#gurusmk
Explore tagged Tumblr posts
Text
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - Modul 2.1
Pendidikan Berdiferensiasi
Assalamualaikum, Salam Guru Penggerak!! saya Nurul Septiyani Ayu Purwanti Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kota Bandung Jawa Barat. Pada kesempatan kali ini saya akan menulis mengenai Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1 mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi. Jurnal ini merupakan refleksi diri setelah menjalani kegiatan Pendidikan Calon Guru Penggerak selama dua minggu. Kegiatan Refleksi ini merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh calon guru penggerak.
Dalam menulis Refleksi ini, saya menggunakan model 4F (Fact, Feeling, Findings, dan Future, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P yakni : Peristiwa; Perasaan; Pembelajaran; dan Penerapan.
Fact (Peristiwa).
Pada bagian modul 2.1, saya memulai perjalanan belajar tentang Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi. Langkah awalnya adalah memfokuskan pada pembelajaran mandiri dengan tema 'Mulai Dari Diri'. Disini, saya diajak untuk merenung pada pertanyaan kunci, yakni "Bagaimana guru dapat mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan murid yang beragam?" Saya meresponsnya dengan refleksi pribadi, mencakup pemikiran seperti menggambarkan kelas dengan keragaman murid, strategi yang telah saya terapkan untuk mendukung perbedaan kemampuan murid, serta cara membuat pembelajaran lebih mudah bagi mereka. Saya juga mencoba mempertimbangkan perlakuan yang berbeda dan dampaknya jika saya tidak mengadopsinya.
Setelah fase 'Mulai Dari Diri', perjalanan belajar saya berlanjut ke 'Eksplorasi Konsep'. Di sini, saya mempelajari tiga pokok materi utama dari modul 2.1, yaitu Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi, Miskonsepsi yang mungkin terjadi, dan Pemahaman terkait Kesiapan Belajar, Minat, serta Profil Belajar Murid.
Kemudian, saya berpartisipasi dalam kolaborasi bersama kelompok dalam sesi tatap maya yang dipimpin oleh fasilitator. Diskusi intens dilakukan dalam dua bagian ruang kolaborasi, baik saat berdiskusi dengan anggota kelompok maupun dalam menyikapi presentasi dari kelompok lain.
Setelah fase kolaborasi, saya kembali fokus pada tugas mandiri dalam 'Demonstrasi Kontekstual'. Di sini, saya berupaya untuk membuat Modul Ajar yang mengintegrasikan Pembelajaran Berdiferensiasi, lalu mengimplementasikannya dalam mata pelajaran yang saya ampu, yakni Mata Pelajaran Matematika.
Langkah berikutnya adalah 'Elaborasi Pemahaman' bersama instruktur. Saya diberi tugas untuk merumuskan pertanyaan yang dapat memperkuat pemahaman saya tentang isi modul 2.1. Sesi ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang praktik nyata pembelajaran berdiferensiasi yang seharusnya dilakukan oleh guru di kelas.
Setelah serangkaian kegiatan itu, saya melanjutkan dengan tugas 'Koneksi Antar Materi', mengaitkan konsep-konsep inti dari berbagai modul yang telah saya pelajari. Saya menjelaskan pemahaman saya tentang disiplin positif, teori kontrol, motivasi, hukuman dan penghargaan, serta keterkaitannya dengan pembelajaran berdiferensiasi dalam modul 2.1.
Akhirnya, pada fase 'Aksi Nyata', saya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan rencana yang saya buat dalam modul ajar. Pengalaman ini saya dokumentasikan dan bagikan pada platform pembelajaran (LMS).
2. Feeling (Perasaan)
Saya merasa sangat bersyukur atas pengetahuan baru yang sangat signifikan dalam menjalankan peran sebagai seorang guru. Modul 2.1 telah memberikan saya wawasan yang kaya tentang Pembelajaran Berdiferensiasi. Meskipun sebagian konsep telah saya terapkan sebelumnya, modul ini memberikan pemahaman yang mendalam dan memicu semangat saya untuk menerapkan seluruhnya. Diskusi dalam forum selama ruang kolaborasi serta proses elaborasi telah meningkatkan pemahaman saya mengenai implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Saya berharap dengan pembelajaran ini, saya dapat konsisten dalam menghadirkan pendekatan yang berfokus pada kebutuhan murid.
