#Tiket Merak Bakauheni
Explore tagged Tumblr posts
bantennews · 9 months ago
Text
Dinkes Cilegon Bakal Dirikan 6 Posko Pelayanan Kesehatan
CILEGON – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon akan mendirikan 6 posko pelayanan kesehatan selama arus mudik lebaran 2024. Posko itu akan melayani pemudik mulai 4-16 April 2024. Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat Dinkes Cilegon, dr Febri Naldo mengatakan 6 posko itu bakal berdiri di jalur pemudik. “Posko 1 itu ada di Landmark, posko 2 ada di Gerem,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
turisiancom · 3 months ago
Text
TURISIAN.com - Meski libur Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru) masih beberapa bulan lagi, namun PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sudah memberikan warning. ASDP terus mendorong masyarakat memanfaatkan aplikasi Ferizy untuk pemesanan tiket kapal feri secara daring. Langkah ini dinilai penting guna menghindari lonjakan penumpang saat musim liburan. Ferizy menawarkan kemudahan dengan memungkinkan pemesanan tiket hingga 60 hari sebelum keberangkatan. BACA JUGA: 7 Wisata Terbaik di Sulawesi Selatan, Dijamin Lupa Pulang Deh! Sementara itu, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia, Shelvy Arifin, menekankan pentingnya memesan tiket lebih awal untuk menghindari antrean panjang di pelabuhan. "Pemesanan tiket ferry kini bisa dilakukan secara praktis dari mana saja, memastikan perjalanan lebih nyaman dan aman," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin 14 Oktober 2024. Shelvy menambahkan, potensi kepadatan penumpang akan tinggi, terutama di lintasan utama. Seperti Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, serta Ajibata-Ambarita. "Ferizy mempermudah pengguna dalam mendapatkan tiket secara cepat dan mudah. Sekaligus mengurangi risiko penipuan karena prosesnya yang transparan," kata dia. BACA JUGA: Catat, Pemudik Menggunakan Kapal Penyeberangan Wajib Penuhi Syarat Ini Sedangkan, sejak Desember 2023, ASDP juga menerapkan kebijakan pembatasan radius pembelian tiket di sekitar pelabuhan. Oleh karena itu, Shelvy mengingatkan agar calon penumpang memesan tiket jauh-jauh hari. Terutama di pelabuhan sibuk seperti Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk. Ferizy, yang diluncurkan pada 2020, telah mencatatkan peningkatan signifikan dalam penggunaan. Pada tahun pertama, tercatat 438.105 pengguna, dan pada Juli 2024, angka ini melonjak hingga 2,38 juta pengguna. BACA JUGA: Beriwisata ke Pulau Merak Kecil, Kalian Bisa Melakukan Aktivitas Ini Dengan lebih dari 40 pelabuhan strategis di seluruh Indonesia yang telah mengadopsi Ferizy. Maka, digitalisasi layanan penyeberangan feri terus meluas. Ini,menjadikan perjalanan lebih mudah dan efisien. “Melalui Ferizy, kami berharap penumpang bisa terhindar dari praktik calo dan menikmati perjalanan dengan lebih nyaman dan aman,” tutup Shelvy. ***
0 notes
kabartangsel · 6 months ago
Text
ASDP Wajibkan Pengguna Jasa Reservasi Tiket Online via Ferizy
Dalam rangka menghadirkan layanan penyeberangan prima bagi seluruh pengguna jasa, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkomitmen menciptakan kondisi pelayanan di pelabuhan yang aman dan nyaman bagi pengguna jasa, dengan meluncurkan program “Say No to Calo”. Program ini efektif berlaku mulai Senin (1/7) di empat pelabuhan utama: Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk. Corporate Secretary ASDP…
0 notes
fahrizalsanju · 4 years ago
Text
Pentingnya Jalan
Beberapa waktu yang lalu Presiden Jokowi meresmikan jalan tol Manado-Bitung ruas Manado-Danawudu yang panjangnya 26 Km. Jalan tol Manado-Danawudu ini adalah bagian dari tol Manado-Bitung yang panjangnya 40 Km, yang kelak merupakan tol terpanjang di Pulau Sulawesi. Membaca berita itu, saya langsung mengerutkan dahi. Bayangkan saja, pulau seluas Sulawesi baru memliliki tol, dan hanya dengan panjang 40 km. Begitulah perbandingan insfrasruktur yang ada di Pulau Jawa dangan Pulau lainnya. Bagai langit dan bumi, kesenjangan insfrastruktur jalan yang terjadi selama ini. Kesenjangan itu juga pernah saya rasakan ketika perjalanan pulang kampung halaman. Tahun 2004, saat bencana Tsunami menerjang wilayah Aceh, tanah kelahiran saya, saya bersama keluarga yang hidup di Jawa sejak saya masih kecil, harus pulang untuk menjenguk sanak saudara yang terkena bencana. Pada saat itu, saya sekeluarga pulang melalui jalur darat alias bus. Yah, mana mampu kami membeli tiket pesawat yang harganya selangit. Lagipula saya ingin merasakan sensasi menyusuri Pulau Sumatera dari ujung timur sampai ujung barat. Perlu diketahui, Aceh itu letaknya di ujung paling barat Pulau Sumatera, jadi kami akan melewati hampir semua kota di Pulau Pumatera. Bagi saya yang diajak merantau orang tua sejak kelas 2 SD, hal ini merupakan pengalaman yang langka. Tahun 2004 saat itu usia saya 19 tahun, dan baru pertama kali diajak pulang ke Aceh. Membayangkan suasana di sana saja, bagai mimpi. Berangkatlah kami dengan Armada Bus PM Toh kelas ekonomi Solo-Bireuen. Pada saat itu saya sempat heran, kenapa tidak ada bus jalur itu dengan kelas eksekutif. Rute perjalanan untuk Pulau Sumatera kebanyakan hanya ada kelas ekonomi. Setelah