan sama Allah. Lega. Walaupun ngrasa, ya Allah setahun aku galau nangis bahkan nyalahin kenapa harus aku, ternyata berakhir dengan saaangat sederhana. Ininih keterbatasan manusia ya wak. Kita udah expect seperti apa, ternyata nggak demikian. Allah lebih tau. Dan ada 1 kalimat setelah kuceritakan sama temen2ku salah 1nya ersa, dia bilang 'gapopo berarti setahun ini kamu emang diminta untuk bertaubat mrndekatkan diri ke Allah'. Bener. Itu bener banget.
Setelah umroh, aku ngrasa semua lebih nikmat, enjoy dengerin ceramah, enjoy berdoa. Dan ngrasa lebih lega aja setelah minta sama Allah. Dan aku makin percaya doa nabi yunus, waalahualam, aju ngerasa lebih mulus jalanku, lebih mudah menyelesaikan beban hidupku. Lagi, semua tanpa ijin Allah ngga akan seperti ini. Allah lebih tau. Dan memang ternyata yg terbaik adalah aku bertaubat dulu, aku minta sama Allah dulu. Dikasihnya? Lebih dari ekspektasiku. Alhamdulillah. Barakallah
0 notes
goriaucom · 2 years ago
Text
Benarkah Kepemimpinan Syamsuar-Edy Natar Penuh Prestasi atau Kepalsuan, Psikolog: Ini Kondisi The Dunning-Kruger Effect
PEKANBARU – Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Riau, Dr. Sigit Nugroho, M.Psi, mengungkapkan pandangannya terkait kinerja Pemda Riau selama 4 tahun dibawah kepemimpinan Syamsuar-Edy Natar. Penuh prestasi atau kepalsuan? http://dlvr.it/SmXDGX
0 notes
prinskasastri · 7 years ago
Text
H-1 menuju sidang HIMPSI
Kalau ditanya gimana perasaan saya? Gak tau. Satu sisi excited, tapi cemas juga. Rasanya semua emosi ada pada saat ini. Nangis mah udah dari kemarin kemarin (walaupun nyatanya bukan hanya menangisi sidangnya). Udah gak tau lagi mau gimanalah. Terus dikuatkan dengan pernyataan teman-teman kalau Allah mah gak tidur dan liat ikhtiar kita. Intinya, udah melangkah sampai sini, masa mau mundur? Udah tinggal selangkah lagi lho. Udah sampai ditahap ini tuh harusnya bersyukur banget. Inget gak waktu semester awal udah nangis-nangisnya kayak apa, kepikiran untuk gak lanjut juga sangking gak kuatnya. Dan nyatanya Allah SWT menguatkan dan sudah sampai ditahap ini.
Terima kasih pada Allah SWT yang sudah meridhoi saya sampai ditahap ini. Dan terima kasih juga pada diri saya yang sudah mau berjuang sampai tahap ini juga.
Bismillahirrahmanirrahim
Tumblr media
cr : Google
3 notes · View notes
infokampusnews · 5 years ago
Text
Mahasiswa, Dosen, Lulusan Psikologi dan HIMPSI Cabang Malang Peringati World Mental Health Day 2019 di CFD
Tumblr media
INFOKAMPUS.NEWS – Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Cabang Malang melakukan gebrakan baru dalam rangka memperingati World Health Mental Health Day (Hari
https://infokampus.news/mahasiswa-dosen-lulusan-psikologi-dan-himpsi-cabang-malang-peringati-world-mental-health-day-2019-di-cfd/
0 notes
baliwakenews · 3 years ago
Text
Penandatangan MoU Bunda PAUD Kota Denpasar dan Himpsi Bali
Penandatangan MoU Bunda PAUD Kota Denpasar dan Himpsi Bali
Denpasar, baliwakenews.com Meningkatkan Pola Asuh Anak pada usia dini Bunda PAUD se-Kota Denpasar bersama Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Wilayah Bali menjalin sebuah kerja sama. Hal ini tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara keduanya. MoU atau nota kesepahaman bersama ini juga bentuk dukungan nyata Himpsi Wilayah Bali terhadap penyelenggaraan program kerja Bunda PAUD se –…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
hellosarabrinasarab · 2 years ago
Text
Can’t I say, that all of this process is struggling for me too? That the only thing that I enjoy is only the privilege to eat up all the knowledge? Ngga mention sama sekali proses susahnya komunikasi ama dosen.
