#gakjelas
Explore tagged Tumblr posts
Text
Tulisan gak jelas terakhir malam ini (semoga)
Kali ini aku akan bercerita bagaimana membeli kartu baru membuatku belajar untuk bersyukur :)
Singkat cerita tadi siang aku ingin membeli kartu baru yang paketnya lebih murah. Di sana kita bisa memilih nomor baru dengan beberapa pilihan. Perlu waktu yang sangat lama untuk menentukan pilihan simpel ini. Ketika aku sudah yakin dan tidak mau berpikir lebih lama lagi, aku memilih nomor dengan cepat. Namun, ketika sudah diklik, aku baru sadar bahwa nomor di atasnya memiliki angka yang lebih bagus.
Sayangnya, ketika sudah diklik, kita tidak bisa berganti nomor lagi. Nomor itu sudah langsung terkait dengan email walaupun belum dipesan. Akhirnya aku cukup menyesal. Jika aku berpikir satu detik lebih lama, aku bisa mendapatkan nomor yang sedikit lebih baik. (Ini lebay karena aku overthinking)
Namun, setelah dipikir lagi, kalau aku tidak melihat nomor yang sedikit lebih bagus itu, aku masih akan tetap sangat senang dengan nomor yang aku pilih karena berisi tanggal lahirku. Tanpa sadar, penyesalan yang aku punya bukanlah karena hal yang aku punya jelek, tapi karena aku melihat hal yang lebih baik yang mungkin aku punya.
Hal itu menyadarkanku tentang banyak hal yang aku miliki. Semua ke rasa khawatir, penyesalan yang aku punya, mungkin tanpa sadar bukan karena aku memiliki hal yang buruk, tetapi karena aku melihat hal yang lebih baik yang mungkin aku dapatkan.
Darisana aku diingatkan untuk tetap mensyukuri apa yang aku punya. Tentang betapa sudah lebih dari cukupnya hal itu.
Mungkin dalam ini terlihat sepele, tapi aku bisa membayangkan hal ini terjadi dalam masalah yang lebih besar. Misal ketika seseorang punya crush yang sempurna, tapi akhirnya ia menikah dengan orang lain yang ia cukup suka. Namun, setelah menikah ia baru tahu kalau ternyata crush yang ia idamkan dulu dan tak dapat ia miliki juga suka padanya. Akhirnya, ia menyesali pilihan menikah dengan pasangannya sekarang. Bukan karena ia tidak mencintainya, tapi karena pilihan lebih baik yang tidak ia pilih dulu...
Kan serem juga kalau masalahnya seperti itu.
(Aku kayaknya mikirnya kejauhan ya)
Pokoknya intinya adalah syukuri pilihan yang telah kamu pilih sekarang. Ketika kamu ragu bahwa pilihan yang kamu pilih adalah pilihan terbaik, ingatlah bahwa kamu tidak tahu apapun. Kamu kemana akhirnya seluruh pilihan itu akan bermuara.
Maka dari itu, syukuri saja pilihan yang kamu pilih dan yakini bahwa ini adalah pilihan yang terbaik.
Intinya jangan sotoy lah, jangan menduga-duga kayak yang tahu masa depan akan menjadi seperti apa.
Cukup yakini, dan percaya jalan yang kamu pilih dan jalan yang Allah berikan adalah jalan yang terbaik.
0 notes
Text
Ada yang bisa bantu jawab?
Serius mau tanya:
Kalo nyamuk ngisep darah kita, terus nyamuknya bertelur dan punya anak, apa bener anaknya itu darah daging kita?
0 notes
Text
Sebenernya, 2022 itu kayak tahun ter gakjelas gua. Bersamaan dengan tahun terbaik gua, perhaps?
Posisi sekolah di boarding lagi hectic banget, pindah kamar, rolling lagi ke kamar yang baru. Familiar sih sama orang-orangnya, tapi adaptasi gua terkenal jelek banget saking jeleknya gua bisa mogok bicara setengah tahun, haha.
