Tumgik
#Salihah
freshthoughts2020 · 7 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
7 notes · View notes
nuitsroses · 2 years
Text
Tumblr media
Salihah Moore
0 notes
auliasalsabilamp · 11 months
Text
Banyak masalah yang timbul pada wanita hari ini adalah karena menipisnya rasa malu mereka, ini semua disebabkan tipisnya pemahaman agama pada mereka.
"Salah satu indikator melihat wanita salihah adalah dengan melihat seberapa besar rasa malu mereka".
Ustadz Farhan Fadilat Syah
100 notes · View notes
fajarsbahh · 7 months
Text
What's the point of menemukan pasangan yang baik jika diri kitanya tidak menjadi orang baik juga? Bukankah istri nabi Nuh tetap durhaka meskipun bersuamikan seorang nabi, begitu pun fir'aun tetap zalim walaupun punya istri se-salihah Asiyah? Dan keduanya berakhir celaka biarpun memiliki pasangan yang dijamin surga.
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
34 notes · View notes
sabaryangindah · 10 months
Text
MANA YANG LEBIH CANTIK, BIDADARI SURGA ATAU WANITA SALIHAH?
Al Imam Al-Mufassir Al Qurthubi berkata dalam tafsirnya,
حال المرأة المؤمنة في الجنَّة أفضل من حال الحور العين وأعلى درجة وأكثر جمالاً؛ فالمرأة الصالحة من أهل الدنيا إذا دخلت الجنة فإنما تدخلها جزاءً على العمل الصالح وكرامة من الله لها لدينها وصلاحها، أمَّا الحور التي هي من نعيم الجنة فإنما خلقت في الجنة من أجل غيرها وجُعِلَت جزاء للمؤمن على العمل الصالح، وشتان بين من دخلت الجنة جزاء على عملها الصالح، وبين من خلقت ليُجَازَى بها صاحب العمل الصالح؛ فالأولى ملكة سيِّدة آمِرَة، والثانية – على عظم قدرها وجمالها – إلا أنها ـ فيما يتعارفه الناس ـ دون الملكة، وهي مأمورة من سيِّدها المؤمن الذي خلقها الله تعالى جزاء له .
Keadaan wanita beriman yang berada di surga lebih utama dari keadaan para bidadari. Mereka lebih tinggi derajatnya dan lebih cantik parasnya.
Wanita salihah penduduk dunia, tatkala ia memasuki surga maka itu sebagai balasan atas amal shalihnya selama ini, pemuliaan Allaah untuknya disebabkan agama dan kebaikannya.
Adapun bidadari yang merupakan bagian dari kenikmatan surga maka ia diciptakan di dalam surga lantaran makhluk selainnya. Ia dijadikan sebagai balasan bagi orang beriman atas amal shalihnya.
Dan perbedaan besar antara orang yang masuk surga sebagai balasan atas amal shalihnya dengan orang yang diciptakan untuk menjadi balasan bagi manusia yang beramal shalih.
Maka jenis yang pertama sebagai ratu, tuan putri dan yang memerintah.
Adapun jenis kedua dengan keagungan kedudukan dan kecantikannya -sebagaimana yang difahami antar manusia- maka kedudukan bidadari dibawah ratu. Dia menjadi pelayan bagi tuannya yang beriman yang Allaah ciptakan sebagai balasan bagi orang beriman.
(Tafsir Al-Qurthubi, 16:154 dan At-Tadzakkurah fi Ahlil Amwat wa Umuril Akhiroh, 3:985)
Faqihuzzaman Muhammad bin Shahih Al-‘Utsaimin rahimahullah ditanya,
Apakah sifat-sifat yang disebutkan tentang bidadari juga diperuntukkan bagi wanita dunia (yang masuk surga)?
