#Tata Cara Shalat Jenazah
Explore tagged Tumblr posts
salafiyyin · 7 months ago
Text
[Bag. 11] Bimbingan Merawat Jenazah Sesuai Sunnah
MENYOLATKAN JENASAH (Bagian Keempat/Terakhir) Saudaraku kaum Muslimin rohimakumulloh…... Tulisan berikut ini adalah masih melanjutan pembahasan yang lalu. Yakni, pembahasan lainnya yang masih terkait dengan permasalahan menyolatkan jenasah. Dimana pada tulisan kami sebelum ini, telah dibahas tentang : hal-hal yang juga penting untuk diketahui tentang sholat jenasah, diantaranya tentang :…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
hukum-hukum · 29 days ago
Text
TENTANG PENERJEMAH
- D.A. Pakih Sati, Lc., dilahirkan di Sumatera Barat, Juli 1985.
- Anak ke-3 dari pasangan H. Jasmin Harif Sutan Paduko dan Hj. Wariati ini adalah alumni Fakultas Syariah LIPIA Jakarta.
- Minatnya ke dunia tulis-menulis sudah tumbuh semenjak sekolah dasar.
- Ia pernah memenangkan lomba menulis cerpen tingkat kecamatan.
- Sekarang, ia berada di Yogyakarta melanjutkan kuliah magister di salah satu universitas umum paling favorit di Indonesia.
- Selain belajar, ia mengisi harinya dengan kegiatan menulis artikel di berbagai media massa, menulis buku, dan menjadi penerjemah.
- Tulisannya pernah dimuat di Republika dan majalah Hidayatullah, serta telah menerjemahkan puluhan buku.
- Sekarang, ia masih aktif menulis, menjadi penerjemah, editor, kolumnis, mengajar, menjadi pembicara dalam acara-acara diskusi dan bedah buku.
- Di antara buku-bukunya yang telah terbit Jin Undercover (Gazza media, 2009); Zodiak, Boleh Ga Sih? (Gazzamedia, 2009); Panduan Islam Agar Memperoleh Buah Hati (Gazzamedia, 2010); Dosa-Dosa Istri yang Harus Dihindari (Cinta, 2010); Dahsyatnya Doa Istri (Cinta, 2011); 100% Komplet Tata Cara Shalat Jenazah (Bening, 2011).
491
1 note · View note
blogalloh · 2 years ago
Text
Ajak Banyak Orang Untuk Sholat, Nabi Berwasiat Untuk Sholat Di Akhir Hidupnya #Dakwah #Islam
Tumblr media
Salat (pengucapan bahasa Indonesia: [salat]; bahasa Arab: ٱلصَّلَاة‎ aṣ-ṣalāh, bahasa Arab: ٱلصَّلَوَات‎ aṣ-ṣalawāt; bentuk tidak baku: solat, sholat, shalat) merujuk kepada ibadah pemeluk agama Islam. Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Nabi Muhammad sebagai figur pengejawantah perintah Allah.[1] Umat muslim diperintahkan untuk mendirikan salat karena menurut Surah Al-'Ankabut dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Ajak Banyak Orang Untuk Sholat, Nabi Berwasiat Untuk Sholat Di Akhir Hidupnya "...dirikanlah salat, sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain)."— Al-'Ankabut29:45 Etimologi Secara bahasa salat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti, ibadah. Sedangkan, menurut istilah, salat bermakna serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Hukum salat Muslim di Indonesia sedang salat. Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad telah memberikan peringatan keras kepada orang yang suka meninggalkan salat wajib, mereka akan dihukumi menjadi kafir[2] dan mereka yang meninggalkan salat maka pada hari kiamat akan disandingkan bersama dengan orang-orang, seperti Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.[3] Hukum salat dapat dikategorisasikan sebagai berikut: Fardu, Salat fardhu ialah salat yang diwajibkan untuk mengerjakannya. Salat fardhu terbagi lagi menjadi dua, yaitu: Fardu ain adalah kewajiban yang diwajibkan kepada mukalaf langsung berkaitan dengan dirinya dan tidak boleh ditinggalkan ataupun dilaksanakan oleh orang lain, seperti salat lima waktu, dan salat Jumat (fardhu 'ain untuk pria). Fardu kifayah adalah kewajiban yang diwajibkan kepada mukalaf tidak langsung berkaitan dengan dirinya. Kewajiban itu menjadi sunnah setelah ada sebagian orang yang mengerjakannya. Akan tetapi bila tidak ada orang yang mengerjakannya maka kita wajib mengerjakannya dan menjadi berdosa bila tidak dikerjakan, seperti salat jenazah. Salat sunah (salat nafilah) adalah salat-salat yang dianjurkan