#cerita kehidupan
Explore tagged Tumblr posts
ariqyraihan · 24 days ago
Text
Memasuki Fase Usia 30an, Rasanya Kayak Gimana?
Tumblr media
Dua minggu lalu, saya resmi bergabung dengan klub 30s atau anggota dari para lelaki yang mulai membicarakan penyakit dalam perbincangan acaknya. Orang bilang, permulaan usia 20an merupakan fase hidup di mana seseorang mulai mencari jati dirinya. Sebuah fase di mana ego masih menguasai seseorang dan tumbuhnya perasaan ingin mencoba banyak hal.
Memasuki usia 25, banyak orang bilang ini adalah fase quarter life of crisis di mana ini adalah sebuah fase anak muda mulai memikirkan langkah kehidupan di waktu yang akan datang. Selaiknya persimpangan jalan antara mulai menemukan jati diri dan juga “sudah” menemukan jati diri, atau bahkan gagal menemukan jati dirinya. Di fase inilah, seseorang mulai memikirkan hal-hal yang tak hanya berbau kesenangan pribadi, tetapi juga perihal visi kehidupan setelahnya. 
Tidak jarang yang menjadikan usia ini sebagai simbol dari kematangan seseorang dan menjadikannya pula sebagai usia yang cukup untuk membangun bahtera rumah tangga. Namun, kedewasaan seseorang tidak bisa semata dilihat dari usia, bukan?
Nah, setelah melewati fase krisis tersebut, seseorang mulai menemukan jati dirinya atau menemukan “dirinya” pada usia 27 hingga 28 tahun. Fase ini bisa dibilang puncak dari sebuah perjalanan menemukan diri sendiri. 
Namun, bagi saya “30 tahun” ternyata merupakan titik balik berikutnya yang perlu diperhatikan. Di usia ini, seseorang semestinya sudah bisa dievaluasi mengenai kedewasaannya dalam pemikiran dan bersikap. Usia yang bisa dibilang tidak lagi muda, karena embel 20s sudah resmi terlepas. 
Di usia ini, seseorang seringkali akan dianggap “terlambat” untuk memulai rumah tangga, terutama lelaki. Artinya, di usia ini seseorang akan dianggap sudah mesti memiliki visi yang jelas mengenai kehidupannya. Apalagi sudah melewati fase pencarian jati diri, lalu menjalaninya selama sekitar satu atau dua tahun sebelum masuk ke usia 30s. Pengalaman untuk evaluasi diri sudah ada juga.
Memasuki kelompok usia 30s, saya merasakan ada sensasi yang berbeda. Selaik melihat kembali ke belakang dan bergumam, “Apa sih yang udah saya capai selama ini?”
Selama ini saya fokus pada tujuan demi tujuan dalam menjalani fase 20s ini. Mulai dari lulus terlambat, mencintai dalam diam lalu ditinggal nikah, menganggur selama satu tahun, roller coaster pekerjaan hingga pernah di-PHK, mengubah tujuan hidup dari pribadi ke tujuan lain yang lebih memfokuskan kepada kehidupan orang lain, belajar menemukan “diri”, dan lainnya. Segalanya terputar kembali selaiknya kaset yang berputar di dalam ingatan. 
Saya menunggu detak detik jam bergeser ke tanggal 27 November dini hari. Rasanya begitu lambat, namun saya menunggu dengan lamat-lamat. Rasanya debar jantung ini kian menguat. Terdengar lebay, namun apa yang terjadi itu apa adanya. Tepat, kita detik jam akhirnya bergeser, saya mengambil napas dalam-dalam dan mengembuskannya dengan panjang. 
Entah apa yang akan terjadi setelah ini, entah apa yang akan tiba di hadapan ketika saya akhirnya bergabung dengan klub 30s. Namun, apa pun itu, saya berpikir jika ini merupakan suatu fase baru dan saya harus bisa melewatinya dengan tujuan-tujuan yang belum tercapai ataupun tujuan-tujuan baru nantinya.
