#Senyum-senyum

[ruang-bising]

"Kau Membawa Lebih Dari Sepotongnya, puan..."

Bu, maaf jika bujangmu ini lebih jarang pulang kerumah dibanding dulu yang seminggu sekali menengokmu ke rumah, maaf juga tatkala kembali ke rumah tidak bisa terlalu banyak mendengar keluh-kesahmu. Diam yang kutunjukkan, berekspresi pun seadanya.

Bu, cerita tentang mimpi-mimpi besarku juga tak bisa kau dengar sementara dulu, terpaksa harus terjeda...

Aku sudah bilang kan bu, aku akan kembali berkelana setelah memutuskan resign dari pekerjaanku? Minggu lalu aku di baduy dalam, hari ini aku berada di pedalaman gunung kidul, di pinggir pantai selatan yang tak bernama, sendiri. kugunakan separuh tabunganku untuk menghilang tanpa khawatir ada yang mencariku, berjalan tanpa tujuan demi menemukan tujuan, berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa rencana. Apa itu rencana?

Kau tau bu? Seseorang yang menjadi penyebabku berkelana sejauh ini pernah berkata, "Aku hidup untuk hari ini dan besok saja." Terdengar klise namun sepertinya bagus untuk kujalani seperti itu. Setelah kecewa dengan rencanaku, kubiarkan diri ini berjalan mengikuti rencana Tuhan yang entah bagaimana.

Bu, memang benar katamu, ada beberapa orang di hidup kita; yang ketika ia pergi, ia juga membawa sepotong hati kita.

Seseorang datang bu, kau kenal, dia adalah yang paling banyak kutulis di catatan harianku, yang paling bangga pula kuceritakan padamu. Dia adalah pertimbangan dalam setiap keputusan dan rencanaku. Ah, khayalanku sudah sejauh itu, bu. Tapi sayang bu, dia tidak bisa hidup dalam rencanaku, hidupnya sudah terpatri pada rencana keluarganya. Bagi mereka, orang sepertiku tak ada dalam rancangan untuk putri/saudari tercintanya itu.

Bu, terkadang hidup memang sialan, aku dipaksa harus menjadi orang baik, tak boleh marah dan harus selalu sabar. Hal itu pula yang membuat dunia semena-mena terhadap kita, bu.

diriku, 'bak pasar malam, dunia datang dan pergi mencari hiburan, wahana usai aku kembali sendirian, dengan sepi dan sisa kubangan tanah becek serta lumpur di badan.

Bu, badai kali ini kencang sekali, hanya gigil ringkih yang kau dengar jika sekarang aku kembali kepadamu, remuk jiwaku, tulangku sedang tidak membara.

Lagi-lagi memang benar katamu, ada beberapa orang di hidup kita; yang ketika ia pergi, ia juga membawa sepotong hati kita....

[esbatubulet]

Satu chapter buruk di hidup kita bukan menandakan akhir dari cerita. Coba buka halaman berikutnya, siapa tau ada senyum yang menyapa..

[anak-hilang]

Kenapa harus dibentak, kalo ngobrol dari hati ke hati lebih enak.

[diksifaa]

"Aku terlahir untuk kita saling bahagia"

~Faa

[melawanego]

"Antara ekspetasi dan realita"

Berjalan seperti apa adanya. Walau kadang perjalanan hidup tak sesuai dengan 'ekspektasi'. Yaa ekspetasi yang kita rencanakan sedemikian baiknya, ternyata realitanya tak sejalan dengan apa yang kita harapkan.

Begitu lah skenario Allah tak bisa kita tebak, tak bisa kita pungkiri dan apapun yang terjadi itulah yang terbaik menurut persi-Nya.

[setengahdua]

Terkadang senyum dan kebahagiaan itu bisa hadir dari sesuatu yang sederhana. Sesederhana cerita hari ini, menyaksikan beberapa manusia yang tersenyum begitu bahagia ketika baru pertama kali merasakan rasa burger.

