Tumgik
#Singlelillah
coklatjingga · 1 year
Text
Tumblr media
Sebuah usaha untuk berdamai dalam penantian.
Segera lahir, buku pertama yang akan menjadi saksi bisu penantianku duduk di ruang tunggu ini. Menanti yang telah Allah janjikan, akan sebuah pertemuan.
Kumpulan sajak ini kuharap bisa menjadi teman, bagi hati yang terus menanti.
53 notes · View notes
jurnalweli · 7 months
Text
Pesan dariku bagi para perempuan singlelillah,
Menikahlah dengannya karena surga terasa lebih dekat.
Menikah adalah ibadah terpanjang di sisa usia sebab setelah akad berlangsung setelahnya akan dihitung sebagai ibadah. Maka sudah selayaknya bahwa dengan menikah dengannya, surga akan terasa lebih dekat. Suami dan istri akan nyaman dan tenang karena bisa beribadah bersama-sama untuk meraih ridhoNya. Suami dan istri akan memotivasi satu sama lain agar lebih dekat hubungan padaNya. Suami dan istri akan bertambah taat padaNya. Jika dalam hal sederhana yang tidak bisa didapat oleh mereka yang belum menikah saja bisa bernilai ibadah apalagi dalam hal yang betul-betul ibadah. Maka carilah ia seorang lelaki yang mampu menuntun, mengajak, dan bergandengan tangan meraih ridho Allah.
Memang tidak ada laki-laki yang sempurna, maka carilah ia yang kekurangan atau keburukannya bisa kamu toleransi.
Tidak ada laki-laki yang sempurna, hanyalah ekspektasi kita yang ingin kesempurnaan. Maka susunlah kriteria laki-laki yang kamu inginkan sehingga memudahkan. Carilah ia yang kekurangan dan keburukannya bisa kamu terima dan toleransi. Sebab kehidupan rumah tangga ke depannya sangat berharga dan sangat disayangkan apabila hanya dihabiskan oleh perkara-perkara yang mudah membuat marah. Misalnya, kamu tidak ingin menikah dengan laki-laki perokok maka teguhlah terhadap keyakinanmu. Jika dirasa kamu akan bisa mengubahnya maka bersiaplah untuk proses yang mungkin tidak sesuai dengan yang kamu bayangkan. Tidak ada laki-laki yang sempurna, maka tentukan poin prinsipil yang tak bisa diganggu gugat. Teguhlah terhadapnya dan hindari bermain cinta di awal. Terlebih jika dirasa kita bukanlah sosok Asiah istri Firaun, salah satu perempuan yang dijamin surga olehNya.
Menikahlah karena iman dan akhlak lebih utama daripada teperdaya oleh cinta.
Perkara cinta, ia akan tumbuh seiring berjalannya waktu jika terus dipupuk dan disirami. Bukanlah cinta yang dibutuhkan untuk melangsungkan pernikahan. Maka pandai-pandailah mengelola perasaan sebelum akad dilaksanakan dan kata 'sah' didengarkan. Ialah perasaan 'klik' satu sama lain bisa menjadi salah satu modal tambahan keyakinanmu padanya.
Menikahlah karena bagaimana visi misinya dan bukan hanya terbuai oleh siapa orangnya.
Tentu ingin usia pernikahan yang panjang, demikian sama halnya dengan visi misi. Ia akan terus diupayakan di sisa usia kita. Namun jika hanya melihat siapa orangnya, mungkin ia akan cepat berubah dan purna. Maka jika kamu menolak dan tertolak, bukan karena siapa kamu tapi karena visi misi yang tidak sejalan. Janganlah berkecil hati. Akan ada hati yang siap mengisi. Percayalah pada Sang Ilahi.
25 notes · View notes
itsjournalfi · 1 month
Text
Bismillaahirrahmaanirrahiim ...
Saya ingin hikmah ini tersampaikan, tidak berhenti di kehidupan saya. Izin menulis dan terima kasih berkenan membaca.
Saya sudah merencanakan untuk menuliskan sedikit atau nanti mungkin menjadi terlalu panjang yang diceritakan, perjalanan di Rutaba MQA selama 2 tahun ini. Semoga bisa tersampaikan pesan yang menjadi ibrah selama berjalan di jalan ini atau mungkin ada hal yang tidak baik -seyogiyanya saya hanya manusia biasa yang masih jauh dari kata sempurna.
12 Juli 2022, saya masih ingat. Hari itu saya berangkat ke Rutaba MQA untuk ketiga kalinya untuk mulai mukim. Setelah pertama adalah saat test wawancara, kedua adalah test microteaching pada recruitment guru baru di Yayasan MQA.
Lantaran memiliki koneksi dengan Mas Angga Feri Setiawan, trainer Nasional sekaligus menjadi HRD Rutaba MQA pada saat itu. Saya juga hendak berterima kasih karena beliau informasi recruitment ini tersampaikan kepada saya.
Back to~
Pada saat itu sudah hafal lah jalan menuju sekolah setelah sebelumnya pada kali pertama mencari alamat Rutaba MQA, seperti dipermainkan oleh google maps hingga hampir mengurungkan diri menuju sekolah karena salah terus masuk gang. Dan ternyata ini adalah menjadi ujian pertama Allah Swt. untuk saya bisa menghadapi tantangan-tangangan selanjutnya di jalan dakwah ini.
Katanya, ada 60 an pendaftar yang masuk di link formulir. Tersaring melalui tahap administrasi, kemudian wawancara, terakhir microteaching. Tersaringlah hanya 3 yang akhirnya masuk menjadi bagian dari Rutaba Team MQA, yaitu Ust Sofi; yang pada saat kali pertama berkenalan saya kira masih singlelillah (hihii) ternyata sudah ada anak 1 dan ternyata lagi beliau asli alamat sedesa dengan saya, hanya saja sekarang pindah alamat di Sumbang. Kedua ada Ustazah Naila, kesan pertama beliau perempuan lemah lembut, sopan santun dan benar menjadi teman yang baik sampai saat ini. Dan ketiga adalah saya sendiri.
