#Syariat Islam
Explore tagged Tumblr posts
arrahmahcom · 5 months ago
Text
Berusaha Terapkan Syariat Islam, ICC Vonis Tokoh Islam Mali Sebagai Penjahat Perang
DEN HAAG (Arrahmah.id) — Hakim Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), pada Rabu (26/6/2024), menjatuhkan vonis bersalah terhadap tokoh kelompok militan Mali, Al Hassan Ag Abdoul Aziz. Dia dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait perannya dalam memberikan perintah terhadap kepolisian Kota Timbuktu selama perang melawan pemberontak pada 2012. Dalam ringkasan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
gaulislam · 2 years ago
Text
Puasa Ogah, Lebaran Pengen
gaulislam edisi 808/tahun ke-16 (26 Ramadhan 1444 H/ 17 April 2023) Kalo masih ada di antara kamu yang modelnya begini: disuruh puasa ogah, eh giliran lebaran pengen banget. Ih, apa nggak malu? Idulfitri itu artinya hari berbuka, tentu bagi yang berpuasa sebulan lamanya. Saat 1 Syawal ya nggak boleh puasa, artinya harus buka. Boleh makan dan minum di siang hari. Jangan sampe puasanya kagak,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
waspadadotid · 8 months ago
Text
Satpol PP/WH Banda Aceh Intensifkan Pengawasan Syariat Islam Selama Ramadan
BANDA ACEH (Waspada): Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP/WH) Kota Banda Aceh mengintensifkan pengawasan penegakan syariat Islam selama bulan suci Ramadan 1445 Hijriah. Di samping patroli pada siang hari, petugas Satpol PP/WH juga “menjaga” kota dari tindak pelanggaran syariat pada malam hingga menjelang imsak. “Siang kita mengantisipasi penjualan makanan dan minuman,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Jawaban Dr. Imarah kepada Sekularis
0 notes
chillinaris · 1 year ago
Text
Tumblr media
Kebanyakan orang hanya ingin mendengarkan apa yang mereka sukai. ORANG KEBANYAKAN.
0 notes
radensahid · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Tanpa bayar pajak dan retribusi lainnya ternyata rakyat di sebuah negara bisa sejahtera dan bahkan mendapat subsidi di berbagai bidang kehidupan. Ini sungguh-sungguh terjadi ketika syariat Islam digunakan sebagai dasar aturan untuk mengelola sebuah negara. Bagaimana bisa seperti itu? Adakah contoh nyata negara tanpa pajak dan sejahtera? Bisakah negara modern bertahan tanpa pajak? 🟥 *SAKSIKAN HANYA DI KHILAFAH CHANNEL REBORN* _Kajian Sejarah Peradaban Islam_ *TOP DAH! DI MASA UMAR, NEGARA KAYA TIDAK VIA PAJAK, KOK BISA?* 🎙️ Bersama : *KH. Yasin Muthohar* Host: *Guslin Al-Fikrah* 🗓️ *Selasa, 28 Februari 2023* 🕗 Pukul : *20.00 WIB* Melalui *Link*: ⤵️ https://youtu.be/L_RXIf5vQNk https://youtu.be/L_RXIf5vQNk https://youtu.be/L_RXIf5vQNk Subscribe *Khilafah Channel Reborn* ⤵️ https://mbo.is/official-kc https://mbo.is/official-kc https://mbo.is/official-kc *Jangan biarkan* informasi menarik dan berharga ini hanya berhenti di anda, *yuk sebarkan* ke teman, sanak saudara dimanapun berada. *Biar jadi amal shalih* dan kebaikan menyebar di bumi kita ini. #khilafahchannel #kcreborn #kajiansunnah #kajianislam #kajianonline #sejarah #ekonomi #peradaban #negara #sejahtera #pajak #syariat #Islam #muslim #khilafah #khalifah https://www.instagram.com/p/CpM-IM1p4Sm/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
pantiasuanmuslimterdekat · 2 years ago
Text
AMANAH, Call 0811-976-549, Panti Asuhan Muslim Terdekat Panongan Istana Yatim
Tumblr media
0 notes
kayyishwr · 5 months ago
Text
"Abdul Qadir menjelaskan konsep qadha dan qadar. Ia menyatakan bahwa sesungguhnya semua peristiwa baik dan buruk terjadi karena takdir Allah. Namun demikian org beriman dituntut agar menolak takdir buruk dengan takdir baik."
