Tumgik
#aura positif dalam islam
fharisro · 3 months
Text
Kekuatan Bahasa Yang Terabaikan, Begitulah Tuan Menyebutnya
Baru-baru ini saya membaca sebuah makalah menarik tentang hubungan bahasa dan pembuatan tempat. Makalah tersebut berjudul "Language and the Making of Place: A Narrative-Descriptive Approach" karya Yi-Fu Tuan, seorang pakar geografi dari Departemen Geografi, University of Wisconsin, Madison, Amerika Serikat. Inti dari tujuan dari makalah Tuan adalah sebagai ahli geografi, ia ingin menunjukkan bahwa bahasa memiliki kekuatan untuk membangun sebuah tempat.
Ketika membaca abstrak dari makalah tersebut, saya disadarkan oleh Tuan akan pentingnya peran fundamental bahasa yang banyak dilupakan, yaitu dapat mewujdukan ide yang abstrak menjadi sebuah hal yang konkrit. Tuan menyatakan:
Neglected is the explicit recognition of the crucial role of language, even though without speech humans cannot even begin to formulate ideas, discuss them, and translate them into action that culminates in a built place. Moreover, words alone, used in an appropriate situation, can have the power to render objects, formerly invisible because unattended, visible, and impart to them a certain character.
Saya pun mengamini bahwa selama ini, bangunan atau tempat yang berdiri hanya dipandang sebagai proses fisik mengabaikan proses yang jauh lebih dalam dan maknawi. Padahal, pada dasarnya sebuah bangunan atau tempat dibangun diawali dengan aspek verbal dari sebuah ide untuk membangun yang kemudian diterjemahkan menjadi sebuah perintah dari konseptor kepada arsitek, arsitek kepada tukang bangunan sehingga terwujud fisik sebuah tempat atau bangunan. Peran dasar ini lah yang disebut terabaikan.
Penting disadari bahwa bahasa tak hanya memiliki arti dan kekuatan penting dalam mewujudkan hal yang tak konkrit menjadi konkrit. Bahasa juga bisa membuat suatu tempat menjadi memiliki kekuatan maknawi. Tempat yang di dalamnya dilakukan pembicaraan hangat antara dua orang sahabat, maka tempat tersebut juga akan "terasa hangat" oleh keduanya. Dalam Islam misalnya, sebagaimana disebut dalam sebuah hadist Nabi bahwa rumah yang tidak pernah dibacakan Al-Quran (surat Al Baqarah) di dalamnya maka ia layaknya sebuah kuburan. Kuburan dalam opini saya dapat dimaknai sebagai energi atau aura negatif. Dari hadist ini, juga dapat diartikan sebaliknya bahwa rumah yang dibacakan Al Quran, maka rumah tersebut seakan memiliki energi atau aura positif. Beranjak dari kedua contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan semacam energi yang dapat membangun aspek maknawi dari suatu tempat.
Jadi, melalui tulisan ini, saya ingin menggarisbawahi bahwa setidaknya bahasa memiliki dua kekuatan. Kekuatan yang pertama adalah kekuatan untuk membangun tempat secara fisik. Kekuatan yang kedua adalah kekuatan untuk membangun maknawi suatu tempat.
0 notes
bobycandra · 11 months
Text
Beberapa hari lalu, saya mengunjungi kediaman ibu dari salah satu tetangga yg meninggal dunia. Jaraknya kurang lebih 11 KM dari rumah saya. Saat sesampainya dirumah duka, saya menunggu diluar karena didalam sedang ada ibadah umat non muslim. Lalu ada seorang pemuda memakai peci hitam mendekat, lalu melontarkan partanyaan lirih.
"Mas nya Islam ?"
"Iya, saya muslim. Makanya saya menunggu diluar" Jawabku pelan.
"Saya juga mas. Baru 2 tahun masuk islam, sebelumnya aku Hindu. Alhamdulillah skrg aku mondok di Darussalam, senang bisa dipercaya jadi juru masak disana mas"
Memang terlihat ini orang mmg suka ngomong ( dalam hal positif ) & ramah. Tapi dari aura wajahnya, mmg sedikit agak lusut , seperti orang habis sakit.
"Sampean lagi pulang ini mas ? Berapa hari biasanya dirumah" tanyaku
"
0 notes
sukabuminews · 1 year
Text
MTQ ke-42 Tingkat Kota Sukabumi Dibuka Wali Kota, Ini Pesan Achmad Fahmi
sukabumiNews.net, KOTA SUKABUMI – Wali Kota Sukabumi H Achmad Fahmi menghadiri sekalugus membuka acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-42 tingkat Kota Sukabumi, tahun 2023. Pembukaan momen dalam rangka menggaungkan syiar Islam, MTQ tingkat Kota Sukabumi tersebut berlangsung di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Selasa (22/8/2023). Turut hadi dalam acara pembukaan MTQ ini, Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Sukabumi Andri Firmansyah, Kepala Kementerian Agama Kota Sukabumi Samsul Fuad, serta Ketua TP PKK Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi, beserta unsur Forkopimda Kota Sukabumi.
Tumblr media
Wali Kota SUkabumi, H. Achmad Fahmi saat diwawancarai sukabumiNews usai membuka acara MTQ ke-42. (sukabumiNews/Prim RK) "Alhamdulillah, puncak kegiatan pembukaan MTQ bisa diselenggarakan bersama-sama. MTQ bukan sebatas syiar agama saja, namun sejatinya mampu memberikan pengaruh terbaik kepada masyarakat,” ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada sukabumiNews.net di lokasi pembukaan. “Ya, terutama bagaimana nilai-nilai keislaman menguat dan membanggakan masyarakat karena keteladanan sosial dan individual makin meningkat. Ketika syiar Islam bergerak dengan cepat dan mengedepankan nilai-nilai keagaman, maka Kota Sukabumi akan menjadi kota yang menyenangkan dan aman bagi warga,” paparnya. Kalaupun ada dinamika, lanjut Fahmi, maka peran alim ulama, pemerintah dan yang lainnya menyentuh masyarakat sampai ke akar rumput. “Mudah-mudahan dengan MTQ warga menyadari akan pentingnya kesolehan individual dan sosial,” tuturnya. Fahmi menambahkan, MTQ sebagai ajang menghadirkan pribadi muslim yang taat di tengah masyarakat yakni pribadi unggul dari sisi keilmuan dan sisi keagamaan. "Bersyukur ketika ada beberapa anak SMA dari Sukabumi diterima ke perguruan tinggi negeri melalui hafalan Al-Quran," katanya. Hal ini terang Fahmi menunjukkan adanya pribadi yang dihadirkan otaknya cerdas, fisik sehat, akhlak santun dan taat pada sang pencipta. Selain itu, kata Fahmi, MTQ juga menghadirkan generasi muslim yang unggul dan menghadirkan aura positif kepada warga Kota Sukabumi. MTQ juga, kata dia jadi ajang silaturahmi. "Saya berpesan MTQ bukan mengejar kemenangan, makanya tidak boleh naturalisasi dan semangatnya harus betul-betul mencari bibit baru yang berasal dari wilayah masing masing dan memumpuk dan memotivasi nilai keagaman jadi teladan keseharian,” ucapnya. Fahmi mengajak, dengan digelarnya kegiatan ini untuk bersama-sama membangun sinergi demi mencintai Sukabumi sepenuh hati untuk menghadirkan rasa bangga dan bahagia. Sementara Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Sukabumi Andri Firmansyah mengatakan, tema yang diusung dalam acara ini yakni “Dengan MTQ mari kita rangkai kehidupan bersendikan Alquran mewujudkan Kota Sukabumi yang religius, nyaman dan sejahtera.” Adapun maksud dan tujuan digelarnya penyelanggaraan MTQ ini, jelas Andri, yaitu yang pertama adalah untuk mendekatkan jiwa umat Islam kepada kitab suci dan meningkatkan semangat membaca, mempelajari, dan mengamalkan Al-Quran. “Yang kedua yaitu untuk meningkatkan potensi dan kemampuan peserta di masing-masing cabang yang dimusabaqohkan. Kemudian yang ketiga adalah untuk membangun hubungan emosinal antar peserta MTQ, dan yang keempat yaitu untuk menyiapkan peserta ke ajang MTQ Jabar 2024,” terangnya. Perlu diketahui bahwa pelaksanaan MTQ tingkat Kota Sukabumi ini akan digelar selama 3 hari, terhitung mulai yanggal 22 hingga 24 Agustus bertempat di Gedung Juang 45 dan beberapa tempat lainnnya dengan jumlah peserta sebanyak 102 orang dari tujuh kecamatan se-Kota Sukabumi. Pewarta: Prim RK Editor: AM COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2023 Read the full article
0 notes
l-harees · 2 years
Text
PEMBIASAAN SHOLAT DHUHA SEBAGAI PENGUATAN KARAKTER RELIGIUS DI MTSN BATU
Tumblr media
Hal yang pertama dalam agama islam adalah ibadah sholat, bahkan karena keutamaannya sholat merupakan tiang agama, dimana barangsiapa yang tidak mendirikan sholat maka ia telah merobohkan tiang agama. Selain sholat fardhu (wajib) yang lima waktu, adapula sholat sunnah yang bisa diamalkan oleh seluruh umat muslim, salah satunya adalah sholat dhuha.
