#apply visa ke inggris
Explore tagged Tumblr posts
Text
Jam terbang
Kemarin udah nulis ini di note hape tapi belum kesempetan buat mindahin ke keyboard beneran.
Jadi beberapa hari ini lagi susah banget kerja. Mau pake alasan Ramadan tapi kok ya jahat banget sama agama sendiri. Sebetulnya karena lagi tahap nulis aja sih. And I dread writing. Kenapa yah. Penyakit avoidantnya keluar lagi. Jadi, harusnya ini draft udah diberesin 2 minggu lalu tapi jujur 2-4 minggu ini gak kesentuh samsek. Alasannya sih ada aja: ya sibuk bikin visa lah, sibuk eksperimen lah. Tapi betulan begitu eksperimennya selesai, sebetulnya ya gaada alasan lagi buat gak menulis. Huft.
Anyway, yaudah itu masalah. Terus akhirnya anxiety dari being unproductive ini trickling down ke mana-mana, termasuk ke meeting kemarin sama collaborators yang di mana aku projecting BIG TIME. Mereka beneran gak ngomongin aku tapi ku takut banget diomongin kaya gitu??? Yaudah lah tapi kalau kata Mas Rangga mah mereka juga pasti projecting juga in some ways dari kata-kataku atau just from seeing me on screen. Kata Deva juga dengerin spv aja Non, collaborators mah gaada hubungannya sama PhD project u. Yaudah jadi ku akan brush it off for now.
Sekarang lagi di VHL. Ku dari kemarin akhirnya cari distraksi. Habis bantuin teman yang mau apply PhD ke Cambridge, ku nge-review research proposalnya dan senang banget, belajar super banyak. Dia ngerjain Education dan interestnya di intersection antara disability education dan family dan healthcare. Very fun.
Yang mau ku-highlight adalah akhirnya ku telponan kan sama teman ini setelah kukasih feedback, dia bilang “duh beda ya emang bahasanya kalau orang academic, pemikirannya juga terstruktur banget”. It was a huge compliment. Karena ku impostor banget sehari-hari di kampus. Jadi begitu doing something voluntary especially for my friends yang outside of academia jadi berasa WOW banget gitu skill menulis super standard ini…
Kemarin habis projecting itu juga ku ngepos story speaking in English karena saking syoknya (video aslinya 5 menit karena ku sekalian memproses apa yang terjadi dan perasaan apa yang kurasakan, tapi yang kupos di story insta cuma 1 menit kayanya). Terus ada yang komen “kak Bahasa inggrisnya bagus banget seperti native”. Padahal mah sebetulnya aksen gak penting-penting amat selama substansinya clear, tapi emang ku punya tendensi sangat mudah picking up accent dan tone jadi yasudah mau gimana lagi.
Nah dari 2 compliments ini ku jadi tersadar beberapa hal… kayanya ada trigger lain tapi lupa apa ya, di twitter gitu deh, awalnya mau ku-twit tapi pas baca lagi kok kaya terlalu provokatif dan might come across as sombong, jadinya gak ku-twit, tapi beneran udah lupa banget apa yang mau disampaikan waktu itu, baiklah, skip. OH INGET! Aku ngepos di story karena rame template “post when yall started dating” terus aku akhirnya ngepos foto-foto ku mulai belajar ke field lah ya 2009 ke Merapi, Sinabung, Jonggol, Tangkuban Perahu. Itu 15 tahun yang lalu. Terus ku mau bilang (ternyata di story, bukan di twitter) bahwa it took me 15 f-ing years to be this good at geology (yang masih super payah di standar barat terutama Oxford).
Ku tersadar bahwa untuk Bahasa Inggris-ku se…lumayan sekarang, skillset geology-ku juga, intinya bisa sejauh ini tu skillnya nggak kebangun overnight. Ada yang namanya JAM TERBANG. Ku bisa mikir dalam Bahasa Inggris ya karena selama 4 TAHUN TERAKHIR kerja pake Bahasa Inggris… Membuat otakku kesetting kaya gitu secara bahasa, struktur kalimat (saintifik), sampai cara berpikir runut di pekerjaan sehari-hari. Kalau minjem bahasa-nya orang neuroscience: ada brain plasticity, neuron pathway-nya yang sering dipake di situ. Makanya sangat wajar jadi lebih cepat buat aku nulis email dalam Bahasa inggris misalnya, versus orang yang sehari-harinya nulis email pake Bahasa Indonesia, atau parahnya lagi kalau dibandingkan sama orang yang nggak nulis email bahkan, cuma whatsappan untuk berkoordinasi sehari-hari (palmface). Dan ini bukan karena pinter, jenius, apalah, betul-betul sesederhana kalau atlet jago main badminton ya gara-gara setiap hari latihan aja. Sama persis kaya gitu.
Berlaku juga buat skill lain ya ini, nggak cuma bahasa aja. Ya ngajar, baca buku, berteman! (as in ngobrol sama orang lain, bisa kelihatan lah mana yang emang terbiasa ketemu berbagai macam orang dan yang nggak), memasak, bersih-bersih, CRITICAL THINKING, menghitung, análisis data, mengelola uang, menyetir, berenang, lari, dan banyak hal lain. Intinya, nggak ada orang pertama kali melakukan sesuatu langsung bisa/bagus. Kalaupun ada, biasanya karena skillset yang dibutuhkan untuk melakukan sesuatu ini ternyata sama/mirip dengan skill yang udah dipunyai sebelumnya. Misal: ada teman yang bilang belum pernah main badminton, tapi dia main tenis, akan ada posibiltas pas si teman ini pertama kali main badminton dia ga mengalami masalah yang berarti, atau bisa langsung jago malah.
Nanti ujungnya ini turun ke kalau ada orang yang memberi compliment tapi kaya gini: “ah Noni mah pinter, makanya gampang buat dia ngerjain X”. Jujur ku berterima kasih sekali kalau didoain yang bagus-bagus kaya gini, ku amin-in aja. Tapi di dalam hati juga sebetulnya ada slight (very slight) (SANGAT TIPIS) kekesalan kaya: “hah tahu apa sih dia betapa kerasnya ku bekerja untuk bisa sampai di level yang dibilang ‘pintar’ itu”. Walaupun maksud si orang ini juga bukan mendiskreditkan usaha/effortku ya, tapi tetap aja, ada sedikit implikasi seolah-olah aku lahir dengan kepinteran itu gitu. Padahal dia nggak tahu aja, BROHHH IT TOOK ME 15 YEARS supaya bisa mikir kaya gini?
Aku termasuk orang yang percaya NURTURE dibandingkan NATURE. Mungkin emang ada ya orang yang naturally talented/gifted, tapi mereka persentasenya kecil banget lah kalau dilihat di distribusi normal. Nah, buat orang-orang biasa-biasa aja kaya kita gini, ya yang akan bekerja adalah nurture. (Sumpah semoga ini aku ga come across as nyebelin kaya orang-orang berprivilege itu. Ini aku gak bilang “supaya bisa seperti aku, kalian harus berusaha keras!!!” gitu nggak ya sama sekali). Cuma ya itu, akan kelihatan sekali di interview misalnya, orang yang memang pernah ngerjain sesuatu lama, dengan pengalamannya (they will exude this certain energy and confidence), versus yang faking.
Terus kemudian pertanyaanya “yah kak tapi aku memang ga pernah dapet opportunity/ keekspos dengan pengalaman yang akhirnya bisa bikin jam terbang aku tinggi”. NAH ini dia sebetulnya masalah yang terjadi dengan perempuan (mulai masuk ke agenda feminis lol). Tapi iya, ku pernah terlibat diskusi dengan teman dia bilang “Tapi emang loh Non jarang banget ada pemimpin cewe yang OK banget leadershipnya. So far, kayanya best leader tu masih cowok sih, makanya ke depan pun akan kaya gitu terus trendnya kata gw.” Di sini lah argumenku masuk: “tau gak kenapa cewek shitty banget at leadership? Karena gak pernah latihan. Jam terbangnya dikit dibandingkan cowok. Pas mereka kecil, di sekolah, di uni, ga pernah dapet kesempatan buat leading, akhirnya kesempatan belajarnya jadi lebih kecil dibandingkan cowok.” Di sini pentingnya ngasih KESEMPATAN BELAJAR yang sama buat semua orang.
Jadinya apakah kalau jam terbang kita belum tinggi, kita bakal susah buat dapetin pekerjaan/sekolah lanjut/posisi? Ini nanti jadi kaya meme “dicari pekerja x minimal umur 20 tahun dengan pengalaman kerja 25 tahun”… Ini juga masuk ke debat yang kemarin sempat rame orang mau apply PhD di US udah punya publikasi pas master, padahal tujuan PhD itu ngerjain riset, kalau lu udah udah punya publikasi mah ya berarti lu dah tahu dong riset itu ngapain dan gimana, terus buat apa ambil PhD ??/
Pada akhirnya ya memang akan bergantung sekali dengan policy dari company atau lab atau deptnya. Apakah mau ambil orang-orang yang jam terbang rendah, tapi POTENSIAL tinggi? Biasanya ini dilihat dari motivasi. Atau kalau misalkan professional hire atau companies yang gak punya uang buat nge-train pekerjanya, biasanya ya mereka akan pilih orang dengan jam terbang tinggi. Mudah soalnya bagi mereka, ga perlu investasi lagi untuk upgrade skill karyawannya.
Jujur ini panjang dan bacot, tapi intinya gitu lah ya. Semoga ke depannya kalau kita ngelihat orang yang jago banget dalam suatu skill, kita bisa appreciate more their efforts and their long hours yang gak keliatan. Bisa aja orang itu udah belajar skill itu 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun. Bisa juga ada trauma yang sebetulnya terjadi dari belajar skill itu. Intinya kalau nggak tahu, yaudah puji aja tanpa undermining them.
Sekian. Mari pulang mencari takjil.
VHL, 16:22
21/03/2024
5 notes
·
View notes
Text
The End of IAP
This week was soooooo intense ya menurut gue karena ada tugas paper kelompok dan harus mikir bgt because we’re not into the topic. About digital transformation in health sector gitu, while the tech-guy nya adalah orang Palau yg juga meraba2 konteks Indonesia jadilah kita org Indo hrs bekerja lebih keras untuk menjelaskan konteks kepada mereka.
IAP AAS itu buat semua awardee AAS mulai dari Asia, pacific, afrika bahkan ada yg dr Palestina :”) jadi udh berasa bgt multicultural-nya aak so seru yet so susah cuyy. Bahas digital transformation aja udh susah apalagi pake bahasa inggris 😭😭wkwkwk lol super lol.
What else? Hmm alhamdulillah Hannah udh dpt child care dan besok akan orientasi. Aku menyadari semenjak keterima AAS bahwa saat kita dlm kondisi “UDAH KETERIMA” ternyata prosesnya masih panjaaaangggg bgt.
Ya kaya AAS pas udh keterima, harus bikin surat pernyataan menerima beasiswa, siapin translate dokumen, harus persiapan keberangkatan ke Bali, ada tugasnya, ada proyek akhirnya, sambil milih kampus, ada DFAT contract, ada medical check up, ada apply visa, yaa so on and so forth laahh. Sama child care juga gitu, gue kira abs ngirim aplikasi udh aja gitu eh ternyata enggak wkwk masih panjang, banyak dokumen bahkan sampe harus download app tertentu untuk sign in dan sign out saat ngedrop dan ngejemput anak lol.
Udh gitu aja hmm apalagi? Ah iya sudah sebulan kami disini, mode kehidupan masih survival mode karena kami akhirnya baru settled down di permanent accomodation dan mas mogi juga blm dpt kerja jd bnr2 msh bergantung pd stiepend aja tanpa pemasukkan lain.
SEMOGA ALLAH MUDAHKAN SUAMI MENDAPATKAN PEKERJAAN YG DIA ENJOY NAMUN JUGA DPT MENINGKATKAN KAPASITAS BELIAU DAN JUGA DPT MENJADI ILMU/SESUATU SAAT KEMBALI KE JKT AAAMINNN 😭😭😭 semoga gak blue collar tp bs white collar aaminn😭
0 notes
Text
For American, European and Indonesian Citizens - United States American ESTA Visa Service Online - USA Electronic Visa Application Online - Pusat imigrasi aplikasi visa AS.
