#SPIK600087
Explore tagged Tumblr posts
Text
Glokalisasi Black Panther
Konvergensi global menimbulkan kosmopolitanisme pop baru. Kosmopolitanisme merangkul perbedaan budaya, berusaha melepaskan diri dari tarikan gravitasi komunitas lokal mereka untuk memasuki lingkup pengalaman budaya yang lebih luas. Glokalisasi hadir untuk mengadaptasi dan menyesuaian pasar global dengan masyarakat lokal. Contohnya seperti baju koko blackpanther ini. Btw lebaran ada yang mau make ga guys? Aulia Fara Nadhira - 1606873504
12 notes
·
View notes
Text
Pernah merasa diposisi itu gak, girls? Atau bahkan, apakah catcalling juga pernah dirasain sama yang boys?? Merasa risih dan resah, ya beberapa orang pasti merasakannya, termasuk aku. Kalo kalian sendiri gimana geng? Apa yang kalian biasa lakuin kalo di-catcalling atau mungkin ngeliat temen atau sebelah kalian digituin?
- Celine Florensia (1606839012)
Source: tirto.id
11 notes
·
View notes
Text
Mischievous Anonymous
Submer: http://style.tribunnews.com/2018/03/28/ini-bukti-kebanyakan-netizen-indonesia-punya-mulut-pedas-dalam-hal-komentar-di-medsoskamu-termasuk?page=3
Melalui platform internet, semua bisa berkespresi. Kata-kata, ide, pendapat, tuliusan, beragam konten, dan berbagai jenis hal yang dapat di publikasi dengan mudahnya di beragam wadah di internet. Biasanya, orang-orang menyebar luaskan konten melalui situs atau media sosial. Dengan kemudahan yang ada, muncul banyak insan-insan kreatif yang memproduksi berbagai konten yang menarik perhatian banyak orang, baik itu positif atau negatif yang disebar di internet. Dari konten yang ter-publish tersebut, terbuka pintu bagi para audiens untuk ikut engage dengan konten tersebut.
Contoh paling mudah yang dapat atau sering kita lihat adalah kolom konten yang ada di platform media sosial. Di setiap konten yang dipublikasikan di dalamnya, semua orang bisa dengan bebas melihat apa yang di-post. Pada dasarnya, konten yang disebar di media sosial jelas diperuntukkan untuk dilihat oleh rekan, keluarga, atau paling tidak orang yang masih ada sangkut pautnya dengan pihak yang membagikan konten di media sosial. Namun, sekarang yang terjadi adalah semua hal yang disebarkan dapat di lihat, dikonsumsi, dan dinikmati oleh semua orang tanpa terkecuali.
Apabila seorang perempuan bernama Asri membagikan konten seperti foto di media sosial, fotonya tersebut dapat dilihat bukan hanya oleh teman-teman atau keluarganya saja. Beratus bahkan beribu orang asing yang sama sekali tak ia kenal dapat ‘menikmati’ foto yang ia sebar di akun media sosialnya. Tak hanya sampai disitu, orang-orang memiliki kesempatan untuk juga ikut berkomentar terhadap foto yang ia post.
Kasus lain adalah apabila seorang microcelebrity atau orang tenar lainnya membagikan konten di media sosial, seringkali para ‘netizen’ ikut meramaikan bagian komentarnya. Dari kalangan fans selebriti tersebut hingga para pembencinya. Para fans jelas memberikan komentar yang baik dan menyejukkan hati. Namun, para haters yang berkomentar tak segan segan mengeluarkan komentar tajam menusuk hati.
Tak puas sampai disitu, yang lebih parahnya lagi adalah para ‘netizen’ ini tak segan untuk melemparkan hinaan terhadap masalah pribadi, latar belakang, dan diri individu yang mereka tuju secara langsung. Juga ada yang berkomentar bernada cabul dan tak senonoh yang dapat dikategorikan sebagai pelecehan seksual.
Hal ini terjadi karena di dunia maya, orang-orang yang berkomentar buruk ini tak mendapatkan beban moril secara langsung, berbeda ketika ia berperilaku buruk di dunia nyata yang konsekuensi perilaku buruknya dapat langusng dirasa. Fitur anonymous yang ada di dunia virtual membuat orang lupa akan etiket yang pada dunia nyata berlaku secara mengikat kepada semua orang. Sebenarnya, di internet ada juga hal semacam etiket bernama nettiquette. Namun, tak bisa disangkal bahwa nettiquette masih sedikit longgar karena pelaku tak secara langsung melakukan perilaku buruk di depan muka korbannya. Dengan adanya jarak, membuat para ‘netizen’ dengan komentar pedas merasa aman, sejahat apapun komentar yang ia lontarkan.