3 orang ini, saya yakin adalah pilihan Allah Swt. untuk diizinkan belajar di Rutaba MQA, ditempa melalui ujian-ujian yang Allah kasih di setiap inci perjalanan di sana, berjuang dengan kesibukan masing-masing -selain beraktivitas di lingkungan Rutaba MQA. Kami diizinkan menjadi bagian dari Yayasan MQA, bisa mengenal dan membersamai jalan dakwah Umi Waliko, bisa berteman dan saling bahu membahu dengan teman-teman yang sudah lebih lama mengabdi di Yayasan MQA.
Sampai sekarang saya pun masih berpikir. Memutar alur dengan 'jika.'
~ Jika saya pada saat itu tidak mendapat info recruitment guru dari Mas Angga.
~ Jika saya menyerah dari google maps yang mempermainkan (hehe:D)
~ Jika saya tidak diberikan kesempatan berproses di Rutaba MQA.
~ ---
--- Saya tidak akan pernah menjadi perantau di sudut Banteran yang agak jauh dari peradaban kota Purwokerto.
--- Saya yakin akan beproses di tempat dan jalan yang lain jika tidak di Rutaba. Namun saya yakin tidak akan sebaik jika tidak ditempatkan pada perjalanan yang sudah Allah tetapkan di Rutaba MQA ini.
--- Saya tidak akan tahu rasanya memanage waktu untuk kuliah, berorganisasi, dan mengajar, serta untuk keluarga di rumah yang tetap harus saya prioritaskan.
--- Saya belajar bertanggung jawab untuk setiap amanah yang dilimpahkan.
--- Saya menjadi lebih bisa mengenali diri sendiri. Karena katanya karakter seseorang akan terlihat ketika ada di masa genting/dihadapkan masalah/tantangan baru. Dengan adanya beberapa to do list yang merayap setiap hari dan harus dihadapi, saya menjadi lebih mengenali diri. Bahwa ternyata saya bisa menghendle suatu agenda yang sekolah tugaskan untuk saya, bahwa ternyata saya bisa melakukan ini, melakukan itu.
--- Jika saya tidak berproses di Rutaba, saya tidak akan belajar di waktu yang lebih cepat dari ini untuk memahami dunia balita dan seusia TK, bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka, bagaimana cara belajar dan bermain bersama mereka, bagaimana cara mengurus anak dari beberapa bagian yang saya bisa lakukan maupun mengetahui melalui pengamatan terhadap teman yang mengurus anak daycare.
--- Satu hal tak kalah penting, jika saya tidak di Rutaba MQA, saya tidak akan memiliki circle sebaik teman2 asatidz. Saya belajar dari mereka, terutama Umi Waliko yang menjadi role model perempuan penggerak desa. Saya belajar optimis dari Umi. Saya belajar 'yakin', usaha, doa, dan pasrah pada YME dari beliau. Jika mungkin saya sudah memiliki konsep ini jauh dari sebelum saya mengenal Umi, namun praktik real life nya saya menemukan di sosok Umi.
--- Seiring berjalannya waktu, semakin melekat pemahaman tentang memantaskan diri di hadapan Allah. Bahwa sebagai seorang guru kita harus terus mengupgrade diri. Jika pada saat itu metode pengajaran yang digunakan di Rutaba MQA adalah metode WAFA, saya berusaha untuk mempelajari metode itu. Maka mendekatkan pada ahlinya adalah jalan yang saya tempuh, belajar dengan Ustazah Seli.
✯ Seorang guru senantiasa berusaha memantaskan diri di hadapan Allah, karena Allah tidak akan tidak memberikan kenikmatan lebih pada seorang hamba kecuali ia telah berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya.
--- Di Rutaba MQA, saya menjadi lebih memahami bahwa komunikasi adalah hal yang penting. Jadwal kuliah jika bentrok dengan jam mengajar, suatu agenda sekolah jangan sampai terjadi miss, cara berinteraksi dengan wali santri, cara bergaul dengan anak didik. Semua itu butuh komunikasi yang baik. Dan itu bisa dipelajari selama mengahadapinya.
--- Saya bisa belajar lebih banyak kesempatan untuk berbicara di hadapan orang banyak.
--- ✯ Berapapun ilmu yang sudah kita dapat, membagikan dengan orang lain tentu akan membuat ilmu itu semakin melekat di otak atau hati kita.
--- Jika saya tidak di Rutaba MQA, mungkin saya tidak lebih baik memahami tentang konsep rezeki. Bahwa rezeki bukan hanya berbentuk uang. Namun juga kehidupan yang baik itu sendiri, teman yang baik dan mau mengingatkan, anak soleh yang mendoakan, kelapangan hati, pemahaman tentang kehidupan, dan rasa rida pada setiap ketetapanNya; -semua itu rezeki.
Semoga ini menjadi aset pertama, memiliki anak didik di sudut Sumbang sana. Yang kelak mereka akan selalu hidup bersama Al-Quran. Semoga setiap huruf yang mereka baca dan amalkan di sepanjang hidupnya nanti, menjadi jariyah tak terputus bagi saya, --bagi asatidz MQA.
◈ Banyak POV dan ilmu baru yang saya dapat dari obrolan, nasihat, kala acara Parenting Balita maupun Madin pada materi yang disampaikan Umi. Entah jika saya tidak berada di jalan ini, bisakah lebih cepat dari ini untuk mendapat pelajaran itu semua. Alhamdulillahirabbil 'aaalamiin.
--- Jika saya tidak di Rutaba MQA, saya tidak akan memahami betapa mulia menjadi guru ngaji. Yang mungkin hanya dipandang sebelah mata oleh beberapa lapis masyarakat. Namun di sini saya merasakan faedah yang besar, bahu membahu bersama teman asatidz, _ngopeni_ anak menuntut ilmu, belajar Al-Quran; -dari semua elemen bekerja sama (orang tua, guru, anak2). Seyogiyanya semua ranah mulia dan diridai selama di jalanNya.
