Tumgik
#visa vietnam untuk warga negara korea
jubaer01 · 6 months
Text
VIETNAMESE Official Urgent Electronic Visa
Online Vietnam Visa - Visa Elektronik Vietnam Online yang Cepat dan Cepat, Visa Turis dan Bisnis Resmi Pemerintah Vietnam
Tumblr media
Address : .2, Kuningan, Kuningan Tim., Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940, Indonesia
Phone : +62 21 5206518
Website : https://www.vietnam-e-visa.org/id/visa/
Business Hours : 24/7/365
Owner / Official Contact Name :Ria Holden  Vanessa
Description :Pemerintah Vietnam telah memperkenalkan metode paling sederhana, tercepat dan mudah untuk mengajukan Visa Vietnam Online di situs web ini. Anda sekarang dapat mengisi Formulir Aplikasi Visa Vietnam Online dari kemewahan rumah Anda tanpa mengunjungi Kedutaan Besar Vietnam. Isi formulir dalam beberapa menit, unggah foto wajah dan halaman paspor Anda dan lakukan pembayaran online. Setelah beberapa hari Anda akan menerima eVisa vietnamse melalui email. Anda dapat langsung mengunjungi bandara atau pelabuhan tanpa harus pergi ke Kedutaan Besar Vietnam. Juga, ada stempel fisik atau kertas yang diperlukan di paspor Anda. Proses elektronik yang juga dikenal sebagai eVisa atau Visa Elektronik untuk Vietnam ini tersedia di 80 negara. Jika Anda berasal dari salah satu negara yang beruntung ini, Anda dapat melewati antrian untuk mengajukan Portal Online untuk Visa Vietnam. Anda dapat mengambil foto dari ponsel Anda dan mengirimkan email kepada kami jika Anda tidak dapat mengunggah. Anda perlu membawa paspor asli ke bandara agar petugas imigrasi di bandara dapat mencap halaman paspor Anda untuk masuk ke Vietnam. Selain itu, paspor Anda harus masih berlaku selama 180 hari sejak tanggal Anda masuk ke Vietnam. Negara-negara berikut yang berhak mendapatkan Visa Online Vietnam alias eVisa Vietnam, Belgia, Belanda, India, Nauru, Portugal, Kroasia, Rusia, Spanyol, Kepulauan Solomon, Qatar, Jerman, Liechtenstein, Argentina, Polandia, Yunani, Australia, Brunei, Amerika Serikat , Denmark, Rumania, Brasil, Malta, Bulgaria, Finlandia, Islandia, Azerbaijan, Filipina, Saint Lucia, Irlandia, Meksiko, Peru, Slovakia, Venezuela, Norwegia, Georgia, Mongolia, Estonia, Slovenia, Lituania, Kolombia, Papua Nugini, Serbia, Kazakhstan, Uruguay, Uni Emirat Arab, Swedia, Korea, Armenia, Fiji, Montenegro, Swiss, Andorra, Kuba, Latvia, Kamboja, Monako, Kanada, Selandia Baru, Italia, Prancis, Luksemburg, Kepulauan Marshall, Vanuatu, Siprus, Makedonia, Hongaria, Republik Ceko, Jepang, San Marino, Bosnia dan Herzegovina, Moldova, Belarus, Inggris Raya, Panama, Austria, Montserrat, Mikronesia, Chili.  Government of Vietnam has introduced the simplest, quickest and easy method to apply for Vietnam Visa Online on this website. You can now fill out the Vietnam Visa Online Application Form from the luxury of your home without visiting Vietnam Embassy. Fill the form in couple of minutes, upload your face photograph and passport page and make payment online. After a few days you will receive vietnamse eVisa by email. You can visit the airport or seaport straight away without going to vietnamse Embassy. Also, there is on physical or paper stamp required on your passport. This electronic process also known as eVisa or Electronic Visa for Vietnam is available to 80 countries. If you are from one of these lucky countries,
0 notes
majalahforbes-blog · 6 years
Text
'Ledakan' Turis China, Thailand Tujuan Utama
Forbes - Sedikitnya 71,3 juta turis China telah melakukan perjalanan wisata ke luar negeri hingga semester pertama 2018. China Tourism Academy (CTA), lembaga penelitian wisata yang berafiliasi dengan penyedia jasa perjalanan wisata daring Ctrip, Rabu (12/9/2018), menyebut bahwa jumlah kunjungan tersebut naik 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. CTA mencatat para wisatawan tersebut bertolak dari 200 kota di daratan China menuju 130 negara selama enam bulan pertama tahun ini. Kota Xi'an mengalami pertumbuhan terpesat dalam mengirimkan wisatawan ke mancanegara selama periode tersebut, demikian thepaper.cn mengutip pernyataan CTA.
