Tumgik
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
Dou You Know That They Know Almost All About You?
Tahukah kamu bahwa segala media platform yang kamu gunakan itu maha melihat dan maha mendengar? tentu saja kamu tahu. Tapi, ada banyak hal yang tidak kamu ketahui teryata juga diambil oleh media sosial seperti Instagram dari kamu lhoo...
Penasaran apa saja informasi yang Instagram ambil dari diri kamu? simak infografis berikut
Tumblr media Tumblr media
Hmmm... banyak yaa ternyata yang diambil Instagram. Jahat? tentu tidak. Karena ternyata Instagram telah memaparkan secara gamblang apa saja informasi tentang dirimu yang akan diambil untuk dimanfaatkan oleh Instagram yang dituliskan di terms and condition setiap kali seseorang  akan membuat akun.
Nah, maka dari itu, sudah seharusnya bagi para pengguna media sosial untuk terlebih dahulu melihat dan mecermati hal-hal semacam itu agar para user tidak merasa dirugikan atas diambilnya informasi-informasi yang ia sediakan.
Sumber:
Bamford, James (2012) "Inside the Matrix" Wired, 20.04
Doctorow, C. (2012) 'Lockdown: The coming war on general-purpose computing', BoingBoing, http://boingboing.net/2012/01/10/lockdown.html
4 notes · View notes
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
Era Konvergensi bak Pedang Bermata Dua
Tumblr media
Source:  henryjenkins.org/
Bersamaan dengan perkembangan teknologi yang semenjak akhir abad 20 ini percepatan perkembangannya terus menerus meningkat. Platform yang tersedia semakin berkembang dan terus muncul jenis atau brand-brand barunya menyebabkan konten yang dibagikan melaluinya dapat sangat bervariasi. Dengan teknologi yang makin mutakhir juga menunjang konten yang disebarkan semakin mudah mengalir. Mengalir bagaikan sungai. Ibaratkan sebuah informasi  atau konten dibagikan oleh orang-orang tertentu (dari hulu sungai) lalu informasi tersebut terus mengalir dan terpencar di berbagai platform media yang ada hingga sampai ke para receiver yang menggunakan beragam media platform berbeda (hingga sampai ke hilir). 
Alur persebaran konten tersebut akn terus menerus mengalir selama ada orang yang menyebarkannya berkat media convergence hingga tak terkendali. Hingga konten tersebut sampai ke, mungkin saja, orang-orang yang punya niatan buruk atau nantinya menggunakan konten tersebut untuk hal yang buruk. Timbullah sebuah alur persebaran konten tak terkendali yang akan menimbulkan un-intended consequence yang dapat menimbulkan atau lebih tepatnya menambah beragam penyakit masyarakat. Entah itu menimbulkan Morale Panic, Anxiety, Hoax, dan lain sebagainya. 
Jadi, bagi para pengguna media di era konvergensi media seperti sekarang ini harus tahu bahwa media platform yang ia gunakan untuk membagikan konten nantinya akan selalu memberikan dampak. Positif, negatif, tergantung bagaimana ia memahami cara penggunaan  media platform yang ia gunakan. Jika ia memahami fungsi, dan kegunaannya dengan baik, maka ia pasti akan dapat mengkapitalisasi media platform tersebut dengan baik. Lalu, harus ada saringan dalam bentuk moralitas yang baik agar, setelah ia dapat menggunakan platform yang ada dengan baik, ia harus tahu batasan dan dampak yang mungkin akan timbul dari penggunaan media tersebut
Sumber:
Jenkins, Henry (2004), The cultural logic of media convergence, International Journal of Cultural Studies, Volume 7(1): 33-43.
0 notes
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
Batman Ninja: Hibridisasi Budaya Pop Cuture Global dengan Budaya Pop Culture Jepang
Tumblr media
Source: https://www.imdb.com/title/tt7451284/
Tahun ini, baru saja rilis sebuah film yang telah ditunggu-tunggu banyak kalangan. Para fans Batman di seantero dunia dibuat deg-deg-an dikarenakan film Batman Ninja yang membwa tema menarik. Bukan karena kemunculan musuh-musuh aneh nan seram, atau storyline revolusioner. Namun karena film ini menggabungkan daya tarik dari brand ‘Batman’ dengan daya tarik ‘Anime’ yang sekarang sedang disukai banyak orang. 
