#bagimu
Explore tagged Tumblr posts
Text
Mengadukan Ketakutan
Pada setiap hati yang sedang berselimut kekhawatiran, untuk setiap rasa percaya yang mulai memudar dan berganti pada ketakutan, aku tahu bagaimana rasanya, meski kita berbeda jenis dan tingkatannya. Kamu tahu? Seorang guruku pernah menasihati, bahwa rasa khawatir dan ketakutan yang sedang kita rasakan itu adalah bukti dan sinyal dari Allah agar kita segera menyandarkan segalanya itu pada-Nya. Untuk semua khawatir dan takut.
Beenar, Allah sudah menjelaskannya dalam al-Quran bahwa setiap kita akan Allah uji, entah urusan perut, tempat tinggal, kendaraan, pekerjaan dan uang, dan semua burmanya masa depan. Tapi beginilah kita, hamba yang bebal dan enggan membaca firman-Nya, hingga kita lupa dan seakan menyimpan segalanya itu di dalam hati dan pikiran, yang pada ujungnya hanya membuat sakit dan kebingungan tanpa ujung.
Tidak apa-apa, untunglah aku dan kamu masih bisa menyadari keadaan dan berusaha untuk memperbaikinya, terutama soal hati dan niat kita. Sebab ada banyak hal yang Allah mudahkan karena niat dan isi hatinya, padahal secara mata mungkin itu akan terlihat berat dan sangat rumit. Mungkin, selama ini niat kita yang salah dan hati kita yang sebenarnya keruh, hingga tidak bisanya kita berbicara dengan hati kita sendiri.
“Menentukan titik cukup”, kalimat ini sebenarnya singkat tapi penuh dengan berjuta makna.
Barangkali kita yang tidak memiliki titik cukup hingga seakan-akan semuanya terasa kurang dan harus ditambah, atau barangkali kita kehilangan titik cukup hingga kita harus mencicipi sesuatu yang haram dan tidak Allah sukai. Kamu tahu? Dan hal ini yang sering aku terlupa dan tersilap.
Doaku hari ini “yaa Allah, jadikan dunia ini datang ke kakiku dengan hina, hingga aku mudah untuk menginjaknya dan tak menganggapnya besar, mudah pula bagiku menggunakannya untuk kebaikan”
Tidak ada yang salah dari mengadukan hari-hari yang membuatmu tak nyaman, entah dunia yang kian mengkhianati, menakut-nakuti, atau dunia yang membisikkanmu kekhawatiran. Ingat, semua itu datangnya dari setan, tak layak bagimu untuk ikut pada apa yang setan dan keburukan itu ajak.
Semoga, kebaikan yang pernah kita kerjakan di masa lalu, bisa menjadi penerang dan sebab Allah memberikan petunjuk untuk hari ini, hari esok, dan masa depan.
Selamat mengadukan kekhawatiran dan ketakutan pada-Nya, semua akan baik-baik saja kok, asal sandaranmu hanya pada-Nya :)
@jndmmsyhd
296 notes
·
View notes
Text
bila bumi terasa sempit bagimu padahal sejatinya ia begitu luas, cobalah untuk keluar dan angkatlah kepalamu menghadap langit.
lihatlah, apakah engkau lupa bahwa Allaah yang mampu mengangkat langit setinggi itu dapat menghilangkan deritamu, sesaknya dadamu sebesar apapun yang kau rasa?
wahai diri lihatlah lekat-lekat dalam dirimu. melembutlah dan menunduklah, sayang. itulah mengapa kita tidak boleh berputus asa, seberat apapun hidupmu saat ini. kumohon jangan menyerah. bertahanlah satu hari saja, dan terus begitu.
156 notes
·
View notes
Text
Apa hal-hal yang dulu bagimu terasa tidak mungkin, tapi ternyata saat ini kamu sedang menjalaninya?
204 notes
·
View notes
Text
Sengaja diam, padahal separuh rindu. Sengaja gak ganggu, padahal sepenuh hati menunggu.
Aku terlalu cepat menjadikan mu rumah, sampai aku lupa bahwa dirimu hanya sekadar singgah.
Bagiku, kamu adalah sebuah kepastian untuk diperjuangkan. Sedangkan bagimu, aku masih sekadar keraguan untuk ditetapkan.