Saya berpikir bahwa sudah saatnya untuk berpikir lebih dewasa lagi, mengurangi drama-drama dalam kehidupan, dan mulai untuk sadar diri.
27 notes · View notes
langitdanlaut · 7 months ago
Text
Tumblr media
Selamat hari perpanjangan kontrak kehidupan Mungkin dari sekian banyak cuplikan luka Lautan membuatku setuju untuk datang ke dunia
Semoga tidak berumur panjang Walau sudah Lelah Tolong hilangkan niatan yang selalu aku pikirkan
Semoga selesai saat iman sedang kuat-kuatnya Saat amal sudah berani melawan dosa Saat ridhaNYA sudah siap memeluk jiwa yang penuh darah
Sekali lagi Semoga hidayah semakin banyak diberikan Agar iman semakin menguatkan diri Hingga lekas waktu berhenti Hingga sudah sesak diri
Selamat hari lahir ke dunia Semoga tidak berumur panjang Lara
Rabu, 03 Juli 2024, Pulau Merak Kecil - Banten.
166 notes · View notes
payungbercerita · 2 months ago
Text
BUTUH SESEORANG
Aku butuh seseorang yang bisa aku ajak berbicara tentang Maha Baik-Nya. Seseorang yang juga melihat setiap kejadian dengan menggali pesan apa yang hendak Ia berikan. Menyebutkan segala baik-Nya dalam setiap ketetapan yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Seseorang yang juga mempercayai kehidupan bukan hanya sebatas tentang dirinya tapi juga mengalirkan kebaikan yang Allah ajarkan.
Aku butuh seseorang yang bisa aku ajak berbicara tentang indahnya melabuhkan cinta dan harap pada-Nya. Yang membuat manusia semakin terpacu untuk selalu membawa keikhlasan dalam kerja dan kebaikan. Yang tidak mudah menyerah dan kecewa apabila manusia lain memandang rendah dan mengabaikan kebaikannya. Sebab Ia menyakini, bahwa setiap niat baik dan kebaikan yang sudah dilakukan tidak pernah sia-sia.
Aku butuh seseorang yang bisa aku ajak berbicara tentang upaya-upaya dalam meraih cinta-Nya. Berbicara tentang apa-apa saja yang bisa kita lakukan untuk bisa hidup dalam keridhoan-Nya. Sama-sama memaksimalkan peran yang mungkin berbeda tapi tetap sama muaranya. Langkah-langkah yang akhirnya akan membuat kita semakin cinta dan dekat dengan-Nya.
Aku butuh seseorang yang demikian, yang melihat cintaku pada-Nya tidak dianggap remeh dan lawakan. Yang upayaku dalam meraih cinta-Nya bukan dianggap sok suci lagi dihinakan. Yang pembicaraanku tentang Rabb-ku ditimpali dengan antusias bukan malah dialihkan.
Ya Rabb, aku butuh seseorang yang demikian. Seseorang yang tidak sungkan aku ajak berbicara tentang segala-Mu....
104 notes · View notes
jejaringbiru · 1 month ago
Text
Tumblr media
Selamat datang dalam lembaran-lembaran kata yang mengguratkan perjalanan ragam pikiran dan pengalaman. Ini merupakan kumpulan tulisan yang melibatkan pemikiran, emosi, dan refleksi dari penulis-penulis di Jejaring Biru
@hardkryptoniteheart @yurikoprastiyo @padangboelan @manusiafajar @penaalmujahidah @shofiyah-anisa @yustrialubna @aksarapuan94
Kumpulan tulisan ini membawa kita mengarungi lautan pemikiran dan memperkaya wawasan. Ada yang merayakan kebahagiaan sederhana, ada pula yang merenungkan kepedihan dalam sebuah perpisahan. Namun, pada akhirnya, setiap tulisan menjadi bagian dari harmoni yang mewarnai kehidupan ini.