Animo yang terbangun bukan main. Fandom Batman yang telah terbangun sejak berpuluh-puluh tahun digabungkan dengan popculture anime masa kini menjadi kombinasi sempurna untuk menjaring audiens baik lokal maupun global. Henry Jenkins mengunkapkan bahwa seiring berkembangnya convergence culture bukan hanya informasi yang semakin mudah tersebar, namun juga arus produk budaya yang nantinya membentuk pop cultutre sebagai hasil pertukaran budaya itu sendiri. 
Batman yang sudah menjadi popculture global yang dicintai bukan hanya di Amerika saja, namun juga memiliki basis fans di berbagai negara di mancanegara pastinya bisa menjadi sasaran pasar menggiurkan. Ditambah lagi di era konvergensi ini, anime yang merepresentasikan budaya pop culture Jepang sekarang ini menjadi lahan basah sehingga Warner Bros. sebagai rumah produksi yang menggawangi brand Batman mengawinkan kedua pop culuter ini dengan baik sehingga akan menjaring pasar yang jauh lebih luas.
Sumber:
Jenkins, H. (2004). ‘Pop cosmopolitanism: Mapping cultural flows in an age of media convergence’. In M. Suarez-Orozco & D Qin-Hilliard , Globalization: Culture and Education in the New Millenium (pp 114-140). Ewing, NJ: University of California Press.
https://www.imdb.com/title/tt7451284/
0 notes
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
Theme Song EURO 2016: Siapa mau buat lagu bareng David Guetta?
Tumblr media
Menjelang diselenggarakannya pentas sepakbola terbesar di Benua Eropa, Euro 2016, David Guetta berkesempatan menjadi pembuat lagu tema dari acara tersebut. Namun, yang spesialnya adalah David Guetta tidak membuat lagu tersebut sendiri. Melainkan ia membuat lagu tersebut bersama ratusan bahakn ribuan peserta yang ikut serta dalam membuat lagu tema Euro 2016.
Seperti pada iklan diatas, para peserta diajak untuk ikut mengirimkan rekaman suaranya yang nantinya orang-orang terpilih akan digunakan suaranya untuk digabungkan oleh David Guetta menjadi sebuah mahakarya lagu tema EURO 2016. Menarik bukan?
Dapat berkesempatan menjadi bagian dari proyek yang dikomandoi oleh salahs satu DJ termahsyur di dunia. Jika dianalisa lebih jauh, ini merupakan strategi brilian yang telah direncanakan dengan baik oleh pihak panitia penyelenggara EURO. Para audiens diajak untuk ikut berpartisipasi secara langsung. Jenkins mengatakan bahwa para user jaman sekarang memiliki kecenderungan tidak hanya untuk mengonsumsi sebuah konten, lebih jauh lagi, mereka akan jadi sangat tertarik terhadap suatu konten atau produk jika mereka bisa ikut melakukan partisipasi. Pada proyek ini, audiens diajak untuk ikut engage.
Jadi, disini EURO 2016 memanfaatkan budaya masyarakat era convergence yang, sebagai audiens, mereka sangat aktif terutama dalam ikut berpartisipasi dalam pembuatan konten. David Guetta yang diakhir tinggal menyelesaikan proyek dengan meng-compose semua produk yang telah dikirim para audiens menjadi sebuah kesatuan dalam bentuk lagu tema EURO 2016. Nantinya, para audiens juga akan merasa bangga karena ia bisa menjadi ‘bagian’ dari sala satu event terbesar di daratan Eropa.
Referensi:
Lessig, Lawrence (2008) Remix: making art and commerce thrive in hybrid economy, pp. 21-23
http://www.goal.com/en/news/7135/old-euro-2016/2015/12/12/18180792/sing-on-the-official-uefa-euro-2016-song-with-david-guetta
1 note · View note
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
Dunia maya = Dunia nyata
Dalam era globalisasi ini pertumbuhan teknologi semakin pesat yang memicu perkembangan dunia internet yang semakin pesat pula sehingga menimbulkan keterkaitan dunia internet di segala sektor baik itu sektor perekonomian, hukum, sosial, politik dan lain-lain. Dalam era perkembangan demokrasi di negeri ini memicu  adanya kebebasan aspirasi, sehingga mendorong partisipasi masyarakat dalam mengakses kebebasannya dalam berpartisipasi aktif baik itu di politik secara langsung atau yang lainnya. Mengapa saya lebih menekankan ke internet dan civil society? hal ini dikarenakan kita akan membahas isu civil society dengan media yang fokusnya hubungan internet dengan civil society. Mengapa saya mengambil fokus hubungan internet dengan civil society di tulisan ini? Hal ini dikarenakan dorongan keingin tahuan saya dalam melihat serta mendalami hubungan serta dampak atau pengaruh yang ditimbulkan dari perkembangan internet dalam mempengaruhi civil society.
