#harike5
Explore tagged Tumblr posts
Text
#tantanganzona4
#harike5
#bundasayang8
#institutibuprofesional
#ibuprofesionaluntukindonesia
#bersinergijadiinspirasi
#ip4id2023
0 notes
Text
[Week 4, Day 5]
Alhamdulillah.. main hari ini berlangsung seru walau sempat ada tragedi. Qodarulloh terjadi sedikit perselisihan adek dan kaka. Ade lupa izin meminjam capitan makanan milik kaka sehingga saat menonton tayangan ulang di Akun IG Tim First Teacher suasana tidak kondusif. Kaka mengambil kembali capitan makanannya dan tanpa sengaja mengenai jari adek hingga terluka. Alhamdulillah.. setelah itu mereka berdua bermaaf-maafan sambil saling memeluk. Kaka meminta maaf karena tak sengaja menyakiti ade dan adek pun meminta maaf karena lupa meminta izin. Alhamdulillah program bermain bersama pun dapat dilanjutkan dengan suasana damai dan menyenangkan.
#firstteacher
#funlearningchallenge3
#funlearningactivity
#bookishplay
#stimulasianak
#temaHEWAN
#harike5
#ibupembaharu
0 notes
Text
Orangtua
Pertama kali ketika kita membuka mata di dunia, barangkali orangtua lah yang kita lihat. Terutama ibu.
Saat kita kelelahan dan ingin menangis, orangtua yang memberi bahunya, pelukannya dan merasa sedihnya.
Saat kita sakit orangtua yang lebih sakit dari kita.
Bagiku, mereka adalah segalanya. Walau dengan egoisnya, seringkali aku merasa sakit karena omongannya. Tapi, seringkali ada benar dan baiknya.
Ini yang paling berat mentaati dan menuruti keinginannya ketika hati enggan, dan aku sedang berusaha mencobanya dengan sangat ikhlas.
Bismillah ya..
[Rabu, 7 Oktober 2020]
7 notes
·
View notes
Text
Bertaut dengan “Bertaut”
Harus diakui rilisan baru Nadin Amizah dalam album “Selamat Ulang Tahun” memang personal, tapi ternyata punya koneksi kepada orang lain dengan caranya masing-masing.
Saya baru sadar kalau lagu “Bertaut” ternyata bercerita tentang sosok Ibu. Padahal saya sudah mendengarkan lagu ini bolak-balik sejak dirilis bulan mei lalu, tapi memang baru belakangan menekuni lirik dan mencari tahu melalui kanal resminya Nadin di Youtube.
Ooh.. ternyata lagu ini bercerita tentang ibu toh. Haha
Ada banyak sekali karya baik itu lagu, puisi, novel, karya rupa atau lainnya soal ibu. Bisa jadi itu sudut pandang subyektif si kreator terhadap ibu. Ibu yang “mengibui” mereka, atau sosok ideal ibu yang dibayangkan. Entahlah. Karena saya pernah ketemu juga karya yang menceritakan sosok ibu yang tidak keibuan atau bisa dibilang jauh dari yang banyak digambarkan. Tapi lagu ini tidak sih, hanya cerita personal Nadin saja tentang sosok ibu atau “Bun” nya.
Saya suka bagian reffnya yang menunjukkan hubungan ibu dan anak yang mungkin karena keidentikan sifatnya, seringkali jadi masalah. Saya menemukan itu pada beberapa teman saya dan ibunya. Tapi mungkin hal itu yang mempertautkan mereka. Kesamaan yang kadang menjadi bara api. Atau jadi kehangatan dan memecah kebeukan suasana dengan mudah.
Keras kepalaku sama denganmu Caraku marah, caraku tersenyum Seperti detak jantung yang bertaut Nyawaku nyala karena denganmu
Harus diakui, hidup bersama mama hampir 3 tahunan ini membuka banyak hal yang saya tidak ketahui tentangnya. Karena sebelum ini kami terpisah kurang lebih 11 tahun sejak saya sekolah di pesantren dan lanjut kuliah di perantauan. Tapi ada sih momen-momen lucu yang terjadi selama kami akhirnya tinggal bersama ini. Itu yang saya rindukan sejak awal tahun dan pandemi yang memisahkan ini.
