#cara mengurus SIM baru
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kenali Golongan SIM: Cara Mengurus SIM Baru dan Perpanjangan dengan Mudah
REKONFUNEWS.COM, SOLO || Temukan langkah-langkah mudah untuk mengurus SIM baru dan perpanjangan, serta kenali golongan SIM yang sesuai dengan jenis kendaraan Anda. Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah dokumen yang sangat penting bagi setiap pengendara kendaraan bermotor. Di Indonesia, SIM dibagi menjadi beberapa golongan yang sesuai dengan jenis kendaraan yang dikemudikan. Memahami golongan SIM dan…
#cara mengurus SIM#cara mengurus SIM baru#cara perpanjangan SIM#Golongan SIM#pengurusan SIM#perpanjangan SIM#prosedur pengurusan SIM#prosedur SIM#SIM#SIM A#SIM B#SIM baru#SIM C#SIM D#syarat pembuatan SIM#syarat SIM
0 notes
Text
Alhamdulillah.
Pekan yang lumayan menyibukkan.
Senin libur, di rumah saja dan hari hujan. Jadi mengerjakan modul ajar saja. Ke rumah paman di sore hari. Selasa turun. Harinya lumayan cerah. Yey kaktusku sudah datang. Semoga tumbuh dengan subur. Rabu memperpanjang SIM. dari jam 08.15 berangkat, pulangnya baru jam 13.00. Lumayan capek yang penting selesai. Sorenya kelas pranikah lagi.
Kamis turun lagi. Beli kue bingka untuk rekan-rekan di sekolah. Ke rumah paman, dan kelas pranikah lagi. Jumat di rumah saja. Mengurus pendaftaran OSN anak-anak, tapi belum selesai. Membuat soal PH juga. Yah cesan laptop rusak, harus beli baru. Sabtu libur lagi, hari terjepit kata kepsek. Bikin modul ajar sama memperbaiki printer. Sorenya ke rumah bibi, buka bersama. Hujan-hujanan lagi.
Ahad di rumah saja, eh enggak ke rumah paman tapinya. Pagi ikut kelas pranikah. Penutupan kelas setelah 8x pertemuan. Alhamdulillah selesai juga. Banyak sekali ilmu yang bermanfaat. Lanjut mengantar printer ke tukang servis. Mudahan lekas selesai.
Ramadhan sudah memasuki hari ke-18. Semoga bisa memanfaatkan waktu yang tersisa. Banyak-banyak berdoa menuju sepertiga terakhir Ramadhan. Semoga pamanku lekas pulih lagi, semoga Allah beri jodoh dengan cara yang mudah. Masih ga ada ajakan bukber hingga hari ini, hehe.
#jurnal0401
0 notes
Text
Dewasa itu...
"Talang air pecah tadi malam. Mungkin kepanasan. Regulator gas udah mulai ga ngunci. Plafon kamar mandi lubangnya udah mulai besar. TV dari kemarin ndak ada suaranya. Listrik suka mati karena gak kuat, mesti naikin daya. Ini mau kemarau. Air sumur biasanya suka kering. Mending pasang air pam aja."
Waktu kecil, masalah harian, bulanan atau tahunan di atas tidak pernah saya ambil pusing. Tanggung jawab saya hanya berangkat sekolah, ngerjain PR dan makan tepat waktu. Itu saja. Masalah lain saya anggap angin lalu, sebab saya percaya semua pasti beres.
Di dalam pikiran saya, Orang tua saya hebat. Pasti punya tabungan yang cukup untuk bertahan hidup dan memperbaiki ini itu. Semua orang tua, saya pikir juga demikian. Semua orang tua pasti sudah punya tabungan banyak sebelum memutuskan menikah dan siap mengurus anak dan memperbaiki ini itu. Mental orang tua pasti kuat dan punya seribu satu cara mencari uang dan menyelesaikan masalah.
Dulu waktu kecil, semua masalah pasti beres. Entah bagaimana beresnya. Entah berapa uang yang dikeluarkan. Entah di mana beli ini itu. Entah lebih penting itu atau itu, prioritas ini dulu atau itu dulu. Entah dari mana sendok dan piring datang. Entah dari mana panci, gunting, korden jendela datang. Tiba-tiba saja semua ada.
Ketika merengek minta uang dan mereka bilang tak punya, saya yakin mereka sebetulnya punya. Tapi memang tak mau terlalu boros. Entah di mana mereka menyimpan uang, pasti di suatu tempat ada persediaan uang yang banyak yang betul-betul mereka atur dan pasti dikeluarkan saat kondisi mendesak. Jadi tak perlu khawatir.
Sekarang, setelah orang tua saya menganggur dan saya bekerja, saya mengerti. Bagaimana tidur dengan pikiran mengganjal. Besok mesti memperbaiki ini itu. Membayar ini itu. Beli ini itu. Saya paham jika ini tidak dibeli maka ini tidak bisa ada di rumah. Jika ini dibeli maka uang berkurang dan keperluan lain tertunda. Jika keperluan yang lain tertunda bisa jadi nanti berantakan. Tidak bisa masak. Tidak bisa mandi.
Sekarang, saat sumber keuangan datangnya hanya ke saya (dalam keluarga) maka otomatis tanggung jawab semua keperluan ada di pundak saya. Jika ini itu tidak diperbaiki maka tidak akan diperbaiki. Jika plafon kamar mandi tidak diganti maka akan terus seperti itu. Jika oli motor tidak diganti maka tidak akan diganti. Tidak ada yang bisa diandalkan lagi, sebab saya sudah dewasa dan punya pemasukan.
Menjadi dewasa artinya sadar diri dan sadar lingkungan. Jika ini rusak dan saya ikut menggunakannya maka saya juga bertanggung jawab ikut memperbaikinya. Tidak bisa mengandalkan tetangga. Tetangga sudah punya masalah mereka sendiri. Tidak bisa mengandalkan orang tua lagi. Orang tua juga punya masalah dan perjuangan mereka sendiri.
Sekarang, setelah memegang uang sendiri saya tahu bahwa jika tak punya uang artinya memang tak punya. Bahwa dalam kondisi mendesak pun jika tak punya uang maka betul-betul tak punya. Bahwa ternyata orang tua saya pun bisa tak punya uang. Bisa tak memegang uang. Bisa stuck seperti anak kecil yang kehabisan uang saku saat di sekolah. Bahwa orang tua tak selalu punya. Bahwa kadang orang tua pun bisa sangat senang mendapat uang 10 ribu.
Menjadi dewasa artinya mesti belajar banyak hal. Belajar mengganti regulator, memperbaiki stopkontak. Mesti belajar cara memasang pralon dan keran air untuk menghemat uang. Mesti tahu tarif wajar tukang saat ada genting bocor, antena patah atau mau membangun kamar mandi baru. Berapa harga semen dan pasir. Beli di mana yang lebih hemat. Merk semen apa yang bagus. Keramik apa yang paling cocok untuk kamar mandi dan murah.
Menjadi dewasa artinya mesti pandai bersikap dan menanggapi situasi. Mesti tahu informasi hidup orang-orang sekitar, mesti pandai memilah kata sebelum diucapkan supaya tidak menyinggung. Mesti tahu ibu ini pihak mana ibu itu pihak mana. Mesti tahu bapak itu punya masa lalu buruk dengan bapak A atau B. Juga mesti membesarkan hati dan siap karena saya akan mulai menjadi salah satu objek pembicaraan orang di sekitar.
Menjadi dewasa artinya masuk ke dalam sistem sosial. Bahwa saya juga bisa sakit dan perlu berobat. Mendaftarkan diri ke puskesmas. Mengantri di poli klinik rumah sakit. Menebus obat di apotek. Mengurus SIM, bayar pajak di samsat, iuran bpjs. Semua tidak akan didapat jika saya tidak bergerak. Saya tidak bisa sembuh jika tidak berobat. Waktu kecil. Saat sakit yang jadi masalah hanya rasa sakit. Menahan sakit. Masalah biaya, masalah pergi berobat, masalah administrasi sudah ada yang mengurus. Sudah ada yang memikirkan. Saat dewasa, sakit pun mesti memikirkan biaya obat, biaya menginap, biaya konsultasi dokter, biaya transportasi.
Menjadi dewasa artinya menjadi warga negara. Bahwa nama telah tercantum dalam beberapa kartu dan surat-surat penting. Bahwa nama bukan lagi hanya sekedar nama panggilan. Bahwa saya memiliki suara untuk memilih. Bahwa apa yang saya putuskan dan lakukan bisa berdampak besar. Bahwa jika melakukan kesalahan atau kejahatan saya bisa dipidana.
Menjadi dewasa artinya kesadaran makin tinggi dan luas. secara tak sadar saya mesti mengamati tatapan mata orang lain, cara mereka bicara, adakah yang disembunyikan. Senyum yang tulus atau tidak. Basa basi atau serius. Dia suka dengan saya atau tidak. Bagaimana saya mesti menguasai suasana. Berpakaian sesuai suasana. Bersikap sesuai suasana. Rasa malu pun juga menjadi sangat besar dan sensitif.
Waktu kecil, bahkan saya tidak peduli saya di mana. Mau di rumah, pasar, loket kereta, di dalam bus, di tengah hajatan, saya hanya fokus dengan apa yang membuat saya tertarik. Saya tidak peduli dengan yang lain. Saya hanya peduli teman saya bersembunyi di mana. Semak-semak atau di belakang rumah. Saya hanya peduli dengan dunia yang baru saja jadi tepat saat kawan dan saya menentukan siapa yang berjaga siapa yang bersembunyi.
Menjadi dewasa artinya kesadaran semakin dalam. Mau tidak mau pikiran secara tidak sadar memperhatikan hal-hal kecil dan artinya mesti belajar bahwa hal-hal kecil pun sebenarnya penting dan tidak bisa dianggap remeh. Bahwa bilang begini belum tentu orang menerimanya dengan baik. Bahwa hal yang sepele pun bisa menyakiti orang lain.
Menjadi dewasa artinya kepekaan semakin sensitif. Peka ketika orang lain membicarakan saya dan saya mesti belajar pura-pura tidak mendengarnya. Peka ketika ada yang tidak suka dengan saya. Peka ketika ada yang butuh bantuan tapi tidak berani bilang. Peka dalam memahami apa yang bahkan tidak dikatakan. Peka terhadap maksud orang lain yang disembunyikan. Peka ketika ada tamu dan mesti mencarikan cemilan dan minum. Peka ketika ada orang yang suka dengan saya tapi saya mesti menjaga jarak. Kepekaan itu datang dengan sendirinya dan semakin sensitif dari waktu ke waktu.
Menjadi dewasa artinya rasa malu semakin besar. Sering tidak pede dengan bentuk badan atau wajah sendiri. Tidak bisa bersikap sesuai dengan keinginan hati. Tidak bisa makan sambil lari ke sana ke mari. Tidak bisa memakai pakaian seenak hati. Tidak bisa banyak tingkah di tengah banyak orang.
Menjadi dewasa artinya menjadi bagian dari masyarakat. Mulai diperhatikan dan dibicarakan. Tidak seperti anak-anak yang diabaikan segala tingkahnya. Menjadi dewasa, segala sikap, ucapan dan pikiran akan diperhatikan dan dinilai orang lain. Tidak bisa nyelonong ke sana ke sini dan berharap diabaikan banyak orang.
Menjadi dewasa artinya sadar terhadap sistem dunia dan menjadi lebih realistis. Bahwa jika tak membeli maka tak punya. Bahwa jika tak punya maka tak bisa memakai. Bahwa jika tak punya kulkas maka tak bisa mendinginkan air dan menambah usia sayur. Bahwa jika tak punya mesin cuci maka mesti mencuci dengan tangan. Bahwa jika tak beli sabun maka tak bisa mandi. Bahwa jika tak bekerja maka tak punya pemasukan. Bahwa jika pengeluaran lebih besar dari pemasukan maka akan terlilit hutang. Bahwa jika tak bergerak maka tak bisa beli ini itu. Bahwa jika tak punya uang berarti memang tak punya uang. Bahwa jika tak punya keahlian tertentu maka akan tertinggal.