Sholat dhuha adalah amalan yang sangat dianjurkan, dikarenakan banyaknya keutamaan-keutamaan yang dapat diterima oleh orang-orang muslim. Diantaranya seperti memiliki pahala seperti orang yang sedang berhaji dan umroh, dicukupkan rezeki, dan lain sebagainya.
Hadist riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah menyebutkan bahwa, “Siapa yang membiasakan (menjaga) sholat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan”. Jum’at (16/09/2022) para siswa dan siswi MTsN Batu melaksanakan sholat dhuha berjamaah di Masjid Al-Falah yang bertempat di depan sekolah, sholat dhuha ini merupakan suatu pembiasaan yang diterapkan di sekolah ini, dimana setiap harinya seluruh siswa dan siswi serta Bapak/Ibu guru melakukan sholat dhuha secara berjamaah, kegiatan ini dimulai sebelum jam pembelajaran pertama, yaitu pada pukul 06.40 sampai pukul 07.00 WIB.
Tumblr media
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dilaksanakannya kegiatan rutin ini adalah agar madrasah dapat mengenalkan dan menerapkan pembiasaan dalam melaksanakan salah satu sholat sunnah, yaitu sholat sunnah dhuha ini, dimana pelaksanaannya dengan bimbingan Bapak/Ibu guru MTsN Batu, serta secara tidak langsung pembiasaan sholat dhuha ini mengajarkan kedisiplinan kepada peserta didik. selain itu, sholat dhuha ini juga sebagai pembentukan dan pengembangan karakter aspek religius siswa siswi MTsN Batu dan menjadikan amalan serta pahala bagi peserta didik.
Dengan adanya sholat dhuha ini, sekolah MTsN Batu berusaha memberikan pondasi yang kuat mengenai penanaman ibadah sejak dini. Para siswa-siswi akan terbiasa dalam melakasanakan sholat dhuha baik di rumah, sekolah, maupun di luar tempat mereka berada. Pembiasaan sholat dhuha berjamaah ini dapat memberikan aura atau energi positif bagi seluruh peserta didik, Bapak/Ibu guru dan lingkungan madrasah. Sekolah mengharapkan kegiatan rutin sholat dhuha bersama ini dapat menumbuhkan karakter yang baik pada diri anak-anak semua. Dengan demikian diharapkan dapat memunculkan semangat dan kesiapan di dalam diri para peserta didik untuk menghadapi kegiatan pembelajaran dan menerima ilmu yang baru. Hati dan pikiran peserta didik diharapkan terbuka dalam menerima ilmu yang nantinya diberikan oleh Bapak Ibu guru.
Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
desyilmi · 5 years
Text
Menjadi Bahagia
Tumblr media
Dalam sebuah kesempatan wawancara, seorang interviewer bertanya pada saya, “apa prestasi yang paling berharga dalam hidupmu?”. Dan entah apa yang merasukiku ehe, saat itu saya tidak menjawab dengan capaian-capaian yang biasanya akan disebut. Saya menjawab, “BAHAGIA Teh..”, hehe. Si Teteh pun terheran-heran, gimana tuh?
Kalau kita coba menengok, berapa banyak orang yang mungkin dengan kondisi 11-12 dengan kita, dengan input masalah yang hampir sama (karena tidak akan benar-benar sama), memilih tetap enjoy sedangkan kita tersungkur tak berdaya, atau mungkin juga sebaliknya. Bisa jadi kita memilih baik-baik saja, tapi orang lain ada yang sedang menangisi, stress berlebih, bahkan sampai depresi ketika menghadapi masalah yang sama.  Intinya, dari banyak case dalam kehidupan, kita bisa memilih mau menjadi bahagia atau tidak. Jadi teman-teman, kalau pada nanya, “kenapa sih Il bahagia mulu hidupnya?”, ya itu karena saya memilih, simpel. 
Pertanyaannya, sesimpel itu? Iya beneran. Tapi sebelumnya harus menang melawan antigen asing bernama gundah gulana, resah, gelisah, dan kawan-kawannya. Seperti yang tercantum dalam gambar, stressor (yang bikin distress) akan selalu muncul sebagai input dalam kehidupan, karena ga hidup namanya kalau tanpa beban hidup ya kan wkwk. Nah, kita diberi dua pilihan untuk memproses input tersebut, you can grow with positivity, atau malah berpaling memilih negativity. Proses ini yang akan memberi output yang berbeda, bahagia, atau tidak bahagia.
Tidak dipungkiri, pertanyaan “kenapa sih begini, kenapa sih begitu” akan selalu muncul sebagai representasi negativity. Apakah saya yang ‘katanya’ bahagia melulu ini sudah terbebas dari hal sejenis itu? No no no, saya manusia biasa yang masih suka mengeluh juga. Tapi kan tidak ada salahnya berupaya menganulir aura negatif ke arah yang lebih positif, biar enak dipandang dan nyaman dirasakan *ea. Nah, ada sebuah kutipan yang bisa jadi semangat kita untuk menjadi lebih positif, ini dia..
“All of this: The sadness, accidents, smiles, peace, pain, love, loss, and sacrifice: it’s not for nothing. It is not without purpose.” — Yasmin Mogahed (via islamic-art-and-quotes)
Kita itu kadang cukup yakin aja, apapun yang terjadi dalam hidup, tidak terjadi tanpa suatu sebab, melainkan ada hikmah dan pelajaran yang sudah Allah siapkan. Insha Allah hidup lebih tenang dan bahagia. 
Dan memilih bahagia, itulah sebuah prestasi dalam kehidupan yang patut diapresiasi. Harganya begitu mahal bagi saya, ya saya bahkan tidak tau sih berapa harganya hehe. Kalau dipikir mah, apalah arti berbagai pencapaian keren kalau kita tidak bahagia? Ya kan? (Etapi jangan berhenti mencapai hal keren ya. Kalau mencapai sesuatu, jangan lupa kamu juga harus bahagia, itu maksudnya xoxoxoxo). Salam bahagia dari saya!!!!