Aku masih ada sampai di sini Melihatmu kuat setengah mati Seperti detak jantung yang bertaut Nyawaku nyala karena denganmu
Saya mungkin harus kembali menunggu untuk kebersamaan itu. Tapi selama penantian, semoga pertautan antara ibu dan anak ini dapat tetap terjalin meskipun lebih sering hanya lewat frekunsi udara dan doa.
Terima kasih Nadin buat “Bertaut” nya!
*Oiya soal tema “Bertaut” dalam #AgustusMembius pekan pertama ini, sejujurnya memang saya ambil dari lagu ini. Haha
12 notes
·
View notes
Text
JOURNAL DAY #5
=============================
Zona #6: Stimulasi Kecerdasan Matematika dan Finansial
Hari #5: 08 Februari 2021
Nama Anak: Hanafi Al Mishary S.
Usia: 14 Bulan
RENCANA STIMULASI
• Mengenal konsep dasar matematika secara konkret dengan menghitung jumlah bentuk yang ditemukan dalam sensory bin
AKSI AKTIVITAS HARI INI
Disediakan media berbagai bentuk dari kain flanel dan sensory bin berisi makaroni kering
- Berdoa sebelum bermain dan belajar
- Mama memberi instruksi agar Hafi mencari berbagai bentuk yang tersembunyi di dalam sensory bin.
- Saya ulangi (repetisi) instruksi dan mulai mengarahkan
- Hafi langsung antusias dan semangat mengaduk aduk dan mencari
- Ia mulai menemukan bentuk dan mengeluarkannya dari tray
- Hafi juga bereksplorasi mengeluarkan semua isi tray 😅
REFLEKSI
Mama harus lebih bersabar lagi jika Hafi mulai bereksplorasi. Kegiatan ini lebih cocok untuk Hafi dibandingkan kegiatan kemarin.
BINTANGKU HARI INI
🌟🌟🌟🌟
#institutibuprofesional#petualangbahagia#pantaibentangpetualang#harike5#tantangan15hari#zona6stimulasimatematika
5 notes
·
View notes
Text
Manusia memang tidak pernah puas. Terutama perihal keduniawian. Herannya, entah kenapa orang-orang masih saja terjebak ke dalamnya. Termasuk aku.
Mungkin kita sendiri pernah mengalaminya. Atau masih? Saat kita tidak punya uang, kita ingin memiliki uang, dan berkata, "aku hanya ingin merasa cukup, ga perlu mewah". Nyatanya, saat sudah punya uang dan pekerjaan, keinginannya malah semakin banyak. Pengeluaran membengkak. Saat kita sendiri inginnya berdua (memiliki pasangan), saat sudah ada pasangan malah mendua. Dan keinginan-keinginan lainnya.
Dasarnya memang manusia tidak pernah puas. Benarkah? Bisa ya, bisa tidak. Tentu saja, semua hal bisa kita jawab demikian. Tetapi memang perihal puas dan merasa cukup adalah tentang pengendalian diri dan mengenal kebutuhan. Tanpa menyadari dan implementasi kedua hal tersebut kita hanya akan menjadi manusia yang ingin ini dan itu. Tanpa henti. Hingga mati.
2 notes
·
View notes
Text
Rumah
Rumah ini apa sih? Bagaimana sebuah bangunan disebut rumah? Kenapa gak disebut kantor atau toko? Atau kedai? Atau kotak besar? Kenapa disebutnya rumah? Dan apakah rumah itu harus luas? Harus tinggi? Harus kecil? Apakah harus berisikan ayah-ibu-anak?
Bagi seorang anak yang selalu tinggal di bawah atap bersama orangtua (re: tidak pernah merantau), menjadi saksi dinamika pernikahan orangtua dari nol sampai sekarang. Iya itu aku. Aku punya makna tersendiri tentang rumah yang mungkin juga dialami sebagian besar teman-temanku dimanapun berada.
Beberapa waktu bangunan itu terasa sangat dingin bagai kuburan. Tapi bangunan itu bisa juga terasa hangat seperti selimut. Tak jarang juga bangunan itu riuh ramai tapi tak berjiwa. Kadang kala riuh ramai dengan jiwa.