"Untuk itu ia harus menghapus kekufuran dengan keimanan, mengganti bid’ah dengan sunnah, mengubah maksiat dengan ketaatan, menghilangkan penyakit dengan obat, menghapus kebodohan dengan pengetahuan, melawan penganiayaan dengan jihad, mengatasi kemiskinan dengan bekerja, dst"
(dari buku Model Kebangkitan Umat Islam)
So, jadi orang yang beriman, tingkatannya itu memang udah beda dari sekadar menjalankan syariat. Ia sudah seharusnya naik tahap menuju memperbaiki masyarakat, melawan kedzaliman, atau secara lebih umum membawa manfaat bagi sekitarnya.
110 notes · View notes
arinailma · 4 months ago
Text
Jadi akhwat tuh challenging bet bet bett. Sebelum nikah dituntut buat ngejaga diri sebaik mungkin. Berusaha nutup aurat seideal mungkin sesuai sama syariat. Keinginan berhias dikikis sedikit demi sedikit. Abi bilang jangan sampai narik perhatian orang. Tapi emang semuanya ga semudah itu, tergantung.. latar belakang ga si. Aku jadi bersyukur banget.
Katakan ada satu orang akhwat nih, di masa single nya dia udah berusaha menjaga semenjaga itu. Mungkin sejak masih single nya dia punya standar a, b, c dalam berpakaian terus kalo ntar aku nikah maunya kayak gini gini nanana. Yaa kalo dalam sehari-harinya dia udah terbiasa dengan tampilan yang syar'i, dia cenderung juga akan menerapkan itu di hari terbaiknya (pernikahan), menurutku sih ya. Tapiii, kayaknya ga semua akhwat berkesempatan buat dapetin dream wedding nya. (Apasi rin, sumpah aku cm sok tau:)
Beberapa di antara kita, iya para akhwat, punya orang tua yang bahkan di masa mudanya belum sedekat itu sama Islam dan syariat-syariatnya. Sampai di hari terbaik mereka, ibu sebagai orang pertama yang kita pengen banget jadi pendukung semua konsep yang bakal kita rancang, sekaligus ngarahin mana yang lebih banyak manfaatnya atau mudhorotnya, jadi penentu gimana hari H itu akan berjalan.
Mungkin ketidaktahuan ibu kita jadi penghalang atau mungkin berubah jadi bentuk keraguan kita.
Misal, kita tau kalau idealnya gaun yang nanti kita pakai itu gabole ngebentuk badan, tapi karena ibu gatau hal itu dan pasti pas nentuin kayak gitu kita bakal lebih banyak minta validasi ibu kan? Jadi ibu bilang, "gausah kak bagusan yang ini bikin kamu keliatan tambah tinggi." Akhirnya kita manut juga sama ibu.
Misal lainnya, akhwat biasanya gapernah dandan. Plis mohon dimaklumi para akhwat yang gapernah dandan ini. Pas hari H kita ditanya sama MUA nya, "make up nya mau kayak gimana mbak?", "kerudungannya mau kayak gimana mbak?" Kita cuma bisa nanya balik ke ibuk ga si. Kek, "Mahh ini bagusnya gimana", terus nanti ibu bilang "Yang menurut mbak MUA nya paling bagus aja". Oke akhirnya kita manut lagi. Sampai pas udah didandanin kita baru sadar kalo MUA nya masangin bulu mata palsu sama pas mau di kerudungin harus dipakein konde dulu biar bagus, menurut mbaknya. "Loh kan kalo kayak gini gabole ga sih" Akhirnya perasaan kita yang campur aduk, tanpa berani bilang apa-apa ke ibu.