109 notes
·
View notes
Text
Zalimnya orang tuamu tidaklah menggugurkan kewajibanmu untuk berbakti kepadanya. Kamu diperbolehkan dengan adab yang baik untuk menasihati dan meluruskan kekeliruannya tapi terlarang bagimu untuk mendurhakainya.
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepadaKu-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut: 8)
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
91 notes
·
View notes
Text
Surat Untukmu
Mas!
Ini surat pertamaku untukmu, dan mungkin akan menjadi satu-satunya.
Aku sudah tahu siapa kamu, seseorang yang kunanti hadirnya bertahun-tahun sudah. Yang belum aku tahu adalah, apakah kelak Tuhan berbaik hati menali kita dalam kisah yang kuinginkan.
Saat pertama kali kau hadir di hidupku, aku begitu terganggu. Kau terlalu banyak bicara, berkomentar dan hal-hal tidak menyenangkan lainnya. Tapi mungkin karena itu aku jadi memperhatikan, sambil gusar dalam dada “siapa sih dia?”
Kesalahanku, seharusnya tak mencari tahu. Seharusnya aku tetap tak melihat pada kedalaman hidupmu. Tidak butuh waktu lama untuk membuatku terpesona dengan bagaimana kau berpikir, bicara, bersikap juga tertawa. Meski aku tahu seberapa biasa bagimu menjadi demikian, dan aku tahu pula ada yang harus aku hentikan sebab tahu kemana muaranya.
Tapi Mas, kenapa kau tetap menyapa dengan senyum sumringah? Tak bisakah kau menduga bahwa ada jiwa kesepian yang kesenangan dengan apa yang kau lakukan? Tak bisakah kau menganggap aku tiada seperti ribuan jiwa lainnya?
Aku tak ingin menjadikanmu tokoh dalam sajak yang berisi makian. Aku tak mau Mas.
Kamu biarlah kata yang selalu aku baca, biarlah gambar yang selalu kulihat, biarlah suara yang selalu kudengar. Itu kenapa aku bentangkan ribuan jarak, menutup semua kemungkinan, agar aku tak mati dalam angan.
Namun jika aku boleh meminta, Mas, berhentilah menjadi laki-laki yang kuinginkan. Aku lelah mempertanyakan bagaimana engkau yang begitu jauh dari defenisiku soal cinta hadir sebagai manfestasi cinta itu sendiri.
Sudah kulihat hidupmu yang jauh dari hingar bingar hidupku. Sudah aku tahu ketidakmungkinan itu. Bisakah kita untuk tak pernah bersinggungan lagi, Mas?
Bahkan jika di kehidupan selanjutnya, mari untuk tak bertemu di kebetulan mana saja. Aku tak ingin meminta kemustahilan kepada Tuhan. Sebab aku tahu, bukan perempuan seperti aku yang kau inginkan.
93 notes
·
View notes
Text
Sudah jelaskan ya, orang-orang dengan porsi ujiannya masing-masing. Sebab itu, engga bijak bagimu, merayakan kegagalan dengan membandingkannya dengan kesuksesan orang lain.
Lagian kamu tuhh yaa, ngikutin time linenya siapa sih?
144 notes
·
View notes
Text
Saat kau tampil di depan, coba periksa yis; yang ingin kau tampilkan apakah hanya sebatas dirimu saja, atau keagungan Dzat yang menciptakanmu
Saat kau berbicara, coba periksa yis; yang kau bicarakan secara bangga itu dirimu saja atau kehebatan Al Quran yang menjadi pedoman hidupmu
Saat kau menulis, coba periksa yis; yang kau tulis itu sekadar membuat namamu terkenal atau kau mengenalkan Baginda Nabi Muhammad, yang karena dialah kita sebagai umatnya diperintahkan membaca
Periksa terus ya yis! Kau boleh saja dikenal, diketahui banyak orang, atau sering tampil di depan; tapi itu dalam rangka untuk mengenalkan keagungan Allah, kehebatan Al Quran, keteladanan Rasulullah
Atau jikapun tidak, itu bukan masalah bagimu yis, karena kau memang bukan siapa-siapa, tapi teruslah belajar, teruslah merendahkan hati, teruslah meminta nasihat, teruslah meminta hidayah
Bukankah yang Allah nilai dari seorang manusia itu ketaqwaannya? Semoga dengan itu Allah ridho padamu yis!
