#demonstrasi
Explore tagged Tumblr posts
chillinaris · 7 months ago
Text
JOKOWI ALUMNUS PALING MEMALUKAN UGM
Tumblr media Tumblr media
“Mendesak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk segera menghentikan pembahasan RUU Pilkada dalam Sidang Paripurna,” kata BEM UGM.
BEM UGM juga meminta Presiden Joko Widodo menghentikan segala macam cara intervensi terhadap lembaga legislatif, yudikatif, serta partai politik. Tuntutan lain yakni menghilangkan praktik nepotisme dalam seluruh tingkat dan lembaga pemerintahan. Mahasiswa UGM juga menuntut Presiden Joko Widodo diadili atas pengkhianatan terhadap semangat reformasi dan demokrasi yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata.
“Joko Widodo sebagai alumnus paling memalukan UGM telah melanggar jati diri UGM. Maka dari itu, kami segenap anggota BEM KM UGM akan terus berdiri tegak di garis depan perjuangan,” kata BEM UGM.
*) Source: Tempo
2 notes · View notes
sukabuminews · 4 days ago
Text
Kecam Aksi Brutal Aparat, PMII Lempari Polres Sukabumi Kota dengan Koin Receh
sukabumiNews, KOTA SUKABUMI – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Sukabumi melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres Sukabumi Kota, Rabu (26/3/2025). Dalam aksinya, massa mahasiswa melakukan aksi bungkam atau tutup mulut dan aksi teatrikal. Di sisi lain, massa mahasiwa juga melakukan pelemparan uang koin ke hadapan Polres Sukabumi…
0 notes
agitoyacobsonsitepu · 6 days ago
Text
Penyair
Jika tak ada mesin ketik, aku akan menulis dengan tangan; Jika tak ada tinta hitam, aku akan menulis dengan arang;
Jika tak ada kertas, aku akan menulis di dinding; Jika menulis dilarang, aku akan menulis dengan pemberontakan dan tetes darah!
Puisi Penyair karya Widji Thukul
Tumblr media
Teman-teman, apakah kalian tahu bahwa seni dapat menjadi tombak pemberontakan di tengah peliknya situasi di dalam negeri akibat para oligarki, yang baru saja mencanangkan kebijakan penuh ambisi, demi meloloskan dwifungsi ABRI? Kebijakan semena-mena yang dilakukan oleh pemerintah tentu tak boleh luput dari awasan masyarakat di dalam negeri. Musabab, kebijakan yang sekiranya tak masuk akal, barangkali merupakan siasat dari para tikus yang sukanya memberangus. Satu hal yang pasti, karya seni merupakan salah satu wujud ekspresi dalam melawan ketidakadilan, yang dalangnya siapa lagi, kalau bukan para keparat yang sedang asyik mengangkang di atas tumpukan penderitaan rakyat marjinal. Perlu kita tahu, di tahun 1998, pemerintah cemas dan takut terhadap aktivitas yang dilakukan segenap mahasiswa yang berasal dari fakultas seni dan sastra. Mereka mengirim intel-intel bergaji kecil untuk menyusup di panggung teater yang menjadi tempat untuk mempertontonkan banyak mahakarya, termasuk pembacaan puisi, drama, lukisan, dan lagu. Tetapi, satu hal yang perlu mereka awasi. Lewat karya seni inilah, para mahasiswa dan aktivis mengkritik habis para bengis, yang kerap menyesakkan dada rakyat kecil lewat kebijakan yang sadis. Kritik yang dibungkus lewat seni ini adalah bentuk kepedulian terdalam dan respon atas rezim yang zalim, yang sudah pasti diisi oleh orang-orang bangsat.