5 notes · View notes
adityaaryandi · 5 years
Text
Minoritas
Adalah suatu kenikmatan ketika kamu menjadi orang yang bisa bebas (minimal tidak terbatas ruang gerakmu untuk melakukan sesuatu) dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupanmu. 
Saat ini saya sedang menjalani studi di negara yang mayoritas memiliki ras Asia, dengan kebudayaan yang luhur seperti tanah utamanya di daerah Asia. Tidak bisa men-generalisasi-kan memang, apakah peringai dan tutur kata orang sama semuanya atau tidak. Tapi setidaknya, relasi sosial akan menunjukan bahwasanya di suatu lingkungan masyarakat pasti ada saja baik personal maupun sekelompok orang yang akan berlaku tidak seperti biasanya: seperti contohnya memandang sebelah mata, menjadikan bahan omongan, berlaku double standart, atau tidak dinyana-tidak disangka tidak seperti yang mereka katakan di depan kita secara personal. Contohnya saja, yang sekarang sedang marak menjadi pusat berita: salah satu kepercayaan di batasi ruang geraknya di salah satu negara superpower dunia, atau kepercayaan lain di berantas karena dianggap bertentangan dengan kepercayaannya sendiri. Iya, ini memang menjadi tantangan bagi orang-orang yang memiliki kepercayaan dan tetap memegang teguh nilai-nilainya walaupun lintas daerah dan adat. 
Tanpa mengecilkan kepercayaan lain, saya hanya ingin mengangkat Islam di tulisan saya. Islam mensyaratkan pemeluknya untuk melakukan shalat 5 waktu, yang menjadi tiang dari inti beragama. Salah satu tujuan dari seorang Muslim hidup adalah beribadah, dan shalat inilah yang menjadi bagian penting dari pemeluknya, termasuk saya. Saya pernah berkunjung ke beberapa negara dengan mayoritas yang bukan muslim, dan banyak juga yang tidak mengerti mengapa kami Muslim harus melaksanakan shalat 5 waktu dalam satu hari. Tidak menampik hal tersebut, saya jelaskan sebisa mungkin dalam bahasa yang umum, mengapa kami harus melaksanakan hal tersebut, dengan harapan jika di waktu selanjutnya orang-orang yang tidak memeluk Islam ini at least akan mengerti. 
Berlanjut ke tema minoritas, adakalanya memang tidak semua orang dapat menerima apa yang kita yakini. Tidak harus jauh-jauh ke luar negeri, bahkan di negara saya sendiripun banyak orang-orang yang menganggap remeh masalah kepercayaan. Terkadang memandang sebelah mata, atau mungkin ada yang membatas-batasi. Termasuk juga mungkin oknum-oknum yang memeluk Islam itu sendiri terhadap kepercayaan lain. Untuk itu saya minta maaf. 
Nah, berbicara tentang minoritas. Menariknya ada satu sudut pandang menarik bagi saya yang bisa kita bahas. Idealnya, minoritas harus punya sikap dan sudut pandang seperti ini: berlaku professional, berlaku sopan dan santun mengingat adat yang dibawanya, mengingat perilakunya dapat berpengaruh pada sesama orang dari asalnya, dan mengusahakan yang terbaik dalam arti membuktikan yang terbaik. Terdengar klise memang, tapi menurut saya itu idealnya yang bisa dilakukan daripada koar-koar menyalahkan keterbatasan yang dimiliki, atau mengandalkan emosi. Menyalahkan mengapa orang diluar sana tidak dapat mengerti. Come on guys, since when the world is the only thing that needs to understand you? Nah, ini waktunya untuk membuktikan pada dunia bahwa kita bisa stands-out  dan dapat memelihara aura positif disekitar kita. Itu saja. Mengingat kita juga harus bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan. 
Menariknya, ada hal lain yang ingin saya angkat ditulisan ini selain menjadi minoritas-ideal dalam suatu komunitas, yakni tau-diri-dan efek untuk yang lain. Ya, beberapa hari yang lalu saya mendengar kabar yang menurut saya sedikit tidak mengenakan. Ada salah satu orang (dari negara yang sama dengan saya) yang setelah beberapa bulan ada di kampus akhirnya memutuskan pulang tanpa memberitahu kabar apapun: pada professor, pada pengelola asrama, dan lain-lain. Padahal banyak hal yang kita tidak tahu yang bisa bertali-an dengan apa yang sedang kita jalani sekarang. Hal ini yang membuat saya tidak habis pikir, jika di bandingkan dengan bahasan minoritas di paragraf sebelumnya: hey come one, what are you doing and who do you think you are? Is it a responsibility that you have made? --- menurut saya ini menjadi preseden yang disgraceful. it was beyond a minority-manner. Tidak-kah kami disisi lain harus menjaga relasi baik, menjaga hubungan baik, menaati peraturan sebaik-baiknya, sampai harus berfikir untuk tetap dapat melaksanakan ibadah dengan baik, istilahnya di bahasa jawa kene kudu ngosek-ngosek ben aman, sedangkan di lain waktu: orang ini dapat melakukan hal se-enak jidat yang dia inginkan? Maka dari itu rasa geram saya muncul kembali dan ingin sekali mengingatkan pada teman-teman pembaca, please think before you act, and think carefully and thoroughly over anything. I condemn you if you’re not. Ini menjadi preseden buruk, dan membuat situasi menjadi serba sensitif. 
Sebagai penutup, ayolah, don’t think that high educated means well-educated, higher-education doesn’t mean your-well-manner was well guaranteed. Let’s proof that the minority-can-live-together-harmoniously without any of interrupting things ahead. Proof it with results!  
1 note · View note
ahlulhikmah · 5 years
Text
Jalan Cahaya
Yudi Latif
Saudaraku, iman itu ibarat lampu senter yang memberi kita keyakinan untuk mengarungi gelap malam. Namun, sehebat apa pun senter, kemampuannya menuntun kita meniti jalan yang benar tergantung daya baterai yang dikandungnya. Baterai itu adalah ilmu pengetahuan.
Iman dan ilmu harus dihela dalam satu tarikan nafis, sebagai dua entitas yang tak boleh terpisah. Al-Qur'an merujuk keduanya sebagai sumber ketinggian kemuliaan manusia. Hanya dengan keterpaduan iman dan ilmu, manusia bisa menempuh kehidupan di jalan cahaya.
Bahasa Indonesia memiliki sebutan yang pas untuk kata iman itu, yakni "percaya". Berasal dari kata "bercahaya". Tersirat pengertian bahwa orang beriman itu hatinya harus memancarkan cahaya (pencerahan); bahwa cermin hati yang kotor tak bisa memantulkan nur Ilahi dan tak bisa jadi wahana bercermin diri.
Untuk membersihkan hati yang kotor diperlukan jalan spiritualitas. Dari bahasa Latin, 'spiritus', yang artinya 'menyala' (menyalakan cahya hati) atau 'bernafas' (menyegarkan rongga jiwa).
Dalam kosmologi Nusantara, cahaya jiwa itu dinyalakan melalui konektivitas yang dipancarkan ke tiga arah (triadik). Dalam kosmologi Batak Toba dan "I La Galigo" Bugis-Makassar, relasi triadik itu diarahkan untuk membangun relasi harmonis dengan "Dunia Atas" (Tuhan), "Dunia Tengah" (manusia) dan "Dunia Bawah" (alam).
Dalam kosmologi "Tritangtu" (tiga kepastian) Sunda, relasi triadik itu dikembangkan dalam kerangka "Aji Luhung" (asah keluhuran ketuhanan), "Aji Komara" (asah aura antarmanusia) dan "Aji Wiwaha" (asah perawatan alam semesta).