atau disunnahkan akan tetapi tidak diwajibkan. Salat nafilah terbagi lagi menjadi dua, yaitu: Nafil muakkad adalah salat sunah yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti salat dua hari raya, salat sunah witir dan salat sunah thawaf. Nafil ghairu muakkad adalah salat sunah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti salat sunah Rawatib dan salat sunah yang sifatnya insidentil (tergantung waktu dan keadaan, seperti salat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana). Syarat-syarat salat Syarat-syarat salat adalah hal-hal yang harus dipenuhi sebelum salat ditunaikan.[4] Beragama Islam Sudah balig Berakal sehat Suci dari hadas dan najis Menghadap kiblat Mengetahui masuknya waktu salat Mengerti syarat, rukun, dan sunah salat Rukun salat Salat berjamaah Rukun salat adalah setiap perkataan atau perbuatan yang akan membentuk hakikat salat. Jika salah satu rukun ini tidak ada, maka salat pun tidak teranggap secara syar’i dan juga tidak bisa diganti dengan sujud sahwi.[5] Berdiri bagi yang mampu.[6] niat dalam hati Takbiratul ihram.[7] Membaca surat Al Fatihah pada tiap rakaat.[8] Rukuk dan tuma’ninah.[9][10] Iktidal setelah rukuk dan tumakninah.[10][11] Sujud dua kali dengan tumakninah.[10][12] Duduk antara dua sujud dengan tumakninah.[10][13] Duduk tasyahud akhir membaca tasyahud akhir.[14] Membaca salawat nabi pada tasyahud akhir.[15] Membaca salam yang pertama.[16] Tertib melakukan rukun secara berurutan.[17] Salat berjamaah Artikel utama: Salat berjamaahSebuah infografik men
genai posisi salat berjamaah sesuai sunnah dari NabiMuhammad ﷺ. Salat tertentu dianjurkan untuk dilakukan secara bersama-sama (berjamaah). Dalam pelaksanaannya setiap Muslim diharuskan mengikuti apa yang telah Nabi Muhammad ajarkan, yaitu dengan meluruskan dan merapatkan barisan, antara bahu, lutut dan tumit saling bertemu.[18][19][20][21] Pada salat berjamaah seseorang yang dianggap paling kompeten akan ditunjuk sebagai imam salat, dan yang lain akan berlaku sebagai makmum. Salat yang dapat dilakukan secara berjamaah maupun sendiri antara lain: Salat fardu Salat tarawih Salat yang harus dilakukan berjamaah antara lain: Salat Jumat Salat Hari Raya (Ied) Salat Istisqa' Artikel utama: Salat Fardu Yaitu salat yang tidak wajib berjamaah tetapi sebaiknya berjamaah. Salat dalam kondisi khusus Artikel utama: Safar (perjalanan), Salat Qashar, dan Salat Jamak Dalam situasi dan kondisi tertentu kewajiban melakukan salat diberi keringanan tertentu. Misalkan saat seseorang sakit dan saat berada dalam perjalanan (safar). Bila seseorang dalam kondisi sakit hingga tidak bisa berdiri maka ia dibolehkan melakukan salat dengan posisi duduk, sedangkan bila ia tidak mampu untuk duduk maka ia diperbolehkan salat dengan berbaring, bila dengan berbaring ia tidak mampu melakukan gerakan tertentu ia dapat melakukannya dengan isyarat. Sedangkan bila seseorang sedang dalam perjalanan, ia diperkenankan menggabungkan (jamak) atau meringkas (qashar) salatnya. Menjamak salat berarti menggabungkan dua salat pada satu waktu yakni salat zuhur dengan salat asar atau salat magrib dengan salat isya. Mengqasar salat berarti meringkas salat yang tadinya 4 rakaat (zuhur, asar, isya) menjadi 2 rakaat. Salat dalam Al-Quran Berikut ini adalah ayat-ayat yang membahas tentang salat di dalam Al-Quran, kitab suci agama Islam. Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: Hendaklah mereka mendirikan salat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan (Ibrahim 14:31). Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji (zina) dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat lain), dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (al-‘Ankabut 29:45). Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan (Maryam 19:59). Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh-kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan salat, yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya (al-Ma’arij 70:19-23). Sejarah salat fardu Salat yang mula-mula diwajibkan bagi Nabi Muhammad dan para pengikutnya adalah salat malam, yaitu sejak diturunkannya Surat al-Muzzammil (73) ayat 1-19. Setelah beberapa lama kemudian, turunlah ayat berikutnya, yaitu ayat 20: "Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu, dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Alquran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik, dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirim
u niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya, dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."— Al-Muzzammil73:20 Dengan turunnya ayat ini, hukum salat malam hukumnya menjadi sunnah. Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid, al-Hasan, Qatadah, dan ulama salaf lainnya berkata mengenai ayat 20 ini, "Sesungguhnya ayat ini menghapus kewajiban salat malam yang mula-mula Allah wajibkan bagi umat Islam. Ibadah salat sebelum Islam Dalam Alquran disebutkan adanya perintah Allah untuk melaksanakan salat bagi umat-umat sebelum Nabi Muhammad. Salat dalam Islam pun telah dilakukan sejak awal diutusnya Nabi Muhammad, dan baru diwajibkan Salat lima waktu setelah terjadinya peristiwa Isra dan mikraj. Dalam Isra' mi'raj tersebut disebutkan bahwa Nabi Muhammad salat terlebih dahulu di Al-Aqsha sebelum naik ke langit dan berjumpa para nabi. Nabi Muhammad juga bertemu Nabi Musa dan dia menceritakan bahwa umat-nya (bani Israil) tidak mampu melakukan salat lima puluh waktu dalam sehari. Di dalam Alquran juga disiratkan akan salat yang dilakukan nabi-nabi sebelum Islam, misalnya Ishaq dan Ya'kub: "...dan Kami telah memberikan kepada-nya (Ibrahim) lshaq dan Ya'qub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami), dan masing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang saleh. Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah."— Al-Anbiya'21:72-73[22] Juga disebutkan pula di dalam Alquran perintah salat kepada umat lainnya sebelum Nabi Muhammad, pada Nabi Ismail,[22] pada Nabi Isa,[22] pada Bani Israil,[22] dan seluruh Ahlul Kitab.[22] Pada awal mulanya salat umat muslim berkiblat ke Al-Aqsha di Yerusalem sebelum akhirnya diperintah Allah untuk berpindah kiblat ke bangunan yang didirikan Nabi Ibrahim dan Ismail yaitu Masjid Al-Haram Ka'bah.[22] Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Salat بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Ajak Banyak Orang Untuk Sholat, Nabi Berwasiat Untuk Sholat Di Akhir Hidupnya
0 notes
jualanbukusastra-blog · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Mengetahui sebab-sebab adanya hadits (asbabul wurud) sama pentingnya dengan mengetahui sebab-sebab turunnya al-Qur’an (asbabun nuzul). Hal ini karena keduanya merupakan ruh dari terjadinya sebuah peristiwa. Bisa jadi, kita sudah mampu memahami makna sebuah hadits meskipun tanpa mengetahui asbabul wurud-nya. Tetapi, itu tidak cukup. Hal yang demikian masih sangat rentan menimbulkan kesalahan dalam tataran penerapannya lantaran menyimpang dari konteks Hadits. Di sinilah pentingnya kita mengetahui asbabul wurud. Yaitu, agar kita mampu mengetahui sebuah Hadits dengan tepat dan benar. Tepat dalam memahami maksudnya, dan benar dalam menerapkan isinya. Buku yang ada di tangan Anda ini berisi tentang latar belakang atau sebab-sebab keluarnya Hadits-hadits Rasulullah Saw. Terutama, Hadits-hadits yang berkenaan dengan ibadah dan muamalah kita sehari-hari, semisal tentang tata cara bersuci, Shalat, perawatan jenazah, tentang puasa, haji, jual beli, pernikahan, jinayat, kurban, makanan, adab-adab, dan lain sebagainya. Imam Jalaluddin as-Suyuthi, Asbabul Wurud; Kitab Lengkap Latar Belakang Historis Munculnya Hadits-hadits Nabi Saw., Yogyakarta, Diva Press, Des 2022, 360 hlm, 150.000 #ImamJalaluddinassuyuthi #Asbabulwurud #DivaPress #BukuAgama https://www.instagram.com/p/Cn29lM9hHw1/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