◈ Saya merasakan hikmah bagi diri sendiri selama ini. Banyak hal yang memotivasi dan kadang ada yang melunturkan semangat karena fitrah emosi atau hormon perempuan yang dilimpahi oleh Allah Swt. Namun, apalah jadinya jika saya tidak mau melawan penghalang itu.
✯ Sudut pandang bagi kehidupan, bahwa bagi siapa yang mau mengurus agama Allah, maka Allah lah yang langsung mengurus dan menyelesaikan urusan kita.
~ Kebanyakan dan saya sendiri pun pasti memiliki rasa khawatir jikalau saya kuliah sambil mengajar akan terganggu waktu kuliah, waktu belajar, waktu mengerjakan tugas, ataupun akan menjadi punya sedikit kesempatan hangout bersama teman2 kampus karena kesibukan mengajar di Rutaba MQA.
Namun, karena saya langsung dihadapkan oleh keadaan;
mengharuskan saya bisa membagi waktu. Maka hal itu bisa terhendel selama bisa menerapkan managing waktu yang baik.
✯ Untuk sesuatu yang dibayangkan dan akan sulit dihadapi, namun kenyataannya bisa terlewati.
Sempat saya merasa khawatir untuk beban bersamaan: kuliah, organisasi, mengajar di Rutaba, les privat, mengerjakan tugas akhir (skripsi), pada saat itu juga ada list target mempersiapkan ujian WAFA.
Namun dengan pertolonganNya, semua itu bisa terlewati dengan mulus, eh ... meski kenyataannya ya setiap hari harus berlomba dengan waktu, --tapi rasanya seperti mengalir saja tau-tau lulus di semester 7.
Semakin terasa keberkahan Al-Quran, mudah dan mengalir begitu saja untuk urusan lain di luar mengajar di Rutaba MQA. Siapa lagi kalau bukan Allah langsung yang menolong? :')
✾ Sampai pada titik ini. Saya harus berpisah raga dari lingkungan Rutaba MQA untuk melanjutkan perjalanan baru, di tempat, dan aktivitas yang baru. Semoga tali silaturahim selalu terjaga dan ikatan keluarga yang sebelumnya dirasakan bisa bersambung untuk waktu-waktu selanjutnya.
Terima kasih sudah menjadi orang tua ideologis bagi saya, Umi Waliko. Terima kasih Umi dan teman2 asatidz sudah menerima, membimbing, dan belajar bareng di Rutaba MQA.
Puji syukur pada Allah Swt. telah diberi kesempatan menjadi keluarga Yayasan MQA.
Sehat selalu dan berlimpah keberkahan bagi asatidz, santriwan/wati, wali santri Yayasan MQA.
Aaamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.
Selasa, 27 Agustus 2024 | Gununglurah, Cilongok
4 notes · View notes
fariihaa · 2 years
Text
IKHLAS 🍃
Mencintai adalah belajar [mengikhlaskan] , bukan belajar [memiliki] , karena semua yang kita cintai sejatinya adalah milik Allah SWT . Dan akan [disatukan] lalu dipisahkan atas izin dan ridha-Nya...
.
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami , benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar berserta orang-orang yang berbuat baik." (QS-Al'Ankabut [29] : 69)
.
[Stay single]
Do your [best],and [Always] trust in Allah's Timing - Hamas Syahid .
.
Jika kau mencintainya maka [ikhlaskan] , meski itu semua [tak semudah] saat kau ucapkan
Jangan pernah bilang gak bisa,dicoba aja dulu - dia
#selfrimender
#singlelillah
#cintadalamikhlas
#jofisa
7 notes · View notes
anshar93 · 2 years
Text
uang dan kebebasan
banyak laki-laki tersandera niatnya menikah karena terhalang mahar hingga biaya walimah. padahal sebenarnya sudah siap secara ilmu, mental dan mampu menafkahi. hanya karena acara satu dua hari dan kultur yang mencekik dompet, niat baik itu urung. tulisan ini sepertinya dimulai dari hal yang sensitif bagi teman2 singlelillah. saya sedang memulai menulis hal-hal yang dekat dengan kehidupan (kita) pribadi.
uang bukan segalanya. tapi hampir segala hal bersentuhan dengan uang. tidak perlu naif dipungkiri. uang sebagai salah satu bentuk rezeki sering jadi muara segala keresahan manusia setiap harinya.
penelitian tahun 2021 di salah satu kabupaten di Jawa Tengah faktor ekonomi menjadi penyebab paling banyak perceraian dengan persentase 69,7 %. Dan di sekitar kita, di banyak instansi telah menjadi rahasia bersama pertaruhan jabatan dan segala kepentingan juga bermuara karena uang.
takut diberhentikan dari jabatan saat ini, takut tidak bekerja lagi, takut dimutasi, takut tidak dapat uang lagi. ada yang rela menjilat atasannya, ada yang mau disogok,ada yang dengan senang hati berdusta, ada yang melakukan sumpah palsu. demi uang.
menjadi tersandera kebebasan. padahal Tuhan menurunkan agama ini untuk meluruskan hal yang paling asasi -kebebasan. bahwa harusnya tiada satupun zat yang perlu kita takuti, tidak ada satu hal pun yang membuat kita tersandera.
rezeki dalam jaminanNya. hidup dalam jaminanNya. lalu entah kenapa manusia jadi tersandera sendiri oleh fatamorgana yang tidak abadi. takut sama atasan. takut menyuarakan yang benar. takut mengoreksi. takut besok tidak makan.
hidup berada di tengah mungkin akan membuat kita aman.  terhindar dari masalah. tapi bila kita tanya hati sendiri, sesungguhnya kita sedang tersandera. tidak bebas.  kita mesti mengingatkan diri, bahwa kebebasan dalam banyak hal adalah perkara aqidah. bagaimana mungkin takut menikah sebab perkara rezeki. takut besok tidak makan, padahal sudah dijamin, sementara kita sering luput mengkhawatirkan hidup setelah mati yang justru belum dijamin.
paragraf-paragraf di atas mestinya terdengar klise. menyebalkan memang. tapi nyatanya kita hidup dalam realita demikian.
hanau, desember 2022.