3. Findings (Pembelajaran)
Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas agar cocok dengan kebutuhan belajar individual murid. Menurut Tomlinson (1999:14), dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru secara konsisten berupaya menanggapi kebutuhan belajar murid.
Untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu mempertimbangkan hal-hal yang masuk akal, seperti tujuan pembelajaran yang jelas, cara guru merespons kebutuhan belajar murid, menciptakan lingkungan belajar yang memotivasi, manajemen kelas yang efektif, dan penilaian yang terus menerus.
Ada tiga aspek yang menggambarkan kebutuhan murid: kesiapan belajar, minat, dan profil belajar. Kesiapan belajar adalah kemampuan untuk memahami materi atau keterampilan baru. Minat adalah keadaan mental yang menghasilkan reaksi positif terhadap situasi atau objek tertentu yang memberikan kepuasan. Profil Belajar mengacu pada cara kita belajar secara efektif sebagai individu.
Terdapat tiga strategi diferensiasi, yaitu diferensiasi konten, proses, dan produk. Diferensiasi konten mencakup penyajian berbagai materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid. Diferensiasi proses menyesuaikan jalannya pembelajaran dengan gaya belajar masing-masing murid. Sedangkan diferensiasi produk mengacu pada hasil atau karya yang mencerminkan kemampuan murid.
4. Future (Penerapan)
Setelah menyelesaikan modul ini, rencananya saya akan melakukan evaluasi awal menggunakan pertanyaan yang sederhana, menganalisis data yang sudah ada, atau bahkan melakukan wawancara untuk memahami kebutuhan individual murid di kelas saya. Saya juga berencana untuk merancang serta menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Saya akan secara aktif berkolaborasi dengan sesama guru yang telah memiliki pengalaman dalam menerapkan pendekatan pembelajaran ini. Khususnya sebagai pengajar di SMK, saya berniat untuk lebih banyak bermitra dengan instruktur yang ahli dalam bidangnya untuk menyelaraskan materi yang diperlukan, memungkinkan kerjasama yang harmonis antara guru-guru. Tujuannya, saya ingin menyebarluaskan praktik terbaik saya sehingga orientasi pada kebutuhan murid dapat terwujud secara menyeluruh di lingkungan sekolah saya.
Sekian yang bisa saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi semua guru guru hebat di seluruh Indonesia. Salam Guru Penggerak! Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan!
Sampai berjumpa lagi ..
0 notes
Photo
Aneka Problema Keguruan Penulis : Drs.H.Balnadi Sutadipura Penerbit : Angkasa Bandung ISBN : - Tahun : - Tebal : vii + 155 halaman Berat : 164 gram Ukuran : 14.5 x 21 cm ORIGINAL Harga : Rp. 57.400 #pendidik #guru #gurusd #dosen #gurusmp #gurutk #infoguru #gurusma #gurumadrasah #guruku #gurusmk #lowongankerja #lokerguru #anekaproblemakeguruan #gurupaud #kerjaguru #lokerguruindonesia #lowkerguru #lowker #karirguru #lowongankerjaguru #guruslb #jobguru #lowonganpengajar #pendidikan #guruindonesia #kemendikbud #gurueksis #guruteladan #pgmi https://www.instagram.com/p/CdxdVgMLg7g/?igshid=NGJjMDIxMWI=
#pendidik#guru#gurusd#dosen#gurusmp#gurutk#infoguru#gurusma#gurumadrasah#guruku#gurusmk#lowongankerja#lokerguru#anekaproblemakeguruan#gurupaud#kerjaguru#lokerguruindonesia#lowkerguru#lowker#karirguru#lowongankerjaguru#guruslb#jobguru#lowonganpengajar#pendidikan#guruindonesia#kemendikbud#gurueksis#guruteladan#pgmi
0 notes