Dalam kosmologi Hindu, relasi triadik itu bernama "Tri Hita Karana" (tiga penyebab kebahagiaan). Yakni, keharmonisan hubungan "manusia dengan Tuhannya" (Sanghyang Jagatkarana), "manusia dengan alam sekitar" (bhuana), serta "manusia dengan sesamanya" (manusia).
Dalam kosmologi Konghucu, relasi triadik itu bernama "Tian" (Yang Transenden), "ti" (alam semesta), "ren" (kemanusiaan).
Dalam kosmologi Islam, relasi triadik ini diarahkan untuk menguatkan ikatan kasih "manusia dengan Allah" (hablun min-Allah), dengan "sesama manusia" (hablun min al-annas), dan dengan "alam semesta" (hablun min al-ardhi wa al-samaawaati/hablun min al-alam).
Poros tengah yang menjadi simpul pertemuan ketiga relasi itu bernama "kaidah emas" (golden rule). Dalam kalimat negatif, kaidah emas itu menggariskan: "Janganlah berbuat sesuatu kepada orang lain yang engkau sendiri tak ingin diperlakukan seperti itu." Dalam kalimat positif, tuntunannya: "Cintailah sesamamu seperti engkau mencintai dirimu sendiri."
Dalam istilah Indonesia tulen, kaidah emas itu tersimpul dalam semangat "gotong-royong." Dalam pandangan Soekarno, "Gotong-royong adalah faham yang dinamis, lebih dinamis dari ‘kekeluargaan’....Gotong-royong adalah pembanting tulang bersama pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-binantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua.” Semangat kekeluargaan yang bersifat statis, cenderung mengarahkan welas-asih (altruisme) pada sesama anggota keluarga atau golongan sendiri. Sedang semangat gotong-royong yang bersifat dinamis, lebih memiliki kesanggupan untuk mengarahkan altruisme pada sesama warga, bahkan segenap makhluk, sekalipun dari golongan yang berbeda.
Dalam kearifan Sunda, semangat gotong-royong itu tersimpul dalam petitih, “silih asih, silih asah, silih asuh”. Dalam kearifan Melayu tersimpul dalam peribahasa, “asam di gunung, garap di laut, bersatu dalam belanga.” Dalam kearifan masyarakat Maluku dan Papua tersimpul dalam istilah “basudara” (bersaudara, berasal dari kata “se-udara”)—bahwa apapun perbedaan di antara kita, sejauh masih menghirup udara yang sama, maka semua kita kerabat.
Dalam kearifan Jawa tersimpul dalam peribahasa “hamemayu hayuning bawana” (mempercantik keindahan dunia, bukan merusak keindahan dunia). Dalam ajaran Hindu tersimpul dalam semangat “tat twam asi” (aku adalah engkau, engkau adalah aku). Dalam ajaran Buddha tersimbul dalam do’a “semoga semua mahkluk bahagia”. Dalam ajaran Kristiani tersimpul dalam semangat “kasih”. Dalam ajaran Islam tersimpul dalam semangat “rahmatan lilalamin” (kasih sayang bagi seru sekalian alam).
Demikianlah, semua manusia adalah ahli waris jagad yang sama dengan hulu mata air spiritualitas yang sama. Kebahagiaan hidup bersama akan terengkuh manakala kita bisa menyatukan kekuatan iman dan ilmu sebagai pelita jiwa, dengan membangun relasi harmonis dengan Sang Pencipta, dengan sesama manusia, dengan alam semesta. Semua relasi itu bisa dihidupi manakala di pusat jiwa kita terpancar cahaya cinta.
(Belajar Merunduk, Yudi Latif)
Tumblr media
1 note · View note
dewitantra-blog · 8 years
Text
Apakah Bahaya Mengaktifkan dan Membuka Aura yang Anda Miliki ?
Apakah Bahaya Mengaktifkan dan Membuka Aura yang Anda Miliki ?
  Apakah anda pernah mendengar istilah Buka Aura ? Apakah itu Buku Aura ?
Pastinya itulah yang ada di fikiran anda ketika pertama kali mendengar istlah buka aura. Tetapi metode membuka aurasaat ini sedang banyak digandrungi oleh masyarakat karena mereka menganggap metode buka aura ini memiliki efek serta khasiat yang cepat serta hasilnya juga sangat terbukti. Meskipun masih banyak masyarakat yang…
View On WordPress
0 notes
riakkala · 5 years
Text
Kamu berbeda, karena kamu permata
Tumblr media
Clara Ivanna Palurian Sitompul, gadis kecil keturunan batak ini akrab disapa kaka :) ya, tampak fisik orang-orang menyebut ia "tuna daksa" tapi Tuhan memilihnya untuk menjadi seorang permata.
Aku dan orangtua mu pasti yakin, Tuhan punya rencana indah atas semua ini. Kamu cerdas nak, di usia 6 tahun daya pikir mu beda dari yang lain, kemampuan menghitung mu juga, pun dengan daya kepekaan mu terhadap lingkungan.
Kau memanggilku dengan sebutan "Miss", padahal ku baru mengenal mu nak. Dan kau bilang, aku tak takut dengan pakaian jubah miss (baca: gamis), kau pun tak takut dengan kerudung yang ku pakai. Padahal, di sekolah itu hanya aku yang berjubah dan berkerudung karena itu sekolah yang berbasis agama non islam (tak berani menyebutnya).
Ingin ku berjumpa dengan mu lagi nak, hari itu aku sengaja dengan "ke-nekad-an ku" mengorbankan 3 mata kuliah agar ku bertemu dengan mu. Tak ada rencana ku, tapi Tuhan yang berencana nak. Kau menjadi guru untuk ku dalam melihat dunia ini.
Kau mandiri nak, saat makan kau tak mau aku suapi, saat aku tiba-tiba pesimis dan bilang gak bisa dengan lantang kau berkata "Miss, gak boleh bilang gak bisa! Coba lagi miss, pasti bisa :) Ahh..nak kau permata bagi ku, jujur dari pertama saat kau sama supir mu di pindahkan ke kursi itu ku sudah melihat aura positif dari mu.