Terima kasih kepada para penulis yang telah berkontribusi untuk karya ini, memberikan kita lebih dari sekadar kata-kata. Semoga kumpulan tulisan ini menjadi teman setia yang menginspirasi, menghibur, dan merangkul setiap pembaca. Selamat menikmati perjalanan indah dalam dunia kata-kata yang penuh makna.
Selamat membaca!
55 notes · View notes
waktubercerita · 1 day ago
Text
Bertemu, Bercerita, Berlalu, Kemudian Melupa
Tumblr media
Bertemu dengan orang asing ketika di suatu momen, bercerita dengan seru, sefrekeuensi, tapi tanpa harus mengenalnya lebih lanjut ternyata melegakan, ya. Nggak perlu berbagi identitas lain yang lebih mendalam, seperti saling bertukar media sosial, misalnya. Jadi yang dilakukan hanya saling berkenalan sekilas dan banyak berbagi cerita tentang a-b-c di momen itu aja, mengalir apa adanya. Ngobrol ngalor-ngidul soal apa yang ada di depan mata. Bisa tentang hobi, tentang cuaca, tentang tempat yang lagi dikunjungi, atau bahkan cerita random yang tiba-tiba muncul. Seru aja gitu, ngalir tanpa beban.
Lalu ketika salah satu di antaranya sudah harus memisahkan diri, segala memorinya tertinggal di situ aja tanpa banyak terbawa ke langkah kehidupan selanjutnya. Nggak ada ekspektasi bakal lanjut komunikasi atau apa pun. Lucunya, kadang itu justru yang bikin momen kayak gini spesial karena cuma terjadi sekali, terus selesai.
Kalau dipikir-pikir, hal kayak gini nggak buruk, kan? Justru ada sesuatu yang spesial dari pertemuan singkat yang nggak berlanjut. Cenderung lebih bikin lega dibanding hubungan yang dilanjut tapi ujung-ujungnya cuma jadi formalitas. Kita saling follow di media sosial, tukeran kontak, awalnya saling sapa. Tapi lama-lama, semua cuma jadi rutinitas kosong. Yang dulunya akrab, akhirnya cuma jadi orang asing lagi, tapi kali ini lebih canggung karena udah saling tahu terlalu banyak tanpa benar-benar saling peduli.
Kenapa ya bisa kayak gitu? Apa mungkin karena ada beban ekspektasi yang diam-diam terbentuk begitu kita merasa "terhubung"? Jadi kita kayak merasa perlu menjaga hubungan, tapi di satu sisi, kita juga nggak tahu harus mulai dari mana. Alhasil, obrolan pelan-pelan berhenti. Yang tersisa cuma nama di daftar kontak atau unggahan di media sosialnya yang sesekali muncul.
Tapi, yaa... Memang begitu lah. People come and go, itu rumusnya. Nggak semua orang yang kita temui harus punya tempat di cerita panjang hidup kita. Ada yang cukup hadir sebentar, ngasih warna, lalu pergi. Bukan karena mereka nggak penting, tapi karena kehadiran mereka cuma ditakdirkan untuk ada di satu momen itu aja. Dan itu nggak apa-apa, kan?
27 notes · View notes
kelanapermana · 11 months ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Hari ini aku menyadari bahwa ternyata kuasa tuhan begitu indahnya, sedari kecil aku begitu akrab dengan banyaknya kehilangan, mengalah walaupun dalam hati meraung sebab teramat menginginkan.
Deruan ombak ini adalah saksi begitu banyak cerita-cerita itu juga kini tentangmu, hangat dan manisnya pertemuan-pertemuan ini, namun mencintai sosok sepertimu, tidak perna ada dalam rencanaku, bagaimana al-waddud menempatkanmu menjadi bagian terbaik di hati dan pikiranku.
Tulisan ini tentangmu bagaimana sikap dan ikhtiar, yang bisa aku lakukan untuk menghargai dan mencintaimu, abadilah disini sebab aku terlalu jauh dari belajar untuk kehilangan-kehilangan lainnya, setidaknya kamu abadi disini, tidak ada yang mampu mengambilmu dalam tulisan-tulisan ini.