Orang mana yang harus mengajukan USA Visa Online. Jika Anda adalah warga negara dari negara yang memiliki perjanjian dengan AS untuk Program Pengabaian Visa, dan Anda juga TIDAK memiliki Visa Kunjungan ke AS, maka Anda memenuhi syarat. Perjalanan Anda kurang dari tiga bulan. Niat Anda mengunjungi Amerika adalah untuk urusan bisnis atau rekreasi. Anda perlu mengajukan permohonan otorisasi baru atau Visa AS untuk satu individu atau sekelompok orang. Dokumentasi APA yang diperlukan untuk mengajukan Visa USA Online. Paspor yang sah dari Program Pelepasan Visa. Negara Anda harus ada dalam Daftar Negara Pembebasan Visa, Anda memerlukan alamat email yang sah untuk mendapatkan Visa AS Online. Titik kontak darurat pengunjung ponsel pintar dan email. Saat Anda melengkapi dan memasang formulir serta membayar biaya pemrosesan, Anda akan mendapatkan nomor aplikasi ESTA yang dapat dilacak secara online untuk Aplikasi Visa AS. Setiap Visa AS perorangan yang diizinkan berlaku selama 2 tahun dan memungkinkan beberapa kunjungan ke AMERIKA SERIKAT. Jika masa berlaku paspor Anda habis dalam waktu kurang dari dua tahun, maka Visa Online AS Anda hanya akan berlaku sampai tanggal habis masa berlaku paspor tersebut. Banyak negara yang mengizinkan USA Visa Online, beberapa di antaranya antara lain, Israel, Portugal, Jerman, Latvia, Belanda, Yunani, Liechtenstein, Swedia, Andorra, Finlandia, Prancis, Irlandia, Brunei, Kroasia, Swiss, Italia, Estonia, Australia, Korea , Selatan, Jepang, Islandia, Spanyol, Belgia, Lituania, Norwegia, Hongaria, Slovakia, Denmark, Luksemburg, Taiwan, Slovenia, Austria, Polandia, Inggris Raya, San Marino, Selandia Baru, Singapura, Chili, Monako, Republik Ceko, Malta . Jika tujuan perjalanan adalah Pariwisata atau Bisnis maka Which person should apply for USA Visa Online. If You are a citizen of a country which has a pact with USA for Waiver of Visa Program, and you also DO NOT have any Visits Visa to USA then you are eligible. Your journey is for less than three months. Your intention to visit America is for business or recreation. You need to apply for a new authorization or USA Visa for one individual or a group of person. WHAT documentation is needed to apply USA Visa Online A Valid passport(s) from a Visa Waiver Program. Your country should be in the List of Visa Waiver Countries, you need a legitimate e mail address to get US Visa Online. Visitor emergency point of contact smartphone and email. When you complete and put up the form and pay the processing charge, you will get an ESTA application number that can be tracked online for US Visa Application. Each permitted individual US Visa Only is for 2 years validity and allows multiple visits to the UNITED STATES OF AMERICA. If your passport expires in less than two years then your USA Visa Online will be valid only till the passport expiration date. Many countries are allowed USA Visa Online, some of them include, Israel, Portugal, Germany, Latvia, Netherlands, Greece, Liechtenstein, Sweden, Andorra, Finland, France, Ireland, Brunei, Croatia, Switzerland, Italy, Estonia, Australia, Korea, South, Japan, Iceland, Spain, Belgium, Lithuania, Norway, Hungary, Slovakia, Denmark, Luxembourg, Taiwan, Slovenia, Austria, Poland, United Kingdom, San Marino, New Zealand, Singapore, Chile, Monaco, Czech Republic, Malta. If the purpose of the trip is Tourism or Business then.
Address : Jl. Makrik Raya, Gg. H. Ajied II No.119A, RT.007/RW.004, Kec. Rawalumbu, Bekasi Kota, Jawa Barat 17116, Indonesia
Phone : +62 858-1418-1138
Email : [email protected]
Website : https://www.evisa-us.org/id/visa/
Business Hours : 24/7/365
Owner / Official Contact Name :James Charleton Gibsons.
0 notes
Text
VIETNAMESE Official Urgent Electronic Visa
Online Vietnam Visa - Visa Elektronik Vietnam Online yang Cepat dan Cepat, Visa Turis dan Bisnis Resmi Pemerintah Vietnam
Address : .2, Kuningan, Kuningan Tim., Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940, Indonesia
Phone : +62 21 5206518
Email : [email protected]
Website : https://www.vietnam-e-visa.org/id/visa/
Business Hours : 24/7/365
Owner / Official Contact Name :Ria Holden Vanessa
Description :Pemerintah Vietnam telah memperkenalkan metode paling sederhana, tercepat dan mudah untuk mengajukan Visa Vietnam Online di situs web ini. Anda sekarang dapat mengisi Formulir Aplikasi Visa Vietnam Online dari kemewahan rumah Anda tanpa mengunjungi Kedutaan Besar Vietnam. Isi formulir dalam beberapa menit, unggah foto wajah dan halaman paspor Anda dan lakukan pembayaran online. Setelah beberapa hari Anda akan menerima eVisa vietnamse melalui email. Anda dapat langsung mengunjungi bandara atau pelabuhan tanpa harus pergi ke Kedutaan Besar Vietnam. Juga, ada stempel fisik atau kertas yang diperlukan di paspor Anda. Proses elektronik yang juga dikenal sebagai eVisa atau Visa Elektronik untuk Vietnam ini tersedia di 80 negara. Jika Anda berasal dari salah satu negara yang beruntung ini, Anda dapat melewati antrian untuk mengajukan Portal Online untuk Visa Vietnam. Anda dapat mengambil foto dari ponsel Anda dan mengirimkan email kepada kami jika Anda tidak dapat mengunggah. Anda perlu membawa paspor asli ke bandara agar petugas imigrasi di bandara dapat mencap halaman paspor Anda untuk masuk ke Vietnam. Selain itu, paspor Anda harus masih berlaku selama 180 hari sejak tanggal Anda masuk ke Vietnam. Negara-negara berikut yang berhak mendapatkan Visa Online Vietnam alias eVisa Vietnam, Belgia, Belanda, India, Nauru, Portugal, Kroasia, Rusia, Spanyol, Kepulauan Solomon, Qatar, Jerman, Liechtenstein, Argentina, Polandia, Yunani, Australia, Brunei, Amerika Serikat , Denmark, Rumania, Brasil, Malta, Bulgaria, Finlandia, Islandia, Azerbaijan, Filipina, Saint Lucia, Irlandia, Meksiko, Peru, Slovakia, Venezuela, Norwegia, Georgia, Mongolia, Estonia, Slovenia, Lituania, Kolombia, Papua Nugini, Serbia, Kazakhstan, Uruguay, Uni Emirat Arab, Swedia, Korea, Armenia, Fiji, Montenegro, Swiss, Andorra, Kuba, Latvia, Kamboja, Monako, Kanada, Selandia Baru, Italia, Prancis, Luksemburg, Kepulauan Marshall, Vanuatu, Siprus, Makedonia, Hongaria, Republik Ceko, Jepang, San Marino, Bosnia dan Herzegovina, Moldova, Belarus, Inggris Raya, Panama, Austria, Montserrat, Mikronesia, Chili. Government of Vietnam has introduced the simplest, quickest and easy method to apply for Vietnam Visa Online on this website. You can now fill out the Vietnam Visa Online Application Form from the luxury of your home without visiting Vietnam Embassy. Fill the form in couple of minutes, upload your face photograph and passport page and make payment online. After a few days you will receive vietnamse eVisa by email. You can visit the airport or seaport straight away without going to vietnamse Embassy. Also, there is on physical or paper stamp required on your passport. This electronic process also known as eVisa or Electronic Visa for Vietnam is available to 80 countries. If you are from one of these lucky countries,
#Dapatkan visa turis vietnam#visa bisnis vietnam#visa vietnam online#aplikasi visa vietnam#evisa vietnam#vietnam evisa#visa vietnam mendesak#visa turis vietnam prioritas#visa vietnam jalur cepat#visa bisnis untuk vietnam#visa vietnam untuk warga negara korea
0 notes
Text
CARA MUDAH DAN MURAH MEMBUAT VISA UK SENDIRI
CARA MUDAH DAN MURAH MEMBUAT VISA UK SENDIRI
leonardo-slatter.com
Mengawali tahun 2019 – January lalu, saya baru ingat bahwa liburan ke LONDON tinggal 2 bulan lagi dan saya belum menyiapkan apapun kecuali bookingan tiket dan hotel yang sudah saya book saat summer 2018 lalu. A month later – di awal bulan February, saya putuskan untuk segera menyelesaikan semua hal yang diperlukan untuk membuat VISA UK sendiri, tanpa bantuan travel agent,…
View On WordPress
#10 Universitas Ekonomi dan Finance Terbaik di Inggris#25 tokoh paling sukses lulusan harvard business school#9 buku favorit bill gates#9 buku favorit steve jobs#a-level di inggris#alasan masuk universitas#and life sciences university of glasgow inggris#apply visa ke inggris#beasiswa donguk university#belajar bahasa inggris di curtin university#biaya masuk chonbuk national university#bpp university kampus top di UK#Cara Bikin Visa#cara masuk harvard#cara membuat referensi serta pelatihan bahasa Inggris untuk umum dan intensif. Peringkat Universitas ini berhasil menempati peringkat ke-38#cara membuat visa student#cerita lengkap beasiswa untuk para gamers dari robert morris university#chonbuk national university#Dampak Sosial Penelitian Universitas di Inggris Yang Jadi Sorotan di REF 2014#duke university#hankuk university#Hankuk University of Foreign Studies#Inggris#inggris jepang#Interview Visa#jurusan hukum di bpp university#kenalan yuk sama university of saskatchewan di kanada#kuliah bahasa inggris di curtin University#kuliah di bpp university yuk#kuliah di chonbuk national university
0 notes
Text
HELLO FROM 🇬🇧
Gak kerasa udah 48 hari aku dan keluarga kecilku hijrah ke kota Newcastle, UK. Sebuah penantian panjaaaang telah dilewati, termasuk juga banyak kebimbangan di dalamnya. Namun di hari-hari penantian yang diisi dengan negosiasi panjang antara suami dan pihak kampus tempatnya diterima bekerja, beliau juga berikhtiar mencari-cari kerja ke tempat (negara) lain. Meski di lubuk hati ku yang terdalam memang sangat menginginkan untuk kembali menginjakkan kaki di negeri Ratu Elizabeth dan merasakan tempaan kehidupan di sana. Tapi aku juga sadar bahwa keinginanku bisa jadi tidak sejalan dengan kehendakNya. Maka dari itu, dalam doaku di hari-hari penantian itu, narasiku seperti ini “ya Allah jika Inggris adalah negara yg menyimpan banyak hikmah dan mendatangkan banyak kebaikan untuk ku dan keluarga kecilku maka mampukan dan lancarkan segala urusan kami untuk tinggal di sana. Namun, jika negara dan kota tsb mendatangkan banyak mudhorot untuk kami dan malah menjauhkan kami dariMu, maka lepaskanlah segala penantian ini.” Iya sepanjang itu doanya. Karena tinggal di luar negeri bukan untuk keren-keren-an, buat apa jadi keren tapi malah “ditinggalin” Allah atau malah kita yg ninggalin Allaah? Huhuhu naudzubillah.. Apalagi sekarang aku sudah punya anak, tinggal jauh merantau tanpa saudara dan orang tua di negeri orang, membesarkan anak dan membersamai hari-harinya pastilah akan jauh lebih menantang. Makannya gak banyak yang tau di saat hari-hari penantian itu termasuk hari2 menunggu visa. Prinsipku selama visa belum di tangan, masih ada kemungkinan aku batal ke Inggris. Aku juga teringat sebuah nasihat kurang lebih seperti ini “simpanlah rencana-rencanamu karena tidak semua orang akan menyukainya” jadi orang-orang yang aku kasih tau sebelum visa di tangan hanya hitungan jari aja, bahkan orang yang tau dramanya gimana (jauh sebelum apply visa) hanya satu temanku aja haha. Selebihnya aku kasih tau ketika visa sudah ku dapat walau jadinya bikin aku kecapekan karna mesti marathon ketemuan sama teman-teman.