10 notes · View notes
iradatira · 7 months
Text
Pingin nulis isu sosial politik di tumblr wkwk, sebagai lulusan fisip, kangen juga nulis opini isu-isu sosial. Soalnya nulis beginian dulu ya buat nulis esay tugas kuliah haha. Tapi blog ini udah terlanjur kujadikan muara tulisan curhat-curhatku yang mostly galau brutal itu haha. Nanti vibesnya agak gado-gado ya, kadang cringe, tetiba berubah genre jadi mikirin negara ini wkwkw.
Ya sebenarnya aku ada dua versi, versi singlelillah menggalau dan versi humanis mikirin negara ini. Tapi ada satu kesamaan, sama-sama memikirkan pihak yang tidak memikirkanku wkwkw. Hiya hiya 🤣
Menurut warga tumblr gimana? Should I?
Apakah tulisan politik baiknya di medium aja?
0 notes
langitdanrahasianya · 8 months
Text
7-10 Tahun yang lalu.
Beberapa hari terakhir ini lagi merapihkan lemari. Ini jadi rutinitas entah beberapa bulan sekali wkwkwkwk apalagi kalau melihat kondisi lemari buku dan barang-barangku sudah entah apa bentuknya..
Tiba2 didepan mata ada kardus yang aku sendiri lupa apa isinya wkwkwkwk.. Ku buka lah kardus itu dan ternyata.. ngakak ngga berhenti sembari mengingat2 moment2nya..
Yaa, isinya mulai dari kertas, gantungan kunci, pin, kartu ucapan, absensi, bohlam, dan masih banyak lagi..
Ada koran yang bekas dijadikan ciput karena waktu kelas 12 SMA aku ngga paket ciput jadi dihukum hehehhe karena katanya jipon wkwk..
Ada surat izin ngga pakai jas lab karena pas uprak biologi, jas labnya ngga kebawa, eh dimoment ini justru jadi ledekan temen2 termasuk orang itu..
Ada pin pemberian seseorang wkwkwke yang sebenernya lebih ke malak sih bukan dikasih wkwk..
Ada lampu bohlam bekas lodaya yang sebetulnya ini ada memorinya, tapi aseli tiba2 lupa.. karena ngga mungkin lampu mati saya simpen gitu aja wkwk klo ngga ada moment khususnya..
Ada kertas harapan dari temen2 pas sidang terakhir jadi anak hima wkwkkw, yang bikin gagal fokus sih ada yang nulis "no khalwat until akad kan nin?" ini maksudnya apa yea? wkwkwk, sebetulnya tau sih orang yang nulisnya siapa, cuma biarkan jadi harapan dan doa aja buat aku biar tetep singlelillah ditengah gempuran yang lain2..
Lucunya, ada tolak angin ditahun 2017 wakakkakakak. aku ngakak sejadi2nya.. kenapa bisa nyimpen tolak angin:''.. sampai akhirnya inget momentnya, pas perpisahan SMA, waktu jalan2 ke jogja, pagi2 buta mau berangkat ada yang nyamperin cuma buat minta tolak angin padahal aku cuma punya 2, alhasil 1 nya buat orang itu, 1 nya aku simpen sampe sekarang HAHA.. minta tolak angin biar ada obrolan aja kan waktu itu? hayo ngaku..
Ternyata banyak banget yang aku simpen, sadar atau engga sadar.. HWAHAHAH.. ada waktunya sih ini, suatu saat juga pasti akan aku buang.. entah kapan..
tapi ngebuka kotak ini, jadi kayak jalan-jalan ke masa lalu, masa yang sungguh kocyak syekali, kenapa aku bisa sebegitunya wkwkkw..
yaa gapapa juga, tanpa proses itu, ngga akan bisa jadi anin di fase ini, btw makasih juga buat semua moment berharganya orang-orang baik yang sudah hadir dan membuat aku menyimpen barang2 ini..
kalau ditanya kenapa masih disimpan setelah 10 tahun berlalu?
jawabannya, adalah karena buat sampai dititik ini ngga mudah, 5 tahun lalu mungkin aku masih menangisi semuanya, karena rasanya ada banyak kesempatan dimasa lalu yang aku sia-siakan termasuk mengungkapkan segala isi hati, ternyata engga juga. justru ketika diungkapkan bikin penyesalan seumur hidup kayaknya karena waktu yang harusnya bisa dimanfaatkan ke arah yang baik justru habis nunggu orang yang entah kemana arah langkahnya heheheh..
ketika buka kotak ini, apalagi di titik terendah, di kondisi futur, di kondisi capek dengan perjuangan ini.. justru bikin sadar, kalau ternyata langkah kakiku sudah sejauh ini.. ngga mungkin mundur apalagi kembali ke anin dengan pola pikir anak2 di 7 atau 10 tahun yang lalu..
Namun.....
1 atau 2 tahun kedepan, isi kotak ini juga akan hilang, entah aku buang atau tergerus zaman hehehehe.. nulis ini biar ada rekam memori, kalau anin anaknya emg sememorable itu, apa aja disimpen..
kalau ada doraemon dengan pintu kemana sajanya di tahun 2024 ini,
aku cuma mau kembali ke aku dimasa lalu tapi dengan sudah mempunyai pemahaman seperti sekarang dan sekeren hari ini wkwkwk *pede
tapi itu ngga mungkin wakakkaka,
Jadi, jalani saja hari hari ini dengan terus taat pada syariat...
Apa yang kita jalani hari ini tentu berdasar pilihan kita di masa lalu, dan pilihan kita hari ini adalah penentu masa depan kita...
Hijrah dan taat emang ngga mudah, apalagi kalau ngga dicoba,
Depok, 31 Januai 2024
Akhirnya menorehkan tulisan lagi, semoga sering wakakkaka
Tumblr media
1 note · View note
hhuummaannn · 2 years
Text
singlelillah ❤️
0 notes
papermine · 2 years
Text
Things that I wish I knew before I got married.
