#Wanita Jadi Cantik Setelah Jadi Janda
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kenapa Wanita Jadi Lebih Cantik Ketika Menjadi Janda?
Banyak orang yang mengatakan bahwa wanita terlihat lebih cantik setelah menjanda. Hal ini mungkin terdengar aneh, karena menjadi janda tentu bukan hal yang diinginkan oleh setiap wanita. Namun, ada beberapa alasan yang bisa menjelaskan mengapa wanita terlihat lebih cantik setelah menjanda. 1. Perawatan diri Salah satu alasan utama mengapa wanita terlihat lebih cantik setelah menjanda adalah…
View On WordPress
0 notes
Text
Adik Tiriku jadi istri
Bookmark and ShareCerita berikut ini merupakan kisah nyata sahabatku yang beberapa waktu lalu melangsungkan pernikahan dengan adik tirinya. Cerita ini dibuat agar sahabatku tersebut dapat melepaskan beban yang selama ini dia pikul bersama dengan istrinya. Cerita ini dibuat berdasarkan apa yang aku dengar langsung dari sahabatku. Nama tokoh dalam cerita ini bukanlah nama yang sesungguhnya (telah disamarkan).
******************************************************* *********************************
Namaku Joe. Aku adalah seorang pria dengan tinggi 188 Cm dan berat 80 Kg. Aku memiliki tubuh yang padat berisi dan wajah yang lumayan tampan sehingga membuat banyak gadis tertarik padaku.
Cerita ini berawla ketika Ayah ku memutuskan untuk menikah lagi setelah 5 tahun menduda karena ibu kandungku meninggal dalam kecelakaan mobil. Ayahku adalah seorang pengusaha sukses di kota pahlawan Surabaya ini. Sebenarnya cukup mudah bagi ayahku mencari pengganti ibuku. Tetapi karena cintanya yang besar pada ibu, maka baru 5 tahun kemudian ayah mau menikah lagi.
Aku yang merasa kasihan pada ayahku menyetujui keputusannya untuk menikah lagi dengan seorang janda beranak satu. Wanita tersebut bernama Desy dan anaknya Julia. Ketika aku bertemu dengan calon ibu tiriku, aku sangat menyukainya karena telah lama aku mendambakan sosok seorang ibu yang aku temukan dalam sosok seorang Desi. Dan aku juga sudah lama menginginkan seorang adik. Apalagi melihat calon adik iparku yang ceria dan menggemaskan. Betapa bahagiannya kehidupan nanti.
Setelah ayah menikah hidupku memang bahagia bersama ibu dan tiriku. Aku yang pada waktu itu baru kelas 2 SMP senang sekali bermain bersama adik tiriku Julia yang pada waktu masih duduk di kelas 4 SD.
Tetapi kebahagiaan itu berubah ketika akhirnya ayah dan ibu tiriku bercerai 4 tahun kemudian yang disebabkan ayahku yang berselingkuh dengan sekretaris di kantornya. Aku benar-benar tidak rela harus kehilangan seorang ibu kembali. Aku selalu menyalahkan ayah sehingga ibu pergi membawa Julia adik tiriku.
Namun kini kami berada di tempat yang berbeda aku di Surabaya sedangkan ibu tiriku di Malang. Setiap akhir bulan aku pergi mejenguk ibu tiriku. Dan ibu tiriku sangat senang dengan kedatanganku. Dia masih mau menerimaku di rumahnya.
Aku masih belum bisa memaafkan ayahku yang berselingkuh. Hal ini membuat aku menjadi pria yang Bengal di luar rumah tetapi sopan di dalam rumah. Bahkan ketika aku lulus SMA dan akan masuk perguruan tinggi di Bandung aku secara sembunyi-sembunyi menyewa sebuah vila dan mengajak teman-temanku pesta Miras dan Sex. Seks memang bukan hal baru di perairan. Sex pertamaku adalah dengan guru BP SMA-ku sebagai “Uang Suap” karena dia mengetahui sifat bengalku. Aku sih tidak menyesal melakukan hal tersebut dengan guruku. Selain guru BP-ku cantik, juga karena aku ingin merasakan yang namanya sering disebut orang sebagai sorga dunia. Bahkan selama aku sekolah di SMA itu aku menjadi “teman tidur” guru BP-ku.
Memasuki masa kuliah, tingkah lakuku semakin tidak terkendali. Sex dan miras sudah menjadi bagian kehidupan. Apalagi aku tinggal sendiri disebuah rumah kontrakan yang diberikan ayahku. Dalam satu semester aku memiliki 2 sampai 3 orang pacar resmi dan 4 sampai 5 orang “teman tidur”. Dan setiap malam selalu ada wanita yang menemani aku di kontrakan untuk melayani nafsu sex-ku.
Pacar resmiku pun sudah aku nikmati tubuhnya. Dan setiap semester aku berganti-ganti pasangan yang sudah pasti aku nikmati tubuh mereka di atas kasur. Aku melakukan hal ini karena aku mencari seorang wanita yang memang tulus mencintai aku. Sedangkan selama ini mereka bilang cinta padaku padahal mereka hanya menginginkan uangku karena memang selama kuliah bisa dibilang uangku tidak terbatas. ini membuat teman-teman menjuluki aku sebagai Don Juan anak tehnik.
Setelah lulus kuliah saya diterima bekerja di suatu perusahaan kontraktor terkenal di Surabaya. Walau aku kembali ke Surabaya aku tidak mau tinggal bersama ayah. Saya memutuskan untuk membeli apartemen. Dengan uang sisa kuliahku dan sedikit bantuan dana dari ayahku. Bukan rasa kecewa terhadap ayah yang menyebabkan aku tidak mau tinggal dengan dia tetapi aku ingin mandiri. Aku telah memaafkan ayahku dan ayah pun menyetujui keinginanku untuk mandiri.
Sejak bekerja aku tidak lagi mengonsumsi miras secara berlebihan seperti waktu kuliah, tetapi petualangan sex-ku terus berlanjut. Sudah banyak wanita yang menjadi korbanku. Terutama mereka yang sering clubbing di diskotik-diskotik besar. Kenikmatan demi kenikmatan yang aku rasakan tetapi semua itu semu karena aku tidask mendapatkan cinta didalamnya.
******************************************************* *********************************
Suatu hari sekitar jam 2 siang, telepon apartemenku berdering. Dan ketika kuangkat ternyata ibu tiriku yang menelepon. Oh, bagaimana aku bisa lupa dengan ibu tiriku ini, selam ini aku jarang dan bahkan tidak pernah lagi menelepon beliau. Padahal beliau adalah orang yang bisa menjadi tempat aku curhat.
Ibu tiriku menelepon untuk meminta ijin agar anaknya Julia bisa tinggal di rumahku, karena Julia diterima di jurusan kedokteran di PTN yang terkenal di Surabaya. Aku merasa bahagia karena bisa bertemu dengan adik tiriku yang lucu dan menggemaskan. Aku langsung menerima permintaan ibu dengan senang hati karena aku jadi ada teman di apartemen selain itu juga aprtemenku (Orang barat bilang sih penthouse) yang memiliki tiga kamar tidak terasa kosong. Apartemenku memiliki 1 kamar utama, 1 kamar tamu dan 1 kamar berukuran kecil yang menjadi tempat tidurku.
Satu minggu kemudian bel apartemenku berbunyi. Aku tau itu pasti Julia, Karena ibu bilang bahwa Julia akan datang satu minggu lagi, Aku membayangkan Julia yang lucu dan menggemaskan yang menjadi teman bermain waktu kecil.
Aku buka pintu dan terkejut. Dihadapanku berdiri seorang wanita cantik bertubuh lanngsing, putih mulus, dengan payudara yang agak menyembul (padahal baju yang dipakai sudah agak longgar), dengan rambut pendek yang memperlihatkan lehernya yang indah. Benar-benar menggugah birahi setiap pria.
“Hai mas Joe. Apa kabar?” sapanya tidak menghilangkan sikap kekanak-kanakannya.
“Julia.. Kamu Julia?” Tanya ku heran.
Dia hanyu menganggukan kepala. “Wah….. terakhir lihat kamu masih kecil dan suka nangis. Sekarang sudah jadi bidadari” pujiku kepadanya
“Ah… Mas Joe bisa aja”
Aku persilahkan dia masuk ke apartemen, dia terkagum-kagum akan suasana aprtemenku yang memang mewah menunjukan bahwa pemilik apartemen adalah seorang pria jantan.
“Wah….. Apartemennya bagus banget”
“Ah… gubuk seperti ini kok dibilang bagus” jawabku merendah dengan menyebut apartemenku sebagai gubuk.
Kemudian aku tunjukan kamarnya yang berada di kamar utama. Dia sedikit malu ketika mengetahui bahwa kamar yang akan ditempatinya lebih besar dari kamarku. Dia minta tukar kamar tetapi aku menolak. Kemudian Julia berjalan kearah kamar mandi yang memang jadi satu dengan kamar utama tersebut. Cukup lama Julia di dalam kamar mandi itu dan setelah keluar dia tersenyum sambil menyembunyikan sesuatu dibelakang punggungnya,
“Hehehe……. Ternyata mas Joe nakal juga ya” kata Julia tiba-tiba
“Apa maksudmu?”
“Udah deh nggak usah pura-pura nggak ngerti”
“Aku benar-benar nggak ngerti”
“Kalau begitu ini punya siapa ?” jawab Julia sambil mengeluarkan benda yang dia sembunyikan di balik punggungnya.
Bagai tersambar petir 100 kali aku melihat benda yang dibawa Julia. Sebuah celana dalam dan BH hitam berenda. “Mampus aku. Aku kok bisa lupa balikin benda itu ke Cindy” kataku dalam hati. Cindy adalah salah satu staff personalia di kantorku. Dia yang biasa disebut orang hypersex. Kalau bercinta dengan dia nggan bisa Cuma 2 kali orgasme. Harus minimal 5 kali orgasme.
“Eeengg…..Eengg…. Itu punya teman aku. Lupa belum aku kembalikan. Soalnya 2 hari yang lalu ada meeting dadakan disini sampai malam. Jadi dia numpang tidur disini” Jawabku berbohong.
“Numpang tidur atau numpang ditiduri. Nggak usah bohong deh. Julia maklum kok. Mas Joe-kan udah dewasa emang sudah waktunya kok ngelakuin hal-hal begitu” Jawab Julia.
Dan hari itu kami habiskan dengan ngobrol melmpiaskan rasa kangen kami berdua. Saat itu aku baru mengenal Julia yang baru yang berbeda dengan Julia yang dulu. Julia yang sekarang tidak jauh berbeda dari aku. Dia juga adalah seorang petualang sex. Dia sering hunting cowok di club-club atau vila dekat kota malang. Dia menceritakan bahwa keprawanannya direnggut oleh pacarnya waktu SMP. Tapi lama kelamaan dia jadi ketagihan ngesex.
“Emang mama tau kelakuanmu?” tanyaku heran
“Ya ennggak lah. Bisa dibunuh aku kalau mama tau”
“Terus kamu nggak takut hamil?”
“Halooo. Jaman sekarang gitu loh. Masa takut hamil. Aku sering minum pil anti hamil” jawabnya
Sejak saat itu kami berdua hidup dengan bebas dan hanya ada satu aturan bahwa Julia tidak boleh mengganggu privasi –ku dan begitu juga sebaliknya. Kami sering membawa pasangan kami ke apartemen untuk memuaskan nafsu kami. Bahkan belum satu bulan Julia kuliah dia sudah bisa gaet kakak kelasnya ke atas ranjang. Emang hebat adik tiriku ini.
Tetapi lama-kelamaan ada perasaan lain dihatiku. Perasaan sayang dan takut kehilangan dia. Aku mengakui kalau aku telah jatuh cinta kepadanya. Setiap kali cowoknya datang dan bercumbu dengan dia, ada perasaan cemburu dihatiku.
************************************************** ********************************
Sekitar satu setengah tahun kemudian, ketika itu hujan telah sering mengguyur kota Surabaya, Julia pulang dari kampus dengan raut wajah yang aneh. Julia yang biasanya ceria sekarang terlihat sedih. Julia langsung masuk kedalam kamar. Sebagai kakak aku ingin tau apa yang terjadi pada adik tiriku ini langsung mengetuk pintu kamar Julia. Setelah sekian lama mengetuk pintu dan tidak ada respon, aku akhirnya memaksakan diri masuk kedalam kamar.
Aku melihat Julia yang sedang duduk termenung dengan kedua kakinya dilipat sehingga siku kakinya menempel pada dagunya dan beberapa butir air mata jatuh menelusuri pipinya. Aku mendekati Julia dan memeluknya dengan penuh kasih sayang serta bertanya apa yang terjadi pada dirinya.
Julia menceritakan kepadaku semua maslahnya yang ternyata bahwa dia baru saja diputusin sama cowoknya. Dia sedih karena ini pertama kalinya dia diputusin sama cowok. Biasanya dialah yang memutuskan hubungan dengan cowok-cowoknya.
Sebagai seorang kakak aku mencoba untuk menghiburnya. Tetapi bukannya rasa terima kasih yang aku dpat malah dia semakin marah kepadaku.
“Mas Joe sih gampang ngomong seperti itu. Mas Joe kan nggak ngerasain apa yang Julia rasakan” Bentak Julia
“Siapa bilang aku nggak bisa ngerasain kesusahanmu. Kamu tau nggak kenapa hampir seminggu ini mas nggak bawa cewek mas ke sini? Mas udah nggak punya cewek lagi. Cewek mas semuanya juga ninggalin mas. Mereka enak setelah mendapatkan sedikit harta dari mas, langsung ditinggal kawin sama laki lain” Jawabku nggak mau kalah.
Sejenak kami berdua terdiam merenungkan apa yang terjadi pada hidup kami. Yah, mungkin ini adalah karma bagi kami yang sering seenaknya sendiri ganti-ganti pasangan tanpa memikirkan perasaan pasangan kami. Tetapi tidak lama kemudian kami saling pandang dan tertawa bersamaan.
“Kok bisa ya kita bisa senasib seperti ini?” Tanya Julia
“Iya, ya. Mungkin kita emang udah jodoh. Senang sama-sama, susah juga sama-sama. Eh, gimana kalau kita cari makan aja diluar. Dari pada kita disini bete mikirin pacar kita yang kurang ajar”
“Wah boleh juga tuh. Tapi mas Joe yang traktir ya”
“Oke”
Akhirnya kami keluar apartemen untuk mencari makanan disekitar jalan MayJend yang memang banyak terdapat penjual makanan yang murah tapi enak. Setelah makan kami kembali ke apartemen dengan sebuah wine yang telah kami beli sebelumnya di restortan tempat kami makan.
Sesampainya di apartemen aku langsung membuka wine dan duduk di ruang tengah bersama Julia. Kami minum Wine itu sambil melihat acara Discovery Channel yang menayangkan beberapa macam binatang di Afrika dan mengobrol. Tak terasa bahwa kami telah menghabiskan 1 botol wine berdua. Arah pembicaraan kami pun semakin kacau. Setiap pembicaraanku yang mengarah ke masalah sex selalu ditanggapinya. Perasaan hangat menjalar di sekujur tubuh kami. Sentuhan-sentuhan kulit kami terasa sensitive sekali. Setiap dia menepuk pundakku dikala aku membuat suatu joke, menjadi terasa membangkitkan nafsu birahiku. Kami duduk semakin rapat hingga aku dapat memeluk tubuhnya. Dan entah siapa yang mulai kami telah ada dalam suatu percumbuan yang panas. Julia mencium bibirku dengan lindahnya dia masukan ke dalam mulutku. Aku yang mendapat serangan seperti itu segera merespon ciumannya sambil tanganku mulai bergerilya di sekwilda (Sekitar wilayah dada)-nya.
“Julia kita pindah ke kamar yuk” ajakku sambil mengulurkan tangan untuk membantu Julia bangkit.
Julia hanya mengangguk sambil mengulurkan tangan sebagai pertanda dia menyetujui ajakanku.
Sesampainya di dalam kamar, aku membaringkan tubuh Julia di tempat tidur. Aku mulai mencium bibir tipisnya dengan lembut. Tangan ku tidak tinggal diam. Tanganku mulai meremas payudaranya yang masih tertutup T-shirt ketatnya. “Mmmhhhh……” desah Julia didalam mulutku. Aku mulai melepas T-shirt ketatnya berserta BH-nya. Payudara Julia aku remas lembut. Kulitnya yang halus dan payudaranya yang 36 B semakin membakar birahiku. Aku semakin tidak kuat menahan nafsuku lagi. Akhirnya aku buka seluruh pakaiannya dan melepas pakaianku sendiri.
Sesaat aku tertegun melihat tubuh Julia yang telanjang didepanku. Ini pertama kalinya aku melihat tubuh Julia dalam kondisi telanjang total. Terhampar dihadapanku Tubuh Julia yang putih-mulus dan seksi yang dihiasi oleh payudara 36 B dengan puting yang mungil. Sedangkan kemaluan Julia yang gundul tampak menonjol dibagian bawah perutnya.
“Tubuhmu benar-benar indah Julia” pujiku kepada Julia.
Aku memulai kembali remasanku pada payudaranya sambil menciumi bibirnya, yang kemudian berpindah ke telinganya kemudian merambat turun ke lehernya dan tengkuknya. Tanganku di payudaranya pun tidak hanya meremas tetapi juga memilin –milin putting Julia. Aku mulai mencium payudara Julia, mengulum, menjilat putting Julia. Julai mengeliat dan langsung memeluk tubuhku. Gairahku semakin meningkat ketika melihat Julai tampak menikmati saat payudaranya aku permainkan. Tangan Julia tidak tinggal diam. Tanganya mengelus dan mengocok penisku dengan lembut.
“Aaahhh…. Enak banget Julia, terusin sayang” erangku merasakan kenikmatan.
Perlahan aku mulai menurunkan posisi badanku hingga kini menghadap tepat di depan vagina gundulnya. Aku hanya meneguk ludah menyaksikan vagina Julia yang sangat merangsang. Ini adalah vagina terindah yang pernah kulihat” gumamku dalam hati. Tanganku mulai mengelus-elus bibir vaginanya. Julia semakin melebarkan kakinya sehingga vaginanya semakin terbuka lebar. Tanpa menunggu lama lagi akupun mulai memainkan dan menjilat vaginannya terutama dibagian daging menonjol di dalam vaginannya.
“Ah… Ooooohhhh…. Enak mas, Uuuhhh…..jilat terus mas” Julia mendesah semakin kuat, goyangan badannya semakin terasa.
“Ooooohhh…. Mas…. Aku pingin penismu, mmmhhh….. Please….”
Mendengar permintaanya tersebut aku membaringkan tubuhku disebelah Julia sementara Julia langsung menindih tubuhku dengan posisi 69. Julia mengocok penisku yang semakin lama semakin tegang. “Ooohhh….. Sayang enak banget” lenguh-ku merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Tidak lama kemudian aku merasakan penisku terasa hangat. Ternyata Julia sudah mengulum penisku ke dalam mulutnya. Julia mengulum penisku dengan ritme yang pelan tetapi terasa sekali pergesekan penisku dengan dinding-dinding mulutnya.
Aku yang tidak mau kalah mulai menjilati vagina Julia dengan sedikit bantuan dari tanganku yang mencoba mengocok vaginanya. “Uuuhhh… mas … enak mas…. Terus jilati klitorisku mas” erang Julia begitu melepas penisku dari mulutnya.
Kurang lebih 10 menit kemudian, “Uuuhhh…. Mas…. Sedikit lagi mas…. Aku mau keluar….”
“Tahan….. sayang, aku ……juga mau…… keluar…….” Balasku. Jilatan serta kocokanku didalam vaginanya semakin lama semakin cepat, begitupun kuluman Julia pada penisku. Dan tidak lama kemudian aku merasakan tubuh Julia menegang dan vaginannya yang mengalirkan cairan yang begitu banyak. Aku langsung meminum cairan orgasme Julia. Begitu terasa hangat dan nikmat. Ini adalah pertama kalinya aku meminum cairan orgasme wanita. Sebelumnya aku tidak pernah mau meminum cairan tersebut. Entah kenapa aku ingin merasakan cairan orgasme Julia.
Julia masih mengulum penisku. Bahkan gerakannya makin tidak teratur. “Oooohhhh sayang… aku…. Keluar….. Aaahhhh……” Croooottt…. Croootttt….. Croooottttt….. Menyemburlas seluruh spermaku kedalam mulut Julia yang langsung di telannya sampai habis. Bahkan dia tidak langsung melepas penisku. Ditunggunya penisku sampai mengecil.
“Wooww…… kamu benar-benar hebat sayang. Aku belumpernah ngalami orgasme seperti ini”
Julia hanya tersenyum hambar ke arahku.
“Ada apa sih sayang ? “ tanyaku heran kepada Julia. Aku memluk tubuh telanjangnya dari belakang.
“Mas. Kita seharusnya nggak ngelakuin ini”
“Kenapa sayang ?”
“Mas Joe kan kakakku. Apa jadinya kalau orang tau apa yang sudah kita perbuat. Apalagi kalau mama dan papa tau”
“Kamu nggak usah khawatir. Nggak akan ada yang tau kalau kita nggak beri tau mereka. Memang aku adalah kakakmu, tetapi kita nggak ada hubungan darah. Aku adalah kakakmu hanya karena status bukan hubungan darah. Dan sebenarnya aku sudah jatuh cinta sama kamu waktu kamu datang ke sini. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku tidak bisa memelukmu, menciummu dan mendekapmu dengan mesra. Karena kau adikku. Aku hanya bisa memendam, dan melampiaskan kepada teman-teman wanitaku. Bahkan ketika kau bersetubuh dengan pacarmu, ada perasaan cemburu dalam diriku” Kataku menjelaskan secara jujur kepada Julia.
Julia terlihat sedikit terkejut akan pengakuanku. “Mas Joe cinta sama aku ?”
“Sangat”
Dia terdiam sejenak, kemudian dia berkata “Kenapa mas Joe ngak bilang dari dulu. Aku sebenarnya juga cinta sama mas Joe sejak dari kecil. Aku mengagumi sifat mas Joe yang begitu sayang sama aku. Aku jadi begini juga karena aku nggak mungkin bisa jadi pacar mas Joe. Karena aku takut kalau aku ungkapkan mas Joe menolak aku karena aku adik mas Joe, terus sikap mas Joe berubah padaku”
Aku yang mendengar hal itu gantian terkejut. Rasanya nggak percaya kalau sebenarnya Julia sudah mencintaiku sejak kami masih kecil.
“Ya sudah. Kalau begitu nggak ada masalahkan. Biar kita simpan hubungan kita ini dari orang lain. Sekarang ayo kita lanjutkan acara kita. Hehehe….”
“Iiihhh…. Udah nggak tahan ya mas”
“Mana ada laki-laki yang tahan lihat bidadari telanjang seperti kamu”
Kembali aku menindih tubuh indah Julia. Aku cium kembali kedua buah payudara Julia sambil sesekali menyentil putingnya dengan lidahku. Setelah puas bermain dikedua payudaranya aku menurunkan posisiku ke bawah Julia sehingga berada kembali di depan vaginanya. Akupun mulai menjilati dan menciumi vagina dengan buasnya, kujilati semua permukaan vagina Julia dengan liarnya. Julia pun hanya bisa pasrah dan menikmati seranganku, kakinya semakin dibuka dengan lebar. Kuarahkan lidahku ke klitoris Julia, kumainkan dan kuputar – putar ujung lidahku dengan cepat pada klitoris Julia, Julia mendesah dan menggoyangkan pinggulnya, kedua kakinya kini bergantung di bahuku. Desahan Julia semakin kuat dan sering, kumainkan lidahku, kujilat pula lubang vaginanya, lalu kembali ke klitorisnya. Jarikupun tak ketinggalan ikut beraksi, kutusukkan jari tengahku ke lubang vagina Julia, dan Julia makin merasa nikmat dengan permainan lidahku dan juga sodokan jariku pada lubang vaginanya, tangannya pun meremas – remas dan menjambak rambutku. Sesekali tangan Julia memainkan payudaranya, menghisap putingnya. Cukup lama aku menggarap vagina Julia dengan lidah dan jariku. “Ooouuuhhhh….. mas….. masukin penismu dong” pinta Julia yang sudah tidak tahan segera memulai pertarungan ranjang pertamanya bersama denganku.
Tanpa menunggu waktu lagi segera aku posisikan penisku ke depan gerbang surga milik Julia. “Mas Joe, pelan-pelan ya. Soalnya aku belum pernah kemasukan benda besar seperti punya mas Joe”
“Tentu sayang. Mas akan pelan-pelan kok”
Aku menempelkan kepala penisku di bibir vagina Julia dan sedikit-demi sedikit aku mulai memasukan penisku ke dalam vagina Julia. Entah penisku yang besar atau vagina Julia yang kecil, terasa sekali gesekan dinding kemaluan Julia ke penisku sehingga aku merasakan kenikmatan surga dunia. Perlahan kepala penisku menerobos ke dalam lubang vagina nikmat milik Julia.Tubuh Julia agak bergetar saat penisku menerobos masuk. Kembali Julia melebarkan kakinya dan menaikkan pantatnya perlahan, hingga batang penisku masuk seluruhnya ke dalam lubang vagina Julia. “Aaahhhh…..” bersamaan kami mengerang ketuika penisku menghantam dinding rahim Julia. Saat penisku berada di dalam vagina Julia, rasanya sangat nyaman, hangat dan berdeyut – denyut dengan nikmatnya. Aku belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini dengan pacar-pacarku terdahulu.
Akupun mulai menggerakkan pantatku naik dan turun. peniskupun mulai memompa dengan nikmatnya di dalam vagina Julia. Sungguh teramat sangat nikmat. Kulakukan dengan perlahan – lahan, tidak tergesa – gesa, sekali – kali bibirku mencium bibir tiptis Julia dengan lembut dan penuh gairah. Kulihat payudara Julia yang besar itu bergoyang – goyang seiring pompaan penisku di dalam vaginanya. Sungguh enak dilihat, satu tangankupun mulai meremas – remas dan memainkan putingnya, sekali – kali kuhisap dan kujilati. Cukup lama juga aku memompa penisku, Julia mulai mendesah – desah, dan menggoyang – goyangkan pinggulnya…
“Aaahhh…. Aaaahhhh…. Terus mas. Enak banget penismu mas. Uuuhh…. Uuuhhh….Ini penis ternikmat yang pernah Julia rasakan. Aaaahhhh…..”
“Vaginamu juga nikmat Julia….. sempit dan enak”
Sekitar sepuluh menit kemudian,”Oouuhhhh….. Mas…. Julia mau keluar nih. Aaahh.. Aaahh…. Aaaahhhh…….” Erang panjang Julia menyambut orgasmenya kembali. Kurasakan Vagina Julia menyemburkan cairan hangat ke penisku, Julia nampak lemas dengan ekspresi penuh kepuasan di wajahnya.
“Mas Joe hebat juga ya aku sudah dua kali keluar tapi mas Joe baru sekali”
“Kamu juga hebat kok. Vaginamu begitu sempit. Pokonya nikmat banget bersetubuh sama kamu”
Aku kembali memeluk tubuh telanjang Julia yang telah penuh dengan keringat pertempuran kami dan membelai rambutnya dengan penuh kasih sayang.
