#Warung Makan Yang Enak
Explore tagged Tumblr posts
baksorusukweleri · 1 year ago
Text
Tempat Makan Terdekat Dari Lokasi Saya Sekarang Weleri Tlp/WA 0896-3072-0208 Sop Jakarta H. Amir
Wisata Kuliner Kendal, Warung Soto Ayam Terdekat, Warung Sop Terdekat, Warung Sop Kaki Sapi Terdekat, Warung Sop Kaki Kambing Terdekat Pesan Sekarang dengan KLIK https://wa.me/6289630720208 Nikmatnya Sop Iga Sapi dan Asem-Asem Iga ala Sop Jakarta H. Amir!Selamat datang di Sop Jakarta H. Amir, tempat di mana sensasi lezat bertemu dengan kehangatan khas Jakarta!Apakah Anda mencari pengalaman…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
tempatkulinerdikendal · 1 year ago
Text
RASA MANTAP Warung Bakso Enak Terdekat Batang Semarang Tlp/WA 0896-3072-0208 Sop Jakarta H. Amir
Warung Makan Buka Terdekat, Tempat Makan Terdekat Recommended, Tempat Makan Terdekat Enak Dan Murah, Ok Google Warung Makan Terdekat, Info Warung Makan Terdekat Booking Sekarang dengan KLIK https://wa.me/6289630720208 Ingin mendapatkan makanan enak yang seger dan cocok untuk di makan ramean tapi harga ramah dikantong ?  Datanglah ke SOP JAKARTA H. AMIR CUMA 20 RIBUAN SAJA !  Kamu sudah bisa…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kemitraansotoayammurah · 1 year ago
Text
OPEN KEMITRAAN ! CALL 0821-1602-5158, Franchise Makanan Di Jakarta Timur
Tumblr media
Bangunlah bisnis walau itu sampingan, sebelum anda dikesampingkan di tempat anda bekerja! Dengan sistem standarisasi yang sudah kami susun, InsyaAllah menjalankan bisnis kuliner akan menjadi sangat mudah. Cocok untuk anda yang mencari Bisnis Kuliner Untuk Pemula, Bisnis Kuliner Paling Mudah, Bisnis Untuk Pegawai Negri, Bisnis Untuk Pensiunan Pns, Bisnis Untuk Pensiunan Tni, Bisnis Untuk Pensiunan Polri
SOTO AYAM KHAS SEMARANG PAK MUS Jalan Kendeng Barat 3, Sampangan, Semarang Selatan (Samping Puskesmas Pegandan)
Hubungi: Bapak Afiq TELP/WA : 0821-1602-5158 TELP/WA : 0821-1602-5158 https://sotoayamsemarang.com #kemitraansotosemarang, #kemitraansotomurah, #franchisemakananyanglaku, #franchisemakanandibawah100juta, #kemitraanbisniskulinerdijakarta, #kemitraanbisnisrestorandibandung, #usahayangbertahanlama, #bisnissotoayam, #bisnisyangbertahanlama, #PeluangUsahaUntukPemula
0 notes
tempatmakanmurahdibatang · 2 years ago
Text
BIKIN NGILER Tempat Makan Enak Untuk Keluarga Batang Jawa Tengah Prasmanan Mas Budi
Cari Tempat Makan Terdekat, Cari Tempat Makan Terdekat Sini, Lamongan Batang, Makan Prasmanan Terdekat, Makanan Prasmanan Terdekat Tempat Makan Yang Bagus Terdekat,Tempat Makan Enak Rame Rame,Tempat Makan Recommended Terdekat Jangan coba coba datang kalau ga mau ketagihan dengan gurihnya Ayam Dan Bebek Goreng Mas Budi !! Tempat Makan Yang Cocok Untuk Keluarga,Tempat Makan Enak Sekitar…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tempatmakanbatang · 2 years ago
Text
JANGAN SAMPAI KELEWAT Tempat Makan Favorit Terdekat Dari Lokasi Saya Batang Jawa Tengah Prasmanan Mas Budi
Warung Makan Terdekat Murah, Warung Makan Terdekat Saya, Warung Makan Terdekat Sini, Warung Makan Terdekat Yang Buka, Warung Makan Terdekat Yang Enak Warung Makan Ayam Terdekat,Warung Makan Mas Budi,Menu Mas Budi Jangan coba coba datang kalau ga mau ketagihan dengan gurihnya Ayam Dan Bebek Goreng Mas Budi !! Warung Makan Murah Dan Bersih,Tempat Makan Terdekat Terenak,Rumah Makan Untuk…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kayyishwr · 11 months ago
Text
Tumblr media
Hi, Kids!
