Narasi kebaikan dalam kata dan perbuatan memupuk qalbussalim, 'aqlussalim dan jismussalim.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Bangsat
Oleh Indra Adil
Eksponen PKM IPB 77/78
Prolog
Kalau kita terjemahkan kata Bangsat ke dalam bahasa Inggris, yang kita temukan adalah kata "bastard" yang maksudnya adalah kata umpatan yang sangat kasar dalam bahasa Inggris. Di dalam bahasa Indonesia, kata Bangsat hanya ada untuk 2 arti, pertama adalah Ungkapan Buruk yang Sangat Kasar seperti halnya Bastard di atas dan nama Binatang Kecil Penghisap Darah berwarna coklat kemerahan agak metalik dan bila dipites atau dipencet sampai pipih (mati), maka berbau Busuk Menyengat yang sangat tidak enak. Entah mana yang duluan memiliki nama tersebut, belum ada catatan sejarahnya.
Nama Lain Binatang Kecil Tersebut.
Di dalam bahasa Indonesia, nama Binatang Kecil Penghisap Darah tersebut disebut Kepinding sedangkan Urang Sunda menyebutnya Tumbila. Di Abad dan Milenium yang lalu, di tahun-tahun 1950-1960-an, Pasukan Coklat ini sangat ditakuti Masyarakat. Mereka bisa berada di Kasur-kasur Tempat Tidur kita, Menggigit dan Menghisap Darah Kita di saat-saat kita tidur di atas kasur tersebut. Mereka bersembunyi di balik Kasur atau di Lekukan Jahitan Kasur yang biasa terbentuk bak Lubang-lubang Kecil di Seluruh Permukaan Kasur. Mereka juga berada di Kursi-kursi Kita yang saat itu umumnya terbuat dari Kayu atau Rotan. Atau di Dipan-dipan untuk kita berleha-leha beristirahat saat waktu kita luang untuk bersantai. Di Kursi-kursi Rotan mereka sangat suka karena banyak Selipan-selipan tempat mereka Sembunyi. Habitatnya memang Lubang-lubang Kecil, Celah-celah di antara Papan, Kasur, Rotan ataupun Besi-besi Penyangga Tempat Tidur.
Begitu populernya Tumbila ini di jaman Orla, sampai-sampai Urang Sunda membuatkan sebuah Lagu Jenaka berjudul "Tumbila di Adu Boksen" yang cukup populer bahkan dinyanyikan oleh Anak-anak Kecil di kampung-kampung dan desa di Jawa Barat. Di Jakarta sendiri, Kepinding atau Tumbila ini saat itu disebut dengan nama "Bangsat".
Asal Kata Bangsat
Ada polemik terbatas tentang asal kata Bangsat, apakah itu mulanya nama Asli Kepinding dalam bahasa Betawi ataukah itu Asli Umpatan bahasa Betawi yang kemudian diterakan kepada Kepinding. Tetapi kedua pihak yang berdebat tentang Asal Kata Bangsat ini sepakat bahwa dimulainya kepopuleran nama tersebut adalah diakibatkan saat-saat Kepinding Merajalela di Tempat-tempat Tidur, Dipan, Kursi dan lain-lain itu.
Kata Bangsat paling Sering disebut saat-saat seseorang baru saja digigit oleh Kepinding bersangkutan, terkaget dan spontan orang bersangkutan berteriak "Bangsat!" Nah..., dari situlah muncul Polemiknya. Apakah itu kata umpatan yang keluar karena kesal tiba-tiba digigit Kepinding itu, lalu menyebut nama Kepinding tersebut yang dalam bahasa Betawi disebut Bangsat atau memang karena terkejut terasa digigit (yg memang secara cepat langsung menimbulkan gatal) lalu meneriakkan kata umpatan Betawi "Bangsat!".
Polemiknya adalah bila orang yang bersangkutan menyebut nama binatang tersebut karena terkejut lalu marah terhadap binatang bersangkutan, berarti kata "Bangsat" berasal dari nama binatang itu. Tetapi apabila kata "Bangsat" itu disebut karena terkejut lalu marah dan mengumpat menggunakan kata umpatan itu, berarti "Bangsat" adalah kata umpatan yang karena sering disebut terhadap perbuatan menggigit yang dilakukan Binatang yang sama, maka Binatang Kecil tersebut lama-lama dipanggil/disebut dengan nama "Bangsat".