Terus, gimana rasanya tinggal di UK? (boleh baca2 highlight NCL di IG @halimahsyofarah ya hahaha) yang mau ku ceritain bukan itu tapi waktu lagi di pesawat tepatnya menjelang sampai. Kira-kira 30 menit lagi sebelum akhirnya tiba di Manchester, langit biru terang dan awan yang putih jernih seperti menyambutku. Lalu tak lama terlihat kota Manchester dari ketinggian, dalam hati aku masih tak percaya “MashaAllah.. ini beneran balik ke UK lagi? MashaAllah Alhamdulillaah..” wah deras air mataku sambil melantunkan doa-doa.
Kamu pernah gak sih mengalami suatu hal/mencapai sesuatu dan kamu emang berdoa akan hal itu tapi sebenarnya itu doa yang udah bertahun-tahun silam? atau sekedar lintasan pikiran yang dulu kamu harapkan terjadi suatu hari nanti? Dan sekarang beneran kejadian?! Nah gitu kira-kira rasanya.. maaf ya kalau lebay haha. Soalnya aku tau chance untukku ke luar negri terlebih UK untuk yang kedua kalinya tuh kecil. Pertama, kakakku sekeluarga udah pulang ke Indonesia dari 2019 karna kakakku udah lulus. Dan juga aku bisa ke sana waktu 2017 karna kebetulan uang beasiswa kakakku lagi turun sekaligus untuk setahun jadi sangat lebih dari cukup untuk menjadi “jaminan” buat aku dan ibu bapak datang saat itu. Malah sebelumnya sempat gak mau ikut karna harus skripsian, tapi qodarullaah dikasih izin sm Allah buat berangkat dlm rangka nemenin ibu bapak yang ga kebayang banget deh kalo berduaan aja tuh di bandara besar dg bahasa inggris yg juga gak bisa sama sekali, plus jadi tukang pijit eksklusif buat ibu selama di Nottingham waktu itu. Haha. Kedua, jujur aku merasa belum punya kabapilitas dan kapasitas untuk bisa dapat scholarship dan kuliah di UK. Masih jauh banget rasanya kalau mau ngejar itu meski sudah mulai IELTS preparation sambil kerja sebelum nikah. Ketiga, aku juga sebenarnya gak akan dibolehin sama ibu bapak ke luar negri untuk studi tanpa suami. Jadi intinya kalau belum menikah gak akan boleh tuh berkelana sendirian :”) eh Alhamdulillaah’ala kulli ha, berjodoh sama orang yang kerjaanya melanglang buana terus dari awal kuliah sampe kerja. Panjang ya cerita begini doang wkwk
Aku tau ini semua memang terlihat duniawi banget, makannya aku mohon sama Allah, “agar dengan hijrahnya aku ke sini bisa semakin mendekatkanku padaNya, meningkatkan imanku dan menjadi hambaNya yang bertaqwa” daaan juga bisa mendatangkan keberkahan ga cuma untukku tapi juga untuk keluarga di tanah air :”)
Cheers,
Halimah (yang udah kangen banget makan tempe!)
17/07/22
4 notes
·
View notes
Text
Naik Haji dari Inggris, Daftar dan Langsung Berangkat
Daftar Haji dari Inggris, Daftar dan langsung berangkat di tahun yang sama. Sedangkan daftar haji dari indonesia, waiting list hingga 20 tahun.
Bismillah hirrahman nirrahim. Izinkan saya menuntaskan nazar yang sudah lama belum terlaksana untuk membagi perjuangan dan keajaiban yang Allah berikan kepada saya yang sudah memudahkan langkah saya untuk berangkat haji melalui Inggris di tahun 2019 di usia muda.
Badai Hidup
2 minggu setelah saya lulus dari Sastra Inggris, Universitas Indonesia, saya menemani ibu saya tercinta ke dokter karena keluhan benjolan di payudara kirinya. Sebagai seorang anak perempuan dari 2 bersaudara dan baru saja lulus, hanya saya yang memiliki waktu luang. Saat itu, Ayah tugas di luar kota dan abang saya tengah bertarung dengan skripsinya.
Qadarullah, tahun 2015 dipenuhi dengan bolak-balik Rumah Sakit (RS) untuk mengurus operasi besar dan kemoterapi Ibu karena beliau divonis kanker payudara stadium 3 ganas. Di situ saya “ditegur” banyak oleh Allah, “disadarkan” dengan ujian terbesar dalam hidup saya. Hati saya hancur ketika menyaksikan beliau menangis terisak untuk pertama kalinya.Segala proses operasi dan kemoterapi berakhir di Desember 2015 selama kurang lebih 11 bulan.
Singkat cerita, setelah kemoterapi terakhir selesai, Ibu ingin sekali berangkat umroh, dan Alhamdulillah, Allah memudahkan langkah saya dan Ibu, untuk pertama kali menjadi tamu Allah ke tanah suci Mekah untuk ibadah umroh. Sungguh, kalau bukan karena panggilan-Nya, rahmat-Nya, mukjizat-Nya, Ibu dan saya tidak akan mungkin mendapat promo umroh mendadak di akhir tahun bertepatan dengan liburan sekolah karena tuntutan Ibu sebagai guru. Alhamdulillah, startup tempat saya bekerja juga memberikan izin untuk libur 10 hari menemani Ibu.
Pertemuan Pertama dengan Ka’Bah
Saya tidak akan bercerita banyak tentang pengalaman umroh saya, hanya saja, intinya, bertandang ke tanah suci bersama Ibu ketika umroh dan menjaga beliau yang masih recovery dari sakitnya (terutama karena beliau juga ada riwayat vertigo) menjadi sebuah perjalanan yang mengubah hidup saya, terutama mendorong niat saya untuk berhaji. Saya tidak membayangkan apa jadinya kalau saya tidak bersama Ibu saat umroh waktu itu. Ibu sangat memerlukan bantuan saya untuk menemaninya di seluruh rangkaian ibadah.
Pasca Umroh
Ibu masih harus check up rutin ke dokter selama 3 minggu sekali, kemudian berganti 3 bulan sekali, 6 bulan sekali hingga setahun sekali. Walau sudah beberapa bulan berlalu, rasanya masih terus rindu dengan tanah suci (sampai detik menulis ini juga masih rindu).
Suatu ketika, Ibu ingin sekali berangkat haji. Seingat saya, beliau sudah lama daftar dan membayar deposit haji di tahun 2009 silam dan diperkirakan berangkat tahun 2020. Karena urusan finansial dan “keterpanggilan”, Ibu hanya mendaftarkan dirinya sendiri 10 tahun lalu. Percakapan kala itu dengan saya setelah pulang dari umroh, Ibu bilang ingin berangkat haji dengan saya karena mengingat ibadah umroh yang lumayan memerlukan stamina. Rasanya agak sulit ketika membayangkan beliau melakukan ibadah haji sendiri tanpa saya yang mendampingi, begitu kata ibu.
Kerinduan saya kepada Ka’bah dan keinginan untuk menemani Ibu melaksanakan ibadah haji menjadi dorongan kuat untuk saya berhaji bersama dengan Ibu. Bagaimana Caranya? Kapan? Uang dari mana? Ibu yang daftar tahun 2009 aja perdiksi berangkatnya 2020. Apalagi kalau saya daftar di tahun 2016. Emang bisa? Lucunya, tidak ada keraguan di hati saya kala itu. Saya hanya YAKIN kepada Sang Maha Perkasa. Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan menjadikan matahari dan bulan untuk perhitungan (QS Al-An’am:96).
Kemudian, saya mulai browsing-browsing haji melalui luar negeri. Ibu bilang, beliau pernah dengar kalau daftar haji melalui negara yang penduduknya bukan mayoritas muslim, tidak perlu antri bertahun-tahun seperti di Indonesia. Skenario yang saya pikirkan:
Skenario pertama: Saya dan Ibu sama - sama pergi ke luar negeri (negara yang bukan mayoritas muslim. Indonesia dan Malaysia tidak masuk list di benak saya). Kemudian daftar haji dari negara tersebut. Awalnya saya kira daftar haji melalui luar negeri bisa dengan sebatas pergi ke sana dan langsung daftar walau dengan visa turis. Ternyata tidak! Beberapa blog yang saya temukan mengatakan bahwa minimal harus studi di negara tersebut dan memiliki (BRP = Biometric Residence Permit)
Skenario kedua: Saya studi di luar negeri dan mengajak Ibu saya berhaji dari sana. Skenario ini tidak bisa karena ibu saya tidak bisa apply dependent visa (yang hanya bisa untuk suami atau istri atau anak). Ujung-ujungnya Ibu pasti akan pakai visa turis dan tetap tidak bisa
Skenario ketiga: Mengumpulkan uang agar saya bisa berangkat haji melalui Indonesia dan terus berdoa agar bisa satu kloter dengan Ibu.
Skenario Allah
Di penghujung tahun 2016, saya daftar beasiswa LPDP untuk lanjut S2 di Inggris. Di luar perkiraan, saya gagal. Namun, sepanjang tahun 2017 saya mencoba lagi berbagai macam beasiswa dari berbagai negara, termasuk US, Belanda, Australia, bahkan hampir mau daftar ke Rusia. Kurang lebih, ada 8 kali saya mencoba beasiswa ke luar negeri. Kegagalan demi kegagalan menjadikan saya semakin dekat dengan Sang Khaliq. Saya semakin merenungkan tujuan/niat saya mendapatkan beasiswa dan sekolah ke luar negeri.
Setelah 8 kali gagal beasiswa master, di pertengahan tahun 2017, saya kembali mencoba apply beasiswa LPDP dengan niat yang berbeda. Niat saya saat itu lebih besar kepada membantu masyarakat dengan bidang yang nantinya akan saya tekuni, dan jangka panjangnya ingin membangun sekolah (Aaaamin!) dan di lubuk hati terdalam juga ingin berhaji. Sembari bekerja, bolak balik RS (Ibu masih harus kontrol 3 bulan sekali), dan daftar beasiswa, saya lakukan di saat bersamaan di tahun 2017. Alhamdulillah, beberapa bulan kemudian saya dinyatakan lulus LPDP untuk lanjut studi master ke the University of Bristol, UK dan akan berangkat pada September 2018.
Di penghujung tahun 2017, badai kembali datang. Berdasarkan hasil scan dan pemeriksaan, pada payudara kanan Ibu terlihat tampak adanya sel kanker dan harus dilakukan pengangkatan seperti sebelumnya pada payudara kiri. Itu berarti operasi besar kembali dan segala macam rangkaian pengobatan harus dijalani dari awal lagi. Untungnya, CEO saya saat itu sangat baik mengijinkan saya bekerja remote dari RS untuk hari di mana saya harus ke RS menemani Ibu. Proses dan birokrasi di RS saat itu untuk mendapat slot operasi makan waktu lumayan lama.
Saat itu, saya sempat khawatir apakah akan tetap berangkat studi ke Inggris jika harus meninggalkan Ibu yang masih sakit. Namun, takdir Allah berkata lain. Alhamdulillah, Allah Maha Pemurah, sangat, teramat Pemurah. Setelah perjuangan panjang dan tiba saatnya ibu dioperasi, sel yang diambil sebelum pengangkatan payudara memberikan hasil bahwa payudara kanan Ibu tidak harus diangkat, sehingga tidak perlu melakukan segala rangkaian kemoterapi dan sinar radiasi! Sungguh, mukjizat Allah sangatlah dahsyat. Sesungguhnya ujian saat itu adalah bentuk sayangnya Allah kepada saya dan Ibu, untuk tidak lalai dan tetap istiqomah. Alhamdulillah, Allah mudahkan langkah saya agar tetap berangkat ke Inggris untuk melanjutkan studi master di tahun 2018.
Ikhtiar dan Keyakinan
Cari Tahu Terkait Haji via Luar Negeri
Sebelum saya lulus beasiswa LPDP, saya sempat bertemu dengan teman baik saya (ukhti solehah) yang sudah mendapatkan gelar master nya dari universitas ternama di Inggris. Saya menanyakan terkait berhaji dari Inggris. Alhamdulillah, dia mempunyai teman perempuan saat di Inggris yang berangkat haji melalui negara tersebut. Saya langsung menanyakan segala tahapannya dan apa saja yang harus saya siapkan, termasuk bagaimana caranya. Padahal saat itu saya masih daftar beasiswa sana sini. Dari info yang diberikannya, saya baru tahu ternyata berhaji dari Inggris harus melalui agen. Beliau bilang, agen yang digunakan saat itu adalah Manchester Hajj karena banyak orang Indonesia yang ikut bergabung.