Hal yang aku harusnya aku tau sebelum nikah. Sejauh hampir 2 taun pernikahan
1. Perencanaan finansial
2. Psikologi Pria
3. Psikologi Rumahtangga
4. Aturan dasar rumahtangga.
First thing first, aku mau disclaimer dulu bahwa ini sejauh pengalaman aku hampir 2 taun nikah ya. Pastinya masih banyak banget hal yg belum aku alamin dalam pernikahan. Tapi setidaknya 4 hal ini penting bgt buat kamu pelajari sebelum nikah.
Pertama, perencanaan finansial. Ini udah banyak sih pasangan yg tau. Mungkin aku telat mikirinnya. Tapi buat yg belum tau, ini adalah hal yg sering diremehkan dalam hubungan rumahtangga, tapi efeknya besar sekali. Dan solusinya adalah, banyak belajar tentang finansial keluarga (misal rumah, mobil, atau kebutuhan anak, investasi, saham, dsb) selain itu juga komunikasi sangat diperlukan. harus bgt terbuka antara setiap pemasukan dan pengeluaran. Biar tidak terjadi hal hal yg tidak diinginkan. Karena percaya atau tidak, ini bisa jadi masalah besar kalo disepelekan.
Kedua, psikologi pria. Well, ini juga udah kupelajari sebelum nikah, tapi ternyata zonk juga. Manusia emang beda beda, tapi buat wanita singlelillah. Yang emang gak pacaran, saran aku tetep belajar tentang makhluk satu ini. Mereka sangat beda sama kita. Hal yg menurut kita simple, itu bisa ribet bgt buat mereka. Dan kebalikannya. Misal niyah, aku barutau kalo ternyata mereka itu sulit bgt naro anduk di tempat yg tepat. Atau semudah meletakkan baju kotor pada tempat yg sudah disediakan. Kek kenapasiiiiiiii. Tapi yuadah mungkin itu hanya terjadi di rumah saya. Dan hal kecil lain yang emang bakal jadi bumbu penyedap rumahtangga. Tapi kalo gak tau sebelumnya, bisa jetlag dan bisa sebel bgt sama makhluk ini.
Ketiga, psikologi Rumahtangga. Ini versi aku ya. Mungkin ini masih ada hubungannya sama poin nomer 2. Intinya adalah, manajemen hubungan gimana kalo misal lagi gak suka sama pasangan. Masalahnya sekalipun gasuka, malemnya dia jarak semeter doang dr kita. Mau sebel juga besok pagi ketemu lagi. Jadi gimana cara penyelesaiannya. Kalo menurut aku komunikasi sih. Ini penting bgt gimana kita komunikasi sama suami. Karna ternyata gak mudah komunikasi sama org yang sejak lahir beda bahasa kesehariannya sama kita. Misal kita mungkin terbiasa ada kata maaf saat salah. Tapi di keluarga pasangan, mungkin cukup dengan basa basi ngobrol lagi udah dikatakan maaf, kan itu bisa bikin sebel tau. Jadi kalo aku sih, misal nih.. pengen pasangan bilang maaf, yaudah bilang aja. "Kamu kalo salah bilang maaf dong. Aku sebel tau". Dulu jadi bom bgt karna aku gapernah ngomong mau aku. Dan dia juga gatau mau aku apa. Menurut kita misal, masa gitu doang gatau sih. Tapi menurut dia, ya kalo gatau ya gimana. Mau pura pura tau juga gabisa. Org emang gatau. Jadi gitu. Ini misal ya. Alhamdulillah punya pasangan, peka bgt kalo salah, langsung bilang maaf.
Terakhir. Ini kunci rumahtangga sih kalo kata aku. Aturan dasar rumahtangga adalah. Gaada benar salah. Gaada yg sempurna. Setiap rumahtangga adalah sebuah pembelajaran baru yang isinya 2 orang yg sedang belajar. Jadi gaada penghakiman, gaada si paling, berduadua ini harusnya saling berusaha menangani masalah berdua. Bukannya menjadi masalah saat berdua. Dan yang gak kalah penting. Turunin ekspektasi. Ini berlaku buat anak juga ya. Bukan cuma untuk pasangan. Kalo kita berharap terlalu besar sama pasangan atau anak kita, lalu mereka gak mampu untuk mencapai, bakalan nyesek banget. Jadi yaudah belajar terus aja. Kalopun kita nemu rolemodel, yg menurut kita perfect rumahtangganya, belum tentu cocok di kita juga. Tapi sebaik baik rolemodel tentu saja keluarga Rasulullah SAW. Gak bisa kan kita sesempurna beliau, jadi yaudah.. kalo prinsip aku, kalo gabisa membahagiakan, palingtidak jangan membuat sedih. Dan kedamaian dalam rumah itu harus diupayakan kedua belah pihak. Pada akhirnya kalo ngerasa capek misal kek lagi berjuang sendirian, aku selalu minta Allah buat lembutkan hatiku, dan hati pasanganku atau anakku. Insyaa Allah doanya manjur.
In the end, jangan pernah berekspektasi terlalu tinggi setelah menikah aku bisa begini dan begitu. Well, yang aku rasain bahkan banyak yang aku tinggalkan ketika aku memilih menikah. Tapi juga banyak yg aku dapatkan. Kalo aku akhirnya jadi ngeliat bahwa di dunia inj gaada yg bener bener kita miliki. Pun pasangan, keluarga atau anak dll pada akhirnya akan kita tinggal juga. Kita hanya petugas penitipan rizki. Suatu hari kalo Pemiliknya mau ambil, akan diambil aja langsung gapake kartu penitipan. Dan kalo udah waktunya kita pulang, yaa juga bakalan pulang kan?
