#Sidang Tuntutan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Sidang Tuntutan Terdakwa Pembunuhan Rita Jelita Br Sinaga Ditunda, Pemuda Batak Bersatu Kecewa
MEDAN,Detikindo24.com -Terjadi penundaan sidang pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap terdakwa Lie Pin Chien dalam kasus dugaan Pembunuhan Rita Jelita Br Sinaga pada Sidang Labuhan Deli dalam perkara nomor: 1252/Pid.B/2024/PN Lbp membuat Pemuda Batak Bersatu (PBB) mengaku kecewa. Selasa, 12 November 2024. “Tentu kami dari keluarga besar Pemuda Batak Bersatu kecewa. Selama…
0 notes
Text
Dua Pria Asal Padangsidimpuan Dituntut Seumur Hidup gegara Bawa 3 Kg Sabu
Asaberita.com, Padangsidimpuan – Dua pria asal Kota Padangsidimpuan dituntut seumur hidup di Pengadilan Negeri (PN) Padangsidimpuan. Jaksa meyakini dua kurir bernama Herman Suryadi Lubis dan Andika Saputra alias Kabao terbukti bersalah membawa sabu seberat 3 kilogram dari Medan ke Padangsidimpuan. Amar tuntutan yang dibacakan langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Padangsidimpuan Dr…
View On WordPress
0 notes
Text
Terdakwa Korupsi Pelabuhan Warnasari Dituntut 2 dan 4 Tahun Penjara
SERANG – Dua terdakwa kasus korupsi proyek jalan akses Pelabuhan Warnasari tahap II dituntut oleh JPU Kejati Banten 2 dan 3 tahun penjara. Keduanya yaitu Direktur PT Arkindo, Tubagus Abu Bakar dan peminjam bendera bernama Sugiman. Rabu (20/3/2024) Dalam sidang di Pengadilan Tipikor Serang yang dipimpin ketua majelis hakim Dedy Ady Saputra, JPU juga menuntut denda sebesar Rp200 juta subsidair 6…
View On WordPress
0 notes
Text
Top News Wajah Kuat Maruf Nampak Lesuh Saat Sidang Pembacaan Tuntutan
Wajah Kuat Maruf Nampak Lesuh Saat Sidang Pembacaan Tuntutan adalah artikel yang trending di Hingga kini topik tersebut saat ini ramai dicari dalam 1 jam. Untuk itu kami akan membahas Wajah Kuat Maruf Nampak Lesuh Saat Sidang Pembacaan Tuntutan yang bisa kamu baca nantinya. Penasaran dengan Wajah Kuat Maruf Nampak Lesuh Saat Sidang Pembacaan Tuntutan? Jika benar yuk simak artikel tersebut di samping https://beritapolisi.id/wajah-kuat-maruf-nampak-lesuh-saat-sidang-pembacaan-tuntutan/
0 notes
Text
Top News Wajah Kuat Maruf Nampak Lesuh Saat Sidang Pembacaan Tuntutan
Wajah Kuat Maruf Nampak Lesuh Saat Sidang Pembacaan Tuntutan adalah artikel yang trending di Hingga kini topik tersebut saat ini ramai dicari dalam 1 jam. Untuk itu kami akan membahas Wajah Kuat Maruf Nampak Lesuh Saat Sidang Pembacaan Tuntutan yang bisa kamu baca nantinya. Penasaran dengan Wajah Kuat Maruf Nampak Lesuh Saat Sidang Pembacaan Tuntutan? Jika benar yuk simak artikel tersebut di samping https://beritapolisi.id/wajah-kuat-maruf-nampak-lesuh-saat-sidang-pembacaan-tuntutan/
0 notes
Text
Top News Wajah Kuat Maruf Nampak Lesuh Saat Sidang Pembacaan Tuntutan
Wajah Kuat Maruf Nampak Lesuh Saat Sidang Pembacaan Tuntutan adalah artikel yang trending di Hingga kini topik tersebut saat ini ramai dicari dalam 1 jam. Untuk itu kami akan membahas Wajah Kuat Maruf Nampak Lesuh Saat Sidang Pembacaan Tuntutan yang bisa kamu baca nantinya. Penasaran dengan Wajah Kuat Maruf Nampak Lesuh Saat Sidang Pembacaan Tuntutan? Jika benar yuk simak artikel tersebut di samping https://beritapolisi.id/wajah-kuat-maruf-nampak-lesuh-saat-sidang-pembacaan-tuntutan/
