#Surgaku
Explore tagged Tumblr posts
fideladigna · 7 days ago
Text
Penutup tahun 2024
Pertama hal yang paling sangat amat aku syukuri di tahun ini, adalah ibuk. Dan paling utama kepada Allah, atas banyaknya nikmat yang sampe dipenhujung tahun ini sebab kalau bukan karnaNya.
Menelaah diri, merfefleksikan diri di tahun ini. Dan melihat kembali beberapa dokumentasi ataupun tulisan diri. Ternyata diri ini terbentuk dan bisa menjalin relasi dengan banyak orang adalah karna paksaan dan pilihan terbaik ibuk.
Aku tanpa ibuk bapak, mungkin hanyalah anak kampung dari wilayah pelosok. Tidak tau apa-apa, mengikuti alur hidup, tidak jauh berkelana dan hanya terkukung dengan zona aman.
Walaupun yah tetap PR diri ini belom bisa dikatakan Jayyid jiddan, belum bisa dikatakan pantas sukses dan sudah memberikan yang terbaik. Baik itu PR pribadi ataupun PR peran diri untuk banyak orang.
Penghujung tahun ini, aku meminta izin kepada ibuk bapak. Untuk menghadiri acara walimahan dua teman baikku di jawa barat. Sekaligus berkesempatan untuk bertemu ibuk bapak di jekardah.
Ada banyak hal yang aku dapati dari perjalanan ini, ntah kenapa sebelum ke jakarta. Fikiranku random sekali, ada jeda waktu antara ketibaanku di jakarta dengan bertemu ibuk dan bapak.
Aku ingin bertemu siapa ya? Kemana ya? Teringat olehku dengan salah satu teman baik kajian di Yogyakarta tahun lalu. Seorang wanita lembut dan InsyaAllah shalihah yang terjaga.
Kami berbincang di lantai 24, berhadapan langsung dengan indahnya jakarta. Aku tipikal yang senang berbincang langsung, terutama problem kehidupan.
Tumblr media Tumblr media
Namanya tia, dia membuka suara. "mbak aku sempat terfikir, untuk apalagi aku berkuliah?" aku mengernyit. "gimana tia?" kemudian panjangnya obrolan. Sampailah dia keceplosan, ibunya sudah tiada.
Dia mengejutkan jantungku, seingatku beberapa bulan lalu. Hanya kabar ayahnya yang meninggal. Bukan ibunya. Aku berusaha menahan air mata di pelupuk mata. "sorry, aku cuman tau kabar ayah"
40 hari neneknya meninggal, kemudian menyusul ibunya, 40 hari meninggal ibunya, menyusul ayahnya. Bagaimana mungkin anak ini bisa tenang menyambutku tersenyum bahagia, kuat, dan menjemput menungguku sabar di stasiun jatinegara.
Sambil kutatap matanya, memastikan jangan sampai air mata kami saling berpacu mana yang lebih dulu jatuh. Kami sama-sama menahan, agar air mata ini tidak tumpah. Karna aku baru saja sepertinya kami beradu nasib tentang makna kehilangan.
Related sudah dengan pertanyaan awal obrolan kami, itu seperti menamparku. Menampar diriku, menampar si manusia sok kasihan ini merasa semua batu dimuka bumi menimbun dirinya.
Gak sedikit cerita dari semua runtutan kisah tia membuatku menahan malu. Apa yang aku rasakan mungkin belom ada apa-apanya dengan hal berat yang saat ini dia rasakan.
"Aku sukses untuk siapa lagi ya mbak?"
De ja Vu, aku pernah mendengarkan kalimat serupa ini dari Mbak ana, anak kostnya ibuku. Sebab, semua kesuksesan yang saat ini beliau rasakan. Seperti tidak tau harus ditunjukkan kepada siapa. Karna kedua orang tuanya sudah tiada.
Tia si anak hebat, dia bisa kuat karna ilmunya, imannya, Rabb kita.
Ada perasan takut, tertampar dengan aku yang masih dikatakan santai. Nyatanya realita kehidupan selanjutnya, kita hanya mengandalkan kaki sendiri untuk terus hidup.
Selepas bertemu tia, aku tidur siang sebentar sembari memeluk ibuk. Bapak beristirahat di kamarnya sendiri.
