#Sepiku
Explore tagged Tumblr posts
Text
Kadang (hanya terkadang), orang-orang di luar sana sungguh berisik.
Banyak pertanyaan - pertanyaan penuh selidik. Tidakkah aku butuh teman dalam melakukan perjalanan? Misalnya. Sebagian lagi mengatakan tidakkah aku lelah berjalan sendirian? Sebagian yang lain mengatakan alangkah menyenangkan saat berjalan beriringan, tidak perlu lagi merasa kesepian.
Sikap mereka hampir tidak ada beda, antara bertanya atau memaksa. Atau barangkali mereka hanya tidak tahu saja, bahwa sepi yang terlihat di luar sana, adalah bagian paling inti dimana aku bisa dengan leluasa berbicara pada bagian terdalam dari diri.
Tenang saja, aku sudah bersahabat dengan sepiku sejak lama. Jadi menyoal kesepian itu hanya tentang bagaimana cara menyikapi dan mengisi hari juga hati. Sesekali cobalah posisikan sepi sebagai suasana yang memang harus dinikmati. Hingga hilang asumsi bahwa sepi adalah derita, karena memang bukan sama sekali.
Coba saja tanya sama anak indie, bagaimana mengubah sepi menjadi nikmat? Dengan berteman musik klasik dan kopi hangat, misalnya. Tapi aku lebih memilih cokelat. Sambil tenggelam dalam sebuah buku meski tanpa alunan lagu. Sepi itu akan berubah menjadi nikmat.
Lalu tentang tidakkah aku lelah berjalan sendirian? Sekali waktu merasa lelah, tentu. Tapi, jika kita coba berpikir dengan menyertakan hati, sebenarnya tidak ada yang terlalu melelahkan jika kita paham arah dan tujuan. Karena InsyaAllah lelah itu nanti akan terbayarkan. Tentang lelah, sebagai manusia normal pasti pernah merasakan. Dan itu hal wajar.
Lagi pula, sebenarnya kita tidak pernah benar-benar sendiri sekalipun di posisi tidak berteman sama sekali, meskipun berada di posisi sepi paling sunyi. Jika kita senantiasa menyertakan Illahi Rabbi, di setiap helaan nafas dan setiap langkah kaki.
Hanya saja, barangkali kita hanya harus mengubah cara berpikir sedikit saja.
"Aku merasa bahagia saat merasakan lelah. Karena aku tidak pernah lelah merasa bahagia" misalnya.
Atau "barangkali pada beberapa hal kita hanya perlu bertahan seperti yang sudah-sudah. Sampai lelah itu lelah mengikuti kita".
Atau barangkali dengan segenap kesadaran lisan perlu mengatakan bahwa memang dunia adalah tempat berlelah, sebelum nanti Allaah berkata sudah. Saat perjalanan di bumi, telah sepenuhnya selesai. :)
Yogyakarta, 9 Juli 2024
#monologue#selfreminder#muhasabah#reminder#nasihat#self care#cinta#dialog#kepadatuan#perjalanan hidup#sepi#sendiri#menetap#nikmat
14 notes
·
View notes
Text
Dia kekasihku, cendera mata dari Yang Maha Cinta untuk hati sepiku. Sungguh kehilangannya lebih aku takutkan daripada runtuhnya langit menimpa tubuhku.
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
18 notes
·
View notes
Text
“Aku memilih sendiri untuk tenang. Sepiku bukan perihal sendiri, tapi sepiku perihal hati yang ku biarkan mati.”
Di biarkan mati bukan kerana, dalamnya rasa kecewa melainkan berlari sekuat hati agar kenangan itu takkan pernah terulang lagi.
Dan di balik hati yang ku biarkan mati, ada harapan yang kupendam, berharap nanti ada keajaiban yang akan membuat hatiku memekar, hidup kembali.
29 notes
·
View notes
Text
Sepiku makin menjadi-jadi kala memori tualang kita berkeliaran tanpa permisi.
#brother
2 notes
·
View notes
Text
Dua mingguan ini insomniaku muncul kembali. Rasa-rasanya mau selelah apapun badan, aku kesulitan untuk mengistirahatkan badan dan pikiranku.
Akhirnya, aku menginstall aplikasi riliv kembali (semacam apk untuk membantu dalam permasalahan psikologis). Setiap ingin tidur, aku memanfaatkan fitur meditasi yang ada di apk ini. Sedikitnya, insomniaku terbantu. Aku bisa tidur dan terbangun di pagi hari, meskipun masih dengan perasaan yang kosong.