Bahwa teman-teman lebih butuh lunas cicilan motor daripada main hujan atau petak umpet. Bahwa senang-senang dan tertawa sepanjang hari tidak bisa membuat kenyang. Bahwa semua butuh uang. Bahwa uang penting. Bahwa uang meski bukan segala-segalanya tapi hampir segala-galanya butuh uang. Bahwa jika tak punya uang segalanya jadi sulit. Bahwa orang baik pun butuh uang. Bahwa hidup bukan hanya masalah makan minum.
Bahwa hidup tidak seperti film yang hanya fokus pada kerangka cerita saja. Bahwa hidup artinya menjalani inci demi inci, aroma demi aroma, kenangan demi kenangan, keringat demi keringat, air mata demi air mata. Bahwa hidup puncaknya bukan happy ending. Bahwa ketika berada di puncak kebahagiaan bisa jadi besok jatuh lagi. Bahwa ending dalam hidup adalah kematian, bukan terwujudnya impian.
Bahwa masa tua yang berat dan lemah pun mesti dijalani, bahagia atau tidak. Suka atau tidak suka. Bahwa ketika kehilangan seseorang artinya memang kehilangan. Tidak bisa ditawar tidak bisa merengek supaya ia kembali.
Menjadi dewasa artinya mesti belajar merelakan. Merelakan orang yang sangat disayang tiada. Merelakan kegagalan. Merelakan kekecewaan. Merelakan hal-hal yang tidak berjalan dengan baik. Merelakan waktu dan tenaga yang terkuras namun tidak menghasilkan apa-apa.
Merelakan kesalahan saat memutuskan. Merelakan kejadian yang mengubah banyak hal. Merelakan keadaan yang menempatkan diri dalam posisi sulit. Merelakan ketidakberuntungan. Merelakan posisi diri yang berbeda dengan orang lain.
Menjadi dewasa artinya mesti sabar. Tak bisa meluapkan emosi dengan tangisan (supaya yang diingini segera ada). Tak bisa meminta simpati orang lain dengan tangisan. Tak bisa merengek minta ini itu kepada orang tua. Tak bisa nangis dan apa yang dipengen ada di depan mata.
Tak bisa memencet tombol skip untuk melewati waktu yang sulit, melewati malam hari saat sakit, melewati bulan yang buruk, melewati waktu magang yang tidak mengenakan, melewati tahun yang menyebalkan, melewati beberapa jam saat antre. Tak ada tombol skip.
Menjadi dewasa artinya mesti ikhlas dan tidak terlalu bergantung pada emosi. Tidak terlalu kecewa ketika sesuatu tidak berjalan baik. Tidak terlalu marah ketika es buah yang sudah disimpan dikulkas dimakan orang lain. Tidak terlalu kecewa ketika keinginan tidak terwujud. Tidak terlalu marah ketika barang kesayangan jatuh dan rusak.
Pada akhirnya hanya perlu bilang "ya sudahlah.tak apa." lalu lebih fokus memperbaiki apa yang rusak, mencari jalan keluar, mencari cara mengatur ulang rencana daripada merengek dan kecewa berlarut-larut.
Lebih ingin segera menyelesaikan masalah dengan cepat dan sederhana. Malas memperuncing permasalahan dan suasana. Malas mengeluarkan energi lebih.
Menjadi dewasa artinya tidak seantusias dulu waktu kecil. Tidak terlalu ingin naik bianglala, tidak terlalu antusias datang ke pasar malam, tidak terlalu antusias bermain air, tidak terlalu antusias pergi piknik. Saat dewasa banyak yang sudah dialami, banyak yang sudah dirasakan. Hal-hal yang dulu membuat antusias menjadi biasa saja, membosankan dan terkesan merepotkan.
Malas basah-basah, mesti bawa plastik, menyimpan baju basah, ganti baju di kamar mandi umum, nanti pulang mesti bilas mandi, mesti nyuci baju basah. Pergi piknik pun malas. Mesti nyiapin pakaian, uang, barang ini itu, bekal, outfit yang sesuai dengan tempat dan tidak membuat malu.
Menjadi dewasa artinya masuk ke dalam norma sosial. Mesti memperhatikan norma-norma di setiap tempat. Mesti memperhatikan sikap diri sendiri, sikap orang lain dan penilaian orang lain. Mesti membangun persona tertentu. Mesti menahan diri.
Menjadi dewasa artinya mesti mengikuti irama waktu. Bahwa ada yang bisa ditunda ada yang harus segera. Ada yang prioritas ada yang bisa dikesampingkan. Ada yang kebutuhan ada yang keinginan. Ada yang sekarang ada yang nanti. Ada kemarin, ada sekarang, ada besok. Ada masa lalu, masa kini dan masa depan.
Menjadi dewasa artinya menjadi manajer diri. Mesti mengatur waktu, mengatur keperluan, mengatur pengeluaran dan pemasukan. Mengatur emosi dan mood. Mengatur rencana ke depan. Sebab tidak ada orang lain yang akan melakukan itu semua untuk saya.
Menjadi dewasa artinya menjadi pemimpin diri. Mesti memutuskan keputusan-keputusan sulit. Mesti memikirkan konsekuensi ke depan. Terhadap diri saya sendiri dan orang lain. Mesti memikirkan untung dan rugi. Baik dan buruk. Pantas dan tidak pantas
Menjadi dewasa artinya pikiran semakin luas dan sibuk. Banyak yang mesti dipikirkan. Dari hal-hal sepele sampai besar. Rencana-rencana ke depan sampai masa lalu. Dari kejadian kemarin sore sampai kejadian tadi pagi. Dari hal-hal yang sudah terjadi sampai hal-hal yang belum terjadi, yang masih diawang-awang:
Besok ketemu ini itu. Bicara di depan banyak orang. Kira-kira baju apa yang bagus. Pakai kaos kaki atau tidak. Rambut perlu potong tidak. Presentasi ini perlu dijelaskan atau tidak. Saat pembukaan lebih baik begini atau begitu. Berapa orang yang hadir. Jam berapa sebaiknya mandi.
Tahun depan mau ngapain. Kerja di mana. Nikah umur berapa. Mending kontrak atau di rumah aja. Kalau ikut mertua enak atau ndak. Gimana kalau konflik dengan mertua. Mending anak 1 atau 2. Nanti sekolahnya di negeri atau swasta. Nanti uang cukup ndak untuk kebutuhan sehari-hari. Makan, pakaian anak istri, bantu orang tua juga. Bagaimana jika anak tidak bahagia dan merasa kekurangan. Bagaimana jika istri merasa susah karena tidak punya kulkas, mesin cuci, rumah tidak terlalu bagus. Bagaimana jika nanti saya bosan dengan istri sendiri. Bagaimana jika ada konflik. Bagaimana jika nanti kita bertengkar. Bagaimana jika nanti begini begitu.
Saya tidak sedang membicarakan makna kedewasaan secara hakiki atau psikologis. Saya juga tidak sedang membicarakan usia. Saya membicarakan kondisi seseorang yang sadar bahwa dirinya sudah bukan bocah lagi.
Selamat tinggal masa kecilku.
1K notes
·
View notes
Text
Program 100 Hari Kapolri: Mulai 12 April, Perpanjang SIM Cukup Rebahan di Rumah Pakai Aplikasi
Kemudahan mengurus perpanjangan surat izin mengemudi (SIM) melalui aplikasi mobile apps "SINAR" lebih praktis dari cara yang ada sekarang. Semuanya bisa dilakukan sambil rebahan dari rumah, tanpa perlu repot-repot datang ke Satpas (Satuan Penyelenggara Administrasi SIM).
Seperti yang pernah diungkapkan Kakorlantas Irjen Pol Istiono mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan program perpanjangan SIM secara online. Pelayanan perpanjangan SIM online itu berlaku untuk SIM A dan SIM C.
"Ini nanti cukup diakses dengan aplikasi yang cukup di rumah saja dan bisa diantar ke rumah," kata Istiono dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di Facebook Divisi Humas Polri beberapa waktu yang lalu.
Layanan perpanjangan SIM melalui aplikasi SINAR lebih praktis, sebut saja pemohon tak perlu lagi antre, fotocopy, dan membawa dokumen di dalam map. Pun tidak usah repot-repot antre hingga berangkat di Satpas.
Aplikasi Sinar dijadwalkan meluncur pada 12 April 2021 nanti, yang merupakan salah satu program kerja 100 hari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prambowo.
Kepala Sub Direktorat SIM Direktorat Registrasi dan Identifikasi (Ditregident) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Komisaris Besar Jati menyatakan dalam aplikasi Sinar selain registrasi online juga tersedia layanan pemeriksaan kesehatan.
"Aplikasi ini baru, yang berisi layanan perpanjangan SIM A dan C secara online tanpa kehadiran pemohon, layanan uji teori sim secara online, lalu
layanan pemeriksaan psikologi melalui aplikasi E-PPsi dan layanan pemeriksaan kesehatan melalui aplikasi E-Rikkes," ucap dia kepada detikOto beberapa waktu yang lalu.
Selain itu, pembayaran juga bisa melalui online. Aplikasi perpanjang SIM bakal mencantumkan rekening pembayaran dan pengembalian biaya bila permohonan ditolak karena tidak memenuhi syarat dalam waktu 14 hari.
Sistem akan memverifikasi data pemohon perpanjang SIM melalui data NIK sesuai KTP dan swafoto SIM sebelumnya.
Selanjutnya, pemohon dapat memilih jenis SIM yang diajukan untuk diperpanjang masa berlakunya, pengiriman foto dan tanda tangan pemohon, serta terdapat pilihan lokasi Satpas saat pengambilan SIM. Selain itu, pemohon juga dapat memilih mengambil SIM sendiri, dikuasakan kepada orang lain atau dikirim melalui jasa PT Pos Indonesia.
Untuk syarat dan ketentuan lebih lengkapnya, mari kita tunggu tanggal 12 April 2021.
Untuk perpanjangan SIM A dan SIM C online, alurnya adalah sebagai berikut:
1. Download aplikasi
2. Verifikasi No. HP (OTP)
3. Registrasi (NIK, SIM, Foto KTP, SIM dan Selfie)
4. Verifikasi NIK dan SIM
5. Pilih jenis SIM dan lokasi Satpas
6. Verifikasi hasil pemeriksaan kesehatan dan psikologi
7. Isi rekening pengembalian (pembatalan)
8. Pilih metode pengiriman
9. Upload pas foto dan tanda tangan
10. Pembayaran PNBP dan biaya kirim
11. Cetak SIM
12. Pengiriman
13. SIM diterima pemohon.
(Detikcom)
youtube
source https://www.ayojalanterus.com/2021/04/program-100-hari-kapolri-mulai-12-april.html
0 notes
Text
Menjadi dewasa artinya ...
Menjadi dewasa artinya sadar diri dan sadar lingkungan. Jika ini rusak dan saya ikut menggunakannya maka saya juga bertanggung jawab ikut memperbaikinya. Tidak bisa mengandalkan tetangga. Tetangga sudah punya masalah mereka sendiri. Tidak bisa mengandalkan orang tua lagi. Orang tua juga punya masalah dan perjuangan mereka sendiri.
Menjadi dewasa artinya harus belajar banyak hal. Belajar mengganti regulator, memperbaiki stop kontak. Mesti belajar cara memasang paralon dan kran air untuk menghemat uang. Mesti tau tarif wajar tukang saat ada genting bocor, antena patah atau mau membangun kamar mandi baru. Berapa harga semen dan pasir. Beli di mana yang lebih hemat. Merk semen apa yang bagus.