punteuet · 2 years ago
Text
Tata Cara Sholat Jenazah Dan Bacaannya
Tata Cara Sholat Jenazah Dan Bacaannya
Ahmadalfajri.com – Tata Cara Sholat Jenazah Dan Bacaannya Selamat datang kepada seluruh pengunjung setia di blog sederhana kami ini. Pada artikel kali ini, kami akan membagikan sebuah informasi tentang tata cara shalat jenazah secara lengkap. Hukum merawat jenazah atau Tajhiz mayit adalah fardhu kifayah kepada umat Islam yang masih hidup di wilayah meninggalnya seseorang. Kewajiban fardhu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
fauqahasan · 3 years ago
Text
Panduan Tata Cara Sholat Jenazah Sesuai Sunnah Rasullullah
Panduan Tata Cara Sholat Jenazah Sesuai Sunnah Rasullullah
Panduan Tata Cara Sholat Jenazah Sesuai Sunnah – Panduan Tata Cara Sholat Jenazah Sesuai Sunnah Rasul Lengkap dengan Bacaannya (Niat, Doa bahasa Arab Latin Terjemahannya Indonesia) serta Keutamaan Shalat Jenazah Penting diketahui tentang Tata cara sholat jenazah sesuai sunnah oleh kaum Muslimin. Sholat jenazah adalah sebuah ibadah berbentuk shalat untuk seorang Muslim yang telah meninggal…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
jumatberkahcom · 3 years ago
Link
Shalat Jenazah - Jenis, Tata Cara, Syarat, Sunnah dan Do'anya _* . Alhamdulillah Ya Mughni Shollu 'Alan Nabi
0 notes
frasa-in · 2 years ago
Text
Tumblr media
Asma’ binti Yazid, wanita anshar mulia di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yang berbai’at aqabah, serta memiliki keilmuan yang sangat luas. Asma’ ikut aktif mendengar hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan sering bertanya tentang persoalan-persoalan yang menjadikan dia paham urusan agama. Oleh karena itu, ia menjadi ahli hadits yang mulia, sehingga mendapat julukan “juru bicara wanita”.
Suatu ketika ‘Asma mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya adalah utusan bagi seluruh wanita muslimah yang di belakangku, seluruhnya mengatakan sebagaimana yang aku katakan dan seluruhnya berpendapat sesuai dengan pendapatku. Sesungguhnya Allah mengutusmu bagi seluruh laki-laki dan wanita, kemudian kami beriman kepada anda dan membai’at anda. Adapun kami para wanita terkurung dan terbatas gerak langkah kami. Kami menjadi penyangga rumah tangga kaum laki-laki dan kami adalah tempat menyalurkan syahwatnya. Kamilah yang mengandung anak-anak mereka. Akan tetapi kaum laki-laki mendapat keutamaan melebihi kami dengan shalat jum’at, mengantarkan jenazah, dan berjihad. Apabila mereka keluar untuk berjihad, kamilah yang menjaga harta mereka dan mendidik anak-anak mereka. Maka apakah kami juga mendapat pahala sebagaimana yang mereka dapat dengan amalan mereka?”
Mendengar pertanyaan tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menoleh kepada para sahabat dan bersabda, “Pernahkah kalian mendengar pertanyaan seorang wanita tentang agama yang lebih baik dari apa yang dia tanyakan?” Para sahabat menjawab, “Benar, kami belum pernah mendengarnya ya Rasulullah.”
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kembalilah wahai Asma’ dan beritahukan kepada para wanita yang berada dibelakangmu, bahwa perlakuan baik salah seorang di antara mereka kepada suaminya, upayanya untuk mendapat keridhaan suaminya, dan ketundukannya untuk senantiasa mentaati suami, itu semua dapat mengimbangi seluruh amal yang kamu sebutkan yang dikerjakan oleh kaum laki-laki.” Maka kembalilah Asma’ sambil bertahlil dan bertakbir merasa gembira dengan apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” HR. Muslim.
Tidaklah yang ia cita-citakan dalam seluruh amalnya kecuali ridha Allah ta’ala, sehingga ia merasa sangat gembira ketika diberitahu bahwa tugas yang selama ini ia lakukan pahalanya menyamai amalan kaum laki-laki yang sangat berat. Sungguh hal ini menunjukkan kemurahan Allah kepada hamba-Nya. Asma’ juga pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang tata cara mandi haid, sebagaimana telah diriwayatkan dari Aisyah.