menyeberang Selat Sunda yang menghubungkan Merak dan Bakauheni sampailah kami di Lampung, Propinsi paling timur di Pulau Sumatera. Jalan di Kota Lampung lumayan bagus. Sepertinya keinginan saya menikmati perjalanan yang indah di Pulau Sumatera segera terwujud. Akan tetapi, keluar dari Kota Lampung, seketika itu hamparan jalan rusak yang kami temui. “Bagaikan jalan di neraka saja”, kata saya dalam hati. Keinginan menikmati panorama indah itu sepertinya akan sia-sia. Hal ini membuat saya lupa perjalanan sebelumnya dari Solo sampai Jakarta terasa bagaikan surga, hampir tidak ada sama sekali jalan yang rusak. Dan ketika itu juga, pertanyaan saya tadi terjawab. Ternyata hampir semua jalan protokol utama di Pulau Sumatera rusak, hanya di perkotaan saja jalannya bagus. Armada bus pasti berpikir panjang untuk menerjunkan kelas eksekutif busnya di rute itu. Dalam perjalanan, saya melihat pemandangan yang selama ini tidak saya lihat. Kesenjangan pembangunan yang sangat luar biasa, terutama akses jalan. Pada saat itu saya berpikir, mbok ya sekali-sekali Presiden lewat jalan sini, biar tahu bagaimana keadaan rakyatnya di bawah, Kemana-mana naik pesawat, kapan bisa tahu kondisi riil rakyatnya. Pada waktu itu saya merasa apa yang dilakukan oleh GAM (Gerakan Aceh Merdeka) dan OPM (Organisasi Papua Merdeka) ada benarnya. Bagaimana mereka tidak memberontak ketika melihat perbedaan yang sangat mencolok antara Julau Jawa dengan pulau lainnya. Pembangunan tidak merata sama sekali. Terlepas dari siapa saja yang memerintah, saya rasa pemerataan pembangunan jalan memang perlu diprioritaskan. Karena jalan adalah sarana penting pengembangan ekonomi rakyat. Pembangunan insfrastruktur jalan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat, karena merupakan salah satu kebutuhan vital yang harus dipenuhi. Jalan merupakan salah satu sarana transportasi yang sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat. Saya termasuk orang yang mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi di bidang pembangunan insfrastruktur. Saya perhatikan pembangunan insfrasrtuktur berupa jalan mulai gencar di pulau-pulau lain selain Jawa. Mungkin dia mendengar kata hati saya, yang menginginkan seorang pemimpin yang melihat langsung kondisi riil rakyatnya di bawah secara menyeluruh.
1 note · View note
properparadox · 5 years ago
Text
Lampung, 10-11 Januari
Oke, gue mulai dulu dengan pertanyaan yang selalu gue denger dari setiap orang yang gue temui di Lampung: Ngapain?
Sebelumnya emang nggak ada sama sekali ide buat nyeberang ke Lampung sampai gue tiba-tiba naik kereta ke Merak beberapa bulan lalu. Turun dari kereta, gue nggak nyangka kalo buat nyebrang ke Sumatra ternyata cukup dengan naik ke jembatan dari peron Stasiun Merak, lalu bayar 15 ribu, gue bisa langsung nyeberang ke pulau sebelah. Waktu itu emang gue nggak lanjut nyeberang, karena ide awalnya cuma pingin liat laut aja.
Lalu gue inget, kalo selama 26 tahun hidup gue, gue cuma pernah sekali keluar dari pulau Jawa, waktu SMA, study tour ke Bali. Udah itu aja. Gue belum pernah pergi ke luar negeri, bahkan ke pulau-pulau lain di Jawa Tengah tempat gue lahir dan besar aja gue belum pernah. Makanya, waktu liat laut setelah naik jembatan dari Stasiun Merak, yang ada di pikiran gue cuma satu: di ujung sana ada pulau Sumatra, kayaknya nggak jauh-jauh banget kan buat nyeberang ke sana? I mean, it couldn't be that far, right?
Dan kebetulan ada @sendingfailed juga yang emang orang Lampung. Jadi apa lagi yang ditunggu? Awalnya gue mau ke sana pas libur Natal, cuma ga jadi karena satu dan lain hal (dan setelah ngecek berita, ternyata emang rame parah waktu libur Natal & Tahun Baru, jadi syukurlah nggak kesana pas rame). Awal bulan ini emang kerjaan lagi agak selow, jadi ya udah, ambil satu cuti ganti hari, siap-siap, lalu berangkat.
Meskipun ternyata segalanya tak semudah yang diduga.
Gue berangkat dari St. Pondok Ranji ke St. Rangkasbitung pakai kereta jam 6:46, yang lebih awal dari kesempatan pertama gue. Sampai St. Rangkasbitung jam setengah 9, dan rencana gue selanjutnya sama dengan kesempatan sebelumnya, yaitu naik KA Lokal Merak jam 9. Waktu keluar dari area KRL, lalu masuk lagi lewat loket KA biasa, gue udah mulai ngerasa aneh: pintu loketnya ditutup. Ternyata oh ternyata, KA Lokal Merak jam 9 dihapus dari jadwal, dan kereta berikutnya adalah jam 12:55. Gue mulai panik, karena rencana seharusnya adalah sampai di Merak jam 11, Jum'atan dulu di sana, lalu naik kapal jam 2. Sempet mikir buat naik bus Jakarta-Merak, tapi itu berarti gue harus balik ke arah Jakarta, dan setelah diitung-itung, selisihnya cuma setengah jam lebih cepet daripada nunggu kereta, tapi dengan pengeluaran ekstra karena harus naik KRL, ojek, dan bus ke Kampung Rambutan, tambah lagi biaya bus Kp. Rambutan-Merak. Akhirnya, setelah sempet duduk di KRL ke arah St. Tanah Abang, gue putusin keluar dan nunggu kereta aja di St. Rangkasbitung. Lumayan lah, sambil nunggu, dapet seratusan halaman baca Catch-22. Sholat Jum'at di sana pun agak waswas karena takut keretanya udah berangkat dan Sholat Jum'at-nya belum kelar. Tapi ternyata masih ada jeda 10 menit antara selesai Jum'atan dan jam berangkat kereta.