Dan di saat dimana gua lagi jatuh sejatuh-jatuhnya, saat dimana gua gampang banget tiba tiba sesek sama pikiran buyar waktu di kelas, waktu dimana gua ngerasa sekosong itu,
Gua denger tentang stray kids, tentang delapan orang yang selalu bikin selalu bikin gua ketawa, yang selalu bikin gua amazed, yang selalu bikin karya dengan susah payahnya mereka sendiri, usaha mereka sendiri, dan mereka berani dengan hal tersebut, mereka berani dengan kemampuan mereka.
Secara nggak langsung dunia yang dulu nggak gua expect bakal gua masukin malah jadi shelter yang dapat gua panggil 'rumah sementara', shelter yang akhirnya meyakinkan gua untuk bangun lagi, dan mencoba untuk merekahkan senyum sedikit demi sedikit.
Dan ngebawa langkah gua ke banyak banget pelajaran, banyak banget rasa, banyak banget warna. Yang pada akhirnya gua bisa bangkit dari kata 'terpuruk' dan mencoba sekali lagi untuk 'terlahir'.
Ini drama banget kesannya, tapi gua cuman pengen bilang, gua bersyukur ketemu kalian, dan makasih udah jadi temen gua dikala semuanya jauh untuk digapai.
Makasih juga teruntuk buat temen-temen gua yang kelakuannya ngabrut banget, terutama satu orang itu yang tahan denger gua venting nggak jelas, dan maaf gua off sepanjang liburan ini karena gua butuh banget social charge setelah berapa bulan diasrama rame terus
143 for you all, always <3
2 notes
·
View notes
Text
BIODATA SINGKAT
Nama Lengkapᅠᅠᅠᅠ : Alvaerza Jessen
Nama Panggilanᅠᅠᅠ : Alva (dirumah), Aljes (normal), Kodok (gakjelas)
Tempat Tanggal Lahirᅠ: Cinere, 15 Juni 2005
Statusᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠ : Mahasiswa
Fakultasᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠ : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Prodiᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠᅠ: Ilmu Komunikasi
LATAR BELAKANG KARAKTER
Alvaerza Jessen, seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi berusia 22 tahun, tumbuh dalam atmosfer kreativitas dan penjelajahan ide. Dilahirkan di tengah kota metropolitan, Aljes memulai perjalanan akademisnya dengan minat mendalam dalam dunia komunikasi modern. Dengan rambut berwarna abu dan mata yang penuh semangat, Aljes memiliki daya tarik yang ceria.
Ketertarikan Aljes terhadap komunikasi muncul dari keinginannya untuk memahami cara pesan dan informasi dapat membentuk pandangan dunia. Ayahnya, seorang jurnalis berpengalaman, memberinya inspirasi untuk menjelajahi berbagai aspek media dan teknologi.
Selama masa perkuliahan, Aljes aktif terlibat dalam UKM, proyek-proyek kreatif, termasuk pembuatan konten digital, penelitian media sosial, dan produksi berita kampus. Kemampuannya beradaptasi dengan perubahan teknologi dan tren komunikasi membuatnya menjadi mahasiswa yang dinamis.
Meskipun gemar menggali informasi dan berbagi cerita, Aljes juga memiliki sisi sosial yang kuat. Kegemarannya dalam berkomunikasi tidak hanya terbatas pada dunia maya, tetapi juga diungkapkan melalui hubungan yang erat dengan teman-temannya.
ALASAN MASUK UPR
Alasannya memilih UPR ya tak lain tak bukan untuk mengejar gelar sarjana dalam bidang Komunikasi dengan alasan yang sangat personal. Sejak kecil, Aljes tertarik pada keberagaman budaya dan lingkungan yang unik. Ketika menelusuri pilihan universitas, UPR menonjol sebagai tempat yang memadukan keindahan alam dengan komunitas akademis yang inklusif.
Aljes terpesona oleh program akademik yang menyediakan wawasan mendalam tentang komunikasi lintas budaya dan dampaknya terhadap masyarakat lokal. Keinginannya untuk memahami bagaimana pesan dapat diartikan dan dipahami dalam konteks beragam budaya membuatnya yakin bahwa UPR adalah tempat yang tepat.
Selain itu, keindahan alam dan keanekaragaman lingkungan di sekitar kampus menjadi daya tarik tambahan. Aljes melihat ini sebagai peluang untuk mendalami pemahaman budaya dan menggali inspirasi dari keanekaragaman alam yang ada di sekitarnya.