Civil society dengan internet, begitu banyak orang awam yang bertanya-tanya. Apa hubungannya masyarakat sipil dengan internet. Dalam pembahasan ini kita akan mengkaji lebih dalam hubungan antar keduanya. Dengan melihat tulisan Mani Festati Broto yang berjudul “Membangun Civil Society, Jejaring Sosial dan Demokrasi melalui Citizen Journalism”. Pada intinya civil society merupakan keniscayaan dalam demokrasi dan merupakan wadah bagi pluralisme di Indonesia, dalam tulisan beliau juga mengambil kutipan dari tulisan Muhammad Hikam yang menjadikan pemahaman yang menghubungkan peran civil society.
3 notes · View notes
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
Jadi netizen harus pinter! jangan memperkeruh keadaan
Sentimen negatif bernada kecaman, ujaran kebencian, bully dan ancaman boikot yang terjadi belakangan ini  bermula dari pemberitaan terkait isu terorisme, pilkada DKI 2017, hingga disusul kasus penodaan agama yang mejerat Gubernur non aktif Basuki Tjahya Purnama alias Ahok.
Menurut netizen, media-media tersebut dianggap memuat unsur ketidakberimbangan dan tengah memframing kepentingan tertentu. Bahkan lebih parahnya berawal dari hal tersebut kini netizen seolah meraport merah setiap pemberitaan yang disuguhkan oleh media-media yang menurutnya berseberangan dengan ideologi, visi maupun visi tanpa melihat isi konten berita tersebut.
Dilihat dari jumlah presentase, Metro TV menempati urutan pertama yang menuai sentimen negatif para netizen di sosial media. Salah satu contohnya dapat dilihat dari kicauan netizen di Twitter pasca Metro TV menayangkan berita kemenangan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Anies-Sandi. Seperti tak kehabisan ide untuk membully, netizen terus saja melontarkan komentar nyinyir.
“Tumben waras nih chanel metro tivu:D :D :D Ayo kawal terus jangan sampai lengah saudaraku yang di Jakarta” ujar @3ty_Fairah seorang netizen dalam akun Twitter yang menyebutkan keyword "metro tivu".
Pemberitaan lain sempat dibanjiri hujatan yakni dalam postingan Instagram Metro TV terkait pertemuan Presiden Joko Widodo dengan beberapa tokoh lintas agama menyangkut kasus pembubaran HTI Selasa, (16/5).
Dalam kolom komentarnya banyak netizen yang meneriakkan bahwa Metro TV adalah penyebar fitnah. Adapula yang mengatakan bahwa Metro TV menyebarkan berita hoax. Padahal jika diperhatikan, pemberitaan tersebut tidak hanya dimuat oleh Metro TV, tapi oleh beberapa media daring lain seperti kompas.com, detik.com, tribunnews.com. Dari hal tersebut, dapat dipastikan jika berita yang disuguhkan oleh Metro TV merupakan fakta, bukan hoax.
2 notes · View notes
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
Catcalling? bisa di pidana!
sebenernya kalian tau gak sih kalau catcalling itu pelecehan seksual? ada beberapa negara yang bisa menjebloskan para catcallers yang suka melecehkan.
Argentina: Di Argentina, pelaku catcalling yang telah terbukti membuat komentar-komentar seksual terhadap tubuh orang lain, dapat diproses secara hukum. [5] Hukum yang juga memidanakan orang-orang yang melakukan pelecehan seksual dalam bentuk: pengiriman gambar kemaluan mereka tanpa adanya persetujuan, kontak fisik yang tidak dinginkan, mengikuti seseorang di jalanan dan pemaparan yang tidak senonoh juga dapat dipidana.Denda 60$ atau pelayanan masyarakat dapat diberi kepada pelaku-pelaku kejahatan ini. 