Untukmu, semoga Rabbi tautkan kita dalam pertemuan yang indah, kamu dan aku dalam ikatan yang penuh keberkahan didalamnya.
...
Untukmu, aku tunggu
92 notes · View notes
punyalululili · 5 months ago
Text
Mengejar Keterlambatan
Kenapa ya, orang-orang disekeliling kita selalu mengatakan, "Kamu gak pengen ngejar temen-temenmu?" "Mau sampai kapan gini terus, gak pengen kayak temen-temenmu?" "Kamu lho sudah harusnya gini, kayak temen-temenmu." Apa semua hal perlu kita kejar untuk bisa dikatakan seimbang?
Aku tidak mengerti, mengapa sebagian dari kita terlalu menyeimbangkan hidup individu satu dengan yang lain. Padahal jika dilihat dari bagaimana cara kita hidup, sudah berbeda.
Jika benar keterlambatan itu ada, bukankah kita punya tujuan masing-masing untuk berhenti dipemberhentian mana yang kita inginkan? Mungkin yang hampir sama dilalui prosesnya hanya sampai tamat SMA. Setelah itu, perjalanan bisa dimulai dari banyak hal, ada yang fokus pendidikan, ada yang fokus meniti karir, menikah muda dan lain sebagainya. Lalu keterlambatan mana yang harus dikejar jika tujuan kita berhenti saja sudah berbeda?
Jika memang benar aku terlambat, lalu siapa yang aku kejar untuk tidak terlambat?
Jika memang aku tepat waktu, lalu mengapa semua orang tidak menyetujui itu?
Sragen, 19 Agustus 2024 Dalam memahami-Mu
31 notes · View notes
diega-guardiola · 8 months ago
Text
Tuhan Tentang rasa cinta itu, Itu karunia-Mu, Itu izin-Mu, Sementara, Atau selamanya, Hanya Kau yang tau, Hanya Kau yang mampu, Aku? Hanya hamba-Mu, Tak kuasa atas kendali-Mu, Tuhan, Pintaku hanya satu, Jangan beri goresan, Padanya pun padaku, Karena, Keduanya akan terasa sama bagiku, Tuhan, Bahagiakan kami, Dengan cara-Mu, Dengan jalan terbaik-Mu. Apa pun itu..
29 notes · View notes
pengelanakisah · 1 year ago
Text
Melangkah meninggalkan jejak yang tampak samar oleh kabut penuh lara. Sudah teramat lama jiwamu berselimut sunyi berteman sepi, mengaburkan pandangan tentang perasaan bahwa hidup akan terus berjalan. Kamu berhak memiliki pelangi setelah hujan panjang yang tak kunjung reda. Kembalilah tersenyum wahai nona.
21 notes · View notes
dreamahsekai-blog · 8 months ago
Text
Sampai bertemu diwaktu yang tepat ya!
Diwaktu kita emang benar-benar siap.
Diwaktu kita sudah berdamai dengan masa lalu.
Diwaktu kita memang sudah digariskan untuk bersama.
Bumi, huruf ke 2 di 5.
26-05-2024
8 notes · View notes
amelyaseptiana · 7 months ago
Text
Ruangaksara #223
Pesona Pulau Dewata (II)
Setiba di Bali, aku amazed banget dengan Allah dan segala ciptaan-Nya.
Ternyata orang baik itu masih banyak.
Selama ini, aku terkungkung mindset dan lumuran darah trauma yang membuatku tidak bisa berpikir jernih, bawaannya sedih, bahkan hampir berantakan karena luka-luka lebam terasa begitu menyiksa.
Hampir 1 tahun aku berusaha meyakinkan diriku sendiri bahwa aku bisa sembuh. Allah ada bersamaku, Allah pasti bantu, Allah pasti menyembuhkanku.
Hingga aku sampai pada titik ingin menyerah, aku memutuskan meminta bantuan profesional. Aku memberanikan diri ke Psikolog.