[alfaraafisa]

Bunga-bunga indah sedang bermekaran sekarang...

tapi, bagaimana dengan senyummu yang tak kunjung merekah jua?

Tersenyumlah... hari ini, esok dan seterusnya menunggu keindahan itu...

[laroybaff]

Jangan lupa tersenyum

Apapun masalahnya, bagaimanapun sakitnya, seberat apapun menghadapinya, tersenyum tidaklah sulit.

[dhyzas-blog]

Dan Melepaskan sesuatu yang melekat pada diri kita, yang bersifat dunia, yang melalaikan diri kita dari mengingat Allah, adalah jalan terbaik yang pernah kita pilih dalam hidup kita, mungkin berat yaa..

Tapi melalui cara itulah, mencicipi luka2 dan kesskitan, hati menjadi lebih kuat melewati aral melintang di kehidupan ini, dari sanalah kita akhirnya faham hakikat dunia dan segala pedihnya, tapi itu tak selamanya..

Bukan tempat kita terkubur lama dalam lautan tangisan dan kedepresian, tapi hari2 itu akan berlalu, pelik itu akhirnya terlepas sedikit demi sedikit dr rongga hidup kita, sehingga kita bisa bernafas legah...

Ikhlash, adalah cara untuk hadapi setiap pahit dan pukulan hidup yang ga sesuai realita dan kehidupan kita ..

Atau Mungkin ga sesuai keinginan kita, Jaaauuhh dari asumsi yanh paling benar yang pernah terbetik dari jiwa kita...

Dan itulah akhirnya kita bila tak mampu menekannya maka akan menjadi bom waktu dan meledak dan ledakannnya akan menimpa diri kita sendiri, akibat buruk kita yang menelan , tak ada manfaatnya..

Demikianlah jiwa yang serakah, lupa cara berlapang dada dan menerima, hidup ini tak pernah bisa kita miliki, hidup ini genre nya menerima ketundukan pada ILAHI dan bersyukur karna kita telah diberi banyak keistimewaan..

Sisa menjaga setiap hadiah yang Allah bagikan untuk kita, jangan pernah jauh dari Allah atau hidup kita akan berantakan dan kita tak akan mampu merapikan kecuali harus dgn jalan Dan Cara Allah lagi..

Cara Allah, Jalan Allah , Pilihan dan Ujian yang Allah berikan itulah terbaik untuk kita..

Semua Akhirnya berhikmah yang membuat akhir perjalanan kita memberikan senyuman..

Selama kita mampu menjaga Ikhlash yang jujur dan Sabar yang tulus..

Semoga Di Jannah Nya kita Berlabuh

_dz

[dinaandme]

Dapatkan waktumu. Rasakan keberkahanmu. Pertahankan senyummu. Lapangkan hatimu. Nikmati prosesnya, mulai dari sekarang. Definisi niat yang selalu ter-refil dengan kesempurnaan tindakan.

Dina and Me

[anak-hilang]

Di salahin gara-gara bikin orang tersinggung. Padahal belum tentu singgungannya yg salah, sapa tau orang yg tersinggung yg abis bikin salah.

[kotakharapan]

[sofileamir]

[rieson]

WOI SENYUMAN DIA MANIS KALIII AOSBSISBIABAKABAJSBANn

[arrahmahcom]

Disuruh Mengosongkan Gaza, Warga Palestina Sambut Dengan Tertawa

GAZA (Arrahmah.id) — Menanggapi seruan Israel agar warga Palestina meninggalkan kota Gaza menuju ke “zona aman”, sejumlah warga dengan tegas tegas menolak perintah Israel tersebut. Bahkan beberapa warga menertawakannya Dilansir akun Instragram Al Jazeera Plus @ajplus (11/7/2024), penolakan itu terlihat dari dua orang warga Palestina yang kemudian merobek-robek kertas selebaran Israel berwarna…