Hi, Kids
Bagaimana kabarnya? Bagaimana hafalan Qurannya? Bagaimana hatinya; jangan nyimpen dendam kelamaan yak, tidak baik, inget selalu pesan "yang terpenting kita bukan pelaku kezaliman", oh iya satu lagi, jangan lupa sambung silaturahmi dengan siapapun dan makan yang enak yak hahah
Hi, Kids
Iya itu pesan Abahnya Abi dulu, semoga bisa diingat terus ya, oh iya kalau dulu, Abi nulis itu di twitter, biar inget terus haha. Oh iya, sekarang udah tidak takut lagi kan soal masa depan? Tidak khawatir lagi kan soal banyak hal? Kalaupun masih ada perasaan seperti itu, wajar kok, semoga dengan perasaan-perasaan itu, jadi tambah yakin, kita tidak bisa apapun tanpa ridhoNya Allah
Hi, Kids
Kalau kamu baca tulisan ini, berarti kamu menemukan akun tumblr ini, atau ya mungkin tulisan ini sudah berada di satu buku yang diterbitkan haha. Oh iya, yang paling penting, coba cari buku yang jadi gambar utama itu; ya buku kecil putih yang baru dibeli tahun 2024, walaupun sudah diincar dari lama
Oh iya, kalau kamu tahu kenapa buku itu penting buat kamu cari, tahun lalu, tepatnya tanggal 7 Oktober, abang-abang kita di Palestina membangunkan kita yang terlalu lama tidur dalam kenyamanan. Dan yang perlu kamu tahu, efeknya sangat dahsyat. Kali ini bukan sebagian saja yang bangun, tapi hampir semuanya.
Gerakan boikot yang dulu dipandang sebelah mata, sekarang lebih masuk akal; lagian lebih enak makan di warung sebelah kos, atau tukang sate di pinggir jalan kan? Bisa diajak ngobrol haha. Oh ya, dulu juga demo Palestina dianggap lebih peduli sama negara lain dibanding negara sendiri, tapi sekarang alhamdulillah, semua elemen ikut bergabung
Hi, Kids
Buku itu tolong dibaca baik-baik, kalau bisa dipinjamkan ke temen-temenmu yak, kaya dulu Abi juga berusaha meminjamkan buku ke yang lain, supaya ilmunya tidak berhenti di kita. Kalau kamu hari ini belum kaya masalah harta gak apa-apa kok, tapi usahakan kaya akan ilmu yak. Semoga kamu suka baca buku; ya gapapa kalau kamu suka main bola, futsal, naik gunung, tapi jangan lupa baca buku, dulu Abi juga gitu hahah, sukanya main bola, ikut lomba aja, kalau juara mintanya sepatu bola; tapi Allah gerakkan hati Abi buat baca buku Ustadz Salim A Fillah (oh ya semoga buku beliau masih ada juga, kalau dah gak ada, ya mungkin rusak atau dipinjam orang tapi belum dikembalikan hehe)
Hi, Kids
Terlalu panjang yak, pasti capek bacanya, tapi yak mungkin ini yang bisa Abi berikan, mungkin bukan harta, jabatan juga bukan siapa-siapa, benda ya cuma punya seadanya, semoga kamu, kita semua ikut jalannya Abahnya Abi, yang masih semangat belajar banyak hal
Sudah dulu ya kids, masih banyak buku yang bisa kamu baca. Buku itu landasan dasar supaya kamu paham posisi Palestina di muka bumi ini, selanjutnya kamu bisa baca juga 'Menuju Kebangkitan Umat Islam'; supaya langkah konkrit bisa kamu dan teman-temanmu pikirkan untuk menjadi pembebas Palestina. Amin.
#bookproject
61 notes · View notes
gadiskaktus · 4 months ago
Text
Tumblr media
Ini tulisan saya kutip dari mb Septia Mentari, mohon izin tulis ulang ya mb, semoga mb halalkan tulisannya, aku repost di sini sedikit saya sematkan beberapa tulisan saya juga. Kurang lebihnya begini.
Pesan dari aku pribadi, maupun pada laki laki yang akan menjadi suamiku kelak, jiakhhhhhh wkwkwkkw. Antara lain sebagai berikut:
Aku sama sekali tidak mempermasalahkan, kalau kamu ga punya duit sekalipun tapi mau ajak aku pergi, yang penting KOMUNIKASI bilang kalo kamu lagi gapunya duit! Aku fleksibel kok orangnya mau diajak makan mahal murah cocok cocok aja yg penting makan. Dan aku bisa menikmatinya dan lidahku ngga suka yang makanan aneh aneh juga, mau itu makan di angkringan, mau di restoran, mau di warteg gass lah kalau aku. Di gunung saja makan indomie saja nikmatnya tiada tara. Apalagi makan yang lainnya, pasti lebih nikmat dan enak. Yang penting jadi berkah.