Saat itu, aku didiagnosa mengalami depresi ringan. Meskipun masih di taraf ringan, tapi yang namanya depresi yaa tetap saja membuat banyak hal yang  dilakukan terasa tidak nyaman.
Emang lukanya sedalam itu ya? Hehe ;)
Dulu aku mengira hidupku menjadi redup, bertemu orang-orang yang tidak memperlakukanku dengan baik, orang-orang yang kehadirannya sesaat, tapi meninggalkan banyak trauma yang begitu pekat.
Tapi..
Bali adalah obat penyembuh.
Bali adalah perantara Tuhan membuatku kembali excited dengan hidup. Aku kembali berani menyakini bahwa setiap orang berhak untuk bahagia, berhak untuk menjadi peran utama yang memiliki ending bahagia.
Aku bersyukur Allah mengirimkan banyak orang-orang baik di sekelilingku yang terus menjadi reminderku bahwa Allah selalu mendengar doa-doa hamba-Nya. Bahkan disaat kita tak mampu lagi melantunkan apapun kecuali isak tangis.
Air mata juga merupakan do'a, kan?
Semoga hatinya cepat sembuh yaa. Semoga dengan mentadabburi Bali, pulau yang disukai hampir semua warga lokal dan mancanegara, memberimu energi untuk bangkit kembali :)
9 notes · View notes
ariqyraihan · 4 months ago
Text
Mikirin Orang Lain Dahulu, Baru Diri Sendiri itu Baik atau Tidak?
Tumblr media
Belakangan ini lagi sering banget kontemplasi. Pertanyaan yang selalu kelindan adalah, "Kenapa sih selalu mikirin orang lain dan tidak memikirkan diri sendiri terlebih dahulu?"
Pada awalnya masih ada sedikit denial dengan berpikir kalau selama ini seimbang-seimbang saja, kok. Namun, setelah dipikirin lagi, kok ada benarnya juga, ya?
Seringkali di banyak situasi, aku lebih mikirin bagaimana dampaknya ke orang di sekitar dibandingkan ke diri sendiri. Lebih kerap merasa enggak enakan ke mereka. Walaupun dari semuanya, dampak yang dirasakan diri sendiri lebih besar dari mereka.
Mungkin orang lain bisa bilang kalau sikap dan pola pikir seperti itu bisa bikin seorang manusia tuh terasing di antara lingkungannya. Dan tentu saja betul adanya. Lebih banyak ngalah. Tentu saja, lebih sedikit kepercayaan diri untuk mikirin sesuatu untuk diri sendiri.
Sampai hari ini, aku belum menemukan apakah sikap dan pola pikir seperti itu adalah sebuah kesalahan yang absolut. Memang, menjadi egois itu tidak baik, tapi kalau kata orang lain, tidak memikirkan diri sendiri pun juga tidak baik.
Pada akhirnya, ya, menjadi sebuah area abu-abu. Namun, gimanapun juga, aku masih menjalani kehidupan seperti itu.
Bagaimana denganmu?
23 notes · View notes
langitdanlaut · 6 months ago
Text
Sempat kupertanyakan Kemana perginya doa-doa yang kupanjatkan Apakah tenggelam di lautan dosa Ataukah memang tak ada kesempatan nyawa Tak juga kudapatkan jawaban Ragu dipenuhi sendu menyelimuti kalbu Sepertiga malam yang syahdu berubah abu
Disedikitnya imanku Masih tak tahu malu mengepal amarah Mencaci maki akan hidup yang penuh luka Padahal sujud saja masih penuh malas Setan masih gemar bersanding Mengatur jadwal kesibukkan disela kewajiban Sungguh keparat Kubentak diriku sendiri di depan cermin retak
Lalu apa yang kucari Kenikmatan apa yang hendak kutimbun Entah akupun bingung mencarinya Seakan tugasku banyak Padahal hanya Ibadah Namun memang tak mudah Iman berjalan dengan ujian dan godaan Lucunya umur yang sudah tua Masih saja sulit mengatur makna Padahal sudah tahu jalannya
82 notes · View notes
payungbercerita · 6 days ago
Text
SEJUJURNYA, HIDUP SEPERTI INI PUN TAK APA
Sejujurnya, hidup seperti ini pun tak apa. Ada banyak sekali bahagia yang dirasa tapi juga beberapa kali harus memutar otak untuk mencari solusi atas kesulitan yang sedang dihadapi. Tidak ada masalah, wujud kehidupan memang seperti itu adanya. Tidak selalu mulus, bahkan hidup bagi yang terlihat punya segalanya pun demikian.