Berbeda karena kau permata ingin ku ucapkan pada mu, saat kau melihat teman-teman mu bisa berlari, melompat, tiduran dan kau bilang "Miss, aku gak bisa lari, aku gak bisa lompat" ingin ku menemani mu nak bahkan jadi sahabat dan ku bersedi menjadi pendengar mu :)
Semoga Tuhan pertemukan kita lagi permata ku :)
3 notes · View notes
ayojalanterus · 3 years
Text
Indonesia Kini Disebut Jadi Negara yang Dihindari untuk Berinvestasi karena Buruknya Penegakan Hukum
Tumblr media
 KONTENISLAM.COM - Indonesia kini disebut negara yang dihindari untuk berinvestasi. Hal tersebut terjadi karena penegakan hukum di Indonesia yang buruk. Di mana sebelumnya diketahui bahwa Indonesia dikenal sebagai surga bagi investasi untuk kawasan Asia, karena dukungan regulasinya. "Indonesia surga bagi investasi untuk kawasan Asia, kalau menurut undang-undang. Tapi begitu menyangkut penegakan hukum, surga itu terancam berantakan, terancam luluh lantah karena buruknya penegakan hukum," ujar ekonom senior Ichsanuddin Noorsy, kepada wartawan, Sabtu (24/7/2021), dikutip dari Tribunnews. Ichsanuddin menyebut kondisi itu dinyatakan oleh dua lembaga, yakni Bank Dunia yang menyebut adanya problematika terhadap kepastian hukum yang disebut sebagai lack of certainty, serta lembaga berikutnya adalah Moodys Poor. Diberitakan sebelumnya banyak investor yang meninggalkan pasar modal Indonesia akibat proses penegakan hukum kasus Jiwasraya-Asabri. Kondisi ini diperburuk dengan aksi Kejaksaan Agung yang serampangan menyita dan lelang aset bahkan tak terkait perkara. "Saya sendiri sudah menyampaikan ini sejak 2015 hingga 2019 akhir, bahwa dalam memperbaiki iklim investasi bukan melulu hanya tentang regulasinya, tidak melulu pada persoalan birokrasinya, tapi ada tiga problem di situ. Problem keadilan yang itu bisa menyangkut ketimpangan yang muncul di balik investasi, lalu problem penghisaban posisinya, dan problem campur tangan," kata dia. Ichsanuddin pun mengkritisi rezim Presiden Jokowi yang sudah memberikan 'karpet merah' kepada investor, namun tidak memberi aura yang positif terhadap penegakan hukum. "Nah, karena tidak positif dalam penegakan hukum akibatnya sejumlah sekuritas asing kabur. Walaupun Indonesia bersedia di invasi, bersedia di intervensi, dan bersedia di indotrasi oleh kekuatan modal asing begitu kan ya, tapi karena penegakan hukumnya jelek mereka ya nggak mau. Jadi posisi kita masuk ke dalam posisi dihindari dalam berinvestasi," imbuhnya. Terkait penurunan rating penegakan hukum buruk, Ichsanuddin menilai iklim investasi maupun perekonomian pasti memburuk. "Rating itu vonis bagi saya. Jaminan hukumnya ada, tapi penegakan hukum posisinya yang nggak jelas. Ada sejumlah investor asing yang melakukan pelanggaran hukum, nggak di apa-apain ya cuma di Indonesia. Jadi mereka bukan cuma sekedar digelar karpet merah, tapi diberikan kondisi suasana kenyamanan yang luar biasa, diikuti dengan ketidakjelasan penegakan hukum gitu," ujarnya. Sementara itu, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penegakan hukum di investasi, di pasar modal. Terutama terkait dengan cara penanganan atau cara aparat hukum dalam menangani atau menyelesaikan proses hukum. "Misalkan, kasus salah investasi di BPJS atau Jiwasraya-Asabri itu kan harus dilihat dari oknum siapa yang salah dalam melakukan SOP atau investasi. Bukan investasinya yang salah, sampai keluar pemberitaan kan bahwa banyak investasi tersebut dianggap merugikan negara," ujar Reza. Menurut Reza, hal itu sudah menjadi kesalahan dalam menganalisis proses hukum yang terjadi. "Yang kayak gitu-gitu kan juga harus diketahui oleh aparat hukum, sebenernya yang dimaksud dengan investasi itu apa sih, yang dianggap merugikan negara itu seperti apa sih?" ungkapnya. "Jadi hal-hal seperti itu yang seharusnya bisa mendapatkan perhatian dari aparat penegak hukum. Agar ada kejelasan dari investor yang bertanya-tanya bagaimana cara aparat kita memproses hukum terkait dengan penanganan kasus yang ada. Kemudian kasus ini bagaimana penyelesaiannya, ini juga menjadi perhatian mereka," lanjut Reza. Reza menambahkan terkait dengan penanganan hukum memang harus melihat banyak aspek, tidak bisa dilihat dari satu atau dua aspek. Karena yang namanya investasi itu dinamis, jadi setiap saat pun bisa berubah. "Nah cuma bagaimana dalam penegakan hukum itu yang harus kita lihat lagi. Jadi misalkan berinvestasi di saham Astra, padahal secara hitung-hitungan sudah masuk perusahaan yang memiliki tata kelola yang bagus,  ternyata beli di harga 7 ribu, ternyata begitu tutup buku harganya 6500, masa investasinya sudah sesuai dianggap merugikan negara karena turun kan," katanya. Lalu, lanjutnya, kemudian apakah salah berinvestasi di Astra, kan enggak juga kan. Jadi seperti yang saya bilang harus melihat dari berbagai aspek. Kecuali kalau misalkan masuk ke saham-saham yang memang di luar SOP, itu menyalahi aturan. "Tapi kalau misalkan seperti kasus yang tadi, sudah mengikuti sesuai SOP dan ketentuan yang ada, tapi ternyata investasinya turun, nah itu kah harus dilihat lagi kesalahannya dimana, apa itu salah kelola ataus kesalahan lainnya. Jadi penegakan hukum juga harus dilihat dari berbagai macam sisi," ujarnya. Senada, Ekonom Center of Reform on Economics Indonesia (CORE) Yusuf Rendy Manilet berpendapat bahwa masalah kepastian hukum merupakan salah satu pertimbangan penting bersama dengan beberapa pertimbangan ekonomi lain seperti kemudahan berinvestasi, ataupun akses pembiayaan perbankan. "Meski beberapa aturan menjamin aspek penegakan hukum untuk investor,  hanya saja, yang perlu menjadi perhatian ialah masalah turunnya peringkat indeks korupsi Indonesia," katanya. "Tentu ini menjadi semacam lampu kuning, karena jika pemberantasan korupsi dianggap melemah, maka hal ini bisa jadi mengindikasikan potensi penyelewangan kekuasaan. Hal ini saya kira bisa menjadi persepsi negatif bagi investor," tambahnya. Yusuf mengatakan, dalam beberapa ukuran persepsi korupsi di Indonesia, ada salah salah satu ukuran penilaian penurunan demokrasi yang dikontribusikan pada varieties of democracy. Yakni menggambarkan korupsi politik masih terjadi secara mendalam dalam sistem politik di Indonesia. "Sekali lagi hal ini bisa menjadi preseden buruk bagi investor nantinya," tandasnya. [tribun]
from Konten Islam https://ift.tt/3xdHh7X via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/07/indonesia-kini-disebut-jadi-negara-yang.html
0 notes
akarpohon1 · 7 years
Text
Let's get lost!
Hay gaesss~ *mbak sadar, mbak bukan anak vlog bukan gitu salamnya
Assalamu'alaikum pembaca yang budiman, I'm back with the New stories 😎
Wah judulnya get lost, pergi lagi nih? Jalan2 lagi? Berpetualang lagi? Ya even bukan Dora The Explorer. Bersyukurlah masih diberi nikmat sehat, rejeki, kesempatan dan keberuntungan nemu Flugticket Angebot (alias tiket promo) buat pergi kemana - kemana lagi. Memang bakal kemana? Ada deh, ntar juga tau. Gak perlu dirahasiain, ini bukan jodoh -_-
Pilihan kita jatuh ke Venezia, Venice atau Venedig, Italia. Kita? Iya, kali ini keputusan diambil bersama melalui mufakat dan perdebatan sengit dgn salah satu seorang sunbae (nama aslinya Warda, bukan brand kosmetik bukan. Itu Wardah! Panggilan akrabnya lay. Karena dia alay, uda gitu aja)
Perdebatan kita sempat sengit, memilih antara Lissabon, Portugal atau ke Venice, Italia. Alasan saya ke Venice, karena dulu pernah baca buku detektifan2 gitu yang latar tempatnya di Venice. Bayangan tentang Kanal - Kanal termasuk Kanal Grande, Basilica San Marco yg mewah dan penuh sejarah, Vopparetto, Museum Leonardo Da Vinci dan ketenangan kota air dan banyak lagi. Sedangkan sunbae sebelah sana, alasan nya simple banget. Bener2 simple! Dia mau ke Venice karena artis idola nya, IU (penyanyi wanita solois asal Korea Selatan) pernah syuting Video klip disalah satu tempat bernama Burano di Venezia. Benar - benar alasan yang sangat masuk akal, logis dan diluar bayangan kita semua :')
Dan dengan senang hati atau apapun itu, saya memenuhi keinginan nya untuk mewujudkan mimpinya. Benar - benar sahabat yang sangat baik hati.