Negeri ini mendekati akhir. Bukannya pesimis, tetapi lihatlah orang-orang di atas kursi pemerintahan yang saling menyetir satu sama lain. Saya harap kalian masih ingat lukisan Yos Suprapto yang dibredel dengan dalih mengandung gambar sensual, lagu dari band Sukatani yang liriknya berisi kritik pedas dan realita yang sebenarnya terjadi, malah diintimidasi hingga disuruh klarifikasi. Semuanya bergerak dari perintah paling atas menuju antek-antek yang ada di bawah, demi melanggengkan yang namanya kepentingan. Kebebasan bersuara tak lagi sama, malahan makin mirip dengan masa Orba. Yap, kamu benar. Semuanya demi kepentingan segelintir orang, bukan publik secara menyeluruh. Slogan "suara rakyat adalah suara Tuhan" nyaris tak berlaku di negeri yang dipimpin oleh seorang tirani. Sungguh, hanya ajal yang dapat membuat mereka sadar. Namun, satu hal yang pasti, perjuangan tak mengenal kata lelah, perjuangan tak mengenal gender, perjuangan berpihak kepada siapa saja yang menaruh harapan atas nama keadilan, perjuangan-perjuangan akan terus lahir. Satu dibabat habis, sepuluh tumbuh melahirkan para humanis. Salah satunya adalah aktivis hak asasi, yakni Widji Thukul, yang berhasil memporak-porandakan rezim sadis dengan kata-katanya yang puitis.
Puisiku bukan puisi, tetapi kata-kata gelap yang berkeringat dan berdesakan mencari jalan. Ia tak mati-mati, meski bola mataku harus diganti. -Widji Thukul
Tumblr media
Widji Thukul lahir pada tanggal 23 Agustus 1963. Ia berasal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai tukang becak, dan ibunya bekerja menjajakan ayam bumbu dari rumah ke rumah. Kehidupan mereka sehari-hari di pinggiran kota Solo bisa dikatakan jauh dari kata cukup. Sejak SD, Widji Thukul sudah menunjukkan keseriusannya dalam dunia sastra. Ia kerap membuat puisi dan sering tampil dalam kegiatan pentas seni, seperti teater. Setelah lulus dari SD, ia melanjutkan pendidikannya di SMP Karawitan, jurusan Seni dan Tari. Kecintaannya pada sastra, seni, dan bahasa membuatnya cocok di jurusan ini. Di sini pula ia bergabung dengan komunitas teater Jagat, yang membuatnya sering tampil ke sana kemari, keluar masuk desa. Selain itu, sembari menekuni pendidikannya, Widji juga ikut membantu perekonomian keluarganya dengan bekerja sebagai penjual koran dan mainan. Kehidupan yang keras ini membentuk kepribadian Widji Thukul yang teguh dan enggan menyerah. Lambat laun, Widji semakin dewasa. Ia putus sekolah karena perekonomian keluarga yang kian terjepit, mengharuskannya sebagai anak sulung untuk mengalah agar adik-adiknya dapat melanjutkan pendidikan. Ia tumbuh menjadi sosok yang pemberani, hal itu tampak dalam karya-karya satirnya yang lama kelamaan justru ditujukan kepada pemerintah yang otoriter. Ia terkenal dengan puisinya yang bernada sarkasme, yang membuat telinga pemerintah korup sedikit gatal. Saat itu, ia mulai aktif membela masyarakat kelas bawah yang sering menjadi sasaran penindasan oleh kaum cukong. Pada bulan Oktober 1989, Widji menikah dengan seorang perempuan bernama Siti yang bekerja sebagai buruh. Widji dan Siti dikaruniai dua orang anak, yakni Fitri dan Fajar. Meskipun sudah berkeluarga, Widji tetap aktif menulis dan mengasah kemampuannya dalam bidang sastra. Lewat karya-karyanya, banyak orang yang kian tersadarkan dan bangkit untuk melawan rezim yang otoriter. Di tahun-tahun berikutnya, nama Widji Thukul semakin sering terdengar. Musabab, ia sering tampil dalam demonstrasi yang dilakukan oleh para buruh.