Aku juga ga keberatan kalau diajak patungan. Apalagi kalau kamu belum jadi siapa siapa aku. Baru jdi teman. Aku justru yang ga enak kalau malah harus dibayar bayarin. Karena dari kecil aku sudah di didik orang tua gaboleh minta minta sama orang. Aku ga akan neko neko. Ga akan ngerepotin kamu. Kalau jadi suamiku pun, ngga harus semua kamu bayarin, tinggal nanti kalau aku masih kerja bisa bayar nya patungan.
Aku tipe kalo orang royal sama aku. Aku berusaha sebisa mungkin membalas berkali kali lipat yang diberikan orang itu. Karena saking aku gamau hutang budi sama orang lain. Jadi rasa menerima begitu saja itu ngga enak, selagi aku bisa ya ngga merepotkan. Ngga tau ini sifat yang baik atau buruk ya.
________ Sudah ahh kayaknya aku makin ke sini jadi suka gundam (haha) nemu di etalase warung di semarang, izin foto boleh tapi ngga boleh di bawa pulang wkwkw.
7 notes · View notes
parasitlajang · 2 months ago
Text
---
Bukan sebuah kebetulan, jika perjalanan-perjalanan itu membawanya pada beberapa kisah untuk direkam dalam tulisan. Bahkan, sebagian barangkali cukuplah saja mendekam dalam ingatan diam-diam.
Ia berkata lirih pada dirinya sendiri, "Ayo kita pulang, tersesat pada banyak perjalanan lagi."
Maka, ia bergegas mengemas pakaian ke dalam ransel hitam kesayangannya. Peralatan sabun mandi, kosmetik, krim siang krim malam, uang tunai, lengkap dengan baju tidur dan kaos kaki motif kucing kesayangannya. "Untuk beberapa hari saja, (lagi) aku ingin minggat dari kota yang membosankan ini," gumamnya.
Sudah terbayang di kepalanya perjalanan berjam-jam di kereta ekonomi tipe C ; hiruk pikuk orang-orang, bau keringat, bau pesing toilet kereta, bau nasi bekal penumpang di dalam tas kresek, suara mesin roda kereta; sementara dirinya sibuk tenggelam dalam pikirannya sendiri. Menatap kosong ke luar jendela: di depannya pemandangan gersang bukit-bukit, sawah-sawah hijau, rumah-rumah kayu mungil di pemukiman penduduk atau pinggiran rel kereta api, sambil membayangkan hal-hal jauh yang tak terpikirkan sebelumnya. Pikirannya larut melebur tenggelam dalam perjalanan yang panjang dan melelahkan itu. Dan kalau sudah bosan, dibacanya buku kesayangan untuk mengusir kebosanannya itu.
Dengan sebuah kebetulan yang dituliskannya juga, ia mengepak hari-hari bahagia tanpa dibayang-bayangi beban kerja; membunuh waktu sendirian di sebuah kota yang asing, yang dimana orangorang tak kenal dan bahkan tak tahu siapa namanya. Malam hari, ia akan tertidur tanpa perlu memikirkan apa-apa. Melupakan rasa sakit sebentar, ngilu-ngilu yang diciptakan oleh rasa kecewa pada keadaan, dan di pagi hari ia akan terbangun dengan semangat menyala-nyala; mencari sarapan enak di kedai kuliner yang disarankan orang-orang di internet, lalu setelahnya pulang ke penginapan dengan perut kenyang sambil memikirkan nanti mau makan malam di mana dan makan apa.
Perjalanan-perjalanan itu tentu membuatnya kecanduan. Tak pernah dipikirkannya bahwa bepergian sendirian sungguh seseru ini. Dulu ia hanyalah perempuan naif yang takut kemana-mana sendirian. Tak pernah dipikirkannya bahwa perjalanan-perjalanan ini justru bisa membantunya membunuh kesepian. Tak pernah disangkanya perjalanan-perjalanan ini justru memberinya keberanian baru. Ia seperti menemukan lagi gairah hidup dan dirinya yang baru. Tak pernah diduganya perjalanan-perjalanan ini akan membawanya pada pelarian dan penolakan sekaligus; keramaian yang kadang bikin mual tapi sepi yang asing, ia juga menikmatinya.
Perjalanan-perjalanan itu, telah memberi kejut-kejut baru dalam kehidupannya. Melintas laut; bertemu orang-orang asing di stasiun, di peron kereta, di warung-warung kopi yang ia singgahi. Dilipatnya rasa muaknya pada kehidupan, kecewanya pada orang-orang; kini ikut berpindah ke dalam ransel hitam di punggungnya. Ia bahkan tak sempat mencari persembunyian dalam jejak-jejak perjalanan, di tanah yang kering dan bau asap-asap bus kota yang memenuhi rongga paru-parunya.