“Mas, jangan tinggalin Julia ya. Julia nggak tau bakalan seperti apa Julia tanpa mas Joe”
“Iya sayang, Aku nggak akan meninggalkanmu. Mas cinta banget sama Julia. Apalagi vaginamu begitu nikmat. Sayang sekali kalau ditinggal. Hehehe….”
“Penis mas Joe juga enak. Besar dan panjang. Aku sepertinya juga akan ketagihan bersetunuh sama mas Joe”
“Kalau begitu tunggu apa lagi” Jawabku langsung kembali mencium bibirnya kembali. Setiap memulai percumbuan aku selalu memulainya denga ciuman-ciuman. Sebab kebanyakan wanita akan gampang terlena jika diberi banyak ciuman.
Ciumanku menuju kearah telinga kanan Julia. Disana aku kulum daun telinga Julia sambil sesekali aku masukan lidahku ke dalam lubang telinganya. Julia bereaksi dengan menggeliatkan tubuhnya dan mendesah-desah. Kembali menurunkan tubuhku untuk mengerjai vaginannya. Terus terang aku benar-benar terangsang dengan vaginanya yang gundul. Selama ini tidak satupun dari pacar-pacarku yang mau mencukur bulu kemaluannya. Aku kembali menciumi vaginanya dengan sangat rakus.
Aku permainkan vaginanya dengan lidah dan jari-jariku. Aku terus kocok lubang vaginannya dengan jari-jariku sementara klitorisnya menjadi mainan lidahku.
“Aaahhh… Aaahhh… Mas…. Nikamat….. Terus mas. Mainin Klitorisku….Uuuhhhh….. Kocok yang cepat mas…. Ahhhhh…..”
Aku seakan mendapat dorongan semangat semakin mempercepat kocokan tanganku pada lubang vaginanya dan jilatanku pada klitorisnya pun semakin liar. Bahkan terkadang klitorisnya aku kulum dan hisap sekuat-kuatnya. Ini menyebabkan tubuh Julia menggeliat tidak beraturan,
“Ooooouuuhhh….. mas…. Aku….. kelll…luaaarrr…. Aaaaahhhh……..” Jerit Julia membahana di dalam kamar. Aku merasakan kembali semprotan cairan orgasme Julia. Tubuh Julia melemas dan tampak nafasnya seperti mau putus. Aku membiarkan Julia menikmati orgasmenya kembali.
Setelah kurang lebih 10 menit mengatur nafas , aku menyuruh Julia untuk menungging. Julia tau kalau aku ingin bersetubuh dengan gaya anjing (Doggy Style). DIa menuruti keinginanku karena dia ingin aku juga merasakan kenikmatan seperti apa yang dia rasakan.
Aku menciumi telinga kiri Julia yang belum sempat mendapat jamahan selama persetubuhan kami kemudian merambat ke bagian leher belakang Julia. “Aaahhh…. Mas. Kamu romantis banget. Aku belum pernah diperlakukan seromantis ini oleh cowok manapun”. Ciumanku turun melalui punggungnya semakin lama semakin trurn hingga wajahku berada di depan dua buah pantat montoknya. Pantanya begitu bulat dan montok sehingga membuatku benar-benar gemas. Aku cium pantatnya dengan sedikit sedotan dan gigitan sehingga meninggalkan bercak merah pada pantatnya.
Setelah puas menikmati pantat montok Julia. Aku memposisikan tubuhku dibelakang Julia untuk memulai pertarunagn kami selanjutnya. perlahan aku maju, mula – mula tanganku mulai memegang kedua paha Julia, lalu tanganku mulai melebarkan paha Julia, kuarahkan penisku secara perlahan, perlahan tapi pasti kepala penisku mulai memasuki vagina Julia. Julia mulai mendesah, akupun mulai menekankan pantatku ke depan, kini peniskupun mulai masuk, Julia mulai mendesah, akhirnya peniskupun masuk seluruhnya ke dalam vagina Julia, segera saja aku mulai memompanya, dengan gerakan maju mundur yang berirama, sementara tanganku bergantian meremas – remas payudara Julia yang bergoyang menggemaskan, kurasakan penisku berdenyut nikmat, vagina Julia memang nikmat, penisku terasa dijepit kuat, karena lubang yang sempit, setiap kali penisku maju mundur terasa seperti diremas dan dipijat dengan kuat…ah akupun mulai mempercepat goyanganku….Julia juga menimpali dengan ikut menggoyangkan pantatnya yang besar dan seksi itu, kenikmatan yang kami rasakan sungguh luar biasa. Setelah berapa lama, sambil tetap dengan posisi penisku di dalam vaginanya, tanpa mencabutnya, aku mulai menarik Julia. Aku segera memeluk Julia dari belakang dan perlahan duduk sambil menarik Julia ke pangkuanku. Kini Julia mulai bergerak memainkan pantatnya, penisku terasa nikmat sekali, tanganku mulai meremas – remas payudara Julia. Plook…plookk….plook….semakin nyaring terdengar suara penisku yang sedang memompa dalam vagina Julia yang sudah basah tersebut. “Ooohh… Ooohhh… Terus mas… Setubuhi aku… Aku milik mas Joe…. Uuuuhhh….” Rintihan Julia semakin membakar semangatku. akupun segera memainkan penisku dengan ganas, sambil berciuman denga Julia dari belakang. mulut Julia mulai mendesah dengan cepat, pantatnya ikut bergoyang mengimbangi setiap sodokan penisku….Tangan Juliapun meraih tanganku, mengarahkannya agar aku memainkan puting payudaranya, sementara tangan Julia yang satu lagi mulai memainkan klitorisnya.
Kurang lebih 10 menit kemudian, Julia orgasme kembali. Tubuhnya langsung lemas merasakan kelelahan yang teramat sangat. Aku pun menindih tubuhnya dari belakang. Setelah Mengatur nafas kembali aku merebahkan tubuhku disebelah kiri Julia.
“Mas Joe kok kuat sih. Pantesan cewek-ceweknya banyak yang ketagihan” puji Julia.
“Ah, nggak juga. Soalnya tubuhmu indah dan nikmat banget, jadinya sayang kalau buru-buru keluar. Aku masih ingin terus menggeluti tubuhmu sayang”
“Kalau begitu sekarang biar aku yang puasin mas Joe” jawab Julia sambil merebahkan dirinya diatasku. Sekarang giliran Julia yang ambil kendali. Diciumnya bibirku dengan penuh nafsu dan gairah yang tak pernah padam. Ciuman turun ke dadaku dan semakin turun hingga penisku berada di depan matanya. “Ini dia benda yang bikin aku ketagihan” kata Julia.
Julia mulai memainkan penisku dengan tangannya yang halus, enak benar rasanya, jempol tangannya mengurut – ngurut kepala penisku dengan lembut. Aku hanya bisa merem melek saja merasakannya. Lalu Julia mulai mendekatkan mulutnya ke arah penisku. Kurasakan rasa nikmat yang luar biasa ketika lidahnya mulai memainkan kepala penisku. Seluruh tubuhku rasanya lemas tak berdaya. Lalu perlahan tapi pasti penisku mulai masuk ke dalam mulut Julia. Nikmat rasanya saat Julia mengulum, menghisap penisku, juga saat lidahnya menjilati kepala dan batang penisku. Rasanya tidak bisa kupercaya, penisku bisa masuk ke dalam mulut Julia yang mungil dan sensual itu, lembut sekali rasanya elusan bibirnya menyentuh penisku. Tangan Julia juga mengelus – ngelus bijiku, enaaak banget rasanya. Sesekali mulut dan lidah Julia mengulum dan menjilati bijiku. Service Julia yang enak ini benar – benar membuatku kelojotan dan hanya bisa merem melek merasakan kenikmatan dan sensasi yang luar biasa ini. Sambil mengulum penisku, sesekali Julia menatapku. Sungguh luar biasa sensasi yang dirasakan saat kita melakukan kontak mata saat sedang diberikan oral seks.
Aku mengambil posisi dudu agar aku dapat melihat lebih jelas penisku yang keluar-masuk mulut mungil Julia. Ahh… pemandangan yang benar-benar indah. Tanganku memegang kepala Julia untuk membantunya mengatur ritme kulumannya.
“Sekarang waktunya pertunjukan utama. Hehehe” Kata Julia sambil tangannya memegang penisku, ke dalam surga kenikmatan. kakinya dibuka lebar – lebar, perlahan sambil duduk diarahkannya lubang vaginanya ke arah penisku yang sudah berdiri tegang itu…Jleb…ah nikmatnya. Juliapun segera menggoyangkan pantatnya, naik turun, tangankupun mulai meremas – remas dan memainkan payudaranya. Kuciumi dan kujilati leher dan bibir Julia, Julia mengelinjang kegelian. Gerakan Julia semakin cepat, memompa penisku dengan kuat, tangankupun tak ketinggalan menggosok – gosok dan memainkan bagian atas vaginanya. Julia menyandarkan kepalanya ke arahku. Desahan nafas kami makin cepat dan bunyi penisku yang sedang menggarap vagina Julia terdengar jelas…Plookk…Plookk…semakin menambah nafsu kami.
“Aahh… Aahh… Mas… Enak…. Ba…nget. Oya….. Setubuih aku….. Ooohhh…. Mas Joe…… Jantan….. Mas Joe …. Perkasa…… Aku ketagihan bersetubuh sama mas…… Aaahhh……” Erang Julia merasakan kenikmatan yang tiada duanya
“Oooohhh….. Mas….. Julia….. Cinta….. Mas Joe….. Ooohhh…. Terus mas”
Tidak berapa lama tubuh Julia mengejang, nampaknya Julia mengalami orgasme lagi, akupun juga merasakan peniskupun sudah berdenyut semakin kuat, segera saja aku ikut menggoyangkan pantatku dengan cepat, mata Julia kulihat merem melek keenakkan.
“Julia…. Mas…. Mau….. keluar……”
“Yeeesss….. aklhirnya…… keluarin aja mas….. Aku ingin spermamu….. Aaahhhh”
“Julia……. aku…. nggak…. tahan…. Lagi….. Aaaaaahhhhh…….”Croot…Croottt…Croooottt…… cairan sperma menyembur dengan kuat ke vagina Julia, kuremas payudara dengan kuat…Aahhh sungguh nikmat yang tiada duanya. Aku dan Julia terdiam sesaat, bibir kami berciuman dengan mesra….
“Mas Joe. Aku benar-benar ketagihan nih. Mas Joe harus tanggung jawab”
“Iya sayang mas Joe akan tanggung jawab. Tapi kita istirahat dulu ya. Nanti lanjut lagi” kata ku berusaha menyabarkan Julia yang sudah naik lagi nafsunya. Ketika aku melihat jam yang ada di kamar aku cukup terkejut karena sudah menunjukan jam 10 malam itu berarti sudah lebih dari 3 jam kami bersetubuh. Wow kuat juga Julia. BIasanya cewek-ku cuka mampu satu jam setelah itu sudah kelenger.
Aku terlelap dalam mimpi yang indah sampai aku merasakan ada yang geli dibagian penisku. Ketika aku membuka mata tampak Julia sedang menjilati batang penisku. Mendapat reaksi seperti itu nafsuku kembali memuncak. Dan malam itu kami melakukankembali pertarungan birahi sampai aku keluar 3 kali dan entah berapa kali Julia orgasme. Kami benar-benar kelelahan sampai aku terlambat untuk berangkat kerja pada pagi harinya. Akhirnya kami memutuskan untuk melakukan pertempuran birahi selama seminggu penuh. Aku pun menyetujuinya dan aku langsung menghubungi kantor untuk meminta ijin cuti selama seminggu
Selama seminggu penuh tersebut kami terus melakukan hubungan sex dimanapun dan kapanpun kami mau. Bahkan kami tidak pernah memakai pakaian, maksimal hanya CD yang kami pakai sebagai penutup tubuh kami. Dan dress code ini berlanjut sampai setelah acara seminggu penuh birahi itu berakhir. Jadi jika aku pulang kerja maka aku harus melepaskan semua pakaian dan hanya menyisakan sebuah CD. Hanya jika da kerabat atau orang tua atau bahkan teman-teman kami, kami baru berpakaian lengkap dan sopan.
Kehidupan yang kami jalani penuh dengan gairah. Setiap saat, setiap waktu kami selalu melakukan hubungan sex. Entah aku atau Julia yang meminta terlebih dahulu. Pernah suatu ketiak Julia sedang berada di dapur untuk mencuci sayuran yang akan dimasak untuk makan malam dengan tubuh telanjang dan hanya ditutupi apron pada bagian depannya. Aku yang melihat kondisi Julia yang seperti itu mwmbuat gairahku memuncak. Aku memeluk tubuhnya dari belakang dan mencium leher indahnya. Tanganku meluncur ke dalam apron dan menuju ke payudranya yang besar. Aku remas payudar besar itu dengan penuh gairah. “Aaahhh…. Sabar mas. Nanti nggak matang-matang lo makanannya” kata Julia mengingatkan. Tapi aku yang telah bernafsu tidak menghiraukan. Bahkan aku lepas CD ku dan menarik pantat Julia kebalakang sehingga pantat Julia menungging kebelakang sementara tangannya berpegang pada tempat cucian. Aku memasukan penisku ke vagina Julia dari belakang. Aku memompa penisku maju mundur, keluar-masuk vaginanya. Sekitar 10 menit kemudian kami mencapai puncak orgasme bersama-sama. Aku menyemprotkan spermaku ke dalam vaginanya. Selama berhubungan aku selalu meyemprotkan spermaku ke vaginanya karena baik aku maupun Julia sangat suka merasakan spermaku yang menyemprot ke dalam vaginanya. Dan untuk mencegah terjadinya kehamilan Aku menyarankan kepada Julia untuk memekai Spiral dan tetap meminum pil anti hamil.
Hubungan kami dengan kedua orang tua kami masih terjalin sangat baik. Ayahku dan ibu tiriku sangat senang melihat keakraban kami. Yang semakin hari semakin akrab. Padahal mereka tidak tau apa yang menyebabakan keakraban diantara kami. Apalagi kalau bukan sex. Hubungan kami dengan para tetangga aparteman juga masih terjalin sangat baik. Mereka masih menganggap kami adik-kakak yang harmonis. Mereka tidak tau bahwa setiap hari di apartemen sebelahnya selalu terjadi pertempuran birahi antara kakak beradik.
Aku masih tinggal di apartement walaupun aku telah membeli rumah dengan tabunganku sendiri karena rumah itu akan aku gunakan untuk nanti kehidupanku setelah menikah dengan Julia.
Setelahg Julia lulus akhirnya aku memantapkan hati untuk melamarnya menjadi istriku. Aku tau pasti orangtua kami tidak merestui, tapi kami tetap menikah dengan hanya mengundang beberapa saksi. Tetapi seminggu kemudian saat acara resepsi kami dikejutkan dengan hadirnya kedua orang tua kami. Mereka akhirnya merestui hubungan kami. Kami sangat terharu ketika mendengar bahwa kami telah direstui. Sekarang aku tinggal dirumah kecil yang telah aku beli sebelumnya bersama dengan istriku yang juga adalah adik tiriku.
************************************************** ********************************
Demikianlah cerita dari sahabatku yang belum lama ini menikah dengan adik tirinya. Jika ada kata atau kalimat yang kurang berkenan atau jika susunan kata ada yang salah aku mohon maaf sebesar-besarnya. Krutik dan Saran dari para pembaca selalu aku tunggu. Terima kasih
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
194 notes
·
View notes
Text
Siska Janda Butuh Kehangatan
Perkenalkan namaku Adi saat ini aku bekerja di salah satu Bank Swasta dan tugasku dikantor banyak berhubungan dengan transaksi akad kredit perumahan jadi aku lebih banyak stay dikantor untuk mengurusi transaksi-transaksi dengan urusan pengajuan perumahan.
Saat kami sedang mengurus beberapa dokumen KPR saya melihat ada seorang wanita cantik yang sedang duduk di bangku antrian karena saat itu tidak terlalu padat pengunjung saya mencoba mendekati wanita itu tersebut dan dengan sedikit basa basi akhirnya terjadilah percakapan kami berdua.
Ternyata dia pun sama seperti aku merupakan salah satu utusan dari salah satu dari pengembang perumahan dari Bank lain. Namanya Siska saat aku berkenalan dan tampak bentuk hidungnya yang mancung dengan bentuk muka yang oval serta warna kulit sawo matang dan yang membuat aku betah berlama-lama ngobrol sama dia karena kita satu profesi jadi nyambung cara bicaranya. Apalagi saat itu dia menggunakan pakaian semacam kemeja putih bekain satin yang terlihat licin yang di padu dengan renda renda sehingga nampak jelas dadanya yang padat ber isi menonjol kedepan , dia mengenakan rok yang cukup pendek dengan warna sedikit gelap , sehingga nampak jelas pahanya yang mulus membuat mataku berkali kali mencuri pandang kearah kedua pahanya.
Jujur baru kali ini aku menemukan wanita yang paling bikin hati ini bergetar padahal banyak wanita-wanita yang sering aku temui tapi biasa-biasa saja. Lirikan matanya yang manja sambal sedikit tersenyum yang membuat rasanya jantung ini terhenti melihatnya. Dari sejak pertemuan itulah itu akhirnya kami sering ketemuan dan semakin akrab. Terkadang akupun sering membantu dia kalau mengalami kendala dalam mengurusi penganjuan perumahan karena dia ternyata masih baru bekerja di bidang ini.
Dari seringnya kami mengobrol akhirnya akupun tahu bahwa dia ternyata seorang janda yang baru satu tahun di tinggal suaminya karena kecelakaan dan masih belum punya anak.
“Giaman Siska udah beres kerjaanya “ sapaanku saat menuminya.
“Udah mas, hanya tinggal menunggu laporan satu lagi”, katanya sambil menunggu tanda tangan kepala cabang.
“Kalau tinggal tanda tangan, di ambil besok aja ngak apa apa”, kataku kepadanya.
“Emang kenapa mas”.
“Kita hang out yuk “ jawabanku sekenanya.
“Hayo siapa takut’’ jawabanya mengagetkanku.
“Serius nih”.
“Iya serius dong Mas, Aku juga udah suntuk dikantor terus pengen penyegaran dan cari udara segera, udah lama juga tidak pernah hang out”.
Tak kusia siakan kesempatan ini dan langsung aku ambil tasku dan kunci mobilku dan kami berdua langsung meluncur ke salah satu Mal yag ada di daerah kelapa gading. Rasanya waktu itu cepat sekali berlalu. Setelah kami keliling keliling dan melihat lihat sekeliling mall akhirnya kamipun mencari food court untuk mengganjal perut ini yg sudah keroncongan. Sambil makan kami terlibat lagi obrolan yg cukup mengasikan. Dan terkadang akupun menggodanya.
”Sis…apa kamu ngak bosan hidup sendirian terus…..apa ngak kangen?”.
“Hayo Mas kangen apa ya….?” Sambil Siska memandang kedua mataku dengan manja dan sedikit tersenyum.
”He..he…ada dech..kayak kamu ngak tahu jawabanya saja“ jawabku seenaknya.
“ Emang Mas juga ngak kangen ya …. Mas juga kan ketemu istrinya sebulan sekali he..he..he..”. Siska membalasnya dengan santainya.
“Iya sih ….. terkadang aku juga galau sih Sis…. Istrika tinggal disurabaya dan kami ketemunya sebulan sekali, kok nasib kita sama ya”.
“Beda dong Mas, kalau Mas masih punya istri kalau aku sendiri?”.
“ Beda tipis Sis…tapi kan sama-sama butuh kan”, Sika tidak menjawab perkataanku.
“Oh Ya Sis gimana kalau malam ini kita nonton aja yu ……”
“Boleh mas, tapi mas yg teraktir Siska ya”.
“Siap….”, Jawabku.
Hari itu aku sudah tak pedulikan lagi film apa yang kami tonton, yang ada di fikiranku aku ingin berlama lama sama Bersama Siska. Pas masuk distudiom 21 ruangannya sudah mulai gelap pertanda film kan segera akan di mulai dan kami pun dapat tempat duduk di barisan kedua dari belakang. Sambil makan Pop Corn kami berdua asik menikmati film, saat aku mau ambil pop korn aku coba pegang tangan Siska dan responya Siska malah memgang balik tanganku dengan lebih erat, sambil kubisikan ketelinganya.
‘Sis…tanganmu dingin banget……”
“Iya mas AC nya dingin banget, bikin dong aku hangat Mas……….”, Tak pikir pajang lagi karena mendapat lampu hijau dari Siska aku semakin berani memegangnya.
Aku coba peluk dengan melingkarkan tanganku ke tubuhnya dan dia malah semakin merapatkan tubuhnya ke dadaku, ujung buah dadanya yang padat sempat bersentuhan dengan tubuhku dan aku semakin berani. Malam itu aku sudah tidak memperdulikan lagi apa cerita filmnya yang ada dihadapanku lagi dan aku malah lebih sibuk kedua tanganku bergerilya ke sekitar kedua buah dada nya. Aku coba kecup keningnya terus aku ciumin belakang bagian telingantya sambil tanganku meremas-remas dadanya dan masuk kesela-sela Branya sambil kumainkan putting susunya dan tampak Siska sedikit mendesah.
“Ohhhh…mas…..terus mas”, sambil bibirku saling berpangutan dan tanganku yang satunya negelus-ngelus bagian pahanya.
Tak terasa waktu begitu cepat tiba-tiba film sudah selesai, Padahal kami saat itu sedang asyik-asyiknya menikmatinya dan membuat nanggung baru awal dari permainan yang barusan saja kami lakukan dan karena takut ketahuan oleh penonton lain kami cepat-cepat berdua buru buru merapikan pakaian kita masing masing.
Aku tatap kedua matanya Siska tampaknya dia merasa tanggung oleh permainan tadi didalam bioskop, mungkin karena efek sudah terlalu lamanya hidup sendirian dan aku membikin dia merangsang jadi kelihatanya dia kecewa. Karena waktu sudah menunjukan hampir jam menujukan jam 9.30 malam aku langsung antar Sika kerumah kontrakanya yang ada dikomplek perumahan dekat tengah kota.
Sesampai didepan rumahnya, Siska menawarkan aku untuk bermalam dirumah kontrakanya dan akupun senang mendengar.
“Tapi Sis…nanti kalau aku nginap disini bisa di tangkap sama warga perumahan”.
“Tenang saja Mas, disini orang super cuek ngak peduli sama warganya”. Emang sih aku lihat komplek perumahanya jarak antara satu rumah dengan yang lain penduduknya belum banyak alias masih kosong penghuninya.
Posisi rumah kontrakan Siska ada dibagian pojok belakang dan penghuninya masih terlihat banyak yang kosong, tanpa pikir Panjang aku segera bergegas memasukan mobilku kedalam garasi rumahnya dan langsung pergi mandi karena tubuhku sepertinya sudah terasa lengket-lengket dan bau keringat. Sehabis mandi karena aku tidak membawa baju ganti Siska memberikan aku baju seperti baju tidur piyama cowok berbahan satin tanpa memakai lagi daleman dan Sehabis aku mandi Siska langsung gentian untuk segera pergi mandi.
Begitu selesai mandi Siska keluar sudah memakai baju tidur model daster satin yang sangat seksi berwarna merah muda tampak jelas sekali pucuk kedua putingnya menonjol mencuak ke atas menjeplak diluar kain satin daster yang dipakainya. Membuat spontan kedua mataku melotot.
“Wow…Sis…kamu benar-benar seksi dengan gaun tidur itu”, kataku memujinya.
“Emang kenapa Sih Mas, biasa kalau mau tidur Siska pakai daster seperti ini”.
“Tapi Sis…itu putting susumu bikin aku horny saja”.
“Lah emang istri Mas, kalau tidur pakai Bra ya?.
“Ya, Sis dia kalau tidur selalu pakai Bra”.
“kalau Siska ngak pernah Mas kadang juga ngak pakai Celana dalam”.
“Waduh-waduh Sis emang bener-bener kamu ini idaman laki-laki”, kataku memuji keseksinya dengan daster yang dipakainya sepertinya bikin gairahku malam ini tidak bisa lagi aku tahan.
Sehabis kita mandi kami duduk berdua dikursi sofa sambil nonton TV dan mengunyah makanan ringan yang kami beli tadi saat pulang. Siska duduk di sofa pas disampingku sambil kita ngobrol-ngobrol ringan. Aku pegangin tangannya , Siska hanya diam saja tidak ada penolakan sama seperti tadi pas kita didalam bioskop, ku tatap kedua matanya terlihat seperti menyimpan kerinduan untuk segera dipeluk tubuhnya karena sudah terlalu lamanya dia menjanda.
Aku coba memeluknya dan kukecup keningnya dia malah semakin merapatkan tubuhnya, tampak jelas sekali kedua putting susunya yg sudah mulai mengeras semakin menembus kain satin itu yang sudah beradu-adu dengan dadaku membuat jantungku berdegup semakin Kencang. Aku kecup sambil kujilatin bagian belakang kupingnya dan kedua tanganku langsung perlahan meremas-remas kedua buah dadanya sambil kumainkan putting susunya.
“Anghhhh….Mass…terusss mas…aku sudah lama membutuhkan seperti ini’’.
Jilatan lidahku dari bagian kupingnya mulai turun kebagian pipinya dan berhenti di bagian bibirnya dan kamipun saling berlumatan dan Siksa balas mencium dengan sangat birahinya. Bibirku dilumat-lumatnya dan lidahku disedot-sedotnya dan kita saling berlumatan dan saling mengisap lidah masing-masing. Di tengah pergumulan yang semakin panas aku bisikan ke telinganya.
“Sis…malam ini kamu benar-benar seksi dan cantik dengan gaun seperti ini”, Aku langsung jilati bagian lehernya dan dasternya yang licin itu.
Setelah aku puas menjilati sekitar bagian leher aku terus turun ke bawah aku jilatin bagian susunya sambil tanganku meremas-remas susu. Putting susunya aku sedot dan aku hisap dengan sangat rakusnya.
“Ounggghh….Mass…sedot terus…putting…Siskaaa…..enak…mas….jilat Mas” aku terus jilatin putting susunya tanpa melepas bibirku yang ada diputing susunya dan terus aku hisap-hisap putingnya tanpa membuka penghalang kain satin dasterya yang menghalangi kedua putting susunya.
Ditekan kepalaku ke putting susunnya sambil Siska mengeluarkan suara yang semakin mendesah sangat keras.
“Ounghhh…..Aaahhhh…masss terus mas…. Aku dah lama tidak merasakan kenikmatan seperti ini Ohhhhhhh………….”, setelah puas aku jialtin susunya aku dekap tubuhnya.
Siska membalas dekapan tubuhku, buah dadanya dicoba gesek-gesekkan kebagian tubuhku sehingga putingnya terasa semakin menempel ditubuhku. Terasa semakin aku nikmati pelukan tubuhnya sampai akhirnya aku bisikan ke telinganya.
“Sis…bolehkan aku cium bagian bawahmu”.