Menjadi dewasa artinya harus pandai bersikap dan menanggapi situasi. Mesti tau informasi hidup orang-orang sekitar, mesti pandai memilah kata sebelum diucapkan supaya tidak menyinggung. Mesti tau ibu ini pihak mana, ibu itu pihak mana. Mesti tau bapak itu punya masa lalu buruk dengan bapak A atau B. Juga mesti membesarkan hati dan siap karena saya akan mulai menjadi salah satu objek pembicaraan orang di sekitar.
Menjadi dewasa artinya masuk ke dalam sistem sosial. Bahwa saya juga bisa sakit dan perlu berobat. Mendaftarkan diri ke puskesmas. Mengantri di poli klinik rumah sakit. Menebus obat di apotek. Mengurus SIM, bayar pajak di samsat. Semua tidak akan didapat jika saya tidak bergerak. Saya tidak bisa sembuh jika tidak berobat. Waktu kecil, saat sakit yang jadi masalah hanya rasa sakit, menahan sakit. Masalah biaya, masalah pergi berobat, masalah administrasi sudah ada yang mengurus. Sudah ada yang memikirkan. Saat dewasa, sakit pun mesti memikirkan biaya obat, biaya menginap, biaya konsultasi dokter, biaya transportasi.
Menjadi dewasa artinya menjadi warga negara. Bahwa nama telah tercantum dalam beberapa kartu dan surat-surat penting. Bahwa nama bukan lagi hanya sekedar nama panggilan. Bahwa saya memiliki suara untuk memilih. Bahwa apa yang saya putuskan dan lakukan bisa berdampak besar. Bahwa jika melakukan kesalahan atau kejahatan saya bisa dipidana.
Menjadi dewasa artinya kesadaran makin tinggi dan luas. Secara tak sadar saya mesti mengamati tatapan mata orang lain, cara mereka bicara, adakah yang disembunyikan. Senyum yang tulus atau tidak. Basa basi atau serius. Dia suka dengan saya atau tidak. Bagaimana saya mesti menguasai suasana. Berpakaian sesuai suasana. Bersikap sesuai suasana. Rasa malu pun juga menjadi sangat besar dan sensitif.
Waktu kecil, bahkan saya tidak peduli saya di mana. Mau di rumah, pasar, loket kereta, di dalam bus, di tengah hajatan, saya hanya fokus dengan apa yang membuat saya tertarik. Saya tidak peduli dengan yang lain. Saya hanya peduli teman saya bersembunyi di mana. Semak-semak atau di belakang rumah. Saya hanya peduli dengan dunia yang baru saja jadi tepat saat kawan dan saya menentukan siapa yang berjaga siapa yang bersembunyi.
Menjadi dewasa artinya kesadaran semakin dalam. Mau tidak mau pikiran secara tidak sadar memperhatikan hal-hal kecil dan artinya mesti belajar bahwa hal-hal kecil pun sebenarnya penting dan tidak bisa dianggap remeh. Bahwa bilang begini belum tentu orang menerimanya dengan baik. Bahwa hal yang sepele pun bisa menyakiti orang lain.
Menjadi dewasa artinya kepekaan semakin sensitif. Peka ketika orang lain membicarakan saya dan saya mesti belajar pura-pura tidak mendengarnya. Peka ketika ada yang tidak suka dengan saya. Peka ketika ada yang butuh bantuan tapi tidak berani bilang. Peka dalam memahami apa yang bahkan tidak dikatakan. Peka terhadap maksud orang lain yang disembunyikan. Peka ketika ada tamu dan mesti mencarikan cemilan dan minum. Peka ketika ada orang yang suka dengan saya tapi saya mesti menjaga jarak. Kepekaan itu datang dengan sendirinya dan semakin sensitif dari waktu ke waktu.
Menjadi dewasa artinya rasa malu semakin besar. Sering tidak pede dengan bentuk badan atau wajah sendiri. Tidak bisa bersikap sesuai dengan keinginan hati. Tidak bisa makan sambil lari ke sana ke mari. Tidak bisa memakai pakaian seenak hati. Tidak bisa banyak tingkah di tengah banyak orang.
Menjadi dewasa artinya menjadi bagian dari masyarakat. Mulai diperhatikan dan dibicarakan. Tidak seperti anak-anak yang diabaikan segala tingkahnya. Menjadi dewasa, segala sikap, ucapan dan pikiran akan diperhatikan dan dinilai orang lain. Tidak bisa nyelonong ke sana ke sini dan berharap diabaikan banyak orang.
Menjadi dewasa artinya sadar terhadap sistem dunia dan menjadi lebih realistis. Bahwa jika tak membeli maka tak punya. Bahwa jika tak punya maka tak bisa memakai. Bahwa jika tak punya kulkas maka tak bisa mendinginkan air dan menambah usia sayur. Bahwa jika tak punya mesin cuci maka mesti mencuci dengan tangan. Bahwa jika tak beli sabun maka tak bisa mandi. Bahwa jika tak bekerja maka tak punya pemasukan. Bahwa jika tak bergerak maka tak bisa beli ini itu. Bahwa jika tak punya uang berarti memang tak punya uang. Bahwa jika tak punya keahlian tertentu maka akan tertinggal.
Bahwa teman-teman lebih butuh lunas cicilan motor daripada main hujan atau petak umpet. Bahwa senang-senang dan tertawa sepanjang hari tidak bisa membuat kenyang. Bahwa semua butuh uang. Bahwa uang penting. Bahwa uang meski bukan segala-segalanya tapi hampir segala-galanya butuh uang. Bahwa jika tak punya uang segalanya jadi sulit. Bahwa orang baik pun butuh uang. Bahwa hidup bukan hanya masalah makan minum.
Bahwa hidup tidak seperti film yang hanya fokus pada kerangka cerita saja. Bahwa hidup artinya menjalani inci demi inci, aroma demi aroma, kenangan demi kenangan, keringat demi keringat, air mata demi air mata. Bahwa hidup puncaknya bukan happy ending. Bahwa ketika berada di puncak kebahagiaan bisa jadi besok jatuh lagi. Bahwa ending dalam hidup adalah kematian, bukan terwujudnya impian.
Bahwa masa tua yang berat dan lemah pun mesti dijalani, bahagia atau tidak. Suka atau tidak suka. Bahwa ketika kehilangan seseorang artinya memang kehilangan. Tidak bisa ditawar tidak bisa merengek supaya ia kembali.
Menjadi dewasa artinya mesti belajar merelakan. Merelakan orang yang sangat disayang tiada. Merelakan kegagalan. Merelakan kekecewaan. Merelakan hal-hal yang tidak berjalan dengan baik. Merelakan waktu dan tenaga yang terkuras namun tidak menghasilkan apa-apa.
Merelakan kesalahan saat memutuskan. Merelakan kejadian yang mengubah banyak hal. Merelakan keadaan yang menempatkan diri dalam posisi sulit. Merelakan ketidakberuntungan. Merelakan posisi diri yang berbeda dengan orang lain.
Menjadi dewasa artinya mesti sabar. Tak bisa meluapkan emosi dengan tangisan (supaya yang diingini segera ada). Tak bisa meminta simpati orang lain dengan tangisan. Tak bisa merengek minta ini itu kepada orang lain.
Tak bisa memencet tombol skip untuk melewati waktu yang sulit, melewati malam hari saat sakit, melewati bulan yang buruk, melewati tahun yang menyebalkan, melewati beberapa jam saat antre. Tak ada tombol skip.
Menjadi dewasa artinya mesti ikhlas dan tidak terlalu bergantung pada emosi. Tidak terlalu kecewa ketika sesuatu tidak berjalan baik. Tidak terlalu marah ketika es buah yang sudah disimpan dikulkas dimakan orang lain. Tidak terlalu kecewa ketika keinginan tidak terwujud. Tidak terlalu marah ketika barang kesayangan jatuh dan rusak.
Pada akhirnya hanya perlu bilang “ya sudahlah tak apa”, lalu lebih fokus memperbaiki apa yang rusak, mencari jalan keluar, mencari cara mengatur ulang rencana daripada merengek dan kecewa berlarut-larut.
Lebih ingin segera menyelesaikan masalah dengan cepat dan sederhana. Malas memperuncing permasalahan dan suasana. Malas mengeluarkan energi lebih.
Menjadi dewasa artinya tidak seantusias dulu waktu kecil. Tidak terlalu ingin naik bianglala, tidak terlalu antusias datang ke pasar malam, tidak terlalu antusias bermain air, tidak terlalu antusias pergi piknik. Saat dewasa banyak yang sudah dialami, banyak yang sudah dirasakan. Hal-hal yang dulu membuat antusias menjadi biasa saja, membosankan dan terkesan merepotkan.
Malas basah-basah, mesti bawa plastik, menyimpan baju basah, ganti baju di kamar mandi umum, nanti pulang mesti bilas mandi, mesti nyuci baju basah. Pergi piknik pun malas. Mesti nyiapin pakaian, uang, barang ini itu, bekal, outfit yang sesuai dengan tempat dan tidak membuat malu.
Menjadi dewasa artinya masuk ke dalam norma sosial. Mesti memperhatikan norma-norma di setiap tempat. Mesti memperhatikan sikap diri sendiri, sikap orang lain dan penilaian orang lain. Mesti membangun persona tertentu. Mesti menahan diri.
Menjadi dewasa artinya mesti mengikuti irama waktu. Bahwa ada yang bisa ditunda ada yang harus segera. Ada yang prioritas, ada yang bisa dikesampingkan. Ada yang kebutuhan, ada yang keinginan. Ada yang sekarang, ada yang nanti. Ada kemarin, ada sekarang, ada besok. Ada masa lalu, masa kini dan masa depan.
Menjadi dewasa artinya menjadi manager diri. Mesti mengatur waktu, mengatur keperluan, mengatur pengeluaran dan pemasukan. Mengatur emosi dan mood. Mengatur rencana ke depan. Sebab tidak ada orang lain yang akan melakukan itu semua untuk saya.
Menjadi dewasa artinya menjadi pemimpin diri. Mesti memutuskan keputusan-keputusan sulit. Mesti memikirkan konsekuensi ke depan. Terhadap diri saya sendiri dan orang lain. Mesti memikirkan untung dan rugi. Baik dan buruk. Pantas dan tidak pantas.
Menjadi dewasa artinya pikiran semakin luas dan sibuk. Banyak yang mesti dipikirkan. Dari hal-hal sepele sampai besar. Rencana-rencana ke depan sampai masa lalu. Dari kejadian kemarin sore sampai kejadian tadi pagi. Dari hal-hal yang sudah terjadi sampai hal-hal yang belum terjadi, yang masih diangan-angan.
Besok ketemu ini itu. Bicara di depan banyak orang. Kira-kira baju apa yang bagus. Pakai kaos kaki atau tidak. Rambut perlu potong tidak. Presentasi ini perlu dijelaskan atau tidak. Saat pembukaan lebih baik begini atau begitu. Berapa orang yang hadir. Jam berapa sebaiknya mandi.
Tahun depan mau ngapain. Kerja di mana. Nikah umur berapa. Mending kontrak atau di rumah aja. Kalau ikut mertua enak atau ngga. Gimana kalau konflik dengan mertua. Mending anak 1 atau 2. Nanti sekolahnya di negeri atau swasta. Nanti uang cukup ngga untuk kebutuhan sehari-hari. Makan, pakaian anak istri, bantu orang tua juga. Bagaimana jika anak tidak bahagia dan merasa kekurangan. Bagaimana jika istri merasa susah karena tidak punya kulkas, mesin cuci, rumah tidak terlalu bagus. Bagaimana jika nanti saya bosan dengan pasangan sendiri. Bagaimana jika ada konflik. Bagaimana jika nanti kita bertengkar. Bagaimana jika nanti begini begitu.
