Text
Kekuatan Bahasa Yang Terabaikan, Begitulah Tuan Menyebutnya
Baru-baru ini saya membaca sebuah makalah menarik tentang hubungan bahasa dan pembuatan tempat. Makalah tersebut berjudul "Language and the Making of Place: A Narrative-Descriptive Approach" karya Yi-Fu Tuan, seorang pakar geografi dari Departemen Geografi, University of Wisconsin, Madison, Amerika Serikat. Inti dari tujuan dari makalah Tuan adalah sebagai ahli geografi, ia ingin menunjukkan bahwa bahasa memiliki kekuatan untuk membangun sebuah tempat.
Ketika membaca abstrak dari makalah tersebut, saya disadarkan oleh Tuan akan pentingnya peran fundamental bahasa yang banyak dilupakan, yaitu dapat mewujdukan ide yang abstrak menjadi sebuah hal yang konkrit. Tuan menyatakan:
Neglected is the explicit recognition of the crucial role of language, even though without speech humans cannot even begin to formulate ideas, discuss them, and translate them into action that culminates in a built place. Moreover, words alone, used in an appropriate situation, can have the power to render objects, formerly invisible because unattended, visible, and impart to them a certain character.
Saya pun mengamini bahwa selama ini, bangunan atau tempat yang berdiri hanya dipandang sebagai proses fisik mengabaikan proses yang jauh lebih dalam dan maknawi. Padahal, pada dasarnya sebuah bangunan atau tempat dibangun diawali dengan aspek verbal dari sebuah ide untuk membangun yang kemudian diterjemahkan menjadi sebuah perintah dari konseptor kepada arsitek, arsitek kepada tukang bangunan sehingga terwujud fisik sebuah tempat atau bangunan. Peran dasar ini lah yang disebut terabaikan.
Penting disadari bahwa bahasa tak hanya memiliki arti dan kekuatan penting dalam mewujudkan hal yang tak konkrit menjadi konkrit. Bahasa juga bisa membuat suatu tempat menjadi memiliki kekuatan maknawi. Tempat yang di dalamnya dilakukan pembicaraan hangat antara dua orang sahabat, maka tempat tersebut juga akan "terasa hangat" oleh keduanya. Dalam Islam misalnya, sebagaimana disebut dalam sebuah hadist Nabi bahwa rumah yang tidak pernah dibacakan Al-Quran (surat Al Baqarah) di dalamnya maka ia layaknya sebuah kuburan. Kuburan dalam opini saya dapat dimaknai sebagai energi atau aura negatif. Dari hadist ini, juga dapat diartikan sebaliknya bahwa rumah yang dibacakan Al Quran, maka rumah tersebut seakan memiliki energi atau aura positif. Beranjak dari kedua contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan semacam energi yang dapat membangun aspek maknawi dari suatu tempat.
Jadi, melalui tulisan ini, saya ingin menggarisbawahi bahwa setidaknya bahasa memiliki dua kekuatan. Kekuatan yang pertama adalah kekuatan untuk membangun tempat secara fisik. Kekuatan yang kedua adalah kekuatan untuk membangun maknawi suatu tempat.
0 notes
Text
Reminiscing
Hari ini, 13 Juni 2024, sebagai penyegaran di sela-sela rutinitas pekerjaan kantor, aku coba untuk membuka catatan-catatan lama di akun tumblr ini. Perasaan lumayan campur aduk, antara geli, senang, kangen masa-masa kuliah, bertanya-tanya kenapa dulu bisa sebijak itu, sekaligus heran karena beberapa ada yang relevan sama duniaku saat ini hehehe.
Anyway, setelah baca-baca lagi tulisan terdahulu, sekarang malah jadi kepingin nulis lagi. Tulisan dan kenangan lama terkadang bisa jadi energi baru sekarang. Mereka seakan memiliki kekuatan menggugah semangat untuk kembali menulis. Paling tidak, ini yang aku rasakan sekarang. Semoga semangat itu bisa benar-benar kembali seperti sedia kala. Paling tidak, tulisan ini sebagai tanda kecil dari wujud kekuatan itu.