Jadi, sudah sepatutnya semua pengguna internet mulai sadar bahwa biarpun ia berkomentar di dunia maya, dampak negatif dari komentar-komentar mereka mungkin dapat melukai orang lain. Semua orang di internet memang punya hak untuk berpendapat. Tapi, tak boleh lupa juga, bahwa internet adalah duang publik (walau tak nyata) sebagaimana ruang publik seperti taman, bioskop, stasiun kereta di dunia nyata. Kita tak bisa seenaknya mencaci, mengejek, atau bahkan melontarkan komentar tak senonoh kepada orang lain.
Referensi:
Thorpe, Vanessa (2011) Women bloggers call for a stop to ‘hateful’ trolling by mysogynist men, The Guardian, Sunday 6 November.
http://style.tribunnews.com/2018/03/28/ini-bukti-kebanyakan-netizen-indonesia-punya-mulut-pedas-dalam-hal-komentar-di-medsoskamu-termasuk?page=3
12 notes
·
View notes
Text
Aktivisme Generasi Muda dalam Sosial Media: #SaveMasterID
Generasi muda Indonesia saat ini terjebak pada kegelisahan terhadap situasi sosial politik bangsa. Di tengah situasi yang terjadi, generasi muda pun dihadapkan dalam realita dimana dirinya tidak ditempatkan dalam ruang hampa yang terkesan apatis terhadap kondisi yang tengah melanda bangsa ini. Generasi muda Indonesia akhirnya mulai melakukan pergerakan dalam arena dan ruang-ruang yang mereka miliki dan sukai salah satunya yaitu melalui sosial media yang sedang digandrungi.
Melihat potensi sosial media di Indonesia yang diakses oleh banyak orang, para generasi muda ini memanfaatkannya. Dengan media sosial, kita bisa saja menuliskan semua hal yang ada dalam pikiran kita ke arena publik; bebas, dari mana dan kapan saja. Selain sebagai saran menyampaikan gagasan, penggunaan sosial media dalam kurun waktu terakhir ini meluas hingga ke dalam ranah mobilisasi massa dan pengumpulan opini masyarakat.
Dalam ranah mobilisasi massa misalnya, pada tahun 2015 dimulai dari petisi online di situs change.org. sekelompok mahasiswa Depok mengajukan petisi agar Pemkot Depok membatalkan penggusuran Sekolah MASTER atau Masjid Terminal di Depok yang sudah bertahun-tahun membina sekitar 3000 anak jalanan dan tanpa dipungut biaya. Aksi ini tercipta karena terdapat indikasi dalam masterplan Pemkot Depok berencana mengubah sekolah menjadi terminal terpadu, apartemen, dan pusat perbelanjaan.
Berawal dari sini akhirnya banyak orang yang bersimpati dan melahirkan aksi aksi baru di dunia nyata hingga diangkat menjadi berita oleh media mainstream hingga pada akhirnya masterplan tersebut dibatalkan. Kasus ini bisa segera meluap dan memobilisasi massa dengan cepat berkat adanya kekuatan internet dan media sosial. Media sosial dipercaya bisa menjadi media yang murah untuk mengumpulkan massa, atau dalam tahap ini adalah tahapan menggalang dukungan, sebelum akhirnya kampanye itu diwujudkan dalam aksi nyata.
youtube
Referensi :
https://www.change.org/p/walikota-depok-nur-mahmudi-dan-pemkotdepok-selamatkan-sekolah-master-nyatakan-secara-tertulis
8 notes
·
View notes
Text
Cassandra Lee
Cassandra Lee adalah seorang model dan aktris Indonesia dengan darah campuran. Beberapa minggu yang lalu, Cassandra mengunggah foto dirinya di akun Instagram miliknya.
Setelah saya melihat kolom komentar, banyak sekali netizen yang memberi komentar negatif seperti di bawah ini:
Komentar-komentar tersebut cukup memprihatinkan bagi saya. Yang menarik perhatian saya adalah komentar salah satu netizen dengan username yudi66613, ia mengatakan "sumpah cewek pake baju belang2 menggoda banget wkwkwk".
Apa pendapat kalian mengenai hal ini?
Referensi:
Evans, Karalee. (2011). Men call me things: it's not as romantic as it sounds. The Drum.
Filipovic, Jill. (2007). Blogging While Female: How Internet Misogyny Parallels "Real-World" Harassment. Yale Journal of Law & Feminism, 19, 295-303.
8 notes
·
View notes
Text
Bully
Sumber : https://www.betterhelp.com/advice/general/the-top-reasons-why-people-bully/
Bully merupakan sebutan orang-orang yang melakukan tindakan bullying. Ini adalah kegiatan yang menindas orang lain untuk mengejek atau menjatuhkannya. Kegiatan ini bisa dibilang datang dari sifat dasar manusia. Setiap individu menginginkan yang terbaik dan teratas yang terkadang dengan melakukan kegiatan buruk. Salah satunya adalah bullying ini. Tetapi apakah kegiatan ini bisa berkembang?