Perancis: Menteri Kesetaran Gender Perancis, Marlene Schiappa, sedang mengusahakan terbitnya undang-undang yang dapat memidanakan pelaku pelecehan seksual jalanan. Undang-undang ini dapat memungkinkan polisi di Perancis untuk menahan orang yang melakukan hal-hal seperti catcalling.Saat ini Marlene Schiappa masih dalam proses menggodok undang-undang ini.
Belgium: Pada tahun 2014, Belgium mengundangkan peraturan yang dapat memberi pidana denda hingga 1,000 Euro untuk orang yang melakukan “(...) Sebuah sikap atau pernyataan yang telah jelas berniat untuk mengekspresikan penghinaan untuk satu atau lebih orang yang berbeda gender dengan dasar gender mereka atau untuk membuat mereka tampak lebih inferior atau merendahkan dimensi seksual mereka dengan cara yang merupakan penyerangan terhadap harga diri mereka”.
Contoh-contoh diatas ditujukan untuk mengakhiri budaya catcalling. Baik usaha kreatif dalam bentuk proyek ataupun langkah-langkah hukum yang tersedia untuk memperbaiki situasi di seluruh dunia. Ini menunjukkan bahwa catcalling sudah ewajarnya dianggap sebagai tindak pidana, dan semua pelakunya juga seharusnya diproses secara hukum sesuai dengan peraturan peradilan pidana yang berlaku pada tiap negara.
5 notes · View notes
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
The Digital Dilemma: Copy Right and Freedom of Expression.
Kasus pembajakan merupakan hal yang lumrah terjadi apalagi di Indonesia. Dengan canggihnya teknologi, perkembangan internet, serta meningkatnya pengguna internet membuat praktik pembajakan yang statusnya ilegal ini semakin menjamur. Pembajakan dapat terjadi dalam berbagai macam seperti pembajakan musik, film, software, hal tersebut tentunya akan mematikan industri musik maupun perfilman di Indonesia. Peraturan hak cipta ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 namun dalam penerapanya, pihak yang bertanggung jawab atas lemahnya ancaman terhadap pembajakan adalah pembuat undang-undang yang dinilai belum tegas dalam merancang aturan mengenai pelanggaran ini. Buktinya masih dapat kita temukan situs pembajakan film seprti ganool.com, nontonmovie.com, cinemaindo.net, indoxx1.com dan situs pembajakan software seperti download.id, www.bagas31.com.
Aturan mengenai hak cipta juga sempat diperdebatkan di amerika yaitu RUU mengenai copy right khusnya di ranah online yaitu SOPA (Stop Online Piracy Act ) dan PIPA(Protect Intellectual Property Act), namun dengan adanya aturan yang dan isu legalitas ini dapat menghambat freedom of expression.
Memang dilema yang terjadi antara kebebasan berekspresi dan peraturan mengenai HAKI memiliki korelasi berbanding terbalik. Namun, kita dapat menyikapinya dengan menciptakan ide kreatif tanpa melanggar hak cipta orang lain. Selain itu, untuk memerangi pembajakan online apakah kita siap untuk tidak mengunduh aplikasi pada situs ilegal??
Sumber:
Doctorow, C. (2012) 'Lockdown: The coming war on general-purposecomputing', BoingBoing, http://boingboing.net/2012/01/10/lockdown.html
5 notes · View notes
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
Carut Marut Hak Siar si ‘Biang Kerok’
Tumblr media
Source: http://tengokberita.com/berebut-hak-benyamin-biang-kerok/
Akhir-akhir ini, film daur ulang sedang menjadi tren di indsutri film Indonesia. Ada beberapa hal yang menjadi alasan atas populernya film remake dari film lawas yang dahulu pernah mendulang kesuksesan di masanya. Antara lain adalah karena film daur ulang membawa penontonnya kembali ke masa lalu, membawa sensasi nostalgia bagi para audiens senior. Di sisi lain, film remake juga menawarkan sensasi 'jadul’ bagi para penonton milenial namun dengan dikemas nuansa modern. 
Film-film populer di era tahun 90-an sampai awal 2000-an kembali menghiasi layar lebar. Pengabdi Setan, Wiro Sableng 212, Ada Apa Dengan Cinta?, Eiffel Im in Love, dan juga termasuk di dalamnya film yang tidak asing dikuping para penikmat film berumur,  yaitu ‘Benyamin Biang Kerok’. 