“Boleh Mas, tapi kita pindah ke kamar saja yuk biar enak”, tanpa pikir Panjang langsung saja aku angkat tubuhnya masuk kedalam kamar dan kubaringkan tubuhnya terlentang diatas tempat tidur.
Tanpa buang waktu lagi karena aku sudah benar-benar Horny aku langsung membuka celana dalamnya dengan sekali Tarik celana dalam itu langsung lepas dari tubuhnya, kemudian aku buka celana satin piyamaku tanpa membuka bajuku dan segera kutindih tubuhnya yang terlentang diatas tempat tidur aku dekap sambil ku jilati bibirnya, dadanya dan sekali lagi kuisap isap putingnya sambil tanganku mengelus ngelus sekitar pahanya. aku semakin liar dan bernafsu sambil aku gesek-gesekan batang penisku yang sudah menepel dibagian perutnya hingga cairan bening yang keluar dari lubang penisku membasahi kain satin dasternya.
Aku terus tanpa henti menjilat dan menghisap kedua putting susunya secara bergantian tanpa membuka dasternya aku terus menjelitatinya hingga mulai turun ke bawah menelusuri lincinya kain satin dasternya dan berhenti sebentara dibagian perutnya yang datar terus berjalan kebagian pahanya yang mulus. Tampak batang penisku sudah sangat tegangnya sudah melambai-lambai minta jatah untuk segera masuk kedalam sarangnya.
Ciuman dan jilatanku sengaja tetap bertahan diposisi bagian sekitar paha dan sekitar belahan vaginanya yang sudah dicukur habis bulu-bulu kemaluanya. Terlihat Siska terkadang mengelepar-gelepar seperti ikan yg di terdampar didaratan. Bau khas vaginanya yang mulai mengeluarkan pelumas membuat aku semakin menikmati. Kucium dan kujilati bagian belahan vaginanya membuat Siska mengelapar-gelepar sambil mengeluarkan erangan erangan kenikmatan.
Tanpa henti terus aku jilatin bagian belahan vaginanya sambil ku hisap-hisap dan aku sentuh bagian klotorisnya dengan lidahku sambil ku sedot dan Siska semakin meronta kenikmatan sambil ku pegangin kedua pahanya, ku isap terus sampai akhirnya kepalaku di tekanya ke bagian vaginanya sambil mengeluarkan desahan kenikamatan.
“Ounghhh…Masss…nikamattt….sekali Massss…aku sudah ngak tahan lagi Massss…sudah lama aku tidak pernah lagi di masukin kontol seperti punya Massss…ayo…Mass…aku sudah tidak tahan….ayo…Masss…Ounghhh”.
“Iya Sis….aku juga sudah tidak tahan lagi pingin masuk kedalam punya kamu sayang”, batang penisku sudah tegak berdiri dengan kokohnya.
“Ayo….Mass….masukan sekarang”, aku segera bangkit dan menindih tubuhnya dan segera melumat bibirnya sambil aku arahkan penisku kebelahan vaginanya yang sudah becek itu dan ku gesek gesekan terlebih dahulu penisku dimulut vaginanya.
Siska semakin kian mengeliat-geliat dan dengan spontan tangan kanannya segera memegangin batang penisku untuk membantu memasukan kedalam lubang vaginanya.
“Pelan-pelan ya Mas….aku dah lama tidak pernah dimasukan lagi”.
“Ya sayang…”, Aku coba tekan pelan pelan kepala penisku masuk kedalam ujung vaginanya dan ku angkat lagi sedikit dan aku tekan lagi.
“Ounggghhh…pelan-pelan Sayangg…Unghhh…nikamt…sayangg…terus sayang…tekan…sayangku….ohhhh” Aku langsung tekan penisku masuk kedalam vaginanya yang sudah mulai licinnn.
Blesss blesss batang penisku langsung melesat masuk kedalam vaginanya dan kudiamkan sebentar didalam sambil ku lumat bibirnya.
“Enak Siska sayang….”, sambil memandangi kedua matanya sambil kami berlumatan.
Siska hanya menganguk sambil memejamkan kedua matanya dan saat itu aku genjot keluar masuk penisku kelubang vaginanya sambil di barengin suaranya yang sedikit menjerit.
“Awwwwww….Sayangggg…..Nikmatnya….Kontolmu gede banget…sayangg… baru kali ini aku merasakan lagi….Ounghhh….terus sayangg..”, sampai beberapa kali aku genjot penisku keluar masukan kedalam vaginanya dengan irama sedikit cepat dan sampai akhirnya
“Ohh sayangggg….terussss….sayanggg…sedikit lagi sayang aku sudah mulai mu keluar sayang”, kedua kaki Siska mulai menyilangkan menjepit tubuhku.
“Iya Siska sayang….aku juga sudah mau keluar nih….”.
Aku genjot terus penisku keluar masuk lobang vaginanya hingga bercampur suara bercak antara gesekan penisku dengan vaginanya dan akhirnya.
“Anghhh….Ahhhh….Ahhhhh… Sayangggg….enak….bangett….Ounghhh…Ahhhh”, tubuhnya Siska mengejang-ngejang seperti terkena tegangan 220 volt, tubuhnya seperti menjepit sangat kuat sekali ketubuhku dan penisku terasa ada yang berdenyut-denyut didalam dinding vaginanya saat orgasme.
Tak selang beberapa menit Siska orgasme akupun sudah tidak bisa menahan laju cairan spermaku yang akan segera muncrat dari dalam penisku.
“OHhhhhhhhhhh Siskaaa….sayaaangggg….akuuu….mauuuu….keluarrr…..sayang “
“Iya sayangg….terus….keluarriii…..didalam saja “ dan akhirnya Crottt….crooott….crottt.
“Ahhhh….aahhhhh…..anghhhhh”, tubuhku terasa mengejang-ngejang saat cairan spermaku keluar sangat banyak didalam vagina milik Siska.
Kami berdua bisa mencapai orgasme secara bergantian dan benar-benar sangat nikmat sekali dan tidak bisa dibayangkan lagi nikmatnya seperti terbang keawan-awan.
“Ohh sayang ini luar biasa, nikmatnya, sudah lama aku tidak merasakan senikmat ini” posisi Sika masih terlentang memeluk tubuhku yang masih aku berada diatas dengan batang penisku masih tertancap didalam vaginanya.
Akupun senang sudah mendengar perkataanya itu dan bisa membuatnya dia Bahagia, andai aku belum menikah pasti aku nikahi dia karena aku benar-banar menikmati permainan seksnya diatas ranjang.
Malam itu kami berdua langsung tertidur pulas hingga pagi hari tanpa membersihkan sisa-sisa keringat dan noda sperma yang melekat kekamar mandi karena kami sudah sama-sama kelelahan. kami tidur berdua, Siska masih memakai daster dan aku masih memakai baju piyama sambil kami perpelukan menandakan kebahagiaan malam itu malam yang luar biasa nikmatnya kami dapat salurkan secara Bersama-sama atas dasar saling sama-sama membutuhkan.
Sejak kejadian malam itu aku dan Siska menjadi ketagihan untuk mengulangi dan mengulangi dengan permainan seks diatas ranjang dengan berbagai gaya seperti adegan-adegan film porno. Sejak itu kuhabiskan waku dan tinggal Bersama dirumah kontrakanya sedangkan rumah kontrakanku tidak aku perpanjang lagi demi kenikmatan.
0 notes
Text
SEKELUMIT ULASAN TENTANG WANITA... . . Jangan ada yang baper yaa, yang baper pasti yang nglakoni...Hahahaha...
Saya mengamati kecenderungannya begini : Wanita yang cantik sebelum usia 30 tahun itu memang karena dari lahir dia sudah cantik. Tapi wanita yang masih cantik stelah usia 30 tahun lebih ditentukan oleh kualitas pernikahannya.
Wanita yang memiliki suami yang baik, penyayang, nggak ngamukan, nggak egois, nggak keras kepala, nggak pelit, maka ia akan menjadi wanita bahagia dan aura kecantikannya makin lama makin bersinar terpampang nyata...
Pernah nggak kalian melihat wanita udah cukup tua tapi masih saja cantiknya luar biasa...? Itu rahasianya ada di suaminya..
Dilain sisi saya banyak melihat wanita saat muda cantik, pintar, cerdas, tapi setelah menikah malah nampak cepat tua dan kucel...
Tapi lihat saja, wanita seperti ini kalo pisah sama suaminya malah jadi janda cantik, wajahnya penuh kedamaian, berkharisma, bahkan sukses di aspek materi, dan jadi rebutan para pria. Karena sebelumnya dia menikah dengan suami yang tidak penyayang, kasar, pelit, tidak dewasa dan pemarah.
Selama pernikahan, wanita itu menyimpan ketakutan dalam diam dan memendam sakit hati yang luar biasa didalam hatinya tanpa sedikitpun dia bisa mengungkapkan penderitaannya...
Ada juga wanita dengan wajah pas-pasan bahkan cenderung jelek. Namun setelah menikah dia tampak lebih cantik, ceria, bersih dan segar sehingga terpancar aura kecantikannya. Ingat beda dengan yang di FaceApp Loh yah... Bhahahaha...
Maka dibalik itu ada sosok suami penyayang, bijaksana dan meneduhkannya, Karena wanita tak butuh banyak hal melainkan cukup lelaki yang baik dan menyayangi dirinya (Pastinya juga dibarengi dengan cukup transferanya, Bhahahaha...)
Sampai disini sudah jelas akan peran suami. Ketika banyak suami berharap istrinya selalu tampak muda, cantik, dan menarik, namun alangkah baiknya tanyakan pada hati kalian, "Apakah aku sudah membahagiakannya...?
Nah..., Selamat merenung...
#AFR
0 notes
Text
GIRLFRIEND KAWAN BUAT HAL (PART 1)
Nama aku Ray, aku nak ceritakan satu kisah yang mana aku ketika itu masih single. Aku mempunyai seorang kawan yang bernama Halim. Halim ini rakan satu sekolah dan sebaya denganku. Dia boleh dikatakan agak playboy jugalah sebab asal lepak saja mesti bawak macam-macam perempuan. Cumanya walaupun dia playboy, dia mempunyai seorang kekasih bernama Ika. Ika ini seorang mak janda muda yang berusia 22 tahun, namun mempunyai seorang anak berumur 5 tahun besarnya ketika itu. Walaupun Halim seorang playboy, tapi aku pelik melihat dia memilih seorang janda untuk dijadikan kekasih. Mungkin sudah takdir dia memilih Ika sebagai kekasih. Ika juga badannya boleh tahan padu, biasalah janda muda. Aku juga pernah tertarik dengan bentuk badan Ika ni.
Satu hari Halim keluar tanpa pengetahuan Ika akan tetapi Ika tahu akan Halim keluar. Ika pun menghantar pesanan ringkas melalui “Whatsapp” dan aku terkantoi pula yang Halim keluar tanpa pengetahuan Ika. Halim telahpun beritahuku yang dianya berada di luar. Aku pelik kerana Ika menghantar Whatsapp mengatakan aku sedang buat apa.. AKu tercengang dan berfikir dia ni tak keluar ke dengan Halim? Ika pula mendesak aku untuk bawa dia ke tempat Halim pergi kerana ingin melihat Halim sedang keluar dengan siapa. Ketika itu, keretaku sedang dibengkel kerana ada enjin keretaku perlu di overhaul kerana jem minyak hitam kering. Dan aku berkata aku hanya ada motosikal sahaja. Ika dengan nekadnya mempedulikan kataku dengan tidak kisah kalau dia membonceng motorku di belakang. Ika mintak tolong aku sebab dia takde kereta atau motor untuk keluar kerana ayah dan ibunya keluar. Jadinya, kerana fikirkan kawan aku pun datanglah rumah Ika dan bawalah dia menunggang motosikal. Barang baek jangan dilpeaskan.
Setibanya aku di rumah Ika, Ika pun keluar dari rumahnya dan aku melihat pakaian yang di pakai sungguh mengancam. Tidaklah teruk sangat pakaian dia cumanya dia memakai baju tanpa lengan yang agak ketat di dalam jacket yang di pakainya. Kerana naik motor jadi dia memakai jacket takut sunburn pula nanti. Seluar jeans yang dipakai itu juga agak ketat. Aku pun berikan helmet padanya dan Ika ni jenis free hair jadi terbau aku rambut dia yang wangi tu. Setelah dia menaiki belakang motorku, terasa gunung Ika yang berkembar di baju ketatnya itu terkena belakang badanku. Terasa kenikmatan itu kerana sudah sekian lama aku tidak dibonceng oleh wanita. Sepanjang perjalanan aku mulalah teknik2 gatal seorang lelaki dengan suka membrek motosikal ku supaya Badan Si Ika kerap terlanggar belakang badanku. Dan akhirnya kami sampai ke destinasi.
Setelah tiba di destinasinya, aku dan Ika mencari Halim di sana. Dan kami dapati Halim bersama seseorang wanita bertudung yang pada aku cantik jugalah. Dia terus serang si Halim manakala aku bersembunyi di balik tiang. Kantoilah pulak nanti kalau si Halim nampak aku sebab aku ni kira best friend dia. Jadi aku just tolong hantar sahaja bukan tolong pukul sekali. Bagi aku biarlah Halim nak keluar dengan siapa pun. Itu bukanlah hal aku. Ika pun pergi dari Halim menjauhkan diri. Setelah itu aku pun whatsapp Ika tanya dia di mana dan kami pun pergi dari situ.
Sewaktu kami pulang, Ika pun dah janji nak payung minyak moto aku. Kami pun singgah di stesen minyak berdekatan dan dia membayar. Setelah tu kami pun bergerak pulang ke rumah. Aku pun menghantar Ika di rumahnya. Dengan tak semena-mena ada satu van menghimpit kami dari tepi dan memberhentikan kami di tepi jalan. Kami berdua ditangkap lalu dimasukkan ke dalam van tersebut sekali dengan moto aku dia masukkan. Mereka berempat manakala kami berdua dan aku tak dapat melawan mereka yang ramai itu. Kami dimasukkan ke dalam van dan tangan aku dan Ika diikat pada tempat penyangkut baju di atas yang ada pada van tersebut. Perjalanan yang jauh dan kami berasa sangat lenguh kerana tangan kami berdua diikat ke atas walaupun tak berapa tinggi. Kami diikat secara membelakang. Badan kami bersentuhan dia bahagian belakang. Setelah lama di dalam van dalam keadaan terikat, kami pun tiba di tempat orang yang menculik kami. Aku memang tak tahu dimanakah tempatnya. Kami dilepaskan dari ikatan akan tetapi kami di serkup dengan kain berisi chloroform. Selepas itu kami tidak sedarkan diri.
Setelah aku disedarkan dari pengsan, aku hanya seorang diri tanpa baju tapi berseluar diikat di atas kerusi. Tanganku diikat ke depan tetapi tidak di sambung ke apa-apa benda. Jadinya tangan aku separuh bebas kerana masih boleh bergerak sini dan sana, akan tetapi kakiku ditambat pada rantai yang membuatkan aku tak sampai untuk keluar dari situ. Kakiku pula dirantai dengan mangga membuatkan ia sukar untuk aku melepaskan kakiku itu.
Kemudian lampu di ruangan itu dibuka secara tiba-tiba. Penculik yang menculik kami pun kami nampak tetapi dia memakai sarung muka jadinya sukar untuk aku cam siapakah mereka. Aku pun terlihat Ika tak jauh dari aku sedang diikat. Dia pula diikat secara tergantung di mana kedua tangannya diikat tegak ke atas manakala kakinya diikat menjadi satu dan dalam keadaan sedikit berjinjit dari lantai. Melihat keadaan itu, Ika yang tadi memakai jaket kini mereka telah buka jaketnya dan hanya tinggalkan baju tank top bertali halus sahaja. Seluarnya jeans nya yang dipakai tadi pun sudah ditanggalkan dan hanya terlihat seluar dalamnya berwarna pink. Aku menelan air liur juga melihat badan Ika yang telah diikat begitu. Rasa seperti nak terkam badan Ika ni tapi aku bersabar sahaja kerana aku dan Ika dalam keadaan tak selamat.
Dah setengah jam kami dikurung dan diikat, Ika akhirnya sedarkan diri tetapi dia kelihatan marah dan mukanya agak penat ketika itu. Mana tak nya, terikat tangan ke atas dan agak tergantung dalam masa yang agak lama. Mesti lenguh tangan dan bahu Ika diikat begitu. Bilik yang kami dikurung ni agak berbahang dan badanku berpeluh. Aku juga merasakan bahawa badan Ika berpeluh. Aku cuba bangun untuk pergi dekat dengan Ika akan tetapi rantai yang mengikat kaki ku itu sampai ke Ika malah boleh buat satu pusingan di badan Ika. Aku cuba mendekati Ika untuk menenangkan dia dan kalau boleh melepaskan atau menurunkan tangannya yang diikat itu sedikit. Aku mendapati tangan Ika diikat pada satu besi yang boleh di bawak turun dan naik. Manakala tangan ika pula diikat pada sejenis gari kulit yang mempunyai mangga lock dan tak boleh dibuka dengan tangan. Mesti guna kunci untuk membukanya. Dan tempat nak turun naikkan besi itu pun aku tak jumpa mungkin di sorok jauh kebelakang sehingga aku tak kelihatan. Badan Ika basah berpeluh mungkin kerana keletihan dan stress diikat sebegitu. Aku bertanya dia, “Ika, kau ok tak?”. Dia pulak jawab “macam mana nak ok kalau kena ikat macam ni, lenguh gile kot. Kau buatlah sesuatu lepaskan aku ke macam mana? Aku tak tahan dah ni. Kenapa diorang ni tak gantung ko macam aku ya’ keluh Ika yang agak cemburu dengan ikatan aku. Dan aku juga nampak yang ketiak Ika berpeluh sangat banyak sehingga berjurai pada bajunya. Juga aku terbau hangit pada badan Ika yang sememangnya aku dah tau yang badan Ika ni jenis berbau sebab selama ini aku biasa duduk dekat dengannya dan mesti ada bau sesuatu pada badannya. Bau badan Ika itu membuatkan aku ghairah untuk mendekatinya. Yalah aku tangan diikat ke depan sahaja bukan ke atas seperti Ika. Jadinya aku bebas bergerak. Dan di dalam kurung itu hanya kami berdua sahaja. Ika juga sudah diikat sebegitu jadinya tak boleh lawan jika aku nak apa-apakan dia.
Lalu aku pun mulakan niat jahatku terhadap Ika disaat itu. Aku mendekati tanganku pada buah dadanya yang masih tertutup baju dan baju dalamnya. Kelihatan sangat besar mungkin kerana tertarik ke atas kerana tangannya diikat ke atas. Ika memarahiku, “Apa kau buat ni Ray, kau dah gila ke Ray?”. Aku pun hanya tersenyum bila mendengar Ika kata begitu. Lantas aku berkata balik pada IKa, “badan kau hot lah, dah kena ikat macam ni lagi lah bertambah ghairah. Batangku berasa terpacak sedikit demi sedikit kerana ghairah badan si Ika. Ika seperti tidak berkenan dengan kelakuanku tetapi dia tidak berdaya untuk menghalang. Aku terdengar dia mendesah dan terasa puting teteknya mengeras walaupun dalam bra. Aku beralih ke ketiak Ika yang sedang basah akibat berpeluh kerana udara di sini pengap dan berkuap. Ika seperti menahan geli apabila jariku menyentuh ketiaknya. Tanganku terikat menjadi satu jadinya aku boleh pegang ketiak dia dengan kedua-dua tangan aku.
Aku mendekatkan mukaku dengan ketiak Ika yang agak tengik itu dan basah itu terasa aroma yang sangat merangsang otak dan nafsuku. Aku menghidu ketiaknya sedalam-dalam lalu aku mengisap ketiaknya dan akhirnya aku menjilati ketiak Ika yg berpeluh itu. Terasa nikmat yang luar biasa dan ketika itu Ika menjadi terangsang dengan perbuatanku lalu aku berkata padanya “Dah lama aku geram dengan ketiak kau Ika. Selalu tengok je masa kau pakai baju takda lengan. Akhirnya aku dapat jugak ketiak kau”. Dengan gelojoh aku hisap dan jilat ketiak Ika kedua-duanya. Setelah adegan-adegan aku lakukan dan Ika juga berasa tenang sedikit. Penjahat pun masuk ke ruangan kami dan menepuk tangan kepada kami dan berkata. “Wow, tahniah bro, tahniah. Inilah peluang kau untuk kau main dengan badan awek tu kan”. Ika terpinga dan aku pun mula terdiam. Setelah aku amati suara itu ya aku tau siapa yang disebalik topeng itu. Aku menjauhkan diri dari Ika dan duduk balik dikerusi.
BERSAMBUNG.....
343 notes
·
View notes
Text
Datin Ju Part 2
Masa berlalu begitu cepat, diam tak diam sudah setahun aku mendirikan rumah tangga dengan Datin Julia Raof. Dia seoarang janda, setelah menjadi Isteri aku, status datin dan janda gugur dengan sendirinya. Kerana aku bukan bergelaran Dato'. Statusnya sekarang hanya sekadar puan sahaja.
Kami berkenalan sewaktu aku membantu tukarkan tayar keretanya yang pancet di labuh raya timur barat. Perhubungan kami bertambah intim dan bertukar menjadi sepasang kekasih, apabila aku menumpang di rumahnya untuk berulang alik menghadiri seminar di ibu kota. Sewaktu berkahwin umur ku 30 tahun dan Julia 37 tahun, dia lebih tua daripada aku 7 tahun. Aku tak kisah dengan perbezaan umur kami yang begitu ketara. Walaupun umur 37 tahun, tapi perwatakannya dan raut wajahnya nampak lebih muda daripada umurnya yang sebenar. Aku korbankan cinta ku demi kasih sayangnya yang amat mendalam terhadap ku. Maklumlah janda bertemu pula dengan teruna. Walaupun sebelum ini aku sudah mempunyai ramai teman wanita yang jauh muda daripadanya. Dah jodoh apa nak buat.
Di antara ramai teman wanita ku, yang spesil ialah seorang gadis kadazan student Universiti. Yana Uyen namanya dan dia berasal daripada Serawak. Perhubungan kami terputus apabila aku mengambil keputusan untuk berkahwin dengan Julia isteri ku sekarang ini. Aku dengan Ju sebelum berkahwin dulu, perhubungan kami sudah pun macam suami isteri. Jadi aku mengambil tanggung jawab terhadap apa yang telah aku lakukan.
Aku bertekad tidak mahu mengulangi gaya hidup ku semasa bujang dulu. Nak jadi seorang suami yang setia, romantis dan jujur. Ini tekad ku. Aku cuba hadkan aktiviti sosial ku. Ke mana saja aku pergi, aku akan bawa Ju, isteri ku bersama. Masa bujang dulu aku jenis lelaki yang tak boleh jumpa perempuan. Inilah satu-satunya kelemahan ku. Dapat saja peluang, aku mesti nak test kejantanan aku.
Hampir kesemua perempuan yang aku dampingi akan menyerah dan melutut di depan aku. Aku bukan hebat sangat, tapi sentiasa berusaha ke arah itu. Dalam banyak-banyak teman wanita ku, cuma gadis kadazan itu sahaja yang liat. Sehingga hubungan kami terputus dia tak dapat aku jinakkan. Jinak-jinak merpati katakan. Khabarnya dah tamat pengajian dan balik ke negerinya Serawak.
Sekarang ini, aku berkerja dengan syarikat hartanah milik isteri ku sendiri. Terletak di Bandar Tasik Selatan. Dia bos dan aku second bos. Itu di pejabat sahaja, di rumah aku suami dan bos. Kami masih tinggal lagi di rumahnya yang lama. Bunglow dua tingkat milik isteri aku Ju.
Isteri ku ini mandul, aku tahu sejak kami masih menjadi sepasang kekasih lagi. Sebelum berkahwin, Ju tinggal dengan pembantu rumah Indon, Rikni namanya. Dia sudah pun pulang ke kampongnya di Surabaya. Jadi rumah yang besar itu cuma tinggal kami berdua sahaja. Rasa sepi juga, apatah lagi Julia isteri ku, tak akan dapat melahirkan zuriat untuk ku.
Pada satu petang, ketika perjalanan pulang dari pejabat, kami berbincang untuk mengambil pembantu rumah yang baru. Ju memberi pandangannya. "Bang, apa kata kalau kita jemput Su tinggal bersama kita. "Aku hanya diam sambil memandu memandang terus ke hadapan, seperti dengar tak dengar aja apa yang Ju cakapkan tadi. Bisik dalam hati kecilku, cari nahas, nanti lain pula jadinya.
Su atau Suzie adalah adik angkat isteri ku yang tinggal di Grik, Perak. Umur Su baru 27 tahun masih bergetah. Badannya kiut miut pula tu. Aku takut, aku tak tahan godaan nanti. Dia salah seorang daripada senarai gadis yang pernah aku telanjangi. Yalah..... kami pernah lakukan hubungan sex sebelum ini.
"Bang! tak dengar ke apa yang Ju cakap tadi." Ju Isteri ku , bertanya balas apabila melihat aku tidak respon pertanyaannya."
"Iya, abang dengar. Tapi Ju...! tak kan Ju tak ingat masa kita berkawan dulu. Ju..., orang lain tak ada ke?" Aku bertanya balas. Su juga pernah terlibat dengan permain cinta tiga segi kami dulu. Isteri ku Ju, Suzie dan Rikni pembantu rumah, pernah main sex serentak pada satu masa. Peristiwa ini berlaku di sebuah hotel di Pulau Pinang. Aku bimbang bilananti Su tinggal bersama kami, perangai nakal aku akan berulang kembali. Manalah tahu, hidangan dah ada depan mata. Kucing mana tak ngap ooii. Ini yang aku takutkan ini. Sejak aku kahwin dengan Ju, semua teman wanita telah aku putuskan, termasuklah Suzie.
"Abang cadangkan kita ambil orang lain ajalah." Aku membuat cadangan balas.
"Tapi, bangg...! ,Ju kesian dekat Su tu, sampai sekarang belum kahwin-kahwin lagi." Ju bagaikan merayu. Setakat ini, semua permintaan isteri ku tak pernah aku hampakan. Hai kenapalah si Su ini yang di pilih. Walaupun aku bertekad nak berubah, tetapi perangai lama ku belumlah pasti dapat habis ku kikis .
"Ok lah, abang setuju. Tapi bila nak jemput Su kemari...?" Aku inginkan kepastian.
"Nantilah, Ju uruskan." Aku membelok kereta masuk ke dalam kawasan rumah.
Perhubungan sex dengan isteri ku macam biasa, berjalan lancar. layanannya sungguh istimewa. Pengalamannya membuatkan aku puas dan nikmat yang tiada terhingga. Aku sayang isteri ku.
Sebagai second bos di syarikat hartanah milik isteri ku, aku handle bahagian pemasaran dan pelanggan. Kerja ku agak rumit dan sibuk juga. Bilik pejabat ku agak luas, selasa dan lengkap. Meja tulis ku yang besar dan lebar dengan kursi duduk yang ekslusif. Kumputer peribadi, fail kabinet, sofa tetamu yang panjang, muat untuk dua orang dewasa tidur . Bilik pejabat ku tertutup daripada pandangan luar dan di sudut sebelah kanan disekat dengan cermin untuk bilik sketeri ku.