-2024
160 notes
·
View notes
Text
JARAK AMAN
Hidup, kata John W. Gardner, ialah seni menggambar tanpa penghapus. Apapun yg kita jalani hari kemarin, tak akan bisa kita hapus, bila kemarin berjalan baik bagimu, ia akan mengesankan, bila sebaliknya, ia hanya akan melahirkan penyesalan. Tersebab demikian, rasanya penting bagi kita menjaga jarak aman, jarak yang melahirkan keseimbangan, berhenti pada titik cukup, tidak berlebihan.
Kata orang jawa, "Kesusu ngoyak opo, kesuwen nunggu opo?" (Terburu-buru, apa yang dikejar? Terlalu lama, nungguin apa?). Karena dasarnya ini adalah hidup kita, maka tidak ada yang paling mengerti apapun soal diri kita melainkan diri kita sendiri. Ada masanya orang lain jadi kaya lebih dulu, ada kalanya kita lulus lebih dulu, ada waktu orang lain bahagia lebih dulu, ada kalanya karir kita melonjak lebih dulu. Hal semacam itu pada akhirnya tidak akan kita risaukan secara berlebihan bila kita tau apa yang kita kejar, apa yang kita tunggu, dan seberapa besar jarak aman kita sehingga tidak membuat hidup kita tidak seimbang.
Kalau sedang berkendara, kita akan paham jarak aman akan membuat kita terhindar dari celaka. Memahami rambu akan menjadikan kita selamat.
Tapi ini bukan hanya soal berkendara.
573 notes
·
View notes
Text
#NASEHAT_SYAIKH
Syaikh Prof. Dr. Abdus Salam As Suhaimi حفظه الله [Penulis kitab Kun Salafiyyan alal Jaadah] mengatakan:
"Jika manusia membencimu karena engkau menjelaskan kebenaran kepada mereka, maka itu lebih baik bagimu dari pada mereka mencintaimu karena engkau menghiasi [mendukung] kebatilan untuk mereka".
Sumber: Ustadz Alif El Qibty hafidzahullah
71 notes
·
View notes
Text
Sebab tak ada yang tidak mungkin bagimu ya rabbi aku titipkan segala pengharapan ini diatas segala keraguanku, kuatkanlah imannya, tuntunlah setiap langkahnya. berikanlah ia semangat membara dan rasa cinta untuk menuju kepada-Mu.
Tak banyak pintaku ya rabbi, jadikanlah aku teman baginya, dia teman bagiku menjadi pilihan dan tujuan yang sama meraih ridhoMu meraih cintaMu dan menjadi teman dalam urusan dunia dan akhirah karna dan untukmu, dengannya Ya Rabbi....
Allahumma inni as'aluka al afiyah fid dunya wal akhirah
54 notes
·
View notes
Text
Komunikasi.
“Laki-laki memang diciptakan nggak peka, mau apa-apa ya silakan diskusiin, nggak bisa laki-laki tuh sesuai keinginan perempuan, yang benar aja disalahin apalagi suruh nebak-nebak harus gimana, harus apa. Jadi bukan cuek dan nggak peka.
Sebenarnya kadang memang kita perempuannya kebangetan.
Sulit ngadepin masalah pake logika, maunya ngikutin apa praduga kita doang.
Udah dijelasin begini-begitu sampai benar banget tapi kita perempuannya masih ambekan.
Sampai datang rasa capeknya suami.
Suami kalau udah salah dikit, susah benarinnya. Pasti ngambeknya istri lebih parah, susah didandanin. Perkara jawaban suami yang terkesan jadi cuek sebenarnya jawaban dia udah nggak tahu lagi harus apa.
Karena dijelasin salah. Didiemin, suruh jawab dan diskusi.
Coba ingat-ingat aja, kadang perempuannya yang kufur nikmat. Sudah ia diberikan suami, sudahlah suami bertanggung jawab menafkahi, sudahlah dibantu suami, suami salah satu; kebaikannya ketutup semua.
Nggak ada semua yang mau istri, ada di suami semua.
Mana tahu nih ya, kita sebagai istri yang kurang introspeksi.”