Bukan bermaksud bersyukur diatas penderitaan orang lain, namun aku lalai mengingat rasa syukur masih memiliki doa terbaik dari kedua ibuk bapak.
Aku banyak lalainya untuk semangat membangun diri, membuktikan kepada mereka. Aku bisa menjadi yang terbaik.
Dan yang pasti, reminder diriku dan tia. Dan mungkin untuk siapapun yang membaca tulisan ini. Kita masih punya PR setidaknya bukan sebagai anak, namun sebagai seorang hamba.
Hamba yang harus bertanggung jawab dengan apapun pilihan dan kita lakukan, hamba yang berdedikasi untuk hambanya yang lain.
Dengan semua nikmat yang masih Allah berikan, privilge yang masih bisa kita rasakan..
Teguran setibanya aku kembali ke kota gudeg, ternyata tidur nyenyak, merasakan indera yang berfungsi dengan baik, mengajarkan kepada anak-anak, beraktivitas. Adalah nikmat sepele, yang lupa untuk senantiasa aku syukuri.
Allahu rabbi.. Mudahkan langkah ini kedepannya menjadi diri yang lebih baik.
Terima kasih sudah membaca tulisan ini, ah aku ingin bercerita kembali oleh-oleh dari kota hujan.
See u.. Insyaallah
Sedikit pict Jalan surgaku, ibuku, mamiku, ibu negaraku. Sehat selalu, berkah selalu surgaku.
Tumblr media
1 note · View note
kayuhansepeda · 4 months ago
Text
Kamu lagi dimana sekarang (?)
Kepada teman hidupku, yang juga akan jadi teman surgaku, insyaAllah.
... Assalamu’alaikum.
Gimana kabarmu sekarang?
Kamu lagi dimana?
Apa yang terjadi dalam harimu kemarin?
Ujian apa yang sedang kamu hadapi?
Apakah kamu sudah merasakan momen-momen berharga di masa mudamu?
Apa pengalaman paling seru yang membuatmu lupa sejenak tentang patah hati atau krisis seperempat usia yang mungkin kamu alami?
Simpan jawabannya ya, untuk kita bicarakan saat bertemu. Karena, aku juga ingin berbagi punyaku.
Dan tentang kenakalan yang pernah kamu lakukan saat remaja atau di usia dua puluh tahun. Seberapa parahkah itu?
Semoga tidak menjerumuskan. Semoga hanya sekedar ibarat salah menaruh kaos kaki yang seharusnya dipakai di kaki, malah dipakai di tangan. Tanpa mengorbankan syariat-Nya. Na’udzubillah.
Sebab aku di sini juga telah berjuang, jadi aku berharap kamu tetap kuat di tengah dunia yang semakin kacau dan pilihan-pilihan varian kenakalan beserta toppingnya yang mungkin terlihat manis di awal, tapi sejatinya membuat penyesalan pahit di akhir.
Oiya, tentang kesedihan yang tidak kamu bagi itu sayang, ke mana kamu mengalihkan energimu? Apakah kamu berlari? Jalan-jalan? Atau mendengarkan lagu favorit yang membuat hatimu merasa dipahami? Atau mungkin tidur? Atau membuka surat cinta-Nya sambil terisak?
Bagaimana pun caramu menghadapi semua ini, aku berharap kamu bijak dalam memilih jalan, tetap teguh pada syariat-Nya, meski godaan di sekelilingmu mengajak berbelok. Aku berharap kamu kuat melawan arus.
Ketika kita akhirnya bertemu dan saling mengenal lebih dalam, aku minta maaf jika aku masih banyak kurangnya, dalam berbicara, memutuskan, memaafkan, atau menerima.
Teman surgaku, maukah kita saling bertemu saat semua urusan kita dengan-Nya sudah selesai? Juga dengan mimpi-mimpi kecilmu, agar menciptakan chemistry penuh berkah?
Jujur, berjalan sendiri itu tidak mudah, tapi kita harus tetap berusaha, kan? Demi-Nya, kan? Janji kan?
Jika masih ada mimpi yang ingin kamu kejar, jangan khawatir, aku siap menjadi teman penyemangatmu, karena aku tahu kamu juga akan melakukan hal yang sama untukku. Sebab ketika kamu menikahiku, itu berati menyatukan mimpi-mimpi kita.