Jawab:
الذي يظهر لي أن نساء الدنيا يكنَّ خيراً من الحور ، حتى في الصفات الظاهرة
Yang nampak bagiku bahwa wanita dunia lebih baik dari bidadari surga bahkan sampai pada perkara sifat fisiknya. Allaahua’lam.
(Fatawa Nur Ala Darb)
Sumber: Channel Fawaid wa Aqwalul Ulama, Diterjemahkan Tim Penerjemah Wanitasalihah.Com
17 notes · View notes
ribrid · 7 months
Text
Dear Dinda
Assalamualaikum, Dinda
Aku nggak ingat pertama kali kenal kamu kapan dan momennya pas apa. Pokoknya, setauku dulu di SMA kamu satu sirkel sama Mumtazah, Yuniar, dan Oci. Kamu ikut Remaja Musholla, kalau di sekolah kita dulu sebutannya Rela Nibrasul Ilmi. Aku tidak pernah punya kesempatan untuk kenal denganmu lebih dekat pas SMA, simply karena kita tidak pernah satu kelas, tidak pernah satu ekskul, tidak pernah ada irisan-irisan yang mengizinkanku mendekat ke kamu.
Kesempatan itu diberikan Allah ketika kuliah. Aku jadi kenal denganmu dan menjadi lebih akrab. Alhamdulillah, lingkaran pertemuan dan irisan dengan Dinda ini adalah lingkungan yang baik. Deep down, aku ingin ikut Rela di Smasa dulu, tapi malu kalau ikut di tengah jalan karena berasa kayak orang asing masuk ke sirkel orang wkwkwk, dah gitu, gaada yg ikut Rela dari kelasku :") sad. Ternyata Allah kasih kesempatan ikutan kegiatan rohisnya pas kuliah.
Meski kebersamaanku denganmu tidak tergolong banyak, tapi aku bersyukur ketemu kamu, Din. Semua teman-teman di JMMI ingin (dan InsyaAllah) kuanggap saudara, begitu juga kamu. Lingkungan dan teman-teman salih-salihah yang baru kali ini aku dapatkan, ingin kujaga pertemanannya sebisa mungkin, meski mungkin aku belum bisa se-salih kalian.
Aku pernah dengar, ketika seseorang yang shalih pergi meninggalkan dunia, maka penghuni bumi akan bersedih dan penghuni langit akan bersorak.
Ketika kamu pergi, begitu banyak teman yang bersedih. Begitu banyak teman yang bersaksi dan mengatakan bahwa kamu orang yang baik. Din, apakah ini namanya kesedihan para penghuni bumi?
Perasaan sedih akan kehilangan seseorang terasa begitu nyata ketika kabar itu datangnya darimu, Din. Belum pernah tergambar sebelumnya olehku kehilangan seseorang untuk selamanya. Ternyata Allah takdirkan kamu berpulang lebih dulu.
Kehidupan terus berjalan. Mungkin, suatu saat di masa depan aku akan lupa denganmu, akan lupa dengan kesedihan ini. Mungkin aku akan sibuk dengan kehidupanku sendiri. Tapi, suatu saat di masa depan nanti jika aku mengingat tentang kematian, semoga aku mengingatmu Din. Mengingat bahwa ada temanku yang begitu baik dan disayang Allah, yang telah usai lebih dulu episode kehidupannya, yang meninggalkan pelajaran tentang bagaimana menjadi seseorang yang baik--seperti kamu, Din.
Tumblr media Tumblr media
Karena kita sudah berjumpa di dunia, semoga kita berjumpa lagi di surga, ya?
Semoga kamu senantiasa tenang dan damai. Semoga lapang kuburmu, berat timbangan amal kebaikanmu, dan diberi tempat terbaik di sisi Allah.
Dari kami,
yang menyayangimu.
@halodinda we love you
10 notes · View notes
florwal · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media
Moriah Harris
traits: self absorbed, genius, materialistic
moriah is an it girl and she knows it. she’s a stylist and has big plans for her creating own clothing, she also wants to get a psychology degree at the foxbury institute. she’s VERY smart and witty, and loves to party.