Aku di bantu oleh sorang sketeri, Rina namanya. Cantik, anggun orangnya tapi dia isteri orang. Suaminya seorang pegawai kerajaan. Nak jadikan cerita, suami si Rina terpaksa keluar negara bertugas sebagai pegawai diplomatik. Rina terpaksa berhenti kerja dan ikut suaminya ke sana. Jadi jawatan sketeri ku tinggallah kosong dan belum ada penggantinya. Itu pun Isteri ku masih nak cadangkan Suzie, tapi aku menolaknya. Kekosongan jawatan setiusaha diiklankan di ahkbar.
Kebetulan pada hari temuduga untuk jawatan sketeri, aku terpaksa bergegas ke Seremban. Jadi, tak adalah peluang untuk aku jadi penginterviewnya calun sketeri ku. Sekurang-kurang aku dapat memilih mengikut cita rasa aku sendiri. Pegawai perjawatan En. Lan yang mengendalikan interview ini.
Selesai sahaja tugas aku di seremban, aku terus pulang ke rumah. Isteri aku, Ju dah pun ada di rumah. Dia sambut ku depan pintu. Terperanjat aku di sebelah nya terjengol si Suzie. "Haii Su, bila sampai?' "Petang ni, bang Yus." Aku menyapa Suzie sambil melangkah masuk di iringi Ju dan Suzie. Su aku lihat kurus sedikit, tapi tetap cantik macam dulu.
"Lama tak dengar berita, sihat ke?" Aku sambung lagi sambil duduk di meja makan. "Sihat" Balas Su. "Su tak rindu kami ke?" Aku saja nak test. Su hanya tersenyum, tanpa menjawab balas. Isteri ku Ju, ke ruang dapur menyediakan minuman untuk aku. Su juga ikut Ju ke ruang dapur. Harap-harap aku akan dapat bertahan.
Selepas makan malam, kami berborak di bilik TV, sambil menonton vcd filem hindustan. Setahun aku tak jumpa dengan Su, rindu tu adalah sikit-sikit. Isteri ku Ju, amat ceria, tak nampak lansung riak cemburunya . Begitu mesera berbual dengan Suzie. Aku hanya mencelah sekali-sekala. "Ju, ramai ke yang hadir temuduga tadi?" Aku bertanya ingin tahu perkembangan temuduga yang dijalankan siang tadi.
"Kata Lan, 7 orang. Ju pun belum check nama-nama calunya." Isteri ku Ju, memaklumkan perkembangan siang tadi. "Oii ramainya...! nak pakai sorang aja." Su pula yang menyampuk. Malam tu isteriku tidur dengan Suzie di bilik kami. Sementara aku pula sibuk menyediakan kertas kerja plan pemasaran. Entah bila aku tertidur, tapi sedar aja dari tidur jam dah 7 pagi.
"Bang malam tadi kenapa tak masuk tidur?." Isteri ku bersuara sambil membawa dulang minuman letak ke atas meja. "kami berdua menunggu abang." Aku kurang faham apa yang Ju cakapkan tadi. Otak ku berputar mencari jawapannya. Setelah bersarapan aku dan Ju ke pejabat. Su tinggal di rumah sendirian.
Masa berlalu. Hari ini setiausaha yang baru lapur diri berkerja. Namanya dan orangnya aku belum kenal. Fail biodata masih ada pada pegawai perjawatan ku Lan. Tempat jam 9 pagi, Lan call aku, "Encik Yusri.... Sketeri baru you dah sampai. Nak bawa jumpa sekarang?" Suara Lan dari spesker intercom.
"OK lah Lan, bawa dia masuk dan biodatanya sekali." Aku mengarahkan Lan bawa masuk sketeri baru ke pejabat ku. Selang beberapa minit pintu pejabat aku diketuk daripada luar.
"Yes ! Masuk !" Pintu dibuka, Lan bersama seorang gadis yang sememangnya aku kenal.
"Morning, cik Yusri", Lan masuk berdiri di kiri meja ku. "Ini encik Yusri, eksisten maneger kami." Lan memperkenalkan diriku kepada gadis itu.
"Hai, Yana...! Silakan duduk." Aku bersalaman dengan sketeri baru ku sambil menarik kerusi mempersilakan duduk. Yana seperti tak percaya, merenung wajah ku, takut silap orang.
"Ini Yusri Latif." Nada Yana masih kurang yakin apa yang di lihat dihadapannya. "Cik Yus dah kenal Cik Yana ke?" Lan inginkan kepastian. Fail biodata masih di tangannya tapi aku dah kenal nama gadis ini.
"Ok, thanks Lan." kata ku. "Cik Yus, saya keluar dulu." Lan meminta diri. Yana masih terpegun di hadapan ku. Aku sambung perbualan. "Dah habis belajar" "Ye, Tahun lepas"
"KL Yana tinggal kat mana." "Rumah Abang di Salak South." Yana mula yakin dengan dirinya sendiri. "Tak balik Serawak ke?" "Baru balik bulan lepas" "Yana tak percaya ke saya ni Yusri Latiff."
"Bukan tak percaya, tapi tak sangka pula...." " Dah tahu saya, ni Yusri Latiff, so how, Yana boleh terima ke?" Aku cuba menduga hati Yana. "Emm.. susah nak cakap." " Yus tanya persenal sikit boleh?"
"Yang persenal tu apa Yus." "Yana ada.." Belum sempat aku habiskan ayat, Yana cepat-cepat mencelah "Boyfriend?" "Yes!. itu yang Yus nak tahu." Aku sambung ayat yang tergantung. "Yus nak tahu... dulu dan sekarang itulah lelakinya." "Thanks, Yana." Kami bungkam terdiam sebentar, Aku pandang tepat wajahnya, Yana tunduk sambil tersenyum.
Cantik dan anggun dengan suite yang dipakainya hari ini. Terkenang Nastalgia percintaan aku dengannya. Tubuh mogel ini, satu ketika dulu pernah berada dalam pelukan ku. Kami pernah bercumbuan mesera tapi belum pernah terlanjur. Kulitnya kuning langsat, matanya ayu dan meredup. Wajah pan Serawaknya tetap cantik walau pun tanpa solekan. Cuma khazanah dalamnya sahaja yang belum aku terokai. Dia gadis yang jinak-jinak merpati. Aku bangun dari tempat duduk menghampiri Yana dan mengucup bibirnya. Yana menolak lembut.
"Apa tugas Yana, hari ini...?" Yana bersuara setelah melihat aku terdiam sejenak. "Ok, tu bilik Yana." "Yana kemaslah apa yang patut." "untuk hari ini itu dulu." "Yes, incik Yusri Latiff." Yana nampak ceria kembali, setelah ku lihat tadi air jernih bertakung di matanya. Telefon berdering. "Hello, yes.." I'm coming." Aku letak telefon semula. "Now, Yana buatlah apa yang patut." "Yus keluar kejap." "Nanti lunch time temani Yus Ok!" Aku berlalu keluar, meninggalkan Yana.
Sudah seminggu Yana jadi sketeri aku, dan sudah dua minggu juga Suzie tinggal dengan kami. Setakat ini aku masih boleh bertahan. Tapi sampai bila? Kedua-duanya, berada di depan mataku. Nampaknya aku akan tewas. Hubugan aku dengan Yana semakin intim. Suzie pula semakin hari semakin mencabar kejantanan ku. Isteriku pula Ju, seperti melepas tali kepada ku.
Akhirnya aku tewas jua. Semalam call dari JB memerlukan isteri ku untuk bereskan urusan kontrak jual beli lot tanah untuk pembinaan kondominium. Pagi ini dia berolak ke JB ditemani Suzie. Mungkin lusa baru balik. Aku pula kena handle tender sebut harga bagi projek landscap taman. Jadi kedua-dua projek ini amat penting bagi syarikat kami.
Di pejabat hari ini akulah bos, akulah second bos. Aku sedang berbincang dengan pembantu pemasaran, Yana turut sibuk membantu menyiapkan plan landscap yang perlu dihantar besuk. Waktu kerja sebenarnya dah habis, perkerja bawahan semuanya dah meninggalkan pejabat. Tinggal aku, Yana dan pembantu pemasaran.
Banyak lagi perkara yang perlu dibereskan. Jam sudah hampir jam 9 malam. Aku benarkan pembantu pemasaran pulang, cuma tinggal sikit lagi kerja-kerja yang perlu dibereskan. Aku tersandar di kurusi keletihan. Yana masih meneruskan kerja-kerjanya. Sekarang hanya tinggal kami berdua.
Setelah menikmati kopi panas yang dihidangkan oleh Yana, aku kembali segar. Yana memicit-micit bahu ku. Aku tarik Yana duduk ke atas riba ku, tangan nya memaut bahu ku. Mukanya dalam keadaan mendongak. Midi singkat paras paha yang dipakainya mendedahkan paha putih gebunya pada pandangan mata ku. Kami berkucupan sebentar. Tangan ku mengusap-ngusap pahanya perlahan-lahan. Mata Yana dah layu. Batang ku tegang menolak seluar ku dari dalam yang bersentuhan dengan punggung Yana. Tanganku terus menjalar ke pangkal pahanya. Yana respon membuka lebih luas kedua pahanya.
Kami masih berkucupan. Lidah Yana ku hisap lembaut. Rabaan tangan ku bergerak ke atas dan berhenti di celah kelangkangnyanya. "Yusss.. cukup.... jangan pergi jauh tau." Dia bersuara menahan aku dari bertindak lebih daripada itu. Yana memang jinak jinak merpati. Aku terlupa syarikat ini milik isteri ku. Tapi burung sudah di tangan.
Aku tukar teknik. Tubuh Yana aku rangkul dan kemudian baringkan di atas sofa pejabat . Aku kucup bibir Yana semula. Midinya terselak sedikit pahanya terserlah. Tangan ku pula menjalar ke atas buah dadanya. Aku usap dan picit-picit perlahan.
"Yusss.. Jangan kuat sangat, sakit." Dia bersuara bila aku ramas bertalu-talu. Butang baju Yana aku tanggal satu-satu, dan sudah nampak branya. Cangkuk branya aku tanggalkan dan lurut ke bawah. Buah dadanya tersembul keluar. Tanpa buang masak aku nyonyot dan jilat puntingnya yang dah keras keghairahan. Yana meregek , "Yussss aaaahhhhh..... "
Tindakan ku lebih agresif lagi. Aku tanggalkan cangkuk dan zip midinya. lurut ke bawah dan tanggalkan terus. Kini tubuh Yana yang putih mulus hanya dibaluti seluar dalam sahaja. Bibir ku aku pendapkan di pangkal paha sambil perlahan bergerak ke atas dan singgah ditundunnya yang masih lagi berbalut seluar dalam. Perlahan aku hulurkan lidah ku ke bahagian alur pantatnya. Apabila tersentuh saja lidah ku, Yana merengek lagi aaaaa....!!! aaaaaa.....!!! Aku terus pelbagaikan jilatan situ.
Seluar dalamnya aku tarik perlahan. Yana tidak membantah. Aku tanggalkan seluar dalamnya. Pantatnya sudah terdedah keseluruhan tanpa pakaian lagi. Batangku pula menambah degree ketegangannya bila lihat pantatnya yang tempam itu. Tundunnya agak tinggi, bibir pantatnya bertaut rapat kiri dan kanan.
Hujungnya biji kelentiknya terkeluar sedikit. Alur pantatnya putih bersih kemerahan. Pantat gadis kadazan ini belum pernah aku usik lagi. Sambil menjilat pantatnya, aku turut membuka seluar dan seluar dalam aku sendiri. Batang ku terpacak keras. Mata Yana mencuri pandang menjeling-jeling pada batang butuh ku yang keras tegang.
Aku minta dia pegang batang ku. "Emmmh.... kerasnya." Yana bersuara. Diusapnya perlahan dari pangkal ke hujung kepala. "Yana please...." aku minta Yana kulum batang ku. Dia menggelengkan kepalanya tak mahu. "Please...Yana ! Yana kulumlah sekejap aja...!"
"Tak mau le Yusss... Yana tak biasa macam ni." Batang butuh ku sekadar diusap-usap lembut. Tangannya yang lembut sudah cukup membuat aku kegahairahan. Perhatian ku masih di kelangkang Yana. Air pantatnya sudah banyak keluar.
Operasi diteruskan lagi. Lidahku menjilat keseluruhan bibir, kelentik dan permukaan pantat Yana. Sekali-sekala aku masukkan lidah ku ke alam lubang pantatnya yang sikit terbuka bila pahanya dikangkang lebar. Terangkat-angkat punggung yana beberapa kali menahan keghairah yang amat sangat. "Aaaaa.....!!! aaaaa Yussssss.... nikmatnya Yusss.....! Oooo teruskan Yus...!" Aku perhebatkan lagi dan mempelbagaikan jilatan. Air pantatnya bertambah banyak.
Punggungnya terangkat beberapa kali. "Yus i tak tahan niii.... Tolong Yus. Please.... please ....!!!" Aku lihat mata Yana terpejam layu, nafasnya tak keruan lagi. Ghairahnya dah memuncak. Menyerah dan pasrah. Hanya menunggu respon dari aku seterusnya.
Aku sedar inilah detik dan masa yang terbaik untuk dapat pantat Yana. Aku mula celapak ke atas sofa. Aku kangkangkan paha Yana lebar. Dia menurut sahaja. Posisi aku berada di kelangkang nya melutut. Batang butuh ku yang dah lama menegang aku sentuhkan ke bibir pantatnya sambil mencecah alur lubang pantat yang sedikit ternganga. Aku usap biji kelentik dengan batang ku.
"Please Yuss... Please...!!!" Yana merengek meminta batang butuh ku segera disumbatkan ke dalam lubang pantatnya. Aku pun tekanlah perlahan-lahan. Kepala dan takuk dah masuk sikit hinggakan bibir pantat Yana turut terselak menelan batang butuh ku. Aku amat keghairahan. Batang ku yang dah masuk kepala tu aku tekan lagi. Tapi tiba-tiba satu tindakan spotan dari Yana. Tangannya menolak-nolak dada ku.
"Yuss...!, jangan kuat Yuss... sakit...!" wajahnya juga berkerut. Aku tarik balik batang butuh ku. Air pantat Yana semakin banyak. Kali ini, aku ajah-ajah dipermukaan lubang pantatnya. Kemudian, dengan sekali tusukkan yang padu, batang ku masuk hingga ke pangkal.
"Yuss.... sakiiiiit Yus...!!!" Bibirnya digigit menahan kesakitan apabila batang butuh ku lolos masuk ke dasar lubang pantatnya. Kedua tangannya cuba menolak dada ku. Tapi pada masa tu batang ku dah pun selamat terbenam. Aku tarikkan keluar semula. Ada periksa keadaan batang aku tu. Ternyata ada kesan darah di pangkal batang aku. Rupanya masih virgin lagi gadis kadazan ni. Melerek aku tersenyum membanggakan perkara tersebut. Namun lepas tu aku masukan semula batang ku dan memulakan aksi sorong tarik.
Kali ini tangannya memeluk erat tubuh ku. Mungkin sakitnya dah hilang dan yang ada hanyalah kenikmatan yang tidak terhingga. Rengekan sakit bertukar nada "aaaa...! aaaaa...! aaa...!"
Berselang seli dengan irama sorong tarik batang ku ke dalam lubang pantatnya. Dalam kesedapan berkeluar masuk dan bersorong tarik, terasa ketat dan sendat lubang pantat Yana. Aku pun percepatkan lagi rentaknya.
"Aaaaaa......!, yes! yess.. fuck me Yuss! Comon Yus. Comon. aaaa...! aaaaaa...! "Ternyata sakitnya dah hilang terus. Aku pun laju dan makin laju. Kemutan pantat dara yang masih ketat itu lancari air pelicin yang keluar begitu banyak dari pantatnya. "Oooohh, aaaaa.... coming...! I'm coming...!!!" Yana dah sampai kekemuncak klimak sambil aku perlajukan lagi hentakan. Giliran aku sampai ke kemuncak juga telah tiba.
"Ahhh....! aaaa...!!!" Ledakan air pekat ku terpancut ke dalam pantat Yana. Ketika itu kami berpelukan erat bagaikan satu badan. Aku pun perlahankan sorong tarik dan lepak di atas perutnya. Sebelum bangun kami berkucupan seketika.
"Yus, how if i got pregnent...?" Yana mulai rasa kebimbangan.
"Don't worry about i....! Kita kawin ajelah!" Jawab ku dengan penuh keyakinan.
Malam tu selepas makan malam aku hantar Yana balik ke rumah abangnya.Bermula dari sex pertama itu, Yana semakin ketagih. Pantang ada peluang, kami pasti lakukan. Tak kira di mana pun.
Tak lama lepas tu, Yana dah mampu kulum batang ku. Kami dah cuba bermacam style. Dalam pejabatku dah ada set vcd. Selalunya kami menonton vcd dulu dan main sepertimana style dalam vcd tu.
Aku memang ada niat nak buat Yana jadi isteri nombor dua aku. Tapi aku bimbang kerana isteri ku Ju lebih mahukan Suzie menjadi madunya. Ini yang problem sikit.
Setakat ni perhubungan aku dengan Suzie masih macam biasa. Itu pun aku tak tahu sampai bila boleh bertahan. Sejak kebelakang ini, Suzie seperti benar-benar mencabar kejantanan ku. Semakin provok aku dengan pakaiannya yang sendat dan seksi. Kedang dia mengenakan gaun tidur yang jarang nipis tanpa seluar dalam . Bulu pantatnya pun aku boleh nampak dengan jelas. Aku pernah menegurnya. Tapi dia pula yang menyindir aku sebagai bukan lelaki tulin. Bukan aku tak mahu melayannya, tapi aku rasa dah cukup dengan ada Julia isteri ku dan spare part ku Yana Uyen.
Malam tu, seperti biasa aku sedang menyiapkan kertas kerja plan pemasaran untuk tanah pesisiran pantai. Pintu bilik kerja ku selalunya aku tutup tapi tak pernah lock. Apa nak dibimbangkan, inikan rumah sendiri. Isteri ku Ju bersama Su di bilik Tv. Aku tak tahulah filem apa yang mereka tonton. Selalunya filem hindustanlah apa lagi. Tiba-tiba pintu bilik aku di ketuk. "Masuk ajalah pintu tak berkunci." Aku mempersilakan masuk. Rupanya Su, dia cuma bersuara dari luar.
"Bang Yusss." Su sengaja merengek manja. "Kak Ju panggil sekejap." "Ok. Ok." Jawab ku ringkas. Aku tinggalkan kerja ku dan terus dapatkan mereka di bilik TV. Aku masuk duduk di sebelah Ju yang dah siap berpakaian tidur. Su pula dengan gaun tidurnya yang amat jarang dan nipis. Duduk di atas lantai yang berkapet. Rupanya Vcd yang sedang dimainkan adalah Vcd blue. Adegan jilat menjilat dan kulum mengulum.
Pelakun lelaki berkepala botak dengan perempuan negro. Pelakunnya taklah mengacam sangat, tapi batang butuh lelaki tu besarnya mak datuk. Saiz panjangnya hampir 10 inci, besarnya macam sarung torchligth everyday saiz sel besar. Hebat sungguh batangnya. Bila batang saiz xxl itu masuk dalam pantat perempuan negro, bunyi volume Vcd macam menjerit.
"Su larat tahan ke saiz besar tu?" Aku bersuara, bila ku lihat Su serius tumpukan perhatian pada Vcd yang dimainkan. Batang aku pun dah mula tegang. "Alaaa... besar lagi pun Su tak kisah." Sahut isteri ku.
Ju, hanya tersenyum. "Su nak menonton yang live punya." Aku prokvok Su. "Ok, Bang Yus dengan Kak Ju berlakun sekarang." Su pun segera matikan punat Vcd dan menghadap kepada aku "Su nak joint pun boleh...!" Kata isteri ku.
Aku terperanjat dengan pelawaan isteri ku. "Bang Yus yang jual mahal." Su macam merajuk. "Ok Su.... Malam giliran kamu." Isteri ku Ju, lansung tak ada perasaan cemburu. "Kak Ju bantu ye." Su hampiri aku. Kain yang aku pakai dilondehnya. Aku biarkan saja. Su pegang batang ku yang dah keras ghairah dengan adegan Vcd tadi lalu dikulum dan dinyonyotnya. Hujung lidahnya nakal mencuit-cuit saluran kencing ku.
"Sedapnya Su.....!" Aku keghairahan. Isteri ku Ju hanya melihat sebagai penoton. Aku selak baju tidur Ju, aku tarik kangkangnya rapat dengan mulut ku. Aku mula menjilat pantat Ju. Ju membiarkan sahaja tanpa respon. Aku beralih pula kepada Su. Gaun tidurnya aku selak, senang sahaja aku dapat jilat pantat Su sebab dia tak pakai seluar dalam.
Isteri ku Ju, cuma sekadar mengusap batang ku Dia yang tolong tanggalkan pakaian Su. Su dah telanjang bulat. Buah dada Su menjadi sasaran tangan ku, aku usap dan ramas semahunya. Su tidak membantah. Pantatnya pun aku terus jilat.
"Aaaaa..!." Su merengek kecil. Su baring atas lantai dengan pahanya terbuka. Aku segera bercelapak di celah kelangkangnya. Tanpa buang masa, aku halakan kepala butuh aku ke pintu lubang pantatnya. Masuk saja batang butuh ku ke dalam lubang pantat, Su merengek "Ohhh... Yuss! Sedapnya Yus...!"
Ju isteri ku, menjadi penonton adegan kami. Lebih kurang 5 minit aku ubah posisi. Su seperti merangkak. Pantatnya dah basah berair. Su terpaksa pula melayan aku pada posisi doggie style. Cukup cergas pantatnya membuat kemutan demi kemutan. Tujuh lapan kali aku sorong tarik butuh aku ke dalam pantatnya.
Kemudian aku minta nak main buntutnya pulak. "Su...! Yus main buntut Su...!" Su aggukkan kepalanya. Aku pun cabutkan butuh aku keluar dari lubang pantatnya dan pegang batang ku menghala ke lubang buntutnya. Bila dah ready, aku tekan terus hingga ke pangkal.
"Ooohhhh.....! Nikmatnya ohhh...!!! Ju pun turut membantu dengan menolak punggungnya setiap kali aku sorong tarik butuh ke dalam lubang buntutnya. Aku tukar posisi lagi, kali berbaring pula. Su tekan dari atas. Lubang pula bertukar silih berganti. Sekejap lubang pantat, sekejap lagi pula lubang buntut.
Style bertukar lagi. Tangan Su pegang penyandar kerusi dan dia sedikit membongkok. Aku terjah pantat Su daripada belakang. Aku semakin agresif, sorong tarik diperhebatkan. Ju isteri ku membantu dengan menekan punggung ku.
'Aaaa.....! Yus...!, aaaa.... aaaa sedapnya Yus...!" Su merengek kuat bilamana dia nak capai klimak. "Aaaaaaa ohhhh emmh.....!!!" Aku perlajukan lagi sorong tarik, dah tak tahan.
"Aaahhhh......!!!" aku terpancut di dalam lubang pantat Su. Ju, isteri ku menarik keluar batang butuh ku dan dihalakan ke mulut Su. Su nyonyot dan jilat rangkus. Aku keletihan. "Bang, nak Ju buatkan air?" Isteri ku bertanya dan melangkah keluar. Tinggal aku dan Su yang belum masih bertelanjang bulat.
Bibir Su menguntumkan senyum puas. "Bang Yus, Su baru lepas pusingan period. Harap-harap Su hamil selepas ini.
Rupanya aku telah terperangkap dengan planning isteri ku dan Su. Mungkin inilah pengorbanan murni seorang isteri untuk mendapatkan zuriat.
Ya, tepat sekali seperti yang telah mereka rancang. Akhirnya Su menjadi isteri kedua ku. Isteri pertama ku Julia mendesak supaya aku berkahwin dengan Su. Kami tinggal di rumah yang sama tapi berlainan bilik. Tapi kekadang tu kami main bertiga gunakan salah satu daripada bilek tersebut. Aku dan Ju berkerja, sementara Su menjadi suri rumah sepenuh masa. Selepas dua bulan berkahwin, barulah Su disahkan hamil. Aku rasa cukup gembira kerana bakal menjadi ayah di samping memiliki dua isteri yang cantik dan taat.
Gadis Sketeri ku Yana Uyen masih kekal berkerja di situ tapi dah dinaikan pangkat sebagai pegawai kewangan syarikat. Sketeri aku yang baru adalah seorang lelaki.
140 notes
·
View notes
Text
NASIHAT DRPD SEORANG SAHABAT YG HEBAT:
Oleh kerana ramai yang mesej meluahkan masalah dan bertanya tentang perkara hubungan lelaki dan perempuan.. Baiklah disini saya beri 30 panduan dari pengalaman, semoga kamu mendapat jawapan=
1# Lebah bukan seekor tapi banyaknya lebah berbisa, menyuntik sampai lupa mana pahala mana dosa. Bunga juga bukan sekuntum tapi banyaknya bunga berduri, hanya bagi luka parut didalam hati.. Rahsia yg sebenarnya.. "Puncak kasih ada lepas melalui lembah derita, lautan bahagia akan timbul dalam gurun airmata"
2# Lelaki yg suka umpan guna duit dan bergaya, akan dapat perempuan jenis kaki kikis.. Perempuan yg suka umpan guna kecantikan badan akan dapat lelaki yg miang habis..
3# "macam manalah aku nak jaga laki". Sebenarnya mudah menjaga lelaki, kerana asasnya, kami lelaki lemah 4 perkara= "MATAnya, PERUTnya, KATILnya, DOAnya"
4# Kasih syg tak boleh dipaksa dan jangan dikongkong. Cuma boleh diberi panduan agar tidak sia-sia dan jadi hubungan kosong.
Orang yg kuat kongkong orang, bukan sebab dia ‘caring’ atau sayang, tapi dia sebenarnya takut dengan bayangnya sendiri yg curang. Laki atau perempuan sama saja, tiada istilah sudah berpunya, sehingga nikah sudah ternyata. Tinggal saja yg gila kongkong, dialah yg paling banyak kelentong. Cukup-cukuplah kena bohong.
5# CINTA? Apa itu cinta?=
Adakah hati awak berdebar dan suara awak tersekat di dada waktu lihat dia? Itu bukan Cinta, itu SUKA..
Adakah awak tetap kata awak menyintainya kerana awak tidak ingin melukai hatinya? Itu bukan Cinta, itu BELASKASIHAN..
Adakah awak nak miliknya kerana bila melihatnya membuat hati awak gembira? Itu bukan Cinta, itu NAFSU!!
Baiklah saya beri 1 petua=
Cinta pertama perempuan ia penuh dengan pengorbanan, cinta terakhir perempuan datang kerana keletihan dalam penerimaan.
Cinta pertama lelaki kerana nafsu dan proses percubaan, cinta terakhir lelaki ia penuh dengan dendam dalam kematangan.