Semoga Allah ridha, sampai saat kita bertemu dan saling menemani dalam ibadah terpanjang kita. Aamiin.
Ruang semesta, awal musim gugur 2024.
37 notes · View notes
senantiyasa · 7 days ago
Text
Bagaimana Jika Surga Tidak Menginginkan Kita?
Bagaimana jika surga tidak menginginkan kita?
Itu pertanyaanmu suatu kali di masa lalu yang aku lupa kapan persisnya. Bagaimana? Bagaimana jika surga tidak menginginkan kita?
Ah, rasanya itu sesuatu yang terlalu jauh untuk dipikirkan. Akan coba kuganti pertanyaannya.
Bagaimana jika kita ciptakan sendiri surga kita, di sini? Bagaimana jika kita menjadi surga itu sendiri, dengan diri kita sendiri, di sini? Bagaimana jika aku menjadi surgamu dan kamu menjadi surgaku, di sini?
Pertanyaanmu terlalu sulit untuk diterka jawabannya. Maka akan kupersilakan kamu menjawab pertanyaanku dengan sebuah ayo yang penuh semangat.
Senantiyasa, 2024.
9 notes · View notes
ihsnfkri · 1 year ago
Text
"Tentang Langit"
Langit tanya "Terjebak di pusat dunia, apa yang kau cari?"
Tuhan tidak sedang menungguku di ujung jalan yang lurus. Surgaku ternyata tidak terlahir dii telapak kaki ibu. Wahai langit kelabu, dimana hal baik untukku bersembunyi?
Langit Tlogosari, seperti langit-langit di daerah lain tidak bisa menahan air mata ketika melihat lelaki berwajah murung tergugu seorang diri.
Dengan hujannya ia ingin memeluk
Dengan rintik-rintik, ia ingin berteman
Dengan dingin angin, ia ingin
Lelaki itu tahu hatinya ikut tertusuk
Sabda Tuhan; Wahai langit, lelaki itu akan jatuh cinta pada gerimis sampai tubuhnya meringis demam. Dan ribuan-jutaan malaikat-Ku akan mendoakan kebaikan untuknya.
Sekarang kamu tahu kan, kenapa Mikail selalu memberi rezki dari atas langit?
#cermin
32 notes · View notes
eriljoo · 1 year ago
Text
Teruntuk seseorang yang tak pernah lelah menyayangiku,teruntuk seseorang yang tak pernah lelah menasehati,mentutur kataku
Bisakah aku membahagiakan mu seperti engkau yang selalu memberi pelukan hangat,membelai kepala ku dikala aku sedang terpuruk dengan kerasnya dunia?
Ya Allah.. jika memang aku adalah harapan bagi ibuku,bisakah engkau memberi nafas lebih lama lagi untuk surgaku?
Aku hanya ingin melihat senyum indah bibirnya,tangis haru bahagianya disaat aku sudah mendapatkan apa yang sudah aku perjuangkan selama ini.
Bu.. terima kasih sudah mau merawat anak nakal dan keras kepala ini.
Lombok,29 November 2023
22 notes · View notes
sederhanasaja · 10 months ago
Text
Tentang satu nama, semoga ikhlas ku mengiring setiap takdir yang digariskan. aku tidak lagi ingin memaksa pada siapa, semoga ku tetap untuk kebaikanmu dan aku sendiri. Untuk siapa nanti yang akan menjadi separuh dari cerita surgaku, semoga kebaikan mengiringi kita selalu
7 notes · View notes
diaryputri · 11 months ago
Text
Setangkai Bunga Cinta Sejati
Malam ini hujan turun dengan lebat, menikmati suara rintikan sembari menatap layar kotak berisi video narasi mba Najwa shihab, rasa-rasanya cukup nikmat. Tapi bukan itu yg ingin saya bahas. Ada 1 puisi Alm. Pak Bj. Habibie untuk ibu ainun yang membuat hati saya tergetar dan merinding. Puisi tsb berisi kata2 indah yang berbunyi "Cinta adl anugrah Ilahi yang harus dijaga dan dipelihara kemurniannya sehingga tumbuh dan kekal selamanya. Tak akan lekang karena panas, tak lapuk pula karena hujan, tak akan pupus termakan usia. Hakekat cinta sejati lahir dari hati untuk saling menyayangi dan mengasihi, kekasih hati karena cinta menjadi pengobat rindu, pelipur lara, penyejuk hati, dan penenang dalam kegembiraan. Ungkapan cintanya Habibie kep kekasih hatinya, Ainun "Pada suatu ketika aku janji padamu aku akan menjadi suami terbaik buatmu ". Ungkapan cintanya ainun kep habibie "jika aku punya kesempatan untuk hidup lagi aku akan tetap memilihmu". Bagi Habibie, Ainun adl mata untuk melihat hidupnya, Ainun adl segalanya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi punya batas. Nikmatilah indahnya cinta dalam keabadian, jadilah engkau bidadari surgaku, tunggu aku di babul jannah. Kubawakan engkau setangkai bunga cinta sejati. (Pare pare 28 agustus 2014).