Deja Harris
traits: loner, creative
deja is an amazing artist. she’s a little quirky and awkward, she wishes she could put herself out there the way her big sister does and she really looks up to moriah. she’s real close to her cousin destiny, and she’s best friends with salihah. deja’s been trying to break out her comfort zone recently so she started attending painting classes at the arts center beside her house.
40 notes · View notes
itsjournalfi · 4 months
Text
Berkali ganti pacar, pantaskah mendapat jodoh yang salih?
Ada kisah yang membangkitkan dari Ahli Ibadah yang mati bersama palacur.
Kisah pelacur, pada suatu malam bertemu dengan laki-laki yang abid. Ahli ibadah. Malam itu sang abid syahwatnya sedang memuncak, ingin bercinta. Kemudian mendatangi wanita pelacur itu. Tapi begitu sampai bertemu dengan pelacur ia ingat Allah. Ia langsung menggigil ketakutan sampai serangan jantung, lalu mati.
Sehingga di sini, Allah hendak membersihkan dosa-dosanya. Terkenalnya ada 'ahli ibadah yang mati bersama pelacur.' Saking takutnya melanggar larangan Allah, sudah di hadapan pelacur dia mati. Khusnul khotimah.
Mungkin orang-orang yang menggunjingkan, mengghibahi, merupakan cara Allah untuk menggugurkan dosa-dosanya yang jelas dia mati dalam rangka 'takut' pada Allah.
Kemudian pelacur ini bertaubat karena malu dengan dirinya dan Allah. Abid itu tidak pernah bermaksiat, sekalinya bermaksiat takut hingga menggigil. Sedangkan ia sudah berkali-kali berzina.
Kemudian sang pelacur berdoa "Kalau saya taubat, saya ingin ada yang membimbing saya, apakah memungkinkaj ada laki-laki yang mau membimbing saya? Diketahui abid itu punya adik ahli ibadah. Menikah. Menjadi pasangan istri yang salih salihah.
2 notes · View notes
ciss55 · 5 months
Text
Tumblr media
summary:
Begheera, yes I called him that. Grow up as a slave. He got sold to many different people. He became friends with one of the peoples daughter, but got sold some time later. When one of his slave friends and him tried to run away, dead his friend. After that did he live on the street and became a member of a gang. Some years later, he left the gang.
ANGST heavy angst coming up:
For as long as he can remember, he has been a slave. He was separated from his family when he was very small and therefore he does not remember them. The only thing he has is a necklace with a slave mark on it that tells who the child belongs to.
The first gentleman he was bought from was a fairly nice man named William Lindrunduefk. He used Bagheera as a form of entertainment, where he had to do abobatic tricks, and was more or less a circus animal than anything else. He was also used as a playmate for his youngest daughter Salihah. Over the years they became very good friends, but when she turned 10, she had to learn to be a real lady, and therefore she was not supposed to play around anymore. But she still come and talk to him when night falls. His life was like that until he was about 12 and he failed one of his tricks and badly injured one of his legs, which meant that he would not be able to do the tricks that his master wanted.