Pendapat pertama memang cukup beralasan, karena bila seseorang digigit Nyamuk dan merasa gatal secara tiba-tiba, tidak terdengar kata "Bangsat" keluar dari mulutnya. Paling-paling ia menepis bagian yang diperkirakan ada nyamuk sambil menggerutu atau berkata "Sialan nih Nyamuk". Umpatan Sialan berasal dari kata Sial yang artinya "Tidak Beruntung". Dengan demikian Pendapat Pertama yang menyatakan bahwa nama Binatang Kecil tersebut Bangsat, cukup beralasan karena setiap kali ada orang digigitnya, maka ia mengucapkan nama Binatang Kecil itu, yaitu "Bangsat".
Pendapat Kedua yang menyatakan bahwa Bangsat berasal dari umpatan dalam bahasa Betawi yang karena sering disebut atau diteriakkan saat digigit Kepinding, lama-kelamaan Kepindingnya dalam bahasa Betawi, disebut Bangsat. Hanya dalam Pendapat Kedua ini ada kelemahan, yaitu tidak diketahuinya asal kata Bangsat ini. Biasanya asal kata umpatan dalam bahasa daerah lainnya di Indonesia, mesti ada asal katanya. Misalnya umpatan Betawi "Sialan" berasal dari kata Sial, atau umpatan orang Minang "Kanciang" yang asal katanya Kencing, atau umpatan Jawa Timur (Surabaya) "Jancok", Maluku (Ambon) "Utina" atau "Utire'e", dan lain sebagainya yang biasanya asal katanya lebih kepada kata-kata Jorok dalam bahasa daerah bersangkutan. Sementara kata "Bangsat" tidak diketahui dari mana asal kata tersebut.
Kini Bangsat Menghilang
Entah kenapa, bila kita cari Binatang Kecil yang oleh orang Betawi disebut Bangsat itu saat ini, kita tak akan menemukannya lagi. Jadi orang-orang yang lahir di Milenium 2000 ini tak akan pernah melihat Binatang Kecil Penggigit yang menyebabkan gatal-gatal itu. Bahkan mengenalnya pun tidak. Karena bila kita mendengar kata Bangsat dari mulut seseorang saat ini, pasti hanya satu artinya, umpatan yang sangat kasar. Tak ada arti kata selain itu.
Mengapa bisa demikian? Bila kita coba mengingat-ingat sejak kapan Bangsat dalam pengertian Kepinding mulai menghilang, mungkin tepatnya adalah di dekade tahun 1970-an, saat-saat terjadi Revolusi penggantian perlengkapan Rumah Tangga dari Papan, Rotan, Kapuk (untuk Kasur Tradisional) dan Ijuk (untuk Kursi Empuk) ke bahan-bahan Plastik dan Karet. Sejak itu tak pernah terdengar lagi ada orang yang mengumpat dengan kata Bangsat bila duduk di Kursi atau Dipan. Karena memang tak terlihat lagi ada Kepinding atau Tumbila yang berkeliaran di Kursi-kursi atau Dipan-dipan atau Tempat Tidur di rumah-rumah. Bangsat atau Kepinding itu sudah sirna tanpa diketahui ke mana perginya.
Kesimpulan sementara yang bisa kita ambil adalah Binatang Kecil Pengganggu itu tidak menyukai Bau Plastik atau Karet yang menempel pada bahan-bahan dasar Perlengkapan Rumah Tangga tersebut. Sehingga Binatang Kecil itu tidak bisa hidup dalam Habitat Baru yang dipenuhi Bau Plastik dan Karet yang tidak mereka sukai.
Epilog
Ke mana para Bangsat itu Moksa tanpa diketahui domisilinya saat ini? Tampaknya para Bangsat itu kini telah Bertransformasi menjadi Pemimpin-pemimpin Bangsa baik di Kelompok Eksekutif, Legislatif maupun Yudikatif. Untuk mengusirnya atau menghilangkannya dari Percaturan Politik Negara tentunya kita harus Menciptakan Habitat Baru yang beraroma tidak disukai mereka yaitu Menciptakan Pemerintahan yang Bersih dan Transparan. Pemerintahan Beraroma Kejujuran, Keterbukaan dan Kebersamaan.