Aku juga mengalami fase berantakan kembali. Kamarku hanya 3 hari sekali aku rapihkan. Alasannya? menurut sugestiku, aku menganggap bahwa ruangan yang banyak space kosong akan menambah perasaan sepiku. Sebaliknya, barang-barang yang tidak berada ditempatnya, barang-barang yang berantakan akan memenuhi space ruangan dan membuat kadar kesepianku berkurang.
Selain itu, aku kembali lagi dalam fase denial, fase berperang dengan banyak pertanyaan, fase ingin menghilang dari permukaan.
Dalam kurun waktu 30 detik, aku lupa siapa diriku, namaku, kenapa aku ada disini. Setelahnya, aku mencoba untuk sadar kembali. Namaku tetap sama, tempatku masih di zona yang aman, kehidupanku harus terus berjalan.
Salah satu yang aku syukuri, aku masih bisa makan karena alarm alami yang aku punya. Perutku akan sakit dan perih sekali ketika telat makan, itu kenapa aku harus mau mengasihi diriku sendiri dengan harus tetap memasukkan makanan ke mulutku.
Doakan aku, semoga keadaanku membaik kembali. Aku masih harus berusaha untuk mengendalikan kehidupanku dengan baik (ya semoga).
- 30 Juni 2024
4 notes
·
View notes
Text
Malam Pasti Siang
Seperti malam menjemput siang begitulah aku yang datang untukmu. Karena malam tak semenakutkan kehilangan.
Aku rindu, ucapku setiap malam kepadamu melalui pesan singkat pada layar handphonmu. Mungkin saja kau tak pernah percaya kebenarannya, atau bahkan acuh pada apa yang aku rasakan. sama seperti aku yang meragukan rindumu, meskipun berulang kali kau katakan, bahwa kau merindukanku, namun kata-kata itu tak sepenuhnya mampu ku percaya. Mungkin saja kita memang ragu, sebab, telah terbiasa dibohongi atau mungkin juga telah terbiasa berbohong. Kata kata memang selalu menjadi senjata, dengannya rasa mampu diperbudak.
Kini malam selalu saja sepi, kecuali suara dengungan dikepalaku. entahlah aku tak pernah tau suara itu darimana asalnya, yang pasti bahwa malam ini telah ku kirimkan rinduku melalui beberapa nyenyak tidurmu yang menghampiriku tiba tiba.
Tak apa, aku disini memang selalu merindukanmu, tanpa sepengetahuanmu, tanpa kau beri aba-aba sekalipun. Rindu ini bagai temanku, dengannya sepiku berubah menjadi tawa, senyum bahkan juga tangis. Karenamu aku berterimakasih bahwa telah mengajarkanku banyak hal tentang rasa, bagaimana cara mencintai, bagaimana rasanya takut akan kehilangan, dan bagaimana cara tersenyum.
Malam pasti siang, hujanpun pasti berhenti. semua hal punya batas, tak ada yang selalu dan selamanya, kecuali Tuhan. Seperti aku, tak akan selalu ada, tak akan selamanya seperti ini, akan ada saatnya aku beruban, keriput, ompong, hilang, hancur dan punah.
Tak seperti malam yang akan siang, ada sesuatu yang ku harapkan selalu sama sejak pertama kali ia muncul sampai jasadku hancur dan punah. ia adalah 'cinta'. Untukmu cinta tak ku izinkam berubah menjadi apapun, bahkan dengan alasan apapun, cinta tetaplah cinta.
Kini, malam ku biarkan menjemput siang, sebab siang adalah bagian dirinya yang lain. Tanpa siang, malam bukanlah malam. Didunia ini pertentangan adalah keharmonisan, segala sesuatu memiliki lawan, kecuali cinta kata Heraklitus.
Apapun yang ada didunia ini bisa dikenali karena perbandingannya, karena ada lawannya. Sebagaimana besar dikenal karena adanya kecil, gelap karena terang, cantik karena jelek dsb. namun cinta ia adalah tunggal tanpa lawan, karena ia adalah perwujudan Tuhan itu sendiri.
Padamu ku kisahkan malamku, kita tahu, bahwa kita tak pernah dan tak akan menjadi sama, kita akan terus berbeda dalam banyak hal. Namun karenanya kita dikenali oleh orang lain, bahkan karenanya pula kita bisa saling mengenal dan memahami.
Selamat Malam, semoga esok siangmu indah..