Demikianlah sisters, para shahabiyah sangat bersemangat untuk mencari ilmu agama. Rasa malu tidak menghalangi mereka untuk bertanya. Karena mereka tahu, hanya dengan ilmu, amalan mereka akan bernilai (mendapat pahala) disisi Allah. Benarlah perkataan Aisyah bahwa “Sebaik-baik wanita adalah wanita anshar, mereka tidaklah terhalang oleh rasa malu untuk mendalami urusan agama.” HR. Muslim.
Tentunya, kita ingin menjadi wanita terbaik bukan? Maka, contohlah para shahabiyah. Belajarlah ilmu agama karena dengannya derajat kita akan ditinggikan dan jalan menuju surga akan dimudahkan. Semoga Allah senantiasa memudahkan bagi kita jalan menuju ilmu, aamiin.
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya, dengan hal itu, jalan menuju surga.” HR. Muslim.
Frasa: Perempuan, Ilmu, dan Rasa
17 notes · View notes
wedangrondehangat · 4 years ago
Text
✨ Catatan Bincang-Bincang Aa Gym bersama Deddy Corbuzier ✨
• Kita sering mendengarkan banyak kisah dan mengambil pelajaran dari kisah tersebut, tetapi bukan pelajarannya yang terpenting, melainkan perubahan dalam diri kitanya setelah mendapat pelajaran tersebut.
• Untuk melakukan perubahan, rumusnya adalah 3M :
1. Mulai dari diri sendiri
2. Mulai dari hal kecil
3. Mulai dari sekarang
• Dalam kehidupan, gunakanlah kacamata lebah, bukan lalat. Lalat, sekalipun di taman bunga akan tetap mencari sampah, sedangkan lebah, sekalipun di tempat sampah akan tetap mencari bunga.
• Gunakan pula kacamata orang beriman, yang hanya melihat hikmah dimana-mana, di setiap musibah.
Ada sebuah cerita, ada seorang ibu hamil yang diisolasi sendirian di suatu hotel karena PDP, ia sampai stres. Akan tetapi jika dipikir kembali, hikmah diisolasi itu sendiri dapat dibayangkan seperti kondisi Maryam Bunda Isa. Yang menjaga kesuciannya, menyendiri, siang malam bermunajat kepada Tuhannya. Jadi diberi ujian isolasi itu justru bisa menjadi kesempatan menambah rasa takwa dengan mengisinya dengan amalan yang baik. Ya anggap aja lagi i'tikaf.
• Rumus Hidup = PDLT = Perbaiki diri, lakukan yang terbaik.
• 2 Ciri Orang Cerdas bukan yang gelar atau jabatannya tinggi, tetapi :
1. Banyak mengingat mati
2. Mempersiapkan kehidupan setelah mati
Orang yang banyak mengingat mati akan bersikap hati-hati dalam hidup, menjadikan setiap waktu berkualitas. Yang mengancam diri kita bukan siapa-siapa, kecuali keburukan diri kita sendiri yang tidak ditaubati.
• Takdir populer akan banyak manfaatnya kalau untuk mengajak pada kebaikan. Gunakan takdir ini dengan sebaik-baiknya supaya lebih banyak lagi orang baik.
Berhati-hatilah, satu saja dosa kecil orang populer bisa menjadi besar karena ditiru oleh banyak orang lain, meskipun takdir populer ini enaknya adalah kita jadi sempit dunianya untuk berbuat dosa karena dimana-mana orang kenal dan memperhatikan kita. Jaga diri baik-baik dengan belajar ilmu agama. Memupuk iman dengan belajar karena biasanya kurang belajar jadi kurang beriman, kalau kurang iman efeknya kurang indah dalam hidup kita.
• Hidup cuma sementara, tapi apakah jadi target atau tidak, kita mengisi hidup kita dengan lebih baik?
___
Jadi kepikiran gimana kalau kita yang gabut ini juga bikin kurikulum belajar sendiri di rumah? Anak-anak pada sekolah daring, waktunya jadi cukup teratur. Sementara banyak orang dewasa yang gabut, nganggur di rumah, cuma main hp aja, banyak waktu yang terbuang percuma. Tiba-tiba sudah berganti hari lagi tanpa melakukan sesuatu yang bermakna.