Join Group WhatsApp jamaah Indonesia di UK
Sebelum berangkat ke Inggris untuk melanjutkan studi, saya kemudian menanyakan terkait Manchester Hajj kepada teman baik saya lainnya yang saat itu sedang studi di Manchester. Dia memberikan link join group WhatsApp Manchester Hajj khusus jamaah Indonesia yang berangkat haji di tahun 2018 via agen tersebut. Di dalam group WA itu, saya hanya menjadi silent reader dan tidak ada yang menyadari bahwa saya “penyusup” hehe. Saat mereka membicarakan persiapan, perlengkapan, dan teknis haji, serta membagikan foto-foto di Masjidil Haram dan Madinah, saya hanya bisa “jiper” dan berdoa agar tahun depan giliran saya :”). Makin mantap hati saya.
Packing Perlengkapan Haji sebelum Berangkat Studi
Saya berangkat ke Inggris di bulan September 2018 dan saat packing barang-barang untuk studi selama setahun, saya tidak lupa untuk membawa alat-alat haji yang mungkin akan susah didapatkan di Inggris nanti. Tidak banyak yang saya bawa, hanya segelintir perlengkapan haji seperti buku saku/buku doa Haji/Umroh, Gamis, Sarung tangan Ihram untuk wanita, dan tasbih digital. Saya juga mencetak pas foto visa untuk keperluan haji di tukang fotokopi di dekat rumah saya di Jakarta. Pada saat itu, beberapa hal yang harus diperhatikan:
Saya belum mendaftar Haji via Inggris (Biasanya pendaftaran via Manchester hajj dibuka di bulan Januari dengan membayar Deposit)
Saya belum ada dana yang cukup, beasiswa saya belum cair karena studi belum mulai.
Saya juga belum tahu apakah uang beasiswa akan cukup atau tidak. Total yang harus disiapkan adalah -/+ £5000 via Manchester Hajj
Saya belum tahu jadwal kuliah saya di Bristol nanti bagaimana, apakah akan bertepatan dengan disertasi saya?
Saya belum tahu siapa mahram saya? Yang jelas saya belum bersuami. Sedangkan, ayah dan abang saya di Indonesia. Untuk perempuan single, diwajibkan mempunyai mahram ketika daftar haji sebagai syarat visa mengikuti peraturan pemerintah Arab Saudi. Kalau via Inggris, harus mencari mahram sendiri dan yang mau bersedia menganggap saya sebagai saudara/sister. (Di Indonesia, biasanya diurus oleh agen) Perlu menjadi catatan, banyak pendapat/paham mengenai hal ini, sebaiknya pelajari dulu terkait syarat mahram ini. Tanyakan pada banyak ustadz atau ustadzah.
Dan Saya belum tahu apakah saya akan sehat-sehat saja?
Satu hal yang saya tahu, saya yakin, sangat yakin, insya Allah Allah akan mudahkan.
Yakin, Allah Mengikuti Prasangka Hamba-Nya
Desember 2018 (3 bulan setelah saya tiba di Inggris), saya join group WA besar orang - orang Indonesia yang berniat Haji melalui Inggris dari seluruh penjuru Britania Raya. Di grup tersebut kita bisa mencari tahu siapa saja yang berminat berhaji via Manchester Hajj (Karena banyak sekali agen yang terdaftar). Dan akhirnya saya diundang ke dalam grup WhatsApp calon Jamaah Haji Indonesia atas inisiatif sesama orang Indonesia sendiri yang berniat haji di tahun 2019 via Manchester Hajj. Awal mulanya hanya bertiga, lalu bertambah jumlahnya seiring waktu. Saya termasuk salah satu yang mendaftar di awal tahun 2019. Perlu diketahui, Manchester hajj milik orang Pakistan yang juga menerima jamaah dari berbagai kebangsaan asalkan mempunyai BRP (Biometric Residence Permit).
Pada akhir Januari tahun 2019, saya membayar Deposit kepada Manchester Hajj sejumlah £1000 dan Membayar angsuran ke-2 di akhir bulan Maret 2019. Bayaran lunas saya bayarkan ketika sudah sampai di tanah suci. Saya juga akhirnya menemukan mahram yang bersedia menganggap saya sebagai sister untuk keperluan visa saja. (Pencarian mahram juga ada ceritanya sendiri). Saya juga sudah berkonsultasi dengan supervisor dan personal tutor akademik saya sejak Februari 2019. Alhamdulillah mereka sangat mendukung dan membuat timeline khusus untuk saya yang akan berangkat haji di bulan Agustus 2019 dikarena deadline disertasi atau tugas akhir untuk kelulusan saya jatuh di bulan September 2019.
Kuasa dan Rahasia Allah
Di bulan Ramadhan 2019, tepatnya 3 bulan sebelum Haji. Allah menjawab berbagai cobaan dan ujian di tahun-tahun sebelumnya dengan menunjukkan skenario terindah-Nya. Alhamdulillah Wa Syukurillah. Ibu saya yang diprediksi berangkat haji tahun 2020 dan yang sudah daftar 10 tahun lalu, ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk berangkat Haji di tahun 2019 melalui Jakarta! Bersamaan dengan saya yang berangkat dari Inggris di tahun 2019 juga! Alhamdulillah! Puji dan Syukur hanya untuk Allah semata.
Tanggal 3 Agustus 2019. Allah kembali menunjukkan Kuasa-Nya. Jadwal berangkat saya dari Inggris bersamaan dengan jadwal berangkat Ibu saya dari Indonesia! Atas izin dan kuasa Allah, pada hari yang sama, kami terbang dari benua yang berbeda ke satu tujuan yang sama, Makkah Al Mukarramah, untuk memenuhi panggilan Allah, sebagai tamu Allah demi menyempurnakan rukun islam ke-5. Jika bukan karena kuasa-Nya, apakah mungkin bisa? Tidak, tidak mungkin. Linangan air mata, getaran hati, kecamuk rindu, bersatu saat menyerukan:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
“Labbaykallahumma labbayk, labbayka la syarika laka labbayk. Innal hamda wan ni‘mata laka wal mulk. La syarika lak.”
“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.” (credit to islam.nu.or.id)
Begitu melihat Ka’bah, rasanya, seperti ada detak di jantung yang susah dijelaskan dengan kata-kata. Air mata mengalir tiada henti, terutama saat mencium Ka’Bah, yang suci. Ketika menatapnya, saya masih merasa rindu. Ketika sujud di Masjidil Haram, memohon ampunan Al-Ghafur, dunia seakan tak lagi memiliki arti. Setiap detik hanya untuk Sang Pencipta, Allah Azza Wa Jalla. Belum lagi, saat memasuki Raudah, area makam Rasulullah SAW di Madinah, rasa-rasanya aneh jika seorang umat Muhammad SAW tidak ambyar (nangis tersedu) ketika mengucapkan “Assalamu’alaika Ya Rasulullah.”
Sungguh, kalau bukan Allah yang mengatur, rahmat dan karunia sebesar ini tidak akan terjadi. Segala ketidakmungkinan menjadi mungkin ketika kita hanya bergantung pada Allah SWT. Allah tidak pernah mengecewakan hamba-Nya. Allah tahu yang kita butuhkan bukan yang kita mau.
Ibadah Haji = Ibadah Fisik
Ibadah haji adalah ibadah fisik terutama ketika dilakukan di bawah terik matahari yang mencapai 50°C. Kaki harus siap untuk selalu dibawa jalan. Ketika menjalani ibadah haji di usia muda, saya salut sama kakek-nenek, atau orang lumpuh yang berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian haji. Haji adalah ibadah fisik yang jauh lebih baik jika dilakukan saat muda. Menurut saya, ibadah haji seperti layaknya mengikuti marathon lebih panjang dari 10k run pada umumnya. Bedanya, saat marathon 10k saya hanya mendapat lelah saja dan rasa kompetitif untuk selesai dengan cepat. Akan tetapi saat ibadah haji, saya mendapat kenikmatan yang kalau disuruh ulang lagi, saya akan sangat bersyukur dan mau, lagi dan lagi.
Alhamdulillah, selama rangkaian haji, saya bisa beribadah bersama Ibu dan menjaga beliau yang kesehatannya tidak begitu prima. Alhamdulillah, kami menikmati seluruh prosesnya. Karena kami selalu berdua, kami mengatur setiap langkah kami agar tidak terburu-buru, tapi pelan-pelan dan enjoy every moment. (Jika dalam kelompok besar, kecil kemungkinan untuk menyuruh agar seluruh jamaah berjalan sesuai kecepatan Ibu dan saya). Alhamdulillah, seluruh rangkaian haji saya dan Ibu lakukan bersama mulai dari Masjidil Haram hingga Arafah, Mina, dan Muzdalifah. Kami bersyukur bisa menikmati seluruh prosesnya.
Jawaban Allah dari Badai Hidup
Sampai sekarang, pengalaman spiritual ini membuat saya terus dan terus bersyukur akan Rahmat Allah yang tiada hentinya. Saya masih banyak dosa, tapi Allah masih begitu baik. Allah menunda keberhasilan saya di tahun 2016 ketika gagal LPDP pertama kali, untuk mengajarkan saya kekuatan sebuah keyakinan dan agar bisa menjaga ibu saya pada masa - masa sulit. Allah Maha Pengasih dan Allah mengikuti prasangka hamba-Nya. Allah lebih tahu dari pikiran manusia. Yakin sama Allah, skenario Allah berkali lipat lebih Indah. Allah meloloskan saya LPDP setelah percobaan kedua dan kegagalan 8 kali beasiswa lainnya untuk menghadiahkan saya kesempatan menunaikan ibadah haji bersama jiwa saya: Ibu. Alhamdulillah, segala puji hanya untuk Allah.
Sampai detik ini, kerinduan saya pada Baitullah dan Madinah tidak pernah usang. Ketika memejamkan mata, seluruh memori dan moment di tanah suci dapat terbayang dengan jelas yang membuat saya semakin rindu dan ingin melakukannya berkali-kali jika diberikan kesempatan lagi. Sungguh sebuah nikmat ketika air mata mengalir deras di tanah suci saat memohon ampunan-Nya sembari bermunajat, dahaga yang hilang ketika minum air zam-zam yang bisa diambil kapan saja di setiap lorong Masjidil Haram, dan kunjungan ke makam Kekasih Allah, Muhammad SAW yang bahkan di detik-detik akhir hidupnya masih memikirkan kita sebagai umatnya.
Haji dan Studi Master
Segala sesuatu akan mungkin terjadi atas izin Allah. Walaupun studi master saya hanya setahun dan tergolong padat dibandingkan studi doktor (S3), Alhamdulillah supervisor S2 saya sangat mendukung ibadah haji yang saya lakukan dan memberikan saya timeline khusus untuk mengatur jadwal off saya selama 3 minggu. Alhamdulillah, sepulang dari haji dan kembali ke Inggris untuk menyelesaikan studi, Allah mudahkan saya untuk beres dalam sebulan. Teman-teman jamaah mahasiswa/mahasiswi Indonesia lainnya yang berangkat bersama saya via Manchester Hajj juga berhasil menyelesaikan disertasi beberapa minggu setelah haji. Bahkan ada yang mengumpulkan disertasi tepat di akhir rangkaian haji. Atas izin Allah, mereka berhasil menyempurnakan rukun islam ke-5 dan menuntaskan tanggung jawab studi, baik teman-teman sesama master maupun doktor. Alhamdulillah, saya pun dinyatakan lulus pada 25 November 2019 dengan gelar MSc in Education (Learning, Technology, and Society) dari University of Bristol. Alhamdulillah. Semua berkat rahmat Allah SWT.
Oleh karena itu, untuk kalian yang sedang diberikan nikmat studi di luar negeri terutama dengan beasiswa, saran saya, mantapkan niat dan segera laksanakan panggilan Allah untuk berhaji. Terutama bagi para laki-laki dan para pasangan suami-istri. Bagaimana dengan yang di luar negeri dan sudah punya anak? Jangan khawatir, teman-teman jamaah rombongan saya kemarin banyak yang sudah memiliki anak dan Alhamdulillah lancar.