7 notes · View notes
atifadhilah · 1 year ago
Text
Tentang Rumah.
Apa definisi rumah bagimu? ia kah sebuah bangunan utuh dengan dekorasi nan lucu? ia kah sebuah tempat yang hangat dengan orang-orang yang tepat? ia kah sebuah tempat berlindung dimana kamu bisa berteduh dibawah langit mendung?
Rumah adalah nikmat, rumah adalah unit terkecil dimana peradaban pertama kali lahir dan tumbuh. Rumahku adalah surgaku, yang setiap pojoknya bisa difungsikan sedemikian rupa. Rumah adalah tempat kita menjalin banyak kisah, cinta, dan cerita. Rumah adalah tempat kita berserah dan bebas menjadi diri kita seutuhnya, tempat berdo'a dan memohon kebaikan dunia dan akhirat kita.
Tumblr media
10 notes · View notes
heartfelt-letter · 6 months ago
Text
"Tanggung jawab Abi hanya sampai teteh menikah"
Curug Cipanas, 14 Juli 2024.
-
Libur singkat 6 hari kemarin menjadi hal yang sangat disyukuri. Mulai dari semangat adik, abi, dan ummi untuk menjemput putri satu-satunya kembali ke rumah. Suguhan serta obrolan hangat yang sangat dirindukan, pun dengan makanan favorit yang sengaja disediakan.
Bukan hanya itu, banyak sekali untaian mutiara terlontar dari abi dan ummi. Tak melihat situasi, ketika makan, perjalanan, beres-beres, sebelum tidur, pun selesai sholat selalu ada nasihat. Setiap hari asupan yang ku dapat lebih dari cukup, satu minggu untuk satu tahun ke depan.
"Konsep hidup itu gampang,
ارحموا من في الأرض، يرحمك من في السماء
sayangi siapapun yang ada di dunia, maka yang di langit akan menyayangimu,
kamu tahu siapa penduduk langit?
Allah, begitupun para malaikat akan berseru mendoakan kebaikan untukmu, jangan berhenti jadi baik, ya."
Pesan pertama Abi ketika makan siang hari pertama di Bandung kala itu.
Sayang sekali tak langsung ku catat apa-apa yang ia beri, namun yang membekas selalu teringat. Berbeda dengan hari terakhir liburan, sepulang kami berendam air panas di tengah malam Curug Cipanas yang dingin itu, kalimat yang ia beri sangat membuka pikiran namun menyayat hati,
"Belajar terus ya teh, kabari Abi jika kamu perlu sesuatu, kabari Abi hak kamu yang belum Abi penuhi, tanggung jawab Abi hanya sampai teteh menikah, maka Abi beri pesan taati siapapun yang menjadi surga teteh nanti"
Dinginnya malam itu membuat bibir tak sanggup bergerak, bergegas diriku menuju tumpukkan kayu dengan api di atasnya untuk menghangatkan diri.
Kata-katanya tak salah, namun pikiran gadis yang katanya sudah dewasa ini masih saling beradu, ya Allah, ia tak memandangku sebagai putri kecil yang suka merengek lagi, ia tak melihatku sebagai anak kecil yang sering ketiduran diatas buku lalu memindahkannya ke kamar ketika malam, diikutsertakannya diri pada beberapa masalah krusial keluarga menjadi pertanda bahwa ia sudah mulai mempercayai anaknya. Jauh sekali diri ini belum mengerti maksud dan tujuannya.
