#cerita kehidupan
Explore tagged Tumblr posts
ariqyraihan · 2 months ago
Text
Memasuki Fase Usia 30an, Rasanya Kayak Gimana?
Tumblr media
Dua minggu lalu, saya resmi bergabung dengan klub 30s atau anggota dari para lelaki yang mulai membicarakan penyakit dalam perbincangan acaknya. Orang bilang, permulaan usia 20an merupakan fase hidup di mana seseorang mulai mencari jati dirinya. Sebuah fase di mana ego masih menguasai seseorang dan tumbuhnya perasaan ingin mencoba banyak hal.
Memasuki usia 25, banyak orang bilang ini adalah fase quarter life of crisis di mana ini adalah sebuah fase anak muda mulai memikirkan langkah kehidupan di waktu yang akan datang. Selaiknya persimpangan jalan antara mulai menemukan jati diri dan juga “sudah” menemukan jati diri, atau bahkan gagal menemukan jati dirinya. Di fase inilah, seseorang mulai memikirkan hal-hal yang tak hanya berbau kesenangan pribadi, tetapi juga perihal visi kehidupan setelahnya. 
Tidak jarang yang menjadikan usia ini sebagai simbol dari kematangan seseorang dan menjadikannya pula sebagai usia yang cukup untuk membangun bahtera rumah tangga. Namun, kedewasaan seseorang tidak bisa semata dilihat dari usia, bukan?
Nah, setelah melewati fase krisis tersebut, seseorang mulai menemukan jati dirinya atau menemukan “dirinya” pada usia 27 hingga 28 tahun. Fase ini bisa dibilang puncak dari sebuah perjalanan menemukan diri sendiri. 
Namun, bagi saya “30 tahun” ternyata merupakan titik balik berikutnya yang perlu diperhatikan. Di usia ini, seseorang semestinya sudah bisa dievaluasi mengenai kedewasaannya dalam pemikiran dan bersikap. Usia yang bisa dibilang tidak lagi muda, karena embel 20s sudah resmi terlepas. 
Di usia ini, seseorang seringkali akan dianggap “terlambat” untuk memulai rumah tangga, terutama lelaki. Artinya, di usia ini seseorang akan dianggap sudah mesti memiliki visi yang jelas mengenai kehidupannya. Apalagi sudah melewati fase pencarian jati diri, lalu menjalaninya selama sekitar satu atau dua tahun sebelum masuk ke usia 30s. Pengalaman untuk evaluasi diri sudah ada juga.
Memasuki kelompok usia 30s, saya merasakan ada sensasi yang berbeda. Selaik melihat kembali ke belakang dan bergumam, “Apa sih yang udah saya capai selama ini?”
Selama ini saya fokus pada tujuan demi tujuan dalam menjalani fase 20s ini. Mulai dari lulus terlambat, mencintai dalam diam lalu ditinggal nikah, menganggur selama satu tahun, roller coaster pekerjaan hingga pernah di-PHK, mengubah tujuan hidup dari pribadi ke tujuan lain yang lebih memfokuskan kepada kehidupan orang lain, belajar menemukan “diri”, dan lainnya. Segalanya terputar kembali selaiknya kaset yang berputar di dalam ingatan. 
Saya menunggu detak detik jam bergeser ke tanggal 27 November dini hari. Rasanya begitu lambat, namun saya menunggu dengan lamat-lamat. Rasanya debar jantung ini kian menguat. Terdengar lebay, namun apa yang terjadi itu apa adanya. Tepat, kita detik jam akhirnya bergeser, saya mengambil napas dalam-dalam dan mengembuskannya dengan panjang. 
Entah apa yang akan terjadi setelah ini, entah apa yang akan tiba di hadapan ketika saya akhirnya bergabung dengan klub 30s. Namun, apa pun itu, saya berpikir jika ini merupakan suatu fase baru dan saya harus bisa melewatinya dengan tujuan-tujuan yang belum tercapai ataupun tujuan-tujuan baru nantinya.
Saya berpikir bahwa sudah saatnya untuk berpikir lebih dewasa lagi, mengurangi drama-drama dalam kehidupan, dan mulai untuk sadar diri.