0 notes
Text
Top News Wajah Kuat Maruf Nampak Lesuh Saat Sidang Pembacaan Tuntutan
Wajah Kuat Maruf Nampak Lesuh Saat Sidang Pembacaan Tuntutan adalah artikel yang trending di Hingga kini topik tersebut saat ini ramai dicari dalam 1 jam. Untuk itu kami akan membahas Wajah Kuat Maruf Nampak Lesuh Saat Sidang Pembacaan Tuntutan yang bisa kamu baca nantinya. Penasaran dengan Wajah Kuat Maruf Nampak Lesuh Saat Sidang Pembacaan Tuntutan? Jika benar yuk simak artikel tersebut di samping https://beritapolisi.id/wajah-kuat-maruf-nampak-lesuh-saat-sidang-pembacaan-tuntutan/
0 notes
Text
JOKOWI ALUMNUS PALING MEMALUKAN UGM
“Mendesak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk segera menghentikan pembahasan RUU Pilkada dalam Sidang Paripurna,” kata BEM UGM.
BEM UGM juga meminta Presiden Joko Widodo menghentikan segala macam cara intervensi terhadap lembaga legislatif, yudikatif, serta partai politik. Tuntutan lain yakni menghilangkan praktik nepotisme dalam seluruh tingkat dan lembaga pemerintahan. Mahasiswa UGM juga menuntut Presiden Joko Widodo diadili atas pengkhianatan terhadap semangat reformasi dan demokrasi yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata.
“Joko Widodo sebagai alumnus paling memalukan UGM telah melanggar jati diri UGM. Maka dari itu, kami segenap anggota BEM KM UGM akan terus berdiri tegak di garis depan perjuangan,” kata BEM UGM.
*) Source: Tempo
#jokowi#ugm#bem ugm#demokrasi#nepotisme#kkn#indonesia#politik#partai politik#partai#joko widodo#kaesang pangarep#gibran rakabuming raka#alumnus#17 agustus#mahkamah konstitusi#mk#dpr ri#dpr#rakyat#wakil rakyat#demonstrasi#jakarta#pemilu#pilkada 2024#pilkada serentak#korupsi#kolusi#politik dinasti#Trisakti
2 notes
·
View notes
Text
Not an academically excellent
Akutuh pernah blg sm kak @asrisgratitudejournal kalau aku kepikiran pengen kuliah sampe PhD tapi jiper karena akutuh bukan org yg akademis banget gitu. IP ku pas S1 jauhhh dari kata Cum Laude (boro-boro!) cuman 3.23. Tapi ya seengganya masih masuk treshold minimum masuk Unimelb krn UI masih masuk kampus Tier 1 😂
Terus pas menjalani kehidupan disini, pun, temenku ada yg pernah stres lebay gitu katanya nilainya “cuman 80” aku diem aja, karena nilaiku sendiri saat itu cuman 60 😂 dan nilai 60 itu bukan hanya sekali tapiiii… 3 dari 4 assignment ku nilainya 60 🤣😂. Awal2 aku stres, lama2 aku bodo amat. Toh circumstances si temenku dan aku itu berbeda. Para single-single masih bs ambi mencari nilai bagus ya karena belajar memang prioritas dan kegiatan utama paling utama mereka disini kan. Sedangkan aku si mamak-mamak ini blm drama menghadapi anak sakit gak bisa masuk, waktu itu anak blm di childcare jadi ya gak bs disamain circumstances-nya.
Yang lucu, even aku terseok-seok dengan akademikku, akutuh selalu berusaha untuk mengkompensasi dengan hal lain, dari dulu. I am not academically outstanding, again. But i can be shine in another way, hopefully! Kegiatan ekstra-kampus itu sangat menyenangkan buatku.