Kita mulai perjalanan ini dari Bandara International Frankfurt menuju Treviso Airport. Penerbangan yang ditempuh hanya memakan waktu 2 jam. Kita berangkat jam 3 sore dari Frankfurt dan sampai jam 5 sore di Treviso. Sungguh perjalanan yang tak akan terlupakan seumur hidup. Tanya kenapa? Karena hal bodoh yang kita lakukan. Uda tau penerbangan international, yaa even itu masih EU tapi tetap aja harus aware sama isi koper. Emang isi kopernya apa? Haha coba tebak!
Niatnya Backpacker nih ya, jadi prioritas utama itu bukan Outfits buat OOTD dan memperindah feeds Instagram tapi makanan. Yup! Kalau orang isi kopernya penuh dengan baju, isi koper kita malah Indomi*, jeruk, sosis botolan, roti, Thunfisch (ikan tuna kaleng) dan jajanan2 unfaedah lain nya. Plis deh takut banget kelaparan, kayak di Venezia gaada orang jualan aja. Gara - gara Thunfisch dalam koper saya, saya sampe kena introgasi polisi dan koper saya di bongkar habis karena koper saya positif! Positif apaan coba? Beeeuh saya uda nano - nano, gak mungkin kan dalam koper saya ada semacam barang haram, Narkotika dll? Mana saya berjilbab lagi, selain memang selalu panas soal isu agama, saya gak mau aja karena saya nanti Islam jadi makin buruk dipandangan mereka. Saya ingin buktikan, kalau saya Muslim terus berkerudung dann was denn gitu? Saya juga manusia normal kaya kalian semua. Kan jadi curhat kemana - mana kebiasaan deh. Dan kalian tau apa? Koper saya positif karena ada Thunfisch (ikan tuna kaleng) didalamnya. Itu lumayan berbau tajam makanya terdeteksi positif. Bener kan? Saya itu gak salah dan memang gaada apa2 di koper saya. Gaya doang, padahal pas diintrogasi terus koper nya dibongkar, wajah saya uda pucat pasi dengan pupil mata yang terus bergetar dengan cepat, itu tandanya amat sangat ketakutan hahahahah
Kemudian kami menyesal karena kebodohan ini. Ini hal yang lucu banget dan cocok diceritain ntar ke anak cucu. "Dulu ibumu pernah terjebak akan kebodohan nya nak, bersama seorang sahabatnya yang tak ada bedanya dengan ibumu sifatnya" 😂😂😂
Back to topic!
Setwlah nyampe Treviso kita naik bus buat sampe ke penginapan. Apa rasanya pas pertama kali liat Venedig yang selama ini cuma ada dalam bayangan? SPEECHLESS!
Itu tuh bener - bener indah, aura kotanya bedaaaaaa bgt sama Jerman. Even disana juga rame tapi dengan banyak perahu - perahu yang disebut bus air atau Vopparetto dan suara air dan banyak Kanal - Kanal itu bener - bener ngasih sensasi tersendiri dan buat kita mikir. Ini nih Venesia :)
Ketika sampai hostel bukan istirahat karena lelah atau jetlag tapi malah lempar tas, sholat bentar terus langsung get lost lagi jalan disekitar hostel sekalian cari makan. Karena kita uda punya plan buat besoknya kita harus kemana. Jadi malam ini bebas menikmati indahnya malam di Venesia :)
*agak alay endingnnya -_-
1 note · View note
ulfiaana · 7 years
Text
Cantik
26.02.2018
Aku seringkali mengeluh ini dan itu. Aku bertanya-tanya mengapa dan menyesali diri. Tidak. Tidak hari ini. Tidak kali ini. Tidak begitu.
Aku menyadari bahwa yang membuat cantik seseorang adalah cintamu kepadanya. Karena kamu mencintainya maka ia cantik. Sangat cantik. Banyak hal di dunia ini yang membuat seseorang terlihat begitu cantik bukan karena rupa. Melainkan cara ia tersenyum. Caranya berfikir, caranya berbicara, berperilaku. Caranya membantu orang lain. Memperlakukan orang lain. Aura yang ia tunjukkan begitu luar biasa sehingga ia cantik. Sangat cantik.
Dengan engkau yang begitu menghargai dirimu sendiri, maka kamu cantik. Itu cukup. Tak peduli bagaimana penilaian orang lain, asalkan engkau terus memberikan energy yang positif, yang baik, maka engkau cantik.
Kau tau? Yang dari tadi kubicarakan ternyata telah terangkum dalam sebuah kata yang bernama akhlak. Yang membuat seseorang terlihat sedemikian rupa adalah akhlak. Mungkin itu sebabnya mengapa ketika islam diturunkan ke dunia, ketika nabi Muhammad dimaksudkan untuk memperbaiki akhlak seorang mansia. Bahwa yang membuat orang-orang tertarik untuk masuk islam adalah karena akhlak nabi Muhammad yang begitu baik. Begitu indah. Mungkin dari dulu kita telah diajari bahwa yang membalut seseorang yang terpenting adalah bagaiamana cara ia berperilaku. Bagaimana caranya menghormati orang lain, menghargai dan memuliakan orang lain.
Aku ingat bahwa aku pernah mendengar ketika engkau mencintai kucing, maka kucing itu akan mencintaimu juga, memperlakukanmu dengan baik. Begitupun ketika engkau mencintai pohon, batu, dan tanah, maka seluruh elemen itu akan balik mencintaimu. Pun sama halnya ketika engkau mencintai manusia, memuliakannya maka timbal balik yang kau rasakan adalah begitu juga walaupun terkadang ada pula yang meleset. Namun, ketulusan itu akan sampai. Sampai kepada yang menerimanya. Aku tidak berbicara hubungan antara perempuan dan laki-laki atau “cinta-naksir-“ dsb. Bukan. Itu lain lagi dan aku tidak mau membicarakannya kali ini. Yang aku ingin katakan adalah ketika engkau mencintai saudaramu sesama muslim, sesama hamba dan makhluk yang Allah ciptakan. Setiap elemen yang ada, maka engkau akan menerima cinta yang serupa, yang menghangatkan hatimu berkali-kali.
Maka ketika engkau tumbuh, ketika engkau menabur kebaikan demi kebaikan. Tersenyum dikala kegelapan. Engkau cantik. Sungguh, engkau sangat cantik, bagiku. Maka biarlah ketika orang lain sibuk berbicara tentang cantik rupa dan materi, lama-kelamaan seiring berjalannya waktu mereka akan menyadari juga bahwa yang sebenarnya elemen penting dari seseorang adalah caranya bersikap dan berperilaku yang akhirnya seluruh aura dan kharisma itu membalut rupa menjadi sebuah kebaikan dan kecantikan yang luar biasa ketika melihatnya.
Bagiku cantik adalah hal-hal yang takbisa langsung dilihat mata, melainkan hal-hal yang dirasakan hati. Karena itulah yang membuat kecantikan menjadi abadi. Maka kamu cantik. Teruslah berkembang hingga indah, hingga anggun. Tak masalah jika engkau salah, tak masalah jika engkau jatuh asalkan engkau mau belajar dan bertumbuh untuk memperbaiki setiap harinya. Berkembanglah bersamaku, mari menjadi cantik bersama-sama wahai engkau bayangan yang kulihati disetiap kali melihat kaca. Mari, bertumbuh bersama.