Jadi= Lelaki bertuah jika miliki Cinta Pertama seorang perempuan, kerana ketika itu perempuan akan serah seluruh jiwanya.. DAN .. Perempuan pula bertuah jika dapat Cinta Terakhir dari seorang lelaki, kerana segalanya diberi pada perempuan itu setelah dia merasai segala perit payah kehidupan. *Hargailah yg Pertama dan Terakhir jika awak memilikinya*
6# Apa beza SUKA, SAYANG, KASIH, CINTA?
SUKA- Saya suka main bola, saya suka makan nasi, saya suka awak.. makna semuanya sama saja.
(Maksudnya.. luahan perasaan yg dia hanya tertarik saja tengok kamu, kalau kamu tak wujud pun tak penting pun pada dia, dia hidup macam biasa)
SAYANG- Saya sayang kereta saya, saya sayang kerja saya, saya sayang awak.. sama saja levelnya.
(Maksudnya... kalau awak itu tak ada pun atau dah hilang dia masih boleh diganti dengan yg baru)
KASIH- Level ini melibatkan nyawa kita, nafas dan semangat kita. Selalunya hanya berlaku dalam keluarga dengan adik beradik dan emak ayah.. seperti lirik lagu “~Kasihnya ibu membawa ke syurga, kasihnya ayah berkorban nyawa~”
(Maksudnya perasaan yg saling memerlukan dan amat meninggalkan kesan sepanjang kita hidup. Ini memang tak akan hilang dan tak boleh digantikan)
CINTA???? Gabungan 3 perkara
7# Perempuan akan sentiasa risau pasal masa depannya, sehinggalah ketika dia dapat seorang suami, dia tak kisah dah ...Seorang lelaki tak akan pernah serius berfikir masa depannya, sehinggalah dia dapat seorang isteri.
8# Kekasih Spare Part= Kalau nama samarannya dikenali juga sebagai ‘adik angkat’, ‘abg angkat’, kakak angkat atau segala macam nak diangkat. Semua gelaran dan alasan tu jangan percaya sangat, memang itulah yg selalu jadi 'spare part'. Angkat berangkat akhirnya melipat.. Kalau awak nak cakap sajalah nak, buat apa bagi otak jadi semak?
9# Tak perlulah bangga orang puji awak kata awak cantik comel cute, sebenarnya mereka tak pernah peduli pun pada awak. Ramai tak sedar diri bila dipuji sehingga kecantikan itu jadi sumpahan, bukannya kelebihan. *PUJIAN kalau dibuang huruf P, jadilah ia UJIAN.. kalau dapat pujian, sebenarnya itu adalah ujian*
10# Kumbang bukan seekor tapi banyak kumbang yg suka sekadar merasa, lupa mana pahala mana dosa.. Bunga juga bukan sekuntum tapi banyak bunga berduri, hanya buat luka parut didalam hati.
Bunga jika dimiliki kumbang yg matang, ia akan terus cantik mengembang. Tapi jika digenggam oleh si beruk, bunga jadi buruk dan mula membusuk. Kumbang yg matang hanya tenang dan terus masuk meminang, bunganya bertambah wangi dan indah dipandang.
11# Rindu atau Dendam? =
Ini bahasa orang lama.. Kalau lagu-lagu zaman dahulu, selalu disebut gabungan perkataan ‘RINDU DENDAM’ atau ‘DENDAM RINDU’. Kerana ia saling berkait.
JIKA awak terlalu rindu seseorang, ia akan jadi berdendam. Contoh, rindu jika berbulan tak berjumpa, pada mulanya rasa indah, bila awak mula tengok orang lain berkepit sini sana, awak mula terasa, "Aku pun nak macam itu juga! Aku punya ada, tapi macam tak ada!" Mula rindu bertukar jadi dendam, benda kecil pun mula fikir macam2. Bukan salah awak berubah, agama sendiri tak galak terlalu lama berpisah..
JIKA awak terlalu benci dan dendam seseorang, lama-lama akan timbul rasa rindu pula. Tengok sini sana teringat kenangan pahit dengannya, pada mulanya sumpah seranah awak kata, "Dulu kat sinilah aku kenal si celaka tu, kat sanalah aku dating dengan org tak guna itu", tapi tanpa sedar awak jadi rindu pada dia, kenangan lama mula mengusik jiwa.
UBATNYA? = Awak mesti redo seredo-redonya. Lepaskanlah apa yg dah lepas. Dah berlaku biar berlalu, awak buatlah hidup baru.
12# Dilema= "Nak kekal atau nak tinggal?". Cuba dinasihat dia tak nak lihat, jalan elok ditunjuk dia tak mahu masuk. Cuba dibantu dia masih bersikap macam dulu, diberi kasih sayang, dia pula tunjuk tak matang. Nak tinggalkan rasa sayang, nak simpan menyakitkan hati orang.... Sebelum menjauh atau berdiam, cuba beri 1 lagi peluang yg lebih dalam, harapan terakhir kalau dia boleh faham.
Tapi kalau dia masih tak nak guna akal, cakap je selamat tinggal.
13# Jangan dilihat hanya pada muka. Kerana ‘cantik atau hensem' pasti datang, jika hati benar-benar dah sayang. Itulah rahsia yg dipegang jika nak hubungan jadi panjang. Waktu ditutup lampu, tak berguna lagi kacak atau cantik itu, yg ada hanya 'mata hati' kamu. Di zaman orang kejar nafsu, awak carilah yg mendidik dan dapat tenangkan jiwamu. Betulkan niat sebelum merapat..
14# Zaman ini mana ada 'perigi cari timba' ke, atau timba cari tangki air ke. Sekarang pakai paip dan shower, semua adil dan saksama. Siapa berani dan cepat, dia yg dapat. Ni awak nak mesej pun takut, bila terlepas mula nak kelam kabut. Akhirnya tengok saja dan menangis peluk bantal seorang diri, satu tangan atas dahi, satu tangan dalam mulut gigit jari. Saudara saudari, hidup mesti berani, kalau takut awak menyesal nanti. *Cuba merapat manalah tahu nanti dapat*
15# Wahai sahabat lelaki.. Lindungilah wanita-wanita sekelilingmu dengan lemah lembut dan sabar. Bukan dengan kekuatan dan kasar, bukan dengan makian dan penampar. Kerana di masa akan datang, anak lelaki akan mengikut sikapmu, dan anak perempuan akan mencari lelaki yang ada peribadi sepertimu. Tak perlu pun jadi superman, cuma usahalah jadi gentleman..
16# Tak baik hina gadis yg tiada dara dan juga janda. Mereka begitu kerana perangai kita juga, gagal jadi teman dan imam yg baik pada mereka. Sejarah nabi nikahi janda-janda dan muliakan mereka semua jadi ummul mukminin. Sedangkan, anytime tuhan boleh beri jodoh nabi untuk kawin anak2 dara atau ratu cantik dunia. Jadi siapalah kita untuk menghina, sepatutnya kita tunjuk jalan lurus padanya. Didiklah perempuan dgn hati mulia, muka dan setitik darah bukan penentu bahagia..
17# Adik adik perempuan ni.. Kenapa malu jika awak badan kecik kurus rata dan fikir takde orang mahu, sebab ramai dah lelaki saya jumpa yg suka begitu. Kenapa merendah diri bila awak berisi atau gelap kulit muka, kerana yg manis selalunya lebih bahagia dari yg si jelita. Jadilah diri sendiri. Lelaki tak cari si tuan puteri, tak cari yg berpangkat setinggi menteri, tak cari yg macam heroin telemovie
Perangai cantik senyuman dipipi, pandai pula tenangkan hati, itu yg lelaki cari..
18# Perempuan selalu fikir begini= "Tak apa, biarlah bf/laki aku itu tak kerja, pakai selekeh dan hisap dadah, aku akan buat dia berubah". Adik-adik, itu SALAH. Lelaki boleh ubah lelaki, perempuan sampai bila pun tak akan dapat ubah lelaki. Fakta, ada 124,000 nabi 313 rasul sepanjang zaman, tolong sebut 1 saja nabi atau rasul perempuan. Tak ada kan? Ingat, awak hanya mampu nasihat, beri semangat dan pendapat, sebab itu kena pilih imam awak dengan pilihan yg tepat. Lelaki kena betulkan dirinya sendiri, dia ketua disini sampai akhirat nanti..
19# Kongkong? Hormati hak individu, ini bukan zaman batu. Orang yg kuat kongkong orang, bukan sebab dia caring atau sayang, tapi dia takut dengan bayang2 dia sendiri yg curang. Dia selalu buat benda yg sama, sebab tu dia takut kena balik pada dia. Laki atau perempuan sama saja, tiada istilah sudah berpunya, semua masih mak ayah yg punya, sehingga nikah sudah ternyata. Tinggal saja yg kuat kongkong, dialah orang yg banyak kelentong, cukup-cukuplah kena bohong. Kalau awak cukup kuat untuk berkata ‘bye bye’.. dunia ini akan hadiahkan awak dengan banyak lagi ‘hai hai’.
20# Orang yg berkualiti jarang datang dalam hidup kita. Awak akan banyak kali terjumpa orang yg salah, kemudian akan lalu seorang yg amat indah dicelah-celah. Awak pula keliru dan nak dekati jadi malu. Cepat-cepatlah sambar sebelum dia pula pergi dan berlalu. Mungkin dia tak jadi juga milikmu, tapi sekurangnya hati tenang dan dapat pengalaman serta ilmu
21# Kadangkala awak tidak tahan hadapi ujian, awak pun tak tahu apa yg nak dilakukan. Mungkin sementara ini masanya awak perlu menyepi dan menyendiri. Nanti awak akan jelas dapat memerhati siapa yg PEDULI, siapa yg MENCARI dan siapa yg akan PERGI. Diwaktu dah penat diuji, buang orang2 yg hanya jadi kuantiti, dan dapatkanlah orang2 yg berkualiti.
Semoga senyuman akan timbul lagi.
22# Kena faham betul-betul.. siapa itu siapa, apa itu apa, dan mana yg sepatutnya dimana. Ada yg hanya hadir untuk jadi pengalaman, ada yg hadir sekadar meneman, dan ada yg hadir boleh jadi masa depan. Setiap yg hadir dalam kehidupan, ada tujuan ada beri kesan. Kita tak berkuasa pilih permulaan, tapi diberi pilihan untuk membentuk pengakhiran
23# Selalu terjadi dalam percintaan, jarak dan keadaan telah memisahkan, sehingga hidup tak ketahuan, sebab cinta itu ada tapi berjauhan. Saya pesan ikut pengalaman=
KALAU serba salah nak meneruskan, baik kekal hanya sebagai kawan, dan pilih yg berdekatan, supaya kurang pergaduhan.. KALAU nak juga bertahan, jangan tak jumpa lebih 4 bulan, kerana manusia ciptaan tuhan, kita tak boleh lama berseorangan, mula banyak gangguan.
Pokok balak pun layu kalau musim kemarau, apa lagi manusia boleh jadi gila sasau
24# Kalau ada soalan yg menyakitkan hati dimusim cuti dan kenduri, "Awak tu bila lagi?". Rileks dan senyum..
Biarlah awak lambat sikit jodoh tapi tinggi peribadi, dari paksa nak kelam kabut paksa jodoh yg tidak lama ditinggal pergi. Biarlah awak hidup macam biasa sambil selesa bina pahala, dari kelam kabut nak hidup berdua tapi masih bina jalan ke neraka. Usaha tetap diteruskan, jangan sampai paksa Tuhan.
25# 'Kecantikan' akan datang jika hati sudah sayang, itu hendaklah dipegang, untuk hubungan yang panjang. Kerana jika ditutup lampu, tak berguna lagi maskara dan gincu, yang ada hanya mata hati kamu, bukan juga kerana nafsu, tapi ketenangan jiwa dalam kalbu. Betulkan niat sebelum hati merapat.
26# Kena terima orang diatas apa dia ada, bukan atas apa dia tiada. Kalau awak suka jenis kulit cerah, tapi dapat yg kulit gelap, maka 'ejas' selera awak ke arah kulit gelap. Kalau awak suka yg berisi montok tapi dapat yg lurus rata, maka 'ejas' selera awak jadi rata pula. Yg perlu berubah ialah awak bukannya dia, terima orang seperti orang terima kekurangan awak juga.
27# Jangan dihina status duda apalagi janda. Nabi nikahi janda-janda dan memuliakan mereka semua jadi Ummul Mukminin. Kita ni siapa dan kita level mana? Sedangkan, jika tuhan berkehendak, boleh saja Dia beri jodoh Rasul terbaikNya untuk kawin anak2 dara atau ratu cantik dunia. Ajarlah diri supaya hormati manusia walau apa statusnya. Muka, badan atau setitik dua darah bukan penentu bahagia.
28# Lihat keyboard di komputer, huruf S dan huruf D letaknya sebelah - menyebelah.. begitulah hidup, sentiasa ada Suka dan Duka. Jika tersalah 'taip' maka kita sendiri yang akan rasa. Hidup kita tak ada butang Backspace, yg ada butang 'Reset'.
29# "Tuan, macam mana nak tahu si dia sesuai dengan saya?" Aduhai soalan, saya bukannya tuhan. TAPI saya boleh bagi petua untuk uji si dia dah ready jadi suami/isteri yg baik= Bagi dia 1 anak pokok dan 1 binatang. Minta dia jaga, jangan cakap sebabnya. Jangan terima apapun alasan. Lepas 2 bulan awak teliti semula pokok dan binatang itu apa yg jadi. Kalau elok semua segi, dia memang dah ready. Kalau tengok 2 benda itu tak terjaga atau macam nak mati, jangan buang masa, tinggalkan dia dan teruskan mencari. Ini saya bagi petua free, nak banyak ilmu petua bukan disini*
30# Hidup ini tak perlu terlalu sempurna, tak payah kejar yg lebih dari kemampuan kita. Syukurlah jika ada beberapa insan disisi yg menghargai, yg kita kenali dan menenangkan hati, itu sudah lebih dari mencukupi. Biar selalu luka di tangan dan kaki, jangan tambah lagi luka didalam hati.
Sehaluan tapi tidak sejalan, lebih baik dari sejalan tapi tidak sehaluan.
Hayati 30 pesanan dari saya ini,
Mejar Mohd Fitri
4 notes
·
View notes
Text
Menuju Ketawadhuan #2
By Ustadz Nuzul Dzikri
Siapapun yang Allah kasih hidayah, tidak akan ada yang bisa menyesatkannya. Untuk itu, kita harus bersyukur saat diberi taufik oleh Allah agar kita bisa mengisi waktu dalam rangka beribadah khususnya kita saat muda.
Q.S Al An’am ayat 116 “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”.
Kita harus mengisi waktu dengan ketaatan, banyak orang yang tenggelam kesyirikan. Dunia itu dikuasai oleh minoritas, dimana minoritas sebagai subjeknya. Sedangkan, Mayoritas menjadi objeknya. Jangan gampang terpengaruh dengan apa yang diantara kita atau mayoritas yang digandrungi oleh teman-teman kita.
Islam datang dari asing. Maka beruntunglah di cap asing oleh masyarakat. Jangan lemah, lengah, dan tergoda untuk meninggalkan kajian. Kunci sukses kehidupan ketika muda ialah:
1. Ilmu Bagaimana ilmu agama kita, ilmu skill dunia kita
2. Adab Bagaimana adab ke Allah & orang-orang sekitar
3. Iffah atau kehormatan Jangan menjadi penjilat, harus menjaga kehormatan
4. Amanah Lalu ketika kita diberi amanah, maka harus kita jaga
Imam Syafi’I berkata “tidak ada orang yang belajar ilmu agama dengan kekuasaan semata, uang, kebesaran namanya, lalu dia sukses, tidak ada” Menuntut ilmu lah dengan kerendahan hati, maka akan sukses dan berhasil. Dunia ilmu ialah dunia kerendahan hati / tawadhu.
“Barangsiapa yang tidak tahan untuk merendahkan dirinya terhadap ilmu walau sejenak, maka nikmati hinanya kebodohan selama-lamanya”
Dan sederhana saja, ahli ilmu kita yang terdahulu dimuliakan didunia dan dihormati orang-orang. Mereka semua pernah merasakan hinanya belajar. Namun saat merasa hinanya belajar, belum kenal sama kita yang sekarang. Dan mereka kenal dengan kita, saat dimuliakan.
Abdulllah bin Mu’taz, “Orang yang tawadhu ketika belajar, ilmu merekalah yang paling banyak”. Ketawadhuan sebuah keharusan dari ilmu.
‘Abdullah bin Al Mubarrok berkata, “Puncak dari tawadhu’ adalah engkau meletakkan dirimu di bawah orang yang lebih rendah darimu dalam nikmat Allah, sampai-sampai engkau memberitahukannya bahwa engkau tidaklah semulia dirinya.” (Syu’abul Iman, Al Baihaqi, 6: 298) Kemuliaan hanya milik Allah, rasul & orang yang beriman Ilmu itu pengulangan atau murojaah. Ada salah satu mushaif atau senior, dimana mengajar mata pelajaran yang killer di Syariah. Setiap pertemuan hanya 10-15 menit, selebihnya pengulangan. Apa yang terjadi? Adanya peningkatan kualitas ushul fiqih. Itu salah satu metode ulama kita, ilmu sedikit-sedikit, pelan-pelan agar meneguhkan hatimu.
Bagaimana kita bisa memiliki sifat tawadhu? Dan tidaklah seorang tawadhu karena Allah. Hal keliru bila dengan sombong diri kita mulia, dianggap, diakui. Justru tawadhu yang akan mengangkat. Merendahkan, menolak kebenaran justru menjatuhkan diri kita.
Nabi tidak berbicara dengan hawa nafsunya, namun wahyu dari Allah. Dan walaupun ucapannya salah, beliau tawadhu. Kiat berikut, bahwa tawadhu adalah karakter yang tidak bisa dipisahkan dengan generasi terbaik. Kalau kita ingin sukses dari semua bidang, maka belajarlah dari yang terbaik. Dan dalam Islam yang terbaik adalah generasi sahabat, generasi berikutnya (Tabiin) mereka punya karakter yang tidak terpisahkan dari Tawadhu.
Q.S As-Syuara ayat 215: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman”
Perintah tawadhu selalu menempel di karakter Nabi. Dari Abu Hurairah, “Nabi SAW kalau duduk dengan sahabatnya, kumpul di majlis ilmu, lalu datang orang asing yang belum pernah ketemu nabi (Yang gak punya gambaran apa-apa tentang nabi). Lalu begitu sampai, orang ini gak tahu dan gak bisa menentukan yang mana nabinya. Sampai nanya, Yang Rasulullah yang mana?”.
Orang-orang yang hijrah ke Madinah, yang mereka fikir yang nabinya ialah Abu Bakar. Lalu pada akhirnya mereka tahu bahwa nabi nya ialah Rasulullah SAW. Itulah nabi kita.
H.R Ahmad, “Wahai manusia, kalian harus bertakwa kepada Allah SWT. Dan jangan sampai syaithan menggoda kalian. Dan saya anak Abdullah. Saya adalah hamba Allah. Aku tidak suka jika kalian mengangkat diriku diatas sesudah ketetapan Allah dalam memposisikan diriku. Jangan dianggap sebagai raja. Saya adalah hamba Allah. Saya tidak suka mengangkat saya diatas kedudukan saya.
Nabi pernah ditegur oleh Allah mengenai seorang buta yang bertanya kepada beliau dan turunlah surah Abasa. Nabi mengharamkan madu, lalu turunlah surah At Tahrim. bisa bayangin jadi nabi? Kita salah, lalu dikoreksi, koreksinya jadi ayat hingga akhir zaman. Nabi gak cari alasan, gak cari bela diri..
Q.S Yusuf ayat 28 Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar". “Sesungguhnya tipu daya syaithan dahsyat”
Ketika merasa dikalahkan pihak lain, sehingga terpancing untuk melawan dan melakukan power, semua itu ialah talbis iblis.
Q.S Al Hujurat ayat 1 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
Tawadhu tidak bisa dipisahkan dengan sahabat. Bahkan hal ini Nampak gamblang & diakui baik kawan & lawan
Dalam hadits riwayat Bukhari, Abu Sufyan berbicara dengan Heraclius seorang kaisar Romawi yang saat itu mereka belum masuk agama Islam. Heraclius bertanya, “Saya mau tanya kepada Abu sufyan, pengikutnya Muhammad itu asrafnya manusia (orang-orang besar/kaya) atau dhuafa manusia (orang-orang lemah dan miskin)? Abu sufyan menjawab, “Pengikutnya adalah orang-orang yang lemah dari kalangan kita”.
Pandangan al Hafidz ibnu Hajr, makna Ashraf ialah para tokoh orang-orang kaya, tapi ahli takabur. Abu Bakar, Umar bin Khattab & Utsman adalah pengecualian. Pandangan kedua, Ahsraf itu orang-orang yang sombong. Sehingga dhuafa adalah orang yang tawadhu. Berangkat dari pandangan ini, tidak termasuk ashraf.
Abu Sufyan pada detik itu musuh Rasul. Beliau pemimpin quraisy yang memimpin perang uhud. Beliau mengakui bahwa pengikut Muhammad adalah bukan orang-orang yang sombong, bukan orang yang mengkerdilkan manusia, mereka ialah orang-orang yang tawadhu. Dan ini musuh yang menyatakan.
Pertanyaannya juga sederhana, Apakah kita bisa menampilkan profil kita (tawadhu) dengan orang-orang yang tidak suka dengan kita? Pengikut Muhammad bukan orang-orang yang sombong, bukan yang meremehkan manusia.
-Abu Bakar Ash-Shiddiq, beliau itu suka membantu memerah susu kambing saat sebelum menjadi khalifah. Lalu saat bai’at ada perempuan yang meletuk “Sekarang Abu Bakar tidak akan mau memerah kambing kita”. Abu Bakar berkata “Justru keliru, saya akan tetap memerah kambing kalian. Dan saya berharap Allah tidak merubah yang telah saya lakukan”.
-Umar bin Khattab, saya melihat Umar dipundaknya dia membawa tempat air (kalau zaman sekarang contohnya gallon), lalu ada yang meletuk “Wahai Amirul Mukminin, gak cocok anda melakukan ini”. Umar bin Khattab berkata, “Tadi ada utusan datang, ketika utusan datang, Sami’na wa atha’na, apapun yang diomongin, Siap. Maka masuklah virus kesombongan kedalam diriku. Untuk itu, aku ingin memecahkan kesombongan dengan cara bawa-bawa air. Itu merupakan terapi kesombongan”.
Intinya, lakukan sebuah hal, dan ketika anda melakukannnya, berfikirlah bahwa anda bukan siapa-siapa, hanya orang biasa. Sebagai contoh, ketika kita biasanya menggunakan business class untuk naik pesawat. Satu atau dua kali kita menggunakan economy class, agar kita merasakan yang namanya ngantri. Contoh lagi, ketika kita sebagai CEO dari perusahaan, sekali-kali menggunakan transportasi umum atau jalan ke kantor.
Contoh ketawadhuan di berbagai sahabat yang lainnya ialah -Abdullah bin Salam kalau ke pasar, mikul kayu bakar. Ada yang bertanya “Wahai Abdullah bin Salam mengapa engkau mikul kayu bakar? Padahal Allah sudah beri kenikmatan”. Abdullah bin Salam menjawab, “Iya benar, aku melakukan ini agar aku tidak sombong, karena beliau mendengar kalau ada kesombongan sekecil apapun dalam hatinya tidak akan masuk surga”.
Kisah lainnya, Ada seseorang yang menikah dengan wanita di Kuffah. Kemudian sudah akad nikah dan sah menjadi suami istri. Begitu menikah, yang menjadi mahram kita ialah pasangan kita dan mertua. Begitu dihadapan mertuanya, ternyata mertua lebih cantik dari istrinya dan ibu mertua ini statusnya janda.
Pertanyaannya adalah, kalau jadi anak laki tersebut apakah yang akan kalian lakukan? Laki tersebut bertanya ke Ibnu Mas’ud. “Saya belum masuk ke istri saya, lalu saya terpesona dengan ibunya. Bolehkah saya cerai istri saya lalu saya pilih ibunya?”. Ibnu Mas’ud dengan fatwanya berkata, “boleh” Lalu beneran, laki tersebut menceraikan istrinya, lalu melamar mertuanya dan diterima oleh mertuanya, dan akhirnya menikah.
Lalu setelah kejadian tersebut, Ibnu Mas’ud pergi ke Madinah. Beliau bertanya kasus ini kepada sahabat nabi. Dalam riwayat, Ibn Mas’ud bertemu pembesar-pembesar Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, lalu mereka mengatakan, “Tidak boleh, sudah akad, mertua tetap jadi mahram selama-lamanya”.
Lalu Ibn Mas’ud balik lagi ke kampung tersebut di Kuffah. Dan mencari laki-laki tersebut. “Perintahkan laki-laki itu untuk berpisah dengan mertuanya, apapun yang terjadi, pisahkan, karena hukumnya haram dari Allah SWT”.