Depok, 1 Pebruari 2025.
0 notes
Text
Deduktif dan Induktif Penalaran dan Penelitian
Deduktif dan induktif adalah dua pola penalaran dan pendekatan dalam analisis data yang memiliki perbedaan utama dalam letak ide pokok dan pola pengembangannya:
Deduktif
Ide pokoknya berada di awal paragraf dan menyampaikan gagasan dari yang umum ke yang khusus. Pola penalarannya adalah penguraian ke dalam bukti, fakta, dan data empiris khusus dari sebuah kesimpulan umum.
Induktif
Ide pokoknya berada di akhir paragraf dan menyampaikan gagasan dari yang khusus ke yang umum. Pola penalarannya adalah pengambilan kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan bukti, data, dan fakta yang bersifat khusus.
Selain itu, deduktif dan induktif juga dapat merujuk pada:
Penalaran deduktif: Penalaran yang digunakan untuk mencapai kesimpulan logis yang benar.
Penelitian deduktif: Penelitian yang dimulai dengan sebuah teori atau hipotesis dan berusaha menguji validitasnya.
Penelitian induktif: Penelitian yang melibatkan pengumpulan dan analisis data untuk mengembangkan teori atau hipotesis.
Dalam penulisan, ada juga paragraf deduktif-induktif atau campuran, yang memiliki ide pokok di awal dan akhir paragraf.
0 notes
Text
Imam Al-Ghaali 10 Akhlak Tercela
A translation of al-Imam al-Ghazali book titled "Kitab al-Arbain fi Usul al-Din" chapter three talks about bad morals that Muslim should not behave. It verifies ten main bad morals i.e. (1)Sharhut tha'am, (2)Sharhul kalam, (3)al-Ghadlab, (4)al-Hasud, (5)al-Bakhil wa Hubbul mal, (6)al-Ra'unah wal Hubbul Jah, (7)Hubbud Dunya, (8)al-Kibr, (9)al-Ujub, and (10)al-Riya
0 notes
Text
*Seorang wanita muda dari Sepanyol menjelaskan maksud nama الله (Tuhan) dengan begitu indah setelah orang Arab sendiri gagal melakukannya!*
*Wanita muda ini, yang bernama Helen, kini sedang melanjutkan pengajian sarjana dalam bahasa Arab di Universiti Yarmouk, Jordan.*
*Pada suatu hari, dalam kelas tahun kedua, profesor Fakhry Kattaneh bertanya kepada para pelajarnya:*
*_Siapa di antara kalian yang bisa menjelaskan tentang nama الله dari sudut keajaiban dan keindahan linguistiknya?_*
*Tiada siapa yang mengangkat tangan kecuali Helen, seorang wanita Sepanyol Kristian yang fasih bertutur dalam bahasa Arab klasik.*
*Dia menjawab:*
"*Perkara paling indah yang pernah saya baca dalam bahasa Arab ialah nama الله. Cara nama ini disebut dalam bahasa manusia mempunyai melodi yang unik, kerana bunyinya berasal dari bahagian belakang tekak, bukan dari bibir.*
*Nama ini tidak memerlukan pergerakan bibir untuk diucapkan, karena hurufnya tiada titik. Sekarang, coba sebutkan nama الله dan perhatikan bagaimana kamu melakukannya!*
*Huruf-hurufnya diucapkan dari belakang tekak tanpa melibatkan pergerakan bibir. Ini bermaksud, jika seseorang ingin mengingati nama الله, orang sekeliling mungkin tidak menyadarinya."*
Helen meneruskan:
*Satu lagi keajaiban nama ini ialah, walaupun beberapa hurufnya dibuang, maksudnya tetap sama.*
*Nama الله biasanya disebut dengan bunyi vokal akhir ‘u’.*
*Jika huruf pertama (alif) dibuang, ia menjadi 'Lillah' (milik الله), seperti yang disebut dalam ayat:*
*Hanya milik الله nama-nama yang indah, maka berdoalah kepada-Nya dengan nama-nama itu.*
*Jika huruf alif dan lam pertama dibuang, ia tinggal 'Lahu' (milik-Nya), seperti disebut dalam* ayat:
*Milik-Nya segala yang ada di langit dan di bumi.*
*Jika alif dan kedua-dua lam dibuang, hanya tinggal 'Hu' (Dia), yang masih merujuk kepada الله, seperti disebut:*
*Dia-lah yang tiada Tuhan selain Dia.*