.
.
@nidzomizzuddien
6 notes
·
View notes
Text
Diriku yang kecil kesepian waktu itu
Tak ada teman yang bisa diajak bermain
Terlalu pemalu
Sampai bicara di depan orang pun tergugu
Untungnya nenek selalu sedia membantu
Menyanyikan lagu-lagu
Membuatku candu
Aku terhibur
Sepiku mulai terkubur
Namun sejak aku mengenalmu
Ia datang kembali
Saat benih-benih rindu itu muncul di setiap tetesan hujan yang turun
Untuk mengakuinya aku terlalu malu
Maka kupersembahkan kidung rinduku lewat sebuah lagu
Kuharap engkau bisa merasakannya disetiap baitnya yang berirama.
@penaalmujahidah
Kng, 3 Feb 2023
#28haribersajak#puanberaksara#tadikamesra#jejaringbiru#lagufavorit#penaalmujahidah#tentangnya#baitrindu
23 notes
·
View notes
Text
HAHAHA aku kira dengan aku pulang ke rumah aku bisa sembuh, rasa sepiku memudar ternyata di rumah ataupun tidak di rumah aku tetap kesepian. Justru rasa sakitnya semakin menjadi-jadi. Kurasa tidak ada tempat untukku di dunia ini.
7 notes
·
View notes
Text
"Merasa" sepi sejatinya hanya sementara. Dulu, aku cukup takut merasa sendiri, apalagi sepi. Namun, saat ini berkebalikannya. Rasa sepi itu masih kurasa, tetapi itu lebih baik daripada beramai-ramai dalam hal yang kurang/tidak baik. Merasa sepi seperti penawar atas hal-hal buruk yang dulu pernah dialami. Setidaknya, sepiku saat ini kulakukan untuk diriku: memperbanyak refleksi diri, quality time, bersosialisasi dengan teman dekat, juga membangun mimpi-mimpi dan merencanakan hidup. Aku tidak lagi membiarkan distraksi hadir, aku sudah cukup mampu membatasi diri agar tidak lagi terjerumus dalam hal kurang/tidak baik.
Ya, setidaknya "merasa" sepi sendirian itu lebih baik daripada keburukan yang disengaja. Semoga Allah menjaga selalu. Aamiin. ps. Udah gak mau lagi "bodoh" kayak dulu, wkwk. Yuk bisa yuk jadi manusia yang lebih baik. Semangat!
3 notes
·
View notes
Text
Paradoks Senja Buta.
Kalut marut pikiranku malam ini. Entah mengapa aku pun tak tahu pasti. Mungkin karena aku membencimu, atau aku mungkin aku terlalu mencintaimu. Pikiranku beramuk, kedua rasa bergantian mengisi benak. Aku bahkan tak mau tahu, sudah lelah payah raga ini menahan gelisah.
Aku tak mengerti sihir apa yang telah mempengaruhiku. Seperti melihat asam, ingin sekali kucumbu dirimu. Aku bahkan tak mengerti mengapa dan bagaimana. Apakah karena bulu matamu yang bagai seraut jatuh? Atau hadirmu yang telah mengisi sepiku? Mungkin aku takkan pernah tahu.
Lihatlah aku, bagai anjing menggonggong tulang, aku haus akan perhatianmu. Pujilah aku, buatku melayang dibalik awan. Genggam tanganku, katakan padaku kau juga menginginkanku. Seperti aku yang ingin selalu dekat denganmu. Juga serakahku yang berharap hanya aku yang ada di pikiranmu.
Ingin sekali aku bertanya padamu. Apa maksudmu datang dihidupku? Mengapa kau selalu mengganggu pikiranku dengan tutur manismu? Meski bersuluh menjemput api, setidaknya takkan kuharapkanmu kembali. Jujurlah padaku, akan ku tenggak kembali rasa itu habis.
Sebentar pagi, sebentar malam. Kau buatku gundah tak beralasan. Ku coba pergi, namun bibirmu yang bergetah buatku kembali. Apa yang akan ku dapat jika ku bersamamu? Tak terbayangkan. Begitu kelam, bagai malam dua puluh tujuh. Meski begitu, aku tetap ingin bersamamu.