Semoga membantu untuk kamu yg sedang "mencari". Semoga Allah mudahkan. Aamiin
1 note · View note
jurnalweli · 7 months
Text
[Pesan bagi muslimah singlelillah yang khawatir menikah]
Menikahlah dengan ia yang paham kewajiban dan bersungguh-sungguh menjalankan tanggung jawabnya sebagai suami dalam mencari nafkah bukan sekedar gaji besar dan pekerjaan tetap apalagi sengaja ahli waris
Maka yang bisa kamu lakukan untuk dirimu sendiri
Mulailah dari belajar tentang finansial planning
Tak sedikit perempuan yang khawatir menikah karena bayang-bayang finansial yang tidak sedikit. Mereka berpikir bahwa pemasukan harus lebih banyak dari pengeluaran yang jika dihitung ternyata apa yang diupayakan sekarang masih jauh dari finansial yang sehat. Akhirnya kekhawatiran menyelimuti pikiran. Yang ia lakukan hanya berpikir tentang kekhawatiran tanpa berpikir bagaimana cara yang bisa kulakukan sejak dalam menanti jodoh. Kekhawatiranmu wajar dan valid. Maka, mulailah dari belajar tentang keuangan sebab dengan memiliki ilmu kamu akan lebih tenang dan nyaman menerapkan.
Tulis setiap pemasukan dan pengeluaran dalam bulan lalu lakukan evaluasi
Setelah memiliki ilmu tentang financial planning, maka coba aplikasikan dalam keseharianmu. Tulis setiap pemasukan dan pengeluaran setiap hari dalam sebulan lalu lakukan evaluasi. Dengan mencatat maka kamu akan tahu secara jelas pos pengeluaran mana yang sekiranya perlu ditekan, bagaimana tetap konsisten menabung, jika pemasukan minus darimana mendapatkan tambahan pemasukan dan lain sebagainya. Evaluasi yang dilakukan bisa menjadi bekal dalam mengatur keuangan ke depannya.
Jika dirasa perlu investasi, lakukanlah!
Dalam hidup, kita perlu memikirkan jangka panjang termasuk keuangan. Maka investasi bisa menjadi salah satu cara agar tetap memiliki tabungan di waktu yang akan datang. Meski masa depan sifatnya tak pasti namun ikhtiar tetap perlu dilakukan.
Mendengarkan pengalaman perjalanan kehidupan rumah tangga keluarga yang lain
Salah satu cara meminilisir kekhawatiranmu adalah dengan mendengarkan kisah perjalanan rumah tangga mereka. Mungkin luarnya terlihat baik-baik saja atau bahkan ketika mereka sedang bercerita terlihat datar saja tapi barangkali padahal dalam dirinya sedang babak belur. Dari saling berbagi dan mendengarkan akan ada hikmah yang bisa jadi pelajaran dan pengingat diri.
Percaya, yakin dan berserah pada Allah Ar Razzaq
Setelah ikhtiar yang dilakukan jangan lupa lanjutkan dengan berserah kepada Allah. Mintalah padanya agar kita memiliki perasaan cukup terhadap segala rezeki yang Allah beri.
1 note · View note
itsjournalfi · 1 year
Text
Mengumbar kemesraan dengan pasangan, akan ada potensi untuk melukai singlelillah yang sedang terus menjaga diri tetap pada prinsipnya, menuju halal hanya dengan orang yang tepat dan benar-benar Allah tempatkan pada waktu yang pas. Intinya si singlelillah liatnya risi:P
Akupun sangat mengapresiasi dan berterima kasih pada teman-temanku, yang menjaga diri dengan pasangannya, tanpa tujuan jelas posting di medsos apalagi hanya untuk pemer. Kalian sangat menghargai perasaan (re.hati) para singlelillah.
Bukan hanya itu!
Menjaga hati bukan soalan ini saja, tapi ..
Ada beberapa kontak WhatsApp-mu mungkin, anak piatu atau yatim, atau anak broken home. Ketika kamu meng-post tentang keretcehan/bercanda ria/umbar kasih sayang antara keluarga kalian, barangkali anak malang itu juga merasa ada yang sesak lantaran tak punya kesempatan demikian, seperti kalian. Lantaran sakit hati atas kenyataan dan menjadi mengandai-andai.
Ya ... tugas kita hanya bisa mendoakan, kuatkan hati mereka, hati kita semua.
Yaa ... dapat kutarik kesimpulan, bahwa apapun yang menyenangkan, bersama siapapun kejadian, di manapun tempat yang jadi menakjubkan .. ini masih di dunia. Tempat hina yang apa saja bisa jadi keberkahan tapi lebih banyak 'prasangka' manusia. Senang sewajarnya, sedih sewajarnya. Sedih dan senang tak perlu terlalu umbar pada media sosial. Hidup kita, kita yang paling tau, juga orang lain demikian.
Kita dewasa, tahu batas kan?
(Reminder buat diri sendiri)
2 notes · View notes
irdakrismadiyanti · 2 years
Text
MENIKAHI MEREKA YANG SHOLEH (?)
Well, saya gatau mau kasi judul apa hahaha. But the point is...
--------------------------------------------------------------
Sisi psikologis manusia itu sesuatu hal yang tidak bisa diabaikan. Cara dia merasa, cara dia berpikir dan cara dia bertindak yang secara spontan muncul dalam kesehariannya.
Dia pria yang sholeh, dia wanita sholehah. Kalau kamu menikah dengannya, “don’t worry about anything”. Pikiran ini pasti membuat kita tenang, aman terkendali.
Tidak ada yang salah, kita memang disuruh menjadi dan mencari pria/wanita yg sholeh dan sholehah. Mereka bisa memberikan kita ketenangan batin (inner peace).
--------------------------------------------------------------
Ketika melihat mereka AS A HUMAN dari sisi psikologisnya. Mereka punya kebutuhan2 tertentu bagaimana ingin diperlakukan.
SEE THEM ONLY AS A HUMAN tanpa embel2 misalnya kamu menikah dengan seorang hafidz qur’an atau seorang yang knowledgable dalam hal agama, dsb. Mereka pun punya sisi dan kebutuhan psikologis tertentu yang harus diperhatikan dan dipahami oleh partner nya.