*Jika hanya lam pertama dibuang, ia menjadi 'Ilah' (Tuhan), seperti disebut:*
*الله, tiada Tuhan selain Dia.*
Helen menambah:
*Nama الله telah dikaji secara mendalam oleh para ulama. Kalimah tauhid 'La ilaha illa الله (Tiada Tuhan selain الله) terdiri daripada tiga huruf: alif, lam, dan ha. Huruf-huruf ini ringan untuk disebut dan tidak memerlukan pergerakan bibir.*
Dia menjelaskan:
*Tahukah kenapa? Supaya ia mudah diucapkan oleh orang yang sedang sekarat tanpa perlu menggerakkan bibir atau gigi.*
*Hari ini, Helen dikenali sebagai ‘Abida’ (wanita yang beribadah).*
"*Kita sebagai orang Arab berbangga menjadi Muslim, tetapi kita gagal menjelaskan nama itu. Tahniah kepada dia karena memeluk Islam."*
"Kenapa kita diamkan pesan yang bicara tentang agama, tetapi terus menyebarkan pesan-pesan biasa? Rosululloh SAW bersabda:
"Sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat."
*"Mungkin dengan menyampaikan pesan ini kepada orang lain, kamu menyampaikan satu ayat yang akan menjadi syafaat untukmu."*
Akhir sekali:
*"Tiada Tuhan selain الله, Muhammad adalah Rasulullaah."*
*Sebarkanlah, dan semoga jari-jemarimu menjadi saksi kebaikan untukmu pada Hari Akhirat kelak, InSya-Allaah.*
0 notes
Text
Khutbah Jumat: Pesan untuk Para Pemimpin Terpilih pada Pilkada
Muhammad Faizin
21 November 2024 | 06:00 WIB
Khutbah I
الْحَمْدُ ِللهِ، اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ�� سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Menjadi keniscayaan bagi kita untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa yakni dengan menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh-Nya. Hanya dengan takwalah kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat dan mampu menjadi hamba Allah yang akan ditempatkan di posisi mulia sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 13:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.”
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Di antara mekanisme demokrasi yang digunakan di negara kita dalam memilih pemimpin, mulai dari Presiden, Gubernur, Bupati, dan juga Walikota adalah melalui pesta demokrasi pemilihan umum. Seluruh warga yang memenuhi kriteria berhak memilih siapa yang layak untuk dijadikan pemimpin. Siapa yang mendapatkan suara terbanyak dalam proses Pemilihan Umum (Pemilu) maupun Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) berhak untuk menjadi pemimpin masyarakat.
Menjadi pemimpin merupakan tugas yang berat karena semua itu harus dipertanggungjawabkan bukan saja kepada manusia, namun juga kepada Allah SWT. Rasulullah telah mengingatkan:
أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Artinya: “Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya.”
Oleh karena itu, melalui mimbar Jumat ini, mari kita serukan kepada para pemimpin yang terpilih pada Pilkada untuk benar-benar dapat bekerja dengan baik dengan beberapa pesan penting yang harus direnungkan bersama. Pertama, jadilah pemimpin yang benar-benar bekerja dengan tulus, mengayomi, dan menjadikan kemakmuran masyarakat sebagai orientasi kepemimpinan. Pemimpin yang baik adalah mereka yang menjadi pelindung dan pelayan bagi rakyatnya.
Dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 58 Allah berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًا ۢ بَصِيْرًا
Arinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Dalam ayat ini juga disampaikan pesan agar menjadi seorang yang adil. Pemimpin harus berlaku adil karena akan membawa kesejahteraan dan keberkahan bagi rakyatnya. Maka, makmurkan masyarakat dengan kebijakan yang berpihak pada keadilan dan kebaikan.
Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 8:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Pesan kedua kepada para pemimpin terpilih adalah utamakan kepentingan masyarakat, bukan kepentingan diri sendiri atau kelompok. Pelayanan yang tulus kepada masyarakat adalah tanda seorang pemimpin yang amanah. Hindarilah perilaku egois dan jadikan masyarakat sebagai prioritas utama. Seorang pemimpin harus mengedepankan maslahat rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan. Kaidah Fiqih menyebutkan:
تَصَرُّفُ الْأِمَاِم عَلَى الرَّاعِيَّةِ مَنُوْطٌ بِالْمَصْلَحَةِ
Artinya: "Tindakan seorang pemimpin terhadap rakyatnya harus didasarkan pada kemaslahatan (kepentingan umum)."
Ketiga, hindari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Korupsi adalah penghancur utama kepercayaan rakyat dan sumber kehancuran daerah dan negara. Seorang pemimpin harus menjaga diri dari tindakan-tindakan tercela ini dan membangun pemerintahan yang bersih serta transparan. Selain korupsi, kolusi atau sogok menyogok, dan juga nepotisme atau mementingkan keluarga untuk mendapatkan keuntungan saat menjabat, harus dihindari. Pemimpin harus dapat bekerja secara profesional dan menghindari praktik-praktik tersebut.
Rasulullah bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَو قَالَ: لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ
Artinya: "Dari Abdullah bin Amr, ia berkata bahwa Rasulullah saw melaknat orang yang melakukan penyuapan dan yang menerima suap." (HR Tirmidzi dan Abu Dawud).
Keempat, realisasikan janji-janji politik yang telah disampaikan sebelum terpilih. Janji adalah hutang. Pemimpin yang mengingkari janji berarti telah mengkhianati rakyatnya. Sebagai pemimpin, tepati janji-janji yang telah disampaikan kepada rakyat dan wujudkan visi serta misi yang telah dijanjikan. Jangan sampai apa yang telah disampaikan hanyalah hiasan bibir saja sehingga apa yang dikatakan adalah dusta, janji yang disampaikan diingkari, dan amanat yang diberikan dikhianati. Dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan:
آيَة الْمُنَافِق ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اُؤْتُمِنَ خَانَ
Artinya: “Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu (1) ketika berbicara ia dusta, (2) ketika berjanji ia mengingkari, dan (3) ketika ia diberi amanat ia berkhianat)."
Kelima, memimpinlah dengan nilai-nilai agama. Pemimpin yang baik adalah mereka yang menjadikan nilai-nilai agama sebagai pedoman. Dengan kepemimpinan yang berdasarkan nilai-nilai agama, kepemimpinan akan terarah dan melewati jalur-jalur yang sesuai dengan ketentuan syariat agama dan juga undang-undang. Dengan hal ini maka masyarakat akan mendapatkan keadilan, keamanan, dan keberkahan. Ada kata-kata bijak terkait hal ini yakni: Dengan seni hidup jadi indah, dengan ilmu hidup jadi mudah, dan dengan agama hidup jadi terarah.
Semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan dan perlindungan kepada para pemimpin yang telah terpilih melalui Pilkada. Semoga daerah kita bisa menjadi daerah yang makmur, aman, dan sentosa. Amin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ
أما بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْو��ى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰ لِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّار.ِعِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَر. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
H Muhammad Faizin, Sekretaris MUI Provinsi Lampung
0 notes
Text
0 notes
Text
GELAR LAKI-LAKI MINANG!! SEMOGA BERMANFAAT.. #shortinfo #shortvideo #min...
youtube
0 notes
Text
Terhindar Neraka (al-Hadist)
ONE DAY ONE HADITS Sabtu, 19 Oktober 2024 / 16 Rabiul Akir 1446
Empat Orang yang Tidak Tersentuh Api Neraka
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : " أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ يَحْرُمُ عَلَى النَّارِ أَوْ بِمَنْ تَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّارُ، عَلَى كُلِّ قَرِيبٍ، هَيِّنٍ، لَيِّنٍ ، سَهْلٍ"
( رواه الترمذي – وصححه الألياني في السلسلة الصحيحة)
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu anhu berkata, bersabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam : “Maukah kalian aku tunjukkan orang yang Haram baginya tersentuh api neraka? (” Para sahabat berkata, “Mau, wahai Rasulullah!” Beliau menjawab):
“Yang Haram tersentuh api neraka adalah orang yang Qariib, Hayyin, Layyin, Sahl.” (HR. At-Tirmidzi, dishahihkan Al-Albani didalam assilsilah ashahihah).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:
1️⃣- Hadits ini menerangkan bahwa ahlak yang baik menjadikan pemiliknya masuk surga dan diharamkan masuk neraka. Maka dikatakan seorang mempunyai ahlak yang baik bila keadaan seorang itu mempunyai diantaranya sifat qoribin, hayyin, layyin, dan sahl.