Huaa takut. Sumpah ini bukan ceritaku atau cerita orang lain, aku cuma sok tau tapi tapi kepikiran aja huehwhehwh. Gara-gara ngehadirin banyak undangan nikah orang. Maapin manusia INFP yang sangat suka mengamati dan sangat cocoklogi ini:')
Random thought || Ahad, 7 Juli 2024
11 notes · View notes
arrahmahcom · 5 months ago
Text
Perdana Menteri IIA mendesak dukungan publik untuk sistem Islam dalam pesan Idul Adha
KABUL (Arrahmah.id) – Mullah Mohammad Hassan Akhund, Perdana Menteri Imarah Islam Afghanistan (IIA), mengatakan bahwa masyarakat harus dengan tegas mendukung sistem Islam. Dalam pesan Idul Adha, ia menekankan pentingnya kerja sama warga negara dalam melindungi dan memperkuat sistem. Perdana Menteri juga meminta para pejabat pemerintah sementara untuk tidak menyia-nyiakan upaya dalam membantu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
gaulislam · 1 year ago
Text
Bapak dan Anak
gaulislam edisi 836/tahun ke-17 (15 Rabiul Akhir 1445 H/ 30 Oktober 2023)   Like father like son. Mungkin kamu pernah dengar ungkapan ini, ya. Gampangnya sih kalo diartikan: “anak laki-laki sama bapak, sama aja (kelakuannya, gayanya, tabiatnya dan sejenisnya)”. Kata lainnya: “seperti bapaknya, begitulah anaknya”. Mirip dengan peribahasa yang udah dikenal luas, “buah jatuh tak jauh dari pohonnya”.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
auliasalsabilamp · 9 months ago
Text
Merusak Wanita Adalah Cara Tercepat Merusak Peradaban
Jika di dalam suatu peradaban para wanita sudah rusak, maka bisa kita pastikan pria dan anak-anak yang ada di dalam peradaban tersebut akan ikut rusak pula.
Inilah strategi yang sedang dijalankan kelompok-kelompok yang membenci syariat Islam. Mereka menjadikan wanita sebagai target utama untuk menjalankan misinya.
Mereka berusaha merusak wanita dengan berbagai cara dan menjauhkan mereka dari ajaran agamanya.
Karena para wanita itu mudah untuk dipengaruhi, cepat perubahannya dan besar dampak yang ditimbulkannya.
Ustadz Farhan Fadilat Syah
21 notes · View notes
audadzaki · 5 months ago
Text
Yang Perlu Diketahui Sebelum Kita Ribut Sendiri
Menyambung perkara ikhtilaf kemarin, rasanya perlu saya kutipkan penjelasan Syaikh Adham Al-Asimi saat beliau menyampaikan tajuk "Kulliyyat yang Mempersatukan, dan perbedaan Juz'iyyat yang Tidak Mempengaruhi Persatuan".
Penjelasan beliau termasuk salah satu yang mudah untuk dirangkum. Tidak rugi untuk menyempatkan sedikit membaca.
Ada tiga jenis perkara syariat yang masing-masing menentukan sikap kita terhadap perbedaan pendapat; kapan berhenti mentoleransi, kapan harus lapang dada, dan kapan justru harus bahu membahu meski berbeda.
1. Qath'iyyat: Perkara yang kebenarannya satu, dan pemahaman ulama' di sana satu.
Perkara ini berdasar pada dalil (dari Al-Quran atau Hadits) yang qath'i dilalah alias jelas dan pasti sehingga tidak melahirkan perbedaan. Kebenarannya satu, dan pemahamannya satu.
Misal dari Qath'iyyat adalah bahwa Allah itu satu, kiblat shalat itu Ka'bah, haji itu di Makkah, puasa Ramadhan itu wajib, dll. Tidak ada satupun ulama' sampai kapanpun yang menyelisihi pemahaman itu.
Karena tidak menerima perbedaan maka ini menjadi batasan toleransi umat. Siapa yang menyelisihi berarti keluar dari umat.
Tapi selagi masih sejalur pada hal-hal qath'i, perbedaan apapun di luar itu tidak mengharuskan adanya permusuhan, ulama' menerima keleluasaan perbedaan pendapat yang didapat dengan kaidah tertentu.
2. Dzanniyyat: Perkara yang kebenarannya satu, tetapi pendapat ulama' di sana berbilang.
Perkara ini lahir dari dalil yang dzanniyu tsubut, mengandung sahih dan tidak, dan dzanniyu dilalah, mengandung multi interpretasi makna.
Misalnya adalah apakah meletakkan tangan saat shalat di atas pusar atau di bawah pusar? Dua pendapat ulama' ini ada. Tapi tidak ada satu ulama' pun yang menganggap kebenaran salah satunya seperti kebenaran "Allah itu satu".