30 notes · View notes
waktubercerita · 1 month ago
Text
Bertemu, Bercerita, Berlalu, Kemudian Melupa
Tumblr media
Bertemu dengan orang asing ketika di suatu momen, bercerita dengan seru, sefrekeuensi, tapi tanpa harus mengenalnya lebih lanjut ternyata melegakan, ya. Nggak perlu berbagi identitas lain yang lebih mendalam, seperti saling bertukar media sosial, misalnya. Jadi yang dilakukan hanya saling berkenalan sekilas dan banyak berbagi cerita tentang a-b-c di momen itu aja, mengalir apa adanya. Ngobrol ngalor-ngidul soal apa yang ada di depan mata. Bisa tentang hobi, tentang cuaca, tentang tempat yang lagi dikunjungi, atau bahkan cerita random yang tiba-tiba muncul. Seru aja gitu, ngalir tanpa beban.
Lalu ketika salah satu di antaranya sudah harus memisahkan diri, segala memorinya tertinggal di situ aja tanpa banyak terbawa ke langkah kehidupan selanjutnya. Nggak ada ekspektasi bakal lanjut komunikasi atau apa pun. Lucunya, kadang itu justru yang bikin momen kayak gini spesial karena cuma terjadi sekali, terus selesai.
Kalau dipikir-pikir, hal kayak gini nggak buruk, kan? Justru ada sesuatu yang spesial dari pertemuan singkat yang nggak berlanjut. Cenderung lebih bikin lega dibanding hubungan yang dilanjut tapi ujung-ujungnya cuma jadi formalitas. Kita saling follow di media sosial, tukeran kontak, awalnya saling sapa. Tapi lama-lama, semua cuma jadi rutinitas kosong. Yang dulunya akrab, akhirnya cuma jadi orang asing lagi, tapi kali ini lebih canggung karena udah saling tahu terlalu banyak tanpa benar-benar saling peduli.
Kenapa ya bisa kayak gitu? Apa mungkin karena ada beban ekspektasi yang diam-diam terbentuk begitu kita merasa "terhubung"? Jadi kita kayak merasa perlu menjaga hubungan, tapi di satu sisi, kita juga nggak tahu harus mulai dari mana. Alhasil, obrolan pelan-pelan berhenti. Yang tersisa cuma nama di daftar kontak atau unggahan di media sosialnya yang sesekali muncul.
Tapi, yaa... Memang begitu lah. People come and go, itu rumusnya. Nggak semua orang yang kita temui harus punya tempat di cerita panjang hidup kita. Ada yang cukup hadir sebentar, ngasih warna, lalu pergi. Bukan karena mereka nggak penting, tapi karena kehadiran mereka cuma ditakdirkan untuk ada di satu momen itu aja. Dan itu nggak apa-apa, kan?
93 notes · View notes
fitryharahap · 1 month ago
Text
Sembuhlah, Meski Sendirian
Kau berdiri di antara reruntuhan, mencoba memilah mana yang harus kaubangun ulang, mana yang harus kau tinggalkan. Sambil bertanya-tanya, apakah rasa sakitmu ini punya arti, atau hanya sekadar gema dari harapan yang terlalu tinggi?
Lalu bersama waktu yang lama, kau pun sadar, ternyata, kau tak selalu butuh permintaan maaf untuk menutup cerita. Kadang, yang kau butuhkan hanyalah keberanian untuk mengatakan pada diri sendiri: “meski ini bukan salahku, akan tetap kusembuhkan luka ini sendiri.”
Sebagian orang memang ditakdirkan tak mampu melihat perannya dalam sebuah konflik. Mereka cenderung merasa benar atau malah menganggap diri sebagai pihak yang dirugikan, meskipun sebenarnya mereka bersalah. Namun lagi-lagi, kau dipaksa mampu melihat bahwa itu bukan karena mereka sengaja mau mengabaikan kesalahannya, tapi karena mereka memang tak mampu atau tak mau menghadapi kenyataan bahwa mereka punya kontribusi dalam kehancuran orang lain.
Semoga Tuhan membalas sesuai.