0 notes
Text
Aku gak pinter gambar, makanya aku cuma bisa gambar anak ayam sepanjang gambar aku sambil mikirin kamu.
Anak ayam ini mirip kamu kecil, elehan, pundungan, manja, ogoan, dia kemana mana maunya ikut sama ibunya, bener beber persis seperti kamu,
Pas mamah kamu masih ada, kamu anak mamah banget, karna anak bungsu kamu makannya mau disuapin, pas tangannya sakit dibajuin, segala hal diurus mamah kamu gabisa apa-apa, sampe suatu hari mamah nyusul bapak yang udah ditempat tenang, meninggalkan kamu yang gabisa apa-apa jadi gapunya mamah.
Pasti rasanya kaya disamber petirya? kamu harap hari itu kamu nyusul mamah aja, tapi nyatanya kamu masih hidup, kamu tidur dan besok masih harus bangun, kamu kelimpungan gatau harus apa.
Hari itu kita lagi marahan, tapi aku tau soalnya semua yang menyangkut hidup kamu aku kepo, kamu gatau juga aku nangis sampe berhari hari karna keinget aku belum sempet ketemu sama mamah, tapi kamu bukan tipikal orang yang suka cerita, semuanya kamu tahan sendirian padahal kamu udah setres udah merasa hidup ga hidup kamu gapernah mau membagi itu sama aku, padahal aku bilang buat kamu yg sendirian aku mau jadi keluarga kamu, kamu terlalu ga percaya orang lain.
Dari semenjak itu aku selalu mikir gimana caranya kamu biar bisa terbuka, karna kalau utuk mengobati sakit kehilangan itu gabisa karna gada obatnya, dan gakan pernah sembuh.
Aku tu cuma kepengen kamu tau aja, mesipun jauh tapi akutu ada, aku mau nemenin, aku mau dengerin mesipun ga banyak tapi aku mauu, kalo deket aku mau bantuin kamu cuci rambut masakin kamu biarpub aku gabisa masak, atau sekedar duduk diem kalo kamu lagi ga pengen ngapangapain, aku mau berbagi hal hal kecil sama kamu. Tapi takdir kayanya terlalu kejam kita dipaksa pisah meskipun gamau karna gamungkin kita hanya diam ditempat bertahuntahun.
Bale kamu tau kan aku punya sejuta cerita random yang kayanya gakan habis meski untuk seumur hidup jadi aku suka membual bikin surat sepanjang ini meskipun gakjelas, kalo suatu hari kebetulan kamu liat ini kamu harus sadar harus tau, bahwa kamu itu dicintai banget, kanu gaboleh ngerasa sebatang kara waktunya kamu liat sekitar, masih ada banyakkkkk orang yang mau liat kamu hidup dengan baik, meskipun aku gabisa lagi ada diantaranya, tapi aku pengen banget liat hidup kamu membaik.
Udah sampe sini dulu. Selamat tidur, suer jangan dibaca surat ini beneran ga jelas.
1 note
·
View note
Text
.
Bicara soal hati, hati ini sangat rapuh..
Apalagi bicara soal perasaan.. hmmm gmna ya.? Susah mau di omonginnya. Kita menjalani kehidupan kita pasti banyak hal-hal yg dilewati. Seperti kamu lewat dalam kehidupan aku 😂.. aku tak berharap banyak dgnmu, mungkin ekspektasi ku yg sangat warbiazah, sudah memikirkan yg tidak tahu itu bakal terjadi atau tidak.
Pengen bgt bisa nulis kek org2 tapi pasti gakjelas tulisannya, atau malah nggak nyambung :v ....
Semangat kamu, aku 🤍 semoga hati kita selalu mendapatkan penjagaan-Nya dari hal2 yg tidak baik, Sampai waktu berkata Sekarang waktunya...
0 notes
Text
Hehe kalau aku malah baru-baru ini baru saja memberanikan diri untuk bilang dengan tegas ke orang bahwa “aku suka kamu” aka confess. Pertama kali seumur hidup!!! But I’m glad I did that, though. Seperti yang op bilang di atas: “sukanya segala sesuatu itu jelas clear and cut” (karena dulu aku anaknya abu-abu banget terlalu banyak shade dan flirting phase gakjelas sampe akhirnya kewalahan sendiri). Dan bagian “Supaya bisa move on segera kalau emang jawabannya gak.” ini juga mulai jadi relevan di usiaku yang hampir menyentuh kepala 3 ini… Kalau kata Hamilton: “There’s a million things I haven’t done.”