Saya tidak sedang membicarakan makna kedewasaan secara hakiki atau psikologis. Saya juga tidak sedang membicarakan usia. Saya membicarakan kondisi seseorang yang sadar bahwa dirinya sudah bukan bocah lagi.
Selamat tinggal masa kecilku.
0 notes
Text
Menjadi dewasa itu ........
Dewasa itu...
"Talang air pecah tadi malam. Mungkin kepanasan. Regulator gas udah mulai ga ngunci. Plafon kamar mandi lubangnya udah mulai besar. TV dari kemarin ndak ada suaranya. Listrik suka mati karena gak kuat, mesti naikin daya. Ini mau kemarau. Air sumur biasanya suka kering. Mending pasang air pam aja."
Waktu kecil, masalah harian, bulanan atau tahunan di atas tidak pernah saya ambil pusing. Tanggung jawab saya hanya berangkat sekolah, ngerjain PR dan makan tepat waktu. Itu saja. Masalah lain saya anggap angin lalu, sebab saya percaya semua pasti beres.
Di dalam pikiran saya, Orang tua saya hebat. Pasti punya tabungan yang cukup untuk bertahan hidup dan memperbaiki ini itu. Semua orang tua, saya pikir juga demikian. Semua orang tua pasti sudah punya tabungan banyak sebelum memutuskan menikah dan siap mengurus anak dan memperbaiki ini itu. Mental orang tua pasti kuat dan punya seribu satu cara mencari uang dan menyelesaikan masalah.
Dulu waktu kecil, semua masalah pasti beres. Entah bagaimana beresnya. Entah berapa uang yang dikeluarkan. Entah di mana beli ini itu. Entah lebih penting itu atau itu, prioritas ini dulu atau itu dulu. Entah dari mana sendok dan piring datang. Entah dari mana panci, gunting, korden jendela datang. Tiba-tiba saja semua ada.
Ketika merengek minta uang dan mereka bilang tak punya, saya yakin mereka sebetulnya punya. Tapi memang tak mau terlalu boros. Entah di mana mereka menyimpan uang, pasti di suatu tempat ada persediaan uang yang banyak yang betul-betul mereka atur dan pasti dikeluarkan saat kondisi mendesak. Jadi tak perlu khawatir.
Sekarang, setelah orang tua saya menganggur dan saya bekerja, saya mengerti. Bagaimana tidur dengan pikiran mengganjal. Besok mesti memperbaiki ini itu. Membayar ini itu. Beli ini itu. Saya paham jika ini tidak dibeli maka ini tidak bisa ada di rumah. Jika ini dibeli maka uang berkurang dan keperluan lain tertunda. Jika keperluan yang lain tertunda bisa jadi nanti berantakan. Tidak bisa masak. Tidak bisa mandi.
Sekarang, saat sumber keuangan datangnya hanya ke saya (dalam keluarga) maka otomatis tanggung jawab semua keperluan ada di pundak saya. Jika ini itu tidak diperbaiki maka tidak akan diperbaiki. Jika plafon kamar mandi tidak diganti maka akan terus seperti itu. Jika oli motor tidak diganti maka tidak akan diganti. Tidak ada yang bisa diandalkan lagi, sebab saya sudah dewasa dan punya pemasukan.
Menjadi dewasa artinya sadar diri dan sadar lingkungan. Jika ini rusak dan saya ikut menggunakannya maka saya juga bertanggung jawab ikut memperbaikinya. Tidak bisa mengandalkan tetangga. Tetangga sudah punya masalah mereka sendiri. Tidak bisa mengandalkan orang tua lagi. Orang tua juga punya masalah dan perjuangan mereka sendiri.
Sekarang, setelah memegang uang sendiri saya tahu bahwa jika tak punya uang artinya memang tak punya. Bahwa dalam kondisi mendesak pun jika tak punya uang maka betul-betul tak punya.
Menjadi dewasa artinya mesti belajar banyak hal. Belajar mengganti regulator, memperbaiki stopkontak. Mesti belajar cara memasang pralon dan keran air untuk menghemat uang. Mesti tahu tarif wajar tukang saat ada genting bocor, antena patah atau mau membangun kamar mandi baru. Berapa harga semen dan pasir. Beli di mana yang lebih hemat. Merk semen apa yang bagus. Keramik apa yang paling cocok untuk kamar mandi dan murah.
Menjadi dewasa artinya mesti pandai bersikap dan menanggapi situasi. Mesti tahu informasi hidup orang-orang sekitar, mesti pandai memilah kata sebelum diucapkan supaya tidak menyinggung. Mesti tahu ibu ini pihak mana ibu itu pihak mana. Mesti tahu bapak itu punya masa lalu buruk dengan bapak A atau B. Juga mesti membesarkan hati dan siap karena saya akan mulai menjadi salah satu objek pembicaraan orang di sekitar.
Menjadi dewasa artinya masuk ke dalam sistem sosial. Bahwa saya juga bisa sakit dan perlu berobat. Mendaftarkan diri ke puskesmas. Mengantri di poli klinik rumah sakit. Menebus obat di apotek. Mengurus SIM, bayar pajak di samsat, iuran bpjs. Semua tidak akan didapat jika saya tidak bergerak. Saya tidak bisa sembuh jika tidak berobat. Waktu kecil. Saat sakit yang jadi masalah hanya rasa sakit. Menahan sakit. Masalah biaya, masalah pergi berobat, masalah administrasi sudah ada yang mengurus. Sudah ada yang memikirkan. Saat dewasa, sakit pun mesti memikirkan biaya obat, biaya menginap, biaya konsultasi dokter, biaya transportasi.
Menjadi dewasa artinya menjadi warga negara. Bahwa nama telah tercantum dalam beberapa kartu dan surat-surat penting. Bahwa nama bukan lagi hanya sekedar nama panggilan. Bahwa saya memiliki suara untuk memilih. Bahwa apa yang saya putuskan dan lakukan bisa berdampak besar. Bahwa jika melakukan kesalahan atau kejahatan saya bisa dipidana.
Menjadi dewasa artinya kesadaran makin tinggi dan luas. secara tak sadar saya mesti mengamati tatapan mata orang lain, cara mereka bicara, adakah yang disembunyikan. Senyum yang tulus atau tidak. Basa basi atau serius. Dia suka dengan saya atau tidak. Bagaimana saya mesti menguasai suasana. Berpakaian sesuai suasana. Bersikap sesuai suasana. Rasa malu pun juga menjadi sangat besar dan sensitif.
Waktu kecil, bahkan saya tidak peduli saya di mana. Mau di rumah, pasar, loket kereta, di dalam bus, di tengah hajatan, saya hanya fokus dengan apa yang membuat saya tertarik. Saya tidak peduli dengan yang lain. Saya hanya peduli teman saya bersembunyi di mana. Semak-semak atau di belakang rumah. Saya hanya peduli dengan dunia yang baru saja jadi tepat saat kawan dan saya menentukan siapa yang berjaga siapa yang bersembunyi.
Menjadi dewasa artinya kesadaran semakin dalam. Mau tidak mau pikiran secara tidak sadar memperhatikan hal-hal kecil dan artinya mesti belajar bahwa hal-hal kecil pun sebenarnya penting dan tidak bisa dianggap remeh. Bahwa bilang begini belum tentu orang menerimanya dengan baik. Bahwa hal yang sepele pun bisa menyakiti orang lain.
Menjadi dewasa artinya kepekaan semakin sensitif. Peka ketika orang lain membicarakan saya dan saya mesti belajar pura-pura tidak mendengarnya. Peka ketika ada yang tidak suka dengan saya. Peka ketika ada yang butuh bantuan tapi tidak berani bilang. Peka dalam memahami apa yang bahkan tidak dikatakan. Peka terhadap maksud orang lain yang disembunyikan. Peka ketika ada tamu dan mesti mencarikan cemilan dan minum. Peka ketika ada orang yang suka dengan saya tapi saya mesti menjaga jarak. Kepekaan itu datang dengan sendirinya dan semakin sensitif dari waktu ke waktu.
Menjadi dewasa artinya rasa malu semakin besar. Sering tidak pede dengan bentuk badan atau wajah sendiri. Tidak bisa bersikap sesuai dengan keinginan hati. Tidak bisa makan sambil lari ke sana ke mari. Tidak bisa memakai pakaian seenak hati. Tidak bisa banyak tingkah di tengah banyak orang.
Menjadi dewasa artinya menjadi bagian dari masyarakat. Mulai diperhatikan dan dibicarakan. Tidak seperti anak-anak yang diabaikan segala tingkahnya. Menjadi dewasa, segala sikap, ucapan dan pikiran akan diperhatikan dan dinilai orang lain. Tidak bisa nyelonong ke sana ke sini dan berharap diabaikan banyak orang.
Menjadi dewasa artinya sadar terhadap sistem dunia dan menjadi lebih realistis. Bahwa jika tak membeli maka tak punya. Bahwa jika tak punya maka tak bisa memakai. Bahwa jika tak punya kulkas maka tak bisa mendinginkan air dan menambah usia sayur. Bahwa jika tak punya mesin cuci maka mesti mencuci dengan tangan. Bahwa jika tak beli sabun maka tak bisa mandi. Bahwa jika tak bekerja maka tak punya pemasukan. Bahwa jika pengeluaran lebih besar dari pemasukan maka akan terlilit hutang. Bahwa jika tak bergerak maka tak bisa beli ini itu. Bahwa jika tak punya uang berarti memang tak punya uang. Bahwa jika tak punya keahlian tertentu maka akan tertinggal.
Bahwa teman-teman lebih butuh lunas cicilan motor daripada main hujan atau petak umpet. Bahwa senang-senang dan tertawa sepanjang hari tidak bisa membuat kenyang. Bahwa semua butuh uang. Bahwa uang penting. Bahwa uang meski bukan segala-segalanya tapi hampir segala-galanya butuh uang. Bahwa jika tak punya uang segalanya jadi sulit. Bahwa orang baik pun butuh uang. Bahwa hidup bukan hanya masalah makan minum.
Bahwa hidup tidak seperti film yang hanya fokus pada kerangka cerita saja. Bahwa hidup artinya menjalani inci demi inci, aroma demi aroma, kenangan demi kenangan, keringat demi keringat, air mata demi air mata. Bahwa hidup puncaknya bukan happy ending. Bahwa ketika berada di puncak kebahagiaan bisa jadi besok jatuh lagi. Bahwa ending dalam hidup adalah kematian, bukan terwujudnya impian.
Bahwa masa tua yang berat dan lemah pun mesti dijalani, bahagia atau tidak. Suka atau tidak suka. Bahwa ketika kehilangan seseorang artinya memang kehilangan. Tidak bisa ditawar tidak bisa merengek supaya ia kembali.
Menjadi dewasa artinya mesti belajar merelakan. Merelakan orang yang sangat disayang tiada. Merelakan kegagalan. Merelakan kekecewaan. Merelakan hal-hal yang tidak berjalan dengan baik. Merelakan waktu dan tenaga yang terkuras namun tidak menghasilkan apa-apa.
Merelakan kesalahan saat memutuskan. Merelakan kejadian yang mengubah banyak hal. Merelakan keadaan yang menempatkan diri dalam posisi sulit. Merelakan ketidakberuntungan. Merelakan posisi diri yang berbeda dengan orang lain.
Menjadi dewasa artinya mesti sabar. Tak bisa meluapkan emosi dengan tangisan (supaya yang diingini segera ada). Tak bisa meminta simpati orang lain dengan tangisan. Tak bisa merengek minta ini itu kepada orang lain.