Ketika kita bersama “pasangan sholeh” bukan berarti kamu tidak akan pernah ada “gesekan” misalnya atau bukan berarti dia tidak akan pernah menjadi partner yang menyebalkan dalam hidupnya. Orang sholeh bukan “people pleasure” yang harus selalu menjadi orang yang menyenangkan dalam hidupnya. Dinamika konflik akan selalu ada.
--------------------------------------------------------------
Ketika di alam ruh, manusia sudah diinstall berbagai kemampuan melalui peristiwa “the day of alastu”. Allah merancangnya dengan amat presisi dan terukur, penuh perhitungan : di masa apa ia akan lahir, kapan ia akan wafat, dari pasangan orang tua mana, sebagai bangsa apa, bagaimana bentuk fisiknya, termasuk apa saja kekuatannya, apa kelemahan-kelemahannya, apa yang ia sukai dan apa yang ia tidak sukai.
------------------------------------------------------------
Memang pribadi yang matang secara psikologis dan spiritual akan jauh lebih bijak dalam menyelesaikan konflik. Ditambah kalau punya value hidup yang sama. Menjadi keluarga yang harmoni saling memahami dan sinergi saling melengkapi.
-------------------------------------------------------------
Dalam sebuah diskusi whatsapp grup, ada pembahasan mengenai apa sebenenya yg membuat sesorang itu cocok satu sama lain? Ternyata banyak orang yang bilang karakter, “saya merasa nyaman sama dia, saya merasa cocok”, dst. Kemudian saya memikirkannya, kalau memang jawabannya  karakter, kenapa masih ada kejadian, diawal merasa cocok sama dia, tapi kemudian setelah menikah, dia merasa sudah tidak cocok lagi dengannya dan bercerai, WHY?
Saya baru memahami bahwa sebenernya kita akan cocok dengan siapapun, yang penting kita tau kebutuhan psikologis nya seperti apa. Karena yang menentukan orang cocok atau enggak bukan KARAKTER tapi VALUE HIDUP. Bahkan karakter yang kamu agul2kan sebelum menikah bisa menjadi kekurangan setelah menikah.  
VALUE HIDUP yang berkaitan bahwa seseorang punya VISI MISI PERSONAL yang kemudian setelah menikah menjadi VISI MISI KELUARGA.  
Dahlah kalau mau bahas mah panjang.
Next ingin bahas apa indikator seseorang itu siap menikah (edisi singlelillah).
-----------------------------------------------------------
Inget ya menikahi “mereka yg sholeh” bukan berarti tidak memahami / mengabaikan sisi psikologis nya.
Batam, 29-Sept-2022.
0 notes
ksatriaberkuda · 4 years
Text
Mungkin gak sih kamu adalah jodohku?
Yaa mungkin aja.
Allah Maha membolak - balikan hati kok.
Bisa jadi hari ini aku ragu, besoknya jadi yakin.
Begitupun sebaliknya, hari ini yakin, belum tentu dengan besok lusa.
Namun ada hal lain..
Bisa jadi Allah persiapkan yang lebih baik dari aku.
Bisa jadi Allah persiapkan kamu untuk orang yang lebih pantas mendapatkanmu..
(2:216)
Intinya, bisa ga kita sampai di level:
“Ya Allah gapapa ga dia juga. Asalkan Allah beri aku yang terbaik.” Kemudian udah deh pasrahkan sama Allah.
Kalo dia memang jodohku, permudah dan lancarkanlah prosesnya. Jika dia kurang baik bagiku, agamaku, dunia dan akhiratku. Maka gantikanlah dengan yang lebih baik. Serta ridhailah hamba dalam seluruh prosesnya.
Jika takdir memlih aku untukmu, adalah sebuah hadiah terindah.
Kalaupun tidak, kita akan tetap mendapatkan pasangan terbaik!
Don’t worry! Allah knows, then we’re not.
41 notes · View notes
pandu-septi · 4 years
Photo
Tumblr media
Bismillah, Alhamdulillah.⁣⁣ .⁣⁣ Dengan Siapa Kamu Menikah⁣⁣ .⁣⁣ #SerialNikah⁣⁣ #Panduheru⁣⁣ .⁣⁣ Dari mulai masakan sampai tontonan itu akan sangat menentukan ke depan. Eh tapi, jangan pernah dilupakan pada akhirnya, bertemu di mana kalian dengan pasangan, 'mungkin' seperti itulah gambaran masa depan.⁣⁣ .⁣⁣ .⁣⁣ .⁣⁣ Selamat membaca!⁣⁣ .⁣⁣ .⁣⁣ .⁣⁣ ⁣⁣ ⁣⁣ #serialnikah #suamiistri #pasangan #pasanganmuda #bujanghidins #akhgawats #nkah #syawal #taaruf #jomblo #kawin #lamaran #dilamar #mahar #pejuangmahar #singlelillah #jofisa #kajian #kajianilmu #dirumahaja #bacadirumah #kerjadirumah #cantik #ganteng #cowok #cewek https://www.instagram.com/p/CDGp994jHec/?igshid=rtpuw10d0w2f
4 notes · View notes
auxiliary15 · 5 years
Text
Aku dalam Kontemplasi Penantian #5 : Sejujurnya, Kita Butuh Support Kalian
Tulisan dibawah ini bukan untuk menjelekkan sebagian pihak, bukan. Ini hanya perasaan yang ingin aku sharing terkait lika liku seorang single yang dianggap 'telat' menikah dalam masa penantiannya.
Salah satu ujian perasaan seorang single yang dianggap 'telat' menikah adalah berasal dari lingkungan sekitar. Dimana hal tersebut justru membuat perasaan insecure para single itu semakin meningkat. Belum lagi perasaan down.
Komentar lingkungan yang nyinyir, atau basa basi yang dibalut julid, aku yakin hampir semua single sejuta umat ngalamin ini. Komentar netijen itu herannya tidak pernah habis.