Refleksi 1709
Semalam telponan sama mantan bos (IYKYK), sampai 3 jam lebih. Bisa melek karena gue :
Overdose kafeine (i guess)
Galau (halah basi)
Topiknya dari mulai beliau yang mau sidang kolokium dan dapat moderatornya adalah dosen yg dulu nguji gue skripsi dan tesis (entah kenapa gue jodoh pengujinya beliau mulu) sampai masalah JODOH (iya lu gak salah baca. Calm!) . Mendengarkan penjelasan soal penelitian S3 yang bertahap-tahap : mixed methods, in vivo dan juga studi masyarakat. Ga nyangka sih obrolan sambil lalu jaman di kampus lama bisa berkembang hampir jadi kenyataan.
Maybe, dreaming is not that scary, right? Gue takut punya mimpi besar karena takut kecewa. Padahal yah padahal kan manusia itu emang harus terlatih jatuh dan kecewa terus bangkit lagi. Kaya dulu pas belajar sepeda. Wondering, kenapa banyak yang bilang naik sepeda itu harus jatuh dulu baru bisa?!
Soal topik terakhir yang bahasannya lebih lama dibandingkan bahasan penelitian beliau (ofc, makanya banyak lagu, novel dan karya-karya yang lahir karena topik basi bernama cinta kan?)
Terus kaya Allah tuh sayang banget sama gue (tapi mungkin guenya belum terlalu sayang sama diri gue sendiri T__T), nemu reels yang mengingatkan kalau lu tuh ga usah buang waktu ngegalauin soal jodoh. Kerja aja yang oke, jadi pribadi yang berkualitas, nanti dia akan datang sendiri. Yang mana, itu bener juga. wkwk.
Salah satu temen di kantor bilang, kalau doi mau sesuka apapun sama seseorang ga akan ngomong apapun dan intinya sih berharap kalau cowoknya yang akan do more dan berusaha. Meanwhile gue si manusia yang sukanya segala sesuatu itu jelas clear and cut, gue akan langsung (akhir - akhir ini berubah sih) berusaha mencari info. Dimana posisi gue dalam hidup beliau (the other person). Ya ini masing-masing ke preferensi hidup orang aja.
Di usia 17 tahun (+++) ini makin jadi tidak berani took a risk untuk bertanya yang dulu gue anggap biasa saja. Yang temen-temen gue bilang gue berani. Padahal dulu mah emang karena nekad aja dan jujurly agak selfish alasannya, "Supaya bisa move on segera kalau emang jawabannya gak".
17 notes
·
View notes
Text
Bangun tidur baru kesadar klo ternyata emang gak lagi hujan deras, sangking panasnya Surabaya akhir-akhir ini dan sangking pengennya hujan karna rindu udara sejuknya, sampek kebawa mimpi. Pdahal aku paling gak seneng hujan 🤣
Gini rasanya pengin sampek kebawa mimpi, karna biasanya kalo pgen banget malah gak bisa tidur haha apaansih receh amat 😅
3 notes
·
View notes
Photo
💕 #sundayfunday #sumenep #ily #fypage #gakjelas #madura (di Pasongsongan Sumenep Madura) https://www.instagram.com/p/CEfntRyB0Zo/?igshid=1lftc72dwa18m
1 note
·
View note
Text
Aku yang menurutku baik sering kali bertanya pada aku yang menurutku tak baik. Tanyanya serupa ini, "Kenapa orang-orang bisa begitu mendendam pada satu kesalahan yang dibuat orang lain. Padahal ia telah meminta maaf, padahal ia telah mengaku salah. Apa memaafkan selalu seberat ini?".
Kemudian di jawab oleh aku yang menurutku tak baik, "Kau pikir luka bisa pulih hanya dengan sekali kata maaf? Kau pikir bisa membuat retakan di hati seseorang kembali seperti semula hanya karena menyesali? Karena ini sering ku katakan padamu, kau bukan orang baik. Jika kau masih melukai seseorang dan membuatnya merasa tak nyaman di dekatmu, membuatnya merasa membencimu. Kau belum menjadi orang baik."