Tumblr media
Jumlah turis yang berasal dari Ibu Kota Provinsi Shaanxi yang banyak dihuni umat Islam tersebut meningkat hingga 180%. Namun, tingkat konsumsi turis dari Changchun tertinggi dibandingkan dengan kota-kota lain di China. Turis dari Ibu Kota Provinsi Jilin itu bisa menghabiskan 6.946 RMB atau setara Rp14,9 juta (dengan asumsi 1 RMB = Rp2.159) untuk sekali kunjungan wisata ke luar negeri. CTA juga mencatat bahwa Thailand masih menjadi tujuan utama wisatawan China, meskipun sering terjadi kecelakaan wisata yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dari pihak wisatawan China. Beberapa negara lain yang ramai dikunjungi wisatawan China meskipun tidak seramai Thailand antara lain Jepang, Vietnam, Korea Selatan, Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Rusia. Meledaknya pasar wisata mancanengara menandakan besarnya minat warga China untuk berpelesiran. Hal itu dipicu kebijakan belanja bebas pajak dan fasilitas bebas visa, dan beragam produk inovatif pariwisata, seperti pernyataan Kepala CTA Dai Bin yang dikutip People's Daily.
Tumblr media
Kementerian Pariwisata RI menyadari fenomena ledakan turis China ke luar negeri itu dengan menggencarkan promosi pariwisata Nusantara melalui pameran di berbagai kota di daratan China. Pada tahun ini, pemerintah Indonesia menargetkan tiga juta kunjungan wisatawan China. Pada tahun lalu target 2,5 juta wisatawan China sedikit meleset karena terdampak letusan Gunung Agung di Bali. Read the full article
0 notes
seputarbisnis · 7 years
Text
Mendagri Malaysia Tepis Kabar Pemberhentian Visa Kerja Warga Korut
Putrajaya (SIB) -Kantor berita Jepang, Kyodo News, menerbitkan laporan bahwa Malaysia sudah berhenti menerbitkan visa kerja bagi warga negara Korea Utara (Korut). Namun, laporan tersebut dibantah oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Doktor Ahmad Zahid Hamidi. Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri itu mengatakan kabar tersebut tidak benar. Sebab, hingga saat ini belum ada instruksi terbaru terkait visa kerja bagi warga negara Korut. Pernyataan itu disampaikan dalam open house menyambut Hari Raya Idul Fitri pada Sabtu 1 Juli siang waktu setempat. "Muncul pemberitaan dari Kyodo News yang mengklaim kami berhenti menerbitkan visa kerja bagi warga negara Korut. Laporan tersebut tidak benar dan belum ada instruksi yang diberikan," tutur Doktor Ahmad Zahid Hamidi, mengutip dari The Star, Minggu (2/7). Menurut pemberitaan Kyodo, seorang sumber dari pemerintahan Malaysia mengklaim pemberhentian penerbitan visa kerja bagi warga Korut diberlakukan usai terjadi ketegangan diplomatik antara Putrajaya dengan Pyongyang. Ketegangan tersebut adalah buntut dari tewasnya Kim Jong-nam, kakak tiri Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un, pada 13 Februari 2017. Sebagaimana diberitakan, pria berusia 46 tahun itu tewas diracun saat hendak terbang ke Makau oleh dua orang perempuan, Doan Thi Huong asal Vietnam dan Siti Aisyah asal Indonesia. Proses hukum terkait pembunuhan tersebut terus dilakukan hingga saat ini. Ketegangan diplomatik terjadi karena Korut menuduh Malaysia tidak mau menyerahkan jenazah Kim Jong-nam agar segera dipulangkan. Negara serba tertutup itu bahkan menuduh Malaysia bekerja sama dengan Korea Selatan (Korsel) untuk membunuh warganya tersebut. Korut yang geram dengan sikap Malaysia kemudian menyandera warga Negeri Jiran di wilayahnya. Hal tersebut dibalas Malaysia dengan tidak mengizinkan warga Korut pergi meninggalkan wilayahnya. Hubungan baik yang terjalin antara kedua negara sempat rusak selama beberapa pekan sebelum mencair kembali. (thstar/okz/q) http://dlvr.it/PRrL4z
0 notes
harianpublik-blog · 7 years
Text
Indonesia Diserbu China, Pengamat: Sudah Waktunya Kebijakan Bebas Visa Dievaluasi
Indonesia Diserbu China, Pengamat: Sudah Waktunya Kebijakan Bebas Visa Dievaluasi
Harianpublik.com, JAKARTA — Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengatakan saat ini sudah waktunya bagi Pemerintah Indonesia mengevaluasi kebijakan bebas visa. Saran tersebut bukan lantaran adanya pengibaran bendera Cina di Indonesia ataupun penanaman benih cabai berbakteri beberapa waktu lalu.