Sejujurnya, hidup seperti ini pun tak apa. Aku masih bisa merasakan banyak bentuk kasih sayang-Nya, kedamaian, ketenangan, serta hal-hal yang mencukupi diriku dari segala hal. Tidak selalu sama wujud pemberian-Nya bagi setiap hamba, sebab kebutuhan kita tidak sama. Sebab kemampuan kita dalam mengelola sesuatu juga tidak sama. Semakin dewasa, semakin aku mengerti bahwa banyak inginku yang ternyata dibuat lambat karena kemampuan diriku sendiri dalam menyikapinya.
Sejujurnya, hidup seperti ini pun tak apa. Selama aku tahu bahwa aku bergerak, berusaha, tidak banyak menghayal, dan tidak hanya menunggu Tuhan mengulurkan tangan memberi segalanya. Aku yakin ini adalah tentang usaha hamba dan doa harapan agar diberikan yang terbaik. Kerja sama yang indah antara Tuhan dan hamba-Nya, percaya, serta saling mempercayakan.
36 notes · View notes
senantiyasa · 7 months ago
Text
semalam, aku menelepon ibu.
aku bercerita sedikit tentang hari-hariku, juga tentang tugas-tugasku. aku bertanya kabar ibu, apa yang hari ini dilakukan ibu?
ibu pergi ke sana kemari. ada ayah yang hapenya ibu pinjami. aku bercerita banyak pada ayah tentang keseharianku, tentang kendala yang kuhadapi. ayah mendengarkan. ketika diminta mendoakan, ayah bilang, selalu didoakan.
hape kembali ada di tangan ibu di dapur. ibu duduk menjawab teleponku. ibu bilang, ibu tidak pernah mau menelepon terlebih dahulu. katanya, takut mengganggu. jadi, biarlah aku yang mengawali semua percakapan dan panggilan itu.
lalu ibu gantian bercerita. tumbuh dewasa (baru belajar, tentunya), membuatku sadar akan satu hal. mungkin, ibu juga butuh teman bercerita.
sebagaimana aku yang walau tidak bisa menceritakan semuanya membutuhkan teman, ibu juga membutuhkannya.
ibu bercerita soal banyak hal meskipun disampaikan singkat-singkat. ibu bilang, mudahkan banyak orang, Allah yang akan mudahkan urusan kita. ibu menjelaskan beberapa pengalamannya yang berkesan. aku masih mendengarkan. kemudian ibu bilang, tugas kita hanya berusaha. urusan hasil itu, Allah yang berkuasa. ibu menyebutkan beberapa contoh dari kisah kesehariannya. aku pun mendengarkan. ketika minta didoakan, ibu bilang, selalu mendoakan.
semalam, aku menelepon ibu. aku mencatat baik-baik pesan ibu di jurnalku. aku mengenang kembali bahwa ibu adalah manusia sebelum menjadi ibu.
7 notes · View notes
waktubercerita · 22 days ago
Text
Pada Akhir dari Sebuah Perjalanan
Tumblr media
Sejatinya, nyadar atau enggak, kita semua tuh sedang berusaha dan terpaksa mempersiapkan diri untuk sebuah perpisahan. Sebuah perpisahan dari apa pun dan siapa pun. Entah itu dari teman-teman yang saat ini sangat akrab, orang-orang yang pernah kita sayangi, mimpi yang pernah kita kejar, atau bahkan versi lama dari diri kita sendiri yang kita rindukan untuk kembali. Perpisahan ini mungkin datangnya perlahan, hampir nggak berasa, atau bahkan, ya, tiba-tiba aja gitu seperti halnya langit siang hari yang begitu cerah biru lalu berganti gelap abu-abu dalam sejenak.