Therefore he was sold to a man named Har. He was a real mean man who didn't care what happened to his slaves. Bagheera hated him. During the first year he became best friends with one of the other slaves, a tiefling named Vick. He had a younger sister named Binia. Vick had a dream that one day he would run away and finally be free of this life. This dream rubbed off on Bagheera and together they began planning their escape. One day when they were out working, Binia collapsed, and like a vulture, the slave whipper was over her. This man was the worst man imaginable, his real name is Akil but they called him Dyab (means devil). Dyab showed no one, any kindof marcy and the same was for Binia. Vick got so angry that he picked up a rock and threw it. It hit but unfortunately he didn't die, this only angered Dyab and he then went berserk on Vick instead. Bagheera wanted so badly to help Vick, but he was so scared that he froze on the spot. By the time Dyab was done, he had beaten Vick half to death. He told Bagheera and Binia to take him to the hospitalhouse. Vick was in that house for several months after that, and when he came back he was more determined than ever to run away. Only a week after Vick came back, Vick wanted to run away with Bagheera and Binia, but Binia was too scared to run away and so she chose to stay. When Bagheera and Vick were at the edge of their master's compound, several guards were waiting for them, along with Dyab. Dyab told them that if they bowed and begged for forgiveness, he would let them go with a lighter sentence, if they refused, they would be killed on the spot. Bagheera bowed at once, afraid to die, but Vick refused, and just as Dyab said, an arrow was fired, striking him in the chest. Vick fell to the ground and Bagheera desperately began to keep Vick awake. He quickly picked Vick up and started running away from the guards. Bagheera could hear Dyab telling the guards that the hunt had begun.
when they got well away from the area they stopped and Bagheera put Vicks down. Here Vick gave Bagheera his slave mark and told him that he was happy, his dream had been fulfilled, he was free. Bagheera begged and pleaded to Vick to not leave him. Under the glow of the moon, Vicks died. Shortly after, Bagheera heard the guards and ran for his life. At this time they were both 18, while Binia was 15. He ran and ran until he collapsed from exhaustion. When he awoke again, he was outside a large city.
He lived alone on the streets for the first 2 years, where things was not going very well. When a gang called "the Nameless" offered him to join them. The gang wasn't very big, it was only 6 including Bagheera. their leader is a man named Leszek. his right hand man was a male tabaxi named blood moon (blood). Then there was anu a female yuan-ti, a bear male shifter named bear and a male loxodon named Hinruzh (they are all target like bagheera). This gang taught him to fight, steal and fight with guns. he was really good friends with Bear and when bagheera left the gang they kept in touch. While blood and him didn't get alone well , to be precise they hated each other. Bagheera was with this gang for 5 years, till he got fed up with the gang's methods, for example torturing people to get their money or holding their loved ones hostage, so he left them. After this he lived alone on the streets, and stayed away from other gangs and people, instead he became really good friends with a little mouse he called Vick.
2 notes · View notes
ridangeblog · 6 months
Text
Tentang memperbaiki diri,
Seharusnya bukan karena seseorang yang sedang kita semogakan. Sungguh dangkal sekali jika tujuannya hanya mendapatkan bagian kecil dari dunia itu.
Memperbaiki diri, bukan tentang ingin terlihat salih/salihah di mata orang lain. Bukan pula berharap mendapat label sebagai orang paling taat.
Wahai diri, luruskan niat, pastikan tujuan hanya untuk mengejar Ridha-Nya…
.
.
Saitama, April 2024
2 notes · View notes
unimiff · 7 months
Text
Hari ini tu benar-benar dikasih pengingat yang luar biasa. Belum ¼ abad usianya, orang tua masih menjadi pintu surganya, orang-orang yang dipertemukan dengannya bersaksi bahwa dia adalah seorang yang salihah insyaAllah, tentu saja di pandangan terbatas mata manusia, sedangkan Allah lebih mengetahui. Hidupnya penuh manfaat, kepergiannya diiringi banyak air mata, doa dan pelajaran berharga.
Jadi pengingat bahwa hidup ini hanyalah persinggahan, perjalanan, persiapan untuk destinasi nan abadi. Kematian itu adalah jodoh yang paling pasti. Yang entah kenapa kadang kita lebih khawatir dengan yang lainnya.
Maka, semoga pertemuan kita dengannya adalah pertemuan yang indah, karena juga akan jadi langkah awal untuk bertemu dengan-Nya, untuk bisa melihat wajah-Nya.