Menurut dia, alasannya lebih karena banyaknya warga negara Cina yang datang ke Indonesia dan mencari pekerjaan. Awalnya mereka hanya turis, namun setelah sampai di sini mereka mulai mencari pekerjaan.
“Pemerintah harus paham, Cina berpenduduk besar 1,2 miliar. Ekonomi mereka tidak terus menerus bagus. Pemerintah (Cina) sulit mencari lapangan kerja untuk warga, jangan-jangan dibiarkan mencari kerja di luar,” ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (20/12).
Menurut dia, evaluasi juga harus dilakukan terhadap aparat. Bukan karena kerja mereka tidak baik, namun lantaran jumlah perseonelnya yang sedikit. Dengan jumlah sedikit, sudah pasti aparat kesulitan memonitor masuknya warga negara Cina ke Indonesia.
Hikmahanto menyebut secara umum masuknya warga Cina ke Indonesia cukup besar. Namun ia ragu apakah jumlah yang datang sama dengan jumlah yang kembali ke negara asalnya atau tidak.
“Apa mereka kembali lagi tidak ke negaranya? Apalagi di Indonesia dapat kartu tanda penduduk gampang, bisa dipalsukan. Pemerintah perlu evaluasi,” kata Hikmahanto.
Saat ini di media sosial beredar kabar bahwa ada gelombang besar kedatangan warga negara Cina ke Indonesia. Meski kabar tersebut belum terkonfirmasi, dia berharap pemerintah tanggap bersikap.
“Jangan sampai warga negara Indonesia keturunan Cina yang jadi korban. Jangan sampai kemarahan publik akhirnya menghantam pemerintah,” kata dia.
Untuk itu Hikmahanto menyarankan agar pemerintah memoratorium dan mengevaluasi kebijakan bebas visa. Tidak hanya bagi Cina tapi juga bagi negara lain.
Berdasarkan catatan data Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, hingga pertengahan tahun ini, WNA paling banyak melanggar kebijakan bebas visa adalah Cina, Bangladesh, Filipina, Irak, Malaysia, Vietnam, Myanmar, India, dan Korea Selatan. Warga negara Cina masih menduduki peringkat pertama dengan jumlah yang cukup signifikan, yaitu 1.180 pelanggaran pada Januari hingga Juli 2016. Sementara urutan berikutnya diikuti warga negara Bangladesh (172), Filipina (151), dan Irak (127). (republika) Sumber : Source link
0 notes
jubaer01 · 8 months
Text
VIETNAMESE Official Urgent Electronic Visa
Online Vietnam Visa - Visa Elektronik Vietnam Online yang Cepat dan Cepat, Visa Turis dan Bisnis Resmi Pemerintah Vietnam
Tumblr media
Address : Kuningan, Kuningan Tim., Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950, Indonesia
Phone : +62 21 29950400
Website : https://www.vietnam-e-visa.org/id/visa/
Business Hours : 24/7/365
Owner / Official Contact Name :Ria Holden  Vanessa
Description :Pemerintah Vietnam telah memperkenalkan metode paling sederhana, tercepat dan mudah untuk mengajukan Visa Vietnam Online di situs web ini. Anda sekarang dapat mengisi Formulir Aplikasi Visa Vietnam Online dari kemewahan rumah Anda tanpa mengunjungi Kedutaan Besar Vietnam. Isi formulir dalam beberapa menit, unggah foto wajah dan halaman paspor Anda dan lakukan pembayaran online. Setelah beberapa hari Anda akan menerima eVisa vietnamse melalui email. Anda dapat langsung mengunjungi bandara atau pelabuhan tanpa harus pergi ke Kedutaan Besar Vietnam. Juga, ada stempel fisik atau kertas yang diperlukan di paspor Anda. Proses elektronik yang juga dikenal sebagai eVisa atau Visa Elektronik untuk Vietnam ini tersedia di 80 negara. Jika Anda berasal dari salah satu negara yang beruntung ini, Anda dapat melewati antrian untuk mengajukan Portal Online untuk Visa Vietnam. Anda dapat mengambil foto dari ponsel Anda dan mengirimkan email kepada kami jika Anda tidak dapat mengunggah. Anda perlu membawa paspor asli ke bandara agar petugas imigrasi di bandara