Tak lama setelah film ini siar di bioskop-bioskop Indonesia, muncul sebuah gugatan dari seorang sosok yang masih ada kaitannya dengan film ini. Ia adalah Syamsul Fuad selaku penulis cerita film Benyamin Biang Kerok versi lama. Ia menuntut dua rumah produksi yang menggawangi film daur ulang ini, Falcon Pictures dan Max Pictures beserta dua produsernya, yaitu Ody Mulya Hidayat dan HB Naveen karena dianggap melanggar hak ciptanya atas film bersangkutan. 
Menurut Vaidhyanathan dalam bukunya, ia mengungkapkan bahwa hak cipta berarti sekumpulan hak yang meliputi hak ekslusif untuk memperbanyak, mengizinkan pihak lain untuk memperbanyak, membuat karya turunan, menjualnya, memamerkannya secara publik, dan hak untuk menuntut pihak yang melanggar hak cipta yang ada. 
Dalam kasus ini, Syamsul menuntut hak moral dan hak ekonomi atas film Benyamin Biang Kerok, karena ia merasa belum mendapatkan haknya sebagai pembuat cerita seiring rilisnya film daur ulang. 
Dari analisa pakar hukum, Muhammad Hayyan Ul Haq, S.H., LL.M, PhD, ia mengatakan pada dasarnya serang yang menciptakan konten berhak mendapatkan hak ekonomi dari produk buatannya. Terlebih lagi, Syamsul masih hidup sehingga ia dianggap berhak atas sebagian profit dari film tersebut. 
Pada akhirnya, Hak cipta bisa melindungi para pencipta konten untuk mendapatkan dan memperoleh keamanan serta keuntungan berdasarkan regulasi yang ada. Namun bisa saja hal ini dijadikan motif bagi pihak-pihak tertentu untuk ‘numpang kaya’ dari karya orang lain. Dalam kasus ini, kita tidak dapat langsung menyimpulkan yang mana yang baik dan yang mana yang buruk karena banyak kajian hukum  yang harus terlebih dahulu di perlajari. Namun, hal penting yang harus diperhatikan adalah ketika membuat sebuah konten, kita harus jujur terhadap diri kita dan orang lain. Apakah kita berhak atas suatu hal? apakah kita memanfaatkan karya orang lain tanap izin untuk mendapatkan keuntungan probadi? apakah kita merugikan orang lain dalam pembuatan dan pendistribusian produk kreatif yang kita buat?
Referensi:
Vaidhyanathan, S. (2003). Copyrights and Copywrongs: The Rise of Intellectual Property and How It Threatens Creativity. New York: New York University Press
https://entertainment.kompas.com/read/2018/03/22/163902610/tergugat-tak-hadir-dalam-sidang-perdana-kasus-hak-cipta-film-benyamin
http://tengokberita.com/matematika-hukum-hak-cipta-benyamin-biang-kerok-versi-ahli-hukum-utrecht-university/
https://montasefilm.com/ketika-film-remake-menjadi-pilihan/
9 notes · View notes
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
social media di jepang
jadi ada 3 social media yang biasanya orang jepang gunakan, jadi saya punya temen namanya puput dia menganti nama Instagramnya menjadi nama yang bukan nama dia terus saya lansung menayakan kenapa kok nama Instagram lo di ganti? iya jadi kalo di jepang itu mereka menutupi identitasnya supaya orang gaktau, jadi cuman temen-temen deketnya aja yang tau nama aslinya dia, 
pada tahun 2011 muncul lah sosial media yang menjadi populer hingga saat ini di smartphone,  LINE telah menjadi aplikasi media sosial smartphone terpopuler untuk chatting dan free call. Begitu populer dikalangan anak muda Jepang, awalnya LINE hanya berupa sarana komunikasi saat terjadinya gempa Tohoku dan lalu tersebar keseluruh Jepang dalam waktu yang sangat cepat. Social media yang satu ini lebih populer dibandingakan Facebook dan Twitter di Jepang.
Tumblr media
Pertamakali diluncurkan tahun 2006, mobage tidak hanya tersedia di Jepang namun di Amerika maupun Cina. Meskipun game yang menjadi fitur utama dalam jejaring sosial ini, penggunanya juga dapat chatting, menulis blog, atau mendengarkan musik. Sebagai tambahan, Mobage hanya dapat digunakan di perangkat mobile
Tumblr media
http://anibee.tv/news/id/life-and-love/5264/3
1 note · View note
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
My FBI Guy
Being monitored is bad; it invades our privacy, freedom of speech, usage of our data for some companies to profit off of it, usage of our data for some politicians to rule, yada yada yada. It sounds really bad, but is there really anything we can do about it? Protesting the government is possible, but it's really hard. The government is to powerful and strong to be fought by me; a simple college student.