Sumber : http://www.thehealthsite.com/parenting/what-is-cyberbullying-and-other-faqs-on-cyberbullying-answered-b0218/
Cyber bullying merupakan kelanjutan dari apa yang namanya bullying. Apa yang membedakan kedua hal itu? Sesuai namanya cyber bullying kegiatan penindasan di dunia maya. Hal ini ada karena perkembangan teknologi serta 2 arah komunikasi dalam dunia digital. Salah satu contoh hal ini adalah sebuah meme yang membuat sebuah komunitas menjelekkan seseorang.
Sumber: http://knowyourmeme.com/memes/ugly-children-lawsuit-hoax?full=1
Meme ini bercerita tentang perempuan yang melakukan operasi plastik dan memiliki anak yang tidak sesuai dengan orangtua. Meme ini merupakan berita palsu, tetapi khalayak menganggap bahwa ini cerita benar. Sebuah khalayak atau Komunitas menjelekkan perempuan ini sampai korban tidak dapat memiliki pekerjaan lagi. Sebuah cyber bullying merupakan hal yang sangat mengerikan karena kurangnya peraturan dalam dunia digital.
Sumber bacaan :
Filipovic, J (2007) 'Blogging While Female: How Internet Misogyny Parallels 'Real World' Harassment' Yale Journal of Law and Feminism, p 295 - 304.
Thorpe, Vanessa (2011) Women bloggers call for a stop to 'hateful' trolling by misogynist men, The Guardian, Sunday 6 November
Evans, Karalee (2011) Men call me things: it's not as romantic as it sounds, The Drum,11 November,
9 notes
·
View notes
Photo
Apakah screenshot di atas merupakan contoh dari pencemaran nama baik? Apabila semua pihak tidak mau untuk namanya tercemar, apa fungsi dari Zomato dan TripAdvisor? Bagaimana pihak yang mendapatkan kritik membangun (constructive criticism) mempersepsikan kritik yang dijatuhkan kepadanya? Apakah mereka melihat kritik tersebut sebagai suatu hal yang dapat memperbaiki bisnis mereka, atau sebagai suatu ancaman terhadap masa depan?
Davi Ravindra Aziz (1606916560)
7 notes
·
View notes
Text
Data dan Privasi: Milik Siapa?
Baru-baru ini Mark Zuckerberg, pemilik Facebook dipanggil oleh senat-senat AS karena masalah pencurian data. Kejadian ini sempat mengingatkan saya pada pengalaman saya saat magang. Di perusahaan tempat saya magang dulu, saya disadarkan akan pentingnya menjaga keamanan data.
Banyak yang tidak menyadari bahwa ketika kita setuju untuk membuat akun, kita menyetujui untuk ‘dimata-matai’. Tidak ada yang gratis di dunia ini, sebagai imbalan atas akses aplikasi gratis dan pelayanan yang diberikan sosial media, mereka meminta data dan privasi kita sebagai balasan. And we don’t even bother to read the privacy policy.
Pada saat saya magang, perusahaan saya mewajibkan semua gadget untuk dipasangi password. Alasannya simple, sekarang data adalah sesuatu yang mahal. But we don’t realize how much it worth until they stole it from us.
Agnes Alvionita - 1606825644
7 notes
·
View notes
Text
Tak ada rotan, akar pun jadi
Halo Sobat Spikuuy Kalian pasti udah ga asing kan sama pribahasa di atas? Nah, peribahasa itu ternyata deket banget loh sama kebiasaan kita sehari-hari. Contohnya ini nih
Nah, karena harus berbayar.Akhirnya saya coba deh buat cari cara untuk dapet yang gratisan. Begitu saya search di google caranya crack, eh muncul banyak cara
Oleh : Indah Nurdiyansih
NPM : 1606839504
6 notes
·
View notes
Text
Stellar Wind
Sebenarnya apa itu Stellar Wind?
Stellar Wind merupakan software yang dibuat oleh perusahaan bernama Narus yang dikontrol dari markas besar NSA di Maryland. Stellar Wind dapat menyadap data-data seperti alamat, lokasi, nomor telepon, sampai kata kunci dan frasa yang terdapat di email pribadi. Tiap ada komunikasi yang menimbulkan kecurigaan langsung dikopi atau direkam dan ditransmisikan ke NSA secara otomatis.