Perjalanan ini akan membawanya ke banyak perjalanan-perjalanan yang lain lagi. Masih begitu banyak tempat yang ingin ia singgahi. Dengan sebuah kebetulan yang lain, yang juga dituliskannya. begitulah, janjinya. Ia akan menabung ingatan perasaan; pada seseorang yang pernah ditemuinya. Yang kepada sepasang bibirnya, ia mendaratkan ciuman yang kikuk dan sebentar-sebentar. Yang di hamparan dadanya, ia menawarkan setangkup dekapan di tengah-tengah percakapan yang hangat dan panjang. Yang kepada dirinya, ia memberikan buku sebagai kado manis awal perjumpaan.
Hingga demikianlah perjalanan itu akan menuliskan semua kebetulan-kebetulan ke dalam dirinya. Ia akan mengingat betapa canggungnya mengakhiri perjalanan tanpa pelukan-pelukan dan ciuman selamat tinggal.
"sebab aku akan kembali," desahnya, di dalam kereta kepulangan.
"Sebab aku akan kembali lagi mengecup sepasang bibir yang kikuk,itu lagi."
/2024
2 notes · View notes
arintyas · 1 year ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Mungkin ini, makanan-makanan yang saya repeat order kalau pilang ke kampung suami, kampung condong catur.
Siap sangka jodoh saya orang jogja, rumah masa kecilnya di concat, dimana disitu banyak jajanan. Hehe cocok untuk saya yang suka nyemil. Wkwkwkw
Tapi tiap pulang ke jogja, saya makan hal yang diulang2. Itu itu saja. Bakmi jowo ya disitu, soto ya yang itu, mi ayam ya pasti disana.
Kok ga ganti-ganti ya. Ya karena sudah pernah nyoba, puas, dan percaya akan rasanya yang konsisten.
Minuman daerah jogja bukan wedang uwuh, tapi couvee. Kalo kearah Bantul sekalian beli mangut mbah Marto sama mie ayam bu Tumini. Mau ke SS di dekat rumah mertua ada 3-4 warung SS (dimana kalo di jakarta harus membelah jakarta dulu alias ke jakbar, dulu sih deket). Bakmi jowo ya pak Kuncung or pak Pele as always. Gudeg ya gudeg Gejayan or gudeg bu Ahmad. Kadang pingin coba gudeg Bromo, tapi apalah daya. Suami psti berikir meh maem gudeg kom kudu antri tengah malam. Hufet. Soto ya pak Dalbe atau soto Bathok dekat sambisari dari sebelum nikah sampai sekarang (pas hamil bisa sehari 3x nyidam soto pak Dalbe)
Apa semua makanan itu enak? Ya relatif. Kan beda orang beda rasa. Hehe.
Tapi rata-rata makanan-makanan itu yang saya repeat order.
Kenapa ga coba yang lain? Wkwkwk mgkn blm waktunya. Jogja, suatu hari nanti akan kutinggali kau, kujajah kulinermu hehehe insyaAllah.
32 notes · View notes
dearneptunus · 1 year ago
Text
Tentang Bisa Makan Enak
Tadi pagi aku ngga sarapan, ngga ngebekel juga, padahal udah ada niatan mengolah kangkung yang dikasih sama tetangga dan ternyata di kulkas ada ikan bakar pemberian orang. Biasanya aku mengurungkan membawa bekal kalau tahu ngga ada nasi baru termasak. Yep, bukannya masak nasi tapi ya berharap ada aja gitu. Kalau ada, lauk seada-adanya aku bekel ((jika sedang ingin)). Diluar bekel-bekel yang di plan.
Menjagakan Kak Lel untuk cari sarapan ternyata setelah ditunggu agak siangan, kakak bawa bekel. Begitu juga Mbak Anik. Jadi karena aku ngga laper-laper amat dan ngga tahu juga sih kayaknya jarang berasa laper. Hehe. Aku tahan aja sampai agak siang baru cari makan.
Aku ke warung nasi rames. Aku bisa memilih 3-4 lauk, bahkan masih bisa nomboki Mas Yudha ataupun minum dingin titipan Kak Lel. Aku ngga tahu kenapa aku menengok isi piring pak gojek sekilas banget, selintas aja, kayaknya cuman ada sayur dan lauk atau 2 jenis. Setelah itu aku melewati mbah-mbah yang makannya sama sayur aja nasinya dibanyakin. Aku sedih aja. Gatahu muasalnya apa.
Mungkin, aku keinget pernah beli nasi sayur minum 7000 setelah bayar sendiri uang kuliah karena tambah semester dan pernah ngepress banget punya uang sampai ngga beli lauk waktu di kantin YIA sampai beli es teh aja cemas walaupun akhirnya di bayarin. Atau dalam gerakan penghematan aku milih menu hemat 20 ribu di Warung Steak saat sama Nabila dan Mas Nabhan.
Mungkin gajiku sekarang dan segenap tambahannya belum yang banyak banget, tapi aku bener-bener bisa memilih makan. Kondisi-kondisi ngga bisa milih makan apa dan harga berapapun itu bisa di hitung jari dewasa ini. Mungkin dulu ya, beli nasi olive aja mewah banget waktu siaran radio anak Jogja. Dan aku bayarin anak yang uang sakunya udah 50 ribu lebih, sedangkan aku punya pecahan 20 sama 10 kayaknya.
Kayak soal beli makan ini, aku jarang sih beli yang mahal banget sekali makan, tapi sebenernya kalau dijumlah dalam sehari ya jumlah uang buat makan lumayan besar, dan masih cukup. Walaupun kadang jajan zonk. Kadang bayarin dulu. Dan lain-lain uangku masih cukup. Nulisnya mau nangis tapi yaudah karena udah mau bimbingan jurnal jadi cukup dulu ya. Hehehe
8 notes · View notes
vanilachocolate · 11 months ago
Text
Tadi pagi ikut jalan sehat salah satu relawan paslon. Tapi yaa, yaudah. Jalan sehat doang. Ngga rela aku udah parkir 5 ribu, tiket doorprize bayar 5 ribu juga. Heuh.
Tapi untung memutuskan abis ikut jalan sehat langsung pulang karena ngga berapa lama langsung hujan deras dan lama. Good newsnya kamarku udah ngga banjir lagii. Yeaaaayh...
Pas mulai cerah langsung pergi aja ke percetakan. Karena sudah give up cari template di label. Pas di jalan deket rumah, liatin awan cakep banget senang. Dan tentulaaah, menepi bentar buat fotooooo
Tumblr media Tumblr media
Gn. Slamet, langit, sawah, purrrrrfffeect! Dahlah tuh abis dari percetakan sambil nunggu mikir mau jajan. Dan aha! Kepikiram buat beli mie naga. Sebelum Gacoan menyerang Purwokerto, mie naga nih pemenangnya mie miean pedes. Mantep pol. Sampe level 10 ada. Awalnya udah ngga berharap bakal ada, karena yaaa banyak satu tempat makan berganti dg yang lain.
Tapi syukurnya masih ada dooooong! Senaaang. Aaakkhh. Padahal tadi pagi abis makan mie. Tapi gpp, kapan lagi kan beli mie naga coba?
Tumblr media Tumblr media
Masih sama enaknyaaa. Masih pedesnya berasa nampol juga. Salah satu best place pelarian makan kalau pas kuliah rasanya mau misuh atau lagi pusing.
Hmm, jadi terpikirkan untuk menjajaki warung-warung makan pas dulu s1. Tapi sadnya tuh, cilok goang kesayangan aku sama yang lain pas skripsian udah ngga ada. Padahal itu cilok bener-bener pedesnya seger terus enak gitu. Salah satu yang suka kita beli kalau lagi ngelab dan ngga bisa ditinggal lama.
4 notes · View notes
baksorusukweleri · 1 year ago
Text
PALING DICARI Rumah Makan Weleri Kendal Sop Jakarta H. Amir Tlp/WA 0896-3072-0208
Warung Makan Viral Terdekat, Warung Makan Viral, Warung Makan Untuk Keluarga, Warung Makan Terenak Terdekat, Warung Makan Terdekat Yang Sudah Buka Pesan Sekarang dengan KLIK https://wa.me/6289630720208 Nikmatnya Sop Iga Sapi dan Asem-Asem Iga ala Sop Jakarta H. Amir! Selamat datang di Sop Jakarta H. Amir, tempat di mana sensasi lezat bertemu dengan kehangatan khas Jakarta!  Apakah Anda…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
carinrianadityas-blog · 1 year ago
Text
warung makan favorit kita tau ga ya, kalau kita sebagai pelanggan setianya hubungannya sudah berakhir
yang biasanya mereka menerima kedatangan kita, selalu berdua, meskipun dengan menu pesanan yg berbeda, tujuannya tetap sama. 
yaitu datang ke tempat itu untuk menikmati menu makanannya dan menghabiskan waktu berdua disana. 
mungkin aja, sekarang, salah satu pelayannya sadar, kamu datang bersama perempuan lain selain aku, dan juga sebaliknya
kira-kira, kalau mereka tanya "biasanya sama mba yang ono mas", apa reaksi kamu? 
dan kira-kira, aku siap ga ya, kalau aku diberi pertanyaan yg sama. hehe
boleh kan kalau aku kenalkan warung makan favorit kita ke seseorang? 
hmm, bukan karna aku masih kangen sama kenangan kita. tapi karna aku suka menu makanan disana. 
kamu jangan lupa untuk bawa perempuanmu ke tempat itu ya
supaya dia tau, ada warung makan yang enak yang akan menciptakan banyak cerita.
kamu sama dia.