Waktu S1 banyak ikut kegiatan social enterprise, bikin yayasan, ikut pelatihan, sehingga knowledge aku gak “cuman” di bidang keperawatan aja, atau bahkan sebenernya krn aku gak tll suka sm jurusanku, aku jadi mencari hal lain yg lebih seru 😝
Pun ternyata sama dengan di Unimelb ini. Ya pasti pada taulah betapa ku nanges2 ya menghadapi tuntutan akademik Unimelb ini, tp somehow aku ttp bs melakukan beberapa hal di luar akademik seperti :
1. Ikut seleksi training dari Mc Kinsey sampe tahap akhir. Jadi tahu seleksi Mc Kinsey tuh kaya gimana walau nggak keterima
2. Apply conference local di Victoria dari tugas assignment Nutrition Policy and Politics tntg Industri Susu Formula di Indonesia (belum ada hasilnya, semoga lolos aamiiinn)
3. Apply grant dari Australia Awards. Grant yanv dibuat untuk mahasiswa on-going master ini kubuat bareng sama tim Lab Belajar Ibu. Ini juga blm ada pengumumannya, semoga bisa lolos dan aku bs pulang ke Indonesia walau cm sebentar :”) huhuhuhu aamiin
4. Daftar jadi peserta lomba Geneva Challenge. Ya kaya macem bikin paper yang nantinya akan dpt pendanaan utk convert it into proposal project gitu. Tapi ini belum dikerjain nih, masih ada deadline sampe tgl 14 juli. Timnya ada anak Public Health, Marketing dan Law. Bismillah semoga penulisannya lancar :)
5. Minggu lalu kudaftar juga jadi peserta simulasi sisang PBB gitu untuk ngobrolin tntg climate change. Nah, karena penyelenggaranya adalah climate catch Lab yg emg concern sm kesehatan dan dampak perubahan iklim, ku jaid tertarik bgt buat ikutan, karena topik ini - planetary health - jadi topik yg aku dalamin juga sekarang. Dan ternyata…
Huhuhhuhu alhamdulillah keterima 😭🙏 insyaAllah akan mewakili Unimelb beserta 11 orang lainnya untuk ikutan simulasi sidang PBB. Sebenernya hal yg udh pernah aku ikutin pas YSEALI di Amerika th 2018. Makanya aku beraniin diri ikut krn sedikit banyak udh tau formatnya gmn. Cumann.. waktu itu acaranya internal ajaa, cuman kita2 doang sesama YSEALI Fellows yg lagi belajar di University of Montana, gak sama banyak org lain. Agak deg2an juga krn yg ini ternyata beneran akan jadi semacam delegates dari masing2 Uni gitu huhuhuhu bismillah!
Somehow ku merasa emang ternyata kupunya “attachment” sm lingkungan. Waktu YSEALI beberapa tahun lalu, akutuh kan nyoba smp 5x ya. Percobaan 1-4 tuh aku pake calir community engagement sama economic empowerment kan, gak lolos! Pas nyoba lewat jalur environment langsung keterima pada percobaan pertama! Wah! Makanya since then kumerasa kaya “Lingkungan is also my thing” gitu.
Bismillahi tawakaltu allawllah, laa hawlaa walla quwwata illa billah. Semoga Allah mudahkan langkah2 kedepannya :)
4 notes
·
View notes
Text
Hai tumblr, apa kabar? Lama tak berkunjung, syukurlah rasanya masih ramah seperti saat terakhir membuka lamanmu. Walaupun mungkin memang tidak lagi seriuh dahulu.