Tumblr media
Sampai di Stasiun Merak jam 3, langsung naik jembatan, dan beli tiket reguler seharga 15 ribu (kayaknya nggak ada tiket eksekutif kalo dari stasiun, tapi gue nggak nanya juga sih). Sama petugas disuruh ke dermaga 3, gue manut aja. Ternyata kapalnya belum ada, Nunggu 10 menit, kapal dateng, nurunin penumpang dan kendaraan, lalu orang-orang yang udah nungguin di dermaga disuruh masuk. Di kapal, emang udah ada tempat duduk penumpang, tapi karena panas dan pengap banget, gue nggak duduk disitu, malah naik ke atap kapal. And it was there, that I saw such stunning views.
Tumblr media
Pulau-pulau kecil yang hijau, dikelilingi oleh lautan. Rumah-rumah di sekitar pelabuhan, yang dikerubungi oleh bukit-bukit dan pepohonan. Hiruk-pikuk kendaraan yang lalu-lalang di pelabuhan. Bocah-bocah yang lompat dari kapal ke air di bawah sana buat nangkap uang yang dilempar penumpang.
Waktu itu di Merak cuaca masih cerah, panas. Tapi Indira udah bilang kalo di sana lagi ujan, dan emang, di kejauhan keliatan suatu pulau yang ditutupi awan gelap. Kapal berangkat jam setengah 5 dengan cuaca yang mulai mendung, dan bener aja, nggak lama mulai ujan gerimis. Di area penumpang lagi ada dangdutan, jadi gue tetep di sisi kapal, biar keujanan tapi sejuk, karena anginnya kenceng luar biasa di sana.
Tumblr media
Dua jam lebih, dan pulau Sumatra mulai kelihatan. And the first word that comes to mind is: daunting. Entah, mungkin karena ini pertama kalinya gue ke sana, atau karena stereotip orang Sumatra yang katanya lebih keras, tapi ya, itulah yang gue rasain. Dan nggak lama, ketakutan gue bener-bener terealisasi. Keluar pelabuhan, menuju ke "Terminal Bus", gue udah ngira kalo isinya kenek-kenek bus yang manggilin orang yang baru turun dari kapal, nawarin bus, travel, atau ojek. Tapi gue ga ngira kalo bakal sampe diikutin dan bahkan ditarik-tarikin, bahkan setelah gue coba melipir dari rombongan kenek-kenek itu. Sambil tetep nggak jawab tawaran-tawaran itu, gue naik ke bus pertama yang gue liat tulisannya 'Rajabasa - Bakauheni', Rajabasa itu adalah terminal di Bandar Lampung, yang udah dikasih tau Indira sebelumnya. Busnya, ya emang seadanya sih, 11-12 sama bus Cikarang-Poris yang ex-Jepang.
Setelah bayar 30 ribu ke kenek, gue berusaha buat nggak ketiduran. Masuk jalan tol, bener-bener gelap total di luar sana, bahkan mata kucing yang biasa dipasang di separator pun nggak ada. Lalu masuk ke Jalan Lintas Sumatera, dan gue bersyukur nggak naik motor ke sini (karena awalnya sempet kepikiran buat naik motor). Jalannya kecil dan malam-malam gitu, bener-bener sepi.
Sampai di Terminal Rajabasa sekitar jam setengah 9, dan setelah menyingkir dari kerumunan tukang ojek, gue sedikit heran, where's the other bus? Meskipun namanya terminal, tapi selain bus yang barusan gue naikin, gue nggak ngeliat ada bus lain di situ. Loket sih banyak, tapi busnya nggak ada. BTW, rencana gue buat pulang adalah naik bus Damri langsung dari Bandar Lampung ke Jakarta, nggak pake ngeteng kayak pas berangkat, karena gue nggak mau terlantar di Merak tengah malam. Jadi setelah sampai terminal, gue mau cari pool Damri buat beli tiket pulang, karena takut kehabisan, kata Indira.
Cuma...ternyata pool Damri jaraknya 800 meter dari terminal, dan jam segitu, kondisi jalan udah bener-bener sepi. Setelah bolak balik nggak jelas karena agak nggak yakin dengan peta di Maps, akhirnya sampai juga di pool Damri jam 9:15, dan ternyata loket udah tutup. Tanpa kejelasan bakal naik apa pulangnya, tiba-tiba Indira bilang kalo mau jemput gue di pool Damri dan nganter ke guest house tempat gue nginep. Tapi, dia perginya sama orang tuanya. Dan gue cuma... HAH?! Mau nolak juga ga tau apa alasannya, lagipula Indira bilang udah deket, ga sampe 5 menit kemudian gue udah semobil sama Indira beserta bapak ibunya. Long story short, gue diajak makan bareng dan bener dianterin ke guest house. Sampe di guest house udah jam setengah 11, untung check in ga ada batas waktunya.
Bahkan sampe gue udah rebahan di kamar, sebenernya gue ga ngerti hari Sabtu mau ke mana. Indira sempet mau ngajakin ke pantai, tapi malem itu dia bilang ga dibolehin ke pantai kalo cuma berdua. Setelah bingung mau kemana selama sejam, akhirnya diputuskan Sabtu siang buat ke Horti Park, yang bahkan Indira juga baru tau ada tempat dengan nama itu di Bandar Lampung, sedangkan paginya gue sendiri mau ke Bukit Teropong Kota, yang nggak jauh dari tempat gue nginep.