Kurikulumnya bikin sendiri sesuai dengan kebutuhan yang urgent untuk dipelajari. Contoh :
Day1 : Menghafal bacaan shalat jenazah
Day2 : Tata cara memandikan jenazah
Day3 : Fiqih Wanita Bab Haid
Mana tahu di masa depan berguna, mana tahu jika mati besok insyaaAllah tetap dianggap amal baik karena niat menuntut ilmu lillahita'ala.
Materinya dapat darimana? Gampangnya nonton di youtube aja, pilih kajian Ustadz yang memang sudah terpercaya, misal Ustadz Adi Hidayat. Kita cuma perlu beberapa jam aja kok untuk melakukannya layaknya sedang sekolah daring, sehingga kuota atau wifi yang terpakai untuk hal-hal baik. Semoga Allah mudahkan dan diberkahi ❤️
Bdg, 31 Juli 2020 | 19.37 | @wedangrondehangat
11 notes · View notes
wedlascl · 2 years ago
Text
Bacaan doa shalat jenazah
Tumblr media
However, if a person ( ma’mum) enters a congregational prayer after the Imam has already proceeded to the Ruku’ position or beyond, the Dua Iftitah is no longer sought to be recited. The only exception is in the Jenazah prayer, where the Dua Iftitah is not sought to be read.ĭua Iftitiah is recited after the Takbiratul-Ihram during the first rakaat. When do we read Dua Iftitah?ĭua Iftitah can be recited in any prayers, obligatory (f ardhu) or non-obligatory ( sunnah), and whether we are praying individually or in congregation. Which means that if a person were to miss this supplication, it does not nullify the prayer nor does he/she need to compensate it by performing the Sujud sahwi before ending the prayer. Sunnah Hay’ah: If missed, it is not sought from the person to perform the Sujud sahwi.ĭua Iftitah is an encouraged act that falls under the category of Sunnah Hay’ah.Such as the Dua Qunut in the Subuh prayer. Sunnah Ab’adh: if missed, it is encouraged to perform the Sujud sahwi before ending the prayer.As per the rulings in Mazhab As-Syafee, the acts of Sunnah during the prayers itself can be categorised into two: What happens if we do not recite Dua Iftitah in our prayers?ĭua Iftitah is a blessed Sunnah (encouraged) that is encouraged to be recited during a prayer. This prayer is referred to as Dua Iftitah (the opening supplication). Upon giving the Takbir, there is a supplication which we make before reciting the obligatory Surah Al-Fatihah. Semoga bermanfaat dan jangan lupa kami mengharap review dari anda.Every prayer starts with a Takbiratul-Ihram, after which we leave all of our worldly matters and give our undivided attention to the prayer. Kata Kunci : sholat tahajud, sholat dhuha, sholat hajat, sholat taubat, sholat istikharah, scholastic, sholat tasbih, sholat, salat, sholat istiqoroh, jadwal sholat, jadwal sholat jakarta, doa sesudah sholat, doa sholat dhuha, doa setelah sholat, tata cara sholat tahajud, keutamaan sholat tahajud, solat hajat, solat jamak, sholat sunnah, sholat tahajud dan bacaannya, solat jenazah, solat taubat, sholat tahajud yang benar, sholat hajat khusus, sholat taubat dan bacaannya Tuntunan bacaan dalam sholat artinya dimulai dari niat (lisan dan dalam hati), doa iftitah, Surah Al-Fatihah, Ruku', Iftidal, Doa Qunut, Sujud, Doa di antara doa sujud, bacaan tahiyat awal dan tahiyat akhir serta salam, lengkap beserta terjemahannya semoga bisa menambah kekhusyukan dalam ibadah sholat kita. + Termasuk doa-doa dalam sholat dalam text Arab, Tulisan Latin dan Artinya dalam Bahasa Indonesiaīacaan sholat lengkap beserta artinya berisi tulisan arab, ejaan latin dan artinya pelaksanaan shalat wajib 5 (lima) waktu untuk umat Islam dalam bahasa Indonesia. + Lengkap dengan Gambar (posisi ruku, sujud, duduk tasyahud dll) Semoga kita selalu bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas sholat terutama shalat fardhu 5 waktu. Tuntunan sholat adalah aplikasi yang berisi kumpulan doa doa dan juga kumpulan tata cara sholat yang baik dan benarĪplikasi Sifat Sholat Nabi ini juga dilengkapi dengan gambar ilustrasi posisi / tatacara shalat sesuai dengan anjuran Nabi. Tuntunan Sholat Lengkap berisikan panduan sholat wajib dan sunnah bagi umat Islam yang disarikan dari Al-Quran dan Hadist Rasulullah Muhammad SAW sehingga dapat menjadikan Sholat terdeskripsi dengan mengerti, meyakini, berkomunikasi memohon penuh dengan kekhusyukan kepada Tuhan Pencipta Alam Semesta Allah SWT.