dapat mencap halaman paspor Anda untuk masuk ke Vietnam. Selain itu, paspor Anda harus masih berlaku selama 180 hari sejak tanggal Anda masuk ke Vietnam. Negara-negara berikut yang berhak mendapatkan Visa Online Vietnam alias eVisa Vietnam, Belgia, Belanda, India, Nauru, Portugal, Kroasia, Rusia, Spanyol, Kepulauan Solomon, Qatar, Jerman, Liechtenstein, Argentina, Polandia, Yunani, Australia, Brunei, Amerika Serikat , Denmark, Rumania, Brasil, Malta, Bulgaria, Finlandia, Islandia, Azerbaijan, Filipina, Saint Lucia, Irlandia, Meksiko, Peru, Slovakia, Venezuela, Norwegia, Georgia, Mongolia, Estonia, Slovenia, Lituania, Kolombia, Papua Nugini, Serbia, Kazakhstan, Uruguay, Uni Emirat Arab, Swedia, Korea, Armenia, Fiji, Montenegro, Swiss, Andorra, Kuba, Latvia, Kamboja, Monako, Kanada, Selandia Baru, Italia, Prancis, Luksemburg, Kepulauan Marshall, Vanuatu, Siprus, Makedonia, Hongaria, Republik Ceko, Jepang, San Marino, Bosnia dan Herzegovina, Moldova, Belarus, Inggris Raya, Panama, Austria, Montserrat, Mikronesia, Chili.  Government of Vietnam has introduced the simplest, quickest and easy method to apply for Vietnam Visa Online on this website. You can now fill out the Vietnam Visa Online Application Form from the luxury of your home without visiting Vietnam Embassy. Fill the form in couple of minutes, upload your face photograph and passport page and make payment online. After a few days you will receive vietnamse eVisa by email. You can visit the airport or seaport straight away without going to vietnamse Embassy. Also, there is on physical or paper stamp required on your passport. This electronic process also known as eVisa or Electronic Visa for Vietnam is available to 80 countries.
0 notes
seputarbisnis · 8 years
Text
Korut Nyatakan Kim Jong-nam Tewas Kena Serangan Jantung
Kuala Lumpur (SIB) -Kepolisian Malaysia telah menyatakan gas saraf VX sebagai penyebab kematian Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un. Namun anggota senior delegasi Korut bersikeras bahwa Jong-Nam meninggal akibat serangan jantung, bukan diracun. "Kami punya informasi bahwa Kim Chol menderita penyakit jantung dan tidak bisa bepergian tanpa obat-obatannya," ujar Ri Tong-il, mantan wakil Dubes Korut untuk PBB seperti dilansir media The Star, Kamis (2/3). Kim Chol merupakan nama lain dari Kim Jong-Nam. Dikatakannya, hasil pemeriksaan post-mortem yang dilakukan otoritas kesehatan Malaysia, menunjukkan bahwa Jong-Nam meninggal akibat serangan jantung. "Obat-obatan untuk diabetes dan tekanan darah tinggi juga ditemukan di antara barang-barangnya," kata Ri. Ri juga mengatakan, penggunaan senjata kimia VX untuk membunuh Jong-Nam seperti yang diumumkan kepolisian Malaysia, merupakan tipu muslihat yang dilakukan Korea Selatan untuk mengalihkan perhatian dunia dari krisis politiknya sendiri. "Bagaimana Korsel tahu soal penggunaan senjata kimia itu sejak awal, sementara kami tidak? Ini artinya mereka tahu itu akan terjadi," cetus Ri. "Ini hal yang perlu dijawab oleh komunitas internasional," imbuhnya. Kepolisian Malaysia telah menyatakan, WNI bernama Siti Aisyah dan Doan Thi Huong asal Vietnam telah mengusapkan wajah Jong-Nam dengan racun VX di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu. Jong-Nam meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit, hanya sekitar 15-20 menit setelah serangan tersebut. Hapus Kebijakan Bebas Visa Sementara itu, Pemerintah Malaysia akan menghapus kebijakan bebas visa bagi warga negara Korea Utara (Korut) yang masuk ke negeri itu, terhitung mulai 6 Maret mendatang. Ini dilakukan seiring meningkatnya ketegangan kedua negara menyusul