66 notes · View notes
langitdanlaut · 8 months ago
Text
Tumblr media
Selamat hari perpanjangan kontrak kehidupan Mungkin dari sekian banyak cuplikan luka Lautan membuatku setuju untuk datang ke dunia
Semoga tidak berumur panjang Walau sudah Lelah Tolong hilangkan niatan yang selalu aku pikirkan
Semoga selesai saat iman sedang kuat-kuatnya Saat amal sudah berani melawan dosa Saat ridhaNYA sudah siap memeluk jiwa yang penuh darah
Sekali lagi Semoga hidayah semakin banyak diberikan Agar iman semakin menguatkan diri Hingga lekas waktu berhenti Hingga sudah sesak diri
Selamat hari lahir ke dunia Semoga tidak berumur panjang Lara
Rabu, 03 Juli 2024, Pulau Merak Kecil - Banten.
180 notes · View notes
payungbercerita · 3 months ago
Text
BUTUH SESEORANG
Aku butuh seseorang yang bisa aku ajak berbicara tentang Maha Baik-Nya. Seseorang yang juga melihat setiap kejadian dengan menggali pesan apa yang hendak Ia berikan. Menyebutkan segala baik-Nya dalam setiap ketetapan yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Seseorang yang juga mempercayai kehidupan bukan hanya sebatas tentang dirinya tapi juga mengalirkan kebaikan yang Allah ajarkan.
Aku butuh seseorang yang bisa aku ajak berbicara tentang indahnya melabuhkan cinta dan harap pada-Nya. Yang membuat manusia semakin terpacu untuk selalu membawa keikhlasan dalam kerja dan kebaikan. Yang tidak mudah menyerah dan kecewa apabila manusia lain memandang rendah dan mengabaikan kebaikannya. Sebab Ia menyakini, bahwa setiap niat baik dan kebaikan yang sudah dilakukan tidak pernah sia-sia.
Aku butuh seseorang yang bisa aku ajak berbicara tentang upaya-upaya dalam meraih cinta-Nya. Berbicara tentang apa-apa saja yang bisa kita lakukan untuk bisa hidup dalam keridhoan-Nya. Sama-sama memaksimalkan peran yang mungkin berbeda tapi tetap sama muaranya. Langkah-langkah yang akhirnya akan membuat kita semakin cinta dan dekat dengan-Nya.
Aku butuh seseorang yang demikian, yang melihat cintaku pada-Nya tidak dianggap remeh dan lawakan. Yang upayaku dalam meraih cinta-Nya bukan dianggap sok suci lagi dihinakan. Yang pembicaraanku tentang Rabb-ku ditimpali dengan antusias bukan malah dialihkan.
Ya Rabb, aku butuh seseorang yang demikian. Seseorang yang tidak sungkan aku ajak berbicara tentang segala-Mu....
111 notes · View notes
jejaringbiru · 3 months ago
Text
Tumblr media
Selamat datang dalam lembaran-lembaran kata yang mengguratkan perjalanan ragam pikiran dan pengalaman. Ini merupakan kumpulan tulisan yang melibatkan pemikiran, emosi, dan refleksi dari penulis-penulis di Jejaring Biru
@hardkryptoniteheart @yurikoprastiyo @padangboelan @manusiafajar @penaalmujahidah @shofiyah-anisa @yustrialubna @aksarapuan94
Kumpulan tulisan ini membawa kita mengarungi lautan pemikiran dan memperkaya wawasan. Ada yang merayakan kebahagiaan sederhana, ada pula yang merenungkan kepedihan dalam sebuah perpisahan. Namun, pada akhirnya, setiap tulisan menjadi bagian dari harmoni yang mewarnai kehidupan ini.
Terima kasih kepada para penulis yang telah berkontribusi untuk karya ini, memberikan kita lebih dari sekadar kata-kata. Semoga kumpulan tulisan ini menjadi teman setia yang menginspirasi, menghibur, dan merangkul setiap pembaca. Selamat menikmati perjalanan indah dalam dunia kata-kata yang penuh makna.
Selamat membaca!
55 notes · View notes
kelanapermana · 1 year ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Hari ini aku menyadari bahwa ternyata kuasa tuhan begitu indahnya, sedari kecil aku begitu akrab dengan banyaknya kehilangan, mengalah walaupun dalam hati meraung sebab teramat menginginkan.