Terlepas dari ukuran dan jumlah orang didalamnya, bangunan itu menjadi sebuah rumah bagiku manakala aku bisa menjadi diriku sendiri didalamnya. Manakala aku bisa tenang menghadapi dinamika kehidupan didalamnya. Manakala tangis dan tawa bisa hadir tanpa perlu membuat janji. Manakala dia mampu melindungi keseluruhan diriku termasuk perasaan, aib, dan fisik dari dunia luar.
Rumah itu boleh saja sepi, boleh saja riuh, boleh saja sangat besar, boleh saja kecil, boleh saja kontrak, boleh saja cicil asal bukan kpr bank dan riba, boleh saja modern, atau bahkan vintage, semua yang tergambar secara fisik tidak pernah jadi soal. Hal pentingnya adalah, bagaimana bangunan itu berfungsi terhadap penghuninya sehingga layak disebut rumah. Bahkan boleh jadi, rumah itu tidak melulu berbentuk bangunan, tapi bisa jadi berbentuk seseorang. Maka dimanapun kita asalkan bersama orang itu, kita sudah dirumah. Semoga ya. Semoga saja dulu 😊
@aranasyarifah
13 notes
·
View notes
Text
Day #4 Komunikasi Produktif: Interest dengan Hal yang Ditekuni Pasangan, dan Jangan Lupa tetap Jaga Kewarasan!
Hari ini tanggal 6 September, menulis diatas kereta menuju rumah kami di Jaten Karanganyar. Hari ini Alhamdulillah, menemukan pola komunikasi yang bertumbuh dan poin baru untuk terus dipelajari.
Selain terlihat interest dan sesekali mengamati, bertanya ini itu tentang sepeda atau proses membetulkan bagian bagian sepeda, saya juga mencoba belajar menambahkan kalimat apresiasi/pujian meski seringkali malah saya yang pingin nyaut lagi "ngeselin" melihat respon mas bojo yang kesenengan. Ya gapapa sih soalnya saya juga gitu kalo dipuji kegeeran wakaka. Saya juga belajar tawar menawar dengan win win solution kalau ada kondisi dimana saya ingin A, dan suami minta B. yang penting sama sama nyaman.
Nah ini tantangan yang kuhadapi. Tadi misalnya, kami berencana kembali ke Solo sore hari. Sudah beli tiket bis dari Terminal Pulogebang. Tapi tiba tiba dibatalkan PO siang hari karena bisnya tidak penuh. Kami pun segera berangkat dari rumah jam setengah 3 sore sambil mencari alternatif tiket bis lain atau kereta.
Sesampainya di stasiun Depok Baru untuk naik commuter line, bojo meminta diskusi dulu sebelum masuk peron. "Jadi mau gimana nih, bis ga ada yang bales dan bisa ditelfon. Yang td udah direfund. Adanya kereta malem jam 7 sama jam 9, satu ke Semarang satu ke Jogja."
"Hmm, kalo ke Semarang sampe rumah masih ada spare waktu kan. Kalo ke Jogja nanti kamu buru buru ke kantor atau malah mandi di kantor, aku ga mau.."
Karena suami perlu segera ke kantor, setelah sebelumnya nego supaya kita istirahat dan bersih bersih di rumah karena pulang dari jakarta dan naik transportasi umum.
"Ya atau ngga aku mandi di stasiun, gimana?"
Masih berat hati karena sebagai istri pinginnya kita sama-sama mencegah dan menjaga risiko untuk diri sendiri dan orang lain.
"kalo ada opsi yang lebih cepet sampe rumah, aku pinginnya kita ambil tiket yang cepet sampe. kalo ke jogja sampe sana jam 7an kan, nanti buru buru. semarang aja gimana?"
"Yowes semarang ya"
Demikianlah kira-kira diskusi cukup alot dan panjang sebelum kami bersepakat, namun setelahnya no hard feeling. Karna sama-sama sudah paham risikonya kalau turun di semarang gimana, turun di jogja gimana. Okesip.