20240228
6 notes · View notes
rosaliamendika · 1 year
Text
Tertawan Hati
Tumblr media
Bab 5 "Ikhlas Melepas"
Tidak jarang ia temukan Gus Ashraf yang seperti itu, sikapnya berubah menjadi lebih lembut jika sudah berkomunikasi dengan Arum. Semakin hari terasa berat, ternyata dirinya tidak sekuat itu menahan semuanya sendirian. Yang biasa ia lakukan kalau seperti ini adalah berdiam di mushola pesantren, meminta pada Tuhan pemilik hati suaminya dan mengaji untuk menenangkan hati dan pikirannya. Menginjak bulan kedua pernikahannya, di dalam rumah tangganya hampir tidak ada percakapan mengenai masa depan keluarganya. Tapi, di depan abah, ummi, dan ibunya, Gus Ashraf akan selalu berubah menjadi manis untuk menutupi semuanya. Ara berusaha menjalankan peran sebagai istri, menyiapkan setiap kebutuhan suaminya, sedang Gus Ashraf juga memberikan nafkah dari setengah gajinya untuk Ara. Selebihnya tidak ada yang bisa diharapkan dari rumah tangga mereka. 
Sore ini, Gus Chandra adik sepupu Gus Ashraf sekaligus teman dekatnya sowan ke pesantren. Niatnya memberikan ucapan selamat atas pernikahan saudaranya meski sudah terlambat dua bulan, maklum dia baru saja menyelesaikan studinya di luar negeri. “Mana istrimu Mas? Aku pengen bertemu secara langsung”, tanyanya tanpa basa-basi. Seperti biasa Gus Ashraf akan menanggapi dengan cuek, “Di dapur kayaknya”. Tak lama yang dibicarakan pun datang, Ara membawa jamuan untuk tamu suaminya. “Assalamualaikum Ning Ara, Saya Chandra adik sepupu Mas Ashraf. Selamat ya atas pernikahan kalian”, sapa Chandra. Dengan sedikit menatap Ara menjawab, “Waalaikumsalam Gus Chandra, terima kasih atas ucapannya”. Sungguh mata Chandra berbinar melihat kecantikan kakak iparnya meski hanya sekilas. “Masya Allah, cantik sekali istrimu Mas, pasti kamu tiap hari bahagia yaa. Jadi pengen punya istri juga hahah. Panggil Mas Chandra saja Ning, ilmuku masih belum cukup dipanggil gus sama seperti suamimu ini”, jelas Chandra. Ara menurut, “Inggih Mas Chandra, saya permisi dulu”, buru-buru Ara pamit. Chandra menyadari ada tatapan tak suka dari Gus Ashraf saat melihat interaksinya dengan Ara tadi, apalagi saat dia memuji istri kakak sepupunya itu. “Mas katanya bude sama pakde lagi keluar ya?”, tanya Chandra memastikan. Hanya anggukan dari Ashraf yang ia terima sebagai respon. “Bagus kalau gitu. Mas kurangnya Ning Ara di matamu apa sih? Kok sampai sekarang kamu masih mencintai Ning Arum yang jarang ketemu gitu”. Gus Ashraf hanya diam, ia bingung menemukan jawabannya.
Malamnya, Ara memberanikan diri berdiskusi dengan suaminya. “Gus ngapunten, apa njenengan punya waktu sebentar?”. Sedingin apapun Gus Ashraf padanya, Ara akan tetap bersikap hangat, berusaha menjadi istri salihah untuk suaminya. Hanya dehaman yang terdengar sebagai jawaban. Ara mengambil posisi duduk di tepian kasur cukup berjarak dengan Gus Ashraf yang sedang bersandar membaca buku materi untuk mengajar besok. “Gus apa Ara boleh pindah kerja di rumah sakit Jogja aja nggih? Jaraknya lebih dekat, Ara ternyata cukup capek pulang pergi Semarang-Surakarta Gus”, pinta Ara. Dengan singkat suaminya menjawab, “Pindah kesini aja”. Jika Ara pindah kesini masih dengan mudah Dokter Zayyan mencarinya, tapi jika ia pindah ke Jogja mungkin saja aksesnya bisa lebih sulit, sebab ia akan memberitahu statusnya jika sudah siap dan benar-benar melupakannya. “Ngapunten Gus, disini belum ada rumah sakit yang membuka lowongan. Ara dapat tawaran dari Shanum teman SMA Ara jika di rumah sakitnya butuh perawat”, alibi Ara. Bagi Ashraf Jogja adalah rumah Arum, ia ingin sekali berkunjung kesana bersamanya. 