This tracking of our data sounds horrible but it's really really happening. To cope up with this, some people just decide to use humor and makes fun off it. There's a really happening meme trend: The FBI Guy. According to Mashables, Jokes about the "FBI agent watching our computers" have becomes ubiquitous on Twitter in recent weeks, to the point where that phrase has been replaced, largely, with "my FBI agent." The tweets are often mini-stories: the narrator does something meant to be seen by no one, only to remember there is someone watching on the other side.
Tumblr media Tumblr media
So all these monitoring issues are terrible, but we might as well have some comedic sides to help us stay sane along the way.
Sumber: https://www.google.co.id/amp/s/mashable.com/2018/02/02/fbi-agent-webcam-jokes.amp
5 notes · View notes
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
Are You Being Monitored?
Dengan berkembangnya teknologi informasi, semakin memudahkan organisasi atau seseorang dapat melakulan penyadapan dan mengabaikan kepentingan privasi pribadi. Penyadapan dapat terjadi pada perangkat elektronik dan platform digital. Ditemukan adanya cacat dalam teknologi enkripsi yang memungkinkan penjahat cyber untuk mengambilalih data pengguna dan mencuri data dari kartu SIM, identitas ponsel, percakapan dan SMS, dan bisa jadi salah satu percakapan dan pesan itu juga memuat data rekening bank.
Penyadapan tersebut dipermudah dengan adanya registrasi ulang kartu prabayar yang dilakukan di Indonesia. Registrasi kartu prabayar berpotensi mengganggu hak atas privasi warga negara karena dalam aturannya, pemerintah mengharuskan masyarakat meminta pelanggan kartu SIM prabayar untuk menyertakan NIK, KK.
Tak hanya orang biasa persiden juga pernah menjadi korban penyadapan, Jokowi mengaku sudah lama tahu disadap, namun dia enggan membeberkannya ke publik. Jokowi juga tak mau mengungkap siapa yang menyadap dirinya. Alat sadap itu diketahuinya saat menyisir seluruh rumah dengan alat detektor. Dari pencarian itu, dia menemukan ada tiga alat sadap. Masing-masing ditemukan di kamar tidur, ruang tamu dan ruang makan. Selain Jokowi, presiden SBY juga pernah menjadi korban penyadapan, Dokumen Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) yang dibocorkan oleh Edward Snowden mengungkap setidaknya sejak 2009, intelijen Australia sudah menyadap telepon seluler Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama istrinya, Ani Yudhoyono. Saat itu pemerintah memutuskan semua kerja sama di bidang militer maupun ekonomi. Karena hal tersebut jelas melanggar hukum di indonesia maupun imternasional.
Pada intinya, walaupun telah ada UU yang dibuat pemerintah adakah jaminan data pribadi tidak bocor. Selain itu data privasi kita juga dapat terancam jika badan intelegen internasional seperti NSA dapat meretas enkripsi dan GCHQ bisa melakukan penyadapan telepon tanpa terlebih dahulu membuat surat perintah, meminta izin dari perusahaan penyedia layanan komunikasi seluler, atau pihak pemerintah luar.
Sumber:
http://www.wired.com/threatlevel/2012/03/ff_nsadatacenter/, diakses pada Minggu 13 Mei 2017.
https://m.merdeka.com/peristiwa/saat-sby-dan-jokowi-jadi-korban-penyadapan-misterius.html, diakses pada Senin 14 Mei 2017.
8 notes · View notes
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
K-popers: Let's Rule The World.
Waktu itu saya punya adik kelas yang dekat dengan saya. Saya sering menghabiskan waktu dengannya sampai-sampai saya tau ketika dia mengalami suatu perubahan dalam sikap kesehariannya.
Hari-harinya banyak dihiasi dengan joget-joget kecil dan nyanyian-nyanyian lembut berbahasa aneh. Setelah di telaah, itu bahasa Korea ternyata. Tepatnya terjadi 2015 lalu... Ya, saat itu budaya Korean Pop Culture lagi meledak-meledaknya.
Adik kelasku ini tergila-gila dengan betapa sempurnanya artis-artis korea tersebut. "Sudah cantik, bisa menari, bisa bernyanyi" dan semuanya. Dia akhirnya mulai meniru-niru mereka. "Ingin seperti orang korea" katanya.