Poin nomer 1 dan 2 sudah dijabarkan di atas, poin nomer 3 ini yang sebelumnya sudah saya biasakan sejak menikah. Namun yang kali ini, saya ingin lebih banyak bercengkrama dan lebih dekat. Misal ke adik bungsu bertanya bagaimana sekolahnya, "udah rajin dong up, mantap. udah hafal pelajaran apa aja? kemaren presentasi kangkungnya ema liat loh. kangkung itu gunanya apa aja ya up? yaah kok lupa. nanti rajin belajarnya yaa." ujarku sambil memberikan uang jajan.
Ke adik dibawahku juga, bertanya kegiatannya gimana. Mensupportnya untuk lebih mandiri dan menyemangati supaya adik saya ini mau meneruskan bisnis toko busana milik orang tua. "Mar ayo segera kerja di toko aja, biar mandiri dan waktunya diisi sama hal bermanfaat. Itu instagramnya kan udah kubuatin, tinggal diisi," kataku. Bertanya kendalanya apa, dan kalau butuh bantuan jangan sungkan mengabari supaya bisa bantu.
Ke kakakku bertanya perkembangan anaknya. "Kemaren berarti vaksin tetep ke puskesmas ya?" Karna aku juga lulusan kesmas jadi sering mengamati tumbuh kembang keponakan. "Mau kubeliin minyak aromateraphy ga buat akif? Itu ada banyak varian sesuai kebutuhan bayi." Kakakku pun menyambut dengan sangat baik, "boleh deh!"
Kepulangan dua hari kemarin, mumpung sedang pulang dan entah kapan lagi kami bisa bersilaturahim di tengah kondisi pandemi ini membuat saya ingin banyak memberi, bertanya, mendengar, dan menyemangati saudara saudara serta orang tua. Tak lupa setelah memberikan daster oleh oleh untuk keluarga di rumah dan kakak ipar juga, kami berpamitan. Ketemu lagi insya Allah!
Sekian untuk jurnal Bunsay Hari Ke-4! Semoga esok bisa lebih dan lebih baik lagi.
Salam, di sekitaran Cirebon menuju Tegal di atas KA Sembrani.
#harike5#tantangan15hari#zona1komprod#pantaibentangpetualang#institutibuprofesional#petualangbahagia
3 notes
·
View notes
Text
Nama : Khayyara
Hari : 5
Aktivitas hari ini
Hari ini Ara mengajak permain pasir kinetik dengan cetakan berupa bentuk bangun 3 dimensi
Proses kreativitas
Mengenal bermacam-macam bentuk bangun 3 dimensi dan mengisi dengan pasir dan mencacahnya
Tujuan belajar
❤️ Intellectual Curiosity (IC)
Mengenal berbagai bentuk bangun 3 dimensi dengan menyebutkan namanya. Menstimulasi reseptor sensoriknya dengan bermain pasir mengvunakan tangan
❤️ Creative Imagination (CI)
Membanyangkan dan merancang bentuk yang bisa dibuat dengan mengisi pasir kedalam cetakan.
❤️ Art of Discovery (AD)
Mengisi cetakan dengan pasir dan mengeluarkannya dengan hati-hati agar pasir dapat terbentuk dengan baik mengikuti bentuk cetakan bangun. Mencacah pasir ketika sudah seleaai dibentuk
❤️ Noble of Attitude (NA)
Mengucapkan alhamdulillah bisa mengenal macam-macam bentuk bangun 3 dimensi. Mengucapkan bismillah ketika mulai bermain dan alhamdulillah setelah selesai.
Refleksi
Bermain pasir ini agak repot karena pasir yang dimainkan berceceran kemana-mana, tapi tak apa asal Ara bisa belajar menggunakam media tersebut. Berani kotor itu baik, asal selesainya dibereskan dengan bersih ya 😁😁😁
#harike5#tantangan15hari#zona4gayabelajarstimulasikreativitas#institutibuprofesional#pantaibentangpetualang#petualangbahagia#pulauimpian
1 note
·
View note
Video
tumblr
SELAMAT HARI SENIN . Mengawali hari di minggu ini kita kembali beralih ke aktivitas yang terstruktur, melanjutkan materi minggu kemarin.Sebelumnya bermain yang bertujuan mengenal indra peraba tapi kali ini kami bermain untuk mengenal indra pendengar. . Mengasah sensitivitas Farrel akan fungsi-fungsi ditubuhkan diharapkan dia semakin bersyukur atas nikmat yang Allah berika kepadanya, dan bisa memanfaatkan dengan baik. . .