Pada akhir dari sebuah perjalanan, perpisahan adalah bagian dari perjalanan hidup yang nggak akan mungkin bisa dihindari. Ibarat matahari yang selalu terbenam di penghujung hari, atau daun yang gugur meninggalkan pohonnya, atau musim yang berganti tanpa pernah meminta izin, perpisahan adalah hal yang pasti. Segala sesuatu yang pernah singgah atau bahkan menetap dalam hidup kita, pada akhirnya nanti akan menemukan tempatnya sendiri untuk kembali. Rumah yang benar-benar mereka cari.
Pada akhir dari sebuah perjalanan, kita kemudian menyadari betapa sementaranya segala sesuatu ini. Apa yang pernah terasa begitu melekat —orang-orang, kenangan, atau bahkan kebahagiaan —semua itu berlalu gitu aja. Nggak ada yang bertahan selamanya. Nggak ada yang benar-benar dapat disebut "milik kita". Tapi di balik sementaranya itu, perjalanan hidup menjadi lebih berarti justru karena sifatnya yang sementara.
Andai aja semua hal di dunia ini abadi, apakah kita akan benar-benar menghargainya? Mungkin aja... Enggak? Justru karena kita tahu semua akan berakhir, maka itu kita belajar untuk mencintai, menghargai, dan menikmati setiap momen yang ada.
Pada akhir dari sebuah perjalanan, kita mungkin mengerti bahwa akhir nggak selalu berarti buruk. Mungkin aja, itu ternyata adalah jawaban atas harapan yang selama ini kita inginkan. Dan tanpa disadari, perpisahan adalah salah satu bagian dari harapan itu.
Takdir sering kali bekerja dengan cara yang tidak kita pahami, tetapi selalu dengan tujuan yang pasti, begitu katanya.
Pada akhir dari sebuah perjalanan, kita dihadapkan pada pilihan. Akankah terus tenggelam dalam rasa kehilangan, ataukah kita akan memilih untuk percaya bahwa perpisahan inilah jalannya? Sebuah jalan yang meskipun sulit dan penuh duri akan membawa kita ke tujuan baru. Tujuan yang mungkin nggak pernah kita bayangin, namun diam-diam telah menanti kita di sana.
Sebelum kita benar-benar melangkah maju, ayo lampiaskan aja segala macam emosi yang tersimpan di dalam diri. Biarkan aja air mata mengalir, biarkan aja rasa kehilangan menguasai diri sejenak, dan marilah jujur ​​pada diri sendiri. Karena dengan mengakui apa yang kita rasakan, kita dapat melepaskan beban dan membuka ruang untuk menerima kebahagiaan yang baru.
Lalu pada akhir dari sebuah perjalanan, kita akan bertanya pada diri sendiri, apakah ini benar-benar akhir? Atau ini hanya awal dari sesuatu yang baru? Karena, seperti malam yang berakhir dengan fajar, setiap akhir akan membawa serta awal yang lain.
Hidup ini adalah serangkaian perjalanan yang nggak berujung. Ketika satu perjalanan berakhir, perjalanan lain dimulai. Setiap perjalanan baru membawa kita lebih dekat pada diri kita yang sebenarnya, pada tujuan kita yang sebenarnya. Dan mungkin, pada akhir dari sebuah perjalanan, kita akan mengerti bahwa nggak ada yang benar-benar berakhir. Semuanya hanya berubah bentuk, berubah peran, dan berubah tempat. Seperti itulah siklus hidup yang tidak pernah berakhir, penuh dengan keindahan di setiap perpisahan.
---
Ah, ini dia tahun 2025. Selamat tahun baru!
8 notes · View notes