Deruan ombak ini adalah saksi begitu banyak cerita-cerita itu juga kini tentangmu, hangat dan manisnya pertemuan-pertemuan ini, namun mencintai sosok sepertimu, tidak perna ada dalam rencanaku, bagaimana al-waddud menempatkanmu menjadi bagian terbaik di hati dan pikiranku.
Tulisan ini tentangmu bagaimana sikap dan ikhtiar, yang bisa aku lakukan untuk menghargai dan mencintaimu, abadilah disini sebab aku terlalu jauh dari belajar untuk kehilangan-kehilangan lainnya, setidaknya kamu abadi disini, tidak ada yang mampu mengambilmu dalam tulisan-tulisan ini.
Untukmu, semoga Rabbi tautkan kita dalam pertemuan yang indah, kamu dan aku dalam ikatan yang penuh keberkahan didalamnya.
...
Untukmu, aku tunggu
96 notes · View notes
punyalululili · 7 months ago
Text
Mengejar Keterlambatan
Kenapa ya, orang-orang disekeliling kita selalu mengatakan, "Kamu gak pengen ngejar temen-temenmu?" "Mau sampai kapan gini terus, gak pengen kayak temen-temenmu?" "Kamu lho sudah harusnya gini, kayak temen-temenmu." Apa semua hal perlu kita kejar untuk bisa dikatakan seimbang?
Aku tidak mengerti, mengapa sebagian dari kita terlalu menyeimbangkan hidup individu satu dengan yang lain. Padahal jika dilihat dari bagaimana cara kita hidup, sudah berbeda.
Jika benar keterlambatan itu ada, bukankah kita punya tujuan masing-masing untuk berhenti dipemberhentian mana yang kita inginkan? Mungkin yang hampir sama dilalui prosesnya hanya sampai tamat SMA. Setelah itu, perjalanan bisa dimulai dari banyak hal, ada yang fokus pendidikan, ada yang fokus meniti karir, menikah muda dan lain sebagainya. Lalu keterlambatan mana yang harus dikejar jika tujuan kita berhenti saja sudah berbeda?
Jika memang benar aku terlambat, lalu siapa yang aku kejar untuk tidak terlambat?
Jika memang aku tepat waktu, lalu mengapa semua orang tidak menyetujui itu?
Sragen, 19 Agustus 2024 Dalam memahami-Mu
31 notes · View notes
sepenggal-kata · 22 days ago
Text
Untukmu
Hai, Apa kabar kamu?
Ah, tentu aku tau kamu selalu terlihat ramah dan bersemangat, padahal menyimpan banyak tanda tanya dan keraguan dalam pikiranmu. Juga bekas-bekas luka dan sembab yang tak terlihat di hatimu.
Tapi sayang, semua tidak akan selamanya kok. Nanti akan ada orang-orang baru yang berdatangan silih berganti untuk menjawab pertanyaanmu, menguatkan keraguanmu, merawat bekas lukamu, juga menyamarkan sembabmu. Dan mengisi kekosonganmu. Begitupun sebaliknya.
Karena seperti itulah kehidupan, bahagia, sedih, bahagia, sedih. Kadang datang bergantian, kadang datang bersamaan. Dengan warna dan bentuk yang berbeda.
Tapi yang harus diingat, setiap kejadian yang kamu alami itu, memiliki makna yang berbeda, dan akan mengubah hidupmu, cara pandangmu, isi doamu, dan mimpimu.
Jadi, nikmatilah setiap langkah yang sedang kamu jalani itu. Duduklah sejenak jika kamu merasa lelah. Sapalah orang-orang yang berpapasan denganmu. Sebab jalan yang kamu tempuh hanya satu arah. Hanya ada jalan ke depan. Tidak bisa berbalik untuk mengulang.
Dariku.
Kamu di masa depan.