4 notes
·
View notes
Text
Sendiri
youtube
Perasaanku tak lagi tercurah
Untuk dirimu yang telah tiada
Dirimu kini tinggallah kenangan
Yang takkan mungkin bisa terlupakan
Engkau telah pergi, takkan mungkin kembali
Tinggalkanku sendiri
Kosong waktuku sudah tak terisi
Sepi hatiku membuatku terdiam
Kucoba berpikir untuk memahami
Biarkan semua terjadi
S'lamat tinggal semua kenangan
S'lamat tinggal kesedihan
Sendiri jalani hari-hari
Sendiri, ku 'kan tegar berdiri
Menatap hari
Perlahan rasa sepiku menghilang
Sedih pun kini sudah tak terasa
Kini kujalani hidupku sendiri
Tanpamu di sini
S'lamat tinggal semua kenangan
S'lamat tinggal kesedihan
Sendiri jalani hari-hari
Sendiri, ku 'kan tegar berdiri
Menatap hari
S'lamat tinggal semua kenangan
S'lamat tinggal kesedihan
Sendiri jalani hari-hari
Sendiri, ku 'kan tegar berdiri
Menatap hari
Perlahan rasa sepiku menghilang
Sedih pun kini sudah tak terasa
2 notes
·
View notes
Text
Sepiku makin menjadi-jadi kala memori tualang kita berkeliaran tanpa permisi.
#brother
2 notes
·
View notes
Text
Ku tanggung rindu tak terbatas kala malam kelam
Mencoba waras dengan segala yakin yang tergenggam
Sepiku tak berujung
Sunyi mencekam kini ku tanggung
Yakinkan aku jika hasratku tak keliru
Kutunggu rengkuhan tanganmu menjamahku
Dalam pekat gulita ku genggam janjimu
Meski waktu tak merestu, aku tetap mencintaimu; juwitaku.
— Menunggu.
10 notes
·
View notes
Text
BIRU...
Sesuai Namamu..
Suaramu membuatku tertegun mendengarmu
Terlalu nyaman dalam pikiran Sepiku
Tenang yang pecah di dalam kepalaku
Lama membuat melihatmu damai dan kagum saat suara itu terkata dari Bibirmu
Tak perlu Jauh pergi tuk melihat Ombakmu
Tak perlu lama kau membuat diriku terkagum, bukan Karismatikmu atau Parasmu, melainkan Gemuruh Suara yang terucap
Sekali lagi aku hanya ingin bertatap denganmu, mengenal Misterimu dan mendengar Tuturmu lagi.
Ya..
Semoga Semesta memberi kesempatan untuk bertemu denganmu, bukan hanya waktu singkat tapi membiarkan hari-hariku mengenalmu sampai terungkap Nama dan Misterimu.
BIRU...
2 notes
·
View notes
Text
rayuan perempuan gila
Ia percaya bahwa dirinya adalah perempuan yang membingungkan dan sulit dicinta. Maka dengan putus asa ia terus merayu kekasihnya untuk tetap mencintainya, meski dengan tajam buruk yang ia punya. - Nadin Amizah
bercerita tentang perempuan gila, ternyata dulu aku sempat menjadi perempuan gila haha. terus merayu laki-laki yang aku yakin akan menemani sepanjang hidupku untuk tetap mencintaiku karena putus asa. bahkan aku juga berjanji akan mereda seperti semestinya karena aku tahu kalau aku akan ditinggalkan. namun demi Tuhan, aku berusaha. tapi entah karena aku yang semakin sulit dicinta atau laki-laki yang aku cinta telah kehilangan rasa cinta atau telah menemukan cinta yang baru; aku ditinggalkan. mungkin saat itu aku terlalu memaksakan perasaanku untuk tetap bersama dengan laki-laki yang telah berjanji tidak akan pernah meninggalkanku. atau mungkin karena aku telah menjadi hantu bekepala yang keji membunuhnya? meski di dalam jiwaku penuh dengan cinta dan diam-diam berusaha, aku tahu kalau aku akan ditinggalkan.
hingga pada akhirnya aku berhenti menggila dengan membiarkan laki-laki yang sempat bilang bahwa aku adalah perempuan yang sedang dalam pelukannya untuk tidak lagi tinggal bersamaku. meski aku masih mengingat jawabannya ketika aku bertanya "menurutmu berapa lama lagi kau mencintaiku? menurutmu apa yang bisa terjadi dalam sewindu? menurutmu apa benar saat ini kau masih mencintaiku? menurutmu apa yang bisa dicinta dari diriku?"; selalu menenangkan. dan saat mendengar jawabannya kala itu, aku lupa tidak bersiap bahwa laki-laki yang membuang rasa sepiku juga bisa membuang jawabannya.
kemudian saat aku menemukan cinta yang lain, aku menjadi lebih bersiap karena tak ada yang tau apa yang akan terjadi. meski hatiku kembali dipatahkan, setidaknya aku tidak menggila seperti saat aku bersama laki-laki yang menjadi cinta pertamaku. tanyaku pada diriku sendiri; "kenapa ya aku begitu menggila dengan laki-laki cinta pertamaku saat itu? apakah mungkin karena aku merasa kalau tak pernah ada yang lama menungguku sejak dulu?".
memang tidak mudah mencintai diri ini. namun demi Tuhan, aku berusaha.