Kadang aku takjub, entah ada berapa banyak suara yang sering lalu lalang di kepalaku. Aku lupa, mungkin aku masih butuh obat, bukan sekedar didengar.
15 notes
·
View notes
Text
Gak tau aku nulis apa ini (4)
02.25
Ada hal lain yang yang aku sadari sekarang. Yakni masalahku dengan waktu, di mana aku memiliki perspektif akan waktu yang sangat buruk. Tugas yang aku kira bisa selesai dalam satu hari bisa jadi justru membutuhkan waktu beberapa minggu.
Salah dalam memperkirakan waktu+Menunda-nunda
Kedua itu adalah kombo super yang menghambatku dalam menyelesaikan seluruh tugasku. Kurasa akan lebih baik memandang kedua hal itu dalam dua masalah yang berbeda. Yakni,
Masalah manajemen waktu
Masalah dalam manajemen diri
Ya, kira-kira gitu kali yah. Dan aku pikir kedua masalah itu memerlukan dua solusi yang berbeda. Untuk masalah tentang di mana inti masalahnya adalah waktu yang aku alokasikan memang tidak cukup dari awal. Jadi, bagaimanakah solusinya?
Ya, solusinya tinggal kamu harus memberikan banyak waktu dari awal (you don't say :). Kurasa simpelnya kamu harus memberikan waktu bukan sebanyak yang kamu pikir kamu perlukan tetapi setidaknya dua kali yang kamu butuhkan. Misal tugas membuat CV, kamu pikir bisa kamu selesaikan dalam waktu 1,5 jam. Maka alokasikan lah waktu 3 jam untuk menyelesaikannya.
"Tapi bukankah jika seperti itu tugas yang harusnya bisa selesai lebih cepat malah jadi lebih lama karena kamu memberikan waktu yang lebih panjang?"
Mungkin, iya, tapi kurasa nggak juga. Sadar diri ajalah, mau dikasih waktu ideal ataupun optimis juga kamu SELALU gak selesai. Apalagi dengan sifat perfeksionismu itu. Kurasa memberikan waktu lebih banyak di awal bukanlah hal yang buruk. Dengan begitu justru penjadwalanmu akan menjadi lebih robas, kamu akan punya lebih banyak ruang untuk bergerak dan akan semakin jarang merasa bersalah karena tidak menyelesaikan tugas yang harusnya kamu kerjakan di hair itu.
Kurasa hal ini mengingatkan kembali trik produktifitas yang sangat ampuh, yang entah kenapa justru kamu lupakan sekarang. Yakni membuat highlight setiap harinya. Kamu cukup tulis satu hal saja yang harus kamu lakukan di hari itu. Cukup satu hal saja. Menurutku ini adalah hal yang sangat bagus. Karena lebih baik menulis satu hal saja dan memang kamu lakukan dibandingkan menuliskan list banyak hal, tapi tidak ada satu hal pun yang kamu benar-benar selesaikan di akhir hari.
Masalah kedua.
Setelah kamu sudah mengalokasikan waktu yang harusnya gak ada alasan lagi buat gak selesai, apa yang harus kamu lakukan agar bisa memanfaatkan waktu itu dengan optimal?
Hmm...
Tahapan pertama menurutku adalah dengan mencari lingkungan yang tepat. Walaupun kita gak selalu bisa memilih lingkungan terbaik, tapi kita bisa memilih lingkungan terbaik dari pilihan lingkungan yang kita punya. Lingkungan ini selain berupa tempat, juga bisa merupakan hal seperti orang-orang di sekitarmu, apa yang kamu dengar, apa yang kamu lihat, dll. Intinya adalah, kamu seharusnya sudah tahu dimana lingkungan terbaik untuk tugas yang kamu kerjakan. Misal menulis, maka terbaik adalah di kosan. Lalu semua yang berhubungan penelitian, maka tempat terbaik adalah lab. Sebisa mungkin pilihlah pilihan terbaik itu. Gak usah kebanyakan nginde kalau misalnya kamu sedang buru-buru. Eksplore lingkungan baru tak apa jika kamu tidak terkejar dengan waktu. Sederhananya, sesuaikanlah ekspektektasi dengan apa yang kamu lakukan.