Karena sekali lagi, yang membuat seseorang cantik adalah karena cintamu kepadanya. Dan aku mencintaimu, maka engkau cantik. Cantik sekali bagiku.
Surabaya, 26 Februari 2018 Rizka Ulfiana, 20th Perempuan itu!
1 note · View note
hallosakura · 4 years
Text
Menemukan “aku” yang baru
Fitrah menyatakan bahwa manusia terlahir untuk hidup bersama, berdampingan dengan manusia dan mahluk ciptaan Allah yang lainnya.
Namun, kecenderungan seseorang dalam melakukan aktivitas tidaklah sama. Ada yang senang dengan bercengkrama dengan orang lain, ada yang justru menikmati saat2 sepi dan menyediri. Jauh dari kata ramai, riuh bahkan terang cahaya.
Lalu ada juga yang dalam dirinya memiliki dua kecenderungan itu disaat yang tidak di duga. Dan aku mungkin satu dari sepersekian banyak orang yang merasakan keduanya.
Ambivert,
Sebuah sisi lain dari gabungan antara introvert dan extrovert. Sosok yang bisa cepat membaur dengan yang lain, namun tanpa disadari iapun sangat menikmati kesendiriannya. Seperti dijelaskan oleh salah seorang psikologis :
Well, that's where the "ambivert," comes into play. Way back in 1923, a psychologist named Edmund Smith Conklin invented what he believed to be "the ambivert," which is essentially a personality trait to describe someone in the middle of the spectrum of introverts and extroverts.
Itu artinya bisa dikatakan bahwa ambivert itu ada dari keduanya. Nah, lantas bagaimana sosok ambivert mengahadapi dirinya ketika ia merasa sedang di posisi introvert? Disini aku akan berbagi sedikit pengalamanku sebagai seorang ambivert hehehe *me being sotoy
Kontemplasi
According to cambride dictionary, contemplation is a. noun [ U ] UK /ˌkɒn.təmˈpleɪ.ʃən/ US /ˌkɑːn.t̬əmˈpleɪ.ʃən/ “serious and quiet thought for a period of time “ //
Menurut pemahamanku, itu semua bisa diartikan dengan suatu keadaan dimana kita bisa hanyut dalam pemikiran yang dalam dan serius dalam kurun waktu tertentu. Nah, biasanya saat berkontemplasi kita bisa berdialog dengan diri, mencari2 jawaban atas semua kegelisahan yang selama ini kita rasakan.
Sudut kontemplasi yang bisa membuat hati tentram dan nyaman adalah dengan mengunjungi rumah Allah atau tempat ibadah lainnya sesuai dengan ajaran yang dianut.
Islam telah mengajarkan untuk beri’tikaf, dikutip dari wikipedia.
Iʿtikāf is an Islamic practice consisting of a period of staying in a mosque for a certain number of days, devoting oneself to ibadah during these days and staying away from worldly affairs.
Menarik diri dari hal_hal yang fana ini, sedikit banyaknya akan menambah rasa kecintaan pada Sang Rabb, akan ada dialog-dialog kejujuran dari sanubari yang paling dalam akan diri yang penuh kealfaan ini. Keesokan harinya, InsyaAllah akan menumbuhkan rasa yakin dan aura positif.
Tumblr media
Aktivitas lainnya seorang ambivert ketika lebih dominan introvert adalah bisa dengan berkunjung ke toko buku, menjelajahi sumber pengetahuan, sahabat dalam suka dan duka itu bisa ditemukan lewat membaca dari sebuah buku.
Tumblr media
To be continue
0 notes
norhafizahsamsuddin · 4 years
Photo
Tumblr media
AURA REZEKI? HATI HATI JATUH SYIRIK! Ada yang pernah bertanya, tak jatuh syirik ke amalkan Aura Rezeki ni? Meh sini Fiza nak citer sikit pasal garam bukit himalaya yang asalnya dari pergunungan ni ye. Actually ada banyaaaaak garam bukit kat luar sana tu. Tapi manakan sama dengan garam Aura Rezeki ni. Hihi..Sebabnya garam AR telah dibacakan doa Assyifa' dan diruqyahkan oleh ustaz2 terpilih dan telah diadun dengan wangian mawar. Ada 1001 khasiat garam yang menjadi rahsia alam dan lebih 84 zat mineral didalamnya yang membantu "mentenen mesin mesin" dalam badan. Garam bukit juga sunnah nabi. Barangsiapa yang mengamalkan sunnah Rasulullah ini, menghindari dari penyakit dengan izin Allah. Serta, amalan menjemput rezeki bagi yang mengamalkannya. Macam mana garam boleh jemput rezeki? Fahami disini, bukan garam yang tarik rezeki. Nauzubillah. Syirik kalau kita mempercayainya. Tetapi....asbab garam bukit itu dapat membersihkan AURA DIRI. AURA DIRI tu kalau dalam ISLAM ialah NUR@CAHAYA. Bila NUR@CAHAYA kita bersih, cantik. Insha Allah akan menarik perkara2 positif di sekeliling kita. Pernah dengar tak positif menarik positif. Negatif menarik negatif. Tak percaya cuba tengok posting sahabat2 kita yang selalu marah2 di FB dan negatif. Cuba tengok yang komen. Mesti kawan2 dia juga yang negatif tu dok support dan komen. Betul tak? Macam tu jugak lah dgn AURA DIRI yang positif. Bila aura diri kita positif, maka mudahlah untuk kita menjemput rezeki. Rezeki Allah begitu luas sekali bukan hanya dari segi kewangan. Malah, kesihatan, kebahagian, keharmonian, cinta, kasih sayang, itu juga adalah rezeki. Tentang amalan sewaktu mandi garam? Kenapa selawat 7kali --> Tiada maksud sekadar menggalakkan orang Islam berselawat. Kalau non muslim, tak perlu selawat. Mudahkan? Kenapa perlu mandi 21hari --> Baca di posting Kenapa berdoa dihadapan air --> Air adalah PERAKAM terhebat ciptaan ALLAH. Tanyalah Ustaz/Ustazah. Pssst: Diharap penjelasan ini jelas. Sebab ada yang persoalkan. Kalau tak jelas juga, mohon PM Fiza ya. Lebiuu ❤️ #AuraRezeki #JiwaiAuramu https://www.instagram.com/p/B_Bpldmjeoi/?igshid=ccxaf871rq4m
0 notes
kadaryanto97 · 4 years
Photo
Tumblr media
Islam dan Pluralisme Agama Dinamika Perebutan Makna Penulis: Dr. Ngainun Naim Penerbit: Aura Pustaka Tahun: 2015 ISBN: 978-602-9969-88-7 Dimensi: 16 x 24 cm | Soft Cover Tebal: xiv + 253 hlm | HVS Original Harga Rp52.500 diskon 15% Rp44.625 Sinopsis Pluralisme seyogyanya diletakkan dalam kerangka akhlak yang mulia, yakni melihat mereka yang berbeda dalam kerangka optimis-positif. Pluralisme seyogyanya dipahami bukan sebagai menganggap sama aspek teologis, karena jika pemahamannya semacam ini, tentu tidak akan ada agama yang sepakat. Pluralisme adalah mengahargai terhadap perbedaan agama, tetapi secara sosial haruslah melakukan upaya konstruksif untuk membangun perspektif dan langkah yang optimistik sehingga dapat terbangun kehidupan yang rukun dan damai. #bukumurah #bukuanak #bukuislami #bukuislammurah #bukubagus #jualbukumurah #jualbukubekas #jualbukuonline #jualbukuislam #tokobukuonline #tokobukuislam #tokobukumurah #bukuanakmurah #bukuanakislam #bukuanakmuslim #bukuanakislami #tokobukuonlinemurah #bukuonlinemurah #jualbukuonlinemurah #jualbukuislamonline #jualbukuislami #jualbukuislamik #jualalquranrainbow #jualalquranmurah #jualalqurankecil #bukupelajaranmurah #pluralismeagama #indostar_bookstore https://www.instagram.com/p/B-9UE5LhSxg/?igshid=1q0ymhvg8kga7
0 notes
hydeborah · 5 years
Text
Nafas Herni
Besok Pagi genap berumur 23 tahun, namun ia ingin hanya teman-teman terdekatnya saja yang mengetahuinya. Pemberitahuan ulang tahun di sosial media-nya telah dinonaktifkan sejak lama, maka dari itulah jantungnya semakin berdebar menantikan siapa-siapa saja yang masih mengingat tanggal ulang tahunnya. Keresahan sepele dan cenderung kekanakan, tapi ada alasan kuat mengapa ia melakukan itu. Ia ingin hari itu hanya miliknya, orang terdekatnya, serta hari-nya untuk bercermin pada dirinya sendiri.