pembunuhan Kim Jong-Nam, saudara tiri pemimpin Korut Kim Jong-Un. Deputi Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan seperti dilansir kantor berita resmi Malaysia, Bernama, Kamis (2/3), warga Korut akan diharuskan mendapatkan visa sebelum masuk ke Malaysia untuk alasan keamanan nasional. Selama ini, Malaysia merupakan satu di antara segelintir negara yang bisa dikunjungi warga Korut tanpa visa. Sebagai timbal baliknya, warga Malaysia termasuk di antara beberapa negara yang bisa masuk ke Korut tanpa visa. Hubungan diplomatik antara Malaysia dan Korut menegang sejak pembunuhan Kim Jong-Nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu. Otoritas Korut telah menyatakan pihaknya tidak bisa mempercayai proses penyelidikan kepolisian Malaysia terkait kematian Jong-Nam. Korut pun telah mendesak Malaysia untuk tidak melakukan autopsi atas jasad Jong-Nam dan membebaskan tersangka-tersangka yang ditahan dalam kasus ini. Namun pemerintah Malaysia bersikeras bahwa aturan hukum di negeri itu harus diikuti. Malaysia pun telah menolak permintaan Korut untuk menyerahkan jasad Kim Jong-Nam ke otoritas Korut. Pemerintah Malaysia menyatakan hanya akan menyerahkan jasad Jong-Nam ke keluarganya. Pemerintah Malaysia saat ini bahkan tengah mempertimbangkan untuk mengusir Duta Besar Korut di Kuala Lumpur atau menutup kedutaannya di Pyongyang, Korut. Sejauh ini, belum ada tanggapan dari otoritas Korut atas keputusan pemerintah Malaysia soal pembatalan kebijakan bebas visa ini. WN Korut Dibebaskan Pria Korea Utara (Korut) bernama Ri Jong-Chol yang ditahan terkait kasus pembunuhan Kim Jong-Nam, dipastikan akan dideportasi ke Korut. Jaksa Agung Malaysia menyatakan, tidak ada cukup bukti untuk menjeratkan dakwaan kepada Jong-Chol. Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star dan New Straits Times, Kamis (2/3), Jaksa Agung Malaysia Mohamed Apandi Ali menegaskan, Jong-Chol akan dibebaskan setelah masa penahanannya berakhir pada Jumat (3/3). Pria Korut berusia 47 tahun itu ditahan polisi sejak 17 Februari lalu. "Dia (Jong-Chol) tidak akan dijerat dakwaan di sini karena tidak ada cukup bukti terhadapnya," terang Apandi dalam pernyataannya. Setelah dibebaskan oleh Kepolisian Malaysia, Jong-Chol akan segera dideportasi ke negara asalnya. "Dia akan dibebaskan dan akan dideportasi karena dia tidak memiliki dokumen-dokumen valid," imbuh Apandi. Jong-Chol yang disebut sebagai pakar kimia, dilaporkan bekerja di Departemen IT pada perusahaan suplemen antikanker, Tombo Enterprise Sdn Bhd di Cheras, Kuala Lumpur. Namun Direktur Pelaksana Tombo Enterprises, Chong Ah Kow, mengungkapkan Jong-Chol tidak pernah masuk kantor dan tidak mengambil gajinya. Chong mengaku dirinya hanya memfasilitasi visa kerja dengan memberi pernyataan dalam dokumen pendukung untuk Jong-Chol. Jong-Chol dilaporkan sudah tiga tahun tinggal di Malaysia. Dia tinggal bersama istri dan anaknya di sebuah kondominium di Kuala Lumpur. Kepolisian Malaysia menangkap Jong-Chol di suatu apartemen di Jalan Kuchai Lama, Kuala Lumpur, pada 17 Februari. Dia dicurigai terlibat dalam pembunuhan Jong-Nam, yang tewas usai diserang racun di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Dalam kasus ini, Jong-Chol diyakini berperan sebagai sopir bagi empat pria Korut lainnya, yang kabur pada hari yang sama saat Jong-Nam dibunuh pada 13 Februari lalu. Keempat pria Korut itu diyakini kini sudah kembali ke Pyongyang. Mereka diyakini menjadi dalang utama di balik pembunuhan Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korut Kim Jong-Un. Keempatnya juga diyakini memberikan instruksi pada dua tersangka wanita -- Siti Aisyah (25) dan Doan Thi Huong (28) -- untuk menyerang Jong-Nam dengan racun VX dengan dalih acara reality show. Baik Aisyah maupun Doan telah menjalani sidang perdana pada Rabu (1/3) kemarin dan dijerat dakwaan pembunuhan sesuai pasal 302 KUHP Malaysia, dengan ancaman hukuman mati jika terbukti bersalah. Siti Aisyah Enggan Bertemu Keluarganya Sementara itu, Siti Aisyah, warga Indonesia terdakwa kasus dugaan pembunuhan Kim Jong-nam, meminta sanak keluarga agar tidak menemuinya di Malaysia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, mengatakan pihaknya telah menawarkan fasilitas bagi keluarga jika hendak menemui Siti di Negeri Jiran. Tapi, perempuan berusia 25 tahun itu justru meminta kementerian tidak mendatangkan keluarganya ke Sepang untuk sementara waktu. "Siti hanya minta kami sampaikan pesan agar keluarganya terus mendoakan. Dia meminta ibunya untuk mengutamakan kesehatan dan tidak perlu ke Malaysia menemuinya," kata Arrmanatha di kantornya, Jakarta, Kamis (2/3). Siti dan seorang terdakwa lain asal Vietnam, Doan Thi Huong, 28, telah menjalani sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Sepang pada Rabu (1/3). Siti ditahan otoritas Malaysia sejak 16 Februari lalu, setelah rekaman CCTV mengungkap keduanya membekap wajah Jong-nam dengan racun secara tiba-tiba di Bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu. Tak lama dari situ, Jong-nam tewas di tengah perjalanan menuju rumah sakit. Jaksa menuntut kedua terdakwa dengan Hukum Pidana Pasal 34 mengenai Pembunuhan dengan Persekongkolan. Jika terbukti bersalah, keduanya terancam hukuman mati. Proses sidang selanjutnya akan dilanjutkan di tingkat pengadilan yang lebih tinggi dan direncanakan akan berlangsung pada 13 April mendatang. Tim Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur bersama tim pengacara mendampingi perempuan asal Serang, Banten itu selama sidang. Dalam sidang, mereka mengajukan "gag order" kepada hakim, yang intinya memohon agar penyidik tidak menyampaikan hasil penyidikan mereka terkait kedua terdakwa kepada publik agar tak mengganggu proses hukum yang sedang berlangsung. Dengan dimulainya proses persidangan, Siti dan Huong akan dipindahkan dari rumah tananan Cyberjaya ke penjara khusus wanita Kajang, Selangor. Kemlu menuturkan, akan terus berupaya memberikan bantuan hukum dan pembelaan bagi Siti untuk meringankan tuntutan yang dilayangkan kepadanya, sehingga bisa terhindar dari ancaman hukuman mati. (thestar/Bernama/detikcom/CNNI/f) http://dlvr.it/NX1Lbf
0 notes
seputarbisnis · 8 years
Text
Hentikan Impor Batubara, Korut Kecam China
Pyongyang (SIB) -Korea Utara mengecam sekutu utamanya China setelah menghentikan impor batubara sebagai sanksi atas uji coba misil balistik negeri itu, Pekan lalu, China mengumumkan penghentian impor batubara dari Korea Utara untuk tahun ini. Padahal, batubara adalah penghasil devisa pertama bagi negeri itu. Penghentian impor itu diputuskan beberapa hari setelah uji coba misil balistik yang disaksikan langsung Kim Jong Un, yang dianggap sebagai unjuk kekuatan pertama Korea Utara terhadap Presiden AS Donald Trump. Kecaman terhadap China ini dimuat dalam sebuah esai yang ditulis "Jong Phil" yang kemudian dimuat kantor berita Korea Utara KCNA. Esai itu memang tak spesifik menyebut China, tetapi menggunakan istilah "negara tetangga". "Negara ini, menganggap dirinya sebagai kekuatan besar, kini tengah mengikuti irama AS," demikian esai tersebut. "Negeri ini tanpa ragu mengambil langkah tak manusiawi seperti memblokir perdagangan yang terkait dengan peningkatan standar hidup masyarakat," lanjut esai itu. Negara-negara