6 notes
·
View notes
Text
Terkadang kita dihinggapi rasa ingin menyerah yang sangat kuat ketika sudah berada sangat dekat sekali dengan tujuan yang kita inginkan
refleksi
1 note
·
View note
Text
merantau
Aku merantau ke suatu tempat bukan hanya untuk mengatakan bahwa aku pernah menginjakkan kakiku di tempat itu, namun aku merantau untuk belajar. Belajar menjadi orang yang kuat untuk memahami perbedaan yang ada di seluruh muka bumi bahwa ia ciptaanNya . Belajar menjadi orang yang kuat untuk memahami bahwa perbedaan adalah tanda dari kekuasaanNya. Belajar memahami perbedaan bahwa ia adalah bagian dari rahmatNya. Belajar menjadi orang yang kuat untuk rasa sakit karena rindu tanah air dan orang yang dicintai yang telah dianugerahkanNya.
7 notes
·
View notes
Text
merantau
Aku merantau ke suatu tempat bukan hanya untuk mengatakan bahwa aku pernah menginjakkan kakiku di tempat itu, namun aku merantau untuk belajar. Belajar menjadi orang yang kuat untuk memahami perbedaan yang ada di seluruh muka bumi bahwa ia ciptaanNya . Belajar menjadi orang yang kuat untuk memahami bahwa perbedaan adalah tanda dari kekuasaanNya. Belajar memahami perbedaan bahwa ia adalah bagian dari rahmatNya. Belajar menjadi orang yang kuat untuk rasa sakit karena rindu tanah air dan orang yang dicintai yang telah dianugerahkanNya.
7 notes
·
View notes
Photo
#refleksi PANTULAN CAHAYA IBADAH sudahkah ibadah kita dilakuksanakan dengan penuh keimanan? sudahkah ia sesuai dengan tujuan yang dikendaki oleh Yang benar-benar berhak disembah? karenanya, sudahkah diri kita terseru untuk menjauhi hal-hal yang keji dan munkar? sudahkah kita berhenti untuk berbohong? sudahkah kita jujur terhadap diri sendiri dan orang lain? sudahkah kita berhenti berkata kotor? sudahkah kita berhenti menyakiti hati saudara kita? sudahkah kita berhenti melakukan hal yang haram? sudahkah kita..? sudahkah kita..? sudahkah kita..? maka dengan ibadah seharusnya akan memantulakan sebuah cahaya yang indah berupa akhlaq yang mulia pada yang melaksanakkanya dengan penuh keimanan, akan muncul banyak pertanyaan yang mengintrospeksi dalam benak yang melaksanakannya jika ia dilaksanakan penuh keimanan, akantetapi jika ia melaksanakan suatu ibadah namun tak penuh keimanan, ia akan berbuat maksiat walaupun ia beribadah, ia hanya akan sampai di derajat muslim tanpa menyentuh derajat mukmin terlebih muhsin. (at Al Madinah Al Munawwarah, Al Madinah, Saudi Arabia)
1 note
·
View note
Photo
فرق كبير بين أن تري الرأي، و أن تعتقده، و إذا رأيت الرأي فقد أدخلته فى دائرة معلوماتك، و إذا اعتقدته جرى فى دمك، و سرى فى مخّ عظامك، و تغلغل فى أعماق قلبك . . أحمد أمين (at Hejaz Railway Museum)
0 notes
Photo
Al Farazdaq (w. 110 H), Ia salah seorang dari penyair besar pada masa bani umayyah yg bernama lengkap Hammam bin Ghalib Al Tsaqafy, lahir di daerah yg sekarang disebut dg Al Jahrah di timur kota Kuwait dari keluarga yg dianggap mulia di bani tamim. Dijuluki "Al Farazdaq" karena buruk rupanya. Selain buruk rupa, awal masa hidupnya ia juga berprilaku buruk, banyak menikah akan tetapi tak tersisa satupun dari istrinya krn ia ceraikan. Namun di akhir hayatnya diriwayatkan bahwasanya ia telah bertaubat. Dari masa kecilnya, Ia hidup di lingkungan arab badui. Kemudian pada umur 15 tahun ia sudah nampak piawai dalam bersyair lalu dibawalah oleh ayahnya kepada Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu untuk menyenandungkan syairnya di depan beliau yg kemudian atas nasihat beliaulah Al Farazdaq menjadi penghafal Al Qur'an. Farazdaq pada masa awalnya termasuk yg mengagunggkan ahlul bait dan meyakini hak kekuasaan khilafah pada ahlul bait, akan tetapi disisi lain ia juga banyak memuji bani umayyah. Karakteristik puisinya yang menonjol lebih banyak