2️⃣- Diantara ahlak yang baik itu:
Qarib. Supel, akrab, ramah diajak bicara, menyenangkan. Tidak acuh tak acuh, cuek dan gampang berpaling. Bisasanya orang seperti ini juga murah senyum, wajahnya berseri-seri dan enak dipandang. 2- Hayyin. Yakni orang yang memiliki ketenangan dan keteduhan lahir maupun batin. Tanda-tanda orang ini yaitu, tidak labil dan tidak gampang marah, memiliki pertimbangan yang penuh saat dihadapkan pada masalah, jarang memaki, melaknat, dan tersulut berita yang sampai padanya.
Layyin. Yakni orang yang lembut dan kalem, baik dalam bertutur kata atau berbuat. Tidak kasar, tidak semaunya sendiri serta segalanya tertata rapi. Orang-orang seperti ini juga tidak suka melakukan pemaksaan pendapat.
Sahl. Orang yang baik hati memudahkan urusan orang lain, tidak mempersulit sesuatu. Selalu ada solusi bagi setiap permasalahan. Tidak suka berbelit-belit, tidak menyusahkan dan membuat orang lain menghindar.
3️⃣- Maka rasulullah bersabda “Yang Haram tersentuh api neraka adalah) orang yang Qorib, Hayyin, Layyin, Sahl.”
Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :
1️⃣- Sesungguhnya ahlak yang baik merupakan bentuk ibadah yang agung yang banyak di lalaikan sebagian manusia dan Allah memrentahkan dengannya dan mencintainya. Maksudnya, berkatalah kepada mereka dengan baik dan lemah lembut; termasuk dalam hal ini amar ma'ruf dan nahi munkar dengan cara yang makruf. Sebagaimana Hasan Al-Basri berkata sehubungan dengan ayat ini, bahwa perkataan yang baik ialah yang mengandung amar ma'ruf dan nahi munkar, serta mengandung kesabaran, pemaafan, dan pengampunan serta berkata baik kepada manusia; seperti yang telah dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, yaitu semua akhlak baik yang diridai oleh Allah Subhanahu wata'ala.
وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا البقرة 83
Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia. (Al-Baqarah: 83).
2️⃣- Bagaimana rasulullah akan berbuat keji atau mempunyai sifat yang keji?. Sedangkan beliau berahlak dengan Al qur'an.
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur. (Qs. Al-Qalam: 4)
3️⃣- Orang yang tidak akan tersentuh api neraka, orang yang mempunyai iman tauhid yang merupakan sumber dari ahlak yang baik. Yakni mereka adalah orang-orang yang memurnikan ibadah hanya kepada Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan mereka tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Mereka adalah orang-orang yang mendapat keamanan (orang yang tidak akan tersentuh api neraka) pada hari kiamat, dan merekalah orang-orang yang mendapat hidayah di dunia dan akhirat.
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الأمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan, dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Qs.Al-An'am: 82).
0 notes
Text
8 Ilmuwan yang Dikejutkan oleh Kebenaran Alquran
Ilham
Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paham filsafat itu baik, yang tak baik adalah menempatkannya di atas segalanya. Seorang filosof adalah dia yang mencari kebenaran, keutuhan, keharmonisan, dan kedamaian dengan caranya. Dengan kelurusannya mereka menemukan resonansi, angka-angka, etika dan estetika yang dengan sendirinya harmonis dengan sifat dan sikapnya. Dengan itu, lahirlah para ilmuwan mengagumkan.
Sponsored
Dalam perkembangannya hingga pada abad ke-19 dan 20, masih banyak ilmuwan Barat yang masih bersusah payah menolak kebenaran adanya tuhan dan agama; menolak risalah Alquran dan Injil. Para ilmuwan kenamaan dunia itu hanya hidup di atas nama ilmu pengetahuan yang mereka anggap serba ilmiah, dan dihasilkan dari sebuah penelitian massif.