Bercermin dari kisah Syuraih Al-Qadhi rahimahullah, ketika di malam pertama Syuraih melihat istrinya adalah wanita yang sangat cantik, kemudian Syuraih berwudu dan salat dua raka’at sebagai wujud rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Setelah Syuraih mengucapkan salam ternyata Syuraih dapati istrinya bermakmum di belakangnya.
Syuraih pun mendekatinya, ingin menyentuh dahi istrinya dan berdoa. Namun, istrinya mengatakan, “Tunggu sebentar.” kemudian dilanjutkan, “Aku minta maaf. Aku adalah wanita yang asing bagimu. Aku tidak mengetahui akhlakmu. Tolong jelaskan hal-hal yang kau sukai niscaya aku akan melakukannya dan jelaskan hal-hal yang tidak kau sukai niscaya aku akan meninggalkannya sehingga aku bisa menjaga dan menghargai dirimu.”
Syuraih pun menjelaskan hal-hal yang disukainya dan hal-hal yang tidak disukainya. Setelah itu, istrinya bertanya kembali, “Maaf, mengenai tetangga-tetanggamu. Siapa yang kau sukai mereka berkunjung kepadaku, yang aku bergaul dengan mereka dan yang kau tidak sukai?”
Istri bertanya pada suami, sebab istri adalah orang baru dan tidak mengetahui lingkungan suaminya. Syuraih pun menjelaskan, “Keluarga fulan adalah keluarga baik silakan kau bergaul dengan mereka, keluarga fulan jangan.”
Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Di sinilah, dalam berumah tangga perlu saling memahami, paham kewajiban-kewajiban seorang istri sebagai istri dan sebaliknya. Seorang istri pun perlu memahami tabiat suaminya.
Allah Subhanahu Wata’ala mengatakan, “Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka.” (QS. Al-Baqarah: 187)
Pakaian jika tidak pas tidak enak, adakalanya dipermak. Seperti itulah pakaian, ketika seorang wanita melihat suaminya memiliki kebiasaan, “Aku ini tidak suka makan jengkol.” maka si istri jangan masak jengkol. Suami tahu istri masak jengkol bisa memicu keributan.
Dalam berumah tangga perlu kedewasaan, kesiapan dalam menerima kekurangan pasangan dan tidak menuntut kesempurnaan dalam bersikap, bertutur kata, tindak-tanduk, perhatian dan pelayanan dari pasangan.
Bercermin dari kisah Syuraih dan istrinya yaitu tentang keterbukaan dan lancar dalam berkomunikasi. Keduanya tidak menggunakan metode tebak-tebakan, tidak menggunakan prinsip, “Jika engkau benar-benar mencintaiku tentu engkau mengetahui apa keinginan kekasih hatimu.”, “Jika engkau benar-benar cinta, engkau pasti tahu di mana letak kesalahanmu.”, atau ungkapan lain yang semisal.
Syuraih dan istrinya memulai kehidupan berumah tangga dengan daftar hal-hal yang disukai dan sebaliknya. Syuraih menyampaikan secara detail hal-hal yang ingin didapatkan dari istrinya dan hal-hal yang tidak ingin dilakukan dan diperbuat oleh istrinya. Demikian juga sebaliknya. Daftar-daftar tersebut betul-betul mereka jadikan panduan teknis dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Inilah yang diperlukan, saling mempelajari dan memahami satu sama lain.
*kisah Syuraih dikutip dari penjabaran Ust. Aris Munandar حَفِظَهُ اللهُ dan Ust. Riza Basalamah حَفِظَهُ اللهُ
“Don’t assume your partner knows about everything you expect in a relationship. Let them know. A relationship should be based on communication, not on assumption.” – Turcois Ominek.
380 notes
·
View notes
Text
pada persimpangan perasaanmu.
ada saat dimana kamu berada dipersimpangan perasaanmu. kamu tidak sedang berbahagia ataupun sedang dalam kondisi bersedih. semuanya biasa saja dan tetap pada tempatnya.
ada saat dimana kamu tetap berada pada tempatmu. tidak sedang menuju sesuatu, ataupun mengejar sesuatu. bagimu hidupmu berjalan sesuai dengan semestinya. tidak berhenti pada sesuatu ataupun tidak sedang meninggalkan sesuatu.
ada saat dimana kamu sedang tidak mengerti atas semua hal. namun saat keadaan kamu sujud dalam sholat mu, kamu menemukan dirimu menangis, kuyup tak bersisa. seusai sholatmu, kamupun tetap menangis. dalam doamu kamupun tetap menangis. tak ku dengar pintamu kecuali kamu hanya menyebut "ya Allaah" saja.