pada membanggakan kemuliaan nasab keluarganya dan kekayaanya. Adapun di genre-genre lain ia tak bisa dikatakan unggul dari kawan seterunya, Jarir. Namun karena kefasihan bahasanya & kekuatan gaya bahasanya yang dianggap tak seorangpun dapat menandinginya, beberapa pakar bahasa mengatakan bahwa "Kalau tidak bait-bait puisi Al Farazdaq, maka hilanglah sepertiga bahasa arab". Ya, syair atau puisi bahasa arab yang disenandungkan para penyair zaman dahulu, sebagaimana Al Qur'an dan Al Hadith, ia digunakan sebagai bahan rujukan kefasihan bahasa arab sekaligus pelindung kemurniannya dari kerusakannya di zaman sekarang. (at Islamic University of Madinah)
1 note
·
View note
Photo
"ana shohibuka - aku temanmu/sahabatmu - aku pemilikmu" "shohib" selain berarti sahabat/teman juga berarti pemilik. pada hakikatnya teman/sahabat adalah saling memiliki satu sama lain. mencintai sahabat/temannya sebagai mana mencintai dirinya atau yang dimilikinya. ya..!! ini lah aku, shohibmu, temanmu, sahabatmu, pemilikmu :) salam hangat madinah, 18 april 2016 #arabicgrammar #syntaxerror #kardeşlik #friendship #arkadaşlık #amity #birlikte #cairo #medina #egypt #ksa #indonesia #latepost #everydayegypt #everydayistanbul #everydayksa #everydayindonesia #everydaycairo #storyofegypt #storyofcairo (at Muqattam City, Al Qahirah, Egypt)
#arabicgrammar#arkadaşlık#everydayksa#everydayistanbul#egypt#birlikte#syntaxerror#amity#medina#storyofcairo#everydaycairo#ksa#everydayegypt#cairo#storyofegypt#everydayindonesia#kardeşlik#friendship#latepost#indonesia
0 notes
Quote
Terkadang, kita memerlukan kuburan di dalam ruh kita untuk mengubur sesuatu yg mati di dalamnya.
2 notes
·
View notes
Quote
Masak ya sampai lulus kerjaannya kalo enggak fban ya igan kalo enggak twitteran atau whatsappan????
0 notes
Quote
Menabung Rindu Ku tabung rinduku dan kan ku buka di saat yang tepat. Jika sudah terkumpul banyak nanti lalu ku berikan kepada orang yang benar-benar ku cintai. Betapa bahagianya dia suatu saat nanti.
2 notes
·
View notes
Quote
Layaknya barang atau perabot baru yang baru kita beli dan kita masukkan ke rumah, maklumat baru dari dosen atau guru di kelas perlu juga kita tata rapi dan taruh di tempat yang cocok supaya enak dilihat dan dapat berfungsi dengan baik. Dengan apa menatanya? Kembali membaca dan mempelajari lepas belajar di kelas.
0 notes
Quote
Banyak hal yang kita temui di keseharian kita yang mana bagi kita mungkin sebagai hal yang biasa saja namun bagi orang lain hal itu adalah sesuatu yang besar dan luar biasa. Bersyukurlah bersyukurlah lalu bersyukurlah.
0 notes
Quote
Terkadang sebuah pekerjaan menjadikan hati kita menjadi sempit. Mungkin disebabkan oleh lelah atau banyaknya tanggung jawab yang dipikul atau tekanan dari atasan. Pahamilah jika kau temukan seseorang menjadi sempit hatinya ketika bekerja. Selalu ingat bahwa kau belum tentu sebaik dia jika kau yang memikul tanggung jawab itu.
0 notes
Quote
Proses belajar itu unik. Terkadang ketika seorang guru mengajarkan terhadap kita sebuah ilmu baru kita tak langsung memahaminya seketika itu juga. Terkadang pemahaman itu datang dengan sendirinya justru ketika kita kembali mereview sendiri setelah guru menerangkannya. Maka dari itu dalam belajar itu harus sabar; Tak cukup hanya sekali saja walaupun hal ini mungkin saja terjadi di sebagian orang yang memiliki kemampuan lebih. Selamat Belajar!!!
0 notes
Photo
Tak perlu iri ataupun dengki dengan apa yang orang lain dapatkan, sesungguhnya kita tak tahu apa yang Tuhan ambil darinya sebelum ia mendapatkannya; Bersyukurlah dengan keadaan diri masing-masing karena sesungguhnya apa yang kita dapat sekarang adalah versi yang paling kompatibel bagi diri kita 🙃 (at A Fairmont Makkah Clock Royal Tower)
0 notes