9 notes · View notes
diega-guardiola · 9 months ago
Text
Tuhan Tentang rasa cinta itu, Itu karunia-Mu, Itu izin-Mu, Sementara, Atau selamanya, Hanya Kau yang tau, Hanya Kau yang mampu, Aku? Hanya hamba-Mu, Tak kuasa atas kendali-Mu, Tuhan, Pintaku hanya satu, Jangan beri goresan, Padanya pun padaku, Karena, Keduanya akan terasa sama bagiku, Tuhan, Bahagiakan kami, Dengan cara-Mu, Dengan jalan terbaik-Mu. Apa pun itu..
29 notes · View notes
ceritaluvanka · 2 months ago
Text
Aku sedang berusaha menggapain sesuatu yang sudah lama mengambang di lautan angan-angan. Aku sedang berusaha meruntuhkan tembok yang pernah aku ciptakan sendiri tanpa aku sadari dampak buruknya.
Tidak mudah memang, tapi aku juga berhak menentukan langkah di dalam hidupku yang sudah terlalu lama aku biarkan tersesat. Aku bukannya tidak mau melangkah, tapi langkahku selalu berar dan salah yang menyebabkan aku kembali pada kukungan angan.
Aku tidak mau lagi terus menerus merasa bersalah pada diri sendiri yang menyebabkan ketidakberdayaan.
Sebab, pada akhirnya aku seorang dirilah yang bertanggungjawab atas apa-apa yang terjadi di dalam hidupku.
Aku ingin menyudahi semua ini, aku tidak ingin lebih lama larut dalam kebimbangan, keputusasaan dan ketidakberdayaan.
Aku ingin mengembalikan diriku seutuhnya pada tempat yang seharusnya.
7 notes · View notes
ariqyraihan · 5 months ago
Text
Mikirin Orang Lain Dahulu, Baru Diri Sendiri itu Baik atau Tidak?
Tumblr media
Belakangan ini lagi sering banget kontemplasi. Pertanyaan yang selalu kelindan adalah, "Kenapa sih selalu mikirin orang lain dan tidak memikirkan diri sendiri terlebih dahulu?"
Pada awalnya masih ada sedikit denial dengan berpikir kalau selama ini seimbang-seimbang saja, kok. Namun, setelah dipikirin lagi, kok ada benarnya juga, ya?
Seringkali di banyak situasi, aku lebih mikirin bagaimana dampaknya ke orang di sekitar dibandingkan ke diri sendiri. Lebih kerap merasa enggak enakan ke mereka. Walaupun dari semuanya, dampak yang dirasakan diri sendiri lebih besar dari mereka.
Mungkin orang lain bisa bilang kalau sikap dan pola pikir seperti itu bisa bikin seorang manusia tuh terasing di antara lingkungannya. Dan tentu saja betul adanya. Lebih banyak ngalah. Tentu saja, lebih sedikit kepercayaan diri untuk mikirin sesuatu untuk diri sendiri.
Sampai hari ini, aku belum menemukan apakah sikap dan pola pikir seperti itu adalah sebuah kesalahan yang absolut. Memang, menjadi egois itu tidak baik, tapi kalau kata orang lain, tidak memikirkan diri sendiri pun juga tidak baik.
Pada akhirnya, ya, menjadi sebuah area abu-abu. Namun, gimanapun juga, aku masih menjalani kehidupan seperti itu.
Bagaimana denganmu?
23 notes · View notes
waktubercerita · 12 days ago
Text
Di lagu "Interaksi," Tulus ngulang kata "reda dan redalah" sampai lebih dari sekali, sementara kata "mendekatlah" cuma sekali.
Pas ngeh tentang ini, langsung kepikiran kayak, "eh iya juga ya, apa itu karena meredakan perasaan lebih susah daripada memulai perasaan baru?" Meredakan itu butuh waktu, butuh pengulangan, dan butuh penerimaan yang nggak gampang. Tapi memulai perasaan baru, kadang bisa dimulai cuma dengan satu kata atau satu langkah aja.