Ibn Mas’ud mencerminkan ketawadhuannya, beliau mau menerima kebenarannya, tidak nembak langsung bahwa ini khilaf ijtihadiyah, gak bela diri, beliau takut kepada Allah dan berani mengatakan kesalahan
Wallahu a’lam bisshowab
9 notes
·
View notes
Text
CERITA ML SEDARAH
Cerita Sex ini berjudul ” CERITA ML SEDARAH “Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019. Ini adalah kisahku pada waktu aku masih SMP kelas tiga di kota kembang, waktu itu aku ada liburan di rumah kakekku di daerah lembang, disana tinggal kakek dan keluarga bibi ku. Bibiku adalah kasir sebuah bank karena menikah dengan pamanku yang satu kantor dia mengundurkan diri dan hanya sebagai ibu rumah tangga, orangnya ayu, putih berlesung pipit dengan usia sekitar 27 tahunan. Dia tinggal dirumah kakekku karena rumahnya sedang dibangun di daerah bogor sedang suaminya (adik ayahku) tinggal di kost dan pulang seminggu sekali. Aku dan bibiku sangat akrab karena dia memang sering main kerumahku sewaktu belum berkeluarga dan waktu kecil sering tidur di kamarku bahkan waktu kuliah dia lebih banyak tidur dirumahku dari pada ditempat kostnya. Anaknya masih kecil berumur sekitar 1 tahun. Suatu pagi aku kaget ketika seseorang membangunkanku dengan membawa segelas teh hangat, “Bangun…. Males amat kamu disini biasanya kan sudah nyiramin taneman sama nyuci mobil” “Males ah, liburan masak suruh kerja juga….” “Lha masak kakekmu yang sudah tua itu suruh nyiramin bunga sendiri dan mobilku siapa yang nyuci…” “Kan ada bi ijah “ “Bi ijah lagi sakit dia gak sempet…, bangun bangun ah males ya” dicubitnya pinggangku “Udah udah geli ampun….” Kataku bangun sambil mendorong mukanya. Kakekku pulang dari jalan paginya dan asik berbincang dengan temannya diruang tamu. Aku kemudian beranjak ke kamar mandi baru membuka baju bibiku mengetuk pintu ”Rik mandinya di sungai sekalian temenin aku nyuci, lagi mati lampu nih….. andi biar di jaga kakek” “Ya siap boss…” ku buka pintu dan membawa cucian seember besar ke belakang rumah, bibiku mengikutiku sambil membawa handuk, pakaian ganti dan sabun cuci. Di belakang rumah ada jalan kecil yang tembus ke sungai di pinggir kampung sungai itu dulu sangat ramai oleh penduduk yang mandi atau mencuci tapi sekarang sudah jarang yang memakai, hanya sesekali mereka mandi disungai. “Sana di belakang batu itu aja, tempatnya adem enak…” dibelakang batu itu terdapat aliran kecil dan batu batu pipih disekelilingnya tumbuh-tumbuhan lebat itu kami bermaksud mencuci..ternyata sudah ada seorang wanita muda yang sedang mandi mengenakan kain batik ternyata wulan tetangga sebelah rumahku “eh rik tumben mau ke sungai….” Katanya ramah “Ya nih di paksa bos… “ “Wah kalah duluan nih, nyuci juga kamu wul “ “Aku dah dari tadi.. kalo listrik mati gini baru pada ke kali, kalo gak pakaian bayiku siapa kapan keringnya” katanya sambil keluar dari sungai dan mengambil handuk di tepi sungai. Selendang batik itu membentuk lekuk tubuhnya dibagian depan terlihat dengan jelas sembulan dua buah dada yang sangat besar, sedang ditengah leher putihya terdapat sebuah kalung tipis yang membuat dirinya terlihat ramping, ia kemudian membelakangi kami dan melepas selendang itu kemudian mengusapkan handuk ke sekujur tubuhnya. Kontan saja aku kaget melihat pemandangan itu, walaupun membelakangiku tapi aku dengan jelas dapat melihat seluruh tubuh putihnya itu tanpa sehelai benangpun, bokongnya yang berisi telihat jelas setelah dia mengusap tubuhnya kini ia mulai membasuh rambutnya yang panjang sehingga seluruh tubunya bisa kulihat, ketika aku membasahi cucian kemudian duduk. ”Kapan kamu kesini rik..”sambil memiringkan tubuhnya karuan saja tetek gedhenya terlihat, aku kaget dengan pertanyaannya. “Apa wul aku lagi gak konsen..” ia memalingkan badan kearahku “Ati-ati disungai jangan ngelamun, kamu kapan datang..” “Oh aku baru kemarin..” kataku sambil mencelupkan baju-baju ke air sedang mataku tentu saja mengarah ke kedua teteknya yang tanpa sengaja diperlihatkan,. Bibiku bergerak menjauhi kami, mencari tempat untuk buang air karena dari tadi dia kebelet beol. “Anakmu umur berapa teh.. kok gak diajak “ kataku “Masih 1 tahun setengah, tadi sama adikku jadi aku tinggal nyuci” setelah rambutnya agak kering ia kemudian memasang handuknya dipinggangnya dan membalikkan tubuhnya tangan kanannya menutupi mencoba menutupi teteknya yang berukuran wah itu walaupun akhirnya yang tertutupi cuma kedua putingnya sedang tangan kirinya mencari celana dalam di atas batu itu setelah menemukannya, dia kemudian membalikkan badannya dan menaikkan handuknya, celana dalam berwarna putih itu terlihat cukup tipis dan seksi di pinggir-pinggirnya ada bordir kecil bermotif bunga. “Anakmu siapa namanya…?” “Intan.. cantikkan “ ia berbalik, pakaian dalam tipis sudah menutupi memek dan pinggangnya itu sejenak dia melihatku dan kemudian melepaskan tangan kanannya dari teteknya sepertinya dia nyaman memperlihatkan teteknya padaku karena dari tadi aku pura-pura cuek dan pura-pura membasuhi baju kotor padahal adikku sedari tadi gelisah. Ia kemudian duduk dan membilas selendang batiknya “Cantik sih namanya.. tapi belum lihat wajahnya secantik emaknya gak ya..” “Ya pasti.. emaknya aja cantik anaknya ikut donk “katanya sombong, kusiramkan air ke arahnya segera ia berdiri dan membalas siramanku. “Maaf salah cetak harusnya, maknya aja jelek apalagi anaknya…” kami pun akhirnya saling menyiramkan air setelah beberapa saat dia kewalahan menahan seranganku. “Ampun ampun…” katanya sambil ketawa cengengesan, akupun menghentikan seranganku tapi kemudian dia malah berdiri mengambil ember dan menghampiriku menyiramku sehingga seluruh bajuku basah kuyup, aku kaget dan reflek mengambil ember ditangannya dia kemudian membalikkan badan untuk menjauhkan darinya, tanpa sadar tubuhku memeluknya dan satu tanganku ada pada dadanya yang terbuka. Akhirnya aku bisa meraih ember itu, ia berusaha melepaskan dari dekapanku tapi sia sia aku sudah siap, ku ambil air dan meletakkanya diatas kepalanyaa ” Ampun ri,, aku dah mandi.. awas lo ntar tak bilangin kakekmu “ aku tetap saja memegang badannya dan mengancam, akhirnya ia berbalik dan dengan leluasa aku menyiram ke sekujurtubuhnya kemudian tanganku mengelus elus tubuhnya ”nih aku mandiin lagi hehehhe,……” sekujur tubuhnya basah termasuk celana dalamnya sehingga isi didalamnya samar samar terlihat, kami tertawa geli dicubitnya pinggangku hingga agak lama ”aduh ampun sakit “kataku sambil menarik tangannya, untuk beberapa saat kami saling memandang sambil tertawa geli, kami kemudian ke tepi sungai untuk mengambil handuk, ia kemudian kembali menyeka air ditubuhnya sementara aku sambil duduk disampingnya sembari menyeka air di kepalaku. Wajahnya tampak cemberut di usapkannya handuk ke muka dan rambutnya kemudian mulai turun ke dua buah dadanya kemudian turun ke perutnya yang kecil kemudian turun ke selangkangannya kemudian dia merunduk dan menyeka kakinya, kemudian melemparkan handuknya yang basah ke mukaku, aku kemudian menggunakan handuknya itu untuk mengusap muka (lumayan aroma tubuhnya masih nempel nih) aku kemudian mengembalikan padanya. Di ikatkannya handuk itu di pinggang kemudian duduk tepat di depanku dan di turunkannya celana dalamnya, karena ikatannya kurang kuat setelah celana dalamnya berhasil melewati kaki indahnya handuk itupun ikut terbuka sehingga isi selangkanganya terpampang di depanku. “Eit…” katanya sambil tangan kanannya menutupi memeknya, aku tersenyum “Kelihatan nih ye…” kataku sambil memalingkan muka, kakinya menendang tubuhku, kemudian di usapkannya handuk itu ke tengah selakangannya yang masih lumayan basah karena mengenakan celana dalam basah. Aku kemudian memandang kembali kearahnya nampaknya dia merasa nyaman saja mengetahui memeknya dilihat aku, diusapkannya ke arah rambut-rambut pubis tipisnya kemudian ia mengusap bibir-bibir coklatnya bawahnya yang masih kencang sambil tersenyum sendiri. “Awas bisa gila lho tersenyum sendiri…” ia menghentikan usapannya sambil membetulkan posisinya “Ia kalo lama-lama deket sama kamu bisa gila …” katanya sambil berdiri “Eh, bau …” sambil kututup hidungku yang tepat berada didepan memeknya “Seger lagi coba cium, katanya sambil menarik mukaku dan menempelkannya pada memeknya yang telah ditutupi salah satu tangannya. Tanganku mengambil tangan yang menutupinya “Rambutnya kok gak rapi gak pernah dicukur ya,,,,” kubelai rambut bawahnya kemudian bergerak membuka kedua bibir bawahnya ”Dah punya anak masih kenceng aja nih kulit..” kataku sambil megelus elus memeknya dengan handuk sementara dia membalut tubuhnya dengan handuk sehingga kepalaku berada didalamnya. Aku kaget dan membuka handuk sambil mencari bibiku takut ketahuan, kepala bibiku tampak masih ada dibelakang batu besar disamping sungai itu lagi asik membuang hajat.. “Berani cium gak 5 Ribu deh… “ dibukanya kembali handuknya sambil tersenyum menantang, memeknya tampak begitu menggairkan. “Gak ah bau tuh.. tambah deh 10 “ kataku cengengesan “Deal…” Katanya sambil duduk jongok Mukaku kumajukan untuk dapat mencium memeknya, pelan-pelan kubuka bibirnya dan ku elus elus seluruh memeknya sambil pura-pura menutup hidung seperti mau minum jamu. Kemudian ku buka mulut dan mulai mengeluarkan lidah, wulan nampak melihat kesekeliling kemudian aku mulai menjilat dengan pelan ke paha kanan kemudian kiri dan akhirnya menjilati memeknya ia tampak mengerang geli, “Ih…” katanya pelan, lidahku yang masih menempel kemudian kumasukkan kedalam memeknya dan menggerak gerakkan memutar sehingga ia tambah geli. Setelah kurang lebih 5 detik ku tarik mukaku. “Memek lo bau juga ya… mana 10 ribunya..?” ia menutupi kembali memeknya dengan handuk dan berdiri. “Ntar ya dirumah, mang aku bawa dompet apa? daa…” sumpret belum puas ngotak-atik mesin bmw (bulu memek wanita) ia sudah pergi, yah akhirnya aku hanya bisa kembali swalayan sambil melihat ia berlalu, * * * bibiku akhirnya menyelesaikan BAB nya aku masih berendam bermain main di sungai sambil mengembalikan tenaga setelah swalayan. Kami kemudian asyik mencuci sambil ngobrol seru-seruan, bibi mencuci sedang aku membilasnya, sesekali kami saling menyiramkan air sehingga baju kami basah semua akhirnya baju yang kami selesai semua aku mulai membuka semua bajuku sehingga hanya menyisakan celana kolorku saja, sementara bibiku yang dari tadi berhadapan denganku menggeser duduknya menyamping, kemudian menaikkan dasternya kemudian celana dalam putih pelan pelan turun dari pahanya mulus bibiku kemudian dia menghadap kembali padaku dengan posisi kaki lebih rapat, tidak seperti tadi dimana kadang aku bisa melihat celana dalamnya. “Ih celana dalamnya dah pada bolong nih…” kuangkat celana dalamnya, bibiku segera menyambarnya “Mana? Masih baru nih..” katanya sambil melemparkannya kepadaku. Dia kemudian menurunkan dasternya dan mencopot kutang dari tempatnya dan kemudian menaikkan kembali dasternya, tanpa segaja dia membuka kakinya sehingga bulu bulu tipis samar-samar terlihat diantara pahanya terlihat jelas didepanku, dia menunduk mencuci bhnya sehingga teteknya menyembul diantara belahan dasternya, “Sini kolormu dicuci sekalian…” aku bengong mendengarnya, “Copot sekalian gih kolormu.. “ “Wah gak bawa celana dalam bi….” Bibiku tidak menjawab dan memegang kolorku, akhirnya aku berdiri dan membuka pelan-pelan kolorku sehingga adikku menampakkan diri. “Lho dah sunat to kamu ?” dilihatnya burungku yang masih imut-imut plus rambut yang baru pada keluar, ku pegang burungku sambil melirik kaki bibi yang sedikit terbuka. “Dah lama ya kita gak mandi bareng…” ia tersenyum “Ia dulu waktu masih SD kamu hanya mau mandi bareng aku mang kenapa sih ?” “Ya milih yang cantik donk, masak sama mak ijah kan dah pada keriput semua,…” ia kemudian membuka dasternya sehingga seluruh tubuhnya terbuka dan menggeser duduknya menyamping. “Sana taruh di pinggir “ aku kemudian meletakkan cucian kemudian kembali ke tempatnya. Teteknya yang bersih dan putih walaupun tak sebesar punya wulan terlihat masih sama seperti dulu, tubuhnya yang putih sintal dan rambut yang tergerai membuat semua orang pasti mengakui dia wanita ayu. “Ssst lihat memeknya donk bi…” ia melengos dan menutupi pangkal pahanya dengan tangan, aku menarik tangannya terlihat rambut-rambut tipis berada di tengah “Hiii… bulunya habis dicukur ya…” ia tersenyum geli, ia kemudian menggeser duduknya sehinga tepat didepanku “Kok tahu…. bagus kan” dibelai nya rambut pubis itu bangga “Ya tahu lah… dulu kan lebih tebal dari ini….mang napa dicukur” “Nggak lagi pingin aja … kalo mau dateng bulan aku biasa potong, kalo gak tak cabut pake lilin, kalo rapi kan sehat….” Kakinya yang rapat membuat aku hanya kebagian melihat rambutnya saja. “Lihatin donk….” Kataku sambil mengelus elus pahanya tangannya menghela tanganku dari pahanya tapi kemudian aku kembali mengelusnya setelah itu dia melihat tajam kepadaku, pelan-pelan tanganku berhasil menggeser satu kakinya sehingga memeknya sedikit terlihat. “Wah masih sama kaya dulu ya.. walaupun dah punya anak masih terlihat kenceng punyamu” ia tersenyum mendengar bualanku dan membiarkan aku melihat seluruh isi memeknya, tanganku mulai membelai memeknya pelan kemudian mengusap-usapnya. “Jangan nakal ah.. geli..” aku tetap saja mengelus elusnya “Mandi sana.” Tangannya mendorong mukaku sehingga aku terjatuh, dia kemudian berjalan kearah air yang lebih dalam kemudian berenang renang kecil “Ri ambilin sabun donk…” aku duduk mendekatinya dan mengacungkan sabun, ditariknya tanganku sehingga aku jatuh dia tersenyum aku kemudian membalas dengan menyiramkan air kemukanya setelah beberapa saat bercanda di dalam air ia kemudian naik ke sebuah batu untuk membersihkan diri dengan sabun. Dengan menghadap kepadaku ia mulai meletakkan sabunnya dileher jenjangnya, pelan pelan turun ke teteknya, kemudian ke tangan dan kakinya dan berahir pada memeknya setelah itu dia kemudian menggosok badannya untuk memperbanyak busa. Aku keluar dari air dan duduk di sampingnya dia langsung menggosokkan sabun keseluruh tubuhku dari muka sampai ke kaki, dengan santai ia menggosokkan sabun pada penisku. “Dah gede kamu ri, burungmu dah ada rambutnya..” “Ya donk masak mau kecil terus…” ia kemudian membalikkan badannya dan berdiri sambil memintaku menggosok punggung dan bokongnya yang belum kena sabun, waktu mengosok bokongnya pelan-pelan tanganku ku senggolkan ke memeknya nampaknya dia cuek saja dengan terus asik menggosok tubuhnya dengan sabun, aku mulai memberanikan diri mengelus dari belakang kedua payudaranya. Ia membalikkan badan, membiarkan aku mengelus elus payudaranya dan seluruh tubuhnya sementara dia mengelus kakiku dan sesekali mengelus penisku. Ia kemudian terduduk, seperti biasanya kalo mandi dia selalu terdiam beberapa saat membiarkan sabun meresap ditubuhnya. Aku yang masih berdiri didepannya dengan penis tepat di mukanya, ia kemudian memain-mainkan penis itu, ”Di bersihin donk ri burungnya, nih masih ada kotorannya” katanya sambil mengelus penisku mesra aku hanya diam keenakan. Kemudian dia berbaring di atas batu, aku duduk disamping kakinya sambil mengelus memeknya dan menyiramkan air sehingga seluruh memeknya kelihatan. “Dah jangan main itu terus ah geli …” ia tersenyum menutupkan kakinya aku kemudian menarik kakinya sehingga kini tubuhku berada diantara kakinya. tanganku mulai menggosok-gosok lagi kali ini jariku mulai masuk ke memeknya, dia bangun “Geli ah li.. “tanganku kali ini berhasil diusirnya, tanpa sadar dia mulai melihat burungku yang mulai berkembang dan menggantung. “Burungmu dah mulai bisa berdiri ri…” dielusnya burungku pelan mesra, semakin lama burungku makin besar karena tak tahan akan elusannya. “Kamu dah pernah ngimpi basah ya.. “ aku mengangguk kemudian “ Bi.. kamu gak lagi mens kan?” ia tersenyum kemudian membimbing tanganku pada dadanya “Sini bibi ajarin ngelonin cewek…” aku mengikuti saja bimbingan tangannya mengelus pelan teteknya kemudian melintir putingnya. “yang mesra donk ri anggep aja aku cewekmu “ dia kemudian mencium pipiku dan mendorong mukaku ke teteknya, aku ciumi semua bagian teteknya kemudian menghisap pelan putingnya, ada air keluar dari susunya aku makin keras menyedotnya sementara bibi mengusap kepalaku sambil merem menikmatinya. Kemudian aku menjilati perut dan turun ke rambut memeknya, ke paha kemudian menengelamkan mukaku ke memeknya, namun tangan bibiku mencegahnya. “Kamu gak papa ri?” katanya pelan “Gak papa bi, sekalian buat pengalaman “ia kemudian menyiramkan air ke memeknya setelah itu kucium dan kujilati memeknya beberapa saat, sementara tanganku dibimbing untuk tetap mengelus dadanya. dia rupanya terangsang dengan jilatanku, erangan-erangan kecil dan tekanan tangannya pada rambutku mengisyaratkan dia sudah mulai terangsang. Merasa cukup ku hentikan jilatanku kemudian duduk di depannya dia kemudian melek sambil mengelus dan memutar mutan burungku. “Enak kan…?” ucapnya manja, aku kemudian berdiri, penisku tepat berada di mukanya, beberapa saat dia diam kemudian ia menutup mata dan mencium penisku “Kalo jijik gak usah di emut …” ia melepaskan mukanya dan kembali mengocok dengan tangannya. Ia kemudian duduk diatas batu sambil mengangkan meminta aku memasukkan penis ke memeknya “ Di gesek aja ya, jangan dimasukkan.. punya pamanmu nih..” aku kemudian menggesekkan penis ke memeknya sementara tanganku menggoda teteknya. “Bi sekalian masukkin ya.. biar ngajarinnya komplit..” ku masukkan tanganku ke memeknya, “Jangan sama pacarmu saja, kasihan perjakamu…” aku kemudian mencoba memasukkannya pada memeknya dua kali mencoba ternyata penisku belum bisa tembus juga, bibiku tersenyum geli “Tuh kan gak bisa, sini…” ditariknya penisku, di elus kemudian dimasukkan dalam memeknya, rasanya sempit sekali memeknya, baru setengah penis masuk bibiku mengeluarkan kembali “Susah kan… makanya pelan pelan” ia kembali memasukkan, kali ini lebih dalam, ia kembali menarik tubuhnya sehingga penisku lepas. Tanganya lepas dari penisku, tanganku yang mau mengarahkan penisku di tariknya menandakan dia pingin aku memasukkan tanpa bantuan. Dua kali mencoba tidak berhasil lagi akhirnya bibiku yang memajukan memeknya, sekali maju langsung masuk, “uh…. Enak bi …” ia kemudian menggoyang pinggulnya memberikan tekanan keluar masuk pada penisku, aku merem melek menahan enak sambil membantunya mengelus tubuhnya, “Ayo bagianmu…” ia kemudian pasif membiarkan aku melakukan keinginanku ku. Aku masukkan sampai semua penisku masuk kemudian bergerak pelan semakin lama semakin cepat menggoyang maju mundur. “Bagus ri.. ayo.. ah…. ah… terus sayang….” aku menurutinya beberapa saat dia meminta aku mengganti posisi kini dia menungging di depanku dengan sigap kumasukkan penisku berulang ulang ‘oh yes … enak bi… enak….” Lima menit kemudian ia memintaku duduk dia berdiri dihadapanku memeknya kuciumi sebentar kemudian dia menduduki kakiku, “ayo aku dah mau nyampe… kamu mau nemenin kan…” dia kemudian memasukkan memeknya dan bergerak turun naik sementara muka dan tanganku memegang teteknya “bii…. Jangan cepet-cepet aku gak kuat nanti…” “Ayo sayang … bibi juga gak lama lagi ..” aku melepas tangan dari susunya dan berkonsentrasi menahan goyangan maut memek bibiku.. “uh.. ah… “ bergantian kami mengucapkannya “Stop bi… aku mau keluar …” aliran-aliran listrik seakan menjalar ditubuhku.. bibi melepaskan memeknya, kemudian mengocok penisku dalam hitungan ke lima air maniku benar benar keluar “crot,,,,” mengarah pada tubuhnya.. Aku lemas sambil menyedot tetek bibiku aku mengatur nafas setelah berhasil mencapai puncak “Wiih enak banget bi…. Yes……” kataku pelan, ia tersenyum dan mencium pipiku sambil mengelus-elus teteknya, setelah beberapa istirahat bibiku menuangkan air ke mukaku “udah mandi yuk…” aku menarik tangannya “Makasih ya bi… maaf kebablasan” ia tersenyum “Ayo tak bantu nyampe puncak..” kataku sambil mengelus memeknya, aku kemudian mencium tetek kemudian memeknya, aku kemudian memasukkan jariku pada memeknya ia merem melek kemudian aku memasukkan berkali-kali dan menggelitik memeknya, ia benar-benar terangsang. Tangannya memegang penisku yang sudah tidak kencang lagi kemudian mengarahkan mukanya pada penisku, semakin lama goyangan tangan ku makin kencang, sampai akhirnya bibiku mengerang ngerang kemudian memasukkan penis pada mulutnya.. ia menggelinjang dan ahirnya dia berteriah “uhhhhhhh,,,,,,” dilepaskannya penisku dan berguling di batu itu, ku belai rambutnya menemani menuruni puncak kenikmatan. Kemudian kami berdua masuk kembali ke air membersihkan sisa sabun “ Jangan diulang ya… sekali aja “ katanya sambil mencubit paha depanku “Ya deh bi,, kalo kuat ya.. tapi kalo lihat tubuh bahenol ini kayaknya aku gak tahan” kucium tengkuk bibi sambil mengelusnya, dia membalas “Janji ya, jangan goda aku lagi…” aku diam sambil memeluknya.. Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Pasutri. Read the full article
#CeritaABG#CeritaBokep#CeritaDewasa#CeritaHot#CeritaMesum#CeritaNgentot#CeritaPanas#CeritaSex#CeritaSexBergambar#CeritaSexPasutri#CeritaSexSedarah#CeritaSexTante#KisahSeks
19 notes
·
View notes
Text
Janda Pramugari
Cerita ini benar-benar berlaku kepada aku. Kejadian in baru sahaja berlaku pada bulan Januari 1999 yang lalu. Aku berkenalan dengan seorang pramugari Pelangi Airways. Namanya Zarina (nama samaran). Zarina bekerja dengan MAS sebelum ini tetapi terpaksa berhenti kerja kerana mengandung anaknya. Zarina ini memang cukup cantik orangnya.
Ceritanya begini. Pada penghujung bulan Disember 1998 yang lalu aku menaiki kapal terbang ke Kota Bahru dari Pulau Pinang dengan Pelangi Airways. Semasa penerbangan inilah aku berkenalan dengan Zarina tetapi itu aku tak berbual apa dengannya dan hanya sekadar memberikan kad aku ketika turun dari kapal terbang.
Tiga hari kemudian, bila aku balik ke pejabat, setiausaha aku beritahu ada seorang wanita bernama Zarina menalipon aku dan meminta aku menghubunginya kembali. Apalah punya sial, secretary aku hilangkan no talipon itu. Walau bagaimanapun nasib aku baik kerana Zarina talipon aku pada petang itu dan bagi no taliponnya. Jadi beberapa minggu itu kami sering berkomunikasi melalui talipon antara satu sama lain.
Akhirnya aku merangcang untuk berjumpa dengan Zarina.
Seperti yang dirancangkan, aku pun memandu ke Kuala Lumpur dan mengambil Zarina di depan PJ Hilton. Aku bagi dia no kereta aku sebab dia tidak kenal aku dan aku pula tak berapa ingat wajahnya, tambahan pula Zarina baru sahaja memotong rambutnya. Ketika sampai di hadapan PJ Hilton, alangkah geramnya aku melihat Zarina yang putih gebu berpakaian seksi. Oleh kerana bulan puasa, kamipun hanya ronda-ronda sambil berbual-bual. Aku kemudiannya hantar
Zarina pulang kerumahnya yang teletak dekat Jaya, PJ dan akan mengambilnya semula untuk berbuka puasa di Kelana Jaya Seafood.
Pukul 5.00 petang akupun mengambil Zarina dari rumahnya dan dia berpakaian lebih seksi. Batang aku dah keras ketika di dalam kereta semasa meronda-ronda sementara menunggu waktu berbuka puasa. Aku dah geram habis tenggok si Zarina yang putih, tinggi dan manja itu.
Ketika makan, Zarina beritahu aku yang dia adalah seorang Janda dan mempunyai seorang anak lelaki yang ditinggalkan bersama ibusaudaranya di Johor. Bekas suaminya pula tinggal di KL dan kadang-kala ada menjengguknya. Aku tanya dia, selepas bercerai ada tak dia melakukan hubungan seks dengan bekas suaminya. Zarina beritahu dia tak pernah melakukan seks selepas bercerai dengan suaminya sebab takut dosa. Ringan-ringan tu adalah. Aku beritahunya yang aku ini bujang tetapi dah pernah melakukan hubungan seks dengan bekas mak we aku di ITM dulu. Dia diam sahaja dan melemparkan senyuman manis kepada ku. Selepas makan aku pun ronda-ronda di KL.
Lebih kurang pukul 10.00 malam aku ajak Zarina ke lounge di Concord Hotel, KL tempat aku menginap. Zarina setuju sahaja. Kami di lounge sehingga jam 12.30 malam. Semasa di lounge lagi aku dah raba-raba Zarina tapi dia buat tak kisah sahaja dan aku cium dia sekali bila lagu permintaanku yang ditujukan kepadanya dinyanyikan.
Selepas lepak kat lounge, aku ajak Zarina ke bilik aku. Mula-mula dia tak mahu sebab takut kena cekup dek pencegah maksiat. Aku beritahu dia, sekarang ni bulan puasa, pencegah maksiat sibuk sembahyang sunat. Akhirnya Zarina bersetuju tetapi dengan syarat untuk sekejap sahaja.
Bila sampai di dalam bilik, Zarina buatkan aku kopi dan aku ajak di duduk di atas katil rapat dengan aku sambil menonton TV. Aku pegang tangannya sambil mengusap-usapnya tapi dia tak bagi aku buat lebih dari itu. Kemudian Zarinah ambil selimut dan gulungkan badannya dengan selimut. Aku pun naik bengkek. Ada pulak macam tu. Aku pun cakap kat Zarina kalau dia takut dengan aku baik aku hantar dia balik rumah sahaja. Zarina kata dia takut kami terlanjur sebab dia pun rasa suka dekat aku. Maklumlah aku ni mancho orangnya dan tinggi lampai. Aku pun cakaplah, apalah salahnya kalau suka sama suka. lagipun aku memang syok dekat dia. kalau dia nak kahwin dan jadi bini aku, memang aku rela.
Cantik sungguh wa cakap lu. Jadi dalam berbual-bual tu, aku tanggalkan selimutnya dan meraba buah dadanya. Lembut sahaja masa itu sebab belum tegang lagi tetapi cukup putih melepak dan cantik bentuknya. Kemudian aku minta nak bukak blousenya dan dia membantah sedikit tapi aku rasa Zarina dan stim sebab suaranya pun dah terketar-ketar. Aku buka butang blousenya dan tanggalkannya. Tinggal coli hitamnya sahaja.