Emang deh, yang paling bikin stress sama semua proses ini adalah ekonomi.
I’m afraid that I can’t afford biaya-biaya yang harus gua keluarin pasca gua lulus. Bayar HIMPSI, license dan sebagainya. Gua uda lulus kenapa gua masih harus disuru bayar??? Non sense. Bikin kesel ngga mood.
...
literally minutes later, just found this
Tumblr media
Me Rock !
0 notes
nadhira19 · 2 years ago
Quote
Being a professional psychologist is knowing our limit
Lia Mawarsari Boediman, M.S.C.P., Psy.D., Psikolog
Ujian HIMPSI 19112022
9 notes · View notes
katiyasebayang · 3 years ago
Text
Tough Love is Still Love
"Sometimes, the ultimate expression of self-love is admitting you don't like yourself and coming up with steps to change the things that you know you can and will do better." - 101 Essays That Will Change The Way You Think (Brianna Wiest)
I resonate with that quote so, very, deeply. Every so often we hear the words "love yourself" thrown at us like some magic words. Abracadabra. Repeat these words and voila, your problems shall disappear. Love yourself. It is the key to better understanding ourself, to embrace all mistakes in our past as bits and pieces that build who we are today, to admit that there was—or still is—a dark side of us. That nobody is perfect after all. The phrase love yourself was thrown excessively that it got to a point where we feel guilty if we fail to do so, at least that's what happened to me.
The truth is, I can't deny that there are days where I think I haven't done enough. I could do better. I could get things done faster instead of spending a day watching Netflix. I could be more meticulous when it comes to my reports. I could have been more attentive to my friend who is having a hard time, how can I miss those signs, etc. It didn't feel quite right hearing my friends say, "Good job!! Now take a rest, don't push yourself too hard" after ujian HIMPSI. It didn't sit well with me because I knew I had to finish the revision quickly so I could focus on my theses. I still had so many things to do. That night after HIMPSI, I did the revision as much as I could. But I was torn apart because there's this voice in the back of my head saying, "Go take a rest for now, sleep well. You don't need to do this now. You deserve a break." It got me thinking, "Am I really too hard on myself? Do I not appreciate myself enough?"
When I read that sentence from the book, I was reassured that sometimes, loving yourself is pushing it to its limit because you know very well you can do more. Letting it run those extra miles. After HIMPSI, I felt so refreshed, was completely in a good mood, and the revision wasn't major. There is actually nothing wrong with staying up late to do the revision if I was in a good shape and capable of doing it. But I listened better to the opposite side, so I turned off my laptop without doing much, and went to bed scrolling social media. The next day, as I had already expected, I didn't quite have the determination to do the revision because that's when I really felt damn right I needed a break. Netflix, here I come.
What I got from the phrase love yourself is that we have to appreciate ourselves, accept ourselves just as we are, yadda yadda. Okay, after we do that, then what? Isn't that the same thing as putting limitation to what you can do? Accept ourselves, even though we definitely know we can do so much better? Run at a much faster pace? So yeah, that sentence from the book really put a whole different perspective to the term self-love. It's admitting that I could indeed be harsh to myself, that I could actually finish the revision in one or two days, it's accepting the fact that no, I don't have to always be present for my friends when they're having bad days because I have bad days too and they will understand.
Loving yourself is also being hard on yourself. Loving yourself is saying, "Now stop crying and do the actual work because crying ain't gonna finish those client reports or your theses. Get up. The time you spend crying could actually be spent on something productive. You can, and you will."
Because hey, sometimes all we need is a little tough love, no?
Yogyakarta, March 11th, 2022
4 notes · View notes
dnmlsr · 2 years ago
Text
kelar himpsi!!
Tumblr media Tumblr media
selesai sudaaaah tinggal ngurus yudisium barakallah
0 notes