Tumblr media
Bukit Teropong Kota ternyata adalah suatu tempat dengan banyak kafe yang letaknya, well... di atas bukit. Tapi menariknya, dari bukit ini bisa ngeliat skyline city view dari Bandar Lampung, sampai dengan bukit-bukit yang ada di sisi Bandar Lampung (jauh di sana ada Bukit Barisan, mungkin?). Pasti kalau malam bakal lebih cantik pemandangannya.
Siangnya, dijemput Indira, dan kami pergi cari oleh-oleh dan makan siang di toko pempek langganan dia. Sebelum ke Horti Park, kami jemput temen Indira dulu. Namanya Ara, dan ternyata dia dan Indira adalah temen satu geng waktu SMA (bahkan konon sempat punya gebetan yang sama!). Anyway, Horti Park ternyata gak jauh dari rumah Ara. Lokasinya lumayan nyempil sih, malah harus lewat jalan tanah dan berbatu buat masuk ke lokasinya. Begitu sampai, agak bingung juga harus kemana. Tapi begitu masuk, this place did have a lot of plants.
Tumblr media
Salah satu yang paling banyak (dan yang gue paling tau namanya) adalah bunga matahari, yang mengingatkan kami akan mbak gladiol (btw, ternyata  gladiol bukan nama ilmiah dari bunga matahari ya ._. ) Dan di sini juga banyak banget kupu-kupu yang warnanya cantik-cantik. Meskipun kami ke sana berpanas-panasan, tapi menurut gue, ngeliat taman dengan banyak tanaman yang indah dan terawat gini, sampai-sampai banyak kupu-kupu dan lebah, itu refreshing banget rasanya.
Udah ga kuat panas-panasan, kami bertiga pergi nongkrong ke kafe yang kata Indira masih baru di sana. Tempatnya asik buat ngobrol, kopi rum yang gue pesen juga enak, cuma marie regal-nya aja yang ngeganggu -_- Disitu kami ngobrol-ngobrol aja. Seperti biasa, gue nggak banyak ngomong, but these two were great people to talk to, and you could even tell that they're really close.
Anyway, Ara sempet nanya, gimana Lampung, setelah muter-muter seharian? Well, Indira selalu bilang jangan berharap banyak sih, jadi secara otomatis gue juga nggak begitu berharap banyak hahaha. Of course, it's no Jakarta, tapi kalo dibandingin sama Semarang, menurut gue nggak beda jauh kok. Dari jalan-jalan yang gue lewatin, malah ada beberapa tempat yang ngingetin gue ke Semarang. Dan kalau di Semarang, gue juga bakal agak kesusahan kalo ditanya tempat wisata di sana kok, haha. So, it's not that bad, really. Meskipun kalau ada kesempatan ke sana lagi, gue harus liat pantainya...
Maghrib tiba, dan kami nganter Ara pulang ke rumahnya. Lalu gue dianter Indira ke salah satu mall terdekat, untuk kemudian naik ojek ke pool travel (akhirnya gue mutusin naik travel aja, karena Damri penuh). Pool travelnya nggak searah dengan rumah Indira, dan lokasinya lumayan jauh juga. Akhirnya gue sampe di pool travel jam 8, dan berangkat ke arah Jakarta jam setengah 10 malam. It was an uneventful ride home, cuma ada dua hal yang gue sadari waktu naik kapal ferry.
Satu, meskipun belum jauh dari Pelabuhan Bakauheni, gue udah bisa ngeliat terangnya lampu-lampu yang ada di Pelabuhan Merak. I'd like to think that this proved my point, that between these two points, it's not that far, really.
Hal kedua gue sadari waktu ngeliat ke atas. Bulan purnama yang gue liat di atas laut yang gelap, malam itu, sepertinya adalah bulan paling terang yang pernah gue liat. Lalu di sepetak langit yang nggak ketutup awan, awalnya gue bisa ngeliat dua titik terang, tapi setelah diamati, ternyata ada 3, 4, 5, bahkan 6 titik bintang yang keliatan di atas sana. Upon seeing these things, I felt that I might understand what mbak Amy felt when she started falling in love with the sky. It was, I thought, a majestic sight of a magnificent universe.
...
In retrospect, it was a great trip, and one that I couldn't do without really helpful people. For that, thank you very much to Indira, bapak-ibuknya Indira, and Ara as well.
By the way, kalo ada yang di sekitar Jakarta dan pingin nyoba ke Lampung, cara ngeteng yang gue pake pas berangkat cuma membutuhkan sekitar 50 ribu buat sampai ke Bandar Lampung. So, if you're looking for something new, why not go there and share your stories?
17 notes · View notes
realitajayasaktigroup · 3 years ago
Text
Arus Mudik Sumatera-Jawa Masih Sepi ASDP Imbau Masyarakat Atur Mudik Lebih Awal dan Beli Tiket Mandiri via Ferizy
Arus Mudik Sumatera-Jawa Masih Sepi ASDP Imbau Masyarakat Atur Mudik Lebih Awal dan Beli Tiket Mandiri via Ferizy
RELASIPUBLIK.OR.ID,BAKAUHENI || Memasuki H-8 Lebaran, arus mudik dari pulau Sumatera menuju Jawa relatif masih sepi. Posko Data ASDP Cabang Bakauheni mencatat, jumlah total penumpang yang telah menyeberang dari Bakauheni menuju Merak pada Jumat (22/4) atau H-10 hingga Minggu (24/4) pagi atau H-8 sebanyak 48.000 orang dan total kendaraan sebanyak 12.294 unit kendaraan. Corporate Secretary PT ASDP…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ayojalanterus · 4 years ago
Text
Tere Liye: Sudahlah Bos, Berdamai Saja dengan Corona, Jangan Bergaya Melarang Orang Lain, Padahal Kamu Sendiri Cuek Melanggar Aturan
Tumblr media
 Sejak November 2020, saya sudah berdamai dengan pandemi ini. 