REFLEKSI
.
Hari ini dari awal Farrel sudah bersemangat melaksanakan aktifitas yang telah disiapkan, Dia memilih sendiri urutan permainan yang ingin dia lakukan. Meski awalnya bunda menolak, namun langsung kembali tersadar untuk
memberikan Farrel kebebasan dalam memilih
, begitupun ketika dia ingin menyudahi permainan walaupun masih ada beberapa bagian permainan yang belum diselesaikan.
.
Bunda berusaha berlapang dada
.
Membersamai anak ternyata juga membuat kita belajar menguasai diri dengan baik dan tepat
#harike5#tantangan15hari#zona4gayabelajarstimulasikreativitas#pantaibentangpetualang#institutibuprofesional#petualangbahagia
1 note
·
View note
Text
[Week 3, Day 5]
#firstteacher
#funlearningchallenge3
#funlearningactivity
#bookishplay
#stimulasianak
#temaMAKANAN&MINUMAN
#harike5
#ibupembaharu
0 notes
Text
05. Terpaksa Untuk Terbiasa
Awal Ramadhan lalu, aku iseng memberi tantangan ke salah satu binaanku. Aku menantangnya untuk bisa menyelesaikan minimal juz 29 yang baru separuh jalan ia coba hafalkan. Aku iseng saja hanya memberi tantangan yang kubalut dengan pilihan tanpa memaksanya. Dan dia saat itu merespon dengan nada sedikit mengeluh. "InsyaAllah ya mbak. Berat banget soalnya :("ujarnya. Lalu aku balas, "Yaudah deh, semampu kamu aja, dek."
Kemudian betapa terkejutnya, ternyata di saat Ramadhan ia benar-benar berjuang untuk menyanggupi tantanganku tadi. Yang sebelumnya hanya setoran 1-2 baris kini setengah halaman ia lahap jua. Aku tersentak. Betapa dia gigih berjuang menyambut komitmen.
Sesekali dia bercerita. Sungguh tak mudah baginya menghafal sekali banyak seperti itu. Mungkin mudah untuk menghafalkannya. Tapi menjaga? Tak semudah meraihnya. Namun Alhamdulillah, sampai pada akhir Ramadhan tantangan itu berhasil ia taklukan. Juz 29 selesai tepat ia sempurnakan di akhir Ramadhan. Aku terharu. Jadi ikut semangat ketika mendapati binaan sendiri sesemangat itu.
Setelah tantangan itu pungkas ia jalani dengan baik, ia merasa lega. Tapi kemudian ia berujar, "Mbak, aku setelah ini gamau ngafal banyak-banyak lagi. Pokoknya mau sedikit aja yang penting bener-bener inget." Aku iyakan saja. Toh setiap orang punya batas kemampuan yang berbeda. Aku hanya menggiring dia supaya semangat menghafal. Untuk jumlahnya, tentu dia paling tau berapa jumlah maksimal yang ia mampu.
Namun aku kaget bukan main. Ternyata setelah Ramadhan berlalu, ia tetap setoran dengan jumlah yang sama saat Ramadhan. Bahkan terkadang lebih banyak. Lalu seperti menangkap keherananku, ia lantas berkata, "Sekarang pas mau ngafal cuma 1-2 baris kok rasanya aneh ya mbak. Kok aku ngerasa kurang terus. Jadinya tetep ngafal dengan jumlah yang sama saat Ramadhan."
Aku pun menarik kesimpulan dari ceritanya. Bahwa untuk membiasakan kebaikan, terkadang kita memang butuh sedikit paksaan. Tak mengapa mengawali dengan letih, karna jika telah terlatih kita justru akan menjalaninya tanpa terbebani. Tak mengapa berlelah di awal. Sebab setelah terbiasa, kita akan melakukannya dengan sukarela.
Palembang, 05 Juni 2020 || 23.49 || Di menit-menit akhir, berusaha menjaga komitmen untuk tetap rutin menulis. Kali ini masih terpaksa, semoga kelak akan terbiasa.