Terkadang, keraguan hadir karena kita kurang yakin pada kuasa Allah. Kenapa kita begitu yakin pada pilot pesawat ketika menjadi penumpang namun kurang yakin pada kuasa Allah ketika menjadi penumpang di dunia? Insya Allah, dengan memantapkan niat, ikhtiar, dan berdoa, dan melakukannya hanya untuk Allah semata, insya Allah ada jalan. Mantapkan niat untuk berhaji dengan sering membaca: Allahummarzuqna ziyaratal Makkah wal Madinah ma'as salamah atau QS Ali imran: 97
Sebagai penutup, sedikit sharing khutbah dari imam baitullah di arafah:
"How do you expect to get Al-Jannah (paradise) when you haven't worked for it in Dunya? That's like expecting to pass an exam you never took a class for."
“Bagaimana bisa kamu menginginkan surga kalau kamu tidak pernah berusaha mendapatkannya ketika di dunia. Itu seperti menginginkan agar lulus tes yang bahkan kamu tidak pernah hadiri kelas/pelajarannya.”
“Allah bukan mengundang orang yang mampu, tetapi Allah memampukan orang-orang yang menjawab panggilan-Nya.” - unknown
Ayo jawab panggilan Allah~
Umur bukan sesuatu yang pasti, yang pasti adalah kematian. Sudahkah kita siap?
-----------------------------------------------------------
Note:
Untuk cerita berhaji melalui luar negeri yang lebih lengkap, dan lebih detail terkait teknis, alokasi anggaran, tipe-tipe agen haji dari Inggris yang terpercaya, mencari mahram bagi perempuan, membawa istri/suami, dan hal detail lainnya, insya Allah menyusul di platform yang berbeda. Mohon doanya.
Tanya - tanya lebih lanjut bisa Direct message saya via instagram: @soulayaola
Mohon jangan puji ibadah/amal saya. Sungguh, saya masih manusia penuh dosa yang masih sulit mengontrol ibadah hati. Alangkah lebih indah jika teman-teman mendoakan Ibu saya dan saya di setiap sholat teman-teman agar selalu sehat, diampuni dosa-dosa, dan tetap istiqomah.
Semoga Allah segera mengundang teman-teman untuk menjadi tamu-Nya di Baitullah. Aaaamin.
-SL
7 notes
·
View notes
Text
Study Exchange ke luar negeri? Siapa takut!
Baik, aku akan membahas hal yang lumrah aku bahas. Belum pernah study exchange juga, tapi hal ini menarik untuk dibahas. Biasanya yang kita ketahui itu kan soal beasiswa S1, S2 atau S3 ke luar negeri, Nah! berhubung program S2 terlalu jauh untuk dikejar jadi memanfaatkan waktu kuliah untuk ikut juga study exchange yang ada. Sebenarnya untuk mereka yang suka hunting study exchange atau beasiswa beasiswa pasti nggak asing dengan ini, tapi sayangnya di kampusku saja jarang sekali yang ikut study exchange ini padahal kesempatannya sangat sangat luas! Makannya, aku bakal share sedikit informasi dan tips and trick buat kalian yang berminat ikutan study exchange ini!
Pertama aku akan bahas persiapan dulu deh, tentang apa aja yang harus di siapkan untuk ikut study exchange ini.
1. MOTIVASI
Motivasi itu penting banget loh buat mengasah diri kita dan mendorong diri sendiri untuk terus jadi lebih baik. Motivasi ini juga dibutuhkan buat kamu yang mau dan berniat ke luar negeri tapi punya pengalaman seperti kuliah disana. Study Exchange tidak seberat beasiswa full program, tapi usahanya jangan dibuat mudah juga. Selain itu, ada beberapa program study exchange juga yang meminta “motivation latter” kamu, maka dari itu, motivasi ini sangat penting mengenai apa yang kamu harapkan dari program exchange tersebut, apa yang akan kamu berikan terhadap negara, dirimu maupun program tersebut, apa yang melatar belakangi kamu mengikuti program study exchange, dan lain halnya yang bisa kamu cari tahu sendiri apa saja ketentuan membuat motivation latter. Sttt... setiap program yang meminta study exchange punya kriteria motivation letternya sendiri jadi jangan lupa searching-searching dulu ya!
2. TOEFL / IELTS / GRE (Sertifikasi Bahasa Asing)
Ini bukan hal asing lagi, mau beasiswa ke luar negeri, pertukaran pelajar atau apapun yang bersangkut dengan internasional dokumen-dokumen ini pasti dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan berbagai program. Hampir 70% program pertukaran pelajar ataupun studi ke luar negeri pasti membutuhkan sertifikat keahlian bahasa inggris ini. Kalau kamu mau ke luar negeri, jangan kebanyakan mikir hal-hal lain sebelum kamu yakin dengan kemampuan bahasamu. Dalam hal ini, aku merekomendasikan untuk mempelajari bahasa inggris dengan baik karena bahasa ini yang paling banyak dipakai secara internasional. Susah emang, tapi kalau motiv untuk bisa study exchange kamu kuat motivasi apapun bisa kamu cari buat mendorong motiv kamu itu kan. Nah, jadi siapkan saja bahasa Inggris dari sekarang! terutama speaking skill. Dan jangan lupa ambil test TOEFL secepatnya karena hasilnya ga bisa langsung jadi. Jangan sampe kamu melewatkan sebuah kesempatan exchange gara-gara tidak punya TOEFL atau IELTS.
Eits! NONONO jangan ngedown karena hal ini, siapapun kamu, GAADA KATA TERLAMBAT! yuk mulai dari sekarang tingkatin keterampilan bahasa!
3. Visa dan Passport
FYI, Visa itu beda sama passport ya. Kita coba bahas satu satu.
Passport, ini semacam KTP yang berlaku secara internasional. Dan ini wajib kamu punya, entah untuk liburan atau program beasiswa dan pertukaran pelajar, kalau kamu pergi ke luar negeri pasti butuh ini. Dan passport sekarang udah gak seribet dulu, jadi cepet cepet bikin biayanya juga gak terlalu mahal sekitar 350.000 itupun untuk 5 tahun!
Lalu visa, visa adalah lembaran kecil yang ditempel di buku passport dan ini diurus untuk biaya biaya lain, di visa ini kamu diwajibkan membayar deposit sesuai dengan negara yang dituju. Nanti lembaran kecil itu menandakan kalau kita memang dibolehkan secara legal buat memasuki suatu negara untuk waktu waktu tertentu karena ada beberapa negara juga yang membebaskan visa untuk kunjungan dibawah 1-3 bulan. Visa ini banyak bentuknya, catatannya visa ini sangat sangat penting, jangan urus dulu tiket pulang pergi ya sebelum visanya di apply, nanti malah gak jadi pergi gara-gara visa ditolak. hiks hiks
4. Curriculum Vitae
Curriculum Vitae atau yang biasa kita kenal CV ini isinya tentang data diri, riwayat pendidikan, pengalaman, atau pengalaman kamu secara umum dan ini penting agar orang tahu riwayat mengenai kehidupan kita seperti apa. Untuk bentuk cv seperti apa dan lain halnya bisa di googling yaaa!
5. Surat Rekomendasi
Ini biasanya diperlukan kalau kegiatannya berhubungan dengan keahlian khusus. Bisa untuk riset ke luar negeri atau internship, biasanya pihak universitas atau perusahaannya meminta rekomendator dari kampusmu. Ada hal yang sangat penting untuk diketahui tentang isi surat rekomendasi, ohya! sebaiknya suratnya itu bukan hanya berisi tentang pernyataan “I recommend si X to join this program .. blablabla”. Namun juga berisi tentang hal-hal detail yang mencerminkan keahlian kamu. Jadi kamu sebaiknya tidak ngasal mencari rekomendator. Carilah dosen yang memang tahu kamu dan dekat dengan kamu selama perkuliahan. Dosen biasanya tidak mau menuliskan surat rekomendasi dari nol, tetapi menyuruh kamu membuat draft nya. Dosen yang bersangkutan kemudian akan mengoreksi draftnya dan mengirimkan surat rekomendasi finalnya ke panitia penyeleksi.
6. Proposal Dana
Ini yang tidak boleh luput dari perhitungan anggaranmu. Terutama jika memang kamu tidak punya uang pribadi yang cukup untuk meng-cover pengeluaran selama di luar negeri dan tidak mendapat dana dari program tersebut. Untuk hal ini, kamu bisa mengajukan bantuan dana ke BUMN atau perusahaan besar lainnya untuk bekerjasama denganmu, dan memudahkan kamu untuk bisa study exchange. Jangan dadak mendadak ya, biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama, paling maksimal adalah 2 bulan sebelum untuk pengajuan proposal ini!
7. Exchange Group “Exchange opportunity”
Ada banyak grup ataupun program study exchange ini, bisa kamu searching dan dapatkan ketentuan ketentuan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk bisa ikut study exchange, berikut ada beberapa NGO yang bisa kamu simak di google, instagram, twitter yang menyediakan program study exchange, seperti:
- AIESEC
- AFS
- Erasmus Mundus
- International Student Festival in Trondheim (ISFIT) – Norwegia
- Encompass Trust – Inggris
- Youth for Understanding (YFU) – Jerman
- Indonesia – Korea Youth Exchange Program (IKYEP) – Korea Selatan
- Ship for Southeast Asian Youth Programme (SSEAYP) – ASEAN
NP: YAKIN NIH MASIH MAU LEHA-LEHA?
YAKIN GAMAU KELUAR NEGERI?
YAKIN GAMAU MULAI DARI SEKARANG?
YAKIN GAMAU KE PRANCIS, JERMAN, KOREA SELATAN, INGGRIS TERUS KELILING DUNIA?
YAKIN???
3 notes
·
View notes
Text
SKCK part 1
Surat Keterangan Catatan Kepolisian
Setelah bapak pulang kapan hari itu, ibu dan bapak sibuk urus rentetan prosedur pembuatan SKCK.
RT -> RW -> Kelurahan.
Setelah itu ke mana?
Saya pulang setelah menguji lisan. Perkiraan sampai rumah jam 7 atau 8, ternyata baru sampai Lumajang jam 9 lebih sekian sekian. Padahal niatnya sampai Lumajang foto dulu baru pulang ke rumah.
Bapak jemput di terminal kemudian coba ke studio foto mungkin masih ada yang buka. (Mana ada jam segitu toko di jalan raya buka, adanya ya warung) batin ana rada’ kesal soalnya sudah capek sebab percakapan dengan bapak dari terminal.
“Mbak Ninda itu kemarin kuliah kan Tit?” (mbak Ninda ini anaknya budhe)
“Iya pak.”
“Sekarang sudah kerja ya?”
“Iya pak.”
“Kenapa kamu gak kayak gitu aja?”
Jleebb!!! ini rasanya kayak lagi ketusuk jarum suntik yang mestinya masuk ke urat nadi malah nancap di daging
“Iya pak, tapi aku gak mau kerja yang kayak gitu.”
“Temanmu yang di Kencong itu mau ke luar negeri juga ta?”
“Dia gak mau s2. Lulus paling mau kerja kalau gak nikah.” Jawab saya makin ketus.
Setelah percakapan itu rasanya rencana pulang saya akan berpindah tujuan.
______________________________________
Sampai di rumah ibu sudah tidur, tapi namanya juga ibu anaknya datang pasti berusaha melek meskipun berat.
Saat itu saya menjelaskan beberapa pemikiran saya selama ini.
“Bu, kemarin kan aku pernah bilang soal IZU; di IZU itu kemungkinan dapat beasiswa kuliah 50%, tapi untuk tiket keberangkatan, asrama, makan, dan biaya hidup di sana ditanggung sendiri. Sedangkan IZU itu di Istanbul, pastinya biaya hidupnya mahal. Semisal mau cari yang lebih murah ya di kota lainnya dan otomatis bahasa pengantarnya bukan Arab/Inggris. Mau gak mau harus kursus bahasa Turki dulu, itupun setahun. Jadi ada tambahan biaya buat TÖMER.
{İstanbul Sabahattin Zaim Üniversitesi}
Trus aku bandingin sama Pakistan yang kemungkinan lebih murah dibandingkan Turki alias Istanbul. Kakak kelasku berangkat ke sana total sekitar 14 jt termasuk tiket. Tiket Indo-pakistan sekitar 6 jt, daftar ulang kampus (fakultas umum 3-4 jt, dirasah islamiyah 1.5-2 jt), asrama (tergantung musim; kalau datangnya spring sekitar 1,8 jt, kalau datangnya autumn sekitar 2,5 jt), nanti ada tambahan uang pangkal sekitar 100 USD untuk organisasi dan sisanya untuk beli perlengkapan pribadi (peralatan dapur, kamar tidur, dll)
{International Islamic University Islamabad (IIUI)}
Trus dari kedua itu aku bandingin juga sama India, perkiraan total semuanya untuk keberangkatan; biaya kuliah 4 semester, pendaftaran, tiket, asrama, uang makan, perlengkapan pribadi, visa, dll itu butuh 25 an jt.”