3 notes
·
View notes
Text
Sekali lagi Allah mematahkan hatiku. Untuk kali ini patahnya lebih parah dari sebelumnya. Jika sebelumnya lukanya bisa hilang dan lupa dalam beberapa purna waktu.
Kesedihan kali ini aku mampatkan dalam 1 malam. Bersujud untuk meminta rengkuhan kasih Allah, meminta maaf karena aku sangat berdosa sehingga tidak pantas bersanding dengannya yang dicintai Allah. Sekali lagi, mencintai hambanya dan mengagungi hambanya yg sangat mencintai Allah. Tetapi harus dipatah lagi.
Aku memang terlalu berdosa, terlalu pandai menyimpan maksiat dan terlalu lihai menutupi dosa. Sehingga rasa-rasanya selalu tidak pernah disandingkan dengan orang yang sangat mencintai Allah. Ya Allah, aku selalu jatuh hati dengan orang yg mencintaimu, melihat mereka mencintaimu membuatku jatuh hati pada mereka. Tapi nyatanya aku tak sesuci itu untuk mendapatkan kembali cinta mereka.
Aku tak tau lagi setelah ini harus bagaimana, dan harus mencari yang seperti apa. Aku tidak suka orang yg tidak mencintai dan menghargaimu, tp aku merasa tidak pernah engkau restui untuk bersanding dengan mereka yg mencintaimu.
Apa imanku tidak cukup untuk menjadi seperti mereka? Apa doaku tak cukup menghantarkan rasa ini? Apa penjagaan dan penantianku selama ini tidak juga dapat meluluhkan Hati-Mu ya Allah untuk memberikanku sedikit kebahagiaan dicintai oleh hamba-Mu yg engkau cintai?
Aku harus apa ya Allah. Aku sangat ingin merasakan hangatnya pelukan-Mu dan mendengar nasihatmu agar aku tidak berlarut dalam kesedihan. Agar mataku berhenti mengeluarkan tangis, dan agar sepiku terisi oleh-Mu. Ya Allah, jika sakit hati dan rasa tidak dicintai oleh orang yang kucintai sesakit ini, aku minta untuk dicukupkan saja rasanya. Aku gamau merasakan patah hati sebesar ini lagi
Aku kangen Allah. Aku mau bercerita panjang lebar tentang hariku dan segala gundahku. Aku ingin dirangkul oleh-Mu ya Allah. Aku tak ingin sedihku menjadi laraku yang tidak kau ridhoi. Aku cinta pada-Mu ya Allah, aku benci dipatahkan hatinya oleh Hamba-Mu
Ya Allah, apa hikmah dari semua ini? Apa aku masih bisa berharap pada dirinya yang sudah jelas sangat tidak menginginkanku? Padanya yang sering menghembuskan rasa sepi dalam dadaku? Yang seringkali hadirnya membuatku tersipu malu. Dan padanya yang mampu membimbingku untuk percaya kembali bahwa rahmatmu masih mau memelukku dengan cintanya?
Ya Allah aku rindu sangat dengan Hambamu yang itu. Tak bisakah engkau memberikannya untukku? Tak bisakah engkau luluhkan hatinya padaku? Tak bisakah engkau berikan kepadanya rasa cinta yg besar untukku? Apa memang, penantianku terlampau sangat lama hingga rasanya, mencari seseorang yang bisa mencintaiku teramatlah sulit.
Allah, engkau yang maha agung dan maha pemilik cinta di langit dan bumi. Bagaimana caraku untuk bisa mendapatkan Cinta-Mu? Dan bagaimana caraku untuk mendapatkan cinta dari hamba yang engkau Cintai pula?
Peluk Aku ya Allah. Peluk aku yang erat malam ini agar aku bisa merasakan hangatnya Cinta-Mu tanpa harap cinta dari manusia.
2 notes
·
View notes