Tumblr media
0 notes
salafiyyin · 8 months ago
Text
[Bag. 10] Bimbingan Merawat Jenazah Sesuai Sunnah
MENYOLATKAN JENASAH (Bagian Ketiga) Saudaraku kaum Muslimin rohimakumulloh…... Tulisan berikut ini adalah masih melanjutan pembahasan yang lalu. Yakni, pembahasan lainnya yang masih terkait dengan permasalahan menyolatkan jenasah. Dimana pada tulisan kami sebelum ini, telah dibahas tentang : hal-hal yang disunnahkan dalam hal menyolatkan jenasah. Adapun kali ini, kita akan bahas tentang kapan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
carilahmas · 3 years ago
Text
Panduan Lengkap Tata Cara Sholat Jenazah Wanita
Panduan Lengkap Tata Cara Sholat Jenazah Wanita
IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Dalam buku Fikih Shalat Jenazah tulisan Ustaz Ahmad Sarwat menyebutkan, dari Abi Umamah bin Sahl bahwa seorang shahabat Nabi SAW mengabarkannya bahwa aturan sunnah dalam shalat jenazah itu adalah imam bertakbir kemudian membaca Al-Fatihah sesudah takbir yang pertama secara sirr di dalam hatinya. Kemudian bershalawat kepada Nabi SAW, menyampaikan doa khusus kepada mayyit dan…
View On WordPress
0 notes
punteuet · 5 years ago
Text
Tata Cara Shalat Jenazah Lengkap
Tata Cara Shalat Jenazah Lengkap
Ahmad Alfajri – Tata Cara Shalat Jenazah Lengkap
Tumblr media
Tata Cara Shalat Jenazah Lengkap
Shalat Mayit atau Shalat Jenazah, hukumnya adalah fardhu kifayah. Jika ada minimal seorang saja yang melaksanakannya maka gugurlah kewajiban bagi orang lain. Tetapi, jika tidak ada seorangpun yang melakukannya maka dosa akan ditanggung oleh seluruh penduduk setempat.
Selain Shalat, hukum fardhu kifayah juga…
View On WordPress
0 notes
jumatberkahcom · 3 years ago
Photo
Tumblr media
Tata Cara Shalat Jenazah yang Harus Diketahui _* . 👳 Cari Index Belajar Islam, Kunjungi 👉 Jumat Berkah dot Com . 🌏 Update Info Islam? Follow Ikuti 🍓 @jumatberkahcom 🎯 Facebook 💝 Instagram 🌋 Twitter 🍔 Telegram . #alhamdulillah #Allah #Alfattah #Arrozaq #Alghoni #Almughni #innalillahi #dakwah #hijrah #kajian #islam #update #news #viral #muslim #muslimah #quran #sunnah #Nabi #Muhammad #islamicquotes #indonesia #motivation #inspiration #quote
0 notes
ayoeseksina-blog · 6 years ago
Text
Niat dan Tata Cara Shalat Jenazah Laki-Laki dan Perempuan Serta Bacaan Shalat Jenazah
Ayoe Seksina Niat dan Tata Cara Shalat Jenazah Laki-Laki dan Perempuan Serta Bacaan Shalat Jenazah Artikel Baru Nih Artikel Tentang Niat dan Tata Cara Shalat Jenazah Laki-Laki dan Perempuan Serta Bacaan Shalat Jenazah Pencarian Artikel Tentang Berita Niat dan Tata Cara Shalat Jenazah Laki-Laki dan Perempuan Serta Bacaan Shalat Jenazah Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Niat dan Tata Cara Shalat Jenazah Laki-Laki dan Perempuan Serta Bacaan Shalat Jenazah Niat dan Tata Cara Shalat Jenazah Laki-Laki dan Perempuan Serta Bacaan Shalat Jenazah http://www.unikbaca.com
0 notes
harianpublik-blog · 7 years ago
Text
Hukum Sholat Idul Adha
Hukum Sholat Idul Adha
Tumblr media Tumblr media
Sholat idul adha itu sunnah atau wajib? Berikut ini pendapat para ulama tentang hukum sholat idul adha disertai dengan dalil masing-masing.