1. Sejak bulan itu, saya sudah mulai jalan2, sy bikin acara di Lampung, Palembang, Jakarta, Cirebon, Solo, Yogyakarta, Kediri, Malang, dll dsbgnya. Acaranya sih online, sy pindah dari toko buku ke toko buku berikutnya. Di toko jika ada peserta yg mau minta ttd, dikasih. Petugas toko mengatur antrian, semua pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dulu.
2. Saya juga sudah jalan2 wisata. Sy sudah ke Jatim Park 3, lihat dinosaurus di sana. Saya sudah menikmati senja di penyeberangan Bakauheni-Merak. Ketemu dgn wisatawan lain yg bandel, ingatkan. Mereka keras kepala, lapor petugas wisata. Petugas wisatanya cuek, baiklah, lupakan sj, toh sy sudah ingatkan. Cukup. 
3. Saya sudah makan di luar, nge-mol, nonton di bioskop. Nonton Godzilla vs King Kong, nonton Raya The Last Dragon. Sama, pakai masker, jaga jarak, dll. Ada penonton yg bandel, itu biasa. Syukur2 petugas bioskopnya mau disiplin. Tapi sudahlah, sy telah berdamai dgn corona. Mau apa lagi.
Saya yakin, sebagian besar penduduk NKRI ini sudah berdamai dgn corona. Yang belum itu adalah: aparat yang masih sok galak, padahal selama ini sangat diskriminatif. Pejabat yang sok panik larang2 mudik, padahal keluarga dia, bahkan dia sendiri masih mondar-mandir kemana2 keluar kota. Hanya mereka saja yang masih drama sekarang. Padahal dulu, persis di momen paling kritis pandemi, mereka yg ngasih diskon tiket pesawat, bikin anggaran influencer biar wisata menggeliat, dll.
Sudahlah, bos. Pandemi itu telah setahun lebih. Kalau kamu mau rusuh, harusnya dulu, kayak China, 3 bulan pertama, seperti perang strateginya. Lihat, China adalah negara dgn pertumbuhan ekonomi positif tahun 2020, dan tahun 2021 ini sepertinya meroket 8% lebih. Itu baru definisi penanganan pandemi yg dahsyat. Dan itu sungguh meroket. Lah, sudah setahun, kamu baru drama, kalau mau betulan di test semua 250 juta penduduk NKRI, boleh jadi banyak sekali yg sudah say hello sama virus ini. Setahun gitu loh.
Kalian sudah berdamai dgn corona? Bagus. Mari kita berdamai saja. Toh, ini kadang lucu, sok ngatur2 orang lain, gaya sekali melarang2 orang lain, pada kenyataannya kamu sendiri yg cuek melanggar peraturan tsb. Mending sekarang kamu pikirkan sajalah itu utang BUMN karya yang totalnya 200 trilyun lebih. Coba cek di lapangan, ada berapa banyak sub-kontraktor yg belum dibayar? Kasihan anak-istri mereka, kasihan usaha mereka mampet. Bayar utangnya. Jangan ngulur2 waktu.
(By Tere Liye)
*fb
source https://www.ayojalanterus.com/2021/04/tere-liye-sudahlah-bos-berdamai-saja.html
0 notes
rajatourtraveljakarta · 4 years ago
Photo
Tumblr media
Hidden Paradise Of Indonesia🇮🇩 Setelah pandemi berakhir, sebagian orang sudah merencanakan perjalanan liburan. Nah kalian tau kan perjalanan wisata juga masih terbatas, eittsss tenaaang !!! Lampung bisa jadi Destinasi yang cocok buat kalian yang berjiwa Adventurenya sudah menggebu - gebu. 🏝️ DESTINASI : ~ Pulau Tegal Mas ~ Pulau Pahawang ~ Pulau Mahitam ~ Pasir Timbul 📦Paket Wisata : ° Private Trip ° Private Trip 2D1N ° Private Trip 3D2N (Luar Lampung) ° Family Gathering ° Acara Kantor ° Reuni 🔹 INCLUDE : • Mobil Full AC + Tol (Luar Lampung) • Kapal Ferry (Merak - Bakauheni) • Kapal Wisata PP • Dokumentasi Drone • Dokumentasi Under Water • Dokumentasi Up Water • Vidio Selama Trip • Makan Siang • Alat Snorkeling 1Set • Life Jacket (Pelampung) • Tiket Masuk Wisata • Tour Guide • P 3 K • Air Mineral Selama Trip • Mask Dive • Anak² Free 5 Thn kebawah • Team Penyelam • Sahabat / Teman Baru Tunggu apalagi Yukk buruan daftarkan ajak Teman, Kerabat, & Keluarga Berlibur Sekarang Juga.. Booking/Reservasi Trip Wa/ Tlp: wa.me/628976378994 ( Ade) IG : @rajatourtravelofficial @rajatourtravel_jakarta Untuk Fik Trip DP : BCA 3450192774 a/n Ade Nova Hudri #rajatourtravelofficial #rajatourtravel_jakarta #tegalmasislandlampungg #jakartainfo #palembangkece #palembangupdet #palembanghits #bgkeceplg #bg_plgkece #jakartainfo (di Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CEgNIkgjlPy/?igshid=8gql66dv54gs
0 notes
bantennews · 9 months ago
Text
Ini Penyebab Penumpukan Penumpang di Pelabuhan Merak
CILEGON – Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim memberikan penjelasan terkait penumpukan kendaraan di Pelabuhan Merak. Menurut Karim kepadatan akibat adanya pengantrean bongkaran kapal di Bakauheni. “Penyebab terjadinya kepadatan akibat keterlambatan kapal. Kapal yang tiba di pelabuhan Bakauheni langsung membongkar muatannya kemudian langsung kembali ke pelabuhan Merak tanpa menunggu penumpang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
alalenoh · 4 years ago
Photo
Tumblr media