Namun, secara tidak sengaja mereka menemukan keajaiban-keajaiban yang tersembunyi, sesuatu yang kemudian membuka mata hati mereka kepada tuhan, maka munculnya teori Big Bang pada 1929 yang membuka mata rantai antara sains dan ketuhanan. Tulisan ini akan mengulas bagaimana para ilmuwan Barat menemukan keajaiban agama, khususnya rasa takjub mereka terhadap Alquran dan Nabi Muhammad SAW.
"Alquran adalah kitab penuh dengan mukjizat, literatur bahasa arab terbaik dan sesuai dengan sains. Mungkin di masa depan zamannya berbeda lagi. Tidak seperti sekarang yang seakan kebenaran selalu diukur dengan sains dan teknologi. Tapi bagaimanapun kondisi masa depan, maka Alquran sebagai firman Tuhan akan membuktikan kebenaran dirinya," begitu kata cendekiawan Muslim, Dr Zakir Naik, ketika ditanya oleh Rahul, seorang Hindu dari India mengenai kitab agama mana yang paling ilmiah. (Transkripsi video dari Youtube oleh Baitul Maqdis, 2015).
Uangkapan Zakir Naik tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam Alquran. “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (Qs: Al-Hijr: 9).
https://republika.co.id/beritakoran/khazanah-koran/16/05/11/o6z79y361-8-ilmuwan-yang-dikejutkan-oleh-kebenaran-alquran
🌍 ALLAAH JUGA MEMERINTAHKAN KITA MENGENALI KEAGUNGANNYA MELALUI SALAH-SATU CIPTAANNYA: UNTA PADANG PASIR 🌿
Bismillaah.
🌍🌺 Allaah Subhaanahu Wa Ta'aala berfirman:
اَفَلَا يَنْظُرُوْنَ اِلَى الْاِ بِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ
Maka tidakkah mereka memperhatikan Unta, bagaimana (Unta) diciptakan?
(QS. Al-Ghasyiyah (88) Ayat 17) 🌿
Maa syaa Allaah!
Di antara beberapa keistimewaan Unta:
Seekor Unta dapat dengan tenang meminum air asin, air laut, bahkan air dari Laut Mati (yang berkadar garam sangat tinggi itu).
Manusia, tidak dapat melakukan ini.
Tekanan darah Unta tidak sampai naik karenanya.
Karena ginjalnya didesain Penciptanya, untuk mampu menyaring air, agar dapat diminum segar, mampu memisahkan air dari garam.
Manusia tak dapat melakukan ini.
Unta juga dapat dengan tenang memakan Duri tetumbuhan.
Lambung serta ususnya tidak lantas menjadi rusak karenanya.
Karena air liurnya bersifat seperti Asam yang melarutkan duri, dan Unta pun lalu mampu memakannya, seperti memakan roti dan adonan tepung saja.
Oleh karena itu, penduduk gurun pasir jazirah luas Arabia, jika ada duri yang mengenantangan atau kaki mereka, mereka mengoleskan air liur Unta ke atasnya. Maka duri itu hancur, larut.
Manusia tak dapat melakukan ini.
Unta juga mempunyai dua kelopak mata.
Yang satu, transparan.
Dan yang satu lagi, terbuat dari daging.
Sehingga seekor Unta dapat berjalan dengan tenang melawan debu badai pasir gurun, matanya tidak terluka. Karena Unta, saat itu, hanya menutup kelopak matanya yang transparan itu.
Manusia jelas tak mampu melakukan ini.
Seekor Unta juga dapat mengubah suhu tubuhnya.
Unta diberi kemampuan Penciptanya, untuk menaikkan suhunya jika berada di daerah bersalju.
Dan Unta menurunkan suhu tubuhnya, di daerah gurun pasir yang sangat panas.
Manusia jelas sungguh tak mampu melakukan ini.
Maa syaa Allaah!
🌍🌺 Allaah Subhaanahu Wa Ta'aala berfirman:
اَفَلَا يَنْظُرُوْنَ اِلَى الْاِ بِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ
Maka tidakkah mereka memerhatikan Unta, bagaimana (Unta) diciptakan?