Sembari melakukan demonstrasi, Widji juga sering tampil dalam pembacaan puisi yang diadakan di Balai Desa. Puisi pertama yang membuatnya masuk daftar orang yang dianggap mengganggu oleh para aparat adalah berjudul Kemerdekaan. Widji pun sadar, setiap aksi demonstrasi atau pembacaan puisi yang ia lakukan, pasti ada satu-dua intel yang mengikuti ke mana pun ia pergi. Namun, ia tak gentar. Justru, ia semakin terbakar untuk menulis banyak puisi berisi kritik satir nan pedas yang kali ini tidak hanya ditujukan kepada pemerintah, tetapi juga kepada para aparat. Karir aktivisme Widji semakin gemilang. Ia mendirikan sebuah organisasi jaringan kerja kebudayaan rakyat (JAKER). Lewat JAKER inilah, ia mengumpulkan segenap orang yang tertarik dalam bidang seni dan sastra untuk mengkritik pemerintah Orde Baru yang kian menggerus rakyat kelas bawah. Sejauh yang saya baca, Widji juga turut berperan dalam mendirikan Partai Rakyat Demokratik (PRD), di mana aktivis seperti Nezar Patria dan Budiman Sudjatmiko juga turut memiliki andil. Apakah kalian tahu bahwa lewat PRD lah Widji dan segenap aktivis mengkritik dwifungsi ABRI yang dilanggengkan di masa Orde Baru?
Sepak terjang Widji Thukul di dunia aktivisme tidak berjalan mulus. Langkahnya yang kian besar membuatnya mendapat ancaman pembunuhan, penculikan, dan berbagai tindakan represi lainnya. Karier aktivisme yang ia jalani bahkan membuatnya harus merelakan penglihatan di mata kanannya akibat hantaman aparat. Saat itu, Widji dituduh sebagai dalang di balik aksi demonstrasi buruh PT. Sritex di Sukoharjo, yang membuatnya dihajar habis-habisan. Hari-hari berlalu, keberadaan Partai Rakyat Demokratik (PRD) — tempat Widji dan para aktivis bernaung — semakin dianggap sebagai ancaman besar oleh pemerintah. Mau tak mau, partai ini harus segera diberangus. Aparat pun mulai mengantongi daftar nama orang-orang yang harus "diamankan": mulai dari pengusaha, mahasiswa, pelajar, hingga para aktivis. Salah satu nama paling menonjol di daftar itu adalah Widji Thukul. Widji dianggap sebagai ancaman serius. Karya-karyanya yang penuh amarah dan sindiran tajam dinilai berbahaya, karena cepat atau lambat, puisinya bisa memicu rakyat turun ke jalan. Momen yang paling mencengangkan adalah ketika para jenderal di televisi secara terang-terangan menyebut Widji Thukul sebagai pemberontak yang harus dibunuh. Namun, Widji tidak gentar. Alih-alih takut, ia justru membalas pernyataan itu dengan sebuah puisi berjudul "Para Jenderal Marah-Marah" — sebuah sindiran pedas yang menelanjangi kemarahan penguasa.
"Apabila usul ditolak tanpa ditimbang, suara dibungkam, kritik dilarang tanpa alasan, dituduh subversif, dan mengganggu keamanan. Maka hanya ada satu kata: LAWAN! " - Widji Thukul
Pada tahun 1996, aparat mulai melakukan pengejaran besar-besaran terhadap sejumlah aktivis, termasuk Widji Thukul. Widji pun terpaksa melarikan diri ke berbagai tempat. Salah satu tempat persembunyiannya adalah Pontianak, di mana ia ditolong dan disembunyikan oleh seorang kawannya, yakni Martin. Meski dalam pelarian, Widji tetap menulis puisi-puisi pro-demokrasi sambil terus mengawasi keadaan di sekelilingnya. Rasa rindunya pada keluarga begitu besar. Ia sempat kembali ke Solo secara diam-diam untuk menemui istri dan anak-anaknya, meski hanya sebentar. Namun, ancaman semakin ketat. Widji harus kembali melarikan diri. Pada tahun 1997, ia sekali lagi berhasil menemui keluarganya di Solo. Itu menjadi momen terakhir kalinya ia terlihat oleh orang-orang terdekat. Saat itu, gelombang demonstrasi besar-besaran mulai pecah di berbagai kota. Aparat makin gencar menangkapi para aktivis yang dianggap punya peran penting dalam gerakan massa. Puncaknya terjadi pada Mei 1998, saat rakyat dari berbagai kalangan turun ke jalan menuntut Soeharto untuk lepas dari jabatannya. Setelah peristiwa bersejarah ini, kabar Widji Thukul pun hilang. Ia lenyap tanpa jejak — menghilang begitu saja, tenggelam dalam ketidakpastian. THUKUL, PULANGLAH!