Sedih dan merasa kecewa menjadi teman perjalanan dini hari itu,
21 tahun apa yang sudah kuberi untuknya,
kalimat surga yang kan berpindah, menjadi PR besar untukku, siapapun yang kan menjadi surgaku nanti, tolong izinkan diri agar tetap berbakti, hanya tanggung jawab yang dialihkan, kasih sayang dan cintanya masih tetap mengalir dalam nadi.
Abi, terima kasih untuk segala dedikasi yang kau beri. Beliau sempat bertanya "teteh pernah kepikiran ga sih, kenapa Abi kasih nama teteh Risalah Az-Zahra?". Pertanyaan itu Abi tunggu sejak kalian kecil. Ku jawab, "Kenapa bi? Kenapa Risalah? Dan kenapa Az-Zahra?"
Sejak itu, Fatimah Azzahra bintu Rasulullah, sangat Abi kagumi, Ia berbakti pada kedua orang tuanya dan taat pada suaminya. Sesederhana itu, ku ingin kau menjadi penerusnya.
Dengan bimbingan dan ridhomu, Fatimah Azzahra yang kau kagumi, bisa kau dapati dalam putrimu, aku berjanji.
Kota Hujan, 21.25 | 19 Juli 2024
#selfproject #day1
3 notes · View notes
shofiyah-anisa · 2 years ago
Text
Sering kali rumah tak benar-benar menjadi 'rumah'. Rumah hanya sebagai tempat singgah, jauh dari kata nyaman. Karena barangkali memang hanya bangunan yang berdiri tanpa arti.
Beberapa manusia berfikir bahwa ibu kota dijadikan sebagai tempat singgah sementara. Kenyataannya tak sedikit yang menetap sahaja. Sebab rumah yang di tinggal hanya mengharap apa yang di bawa bukan kepulangannya.
Maka hari ke hari, cemas dan harap menyatu. Adakah seseorang mampu dijadikan tempat untuk bertumpu? Yang menjadikannya sebagai tujuan. Tanpa alasan dan abai saja terhadap beberapa cibiran. Dan tanpa paksaan,ia menetap membawa beribu sayang dan nyaman.
Konsep 'rumahku surgaku' bukanlah teori tanpa makna. Aqidah adalah pondasi utamanya. Sakinah tujuannya. Dan ridho Allahlah muaranya. Ideal bukan (?).
29 notes · View notes
nadyagifary · 9 months ago
Text
Tumblr media
Banyak sekali pelajaran semenjak hari itu,
Barangkali banyak miss-informasi bahkan, miss-komunikasi yang terjadi sebenarnya,
Barangkali aku terlalu berani juga minim pertimbangan,
Barangkali juga memang bukan jalannya,
Dari mulai beberapa kali terbaring tidak berdaya sampai dengan terbiasa mengikuti kajian psiki-islami,
Semoga lekas sembuh ya Nad, batin maupun zahir mu, tentang,
Seni mengikhlaskan
Semoga lekas dapat melihat kedepan, berkaca pada diri, fokus dengan apa yang sedang dihadapi, dan tentunya, bersyukur dengan keadaan diri :)))
Rekomendasi kajian psiki-islami :
Ustadzah Tika Faiza, M. Psi (Qur'anic-Psychology) : Akademi Muslim Indonesia dan Masjid Nurul Ashri
Kak Arin Khabibah, S. Psi : Kajian Suamiku Surgaku
Kak Olivia Dwi Kumala, M. Psi : Deen Academy
Ustadzah Siwi Ummu Nabilah : Muslimah Academy
Kak Yogi Prayogi, M. Psi : MuslimAfiyah Academy
Kak Bagas Rabbani (Qur'anic-Self Development) : Deen Academy
Ust Abu Bassam Oemar Mita : Healing Akademi Muslim
Tentunya mengenai "back to tauhid"
Tumblr media
2 notes · View notes
hellosabilspace · 2 years ago
Text
Selamat ulang tahun, bidadariku 🤍
Tumblr media Tumblr media
Empat dekade lebih enam tahun yang lalu, lahirlah seorang perempuan cantik, seperti namanya. Tumbuh menjadi sosok wanita tangguh, pandai, pintar memasak.