{Aligarh Muslim University}
“Sebelumnya maaf sekali Tit, ibu bukan bermaksud menghentikan keinginanmu, harapanmu, rencanamu, dan usahamu. Ibu di sini berpikir kalau ibu bertanggung jawab menyekolahkan Titah sampai S1 itu sudah finish. Sekarang, tahun ini sudah giliran adikmu. Ibu belum persiapkan apa-apa buat adikmu. Kalau dengan nominal seperti ibu insya Allah ibu ada, buat adikmu juga ada. Tapi ibu takut kalau sewaktu-waktu kamu sudah di sana ibu tidak bisa mengirim lagi bagaimana? Kamu itu hidup dan tinggal di negara orang. Kalau soal urus paspor dan SKCK silakan, ibu dukung dan ibu bantu sebisa ibu. Kamu itu juga gak fokus satu tujuan, kapan hari waktu liburan itu bilang mau ke Leiden, mau ke SOAS. Sudah di pondok bilang mau apply YTB pilih Marmara, trus mau ikut seleksi Brunei. Sekarang pulang bilang mau Paskistan atau India. Orang mau ke mana-mana itu butuh persiapan, dari jauh-jauh hari itu sudah dipersiapkan. Lha kamu deadline tinggal hitung jari baru keteteran.”
Baiklah, setelah percakapan itu saya tidak banyak bicara.
Lebih baik pergi daripada saya harus memaki-maki keinginan dan usaha saya selama ini.
7 notes
·
View notes
Text
Swiss Day 1: Zürich
Tiba-tiba lagi pengen nulis tentang perjalanan ke Zurich tahun lalu. Udah lama banget ya. Semoga masih inget.
Jadi tahun lalu, tanggal 2-7 September, aku ikut summer school IDEA league yang diadakan oleh ETH Zürich. Apa itu IDEA league? IDEA league itu aliansi dari lima universitas unggulan di Eropa yang salah satunya ETH Zürich. Lho terus kenapa aku yang bukan di Eropa bisa ikut? Kebetulan kampusku (Tokyotech) adalah salah satu dari 4 universitas Asia yang diundang ikut summer school ini setiap tahun. Dan peminat ikut program-program begini di kampus dikit banget berhubung orang Jepang banyak yang anti bahasa Inggris. Setelah ikut seleksi internal kampus (peserta enam orang dan tiganya orang Indonesia), aku dan kak Vicka yang juga orang Indonesia jadi perwakilan Tokyotech untuk ikut program ini.
Berhubung mentalku itu mental main dan jalan-jalan, aku perpanjang stay aku di Swiss. Aku apply Schengen Visa yang kira-kira memakan waktu 2 minggu sampai jadi. Btw, sebelum aku berangkat, karena mau perpanjang stay, aku dan kak Vicka udah booking hotel dan wifi selama perpanjang stay (pas summer school hotel, makan 3x sehari dan wifi di hotel ditanggung penyelenggara).
Kami naik pesawat dari Tokyo ke Zürich naik pesawat termurah, Thai Airways, berhubung transportasi gak ditanggung. Itu pun harganya 113.360 yen (kira-kira Rp.15jt). Jadi harus transfer di Bangkok sebelum terbang ke Zürich. Btw, dengan bodohnya aku lupa masukin bawahan (celana dan rok) ke koper dan akhirnya beli di bandara karena gak mungkin pake celana yang sama untuk dua minggu. HAHAHA. Selama ini aku selalu dengar kalau orang Thailand itu ramah-ramah dan teman-temanku orang Thailand emang baik-baik banget. Tapi entah kenapa pelayanan di pesawat dan bandara kurang memuaskan. Pramugarinya gak ramah malah jutek. Terus pas di bandara, ada kejadian ngeselin. Jadi bandaranya itu besar banget tapi eskalatornya sedikit dan kebetulan ruang tunggu kami di lantai atas tapi karena rame banget kami harus ngantri panjang. Terus kami lihat ada lift yang prioritas orang hamil, orang tua dll. Berhubung kak Vicka lagi hamil, kami memutuskan naik lift dan udah di-approve petugas yang di lantai bawah. Tapi pas sampe di atas kami malah disuruh balik karena gak boleh naik lift. Ya, aku sih gak apa ya karena emang aku gak hamil juga dan cuma nemenin kak Vicka. Tapi kak Vicka kan kasian banget lagi hamil muda dan jadi harus jalan jauh dan berdiri lama lagi untuk naik eskalator. Kami juga sudah bilang ke petugas yang di atas kalo kami sudah dibilehin sama petugas yang di bawah. Tapi petugas itu gak mau tau dan kami disuruh ke bawah lagi, Huff.
Lalu kami sampe di Zürich hari Minggu tanggal 2 September. Sesampainya di bandara, kami cari makan yang kira-kira halal karena lapar banget, cuci muka dll dan menuju Zürich Hauptbanhof (Zürich HB) atau main station nya Zürich. Kereta di Swiss cukup unik kalau dibandingkan kereta Jepang atau Indonesia. Biasanya keretanya dua lantai dan ada dua jenis gerbong, first class dan second class. First class itu bisa reserve kalau second class gak bisa reserve. Selama di Swiss aku hampir selalu naik yang second class karena jauh lebih murah daripada first class dan second class pun hampir pasti dapet tempat duduk. Tempat duduk di keretanya sangat cozy seperti naik shinkansen di Jepang dan rata-rata tempat duduknya berhadap-hadapan.
Muka bantal menuju Zürich
Kereta menuju Zürich HB
Kira-kira dalam kereta di Swiss (ini kereta dari Konstanz menuju Zürich)
Berhubung acaranya baru mulai malam untuk penyambutan dan dinner bersama, aku memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar Zürich HB dan kak Vicka yang hamil muda istirahat di stasiun. Aku jalan-jalan liat-liat bangunan khas Eropa, dan sungai besar di Zürich. Tapi berhubung itu hari Minggu, hampir semua toko dan restoran di Swiss tutup (kecuali bandara dan beberapa restoran). Dan karena waktu yang terbatas, aku gak bisa lihat-lihat banyak. Oh iya, yang paling aku kaget di stasiun kalau ternyata toiletnya bayar. Haha. Tapi Bayarnya otomatis, kita tinggal masukin koin dan pintu toiletnya terbuka otomatis. Toiletnya pun relatif bersih karena ada petugasnya walaupun tetap yang paling nyaman itu toilet Jepang. Cuaca di Swiss bulan September enak banget. Pagi-pagi aku tetap butuh jaket karena dingin, tapi siang gak dingin gak panas.
Landscape kota dengan menara-menara gereja dan sungai besar yang bersih.
Bangunan-bangunan di sekitar Zürich HB.
Sekitar jam 4 sore, kami berangkat ke Seminarhotel Lihn, Filzbach, di mana acara diadakan. Kami perlu naik dua kereta dan satu bus sampe sana. Waktu sudah dekat tujuan, mulai bertemu peserta lain. Hotelnya berada di atas bukit dan sekelilingnya hampir tidak ada apa-apa. Bangunan lain ada tapi berjarak cukup jauh. Bisa dibilang desa lah ya. Tapi pemandangan dari hotel bisa lihat danau dan gunung-gunung yang cantik banget. Tapi karena lelah, kami gak sempet foto-foto. Sesampainya di hotel, kami langsung check in dan Alhamdulillah kami berdua sekamar dan cuma berdua. Anak lain rata-rata sekamar berlima. Karena terkena jet lag, setelah makan malam, kami buru-buru kembali ke kamar dan tidur.
(Bersambung)
1 note
·
View note
Text
Türkiye
Tumtum! I'm so excited to tell you about 'my first going abroad' experience. Hehe
Ngapain ke turki? S3? Kuliah? Aamiin, tapi kali ini hanya ikut konferensi yg sudah direncanakan dr awal tahun sbg salah satu realisasi project penelitian mr.K..ya sekalian curi-curi jalan-jalan mah anggap saja bonus (bonus banget sih).
Rombongan berisi mr.K, mrs.D, Teh Rini, mbak Chacha dan aku yg selalu jadi paling anak kecil. Perjalanan total 9 hari plus perjalanan. Perjalanan yang penuhhhh drama setiap harinya. Drama yang bikin kesel, deg-degan dll.
Day 1 - 29 Sep 18
Aku & teh rini sbg geng cimahi berangkat dr stasiun cimahi jam 14an menuju gambir. Sampai gambir ketemuan Mbak Chacha utk naik damri menuju bandara. Ada sedikit miskom, akhirnya baru jam 20 damri kita caw. mr.K agak ngambek karna kenapa kita baru naik jam 20, sbg orang berilmu 'risiko' harusnya kami ga boleh mepet-mepet datengnya huhu sebetulnya flight jam 00.40 tgl 30, tapi kan kita gatau apa yg akan terjadi saat check in, jd sebisa mungkin datang jauh-jauh jam sebelum boarding.
Dan, tara. Benar saja. Drama selanjutnya terjadi. Visa teh Rini ternyata bermasalah. Salah input 1 angka saja di tahun masa pembuatan paspor. Apa yg selanjutnya terjadi? Teh rini harus buat visa baru. Secepatnya. Kalau nggak, ya gajadi berangkat. Lumayan deg"an sih, karna aku jg ngerasa kecolongan. Itu kami bikin visanya barengan, di komputer yang sama. Berarti aku juga ikut teledor, gak teliti :( ..
Agak beruntungnya adalah, apply visa turki sangat mudah. Buka web, input data, masukin nomor kartu kredit. Gak sampai 10 menit visa udah dikirim ke email kita. Nah tapi sialnya adalah, biaya pembuatan visa kedua teh rini naik jadi 94usd, yg awalnya cuma 25usd. Mungkin 'dihukum' karna sebelumnya salah input data. [Pelajaran 1 : Hati-hati dan teliti kalau input data, apapun itu.] Hmm tapi ya sudahlah. Yang penting akhirnya visa kami semua sudah benar, dan jadi berangkat ke turki. Yey.
Lanjut cek imigrasi. Cek paspor dll. Giliran aku, mas imigrasinya nanya. Mau kemana?turki mas. Ngapain?konferensi. Boleh liat surat undangannya? Tada. Untung aku cukup prepare ngeprint semua dokumen yg dibutuhkan. Alhamdulillah dibolehin pergi hehe. Kata mr.K, turki ini salah satu negara yg bisa dilewati wni yg berniat utk ke suriah gitu", jadi kadang agak ketat ditanyainnya.
Day 2 - 30 Sep 18
Sekitar jam 23.40 kami sudah siap di waiting room Qatar Airways. Seneng sekaligus deg-degan karna akan ada di udara selama 9 jam, transit di doha sekitar 2 jam, lanjut lagi pesawat 5 jam. Pegel. Tapi enaknya flight malam adalah bisa tidur. (flight siang jg kayanya aku selalu tidur deng).
Pas di doha, bandaranya bagus. Musholanya luas. Ada kereta di dalem utk transport antar gate. Pas transit itu mrs.D sempet bilang ke aku, ntar pulangnya kita cobain yuk naik kereta itu. Oke bu.
Jam 07.50 waktu setempat kami terbang lagi selama 5 jam, dan sampailah kami di Ataturk Havalimani(bahasa turkinya airport), cek passport& visa antriannya reeek lebih dari antri wahana dufan. Tapi alhamdulillah lancar. Petugas imigrasinya gapake ribet. Dari airport, kami langsung menuju apartemen Taximum Suites di daerah Taksim, pake metro (sejenis krl lah). Sedihnya, petugas di sekitar stasiun / mesin tiket ga pada ngerti bhs inggris 😭 jadi agak lama tuh kita mengerti bagaimana cara beli tiketnya. Sekitar jam 3 sore akhirbya nyampe apartemen. Langsung mandi dan masak. Btw kami bawa beras dr indo, plus rendang kering, kentang mustofa, tempe kering, haha nikmat pisan bisa makan nasi di luar tuh kalo kata bapak. Sepanjang ngantri mandi dan makan itu, Bapak sama Ibu wanti-wanti : Awas ya jangan tidur. Kita harus ngerasain jalan" malem sebentar ke yang deket. Daaaan realitanya semua orang pada tepar, awalnya cuma niat tidur"an sambil tunggu maghrib. Eh malah kebablasan tidur sampe malem. Alhasil hari itu hanya kami habiskan di apartemen. Ya gimana. Lelah pisan haha
*to be continued*
*pegel**ngantuk**will be edited soon*
1 note
·
View note
Text
Paris Pt 2
Oh terakhir sampai di Eurostar ya.