sahabat, lanjut tulisan tersebut, mengecam langkah itu tetapi kekuatan jahat mendukung langkah ini. Format tulisan seperti ini tak lazim dimuat KCNA, yang biasanya lebih memercayai penulisnya sendiri. Tulisan semacam ini biasanya dimuat harian milik pemerintah Rodong Shinmun. Sementara itu, China mengatakan, hubungannya dengan Korea Utara masih sangat baik dan bersahabat tetapi mengukuhkan sikap menentang ambisi nuklir tetangganya itu. "Posisi China soal isu nilir sudah jelas dan konsisten. Korea Utara sudah memahami hal itu," ujar juru bicara Kemenlu China Geng Shuang. Sementara rencana Amerika Serikat dan Korea Utara untuk melakukan kontak perdana setelah Presiden Donald Trump menjabat dibatalkan. Seperti dilaporkan oleh Wall Street Journal, Sabtu (25/2), penyebabnya karena AS menolak visa diplomat dari Pyongyang yang seharusnya mewakili Korut, Choe Son Hui. Dialog Korut-AS awalnya direncanakan pada 1-2 Maret mendatang di New York, oleh utusan Kementerian Luar Negeri Korut, Choe, dan mantan pejabat AS. Namun menurut WSJ, agenda tersebut batal setelah visa Choe ditolak. Tidak dilaporkan apa pasal Kementerian Luar Negeri AS menolak visa Choe, namun Korut pada 12 Februari lalu kembali melakukan uji coba rudal balistik. Satu hal lain yang juga diduga menjadi penyebabnya, adalah kasus pembunuhan saudara tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam, di Malaysia. Pejabat Korea Selatan dan AS yakin bahwa dalang pembunuhan Kim Jong-nam pada 13 Februari lalu merupakan agen Korut. Pertemuan kedua petinggi Korut dan AS harusnya akan jadi yang pertama sejak utusan Korut mengunjungi AS sejak 2011 lalu. Dan ini juga menjadi perdana sejak Trump menjabat. Trump pada Kamis lalu mengatakan bahwa ia mengkhawatirkan uji coba rudal balistik Korut dan menyebutnya "situasi yang sangat berbahaya." Sementara itu, terkait kasus pembunuhan Kim Jong-nam, Malaysia telah menangkap empat tersangka; seorang warga negara Indonesia, seorang warga negara Vietnam, Malaysia dan Korut. Sementara itu Pemerintah China menolak desakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk lebih menggunakan pengaruhnya dalam menekan Korea Utara terkait program nuklirnya. Ditegaskan Beijing, inti permasalahan adalah pertikaian antara Washington dan Pyongyang. Dalam wawancara dengan media Reuters, Trump mengatakan bahwa China bisa menyelesaikan tantangan keamanan nasional yang ditimbulkan dari Korut "dengan sangat mudah jika mereka mau." Trump pun mendesak Beijing untuk lebih menggunakan pengaruhnya guna menghentikan tindakan-tindakan Pyongyang yang semakin menantang. Pemerintah China yang merupakan sekutu paling penting bagi Korut, telah menegaskan bahwa pihaknya menentang program nuklir dan rudal Korut. China pun berulang kali menyerukan denuklirisasi di semenanjung Korea dan digelarnya kembali negosiasi antara Korut dan negara-negara besar dunia. "Kami telah berulang kali mengatakan bahwa inti dari isu nuklir Korut adalah masalah antara AS dan Korut," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang. "Kami harap pihak-pihak terkait bisa memikul tanggung jawab mereka, memainkan peran yang seharusnya, dan bersama-sama dengan China memainkan peran konstruktif untuk perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea dan untuk denuklirisasinya," imbuhnya. Sedangkan kantor berita resmi China, Xinhua menyatakan bahwa pengaruh China terhadap Korut telah dilebih-lebihkan. "Gedung Putih Trump perlu mengambil langkah awal dan berbicara dengan Pyongyang. Amerika Serikat tak akan rugi apapun dengan mencoba ini," demikian disebutkan Xinhua. (Detikcom/Kps/h) http://dlvr.it/NTbxqW
0 notes