Aku beruntung karena Allah memilih aku untuk menjadi anak pertama dari empat putri kecilnya. Lahir dari sesosok wanita hebat merupakan hal yang paling aku syukuri dalam hidup. 
Tak ada kado terindah yang bisa kuberikan selain do'a dalam sujudku dan simpuhanku. Sebenarnya, bagimanapun keadaanya aku masih sungguh melemah dalam ketidaksanggupan menuju baik untukmu. 
Namun akan kucoba usahakan memeluk segala tindak lemah & burukku, agar bisa terlebur oleh kebahagiaan lainnya.
Selamat ulang tahun mah, sosok terhebatku, calon penghuni surga, juga pembawa surgaku dalam telapak kaki. Semoga akan selalu kuat keimanan seorang ibu pada sang pemilik takdir ini. Semoga semakin mencinta pada setiap orang yang meletakan rasa dalam ruang-ruang hati yang berbunga. Semoga pula akan selalu berbahagia meski sangat sederhana. Aamiin 🤍
— Sulungmu yang tak pernah redup mencintaimu.
37 notes · View notes
ribrid · 10 months ago
Text
Seminggu sebelum Ramadhan datang di tengah-tengah kita, justru ada seorang teman lama yang pergi meninggalkan dunia untuk selamanya. Hal itu mengingatkan bahwa tidak ada yang pernah tau apakah seseorang masih mampu untuk bertemu Ramadhan berikutnya.
Kabar kepergian seorang teman yang hanya seminggu sebelum Ramadhan, memecut semangat dalam diri ini agar bisa memaksimalkan waktu sebaik mungkin yang hanya berdurasi satu bulan. Bulan ini bulan penuh berkah, penuh ampunan, penuh cinta. Dalam hati setiap muslim yang beriman, pasti ingin memaksimalkan setiap jengkal waktu di bulan Ramadhan.
Selama lima hari pertama Ramadhan ini, aku mau merefleksikan diri. Dalam peristiwa-peristiwa sederhana, aku jadi merasakan ayat yang disebut dalam Al-Quran, "Sesungguhnya di balik kesulitan itu ada kemudahan."
Apa yang kutangkap di sini adalah kesulitan dan kemudahan itu seperti dua mata koin yang berbeda. Ada dalam satu koin, tapi terletak pada sisi yang berbeda. Ketika menurunkan kesulitan, maka Allah sepaket menurunkan pula kemudahan yang menyertai.
Seperti hari rabu kemarin, ketika pulang kerja sudah jam buka puasa, kemudian godaan untuk tidak tarawih begitu besar karena baru saja tiba di kosan dan belum sempat makan. Ketika memaksakan diri untuk berangkat tarawih, ternyata Allah kirim kemudahan berupa temen sebelah kamar yang mau berangkat bareng dan ngasih tebengan :")
Kemudian, kemudahan berupa Allah bangunkan aku tepat waktu agar tetap bisa melaksanakan sahur, meski malamnya tidur di atas jam 12. Jika diingat, tahun kemarin aku lebih banyak nggak sahur dibanding sahurnya. Dalam sebulan, rasanya sahur hanya 7 kali.
Ini baru hari kelima Ramadhan, dan semoga Allah istiqomahkan kita dalam menjalankan Ramadhan. Di lima hari pertama ini juga rasanya ada-ada aja yang bikin diri ini belum bisa ibadah dengan maksimal. Urusan pekerjaan yang memakan konsentrasi bahkan saat jam buka puasa. Keinginan untuk bisa pulang tenggo biar bisa ngabuburit sambil nonton kajian juga masih belum bisa terlaksana. Ditambah beberapa hal lain di luar pekerjaan yang harus dikerjakan. Kek... Aku ingin menimba ilmu dan ibadah dengan tenang Ya Allah :")
Kalo gini, berasa jadi diingetin lagi, bahkan untuk ibadah pun kita perlu meminta pertolongan Allah. Mencari ketenangan dalam beribadah pun, harus minta ke Allah.
Bicara soal rasa tenang, ini juga yang jadi bikin mikir. Makin ke sini, apa sih yang sebenarnya dicari? :") Uang selalu bisa dicari lagi ketika habis. Pencapaian selalu bisa dikejar lagi. Tapi semua hal-hal ini tidak menjamin rasa tenang dalam hati. 4 hari di rumah saat long weekend kemarin, aku mengakui kalau aku ingin sekali pulang ke rumah. Ingin sekali memiliki privilege bisa pulang ke rumah tiap weekend, jalan-jalan sama orangtua, dan masak buka puasa bareng sama Ayah dan Ibu, kemudian shalat tarawih bareng di Masjid Al-Ukhuwah. Aku ingin sering2 main dan deket dengan adik-adik sepupuku di Malang. Aku ingin bisa sering silaturahmi dengan banyak teman di Jawa Timur.
Ternyata pepatah "rumahku adalah surgaku" itu terletak pada ketenangannya. Surga bukan tentang tempat kita bisa bebas makan apapun, menghabiskan uang sebanyak apapun, atau bentuk foya-foya yang lain. Ternyata surga itu tentang rasa tenang yang mahal, dan banyak tempat yang menyediakan kesenangan duniawi tidak mampu memberikannya.
Semoga Allah senantiasa kirimkan rasa tenang. Kelak semoga Allah izinkan juga agar diri ini mampu menggantikan peran Ayah Ibu dalam menghadirkan rasa tenang, tidak hanya untuk keluarga sendiri, tapi juga untuk lebih banyak orang lain.
4 notes · View notes
laelans · 2 years ago
Text
Just live it.
Dalam ratusan target yang kita buat dalam hidup atau puluhan plan yang kita rencanakan, siapakan pula ruang penerimaan di hati. Menerima bahwa mungkin tak semua akan terealisasi atau berjalan sesuai harapan. Entah tertunda atau terganti.
Menyiapkan penerimaan bahwa kita ridha atas setiap yang Allah tetapkan. Percaya bahwa takdir terbaik kita adalah apa yang kita miliki saat ini dan apa yang sedang kita jalani. Kita sadar betul bahwa Allah Maha Tahu sedang kita tak banyak tahu.
Bisa jadi rasanya tangan hampir mencapai puncak, namun Allah tunda karena ada kebaikan di dalamnya. Agar sempurna proses kita mendewasa, agar semakin dalam sujud kita dengan riuh do’a.
Ngga papa capek, hingga suatu saat ketika memang kita diminta berhenti Allah yang akan menuntun kita dalam kebahagiaan yang kekal tanpa henti maupun jeda.
“Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridho dan diridhoi-Nya dan masuklah ke dalam surgaku”. (Q.S Al-Fajr : 27-30)
7 notes · View notes
sitagumilar · 2 years ago
Text
Masalah itu mendewasakan kita. Usia pernikahanku belumlah lama, baru genap 2tahun. Kata orang tua dulu masih seumur jagung. Kerap kali dilanda berbagai masalah dan ujian. Yang pada akhirnya setelah dipikir2 lagi itu semua berasal dari diri kita sendiri dan ego masing2. Namun, setiap terjadi pertengkaran, membuat aku sadar bahwa memang harus ada yg dibenahibdalam hubungan kami terutama "EGO". Aku kerap kali marah2 pada suami, yang akhirnya justru akulah yg merasa bersalah karena ketidak sopananku padanya. Sedangkan surgaku berada pada ridhonya. Aku luput karena perasaanku sendiri, amarahku menyakitinya, keegoisanku membuat dirinya tertekan, dan ketidakmandirianku membuatnya terkekang.
7 notes · View notes
ffahraa · 1 year ago
Text
90
Aku ingin anak-anakku kelak memiliki bagian yang sama sepertiku, tidak sungkan untuk meminta peluk orang tuanya. Mengeluhkan dunia yang kerasnya tidak dapat lagi kami pahami, meskipun mendapat nasehat yang sama.
"Dunia bukan tempat kita selamanya menetap, Nak."
Aku ingin anak-anakku kelak ada samanya dengan diriku, tidak malu untuk cium pipi ketika pamit pergi. Dan melambaikan tangan seribu kali.
Aku ingin anak-anakku kelak, merasakan apa yang kurasakan. Perihal makna rumah yang memeluk erat semua kekalutan, yang benar-benar menjadi tempat pulang. Menjadi tempat dimana harapan besar dan doa bermula.
Aku ingin, rumah yang kelak anak-anakku tumbuh besar didalamnya, benar-benar menjadi rumah yang 'rumahku, surgaku.'
@ffahraa
4 notes · View notes