Iya keputus nulisnya karena kemarin pas lagi asik-asiknya nulis di ofis Mita nelpon terus berujung ngobrol sejam lah kami, dan karena pas beres ngobrol udah jam 18.30pm aka belom masak apapun di rumah buat buka, ku memutuskan untuk tidak lanjut nulis padahal lagi seru.
Eurostar!
Iya. Jadi kan selama hidup 29 tahun ini belum pernah naik Eurostar ya. Padahal udah sesering itu Perancis-Inggris, kayanya selalu either naik bis dan nyebrang di ferry, atau naik bis terus masuk tunnel. Baru perdana ni naik Eurostar. Terus karena ku mikirnya ah aman nih naik kereta, mepet aja lah ya datengnya, minimal 30menit sebelum departure. Departurenya tuh jam 12.13pm. Terus w masih mikir yang “ah nyampe 11.45am masih aman lah y, berangkat dari hotel jam 11 aja, naik RER cuma ganti sekali gasampe 40menit” TANPA BACA DI TIKET ADA TULISAN “disarankan sampai arrive in station 90-60 menit sebelum departure”. KEBODOHAN EMANG.
Terus pokonya akhirnya bangun jam 10am tu di hari Senin itu, dengan kondisi BELUM PACKING. Untungnya pas lagi showeran nyanyi-nyanyi tersadar “Hah ku belum memperhitungkan waktu jalan dari hotel ke statsiun RER La Defense yang bisa took 30menit sendiri!!”. Hamdalah akhirnya langsung gercep packing dan leave hotel at 10.30am. Itu make baju dan packing udah kaya lagi osjur tu heboh banget. Untungnya si RER ga berulah. Pokoknya kayanya sampe gate Eurostar di Gare du Nord tu 11.30am-an gitu lah. Less than 45mins sebelum departure. NAH TERUS baru tau! Jadi kenapa kita disuruh dating 60-90 mins before departure tu adalah karena BANYAK BANGET pass yang harus dilalui sebelum bisa naik kereta! Lewat imigrasi France, imigrasi UK, security, terus baru bisa ke boarding. Semua passes itu gaakan bisa beres dalam 30 menit sih karena ngantri kan. Yaudah untungnya dibantuin sama mba-mba petugasnya diduluin di imigrasi karena udah mau boarding kereta. Pas di imigrasi UK pake segala fingerprint w ga ada di record gara-gara ganti no passport kan. Untung ada email yang waktu itu ke VFS NL nanyain kalo no passport di appointment sama yang dibawa beda gimana, jadi masih bisa dicari tu no passportnya (karena ga w bawa passport lamanya kan). Hamdalah pokoknya jadi masih ada spare 10mins dari selesai ngelewatin semua checkpoints itu sampe ke boarding di kereta. Untungnya juga di kereta, sebelah kosong jadi mayan leluasa bisa baca novel dan naroh tas di samping.
Sampe London sempet galau mau ngereta ke Ox-nya atau ngebis tapi karena lebih murah dan gampang banget logistically kalo ngebis (kalo ngebis langsung bisa turun halte depan rumah, kalo ngereta harus ngebis lagi nanti dari stasiun, dan melihat bawaan w banyak gini pengennya cepet sampe rumah gampang aja) akhirnya pilih bis. Langsung nge-tube dari St. Pancras ke Victoria terus nungguin bis. Hamdalah by 16pm(?) kayanya udah sampai rumah Headington.
Udah sih habis itu istirahat aja kecapean. Lupa buka pake apa. Kayanya sempet belanja di Sainsbury dulu turun bis sebelum jalan ke rumah.
Besoknya Selasa udah diajak diskusi sama postdoc w jam 3 sore. Terus itu last week Selasa-Jumat betul-betul week terproduktif w selama 2023 kayanya. Produce banyak banget data baru. Ngelab terus. Apply visa buat France. Pokoknya banyak banget yang dikerjain sampe pusing dan mau muntah rasanya, tapi at the same time juga feel very proud.
Sekarang udah minggu ke-dua setelah Easter break, orang-orang udah pada balik kerja lagi. Perpus udah mulai rame lagi (karena udah Week 0 juga sih). Si data baru ini juga udah w lempar ke tim dan jujur masih belum siap ngerjain yang ini karena sisa-sisa kemarin juga masih banyak yang harus dikerjakan HUFT. But it’s okay Non, semangat! Pasti bisa!
Beberapa hari ini lagi nyiapin buat acara HBH juga ni w jadi PJ tempat lagi di Cohen Quad hari Minggu tanggal 23 April. Akhirnya berakhir juga Ramadan! Bisa kembali get my quality sleep.
OH sama satu lagi, berita duka, kemarin Caper meninggal HUHU. Sangat amat sedih, hari Sabtu kemarin cuma buat berduka aja. Minggu lumayan healing nonton Suzume di Odeon Magdalen dapet £7, dilanjut bukber di rumah Marcell (and picked up my TANAMERA!), beli ayam popeye ludes laku, dibikinin es buah juga sama Vassa dan Adnya, dibeliin rendang sama Angga, ada pizza juga. Widari bikin kueh enak. Alhamdulillah masih dikasih kesempatan sama Allah buat main.
Nanti lebaran plannya bantuin Bu Yani serving makanan di Wisma Nusantara. Minggunya HBH. Terus Senin ke London buat biometric appointment TLSFrance. Wow sangat busy ya schedule. Looking forward to it!
OH SAMA fingercrossed YAALLAH SEMOGA dapet visanya lumayan lama sampe 21 Juli jadi bisa balik ke Paris lagi buat nonton Lollapalooza (AAAMIIINNNNN).
Kemarin juga udah booked ticket CHRIS HADFIELD KE UK??? WAH seru banget sih, so far udah punya tiket Abel ‘The Weeknd’ Tesfaye 8 Juli, Trevor Noah 23 Nov, terus Chris Hadfield (May yah/atau July?). 2023 BETUL-BETUL A BLESSING SIH. Ini ternyata rasanya hidup kalua ngga ada COVID. Makasih ya Allah sudah ngasih lewat COVID huhu. Amat sangat bersyukur.
Terus lagi banyak juga orang yang recently reach out to me terkait applying PhD ternyata selama ini belum pernah bahas detail, baru Jardine aja. Masuk list tulisan lah ya. Banyak juga sih yang sebetulnya pengen dikeluarin unek-unek, terutama setelah semalem habis makan bareng Kalina dan kami ngobrol banyak buangett. Next time lah ya.
Hari ini habis fangirling tulisan Nabilah (please do pay a visit and enjoy how she vividly described colors here adnabilah.com ) terus I wish I could write half as good??? Lihat aja contohnya post ini udah ngalor ngidulnya MasyaAllah. Ini otak w kayanya emang nggak terstruktur dengan sistematik apa gimana sih. Thoughtsnya saling crossing each other aja, messy.
Dah gitu dulu aja. Laper. Bye.
VHL 18/04/2023
2 notes
·
View notes
Text
For American, European and Indonesian Citizens - NEW ZEALAND Government of New Zealand Electronic Travel Authority NZeTA - Official NZ Visa Online
Metode paling sederhana dan nyaman untuk menyelesaikan aplikasi online Otoritas Perjalanan Elektronik Selandia Baru atau NZeTA adalah dengan meluangkan waktu beberapa menit dan mengisi situs web. Hanya sedikit informasi dasar yang diperlukan seperti nama Anda, rincian paspor, kesehatan dan tanggal kedatangan. Anda dapat mengirim email kepada kami atau mengunggah foto wajah terbaru Anda. Anda dapat mengambil foto dengan ponsel Anda atau anggota keluarga Anda. Foto tidak harus terlalu spesifik karena kami akan menyesuaikan foto Anda agar dapat diterima oleh petugas imigrasi. Pemerintah Selandia Baru lebih memilih Anda untuk mengajukan Visa Selandia Baru Online menggunakan formulir Aplikasi NZeTA. Anda perlu melakukan pembayaran menggunakan kartu debit atau kredit online setelah mengisi formulir aplikasi singkat online. Saat Anda membayar biaya masuk ke Selandia Baru, Anda sudah membayar Retribusi Pengunjung Internasional yang sudah termasuk. Bagaimana Anda akan menerima NZ Electronic Travel Authority atau NZeTA yang disetujui untuk Selandia Baru. Setiap kali Anda menyelesaikan aplikasi online NZeTA, persetujuan fila akan dikirimkan kepada Anda melalui email dalam 72 jam atau kurang. Terkadang diperlukan waktu lebih lama karena pemeriksaan latar belakang. NZeTA atau Visa Online Selandia Baru akan dihubungkan ke nomor paspor yang digunakan untuk mengisi Formulir Aplikasi NZETA. Pada saat visa diperiksa di imigrasi dan pengawasan perbatasan di bandara, persetujuan visa akan ditinjau oleh petugas. Sangat penting bagi Anda untuk mengambil email persetujuan atau mencetaknya dalam bentuk kertas. Tidak perlu mengunjungi Kedutaan pada tahap apa pun atau mendapatkan stempel fisik di paspor. 191 negara berhak datang melalui Laut dan 60 negara berhak datang melalui Udara. Semua negara berhak untuk Transit melalui Bandara Internasional Auckland. Negara-negara berikut ini Memenuhi Syarat untuk datang ke Selandia Baru melalui Udara menggunakan metode NZeTA atau NZ Visa Online, Prancis, Estonia, Yunani, Jerman, Swedia, Portugal, Inggris, Slovenia, Denmark, Latvia, Malta, Hongaria, Lituania, Spanyol, Irlandia , Luksemburg, Slovakia, Italia, Kroasia, Polandia, Belanda, Bulgaria, Belgia, Siprus, Ceko, Austria, Finlandia, dan Warga Negara Rumania. The most simple and convenient method to finish the New Zealand Electronic Travel Authority or NZeTA online applicationis to take out a couple of minutes and fill on the website. Only a little bit of basic information is required like your name, passport details, health and arrival dates. You can either email us or upload your latest face photo. You can take photo with your or your family members mobile phone. Photo doesn't have to be very specific because we will take care of adjusting your photo for it to be acceptable by the immigration officers.New Zealand Government prefers you to apply New Zealand Visa Online using NZeTA Application form. You need to make payment using a debit or credit card online after completing a short application form online. When you pay the fees to enter New Zealand, you are already paying for International Visitor Levy which is already included. How would you received an approved NZ Electronic Travel Authority or NZeTA for New Zealand. Whenever you have finished the NZeTA online application, the fila approval will be conveyed to you by email in 72 hours or less.