Etape-3 pun dimulai: Bandung - Pekanbaru via Palembang dan Jambi. . Pelabuhan ferry Merak adalah yang terbaik. Pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang harus lebih berbenah diri. . Pembelian tiket HARUS lewat aplikasi dan tegas pengaturannya. Tanpa tiket online, dilarang masuk kawasan pelabuhan. . #mudikyangtertunda2020 #east2westjournal #bridgethenation #familyvacation #wonderfulindonesia #touristdestination #ferryride #merakbakauheni (at Pelabuhan Merak Dermaga 1 Menuju Bakauheni) https://www.instagram.com/p/CEF2B5wFXvs/?igshid=1ekbt35vvvyli
0 notes
bisnisjakarta · 5 years ago
Photo
Tumblr media
New Normal Penyeberangan, Penumpang Ferry Mulai Meningkat JAKARTA (Bisnisjakarta)-Sejak penerapan New Normal Penyeberangan pada awal Juni, penumpang kapal ferry khususnya di lintasan Merak-Bakauheni yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera mengalami kenaikan yang signifikan, dan semua pengguna jasa membeli tiket via online dengan mengakses…
0 notes
hidupprahara · 5 years ago
Text
Anak Krakatau, Trip yang Akhirnya Terealisasikan Juga
Dalam rangka libur lebaran Idul Adha tahun ini, aku ikut open trip bareng anak - anak kantor. Sebenernya trip ini udah direncanain sejak lama, dan baru bisa terealisasikan minggu kemarin bertepatan dengan libur panjang lebaran haji. Dan untuk sekian lama akhirnya ikut open trip di luar open trip-nya Awaspala. Dan trip kita kali ini adalah menjelajahi pulau Anak Krakatau.
Kita berkumpul di kantor pada Jum'at malam dan akan menuju ke Pelabuhan Merak dengan naik bus yang biasanya ngetem di Gerbang Tol Kebon Jeruk. Kita berangkat sekitar jam 9 dan perjalanan akan ditempuh dalam waktu 3 jam. Bus yang menuju Pelabuhan Merak ini gak terlalu seekstrem kalau dibandingkan dengan bus Jawa Timuran yang sopirnya ugal - ugalan.
Setelah 3 jam perjalanan yang bikin pantat panas, akhirnya kita sampai di Pelabuhan Merak. Di sana kita bertemu dengan guide yang akan membimbing kita selama perjlanan. Dan kita pun menunggu itu guide beliin tiket kapal buat nyebrang ke Pelabuhan Bakauheni. Nah, di sini ada sedikit rasa jengkel pada pelayanan Pelabuhan Merak ini. Kenapa? Karena pada saat kita masuk ke pelabuhan dan ternyata kapal yang hendak kita naiki masih belum ada jadi kita harus menunggu lebih dari 1 jam. Berdesakan dengan penumpang lain dan panas yang menyiksa. Tapi ya sudahlah, pada akhirnya semua berlalu begitu saja. (meskipun sampai sekarang masih jengkel dengan pelayanan di Negeri ini)
Pukul setengah 5 pagi kita sampai di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Perjalanan naik kapal lumayan lama, kita berada di kapal sekitar 3 jam.
Tumblr media
Suasana pagi hari di Pelabuhan Bakauheni, Lampung
Selanjutnya kita menaiki angkot yang sudah dicarter dan mulai berangkat ke dermaga Canti yang menjadi penghubung Pulau Sumatera dengan Pulau Sebesi. Perjalanan yang ditempuh sekitar 1,5 jam.
Tumblr media
Dermaga Canti dan penampakan perahu yang akan kita naiki
Di Dermaga Canti kita bersarapan terlebih dahulu sebelum snorkeling karena kita langsung bermain - main dengan air dan setelah itu baru menuju ke Pulau Sebesi.
Tumblr media
Wefie dulu sebelum berangkat
Snorkeling di sini kalau menurutku gak bagus - bagus amat pemandangan bawah lautnya jika dibandingin ama Pulau Seribu. So, di catper ini bakal aku skip untuk kegiatan Snorkeling-nya.
Kelar Snorkeling kita langsung menuju ke Pulau Sebesi dan makan siang di sana dan istirahat sejenak. Karena pukul 3 sore kita akan jelajah pulau dan liat matahari tenggelam di Pulau Umang - Umang.
Tumblr media
Wefie di Pulau Umang - Umang
Pulau Umang - Umang bisa dibilang sangat dekat dengan Pulau Sebesi karena pulau itu terlihat jelas dari Pulau Sebesi. Kita menuju Pulau Umang- Umang dengan kapal yang kita naiki tadi, setelah di sana kita menyeberang menggunakan perahu kecil yang didorong oleh bapak - bapak nelayan.
Bisa dibilang pulau ini sangat kecil, karena untuk mengelilingi pulau ini tidak memakan waktu yang banyak. Pulau ini terdapat banyak batu - batuan yang bisa dijadikan tempat untuk berfoto ria.
Tumblr media
Temaram di Pulau Umang - Umang dengan pemandangan Pulau Sebesi
Tumblr media
Temaram di sisi lain Pulau Umang - Umang dan kapal - kapal yang mengantarkan kita
Senja sudah mulai hilang, saatnya kita pulang ke Pulau Sebesi. Malamnya kita beristirahat sambil nyemilin ikan panggang yang lumayan enak apalagi ditambah sambal kecap. Karena kita esok paginya akan ke Pulau Anak Krakatau pukul 3.
Pukul 3 pagi hanya ilusi semata, karena guide kita tertidur dan akhirnya dia dibangunkan dan dimarahi oleh ibu - ibu yang satu tim sama kita. Yup, jadi kita berangkat kesiangan ke Pualu Anak Krakatau. Alhasil kita gak bisa lihat matahari terbit di sana karena perjalanannya lumayan jauh. Dari Pulau Sebesi ke sana kita menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam.