Tidak elok rasanya jika sudah lama tidak mengunjungimu lalu tiba-tiba ingin kembali bercerita panjang lebar. Maka tadi kuawali sapaan basa basi sewajarnya sebagai pembuka layaknya teman lama yang bertegur untuk memecah kecanggungan saat kembali berjumpa. Untuk mengawali cerita, barangkali akan aku mulai dengan gambaran jalan gejayan hari ini, tanggal dua puluh empat Januari dua ribu dua puluh tiga. Sejak tahun dua ribu enam belas pindah ke Jogja, jalanan ini bisa dikatakan jalan yang paling sering aku lalui, walaupun tidak setiap hari, setidaknya dalam seminggu pasti ada satu hari aku melewatinya. Jadi aku menyaksikan sendiri tiap perubahan, dan betapa cepat perubahan di sepanjang kanan kirinya. Jika sekitar enam tahum lalu kita masih bisa melihat kejayaan tempat tempat berkumpul mahasiswa seperti Dixie, Warung Upnormal, dan Bakso Uleg jembatan merah, sekarang tempat tempat itu sudah tidak ada lagi. Bahkan jembatan merah yang dahulu terlihat gagah dengan warna mencoloknya, kini sudah tidak lagi dapat dilalui karena kondisinya yang sudah keropos, terbengkalai, dan hampir ambrol. Sebagai gantinya sekarang sudah ada jembatan baru di sebelah selatannya, menggantikan peran si jembatan merah yang menjadi jalan alternatif favorit dari gejayan ke seturan.
Berbagai perubahan yang nampak di Jalan Gejayan ini menunjukkan jika perubahan adalah suatu yang pasti, karena satu satunya hal di dunia ini yang tidak berubah hanyalah perubahan itu sendiri. Herakleitos seorang Filsuf Yunani yang terkenal melalui pemikirannya tentang perubahan perubahan di alam semesta mengatakan tidak ada satu pun hal di alam semesta ini yang bersifat tetap atau permanen, tidak ada sesuatu yang betul betul ada. Dia mengatakan semuanya berada di dalam “proses menjadi”. Salah satu quotesnya yang terkenal berbunyi
“panta rhei kai uden menei, semuanya mengalir dan tidak ada sesuatupun yang tinggal tetap” (Herakleitos)
Akupun salah satu yang tidak terkecuali bagian dari perubahan itu. Jika 5 tahun lalu saat menjadi mahasiswa S2 yang menjadi kekhawatiran masih seputar untuk mencukupi hidup bulan depan mencari sumber pemasukan dari mana, apakah saat sidang tesis bisa menjawab pertanyaan penguji dengan benar, setelah lulus mau bekerja dimana, kapan dilamar dan menikah. Saat ini aku seorang istri, ibu, dan dosen. Kekhawatiran sudah berubah menjadi apakah aku sudah menjadi tempat pertama untuk suami melepas lelah sepulang kerja, apakah aku sudah menjadi ibu penyayang, minim marah dan menjadi teladan untuk anakku, dan memikirkan berbagai strategi bagaimana memenuhi tuntutan-tuntutan tridharma seperti mengajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Disini aku menyadari satu hal, di setiap fase kehidupan kita akan selalu ada tantangan dan kekhawatirannya. Bahkan hal-hal maupun mimpi yang kita bayangkan pasti akan menyenangkan saat kita mencapainya nanti, pasti akan ada ujian pula saat kita telah mencapainya. Jadi, mari kita nikmati setiap prosesnya, jika berasa berat, ingat Allah yang Maha Tau memberi kita ujian karena tau kita mampu.
10 notes
·
View notes
Text
Every Tear A Waterfall
Akhirnya sampai juga pada pembahasan ini. Pembahasan mahasiswa tingkat akhir. Itu menandakan bawasannya aku sudah tua dan harus segera minggat (dengan terhormat) dari tempatku menempuh pendidikan tinggi ini.
Masuklah ke pembahasan sensitip mahasiswa tua bangka, skripsi.
Apa itu skripsi? Makanan apa itu? Apakah ia baik untuk kesehatan?
Skripshit, skripsweet, krispi, or whatever you called it adalah tiket mahal yang digunakan untuk menyabet gelar sarjana di perguruan tinggi. Kenapa mahal? Karena butuh kurang lebih empat tahun untuk bisa mendapatkan tiket tersebut. Keringat, darah, air mata pun dipakai sebagai alat pembayaran yang banyak dikeluarkan untuk menyelesaikan studi.