"Apa guna punya ilmu tinggi, kalau hanya untuk mengibuli. Apa guna banyak baca buku, kalau mulut kau bungkam melulu." -Widji Thukul 1998
Lewat karya sastra, pemerintah otoriter pun dapat terkencing-kencing. Kekuatan kata-kata yang ditulis dengan penuh keberanian mampu merobek tirani yang seolah tak tergoyahkan. Seperti halnya yang dilakukan oleh Widji Thukul, yang melalui puisi-puisi tajam dan penuh amarah, ia berhasil menelanjangi kebusukan rezim yang kala itu mengerahkan segala daya untuk menindas rakyat. Di tengah kekangan dan ancaman, karya-karya sastra menjadi senjata yang lebih ampuh daripada apapun. Tak hanya menyentuh hati, tetapi juga menyadarkan dan membangkitkan semangat perlawanan. Melalui kata-kata, para penguasa yang biasanya berkedok kuat, menjadi terlihat rapuh dan ketakutan. Pada akhirnya, meskipun mereka berusaha menutup suara-suara ini dengan segala cara, sejarah akan tetap mencatat bahwa seni dan sastra adalah pembelaan tertinggi terhadap hak-hak manusia, yang tak akan pernah bisa dibungkam oleh tangan-tangan zalim. HIDUP RAKYAT YANG MELAWAN!
youtube
Teman-teman, apabila salah satu di antara kalian ingin membaca karya-karya dari Widji Thukul, silakan klik di sini
1 note · View note
holopiscom · 9 days ago
Text
Bening's Clinic di Kemang Digeruduk Massa Tolak LGBT
JAKARTA – Massa aksi yang tergabung dalam SKIN (Serikat Indonesia) CARE TOLAK LGBT menggeruduk salah satu klik kecantikan milik dr Oky Pratama, Bening’s Clinic Kemang, Jakarta Selatan. Dalam demonstrasinya, koordinasi aksi SKIN CARE Tolak LGBT, Irvan mengecam keras perilaku LGBT yang diduga dijalani oleh bos Skincare Bening’s, dr Oky Pratama.  “LGBT itu sendiri adalah perbuatan yang menyimpang…
0 notes
kantorberita · 1 month ago
Text
KAMAKSI Desak KPK Usut Dugaan Mega Korupsi Bupati Melawi
KAMAKSI Desak KPK Usut Dugaan Mega Korupsi Bupati Melawi KBRN1, KALBAR|| Kaukus Muda Anti Korupsi (KAMAKSI) kembali menggelar aksi unjuk rasa jilid V di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta. Mereka mendesak KPK segera mengusut tuntas dugaan skandal mega korupsi di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, yang diduga melibatkan Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa. Aksi ini…
0 notes
tipologicom · 1 month ago
Text
0 notes
herijaya · 7 months ago
Text
0 notes
arrahmahcom · 9 months ago
Text
Kondisi Dhaka Memanas, Polisi Bangladesh Seret Paksa Imam yang Sedang Menyalatkan Jenazah
DHAKA (Arrahmah.id) — Beredar viral video seorang imam shalat jenazah diseret polisi Bangladesh ketika sedang memimpin shalat jenazah di ibukota Bangladesh, Dhaka. Dilansir Daily Sun (17/7/2024), kejadian itu terjadi saat imam memimpin shalat jenazah untuk para mahasiswa yang dibunuh oleh aktivis Liga Chhatra, sayap pelajar dari partai berkuasa Liga Awami. Pada Rabu sekitar pukul 16.00, ribuan…
0 notes
asharitv · 2 years ago
Video
Wow! Kab. Bogor, Nenek Nenek Demo Tolak Rocky Gerung
0 notes
sukabuminews · 4 days ago
Text
Kecam Aksi Brutal Aparat, PMII Lempari Polres Sukabumi Kota dengan Koin Receh
sukabumiNews, KOTA SUKABUMI – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Sukabumi melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres Sukabumi Kota, Rabu (26/3/2025). Dalam aksinya, massa mahasiswa melakukan aksi bungkam atau tutup mulut dan aksi teatrikal. Di sisi lain, massa mahasiwa juga melakukan pelemparan uang koin ke hadapan Polres Sukabumi…