“Terserah, minta izin ke abah ummi juga besok”, cuek suaminya tanpa mengalihkan pandangannya dari buku. Paginya, Ara membantu ummi menyiapkan makanan di dapur, meski ada santri ndalem yang membantunya, ia merasa tak enak hati jika tidak melakukan pekerjaan rumah. Padahal raganya cukup lelah hampir tiap hari bekerja dengan menempuh perjalanan jauh. “Gimana nduk? Apa sudah ada tanda-tanda?”, tanya ummi sambil mencuci daging ayam. “Tanda-tanda apa nggih ummi?”, tanya balik Ara. “Ya tanda-tanda keberadaan cucu ummi nduk, sudah hampir tiga bulan kan pernikahan kalian”, ucap ummi yang berhasil membuyarkan fokus Ara memotong wortel, untung saja irisannya tidak mengenai jarinya. “Ngapunten mi, masih belum ada tanda-tanda. Sepertinya karena Ara yang kelelahan, mohon doanya nggih mi. Oiya mi sekalian nanti setelah sarapan Ara ingin meminta izin abah dan ummi”. Bagaimana bisa ia hamil jika Gus Ashraf saja tidak pernah menyentuhnya. Ara kembali berbohong di hadapan ibu mertuanya demi menutupi keburukan dalam rumah tangganya.
“Ngapunten abah dan ummi, Ara ingin meminta izin, apa Ara diperbolehkan nggih pindah ke rumah sakit di Jogja? Disana ada sahabat SMA Ara bah mi, jaraknya juga lumayan dekat dibanding ke Semarang”, Ara menghadap mertuanya dengan sopan. “Boleh saja nduk, jika itu lebih memudahkan kalian. Nanti biar sekalian Ashraf mengurus cabang pesantren ini disana”, abah memberikan izin dengan mudah kepada Ara. Ia juga sudah membicarakan hal ini kepada ibunya yang juga menyetujui rencananya. Dengan segera ia bertukar kabar dengan Shanum melalui telepon, “Assalamualaikum Num, Alhamdulillah aku dapat izin pindah ke rumah sakitmu. Insya Allah aku segera mendapatkan surat pindahannya”. “Waalaikumsalam Ra, Alhamdulillah. Sabtu depan kesini dong Ra survei tempat dulu itung-itung temu kangen, kita jarang banget ketemu sekalian reuni sama temen SMA kita juga si Maira baru pulang dari Malaysia dia”, balas Shanum. Maira, namanya seperti tidak asing di telinga Ara.