Sunnah
Jumhur ulama berpendapat bahwa hukum sholat idul adha adalah sunnah muakkadah, yakni sunnah yang sangat dianjurkan. Karena sunnah, maka yang tidak ikut sholat idul adha tidak berdosa.
Hal ini didasarkan pada hadits berikut ini:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مِنْ أَهْلِ نَجْدٍ ، ثَائِرُ الرَّأْسِ ، يُسْمَعُ دَوِىُّ صَوْتِهِ ، وَلاَ يُفْقَهُ مَا يَقُولُ حَتَّى دَنَا ، فَإِذَا هُوَ يَسْأَلُ عَنِ الإِسْلاَمِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – – صلى الله عليه وسلم –  خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِى الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ  . فَقَالَ هَلْ عَلَىَّ غَيْرُهَا قَالَ  لاَ ، إِلاَّ أَنْ تَطَوَّعَ
Telah datang seorang laki-laki penduduk Nejed kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepalanya telah beruban, gaung suaranya terdengar tetapi tidak bisa difahami apa yang dikatakannya kecuali setelah dekat. Ternyata ia bertanya tentang Islam. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ”Sholat lima waktu dalam sehari dan semalam”. Ia bertanya lagi, “Adakah saya punya kewajiban shalat lainnya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak, melainkan hanya amalan sunnah saja” (HR. Bukhari dan Muslim)
Fardhu Kifayah
Mazhab Hambali, pendapat populernya mengatakan bahwa hukum sholat idul adha adalah fardhu kifayah. Sehingga jika di suatu masyarakat muslim sudah ada yang mengerjakannya, maka gugurlah kewajiban bagi orang lain.
Argumentasinya, sholat idul adha tidak didahului adzan dan iqomah, sama seperti sholat jenazah yang fardhu kifayah.
Sebagaimana hadits dari Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu:
صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْعِيدَيْنِ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلاَ مَرَّتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ
Aku beberapa kali melaksanakan shalat ‘ied bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada adzan maupun iqomah
Fardhu ‘ain
Sedangkan menurut mazhab Hanafi dan sebagian ulama mazhab Hambali, sholat idul adha hukumnya fardhu ‘ain. Wajib bagi setiap muslim mukallaf. Sehingga yang tidak mengerjakannya akan mendapat dosa.
Pendapat ketiga ini didasarkan pada perintah Rasulullah yang memerintahkan seluruh muslim Madinah untuk mengikuti sholat idul adha, termasuk budak perempuan. Bahkan wanita yang sedang haid pun diperintah untuk hadir mendengarkan khutbah, namun menjauhi tempat shalat, sebagaimana hadits dari Ummu Athiyyah radhiyallahu ‘anha
أَمَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَ فِيْ عِيْدَيْنِ العَوَاطِقَ وَالْحُيَّضَ لِيَشْهَدْناَ الخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَتَعْتَزِلَ الْحُيَّضُ الْمُصَلِّى
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami keluar menghadiri shalat ‘id bersama budak-budak perempuan dan perempuan-perempuan yang sedang haid untuk menyaksikan kebaikan-kebaikan dan mendengarkan khuthbah. Namun beliau menyuruh perempuan yang sedang haid menjauhi tempat shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bahkan wanita yang tidak memiliki jilbab pun diperintahkan untuk ke lapangan, dengan dipinjami hijab oleh sahabiyah lainnya.
يَا رَسُوْلَ اللهِ لاَ تَجِدُ إِحْدَنَا جِلْبَابًا تَخْرُجُ فِيْهِ فَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا
“Wahai Rasulullah, di antara kami ada yang tidak mempunyai jilbab.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam lantas bersabda: “Hendaklah saudaranya memberikan (meminjamkan) jilbab kepadanya.” (HR. Ahmad)
Bagaimana tata cara hingga hal-hal yang disunnahkan bacaan sholat idul adha? Bisa dibaca lengkapnya di niat sholat idul adha
Wallahu a’lam bish shawab. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Sumber : Source link
0 notes