Seperti misal basa basi tanya kabar, apakah sudah proses belum, sudah berapa kali dikenalin, sudah berapa biodata yang masuk, awalnya manis tapi diakhir selalu bilang nasehatin yang sifatnya nyalahin.
"Makanya jangan kebanyakan nolak, kamu sih orangnya sulit",
"Kriteria kamu tuh ketinggian, nggak usah sok deh, yang penting kan agamanya bagus, udah itu udah cukup",
"Pendidikan itu nggak penting, yang penting agamanya, banyak kok yang sarjana tapi nggak oke, dan banyak yang lulusan SMA lebih baik dari sarjana"
"Umur tuh nggak jadi masalah, banyak kok yang umurnya masih muda tapi dewasa, buktinya Nabi Muhammad menikahi Khadijah"
"Umur tuh nggak jadi masalah, buktinya Nabi Muhammad sama Aisyah jaraknya juga jauh"
"Emang kenapa kalo dia kerja di bank, bukankah kita juga menggunakan jasa bank, jaman sekarang nggak ada bank kita kesulitan, nggak usah kaku amat jadi orang"
"Kamu tuh emang orangnya sulit, siapapun ditolak, capek aku nyariin"
"Hargai dong yang nyariin, jangan ditolak terus"
"Persetujuan orang tua itu nggak penting, yang penting kamu maju dulu, urusan orang tua nanti kalo kedua calon setuju"
Itu sebagian kalimat yang aku yakin hampir semua single yang dianggap 'telat' menikah alamin, terutama wanita ya.
Hmm. Sejujurnya jika boleh meminta, semua single pengennya semua berjalan mulus, umur 25 tahun misal, udah langsung ketemu jodoh, sekali cocok, tanpa harus lika liku, mulus tanpa hambatan, begitu. Apakah keadaan ini, yang memamng seharusnya misal menolak biodata, belum bertemu jodoh, apakah ini adalah yang kita inginkan? Apakah kita mampu mengontrol semua keadaan ini? Tidak wahai sodara-sodaraku yang sudah lebih dulu menikah. Kita sama sekali tidak menginginkannya. Kita bahkan belum tahu bagaimana cara keluar dari masa single ini.
Dan sejujurnya kita juga sedih. Kita down. Kita insecure. Banyak komentar kalian yang membuat kita semakin merasa bersalah, merasa khawatir, cemas, gelisah, bingung. Bahkan mungkin kehilangan arah dan semangat.
Dan sejujurnya jika boleh meminta, kita sangat butuh support kalian wahai sodara-sodaraku yang sudah dulu berbahagia dengan pasangan kalian. Kita sangat butuh dukungan dan semangat kalian, agar tetap kuat menjalani segala macam doa dan ikhtiar. Kita juga sangat butuh doa kalian, agar segera dipertemulan dengan jodoh kita. Kita sangat butuh pelukan kalian, agar tetap tegar menjalani masa penantian. Sejujurnya kita sangat membutuhkan semua itu wahai sodara-sodaraku. Itu.
—Auxiliary, Aku dalam Kontemplasi Penantian #5
5 notes · View notes
dasminds · 5 years
Text
Move On - Arah Baru
Sebelumnya aku pernah nulis sedikit qoute atau pernyataanku tentang perasaan ini, ceilehhhh.
Kurang lebih seperti ini bunyinya:
“Kuakui menyimpan rasa, tetapi tidak berlebih.  Lebih memilih berada di posisi aman. Siap menerimamu. Siap pula menerima kabarmu bahagia dgn yang lain. Ku rasa bukan pengecut. Lebih kepada menjaga hati agar tidak merasa tersakiti secara berlebihan karena kesalahan diri sendiri yang memupuk rasa pada insan yang tidak tepat.”
Dan sekarang setelah beberapa bulan berlalu... Omaygadd.. Kau tahu?? aku benar-benar menerima kabarnya bahagia dengan yang lain. Haha.. Dan lebih nya lagiii.. ternyata aku tidak sesiap itu menerima kabar bahagia itu.
Haha.. Tapi jujur, dan hampir kupastikan, aku tidak kecewa atau pun sedih dan sakit hati. Aku bisa berhenti di pemikiran “ah memang BUKAN JODOHKU”. Hal yang membuatku mengatakan “aku tidak sesiap itu” lebih kepada kenyataan bahwa sudah tidak ada lagi sosok yang bisa kuanggap kuharapkan. haha.. haluu.. jika sebelumnya aku selalu enjoy aja ketika ada yg menanyakan tentang pasangan, karena dalam sudut terdalam pemikiranku, ada secuil pengharapan terhadap doi, atau semacam pengharapan terhadap sosok seperti doi (Cuma secuil, di sudut pemikiran, cuma pemikiran belum pakai hati). Tapi sekarang ga pengen lagi banding-bandingin orang lain dengan doi, atau pun berharap yg seperti doi. yang LEBIH BAIK aja mah kalo bisa.. gubrakk
Sekarang benar-benar di titik, tidak ada sosok atau tipe ideal. Sulit menggambarkan seperti apa sosok yang diharap, hanya gambaran abstrak “YANG PENTING BAIK”. itu doang.  Tapi Posisiku saat ini lebih membuat dan menuntutku untuk fokus pada apa yang kuhadapi saat ini, keluarga dan pekerjaan. masalah jodoh? ntar ada aja. Ku bisa menenangkan pikiran dengan memantapkan keyakinan itu. Tidak ingin bergalau ria, atau ber-risau-risau tiada guna. Banyak hal di hadapan ku yang mesti dilakukan dan diperhatikan. Pasti akan ada seseorang yang memang diciptakan oleh-Nya untukku. 
Sekian tulisan tentang move on ini, tulisan yang gaje dan halu ini.. Dapat kukatakan aku “move on” ke arah baru, arah baru yang kumaksud adalah apa yang sekarang terbentang dihadapanku. Bukan semata-mata tentang seseorang, tapi tentang bersungguh-sungguh fokus pada apa yang jadi kewajibanku saat ini. dan Nantinya seseorang itu akan berdiri di hadapanku di saat yang tepat.
1 note · View note