Awalnya aku meyakinkan diri sendiri bahwa skripsi itu ya kayak tugas biasa, tugas-tugas sebelumnya yang bisa dikerjakan dan diselesaikan dengan cepat (seperti Bandung Bondowoso). Tapi kenyataannya tidak semudah itu kawan, banyak faktor yang membersamai dan tentu saja menghalangi, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang berasal dari diri sendiri. Ingat, musuh terbesar adalah melawan diri sendiri. Rasa malas, prokrastinasi, tura-turu merupakan faktor internal yang tentunya akrab dengan mahasiswa tua. Satu hal kawan, masalah terbesar kita adalah merasa bahwa kita masih punya banyak waktu.
Faktor eksternal seperti dosbing yang susah ditemui, dosbing yang menuntut kesempurnaan, padahal harusnya beliau-beliau ini tahu bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Dosbing yang mendadak banyak acara. Belum lagi kurangnya dukungan moral dan finansial, tingkat insecure yang tinggi melihat teman seangkatan sudah sidang, tuntutan untuk lulus tepat waktu, dan blablabla (yang kalau kujabarkan di sini bisa jadi novel nanti). Pating semrawut!
Tapi kenapa ya, ketika aku baca-baca skripsi milik para pendahuluku di perpustakaan fakultas, rasanya seperti gampang saja menyusun skripsi.
“Oh gini tok ta?” “Oh nek ngene ki 2 minggu yo rampung” “Owalah skripsi tipis wae rapopo rek”
But, reality hit me hardly.
Pas ngerjain skripsi sendiri kok ya “tulisan opo iki kok nggilani ngene” Semakin dibaca semakin tidak jelas, semakin bingung, semakin tidak tahu tulisan ini mau dibawa ke mana?
Kalau sudah begini, aku yang menyelesaikan skripsi atau skripsi yang menyelesaikanku?
Skripsi terus saja berlari-larian di kepalaku, terngiang-ngiang di gendang telingaku. Mau makan ingat skripsi, mau minum ingat skripsi. Mau tidur ingat skripsi, bahkan ketika sedang mengerjakan skripsi pun aku ingat skripsi (skripsi kuadrat). Lihat, betapa aku mencintai skripsiku.
Sakjane skripsi iki akal-akalane sopo seh rek?
Sebenarnya skripsi ini memang pembuktian dari hasil belajar kita selama empat tahun. Tapi nyatanya sama seperti pertamina, “dimulai dari nol ya Mas/Mbak” Menyusun dan menyelesaikan skripsi membuat kita mau tidak mau, suka tidak suka belajar lagi dari nol.
Memang ya, perasaan paling bahagia di Unversitas itu ketika kita dinyatakan diterima sebagai mahasiswa baru tok, sisanya ya skill bertahan hidupmu saja yang harus diadu. Dosenku saja pernah berkata, “Selamat kalian telah masuk di Universitas ini, sekarang pikirkan bagaimana harus keluar dari sini”
Aku pun turut prihatin dengan kawan-kawan angkatanku yang juga sedang berjuang. Aku mengkhawatirkan mereka sama seperti mengkhawatirkan diriku sendiri. Rasanya seperti berjalan di lorong gelap penuh keragu-raguan, lalu dikejar perasaan gelisah tak karuan, selepasnya kau jatuh dalam jurang ketidakpastian masa depan. Taekkk!
Terus terang, pundakku sedang menampung beratnya ekspektasi keluarga dan orang-orang di sekitarku. Kebahagiaan dan rasa bangga mereka adalah tanggung jawabku. Tapi, bagaimana jika aku mengecewakan mereka? Ah takkan kubiarkan itu terjadi, aku akan berjuang mati-matian (walaupun terkadang aku merasa berjuang sendirian). Aku akan membuktikannya. Bagaimana pun aku harus menyelesaikan apa yang telah aku mulai. Aku pasti bisa, begitu juga dengan kamu. Kita bisa!
Tapi kawan, rasanya kalau sedang lemah, letih, lesu mau disemangatin satu kabupaten pun yo rak bakal mempan. Kecuali, kalian menyemangatiku sembari menyelipkan uang 2 milyar di tangan. Aku akan bersemangat, saking semangatnya akan kuselesaikan skripsi itu dalam kurun waktu dua malam, saestu!