Sf
5 notes
·
View notes
Text
#harike5#tantangan15hari#zona3cerdasemosidanspiritual#petualangbahagia#pantaibentangpetualang#institutibuprofesional#familyproject#sahabatterbaik
1 note
·
View note
Text
JOURNAL DAY #5
=============================
Zona #3: Melejitkan Kecerdasan Spiritual dan Emosional Anak
Hari #5: 02 November 2020
Nama: Ditha Rahmalia
Regional: Bandung
Bismillahirrahmanirrahim
Hari ini saya bergabung dengan komunitas Quran Based Play. Alhamdulillah qadarullah tema dari QBP hari ini tepat dan sama persis dengan family project kami mengenai asmaul husna. Judul project di hari ini pun sama dengan kegiatan QBP hari ini yang mencerminkan salah satu sifat Ar Rahman yaitu "love the animals" / (memberi makan hewan). Tujuannya agar Hafi mampu berbagi dan mengasihi hewan. Minimal melihat orang tuanya dan ikut serta memberi makan hewan.
.
Planning
Sejak kemarin ayah Hafi sudah kembali ke Bandung. Maka saya fokus melakukan project ini kedepannya berdua saja dengan Hafi. Project keseluruhan pun telah mendapat izin dan diskusi dengan ayah Hafi. Yang saya persiapkan adalam makanan kucing dan makanan hewan. Saya tidak khusus membeli makanan hewan hanya menyiapkan ikan untuk kucing dan buah untuk musang.
.
Actual
Pagi hari saat sarapan si kiki kucing sudah selalu standby saat kami makan. Jadi pada saat itu langsung diberikan makanan ati ayam sarapan kami untuk dia. Dalam hal ini saya tekankan pada Hafi untuk mengasihi hewan dengan memberinya makanan karena Allah punya sifat Ar-Rahman Maha Pengasih pada setiap makhluknya. Surah Al - Mulk : 29 dibacakan nyaring dengan artinya. Saat siang harinya kami memberi makan Baron si Musang milik paman saya. Hafi belum mampu memberi makan sendiri dan ini dibantu, karena musangnya juga cukup agresif.
.
Challenge
Di siang hari kami kesulitan mencari si kucing. Tak lama si Putih datang. Saat saya menyiapkan ikan kepada si putih di wadah agar hafi bisa ikut memberi. Eh si kucing malah pergi membawa makanannya hehehe. Lalu saya juga kesulitan sekaliii untuk mengupload tugas ini, berkali kali failed di post karena koneksi yang buruk
.
Reflection
Saya harus lebih menata kalimat lagi saat menyampaikan agar mudah dipahami Hafi yang usianya masih dibawah 1 tahun.
.
Q.S. Al-Mulk : 29
.
_Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu._
#harike5#zona3cerdasemosidanspiritual#pantaibentangpetualang#petualangbahagia#ipbandung#bundasayangbatch6
2 notes
·
View notes
Text
Jakarta adalah medan tempur. Tempat bertarungnya kepentingan-kepentingan, ambisi, harapan dan mimpi dari berbagai kepala.
Jakarta adalah hutan belantara yang penuh misteri. Tempat berkembangbiaknya keputusasaan, amarah dan benci.
Jakarta adalah taman bermain. Menemukan kesenangan, pelampiasan dan lari dari kenyataan.
Pada akhirnya, Jakarta adalah ibukota rasa. Tempat banyak hal dimulai dan diakhiri, dibangun dan dirubuhkan, digusur dan digeser, saling berganti.
Jakarta, selalu menjadi dirinya sendiri.
26 notes
·
View notes
Photo
Heroik Pancasila "Garuda pancasila akulah pendukungmu." riuh alunan lagu mereka "Pribadi bangsaku, ayo maju-maju." dor suasana mendadak kelu riuh terganti senyap pun tanganmu mendadak lenyap warna merah mulai merayap semua orang tiarap tidak bagimu karena detakmu telah lenyap benar saja, kamu telah maju menuju dunia yang kamu tuju . . Yogyakarta, 5 November 2018 —desinuristanti— . . cc : @kelaspuisi @narasibulanmerah @irayukii . . #MengunjungiNovember #Harlah3 #KelasPuisi #Harike5 (di Special Region of Yogyakarta) https://www.instagram.com/p/Bpyv17hBZqT/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=19duiouj5hwk8
2 notes
·
View notes