Tumblr media
Cagar alam Krakatau
Di Pulau Anak Krakatau ini pasirnya berwarna hitam. Mungkin karena pasir vulkanik kali ya. Dan di sini ternyata banyak yang berkemah. Sesampainya di pulau ini kita briefing dan selanjutnya melakukan trekking menuju Gunung Anak Krakatau.
Tumblr media
Menurutku jalurnya mirip Gunung Merapi yang ke arah puncak. Berpasir, tapi gak terlalu banyak batu batu gede kayak di Gunung Merapi. Dan di sini sayangnya gak boleh menuju puncak karena demi ke selamatan pengunjung. By the way, Anak Krakatau tingginya sekitar 375 Mdpl. Dan dengan tinggi segitu aku udah ngos - ngosan buat trekking-nya. *udah tua kali ya atau butuh ke gunung lagi
Tumblr media
Jalur pendakian menuju Anak Krakatau
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Selesai trekking di Gunung Anak Krakatau, kita bersiap - siap snorkeling lagi. Dan kelar Snorkeling kita kembali lagi ke Jakarta.
Sekian, catatan perjalanan kali ini. Trip yang kurang berkesan karena guide-nya tapi lumayan untuk mengobati rasa penat selama berada di ibukota. We were having fun at this trip, but not quite satisfied.
See you next trip, guys!
Save
0 notes
fitriamalina · 7 years ago
Text
"Tiket menuju Kematian." - (1)
"Hidup anda tinggal sejengkal." - (2)
Dua kalimat diatas merupakan potongan kalimat dari running text LED yang Allah tunjukkan secara mengejutkan padaku kemarin malam di Pelabuhan Merak.
Kalimat pertama, membuatku shock. Bagaimana tidak, dari jarak lima meter ketika mataku memerhatikan loket pembelian tiket, Allah mengarahkan mataku pada running text yang tepat berada di atas loket. Saat itu kata pertama yang ku baca adalah 'Tiket', dan awalnya aku berpikir Tiket menuju Bakauheni, ternyata tidak, lanjutan dari kata tersebut adalah 'menuju Kematian'. Aku pun terkejut, dan merasa seperti berada di dalam film horror. Beberapa kali ku usap mata, bersebab mataku memang sudah tidak normal. Tapi tetap saja, yang terbaca adalah kematian, dan akhirnya aku berhusnudzon bahwa tulisan tersebut adalah 'Kemaritiman' yang salah terbaca oleh mata minus >2.
Saat itu, waktu menunjukkan pukul 22.20, dan aku memilih untuk ke mushola terlebih dulu, bersebab belum melaksanakan ibadah sholat isya. Dan dalam perjalanan menuju mushola, jiwaku pun bergejolak. Aku mencoba menerka, apakah yang baru saja ku lihat merupakan kode dari Allah ? Apakah ini perjalanan terakhirku ? Ataukah nanti kapal yang ku naiki akan mengalami suatu kejadian ? Ya, pikiranku saat itu cukup berkecamuk. Bahkan seusai sholat isya, aku tak langsung bergegas, aku duduk terlebih dulu berdiam diri di mushola, menyambi menyusun postingan berjudul 'Titik' yang inspirasinya muncul 20 menit sebelum aku melihat tulisan kematian tersebut, disaat sedang menyantap nasi goreng.
Setelah merasa cukup tenang, aku pun menuju loket tiket, sembari memerhatikan running text, dan disitu aku cukup lega, bersebab kata yang muncul adalah himbauan tentang narkoba. Pikirku saat itu, mungkin kalimat tadi berkaitan dengan narkoba, meskipun tak lagi aku menyaksikan kalimat 'Tiket menuju Kematian' tersebut.
Dan setelah selesai mengantri untuk membeli tiket, kembali ku lihat running text yang tepat berada di atasku. Daaan, kalimat kedua pun muncul, "Hidup anda tinggal sejengkal". Tapi, aku tidak begitu terkejut, bersebab penguatan yang ku lakukan tadi di mushola. Aku sudah mencoba ikhlas jika pada akhirnya perjalanan malam itu adalah pengantarku ke alam berbeda. Meski, detak jantungku terasa lebih cepat, bersebab aku tak yakin dengan nasibku di alam kubur, jika benar hari itu aku harus kembali, pulang ke kampung halaman, akhirat.
Setelah mendapatkan tiket, aku berjalan menuju ke ATM, awalnya ingin membeli jajanan, bersebab hari itu aku baru sekali makan, tapi ku urungkan niat ketika ingatan tentang kematian muncul, pernah ku tonton sebuah film Malaysia berjudul Tanda-tanda Kematian. Satu pesan yang ku ingat dari film tersebut adalah dianjurkannya shaum bagi manusia yang memiliki firasat akan kembali kepada TuhanNya dalam waktu dekat. Untuk memudahkan proses pemandian jasadnya kelak.
Akhirnya, aku bettul-bettul tidak jadi membeli jajan, meski godaan cukup besar, aku pun memilih untuk duduk merenung di ruang tunggu memerhatikan calon penumpang lain yang silih berganti melintas di depanku sambil mengisi daya handphone. Sesekali waktu aku isi dengan membaca buku, sebagai bentuk penenang jiwa yang sedang tak karuan, hingga aku memberhentikan membaca, sebab semesta seakan berkonspirasi, halaman yang harus ku baca berikutnya adalah tentang Malcom X, cerita seorang tokoh di masa lampau, yang di dalamnya menyinggung tentang kematian, bahkan gambar pengantarnya pun pemakaman.