3 notes · View notes
bungajurang · 1 year ago
Text
Bertemu kawan baik di Jakarta
Ia menempuh perjalanan selama 40 menit ke tempatku menginap. Ia mengendarai Yamaha Mio yang sama dengan yang ia gunakan di Jogja. Wajah yang familiar. Senyum dan mata yang sama. Terakhir kali kami bertemu di Jogja tahun 2020–tidak lama kemudian pandemi. Lalu kami menjalani hidup masing-masing. Jarang bertukar kabar, hanya sesekali mengomentari unggahan di Instagram Story atau WhatsApp Status, terkadang kami bertukar Reels kucing lucu.
Aku tidak merasa canggung sama sekali, meski sudah (hampir) 4 tahun tidak bertemu. Rasanya seperti hanya tidak ketemu selama beberapa minggu saja. Hal pertama yang ia tanyakan padaku adalah agendaku di Jakarta. Lalu ia menanyakan soal pekerjaan secara singkat. Lalu ia membuka aplikasi Google Maps dan mengetik tujuan kami. Earphone ia pakai di kedua telinganya. Duduk di bangku belakang mengenakan helm yang kacanya sudah kendor, membonceng orang Jakarta yang memiliki mindset naik motor ‘yang penting segera sampai tujuan’, aku sempat bingung mau pegangan apa. Pegangan pinggangnya tidak mungkin karena pasti canggung; akhirnya tiap ia mengerem mendadak aku berpegangan pada behel motornya, dan jaketnya.  
Baru setelah kami sampai di warung makan dan duduk tenang, kami bertukar kabar satu sama lain.
"Gimana kabarmu?" tanyanya.
"Ya begini." jawabku sambil membentuk huruf V di bawah dagu dengan kedua tanganku. "Kami gimana?"
"Ya begini-begini aja." jawabnya. Lalu kami tertawa.
Ia mengajakku makan soto betawi. Ia baru pertama kali ke sini, dan katanya banyak yang bilang soto di sini enak. “Aku mau ngajak kamu makan sesuatu yang nggak bisa kamu temui di Jogja.” katanya. DAN, soto betawinya enak. Banget. Kuahnya kental, rasanya gurih dan pas. Tomatnya enak, kentangnya enak. DAGINGnya enak, lembut dan banyak. Harganya 31 ribu.... belum termasuk nasi. Worth it!
Dari warung makan, kami pergi ke kawasan Blok M. Kami parkir di salah satu penyedia parkir (saat akan pulang, waktu menunjukkan pukul 12.15 WIB, dan Kang Parkir bilang, “10 ribu bang. Udah lewat jam 12 soalnya). Kami jalan kaki memutari taman Blok M. Sayang sekali, lampu di area kolam tidak nyala. Kami jadi tidak bisa melihat kolam. Lalu kami jalan di blok Little Tokyo yang penuh dengan restoran dan kafe bertema Jepang. 
Kami mampir beli rokok–aku beli rokok yang sama dengannya, Esse. Kami berniat nongkrong di tempat duduk warung itu, namun ternyata sudah mau tutup. “Bang, sorry ya dah mau tutup nih. Kursi sama mejanya mau dirantai, biar gak ilang.” kata penjualnya. Bingung juga aku; tadi di area taman kami diusir dua kali karena sudah malam, duduk di salah satu sudut pertokoan tidak nyaman karena kena lampu sorot yang menyilaukan. Akhirnya kami jalan kaki lagi, dan memutuskan duduk di trotoar, sambil mengamati orang-orang. Ia ahli mengamati orang. Mungkin itu kebiasaannya, mungkin itu adalah kebiasaan yang terbentuk selama kuliah antropologi, mungkin itu adalah karakternya.
Kami mengingat-ingat saat akhir tahun 2019 lalu pergi ke Solo. Naik motorku, Yamaha Mio-GT. Kalau diingat lagi, perjalanan waktu itu termasuk sebagai kemewahan, apalagi buat kami yang masih mahasiswa. Uang bensin, lalu makan tengkleng, beli printilan seperti masker dan rokok, lalu malamnya makan bebek goreng di Klaten. Senangnya, kami bergantian membawa motor. Waktu aku gantian di depan, hari sudah sore dan langit berubah menjadi oranye dan ungu. Aku berkali-kali bilang, “Langitnya cantik!” dan ia menimpali dengan, “Iya tahu, berisik!” Lalu kami tertawa. 