Anyway, untuk aku, kamu, dan orang-orang yang sekarang sedang berjuang menyelesaikan studinya, semoga Tuhan berada di sisi kita. Semoga diketukan pintu hati para dosbing untuk membimbing kita dengan sabar dan mempermudah semuanya. Semoga kita dapat sidang skripsi dan wisuda tahun ini. Aamiin.
Semoga kita dapat bertahan. Tetaplah hidup kawan, jagalah selalu kewarasanmu. Ingat, lebih lambat dari orang lain bukan berarti kita gagal. Setiap insan punya waktunya sendiri untuk mekar. Setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya.
Sedikit tips dari dosbingku tercinta, “Untuk semua, berdoa semoga dimudahkan dan diberi kelancaran, kekuatan dalam berpikir untuk menyelesaikan skripsi. Pakai rumus 2-2-2: Jam 2, 2 rekaat (minimal), 2 air mata”
S E M A N G A T S K R I P S I A N ! ! !
*) Oh iya, pasti banyak yang menyuruh kamu untuk bekerja keras, kalau begitu akan ku seimbangkan dengan menyuruhmu untuk beristirahat.
Work hard, play hard, istirahard brodiiii!!
4 notes
·
View notes
Text
Netizen Apresiasi Pencopotan Kapolsek dan Kanit Reskrim yang Peras Guru Supriyani: Nah Gitu Dong!
Guru Supriyani saat mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. (Foto: Antara) Pekanbaru (Riaunews.com) – Sidang pembacaan tuntutan jaksa dalam perkara guru honorer Supriyani digelar di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Konawe Selatan (Konsel), pada Senin 11 November 2024, melegakan banyak pihak. Dalam persidangan itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU)…
0 notes
Text
Jaksa Menuntut Bebas Guru Honorer Supriyani Dari Segala Bentuk Hukum
KONAWE, Cinews.id – Pengadilan Negeri Andoolo kembali menggelar sidang kasus guru Honorer SD 4 Baito Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Supriyani yang dituduh melakukan penganiayaan terhadap muridnya pada Senin, 11 November 2024. Sidang kali ini adalah yang ketujuh dengan agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada terdakwa Supriyani. “Kami…
0 notes
Text
Rugikan Negara Rp324 M, 8 Terdakwa Korupsi Proyek PT GTS Dituntut 7 dan 5 Tahun Bui
SERANG – Delapan terdakwa kasus korupsi proyek PT Graha Telkomsigma (GTS) dituntut 7 dan 5 tahun penjara. Keempat terdakwa merupakan mantan pejabat di PT GTS yang merugikan negara senilai Rp324 miliar. “Menyatakan terdakwa Taufik Hidayat telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi yang dilakukan secara bersama-sama,” kata JPU Mahkamah Agung membacakan…
View On WordPress
#Korupsi PT GTS#Pengadilan Negeri Serang#PN Serang#PT Graha Telkomsigma#Sidang tuntutan#Sidang tuntutan PT GTS
0 notes
Text
Jaksa Tuntut Bebas Guru Honorer Supriyani dari Kasus Penganiayaan Terhadap Siswanya
SULTENG, JOURNALARTA.Com – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara menutut bebas guru honorer Supriyani dalam kasus tuduhan menganiaya siswanya di SD Negeri 4 Baito. Pembacaan tuntutan itu berlangsung di ruang sidang Kartika Pengadilan Negeri Andoolo Kabupaten Konawe Selatan, pada sidang lanjutan dengan agenda pembacaan tuntutan, Senin…
0 notes
Text
Dari Anggaran Fiktif ke Penjara, Tengku Fauzan Dituntut 8 Tahun Penjara
INGATLAH.COM – Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD Provinsi Riau, Tengku Fauzan Tambusai, menghadapi tuntutan hukuman 8 tahun penjara atas dugaan korupsi terkait Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif. Dalam tuntutan jaksa, Kmkasus ini merugikan negara dengan nilai fantastis, mencapai Rp2,8 miliar. Tuntutan tersebut dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada sidang di…
0 notes