Ya, pandangan dia terhadap orang Indonesia memang tidak memiliki nilai yang setinggi korea. Dia menganut pop kosmopolitanisme, suatu bentuk kabur dari pandangannya tersebut terhadap budaya lokal. #NadyaFathanyaNeema #spik600087
Referensi
 Jenkins, H (2004). 'Pop
cosmopolitanism: Mapping
cultural flows in an age of
media convergence'. In M.
Suarez-Orozco & D. Qin-
Hilliard, Globalization:
Culture and Education in the
New Millennium (pp 114-
140). Ewing, NJ: University
of California Press.
10 notes · View notes
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
Produsage, Youtube, dan User-Led Content.
Saat ini kemudahan teknologi dalam mensarana-prasaranakan manusia membuat kita mampu membuat konten kita sendiri tanpa harus tergantung dengan produsen yang sesungguhnya.
Kita sebagai penikmat media yang dulunya disebut konsumen, sekarang juga bisa mengambil peran dalam membuat konten dalam media dan menyebut diri kita produsen. Ketika itulah kita menjadi prosumer, dan fenomena inilah yang disebut era produsage.
Nah ketika konsumen bisa membuat konten, konten tersebut dikonsumsi konsumen lain kan? Ya... Ibarat membuat konten dari rakyat ke rakyat. Inilah user led content.
Youtube, merupakan salah satu contog nyata yang luar biasa, yang membuat kita dapat secara bebas mengunggah konten yang kita punya untuk dikonsumsi secara cuma-cuma oleh khalayak lainnya. Justin bieber pun terkenal melalui youtube. Padahal dia hanyalah konsumen yang membuat konten ke konsumen lainnya. #NadyaFathanyaNeema #spik600087
Referensi
Bruns, Axel (2007)
Produsage: Towards a
Broader Framework for
User-Led Content Creation.
In Proceedings Creativity &
Cognition 6, Washington, DC
7 notes · View notes
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
Public Figure' Rants and Online Participation
Dengan adanya budaya partisipasi online, semua orang bisa mengekspresikan apa yang ada di pikirannya dengan mudah dan cepat. Diperlukan pemikiran yang mendalam mengenai apa yang seseorang bisa post di media sosial.
Terutama adalah public figure. Mereka merupakan sosok yang diperhatikan oleh ribuan bahkan jutaan masyarakat. Sebenarnya, tidak hanya bisa mendapat backlash, bullying, trolling, dan lain sebagainya, public figures juga bisa menjadi sumber dari hal-hal negatif tersebut. Bullying yang mereka lakukan saah satunya adalah dalam bentuk misogyny. Oleh karena itu, public figures pun harus berhati-hati dalam partisipasinya dalam dunia online.
Salah satu contohnya adalah kasus mengenai perkataan homophobic yang dilakukan oleh seleberiti, bisa dilihat di https://www.thedailybeast.com/the-9-worst-homophobic-rants-by-celebrities-from-duck-dynasty-to-donald-trump. Presiden AS, Donald Trump juga merupakan public figure yang sering melontarkan hal-hal negatif di media sosial, seperti di akun Twitternya. Hal ini membuatnya tidak dipercaya oleh masyarakat AS karena tweetsnya yang merendahkan kelompok masyarakat seperti perempuan, LGBTQ, dan imigran. Dengan adanya partisipasi online, masyarakat pun jadi banyak yang tahu mengenai perilaku buruknya tersebut.
SUMBER
https://thinkprogress.org/trumps-worst-tweets-706ab04ab3b8/
https://www.thedailybeast.com/the-9-worst-homophobic-rants-by-celebrities-from-duck-dynasty-to-donald-trump
5 notes · View notes
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
Kesamaan Politik: Mendorong Gerakan Pemuda
Saat ini dalam jaman web 2.0 dimana seseorang dapat dengan leluasa menjadi produsen di media, memudahkan mereka menyampaikan pesan, tujuan, politik serta ideologi mereka kepada khalayak luas.
Hal ini memudahkan mereka (dalam konteks ini adalah para pemuda) yang memiliki politik yang sama, untuk mengumpulkan sesamanya dalam melakukan suatu gerakan untuk mencapai politik yang sama tersebut.