Pagi, gadis beruntung dan naif. Hidup tanpa pernah merasakan kesengsaraan materiil barang sedikitpun membuat kepekaan emosionalnya lamban: dia selalu berpikir orang lain akan menerima dirinya apa adanya. Kenaifan Pagi sering didasari oleh keluguan yang tolol dan egois. Salah satu kebiasaan tololnya adalah dia selalu bercerita tentang apapun kepada orang yang dia rasa memiliki kedekatan emosional dengannya. Tanpa filter. Semua tempat yang nyaman baginya akan dijadikannya keranjang sampah untuk bercerita tentang apapun. Apapun. Termasuk hal-hal yang sekiranya mampu membuat pendengarnya sendiri memendam amarah, cemburu, dan perasaan-perasaan dongkol. Tapi Pagi terus bercerita, karena baginya, berbagi cerita adalah ritual yang sangat intim dan berkaitan dengan bagaimana ia membuang semua keresahan dalam pikirannya. Pagi bercerita dengan egois tanpa memikirkan perasaan si keranjang sampah yang harus mendengarkan ceritanya.
-
Sebuah acara pecinta alam di Perbukitan Menoreh mempertemukan Pagi dengan Herni. Sekilas Herni terlihat seperti mbak-mbak kuliah biasa dengan rambut se-punggung dan gaya yang super santai: hanya pakai kaus pendek dan kolor. Tapi tidak bagi Pagi, Herni adalah sosok favoritnya di acara itu. Bagaimana tidak, Herni, perempuan asal Bali ini memiliki senyum manis yang selalu bertengger di wajah dan tawa yang selalu membersamainya ketika ia berbicara. Biasanya, orang akan sangat betah berdekatan dengan orang yang memiliki aura positif, begitu pula yang terjadi pada Pagi. Dia nggumun melihat Herni, dan jadi betah sekali ngobrol dengannya. Selalu ada hal yang ingin ia ketahui tentang Herni.
“Herni… Apa yang biasanya Herni lakukan saat Nyepi?”
“Mmm… ya, kami tidak ngapa-ngapain.”
“Maksudnya?”
“Memang dianjurkan untuk tidak ngapa-ngapain ketika Nyepi. Tidak makan, tidak minum, tidak berkegiatan apa-apa.”
Pagi mengerutkan kening. Tidak seperti dalam Islam, ritual Nyepi menganjurkan penganut Hindu berpuasa selama 24 jam, tanpa penerangan, tanpa pembakaran, tanpa komunikasi dengan orang lain, tanpa kegiatan apapun.
“Terus kalau bosan ngapain?”
Herni tertawa, memahami kebingungan Pagi, “ya kalau bosan aku baca buku dikit-dikit, atau tidur.”
“Lalu kegiatan tidak ngapa-ngapain itu ngapain, Herni?” Pagi belum puas dengan jawabannya dan tidak menyerah.
“Haha…Ya…. Aku duduk, sandaran tembok, meditasi.”
“Ooh… Meditasi!”
“Iyaa.. meditasi.” Punggung Herni mulai kendur, akhirnya paham juga.
“Oiya, Herni kalau meditasi gimana?” Pagi kemudian bercerita pengalaman ‘meditasi’-nya ketika mengambil ekstrakulikuler teater saat SMP tanpa diminta. Baginya meditasi adalah saat di mana murid dilatih untuk rileks dan membayangkan akan menjadi apa, namun yang terjadi, meditasi hanya digunakan sebagai sarana menuju tidur.
“Meditasi…” Herni mulai terlihat agak kebingungan menjelaskannya. Baginya meditasi adalah ritual yang sudah biasa ia lakukan sehingga sangat sulit ketika harus menjelaskannya kepada orang lain. “Meditasi, merasakan nafas kita sendiri. Di situ kita juga dilatih untuk berbicara dengan diri kita sendiri, untuk introspeksi diri dalam satu tahun yang telah dilalui.. agar harapannya menjadi manusia yang lebih baik. Itu kalau aku sih..”
Pagi manggut-manggut, Herni melebarkan senyumnya yang sebenarnya telah abadi terlukis di wajahnya. Kemudian mereka kembali ngobrol ngalor ngidul tentang apa saja. Sosok Herni membekas jelas di benak Pagi, kapan aku bisa seperti Herni? Wajahnya begitu tenang, tawanya renyah, senyumnya menyenangkan, dan sentilannya dalam dialog komunitas selalu suportif. Aku ingin seperti Herni.
-
Itulah yang akan dilakukan Pagi pada hari kelahirannya. Meditasi. Keinginan untuk melewatkan hari lahir bersama orang yang paling ia kasihi harus ia kubur dalam-dalam karena lagi-lagi kebodohan dan kenaifannya menimbulkan kekacauan. Ia sering lupa dan menganggap orang yang dikasihinya itu tanpa emosi, termasuk ketika ia bercerita tentang mimpinya bersama laki-laki lain. Sungguh, Pagi-ku yang tolol, bukankah itu norma tidak tertulis pada suatu hubungan laki-laki dan perempuan? Tidak, Pagi terlalu tolol bahkan untuk mengetahui hal itu.
Momen itu membuat Pagi merasa keberadaannya hanya mengganggu orang yang dikasihinya itu. Pagi seharusnya paham perannya adalah seorang pendukung, tapi yang dia lakukan malah menebar racun. Ia lesu, namun ia merasa pantas jika ia harus musnah saat itu juga, ia kehilangan rumah untuk yang kesekian kalinya. Kemudian ia mengingat Herni, perempuan favoritnya itu mungkin akan melakukan meditasi dalam keadaan seperti ini, untuk introspeksi diri. Meditasi, ritual yang biasa Herni lakukan bahkan di luar Nyepi. Pagi ingin mencobanya, merasakan nafasnya dengan menghitungnya. Nafas yang ia hirup harus sama banyaknya dengan yang ia keluarkan. Itu yang diajarkan guru yoga Pagi kalau sedang meditasi.
1…2…3…4…5…
1…2…3…4….5…hik!
1…2……3………hik!...4….5…
Pagi tetap memejamkan mata walaupun semakin lama meditasinya terasa terbata, nafas yang ia hirup makin lama menyesakkan. Terasa betul selain udara yang keluar dari hidungnya, ada air mata yang mengalir turun menuju pipinya. Bayang Herni yang sedang mengambil nafas sirna dalam benaknya, semua gelap, dan gelap malah semakin jelas menunjukkan kengiluan hebat dalam dadanya. Herni, hatiku patah, apakah aku masih bisa meditasi kalau begini?
0 notes