kamu menangis dan terus menangis, kamu begitu terseduh-seduh hingga bengkak kedua matamu yang indah. kamu menangis tanpa terdengar suara.
sedalam apa lukamu sayang? hingga dalam tangismu saja tak ku dengar. sepedih apa sakitmu sayang hingga dalam doamu pun kau tak mengatakan apa-apa. sesak apa batinmu sayang hingga kau sampai menangis dengan mengatup kedua tanganmu. seberapa putus asanya dirimu sayang hingga kau hanya diam dengan begitu dalam doamu. sebab menangis tanpa bersuara adalah hal yang paling begitu memilukan.
tidak suka dengan takdir buruk itu tak apa, yang tak boleh adalah membenci yang memberikan takdir buruk yaitu membenci Allaah.. maka sayang, sedalam apapun lukamu jangan sampai terjerembab pada perasaan membenci Allaah atas ketetapanNya kepadamu ya..
kamu sampai pada hari ini pasti ada maksud dan tujuan yang telah Allaah tetapkan untukmu. tak apa untuk merasa lelah, tak apa untuk merasa bersedih, tak apa untuk merasa tak baik-baik saja. menangis lah jika memang itu sangat menyesakkan. pada persimpangan perasaanmu tak apa untuk menangis sekalipun engkau tak paham mengapa kedua matamu menangis dengan begitunya. barangkali ada luka yang terlalu dalam yang kini muncul dalam permukaan.
setelahnya kulihat dirimu kini begitu tenang. kedua matamu sembab namun kamu masih mencoba tersenyum untuk terlihat baik-baik saja. segala puji bagi Allaah yang telah memberikan ketenangan untukmu, yang tetap menguatkanmu dan membuatmu bertahan sejauh ini..
190 notes
·
View notes
Text
Tuhan, semoga hati ini tetap teguh pada keyakinan-keyakinan baik yang selama ini kupercayai. Teguhkanlah hati ini ketika dihadapkan pada keragu-raguan yang membuatnya rawan putus asa. Agar semua yang sedang kuperjuangkan dan kuyakini, tak menjadi sia-sia. Meski, aku tahu betul bahwa tidak ada yang sia-sia bagiMu. Aku tahu caraMu tak sama dengan caraku. Aku hanya berdoa dengan sangat, semoga apa yang menjadi ujianku tak seberat itu, meski aku juga sangat tahu selama ini bahwa ujian itu tak pernah lebih besar dariku. Aku hanya takut, saat hatiku lemah. Aku kehilangan keyakinan dan aku memiliki perasaan sia-sia. Maka, teguhkanlah hatiku. (c)kurniawangunadi Tuhan, berikan aku kekuatan, agar semua keyakinanku tak akan menjadi sia-sia.
906 notes
·
View notes
Text
Maka Berdo'alah
Do'a bukanlah sekedar permintaan dari seorang hamba kepada Tuhannya, namun juga merupakan sebentuk pengakuan bahwa kita makhluk lemah yang di setiap detik usianya dan di setiap hembus nafasnya mesti bergantung kepada Allah Yang maha segalanya. Setiap tujuan tak akan tercapai tanpa petunjukNya, segala maksud tak akan terwujud tanpa izinNya dan seluruh upaya tak akan menghasilkan apa-apa tanpa pertolonganNya.
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (Q.S Al-Mu'min : 60)
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
57 notes
·
View notes
Text
yang sia-sia dari cinta
seharusnya tak ada bukan. tapi tidakkah kau merasa, sekarang semuanya terasa sia-sia. kau hanya berkutat dengan apa yang kau rasa, apa yang kau inginkan, apa yang bagimu terdengar begitu indah, menyenangkan dan entahlah.
kau bangun di suatu malam dan ingatan pertama adalah 'apa yang telah kulakukan?' kau kosong seperti tong yang bahkan tak pernah dihantam apapun. ia berkarat hari ke hari hingga menjadi racun yang tak mampu kau temukan lagi penawarnya.
tapi sebenarnya apa yang tak sia-sia dari dunia?
cinta hanya salah satunya. dan kau adalah lainnya.
43 notes
·
View notes