Tak bisa memencet tombol skip untuk melewati waktu yang sulit, melewati malam hari saat sakit, melewati bulan yang buruk, melewati waktu magang yang tidak mengenakan, melewati tahun yang menyebalkan, melewati beberapa jam saat antre. Tak ada tombol skip.
Menjadi dewasa artinya mesti ikhlas dan tidak terlalu bergantung pada emosi. Tidak terlalu kecewa ketika sesuatu tidak berjalan baik. Tidak terlalu marah ketika es buah yang sudah disimpan dikulkas dimakan orang lain. Tidak terlalu kecewa ketika keinginan tidak terwujud. Tidak terlalu marah ketika barang kesayangan jatuh dan rusak.
Pada akhirnya hanya perlu bilang "ya sudahlah.tak apa." lalu lebih fokus memperbaiki apa yang rusak, mencari jalan keluar, mencari cara mengatur ulang rencana daripada merengek dan kecewa berlarut-larut.
Lebih ingin segera menyelesaikan masalah dengan cepat dan sederhana. Malas memperuncing permasalahan dan suasana. Malas mengeluarkan energi lebih.
Menjadi dewasa artinya tidak seantusias dulu waktu kecil. Tidak terlalu ingin naik bianglala, tidak terlalu antusias datang ke pasar malam, tidak terlalu antusias bermain air, tidak terlalu antusias pergi piknik. Saat dewasa banyak yang sudah dialami, banyak yang sudah dirasakan. Hal-hal yang dulu membuat antusias menjadi biasa saja, membosankan dan terkesan merepotkan.
Malas basah-basah, mesti bawa plastik, menyimpan baju basah, ganti baju di kamar mandi umum, nanti pulang mesti bilas mandi, mesti nyuci baju basah. Pergi piknik pun malas. Mesti nyiapin pakaian, uang, barang ini itu, bekal, outfit yang sesuai dengan tempat dan tidak membuat malu.
Menjadi dewasa artinya masuk ke dalam norma sosial. Mesti memperhatikan norma-norma di setiap tempat. Mesti memperhatikan sikap diri sendiri, sikap orang lain dan penilaian orang lain. Mesti membangun persona tertentu. Mesti menahan diri.
Menjadi dewasa artinya mesti mengikuti irama waktu. Bahwa ada yang bisa ditunda ada yang harus segera. Ada yang prioritas ada yang bisa dikesampingkan. Ada yang kebutuhan ada yang keinginan. Ada yang sekarang ada yang nanti. Ada kemarin, ada sekarang, ada besok. Ada masa lalu, masa kini dan masa depan.
Menjadi dewasa artinya menjadi manajer diri. Mesti mengatur waktu, mengatur keperluan, mengatur pengeluaran dan pemasukan. Mengatur emosi dan mood. Mengatur rencana ke depan. Sebab tidak ada orang lain yang akan melakukan itu semua untuk saya.
Menjadi dewasa artinya menjadi pemimpin diri. Mesti memutuskan keputusan-keputusan sulit. Mesti memikirkan konsekuensi ke depan. Terhadap diri saya sendiri dan orang lain. Mesti memikirkan untung dan rugi. Baik dan buruk. Pantas dan tidak pantas
Menjadi dewasa artinya pikiran semakin luas dan sibuk. Banyak yang mesti dipikirkan. Dari hal-hal sepele sampai besar. Rencana-rencana ke depan sampai masa lalu. Dari kejadian kemarin sore sampai kejadian tadi pagi. Dari hal-hal yang sudah terjadi sampai hal-hal yang belum terjadi, yang masih diawang-awang:
Saya tidak sedang membicarakan makna kedewasaan secara hakiki atau psikologis. Saya juga tidak sedang membicarakan usia. Saya membicarakan kondisi seseorang yang sadar bahwa dirinya sudah bukan bocah lagi.
Selamat tinggal masa kecilku.
Beberapa teks ada yang tidak dicantumkan
Sumber asli akun tumblr : gagangpensil
0 notes
Text
Agen Judi Dominoqq Deposit Pulsa 5000
bca tampak buat menaikkan kasino online yang paling pantas dan juga mendominasi kanon negara inggris terikat untung-untungan. kalian bisa jadi tidak mampu memandang wajah poker lawan anda, namun kesusahan sempit ini dinegasikan oleh banyaknya alternatif yang dapat kamu peroleh ketika mengambil bagian dalam poker online.Pkv Games Online pada bulan november 2016 grosvenor casinos sudah mengkonfirmasi pembukaan agunan olahraga baru yang mempersiapkan bakal aktor daring serta daratnya. grosvenor casinos bermitra bersama tensator pada 2014 buat menghasilkan host kasino virtual. tensator virtual assistant adi berdiri 50 judi online centimeter x 50 centimeter serta mereplikasi tur langsung dalam saat sebenarnya.four ataupun 4 blast poker blast poker yakni bentuk super-turbo di mana gamer diberikan waktu yang sukar dan kilat untuk mengurus olahraga, dalam situasi lain segenap orang all-in sampai pemenang dimahkotai. permainan menghasilkan blackjack, roulette, dan juga bakarat serta ada 24 jam satu hari, 7 hari seminggu. prosedur menginap sport dikonsep untuk mengirim area yang lebih cocok sama keterampilan kasino online yang sebetulnya. g casino poker mengadakan bervariasi invitasi online serta permainan uang yang pantas dengan kemauan pemain poker di tingkat mana pun. tak pernah terlihat masa yang lebih cakap buat ikut dan dalam poker online bakal menemukan uang tunai. lokasi web poker paling baik mempersiapkan berton-ton alternatif buat gamer baru dan ahli, berapapun tangga gadaian yang berharap kamu mainkan.
Situs Poker Online Terbaik 2020
bersama-sama mereka melaksanakan sejumlah turnamen yang paling berharga, sesuai atas hari minggu $ 50. 000 dan juga garden state hebat series. party poker kemungkinan adalah salah satu sapaan tertua dan juga setidaknya penting dalam poker online as. ini belum mengklik tahapan terbesarnya melainkan, bagaimanapun, dia menyodorkan program pemakai poker penuh ditingkatkan disokong oleh bwin. Apk Pkv Game tetapi, bersama poker online, kamu pada hakikatnya tak mesti khawatir tentang developer program peranti lunak. dunia poker online bekerja dengan cara bertentangan, dan juga situs-situs ini wajib dianggap lebih bagai platform dari video game perseorangan. bilik poker online paling baik ialah komunitas, dan juga tenaga komunitas ini berlokasi pada bagian yang membangun golongan utuh.kedua, salah satu lokasi poker paling baik sungguh-sungguh menaikkan olahraga mereka ketika muncul ke bobot produk yang mereka angkat ke meja. pada pertengahan tahun 00-an segala orang seperti itu gila-poker yang cuma memintakan olahraga dasar pernah cukup buat banyak orang ini. hari ini, mereka ditekan buat selaku lebih indah, ekstra ekonomis nurani atas advertensi mereka dan juga mengasih aktor pengetahuan yang lebih lampas di semua sisi permainan. Hoki Bandarq Online komunitas kasino online grosvenor kala ini memperkerjakan lebih dari 6. 300 staf di segala inggris. kasino online mereka memasok lebih dari 250 game sama tema mulai dari roulette tua, blackjack, serta poker-hingga model slot yang modern dan terus main game. grosvenor dilisensikan dan juga dikendalikan oleh komisi untung-untungan inggris.ini diintegrasikan ke dalam database online kasino serta dikonsep buat memberi konsumen dengan teknik identifikasi ramah zona ekstra. konsumen diwajibkan untuk memindai paspor atau sim mereka lewat kamera digital gadget mereka, dan juga netverify setelah itu mengautentikasiasinya dengan mengenakan berbagai tindakan keamanan. pada mei 2012, pembukaan mendasar dari layanan kartu plastik anyar di grosvenor casinos dipraktikkan bersama ‘grosvenor play points’ atas menyisipkan 35 kasino di inggris. ini timbul karna pencampuran merek grosvenor casinos dan juga play points buat membikin satu kartu ketaatan. sewaktu 2009, grosvenor casinos memublikasikan apabila mereka telah meninggalkan british casino association (bca) yang masa ini sudah enggak ada.pada juni 2014, perolehan dilaporkan sebesar £ 391, 2 juta, sama pendapatan operasional sebesar £ 56, 8 juta-berasal dari total lebih dari 1, 7 juta pelanggan masing-masing tahun. dari 1, 7 juta pelanggan ini, lebih dari 8, 5 juta anjangsana konsumen terjalin tiap-tiap tahun. rabu-£ 15 tanpa batas hold em freezeout luar biasa stack sesuai. mendunia poker yaitu rumah untuk kompetisi poker online besar. strategi ini hanya diperlukan apabila anda anyar di grosvenor casinos maupun belum memiliki akun dengan merek saya yang berselisih, blue square. kalau judi online anda telah sebagai klien grosvenor casinos maupun blue square, lanjutkan ke elemen ‘login’ di bawah.
4 ataupun 4 blast poker blast poker merupakan dimensi turbo yang sangat baik area pemeran dikasih waktu yang tentu bakal menghabiskan permainan, jikalau tidak semua orang all-in hingga jago di atasnya. 1 ataupun empat texas hold em varian poker pvp terpanas dan yang tentu dikenali sepenggal besar personel. hari ini, texas hold em bisa dilakukan atas kecepatan, paku kayu yang sesuai sekali berbeda serta sama atau tanpa pembersihan, tapi tur intinya senantiasa sepadan. saat dihadapkan oleh alternatif begitu banyak kesukaan, mendeteksi salah satu kamar poker online jempolan menurut kalian sanggup jadi metode yang menyeramkan. terbebas dari apakah kamu main global maupun di situs poker jempolan di inggris.poker lebih yaitu olah raga kecakapan ketimbang kans, jadi bila kamu cukup pakar, tak tampak yang mampu memblokir anda. lamun, selagi bermain bersama biaya bonus, pastikan kalian mengenal kebutuhan tabungan. kala kamu memainkan gerak badan kasino yang beradu kening atas rumah, uang yang kamu basmi bakal jatuh ke tangan operator kasino, dan uang kas yang kamu menangkan segera dibayarkan dari vas uang kas yang sudah lenyap secara kolektif. bersama poker on-line, pemain bergandengan untuk menerima uang dalam perbedaan satu serupa lain. ketika kalian menang di meja permainan uang, trofi bonus kancap dengan kalian dan juga uang lawan, bukan punya operator. Pkv Game Online komunitas kasino grosvenor kali ini memperkerjakan lebih dari 6. 300 tenaga kerja di segala inggris. kasino online mereka memasok lebih dari 250 game atas konsep mulai dari roulette lazim, blackjack dan juga poker-hingga gaya slot ekstra modern dan berlokasi di permainan. grosvenor dilisensikan serta diatur oleh komisi perjudian inggris.
Daftar Pkv Games Online Terbaru 2020
Pkv Games Terpercaya tetapi, mengetahui metode main diperlukan oleh segala gamer bakal berhasil, dan juga senantiasa hening dalam menyebabkan ketentuan buat mendekati menikmati permainan. kesimpulan dari penelitian ini menggarisbawahi takhayul dapat mendatangkan penjudi terjamin karna mereka menjadikannya menjadi premis buat tiap-tiap olah tubuh judi yang mereka mainkan.privat bakal idn, mereka menyodorkan beraneka permainan cuplikan kartu berbarengan bersama kartu domino, termasuk texas poker, domino, came, capsa stack, dan film game poker langsung yang tentunya mampu memberikan kontestan kepandaian terbaru buat ikut juga dalam permainan cuplikan kartu bersama 2 alterasi, bermain kartu serta domino. selain itu, ponten ancar-ancar juga pokok untuk diurus oleh personel.mainkan bos qq dan juga coba hitung opsi lain profit. kamu mempunyai manfaat yang cukup bagus karena tandingan kalian saat terdapat orang yang mungkin ada daerah. nikmati promosi ceramah spesial jikalau kalian selaku bagian dari 888 personel, di tepi negosiasi dari bulan ke bulan dan peluang privat bakal memihak peranti kelas atas, karcis invitasi yang didambakan, pangsa poker, dan membludak lagi tambahan.
0 notes
Text
SINTETIS
Malang, 17 Desember 2017
Aku hanya ingin berprasangka baik, Atau sebenarnya tak mampu miliki kemampuan analisis yang tinggi. Aku hanya ingin percaya,Atau sebenarnya takut mengetahui kenyataan yang tak di inginkan.
Maka gagal lah aku dalam karir ku barangkali, jika kau tau aku adalah sarjana ilmu politik namun kemampuan analisis ku yang pasaran, tak ayal penjajah koran lebih canggih cara berpikirnya dari yang kulakukan.
Barangkali itu sebab nya Tuhan tak masukan aku ke Senayan, bahkan sekedar jadi honorer di Pemda sekalipun aku tak berdaya. Kau tau saat mengurus perpanjangan SIM, akulah satu-satunya orang yang tak punya kenalan. Niscaya sore hari baru kudapatkan SIM ku, menyesal ku tak pakai calo.
Mungkin ku harus banting setir jadi guru ngaji di madrasah, lalu ternyata murid-murid ku lebih pandai tentang ikhfa dan Izhar daripada ku.
Atau ku harus buka warteg, beberapa masakan eksperimen ku pernah di cicip oleh kucing-kucing peliharaan ku yang paling setia. Mereka menggemuk akibat lezatnya masakan ku.
Singkat kata begitulah hidupku dahulu sebelum aku menjadi artis seperti sekarang. Namun pun sekarang sulit juga rasanya menjadi artis yang sedikit dikit harus akting. Sedihku akting, bahagia ku akting , masalah ku akting, bijak ku pun akting.
Tuhan lelah Sekali, aku ingin kembali meringkuk ke rahim ibu.
1 note
·
View note
Text
Masih Perlu Istirahat
19 Januari 2020
Aku bermain lagi. Padahal aku berencana untuk tetap di indekos dan membuat jahitan perdana kebaya milikku. Namun prioritasku berubah ketika temanku bilang aku dinantikan oleh seorang temanku yang sudah lama tak kunjung kutemui semenjak dia hamil. Dan karena dia sedang menjadi ibu hamil, maka aku tidak kuasa untuk menolak permintaannya. Akupun menyingkirkan lagi egoku karena aku merasa tidak enak hati.
Pagi hari aku masih mencari kabar darinya. Dia menyapaku dan berkata bahwa tidurnya sudah lebih nyenyak. Dia punsudah memulai ritual barunya sesuai anjuran dokter: sunbathing. Dokter menyarankan untuk melakukan hal tersebut pada kisaran waktu pukul 7 pagi hingga 1 siang untuk membunuh kuman-kuman serta bakteri yang bersarang di tubuhnya. Kurasa kini aku belajar lagi tentang arti pentingnya bersosialisasi di luar rumah. Sedikit obrolan dengannya menjadi penyemangatku di pagi hari. Membayangkannya berjemur di pagi hari sangat membuatku terhibur. Kutanyakan padanya apa starter pack yang harus ia kenakan saat sunbathing. Dia menjelaskan bahwa ia mengenakan singlet, celana selutut, dan kacamata hitam. Tak lupa ia membalurkan minyak telon untuk mencegahnya dari hisapan para nyamuk nakal. Dia berjemur tepat di depan pagar rumahnya sambil terbengong-bengong 30 menit lamanya. Geli sekali aku membayangkannya.
Dia sudah cukup eksentrik sedari awal aku mengenalnya. Zaman kami kuliah, dia selalu bepergian dengan sepedanya. Selama 4 tahun lamanya! Itulah hal pertama yang membuat aku salut dengannya. Di kala banyak anak lain memilih dan dipilihkan oleh orang tuanya untuk menggunakan motor, namun anak ini justru dipilihkan untuk menggunakan sepeda. Dan ia menuruti perintah kedua orang tuanya itu sedari awal ia kuliah hingga masa kelulusannya tiba. Saat lulus pun, ia membawa sepedanya untuk berfoto dengannya.
Namun bukan berarti dia tidak bisa menggunakan motor. Dia justru berupaya hingga 4 kali untuk memperoleh SIM C-nya secara jujur. Walau akhirnya dia harus menggunakan jalur kotor pada kali ke-5-nya ujian karena sudah di ambang batas kesabarannya. Aku bukan orang yang bisa konsisten, oleh karena itu hal seperti ini sangat membuatku terkesan. Sejak awal aku tahu, aku harus banyak belajar darinya.
Baiklah, kurasa berjemur untuk 9 bulan lamanya menjadi salah satu hal yang juga patut diapresiasi dan didukung sepenuhnya. Dia harus memulai suatu hal baru untuk menguasai rasa malunya. Kurasa ini bahkan lebih berat daripada berlatih teater. Aku pun belum pernah dihadapkan dengan jalan yang mengharuskan aku untuk mengendalikan rasa maluku. Aku salut dengan jerih payahnya untuk dapat sembuh.
Katanya, rasanya nikmat sekali seperti kerasukan lingkungan hidup. Yang kalau semakin lama dilakukan, mungkin saja dia bisa menjadi seperti Greta Thunberg. Hei, aku terkekeh mendengarnya. Masih saja dia melucu di kala ia sedang didera ujian kepercayadirian ini.
Sebagai intermezzo, aku menanyainya tentang bagaimana respon teman-teman kuliahnya yang tidak melihatnya masuk kelas. Katanya, mereka semua santai, tidak ada yang menyadari kejanggalan ini. Memang, anak ini pandai sekali berkamuflase.
Selepas berjemur, katanya ia tertidur pulas sampai sore hari datang dan ia menjalankan ibadah wajibnya. Sementara aku, masih saja berada di luar bersama teman-temanku yang lain. Lagi-lagi gagal melaksanakan rencanaku yang ingin pulang sore sebelum maghrib. Kami justru baru kembali ke Kota Jakarta pukul 5 sore, padahal perjalanan membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam.
Malam harinya, aku bertegur sapa lagi dengan temanku. Setelah bercanda beberapa kali, lalu kami mencapai pembahasan serius. Tentang kuliahnya, dia megaku bahwa ia sudah melakukan rapat terbatas dengan keempat personil keluarganya. Aku tidak tahu persis dari siapa saran ini diutarakan pada saat rapat tersebut, namun perbincangan antara aku-sang ibu-anaknya sewaktu aku menjenguknya yang membayangkan dia dapat berkuliah lagi walau dengan jumlah SKS lebih sedikit tidak dapat menjadi nyata. Keluarga ini bersepakat untuk mengurus cuti selama 6 bulan pada anak ini. Dia bilang, orang tuanya inginkan dia berlibur sejenak, dalam arti beristirahat dari kegiatan akademik wajibnya. Walaupun aku juga menyarankan hal yang serupa dulu, namun aku jadi turut merasakan sedihnya sekarang. Aku tahu ia punya kobaran semangat yang besar untuk melanjutkan kuliahnya di Magister PWK ITB yang baru memasuki semester 2. Namun orang tua mana yang tidak khawatir pada keadaan sang anak yang masih lemah dan harus banyak beradaptasi dengan efek samping obat-obatan yang dikonsumsinya. Dia dikhawatirkan akan terforsir untuk mengejar hal-hal yang tertinggal dan bisa jadi justru berimplikasi pada dirinya lagi. Dia tidak ingin merepotkan ibunya lagi katanya. Temanku bilang, dia sadar bahwa itu adalah pilihan yang berat. Dia tahu ini mungkin berujung panjang.
Aku berusaha menyikapi itu dengan memberikan nada setuju pada keputusan tersebut, yang aku tahu dia pasti tidak memerlukan opiniku itu. Obrolan malam ini pun tak luput dari warna candaan dariku yang ingin mencairkan suasana. Aku tahu dia mempersiapkan mental sedemikian kuat untuk mengatakannya padaku. Dia bahkan baru memberitahukan ini 1 hari setelah diskusi berlalu. Karena dia tahu aku juga akan merasakan dampak dari segala pilihannya. Mungkin karena itu dia harus memikirkan dulu cara bertutur katanya yang tepat.
Lalu aku memberitahukan bahwa tadi siang salah satu pembicaraan dengan temanku yang hamil adalah mengenai kegiatannya selama di rumah. Dia mengkonsumsi jurnal setiap hari dan mengolahnya dengan cara meringkas serta mentranslasikan jurnal-jurnal tersebut. Namun aku baru menyadari bahwa jurnal pun harus dicari dan diteliti terlebih dahulu melalui internet dan gawai, yang mana mata dan kepalanya masih perlu banyak istirahat terlebih dahulu. Dan benar saja, dia bilang memang belum memiliki rencana kegiatan untuknya di saat cuti. Dia bukan tipikal anak yang spontan sepertiku, dia sangat sistematis dan terukur. Dia bilang dia suka melakukan reparasi tapi itu hanya untuk mengisi waktu senggangnya. Baiklah, mungkin aku salah memberi saran. Mungkin baiknya memang ia sembuh dahulu sebelum beraktifitas normal lagi. Aku kembali belum bisa berpikir jernih.
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam dan aku berusaha mengakhiri percakapan. Kuucapkan selamat malam dan semoga dia dapat tidur nyenyak, bermimpi indah, serta bangun dalam keadaan sehat wal afiat. Aku mulai merasa sedih lagi. Namun aku tahu, dia dan keluarganya pasti lebih dari sekedar sedih. Keindahan apa lagi yang adai di seberang sana, Ya Allah?
Hingga pukul 12 malam aku terus berpikir bagaimana caraku menyampaikan hal ini kepada ayah ibuku. Namun aku harap besok aku akan siap jika ditanya-tanya lagi. Aku harus siap dengan jawaban sejujur-jujurnya, karena aku tahu setiap ibu pasti akan memberikan yang terbaik untuk anaknya walaupun itu mungkin bisa saja terasa pahit di awal. Aku masih ingin berusaha.
0 notes
Text
Site Idprogrammer Yakni Salah Satu Jasa Pembuatan Aplikasi Terpercaya Dengan Bayaran Terjangkau ZRCA463
IDprogrammer yaitu salah satu brand layanan dari PT. Abelindo Multi Digital yang fokus berupaya dibidang pemrogramman website dan mobile App. Kongsi abdi didukung oleh tim IT yang mahir dan pandai sehingga bisa mengunjungkan pelayanan paling baik bagi Anda. Sobat bisa refleks cari di google Jasa Pembentukan Website Toko Online dan Company Profile di google banyak kok yang mencalonkan jasa pembuatan Web Namun hal yang butuh sahabat garis bawahi, Pelayanan yang campin dan serta bayaran terjangkau, Karena website yang ganteng dan pun user friendly dapat menunjukkan usaha Sobat ke masa depan. Banyak jasa pembentukan website menawarkan situs dengan bayaran murah, katakanlah andai 100rb aatau 200rb sehabis anda mengakibatkan transaksi ternya anda hanya di beri halaman kosong yang butuh Anda setting satu Jika seperti ini, tentunya bakal mengaduhkan cara Anda karene kecuali Mengecewakan waktu untuk membarui Situs Karena itulah hamba ID programmer hadir ingin membayar sobat- sobat UKM. Untuk menyarankan jasa saya demi anda, Memang banyak jasa penciptaan situs yang murah-murah tapi apakah merek bisa di jamin? Jika anda tengah ragu silakan cek portfolio kami.
Jangan kecewakan pembeli anda yang mencari muslihat anda di Internet, finis waktunya sahabat memperkenalkan muslihat Sahabat ke seluruh Bagian Seri teknologi sangat lah cepat saat ini, tentu sangat di sayangkan jika Sobat tidak menurunkan seri teknologi yang berakhir ada saat ini, Bahkan Bill Gates perndiri Microsoft sudah bersabda “ jika Bisnis anda Tidak ada di internet maka siap-siap untuk Jatuh Mengapa Patut IDprogrammer?Terima Legal Yang perlu anda lakukan adalah menyumbangkan ana sebuah nama domain dan meteri yang akan beta apload ke wobsite anda, atau anda serta bisa soal jawab apalagi dahulu menurut Kami mengenai web yang ingin anda buat GRATIS Dengar pendapat Pelaksanaan Cepat Kiat pembentukan situs yang Cepat dan Pintar Sungguhpun pembauatn situs cepat awak tetap melihat pembuatan konten maka web anda tampil lebih Pandai dan Berkualitas Bayaran Terjangkau Kami mengunjukkan beberapa layanan yakni web Premium dan Website Custom dengan Kadar yang berbeda. Pastinya tetap mengurus Harga yang Terjangkau untuk Kalangan menengah ke bawah dan menengah ke atas.
Masa ini, Anda kudu berpikir untuk penawaran kartu SIM berdaya guna yang memuat Anda penyulingan bagus berbobot jumlah bea lebih aib karena argumen bahwa Anda telah menghabiskan banyak arta dalam membayar ponsel mengetren baru. Tak khawatir; dalam sini sama dengan kesepakatan membayar saat Anda menggunakan ponsel yang menekan Anda mencopoti hanya kira-kira dolar lir uang muka untuk mendapatkan ijab seluler nang baik.
Hei, jangan ikut campur oleh evidensi uang muka. Itu semua milikmu. Jumlah nang dibayarkan berlalu akan dikonversi menjadi kala bicara kerjakan Anda. Jika Anda enggak dapat menggunakan waktu bicara itu berbobot jumlah masa yang ditentukan, Anda enggak akan kecurian uang. Nilaian uang bakal dibawa ke saldo rembulan berikutnya. Akan dasarnya, beri uang saat Engkau bepergian doang dikenal bak skema prabayar untuk ponsel.
Bahkan, Awak juga boleh mendapatkan handset trendi terbaru dengan mempreteli saat Engkau Additional info melakukan pembicaraan ponsel berkualitas beberapa bisnis. Beberapa perusahaan telepon memasarkan ponsel mengetren terbaru beserta penawaran sejenis itu. Anda hanya perlu mengidas skema sejenis itu dan telepon akan bekerja milik Engkau bersama beserta kartu SIM tanpa mempreteli biaya tambahan.
Untuk alasan ini, masa ini, membayar saat Anda menggunakan ponsel sedia menjadi idola di antara banyak konsumen ponsel. Mereka hanya kudu membayar bujet yang mereka pikir ahli digunakan tinimbang membayar duit tambahan yang tidak berarti.
0 notes
Text
Berani korupsi ya Prof?
Mau mengadu tapi entah kemana Mau mengelak tapi nilai jadi taruhannya Mau berontak tapi tak tau apa ujungnya Beberapa hari yang lalu, saya baru saja mendapat pelajaran tentang antikorupsi. Bukan pelajaran formal sebenarnya, hanya memenuhi dua tugas dari dua dosen. Dua dari tiga pemateri menjelaskan berbagai hal tentang korupsi. Dari yang paling ringan sampai yang terberat. Dari yang sepertinya itu bukan korupsi sampai jelas-jelas itu korupsi. Tidak hanya sekadar menjelaskan issue-issue yang terjadi dan menjelaskan bagaimana cara memberantas korupsi, dua pemateri ini juga menyuarakan bahwa hal-hal sepele yang kita lakukan kadang tanpa sadar telah menjadi cerminan korupsi. Titip absen. Nyontek. SIM nembak. Berbagai contoh dijelaskan. Sepulang dari sana sekelebat pikiran mengganggu saya. Sebenarnya apakah makna korupsi itu sendiri? Dari 20 setengah tahun saya hidup, setahu saya korupsi ialah mengambil hak milik orang lain. Contohnya kasus E-KTP dan berbagai uang rakyat yang dimakan sebagian para pejabat wakil rakyat. Uang rakyat ialah hak rakyat. Dari pembangunan sarana umum, bantuan rakyat cilik, bantuan bencana alam, dan lain sebagainya. Sedang mereka yang mengaku sebagai wakil rakyat dengan senonoh memanfaatkan jabatannya. Koruptor memeluk yang bukan haknya. Berpindah dari masalah yang terlalu jauh, mari kita melihat sekitar kita. Saya ada dikawasan perkuliahan. Didalam sebuah kawasan perkuliahan ada berbagai jenis manusia. Dekan, wakil dekan, sekretaris dekan, kajur, sekjur, kaprodi, TU, ormawa, ibu bersih-bersih, ibu kantin, bapak benah-benah, bapak kantin, bapak parkir, dan satpam. Saya melupakan dua hal paling penting. Mahasiswa, dan dosen. Terkait apakah dosen itu dekan, kajur, TU, atau ibu dan bapak kantin sekalipun. Terkait apakah mahasiswa itu ormawa atau ibu bersih-bersih sekalipun. Mahasiswa dan dosen. Kalau dalam kehidupan pribadi mahasiswa banyak melakukan tindak korupsi seperti 3 contoh yang telah dijelaskan pemateri dan saya sebutkan diatas, bagaimana dengan dosen kita? Saya tidak tahu dengan dosen di kampus lain. Saya hanya membicarakan dosen dikampus saya, terutama difakultas dan yang utama lagi DI JURUSAN SAYA. Titip absen? Apakah titip absen merupakan bibit korupsi? Pasti jawabannya ya. Tapi entah saya yang bodoh dan perlu penjelasan atau bagaimana. Dari segi mana titip absen dapat dikatakan mengambil hak milik orang lain? Oke saya paham memang itu tidak adil jika dibandingkan dengan mereka yang lebih sering masuk kelas dan benar-benar mengisi presensinya. Tapi siapa yang butuh? Kalau ditinjau kembali, jika ada seorang mahasiswa hanya titip absen maka yang muncul hanya satu pertanyaan, siapa yang butuh siapa? Hak orang lain untuk mendapat ilmu masih terpenuhi meskipun ada yang TA. Hak orang lain untuk mendapat nilai bagus masih terpenuhi meskipun ada yang TA. Toh dia yang TA tidak akan mendapat pemahaman materi dan nilai yang sebagus temannya. Apakah nilai hanya dilihat dari seberapa sering dia masuk kelas? Nyontek? Apakah nyontek merupakan bibit korupsi yang paling besar dari siswa di Indonesia? Banyak orang berkata contek-menyontek adalah budaya siswa Indonesia. Susah sekali kan menghapuskan sebuah budaya? Dan saya percaya itu kebenarannya. Lagi-lagi entah saya yang bodoh dan perlu penjelasan atau bagaimana. Dari segi mana nyontek dapat dikatakan mengambil hak milik orang lain? Hak apa yang diminta orang lain saat sedang ujian? Mendapat nilai yang sesuai kemampuannya? Lantas jika ia selalu masuk kelas, mendapat ilmu, mengikuti ujian dan bahkan belajar dengan tekun apakah ia tidak akan mendapat nilai sesuai kemampuannya? Jadi hak mana yang diambil para penyontek? Penyontek akan mendapat nilai bagus pada ujian kala itu? Apakah nilai akhir hanya dilihat dari hasil ujian? Sangat tidak objektif. SIM nembak? Saya agak setuju pada bagian ini. Saya merasa banyak orang yang lebih memilih melakukan pengurusan SIM dengan cara demikian. Entah karena proses yang berbelit-belit, mengantre lama, atau hal-hal lain apa yang terjadi jika mengurus SIM dengan tidak melakukan cara licin, sehingga kebanyakan orang lebih suka membayar dengan agak mahal daripada murah tapi lama. Namun, seperti pengalaman saya, ketika saya membuat SIM dengan cara licin, saya hanya memberikan uang kepada bapak-bapak yang membantu mengurus SIM saya. Bapak-bapak tersebut bukanlah seorang polisi, beliau hanya membantu mengarahkan saya, saya harus kemana, harus foro, harus antre, dan lain sebagainya. Setelah pulang dari tempat kepengurusan SIM barulah saya memberikan uang. Maka, apakah hal ini dapat dikatakan korupsi pula? Apakah hal ini dikatakan menggunakan pelicin? Bagaimana jika saya mengatakan itu hanya sebagai tanda terima kasih saya karena telah membantu mengurus SIM? Terlepas dari berbagai hal yang sering dilakukan siswa maupun mahasiswa, sekarang coba kita lihat panutan para mahasiswa. Dosen. Profesor. Dijurusan saya, memiliki beberapa orang profesor. Berbagai sifat dan cara menilai mahasiswa. Ada yang ucapan dan perilakunya sama, ada yang ucapan menggebu tapi perilaku cupu, beragam. Namun yang menjadi pertanyaan saya, mengapa para pengisi materi tidak menyinggung apa-apa yang dilakukan dosen berkaitan dengan korupsi? Dijurusan saya pula, sudah sangat sering dosen bahkan profesor tidak masuk (mengajar) kelas tanpa memberikan keterangan yang jelas. Hanya memberi tugas agar mahasiswanya tetap masuk dan mengumpulkan tugas. Kemudian nilai dapat diambil dari beberapa tugas yang dikerjakan ketika dosen/prof tersebut tidak dapat hadir. Yang jadi pertanyaan kedua saya, apakah dengan adanya "bolos" bagi para dosen/prof tanpa keterangan bahkan tidak mengganti jam mata kuliah untuk mahasiswa bukan bagian dari tindak korupsi? Mereka mengambil hak mahasiswa untuk mendapat ilmu pada jam perkuliahan. Bagaimana dengan uang yang mereka terima selama ini? Bukankah itu dari mahasiswa yang mereka telantarkan? Meskipun saya adalah salah satu mahasiswa yang mendapat beasiswa penuh, tetapi malah lebih berat karena uang yang saya berikan untuk UKT langsung dari pemerintah. Lantas bagaimana dengan kejadian ini?
Dari dosen-dosen (bahkan profesor) yang katanya inovatif dan bertalenta tapi nyatanya berani korupsi, saya belajar.
1 note
·
View note
Text
Ketika Rezim “Memangkas” Orang-Orang Gondrong
Studi Aria Wiratma Yudhistira ini memberi sedikit-banyak gambaran pengalaman terkait sikap ahistorisnya penguasa Orde Baru. Serta, bagaimana praktik kekuasaan dengan mudah mencampuradukkan yang-privat dan yang-publik.
Perspektif pemerintah Orde Baru melihat rambut gondrong adalah “produk impor”, “kebarat-baratan” dan “bukan tradisi” masyarakat Indonesia. Lantas, menggunakan dalih menyelamatkan tradisi dan budaya Indonesia, Soeharto dan kolega justru mengingkari tradisi, kebiasaan, dan budaya bangsa sendiri. Malah, dalam 32 tahun kekuasaannya, mereka justru melanggengkan tradisi para penjajah dengan ikut “mengkriminalisasi” orang-orang berambut gondrong.
Sejarah membuktikan peran orang-orang berambut gondrong. Di masa penjajahan Jepang misal, para pelajar dan mahasiswa STOVIA beraksi menolak penggundulan rambut paksa yang dilakukan oleh tentara Jepang.
Pada masa revolusi fisik, tepatnya awal tahun 1946, pemuda berambut gondrong dengan gaya urakan adalah kekuatan revolusioner di Yogyakarta. Bung Tomo, salah satu pahlawan kemerdekaan pun pernah bersumpah untuk tidak mencukur rambutnya sebelum penjajah hengkang dari bumi Indonesia.