Aku ramas buah dada Zarina dari luar coli dengan kedua-dua belah tangan aku. Dan akhirnya aku tanggalkan pula colinya itu. Mak tertonjollah gunung berkembar Zarina. Akupun menghisap dan menjilat buah dada Zarina. Lepas hisap kiri aku hisap yang kanan pula berselang-seli buat seketika. Kemudian tangan aku pun merayap ke pangkal peha Zarina dan membuka skirtnya. Dia cuba menepis. Tapi aku tak peduli dan terus mengusap celah kelangkangnya. walau bagaimanapun, sambil merengek Zarina kata “Janganlah … dosa”.
Aku kemudianya menanggalkan seluar dalam Zarina pula. Batang aku dah memang keras sampai sakit dan tak selesa sebab aku pakai seluar jeans yang agak ketat. Aku pun sambil mengusap celah kangkang Zarina membuka pakaian aku. Zarina pun turut membantu menanggalkan baju dan seluar aku.
Zarina pegang batang aku dan mengusapnya dengan lembut manakala aku terus menguntil biji kelentitnya yang sudah berair itu. Aku rebahkan Zarina dan mengisap dan menjilat teteknya dan terus menjilat kebahagian bawah sehinggalah sampai kelubuk mutiara Zarina. Aku cium dan jilat pantat Zarina dengan lidah aku. Rasanya sungguh sedap sekali. Inilah antara permainan yang paling aku suka, jilat pantat. banyak air Zarina keluar dan aku terus menjilatnya. Aku masukkan lidah aku ke dalam lubang pantat Zarina. Dia terasa nikmat dan mengeliat dengan kuah sekali sambil berbunyi “argh …argh…argh”.
Aku rasa air maninya dah keluar. Aku terus jilat dan hisap lubang pantat Zarina untuk lebih kurang selama 10 hingga 15 minit.
Selepas itu aku suruh Zarina jilat dan kulum batang aku pula. Apalagi, dia pun kulum dan menjilat keseluruhan batang aku. Bertambah nikmat bila Zarina masukan keseluruhan batang aku yang panjang lebih kurang 6.5 inci itu ke dalam mulutnya. Aku pula meraba-raba badan Zarina. Lebih kurang 15 minit akupun membaringkan badan aku ke atas badan Zarina dan secara perlahan-lahan memasukan batang aku kedalam cipapnya. Aku tengok mata Zarina terpejam menahan kenikmatan sambil memeluk erat badan aku. Ketat juga. Memang sah Zarina tak pernah kena batang selepas bercerai dua tahun yang lalu. Mula-mula aku gerak pendayung aku perlahan-lahan dan kemudiannya menukar kelajuan dengan lebih pantas. Aku tengok Zarina tercungap-cungap menahan kesedapan sambil berbunyi “argh… argh… argh… argh”.
Setelah mendayung lebih kurang 15 minit, aku suruh Zarina membalikkan badannya dan menonggeng untuk buat style doggie. Zarina pun menonggeng punggungnya ke atas. Aku jilat pantatnya dahulu sebelum memasukan batang aku dari belakang. Sedap sungguh. Aku dengar si Zarina ber uh… ah… uh… ah… uh… ah… sambil menyuruh aku mempercepatkan kerja. Lebih kurang 10 minit kemudian aku berhenti dan suruh Zarina diposisi atas pula. Aku baring dan Zarina masukan batang aku ke dalam cipapnya yang berbulu nipis itu. Ini posisi yang paling aku suka. Nikmat sambil berehat. Zarina terus berdayung dan aku lihat Zarina masih bertenaga walaupun sudah melebihi 10 minit dalam posisi begitu.
Aku pun menyuruh Zarina mempercepatkan dayungannya. Dalam Zarina mempercepatakan dayunganya, aku rasa aku dah nak sampai klimaks. Aku beritahu Zarina yang aku dah nak terpancut dan dia suruh aku bertahan supaya dapat keluar bersama-sama. Zarina terus berdayung dan aku tak boleh bertahan lagi lalu terpancut air mani aku ke dalam pantat Zarina. Zarina pun keluar sama. Aku dapat rasakan kemutan istimewa ke atas batangku. Zarina terus mendakap aku sambil membiarkan batang aku berada di dalam cipapnya.
Lebih kurang 5 minit merendam batang aku, Zarina pun bangun dan masuk ke dalam bilik air. Bila Zarina keluar dari bilik air berbogel, aku naik stim balik. Dia beritahu aku yang dia puas sekali. keluar sampai dua kali dan tidak pernah merasa senikmat ini dalam hubungan seks. Aku tanya Zarina sama ada dia hendak lagi tak. Batang aku dah mula terpacak balik selepas 10 minit berehat. Jadi kami pun terus berdayung semula. Kalau tak silap aku, hari itu saja kami buat sampai 5 kali. Last sekali kami buat pukul 7.30 pagi.
Baru aku teringat, bulan puasa mana boleh lakukan hubungan seks waktu siang. Tapi nak buat macamana, tak berdaya nak menahan sebab aku memang sukakan Zarina dan dia pula sukakan aku. Pagi itu aku rasa lutut aku nak tercabut. Malam esoknya kami terus sambung projek tolak-tarik.
Aku nak ambil kesempatan ini menjemput janda, bini orang ataupun anak dara tak kira tua atau pun muda, apa sahaja bangsa dan agama supaya menghubungi aku kalau nak cuba belayar dengan aku. Kalau sesiapa nak merasa batang aku.
11 notes
·
View notes
Text
How do you define Beauty?
Pernah tahu cerita ande-ande lumut ga?
Waktu kecil, aku udah tahu cerita ande-ande lumut karena memang aku suka baca dari kecil. Waktu kecil, aku fikir cerita ini "apaan banget sih, kok ceritanya cuma kaya begini doang -.-" soalnya jalan ceritanya cuma mengisahkan tentang klenting kuning yang mendapatkan pangeran sama yuyu kankang (kepiting raksasa) yang minta imbalan dicium kalau mau nyebrang. Makin-makin waktu kecil berfikir, ini cerita ga jelas banget geh. Tapi ternyata aku missing di satu pesan inti dari cerita ini yang ternyata setelah gede dan ikut-ikutan kajian kemuslimahan baru menyadari. Yaampun ternyata cerita rakyat yang satu ini tuh maknanya dalam banget buat wanita dan bagi aku itu salah satu definisi cantik menurut aku.
Begini kurang lebih cerita singkat ande-ande lumut kalau ada yang lupa atau belum tahu.
Suatu hari di desa x, hiduplah seorang janda, yang terkenal dengan sebutan Mbok Rondo Dadapan. Rondo Dadapan ini mempunyai tiga orang putri. Yang tertua bernama Kleting merah, yang kedua Kleting Hijau, dan yang ketiga Kleting Kuning. Janda ini sangat membenci putri bungsunya (re: klenting kuning, mungkin karena bukan anak kandungnya). Jika kedua putrinya yang lebih tua dimanjakan dengan pakaian indah dan makanan sedap, maka si bungsu dipaksanya untuk berpakaian compang-camping dan diwajibkan pergi ke sungai untuk mencuci pakaian dan perabot dapur. Jika curiannya tidak bersih, maka ia akan dicaci-maki dan didera.
Namun karena dasarnya Kleting Kuning adalah seorang anak yang mempunyai budi yang baik serta watak yang halus, maka ia menerima semua perlakuan itu dengan sabar. Secara fisik, klenting kuning tidaklah begitu cantik dibandingkan dengan kakak-kakaknya yang cantik jelita.
Suatu saat, seorang pangeran, yang bernama Ande-Ande Lumut, sedang mencari calon istri. Mendengar kabar baik itu, Janda Dadapan segera mengirim kedua putrinya yang lebih tua untuk mencalonkan diri mereka menjadi istri sang Pangeran. Namun putrinya yang bungsu, yang ingin juga mencoba peruntungannya, dicegahnya dengan keras. "Ngapain ikutan, kamu kan kurang cantik. Pasti nanti juga kaka-kakakmu yg akan dipilih, udah di rumah aja. Jangan malu-maluin keluarga. Udah sana kamu nyuci aja di rumah". Kata Janda Dadapan kepada Klenting Kuning
Di perjalanan klenting merah dan hijau, tiba di sebuah sungai atau rawa-rawa gitu. Yang intinya ga ada ada jembatan atau perahu yang melintas. Mereka kebingungan. Lalu mereka melihat seekor kepiting raksasa menghampiri mereka.
“Namaku Yuyu Kangkang. Kalian mau kuseberangkan?” Tanya yuyu kangkang
Mereka tentu saja mau.
“Tentu saja kalian harus memberiku imbalan.” Kata yuyu kangkang lebih lanjut
“Kau mau uang? Berapa?” tanya klenting merah.
“Aku tak mau uangmu. Kalian cantik-cantik. Aku mau kalian menciumku.’ Jawab Yuyu kang-kang
Mereka terperanjat mendengar jawaban Yuyu Kangkang. Namun mereka tidak mempunyai pilihan lain. Akhirnya mereka setuju. Kepiting raksasa itu menyeberangkan mereka satu persatu dan mereka pun memberikan ciuman pipi masing-masing sebagai imbalan.
Sesampainya di rumah mbok Randa, mereka minta bertemu dengan Ande-Ande Lumut.
Mbok Randa mengetuk kamar Ande-Ande Lumut, katanya, “Puteraku, lihatlah, gadis-gadis cantik ini ingin melamarmu. Pilihlah satu sebagai isterimu.”
“Ibu,” sahut Ande-Ande Lumut, “Katakan kepada mereka, aku tidak mau mengambil kekasih Yuyu Kangkang sebagai isteriku. Mereka sangat bau amis ibu, aku tidak tahan mencium bau mereka. Bau mereka bahkan sampai kesini” Jawab ande-ande lumut.
Klenting merah dan klenting hijau kaget mendengar jawaban Ande-Ande Lumut. Bagaimana ande tahu yaa bahwa mereka tadi bertemu dengan kepiting raksasa itu? Dengan kecewa mereka pun pulang.
Di rumah, Klething Kuning sudah menyelesaikan semua tugasnya. Ketika kaka-kakanya kembali, Klething Kuning sekali lagi meminta ijin untuk pergi menemui Ande-Ande Lumut. Ibu angkatnya terpaksa mengijinkan, namun ia sengaja mengoleskan kotoran ayam ke punggung Klething Kuning.
Klething Kuning pun berangkat. Tibalah ia di sungai besar. Kepiting raksasa itu mendatanginya untuk menawarkan jasa membawanya ke seberang sungai.
“Gadis cantik, kau mau ke seberang? Mari kuantarkan,” kata Yuyu Kangkang
“Tidak usah, terima kasih” kata Klething Kuning sambil berjalan menjauh.
“Ayolah, kau tak perlu membayar,” Yuyu Kangkang mengejarnya.”Cukup sebuah ciuman... ”
Dan byuurrrr, klenting kuning lebih memilih untuk menyebrang sungai atau rawa-rawa yang ada di depannya tanpa bantuan yuyu kangkang. Coba bayangin deh sungai atau rawa-rawa yang terkotor, airnya bau amis, bau, kotor, banyak lumut dan sampahnya. Nah mungkin gambaran sungai atau rawa-rawanya kaya gitu deh.
Klething Kuning akhirnya tiba di rumah Mbok Randa. Mbok Randa menerimanya sambil mengernyitkan hidung karena baju Klething Kuning kotor warna-warna item atau hijau-hijau lumut, acak-acakan, bau amis, ditambah bau kotoran ayam. Ia pun menyilakan gadis itu masuk lalu ia pergi ke kamar Ande-Ande Lumut.
“Ande anakku, ada seorang gadis yang tidak begitu cantik, tetapi kau tak perlu menemuinya. Bajunya bau sekali, seperti bau kotoran ayam dan bau amis. Biar kusuruh ia pulang saja.” Kata Mbok Randa
“Aku akan menemuinya, Ibu,” kata Ande-Ande Lumut.
“Tetapi... ia...,” sahut Mbok Randa.
“Ia satu-satunya gadis yang menyeberang tanpa bantuan Yuyu Kangkang, ibu. Ialah gadis yang aku tunggu-tunggu selama ini. Ia gadis suci ibu. Ia tidak mau disentuh yuyu kankang” kata Ande-Andre lumut
Mbok Randa pun terdiam. Ia mengikuti Ande-Ande Lumut menemui gadis itu (re : klenting kuning). Akhirnya klenting kuning dan ande-ande lumut menikah.
Udah nangkep belum apa yang mendalam dari inti cerita ini selain kalau klenting kuning orang yang sabar dan baik hati? Yap. Right, That's it. Inti dari cerita ini menjaga diri, menjaga kehormatan, menjaga kesucian. Waktu kecil gak kepikiran sampe sini. Klenting kuning lebih ngebela-belain nyebrang di tempat yang bau dan kotor untuk jaga diri, kehormatan dan kesuciannya. Walau hanya sekedar ciuman di pipi atau di manapun, dengan imbalan apapun, sebagai wanita muslimah harus tahu bahwa true beauty itu yang paling penting taat kepada perintah Allah. Dengan menjauhi larangannya dan mentaati perintah-Nya dong pastinya.
Ternyata cerita rakyat untuk anak bisa jadi sedalam itu ya maknanya kalau kita lihat dari sisi yang berbeda.
Jakarta, 18 Agustus 2020
0 notes
Text
Aksesoris Perempuan Adalah Lelaki Sukses
Terinspirasi dari Abu Syauqi Suatu hari aku pernah ditanya, “Lin, perempuan yang bercadar itu wajahnya normal gak? Ada yang ditutup-tutupi (baca: cacat di wajah) gak sih?” Mendapat pertanyaan ini rasanya semacam tersengat listrik. Pasalnya, perempuan-perempuan bercadar yang aku kenal itu mayoritas memilih bercadar dengan penuh perjuangan dan setelah mendapat referensi panjang soal cadar. Mereka mayoritas mendapat penentangan dari keluarga dan harus berjuang dalam waktu yang taksebentar untuk memahamkan keluarga. Lantas, perjuangan yang “berdarah-darah” itu hanya ditimpali dengan pertanyaan macam demikian?? Aku langsung menjawab, “Pemahamanmu soal cadar dengan pemahaman perempuan-perempuan yang memutusakan untuk bercadar jelas berbeda. Yang aku tahu, semua wajah temanku yang bercadar cantik dan normal. Mereka bercadar karena keimanan bukan karena menutupi kekurangan yang ada pada wajah.” Kejadian ini membuatku bertanya-tanya, “apakah aksesoris kebanggaan lelaki adalah perempuan (baca: istri) cantik?” Padahal, bukankan perhiasan yang paling indah di dunia hanya istri shalihah?! Agama Adalah Kehormatan Sepenting itukah kecantikan wajah bagi seorang laki-laki? Aku jadi ingat bagaimana Rasulullah Saw bercerita tentang kehormatan perempuan ketika dipilih menjadi pasangan hidup, Abu Hurairah Ra berkata bahwa, Rasulullah Saw bersabda “Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia.” (HR Bukhari dan Muslim). Dipilih menjadi pasangan hidup karena keindahan agama lebih terhormat bagi perempuan ketimbang dipilih karena tiga kriteria sebelumnya, sesederhana apapun kondisi keimanan perempuan tersebut. Maka, perempuan beriman akan sangat mudah menolak lelaki yang memilihnya karena alasan kecantikan. Mengapa? Karena saat itu, ia sedang dihinakan secara terang-terangan. Aksesoris Kebanggaan Perempuan “Dunia ini penuh perhiasan dan perhiasan paling indah ialah perempuan shalihah.” (HR Muslim). Penjelasan tentang istri shalihah ini secara ringkas disampaikan Allah Swt kepada Rasulullah Saw dalam Al Quran, “Jika nabi menceraikan kamu, boleh jadi Allah Swt akan memberikan istri-istri yang lebih baik dari kamu, Perempuan yang patuh, beriman, taat, ahli taubat, ahli ibadah, ahli puasa, baik janda ataupun perawan,” (QS At Tahrim[66]:5). Ayat tersebut adalah peringatan Allah Swt kepada istri-istri nabi yang membocorkan rahasia suaminya. Allah Swt menegur dengan “ancaman” perceraian. Dalam ayat tersebut disampaikan ciri-ciri perempuan yang lebih baik dari istri-istri nabi (Hafshah). Ayat ini secara tidak langsung menyebutkan bahwa perempuan manapun bisa sama atau lebih baik dari istri nabi asalkan patuh, beriman, taat, ahli taubat, ahli ibadah, ahli puasa. Tidak disebutkan sedikitpun kecantikan dalam ayat tersebut. Jika perhiasan yang paling indah bagi seorang laki-laki adalah istri shalihah, lantas apakah perhiasan yang paling membanggakan bagi seorang perempuan? Tentang hal ini, Abu Syuqi sempat berseloroh, “Aksesori perempuan itu adalah laki-laki sukses!” Pernyataan ini memang sangat singkat dan sederhana, tapi implementasinya perlu perjuangan. Pertanyaan besarnya adalah, sukses macam apa yang bisa menjadi kebanggan perempuan? – Sukses menghadirkan Allah Swt dalam hatinya Perempuan itu suka perhiasan dan suka memamerkannya. Itulah sebabnya banyak perempuan yang memperlihatkan kecantikan, harta, dan keluarganya kepada orang lain. Pamer adalah ekspresi cinta perempuan terhadap apa yang dicintainya. Cinta terhadap diri, dipamerkanlah dirinya. Cinta terhadap suami, dipamerkanlah suaminya. Cinta terhadap anak, dipamerkanlah anaknya. Oleh sebab itu, perempuan perlu suami yang bisa meredam kecintaanya terhadap makhluk agar tidak berlebihan. Cinta sewajarnya saja, agar Allah Swt mau masuk ke dalam hati dan bertahta di sana. Agar setelah jadi ibu, ketika anak harus menikah dengan jodohnya, tidak terlalu berat melepasnya. Biar suatu hari, pada waktunya, ketika suami harus pergi mendahului, istri tidak terlalu sedih karena itu adalah ketetapan terbaik. Ekstrimnya, agar bila Allah Swt menghendaki suami harus poligami, tidak ada perasaan memiliki. Suami adalah titipan Allah Swt yang harus dihormati, ditaati, dan dijadikan jalan untuk semakin dekat kepada-Nya. Suami yang bisa mendidik istrinya agar lebih mencintai Allah Swt daripada mencintai dirinya, inilah lelaki sukses. – Sukses menjadikan keluarganya sebagai keluarga Al Quran Saat ini mulai banyak orang yang menghafal dan hafal Al Quran 30 juz, tapi di antara mereka tetap banyak yang tidak tersentuh dengan cahaya Al Quran. Kemampuan mereka menghafal Al Quran hanya berdasarkan kecerdasan yang dimiliki. Al Quran tidak sedikitpun menjadi jalan hidayah yang menjadikan hidup lebih baik. Demikianlah Allah Swt pun memilih siapa-siapa yang layak menjadi keluarga-Nya. Keluarga yang selalu belajar dan mengajarkan Al Quran akan menjadi keluarga Allah Swt. Laki-laki sukses adalah mereka yang dapat menjadikan keluarganya sebagai keluarga Allah Swt. Al Quran tidak hanya dibaca, dihafalkan, tapi juga dijadikan tuntunan dalam menjalani hidup. Sulit? Bukan laki-laki sukses kalau tidak menjalani fase kesulitan ini. Keluarga yang dibangun di dunia tentu selalu diharap-harap akan dibawa dengan selamat sampai ke surga. Tantangan menjadikan keluarga sebagai keluarga Al Quran ini adalah salah satu jalan paling aman untuk memboyong keluarga ke surga. Makanya, yang mampu melakukannya hanya laki-laki yang siap sukses. – Sukses mebangun jarak antara keluarga dan dunia Gemerlap dunia itu indah tapi menipu. Orang yang cinta dunia hitung-hitungannya hanya dunia. Sedekah baginya bukan hal yang mudah. Harta dihadapi dengan kacamata orang miskin. Uang hanya dikumpulkan tapi tidak memberikan sedikitpun manfaat bagi diri dan orang sekitarnya. Hutang di mana-mana hanya karena ingin dilihat punya rumah pribadi, mobil pribadi, dan segala hal yang menjadi aksesoris dunia. Jabatan diincar untuk mencari kedudukan di mata manusia. Lelaki yang demikian biasanya tidak sukses mendidik istrinya. Sang istri justru menjadi kompor yang membuatnya semakin cinta dunia. Laki-laki yang sukses itu bisa bekerja dengan visi da’wah. Mengumpulkan harta karena ada yang harus dibela dan dipertahankan izzahnya. “Seorang muslim harus kaya, untuk menjaga kehormatan Islam dan ummat muslim.” itulah yang ada dibenaknya ketika bekerja. Lelaki sukses itu, keluarga tercukupi, sedekah rajin, hartanya bermanfaat bukan untuk dirinya dan keluarga tapi juga untuk kepentingan ummat. Gemerlapnya dunia tidak menyentuh hatinya sedikitpun. Dengan demikian, istrinya akan terdidik untuk berjarak dengan dunia. *Sulit sekali mendalaminya, tapi aku sangat ingin menulisnya. maaf :’) Dibuat oleh @langitshabrina karena kepala dan hatinya yg selalu penuh keinginan dan hal-hal yg setau saya selalu baik, walau kadang galak. (?)