Address : Jl. Makrik Raya, Gg. H. Ajied II No.119A, RT.007/RW.004, Kec. Rawalumbu, Bekasi Kota, Jawa Barat 17116, Indonesia
Phone : +62 858-1418-1138
Email : [email protected]
Website : https://www.new-zealand-visa.org/id/visa/
Business Hours : 24/7/365
Owner / Official Contact Name :Millie Drake Fuji
0 notes
Text
United States American ESTA Visa Service Online
USA Electronic Visa Application Online - Pusat imigrasi aplikasi visa AS
Address : .2, Kuningan, Kuningan Tim., Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940, Indonesia
Phone : +62 21 5206518
Email : [email protected]
Website : https://www.evisa-us.org/id/visa/
Business Hours : 24/7/365
Owner / Official Contact Name :James Charleton Gibsons
Description :Orang mana yang harus mengajukan USA Visa Online. Jika Anda adalah warga negara dari negara yang memiliki perjanjian dengan AS untuk Program Pengabaian Visa, dan Anda juga TIDAK memiliki Visa Kunjungan ke AS, maka Anda memenuhi syarat. Perjalanan Anda kurang dari tiga bulan. Niat Anda mengunjungi Amerika adalah untuk urusan bisnis atau rekreasi. Anda perlu mengajukan permohonan otorisasi baru atau Visa AS untuk satu individu atau sekelompok orang. Dokumentasi APA yang diperlukan untuk mengajukan Visa USA Online. Paspor yang sah dari Program Pelepasan Visa. Negara Anda harus ada dalam Daftar Negara Pembebasan Visa, Anda memerlukan alamat email yang sah untuk mendapatkan Visa AS Online. Titik kontak darurat pengunjung ponsel pintar dan email. Saat Anda melengkapi dan memasang formulir serta membayar biaya pemrosesan, Anda akan mendapatkan nomor aplikasi ESTA yang dapat dilacak secara online untuk Aplikasi Visa AS. Setiap Visa AS perorangan yang diizinkan berlaku selama 2 tahun dan memungkinkan beberapa kunjungan ke AMERIKA SERIKAT. Jika masa berlaku paspor Anda habis dalam waktu kurang dari dua tahun, maka Visa Online AS Anda hanya akan berlaku sampai tanggal habis masa berlaku paspor tersebut. Banyak negara yang mengizinkan USA Visa Online, beberapa di antaranya antara lain, Israel, Portugal, Jerman, Latvia, Belanda, Yunani, Liechtenstein, Swedia, Andorra, Finlandia, Prancis, Irlandia, Brunei, Kroasia, Swiss, Italia, Estonia, Australia, Korea , Selatan, Jepang, Islandia, Spanyol, Belgia, Lituania, Norwegia, Hongaria, Slovakia, Denmark, Luksemburg, Taiwan, Slovenia, Austria, Polandia, Inggris Raya, San Marino, Selandia Baru, Singapura, Chili, Monako, Republik Ceko, Malta . Jika tujuan perjalanan adalah Pariwisata atau Bisnis maka Which person should apply for USA Visa Online. If You are a citizen of a country which has a pact with USA for Waiver of Visa Program, and you also DO NOT have any Visits Visa to USA then you are eligible. Your journey is for less than three months. Your intention to visit America is for business or recreation. You need to apply for a new authorization or USA Visa for one individual or a group of person. WHAT documentation is needed to apply USA Visa Online A Valid passport(s) from a Visa Waiver Program. Your country should be in the List of Visa Waiver Countries, you need a legitimate e mail address to get US Visa Online. Visitor emergency point of contact smartphone and email. When you complete and put up the form and pay the processing charge, you will get an ESTA application number that can be tracked online for US Visa Application. Each permitted individual US Visa Only is for 2 years validity and allows multiple visits to the UNITED STATES OF AMERICA. If your passport expires in less than two years then your USA Visa Online will be valid only till the passport expiration date. Many countries are allowed USA Visa Online, some of them include, Israel, Portugal, Germany, Latvia, Netherlands, Greece, Liechtenstein, Sweden, Andorra, Finland, France, Ireland, Brunei, Croatia, Switzerland, Italy, Estonia, Australia, Korea, South, Japan, Iceland, Spain, Belgium, Lithuania, Norway, Hungary, Slovakia, Denmark, Luxembourg, Taiwan, Slovenia, Austria, Poland, United Kingdom, San Marino, New Zealand, Singapore, Chile, Monaco, Czech Republic, Malta. If the purpose of the trip is Tourism or Business then
#Visa Amerika Mendesak#Visa Turis Amerika#Visa Bisnis Amerika#Visa Amerika Jalur Cepat#Visa Bisnis untuk Amerika#Visa Amerika untuk Warga Negara Israel#Visa Amerika untuk Warga Negara Portugal#Visa Amerika untuk Warga Negara Jerman
0 notes
Text
Alasan Mengapa Kami Menikah Sipil di Melbourne Australia
Sejujurnya tiada alasan lain pada waktu itu kami menikah di Australia pada 21 Februari 2019, selain karena kebutuhan visa. Ya, visa atau ijin tinggal di Australia.
Saat itu saya masih mengantongi work and holiday visa hingga November 2019 sementara Made student visanya akan segera berakhir pada bulan Agustus 2019. Bulan Februari kami pilih, karena pada saat visa Made berakhir, dan saya apply menjadi student visa, paling tidak ada jarak atau rentang waktu. Aneh kan, kalau nikahnya mepet saat apply visa dependant, bisa jadi Australian Government mengira hubungan kami tidak otentik, dan bisa jadi aplikasi kami untuk sekolah dan tinggal lebih lama di sini malah dibatalkan.
Tapi sejujurnya selain tujuan itu, alasan lainnya kenapa menikah di Melbourne itu adalah satu: nggak ribet!
Kami tidak punya persiapan khusus menjelang hari H. Tanggal pernikahan juga dipilih karena saat itu weekday (hari biasa), di mana nikah sipil di sini lebih murah ketimbang saat weekend (akhir pekan). Baju kebaya a la Bali itupun modal pinjem ke Mba Evi, salah satu kawan yang bekerja sebagai flight attendant yang suka bolak-balik Bali-Melbourne untuk perjalanan dinas. Hair styles dan make up untuk saya pun dibantu oleh kawan baik juga bernama Stella dan adiknya Cindy yang hobinya dandan. Bunga dan cincin beli aja yang dekat rumah. As simple as that!
Pernikahan kami berlangsung di Old Treasury Building sekitar pukul 3 sore. Lokasinya sangat dekat dengan unit kami, kurang lebih 7 menit naik tram dan jalan kaki. Karena memilih saat hari kerja, kami hanya membayar AU$300 untuk selebrant (semacam penghulu) dan termasuk ruangan dengan kapasitas maksimal 10 orang (termasuk pasangan dan selebrant). Soal registrasi atau pendaftarannya bisa dicek ke sini ya, https://www.bdm.vic.gov.au/marry , siapin passport aja udah! Gampang kok. Bayar AU$300 itu juga saat daftar, dan misalnya mau ganti tanggal atau hari dikasih waktu 1x. Kalau nggak dateng dianggap hangus.
Waktu itu nggak ada rasa deg-degan gimana sih, malah sambil menunggu giliran masuk (sebelumnya tentu ada pasangan lain yang menikah) kami malah ketawa dan bercanda. Teman-teman yang lain juga datang: Adi dan Yuyu yang menjadi saksi, Calvin dan Shannon, Gaby, Annete, dan Nesti.
Di pernikahan ini kami juga tidak menyiapkan janji suci / sumpah, karena sudah disediakan oleh selebrant memakai buku kecil. Tapi boleh aja sih kalau mau bikin sendiri. Sama juga soal cincin atau perhiasan, bentuknya tidak wajib, boleh ada dan tidak. Yang wajib hanya 2 saksi, bisa dari keluarga atau teman.
Lalu gimana persyaratan yang lain? Nih ya, nikah di Australia itu ngga akan ditanya agamanya apa, jenis kelaminnya apa, orientasi seksnya gimana, orang tuanya mana. Yang jelas yang ga boleh menikah atau dinikahi yang usianya di bawah 18 tahun, bukan satu darah (masih ada hubungan keluarga), dan saat pernikahannya ngga boleh tebar-tebar bunga, beras, atau hal lain yang bisa mengotori gedung.
Seusai selebrant bilang SAAAH, gitu ya sederhananya, langsung deh dua saksi tanda tangan, dan saya dan Made (yang menikah) juga tanda tangan. Surat boleh langsung dibawa pulang, tapi yang versi aslinya bisa diambil sekitar satu bulan kemudian. Hip! Hip! Hurray!
Apa ngga sedih nikah ga ada keluarga?
Ya sedihlah dikit, tapi ini kan pertimbangannya lebih ke waktu, tenaga, dan dana. Mengundang keluarga ke Melbourne kan mahal ya buk.. trus kalau acaranya di Indonesia dulu..Kebayang ga sih kalau nikah di Indonesia, apalagi kami beda agama, trus ngurus surat-suratnya, lalu translate suratnya ke Bahasa Inggris untuk pengajuan visa. Keluarga saat itu tetep nonton pakai IG LIVE, jadi mereka so much fine dan oke-oke aja.
Habis kelar foto-foto, kami langsung deh meluncur ke Koko Black buat ngopi atau nyoklat sore. Terima kasih teman-teman lain yang kemudian dateng dan memberi kado, dan teman-teman lainnya yang mendoakan dari jauh. Kalau kamu membaca postingan ini, dan kira-kira ada rencana menikah di luar negeri, maka Australia adalah jawabannya. Semoga postingan ini bermanfaat! Kalau masih bingung atau ada pertanyaan silakan, ya!
P.S: Postingan ini semoga berguna juga buat saya yang selalu pikun sama tanggal nikah. Suka kebalik antara tanggal pergi honeymoon pas ke Jepang :p
Beli bunganya di pagi hari sebelum acara. Sampai sekarang buket bunga (yang sudah mengering) masih saya simpan.
Terima kasih Cindy & Stella atas bantuannya untuk make up saat itu. Foto ini diambil saat gladi resik make up H-2.
Adi dan Yuyu yang jadi saksi, yang paling kanan adalah selebrant atau penghulu yang menikahkan kami.
Yeay!
Yeay lagi!
Couple session di Treasury Garden sebelahan sama Old Treasury Building.
0 notes
Text
#InfobyYolanda - Everything About Visa Korea Selatan
Annyeonghaseo chingudeul~ Ada yang mau liburan ke Korea? Kali ini aku mau share tentang syarat dan proses pembuatan visa Korea Selatan berdasarkan pengalaman ku apply ke embassy dan melalui jasa travel agent. Sebenarnya semua persyaratan sudah ada di website embassy Korea. Pertama kali apply aku mengikuti semua persyaratan yang ada di website embassy. Alamat websitenya : http://overseas.mofa.go.kr/id-id/index.do
Form aplikasi visa bisa di download dengan cara :
pilih menu Konsulat/Visa di halaman depan website
pilih Formulir Aplikasi Visa
Alright~ yang di download adalah FILE1 (visa_application_form.pdf). Untuk yang mau tanya-tanya tentang pengisian form aplikasi visa, dengan senang hati saya akan membantu ^^
Next, syarat-syarat pembuatan visa bisa dilihat di :
pilih menu Konsulat/Visa di halaman depan website
pilih Persyaratan Dokumen
pilih no. 14 Cara Mengajukan Dokumen Aplikasi Visa
Mari dibahas satu per satu :
Formulir Aplikasi Visa (foto langsung ditempel pada kolom foto). Foto yang dilampirkan ukuran 4x6 background warna putih - 2 lembar.
Paspor Asli dan Fotokopi Identitas Paspor (paspor lama jika ada). Fotocopy bagian depan saja (identitas passpor).
Surat Keterangan Kerja atau Surat Keterangan Mahasiswa (Asli). Karena aku kerja, aku pakai surat keterangan kerja yang aku buat sendiri lalu di tanda tangani oleh dept head ku di kantor. Surat keterangan kerja dalam bahasa inggris, menggunakan kertas kop dan stempel perusahaan.
Dokumen Keuangan : Rekening Koran, Bukti Potong Laporan Pembayaran Pajak (SPT) atau Slip Gaji. Untuk dokumen keuangan aku melampirkan rekening koran 3 bulan terakhir dan slip gaji 3 bulan terakhir. Aku juga melampirkan surat referensi dari bank (opsional).
Fotokopi Kartu Keluarga. Cukup satu lembar saja.
Bagi yang tanya apakah perlu menyertakan print out tiket dan hotel, 2 kali aku apply visa tidak pernah menyertakan bukti pembelian tiket pesawat dan hotel. Di website embassy pun disebutkan bahwa : Tiket Pesawat dan reservasi tempat menginap bukan persyaratan dan tidak perlu dilampirkan.
Bagi yang apply menggunakan jasa travel agent, syarat yang dilampirkan kurang lebih sama. Namun pengalaman ku barusan ada beberapa tambahan dokumen yang dilampirkan seperti fotocopy Akte Kelahiran, fotocopy KTP. Tidak usah bingung. Kalau kalian mau apply dengan datang langsung ke kantor embassy, bisa menggunakan syarat yang terlampir di website embassy. Dan jika kalian mau apply menggunakan jasa travel agent, sertakanlah semua dokumen yang diminta oleh mereka.
Biaya untuk apply visa Korea Selatan adalah USD 40, dibayar langsung ke Bank Hana yang ada di dalam gedung embassy.
Alamat embassy Korea Selatan di Indonesia :
Kedutaan Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia
Jl. Jendral Gatot Subroto Kav.57 Jakarta 12950
Tel : 62-21-2967-2555 | Hours of Operation : 08:30-12:00, 13:30-16:30
0 notes