Sabtu siang di Cafe daerah Jogja, ketiga perempuan yang merupakan teman lama berkumpul. Awalnya sedikit canggung, beruntung Shanum dapat meramaikan obrolan, “Ra ini Maira, kamu lupa ya? Dia memang pindah Kairo sejak kelas 2 SMA”. “Kita dulu pernah sebangku Ra, aku Arumi Syakila Humaira. Sudah ingat?”, sahut Maira dengan senyuman yang sangat menawan. Ara ingat nama itu, bukan sebagai teman lamanya, tapi perempuan cantik nan anggun di depannya ini adalah perempuan yang didambakan dan dicintai suaminya. Ya Allah bagaimana ia harus bersikap? hatinya berdetak kencang, perasaannya tak karuan. Sepulangnya dari Jogja Ara menghadap suaminya, “Permisi Gus, ada yang ingin Ara bicarakan, penting”. Gus Ashraf yang semula membelakangi istrinya berbalik menjadi menghadapnya setelah melihat wajah serius Ara. “Gus Ara tahu kalau selama ini cinta Gus Ashraf hanya untuk Arum, dia sekarang sudah pulang. Dia ternyata teman lama Ara di SMA, kami tidak sengaja dipertemukan tadi siang”. Gus Ashraf susah payah menyembunyikan wajah terkejutnya, ia masih menunggu Ara selesai bicara. ��Gus aku tidak mengada-ada, jika tidak percaya bisa njenengan buktikan sendiri nanti. Sepertinya Arum akan segera dijodohkan oleh kakeknya. Sekarang Gus tinggal pilih melepaskan Arum atau melepaskan Ara. Jika Gus memilih melepas Ara tolong pulangkan Ara ke rumah ibu, Ara akan mengikuti apapun pilihan Gus sebagai bentuk kepatuhan Ara kepada suami. Tapi jika Gus memilih melepas Arum, tolong anggap keberadaan Ara sebagai istri Gus seutuhnya. Karena ternyata hati Ara tidak sekuat itu bertahan di rumah tangga yang tidak mengharapkan Ara”, jelas Ara panjang lebar dengan derai air mata. 
Tanpa diperintah, jari Gus Ashraf menghapus air mata di pipi Ara. Seakan Gus Ashraf baru saja sadar setelah ditampar dengan kalimat meminta kepastian dari istrinya. Sungguh berapa banyak dosanya akibat tidak peduli dengan istrinya. Tharya Azkayra perempuan berhati tulus yang rela membangun keluarga dengan laki-laki yang telah menyia-nyiakannya. Laki-laki yang dibutakan oleh kekaguman terhadap perempuan lain melebihi istrinya. Padahal Ara dengan ikhlas melepas laki-laki yang didambakannya, Dokter Zayyan, jauh sebelum ia menjadi istri Gus Ashraf. Pada akhirnya ketegaran hati Ara menerima kenyataan dan menjalankan kehidupan dengan ikhlas dibantu kekuatan doanya setiap malam mampu menggetarkan cinta Gus Ashraf untuknya meski membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Komunikasi dua arah menjadi kunci bagi mereka untuk saling melupakan masa lalunya.
Selesai.
7 notes · View notes
auliasalsabilamp · 11 months
Text
Ikhtiar Mendapatkan Pasangan
Ikhtiar terbesar kita untuk mendapatkan pasangan yang baik dan saleh/salihah adalah dengan bermunajat dan berdoa secara sungguh-sungguh kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Pasangan yang baik itu murni merupakan nikmat dan karunia dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka mintalah kepadaNya.
Ustadz Farhan Fadilat Syah
12 notes · View notes
kafabillahisyahida · 2 years
Text
Suatu hari saya bertanya pada diri sendiri, kenapa setelah menikah saya jadi lebih betah di rumah? Apakah rutinitas baru membuat saya jadi memiliki masalah sosial? Padahal dulu saya aktif berkegiatan di luar.
Semenjak Anak masuk SD sy mulai sedikit2 bersosialisasi,masuk dalam komunitas lagi, dan ternyata ga ada masalah, komunikasi saya dengan orang lain baik2 saja. Hanya tetap rasanya tak lagi sama... di rumah lebih menyenangkan lebih menenangkan .
Dan belakangan saya tahu jawabannya bahwa orang2 yang senang di rumah karena ia telah menemukan sesuatu yang membuatnya lebih bahagia disana. Sekalipun hanya hobi memasak atau mengurus tanaman, berteman buku dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Terlebih mereka yang menemukan ketenangan kesenangan ketika bisa punya banyak waktu untuk lebih dekat dengan sang pencipta.