524 notes
·
View notes
Text
Dengan Janda Tetanggaku
Cerita Sex ini berjudul ”Dengan janda tetanggaku” cerita hot janda,cerita janda kesepian,cerita janda muda,cerita main dengan janda,cerita mesum janda,cersex janda,janda montok,janda stw Namaku rudi, usiaku 26 tahun, aku telah berumah tangga, tepat di deket rumahku tinggal seorang wanita cantik berusia sekitar 35 tahunan, tanpa suami tinggal sendiri, namanya irma dia karyawan sebuah bank swasta di kotaku menurut tetangga dia istri simpanan dari seorang pejabat. Ini bermula ketika suatu pagi aku sekitar pukul 5 aku sedang lari pagi, lewat depan rumah mbaku irma, komplek rumahku memang masi sepi kalau jam segitu, tanpa sengaja aku melihat mbak irma hanya menggunakan pakaian dalam membuka gorden yang menutupi jendelanya, dengan tersipu malu mbak irma langsung lari masuk ke ruangan ternyata dia juga tahu kalau aku melihatnya. sejak saat itu aku selalu memikirkan mbak irma meski aku sudah punya istri, istriku lah yang menjadi pelampiasan ku setiap sehabis melihat mbak irma pulang kerja. Suatu hari istriku pergi ke rumah ibu nya di luar kota, aku tidak bisa menemani karna memang banyak pekerjaan di kantor. aku berpikir inilah kesempatanku mendekati mbak irma, karena istriku akan di rumah ibunya selama seminggu, tapi apa cukup waktu segitu, cara demi cara aku pikirkan namun semuanya bakal buntu. Ke esokan harinya aku menyempatkan lari pagi, aku lihat rumah mbak irma masih nyala lampunya, ah sepertinya dia masi tidur aku berputar memutari komplek,, tak lama kemudian aku melihat dia baru saja datang dengan mengendarai sepeda, membuka pagar rumahnya, suasana memang sepi sekali,aku pun berusaha mendekat “hi mbak, darimana nih??” sapaku “dari rumah temen mas” wajahnya yang menantang menjawabku “nginep ya mbak?” “iya mas” sambil gugup dia menjawabku sepertinya dia masi malu waktu itu pernah ku lihat hanya berpakaian dalam. “ya sudah mbak capek kayaknya tuh mata masih merah, aku pulang dulu mbak, bersih2 rumah ga ada istri soalnya” “hehe iya, emangnya kemana mbak dia nanya??” “lagi ke rumah ibunya mbak, kangen katanya” “ow berapa hari mas?? kalo butuh bantuan bilang aj mas, sapa tau bisa bantu” “wah kebetulan tuh mbak” pikirku melayang untuk meminta puaskan nafsuku “kebetulan apa mas??” “ehhh ga kok mbak bercanda, ya sudah aku pulang dulu ya?? o ya tar kerja kah? kalo capek tar aku anter ga papa kok” “ga mas aku libur, lagi ga enak badan nih” aku pun pergi menuju rumah, hubungan ini ga aku sia sia kan, sampai di rumah aku sms mbak irma, ternyata nyambung juga hingga akhirnya sms an sampe malem, kata2 ku sudah mulai menjurus pada sex, tenryata mbak irma sedikit ngebales meskipun akhirnya dia takut akan hubungan ku dengan istriku. namun aku jawab mumpung ga ada dia esok pagi mbaku irma telpn aku ” mas tolong belikan obat donk, bisa kan?? pusing nih mau minta tolong sapa lagi aku ga taw” “ok sayang” jawbku “idih sayang di bom istrimu baru tau rasa lo” hari sabtu adalah hari libur aku pergi membeli obat. setelah dapat aku masuk ke rumah mbak irma. “mbak ini obatnya” “iya mas bentar” jrennnnggggg mbak irma memakai lingerie tapi agak tebal dikit lah berwarna biru muda, serentak senjataku bergejolak melihat tubuhnya yang putih serasa sengaja disuguhkan pada ku. “masuk mas, silahkan duduk dulu” celana dalam nya telihat samar2 di balik gaun tipis itu mataku bener2 dimanjakan olehnya “silahkan diminum mas” sambil menyuguhkan teh dia merunduk dan belahan dadanya terlihat jelas. BH yang berwarna hitam telihat membungkus barang indah itu. “makasi mbak” mataku kembali terbelalak ketika melihat paha mulus saat mbak irma duduk di depanku, mulailah pikiranku melayang “mas rud mas rud malah nglamun” suaranya membangunkanku dari lamunan ku “heh maaf mbak lagi berfantasi” “hayo fantasi apa? cerita di bbm itu ya ?? mas rudi ini bisa aja” sambil tertawa mbak irma menyingkap rambutnya. “hhehe iya mbak diitnggal istri seminggu sih gini deh jadinya, apalagi mbak pakaiannya gitu, tambah deh” “hahhaha cuma kelihat paha aja udah melayang nih mas rudi” “banget mbak, hahaha” “mas maaf ya, aku sbenarnya sih g sakit, cuma akal akalan ku aja biar mas ke rumah, maaf ya ?? “wah parah, kirain sakit beneran, kawatir nih, yang lebih parah lagi adek ni berdiri trus ngeliat paha ma dada, tanggung jawab donk?” “ye mulai deh minta ma bini sono” nadanya marah pada ku “becanda, gitu aja amarah” “iya ga papa, mas masukin tuh motor, temenin aku donk bentar aja mumpung ga ada bini mas katanya, haha” aku pun memasukkan motor ke garasi mbak irma, lalu aku masuk kembali, aku di ajak ke sebuah ruangan yang bagus sekali. “mas ini aku namain ruangan surga, karna ini khusus kalo suami ku pulang, dia minta berhubungan disini, kedap suara soalnya ruangan ini mas, jadi meski teriak2 ga bakalan ada yang denger” “wow keren juga ya mbak, boleh dicoba tuh mbak,” sambil duduk di kursi saya memandang ruangan itu “itu disana ada kamar mandi, disini lah mas kalo aku lagi pengen puasin diri sendiri” mataku terbelalak ketika mbak irma duduk dengan kaki terbuka, celana dalamnya tipis, shingga terlihat dengan jelas jembut dan kemaluannya “eh iya mbak” sambil menahan aku menjawab “liat ini mas? jangan diliat aja dong mas, dari kemaren aku tau kok mas … kalo kamu pengen aku, itu yang lagi berdiri masukin donk kesini” sambil menunjuk ms v nya mbak irma menantangku “hmmm siap ” saya pun langsung telanjang bulat “wow gede, enaku tuh, dah lama nih” aku langsung menunduk karna mbak irma duduk sambil membuka kakinya di kursi, langsung kujilat kemaluannya “ooughhhh….ssssssssshhhhh mas inget istri…. ahhh enakkkk” celana dalam nya aku copot, lidahku tetap bergerilya di kemaluan mbak irma, sesekali dia mencengkeram rambutku sesekali dia menjarit “ooughhhhhhhhhhhhh fuck” menit2 demi menit berlalu, jari pun telah aku masukkan, jari yang semula kering kini di lumuri cairan putih dan bening, “mas aku keluar kerasin……..oughhhhhhhhhh” irma mencapai orgasme nya aku naik untuk mencumbu bibirnya, sambil kucopot BH yang menempel di dada nya, namun lingerie yang indah itu aku biarkan menghiasi tubuhnya, kecupan demi kecupan saling kita berikan, tangan ku bergerilya di gunung surganya, ku hisap pentilnya sesekali kugigit secara perlahan “ough mas kamu ahli…ahhhhh sayang” “oouugh mas udah dulu” sambil mengangkat kepalaku irma berdiri dan merunduk di depanku “kumakan ya mas kontolmu ini” sambil mengocok dia mendekatkan mulutnya ke kontolku aku pun cuma bisa menganggukkan kepala “ouughhh sayang” desahku ketika kontolku di lumat habis menit demi menit aku di kulum nya, aku merasakuan sedikit lagi aku orgasme, aku mengangkat kepala irma, kemudian dia lepaskan kulumannya“ada apa mas?” “ga papa aku mau orgasme berhenti bntar, pengen orgasme saat di dalam ini” sambil ku tunjuk vaginanya “itu tar aja, ga adil tadi aku keluar di mulut kamu, sekarang harus di mulut juga” langsung mengulum kembali penisku, di kocok sekeras munngkin. “ouughhhhhh,,,, aku kluar… crotzzz” beberapa menit kemudian aku orgasme dalam mulut irma, dia lari ke kamar mandi sambil memuntahkan sperma ku, meski dia menlean dikit tapi masih banyak spermaku yang di mulutnya “widih masih siap tempur” sapanya dari kamar mandi, sambil meminum pil KB, kemudian irma berjalan ke tepi kasur, dan membuka kakinya “hehe iya donk barang bagus nih” sambil kudekati irma aku peluk sambil cium “buruan sayang ga tahan nih lubang dari tadi nganggur” tanpa pikir panjang langsung aku masukin “ooouughhhh” desahan bersama sambil bercumbu kembali, aku gerakukan maju mundur penis in terasa menghujam lubang sempit yang membuat saraf2 di otaku bekerja dengan senang “mas… oouughhhh ” desah irma “mass…. kerasin donk…. ahhhhhh… shhhhhhh” desah irma sambil menggoyang badannya aku kerasin doronganku dengan sekali2 aku dorong penuh sehingga rasanya penis ini menyentuh pangkal di dalam oouughhh masssss lov u….. ahhhhhhhhhh setelah beberapa menit irma menariku untuk di bawah tancapkan lah penisku kedalam vaginanya “ouughhhhhhh” selang beberapa menit irma orgasme, gesekan yang dilakukan sangat keras gerakan naik turunnya bener2 ajib, sampai terdengan suara “plok..plok” “aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh maaaaaaaaaaaaassssssssss aku kluar…. cairan sperma ku banyak terasa mengalir di penisku kemudian aku tarik irma untuk berciuman setelah itu irma aku ajak dogy style, nafsu yang menyelimuti kita menjadikan gaya ini sedikit brutal berulangkali irma berteriak dan bunyi yang di sebabkan tumbukan antara paha ku dan pantatnya sangat keras…….. beberapa menit aku angkat tubuh irma menuju tembok, aku hujam di atas pangkuanku “ouughhhhh luar biasa mas” desahnya sambil tersenyum selang beberapa menit aku merasakan hampir orgasme “sayang aku beri kamu anak ya?” kataku sambil menggendongnya untuk kembali berbaring “kalo bisa coba aja” candanya sambil memegang penisku untuk di arahkan ke lubangnya kembali aku pun kembali menghujam vaginanya dengan penis ku, keras dan cepat tapi kadang aku menurunkan ritme dengan pelan2 tapi menusuk “oughhhh masssssssss” aku tersenyum sambil meronta keenakan “mas aku mau keluar lagi……shhhhhhhhhh….. kerasin……..” “aku juga sayang….oughhhhhhhhhhhh” tambah cepet aku genjot irma beberapa menit kemudian “oooouwwwwwwwwwwwwwwwwwhhhhhhhhhhhhh ahhhhhhhhhhhaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh 3 kaaaaaaliiiiiiiiiiiiiii…. kumu hebat sayang” desah irma sambil mengejangkan tubuhnya memelukku “ougggggggghhhhhhhh ini bentar lagi” plok2 plok2…… suara penisku menghujam memeknya yang basah sekali “crotzzzzzzzz…..zrotssssss” spermaku keluar di dalam vagina irma, akhirnya aku bisa menikmati irma dengan penuh…. kupeluk irma dan ku ciumi dan kujilati dad nya “mas jangan pulang dulu, aku masih butuh kamu nanti” ucapnya pada ku aku pun tersenyum, lalu ku kecup keningnya hari itu aku benar2 ga pulang ke rumah sampai keesokan harinya Hanya waktu istriku telpon … aku bilang lagi di rumah capek mau kemana2, begitu pula irma, padahal setelah telpon itu selesai permainan liar kami berlanjut. ketika istriku di rumah, aku dan irma masih sering ketemu dan melakukan hubungan ini di hotel, suatu saat irma memintaku memberinya anak, meski aku tidak usah bertanggung jawab akan hal itu karena dia bilang kalo itu anak dr suaminya yang datang sehari sebelum itu… kini irma sudah pindah dari komplek rumahku bersama anak hasil hubungan kami, namun komunikasi kami masih terjaga, sesekali kami bertemu di suatu kota untuk semata2 melakukan hubungan sex tidak lebih, dia tau aku sangat mencintai istriku. cerita hot janda,cerita janda kesepian,cerita janda muda,cerita main dengan janda,cerita mesum janda,cersex janda,janda montok,janda stw Read the full article
#ceritahotjanda#ceritajandakesepian#ceritajandamuda#ceritamaindenganjanda#ceritamesumjanda#cersexjanda#jandamontok#jandastw
2 notes
·
View notes
Photo
Cerita Dewasa – Memuaskan Ibu Kost ku
Pagi itu aku tengah sibuk membenahi kamarku. Sebuah kamar kontrakan yang baru kutempati sejak sebulan lalu. Maklum, kamar berukuran 3×4 meter itu berdinding papan dan terletak di bagian belakang rumah bersebelahan dengan kamar mandi.
Apalagi papannya sudah banyak yang renggang dan berlubang hingga bila malam tiba, angin menerobos masuk dan menebarkan hawa dingin menusuk tulang. Hanya bagiku, mendapatkan kamar kost dengan kondisi seperti itu pun merupakan anugerah tersendiri. Sebelumnya aku nyaris patah semangat ketika mendapati harga sewaan kamar yang rata-rata sangat mahal dan tak terjangkau di kota tempatku kuliah di sebuah PTN.
Hingga ketika Bu Halimah pemilik warung makan sederhana menawariku untuk tinggal di tempatnya dengan harga sewa yang murah aku langsung menyetujuinya. Oh ya, Bu Halimah, ibu kostku itu adalah seorang janda berusia sekitar 45 tahun. Sejak kematian suaminya tujuh tahun lalu, ia tinggal bersama putri tunggalnya Nastiti. Ia masih sekolah, kelas dua di sebuah SMTA di kota itu.
Mereka hidup dari usaha warung makan sederhana yang dikelola Bu Halimah dibantu Yu Narsih, seorang wanita tetangganya. Yu Narsih hanya membantu di rumah itu sejak pagi hingga petang setelah warung makan ditutup. Pembawaan keseharian Bu Halimah tampak sangat santun. Ia selalu mengenakan busana terusan panjang terutama bila tampil di luar rumah atau sedang melayani pembeli di warungnya.
Hingga kendati berstatus janda dengan wajah lumayan cantik, tak ada laki-laki yang berani iseng atau menggoda. “Ada memang laki-laki yang meminta ibu untuk menjadi istrinya. Tetapi ibu hanya ingin membesarkan Nastiti sampai ia berumah tangga. Apalagi sangat sulit mencari pengganti laki-laki seperti ayah Nastiti almarhum,” katanya suatu ketika aku berkesempatan berbincang dengannya di suatu kesempatan.
Di tengah kesibukanku memperbaiki dinding kamar, tiba-tiba kudengar suara pintu kamar mandi dibuka. Lalu tak lama berselang kudengar suara pancaran air yang menyemprot kencang dari kamar mandi. Padahal di sana tidak ada kran air yang memungkinkan menimbulkan bunyi serupa. Maka seiring dengan rasa ingin tahu yang muncul tiba-tiba, aku segera mencari celah lubang di dinding yang bersebelahan dengan kamar mandi untuk bisa mengintipnya.
Ah, ternyata yang ada di kamar mandi adalah Bu Halimah. Wanita itu tengah kencing sambil berjongkok. Mungkin ia sangat kebelet kencing hingga begitu berjongkok semprotan air yang keluar dari kemaluannya menimbulkan suara berdesir yang cukup kencang sampai ke telingaku. Aku jadi tersenyum simpul melihat kenyataan itu. Tadinya aku tidak berniat melanjutkan untuk mengintip. Namun ketika sempat kulihat pantat besar Bu Halimah yang membulat, naluriku sebagai laki-laki dewasa jadi terpikat.
Selengkapnya : http://subtitlecinema.com/cerita-dewasa-memuaskan-ibu-kost-ku/
#KisahNgentot#KisahSeks#CeritaSex#CeritaPanas#CeritaBokep#CeritaHot#CeritaMesum#CeritaSexBergambar#CeritaABG#CeritaNgentot#CeritaSexTante#CeritaSexPasutri
0 notes
Text
Kisah Wanita yang Tubuhnya Jadi Kekar Berotot Setelah Bercerai
Liputanviral - Wanita ini mencapai titik terendah dalam hidupnya setelah putus hubungan dan bercerai dari suaminya. Ia pun mengungkapkan bagaimana dirinya berubah dari seorang ibu yang pemalu di rumah hingga menjadi seorang binaraga. Natasha Noble mengembalikan kepercayaan dirinya dengan mengubah tubuhnya menjadi lebih berotot. Setelah bercerai, janda tiga anak ini kini bekerja sebagai pelatih pribadi. "Saat aku mulai main Instagram pada 2012 ketika aku hamil delapan bulan anak bungsu, aku melihat foto-foto binaragawan perempuan dan kagum dengan mereka. Aku bertekad untuk berubah sehingga aku pergi ke gym hanya dua minggu setelah melahirkan dan menggunakan treadmill, meskipun telah diperingatkan oleh bidan untuk tidak melakukan aktivitas berat selama enam minggu pertama," ungkap Natasha.
"Sekarang aku ingin mendorong wanita lain yang kehilangan kepercayaan diri untuk melakukan hal yang sama karena itu adalah awal dari aku yang baru," imbuhnya. Ketika wanita berusia 36 tahun ini tak bisa pergi ke gym, Natasha bahkan menggunakan anak-anaknya sebagai beban sementara. Ia mengangkat kedua putrinya yang berusia 10 dan 5 tahun tepat di punggungnya. Natasha juga menambahkan bagaimana ia merasa pelatihan membantu hidupnya setelah berpisah dengan mantannya pada 2014. "Aku adalah ibu yang tinggal di rumah selama 10 tahun dan aku senang membesarkan anak-anakku, tetapi aku menikah pada usia 20 tahun dan segera mulai merasa seperti aku kehilangan pandangan tentang siapa aku," terang Natasha.
"Aku menyadari bahwa aku tidak perlu takut-takut lagi dan aku bisa mulai berinvestasi pada diriku sendiri. Aku telah melihat betapa cantik dan kuat binaragawan wanita, dan inilah yang aku inginkan," tuturnya. Wanita asal Loughborough, Inggris ini mengunjungi gym selama dua hingga empat jam setiap hari. Didorong oleh makanan yang dikemas protein setiap dua jam, Natasha mampu mewujudkan impiannya dan memiliki tubuh berotot. Namun, ia pun mengeluh dan mengungkapkan bahwa kini sulit menemukan jeans yang tepat untuk kakinya yang berotot. Read the full article
0 notes
Text
MUDA Genre : remaja Sinopsis : Ayako seorang janda yang baru saja ditinggal Daichi suaminya, kesetiaannya dalam menunggu tiap malam Daichi pula berujung pada cinta yang berakhir kepedihan, dia yang baru berumur dua puluh enam dalam usia pernikahan masih menjadi bunga dalam kamar rumahnya di Shibuya yang juga lambang kesetiaan dengan adanya patung Haichiko, di satu sisi seorang pemuda dari Indonesia bernama Satria, hendak dijodohkan dengan janda cantik nan anggun ini namun Satria telah memiliki kekasih yang telah dijalinnya bernama Dewi, dan Satria adalah sosok pria yang enggan menyakiti seorang wanita. Sakura di jalanan mulai tumbuh, langit biru di pagi hari menemani Satria yang telah lama tinggal di Shibuya Jepang bersama keluarganya, cinta meski harus terpisah dua negara dengan Dewi kekasihnya tidak akan mengoyahkan apalagi meruntuhkannya pada kesetiaannya untuk tetap mencintainya. Sebagai pria yang telah berumur dua puluh dua puluh tiga tahun ini, bisa saja dengan mudah Satria matanya teruji oleh pandangan berbagai wanita disini namun tetap dia menjaga hati untuk cinta diatas kekuatan dari segala yang terkuat. Ayah Satria seorang pria yang menjaga tutur kata dan tata krama dalam keluarga meski sederhana, bernama Eiji, dan ibunya wanita indonesia Maya wajar saja juga jika bahasa Satria tidak fasih. Senja di negeri Sakura berwarna oranye Dewi dari Jakarta menelepon Satria. "Apa kabar"? Suaranya terdengar halus bagai sutra. "Baik" Satria memelankan suaranya dan Dewi terdengar menarik nafas panjang disana. "Terkadang aku hanya cemas" Dewi mengungkapkan perasaannya sedangkan Satria hanya membisu merundukkan kepala di halte dekat tempat kerjanya. "Apa yang kamu takuti, aku tinggal di Shibuya dan kamu tahu kisahnya" Satria merasa heran sekarang giliran Dewi yang membisu. "Kita berada di dua negara sekarang" Dewi menjelaskan maksudnya namun sebenarnya Satria sudah tahu isi hati Dewi, dia telah menerawangnya dari jauh, perasaan Satria lebih benar daripada matanya. "Kamu takut aku selingkuh"? Ia mulai menebaknya. Dewi hanya membisu tapi tidak menaruh teleponnya terdengar suara dia menyalakan lagu di komputernya tapi dengan suara pelan. Entah apa yang merasuk dalam pikiran Dewi tapi lagu itu membuat Satria tertegun. "Aku ingin memulainya dengan serius" Dewi hanya berkata singkat Satria hening mendengarkan perkataan Dewi hingga akhirnya bis yang ditunggunya datang, pusat fokusnya terkecoh untuk naik ke dalam bis Setelah di dalam bis kata hati Satria mulai bicara dia menahan nafas kemudian menghembuskannya kembali melalui mulutnya. "Cinta itu seperti tiang yang tidak akan pernah dirobohkan ataupun digeser oleh orang lain dan menjaga cinta layaknya menjaga seorang bayi selama dua puluh empat jam, dan mata hati cinta jika itu berpuncuk pada kekuatan yang sangat teguh maka diapun takkan menoleh dengan yang lainnya" Satria merapikan sisiran kesamping poninya yang menutupi atas alisnya untuk siap - siap turun karena rambut depannya sudah mulai gondrong, jaket biru yang dikenakannya terasa dingin oleh AC didalam bis kemudian berganti udara di luar bis. Dia menelusuri jalanan menuju kerumahnya kemudian dalam sebuah gang Satria membuka pintunya dan masuk ke dalam, dia membuka pintu kamar melihat kearah jendela yang menghadap ke jalanan. Satria duduk di kursi menghadap ke tembok kemudian merunduk memandang meja cokelat didepannya. "Satria" terdengar suara Maya memanggilnya dari luar, lalu Satria membuka pintunya setengah sambil melongo kepalanya. "Yah ma" dia menyahut sopan "Ada yang mama mau bicarakan dengan kamu" dia berucap sangat serius, Satria mengangguk kemudian membuka pakaiannya lalu menggantinya dengan kaos berwarna hijau cerah serta celana pendek cokelat. Satria melangkah keluar kamar untuk menemui wanita berambut pendek tersebut, mereka duduk saling berhadapan di kursi meja makan sambil menaruh tangan di meja. "Sebenarnya mama ingin membicarakan masalah jodoh dengan kamu" Maya memulai topiknya sedangkan Satria menuang tempat minum ke dalam gelasnya untuk mulai mendengarkan. "Jodoh"? Dia bertanya heran. "Hubunganku dengan Dewi memang sudah sangat lama, yah kita terpisah sangat jauh tapi aku akan datang menemuinya saat ke Jakarta" Satria berkata dengan perasaan penuh tanda tanya. "Dewi kekasihmu di Jakarta itu menurut mama tidak sebanding dengan yang ini" kata Maya. "Tiba - tiba saja mama berubah seolah aku..." entah kenapa ucapan Satria terhenti di tenggorokan dia tersendak oleh cemilan yang diambilnya diatas meja yaitu biskuit di kaleng. "Satria jangan terpaku oleh satu orang terkadang jodoh bukanlah seseorang yang direncanakan" nasehat ibunya membuat Satria hanya tetap membisu, cinta dalam jiwanya tidak mampu untuk dimusnahkan begitu saja. "Mama tahu ini kota apa"? Pertanyaan Satria seakan tidak ingin tiba - tiba saja hubungannya dengan Dewi di tentang oleh Maya. Desiran perasaan tetap kuat berpalung hanya pada satu cinta untuk tidak mengkhianati jika saja seekor anjing bisa setia sampai akhir hayat kepada tuannya maka itulah yang dilakukan oleh manusia itu, bertahan pada perasaan yang telah ada agar tidak tergoda ataupun terusik oleh lainnya. Menjaganya seperti benih yang tidak pudar dalam relung sekuat baja yang tetap dipegangnya. "Aku tidak ingin menyakiti wanita" suara Satria terdengar sayu, dia masuk ke dalam kamarnya, rasa itu semakin bertubi di hatinya, pikiran mulai kalut dengan ribuan keresahan. "Tuhan tolong jaga hatiku" pikir Satria di kepalanya dan dia tidak ingin untuk hilang dari otaknya kata - kata tersebut. Desakan nafas berat seakan ada rintihan dalam jiwa, dia merenung di kamarnya tentang hubungannya tersebut hingga malam hari. Eiji baru saja pulang dari tempat kerja, kemudian menaruh tasnya di dalam kamar sambil membuka kemejanya. "Ibu Ayako berkali - kali menghubungiku dia membicarakan masalah jodohnya, dia wanita yang tidak mungkin berlama - lama hidup sendiri usianya semakin bertambah dan sekarang sudah tiga puluh satu tahun" Eiji bercerita panjang lebar. "Dia sudah jadi janda ketika baru saja menikah, bertemu jodohnya setelah lama hanya sebatang kara tanpa pendamping hidup" Eiji meneruskan kata - katanya. Yah Ayako wanita itu memang anak rekan kerja Eiji di kantor ibunya bernama Miyuri yang selalu cemas melihat keadaan putrinya tersebut. Semenjak ditinggal suaminya Daichi karena kecelakaan, luka di masa lalu masih tergores di dahi Ayako ketika Daichi pergi meninggalkannya disaat Ayako baru saja menikah, hidup lama tanpa pendamping hidup dan baru saja bertemu jodoh tapi sudah dipisahkan oleh langit dan bumi apa rasanya bagi Ayako yang akhirnya dia lelah dan memutuskan tetap sendiri, menjaga kesetiaannya di dalam batin. Maya tidak bisa berkata sepatah katapun, hanya air mata yang mewakili suaranya mengingat dengan apa yang kelak Satria rasakan. Pernikahan berdasarkan cinta yang tulus bukan karena kasihan, sudah jelas pasti Satria menentang apalagi Ayako adalah wanita lebih tua daripada Satria yang masih dua puluh dua tahun. Dewi adalah maha cinta yang tidak mungkin dia putus talinya kalaupun terputus maka Satria akan mencari tali itu lagi dengan model yang sama. Artinya hati Satria tetap menyebut nama Dewi bukan siapapun di dunia ini, sebagian belahan tempat ini mungkin banyak istimewa tapi Dewi adalah jodoh yang tuhan tunjukkan kepadanya. Senja di langit oranye terasa hangat dari luar jendela disertai semilir angin berhembus, Satria membuka laptop untuk meneruskan pekerjaan desainnya barusan di kantor. Dia bekerja sebagai ilustrator disana, matanya fokus menatap layar sambil menggerak - gerakan mousenya nafasnya mendesah dari mulutnya Ketika mendengar bunyi Hp tanda WhatsApp yang ditaruh disampingnya. Satria membukanya matanya menerawang ada sedikit rasa kalut melihat kalimat di dalamnya, permainannya mulai untuk tidak menentu. "Satria apa kabar"? Pesan singkat Dewi membuat Satria mengingat juga kata - kata Maya tentang jodohnya itu. Rasanya tidak sanggup jika harus berkhianat pada Dewi yang tulus mencintainya, dia membuang wajah sejenak kearah jendela sebelum menjawabnya. "Aku mohon jangan jadikan aku...." suara ketukan dari luar membuyarkan seluruh isi kepalanya. "Yah ma" dia menyahut sambil membuka pintu. Terlihat, Maya nampak rapi sekarang dia membetulkan rambutnya didepan Satria. "Mama pergi dulu, ada perlu sebentar dan papa baru pulang nanti malam" katanya sambil terlihat buru - buru meninggalkan rumah dan terdengar suara pintu ditutup dari luar. Keresahan tersebut Satria menceritakannya pada seorang sahabatnya yang juga dari Indonesia Tio. Senja yang masih semakin berganti gelap membawa Satria untuk kerumahnya. Tio menjamunya dengan teh hangat dan sushi diatas meja. "Ooo.." Satria mulai mengangkat bicara. "Aku, tidak mungkin menjadi pria yang tidak konsisten dalam hubungan" Satria menaruh gelasnya di meja wajahnya menyiratkan tanda kegalauan. Tio bisa membaca dari cerminan dirinya. Isyaratnya sangat kuat menggambarkan hatinya saat ini. "Tentang kekasihmu"? Tio bertanya. Mata Satria langsung menegadah memandang Tio sambil berdehem suara hatinya berkata kembali dan entah bagaimana disertai rasa pedih. "Aku tidak akan menjadi penipu" "Satt..." teguran Tio membangunkannya sambil mengamati mata Satria yang memandang ke udara sekitar tidak tentu arah. "Aku tetap menjaganya meski jauh sekalipun, dan ini baru di Shibuya belum di ujung dunia sana" kata Satria seakan melawan hatinya agar tidak terjerat sesuatu tidak diinginkan dilakukannya. Satria mengambil sushinya kemudian memasukkannya ke dalam mulut, dan entah bagaimana dia menjadi terbatuk, dadanya terasa ngilu hingga dia memegangnya kuat seperti ada yang menusuk tepat di jantungnya. Sedangkan di tempat yang berbeda Dewj entah bagaimana ketika menonton Tv tiba - tiba saja menumpahkan gelas di genggaman tangannya hingga kacanya berkeping di lantai. "Ya tuhan apa ini" guman Dewi. Seraya Dewi mengumutinya sambil melirik kearah Tv dimana akhir cerita itu adalah setia selamanya. Secara waktu bersamaan di jepang Shibuya, Satria berpamitan kepada Tio untuk meninggalkan rumahnya, dia berjalan sedikit terengah menuju terowongan MRT. Kemudian menelusuri sepanjang lorong sambil memasukkan tangan ke dalam saku celananya, ia menunggu MRT untuk menuju kearah rumahnya dan setelah MRT tujuannya itu berhenti Satria masuk ke dalam, hembusan dingin menerpa dibalik jaket cokelat dikenakannya diantara suara bising MRT, arah mata Satria tertuju kepada dua orang wanita didepannya yang satunya berambut pendek sebahu dan temannya pendek sebahu tengah tertegun memandang layar di Hpnya, rautan wajahnya tercermin sedang ada yang merasuk dalam pikirannya usianya kira - kira lebih tua daripada Satria. Dia tidak menoleh sedikitpun kearah sekitarnya tapi sedikit melirik kearah Satria. Balutan perasaannya tercermin ada goresan tajam tidak terlupakan dalam hidupnya. "Tsugi no eki shibuya" ( stasiun selanjutnya shibuya ) Satria turun lebih dulu, wanita tersebut masih dalam entah apa yang terbesit dalam sanubari arah langkah kaki membawanya ke patung Haichiko. Didepannya pandangan mata Satria menerawang, kalau saja dia bisa mengendus dengan tajam maka Haichiko bisa menyelamatkan tuannya dari apa yang terjadi tapi jika anjing itu menyelamatkannya maka patungnya tidak akan berdiri di depan Satria saat ini. Perasaaanyapun terbawa arus kepada rasa yang menyergapnya tentang Dewi, rasa seperti tidak keruan bertabuh di benih jiwanya. Hpnya berdering tanda telepon dari Dewi. "Halo" Satria mengangkat Hpnya. "Satria bagaimana kabar kamu"? Suara Dewi terdengar antusias sekali kepada dirinya. "Kamu lagi dimana"? Dewi bertanya. "Aku sedang di depan patung Haichiko" Satria menjawab sambil menelan ludah, Dewipun hening sejenak. "Aku baru pusing dengan pekerjaan dan ingin teman ngobrol" katanya kemudian. "Di kantor sedang menumpuk dan aku jadi galau" Dewi bercerita. "Berbagai artikel media yang harus aku ketik banyak sekali hari ini" Dewi meneruskan kalimatnya. Dia bekerja sebagai penulis berita di sebuah perusahaan koran di Jakarta. Satria hanya mendengarkan pembicarannya hingga memuncak tentang Haichiko. Satria hening ketika disebut nama anjing didepannya saat ini.
2 notes
·
View notes