Adanya pendapat yang berbilang ini artinya kita tidak bisa menghilangkan perbedaan itu. Ia akan tetap ada. Pilihannya bergantung pada kecondongan dzann seorang mujtahid.
Tidak bisa diputuskan mana yang benar dan salah, yang ada adalah dua kemungkinan yang dikuatkan salah satunya berdasarkan kaidah pembandingan yang hasilnya bernilai relatif.
Imam As-Syafii secara terang mengungkapkan, "Pendapatku benar tapi mengandung kemungkinan salah, pendapatmu salah tapi memiliki kemungkinan benar,"
Lalu apakah Allah yang menyebabkan terjadinya perbedaan ini? Iya.
"Dan mereka masih saja berbeda-beda. Dan untuk itulah Kami ciptakan mereka," (QS. Hud)
Sehingga ulama' mengganggap bahwa empat madzhab adalah empat akal dalam menjalankan Islam, sebab Islam terlalu luas untuk dibatasi dengan pemahaman satu akal saja.
3. Perkara yang kembali pada pengalaman dan penelitian.
Ini perkara yang tidak ada hubungannya dengan dalil, di mana umat Islam semestinya saling menyempurnakan, dan bukan saling berbenturan.
Misalnya, ada kelompok yang melihat bahwa perbaikan itu harus dimulai dari puncak piramida: kekuasaan. Sebaliknya ada kelompok lain yang memandang bahwa memperbaiki umat itu dimulai dari akar rumput: dakwah dan pendidikan. Kelompok yang lainnya memandang perbaikan itu dimulai dari diri sendiri: tazkiyah.
Hal ini tidak bisa dibenturkan. Masing-masing sejatinya sedang menempati pos yang tidak dimiliki kelompok lainnya. Jika berjalan lancar maka tujuannya akan tetap bertemu di titik yang sama.
Adapun kekurangan yang ada pada salah satu bukan berarti yang lain sempurna, setiap manusia memiliki titik lemahnya.
Itulah tiga jenis perkara syariat untuk patokan dalam menyikapi perbedaan pendapat.
Kesimpulannya, poin Qath'iyyat adalah bagian Kulliyyat dalam agama Islam. Mencakup pokok-pokok beragama yang cukup untuk menganggap seseorang dalam barisan umat Islam. Sebaliknya, poin kedua dan ketiga adalah juz'iyyat yang tidak mempengaruhi status seseorang dalam persatuan umat.
Tapi yang menjadi catatan, semua ini adalah bidang pembahasan ulama'. Perbedaan pendapat yang diakui juga perbedaan yang dikeleluarkan oleh para ulama'.
Kita sebagai masyarakat awam cukup memilih ulama' mana yang akan diikuti (taqlid), sebab kekurangan alat dalam menggali sumur hanya akan menjerumuskan amatir dalam galiannya sendiri.
@audadzaki
Gannet Mishr, 16 Juni 2024. Mendinginkan kepala melihat perdebatan receh orang bodoh.
7 notes · View notes
radensahid · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Berbagai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang digunakan secara internasional oleh banyak negara tidaklah menjadikan keadaan dunia menjadai damai. Justru sebaliknya banyak konflik dan kesengsaraan yang muncul karena standar ganda dari kebijakan PBB. Sayangnya malah ada sebagian kaum muslim memuja dan menjadikan PBB sebagai standar aturan baru di dalam agamanya. Apakah ini gejala tidak percayanya umat Islam dengan ajaran agamanya sendiri? Apa yang seharusnya dilakukan oleh negeri-negeri muslim terhadap PBB? 🟥 *SAKSIKAN LIVE FOKUS UIY OFFICIAL CHANNEL* *PBB DIPUJA DUNIA SENGSARA* 🎙️ Bersama: 1️⃣ *Ust. Muhammad Ismail Yusanto* (Cendekiawan Muslim) 2️⃣ *Hasbi Azwar, Ph.D* (Pakar Hubungan Internasional) Host : *Akhmad Adiasta* 🗓️ *Ahad, 12 Februari 2023* 🕗 *Pukul 20.00 WIB* *Melalui Link*: ⤵️ https://youtu.be/nYz5pPHs8C4 https://youtu.be/nYz5pPHs8C4 https://youtu.be/nYz5pPHs8C4 Subscribe *UIY Official* Channel ⤵️ https://mbo.is/UIYofficial https://mbo.is/UIYofficial https://mbo.is/UIYofficial *Jangan biarkan* informasi menarik dan berharga ini hanya berhenti kepada anda, *yuk sebarkan* ke teman, sanak saudara dimanapun berada. *Biar jadi amal* shalih dan kebaikan menyebar di bumi kita #uiy #uiychannel #uiyofficial #fokus #PBB #hukum #internasional #syariat #Islam https://www.instagram.com/p/CojEuJfp5z8/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
pantiasuanmuslimterdekat · 2 years ago
Text
AMANAH, Call 0811-976-549, Panti Asuhan Muslim Terdekat Mekar Baru Istana Yatim
Tumblr media
0 notes
kayyishwr · 6 months ago
Text
Metodologi
Gara-gara terjebak di lingkaran diskusi antara janin dan parasit, jam segini malah kepikiran buat nulis. Dan, ini posisi bukan di Boyolali. Diskusi seputar janin dan parasit, akhirnya ada yang mengungkap penelitian yang berkaitan dengannya. Karena, kami diajarkan untuk bisa membaca journal di setiap stase, akhirnya berani sedikit memberi review, walaupun belum komprehensif.