“Apa first impression-mu ke aku?” tanyaku. “Cewek pinter.” katanya. “Waw. Kalau aku dulu melihatmu sebagai orang yang brilian; mungkin dari sorot matamu dan caramu ngomong, sih.” kataku.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 12.00 WIB lebih. Lama sekali kami mengobrol; soal kabar, soal pekerjaan, soal isu gerakan lingkungan, soal isu agraria, soal bagaimana ia sangat bangga dengan ruang terbuka dan transportasi publik di Jakarta–Jogja mana punya ruang terbuka kaya gini, ujarnya–meski ia ke mana-mana masih naik motor karena menurutnya lebih ekonomis dan efisien, soal sampah, soal hubungan romansa masing-masing, soal ketakutan akan masa depan, soal betapa pahitnya realita pasca kuliah, soal kabar teman-teman yang kami kenal.
Dalam perjalanan pulang, ia tanya apakah aku menganggapnya sebagai teman. Kujawab dengan sebal, "Ya iyalah. Kalau enggak buat apa aku mau ketemu!" Sambil memukul bahunya. Dia lalu lanjut bertanya, memangnya apa kriteria teman bagimu. Kujawab begini. Yang pasti aku tidak melihat kuantitas seperti frekuensi bertemu, hal-hal material seperti memberi hadiah atau mentraktir, sebagai ukuran pertemanan yang dekat. Aku memandang pertemanan melalui kualitasnya. Meski jarang bertemu atau berinteraksi di dunia maya, aku merasa lebih dekat dengan beberapa temanku karena ketika bertemu, rasanya tidak asing, tidak canggung dan tidak merasa seperti bertemu orang asing. Sementara ada beberapa orang yang sering aku jumpai, atau hanya sesekali juga, namun tiap bertemu aku merasa asing.
“Oooh gitu.” jawabnya. Aku lupa bertanya balik padanya, apakah ia juga menganggapku sebagai teman? Aku menjawab sendiri pertanyaanku dengan asumsi. Ya. Kalau tidak dianggap teman, sepertinya ia tidak akan menempuh hampir 2 jam pergi-pulang untuk menjemputku, mentraktir makan dan mengajak keliling jalan kaki. Ah, ya, jalan kaki–hal yang ia sukai. 
Obrolan yang hangat. Sehat-sehat selalu. Sampai ketemu lagi, Han.
Jakarta, 16-17 Desember 2023
2 notes · View notes
tempatmakanmurahdibatang · 2 years ago
Text
Tempat Makan Murah Untuk Traktir Teman Batang Jawa Tengah YUKK MAMPIR Prasmanan Mas Budi
Ok Google Rumah Makan Yang Terdekat, Ok Google Rumah Makan Terdekat Sini, Ok Google Rumah Makan Terdekat Di, Ok Google Rumah Makan Terdekat Dari Sini, Ok Google Rumah Makan Terdekat Warung Makan Bebek Enak,Tempat Makan Terdekat Di Sini,Tempat Makan Best Untuk Gathering Tempat Makan Enak Di Batang ya di Warung Bebek Dan Ayam Goreng Mas Budi.Terletak di Jl Dr. Wahidin No 34, Batang, Jawa Tengah.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bbtablog · 1 year ago
Text
Suatu ketika, di waktu yang tidak luang!
Tumblr media
Antara saya yang terlalu terlihat kasihan atau mereka yang terlalu baik! Dua hal ini yang mengapiti perjalanan saya waktu itu.
Suatu Ketika, di pertigaan November. Kota sangat kering. Banyak orang berdoa meminta agar segara hujan. Tapi doa saya sebaliknya. Jangan hujan dulu. Kalaupun hujan, tapi jangan untuk empat hari kedepan. Sebab saya masih meminang rejeki perihal omong kosong seputar pemilu di suatu desa. 
Sebelumnya, saya di telfon oleh kawan saya yang hari-harinya menghayal jadi Cipung, anaknya Raffi Ahmad. Kali ini ia tidak lagi memberikan informasi soal Mama Gigi, Mbak Lala atau mobil lamborgininya, melainkan hal lain. Ia mengajak saya untuk menjadi relawan survey elektabilitas paslon dari sebuah lembaga survey, yang kontraknya hanya empat hari. Lumayan, honornya untuk  lunasi utang bensin kemarin, saat jalan-jalan sama gebetan yang hasilnya nihil, gagal pdkt.
Saya mendapat kesempatan untuk survey di suatu desa di Jawa Tengah yang namanya baru sekali terdengar. Desa Lebak, Kecamatan Pracimantoro, tepatnya di Kabupaten Wonogiri. Jaraknya kurang lebih satu setengah jam dari Jogja. 