Dari kata "redalah" yang mengulang lebih banyak itu, mungkin bisa diartikan sebagai penanda kalau ngurangin perasaan yang udah melekat itu nggak semudah yang dikira. Kadang, kalau udah terlanjur punya perasaan ke sesuatu hal—bisa jadi seseorang, benda-benda, atau bahkan hobi serta hal apapun yang memungkinkan lainnya—itu kayak susah banget buat nggak mikirin hal tersebut. Harus ngulang-ngulang terus buat “redakan” itu. Dan tiap kali perasaan itu datang lagi, kita harus coba lagi buat nahan. Kayak perasaan yang muncul tiap scrolling aplikasi e-commerce dan nemuin banyak hal-hal yang rasanya pengen banget untuk dibeli.
Tapi, beda halnya kalau tentang "mendekatlah", yang cuma satu kali itu. Biasanya untuk mulai ngerasain hal baru, nggak perlu banyak kata. Cukup satu langkah aja dan kita bisa mulai ngerasain hal-hal baru lagi.
"Redalah" itu kayak usaha buat ngerem perasaan yang udah ada, sementara "mendekatlah" cuma satu ajakan yang mudah dan ringan. Tapi sebenarnya memulai perasaan yang baru juga nggak segampang itu. Tetap butuh keberanian untuk mencoba dan melangkah lagi. Cuma kadang memang benar kalau meredakan apa yang udah ada itu jauh lebih susah. Prosesnya panjang dan nggak bisa langsung selesai. Mungkin dari lagu ini, Tulus pengen bilang, kadang kita harus ngulang-ngulang terus buat meredakan apa yang ada di hati kita, baru deh bisa move on atau siap buat langkah baru.
68 notes · View notes
fitryharahap · 17 days ago
Text
Kamu bukan orang jahat. Kamu hanya manusia yang sedang kecewa dan merasa diabaikan.
23 notes · View notes
langitdanlaut · 7 months ago
Text
Sempat kupertanyakan Kemana perginya doa-doa yang kupanjatkan Apakah tenggelam di lautan dosa Ataukah memang tak ada kesempatan nyawa Tak juga kudapatkan jawaban Ragu dipenuhi sendu menyelimuti kalbu Sepertiga malam yang syahdu berubah abu
Disedikitnya imanku Masih tak tahu malu mengepal amarah Mencaci maki akan hidup yang penuh luka Padahal sujud saja masih penuh malas Setan masih gemar bersanding Mengatur jadwal kesibukkan disela kewajiban Sungguh keparat Kubentak diriku sendiri di depan cermin retak
Lalu apa yang kucari Kenikmatan apa yang hendak kutimbun Entah akupun bingung mencarinya Seakan tugasku banyak Padahal hanya Ibadah Namun memang tak mudah Iman berjalan dengan ujian dan godaan Lucunya umur yang sudah tua Masih saja sulit mengatur makna Padahal sudah tahu jalannya
95 notes · View notes
payungbercerita · 2 months ago
Text
SEJUJURNYA, HIDUP SEPERTI INI PUN TAK APA
Sejujurnya, hidup seperti ini pun tak apa. Ada banyak sekali bahagia yang dirasa tapi juga beberapa kali harus memutar otak untuk mencari solusi atas kesulitan yang sedang dihadapi. Tidak ada masalah, wujud kehidupan memang seperti itu adanya. Tidak selalu mulus, bahkan hidup bagi yang terlihat punya segalanya pun demikian.
Sejujurnya, hidup seperti ini pun tak apa. Aku masih bisa merasakan banyak bentuk kasih sayang-Nya, kedamaian, ketenangan, serta hal-hal yang mencukupi diriku dari segala hal. Tidak selalu sama wujud pemberian-Nya bagi setiap hamba, sebab kebutuhan kita tidak sama. Sebab kemampuan kita dalam mengelola sesuatu juga tidak sama. Semakin dewasa, semakin aku mengerti bahwa banyak inginku yang ternyata dibuat lambat karena kemampuan diriku sendiri dalam menyikapinya.
Sejujurnya, hidup seperti ini pun tak apa. Selama aku tahu bahwa aku bergerak, berusaha, tidak banyak menghayal, dan tidak hanya menunggu Tuhan mengulurkan tangan memberi segalanya. Aku yakin ini adalah tentang usaha hamba dan doa harapan agar diberikan yang terbaik. Kerja sama yang indah antara Tuhan dan hamba-Nya, percaya, serta saling mempercayakan.
46 notes · View notes