Seperti contoh change.org yang sering kita lihat publikasinya di media sosial. Atau kitabisa.com, suatu website di indonesia, dimana di website itu kita dapat menggalangkan dana dengan cara mengunggah suatu tajuk untuk mengundang para penyumbang.
Semudah itu, dengan suatu cerita, foto yang di unggah dalam website itu, mencantumkan alamat pengiriman uang dan menunggu. #NadyaFathanyaNeema #spik600087
Referensi
Jenkins, Henry. (2012). ‘The
New Political Commons’.
Options Politiques
4 notes · View notes
hati2teknologi-blog · 6 years
Text
Bye Bye Plastic Bags
Youth movement adalah gerakan yang dipimipin pemuda atau gerakan yang didominasi oleh pemuda dengan tujuan revolusi atau reformasi. Meskipun tidak selalu dibuat untuk memulai revolusi atau reformasi, gerakan ini didorong oleh semangat pemuda ketika melihat bahwa ada sesuatu yang salah di masyarakat. Mereka bersama-sama membuat gerakan untuk mengatasinya.
Perkembangan youth movement didukung dengan adanya perkembangan media sosial serta konvergensi media. Youth movement zaman ini banyak yang disebarkan dan diperluas melalui platform media sehingga anak muda bisa dengan mudah berkontribusi dan berpartisipasi.
Salah satu bentuk youth movement yang berhasil karena adanya platform media adalah Bye Bye Plastic Bags (BBPG), gerakan anti sampah di Bali yang diprakarsai oleh Melati dan Isabel Wijsen, kakak beradik berusia 12 dan 10 tahun. Bye Bye Plastic Bags didirikan pada tahun 2013, dan mereka memulainya dengan membuat petisi di platform media Avaaz. Petisi itu berhasil ditandatangani oleh lebih dari 77.000 orang. Setelah itu, mereka berhasil mendapatkan 10.000 tanda tangan tambahan.
Tumblr media
Kampanye mereka banyak yang diadakan melalui media sosial. Pada 2015, BBPG menyebarkan buklet di sosial medianya yang mengedukasi warga tentang dampak buruk dari penggunaan plastik. BBPG juga membuat program penyebaran stiker ‘One Island One Voice - Plastic Bag Free Zone’. Mereka menyebarkannya ke toko, restoran, dan hotel di Bali supaya pihak-pihak tersebut bisa mengindikasikan dirinya sebagai pihak yang peduli terhadap lingkungan. BBPG pun memberikan shoutout kepada pihak dan masyarakat yang telah memakai stiker tersebut di media sosial BBPG. BBPG berhasil memengaruhi Provinsi Bali untuk berkomitmen tidak memakai tas plastik dengan Surat Edaran No.660/1984/Sekret/BLH.
Tumblr media
Pada 2017, BBPG membuat program Bali’s Biggest Beach Clean Up. Informs mengenai program ini disebarkan melalui media social. Diperkirakan 12.000 orang datang dan berpartisipasi untuk mengumpulkan 40 ton sampah di 55 lokasi di sekitar pulau Bali.
Tumblr media
Untuk menyoroti perjalanan BBPB, BBPB menerbitkan sebuah video di Facebook untuk memberikan tekanan pada pemerintah lokal untuk menindaklanjuti dengan komitmen mereka untuk membuat kantong plastik bali gratis pada tahun 2018. Dalam 24 jam, video itu dilihat lebih banyak 25000 kali tetapi Facebook tidak menyetujui postingan tersebut karena tidak sesuai dengan 'kebijakan periklanan'. Tidak ada yang jelas tentang apa yang tidak BBPG patuhi, tetapi hanya dapat menyimpulkan bahwa iklan itu 'terlalu politis’.
‭https://www.facebook.com/byebyeplasticbags/videos/1536331513114015/‬
Bisa dilihat dari contoh tersebut bahwa gerakan yang dimulai oleh pemuda tidak bisa dianggap enteng. Gerakan yang termotivasi oleh niat baik akan selalu menemukan jalannya. Pemuda juga harus tetap bergerak dan berusaha untuk mewujudkan dunia yang lebih baik, dan dengan adanya perkembangan teknologi serta konvergensi media, bukanlah tidak mungkin pemuda bisa memperbaiki hal-hal yang salah.
Sumber:
‭http://www.byebyeplasticbags.org/timeline/‬
Strauss, Jesse. (2011). ‘Youth movement in a culture of hopelessness’. ‭Aljazeera.com‬.
5 notes · View notes