Saya mengahabiskan waktu empat hari disana untuk mewawawancarai masyarakat. Bertanya soal kosong satu, kosong dua, atau kosong tiga.  Ya, seputar kosong-kosongan itu.
Bukan itu saja, ada juga tujuan sampingan, yang konon kata orang “dimana desa dipijak, disitu wanita jomlah ada”. Tidak lain tidak bukan, sambil menyelam minum air. Itu juga bagian dari memperbesar kemungkinan untuk "tabrak mata celaka dada" atau kata orang-orang keren, jatuh cinta pada pandangan pertama. Barangkali begitu.
Pertama kali saya mendaratkan kaki di desa itu tepat di sebuah warung kecil yang sangat  sederhana. Kurang lebih dua belas meter dari gapura desa. Masakannya sangat enak. Serius,,sangat enak. Tak hanya itu, pemiliknya sangat ramah. Bu Tris, nama pemilik warung itu. Ibu dari seorang mahasiswi cantik yang kuliah di salah satu universitas di semarang.
Bu Tris bercerita banyak hal, terlebih soal anak perempuan semata wayangnya yang sudah masuk semester enam. Bagaimana perannya sebagai orang tua untuk membiayakan anaknya, membuat saya cukup larut dalam suasana sedih. Agar bisa menyeimbangkan suasana itu, sesekali saya berkelakar;
anaknya jomblo gak bu?
Kurang tau e mas, tapi katanya ia lagi fokus sama kuliahnya e
Kalau jomloh, apakah boleh saya pinjam kartu keluarganya ibu?
Untuk apa mas?
Untuk mengeluarkan nama anak ibu dari daftar kk ibu dan menyatu dengan nama saya dalam satu kk baru bu hahahahahahaha
Ada-ada saja kamu mas. Sudah makan dulu. Siap-siap untuk selesaikan tugas mu hari ini !
Mungkin karena kesan pertama yang sangat baik dengan pemilik warung itu, selama empat hari, mulai dari sarapan hingga makan siang saya di gratiskan oleh Bu Tris. Bebas mau makan apa saja. Asalkan jangan makan hati.
Awalnya saya bingung, entah kenapa saya di gratiskan. Tak ada kejelasan (tapi itu juga yang diharapkan wkwkw). Sesekali muncul banyak pertanyaan dalam benak saya. Apakah wajah saya terlalu kasihan ataukah pemilik warung itu yang terlalu baik. Belum sempat saya tanyakan langsung pada Bu Tris karena asik berkejaran dengan waktu.
Singkat cerita, usai membereskan semua job di desa itu, saya mampir lagi di warungnya Bu Tris, sekalian pamit dan juga pengen makan gratis lagi (antara saya yang tidak tau diri atau saya yang terlalu suka sama kebaikan bu Tris, sulit dibedakan).
Ternyata saya menemukan jawaban kenapa ia sebaik  itu. Syukur, wajah saya yang terlalu susah dan patut dikasihani bukan jawabannya, sehingga rencana mendadak untuk operasi wajah dibatalkan.
Katanya, anaknya juga mahasiswa, jauh juga dari orang tua, pasti susah dan selalu punya kendala. Entah kelaparan, sering tak punya uang dan lainnya. Itulah kenapa ia dengan begitu ramah dan menggratiskan makanannya untuk saya. Prinsipnya sederhana, yang tak pernah diajarkan oleh sekolah dan tiktok “barangsiapa yang menanam, ia pasti menuai”. Singkat tapi sangat berarti.
Sebelum pulang, saya meminta nomer anaknya yang cantik itu. Alasan saya cukup strategis “barangkali mungkin nanti ke semarang bisa bertemu, siapa tau Tuhan punya kehendak lebih”. Ya, Kata bu Tris;
Anak saya masih mau sekolah mas, cukup berkenalan dulu ya mas. Ini nomernya, hubungi aja.
Owia baik bu, terima kasih ya bu. Saya save dengan nama sayang atau siapa ya bu.
Tulis aja Suleman mas.
Suleman? Nama gaulnya Suleman bu?
Bukan. Itu nama bapaknya. Nomer itu juga nomer bapaknya mas. Mungkin bisa lewat bapaknya.
Waduh bu, ga jadi bu. Saya pamit dulu keburu malam…
Ternyata saya juga dibercandain sama pemilik warung itu. Sudah di kasih hati minta jantung. Sudah di kasih makanan gratis malah minta nomer anak perempuannya ahahahahahaahhahahahahah
Dari perjumpaan yang cukup singkat itu, satu yang terlambat saya sadari; ternyata kasih itu belum hilang. Kasih itu masih ada. Ia tumbuh di pinggir-pinggir kota, oleh mereka yang pernah merasa.
Semesta memberkati!
Yogyakarta, 2023
3 notes · View notes