Sudah cukup pikirku, toh bukankah kematian tetap akan datang dimanapun kita berada ? Jika memang harus di kapal yasudah. Dan mengulur-ngulur waktu untuk berangkat sama saja mengurangi probabilitas Abi dan Ummi dapat melihat jasadku.
Aku pun bergegas dan melihat kapal yang akan ku naiki, dan benar jika semesta akan berkonspirasi membenarkan ketakutan-ketakutan yang dimiliki oleh setiap insan, saat itu kapal yang aku tumpangi adalah kapal tua, yang tidak begitu bagus fasilitasnya. Tapi, yasudah mau dikata apalagi ?
---
Intinya, malam ini Allah sedang kembali me-reminder hamba-Nya yang beberapa waktu terakhir hanya disibukkan dengan memikirkan ciptaan-Nya. Ia lupa memikirkan dirinya sendiri, mengendurkan persiapan untuk kepulangan yang kekal.
Allah menyadarkanku, bahwa untuk meluaskan hati tidak harus melakukan berbagai macam hal. Cukuplah mengingat-Nya dan segala janji-janji-Nya, terkhusus tentang kematian (dzikrul maut), maka insyaa Allah hati pun akan segera meluaskan space-nya.
Wallahu'alam bi showwab.
------------------------------
Rumah, 10 Oktober 2017
Anak Ummi Abi
5 notes · View notes
ongah234-blog · 5 years ago
Photo
Tumblr media
》PAKET WISATA PULAU PAHAWANG LAMPUNG 3H – ANDREAS COTTAGE《 Day 1 21.00 : Berkumpul di meeting poitn sesuai permintaan 21.30 : Berangkat menuju Lampung (dibagikan snack box) Day 2 03.00 : Tiba di Pelabuhan Ferry Bakauheni Lampung 07.30 : Tiba di Dermaga Ketapang, Sarapan (Makan ke-1) 09.00 : Persiapan Menuju Pulau Kelagian Kecil 10.00 : Tiba di Pulau Kelagian Kecil, Jelajah Pulau 10.30 : Menuju Spot Snorkeling Taman Nemo 12.00 : Menuju Pulau Pahawang Besar, Makan Siang (Makan ke-2 13.30 : Menuju Spot Snorkeling Gosong Bekri 15.00 : Menuju Pulau Pahawang Kecil, Jelajah Pulau 14.00 : Menuju Villa, Ceck In, Hunting Sunset 18.00 : Bersih – Bersih 19.00 : Makan Malam dan BBQ (Makan ke-3) 21.00 : Acara Bebas Day 3 05.00 : Hunting Sunrise 07.00 : Sarapan (Makan ke-4) 08.00 : Persiapan Check Out 08.30 : Menuju Spot Snorkling Cukuh Bedil, Snorkeling Time 10.00 : Menuju Pulau Kelagian Besar, main pantai 11.00 : Menuju Ketapang, Bersih – Bersih 13.00 : Makan siang (Makan ke-5) 22.00 : Tiba kembali di Jakarta, acara tour selesai Biaya /pax = Rp. 2.200.000 all-in Minimal peserta 20 pax SUDAH TERMASUK : 1.Bus Pariwisata AC Medium 2.Kapal eksplore pulau 3.Villa AC di Andreas Resort Pahawang, sharing room 4.Tiket masuk pulau/spot snorkling 5.Air Mineral Selama Wisata 6.Makan 5x sesuai acara tour 7.Life Jacket 8.Dokumentasi Underwater 9.Snack box 1x 10.Tour Leader 11.Ferry Merak-Bakauheni pp 12.Tol dan parkir TIDAK TERMASUK : Sewa alat snorkeling (Rp. 65.000/set) Pengeluaran pribadi Makan Diluar Jadwal Tips Untuk Tour Guide (Sukarela) Water Sport di Pahawang (Banana Boat / Sofa Boat) 30.000-35.000/Orang . For more info, just call : 081266118338 (Oky Resanto Susetyo) https://www.instagram.com/p/B0WhI-fgatS/?igshid=rhf1pkl7qf1w
0 notes
pabenteng-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Join trip krakatau yuk 😄 Cuma 365k Dan setiap minggu pasti berangkat !! . *INCLUDE* - Tiket Kapal Ferry Merak - Bakauheni PP - Transportasi darat Ba kauheni - Dermaga Canti PP - Kapal Hoping Island - Retribusi Pulau - Homestay (room sharing) - Makan selama wisata (4x) - Tiket masuk Gunung Krakatau - SIMAKSI (Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi) - Tour Leader - Dokumentasi UP & UNDER Water - Mini P3K & Asuransi Wisata - Souvenir/Lampion (optional) . - - *EXCLUDE* - Transport ke meeting point (Pelabuhan Merak Banten) - upgrade kelas di ferry - Tip Guide Lokal - Pengeluaran Pribadi - alat snorkeling - bbq (optional) 081288459892 (wa/tlp) . . Ig @andi_rully_pabenteng . . .#opentrip #privettrip #wisata #pesonaindonesia #wonderfulindonesia #wisatalampung #wisatabanten #wisatajakarta #krakatau #pahawang #kiluan #wayang #pulautunda #pulauempat #pulaulima #sangiang #ujungkulon #peucang #cidaon #cigenter #tanjunglayar #sawarna #carita #panaitan #oar #mangir #badul #pulauumang #tripmurah #dieng
1 note · View note
bantennews · 10 months ago
Text
Calo yang Viral di Pelabuhan Merak Diamankan Polisi
CILEGON – Seorang calo berinisial MN (23) yang mengintimidasi dan memaksa calon penumpang bus yang akan menyeberang ke Lampung diamankan polisi. Terduga pelaku diamankan usai video yang memperlihatkan dirinya dan satu rekannya memaksa calon penumpang viral di media sosial, Senin (25/3/2024) kemarin. Diketahui, MN bersama satu temannya itu memaksa calon penumpang bus yang hendak menuju Padang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes