Tumgik
#bahasapuisi
agoytama · 2 years
Photo
Tumblr media
ϟ BAHASA PUISI, APA HARUS BAKU? Ditulis oleh Agoy Tama “Penyair (puisi) itu ditulis dengan bahasa yang hidup yang sehari-hari, bukan bahasa buku. Kalau ada yang menulis puisi dengan bahasa buku, itu kembali ke zaman pujangga baru.” —Sapardi Djoko Damono, Kananl Youtube Jakartanicus Setelah baca ini, akan muncul pertanyaan: Lantas, bagaimana cara menilai bahwa puisi ini baik dan puisi itu buruk? ↓ ➊ Geser salindia (slide) untuk membaca seluruh konten. ➋ Kunjungi buletin langganan (gratis) di agoytama.substack.com untuk versi teks (klik tautan di Bio). ➌ Follow @agoytama agar tidak terlewat konten menarik berikutnya. ➍ Sukai, simpan, dan bagikan unggahan ini agar lebih bermanfaat dan mudah ditemukan. ➎ Mention kawanmu & tinggalkan komentar untuk bertanya seputar puisi. ➏ Kunjungi linktr.ee/agoytama untuk kemitraan bisnis, kolaborasi karya, buku gratis/berbayar, dll. (klik tautan di Bio). Tabik, Agoy Tama Perajin Kata™, Founder @ruangrasaproject ⚡ Berbagi #PROSESKREATIF Menulis Puisi 🎯 Bantu Pemula, Mahir #MENULISPUISI #agoytama #penyairdigital #perajinkata #puisidigital #puisi #bahasapuisi #bakutidakbaku #sapardidjokodamono https://www.instagram.com/p/Cf6IyyhpWIf/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
oktaviafatma-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
. sekat itu nyata meski tak kasat kau merupa rembulan dan aku hanya seorang bocah, yang tak mampu memangkas jarak untuk menuntaskan debar didada. diantara kita, pertemuan hanyalah kuncup yang lupa cara merekah, kemudian enyah di kecup embun basah. . . . (kulonprogo, tulisan pertama 2019) 📸 : @ottokim #puisi #poem #bahasasajak #bahasapuisi #semestapuisi #perangkaiaksara #sajakpatah (at Hati yang Rapuh) https://www.instagram.com/p/BtxuS0ZABId/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=10k5d218bivs6
0 notes
blueveink-blog · 7 years
Text
Salju Beku
Tatkala hati melintasi pikiran Menjamu angan yang kian melayang Meramu asa yang terus terbayang Lambat laun sesal terasa
Hati bergeming bagai menara guncang Mematung dijalanan Melantunkan nada yang tak kunjung usai Bagai ratapan sang teraniaya
Menyapu angin dalam hening Membuat daun jatuh berguguran Bergeming dalam lara ketidakpastian hati Memintal harapan yang kian semu
Tempat hangat berubah dalam kegelapan Tak ada tanaman Tak ada keindahan Hanya hamparan salju beku
© Pradita A
#puisi #poem #puisimalang #sajak #bahasapuisi #puisicinta #indonesianpoem #poetry #blackink #blueink #quotes
0 notes
oktaviafatma-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
_______________________________________________________ Pada kelopak-kelopak bunga aku bercerita perkara rindu yang tak tau malu perkara binar matanya yang terus menghantuiku Kuberitahukan pada kupu-kupu perihal cinta yang terus mengarus perihal rasa tubuhnya yang terus membelenggu tak mampu lepas meski ku tau itu harus Pada akhirnya ia selalu pergi dan ketika punggungnya bahkan tak dapat lagi ku tatap aku masih terus berlari dengan menggenggam hati yang sekarat tanpa harap Ah, aku telah berjanji tak akan sekalipun kuminta dia menggenapi hati, aku telah berjanji untuk mengemasi kenangannya dan tak menyentuhnya lagi Dia yang pergi bersama hembus angin yang jejak-jejaknya telah ribuan kali dibasuh derai hujan namun enggan hilang betapapun aku ingin Dia yang melebarkan jarak dan mencipta tubir yang menyeretku pada jalan terjal tanpa akhir pada akhirnya, aku pun tetap tergelincir . . . 📷 : pinterest #nulis #sajak #sajakmalam #goresanpena #bahasapuisi #ayonulis (at Special Region of Yogyakarta)
1 note · View note
oktaviafatma-blog · 6 years
Text
akankah kau menjelma langit yang tak kan bisa ku sentuh, atau mewujud bumi sebagai tempatku bersimpuh?
vee
0 notes
oktaviafatma-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
. teruntuk manusia yang (masih) belum rela aku bahagia . tak inginkah berhenti menyisiri kesalahanku?  bukankah kita sudah sepakat memilih jalan yang berbeda di persimpangan dulu itu?  lalu kenapa kau masih bersusah payah memperhatikan pijakanku?  . dulu, aku adalah sebatang pohon dan kau tebing tinggi, kita pernah saling menguatkan sebelum akhirnya kau tanggalkan apa-apa yang mulanya tunggal . dulu, akulah kayu dan kaulah api, kita saling menggenapi sebelum akhirnya aku tau tetap  bersamamu hanya akan mencipta mati . bukankah sudah kau kemasi segala yang kupunya?  warna-warna kenangan, kotak-kotak kehangatan, cerita yang pernah kutulis kala kukenakan putih abu-abu, bukankah telah kau bakar bersama api yang kau genggam itu?  setelah menjadikanku abu, belum bahagiakah kau?  . lalu ketika aku mulai bertunas lagi, ketika aku sudah mampu membuat duniaku sendiri, bahagiaku sendiri, bagaimana mungkin kau masih saja menabur benci? . aku pernah tercoreng jelaga hanya karena bersamamu, bukankah tidak kau pedulikan bagaimana caraku membenahi diri menghapus sisa jelaga itu?   jadi, untuk seseorang yang kini hanya menjadi masa lalu, kau seharusnya tidak seolah tahu tentang aku yang kini . bagaimanapun, waktu mendewasakanku, tak pernah lagi kusentuh apapun yang bersinggungan denganmu , sebab itu tak pernah baik untukku . namun sepertinya waktu tak pernah mendewasakanmu, sampai detik ini, kau masih menjadi rubah yang gemar mengais masalah,  . teruntuk manusia yang sempat berbagi tawa kala remaja, tak perlu lagi menjadi badik yang membidik, sebab segala upayamu mengoyak bahagiaku kini tak lagi punya arti, kau, bukan lagi tanah tempatku mengeratkan akar, kau bukan lagi api yang mematahkan gelap, kau hanyalah kau, masa lalu yang cukup kusimpan rapat tanpa perlu lagi ku ingat. . (kulonprogo, sebuah catatan dipagi yang semilir) . . . 📷 : @ottokim #puisi #melodidalampuisi #sajakliar #perangkaiaksara #aksarakata #bahasapuisi (at My Wonderland)
0 notes
oktaviafatma-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
. bodoh adalah ketika kau sudah tak lagi menengok ke arahku, namun aku masih saja menatapi punggungmu, meski ia terus menjauh betapa aku tak pandai menerjemahkan padamu tentang rindu yang kutampung sendiri pada dadaku yang sepi ia hanya ku sampaikan lewat helai-helai angin yang mengecupi wajahmu ia hanya ku bisikan pada malam yang membuaimu dalam lelap mimpi aku,  terpenjara dalam tubuh yang pikiran-pikirannya terus terarah kepadamu seperti kelopak-kelopak mawar yang terhanyut menatap matahari tanpa menyadari bahwa perlahan ia merapuh sebab terlalu lekat mencintai aku,  terbunuh perlahan oleh harap-harap yang ku tumbuhkan sendiri seperti bunga-bunga liar yang menanti hujan dibulan juni tanpa menyadari bahwa kemarau akan menyapunya pergi . . . (catatan disuatu senja saat pulang kerja) 📷 : pinterest @ottokim #bahasapuisi #semestapuisi #melodipuisi #aksarabicara #perangkaiaksara (at heaven)
0 notes
oktaviafatma-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
pagiku terlampau dingin kepergianmu menumbuhkan rindu yang bertumpuk-tumpuk, menjelma rintik-rintik hujan yang perlahan menderas, menghujam tepat di ulu hati, dan meleleh disudut mata. . . . #bahasapuisi #semestapuisi #aksarabicara #sajakliar (at Lonely Planet)
0 notes
oktaviafatma-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
. lucu ya, betapa sendu kerap hadir lewat rintik-rintik yang menghujam bumi, entah bagaimana, rasanya sama seperti saat kau menghujamkan belati perlahan-lahan kedalam dadaku, september beranjak hilang sayang, setengah putaran purnama mendatang akan menggenapi lagi penantian panjangku yang tak pernah berkesudahan, namun september, selalu menjadi awal, awal dari janji yang kau sematkan diatas ingkar, betapa kau begitu pandai membungkus dusta ya, sayang, kau hadiahkan padaku racun yang kau samarkan dalam secangkir madu, kau paksakan aku menyesap getir yang kemudian menempel pada dadaku yang kini layu, kau tahu? tahun-tahun berlalu, namun waktu tak pernah mampu memulihkan aku, yang masih memunguti keping-keping hati yang terserak selepas kau berai kala itu, pada langit kelabu,  ku pinjam sepi untuk ku nikmati bersama luka yang kau beri. . . (Kajen, disuatu sore yang dikunjungi rintik hujan) . . . #bahasapuisi #sekedartulisan #nulislagi #sajakliar #bahasaaksara (at Disuatu Masa)
0 notes
oktaviafatma-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
. kau pernah, menghadiahkan padaku sebentuk peluk yang lebih hangat dari kecup mentari kupikir, ia teristimewa untuk ku miliki sendiri, tapi nyatanya, kepada dekap lain kau membagi peluk yang mestinya tak mereka miliki kau pernah, menawarkan padaku cinta yang lebih banyak dari gugus bintang-bintang kupikir, kau benar-benar sungguh ingin melengkapi, tapi nyatanya kau punya lebih banyak bintang untuk kau beri pada kisah lain bukankah pernah ku sampaikan?  sayang, aku pernah patah, begitu parah hingga aku selalu ragu pada setiap langkah, lalu kau menemukanku dalam usahaku menentukan arah,  ingatkah kau betapa aku begitu hati-hati membukakan hati untuk kau singgahi? sebab luka yang terasa nyeri masih melekat dalam memori, namun kau, dengan segala upayamu, mampu meyakinkanku untuk kembali menjatuhkan hati, lebih dalam, lagi dan lagi, kini pada akhirnya, kau membuatku patah, lebih parah. . . (Kajen, disuatu malam dingin yang berangin) . . #bahasapuisi #nulislagi #sekedartulisan #aksarabicara (at Disuatu Masa)
0 notes
oktaviafatma-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
__________________________________________________ resahku berlarian di tubir senja kemudian gerimis menari disekitarnya menitikkan satu demi satu luka pada kaca jendela, gerimis menggurat senyummu mengirim beku pada dadaku yang terlanjur kuyup menegaskan lagi jejak yang mulai leleh disapu waktu gerimis dan senja, memerangkapku di sela-sela lembayungnya menjelma teduh matamu aku bertanya-tanya, kenapa, kau belum juga dapat ku simpan rapat sebagai sepenggal kenang ? kenapa, hatiku belum juga sanggup menjadikanmu hilang ? segala tanya tergantung di langit-langit senjaku bahkan pekat malam tak sanggup meleburkan segala tanya itu . . 📷 : pinterest #belajarnulis #ayonulis #pengennulis #nulisholic #bahasapuisi #semestapuisi (at Cinderella's Castle)
0 notes
oktaviafatma-blog · 8 years
Photo
Tumblr media
untukmu, my lord ternyata benar, kamu sanggup menjatuhkan aku sebegini dalam tak ada artinya, segala upayaku untuk bertahan, sebab teduh matamu begitu menenggelamkan sayangnya, kamu tak ada di bawah sana untuk menangkapku kemudian aku remuk, sayang ! sudah berkali-kali ku maki diriku sendiri, seharusnya aku mampu bangkit selepas kau jatuhkan namun aku masih saja disana, menangisi remah-remah cerita kita terjaga hingga jauh malam, hanya untuk membiarkan rindu bermain-main dengan air mata saat terkadang kamu menampakkan diri di tubir jurangku, mungkin sekedar melihat seberapa hebat kamu berhasil mengambil kewarasanku, aku tak mampu membohongi hati, betapa aku ingin kamu mengulurkan tanganmu, membawaku kemudian kemanapun kamu pergi, tapi itu hanyalah ekspektasiku yang terlampau tinggi, sebab kamu pergi secepat datangmu. kamu, yang mencuri segala logikaku untuk mencinta ajari aku, cara untuk bangkit dan menepis segala sendu yang hadir karena ketiadaanmu ~ . . 📷 : pinterest #belajarnulis #nulis #puisi #semestapuisi #bahasapuisi
0 notes
blueveink-blog · 7 years
Quote
Kala hujan turun, kita bagai anak kecil yang saling merindu
© Pradita A #puisi #puisiindonesia #bahasapuisi #puisimalang #poem #poetry #poet
0 notes
oktaviafatma-blog · 6 years
Text
diantara kau dan aku, mencipta sekat yang rapat adalah sebuah keharusan, sebelum aku terlanjur jatuh pada harap yang tak akan tumbuh, sebelum aku terperangkap dalam rasa yang nyata tak akan kau sentuh~
-oktavia-
4 notes · View notes
oktaviafatma-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
. Aku, kembali terperangkap dalam kata yang terlanjur senyap dalam kisah yang terpenjara jarak dalam rasa yang kian berderap menyesak dalam air mata yang takmau lenyap Katakan padaku, tuan bagaimana caraku mengembalikan musim semi di dalam dadaku, jika badai yang tercipta dari pergimu itu tak juga berlalu waktu tak pernah mampu meredakan biru, meski angan telah hilang dibawa angin meski raga tak lagi mampu bertatap muka tapi masih saja ada, dirimu, dalam ruang-ruang kepalaku yang terlampau penuh. Tuan, aku kembali terperam dalam ribuan tanda tanya adakah nanti duka ini punya akhir? ataukah akan terus mengarus hingga sampai di titik nadir?  akankah kisah ini tak pernah jauh dari getir? aku rebah, dari segala letih dan gelisah jogja malam ini, didekap sunyi dan masih selalu, disetubuhi rindu aku tak mengerti, mengapa Tuhan berkeras menempatkan aku pada posisi ini; mencintaimu penuh-penuh, sedang kau separuhpun tak pernah sungguh. Tuan, tak inginkah memesraiku sekali lagi? . . (Jogja, disuatu malam tanpa desah angin) . . . 📷 : @ottokim source pinterest #bahasapuisi #semestapuisi #nulis #sajakfebruari #perangkaiaksara #aksarakata #melodidalampuisi (at Special Region of Yogyakarta)
0 notes