(QS. Al-Ghasyiyah 88: Ayat 17) 🌿
Nah, apakah Anda mampu menciptakan Unta?
Menciptakan diri Anda sendiri?
Maa syaa Allaah. Tentu tidak, ya?
Masih mengingkari Allaah?
Na'uudzubillaahi min dzaliik, jika Anda demikian.
🌍🌺🌿
Bacalah juga:
🌍🌺🌿AL QUR'AAN BUKAN BUATAN MANUSIA DAN SANGAT SESUAI DENGAN SAINS YANG BAHKAN BUKTINYA BARU DITEMUKAN 1300 TAHUNAN SETELAH AL QUR'AAN DIFIRMANKAN TUHAN DENGAN STRUKTUR DAN KUALITAS KEINDAHAN HURUF, KATA, KALIMAT, BAHASA, GAYA BAHASA SANGAT TINGGI 🌿
https://m.republika.co.id/berita/o6z79y361/8-ilmuwan-yang-dikejutkan-oleh-kebenaran-alquran
https://kemenag.go.id/read/al-quran-dan-ilmu-pengetahuan-v39zy-v39zy-v39zy-v39zy
https://babel.antaranews.com/berita/55888/kesesuaian-antara-quran-dan-sains-modern
https://hidayatullah.com/spesial/rahasia-quran-sunnah/read/2015/09/05/77482/bukti-sains-dalam-al-quran-1.html
https://pku.unida.gontor.ac.id/korelasi-antara-linguistik-al-quran-dan-sains-sebagai-bukti-kebenaran-kisah-dalam-al-quran/
Tambahan:
🌎🌸 Dulu ada yang mengklaim bahwa Muhammad (shollallohu 'alaihi wa sallam) bukan nabi, karena tak bermu'jizat.
Padahal:
Ada PULUHAN - RATUSAN MU'JIZAT ROSULULLOH SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM.
Simak di:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mukjizat_Muhammad
🌺 Dan Allaah (Tuhan Yang Maha Esa) Subhaanahu Wa Ta'aala (Yang Maha Suci Dan Maha Tinggi) berfirman:
قُوْلُوْۤا اٰمَنَّا بِا للّٰهِ وَمَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَمَاۤ اُنْزِلَ اِلٰۤى اِبْرٰهٖمَ وَاِ سْمٰعِيْلَ وَاِ سْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَ الْاَ سْبَا طِ وَمَاۤ اُوْتِيَ مُوْسٰى وَعِيْسٰى وَمَاۤ اُوْتِيَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْهُمْ ۖ وَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah:
"Kami berimaan kepada Allaah, dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan 'Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami berserah diri kepada-Nya."
(QS. Al-Baqarah (2) Ayat 136) 🌿
🌸 مِائَةُ أَلْفٍ وَأَرْبَعَةٌ وَعِشْرُونَ أَلْفًا الرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيرًا
"Jumlah para nabi, 124.000 orang, 315 di antara mereka adalah rosul. Banyak sekali.”
(HR. Ahmad no. 22288 dan sanadnya dinilai shohiih oleh al-Albani dalam al–Misykah)🌿
Referensi:
https://konsultasisyariah.com/14320-jumlah-nabi-dan-rasul.html
- Catatan ATM (Abu Taqi Mayestino) -
🌍🌺🌿
0 notes
Text
Religion makes a Good Person. Religion does not make a God Person. (A Movie)
youtube
0 notes
Text
Ujian dan Musibah Tanda Allah Cinta
Muhammad Abduh Tuasikal, MSc Follow on X Send an email February 4, 20132 108,514 2 minutes read
Inilah yang patut dipahami setiap insan beriman. Bahwa cobaan kadang dapat meninggikan derajat seorang muslim di sisi Allah dan tanda bahwa Allah semakin cinta kepada hamba-Nya. Dan semakin tinggi kualitas imannya, semakin berat pula ujiannya. Namun ujian terberat ini akan dibalas dengan pahala yang besar pula. Sehingga kewajiban kita adalah bersabar. Sabar ini merupakan tanda keimanan dan kesempurnaan tauhidnya.
Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَفَّى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi (Dari Alias Hasan 7/7/2024)
0 notes