Cakupan pengawasannya tidak berhenti sampai di situ, ujar Binney. Setelah ada nama yang dimasukkan ke database Narus, seluruh panggilan dan komunikasi yang dilakukan oleh dan kepada orang tersebut akan terekam secara otomatis oleh NSA. Setelah terekam, data yang didapat bisa disimpan dan dianalisis di Bluffdale. Tidak hanya komunikasi, namun hal-hal seperti tagihan tingkat internasional pun bisa tersimpan.
–
Myda Nabila - 1606916522
Referensi:
Bamford, James. (2012, March 15). The NSA is Building The Country’s Biggest Spy Center: Watch What You Can Say. Wired, 20.04. Retrieved from https://www.wired.com/2012/03/ff_nsadatacenter/all/1/
4 notes
·
View notes
Text
You Can Be Anything You Want
Web 2.0 memungkinkan kita untuk menjadi siapapun/apapun yang kita inginkan. Seperti YouTube vlogger di bawah ini yang merilis video cara untuk menurunkan berat badan tanpa berolahraga, yang bukan seorang certified nutrition coach ataupun personal trainer!
Grace Dumaria Sitohang - 1606916642
4 notes
·
View notes
Text
Unfair. Unwanted. Unacceptable.Unlawful!
Sexual harassment is defined as unwelcome sexual advances, requests for sexual favors, and other verbal or physical conduct of a sexual nature. 1 in 3 women have been sexualy harassed. So, Stop Sexual Harassment!
Sophia Perennia Hade-1606873454
7 notes
·
View notes
Text
We Are Under Surveillance
Sumber : pinterest
Oleh : Intan Sarah Ceasaria - 1606823613
8 notes
·
View notes
Text
Dou You Know That They Know Almost All About You?
Tahukah kamu bahwa segala media platform yang kamu gunakan itu maha melihat dan maha mendengar? tentu saja kamu tahu. Tapi, ada banyak hal yang tidak kamu ketahui teryata juga diambil oleh media sosial seperti Instagram dari kamu lhoo...
Penasaran apa saja informasi yang Instagram ambil dari diri kamu? simak infografis berikut
Hmmm... banyak yaa ternyata yang diambil Instagram. Jahat? tentu tidak. Karena ternyata Instagram telah memaparkan secara gamblang apa saja informasi tentang dirimu yang akan diambil untuk dimanfaatkan oleh Instagram yang dituliskan di terms and condition setiap kali seseorang akan membuat akun.
Nah, maka dari itu, sudah seharusnya bagi para pengguna media sosial untuk terlebih dahulu melihat dan mecermati hal-hal semacam itu agar para user tidak merasa dirugikan atas diambilnya informasi-informasi yang ia sediakan.
Sumber:
Bamford, James (2012) "Inside the Matrix" Wired, 20.04
Doctorow, C. (2012) 'Lockdown: The coming war on general-purpose computing', BoingBoing, http://boingboing.net/2012/01/10/lockdown.html
4 notes
·
View notes
Text
Just Seconds to Reflect...
We are all, in a way, citizen journalists.
If so, then, who to trust?
I am sure we are all already familiar with the term citizen journalism and collective intelligence. The question that I have though, is; are we all, at some point in our lives, contributing a fake news or a hoax towards the citizen journalism’s pool of news? Or do we, as a citizen, responsibly minding everything that we post in our social media world? As a communication student, it is important for us to put the theory in our everyday lives.
youtube
source: https://youtu.be/rmFlKKOKenw
6 notes
·
View notes
Text
Spotify & Netflix
Haaaaalllllooooo guys...
Pada tau aplikasi Spotify & Netflix kan yak?
Spotify: Music Application
Netflix: Movie Application
Nah kenapa gue mau bahas dua aplikasi ini, karena gue suka sama sistem subscription mereka :), jadi subscription itu kayak kita harus bayar sejumlah uang untuk berlanggana di aplikasi mereka biar kita bisa dengerin atau nonton semua konten-konten yang ada diaplikasi tersebut. Walopun udah bayar juga kita ga ngedapetin fisik kontennya, kita cuma diberi akses untuk melihat konten tersebut.
Ada beberapa orang yang menganggap ini adalah sistem kapitalis yang membatasi setiap orang untuk menikmati konten yang mereka inginkan. Tapi yak... menurut gue pribadi sistem subscription ini membantu banyak para content creator dari tindakan piracy, karena file ataupun fisik dari kontennya tidak tersebar langsung ke tangan konsumennya. Sehingga membatasi (mengurangi) kegiatan piracy.
Kalau menurut teman-teman gimana?
Source: http://urbffutami.blogspot.co.id/2016/10/dyk-asal-usul-tanda-tanya.html
Referensi: Cory Doctorow. Lockdown The coming war on general-purpose computing. https://boingboing.net/2012/01/10/lockdown.html (diakses 12 May 2018)
8 notes
·
View notes