Baru2 ini juga saya dengar kajian bahwa ciri2 wanita salihah, adalah mereka yang senang tinggal di rumah. Maasya Allah ... Sesuatu yg sy kira kekurangan ternyata adalah tanda kebaikan... Meskipun saya merasa masih jauh dari predikat itu... Tapi mudah2an ini adalah tanda2 Allah menghendaki saya menuju ke sana ...
22 notes · View notes
lianaaf · 2 years
Text
Perempuan yang Bertumbuh
Kali ini tulisan #sharingiscaring nya Liana.
Tumblr media
Jadi tema kajian ini adalah Menjaga Izzah dan Iffah nya perempuan. Ada banyak catatan yang betul - betul menjadi pelajaran dan renungan. Kurang lebihnya yang paling ngena itu seperti ini :
Perempuan itu sosok yang luar biasa istimewa. Saking istimewanya perempuan, Allah membuat surat khusus untuk perempuan. Yaitu surat An - Nisa. Maka jangan kaget, baik tidaknya suatu peradaban ada di perempuan, baik tidaknya suatu generasi ada di perempuan. Termasuk baik tidaknya rumah tangga, ada di sosok seorang perempuan. Maka sebaik-baiknya perhiasan dunia ini adalah perempuan solihah.
Masya Allahnya dalam Surat An-Nisa : 34 dikatakan dan ditafsirkan bahwa :
Laki-laki akan menjadi seorang pemimpin, seorang yang sukses dan menjadi seorang versi terbaik ketika ia bersanding dengan perempuan yg salihah. Maka kesalihan perempuan itu berperan penting dalam keharmonisan rumah tangga. Dan begitu pula sebaliknya, maka akan membentuk suami yg berpengaruh akan terbentuk kurang baik seperti itu pula.
Bagi diri sendiri, menjadi perempuan salihah itu masih jauuh sekali. Masih banyak hal yang perlu dipelajari lagi, ilmu yang digali lebih dalam lagi, sabar dan lapang yang lebih luas lagi, juga kerendah-hatian serta kesederhanaan yang perlu ditanam lagi.
Tapi, berproses menjadi perempuan yang bertumbuh untuk menjadi salihah adalah salah satu bentuk kecintaan kepada diri sendiri, juga calon suami serta anak kita nanti. Meski tidak tahu siapa calonnya, tapi untuk mendapatkan jodoh terbaik harus dimulai dari diri sendiri kan?
Dan menurutku, anak yang lahir dari rahimku sangat berhak memiliki Ibu yang cerdas dan salihah. Menciptakan keluarga yang harmonis, sakinah, mawaddah dan warahmah itu dimulai dari kita sebagai perempuan yang mau bertumbuh menuju salihah. Menjadi wanita yang meneduhkan dan menyejukkan hati suami dan anak-anaknya.
Seperti apa yang dikatakan Ust. Hilman Fauzi :
"Menjadi perempuan itu takdir, tapi menjadi perempuan salihah itu pilihan. Kecantikan fisik hanya membuat laki-laki menatap, kecantikan hati membuat laki - laki menetap".
Bismillah, siapapun perempuan yang membaca tulisan ini, yuk kita sama-sama membangun peradaban yang baik dan mencetak generasi salih-salihah. Semoga Allah meridhoi dan memudahkan kita semua. Aaamiin.. aamiin Ya Rabbalamiin..
10 notes · View notes
alfvy · 1 year
Text
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْلَادَنَا أَوْلَادًا صَالِحِيْنَ حَافِظِيْنَ لِلْقُرْآنِ وَالسُّنَّةِ فُقَهَاءَ فِى الدِّيْنِ مُبَارَكًا حَيَاتُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ
"Ya Allah, jadikanlah anak-anak kami anak yang saleh dan salihah, orang-orang yang hafal Alquran dan sunah, orang-orang yang paham dalam agama diberkahi kehidupan mereka di dunia dan di akhirat."
2 notes · View notes