0 notes
poroskota · 2 years ago
Text
Lionel Messi Segera Akhiri Kontrak Dengan PSG Musim Panas Ini, Suporter PSG Gelar Demo Anti Messi
POROSKOTA.COM– Tanda-tanda Lionel Messi akan segera mengakhiri kontraknya di PSG musim panas ini semakin jelas. Ada puluhan orang suporter PSG menggelar aksi demo anti-Messi di markas tim PSG di Paris. Mereka berkerumun di depan markas PSG dan berteriak dengan slogan anti Messi sambil membakar flare. Messi sendiri diketahui baru-baru ini berkunjung ke Arab Saudi. Kunjungannya ke Arab Saudi memicu…
View On WordPress
0 notes
holopiscom · 10 days ago
Text
BEM SI Kerahkan 1.000 Pasukan Demo DPR Tolak Pengesahan RUU TNI
JAKARTA – Koordinator Media BEM SI, Muhammad Anas Robbani menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI pagi ini, Kamis 20 Maret 2025. “Aksi pagi ini pukul 09.30 WIB,” kata Anas dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com hari ini. Berdasarkan hasil teknis lapangan yang dilakukan pada hari Rabu, 19 Maret 2025 malam, bahwa massa yang hadir dari BEM SI akan…
0 notes
kantorberita · 9 months ago
Text
Ratusan Mahasiswa HMI Bengkulu Gelar Demonstrasi di Depan Kantor DPRD Provinsi
Ratusan Mahasiswa HMI Bengkulu Gelar Demonstrasi di Depan Kantor DPRD Provinsi KANTOR-BERITA.COM, BENGKULU|| Pada Selasa, 25 Juni 2024, Ratusan Mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu. Mereka datang untuk menyampaikan tujuh poin tuntutan yang dianggap mewakili aspirasi masyarakat terkait berbagai kebijakan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
jenteranews · 2 days ago
Text
Aksi Massa Sukabumi Lumpuhkan Jalan, Tuntut Pencopotan Kapolres dan Penolakan UU Kontroversial
JENTERANEWS.com – Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Sukabumi Melawan menggelar demonstrasi besar-besaran di Kota Sukabumi, Kamis (27/3/2025). Aksi ini menyebabkan lumpuhnya jalan utama di sekitar Tugu Adipura hingga larut malam. Massa menuntut pencopotan Kapolres Sukabumi Kota dan penolakan terhadap Undang-Undang TNI serta Rancangan Undang-Undang Polri yang dianggap…
0 notes
hargo-news · 12 days ago
Text
Kantor Bupati Gorut Diserbu Demonstran, Pertanyakan Anggaran Hibah PSU
Hargo.co.id, GORONTALO – Puluhan massa gabungan Aliansi Paguyuban Se Gorontalo Utara (APGU) menerobos masuk Kantor Bupati Gorontalo Utara dan meminta Pj Bupati untuk bertemu para demonstran. Bahkan, masa mengancam mendobrak paksa pintu ruangan Bupati Gorontalo Utara jika enggan menemui para demontran. Aksi demonatran yang dilakukan oleh APGU ini berakiatan dengan ketidak tranparansinya anggaran…
0 notes
arrahmahcom · 9 months ago
Text
Anggota HTS Tabrak Wanita yang Melakukan Protes di Binsh
IDLIB (Arrahmah.id) — Diduga anggota kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir asy Syam (HTS) yang mengendarai mobil menyerang pengunjuk rasa dan menabrak dengan sengaja seorang wanita Dilansir Syirahr (16/7/2024), kejadian terjadi saat warga sedang melakukan protes dan menuntut pembebasan para tahanan di depan administrasi wilayah Binsh. Ibu, istri, dan saudara perempuan dari mereka yang…
0 notes