Kedua, ini adalah yang paling penting. Jika sudah dalam lingkungan yang sempurna, bagaimana caranya agar bisa menjaga fokus? Sebelumnya kamu harus menghilangkan semua distraksi yang mungkin akan mengganggumu. Gak usah ada hp di sekitarmu. Barang itu lebih banyak menghambat dibandingkan membantu. Close semua sosial media, dan lakukan tugasmu dalam rentang waktu tertentu, bisa 1,5-3 jam.
Ya, sederhananya begitulah. Kalau ada kendala, ingat dan coba lagi lakukan lebih baik di sesi atau hari esoknya. Yang jelas jangan berhenti, jangan lari, jangan kehilangan momentum itu, jangan lupakan apa yang salah dan apa yang benar. Alasan kamu susah berkembang itu yang kamu selalu melupakan hal yang kamu pelajari dengan drama gak jelas yang kamu bikin.
Kurasa bisa disimpulkan tahapannya adalah:
Alokasikan waktu 2x perkiraaan
Targetkan satu hal saja dalam satu hari
Berikan lingkungan terbaik untuk mengerjakan tugasmu
Beri rentang waktu 1,5-3 jam saja dalam satu sesi
Hilangkan semua distraksi
Kerja!
Evaluasi dan lakukan lebih baik di sesi selanjutnya
Jika kamu melakukan itu, kamu seharusnya bisa berprogres. Jadi, jangan kebanyakan alasan lagi dan kerjakanlah tugasmu!
0 notes
Text
Masih Disini
Saya tidak pergi, saya masih disini, kak.
Hanya saja, saya sengaja mundur beberapa langkah untuk memberimu ruang yang nyaman untuk melangkah.
Saya juga tidak berhenti peduli. Saya akan tetap memperhatikanmu dari jauh. Ya, dari jauh!
Dengan situasi yang serba cepat, saya sadar, mungkin ada yang lebih bisa membuat senyummu semakin indah.
Tapi...., bila nanti kamu terluka carilah saya!
Untuk saat ini, nikmati bahagiamu ya...
Saya tak apa, saya baik-baik saja.
0 notes
Photo
Pagi Itu di bangku Taman . . . . . . . #seiringwaktuberjalan #morningdew #lateposting #latte #view #instasea #instalikes #instalove #instalike #instagram #gaje #kece #fences #gakjelas #sundaymorning #viewmorning #northmaluku #exploreternate #faja #beachtolire #tolirekecil https://www.instagram.com/p/B3_tJXwgcyK/?igshid=1iot3lt02ge6d
#seiringwaktuberjalan#morningdew#lateposting#latte#view#instasea#instalikes#instalove#instalike#instagram#gaje#kece#fences#gakjelas#sundaymorning#viewmorning#northmaluku#exploreternate#faja#beachtolire#tolirekecil
1 note
·
View note
Photo
belajar adobe spark
2 notes
·
View notes
Photo
Karena yang udah lewat cuma bisa jadi kenangan.... Yg belum lewat itu berarti lewat jalan lain.... #opoeeh #receh #sore #gakjelas #wkwkwk #kopi (at Surabaya, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CLoT7PTAc0n/?igshid=t8iwkjf03lct
0 notes
Photo
Allahu Akbar.. Alhamdulillah diberi kesempatan melihat kekuasaan Allah. 🌕🌖🌗🌘🌑🌒🌓🌔🌕 . . . . . #Allahuakbar #superbluebloodmoon #supermoon #superbluebloodmooneclipse #superbluebloodmoon2018 #puncakgunungsariindah #surabaya #indonesia #31januari2018 #hasiljepretanhp #selesaisholatlangsungjepretjepret #gakjelas #maklumkamerahp #gerhanabulantotal #gerhanabulantotal2018 ❤
#superbluebloodmooneclipse#allahuakbar#puncakgunungsariindah#31januari2018#superbluebloodmoon2018#gerhanabulantotal2018#hasiljepretanhp#maklumkamerahp#selesaisholatlangsungjepretjepret#superbluebloodmoon#gakjelas#supermoon#gerhanabulantotal#indonesia#surabaya
1 note
·
View note