Satu yang jadi perhatian saya, adalah soal metodologinya. Karena, tentu metodologi ini berpengaruh terhadap kekuatan sebuat bukti. Selain itu, dari metodologi kita setidaknya bisa memprediksi kesimpulan yang dibuat juga.
Ya, metodologi, cara untuk mencapai sesuatu. Sebagaimana saat kita menempuh sebuah perjalanan, sebelumnya, pasti kita akan memilih metode apa yang kita gunakan; dengan jalan kaki kah atau berkendaraan. Nah, pemilihan metode ini, pada akhirnya menghantarkan kita pada hitung-hitungan soal jam keberangkatan, estimasi istirahat, sampai waktu sampai di tujuan. Maka, memilih metode yang tepat, tentu akan sangat berguna untuk mencapai tujuan kita.
Dewasa ini, metodologi, seperti diabaikan, dan langsung loncat pada kesimpulan; simplifikasi. Semua dibuat simpel saja, yang penting nyampe. Boleh dibuat simple, tapi jangan harap hasilnya juga tidak simple. Pun, simplifikasi ini berujung pada banyak keadaan yang tidak kita duga sebelumnya. Karena kita enggan memilih metode; secara spesifik enggan berfikir lebih detail dan mendalam.
Sebenarnya saya, tidak begitu mendalami masalah metodologi ini, hanya belajar sedikit-sedikit, apalagi masih di tahap sarjana, belum magister, apalagi doktor. Tapi setidaknya saya sedang belajar, bahwa metodologi itu penting dalam kita memandang sesuatu.
Sebagai seorang muslim, saat kita menghadapi banyak hal di kehidupan saat ini, penting buat kita punya nalar kritis soal metodologi ini. Apakah metode yang ada, bisa menghantarkan kita pada pemahaman mengenai ke-Maha Besaran Allah, ke-Istimewanya Rasulullah, dan ke-Dahsyatan Al Quran, atau justru sebaliknya. Apakah metode yang kita gunakan, semakin mendekatkan diri kita dan lingkungan kepada syariat islam, atau menjauhinya.
Lagi-lagi saya masih belajar, mengedepankan sisi rasionalitas dan sedikit meredam sisi emosionalitas. Karena saat emosi kita menguasai diri kita, ada mekanisme yang terjadi pada otak rasional kita, sehingga kadang bisa kalap tidak terkendali. Maka, untuk terus bisa memastikan, otak rasional kita berfungsi, ada input yang perlu kita kontrol sehingga output yang ada, bisa kita kendalikan.
Sisi rasionalitas akan membuat kita lebih berhati-hati, dan teliti dalam memandang metodologi, akan ada pertanyaan yang muncul yaitu, apakah tepat dengan metode seperti ini, atau malah lebih tepat dengan metode yang lain
Begitulah persoalan metodologi, semoga suatu saat, bisa memahami hal ini lebih baik lagi, lebih komprehensif, dan tentunya membawa manfaat bagi orang lain juga
12 Mei 2024 pukul 01.20 – kamar Kos Al Fatih 2
20 notes · View notes