Sejarawan Anthony Reid dalam Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680 jilid I (2016) menuliskan, bahwa rambut gondrong sangat melekat dalam tradisi masyarakat Asia Tenggara, termasuk Nusantara saat itu. Rambut gondrong merupakan perlambang atau simbol kekuatan dan kewibawaan seseorang.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh tulisan Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Raffles dalam History of Java (2008), sewaktu Inggris berkuasa di Jawa (1811-1817). Ia menggambarkan: “Para pria dan wanita rambutnya tidak ada yang dipotong, tapi dibiarkan panjang alami. …, di kalangan petinggi, merupakan suatu kehormatan untuk membiarkan rambutnya terurai di hadapan atasan mereka”.
Dari catatan Aria Wiratma, tindakan-tindakan anti gondrong pada masa Orde Baru dimulai pada tahun 1966 antara lain berbentuk razia di jalan-jalan raya. Tindakan tersebut mencapai puncak pada, “Senin malam 1 Oktober 1973, dalam sebuah acara bincang-bincang di TVRI, Pangkopkamtib Jenderal Soemitro mengatakan bahwa rambut gondrong membuat pemuda menjadi onverschillig alias acuh tak acuh.” (hlm.1)
Pernyataan kontroversial Soemitro tersebut menjadi pembenaran dan laksana gong yang menandai puncak aksi-aksi anti gondrong. Selain razia di jalan-jalan raya, aksi anti gondrong dilakukan juga di kantor-kantor pemerintahan. “Orang-orang yang berambut gondrong tidak diperkenankan mendapat layanan di institusi-institusi negara. Di kepolisian misalnya, pengurusan SIM, izin pertunjukkan, izin rapat, atau surat keterangan bebas G30S/PKI tidak akan dilayani apabila yang mengajukan masih berambut gondrong.” (hlm.117)
Pernyataan Soemitro itu pun langsung menuai protes dari kalangan anak-anak muda—khususnya mahasiswa. Mereka mengecam pemerintah yang justru lebih serius mengurusi gaya rambut daripada persoalan-persoalan negara penting seperti korupsi, kenaikan harga BBM, tak transparansinya proyek pembangunan “Miniatur Indonesia” (Taman Mini Indonesia Indah), serta masalah-masalah politik lainnya.
Puncak protes ini menyebabkan kematian seorang mahasiswa ITB bernama Rene Conrad. Salah satu peristiwa yang membuat pecahnya kongsi mahasiswa-militer adalah Malari 1974.
Anak Muda vs Orang Tua
Dalam setiap kurun waktu, akan lahir suatu kelompok baru yang memiliki sikap hidup sendiri, yang bisa jadi sesuai atau malah bertentangan dengan tata sosial yang sedang berlaku. Dengan adanya perbedaan tersebut, tak pelak persoalan pun muncul ketika mereka yang lebih muda dituntut untuk dapat menggantikan serta meneruskan perjuangan yang telah digariskan oleh kelompok umur sebelumnya. Rasa saling tidak percaya timbul.
Dalam definisi budaya Orde Baru, sebut Saya Sasaki Shiraishi dalam Pahlawan-Pahlawan Belia, Keluarga Indonesia dalam Politik (2001), kaum muda adalah golongan yang belum matang yang suaranya tidak diperhitungkan, sehingga mereka butuh pengawasan ketat dan juga petunjuk dari belakang jika diperlukan karena sifat-sifatnya itu.
Idealisasi anak muda sebagai “harapan bangsa” merupakan wacana yang sering dibicarakan selain perihal pembangunan pada era Orde Baru. “Anak-anak muda secara ideologis didefinisikan menjadi harapan untuk dapat melanjutkan nilai-nilai perjuangan yang melandasi Orde Baru. Oleh sebab itu mereka harus dikontrol, dibina, serta diselamatkan agar sesuai dengan gagasan orang-orang tua.” (hlm.69)
Sampai-sampai diberikan prioritas penanggulangan begitu rupa. “Hal senada juga dilakukan pemerintah–dalam hal ini Kopkamtib–dengan mengeluarkan instruksi No. INS-001/KOPKAM/I/1972 pada 15 Januari 1972. Instruksi yang ditandatangani oleh Wakil Panglima Kopkamtib Jenderal Soemitro tersebut ditujukan kepada para Laksus Pankopkamtibda dan Kadapol yang berisi tugas untuk “menyelamatkan pertumbuhan/perkembangan kehidupan pemuda-pemudi remaja kita.”” (hlm.88)
Padahal, masalah narkotika dan kenakalan remaja lainnya sungguh sedikit kasusnya. Tapi, persoalan anak muda dianggap penting sampai menjadi polemik, tak lain karena persoalannya adalah penyelamatan keberlanjutan golongan kelas atas dan berkuasa.
Di lain pihak, anak-anak muda yang (di)apolitis(kan) sejak Orde Baru berdiri, menilai orang-orang tua saat itu sangat bernafsu mengejar kekuasaan, kedudukan, dan kekayaan. Kejengkelan pada gaya hidup orang-orang tua, mereka lampiaskan salah satunya dengan menggondrongkan rambut. Seperti yang dikatakan William E. Leucthenburg: “Long hair, long beard or unshaven expressed and reflected their distinctive features and withdrawal from crew cut, separated generation, and repressed world of the parents” (Rambut dan jenggot yang panjang, yang dibiarkan tidak dicukur memperlihatkan dan mencerminkan keistimewaan mereka sendiri; yang membedakan dari rambut pendek, generasi dan dunia yang menindas milik orang-orang tua).” (hlm.43)
“Yang-Privasi” dan “Yang-Publik”
Karya ini membahas bagaimana kekuasaan dipraktikkan. Dalam perspektif Michel Foucault, kekuasaan dapat didefinisikan sebagai alat untuk menormalisasi individu-individu di dalam masyarakat melalui disiplin dan norma.
Dalam praktiknya, lanjut Foucault, kekuasaan ditunjukkan melalui kemampuannya membangun suatu bangunan pengetahuan yang direpresentasikan ke dalam sebuah sistem bahasa yang disebut wacana. Wacana merupakan kumpulan pernyataan pada satu rentang historis yang siap dipakai sebagai sarana untuk memperbincangkan suatu topik tertentu.
Wacana hadir bisa dalam bentuk ide, opini, hukum, moralitas, atau pandangan hidup yang dibentuk dan dinyatakan dengan sedemikian rupa. Dampaknya, wacana dapat memengaruhi cara berpikir dan bertindak orang lain agar sesuai dengan yang diinginkan pembentuk wacana. Jejak tesis ini bisa kita lacak lewat bukunya: Discipline and Punish (The Birth of the Prison) (1991).
Orde Baru mencitrakan rambut gondrong dengan “kenakalan”, “kejahatan”, “pengaruh budaya luar”—“penyimpangan-penyimpangan”. “Jarang bahkan tidak pernah ditemukan–sekurang-kurangnya dalam penelitian ini–ciri-ciri botak, gundul, atau cepak masuk menjadi judul berita kriminal tentang perampokan atau perbuatan jahat lainnya. Malah suatu keanehan apabila ternyata ada orang yang tidak berambut gondrong melakukan kejahatan.” (hlm. 104).
Orde Baru tumbang, tapi wacana milik Orde Baru belumlah sepenuhnya hilang. Rezim yang berkuasa pasca Orde Baru pun kerap kali mengulangi adonan campur aduk antara yang-privat dan yang-publik dalam sistem kekuasaan mereka.
Sebagai contoh, kasus terbaru: Rancangan Undang-Undang KUHP mengenai pidana untuk perzinaan dan LGBT yang pernah (atau malah masih) dibahas oleh Komisi III DPR. Contoh kasus lain adalah peraturan akademik beberapa perguruan tinggi—misal kampus penulis sendiri, yang sampai hari ini masih saja jijik melihat mahasiswa berambut gondrong. Sampai-sampai mahasiswa tersebut (diper)sulit mengurus persoalan akademik atau administrasi.
Uraian buku ini pada akhirnya membawa kita pada sebuah pandangan tentang mentalitas konservatif sebuah rezim yang membenarkan semua tindakan dan kebijakan mereka, termasuk kedunguan mereka tentang rambut, tradisi dan sejarah.[]
Arci Arfrian R.
Pertama kali terbit di senandika.web.id
0 notes
Link
*Cara Membuat SKCK* Jika di topik sebelumnya saya membahas tuntas mengenai Pengalaman Membuat SIM C Murni maka selanjutnya kita akan masuk ke topik baru, yakni Membuat Berkas Surat Lamaran Lengkap. postingan pertama di topik ini yakni cara membuat SKCK,saya berharap postingan ini dapat membantu khususnya kalian yang baru lulus sekolah yang berencana untuk bekerja dan sedang surfing-surfing mengenai apa itu SKCK ? dan buat APA ? INDEX : 1. Apa Itu SKCK ? 2. Kenapa Harus Bikin SKCK ? 3. Persyaratan Membuat SKCK 4. Proses Tahapan Mengurus SKCK (Sesuai Pengalaman Saya Dulu) [...]More Below
#Cara#Membuat#SKCK#apa#itu#persyaratan#bikin#surat#keterangan#catatan#kepolisian#proses#mengurus#berkas#lamaran#kerja#lengkap#melamar#pekerjaan#biaya#memperpanjang
0 notes
Text
Cara Terbaru Mengurus SIM Yang Hilang
Cara Terbaru Mengurus SIM Yang Hilang
Mengurus SIM yang hilang memang sangat menyebalkan karena menyita banyak waktu dan tabungan. Pasalnya membuat SIM baru rata-rata butuh waktu seharian penuh itupun kalau langsung jadi, terkadang hanya diberi kwitansi pembayaran karena bahan untuk membuat SIM habis.
Masih teringat dengan jelas dahulu yang sering habis materialnya adalah KTP, sekarang pindah ke SIM. Kalau tidak SIM biasnya plat…
View On WordPress
0 notes
Text
Cara Urus SIM Gratis Baru dan Perpanjangan di Surabaya, Jakarta, dan Kota Lain Seluruh Indonesia
Carina Payue Cara Urus SIM Gratis Baru dan Perpanjangan di Surabaya, Jakarta, dan Kota Lain Seluruh Indonesia Artikel Baru Nih Artikel Tentang Cara Urus SIM Gratis Baru dan Perpanjangan di Surabaya, Jakarta, dan Kota Lain Seluruh Indonesia Pencarian Artikel Tentang Berita Cara Urus SIM Gratis Baru dan Perpanjangan di Surabaya, Jakarta, dan Kota Lain Seluruh Indonesia Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Cara Urus SIM Gratis Baru dan Perpanjangan di Surabaya, Jakarta, dan Kota Lain Seluruh Indonesia Berikut ini cara mudah mengurus SIM (Surat Izin Mengemudi ) gratis untuk yang baru dan perpanjangan di Surabaya dan kota-kota lain seluruh Indonesia. http://www.unikbaca.com
0 notes
Text
Masa Berlaku SIM Anda Habis Pada 17-20 April 2019? Begini Cara Mengurusnya
Kinan Manja Masa Berlaku SIM Anda Habis Pada 17-20 April 2019? Begini Cara Mengurusnya Artikel Baru Nih Artikel Tentang Masa Berlaku SIM Anda Habis Pada 17-20 April 2019? Begini Cara Mengurusnya Pencarian Artikel Tentang Berita Masa Berlaku SIM Anda Habis Pada 17-20 April 2019? Begini Cara Mengurusnya Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Masa Berlaku SIM Anda Habis Pada 17-20 April 2019? Begini Cara Mengurusnya Jika masa berlaku SIM anda habis pada tanggal tersebut, harus mengurus pada masa tenggang yaitu mulai Senin Sabtu (22-27/4/2019). UNIKBACA.COM
0 notes